PEMBAHASAN DAERAH

24

Click here to load reader

Transcript of PEMBAHASAN DAERAH

Page 1: PEMBAHASAN DAERAH

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

PERCOBAAN I

DAERAH TUMBUH

NAMA : JUMRIAH NUR

NIM : H411 09 267

KELOMPOK : I ( SATU )

TGL/PERCOBAAN : SABTU/ 23 APRIL 2011

ASISTEN : JAMILA

LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: PEMBAHASAN DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran, pertambahan

dalam ukuran ini bersifat irreversible. Karena bersifat multi sel maka

pertumbuhan bukan saja mengalami pertambahan dalam volume tetapi juga

pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat

kerumitan. Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan

pendewasaan sel. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-

menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya meristem, hasil

asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang

mendukung. (Afriza, 2007).

Pada umumnya daerah pertumbuhan ini terletak pada bagian bawah

meristem apikal dari tunas dan akar. Pada beberapa jenis tumbuhan (rumput-

rumputan dan monokotil lainnya) daerah pertumbuhan ini terletak di bagian atap

tiap buku-buku (node). Pertumbuhan juga terjadi pada bagian-bagian lainnya,

sebagai contoh, dalam daun dimana sel-sel membesar sampai tingkat tertentu.

Selain itu dikenal juga pertumbuhan secara lateral yang terjadi akibat

membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringan kambium (Latunra,

2010).

Page 3: PEMBAHASAN DAERAH

Percobaan ini diadakan agar kita dapat menentukan letak daerah

perpanjangan sel pada akar dan menentukan letak daerah perpanjangan sel pada

batang yang terjadi pada kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris.

I.2 Tujuan percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati daerah tumbuh pada

akar dan batang dari kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris.

I.3 Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 23 April 2011, pukul

10.00 - 13.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

Makassar. Percobaan ini dilakukan selama 4 hari untuk mengecambahkan kacang

merah dan 5 hari untuk pengamatan di Laboratorium.

Page 4: PEMBAHASAN DAERAH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik

dalam ukuran pada semua sistem biologi. Proses pertumbuhan ini diatur oleh

pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah dan

perubahan persediaan air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang

didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang

merubah struktur dan biokimiawi pada hewan dan tanaman saat berkembang

(Wardiana, 2008).

Secara empiris, pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu

fungsi dari genotip X lingkungan ( internal dan eksternal ). Pertumbuhan itu lebih

mudah digambarkan dari pada di defenisikan. Pertumbuhan berarti pembelahan

sel dan pembesaran sel. Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan

merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Proses differensiasi seringkali

dianggap pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan

sebagai faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (genetik) yang

dikelompokkan sebagai berikut (Afriza, 2007) :

Faktor Eksternal :

1. Iklim meliputi cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin dan gas.

2. Edafatik (tanah) meliputi tekstur, struktur, bahan organik dan kapasitas

pertukaran kation.

Page 5: PEMBAHASAN DAERAH

3. Aspek Biologis meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit,

nematode, macam-macam tipe herbivora, dan mikroorganisme tanah.

Faktor internal :

1. Ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah dan biologis.

2. Laju fotosintesis.

3. Respirasi

4. Klorofil, karotein dan kandungan pigmen lainnya.

5. Pembagian hasil asimilasi N.

6. Tipe dan letak meristem.

7. Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.

8. Aktivitas enzim.

9. Pengaruh langsung gen (Heterosis, epistasi).

10. Diferensiasi.

Pertumbuhan biasanya terdapat pada daerah meristematis pucuk batang

yang mampu mengalami pertumbuhan primer seperti yang terjadi pula pada akar.

Namun, caranya lebih kompleks karena tidak hanya proliferasi aksis batang

namun juga pembentukan organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang

umumnya terjadi pada internodus paling atas. Selama periode pertumbuhan aktif,

meristem ujung batang yang tipis, berdinding lembut dan isodiametris, aktif

melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel diperpanjang sepanjang internodus.

Semakin jauh dari internodus maka kecepatan pemanjangan semakin lambat.

Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya

(Loveless, 1991).

Page 6: PEMBAHASAN DAERAH

Hal tersebut juga hampir sama pada proses pemanjangan tunas terjadi

melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut.

Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas

tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga

mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas juga . Menurut teori yang ada

bahwa pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel batang lebih

jauh letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa

sentimeter dibawah ujung (Campbell, dkk., 1999).

Selain hal diatas pemanjangan juga terjadi pada akar. Proses pemanjangan

akar ini terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar, dimana terletak tiga zona sel

dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung akar ke arah atas

terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona pematangan. Zona

pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem

primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal

yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer

yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan

(elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga

mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan mandukung

pertumbuhan secara terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke ujung

termuda zona pemanjangan tersebut (Campbell, dkk., 1999).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribisi akar (Afriza,

2007).

1. Genotip

Page 7: PEMBAHASAN DAERAH

2. Persaingan tanaman.

3. Penghilangan daun.

4. Atmosfer tanah.

5. pH tanah

6. Temperatur tanah.

7. Kesuburan tanah.

8. Air.

9. Daya mekanik dan fisik

Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi

akar menurut Gardner et al ( Wardiana, 2008 ) :

1. Genotipe, karakteristik akar secara kuantitatif akan diturunkan ke generasi

selanjutnya dan dikendalikan oleh gen, perbedaan genetik ini lalu akan

berinteraksi dengan lingkungan.

2. Persaingan, kompetisi spesies tumbuhan mengeluarkan bahan panghambat

oleh akar disebut alelopati.

3. Penghilangan daun, pemotongan daun dapat mengurangi pertumbuhan akar

dan pucuk.

4. Atmosfer tanah, kandungan CO2 yang lebih banyak dari O2 dalam rhizospere

akan merangsang pertumbuhan akar.

5. PH, dalam pH kurang dari 6 akan membatasi pertumbuhan akar karena

meningkatkan kelarutan Al, Mn, Fe.

Page 8: PEMBAHASAN DAERAH

6. Temperatur tanah, temperatur optimum pertumbuhan akar lebih rendah dari

bagian pucuk.

7. Kesuburan tanah, pertumbuhan dan perkembangan akar memerlukan sumber

mineral yang cukup.

8. Air, akar tidak akan tumbuh melalui lapisan tanah yang kering.

9. Daya mekanik dan fisik, akar mngalami resistensi mekanik terhadap

pertumbuhan dari bermacam-macam sebab, misal ukuran partikel, kurangnya

penggumpalan, kompaksi tanah dan lain-lain.

Selain faktor-faktor yang mendukung kelangsungan hidup tumbuhan, ada

juga beberapa hal yang perlu kita ketahui yakni analisis pertumbuhan tanaman

yang berguna untuk mengetahui dampak faktor lingkungan itu sendiri. Analisa

pertumbuhan tanaman dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap

komunitas tanaman. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman umumnya dilakukan

pada tahap awal, meliputi hal-hal berikut (Afriza, 2007) :

1. Laju pertumbuhan relativ mutlak.

2. Laju satuan daun atau laju asimilasi bersih. 

3. Rasio luas daun. 

4. Luas daun khusus.

5.  Berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan. 

Alometri dari pertumbuhan ujung dan pertumbuhan akar, biasanya sebagai

rasio pucuk akar, yang mempunyai kepentingan fisiologis, karena dapat

menggambarkan salah satu tipe toleransi terhadap kekeringan. Kekurangan air

dapat menghambat pertumbuhan ujung dan akar, mempunyai pengaruh yang lebih

Page 9: PEMBAHASAN DAERAH

besar terhadap pertumbuhan ujung. Pertumbuhan ujung lebih di galakkan apabila

tersedia nitrogen dan banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila

faktor nitrogen dan air ini terbatas. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman

umumnya dilakukan pada tahap awal (Afriza, 2007).

Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pencarian lokus karakter

ketahanan penyakit bulai adalah dengan bantuan marka restriction fragment lenght

plymporphism (RFLP). Adanya marka yang berasosiasi secara spesifik dengan

QTL ketahanan penyakit bulai pada populasi penyakit bulai memperkuat

penelitian bahwa ras-ras penyebab penyakit bulai di Indinesia bukan hanya P.

Maydis, tetapi diduga ada strain-strain lainnya (Wikipedia, 2010).

Page 10: PEMBAHASAN DAERAH

DAFTAR PUSTAKA

Afriza, 2007. Menentukan Lokus Tumbuh Pada Tumbuhan. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal 24 April 2011, pukul 20.41 WITA.

Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell, 1999. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Latunra, A.I., 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan . Universitas Hasanuddin, Makassar.

Loveless, A. R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wardiana, A.M., 2008. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Menentukan Lokus Tumbuh Pada Tumbuhan. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal 24 April 2011, pukul 20:41.

Wikipedia, 2010. Teknik Analisis Daerah Tumbuh. http://en.wikipedia.org.com. Diakses tanggal 24 April 2011, pukul 20.41 WITA.

Page 11: PEMBAHASAN DAERAH

BAB III

METODE PERCOBAAN

I.1 Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah plat kaca, toples plastik,

nampan, mistar dan kertas label.

I.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah kecambah kacang merah

Phaseolus vulgaris, air, spidol, koran, kertas grafik, tissu dan karet gelang.

III. 3 Cara kerja

Prosedur kerja dari percobaan ini adalah

1. Mengecambahkan kacang merah selama 4 hari

2. Menyiapkan lempeng kaca dan membalutnya dengan tissu

3. Memilih 6 kecambah yang akarnya lurus dan panjangnya maksimum

4. Mengukur 2 kecambah pada bagian batang, dengan 10 garis dengan interval 2

cm dan memberikan spidol sebagai tanda batas setiap lokus.

5. Mengukur 2 kecambah pada bagian akar, dengan 10 garis dengan interval

berukuran 2 cm dan memberikan spidol sebagai tanda batas setiap lokus,

selanjutnya 2 kacang merah dijadikan sebagai kontrol pada batang dan akar

dengan masing-masing 1 garis yang memiliki interval 2cm.

6. Meletakkan kecambah pada lempeng kaca yang telah dilapisi dengan tissu dan

mengikatnya dengan karet gelang.

Page 12: PEMBAHASAN DAERAH

7. Memasukkan lempeng kaca pada toples plastik yang telah berisi air (airnya

jangan terlalu banyak) dengan kedudukan tegak selanjutnya disimpan pada

tempat yang gelap.

8. Melakukan pengamatan selama 5 hari.

Page 13: PEMBAHASAN DAERAH

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dari percobaan ini dapat di tunjukkan pada tabel berikut ini :

Hari/Tanggal Batang ( mm ) Akar ( mm )

I II III I II III

Minggu/24-4-2011 2 2 20

2 2 22

Senin/25-4-2011 2,5 3 26 2 2,5 28

Selasa/26-4-2011 3 3 30 3 3 30

Rabu/27-4 -2011 3 3,5 34 3 3 36

Kamis/28-4-2011 4 4 37 3 4 40

Rata-rata 2,9 3,1 29,4 2,6 2,9 31,2

Keterangan :

III : Kontrol

IV.2 Pembahasan

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik

dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini terjadi pada meristem

apical yakni ujung batang dan akar, meristem lateral yakni pada kambium dan

meristem intercalar yakni pada ruas-ruas organ tanaman. Banyak hal yang

mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tanaman diantaranya cahaya matahari.

Pada percobaan yang kami lakukan, kami memilih memberikan perlakuan tempat

Page 14: PEMBAHASAN DAERAH

gelap pada tanaman kacang merah. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap

pertumbuhan tanaman lebih cepat dibanding pada tempat yang terdapat cahaya hal

ini terjadi karena adanya hormon auksin. Hormon auksin ini terdapat pada

meristem apikal yakni ujung batang dan akar. Hormon auksin kerjanya terhambat

jika mendapat cahaya sebaliknya kerjanya cepat jika tidak mendapat cahaya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan terhadap daerah

tumbuh pada akar dan batang kacang merah Phaseolus vulgaris menunjukkan

hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel di atas. Untuk lebih

jelasnya akan dipaparkan sebagai penjelasan dari tabel tersebut.

Dari data hasil pengamatan tersebut, dapat kita lihat bahwa batang dari

kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris tersebut pada tanaman I tidak

mengalami peningkatan pertumbuhan secara pesat dengan rata-rata peningkatan

sebesar 2,9 mm. Secara berturut-turut nilai pertumbuhan pada tanaman I adalah 2

mm, 2,5 mm, 3 mm, 3 mm dan 4 mm. Selanjutnya pada tanaman II memiliki nilai

rata-rata pertumbuhan pada daerah batangnya sekitar 3,1 mm, pada tanaman inilah

memiliki penambahan terbanyak dibandingkan tanaman I. Pertambahan tinggi

batang ini ditunjukkan dari hari ke hari selama 5 hari dimana pertambahan

tersebut berturut-turut dari hari ke hari adalah 2 mm, 3 mm, 3 mm, 3,5 mm dan 4

mm. Pada tanaman yang dijadikan kontrol yakni tanaman III memiliki

pertumbuhan tanaman dengan jumlah rata-ratanya mencapai 29,4 mm, berikut

nilai pertambahan pertumbuhannya dari hari ke hari 20 mm, 26 mm, 30 mm, 34

mm dan 37 mm.

Page 15: PEMBAHASAN DAERAH

Selanjutnya tabel diatas juga memperlihatkan bagaimana pertumbuhan

pada akar tanaman selama 5 hari pengamatan. Dari hasil pengamatan pada akar

diperoleh data pada tanaman I terjadi peningkatan panjang akar secara signifikan

dengan persentase rata-ratanya 2,6 dari nilai pertumbuhan selama 5 hari yakni 2

mm, 2 mm, 3 mm, 3 mm dan 3 mm. Ada beberapa hal yang membuat

pertumbuhan akar menjadi signifikan atau tetap ( pertumbuhan lambat ) yakni

faktor lingkungan. Tidak jauh beda juga dengan tanaman II, pada akar tanaman

tersebut memiliki persentase rata-rata pertumbuhan panjang akarnya mencapai 2,9

mm, berbeda 0,3 dari tanaman I. Nilai pertambahan panjang akar tanaman II

berturut – turut dari hari ke hari adalah 2 mm, 2,5 mm, 3 mm, 3 mm dan 4 mm.

terakhir yakni tanaman III yang menjadi kontrol dari kedua tanaman sebelumya.

Tanaman kontrol ini dijadikan sebagai perbandingan perkembangan terhadap

tanaman yang diberikan perlakuan. Nilai rata-rata persentase tanaman III yakni

31,2 mm. Berikut ini adalah nilai pertumbuhannya dari hari ke hari yakni 22 mm,

28 mm, 30 mm, 36 mm dan 40 mm.

Page 16: PEMBAHASAN DAERAH

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari percobaan ini adalah Letak

pertumbuhan sel pada batang adalah pada tanaman II, karena disini banyak

terdapat sel-sel muda yang masih aktif membelah. Hal ini dibuktikan pada hasil

praktikum yang menunjukan angka rata-rata tertinggi pada tanaman II adalah

dengan besar rata-rata pertumbuhan tinggi batangnya adalah 3,1 mm. Letak

pertumbuhan sel pada akar adalah pada tanaman II, karena disini banyak terdapat

sel-sel muda yang masih aktif membelah. Hal ini dibuktikan pada hasil praktikum

yang menunjukan angka rata-rata terpanjang pada tanaman tersebut adalah 2,9

mm. Bagian akar yang mengalami pertumbuhan panjang lebih cepat adalah daerah

meristem dibelakang ujung akar. Bagian batang yang mengalami pertumbuhan

paling cepat adalah ujung batang.

V.2 Saran

Sebaiknya praktikum struktur perkembangan tumbuhan ini lebih

ditingkatkan dari waktu ke waktu.