Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634

16
Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang

description

Β 

Transcript of Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634

Pembahasan Soal

SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI

Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS

Matematika IPA

Disusun Oleh :

Pak Anang

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1

Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode Soal 634

By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

A. βˆ’βˆš3

B. 0

C. √3

3

D. √3

2

E. √3

Penyelesaian:

Ingat:

limπ‘₯β†’0

π‘₯

sin π‘₯= lim

π‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯= lim

π‘₯β†’0

π‘₯

tan π‘₯= lim

π‘₯β†’0

tan π‘₯

π‘₯= 1

1 = sin2 π‘₯ + cos2 π‘₯

Substitusi π‘₯ = 0 pada limit:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

=1 βˆ’ 1

02√3=

0

0 (bentuk tak tentu)

Jadi limit tersebut diselesaikan menggunakan identitas trigonometri:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

(sin2 π‘₯ + cos2 π‘₯) βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™

sin π‘₯

π‘₯βˆ™

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™ lim

π‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™ lim

π‘₯β†’0

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

(Ingat limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯= 1)

= 1 βˆ™ 1 βˆ™ limπ‘₯β†’0

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

=1

tan (0 +πœ‹3)

=1

tan 60Β°

=1

√3 (Ingat rasionalisasi bentuk akar)

=1

√3Γ—

√3

√3

=√3

3

1.

TRIK SUPERKILAT:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3

)=

π‘₯2

π‘₯2 tanπœ‹3

=1

√3=

√3

3

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2

2. Di dalam kotak terdapat 1 bola biru, 6 bola merah, dan 2 bola putih. Jika diambil 7 bola tanpa pengembalian, maka peluang banyak bola merah yang terambil dua kali banyak bola putih yang terambil adalah ....

A. 5

9

B. 1

2

C. 5

12

D. 7

12

E. 20

45

Penyelesaian:

Terdapat beberapa kemungkinan dengan syarat bola merah yang terambil dua kali bola putih yang terambil, yaitu:

Kemungkinan pertama: Misal pada pengambilan sebanyak 7 bola di dalam kotak telah terambil 1 bola putih, maka untuk memenuhi syarat tersebut juga harus terambil 2 bola merah. Nah, akibatnya bola biru yang terambil harus sebanyak 4 bola biru. Jelas ini tidak mungkin, mengingat di dalam kotak hanya terdapat 1 bola biru saja.

Kemungkinan kedua: Misal pada pengambilan sebanyak 7 bola di dalam kotak telah terambil 2 bola putih, maka untuk memenuhi syarat tersebut juga harus terambil 4 bola merah. Nah, akibatnya bola biru yang terambil harus sebanyak 1 bola biru. Kejadian inilah yang dimaksud dalam soal, mengingat di dalam kotak hanya terdapat 1 bola biru saja.

Jadi dari dua kemungkinan tersebut di atas, pilihan kejadian yang mungkin adalah kemungkinan kejadian kedua, yaitu dalam pengambilan 7 bola di dalam kotak terambil 2 bola putih, 4 bola merah dan 1 bola biru.

Sehingga peluangnya adalah:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)β‡’ 𝑃(2𝑃 ∩ 4𝑀 ∩ 1𝐡) =

2𝐢2 Γ— 6𝐢2 Γ— 1𝐢1

9𝐢7

=

2!(2 βˆ’ 2)! 2!

Γ—6!

(6 βˆ’ 2)! 2!Γ—

1!(1 βˆ’ 1)! 1!

9!(9 βˆ’ 7)! 7!

=

2!0! 2! Γ—

6!4! 2! Γ—

1!0! 1!

9!2! 7!

=

11 Γ—

6 Γ— 5 Γ— 4!4! Γ— 2 Γ— 1 Γ—

11

9 Γ— 8 Γ— 7!2 Γ— 1 Γ— 7!

=1 Γ— 15 Γ— 1

36

=15

36

=5

12

TRIK SUPERKILAT:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)=

2𝐢2 Γ— 6𝐢2 Γ— 1𝐢1

9𝐢7

=6 Γ— 5

9 Γ— 8=

5

12

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3

3. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2, 𝑦 = 1, dan π‘₯ = 2 adalah ....

A. ∫ (1 βˆ’ π‘₯2)𝑑π‘₯2

βˆ’1

B. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

βˆ’1

C. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

1

D. ∫ (1 βˆ’ π‘₯2)𝑑π‘₯1

βˆ’1

E. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

0

Penyelesaian:

Sekarang mari kita sketsa grafiknya.

Menentukan terlebih dahulu batas integrasi di sumbu X:

Batas kiri adalah perpotongan antara 𝑦 = π‘₯2 dengan 𝑦 = 1, yaitu di π‘₯ = 1.

Batas kanan adalah garis π‘₯ = 2.

Jadi batas integrasi adalah dari π‘Ž = 1 sampai 𝑏 = 2.

Tentukan juga 𝑓(π‘₯) dan 𝑔(π‘₯) dalam selang interval π‘Ž < π‘₯ < 𝑏 yang memenuhi 𝑓(π‘₯) > 𝑔(π‘₯).

Sehingga diperoleh { 𝑓(π‘₯) ≑ 𝑦 = π‘₯2

𝑔(π‘₯) ≑ 𝑦 = 1

Jadi luas daerah yang ditunjukkan oleh grafik di atas adalah:

𝐿 = ∫ [𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)]𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯ β‡’ 𝐿 = ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)2

1

𝑑π‘₯

X

𝑦 = π‘₯2 Y

𝑦 = 1

π‘₯ = 2

0 βˆ’1 βˆ’2 βˆ’3 1 3 2

1

2

3

4

TRIK SUPERKILAT: Gambar sketsa grafiknya dulu Maka akan diperoleh

𝐿 = ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)2

1

𝑑π‘₯

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4

4. (cos π‘₯+sin π‘₯)2

(cos π‘₯βˆ’sin π‘₯)2 = ....

A. 1

1βˆ’cos 2π‘₯

B. 1

1βˆ’sin 2π‘₯

C. 1+cos 2π‘₯

1βˆ’cos 2π‘₯

D. 1+2 sin π‘₯

1βˆ’2 sin π‘₯

E. 1+sin 2π‘₯

1βˆ’sin 2π‘₯

Penyelesaian:

Ingat:

Identitas trigonometri

cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯ = 1

Trigonometri sudut rangkap: sin 2π‘₯ = 2 sin π‘₯ cos π‘₯

Perkalian istimewa(π‘Ž + 𝑏)2 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ + 𝑏2

(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 = π‘Ž2 βˆ’ 2π‘Žπ‘ + 𝑏2

(cos π‘₯ + sin π‘₯)2

(cos π‘₯ βˆ’ sin π‘₯)2=

cos2 π‘₯ + 2 sin π‘₯ cos π‘₯ + sin2 π‘₯

cos2 π‘₯ βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ + sin2 π‘₯

=(cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯) + 2 sin π‘₯ cos π‘₯

(cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯) βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ (Ingat cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯ = 1)

=1 + 2 sin π‘₯ cos π‘₯

1 βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ (Ingat 2 sin π‘₯ cos π‘₯ = sin 2π‘₯)

=1 + sin 2π‘₯

1 βˆ’ sin 2π‘₯

TRIK SUPERKILAT: Substitusikan π‘₯ = 0Β° dan π‘₯ = 90Β° ke soal, maka jawabannya sama dengan 1. Cek pada jawaban, yang hasilnya juga 1 hanya di jawaban E. Ya kan? Gampang kan?

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5

5. Lingkaran (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (𝑦 βˆ’ 4)2 = 25 memotong sumbu-π‘₯ di titik 𝐴 dan 𝐡. Jika 𝑃 adalah titik pusat lingkaran tersebut, maka cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ = ....

A. 7

25

B. 8

25

C. 12

25

D. 16

25

E. 18

25

Penyelesaian:

Mencari pusat lingkaran dan panjang jari-jarinya.

Ingat:

𝐿 ≑ (π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2 + (𝑦 βˆ’ 𝑏)2 = π‘Ÿ2 adalah lingkaran dengan pusat di (π‘Ž, 𝑏) dan jari-jari π‘Ÿ.

𝐿 ≑ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (𝑦 βˆ’ 4)2 = 25 adalah lingkaran dengan pusat di 𝑃(3, 4) dan jari-jari 5.

Mencari letak titik potong lingkaran pada sumbu X, substitusikan 𝑦 = 0 ke persamaan lingkaran.

𝑦 = 0 β‡’ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (0 βˆ’ 4)2 = 25

⇔ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + 16 = 25

⇔ (π‘₯ βˆ’ 3)2 = 25 βˆ’ 16

⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 9 = 9⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 9 βˆ’ 9 = 0⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ = 0⇔ π‘₯(π‘₯ βˆ’ 6) = 0

Pembuat nol β‡’ π‘₯ = 0 atau π‘₯ βˆ’ 6 = 0⇔ π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 6

Jadi titik potong lingkaran pada sumbu X adalah di titik 𝐴(0, 0) dan 𝐡(6, 0).

Sehingga, gambar sketsa grafiknya pada bidang koordinat adalah sebagai berikut.

Panjang 𝐴𝑃 = 𝑃𝐡 = jari-jari lingkaran = 5

Panjang 𝐴𝐡 = jarak antara titik (0, 0)ke titik (6, 0)

= √(6 βˆ’ 0)2 + (0 βˆ’ 0)2

= √36 + 0

= √36= 6

Sehingga besar βˆ π΄π‘ƒπ΅ bisa ditentukan dengan aturan kosinus sebagai berikut:

𝐴𝐡2 = 𝐴𝑃2 + 𝑃𝐡2 βˆ’ 2 βˆ™ 𝐴𝑃 βˆ™ 𝑃𝐡 βˆ™ cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ β‡’ cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ =𝐴𝑃2 + 𝑃𝐡2 βˆ’ 𝐴𝐡2

2 βˆ™ 𝐴𝑃 βˆ™ 𝑃𝐡

=52 + 52 βˆ’ 62

2 βˆ™ 5 βˆ™ 5

=25 + 25 βˆ’ 36

50

=14

50

=7

25

X

Y

0 2 4 6

2

4

6

8

βˆ’2

𝑃

𝐴 𝐡

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6

6. Diberikan kubus 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻. Jika 𝛼 adalah sudut antara bidang 𝐴𝐢𝐹 dan alas 𝐴𝐡𝐢𝐷, maka tan 𝛼 = ....

A. √2

B. 1

√3

C. 1

2

D. 1

√2

E. √3

Penyelesaian:

Sudut antara bidang 𝐴𝐢𝐹 dan alas 𝐴𝐡𝐢𝐷 adalah sudut yang dibentuk oleh ruas garis 𝑂𝐹 dan 𝑂𝐡 yaitu βˆ πΉπ‘‚π΅.

Misalkan panjang rusuk kubus tersebut adalah 𝑠, maka:

𝑂𝐡 =1

2diagonal bidang β‡’ 𝑂𝐡 =

1

2Γ— (π‘ βˆš2)

=π‘ βˆš2

2

Perhatikan βˆ†π‘‚π΅πΉ, maka nilai tangen βˆ πΉπ‘‚π΅ adalah perbandingan sisi depan (𝐹𝐡) dibagi sisi samping (𝑂𝐡):

tan βˆ πΉπ‘‚π΅ =𝐹𝐡

𝑂𝐡⇒ tan βˆ πΉπ‘‚π΅ =

𝑠

π‘ βˆš22

= 𝑠 Γ—2

π‘ βˆš2

=2

√2 (Rasionalisasi bentuk akar)

=2

√2Γ—

√2

√2

= √2

𝐴 𝐡

𝐢 𝐷

𝐸 𝐹

𝐺 𝐻

𝑂

𝐡

𝐹

𝑠

𝑠

2√2

𝑂

TRIK SUPERKILAT: Logikanya, kita tahu panjang BF lebih panjang daripada BO. Maka nilai tangen pasti lebih besar 1. Jadi jawaban yang mungkin tinggal A dan E.

Dengan memisalkan rusuk kubus 𝑠, maka diperoleh nilai tangen adalah √2.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7

7. Lingkaran (π‘₯ βˆ’ 4)2 + (𝑦 βˆ’ 2)2 = 64 menyinggung garis π‘₯ = βˆ’4 di titik .... A. (βˆ’4, 2) B. (βˆ’4, βˆ’2) C. (βˆ’4, 4) D. (βˆ’4, βˆ’4) E. (βˆ’4, 8)

Penyelesaian:

Untuk mencari letak titik singgung lingkaran terhadap garis π‘₯ = βˆ’4, maka substitusikan π‘₯ = βˆ’4 ke persamaan lingkaran, sehingga diperoleh:

π‘₯ = βˆ’4 β‡’ (βˆ’4 βˆ’ 4)2 + (𝑦 βˆ’ 2)2 = 64

⇔ 64 + 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 4 = 64

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 68 = 64

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 68 βˆ’ 64 = 0

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 4 = 0

⇔ (𝑦 βˆ’ 2)(𝑦 βˆ’ 2) = 0⇔ 𝑦1,2 = 2

Jadi titik singgung lingkaran dengan garis π‘₯ = βˆ’4 adalah (βˆ’4, 2).

TRIK SUPERKILAT: Substitusikan semua pilihan jawaban, mana yang memenuhi persamaan lingkaran. Jelas (βˆ’4, 2) karena (βˆ’4 βˆ’ 4)2 + (2 βˆ’ 2)2 = 64

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8

8. Jika suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 dibagi 2π‘₯ βˆ’ 1, maka sisanya adalah .... A. βˆ’10 B. βˆ’1 C. 01 D. 02 E. 23

Penyelesaian:

Pembagian suku banyak dengan metode Horner:

πŸπ’™ βˆ’ 𝟏 = 𝟎

𝒙 =𝟏

𝟐2 βˆ’1 βˆ’6 βˆ’1

βˆ’1 0 3

𝟐 𝟎 πŸ” 𝟐

Jadi, sisa pembagian suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 oleh 2π‘₯ βˆ’ 1 adalah 2.

Pembagian suku banyak dengan metode biasa:

π’™πŸ + πŸ‘πŸ‘ + 4π‘₯ βˆ’

πŸπ’™ βˆ’ 𝟏 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 12π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’

+ 6π‘₯ βˆ’ 1 + 6π‘₯ βˆ’ 3

βˆ’ βˆ’ 𝟐

Jadi, sisa pembagian suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 oleh 2π‘₯ βˆ’ 1 adalah 2.

TRIK SUPERKILAT: Gunakan metode horner. Metode paling ampuh untuk mencari nilai sisa untuk tipe soal ini.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9

9. Grafik fungsi 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 turun, jika .... A. 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 B. 𝑏2 + 4π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 C. 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž > 0 D. 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 E. 𝑏2 βˆ’ 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0

Penyelesaian:

Ingat:

𝑦 = π‘Žπ‘₯𝑛 β‡’ 𝑦′ = π‘›π‘Žπ‘₯π‘›βˆ’1.

Suatu fungsi 𝑓(π‘₯) akan turun jika 𝑓′(π‘₯) < 0.

𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 akan definit negatif jika 𝐷 < 0 dan π‘Ž < 0.

Misal turunan pertama fungsi 𝑓(π‘₯) adalah 𝑓′(π‘₯), maka:

𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 β‡’ 𝑓′(π‘₯) = 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐

Fungsi 𝑓(π‘₯) akan turun jika 𝑓′(π‘₯) < 0, sehingga:

𝑓′(π‘₯) < 0 β‡’ 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐 < 0

Syarat fungsi β„Ž(π‘₯) = 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐 akan bernilai negatif adalah:

𝐷 < 0 β‡’ 𝐡2 βˆ’ 4𝐴𝐢 < 0⇔ (2𝑏)2 βˆ’ 4(3π‘Ž)(βˆ’π‘) < 0

⇔ 4𝑏2 + 12π‘Žπ‘ < 0⇔ 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0

dan 𝐴 < 0 β‡’ 3π‘Ž < 0⇔ π‘Ž < 0

Jadi fungsi 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 turun, jika 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10

10. Diketahui segitiga dengan titik sudut (βˆ’4, 0), (4, 0), dan (4 cos πœƒ , 4 sin πœƒ) untuk 0 ≀ πœƒ ≀ 2πœ‹. Banyak nilai πœƒ yang mungkin agar luas segitiga tersebut 13 adalah .... A. 8 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1

Penyelesaian:

Luas segitiga dengan titik sudut (π‘₯1, 𝑦1), (π‘₯2, 𝑦2), dan (π‘₯3, 𝑦3) adalah:

𝐿 =1

2|

π‘₯1 𝑦1 1π‘₯2 𝑦2 1π‘₯3 𝑦3 1

|

Sehingga, apabila titik sudut segitiga masing-masing adalah (βˆ’4, 0), (4, 0), dan (4 cos πœƒ , 4 sin πœƒ) serta luas segitiga adalah 13, maka nilai luas harus diberi tanda mutlak (karena luas bernilai negatif apabila berada di bawah sumbu X):

𝐿 =1

2|

π‘₯1 𝑦1 1π‘₯2 𝑦2 1π‘₯3 𝑦3 1

| β‡’ |13| =1

2|

βˆ’4 0 14 0 1

4 cos πœƒ 4 sin πœƒ 1|

⇔ |13| =1

2(32 sin πœƒ)

⇔ |13| = 16 sin πœƒ

⇔ |13

16| = sin πœƒ

Dalam interval 0 < πœƒ < 2πœ‹, nilai sin πœƒ = |13

16| yang tentunya bisa bernilai positif dan bisa bernilai

negatif ada 4 buah, yaitu masing-masing bernilai positif di kuadran I (0 < πœƒ <πœ‹

2) dan kuadran II

(πœ‹

2< πœƒ < πœ‹), serta bernilai negatif pada kuadran II (πœ‹ < πœƒ <

3πœ‹

2) dan kuadran IV (

3πœ‹

2< πœƒ < 2πœ‹).

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11

11. Vektor οΏ½βƒ—οΏ½ dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 0. Kemudian hasilnya diputar terhadap titik asal 𝑂 sebesar πœƒ > 0 searah jarum jam, menghasilkan vektor οΏ½βƒ—οΏ½. Jika οΏ½βƒ—οΏ½ = 𝐴�⃗�, maka matriks 𝐴 = ....

A. [cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

] [1 00 βˆ’1

]

B. [βˆ’1 00 1

] [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ]

C. [cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

] [βˆ’1 00 1

]

D. [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ] [

1 00 βˆ’1

]

E. [1 00 βˆ’1

] [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ]

Penyelesaian:

Ingat!

Matriks transformasi pencerminan terhadap 𝑦 = 0 (sumbu X) adalah:

𝑀𝑠𝑏𝑋 = (1 00 βˆ’1

)

Matriks transformasi rotasi terhadap titik asal 𝑂 sebesar πœƒ berlawanan jarum jam adalah:

𝑀𝑅(𝑂,πœƒ) (cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

)

Dengan menggunakan konsep komposisi transformasi, jika vektor οΏ½βƒ—οΏ½ secara berturut-turut ditransformasikan oleh matriks transformasi 𝑇1 lalu dilanjutkan transformasi oleh matriks transformasi 𝑇2 maka:

οΏ½βƒ—οΏ½ = (𝑇2 ∘ 𝑇1)οΏ½βƒ—οΏ½ β‡’ οΏ½βƒ—οΏ½ = (𝑀𝑅(𝑂,βˆ’πœƒ) ∘ 𝑀𝑀𝑠𝑏𝑋)οΏ½βƒ—οΏ½

⇔ οΏ½βƒ—οΏ½ = (cos(βˆ’πœƒ) βˆ’ sin(βˆ’πœƒ)

sin(βˆ’πœƒ) cos(βˆ’πœƒ)) (

1 00 βˆ’1

) οΏ½βƒ—οΏ½ (Ingat sin(βˆ’πœƒ) = βˆ’ sin πœƒcos(βˆ’πœƒ) = cos πœƒ

)

⇔ οΏ½βƒ—οΏ½ = (cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ) (

1 00 βˆ’1

) οΏ½βƒ—οΏ½

Karena οΏ½βƒ—οΏ½ = 𝐴�⃗�, maka jelas matriks 𝐴 adalah:

𝐴 = (cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ) (

1 00 βˆ’1

)

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12

12. Himpunan 𝐴 memenuhi hubungan {1} βŠ‚ 𝐴 βŠ‚ {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Jika 6 adalah anggota 𝐴, maka banyak himpunan 𝐴 yang mungkin adalah .... A. 04 B. 08 C. 16 D. 24 E. 32

Penyelesaian:

Karena {1} βŠ‚ 𝐴 dan 6 adalah anggota 𝐴, maka jelas {1, 6} βŠ‚ 𝐴.

Sehingga banyaknya anggota 𝐴 yang mungkin adalah sebagai berikut:

Dua anggota: Hanya terdapat satu kemungkinan saja yaitu {1, 6} βŠ‚ 𝐴

Tiga anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢1 = 4 kemungkinan yaitu {1, 2, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 3, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Empat anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢2 = 6 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 2, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 2, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Lima anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢3 = 4 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 4, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 2, 3, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 2, 4, 5 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Enam anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢4 = 1 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Sehingga banyaknya himpunan bagian dari 𝐴 yang mungkin adalah:

1 + 4𝐢1 + 4𝐢2 + 4𝐢3 + 4𝐢4 = 1 + 4 + 6 + 4 + 1 = 16

TRIK SUPERKILAT: Kita akan mencari himpunan bagian dari 4 anggota yang lain yaitu {2, 3, 4, 5}, jadi banyaknya himpunan bagian adalah 24 = 16.

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13

13. Diberikan suku banyak 𝑝(π‘₯) = π‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐. Jika 𝑏 dan 𝑐 dipilih secara acak dari selang [0, 2], maka peluang suku banyak tersebut tidak mempunyai akar adalah ....

A. 0

B. 1

6

C. 2

3

D. 3

4

E. 5

6

Penyelesaian:

Ingat!

Diskriminan persamaan kuadrat π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 adalah 𝐷 = 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘.

Sifat-sifat diskriminan {

𝐷 > 0 β‡’ memiliki dua akar real berbeda𝐷 = 0 β‡’ memiliki dua akar real kembar

𝐷 < 0 β‡’ tidak memiliki akar real (akar-akar imajiner)

Syarat 𝑝(π‘₯) = π‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 tidak mempunyai akar adalah nilai 𝐷 < 0.

𝐷 < 0 β‡’ 𝑏2 βˆ’ 4𝑐 < 0⇔ 𝑏2 < 4𝑐

⇔𝑏2

4< 𝑐

Jika π‘Ž dan 𝑏 berada dalam selang [0, 2] dimisalkan π‘₯ = 𝑏 dan 𝑦 = 𝑐 sehingga persamaan di atas menjadi:

𝑏2

4< 𝑐 β‡’ 𝑦 >

π‘₯2

4

Fungsi 𝑦 >π‘₯2

4 dengan batas 0 ≀ π‘Ž ≀ 2 dan

0 ≀ 𝑏 ≀ 2 bisa digambar pada sketsa grafik

berikut:

Perhatikan gambar, daerah hasil dari π‘Ž dan 𝑏 adalah daerah persegi bergaris tepi berwarna biru dengan ukuran 2 Γ— 2, sehingga jumlah ruang sampelnya adalah:

𝑛(𝑆) = Luas persegi = 2 Γ— 2 = 4

Sedangkan, kejadian yang dimaksudkan pada soal adalah peluang suku banyak tersebut tidak memiliki akar berada pada daerah arsir berwarna merah, sehingga jumlah kejadiannya adalah:

𝑛(𝐴) = Luas daerah arsir

= ∫ (2 βˆ’π‘₯2

4)

2

0

𝑑π‘₯

= [2π‘₯ βˆ’π‘₯3

12]

0

2

= (2(2) βˆ’(2)3

12) βˆ’ (2(0) βˆ’

(0)3

12)

= (4 βˆ’8

12) βˆ’ (0)

=48 βˆ’ 8

12

=40

12

=10

3

Jadi peluang suku banyak tersebut tidak memiliki akar adalah:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)=

1034

=10

3Γ—

1

4

=10

12

=5

6

X

Y

0 1 2

1

2

βˆ’1

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14

14. Nilai √3 sin π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ < 0, jika ....

A. 7πœ‹

6< π‘₯ <

11πœ‹

7

B. 5πœ‹

6< π‘₯ <

7πœ‹

6

C. 5πœ‹

7< π‘₯ <

10πœ‹

7

D. πœ‹

6< π‘₯ <

9πœ‹

6

E. πœ‹

12< π‘₯ <

5πœ‹

4

Penyelesaian:

Ingat bentuk π‘Ž sin π‘₯ + 𝑏 cos π‘₯ = π‘Ÿ cos(π‘₯ βˆ’ πœƒ)

dimana

π‘Ÿ = βˆšπ‘Ž2 + 𝑏2 dan tan πœƒ =π‘Ž

𝑏

Perhatikan √3 sin π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ < 0 berarti π‘Ž = √3 dan 𝑏 = βˆ’1.

Sehingga, π‘Ÿ = βˆšπ‘Ž2 + 𝑏2 β‡’ π‘Ÿ = √(√3)2

+ (βˆ’1)2 = √3 + 1 = √4 = 2

Dan tan πœƒ =π‘Ž

𝑏⇒ πœƒ = arctan (

π‘Ž

𝑏) = arctan (

√3

βˆ’1) = arctan(βˆ’βˆš3) = 120Β° =

2πœ‹

3

Sehingga,

√3 sin π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ < 0

β‡’ 2 cos (π‘₯ βˆ’2πœ‹

3) < 0

Persamaan trigonometri sederhana

cos (π‘₯ βˆ’2πœ‹

3) = 0 = cos

πœ‹

2

β‡’ π‘₯1 βˆ’2πœ‹

3=

πœ‹

2+ 𝑛 βˆ™ 2πœ‹ β‡’ π‘₯2 βˆ’

2πœ‹

3= (βˆ’

πœ‹

2) + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹

⇔ π‘₯1 = (πœ‹

2+

2πœ‹

3) + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹ ⇔ π‘₯2 = (βˆ’

πœ‹

2+

2πœ‹

3) + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹

⇔ π‘₯1 = (3πœ‹

6+

4πœ‹

6) + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹ ⇔ π‘₯2 = (βˆ’

3πœ‹

6+

4πœ‹

6) + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹

⇔ π‘₯1 =7πœ‹

6+ 𝑛 βˆ™ 2πœ‹ ⇔ π‘₯2 =

πœ‹

6+ 𝑛 βˆ™ 2πœ‹

𝑛 = βˆ’1 β‡’ π‘₯1 =πœ‹

6𝑛 = 0 β‡’ π‘₯2 =

πœ‹

6

𝑛 = 0 β‡’ π‘₯1 =7πœ‹

6𝑛 = 1 β‡’ π‘₯2 =

7πœ‹

6

Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi 2 cos(π‘₯ βˆ’2πœ‹

3) = 0 adalah {

πœ‹

6,

7πœ‹

6}

Daerah penyelesaian pertidaksamaan 2 cos(π‘₯ βˆ’2πœ‹

3) < 0 bisa digambarkan pada garis bilangan

berikut:

Jadi daerah penyelesaiannya adalah 0 < π‘₯ <πœ‹

6 atau

7πœ‹

6< π‘₯ < 2πœ‹.

Jadi daerah yang memenuhi pada jawaban adalah jawaban A yaitu 7πœ‹

6< π‘₯ <

11πœ‹

7.

βˆ’ βˆ’

+

0 πœ‹

6

7πœ‹

6 2πœ‹

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15

15. Diketahui β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– = 1 dan β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– = 2. Jika οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ dan οΏ½βƒ—οΏ½ membentuk sudut 30Β°, maka (οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½) ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ = ....

A. √3 + 4

B. √3 + 2

C. 2√3 + 4 D. 3 E. 5

Penyelesaian:

Ingat!

οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ = β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½)

Sifat operasi aljabar vektor:

Distributif: (οΏ½βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½) ∘ 𝑐 = οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ 𝑐 + οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ ∘ 𝑐

(οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½) ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ = οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—οΏ½

= β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—οΏ½) + β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—οΏ½)

= β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos 30Β° + β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos 0Β°

= 1 βˆ™ 2 βˆ™1

2√3 + 2 βˆ™ 2 βˆ™ 1

= √3 + 4

Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam menghadapi SNMPTN serta kumpulan pembahasan soal SNMPTN yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terimakasih, Pak Anang.