PEMBAHASAN EKOTUMB GULMA FIX.docx

26
I. Judul Latihan Identifikasi dan Analisis Vegetasi Gulma pada Dua Tanaman yang Berbeda yaitu Tanaman Padi dan Tanaman Undis. II. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengerti manfaat analisis vegetasi 2. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis vegetasi tersebut dengan menggunakan metode yang umum dipakai 3. Mahasiswa mengetahui populasi gulma dalam satuan luas secara kuantitatif 4. Melatih ketrampilan mahasiswa untuk mengidentifikasi populasi gulma 5. Mengetahui populasi gulma secara kuantitatif yang mendominasi pada pertanaman tertentu III. Alat dan Bahan 1. Anemometer 2. Soil tester 3. Lux Meter 4. Kuadran 1x1 meter 5. Gunting 6. Kantong plastik 1

Transcript of PEMBAHASAN EKOTUMB GULMA FIX.docx

I. Judul LatihanIdentifikasi dan Analisis Vegetasi Gulma pada Dua Tanaman yang Berbeda yaitu Tanaman Padi dan Tanaman Undis.

II. Tujuan1. Mahasiswa dapat mengerti manfaat analisis vegetasi2. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis vegetasi tersebut dengan menggunakan metode yang umum dipakai3. Mahasiswa mengetahui populasi gulma dalam satuan luas secara kuantitatif4. Melatih ketrampilan mahasiswa untuk mengidentifikasi populasi gulma5. Mengetahui populasi gulma secara kuantitatif yang mendominasi pada pertanaman tertentu

III. Alat dan Bahan1. Anemometer2. Soil tester3. Lux Meter4. Kuadran 1x1 meter5. Gunting6. Kantong plastik7. Kamera8. Tali rafia 9. Kertas Label10. Pulpen11. Double Folio

IV. Prosedur Kerja1. Menentukan lahan yang akan dipakai sebagai sampel2. Menancapkan kuadran pada ujung sisi lahan dengan ukuran 1x1 meter dan menghubungkan setiap sisi tersebut dengan tali rafia3. Mencabut gulma pada kuadran yang telah dibuat4. Memilah gulma yang telah dicabut berdasarkan spesies yang ada5. Mengidentifikasi gulma untuk masing-masing spesiesnya dengan memberikan kode huruf6. Menghitung jumlah populasi masing-masing gulma pada setiap spesiesnya7. Menggunakan alat anemometer untuk mengukur kecepatan angin, soil tester untuk mengukur pH tanah dan suhu serta lux meter untuk mengukur intensitas cahaya8. Mengulang cara kerja pada nomor 2-7 pada kuadran berikutnya yaitu di tengah-tengah lahan sebagai kuadran kedua, dan di ujung sisi lahan lainnya sebagai kuadran ketiga

V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

5.1 Gulma pada Tanaman PadiA. Lokasi pengamatan: Bakti Seraga, SingarajaB. Waktu pengamatan: 10.30-12.00Pada penelitian ke lapangan yang dilakukan berlokasi di Bakti Seraga,Singaraja dengan mengamati variasi gulma di sawah dengan luas 10x3 m. Luas lahan tersebut, dihitung berdasarkan plot-plot yang ditentukan dengan ukuran setiap plot 1x1m. Plot 1 diambil sampel pada bagian yang dekat dengan saluran irigasi, plot 2 terletak ditengah-tengah dekat saluran irigasi dan plot 3 yang jauh dengan saluran irigasi. Berdasarkan hasil pengamatan, pada plot 1,2 dan 3 ditemukan keanekaragaman jenis gulma beserta pH tanah, intensitas cahaya dan kecepatan angin, diantaranya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 1.1 hasil pengukuran densitas di lingkungan sawahNoPlot (wilayah)Densitas

pHInttensitas CahayaKecepatan Angin

1Plot 1 (dekat irigasi)5,95005 mph

2Plot 2 (di bagian tengah)65005 mph

3Plot 3 (jauh dengan saluran irigasi)5,55005 mph

Berdasarkan tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa pH tanah disetiap plot hampir sama, namun intensitas cahaya dan kecepatan angin sama untuk setiap plot. PH tanah yang sedikit berbeda disebabkan karena jarak antara plot yang satu dengan yang lain berbeda dengan tempat irigasi, selain itu pH yang menunjukkan keadaan asam ini diduga disebabkan oleh daun-daun yang mengalami pembusukan di dalam genangan air sawah. Setiap tumbuhan memiliki keadaan tumbuhnya masing-masing, khusus untuk padi, keadaan pH tanah yang masih terbilang sedikit asam ini masih bisa ditoleransi oleh padi. Semakin dekat dengan daerah irigasi, gulma yang tumbuh semakin banyak. Untuk intensitas cahaya dan kecepatan angin yang sama memungkinkan pertumbuhan padi pada satu kawasan terebut sama karena kecepatan angin mempengaruhi transpirasi dan fotosintesis selain penyerapan unsur hara dari tanah. Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma adalah sebagai berikut.1. SuhuSuhu yang diperlukan untuk pertumbuhan biji gulma beragam tergantung jenis gulma. Gulma di daerah beriklim sedang digolongkan dalam gulma musim dingin dan gulma musim panas. Gulma musim dingin suhunya 5-15C untuk perkecambahannya, sedangkan gulma musim panas suhunya 18-35C.2. KelembabanSelain suhu, kelembaban juga berpengaruh pada pertumbuhan gulma, kelembaban berkisar antara 70-80%. Perkecambahan dapat berlangsung bila menyerap (imbibisi) air yang cukup.3. OksigenPerkecambahan gulma tergantung pada oksigen dalam tanah, umumnya biji-biji gulma yang berukuran kecil berkecambah pada lapisan tanah setebal kurang dari 1 cm.4. CahayaBiji-biji gulma memerlukan intensitas cahaya yang cukup untuk perkecambahannya. Pengendalian gulma dapat dilakukan bermacam-macam cara. Salah satu cara pengendalian yang digunakan dalam budidaya kentang di Dataran Tinggi Dieng adalah dengan menggunakan mulsa plastik. Penggunaan mulsa plastik banyak digunakan untuk budidaya berbagai macam tanaman holtikultura, seperti tomat, cabai, semangka, melon, kobis, kentang, dan masih banyak lainnya. Teknologi pertanian telah menemukan manfaat digunakannya mulsa plastik dalam berbagai tanaman holtikultura tersebut. Disis lain, biaya yang dibutuhkan tidaklah sebesar manfaat yang diperoleh. Mulsa PHP (Plastik Hitam Perak)yang digunakan terdiri dari dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna perak di bagian atas dan warna hitam dibagian bawah. Mulsa dengan dua lapisan ini memiliki berbagai keuntungan. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari, sehingga proses fotosintesis menjadi lebih baik atau optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembap, mengurangi serangan pertanaman tidak terlalu lembap, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serang-serangga pengganggu tanaman seperti Thirps dan Aphids. Adapun warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu diperakaran tanaman menjadi hangat (Sutiono, 2010).

Tabel 5.2 Jumlah spesies gulma pada masing-masing plot No Kode spesies PlotJumlah

123

1Gulma A

148343185

2Gulma B

348648

3Gulma C

610218

4Gulma D

114-15

5Gulma E

1--1

6Gulma F

3--3

7Gulma G

32-5

8Gulma H

4--4

9Gulma I

2344875

10Gulma J

-2-2

11Gulma K

-17421

Jumlah gulma22313123377

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat keanekaragaman jenis gulma yang terlihat. Dari hasil observasi yang dilakukan, kode spesies gulma yang ditemukan pada tanaman padi dilingkungan sawah berjumlah 11 spesies gulma dengan perbedaan jumlah gulma pada masing-masing plot, dimana perbedaan tersebut muncul dikarenakan jarak plot terhadap saluran irigasi. Semakin dekat plot dengan saluran irigasi maka semakin banyak spesies gulma yang ditemukan. Jenis gulma yang paling banyak dijumpai pada masing-masing plot yaitu pada kode gulma A sebanyak 185, sedangkan kode gulma E memiliki jumlah yang sedikit yaitu 1 spesies gulma. Jika dilihat jumlah keseluruhan gulma pada masing-masing plot, yaitu pada plot 1 terdapat 223 spesies gulma, plot 2 yaitu 131 gulma dan plot 3 terdapat 23 jenis gulma, perbedaan ini terlihat jelas dipengaruhi oleh faktor jarak saluran irigasi dengan tanaman pada disawah tersebut. Tanaman gulma memiliki peranan yang merugikan selain bersifat parasit, gulma juga mampu menurunkan produktivitas tanaman, dimana pada plot 1 terlihat tanaman padi tidak sebanyak pada plot 2 dan 3, melainkan jenis gulma A lebih mendominasi daripada gulma lainnya pada plot 1, hal ini dikarenakan spesies gulma A memiliki karakteristik menyerupai padi, yang termasuk ke dalam golongan rumput liar.Penyebaran gulma pada tanaman, dapat terjadi melalui benih yang terkontaminasi dengan biji gulma, melalui proses pemupukan yang kurang berkelanjutan oleh petani, penyebaran gulma juga dapat terjadi melalui angin, karena pada tanaman padi memiliki polen (serbuk sari) yang dapat dengan mudah diterbangi angin, dan ketika spora tersebut jatuh pada substrat yang cocok maka gulma akan tumbuh dengan pesat serta melalui air irigasi, juga sangat mempengaruhi jumlah gulma yang tersebar karena air akan membuat gulma tumbuh dengan subur. Pertumbuhan gulma akan dapat diperkiran lebih pesat jika faktor-faktor penyebaran tersebut dipengaruhi juga oleh lingkungan diantaranya, suhu, kelembaban. Oksigen dan intensitas cahaya.

2.2 Gulma pada Tanaman UndisC. Lokasi pengamatan: Desa Panji, Kecamatan Sukasada, SingarajaD. Waktu pengamatan: 12.15-12.40 Wita

Tabel 5.2.1 Hasil Pengukuran Densitas di Kebun UndisPenelitian yang dilakukan berlokasi di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Singaraja dengan mengamati variasi gulma di kebun Undis dengan luas 12x10 m. Luas lahan tersebut, dihitung berdasarkan plot-plot yang ditentukan dengan ukuran setiap plot 1x1m. Dalam kebun Undis diambil 3 plot, Plot 1 diambil dari sampel pada bagian ujung deretan tanaman undi (dekat jalan). Plot yang ke 2 diambil dari sampel di bagian tengah dari deretan tanaman Undis (cukup jauh dengan jalan). Plot yang ke 3 diambil dari sampel pada bagian ujung deretan tanaman Undis (jauh dari jalan). Berdasarkan hasil pengamatan, pada plot 1,2, dan 3 ditemukan keanekaragaman jenis gulma beserta pH tanah, intensitas cahaya dan kecepatan angin, diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

NoPlot (wilayah)Densitas

pHInttensitas CahayaKecepatan Angin

1Plot 1 (dekat jalan)6,95505 mph

2Plot 2 (cukup jauh dengan jalan)6,95005 mph

3Plot 3 (jauh dengan jalan)75005 mph

Berdasarkan Tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa pH tanah disetiap plot hampir sama, namun pada daerah yang jauh dari jalan mempunyai pH netral yaitu 7,0. Kemungkinan disebabkan karena laju pembusukan sedikit, sehingga mempunyai pH netral. Intensitas cahaya paling tinggi pada plot 1 yang dekat dengan jalan. Kecepatan angin sama untuk setiap plot. Semakin dekat dengan jalan, gulma yang tumbuh semakin banyak. Untuk intensitas cahaya di daerah yang hampir sama dan kecepatan angin yang sama memungkinkan pertumbuhan padi pada satu kawasan terebut sama karena kecepatan angin mempengaruhi transpirasi dan fotosintesis. Selain penyerapan unsur hara dari Tabel 5.2.2 Jumlah Spesies Gulma pada Masing-masing Plottanah.No.Kode spesiesPlotJumlah

1 23

1Gulma A

--99

2Gulma B

----

3Gulma C

311923

4Gulma D

----

5Gulma E

----

6Gulma F

----

7Gulma G

----

8Gulma H

----

9Gulma I

----

10Gulma J

----

11Gulma K

----

12Gulma L

315220

13Gulma K

-1-1

14Gulma N

-1-1

15Gulma O

-1-1

16Gulma P

--33

17Gulma Q

--44

18Jumlah gulma6292762

Berdasarkan tabel 5.2.2 dapat dilihat keanekaragaman jenis gulma yang terlihat. Dari hasil observasi yang dilakukan, kode spesies gulma yang ditemukan pada kebun Undis di daerah Panji berjumlah 8 spesies gulma (A, C, L, M, N, O, P, Q) dengan perbedaan jumlah gulma pada masing-masing plot. Jenis gulma yang paling banyak dijumpai pada masing-masing plot yaitu pada kode gulma C sebanyak 23, sedangkan kode gulma M, N, O memiliki jumlah yang sedikit yaitu 1 spesies gulma. Jika dilihat jumlah keseluruhan gulma pada masing-masing plot, yaitu pada plot 1 terdapat 6 spesies gulma, plot 2 yaitu 29 gulma dan plot 3 terdapat 27 jenis gulma. Perbedaan jumlah gulma dari hasil yang seharusnya di dapat adalah karena gulma pada masing-masing plot sudah dipangkas. Sehingga sulit untuk ditentukan keragaman gulma pada masing-masing plot. Tanaman gulma memiliki peranan yang merugikan selain bersifat parasit, gulma juga mampu menurunkan produktivitas tanaman. Penyebaran gulma pada tanaman, dapat terjadi melalui benih yang terkontaminasi dengan biji gulma. Selain itu melalui proses pemupukan yang kurang berkelanjutan oleh petani, penyebaran gulma juga dapat terjadi melalui angin. Spesies gulma yang paling banyak terdapat pada kebun Undis di daerah Panji adalah gulma dengan kode spesies C. Pertumbuhan gulma akan dapat diperkiran lebih pesat jika faktor-faktor penyebaran tersebut dipengaruhi juga oleh lingkungan diantaranya, suhu, kelembaban, oksigen dan intensitas cahaya.

VI. Simpulan

Dari hasil observasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Tanaman padi, terdapat 11 spesies gulma dalam satu lahan sawah yang terbagi dalam 3 plot. Berdasarkan hasil kualitatif menunjukkan spesies yang paling banyak yaitu gulma A, dan yang paling sedikit pada gulma E, sehingga gulma A yang lebih mendominasi.2. Spesies gulma yang paling banyak ditemui pada tanaman undis yaitu gulma C, sedangkan gulma M, N dan O paling sedikit penyebarannya.

DAFTAR PUSTAKABarus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kanisius:Yogyakarta.Sukman, Y. dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta:Rajawali Pers.Tjitrosoedirdjo, S., Is H. U. dan Joedojono W. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Jakarta:Gramedia.Wijaya, Nyoman.1999. Metode Analisis Vegetasi. Singaraja:STKIP.

12