Pembahasan KTI

21

Click here to load reader

Transcript of Pembahasan KTI

Page 1: Pembahasan KTI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan di bumi tidak lepas dari air. Dalam tubuh manusia saja

terdapat 70% air. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk

keberlangsungan hidup mereka. Dalam kehidupan sehari-hari air digunakan

manusia untuk minum, mencuci, memasak, kegiatan industri, dan pertanian.

Akan tetapi, tidak semua air yang ada di bumi dapat dimanfaatkan. Dari

100% air yang ada di bumi, hanya 1% air tawar yang benar-benar dapat

dimanfaatkan, 97% air merupakan air laut dan samudera yang asin, 2% air

tawar lainnya berwujud gletser dan salju.

Dari sedikit air yang benar-benar dapat dimanfaatkan, diperlukan

pendayagunaan yang baik. Pendayagunaan sumber air yang baik akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Padahal dewasa ini banyak sumber

daya air yang kurang terawat, terjaga, dan terpelihara dengan maksimal. Hal

ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kehidupan.

Pemanfaatan sumber daya air secara efisien perlu dilakukan demi

menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan siklus hidrologi. Upaya itu

harus sesuai dengan budaya dan cara hidup masyarakat di sekitar kawasan

sumber daya air. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah

dengan judul “Upaya Pemanfaatan Mata Air Condongsari dengan

Memperhatikan Kearifan Lokal”.

B. Rumusan Masalah

Dari beberapa uraian latar belakang di atas, maka untuk mengkaji hal

tersebut, penulis menemukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Seberapa pentingkah keberadaan sumber daya air dalam kehidupan

manusia?

2. Besarkah pengaruh peredaran air dalam suatu wilayah?

3. Apa sajakah bentuk pemanfaatan sumber daya air?

1

Page 2: Pembahasan KTI

4. Adakah hubungan antara pemanfaatan sumber daya air dengan

kehidupan ekonomi masyarakat?

5. Bagaimanakah kearifan lokal berperan dalam pemanfaatan sumber daya

air?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memiliki tujuan agar

hasilnya nanti dapat berguna bagi masyarakat luas. Tujuan-tujuan tersebut

antara lain:

1. Menganalisis pentingnya keberadaan sumber daya air dalam kehidupan

manusia

2. Menganalisis pengaruh peredaran air dalam suatu wilayah

3. Menganalisis bentuk pemanfaatan sumber daya air

4. Menganalisis hubungan antara pemanfaatan sumber daya air dengan

kehidupan ekonomi masyarakat

5. Menganalisis peran kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya air

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya temuan-temuan dalam karya tulis ini diharapkan

dapat memberi sumbangan positif terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya dalam upaya pemanfaatan sumber daya air

Condongsari dengan memperhatikan kearifan lokal.

2. Manfaat Praktis

Bagi siswa-siswa, karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi

salah satu upaya untuk memperhatikan kearifan lokal dalam pemanfaatan

sumber daya air, serta untuk memupuk semangat dalam mencari

penemuan yang baru. Bagi sekolah, karya ilmiah ini diharapkan dapat

dijadikan wawasan mengenai pemanfaatan sumber daya air dengan

memperhatikan kearifan lokal. Bagi masyarakat, karya ilmiah ini

diharapkan dapat mengurangi dampak buruk akibat tidak memperhatikan

kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya air.

E. Batasan Istilah

2

Page 3: Pembahasan KTI

Dalam melakukan penyusunan karya tulis ini, penulis mengacu pada

pendapat seorang pakar, yaitu Moh. Nazir, Ph. D (dikutip oleh Septian Johan

Wibowo, 2009) yang mengatakan bahwa dalam melakukan penelitian

diperlukan adanya pembatasan terhadap obyek dan pokok pemasalahan,

artinya dalam melakukan penelitian perlu adanya batasan-batasan agar tidak

meluasnya pokok permasalahan dan penelitian lebih terarah. Berdasakan

pendapat tersebut penulis menggunakan pembatasan sebagai berikut:

Air : benda cair yang biasa terdapat di sumur, sungai,

danau yang mendidih pada suhu 100oC

Kearifan Lokal : pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta

berbagai strategi kehidupan yang berwujud

aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal

dalam menjawab berbagai masalah dalam

pemenuhan kebutuhan mereka

Mata Air : suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari

permukaan tanah, yang berarti dengan

sendirinya adalah suatu tempat di mana

permukaan muka air tanah (akuifer) bertemu

dengan permukaan tanah.

Sumber Daya Air : sumber daya air adalah sumber daya berupa air

yang berguna atau potensial bagi manusia

F. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan pembaca dalam mengerti dan memahami isi

karya tulis ini penulis menggunakan sistematika penyusunan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat,

batasan istilah dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi kerangka teori, kerangka berpikir dan hipotesis.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3

Page 4: Pembahasan KTI

Bab ini berisi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, instrumen penelitian, dan variabel penelitian.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi deskipsi data dan hasil penelitian.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran.

4

Page 5: Pembahasan KTI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang keberadaanya dijamin

konstitusi, yakni pada pasal 33 UUD 1945, ayat 3 yang berbunyi: "Bumi dan

air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Kebutuhan

dasar juga dipertegas pada level global. Pada November 2002, Komite PBB

untuk Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mendeklarasikan akses terhadap air

merupakan sebuah hak dasar "A Fundamental Right". Disebutkan bahwa air

adalah benda sosial dan budaya, dan tidak hanya komoditi ekonomi. Komite

ini menekankan bahwa 145 negara telah meratifikasi Konvenan Internasional

untuk Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, yang kini telah diikat dengan

perjanjian untuk mempromosikan akses pada air secara setara tanpa

diskriminasi.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir berarti membuat argumentasi rasional

berdasarkan teori-teori yang telah diutarakan dalam kajian teori dan mengarah

pada penemuan jawaban atau menjawab masalah penelitian (Muhammad

Rohmadi, 2008:61). Untuk mengetahui pemanfaatan sumber daya air dengan

memperhatikan kearifan lokal penulis menggunakan cara:

1. Pengambilan data melalui wawancara dan teknik studi pustaka dengan

membaca buku dan mencari sumber referensi lain dari internet.

2. Setelah semua data terkumpul, data tersebut dianalisis dengan metode

kualitatif dan kuantitatif. Penulis menarik simpulan hasil penelitian dari

semua data yang didapat.

C. Hipotesis

Dari arti katanya, hipotesis berasal dari dua pemenggalan kata, yaitu

“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.

Menurut Depdiknas (2008:502) Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap

5

Page 6: Pembahasan KTI

benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb)

meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Hipotesis yang penulis

ajukan dari karya tulis ini adalah dengan memperhatikan kearifan lokal

sumber daya air dapat dimanfaatkan dengan baik.

6

Page 7: Pembahasan KTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan wawancara berdasarkan rumusan

masalah yang telah penulis sebutkan di atas. Pengamatan penelitian

bermaksud memberi gambaran tentang serangkaian informasi dan hal-hal

yang berpontensi mempunyai masalah. Data yang diperoleh bisa menjabarkan

kekurangan, ketidakteraturan, kesalahan penanganan dan data penyimpangan

yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini.

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan penulis adalah hasil wawancara dengan

warga sekitar Mata air Condongsari, Desa condongsari, Kecamatan

Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Selain itu penulis memperoleh data dari

buku referensi dan beberapa website yang mendukung tema yang kami pilih.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan karya

tulis ini adalah studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka yang dilakukan

oleh penulis bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi yang

mendukung hipotesis penulis. Melalui teknik ini, didapatkan beberapa

konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan topik yang telah dibahas

secara ilmiah oleh para ahli. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan data

sesuai dengan percobaan yang penulis lakukan.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah penelaahan dan penguraian data hingga

menghasilkan simpulan (Depdiknas, 2008:58). Untuk memenuhi tujuan dari

penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Penyusun menentukan tema dan judul karya ilmiah.

2. Menentukan permasalahan kemudian mencari referensi yang

bersangkutan dengan tema.

7

Page 8: Pembahasan KTI

3. Menganalisis data yang diperoleh dari wawancara yang diperoleh

penulis. Kemudian menemukan pemecahan masalah.

4. Menarik hasil simpulan.

E. Instrumen Penelitan

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisis, dan menyajikan data-data secara sistematis serta

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu

hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut

instrumen penelitian. Adapun instrumen yang penulis gunakan meliputi:

1. Tape Recorder

2. Alat Tulis

3. Buku Referensi

4. PC, dll.

F. Variabel Penelitian

Menurut Depdiknas (2008:1544) variabel adalah sesuatu yang dapat

berubah atau faktor yang ikut menentukan perubahan. Secara garis besar,

hanya ada dua jenis variabel: yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

1. Variabel terikat

Variabel terikat adalah gejala yang muncul atau berubah dalam

pola yang teratur dan bisa diamati atau karena berubahnya variabel

(disebut juga variabel terpengaruh, variabel tak bebas, efek, dan

sebagainya). Variabel terikat yang penulis gunakan dalam karya tulis ini

adalah upaya pemanfaatan mata air condongsari dengan memperhatikan

kearifan lokal.

2. Variabel bebas

Variabel bebas adalah faktor, hal, atau unsur yang dianggap

dapat menentukan variabel lain (disebut juga variabel pengaruh, variabel

perlakuan, penyebab, treatment, dan sebagainya). Varibel bebas dalam

karya tulis ini adalah pemanfaatan mata air dengan kearifan lokal dan

tidak dengan kearifan lokal.

8

Page 9: Pembahasan KTI

BAB IV PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Hasil wawancara dengan salah satu warga di Desa Condongsari.

1. Sebenarnya di mana mata air Condongsari terletak?

Jawab: Mata air Condongsari terketak di Desa Condongsari, Kecamatan

Banyuurip, Kabupaten Purworejo.

2. Apakah mata air Condongsari sudah dimanfaatkan?

Jawab: Sudah. Namun, hanya sebatas untuk irigasi dan ritual-ritual

tertentu.

3. Apa sudah ada kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk

memanfaatkan mata air Condongsari?

Jawab: Belum ada.

4. Bagaimanakah warga menjaga pemanfaatan sumber daya air mata air

condongsari ini Pak?

Jawab: Di sini warga masyarakat masih mengenal animisme dan

dinamisme. Kepercayaan terhadap hal-hal magis. Warga sering membuat

sesaji dengan harapan bisa terhindar dari bencana. Mitos-mitos juga

mendorong masyarakat untuk menjaga sikap di sekitar mata air tersebut.

Secara tidak langsung, mata air Condongsari ini bisa terjaga.

5. Sejak kapan warga melakukan ritual-ritual tersebut?

Jawab: Sejak nenek moyang karena ritual tersebut dilakukan secara turun

temurun.

6. Bagaimana keadaan kehidupan ekonomi masyarakat sekitar mata air

Condongsari?

Jawab: Biasa-biasa saja.

7. Solusi apa yang memungkinkan sebagai upaya pemanfaatan mata air

Condongsari?

9

Page 10: Pembahasan KTI

Jawab: Dapat dimanfaatkan untuk sumber mata air mineral yang bernilai

ekonomis melalui kerjasama antara pemerintah desa dengan perusahaan

air minum atau PDAM setempat.

8. Apa harapan warga ke depan terkait dengan upaya pemanfaatan mata air

Condongsari?

Jawab: Harapannya warga tetap mempertahankan sikap tersebut. Hal ini

di lakukan untuk menjaga sumber mata air agar tidak di manfaatkan

secara komersil.

B. Hasil Penelitian

Sumber daya air yang melimpah sudah sepatutnya kita manfaatkan

secara optimal. Kepedulian berbagai pihak yang sesungguhnya berkompeten

dalam pemanfaatan air cenderung lebih pasif dalam pengelolaan sumber daya

yang ada. Kepedulian yang mungkin ada hanya berasal dari para pelajar

daerah dan hanya berhenti menjadi sebuah wacana.

Mengingat bahwa jaminan akses masyarakat atas air dijamin dalam

UUD 1945 dan bahwa kekuasaan negara atas air, sebesar-besarnya harus

dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat, maka sikap konsisten

diperlukan dalam menerapkan seperti itu.

Regulasi tentang air harus kembali dikelola untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat dan negara harus mampu menjamin hak masyarakat

dalam mengakses air. Pada level lokal, pemerintah kota atau kabupaten

seharusnya membuat beberapa regulasi yang konsisten menjamin rehabilitasi

kualitas air dan sumber daya air agar air bersih kembali dapat diakses dengan

mudah oleh masyarakat.

Upaya antisipasi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air

tentu tidak bisa hanya dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi masyarakat dan

semua stakeholder harus terlibat. Dalam ketentuan Pasal 70 UU No. 7 tahun

2004 tentang Sumber Daya Air dijelaskan, bahwa salah satu wujud

implementasi manajemen sumber daya air adalah melalui pemberdayaan

masyarakat, yang dapat dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan

kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, seluruh stakeholder harus memiliki

10

Page 11: Pembahasan KTI

pemahaman yang komprehensif demi kesejahteraan bersama. Di samping itu,

kampanye massif untuk menyadarkan pentingnya konservasi sumberdaya air,

juga harus terus-menerus dilaksanakan.

Desa Condongsari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo,

Jawa Tengah. Merupakan contoh obyek dalam pemanfaatan sumber daya air.

Keoriginalan Desa Condongsari lengkap dengan sumber daya air yang belum

tereksplorasi secara maksimal menciptakan peluang dalam peningkatan

kesejahteraan penduduk setempat pada khususnya dan Indonesia pada

umumnya. Dipandang dari berbagai sektor yang ada seperti sosial, ekonomi,

dan budaya. Desa Condongsari berpotensi dalam peningkatan income

perkapita penduduk, jika di upayakan dengan tepat dan semestinya.

Eksplorasi yang dilakukan dipastikan dengan tetap memperhatikan

kearifan lokal. Sehingga tetap terpelihara keseimbangan baik alam maupun

masyarakat. Kondisi lingkungan yang tetap kondusif dan nilai-nilai atau

falsafah masyarakat setempat tetap dipertahankan. Seperti adanya sesaji pada

weton tertentu dan pantangan-pantangan yang di percayai masyarakat

setempat tetap di pertahankan. Hal ini di lakukan untuk menjaga sumber mata

air agar tidak di manfaatkan secara komersil.

Pada masyarakat yang menganut sistem kepercayaan animisme dan

dinamisme mempercayai bahwa tempat-tempat tertentu memiliki kekuatan

magis. Di Desa Condongsari yang notabene masih menjaga warisan nenek

moyang, maka diadakan sesajian khusus sebagai rasa penghormatan dan

harapan agar wilayah mereka terhindar dari bencana. Larangan untuk berbuat

tidak senonoh di sekitar mata air, berpikiran jelek pada saat mengunjungi

mata air, dan harus menjaga sikap. Dipercaya bahwa yang melanggar

larangan tersebut akan mendapatkan sesuatu yang buruk ketika meninggalkan

mata air Condongsari.

Secara ilmiah, hal-hal diatas digolongkan sebagai kearifan lokal

yang berasal dari masyarakat setempat. Bukan masalah apakah kita

mempercayainya atau tidak. Akan tetapi bagaimana hal tersebut berpengaruh

pada kehidupan sosial saat ini. Kearifan lokal juga berfungsi sebagai

11

Page 12: Pembahasan KTI

pengendali sosial atas tindakan masyarakat. Sehingga masyarakat lebih

menghargai bumi sebagai tempat tinggal yang wajib dijaga, bukan hanya

sebagai obyek eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dari hasil wawancara penulis didapatkan data bahwa pemanfaatan

mata air Condongsari hanya terkait pada sistem irigasi dan ritual-ritual

tertentu. Diharapkan akan ada sosialisasi terhadap masyarakat dan diadakan

upaya pemanfaatan yang dapat menambah tingkat kesejahteraan masyarakat

sekitar.

Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan mata air Condongsari

sebagai sumber mata air mineral yang bernilai ekonomis melalui kerjasama

antara pemerintah desa dengan perusahaan air minum atau PDAM setempat.

Jadi ada keterlibatan antara dinas terkait dengan masyarakat desa untuk

mendayagunakan potensi daerah. Selain itu optimalisasi pendayagunaan

sumber daya air terutama dalam menghadapi bencana kekeringan antara lain

dengan: pengembangan sistem trans basin (transfer debit antar basin),

pengembangan metode conjunctive use antara air permukaan dan air tanah,

gerakan hemat air, pengembangan sarana dan prasarana penampungan air

hujan, dan pembuatan embung.

Keterkaitan antara kelestarian alam dengan sistem sosial masyarakat

semakin menunjukkan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang

memiliki konstelasi terhadap kehidupan sosial, dan masing-masing aspek

tidak dapat berdiri sendiri. Melalui berbagai upaya pengembangan

infrastruktur pekerjaan umum ke depan yang menerapkan keaseimbangan

lingkungan dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, dengan lebih

mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, maka diharapkan

tingkat kerusakan lingkungan berkurang, kemiskinan berkurang dengan

meningkatnya pendapatan dari perluasan kesempatan kerja dan pengeluaran

masyarakat untuk kebutuhan hidup berkurang seiring dengan ketersediaan

infrastruktur yang memadai dan efisien serta dapat diterapkannya pola–pola

pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan kearifan lokal.

12

Page 13: Pembahasan KTI

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

1. Sumber daya air diperlukan dalam berbagai kehidupan.

2. Pemanfaatan sumber daya air dapat meliputi penggunaan di bidang

pertanian, industri, pengairan, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas

lingkungan.

3. Upaya pemanfaatan sumber daya air dapat dilakukan dengan

memperhatikan kearifan lokal.

4. Dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat ikut

berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

B. Saran

1. Pemerintah harus mengupayakan tetap memperhatikan kearifan lokal

dalam membuat kebijakan tentang pemanfaatan sumber daya air.

2. Masyarakat diharapkan mampu bekerjasama dengan pemerintah dengan

baik demi tercapainya pola-pola pembangunan berkelanjutan dengan

memperhatikan kearifan lokal.

13

Page 14: Pembahasan KTI

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rohmadi, Muhammad, dkk. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia di

Perguruan Tinggi. Surakarta: UNS Press.

http://www.dpuairjatim.org

http://antariksaarticle.blogspot.com

14