Pemba Has An

12
BAB I PENDAHULAAN A. Latar Belakang Dinegara industri ini Hyperlipidemia merupakan masalah kesehatan yan utama di indonesia. Dan juga masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensia dan mengakibatkan komplikasi yang ditimbulkannya. Oleh sebab itu, pada masalah ini saya akan mencoba untuk membahas tentang permasalahan-permasalahan atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit Hyperlipedemia khususnya. Dalam pemenuhan kadarlemak dalam tubuh. Masalah ini kami hubungkan dengan teori Bloom dimana Bloom mengungkapkan tentang adanya keterkaitan yang erat antara 3 komponen yaitu gent, Host, envirotment untuk mencapai kesehatan yang optimal, maka keti komponen tersebut harus seimbang. B. Rumusan Masalah !. pa de"inisi tentang penyakit #Hyperlipidemia$% &. pa saja komplikasi yang ditimbulkan pada penyakit #Hyperlipidemia$% 3. pa hubungan penyakit #Hyperlipidemia$ dengan teori Bloom% '. Bagaimana diet dan penanggulangan #Hyperlipidemia$% 1

description

lemak yang berlebih pada darah

Transcript of Pemba Has An

BAB I

PENDAHULAAN

A.Latar Belakang

Dinegara industri ini Hyperlipidemia merupakan masalah kesehatan yang utama di indonesia.

Dan juga masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensia yang tinggi dan mengakibatkan komplikasi yang ditimbulkannya.

Oleh sebab itu, pada masalah ini saya akan mencoba untuk membahas tentang permasalahan-permasalahan atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit Hyperlipedemia khususnya. Dalam pemenuhan kadar lemak dalam tubuh. Masalah ini kami hubungkan dengan teori Bloom dimana Bloom mengungkapkan tentang adanya keterkaitan yang erat antara 3 komponen yaitu Agent, Host, envirotment untuk mencapai kesehatan yang optimal, maka ketiga komponen tersebut harus seimbang.

B.Rumusan Masalah

1.Apa definisi tentang penyakit Hyperlipidemia?

2.Apa saja komplikasi yang ditimbulkan pada penyakit Hyperlipidemia?

3.Apa hubungan penyakit Hyperlipidemia dengan teori Bloom?

4.Bagaimana diet dan penanggulangan Hyperlipidemia?C.Tujuan Penulisan1. Untukmengetahui definisi penyakit Hyperlipidemia

2. Untuk mengetahui komplikasi yang ditimbulkan pada penyakit Hyperlipidemia3. Untuk mengetahui hubungan penyakit Hyperlipidemia dengan teori Bloom4. Untuk mengetahui cara diet dan penanggulangan HyperlipidemiaD.Manfaat Penulisan

Untuk menambah pengetahuan tentang Hyperlipidemia dalam kehidupan sehari-hari.BAB II

PEMBAHASANA.Definisi Hyperlidemia

Hiperlipidemia, hyperlipoproteinemia, dislipidemia atau hiperlipidemia (Inggris Bahasa Inggris) adalah kehadiran menaikkan tingkat atau abnormal lipid dan / atau lipoprotein dalam darah. Lipid (molekul lemak) yang diangkut dalam kapsul protein, dan kepadatan lipid dan jenis protein menentukan nasib partikel dan pengaruhnya pada metabolisme.

Lipid dan lipoprotein kelainan yang sangat umum dalam populasi umum, dan dianggap sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi tinggi untuk penyakit kardiovaskular karena pengaruh kolesterol, salah satu zat lipid paling klinis yang relevan, pada aterosklerosis. Selain itu, beberapa bentuk mungkin predisposisi pankreatitis akut.

Hyperlipidemias diklasifikasikan menurut klasifikasi Fredrickson yang didasarkan pada pola lipoprotein pada elektroforesis atau ultrasentrifugasi. Hal itu kemudian diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini tidak langsung account untuk HDL, dan tidak membedakan antara gen yang berbeda yang mungkin sebagian bertanggung jawab untuk beberapa kondisi. Ini tetap sebuah sistem klasifikasi yang populer, namun dianggap oleh banyak tanggal. Fredrickson klasifikasi Hyperlipidemias

Hyperlipoproteinemia Sinonim Cacat Peningkatan lipoprotein Pengobatan Serum penampilan

Tipe I (jarang) ''Buerger-Gruetz sindrom'',''''hyperlipoproteinaemia Primer, atau hyperchylomicronemia''familial'' Penurunan lipoprotein lipase (LPL) atau diubah ApoC2 Kilomikron Diet kontrol Creamy atas lapisan

Tipe IIa ''''Poligenik hiperkolesterolemia familial hiperkolesterolemia atau'''' Reseptor LDL defisiensi LDL Asam empedu sequestrants, statin, niasin Hapus

Tipe IIb Gabungan''hiperlipidemia'' Penurunan reseptor LDL dan peningkatan apoB LDL dan VLDL Statin, niacin, fibrate Hapus

Tipe III (jarang) ''Familial dysbetalipoproteinemia'' Cacat di Apo 2 sintesis E IDL Fibrat, statin Keruh

Tipe IV ''Familial hyperlipemia'' Peningkatan produksi dan eliminasi VLDL berkurang VLDL Fibrate, niasin], statin Keruh

Tipe V (jarang) ''Endogen hipertrigliseridemia'' Peningkatan produksi VLDL dan Penurunan LPL VLDL dan kilomikron Niasin, fibrate Creamy lapisan atas & bawah keruh

Hyperlipoproteinemia tipe I

Tipe I hyperlipoproteinemia 'adalah bentuk hyperlipoproteinemia terkait dengan defisiensi lipoprotein lipase.''

Hyperlipoproteinemia tipe II

Hyperlipoproteinemia tipe II, sejauh ini merupakan bentuk paling umum, adalah lebih diklasifikasikan menjadi tipe IIa dan IIb jenis, tergantung terutama pada apakah ada elevasi di tingkat trigliserida selain kolesterol LDL.

Tipe IIa

Ini mungkin sporadis (karena faktor makanan), poligenik, atau benar-benar keluarga sebagai hasil dari mutasi baik pada gen reseptor LDL pada kromosom 19 (0,2% dari populasi) atau gen apoB (0,2%). Bentuk keluarga ini ditandai dengan xanthoma tendon, xanthelasma dan prematur penyakit kardiovaskular. Insiden penyakit ini sekitar 1 dari 500 untuk heterozigot, dan 1 di 1.000.000 untuk homozigot.

Tipe IIb

Tingkat VLDL tinggi karena kelebihan produksi substrat, termasuk trigliserida, asetil KoA, dan peningkatan dalam B-100 sintesis. Mereka juga dapat disebabkan oleh pembersihan penurunan LDL. Prevalensi pada populasi adalah 10%.

Gabungan familial hyperlipoproteinemia (FCH)

Sekunder gabungan hyperlipoproteinemia (biasanya dalam konteks sindrom metabolik, yang merupakan kriteria diagnostik)

Hyperlipoproteinemia tipe III

Formulir ini adalah karena kilomikron tinggi dan IDL (intermediate density lipoprotein). Juga dikenal sebagai''penyakit''atau beta yang luas''''dysbetalipoproteinemia, penyebab paling umum untuk formulir ini adalah adanya genotipe apoE E2/E2. Hal ini karena kolesterol VLDL yang kaya (-VLDL). Prevalensi adalah 0,02% dari populasi. Hyperlipoproteinemia tipe IV

Formulir ini adalah karena trigliserida tinggi. Hal ini juga dikenal sebagai''hipertrigliseridemia''(atau''murni''hipertrigliseridemia). Menurut NCEP-ATPIII definisi trigliserida tinggi (> 200 mg / dl), prevalensi adalah sekitar 16% dari populasi orang dewasa.

Hyperlipoproteinemia tipe V

Jenis ini sangat mirip dengan tipe I, tetapi dengan VLDL yang tinggi di samping kilomikron.

Hal ini juga dikaitkan dengan intoleransi glukosa dan hiperurisemia

Non-diklasifikasikan bentuk sangat langka:

Hypo-alfa lipoproteinemia

Hypo-beta lipoproteinemia (prevalensi 0,01-0,1%)

B.

Komplikasi Yang Ditimbulkan Oleh Penyakit Hyperlipidemia

1. Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah, karena tekanan darah tinggi disebabkan oleh menumpuknya zat lemak sehingga menyumbat jalan aliran darah sehingga jantung harus memompa darah dengan cepat, orang yang divonis penyakit ini biasanya disesuaikan oleh usia, namun secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari pada 140 mm/hg sistolik atau 90 mmHg diastolik (140/90).

2.Penyakit Jantung Kororner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana arteri koronasia mengalami lesi stenosis. Penyebab stenosis ini terutama disebabkan oleh timbulnya plak natherosclerosis dalam pembuluh darah tersebut (99%). Atherosclerosis menyebabkan dinding arteri kaku dan lumen menyempit disebabkan oleh lemak berlebihan, lemak menyempitkan arteri tersebut, mengakibatkan aliran darah dan suplai oksigen berkurang mungkin saja bila stenosis ringan waktu istirahat suplay oksigen masih cukup, tetapi saat mengadakan aktifitas, dimana diperlukan oksigen lebih banyak, suplay oksigen tidak cukup, penyakit jantung koroner lebih sering tidak memberi gejala selama bertahun-tahun (latent), sering penderita ditemukan secara tidak sengaja yaitu pada pemeriksaan untuk penyakit lain atau ditemukan pada waktu skrening, gejala yang umum dari penyakit jantung dimulai dari :

Rasa tidak enak di dada, nyeri dada

Berdebar, merasa detak jantung tidak beraturan

Sesak nafas pada waktu kegiatan fisik, berbaring, sesak malam hari

Bengkak kaki, perut

Nyeri kepala atau tengkuk kalau disertai tekanan darah tinggi

Rasa mudah lelah, mudah pingsang, dan

Mati mendadak, merupakan bentuk fatal dari serangan jantung

3. Obesitas

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu. Perkiraan banyaknya lemak pada tubuh manusia umumnya diduga melalui penggunaan gerakan teknik secara non-invasisive yaitu pengukuran lipatan kulit, desitometri, pencacahan kalium tubuh secara menyeluruh, pengenceran dengan bahan air yang mengandung tritium dan yang terbaru dengan menggunakan kondoktifitas listrik tubuh total. Obesitas tidak mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan gambaran berbagai keadaan dengan latar belakang etiologi atau sejarah kejadian yang berbeda.

C.Hubungan Penyakit Hyperlipidemia Dengan Teori BLOOM

1. Agens (sumber penyakit)

a. Gizi

Biasanya penyakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi di dalam hidangan yang dikonsumsi relatif terhadap kebutuhan atau penggunaannya (energi expenditure). Ada tiga zat makanan penghasil energi utama, ialah karbohidrat, lemak dan protein kelebihan energi didalam tubuh, diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak ini merupakan jaringan relatif inuktif, tidak langsung berperan serta dalam kegiatan kerja tubuh.

b. Kimia dari dalam

Lemak metabolik merupakan lemak yang mengalami perubahan metabolik, menghasilkan zat khusus yang mempunyai arti penting secara hayati maupun gizi. Pelepasan energi yang terdapat di dalam lemak simpanan didahului oleh perubahan lemak itu ke dalam bentuk metabolik yang dapat diuraikan.

c. Faktor psikis

Faktor psikis dipengaruhi oleh dalam tubuh kita sendiri, jika kita merasa tegang, selalu was-was, itu akan menimbulkan metabolik darah kita naik.

2 Host (penjamu)

Pejamu yang mempengaruhi kondisi manusia hingga menimbulkan penyakit disebabkan manusianya itu sendiri salah satunya diet lemak yang cukup tinggi atau melebihi kebutuhan gizi kesehatan.

3 Enviropment (lingkungan)

a. Faktor biologis

Olah raga lebih banyak dapat mengurangi kadar lemak didalam tubuh karena olah raga dapat membakar lemak.

b. Faktor sosial ekonomi

Berhubungan dengan penghasilan, bila penghasilan lebih maka asupannya juga lebih.D.Diet Dan Penanggulangan HyperlipidemiaKebutuhan tubuh akan lemak ditinjau dari sudut fungsinya :

1. Lemak sebagai sumber utama energi

2. Lemak sebagai sumber PUFA (polyunsaturated fattyacid)

3. Lemak sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K

Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kalori setiap gram lemak. Didalam hidangan sebaiknya dari jumlah kalori netral, sebesar 15-20% berasal dari lemak. Di negara-negara kaya, bagian energi yang berasal dari lemak mencapai 30-40% dari kalori total. Jumlah ini dianggap terlalu tinggi, karena itu, masyarakat menunjukkan kesehatan yang tidak optimal karena timbulnya hiperlipidemia menyebabkan berbagai komplikasi yang membahayakan bagi tubuh.

Lemak didalam hidangan memberikan kecendrungan meningkatkan kadar kolesterol darah. Kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam mengendaklikan kadar kolesterol didalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak mengonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi makanan berkadar tinggi kolesterol.

Untuk pengobatan dokter akan memberikan obat untuk mengendalikan lemak darah seperti niacin, dofibrate atau cholestyramine. Hal yang juga perlu dihindari adalah penggunaan kontrasepsi oral. Sebaiknya menggunakan bentuk KB lain, selain diet lemak dan pengobatan, diet yang perlu diperhatikan yaitu jangan meminum alkohol karena alkohol akan mengganggu sistem fisiologi tubuh.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Zat lemak atau lipid merupakan zat penting yang dibutuhkan oelh tubuh karena lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat, lemak dapat disimpan sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.

Zat lemak dapat menimbulkan penyakit apabila kadar lemak didalam tubuh kita cukup tinggi maka dari itu kita harus hati-hati atau memperhatikan betul dalam pemenuhan asupan gizi kita sehari0hari demi tercapainya keadaan kebutuhan gizi yang seimbang.

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat dan pengetahuan dari makalah ini serta dapat menjaga kesehatan. Sebaik mungkin dengan makan-makanan yang bergizi, istirahat cukup. Olah raga untuk membakar lemak dalam tubuh dan mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan.

12