Pemba Has An

15
PEMERIKSAAN KARBOHIDRAT REAKSI MOLISCH DAN REAKSI BENEDICT I. PENDAHULUAN Karbohidrat merupakan salah satu dari empat kelas utama lainnya, yaitu protein, asam nukleat dan lipid. Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton dengan banyak gugus hidroksil. Senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Pertama, karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme.Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Kedua, gula ribosa dan deoksi ribosa membentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetik. Ketiga, polisakarida adalah elemen struktur dinding sel bakteri dan tumbuh-tumbuhan, serta rangka luar artropoda. Selulosa, konstituen utama dinding sel tumbuh-tumbuhan, adalah salah satu senyawa 1

description

sdv

Transcript of Pemba Has An

PEMERIKSAAN KARBOHIDRATREAKSI MOLISCH DAN REAKSI BENEDICT

I. PENDAHULUANKarbohidrat merupakan salah satu dari empat kelas utama lainnya, yaitu protein, asam nukleat dan lipid. Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton dengan banyak gugus hidroksil. Senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik di dunia karena peran multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Pertama, karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme.Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Kedua, gula ribosa dan deoksi ribosa membentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetik. Ketiga, polisakarida adalah elemen struktur dinding sel bakteri dan tumbuh-tumbuhan, serta rangka luar artropoda. Selulosa, konstituen utama dinding sel tumbuh-tumbuhan, adalah salah satu senyawa organik paling berlimpah-ruah pada biosfer. Keempat, karbohidrat berikatan dengan banyak protein dan lipid. Misalnya, unit- unit gula glikoforin, suatu protein integral membran, memberi sel-sel darah merah satu lapisan anion yang sangat polar. Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi glikogen di hati.

Karbohidrat diklasifikasikan sebagai berikut :1. MonosakaridaMerupakan karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon, dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada agugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut.Berdasarkan atom yang terdapat dalam molekul monosakarida, maka monosakarida dibedakan atas: Tetrosa dengan rumus molekul C H O dan mempunyai 4 atom karbon. Pentosa dengan rumus molekul C H O dan mempunyai 5 atom karbon. Heksosa dengan rumus molekul C H O dan mempunyai 6 atom karbon.Gliseraldehid adalah ketosa yang paling sederhana dan dihidroksuaseton adalah ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa dan ketosa lainnya dapat diturunkan dengan menambahkan atom karbon, masing-masing membawa gugus hidroksil. Monosakarida terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:A. Aldosa 1. Glukosa Glukosa merupakan suatu monosakarida terpenting,zat ini terdapat pada daun buah-buahan.Dalam molekul glukosa terdapat lima gugus hodroksil dan satu gugus aldehid. Rumus bangun glukosa adalah rantai karbon terbuka dan ada yang melingkari yang disebut hemiasetal.2. GalaktosaTidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.3. Ribosa dan DeoksiribosaRibosa dan deoksiribosa membentuk kerangka polimer dan asam-asam nucleus.B. Ketosa1. Fruktosa Fruktosa merupakan isomer dari glukosa dan terdapat di dalam buah-buahan, madu, dan dalam gula tebu bercampur dengan glukosa. Larutan fruktosa dalam air dapat mereduksi Fehling. Larutan sukar mengkristal dan rasanya lebih manis dari glukosa.1. DisakaridaMerupakan produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa,sukrosa dan maltose.a. MaltosaMaltosa adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisis pati. Hidrolisis maltosa selanjutnya menghasilkan glukosa. Maltosa terdiri dari dua satuan glukosa, terikat antara satu dengan yang lain melalui ikatan alfa glikosida. Maltosa tidak terdapat bebas, dan diperoleh dari analisis pertolongan enzim diastase b. SukrosaSukrosa biasa disebut gula pasir, terdapat pada semua tanaman yang mengalami fotosintesis dan berfungsi sebagai sumber energi. Gula ini terdiri dari satu satuan glukosa dan satu satuan fruktosa. Ikatan antara keduanya melalui ikatan glikosida,dengan karbon anomerik, yaitu atom C-1 dari unit glukosa terikat melalui oksigen ke atom C-2 pada unit fruktosa dan fruktosa merupakan bentuk furanosa.

c. LaktosaLaktosa adalah gula tam yang terdapat dalam susu sapi dan manusia. Hidrolisis laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dalam jumlah yang sama. 1. PolisakaridaMerupakan produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linier atau bercabang. Selain pati dan dekstrin, makanan mengandung beragam polisakarida lain yang secara kolektif dinamai polisakarida non-pati, zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia, dan merupakan komponen utama serat dalam makanan, contohnya selulosa dari dinding sel tumbuhan (suatu polimer glukosa) dan inulin, yaitu simpanan karbohidrat pada beberapa tumbuhan (suatu polimer fruktosa).

II. TUJUAN PERCOBAAN1. Mahasiswa dapat mengetahui golongan karbohidrat2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu senyawaIII. ALAT DAN BAHANAlat:1. 6 buah pipet tetes2. 5 buah tabung reaksi3. 1 buah gelas ukur4. 1 buah penjepit5. Api bunsenBahan:1. Larutan glukosa 0,01 M2. Larutan sukrosa 0,01 M3. Larutan amilum 1%4. Larutan 10% -naftol5. Larutan H2SO4 pekat6. Reagen benedict

IV. CARA KERJAA. Percobaan 1 : Reaksi Molisch1. Memasukkan larutan glukosa dan larutan sukrosa sebanyak 2 cc (32 tetes) masing-masing ke dalam tabung reaksi2. Mencampurkan masing- masing dengan 2 tetes 10% -naftol3. Mengalirkan 2 cc (32 tetes) H2SO4 pekat perlahan melalui dinding tabung hingga membentuk lapisan dibawah campuran dan terbentuk cincin ungu pada bidang batas yang menunjukkan adanya karbohidrat4. Mengamati larutan yang paling cepat membentuk cincin unguB. Percobaan 2 : Reaksi Benedict1. Memasukkan sebanyak 2,5 cc (40 tetes) reagen benedict ke dalam tiga tabung reaksi2. Memasukkan sebanyak 4 tetes larutan glukosa, sukrosa dan amilum ke dalm masing-masing tabung reaksi3. Memasukkan tabung ke dalam penangas air selama 5menit4. Mengamati larutan yang mengalami perubahan warna

V. HASIL DAN PEMBAHASANA. Percobaan 1 : Reaksi MolischTabel hasil percobaanNo.LarutanPerubahan WaktuKeterangan

1Glukosa 0,01 M 2 cc (32 tetes) + 2 tetes 10% -naftol + 2 cc (32 tetes) H2SO4pekatTerdapat cincin ungu2 menit (120 detik)Mengandung karbohidrat (positif)

2Sukrosa 0,01 M 2 cc (32 tetes) + 2 tetes 10% -naftol + 2 cc (32 tetes) H2SO4pekatTerdapat cincin ungu0,5 menit (30 detik)Mengandung karbohidrat (positif)

Pembahasan percobaan 1:Dalam percobaan pertama, yaitu reaksi molisch, digunakan dua larutan atau reaktan, yaitu glukosa dan sukrosa. Sebanyak 32 tetes atau 2 cc larutan glukosa dan 2 cc atau 32 tetes larutan sukrosa masing masing ditambahkan 2 tetes larutan 10% -naftol dan 2 cc atau 32 tetes larutan H2SO4 pekat. Semula, pada penambahan larutan 10% -naftol tidak menimbulkan perubahan. Namun, pada saat ditetesi larutan H2SO4 pekat secara perlahan melalui dinding tabung reaksi, pada larutan glukosa menunjukkan perubahan warna dari bening menjadi hijau kebiruan di dasar tabung hingga terbentuk cincin ungu dalam waktu sekitar 2 menit atau 120 detik. Sedangkan pada larutan sukrosa, penambahan larutan H2SO4 pekat menunjukkan perubahan warna secara signifikan dari bening hinnga timbul cincin ungu pada dasar tabung dengan waktu yang lebih singkat, yaitu 30 detik. Perbedaan kecepatan perubahan ini didasarkan pada hakikat kandungan molekul dalam dua macam larutan karbohidrat tersebut. Glukosa merupakan monosakarida, yaitu karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihirolisis lagi menjadi karbohidrat lain, sehingga proses pembentukan cincin ungu dalam reaksi molisch pengujian karbohidrat berjalan lambat dibandingkan dengan larutan sukrosa yang merupakan jenis disakarida. Namun, keduanya menunjukkan hasil positif pada pengujian ini, yaitu mengandung karbohidrat.Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metil furfural. Furfural atau hidroksil metil furfural dengan -naftol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada larutan karbohidrat yang telah diberi -naftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat pekat. Dehidrasi pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural, dehidrasi heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural dan dehidrasi ramnosa menghasilkan metil furfural.

Percobaan 2 : Reaksi BenedictTabel hasil percobaanWaktuLarutan

2,5 cc (40 tetes) reagen benedict + 4 tetes larutan glukosa2,5 cc (40 tetes) reagen benedict + 4 tetes larutan sukrosa2,5 cc (40 tetes) reagen benedict + 4 tetes larutan amilum

1 menit2 menit3 menit4 menit5 menit6 menit7 menitTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTerdapat endapan merah bataTidak ada perubahanTidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahanTidak ada perubahan

Pembahasan percobaan 2:Dalam percobaan kedua, yaitu reaksi benedict, digunakan tiga larutan atau reaktan, yaitu larutan glukosa, sukrosa dan amilum. Sebanyak 40 tetes atau 2,5 cc reagen dimasukkan masing-masing ke dalam tiga tabung reaksi dan ditambahkan masing-masing 4 tetes larutan glukosa, sukrosa dan amilum. Semula, tidak terjadi perubahan, warna larutan tetap biru pekat, yang merupakan warna dasar reagen benedict. Kemudian, ketiga tabung reaksi tersebut dimasukkan ke dalam penangas air dan dipanaskan hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Hasil percobaan menunjukkan adanya perubahan warna pada larutan glukosa, yaitu terdapat endapan merah bata di dasar tabung reaksi. Prosesnya berlangsung selama 7 menit sejak pemanasan terhadap larutan dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kandungan glukosa pada larutan glukosa tersebut. Namun, pada larutan sukrosa dan amilum menunjukkan hasil yang negatif, yaitu tidak terjadi perubahan warna.Pereaksi Benedict terdiri dari tembaga sulfat dalam larutan natrium karbonat dan natrium sitrat yang dapat mereduksi glukosa. Dimana glukosa terlebih dahulu dioksidasi dalam bentuk garam asam glukoronat. Reaksi ini juga akan membentuk endapan merah bata Cu2O dan produk oksidasi lainnya. Adapun reaksinya sebagai berikut :

Gambar 2.4 : Reaksi Gula Pereduksi Dengan Pereaksi Benedict (McKee, 1996)

DAFTAR PUSTAKAFessenden , 1992. Kimia Organik Edisi ketiga. Jakarta: ErlanggaMurray, Robert K, dkk. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta:EGCStryer, Lubert. 2000. Biokimia Volume 2 Edisi 4. Jakarta: EGC.Wilbraham, Antony C. dan Michael S. Matta, 1992, PengantarKimia Organik dan Hayati11