Pemba Has An
-
Upload
muhammad-ihsanuddin -
Category
Documents
-
view
8 -
download
1
description
Transcript of Pemba Has An
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
SUCI RAHMI SAFIR P00313014019 KASRAN P003130140083192016
TEKPANG ( TEKNOLOGI PANGAN )
Page 2 of 30
HALAMAN PENGESAHAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI (POLTEKKES)
2016
Judul laporan Bahan Tambahan Pangan
Progstudi Diploma IV GIZI
Tingkat II ( Dua )
Kelompok V ( Lima )
MENYETUJUI
PENGAJAR
ROSNAH
DI SUSUN OLEH
SUCI RAHMI SAFIR KASRAN
POO313014019 P0013014008
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 3 of 30
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah
laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu
yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi
Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang
telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada
Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan
saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat
sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga
manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan
ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar
untuk si penulis
Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih
Kendari maret 2016
PENULIS
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 4 of 30
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 6
11 Latar Belakang 6
12 Rumusan Masala 7
13 Tujuan 7
a Tujuan umum7
b Tujuan khusus7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
21 Bahan Tambahan Pangan 8
22 Bahan Pengawet 9
221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10
222 Jenis Bahan Pengawet 11
223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12
224 Asam Benzoat dan Garamnya 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14
A Pengertian BTP14
B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14
1 Pewarna 14
2 Pemanis buatan 15
3 Pengawet17
4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18
5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19
6 Antioksidan 21
7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22
8 Pengeras 23
9 Sekuetran 24
C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan
Pangan 25
D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27
E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 5 of 30
BAB IV PENUTUP 29
A Kesimpulan 29
B Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 2 of 30
HALAMAN PENGESAHAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI (POLTEKKES)
2016
Judul laporan Bahan Tambahan Pangan
Progstudi Diploma IV GIZI
Tingkat II ( Dua )
Kelompok V ( Lima )
MENYETUJUI
PENGAJAR
ROSNAH
DI SUSUN OLEH
SUCI RAHMI SAFIR KASRAN
POO313014019 P0013014008
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 3 of 30
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah
laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu
yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi
Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang
telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada
Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan
saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat
sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga
manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan
ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar
untuk si penulis
Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih
Kendari maret 2016
PENULIS
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 4 of 30
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 6
11 Latar Belakang 6
12 Rumusan Masala 7
13 Tujuan 7
a Tujuan umum7
b Tujuan khusus7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
21 Bahan Tambahan Pangan 8
22 Bahan Pengawet 9
221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10
222 Jenis Bahan Pengawet 11
223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12
224 Asam Benzoat dan Garamnya 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14
A Pengertian BTP14
B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14
1 Pewarna 14
2 Pemanis buatan 15
3 Pengawet17
4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18
5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19
6 Antioksidan 21
7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22
8 Pengeras 23
9 Sekuetran 24
C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan
Pangan 25
D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27
E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 5 of 30
BAB IV PENUTUP 29
A Kesimpulan 29
B Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 3 of 30
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya lah
laporan dengan judul ldquoBahan Tambahan Panganrdquo yang penulis rangkum bersama selesai tepat pada waktu
yang di tentukan Salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi terakhir yaitu nabi
Muhammad SAW karena atas perjuangan beliau sehingga kita masih berpegang teguh pada agama Islam yang
telah memberikan kita cahaya penerangan untuk menjalankan hidup ini Ucapan terima kasih juga kepada
Dosen yang telah memberikan berbagai masukan kepada penulis dan juga teman-teman yang telah memberikan
saya kontribusi berupa saran dan dukungan untuk terselesainya laporan yang penulis buat
sebelumnya penulis juga minta maaf apabila dalam pengetikan atau penulisan makalah karena saya juga
manusia biasa yang masih banyak memiliki kekurangan Satu hal yang perlu saya tekankan jadikanlah laporan
ini sebagai perbandingan judul laporan yang sama seperti ini dan jangan anggap sebuah kesalahan yang besar
untuk si penulis
Atas perhatian nya penulis ucapkan terima kasih
Kendari maret 2016
PENULIS
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 4 of 30
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 6
11 Latar Belakang 6
12 Rumusan Masala 7
13 Tujuan 7
a Tujuan umum7
b Tujuan khusus7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
21 Bahan Tambahan Pangan 8
22 Bahan Pengawet 9
221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10
222 Jenis Bahan Pengawet 11
223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12
224 Asam Benzoat dan Garamnya 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14
A Pengertian BTP14
B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14
1 Pewarna 14
2 Pemanis buatan 15
3 Pengawet17
4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18
5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19
6 Antioksidan 21
7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22
8 Pengeras 23
9 Sekuetran 24
C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan
Pangan 25
D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27
E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 5 of 30
BAB IV PENUTUP 29
A Kesimpulan 29
B Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 4 of 30
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 6
11 Latar Belakang 6
12 Rumusan Masala 7
13 Tujuan 7
a Tujuan umum7
b Tujuan khusus7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
21 Bahan Tambahan Pangan 8
22 Bahan Pengawet 9
221 Tujuan Penggunaan Pengawet 10
222 Jenis Bahan Pengawet 11
223 Syrat Untuk Bahan Pengawet 12
224 Asam Benzoat dan Garamnya 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 14
A Pengertian BTP14
B Jenis Fungsi dan Keamanan BTP14
1 Pewarna 14
2 Pemanis buatan 15
3 Pengawet17
4 Penyedap rasa dan aroma pengental rasa18
5 Pengemulsi pemantap dan pengental 19
6 Antioksidan 21
7 Pengatur keasaman (pengasam penetral dan pendapar 22
8 Pengeras 23
9 Sekuetran 24
C Pengaturan Mentri Kesehatan NO 772menkesperXI88 Tentang Bahan Tambahan
Pangan 25
D Makanan yang Biasa Terkandung Formalin dan Boraks 27
E Efek Beberapa Bahan Tanbahan Pangan Terhadap Kesehatan 28
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 5 of 30
BAB IV PENUTUP 29
A Kesimpulan 29
B Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 5 of 30
BAB IV PENUTUP 29
A Kesimpulan 29
B Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 6 of 30
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat terutama setelah adanya penemuan ndash penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintesis bahan kimia baru yang lebih praktis lebih murah dan lebih mudah diperoleh Penambahan bahan tambahanzat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran Bahan tambahan tersebut diantaranya pewarna penyedap rasa dan aroma antioksidan pengawet pemanis dan pengental (Winarno 1992)
Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa (2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno 1992) Begitu juga halnya bahan pengawet yang ada dalam makanan adalah untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas tahan lama menarik serta rasa dan teksturnya lebih sempurna Penggunaan bahan pengawet dapat menjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan (Tranggono dkk 1990) Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen
Bahan Tambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan
dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu Pada umumnya bahan tambahan pangan
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aditif sengaja dan aditif tidak sengaja Aditif sengaja adalah aditif
yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya untuk meningkatkan konsistensi
nilai gizi cita rasa mengendalikan keasaman atau kebasaan memantapkan bentuk dan rupa dan lainnya
Sedangkan aditif yang tidak sengaja adalah aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil
sebagai akibat dari proses pengolahan Bila dilihat dari asalnya aditif dapat berasal dari sumber alamiah
(misalnya lesitin) dan dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa benar dengan bahan
alamiah yang sejenis baik dari susunan kimia maupun sifat metabolismenya (misal asam askorbat)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 7 of 30
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan
yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam pangan untuk maksud
teknologi pada pembuatan pengolahan pengepakan pengemasan penyimpanan atau pengangkutan pangan
untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut
Dalam kehidupan sehari-hari BTP sudah digunakan secara umum oleh masyarakat termasuk dalam
pembuatan pangan jajanan Masih banyak produsen pangan yang menggunakan bahan tambahan yang beracun
atau berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam pangan
Penyimpanan atau pelanggaran mengenai penggunaan BTP yang sering dilakukan oleh produsen pangan
yaitu
1 Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
2 Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan Penggunaan bahan tambahan yang beracum atau
BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi
yang akan datang Oleh karena itu produsen pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan
BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP
2) RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah ldquobagaimana tinjauan mengenai Bahan Tambahan
Pangan dengan menjelaskan pengertiannya jenis dan rdquo
3) TUJUAN
TujuanUmum
Tujuan makalah ini adalah mengetahui tinjauan mengenai Bahan Tambahan Pangan baik dari segi pengertiannya
pengelompokan dari jenis BTP tujuan dari BTP itu sendiri bahkn dengan ukuran yang dizinkan dalam kandungan Bahan
Tambahan Pangan dalam makanan yang telah disetujui pemerintah
TujuanKhusus
Secara khusus penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk
1 menjelaskan apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2 menjelaskan tujuan dari pangan
3 mengelompokkan jenis-jenis bahan tambahan pangan
4 Meningkatkankualitas pangan
5 Menghemat biaya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 8 of 30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Bahan Tambahan Pangan
Pengertian bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
No 1168MenkesPERX1999 secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan pengolahan
penyiapan pelakuan pengepakan pengemasan dan penyimpanan (Cahyadi 2008)
Menurut (Cahyadi 2008) Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila
1 Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan
2 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi
persyaratan
3 Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik
untuk pangan
4 Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Penggunaan bahan tambahan
pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS
(Generally Recognized as Safe) zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa) Sedangkan jenis
lainnya yaitu ADI (Acceptable Daily Intake) jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjagamelindungi kesehatan
konsumen (Cahyadi 2008) Secara umum bahan tambahanaditif ini dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
(1) aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi citarasa
mengendalikan keasamankebasaan dan memantapkan bentuk dan rupa
(2) aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai
akibat dari proses pengolahan (Siaka 2009)
Pada umumnya telah dapat diterima bahwa kadar yang diizinkan tidak melebihi kadar yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sifat teknologi atau perubahan yang diinginkan dalam penggunaan bahan tambahan itu Di
Indonesia telah disusun peraturan Bahan Tambahan Pangan yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang
(disebut bahan tambahan kimia) oleh Departemen Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 9 of 30
Republik Indonesia RI Nomor 772MenkesPerIX88 terdiri dari golongan BTP yang diizinkan diantaranya
sebagai berikut
Antioksidan (antioxidant)
Antikempal (anticaking agent)
Pengatur keasaman (acidity regulator)
Pemanis buatan (artificial sweeterner)
Pemutih dan pematang telur (flour treatment agent)
Pengemulsi pemantap dan pengenta (emulsifier stabilizier thickener)
Pengawet (preservative)
Pengeras (firming agent)
Pewarna (colour)
Penyedap rasa dan aroma penguat rasa (flavour flavour enhancer)
Sekuestran (sequestrant)
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa
digunakan dalam pangan misalnya
1 Enzim yaitu BTP yang berasal dari hewan tanaman atau mikroba yang dapat menguraikan zat secara
enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
2 Penambah gizi yaitu bahan tambahan berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal maupun
campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan
3 Humektan yaitu BTP yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan kadar air
pangan (Cahyadi 2008) Unsur-unsur gizi yang perlu ada dalam makanan tercermin pada komposisi tubuh
yaitu air zat putih telur (protein) lemak zat hidrat arang (karbohidrat) mineral dan berbagai komponen-
komponen minor lainnya Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sedehana sebagai kebutuhan
harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari
semua bahan pangan tetapi biasanya
sebagian besar diperoleh dari karbohidrat dan lemak sumber protein untuk pertumbuhan pemeliharaan
dan penggantian jaringan dan sumber vitamin dan mineral Dimana bahan pangan berlimpah dan banyak
pilihan manusia akan makan pertama untuk kelezatan dan baru yang kedua untuk keperluan gizi (Buckle dkk
1987)
22 Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi pengasaman dan penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Sibarani
2010) Bahan pengawet digunakan untuk mengawetkan produk makanan kemasan Penambahan bahan pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 10 of 30
dimaksudkan agar makanan tidak cepat rusak ketika didistribusikan dan disimpan (Kurniawati 2008)
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan mungkin efektif
untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya karena pangan
mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya juga
berbeda Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan pengawet yang dilarang untuk
digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan seperti boraks dan formalin Pemakaian bahan pengawet
dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan
mikroba baik yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial yang nonpatogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan misalnya pembusukan
Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang
masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur
dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya baik yang bersifat langsung
misalnya keracunan maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet
yang digunakan bersifat karsinogenik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722MenkesPerIX1988 tentang bahan tambahan pangan
yang mencegah tau menghambat fermentasi pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan
oleh mikroorganisme Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik dalam bentuk asam dan
garamnya Aktivitas-aktivitas bahan pengawet tidaklah sama misalnya ada yang efektif terhadap bakteri
khamir ataupun kapang (Cahyadi 2008)
221 Tujuan Penggunaan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makan dengan tujuan untuk mencegah atau
menghambat kerusakan mikrobiologis yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh serangan
mikroorganisme (bakterikhamirkapang) Dengan demikian proses fermentasi (pembusukan) pengasaman atau
penguraian akibat aktivitas jasad renik dapat dicegah (Kurniawati 2008) Menurut (Cahyadi 2008) tujuan
penambahan bahan pengawet pada pangan secara umum adalah
Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun
yang tidak patogen
Memperpanjang umur simpan pangan
Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan
Tidak menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah
Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi
persyaratan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 11 of 30
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan
222 Jenis bahan pengawet
Bahan pengawet yang paling aman digunakan adalah pengawet alami seperti gula garam dan asam jawa
Gula digunakan sebagai pengawet pada produk buah-buahan dan produk makanan olahan Misalnya selai sari
buah sirop dan manisan Sedangkan garam digunakan untuk mengawetkan ikan buah dan daging Pemberian
garam dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan menjadi busuk (Kurniawati 2008) Bahan
pengawet yang digunakan untuk mencegah kerusakan mikrobiologis dapat berupa asam-asam organik atau
garamnya Bahan pengawet organik lebih banyak dipakai daripada zat anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat (Kurniawati 2008) Berikut beberapa bahan pengawet buatan antara lain sebagai berikut
1 Zat pengawet Anorganik
Zat pengawet anorganik yang masih sering kali dipakai adalah sulfithidrogen peroksida nitrat dan nitrit
Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pH
dibawah 3 (Cahyadi 2008)
2 Zat pengawet Organik
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai daripada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat
Bahan organik digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam bentuk garamnya Zat kimia yang sering
dipakai sebagai bahan pengawet ialah asam asorbat asam propionat asam benzoat asam asetat dan epoksida
(Cahyadi 2008) Bahan-bahan pengawet kimia adalah salah satu kelompok dari sejumlah besar bahan-bahan
kimia yang baik ditambahkan dengan sengaja ke dalam bahan pangan atau ada dalam bahan pangan sebagai
akibat dari perlakuan prapengolahan pengolahan atau penyimpanan Untuk penyesuaian dengan
penggunaannya dalam pengolahan secara baik penggunaan bahan-bahan pengawet ini
a) Seharusnya tidak menimbulkan penipuan
b) Seharusnya tidak menurunkan nilai gizi dari bahan pangan
c) Seharusnya tidak memungkinkan pertumbuhan organisme-organisme yang menimbulkan
keracunan bahan pangan sedangkan pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme lainnya tertekan yang
menyebabkan pembusukan menjadi nyata (Buckle dkk 1987)
223 Syarat Untuk Bahan Pengawet
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 12 of 30
Menurut (Cahyadi 2008) terdapat beberapa persyaratan untuk bahan pengawet kimiawi lainnya selain
persyaratan yang dituntun untuk semua bahan pangan antara lain sebagai berikut
Memberi arti ekonomis dari pengawetan
Digunakan hanya apabila cara-cara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia
Memperpanjang umur simpan dalam pangan
Tidak menurunkan kualitas warna cita rasa dan bau bahan pangan yang diawetkan
Mudah dilarutkan
Menunjukkan sifat-sifat anti mikroba pada jenjang pH pangan yang diawetkan
Aman dalam jumlah yang diperlukan
Mudah ditentukan dengan analisis kimia
Tidak menghambat enzim-enzim pencernaan
Tidak dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu
Mudah dikontrol dan didistribusikan secara merata dalam bahan pangan
Mempunyai spektra antimikroba yang luas yang meliputi macam-macam pembusukan oleh
mikroba yang berhubungan dengan bahan pangan yang diawetkan
224 Asam Benzoat dan Garamnya
a Asam Benzoat
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya pada makanan dan
minuman Garam natrium dari asam benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut air dari pada
bentuk asamnya Bahan ini dapat mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri (Sibarani 2010) Asam benzoat
juga disebut sebagai asam fenilformat atau asam benzenkarboksilat (Chipley 2005) Kelarutan asam benzoat
dalam air sangat rendah (018 027 dan 22 g larut dalam 100 ml air pada 4oC 18oC dan 75oC) (Chipley
2005) Asam benzoat termasuk asam lemah (konstanta disosiasi pada 25oC adalah 6335 x 1025 dan pKa 419)
sangat larut dalam etanol dan sangat sedikit larut dalam benzene dan aceton (Sioe 2008) Penggunaan asam
benzoat dibatasi dalam hampir semua produk buah - buahan dan sering digunakan bersama-sama dengan
belerang dioksida Asam benzoat lebih efektif terhadap khamir dan bakteri daripada kapang dan pada
konsentrasi di atas 25mgl asam yang tidak terurai akan menghambat pertumbuhan kapang Aktivitas optimum
terjadi antara pH 25 dan 4 Asam benzoat akan ditolak
pada konsentrasi di atas 400mgl dan tidak mempunyai pengaruh pada pencoklatan enzimatik dan
nonenzimatik Walaupun demikian asam ini tidak bergabung dengan komponen-komponen bahan pangan
seperti halnya belerang dioksida dan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengkaratan kaleng (Buckle dkk
1987)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 13 of 30
Dalam praktek yang banyak digunakan adalah garam benzoat karena kelarutannya dalam air lebih besar
Kekhususan asam benzoat adalah bahwa dalam tubuh dapat bereaksi denga glisin (suatu asam amino) dan
dihasilkan asam hipurat (benzoilglisina) yang dikeluarkan tubuh bersama-sama dengan urin sehingga tidak
terjadi akumulasi asam benzoat dalam tubuh (Kurniawati 2008) Asam benzoat secara alami terdapat rempah-
rempah seperti cengkih dan kayu manis (Kurniawati 2008)
b Natrium Benzoat
Nama kimia Natrium benzoat
Rumus molekul NaC6H5CO2
Berat molekul 14411 gmol
Kelarutan Mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Khasiat Zat pengawet (Anonim 1979)
Sifat-sifat dari Natrium benzoat yaitu
1 Berupa granul atau serbuk hablur berwarna putih
2 Tidak berbau dan stabil di udara
3 Mudah larut dalam air
4 Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90
5 Kelarutan dalam air pada suhu 25degC sebesar 660 grL dengan bentuk yang
aktif sebagai pengawet sebesar 847 pada range pH 48 (Sibarani 2010)
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 14 of 30
BAB III
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BTP
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 1 menjeaskan bahwa
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian perkebunan kehutanan
perikanan peternakan perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan Pangan bahan baku Pangan dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan danatau pembuatan makanan atau
minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang kita makan atau minum untuk menunjang proses kehidupan dan
pertumbuhan dalam kondisi yang normal(Hughes 1987) Oleh karena itu makanan yang optimal akan
berkontribusi optimal pula bagi kesehatan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
B JENIS FUNGSI DAN KEAMANAN BTP
1) Pewarna
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No722MenkesPerIX1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan Secara
teknis bahan pewarna adalah zat pewarna (dye) pigmen atau senyawa yang dapat menampilkan warna tertentu
jika ditambahkan atau digunakan dalam makanan obat kosmetik atau tubuh manusia
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa tujuan yaitu
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 15 of 30
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Penggunaan warna pangan yang aman telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesPerIX88 yang mengatur mengenai pewarna yang dilarang digunakan dalam pangan
pewarna yang diizinkan serta batas penggunaannya termasuk penggunaan bahan pewarna alami
Akan tetapi masih banyak produsen pangan terutama pengusaha kecil yang menggunakan bahan-bahan
pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan misalnya pewarna untuk tekstil atau cat Hal ini
disebabkan pewarna tekstil atau cat umumnya mempunyai warna lebih cerah lebih stabil selama penyimpanan
serta harganya lebih murah dan produsen pangan belum mengetahui dan menyadari bahaya dari pewarna-
pewarna tersebut
Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan terutama pangan jajanan
adalah Metanil Yellow (kuning metanil) yang berwarna kuning dan Rhodamin B yang berwarna merah Bahan
pewarna kuning dan merah tersebut sering digunakan dalam berbagai macam pangan seperti sirup kue-kue
agar tahu pisang tahu goreng dan lain-lain Kedua pewarna ini telah dibuktikan menyebabkan kanker yang
gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah mengkonsumsi Oleh karena itu dilarang digunakan dalam
pangan walaupun jumlahnya sedikit
Alternatif lain untuk menggantikan penggunaan pewarna sintesis adalah dengan menggunakan pewarna
alami seperti ekstrak daun pandan atau daun suji kunyit dan ekstrak buah-buahan yang pada umumnya lebih
aman Penggunaan bahan pewarna alami juga ada batasnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
Beberapa pewarna alami yang diizinkan dalam pangan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
772MenkesRIPerIX88 diantaranya adalah
1 Karamel yaitu pewarna alami berwarna coklat yang dapat digunakan untuk mewarnai jemjeli (200
mgkg) acar ketimun dalam botol (300 mgkg) dan yogurt beraroma (150 mgkg)
2 Beta-karoten yaitu pewarna alami berwarna merah-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai acar
ketimun dalam botol (300 mgkg) es krim (100 mgkg) keju (600 mgkg) lemak dan minyak makan
(secukupnya)
3 Kurkumin yaitu pewarna alami berwarna kuning-orange yang dapat digunakan untuk mewarnai es krim
dan sejenisnya (50 mgkg) atau lemak dan minyak makan (secukupnya)
2) Pamanis Buatan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu mempertajam
penerimaan terhadap rasa manis tersebut sedang kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula Hanya
beberapa zat pemanis sintetik yang boleh dipakai dalam makanan Mula-mula garam Na ndash dan Ca ndash siklamat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 16 of 30
dengan kemanisan 30x sukrosa digunakan sebagai pemanis Di Amerika Serikat penggunaannya dilarang
(karsinogen) namun di Indonesia masih diijinkan Metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan
senyawa karsinogenik pembuangannya melalui urine dapat merangsang tumor kandung kemih pada tikus
Namun uji ulang pada bebrapa galur tikus dan hamster menunjukkan hasil negatif
Pemanis buatan sering ditambahkan kedalam pangan dan minuman sebagai pangganti gula karena
mempunyai kelebihan dibandingakan dengan pemanis alami (gula) yaitu
1 Rasanya lebih manis
2 Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis
3 Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah sehingga cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
4 Harganya lebih murah
Pemanis buatan yang paling umum digunakan dalam pengolahan pangan di Indonesia adalah siklamat dan
sakarin yang mempunyai tingkat kemanisan masing-masing 30-80 dan 300 kali gula alami
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 722MenkesPerIX88 sebenarnya siklamat dan sakarin hanya
boleh digunakan dalam pangan yang khusus ditunjukkan untuk orang yang mederita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori
Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 300 mg ndash 3gkg bahan sedangkan batas maksimum
penggunaan sakarin adalah 50 ndash 300 mgkg bahan Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah
kalori dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 05 mgkg berat badanhari
Jadi bila berat badan kita 50 kg maka jumlah maksimum siklamat atau sakarin yang boleh dikonsumsi
perhari adalah 50 x 05 mg atau 25 mg Jika kita mengkonsumsi kue dengan kandungan siklamat 500 mgkg
bahan maka dalam satu hari kita hanya boleh mengkonsumsi 25500 x 1 kg atau 50 g kue Penggunaan pemanis
buatan yang diizinkan dalam pangan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Pemanis buatan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pemanis
buatan
Penggunaan dalam pangan ukuran maks yang
diizinkan
1 Sakarin (garam dan
sakarin)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
permen karet dan minuman ringan
fermentasi berkalori rendah
300 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
50 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 17 of 30
2 Siklamat (dan garam
natrium dan kalsium
siklamat)
untuk saus es lilin minuman ringan
dan minuman yogurt berkalori
rendah
es krim es putar dan sejenisnya
serta jem dan jeli berkalori rendah
permen berkalori rendah
minuman ringan fermentasi
berkalori rendah
3 gkg
2 gkg
1 gkg
500 mgkg
Sorbitol untuk kismis
jem jeli dan roti
pangan lain
5 gkg
300 mgkg
120 mgkg
Aspartam
aneka makananminuman
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
3) Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak
Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat prosesa fermentasi pengasaman atau peruraian yang
disebabkan oleh mikroba Tetapi tidak jarang produsen menggunakanya pada pangan yang relatif awet dengan
tujuan untuk memperpanjang masa simapan atau memperbaiki tekstur
Pengawet yang banyak dijual dipasaran dan digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan adalah
benzoat yang umumnya terdapat dalam natrium benzoat atau kalium benzoat yang bersifat lebih mudah larut
Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman
ringan saus tomat saus sambal jem dan jelimanisan kecap dan lain-lain
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat baik jenis maupun dosisnya Suatu bahan pengawet
mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu tetapi tidak efektif untuk mengawetkan pangan lainnya
karena pangan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat
pertumbuhannya jiga berbeda
Pada saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam
pangan dan berbahaya bagi kesehatan Boraks bersifat sebagai antiseptik dan pembunuh kuman oleh karena itu
banyak digunakan sebagai anti jamur bahan pengawet kayu dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik
Penggunaan Boraks seringkali tidak disengaja karena tanpa diketahui terkandung didalam bahan-bahan
tambahan seperti pijer atau bleng yang sering digunakan dalam pembuatan baso mie basah lontong dan
ketupat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 18 of 30
peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88 formalin merupakan salah satu bahan yang
dilarang digunakan sebagai BTP
Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan serta batas penggunaannya pada pangan dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2 Pengawet yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengawet Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Benzoat (dalam bentuk asam
atau garam kalium atau
natrium benzoat)
10487071048707Untuk mengawetkan minuman
ringan dan kecap
10487071048707Sari buah saus tomat saus
sambal jem dan jeli manisan agar
dan pangan lain
600 gkg
1 gkg
2 Propionat (dalam bentuk
asam atau garam kalium atau
natrium propionat)
10487071048707Untuk mengawetkan roti
10487071048707Keju olahan
2 kg
3 gkg
3 Nitrit (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrit) dan
Nitrat (dalam bentuk garam
kaliumnatrium nitrat)
10487071048707Untuk mengawetkan daging
olahan atau yang diawetkan seperti
sosis
10487071048707Korned dalam kaleng
10487071048707Keju
125 mg nitritkg atau
500 mg nitratkg
50 mg nitritkg
50 mg nitratkg
4 Sorbat (dalam bentuk
kaliumkalsium sorbat) 10487071048707Untuk mengawetkan margarin
pekatan sari buah dan keju
1 gkg
Sulfit (dalam bentuk kalium
atau kalsium bisulfit atau
metabisulfit)
10487071048707Mengawetkan potongan kentang
goreng
10487071048707Udang beku
10487071048707Pekatan sari nenas
50 mgkg
100 mgkg
500 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
4) Penyedab Rasa dan Aroma Penguat Rasa
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin atau bumbu masak dan
terdapat dengan berbagai merek dipasaran Penyedap rasa tersebut mengandung senyawa yang disebut
monosodium glutamat (MSG) Peranan asam glutamat sangat penting diantaranya untuk merangsang dan
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 19 of 30
menghantar sinyal-sinyal antar sel otak Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 772MenkesPerIX88
penggunaan MSG dibatasi secukupnya yang berarti tidak boleh berlebihan
5) Pengemulsi Pemantap dan Pengental
Fungsi dari pengemulsi pemantap dan pengental dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air sehingga produk tetap stabil tidak meleleh tidak terpisah antara bagian lemak dan air serta
mempunyai tekstur yang kompak Jenis pangan yang sering menggunakan BTP semacam ini adalah es krim es
puter saus sardin jem jeli sirup dan lain-lain Bahan-bahan pengemulsi pemantap dan penstabil yang
diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3 Pengemulsi pemantap dan penstabil yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama pengemulsi
pemantap amp pengental
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
Yang diizinkan
1 Agar
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Yogurt
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
(secukupnya)
2 Alginal (dalam bentuk
asam atau garam kalium
atau kalsium alginat)
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
2kgkg
5 gkg
3 gkg
3 Dekstrin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
4 Gelatin
1048707 Yogurt
1048707 Keju
10 gkg
5 gkg
5 Gom (bermacam-macam
gom) 1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
10 gkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 20 of 30
minyak dan lemak
1048707 Keju
1048707 Saus selada
1048707 Yogurt
1048707 Minuman ringan dan acar
ketimun dalam botol
8 gkg
75 gkg
5 gkg
500 mgkg
6 Karagen
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar sardin dan
sejenisnya serta sayuran kaleng
yang mengandung mentega
minyak dan lemak
1048707 Yogurt keju dan kaldu
1048707 Acar ketimun dalam botol
20gkg
10 gkg
5 gkg
500 mgkg
7 Lesitin
Es krim esputar keju pangan bayi
dan susu bubuk instan
1048707 Roti margarin dan minuman
hasil olah susu
5 gkg
Secukupnya
8 Karboksimetil selulosa
(CMC) 1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Keju dan krim
1048707 Kaldu
20 gkg
10 gkg
5 gkg
4 gkg
9 Pektin
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Sardin dan sejenisnya
1048707 Yogurt minuman hasil olah
susu dan sayur kalengan yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Keju
1048707 Jem jeli dan marmalad
1048707 Sirup
30 gkg
20 gkg
10 gkg
8 gkg
5 gkg
25 gkg
500 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 21 of 30
1048707 Minuman ringan
10 Peti asetat
1048707 Es krim es putar dan sejenisnya
1048707 Yogurt dan sayuran kaleng yang
mengandung mentega minyak dan
lemak
1048707 Kaldu
30 gkg
10 gkg
Secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
6) Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada pangan akibat
proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan Bahan-bahan yang sering ditambahkan
antioksidan adalah lemak dan minyakmentega margarin daging olahanawetan ikan beku ikan asin dan lain-
lain Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama
Antioksidan
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Askorbat (dalam
bentuk asam
sorbat atau
garam kalium
natrium atau
kalsium)
1048707 Kaldu
1048707 Daging olahanawetan
jem jeli dan mamalad serta
pangan bayi
1048707 Ikan beku
1048707 Potongan kentang goreng
beku
1 gkg
500 mgkg
400 mgkg
100 mgkg
2
Butil
hidroksianisol
(BHA)
1048707 Lemak dan minyak makan
serta mentega
1048707 Margarin
200 mgkg
100 mgkg
3 Butil
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 22 of 30
hidroksitoluen
(BHT)
1048707 Ikan beku
1048707 Minyak lemak margarin
mentega dan ikan asin
1 gkg
200 mgkg
4
Propil galat
1048707 Lemak dan minyak makan
margarin dan mentega
100 mgkg
5
Tokoferol
1048707 Pangan bayi
1048707 Kaldu
1048707 Lemak dan minyak makan
300 mgkg
50 mgkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
7) Pengatur Keasaman (Pengasam Penetral dan Pendapar)
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi lebih asam lebih basa
atau menetralkan pangan Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung kedalam pangan tetapi
seringkali terdapat didalam
Asidulan merupakan senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan
makanan dengan berbagai tujuan Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi
after taste yang tidak disukai Sifat asam senyawa ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak
sebagai bahan pengawet Kemudian pH rendah buffer yang dihasilkannya mempermudah proses pengolahan
Bahan ini bersifat sinergis terhadap antioksidan dalam mencegah ketengikan dan browning
Tabel 5 Pengatur pengasaman yang diizinkan digunakan dalam pangan
No
Nama Pengatur
Keasaman
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Alumunium
amoniumkaliumn
atrium sulfat
1048707 Soda kue Secukupnya
2 Asam laktat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli buah-buahan kaleng bir roti
margarin keju sardin es krim es puter
15 gkg
2 gkg
secukupnya
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 23 of 30
dan acar ketimun dalam botol
3 Asam sitrat
1048707 Untuk pangan pelengkap serealia
1048707 Pangan bayi kalengan
1048707 Coklat dan coklat bubuk
1048707 Pangan-pangan lain seperti pasta tomat
jemjeli minuman ringan udang daging
kepiting dan sardin kalengan margarin
keju saus sayur dan buah kaleng
25 gkg
15 gkg
5 gkg
secukupnya
4 Kalium dan
natrium bikarbonat 1048707 Untuk coklat dan coklat bubuk
1048707 Mentega
1048707 Pangan lainnya seperti pasta
tomat jemjeli soda kue dan pangan bayi
50 gkg
2 gkg
secukupnya
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
Asam kadang-kadang ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang dengan tujuan
menurunkan pH sampai di bawah 45 Dengan penurunan pH ini maka suhu sterilisasi yang dibutuhkan juga
akan lebih rendah dan kemungkinan tumbuhnya mikroba berbahaya akan lebih kecil
Garam asam kalium tartrat digunakan dalam pembuatan kembang gula dan coklat untuk mengurangi
hidrolisis atau inversi sukrosa Dengan adanya gula pereduksi yang rasanya lebih manis tersebut pembentukan
kristal sukrosa akan terhambat
8) Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih keras atau mencegah
pangan menjadi lebih lunak Beberapa bahan pengeras yang diizinkan untuk pangan dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini
Tabel 6 Bahan pengeras yang diizinakan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Pengeras
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks yang
diizinkan
1 Kalsium glukonat
1048707 Untuk mengeraskan buah-
buahan dan sayuran dalam kaleng
800 mgkg
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 24 of 30
seperti irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Buah kalengan
1048707 Jem dan jeli
450 mgkg
350 mgkg
250 mgkg
200 mgkg
2 Kalsium klorida
1048707 Penggunaannya sama seperti
kalsium glukonat
1048707 Apel dan sayuran kalengan
260 mgkg
3 Kalsium sulfat
1048707 Untuk irisan tomat kalengan
1048707 Tomat kalengan
1048707 Apel dan sayuran kalengan
800 mgkg
450 mgkg
260 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
9) Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga memantapkan warna dan
tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk
pangan dapat dilihat pada Tabel 7
Tabel 7Bahan sekuestran yang diizinkan digunakan dalam pangan
No Nama Bahan
Sekuestran
Penggunaan dalam pangan Ukuran maks
yang diizinkan
1 Asam fosfat
1048707 Untuk produk kepiting kalengan
1048707 Lemak dan minyak makan
5 gkg
100 mgkg
2 Isopropil sitrat
1048707 Untuk lemak dan minyak makan serta
margarin
100 mgkg
3 Etilen Diamin
Tetra Asetat
(EDTA)
1048707 Untuk udang kalengan
1048707 Jamur kalengan
1048707 Potongan kentang goreng beku
250 mgkg
200 mgkg
100 mgkg
4 Monokalium fosfat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 25 of 30
1048707 Untuk ikan dan udang beku
1048707 Daging olahanawetan
1048707 Kaldu
5 gkg
4 gkg
1 gkg
5 Natrium pirofosfat
1048707 Penggunaan seperti monokalium fosfat
ditambah untuk sardin dan produk
sejenisnya
1048707 Potongan kentang goreng beku
5 gkg
100 mgkg
Sumber Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008
Sekuestran atau zat pengikat logam merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai
pengolahan bahan makanan Sekuestran dapat mengikat logam dalam bentuk ikatan komleks sehingga dapat
mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan Dengan demikian senyawa ini dapat
membantu menstabilkan warna cita rasa dan tekstur
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri masih ada beberapa BTP yang biasa digunakan dalam
pangan misalnya
a) Enzim yaitu enzim yang berasal dari hewan tumbuhan atau mikroba yang dapat menguraikan zat
secara enzimatis misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk lebih larut dan lain-lain
b) Penambah gizi yaitu berupa asam amino mineral atau vitamin baik tunggal ataupun campuran yang
dapat meningkatkan nilai gizi pangan
c) Humektan yaitu bahan tambahan pangan yang menyerap lembab (uap air) sehingga mempertahankan
kadar air pangan
C Peraturan Menteri Kesehatan No 772MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Pangan
Pada prinsipnya Peraturan Menteri Kesehatan ini memuat beberapa hal pokok yaitu
1 Jenis dan jumlah meksimum berbagai macam BTP yang diizinkan digunakan di dalam pangan serta
jenis pangan yang dapat ditambahkan BTP tersebut
2 Jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yaitu
Asam borat dan senyawanya
Asam salisilat dan garamnya
Diatilpirokarbonat
Dulsin
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 26 of 30
Kalium klorat
Kloramfenikol
Minyak nabati yang dibrominasi
Nitrofurazon
Formalin (formaldehida)
3 Pangan yang mengandung BTP pada labelnya harus dicantumkan nama golongan BTP dan pada label
pangan yang mengandung BTP golongan antioksidan pemanis buatan pengawet pewarna dan penguat
rasa harus dicantumkan pula nama BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna
4 Pada wadah BTP harus dicantumkan label yang memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
tentang Label dan Periklanan Pangan Selain itu pada label BTP harus dicantumkan pula
a) Tulisan ldquoBahan Tambahan Panganrdquo atau ldquoFood Additiverdquo
b) Nama BTP khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya
c) Nama golongan BTP
d) Nomor pendaftaran produsen
e) Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang harus didaftarkan
Pada label BTP dalam kemasan eceran harus dicantumkan pula takaran penggunaannya
Tabel 8 Daftar Bahan Pengawet Organik yang diizinkan Pemakaiannya dan
Dosis Maksimum yang Diperkenankan Oleh Dirjen POM(Cahyadi2008)
No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan Maksimum
1 Asam Benzoat Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Acar Ketimun Botol 1gkg tunggal atau campuran dengan kalium dan
natrium benzoate atau dengan kalium bat
Margarin 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Pekatan sari nanas 1gkg tunggal atau campuran dengan garamnya atau
dengan asam sorbat dan garamnya
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
2 Natrium
Benzoat
Jem dan Jeli 1gkg tunggal atau campuran dengan asam sorbat
dan garam kaliumnya atau dengan ester dari asam
para hidroksi benzoat
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 27 of 30
Kecap 600 mgkg
Minuman ringan 600 mgkg
Saus tomat 1 gkg
Pangan lain 1 gkg
D Makanan yang Biasanya Terkandung formalin dan Boraks
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah berkali-kali melakukan pemeriksaan di pasar-pasar
tradisional maupun modern dan masih banyak saja ditemukan zat-zat berbahaya pada makanan Dari hasil
pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa tahun
terakhir ada 4 jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan yakni formalin dan boraks
Hasil Penemuan BPOM pada Makanan yang di indikasikan menggunakan formalin dan Boraks
Tahu
Tahu biasanya dicampur dengan Formalin memiliki ciri tidak mudah rusak sampai tiga hari dan mampu
bertahan sampai 15 hari pada suhuu lemari es dari segi fisik tahu terlampau keras kenyal namun tidak padat
Ikan
Jika mengandung formalin maka ikan tidak rusak hingga tiga hari pada suhu kamar warna ingsangnya
merah tua tidak cemerlang berwarna merah segar dan daginya berwarna putih
Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin bercirikan tidak mudah rusak hingga satu bulan pada suhu kamar
dan memiliki tekstur bersih cerah Tidak memiliki bau khas seperti ikan asin dan tidak dihinggapi oleh lalat
pada area yang banyak lalatnya (berlalat) Makanan olahan industri rumah tangga yang menggunakan Boraks
Bakso
Jika mengandung Boraks maka tekstur bakso sangat kenyal warna tidak kecoklatan seperti penggunaan
daging namun cenderung keputihan Jika mengandung formalin teksturnya sangat kenyal dan tidak rusak lebih
dari 2 hari pada suhu kamar (250 derajat celcius)
Mie basah
Jika mengandung Boraks tekstur mie lebih mengkilat kenyal tidak lengket dan tidak mudah putus Jika
mengandung Formalin bercirikan tidak mudah rusak dalam jangka waktu 2 hari pada suhu kamar dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius
Tidak lengket dan lebih mengkilap dari mie biasa
Lontong
Biasanya jajanan ini mengandung Boraks dengan bercirikan teksturnya sangat kenyal baunya sangat
tajam seperti sangat gurih membuat lidah berrgetar dan memberi rasa getir pada lidah
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 28 of 30
Kerupuk
Panganan yang mudah ditemui ini diduga mengandung Boraks dengan ciri teksturnya renyah dan
menimbulkan rasa getir pada lidah
E Efek Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
a) Asam benzoat dan garamnya (Ca K dan Na) Penderita asma dan urticaria sangat sensitif
terhadap asam benzoat jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung
b) Asam sorbat dan garamnya Kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) asam
sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi
normal penggunaan bahkan dalam curing asinan Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi
kulit apabila langsung dipakai pada kulit sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya
terhadap tubuh
c) Asam propionat dan garamnya Natrium propionat apabila diberikan dalam dosis per oral sehari 6
gram untuk laki-laki tidak menimbulkan toksik namun pada laporan lain dinyatakan bahwa asam
propionat dan garamnya mempunyai aktifitas antihistamin lokal Natrium dan kalium propionat
dilaporkan ada hubungan antara pemakaian proponat dengan migrain sedangkan untuk kalsium propionat
d) tidak diketahui efek pemakaiannya terhadap kesehatan (Cahyadi 2008)
BAB IV
PENUTUP
A KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 29 of 30
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan antara lain bahan pewarna pengawet penyedap rasa anti gumpal pemucat dan pengental
Secara umum tujuan bahan tambahan pangan (BTP) antara lain Menghambat pertumbuhan mikroba
pembusuk pada pangan baik yang bersifat patogen maupun yang tidak patogen Memperpanjang umur
simpan pangan Tidak menurunkan kualitas gizi warna cita rasa dan bau pangan yang diawetkan Tidak
menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah Tidak digunakan untuk menyembunyikan
penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan dan Tidak digunakan untuk
menyembunyikan kerusakan bahan pangan
B SARAN
Terkait maraknya kecurangan produsen pangan terhadap bahan pangan sekarang ini saya sarankan
kita sebagai konsumen pangan harus berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih bahan pangan atau
makanan yang akan diolah atau dikonsumsi
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk
Page 30 of 30
Bahan Tambahan Pangan Diedit Oleh Suci Rahmi Safir dkk