Pemba Has An

42
BAHAN TAMBAHAN PANGAN SUCI RAHMI SAFIR P00313014019 KASRAN P00313014008 3/19/2016 TEKPANG ( TEKNOLOGI PANGAN )

description

makalah tekpang BTP

Transcript of Pemba Has An

Page 1: Pemba Has An

BAHAN TAMBAHAN PANGAN

SUCI RAHMI SAFIR P00313014019 KASRAN P003130140083192016

TEKPANG ( TEKNOLOGI PANGAN )

Page 2 of 30

HALAMAN PENGESAHAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI (POLTEKKES)

2016

Judul laporan Bahan Tambahan Pangan

Progstudi Diploma IV GIZI

Tingkat II ( Dua )

Kelompok V ( Lima )

MENYETUJUI

PENGAJAR

ROSNAH

DI SUSUN OLEH

SUCI RAHMI SAFIR KASRAN

POO313014019 P0013014008

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 3 of 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah

laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu

yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi

Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang

telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada

Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan

saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat

sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga

manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan

ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar

untuk si penulis

Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih

Kendari maret 2016

PENULIS

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 4 of 30

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 6

11 Latar Belakang 6

12 Rumusan Masala 7

13 Tujuan 7

a Tujuan umum7

b Tujuan khusus7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

21 Bahan Tambahan Pangan 8

22 Bahan Pengawet 9

221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10

222 Jenis Bahan Pengawet 11

223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12

224 Asam Benzoat dan Garamnya 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14

A Pengertian BTP14

B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14

1 Pewarna 14

2 Pemanis buatan 15

3 Pengawet17

4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18

5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19

6 Antioksidan 21

7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22

8 Pengeras 23

9 Sekuetran 24

C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan

Pangan 25

D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27

E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 5 of 30

BAB IV PENUTUP 29

A Kesimpulan 29

B Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 2: Pemba Has An

Page 2 of 30

HALAMAN PENGESAHAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI (POLTEKKES)

2016

Judul laporan Bahan Tambahan Pangan

Progstudi Diploma IV GIZI

Tingkat II ( Dua )

Kelompok V ( Lima )

MENYETUJUI

PENGAJAR

ROSNAH

DI SUSUN OLEH

SUCI RAHMI SAFIR KASRAN

POO313014019 P0013014008

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 3 of 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah

laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu

yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi

Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang

telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada

Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan

saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat

sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga

manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan

ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar

untuk si penulis

Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih

Kendari maret 2016

PENULIS

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 4 of 30

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 6

11 Latar Belakang 6

12 Rumusan Masala 7

13 Tujuan 7

a Tujuan umum7

b Tujuan khusus7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

21 Bahan Tambahan Pangan 8

22 Bahan Pengawet 9

221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10

222 Jenis Bahan Pengawet 11

223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12

224 Asam Benzoat dan Garamnya 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14

A Pengertian BTP14

B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14

1 Pewarna 14

2 Pemanis buatan 15

3 Pengawet17

4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18

5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19

6 Antioksidan 21

7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22

8 Pengeras 23

9 Sekuetran 24

C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan

Pangan 25

D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27

E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 5 of 30

BAB IV PENUTUP 29

A Kesimpulan 29

B Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 3: Pemba Has An

Page 3 of 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah

laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu

yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi

Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang

telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada

Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan

saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat

sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga

manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan

ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar

untuk si penulis

Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih

Kendari maret 2016

PENULIS

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 4 of 30

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 6

11 Latar Belakang 6

12 Rumusan Masala 7

13 Tujuan 7

a Tujuan umum7

b Tujuan khusus7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

21 Bahan Tambahan Pangan 8

22 Bahan Pengawet 9

221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10

222 Jenis Bahan Pengawet 11

223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12

224 Asam Benzoat dan Garamnya 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14

A Pengertian BTP14

B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14

1 Pewarna 14

2 Pemanis buatan 15

3 Pengawet17

4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18

5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19

6 Antioksidan 21

7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22

8 Pengeras 23

9 Sekuetran 24

C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan

Pangan 25

D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27

E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 5 of 30

BAB IV PENUTUP 29

A Kesimpulan 29

B Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 4: Pemba Has An

Page 4 of 30

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 6

11 Latar Belakang 6

12 Rumusan Masala 7

13 Tujuan 7

a Tujuan umum7

b Tujuan khusus7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

21 Bahan Tambahan Pangan 8

22 Bahan Pengawet 9

221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10

222 Jenis Bahan Pengawet 11

223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12

224 Asam Benzoat dan Garamnya 13

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14

A Pengertian BTP14

B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14

1 Pewarna 14

2 Pemanis buatan 15

3 Pengawet17

4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18

5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19

6 Antioksidan 21

7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22

8 Pengeras 23

9 Sekuetran 24

C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan

Pangan 25

D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27

E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 5 of 30

BAB IV PENUTUP 29

A Kesimpulan 29

B Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 5: Pemba Has An

Page 5 of 30

BAB IV PENUTUP 29

A Kesimpulan 29

B Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 6: Pemba Has An

Page 6 of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)

Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen

Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan

dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan

dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif

yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi

nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya

Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil

sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah

(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan

alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 7: Pemba Has An

Page 7 of 30

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan

yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan

mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud

teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan

untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut

Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam

pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun

atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan

Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan

yaitu

1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan

2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau

BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi

yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan

BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP

2) RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan

Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo

3) TUJUAN

TujuanUmum

Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya

pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan

Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah

TujuanKhusus

Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk

1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan

2 menjelaskan tujuan dari pangan

3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan

4 Meningkatkankualitas pangan

5 Menghemat biaya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 8: Pemba Has An

Page 8 of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Bahan Tambahan Pangan

Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan

dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang

dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan

penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)

Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila

1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan

2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi

persyaratan

3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik

untuk pangan

4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan

pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS

(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis

lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini

selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan

konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu

(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa

mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa

(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai

akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)

Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan

untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di

Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang

(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 9: Pemba Has An

Page 9 of 30

Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya

sebagai berikut

Antioksidan (antioxidant)

Antikempal (anticaking agent)

Pengatur keasaman (acidity regulator)

Pemanis buatan (artificial sweeterner)

Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)

Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)

Pengawet (preservative)

Pengeras (firming agent)

Pewarna (colour)

Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)

Sekuestran (sequestrant)

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa

digunakan dalam pangan misalnya

1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara

enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun

campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan

3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air

pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh

yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-

komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan

harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari

semua bahan pangan tetapi biasanya

sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan

dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak

pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk

1987)

22 Bahan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses

fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani

2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 10: Pemba Has An

Page 10 of 30

dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif

untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan

mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga

berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk

digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet

dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan

mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya

maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan

Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang

masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur

dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung

misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet

yang digunakan bersifat karsinogenik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan

yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan

oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan

garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri

khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)

221 Tujuan Penggunaan Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau

menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan

mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau

penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan

penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah

Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun

yang tidak patogen

Memperpanjang umur simpan pangan

Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan

Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah

Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi

persyaratan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 11: Pemba Has An

Page 11 of 30

Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan

222 Jenis bahan pengawet

Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa

Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari

buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian

garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan

pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau

garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah

dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut

1 Zat pengawet Anorganik

Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit

Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH

dibawah 3 (Cahyadi 2008)

2 Zat pengawet Organik

Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat

Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering

dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida

(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan

kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai

akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan

penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini

a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan

b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan

c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan

keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang

menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)

223 Syarat Untuk Bahan Pengawet

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 12: Pemba Has An

Page 12 of 30

Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain

persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut

Memberi arti ekonomis dari pengawetan

Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia

Memperpanjang umur simpan dalam pangan

Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan

Mudah dilarutkan

Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan

Aman dalam jumlah yang diperlukan

Mudah ditentukan dengan analisis kimia

Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan

Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu

Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan

Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh

mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan

224 Asam Benzoat dan Garamnya

a Asam Benzoat

Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan

minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada

bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat

juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat

dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley

2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)

sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam

benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan

belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada

konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum

terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak

pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan

nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan

seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk

1987)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 13: Pemba Has An

Page 13 of 30

Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar

Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan

dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak

terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-

rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)

b Natrium Benzoat

Nama kimia Natrium benzoat

Rumus molekul NaC6H5CO2

Berat molekul 14411 gmol

Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)

Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu

1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih

2 Tidak berbau dan stabil di udara

3 Mudah larut dalam air

4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90

5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang

aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 14: Pemba Has An

Page 14 of 30

BAB III

PEMBAHASAN

A PENGERTIAN BTP

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan

perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau

minuman

Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan

pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan

berkontribusi optimal pula bagi kesehatan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP

1) Pewarna

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan

Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara

teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu

jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia

Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu

Memberi kesan menarik bagi konsumen

Menyeragamkan warna pangan

Menstabilkan warna

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 15: Pemba Has An

Page 15 of 30

Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan

Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan

Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan

pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami

Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan

pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini

disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan

serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-

pewarna tersebut

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan

adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan

pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue

agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang

gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam

pangan walaupun jumlahnya sedikit

Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna

alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih

aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No

772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah

1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200

mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)

2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar

ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan

(secukupnya)

3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim

dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)

2) Pamanis Buatan

Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam

penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya

beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 16: Pemba Has An

Page 16 of 30

dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang

(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan

senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus

Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif

Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena

mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu

1 Rasanya lebih manis

2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis

3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk

penderita penyakit gula (diabetes)

4 Harganya lebih murah

Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan

sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya

boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang

menjalani diet kalori

Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum

penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah

kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari

Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi

perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg

bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis

buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pemanis

buatan

Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang

diizinkan

1 Sakarin (garam dan

sakarin)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

permen karet dan minuman ringan

fermentasi berkalori rendah

300 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

50 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 17: Pemba Has An

Page 17 of 30

2 Siklamat (dan garam

natrium dan kalsium

siklamat)

untuk saus es lilin minuman ringan

dan minuman yogurt berkalori

rendah

es krim es putar dan sejenisnya

serta jem dan jeli berkalori rendah

permen berkalori rendah

minuman ringan fermentasi

berkalori rendah

3 gkg

2 gkg

1 gkg

500 mgkg

Sorbitol untuk kismis

jem jeli dan roti

pangan lain

5 gkg

300 mgkg

120 mgkg

Aspartam

aneka makananminuman

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

3) Pengawet

Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak

Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang

disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan

tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur

Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah

benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut

Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman

ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain

Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet

mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya

karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat

pertumbuhannya jiga berbeda

Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam

pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu

banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik

Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan

tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan

ketupat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 18: Pemba Has An

Page 18 of 30

peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang

dilarang digunakan sebagai BTP

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Benzoat (dalam bentuk asam

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

10487071048707Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap

10487071048707Sari buah saus tomat saus

sambal jem dan jeli manisan agar

dan pangan lain

600 gkg

1 gkg

2 Propionat (dalam bentuk

asam atau garam kalium atau

natrium propionat)

10487071048707Untuk mengawetkan roti

10487071048707Keju olahan

2 kg

3 gkg

3 Nitrit (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrit) dan

Nitrat (dalam bentuk garam

kaliumnatrium nitrat)

10487071048707Untuk mengawetkan daging

olahan atau yang diawetkan seperti

sosis

10487071048707Korned dalam kaleng

10487071048707Keju

125 mg nitritkg atau

500 mg nitratkg

50 mg nitritkg

50 mg nitratkg

4 Sorbat (dalam bentuk

kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin

pekatan sari buah dan keju

1 gkg

Sulfit (dalam bentuk kalium

atau kalsium bisulfit atau

metabisulfit)

10487071048707Mengawetkan potongan kentang

goreng

10487071048707Udang beku

10487071048707Pekatan sari nenas

50 mgkg

100 mgkg

500 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa

Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan

terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut

monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 19: Pemba Has An

Page 19 of 30

menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88

penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan

5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental

Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari

lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta

mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es

puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang

diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama pengemulsi

pemantap amp pengental

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

Yang diizinkan

1 Agar

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Yogurt

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

(secukupnya)

2 Alginal (dalam bentuk

asam atau garam kalium

atau kalsium alginat)

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

2kgkg

5 gkg

3 gkg

3 Dekstrin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

4 Gelatin

1048707 Yogurt

1048707 Keju

10 gkg

5 gkg

5 Gom (bermacam-macam

gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

10 gkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 20: Pemba Has An

Page 20 of 30

minyak dan lemak

1048707 Keju

1048707 Saus selada

1048707 Yogurt

1048707 Minuman ringan dan acar

ketimun dalam botol

8 gkg

75 gkg

5 gkg

500 mgkg

6 Karagen

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar sardin dan

sejenisnya serta sayuran kaleng

yang mengandung mentega

minyak dan lemak

1048707 Yogurt keju dan kaldu

1048707 Acar ketimun dalam botol

20gkg

10 gkg

5 gkg

500 mgkg

7 Lesitin

Es krim esputar keju pangan bayi

dan susu bubuk instan

1048707 Roti margarin dan minuman

hasil olah susu

5 gkg

Secukupnya

8 Karboksimetil selulosa

(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Keju dan krim

1048707 Kaldu

20 gkg

10 gkg

5 gkg

4 gkg

9 Pektin

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Sardin dan sejenisnya

1048707 Yogurt minuman hasil olah

susu dan sayur kalengan yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Keju

1048707 Jem jeli dan marmalad

1048707 Sirup

30 gkg

20 gkg

10 gkg

8 gkg

5 gkg

25 gkg

500 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 21: Pemba Has An

Page 21 of 30

1048707 Minuman ringan

10 Peti asetat

1048707 Es krim es putar dan sejenisnya

1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang

mengandung mentega minyak dan

lemak

1048707 Kaldu

30 gkg

10 gkg

Secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

6) Antioksidan

Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat

proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan

antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-

lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama

Antioksidan

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Askorbat (dalam

bentuk asam

sorbat atau

garam kalium

natrium atau

kalsium)

1048707 Kaldu

1048707 Daging olahanawetan

jem jeli dan mamalad serta

pangan bayi

1048707 Ikan beku

1048707 Potongan kentang goreng

beku

1 gkg

500 mgkg

400 mgkg

100 mgkg

2

Butil

hidroksianisol

(BHA)

1048707 Lemak dan minyak makan

serta mentega

1048707 Margarin

200 mgkg

100 mgkg

3 Butil

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 22: Pemba Has An

Page 22 of 30

hidroksitoluen

(BHT)

1048707 Ikan beku

1048707 Minyak lemak margarin

mentega dan ikan asin

1 gkg

200 mgkg

4

Propil galat

1048707 Lemak dan minyak makan

margarin dan mentega

100 mgkg

5

Tokoferol

1048707 Pangan bayi

1048707 Kaldu

1048707 Lemak dan minyak makan

300 mgkg

50 mgkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)

Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa

atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi

seringkali terdapat didalam

Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan

makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi

after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak

sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan

Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning

Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan

No

Nama Pengatur

Keasaman

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Alumunium

amoniumkaliumn

atrium sulfat

1048707 Soda kue Secukupnya

2 Asam laktat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli buah-buahan kaleng bir roti

margarin keju sardin es krim es puter

15 gkg

2 gkg

secukupnya

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 23: Pemba Has An

Page 23 of 30

dan acar ketimun dalam botol

3 Asam sitrat

1048707 Untuk pangan pelengkap serealia

1048707 Pangan bayi kalengan

1048707 Coklat dan coklat bubuk

1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat

jemjeli minuman ringan udang daging

kepiting dan sardin kalengan margarin

keju saus sayur dan buah kaleng

25 gkg

15 gkg

5 gkg

secukupnya

4 Kalium dan

natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk

1048707 Mentega

1048707 Pangan lainnya seperti pasta

tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi

50 gkg

2 gkg

secukupnya

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan

menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga

akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil

Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi

hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan

kristal sukrosa akan terhambat

8) Pengeras

Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah

pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6

berikut ini

Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Pengeras

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang

diizinkan

1 Kalsium glukonat

1048707 Untuk mengeraskan buah-

buahan dan sayuran dalam kaleng

800 mgkg

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 24: Pemba Has An

Page 24 of 30

seperti irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Buah kalengan

1048707 Jem dan jeli

450 mgkg

350 mgkg

250 mgkg

200 mgkg

2 Kalsium klorida

1048707 Penggunaannya sama seperti

kalsium glukonat

1048707 Apel dan sayuran kalengan

260 mgkg

3 Kalsium sulfat

1048707 Untuk irisan tomat kalengan

1048707 Tomat kalengan

1048707 Apel dan sayuran kalengan

800 mgkg

450 mgkg

260 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

9) Sekuestran

Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan

tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk

pangan dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan

No Nama Bahan

Sekuestran

Penggunaan dalam pangan Ukuran maks

yang diizinkan

1 Asam fosfat

1048707 Untuk produk kepiting kalengan

1048707 Lemak dan minyak makan

5 gkg

100 mgkg

2 Isopropil sitrat

1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta

margarin

100 mgkg

3 Etilen Diamin

Tetra Asetat

(EDTA)

1048707 Untuk udang kalengan

1048707 Jamur kalengan

1048707 Potongan kentang goreng beku

250 mgkg

200 mgkg

100 mgkg

4 Monokalium fosfat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 25: Pemba Has An

Page 25 of 30

1048707 Untuk ikan dan udang beku

1048707 Daging olahanawetan

1048707 Kaldu

5 gkg

4 gkg

1 gkg

5 Natrium pirofosfat

1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat

ditambah untuk sardin dan produk

sejenisnya

1048707 Potongan kentang goreng beku

5 gkg

100 mgkg

Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008

Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai

pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat

mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat

membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur

Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam

pangan misalnya

a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat

secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain

b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang

dapat meningkatkan nilai gizi pangan

c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan

kadar air pangan

C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan

Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu

1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta

jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut

2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu

Asam borat dan senyawanya

Asam salisilat dan garamnya

Diatilpirokarbonat

Dulsin

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 26: Pemba Has An

Page 26 of 30

Kalium klorat

Kloramfenikol

Minyak nabati yang dibrominasi

Nitrofurazon

Formalin (formaldehida)

3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label

pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat

rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI

tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula

a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo

b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

c) Nama golongan BTP

d) Nomor pendaftaran produsen

e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan

Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya

Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan

Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum

1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan

natrium benzoate atau dengan kalium bat

Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau

dengan asam sorbat dan garamnya

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

2 Natrium

Benzoat

Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat

dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam

para hidroksi benzoat

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 27: Pemba Has An

Page 27 of 30

Kecap 600 mgkg

Minuman ringan 600 mgkg

Saus tomat 1 gkg

Pangan lain 1 gkg

D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar

tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil

pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun

terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks

Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks

Tahu

Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu

bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat

Ikan

Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya

merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih

Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar

dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat

pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks

Bakso

Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan

daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih

dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)

Mie basah

Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika

mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius

Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa

Lontong

Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat

tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 28: Pemba Has An

Page 28 of 30

Kerupuk

Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan

menimbulkan rasa getir pada lidah

E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan

a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif

terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung

b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam

sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi

normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi

kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya

terhadap tubuh

c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6

gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam

propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat

dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat

d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)

BAB IV

PENUTUP

A KESIMPULAN

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 29: Pemba Has An

Page 29 of 30

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan

bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk

pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental

Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba

pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur

simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak

menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan

penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk

menyembunyikan kerusakan bahan pangan

B SARAN

Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan

kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau

makanan yang akan diolah atau dikonsumsi

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk

Page 30: Pemba Has An

Page 30 of 30

Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk