Pemba Has An

2
PEMBAHASAN A. Kasus I 1. Tanda vital Pasien pada kasus pertama berumur 2,5 tahun. Dari pemeriksaan tanda vital ditemukan nadi 100 kali/menit, pernapasan 32 kali/menit, dan suhu tubuh 38,5° C. Frekuensi nadi pasien masih dalam batas normal untuk anak usia 2-5 tahun yaitu 80-140 per menit. Pasien tidak mengalami napas cepat karena kriteria napas cepat untuk usia 1-5 tahun lebih dari 40 kali/menit. Suhu tubuh pasien 38,5°C tetapi tidak disebutkan tempat pengukurannya. Bila suhu tersebut diukur per axilla berarti pasien demam sedang. Bila suhu tersebut diukur per oral berarti pasien demam rendah. 2. Gejala Pasien mengalami batuk pilek selama 4 hari. Gejala tersebut disertai demam. Batuk, pilek, dan demam merupakan gejala umum common cold atau selesma. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus: rinovirus, coronavirus, adenovirus, influenza. Namun bila ditemukan rinore purulen, ada kemungkinan infeksi sekunder dari Staphylococcus atau Haemophilus influenza. 3. Terapi Selesma merupakan penyakit swasirna sehingga terapi tidak spesifik tetapi simtomatis. Pemberian acetaminophen bertujuan untuk meringankan nyeri tenggorokan. Bisa juga

description

hjgjcgh

Transcript of Pemba Has An

Page 1: Pemba Has An

PEMBAHASAN

A. Kasus I

1. Tanda vital

Pasien pada kasus pertama berumur 2,5 tahun. Dari pemeriksaan tanda vital

ditemukan nadi 100 kali/menit, pernapasan 32 kali/menit, dan suhu tubuh 38,5° C.

Frekuensi nadi pasien masih dalam batas normal untuk anak usia 2-5 tahun yaitu 80-

140 per menit. Pasien tidak mengalami napas cepat karena kriteria napas cepat untuk

usia 1-5 tahun lebih dari 40 kali/menit. Suhu tubuh pasien 38,5°C tetapi tidak

disebutkan tempat pengukurannya. Bila suhu tersebut diukur per axilla berarti pasien

demam sedang. Bila suhu tersebut diukur per oral berarti pasien demam rendah.

2. Gejala

Pasien mengalami batuk pilek selama 4 hari. Gejala tersebut disertai demam. Batuk,

pilek, dan demam merupakan gejala umum common cold atau selesma. Penyakit

tersebut disebabkan oleh virus: rinovirus, coronavirus, adenovirus, influenza. Namun

bila ditemukan rinore purulen, ada kemungkinan infeksi sekunder dari

Staphylococcus atau Haemophilus influenza.

3. Terapi

Selesma merupakan penyakit swasirna sehingga terapi tidak spesifik tetapi

simtomatis. Pemberian acetaminophen bertujuan untuk meringankan nyeri

tenggorokan. Bisa juga diberikan minuman hangat untuk melegakan tenggorokan.

Pasien disarankan banyak istirahat dan minum yang cukup.

B. Kasus II

1. Tanda vital

Pasien pada kasus kedua berumur 3 tahun. Dari pemeriksaan tanda vital ditemukan

nadi 120 kali/menit, pernapasan 52 kali/menit, dan suhu 38° C. Frekuensi nadi pasien

normal. Pasien mengalami takipnea karena frekuensi napas lebih dari 40 kali/menit.

Suhu tubuh pasien 38° C berarti pasien mengalami demam rendah.

2. Gejala

Pasien batuk sejak dua hari yang lalu dan berdahak putih. Pasien juga demam naik

turun. Dahak warna putih dan demam naik turun mengindikasikan infeksi bakteri.

Selain itu pasien tampak sulit bernapas dan lemah, juga mengalami retraksi dinding

dada. Kemungkinan pasien mengalami pneumonia berat karena terdapat gejala batuk,

sulit bernapas, dan retraksi dinding dada. Karena ditemukan indikasi infeksi bakteri

Page 2: Pemba Has An

dan tanda bahaya berupa lemah dan retraksi dinding dada, dokter memutuskan untuk

merujuk ke spesialis anak.

3. Terapi

Terapi pneumonia berat dilakukan dengan memberi resusitasi untuk memperlancar

pernapasan. Pasien juga diberi antibiotik (belum tau antibiotiknya nih).