Pemba Has An

8
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Kalsit Dalam praktikum di laboratorium, praktikan mengamati 3 jenis mineral tanpa menggunakan alat. Langkah pertama yang praktikan lakukan adalah mengamati warna dari mineral/sampel pertama. Mineral yang praktikan amati pertama berwarna putih. Praktikan menemukan adanya zat pengotor dalam mineral itu yaitu pengotor berwarna hijau. Warna putih mineral mengindikasikan bahwa mineral tersebut termasuk dalam mineral felsik. Kilap mineral pertama termasuk ke dalam kilap kaca. Panjang mineral sampel adalah 7 cm dengan lebar 4 cm. Praktikan menentukan bahwa mineral pertama memiliki perawakan rhombohedral, masif, membutir. Praktikan menetesi mineral tersebut dengan larutan HCl. Mineral tersebut kemudian bereaksi. Dari data yang didapat praktikan dapat menentukan bahwa nama mineral tersebut adalah kalsit. Kalsit merupakan mineral yang tersebar luas di dalam kerak bumi. Mineral kalsit tebentuk pada batuan sedimen. Mineral tersebut sangat jarang di temukan pada batuan beku ataupun pada batuan metamorf. Mineral ini merupakan susunan utama pada pembentukan batuan sedimen. Mineral kalsit temasuk pada mineral karbonat yang merupakan persenyawaan dengan ion (CO3) 2- . Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai 15

description

mineral

Transcript of Pemba Has An

16

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 KalsitDalam praktikum di laboratorium, praktikan mengamati 3 jenis mineral tanpa menggunakan alat. Langkah pertama yang praktikan lakukan adalah mengamati warna dari mineral/sampel pertama. Mineral yang praktikan amati pertama berwarna putih. Praktikan menemukan adanya zat pengotor dalam mineral itu yaitu pengotor berwarna hijau. Warna putih mineral mengindikasikan bahwa mineral tersebut termasuk dalam mineral felsik. Kilap mineral pertama termasuk ke dalam kilap kaca. Panjang mineral sampel adalah 7 cm dengan lebar 4 cm. Praktikan menentukan bahwa mineral pertama memiliki perawakan rhombohedral, masif, membutir. Praktikan menetesi mineral tersebut dengan larutan HCl. Mineral tersebut kemudian bereaksi. Dari data yang didapat praktikan dapat menentukan bahwa nama mineral tersebut adalah kalsit.Kalsit merupakan mineral yang tersebar luas di dalam kerak bumi. Mineral kalsit tebentuk pada batuan sedimen. Mineral tersebut sangat jarang di temukan pada batuan beku ataupun pada batuan metamorf. Mineral ini merupakan susunan utama pada pembentukan batuan sedimen. Mineral kalsit temasuk pada mineral karbonat yang merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-. Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton . Selain itu, mineral kalsit juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagtit (Danisworo dkk, 2013).Kalsit adalah mineral umum dan mineral yang secara luas terdistribusi di kerak bumi. Kalsit adalah mineral penting yang membentuk batuan sedimen. Kalsit memiliki warna putih dengan rumus kimia CaCO3. Jenis kilap yang dimiliki kalsit adalah kilap kaca. Kalsit bereaksi dengan HCl karena mengandung unsur Ca. Menurut pengamatan yang dilakukan di laboratorium, sifat fisik yang dimiliki kalsit memiliki kesamaan dengan teori yang telah dijelaskan di atas yang diambil dari buku teori mengenai kalsit. Saat melakukan pengamatan di laboratorium, warna dari kalsit adalah putih sehingga tergolong felsik. Kilap pada mineral ini tergolong dalam kilap kaca. Perawakan kalsit adalah massif. Keterangan tersebut sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di dalam buku teori.Terdapat hubungan antara hasil pengamatan di laboratorium dengan proses pembentukan/genesa dari kalsit. Kalsit memiliki warna terang yang berarti kalsit terbentuk pada suhu yang rendah. Karena terbentuk pada suhu yang rendah itu juga kalsit memiliki permukaan yang halus dan ukuran mineralnya tidak terlalu besar.Kalsit mempunyai beberapa kegunaan. Kalsit telah digunakan sebagai alat optik. Selain itu, kalsit atau batu kapur telah dibakar sehingga menjadi kapur mentah (CaO), kemudian dilarutkan dengan air dan dicampur dengan pasir untuk membuat adukan semen. Kalsit juga digunakan dalam industri kimia dan sebagai pupuk atau rabuk. Batu kapur dan kapur yang mengandung kalsit juga dapat digunakan dalam proses metalurgi untuk pelelehan besi dan logam non-besi dimana mereka digunakan sebagai fluks untuk membantu menghilangkan kemurnian ampas bijih/slag. Batu kapur juga dapat digunakan dalam bangunan yaitu sebagai batuan bahan atau juga digunakan sebagai ornamen interior atau ukiran. Kalsit banyak tersebar di Pulau Jawa contohnya di Wonosari.

2.2 KuarsaPraktikan mengamati jenis mineral selanjutnya tanpa menggunakan alat. Mineral yang praktikan amati berwarna putih dengan pengotor berwarna coklat tanah. Warna putih dari mineral mengindikasikan bahwa mineral kedua termasuk dalam mineral felsik. Kilap mineral kedua termasuk ke dalam kilap lemak. Kemudian praktikan menggambar mineral tersebut untuk mengetahui perawakannya. Praktikan menentukan bahwa mineral/sampel kedua memiliki perawakan massif, membutir. Ketika praktikan menetesi mineral ini dengan larutan HCl maka mineral tersebut tidak bereaksi. Dari data yang diperoleh, praktikan menentukan bahwa mineral tersebut adalah kuarsa.Kuarsa terbentuk dari proses pengkristalan cairan silikat yang dikenal sebagai magma pada suhu yang rendah yaitu 600C. Di dalam deret Bowen kuarsa merupakan mineral terakhir dalam pembentukan mineral. Kuarsa termasuk golongan mineral silika yang disebut silicon dioxide gabungan dari dua unsur yang paling melimpah, silikon kerak bumi dan oksigen, SiO2 (Danisworo dkk, 2013)Kuarsa adalah mineral yang melimpah karena mineral ini sangat tahan terhadap pelapukan. Kuarsa memiliki tingkat kekerasan 7. Kuarsa umumnya tidak berwarna atau putih. Kuarsa tidak larut dalam semua asam kecuali HF. Menurut pengamaatan yang dilakukan di laboratorium, sifat fisik kuarsa memiliki kesamaan dengan teori diatas yang diambil dari buku teori mengenai kuarsa bahwa warnanya putih, dan terdapat sedikit pengotor berwarna coklat tanah. Kilap pada mineral ini adalah lemak. Kuarsa tidak bereaksi ketika ditetesi larutan HCl. Keterangan-keterangan yang telah kita dapatkan di atas sesuai dengan keterangan di buku teori.Menurut pengamatan, kuarsa memiliki warna putih yang menunjukkan bahwa kuarsa termasuk dalam mineral felsik. Sesuai dengan teori genesa yang menjelaskan bahwa kuarsa terbentuk pada suhu yang rendah sehingga termasuk felsik. Karena suhu yang rendah (600C) itulah maka akan mempengaruhi ukuran. Dari segi tekstur, mineral-mineral yang terbentuk pada awal kristalisasi pada suhu tinggi akan mendingin secara perlahan, akan menghasilkan kristal mineral berukuran kasar. Sebaliknya, mineral yang terbentuk pada temperatur rendah dan mendingin secara cepat akan menghasilkan mineral berukuran halus. Kuarsa termasuk dalam mineral dengan ukuran yang halus karena terbentuk pada suhu yang relatif rendah.Kegunaan dari mineral kuarsa sangat bervariasi. Quarzite dan batu pasir digunakan sebagai batu bangunan, sebagai kumpulan beton, dan sebagai pasir dalam adukan semen. Beberapa mineral kuarsa dengan warna yang bervariasi digunakan sebagai batu hias. Di Indonesia, kalsit tersebar di Banda Aceh, Bengkulu dan Bangka Belitung.

2.3 Pirit Berdasarkan pengamatan di laboratorium, mineral terakhir yang praktikan amati memiliki warna kuning loyang. Berdasarkan pengamatan pada warna mineral inilah dapat disimpulkan bahwa mineral terakhir termasuk dalam mineral mafik. Praktikan mengamati lebih lanjut untuk mengetahui zat pengotor. Setelah itu praktikan mengamati kilap pada mineral tersebut. Praktikan menentukan bahwa kilap mineral adalah kilap logam. Setelah itu praktikan menetesi mineral dengan larutan HCl, diketahui bahwa mineral pirit tidak bereaksi ketika ditambahkan HCl (tidak berbuih).Mineral pirit terbentuk dari kombinasi antar unsur tertentu dengan sulfur. Pada umumnya, unsur utama pirit adalah logam. Mineral ini termasuk pada mineral sulfida. Pada umumnya pirit terbentuk di sekitar gunung api yang memiliki kandungan sulfur tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi tempat terendapnya unsur sulfur (Danisworo dkk, 2013).Pirit mempunyai warna kuning loyang. Pirit adalah salah satu mineral mafik yang memiliki kilap logam dan perawakan kristalnya . Pirit tidak bereaksi ketika ditambahkan HCl. Menurut pengamatan yang dilakukan di laboratorium, sifat fisik pirit memiliki kesamaan dengan teori di atas yang diambil dari buku. Warna dari pirit dalam laboratorium yang disediakan adalah kuning loyang. Karena warna pirit kuning loyang maka pirit tergolong ke dalam mineral mafik. Menurut hasil pengamatan kilap pada mineral ini adalah kilap logam.Mineral pirit dapat digunakan dalam produksi pembuatan pupuk, menjadi alat optik, batu asah, dan berguna dalam pembuatan asam sulfat. Persebaran mineral tersebut di Indonesia di antaranya Banda Aceh, Sungai Asahan, Provinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur.(Green, Dan. 2009)

15