Pemba Has An

24
BAB A. PENDAHULUAN 1. KONSEP-KONSEP KUNCI 2. PETUNJUK 3. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Tujuan Pembelajaran Umum. b. Tujuan Pembelajaran Khusus. B. PENYAJIAN MATERI. C. TUGAS DAN LATIHAN D. PENUTUP 1. RANGKUMAN 2. TES AKHIR BAB. a. Soal b. Kunci Jawaban E. DAFTAR PUSTAKA.

description

pmbahasan

Transcript of Pemba Has An

Page 1: Pemba Has An

BAB

A. PENDAHULUAN

1. KONSEP-KONSEP KUNCI

2. PETUNJUK

3. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Tujuan Pembelajaran Umum.

b. Tujuan Pembelajaran Khusus.

B. PENYAJIAN MATERI.

C. TUGAS DAN LATIHAN

D. PENUTUP

1. RANGKUMAN

2. TES AKHIR BAB.

a. Soal

b. Kunci Jawaban

E. DAFTAR PUSTAKA.

Page 2: Pemba Has An

BAB

A. PENDAHULUAN

Agama merupakan wadah dari suatu keyakinan. Dalam suatu Negara Agama

sangatlah penting karena agama memiliki peran sebagai pemandu dalam upaya

mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari

peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi

agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang

ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di lembaga

pendidikan formal maupun nonformal. Semua mahluk dan tidak terkecuali setiap

manusia diberikan pengetahuan yang luar biasa oleh yang Maha Kuasa akan

tetapi bila tanpa pengetahuan agama, semua yang ia peroleh tidak akan mencapai

hasil yang maksimal. Seperti yang dikatakan Albert Einstein “agama tanpa ilmu

buta, ilmu tanpa agama lumpuh”. Keduanya berikatan dan terkait satu sama lain,

aturan, hidup, ilmu, kesehatan, semua berhubungan dengan agama, khususnya

Agama Hindu yang ajaran sucinya terhimpun dalam kitab suci weda yang banyak

mengajarkan manusia mengenai dharma dan kebenaran etika serta keperibadian.

Dalam ajaran agama Hindu, belajar mengenai weda tidak pernah ada

habisnya. Dalam pengklasifikasiannya, weda dibagi menjadi 4 yaitu reg weda,

sama weda, yayur weda, dan atharwa weda. Di dalamnya terdapat kaidah-kaidah

mengenai yadnya, spiritual, lagu pujaan, mantra. Didalamnya lagi, terdapat aturan

mengenai etika, kesehatan, akhlak mulia dan masih banyak lagi. Untuk itu,

sebagai calon professional kesehatan kita perlu memperdalam lagi mengenai

pembentukan akhlak, etika berdasarkan agama hindu, serta hubungan agama

hindu dengan kesehatan. Sehingga, penting bagi penulis untuk membuat karya

tulis ini yang berjudul “Pembentukan Akhlak dan Etika Menurut Agama Hindu

serta Hubungan Agama Hindu dengan Kesehatan”

2

Page 3: Pemba Has An

1. Konsep Kunci

a. Definisi etika

b. Pembentukan akhlak dan etika menurut Agama Hindu

c. Definisi kesehatan

d. Hubungan Agama Hindu dengan kesehatan

2. Petunjuk

a. Pelajari pokok bahasan mengani “Pembentukan Akhlak dan Etika

Menurut Agama Hindu” dengan tekun dan disiplin.

b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci,

petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan

pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan,

rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci

jawaban.

c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat

menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar

bagian demi bagian.

d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan

disiplin.

e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam

pengetahuan dan wawasan anda.

f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap.

g. Selamat belajar, semoga sukses.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami pembentukan akhlak dan etika menurut

Agama Hindu dan hubungan Agama Hindu dengan kesehatan

b. Tujuan Khusus Pembelajaran

Mahasiswa mampu :

a. Memahami definisi etika menurut agama Hindu

b. Memahami hubungan etika agama Hindu dengan kesehatan

c. Menjelaskan definisi kesehatan

3

Page 4: Pemba Has An

d. Menjelaskan hubungan Agama Hindu dengan kesehatan

B. Penyajian Materi

a. Definisi Etika

Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ethos atau la ethos yang

berarti kebiasaan atau adat. Ilmu pengetahuan ini tidak membahas kebiasaaan

yang semata-mata berdasarkan tata adat, melainkan membahas adat yang

berdasarkan sifat-sifat dasar dan bersandar atas inti sari kemanusiaan, ialah suatu

adat-istadat yang berhubungan dengan pengertian kesusilaan (Moral). Etika

dinyatakan dengan Bahasa Indonesia dengan tepat oleh perkataan KESUSILAAN

atau TATA SUSILA. Perkataan kesusilaan terdiri atas kata su (baik) dan sila

(dasar). Dalam perkataan su tersimpul pengertian baik sedangkan kata sila

mengandung arti norma/kaidah,perintah,sopan-santun,sikap,serta kelakuan. Dari

uraian ini dapatlah disimpulkan bahwa dalam perkataan kesusilaan terkandung

pengertian. Pertama, norma dan menerangkan bahwa norma itu baik. Kedua

menunjukkan sikap terhadap semua norma itu dan menegaskan bahwa kelakuan

harus sesuai dengan norma atau perintah agama. Titik peninjauannya adalah

tentang kebaikan atau keburukan, keharusan dan kebajikan serta pahalanya.

Etika merupakan ilmu pengetahuan normatif dan praktis, yang dibagi

menjadi etika umum dan etika khusus, yang tergambar pada tingkah laku

manusia. Pertama manusia dipandang sebagai pribadi perseorangan, sesudah itu

sebagai makhluk sosial. Yang sangat penting bagi etika ialah adanya Tuhan,

kebebasan kehendak dan keabadianAtman (Adia Wiratmadja,1975:5)

Dalam hal ini maka etika dalam agama Hindu dikatakan sebagai ilmu yang

mempelajari tata nilai, tentang baik dan buruknya suatu perbuatan manusia,

mengenai apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan, sehingga

dengan demikian akan tercipta kehidupan yang rukun dan damai dalam kehidupan

manusia. Pada dasarnya etika merupakan rasa cinta kasih, rasa kasih sayang,

dimana seseorang yang menjalani dan melaksanakan etika itu karena ia mencintai

dirinya sendiri dan menghargai orang lain. Etika menjadikan kehidupan

masyarakat menjadi harmonis, karena saling menjunjung tinggi rasa saling

menghargai antar sesama dan saling tolong menolong. Dengan etika akan

4

Page 5: Pemba Has An

membina masyarakat untuk menjadi anggota keluarga dan anggota masyarakat

yang baik, menjadi warga negara yang mulia.

b. Pembentukan akhlak dan etika menurut Agama Hindu

Etika agama Hindu pada dasarnya mengajarkan aturan tingkah laku yang baik

dan mulia. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan seluruh umat hidup dapat

menjalani serta memahami secara baik dan benar. Kerangka dasar etika dalam

Hindu Dharma antara lain:  

1.    Tri Kaya Parisudha

Tri Kaya Parisudha artinya tiga perilaku yang dimuliakan dan disucikan

oleh setiap umat Hindu. Bagiannya adalah manacika parisudha, wacika

parisudha, kayika parisudha. Ajaran etika Hindu tentang tri kaya parisudha ini

adalah sebagai landasan utama dalam berpikir yang baik dan benar, berkata yang

baik da benar, serta bertindak yang baik dan benar. Apapun yang dikerjakan atau

dilakukan hendaknya diawali dengan pola pikir yang sehat, cermat, arif, mulia,

bijaksana, wiweka, serta pelan tetapi mantap. Bila hal itu telah dilakukan maka

perilaku berikutnya adalah munculnya perkataaan atau pembicaraan yang

menyenangkan atau tidak menimbulkan ketersinggungan, atau tidak

mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan orang lain. Dari dasar

pikiran dan perkataan yang simpatik dan terpuji tersebut pada akhirnya muncullah

perbuatan yang terpuji pula atau bisa membahagiakan sesama manusia. Idealnya

adalah seperti itu. Namun terkadang dalam kenyataan sering tejadi ketimpangan

dalam prakteknya.

Tri Kaya Parisuda berasal dari kata tri artinya tiga, kaya berarti tingkah

laku dan parisuda mulia atau bersih. Tri Kaya Parisuda dengan demikian berarti

tiga tingkah laku yang mulia (baik).

Adapun tiga tingkah laku yang baik termaksud adalah:

1. Manacika (berpikir yang baik dan suci). Seseorang dapat dikatakan

manacika apabila ia:

A. Tidak menginginkan sesuatu yang tidak halal.

B. Tidak berpikir buruk terhadap sesama manusia atau mahluk lainnya.

C. Yakin dan percaya terhadap hukum karma.

5

Page 6: Pemba Has An

2. Wacika (berkata yang baik dan benar). Seseorang dapat dinyatakan

sebagai wacika, apabila ia:

A. Tidak mencaci maki orang lain.

B. Tidak berkata-kata yang kasar kepada orang lain.

C. Tidak memfitnah atau mengadu domba

D. Tidak ingkar janji.

3. Kayika (berbuat yang baik dan jujur). Seseorang dapat dikatakan kayika,

manakala ia:

A. Tidak menyiksa, menyakiti atau membunuh.

B. Tidak berbuat curang, mencuri atau merampok.

C. Tidak berzina 

2. Tat Twam Asi

Tat twam asi artinya itu adala kamu. Maksudnya adalah segala prilaku dan

tindakan manusia diharapkan untuk tetapsaling menghormati, menghargai, saling

membantu, dan saling menjunjung rasa senasib sepenanggungan, rasa kebesamaan

dan adanya sikap toleransi terhadap semua komponen kehidupan di dunia ini.

3. Sad Ripu

Sad Ripu artinya enam musuh. Secara etika bahwa dalam pengelolaa

pendidikan agama Hindu bahwa enam musuh tersebut harus dihindari, dijauhi,

dan dimusnahkan. Permusuhan sedapat mungkin tidak sampai terjadi. Musuh

menyebabkan terganggunya roda perjalanan pendidikan yang ideal sesuai dengan

yang dicita-citakan. Pembagian sad ripu meliputi : 1) kama/raga artinya nafsu; 2)

lobha/tamak artinya rakus; 3) krodha artinya kemarahan; 4) moha artinya

kebingungan, 5) mada artinya mabuk, dan 6) matsarya artinya dengki atau irihati.

Bila dimaknai dari enam jenis musuh di atas, bahwa kama itu perlu

dikendalikan menuju pada nafsu yang terarah dan membawa dampak positif.

Lobha atau rakus menyebabkan adanya pemborosan dan kecerobohan antara yang

satu dengan yang lainnya. Hal ini sedapat mungkin dientaskan dari sang diri.

Krodha atau marah itu menyebabkan kegelapan dan kegusaran. Juga

menyebabkan tidak terkonsentrasinya segala aktivitas. Hal ini juga harus

dilepaskan adalam aktivitas rutin kehidupan manusia. Moha atau kebingungan

6

Page 7: Pemba Has An

maksudnya adalah hal yang menghambat proses berpikir sehat dan bekerja secara

kebaikan. Kuncinya adalah jauhi pikirann yang bingung guna menuju kecerahan

dan kejernihan berpikir. Mada atau mabuk merupakan perilaku atau tata laku yang

tidak terpuji. Perilaku mabuk itu dilarang oleh ajaran agama maupun tata krama

hidup bersama. Hindari faktor penyebab kemabukan itu jika ingin hidup tenang

dan damai. Matsarya atau irihati merupakan tata laku yang buruk oleh karena

dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan dalam hidup bersama. Orang lain

mendapat kemajuan seharusnya didukung dan dihargai. Tidak perlu merasa sewot

jika orang di sekitar menjadi sukses dan unggul.

4. Catur Marga

Catur Marga adalah empat cara atau jalan utama menuju alam sempurna di

dunia ini maupun kehadapan Hyang Widhi Wasa. Pembagian adalah bhakti

marga, karma marga, jnana marga, dan raja marga.Bhakti marga adalah jalan

bhakti atau pengabdian yang dilakukan oleh umat Hind menuju Hyang Pencipta.

Karma marga adalah jalan kerja untuk kelepasan yakni alam Hyang Widhi Wasa.

Jnana marga adalah jalan pengetahuan suci sebagai media menuju keluhuran

spiritual sehingga dapat tercapai alam Hyang Widhi. Rraja marga adalah cara

atau jalan untuk mencapai suatu kebebasan atau kesempurnaan hidup yang

tertinggi yakni tercapainya moksa. Cara ini dapat ditempuh denga cara yoga

dengan menerapkan astangga yoga oleh Patanjali, antara lain :yama

(pengendalian diri tahap pertama), niyama (pengendalian diri tahap anjut), asana

(pengaturan sikap badan), pranayama (pengaturan nafas dengan baik), pratyahara

(sikap pemusatan pikiran), dharana (sikap pemusatan pikiran tahap lanjutan),

dhyana (sikap pemusatan pikiran yang terpusat), dan samadhi (meditasi atau

penyatuan pikiran dengan Hyang Widhi Wasa).

5. Tri Mala

Tri Mala adalah tiga jenis prilaku kotor atau dusta yang dilakukan oleh

manusia. Bagiannya yaitu : 1) Moha yakni kejahatan dalam pikiran; 2) Mada

yakni kejahatan karena ucapan atau perkataan; da 3) Kasmala yaitu kejahatan

karena perbuatan atau perilaku yang kotor.

6. Tri Parartha

7

Page 8: Pemba Has An

Tri Parartha adalah tiga hal yang dijadikan landasan utama untuk menuju

kesempurnaan, kebahagiaan, kesejahtraan, keselamatan, kesentausaan, serta

kemuliaa hidup bagi umat manusia. Adapun pembagian dari tri parartha, antara

lain : 1) asih artinya cinta, kasih, dan sayang, 2) punya artinya dermawan, tulus

ikhlas, suci, dan rela, 3) bhakti artinya hormat, bakti, sujud, dan rendah hati.

7. Tri Guna

Tri Guna adalah tiga macam sifat yang dimiliki oleh manusia. Ketiga sifat

yang dimaksudkan adalah 1) satwam yakni sifat tenang, sabar, bijaksana, jujur,

kasih, dan sayang, 2) rajas yakni sifat bersemangat, rajin, lincah, pemarah, ingin

menang sendiri, dan 3) tamas yakni sifat yang malas, lambat, bodoh, serta acak-

acakan. Ketiga sifat ini dimiliki oleh setiap orang, namun tergantung pada

kepribadian seseorang itu. Jika orang itu mampu menguasai sifat rajas dan tamas,

maka menjadilah dia orang yang lembut dan tenang. Sebaliknya jika sifat satwam

tidak nampak pada orang itu, maka sifat orang itu cendrung menjadi pemalas,

pemarah, suka main perintah, mendikte orang lain, menutupi kesalahan sendiri

tetapi membicarakan kejelekan orang lain, dan sebagainya.

c. Definisi Kesehatan

Menurut Charanjit Ghooi, untuk mengerti kesehatan, seseorang harus

mengetahui definisi dari kesehatan. Kesehatan adalah kondisi nomal manusia,

hidup sesuai dengan hukum alam untuk menjaga tubuh, pikiran dan jiwa serta

lingkungan. Manusia harus sehat secara fisikal, mental, emosional, secara social

dan spiritual dan bukan hanya semata bebas dari penyakit. Di dalam ajaran agama

hindu, ilmu mengenai kesehatan dan pengobatan banyak diatur dalam kitab suuci

weda, tepatnya di dalam ayurveda.

d. Hubungan Agama Hindu dengan Kesehatan

Kata Ayurveda tersusun dari dua suku kata, yaitu  Ayu dan Veda, yang secara

harfiah berarti “Ilmu tentang umur”, sehingga Ayurveda dapat dikatakan sebagai

ilmu yang mengajarkan tentang kesehatan individu dan teknik-teknik

menyembuhkan penyakit, sehingga diharapkan kualitas hidup dan batas usia

seseorang akan menjadi lebih baik. Beberapa sejarahwan Barat mengatakan

bahwa Ayurveda setidaknya telah ada 1500 SM, bahkan beberapa diantaranya

meyakini angka yang lebih tua lagi, yaitu 3000 SM. Sehingga semua pakar sejarah

8

Page 9: Pemba Has An

dan arkeolog meyakini bahwa Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia.

Mereka meyakini Dhanvantari dan Divodasa (Raja Kasi) sebagai pelopor

pengembangan teknik pengobatan Ayurveda.

Di dalam ayurweda, penyakit dalam tubuh manusia diyakini disebabkan pula

oleh papa-karma atau dosa yang dilakukan di kehidupan masa lalu. Hal ini

ditegaskan dalam salah satu sloka yang menyebutkan: “Suatu dosa yang dilakukan

di kehidupan masa lalu dapat memberikan masalah dalam bentuk penyakit dalam

kehidupan sekarang”. Upaya menyembuhkan penyakit akibat papa-karma dapat

dilakukan melalui Yadnya/korban suci, Japa, Homa/Agni Hotra, dan Pudja serta

diikuti dengan kayachikitsa (konsumsi obat-obatan herbal).

Berkenaan dengan kayachikitsa, dikenal juga istilah yukti-vyapasraya, yaitu

upaya membasmi virus, bakteri dan senyawa patogen lainnya dalam tubuh dengan

menggunakan bahan-bahan herbal yang komposisinya harus disesuaikan dengan

kondisi tubuh pasien, cuaca, lingkungan dan waktu pemberian ramuan. Hanya saja

teknik ini tidak semuanya ditujukan untuk mengobati secara langsung, melainkan

beberapa diantaranya hanya untuk menekan gejala dan rasa sakit. Sakit kepala

migrain, hipertensi, diabetes dan asma adalah beberapa contoh penyakit yang

ditangani dengan yukti-vyapasraya dan bertujuan hanya menahan rasa sakit dan

gejalanya saja. Untuk penyakit seperti ini, termasuk kanker dan AIDS harus

dibarengi dengan teknik Ayurveda yang lainnya.

Dikatakan bahwa meredupnya unsur Agni di dalam tubuh akan menurunkan

resistensi kita terhadap penyakit. AIDS adalah salah satu penyakit yang paling

ditakuti yang menyebabkan meredupnya unsur Agni ini. Sehingga untuk

mengobati AIDS, Ayurveda memberikan teknik untuk mengembalikan unsur Agni

seperti sedia kala dengan melalui latihan Yoga, Naturopathy dan Panchakarma.

Berkaitan dengan tindakan operasi (Shalyachikitsa), dalam The Book of Origins,

karya Trevor Homer, Penguin Books, London, 2007 disebutkan bahwa pada

milenium pertama sebelum masehi pendarahan pada hidung sangat lazim terjadi

karena kasus pemotongan hidung tawanan pada saat peperangan. Dan sekitar

tahun 500 SM, dikatakan Sushruta dari India dengan teknik Ayurveda berhasil

mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan bentuk hidung. Sushruta

9

Page 10: Pemba Has An

menjelaskan potongan kulit dari kepala dapat tumbuh di bekas luka hidung yang

terpotong.

Selain keterkaitan agama hindu dengan kesehatan seperti yang dijelaskan

di atas, masih ada contoh aplikasi atau penerapannya maupun teori-teori kesehatan

yang secara jelas dapat diketahui bahwa hubungan antara agama hindu dengaan

kesehatan sangatlah erat, karena di dalam agama hindu teknik pengobatan dan

ilmu kesehatan diatur jelas dalam weda yang termuat dalam kitab suci Ayurveda.

C.TUGAS DAN LATIHAN

1) Etika berasal dari bahasa…

A. Belanda

B. Yunani

C. Australia

D. Jerman

E. Austria

2) Sebutkanlah salah satu pengertian etika, kecuali…

a. Etika adalah adat istiadat

b. Etika adalah moral buruk

c. Etika adalah tingkah laku yang baik dan mulia

d. Etika adalah kesusilaan

e. Etika adalah tata susila

3) Tiga kerangka dasar etika dalam Agama Hindu disebut…

a. Tri Mala

b. Tri Hita Karana

c. Tri Kaya Parisudha

d. Tri Warga

e. Tri Kona

4) Tidak melakukan pembunuhan dalam Agama Hindu disebut…

a. Himsa karma

b. Ahimsa

c. Anresangsia

10

Page 11: Pemba Has An

d. Agamais

e. asteya

5) Perbuatan himsa karma dilakukan oleh agama hindu, kecuali :

a. Untuk yadnya

b. Untuk suguhan kepada tamu

c. Bersenang-senang

d. Untuk persembahan upakara

e. Untuk sarana rsi bhojana

6) Pembunuhan dalam Agama Hindu dibenarkan, pembunuhan ini

disebut dengan istilah :

a. Dharma Wighata

b. Dharma Sentosa

c. Dharma Kria

d. Dharma Agama

e. Dharma Negara

7) Kitab suci yang membahas tentang kesehatan dalam kitab suci weda

disebut…

a. Yajur Weda

b. Reg Weda

c. Sama Weda

d. Atharwa Weda

e. Purana

8) Dalam Agama Hindu bahwa penyakit dalam tubuh manusia

disebabkan oleh…

a. Depresi

b. Papa karma

c. Samskara

d. Subha karma

e. Karma Phala

9) Bagaimanakah cara pencegahan penyakit AIDS dalam Agama Hindu..

a. Menekuni yoga

b. Melakukan amal

11

Page 12: Pemba Has An

c. Rajin berdoa

d. Menghapalkan puja tri sandya

e. Melakukan tirta yatra

10) Berkenaan dengan kayachikitsa, dikenal juga istilah yukti-vyapasraya,

yaitu..

a. Upaya membasmi gulma

b. Upaya membasmi hama

c. Upaya membasmi virus, bakteri dan senyawa patogen lain.

d. Upaya meramu obat

e. Upaya mendeteksi penyakit akibat virus dan bakteri

D.PENUTUP

1.Rangkuman

Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ethos atau la ethos

yang berarti kebiasaan atau adat. Ilmu pengetahuan ini tidak membahas

kebiasaaan yang semata-mata berdasarkan tata adat, melainkan membahas adat

yang berdasarkan sifat-sifat dasar dan bersandar atas inti sari kemanusiaan, ialah

suatu adat-istadat yang berhubungan dengan pengertian kesusilaan (Moral). Etika

dinyatakan dengan Bahasa Indonesia dengan tepat oleh perkataan KESUSILAAN

atau TATA SUSILA. Perkataan kesusilaan terdiri atas kata su (baik) dan sila

(dasar).

Etika agama Hindu pada dasarnya mengajarkan aturan tingkah laku yang

baik dan mulia. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan seluruh umat hidup

dapat menjalani serta memahami secara baik dan benar. Kerangka dasar etika

dalam Hindu Dharma antara lain:  

1.   Tri Kaya Parisudha

Tri Kaya Parisuda berasal dari kata tri artinya tiga, kaya berarti tingkah

laku dan parisuda mulia atau bersih. Tri Kaya Parisuda dengan demikian berarti

tiga tingkah laku yang mulia (baik).

Adapun tiga tingkah laku yang baik termaksud adalah:

Manacika (berpikir yang baik dan suci).

12

Page 13: Pemba Has An

Wacika (berkata yang baik dan benar).

Kayika (berbuat yang baik dan jujur).

2. Tat Twam Asi

Tat twam asi artinya itu adala kamu. Maksudnya adalah segala prilaku dan

tindakan manusia diharapkan untuk tetapsaling menghormati, menghargai, saling

membantu, dan saling menjunjung rasa senasib sepenanggungan, rasa kebesamaan

dan adanya sikap toleransi terhadap semua komponen kehidupan di dunia ini.

3. Sad Ripu

Sad Ripu artinya enam musuh. Secara etika bahwa dalam pengelolaa

pendidikan agama Hindu bahwa enam musuh tersebut harus dihindari, dijauhi,

dan dimusnahkan. Permusuhan sedapat mungkin tidak sampai terjadi. Musuh

menyebabkan terganggunya roda perjalanan pendidikan yang ideal sesuai dengan

yang dicita-citakan. Pembagian sad ripu meliputi : 1) kama/raga artinya nafsu; 2)

lobha/tamak artinya rakus; 3) krodha artinya kemarahan; 4) moha artinya

kebingungan, 5) mada artinya mabuk, dan 6) matsarya artinya dengki atau irihati.

4. Catur Marga

Catur Marga adalah empat cara atau jalan utama menuju alam sempurna di

dunia ini maupun kehadapan Hyang Widhi Wasa. Pembagian adalah bhakti

marga, karma marga, jnana marga, dan raja marga.

5. Tri Mala

Tri Mala adalah tiga jenis prilaku kotor atau dusta yang dilakukan oleh

manusia. Bagiannya yaitu : 1) Moha yakni kejahatan dalam pikiran; 2) Mada

yakni kejahatan karena ucapan atau perkataan; da 3) Kasmala yaitu kejahatan

karena perbuatan atau perilaku yang kotor.

6. Tri Parartha

Tri Parartha adalah tiga hal yang dijadikan landasan utama untuk menuju

kesempurnaan, kebahagiaan, kesejahtraan, keselamatan, kesentausaan, serta

kemuliaa hidup bagi umat manusia. Adapun pembagian dari tri parartha, antara

lain : 1) asih artinya cinta, kasih, dan sayang, 2) punya artinya dermawan, tulus

ikhlas, suci, dan rela, 3) bhakti artinya hormat, bakti, sujud, dan rendah hati.

13

Page 14: Pemba Has An

7.Tri Guna

Tri Guna adalah tiga macam sifat yang dimiliki oleh manusia. Ketiga sifat

yang dimaksudkan adalah 1) satwam yakni sifat tenang, sabar, bijaksana, jujur,

kasih, dan sayang, 2) rajas yakni sifat bersemangat, rajin, lincah, pemarah, ingin

menang sendiri, dan 3) tamas yakni sifat yang malas, lambat, bodoh, serta acak-

acakan.

Definisi Kesehatan

Menurut Charanjit Ghooi, untuk mengerti kesehatan, seseorang harus

mengetahui definisi dari kesehatan. Kesehatan adalah kondisi nomal manusia,

hidup sesuai dengan hukum alam untuk menjaga tubuh, pikiran dan jiwa serta

lingkungan.

Hubungan Agama Hindu dengan Kesehatan

Kata Ayurveda tersusun dari dua suku kata, yaitu  Ayu dan Veda, yang secara

harfiah berarti “Ilmu tentang umur”, sehingga Ayurveda dapat dikatakan sebagai

ilmu yang mengajarkan tentang kesehatan individu dan teknik-teknik

menyembuhkan penyakit, sehingga diharapkan kualitas hidup dan batas usia

seseorang akan menjadi lebih baik.

Di dalam ayurweda, penyakit dalam tubuh manusia diyakini disebabkan pula

oleh papa-karma atau dosa yang dilakukan di kehidupan masa lalu. Hal ini

ditegaskan dalam salah satu sloka yang menyebutkan: “Suatu dosa yang dilakukan

di kehidupan masa lalu dapat memberikan masalah dalam bentuk penyakit dalam

kehidupan sekarang”. Upaya menyembuhkan penyakit akibat papa-karma dapat

dilakukan melalui Yadnya/korban suci, Japa, Homa/Agni Hotra, dan Pudja serta

diikuti dengan kayachikitsa (konsumsi obat-obatan herbal).

2.Tes Akhir Bab

A. Soal

1 Etika berasal dari bahasa…

A Belanda

B Yunani

C Australia

D Jerman

14

Page 15: Pemba Has An

E Austria

2. Sebutkanlah salah satu pengertian etika, kecuali…

A Etika adalah adat istiadat

B Etika adalah moral buruk

C Etika adalah tingkah laku yang baik dan mulia

D Etika adalah kesusilaan

E Etika adalah tata susila

3. Tiga kerangka dasar etika dalam Agama Hindu disebut…

A Tri Mala

B Tri Hita Karana

C Tri Kaya Parisudha

D Tri Warga

E Tri Kona

4. Tidak melakukan pembunuhan dalam Agama Hindu disebut…

D. Himsa karma

E. Ahimsa

F. Anresangsia

G. Agamais

H. asteya

5. Perbuatan himsa karma dilakukan oleh agama hindu, kecuali :

A Untuk yadnya

B Untuk suguhan kepada tamu

C Bersenang-senang

D Untuk persembahan upakara

E Untuk sarana rsi bhojana

6. Pembunuhan dalam Agama Hindu dibenarkan, pembunuhan ini disebut

dengan istilah :

A Dharma Wighata

B Dharma Sentosa

C Dharma Kria

D Dharma Agama

15

Page 16: Pemba Has An

E Dharma Negara

7. Kitab suci yang membahas tentang kesehatan dalam kitab suci weda

disebut…

I. Yajur Weda

J. Reg Weda

K. Sama Weda

L. Atharwa Weda

M. Purana

8. Dalam Agama Hindu bahwa penyakit dalam tubuh manusia disebabkan

oleh…

N. Depresi

O. Papa karma

P. Samskara

Q. Subha karma

R. Karma Phala

9. Bagaimanakah cara pencegahan penyakit AIDS dalam Agama Hindu..

S. Menekuni yoga

T. Melakukan amal

U. Rajin berdoa

V. Menghapalkan puja tri sandya

W. Melakukan tirta yatra

10. Berkenaan dengan kayachikitsa, dikenal juga istilah yukti-vyapasraya,

yaitu..

X. Upaya membasmi gulma

Y. Upaya membasmi hama

Z. Upaya membasmi virus, bakteri dan senyawa patogen lain.

AA. Upaya meramu obat

BB. Upaya mendeteksi penyakit akibat virus dan bakteri

16