Pemasangan PJU bab 3.pdf

21
39 BAB III KOMPONEN DAN PROSES PEMASANGAN INSTALASI PJU 3.1 Deskripsi Kondisi Lapangan Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan mengurangi permasalahan yang timbul setelah pekerjaan diperlukan sebuah survey tentang kondisi lokasi rencana tempat pemasangan PJU. Hal ini dilakukan agar dapat disusun sebuah perencanaan yang tepat mengenai proses pemasangan PJU dan material yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Lokasi pemasangan PJU adalah di Rusun Cingised Kel. Cisaranten Kulon Kec. Arcamanik Kota Bandung. Pemasangan PJU ditempatkan di jalan utama sekitar rusun, sepanjang ± 620 m 2 . Tiang PJU diletakkan di jalan sekeliling bangunan utama rusun yang berfungsi untuk menerangi jalan bagi penghuni rusun. 3.2 Deskripsi Material dan Alat Kerja Berdasarkan hasil analisis kondisi di lapangan dan disesuaikan dengan landasan teori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditentukan material yang tepat untuk pemasangan PJU ini.

Transcript of Pemasangan PJU bab 3.pdf

  • 39

    BAB III

    KOMPONEN DAN PROSES PEMASANGAN

    INSTALASI PJU

    3.1 Deskripsi Kondisi Lapangan

    Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan mengurangi

    permasalahan yang timbul setelah pekerjaan diperlukan sebuah survey tentang

    kondisi lokasi rencana tempat pemasangan PJU. Hal ini dilakukan agar dapat

    disusun sebuah perencanaan yang tepat mengenai proses pemasangan PJU

    dan material yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

    Lokasi pemasangan PJU adalah di Rusun Cingised Kel. Cisaranten Kulon

    Kec. Arcamanik Kota Bandung. Pemasangan PJU ditempatkan di jalan utama

    sekitar rusun, sepanjang 620 m2. Tiang PJU diletakkan di jalan sekeliling

    bangunan utama rusun yang berfungsi untuk menerangi jalan bagi penghuni

    rusun.

    3.2 Deskripsi Material dan Alat Kerja

    Berdasarkan hasil analisis kondisi di lapangan dan disesuaikan dengan

    landasan teori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat

    ditentukan material yang tepat untuk pemasangan PJU ini.

  • DENAH LOKASI PEMASANGAN PJU RUSUN CINGISED

    Keterangan: = PJU Baru = Bangunan Rusun Cingised

    40

    GAMBAR 3.1 DENAH LOKASI PEMASANGAN PJU RUSUN CINGISED

  • 41

    3.2.1 Tiang

    Tiang yang digunakan dalam PJU ini adalah tiang beton daN yang

    terbuat dari galvanized steel. Tiang yang digunakan yaitu tiang dengan

    ketinggian 9m agar lampu berada pada posisi yang cukup tinggi, sehingga

    penerangan ke jalan sesuai dengan yang dibutuhkan. Tiang PJU di rusun

    Cingised merupakan tiang yang sama dengan tiang SUTR.

    Ornamen adalah bagian dari tiang yang dipasang dipuncak tiang dengan

    bentuk melengkung yang berfungsi untuk menyimpan lampu beserta armatur

    (housing lamp) agar posisi lampu bisa lebih menjorok ke tengah jalan. Pada

    pekerjaan ini stang ornament PJU menggunakan pipa besi kelas medium

    finishing hot dip galvanis ukuran 2 (dua inchi) dan single ornament.

    Dengan luas wilayah bangunan Rusun yaitu 950 m2 dan luas jalan

    rusun yaitu 680 m2, sepanjang jalan pemukiman digunakan kurang lebih 12

    buah tiang dengan posisi tiang tersebar di sekitar bangunan Rusun. Hal ini

    dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi bangunan Rusun yang sudah

    ada.

  • 42

    GAMBAR 3.2 SPESIFIKASI TIANG BETON PJU

  • 43

    3.2.2. Lampu

    Pada sub-bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa jumlah tiang yang

    digunakan sebanyak 12 buah, setiap satu tiang menggunakan 1 buah lampu,

    maka jumlah lampu keseluruhan yang digunakan adalah 12 lampu. Kebutuhan

    penerangan pada setiap jalan umum tidaklah sama, tergantung dari kondisi dan

    fungsi dari jalan tersebut yang diperlihatkan dalam Tabel 3.1 di bawah ini.

    TABEL 3.1

    STANDAR PENERANGAN JALAN BERDASARKAN CIE 114 SPESIFIKASI JALAN KONDISI JALAN KLASIFIKASI

    Berkecepatan tinggi, 1 arah dan mempunyai pemisah jalan; Jalan bebas hambatan Jalan Utama

    Kepadatan dan kompleksitas jalan; Tinggi Sedang Rendah

    M 1 M 2 M 3

    Berkecepatan tinggi, 2 Tanpa pemisah jalan; Jalan Utama Jalur-jalur penting distribusi; Jalan Penghubung

    Pengkontrolan, Pemisahan dan pencampuran Lalu Lintas ; Kurang Baik Baik Pengkontrolan, Pemisahan dan pencampuran Lalu Lintas; Kurang Baik Baik

    M 1 M 2 M 2 M 3

    Jalan Jalan Lingkungan / Lokal

    Pengkontrolan, Pemisahan dan pencampuran Lalu Lintas; Kurang Baik Baik

    M 4 M 5

    Sumber : Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di asia www.energyefficiencyasia.org

    TABEL 3.2

    KLASIFIKASI INTENSITAS PENERANGAN JALAN

    KLASIFIKASI SEMUA JALAN

    JALAN DENGAN PERSIMPANGAN

    JALAN DENGAN PEDESTRIAN E KERATAAN (Emin/Emax)

    M1 50 0,4 0,7 0,5 M2 30 0,4 0,7 0,5 M3 20 0,4 0,5 0,5 M4 15 0,4 - - M5 10 0,4 - -

    Sumber : Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di asia www.energyefficiencyasia.org

  • 44

    Berdasarkan Tabel di atas maka jalan di Rusun Cingised termasuk pada

    kategori jalan-jalan lingkungan/lokal dengan klasifikasi M5 yaitu jalan-jalan

    lingkungan/lokal dengan kondisi lalu lintas baik. Untuk jalan dengan klasifikasi

    M5 membutuhkan Erata-rata 10 lux.

    Jenis lampu yang digunakan untuk PJU Rusun Cingised ini adalah lampu

    SON 150 watt.

    3.2.3 Penghantar Listrik

    Pada proses pemasangan instalasi PJU rusun Cingised ini, penggunaan

    kabel terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu :

    1. Kabel yang dipasang dari SUTR yang sudah ada menuju Panel PJU

    sepanjang 37m, beban yang terpasang pada kabel ini adalah 30A yang

    didapat dari kebutuhan arus (12A) dikalikan faktor beban lebih sebesar 2,5.

    2. Kabel yang dipasang dari PHB PJU ke titik-titik sambung lampu PJU

    sepanjang 620m dengan beban sebesar 12A, dengan pembagian 3 jurusan,

    yaitu:

    a. Jurusan 1 : Kabel sepanjang 100m dengan beban 3A.

    b. Jurusan 2 : Kabel sepanjang 345m dengan beban 5A.

    c. Jurusan 1 : Kabel sepanjang 175m dengan beban 4A.

    3. Kabel yang dipasang dari titik sambung lampu PJU menuju lampu yang

    dipasang di tiang sepanjang 4,2m dengan beban sebesar 1A.

    Penggunaan kabel yang baik untuk PJU ini adalah menggunakan kabel

    yang berpenghantar alumunium karena pertimbangan berat, namun pada

  • 45

    beberapa instalasi juga menggunakan kabel yang berpenghantar tembaga

    seperti untuk kabel dari titik tiang ke lampu.

    Untuk mengetahui ukuran luas penampang kabel berpenghantar yang

    dibutuhkan, digunakan persamaan dibawah ini:

    = untuk tegangan tiga fasa

    = 2cos untuk tegangan satu fasa

    dimana :

    = Luas penampang yang dicari

    = Tahanan jenis logam penghantar

    = Panjang penghantar/kabel

    = Jumlah arus yang dibutuhkan

    cos = Faktor daya

    !"#$ = 0 5%

    Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung luas penampang kabel sebagai

    berikut:

    Dik:

    = 0,0282 mm2 (alumunium) dan 0,0173 mm2 = 37m, 620m, 4,2m. = 30A, 12A, 1A. cos = ditentukan 0,9 atau 0,6 !"#$ = 0 5%

  • 46

    1. Luas penampang untuk kabel dari JTR ke PHB :

    = ,,-.,.,-.-.,/0,1%3.

    = 0/,3///,1

    = 3,14 dibulatkan menjadi 4 sqmm.

    dikalikan dengan faktor koreksi atau KHA yaitu 1,1 maka:

    4 1,1 = 4,4 sqmm

    2. Luas penampang untuk kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung PJU :

    a. Jurusan 1:

    = ,,-.,.030,...,/0,1%3.

    = ,,,-0/,1

    = 1,38 dibulatkan menjadi 2 sqmm.

    dikalikan dengan faktor koreksi atau KHA yaitu 1,1 maka:

    2 1,1 = 2,2 sqmm

    b. Jurusan 2:

    = ,,-.,.030511.,/0,1%3.

    = -1,-5./,1

  • 47

    = 7,97 dibulatkan menjadi 8 sqmm.

    dikalikan dengan faktor koreksi atau KHA yaitu 1,1 maka:

    8 1,1 = 8,8 sqmm

    c. Jurusan 3:

    = ,,-.,.030,-15.,/0,1%3.

    = .,-1/,1

    = 3,23 dibulatkan menjadi 4 sqmm.

    dikalikan dengan faktor koreksi atau KHA yaitu 1,1 maka:

    4 1,1 = 4,4 sqmm

    3. Luas penampang untuk kabel dari titik sambung tiang menuju lampu :

    = 0.,.,-5,0,.,/0,1%00.

    = .,,,/,1

    = 0,01 dibulatkan menjadi 1 sqmm.

    dikalikan dengan faktor koreksi atau KHA yaitu 1,1 maka:

    1 1,1 = 1,1 sqmm

    Setelah diketahui luas penampang yang dibutuhkan, kemudian kita

    menentukan jenis dan ukuran kabel yang akan digunakan. Jaringan instalasi PJU

  • 48

    Rusun Cingised adalah jaringan SUTR sehingga kabel yang digunakan adalah

    kabel berpenghantar alumunium karena pertimbangan dari berat, tidak

    diperlukan isolasi kabel, dan biaya konstruksi jaringan akan lebih murah. Untuk

    itu dipilih kabel jenis TIC untuk saluran udara, kabel NYY dan kabel NYM.

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis dan jumlah

    kabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Kabel NYFGBY 2 x 16 sqmm sebanyak 37m.

    2. Kabel TIC 2 x 10 sqmm sebanyak 620m.

    3. Kabel NYY 2 x 2,5 sqmm sebanyak 50m.

    3.2.4 Perangkat Hubung Bagi (PHB)

    Perangkat Hubung Bagi (PHB) adalah suatu perlengkapan atau peralatan

    listrik yang berfungsi sebagai pengukur, pengendali, penghubung, pelindung dan

    pembagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik.

    Perlengkapan PHB dalam sistem pemasangan instalasi listrik sangat

    penting fungsinya yaitu mengamankan instalasi dari bahaya akibat kortsluiting

    (hubung-pendek listrik) dan juga berfungsi memutuskan rangkaian seluruh listrik

    yang menuju ke beban.

    3.2.4.1 Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

    Untuk mengukur besarnya energi listrik digunakan kWH meter 3 fasa

    karena instalasi PJU menggunakan instalasi listrik 3 fasa. Untuk kWH meter

    disediakan oleh PLN dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sesuai dengan

    ketentuan PLN.

  • 49

    GAMBAR 3.3 KWH METER 3 FASA

    Alat pembatas yang digunakan adalah MCB (Mini Circuit Breaker) 3 fasa.

    MCB yang digunakan juga disediakan oleh PLN. Agar MCB yang digunakan

    sesuai dengan kebutuhan, maka perlu dihitung ukuran MCB dengan

    menggunakan rumus dibawah ini:

    = 3 cos

    = $

    dimana:

    = Besar arus yang dibutuhkan

    = Besar daya yang digunakan

    = Tegangan fasa-fasa

    cos = Faktor daya

    Dengan rumus diatas dapat dihitung MCB yang digunakan yaitu:

    Dik:

  • 50

    = 150 x 12 = 1800

    = 380 V

    cos = 0,9

    maka,

    = ,3..,,-3..,/

    = ,3..1/,,77

    = 3,0422878

    Dapat diketahui bahwa MCB yang digunakan adalah sebesar 10A

    (3,0422878 x 3 = 9,1268634).

    GAMBAR 3.4 MCB 3 FASA

    3.2.4.2 Pengaman

    Alat yang digunakan sebagai pengaman pada instalasi PJU ini adalah

    menggunakan fuse dengan jenis NH Fuse. Sedangkan besar pengaman yang

    digunakan dapat dihitung dengan rumus:

    89 = 8: ; 89 = Nilai tahanan pengaman

    8: = Arus yang digunakan

    ; = Faktor beban lebih

  • 51

    Berdasarkan rumus diatas diketahui bahwa jumlah pengaman yang

    digunakan adalah sebesar 16A. Perhitungan dengan rumus diatas dapat

    dijadikan sebagai acuan dalam pemasangan namun tidak mutlak tergantung dari

    faktor daya.

    GAMBAR 3.5 NH FUSE

    3.2.4.3 Kotak Panel (Panel Box)

    Peralatan listrik PHB harus ditempatkan atau dilindungi dengan baik

    menggunakan Panel Box. Kotak panel terbuat dari bahan pelat besi/baja dengan

    ukuran 40cm x 20cm x 60cm (P x L x T) dengan ketebalan plat besi 1,8 mm.

    3.2.5 Pengetanahan

    Di lokasi pemasangan PJU, kondisi tanah adalah tanah merah atau dapat

    disebut juga dengan keadaan tanah tidak homogen. Kondisi tanah seperti ini

    memiliki rata-rata tahanan jenis 65-m.

    Sebuah elektroda batang sepanjang 5m pada kondisi tanah dengan

    tahanan jenis sebesar 100-m menghasilkan tahanan pengetanahan sebesar

    20 (Tabel 2.3). Jika jenis elektroda yang sama ditanam pada tanah yang

  • 52

    memiliki tahanan jenis sebesar 65 -m akan menghasilkan tahanan

    pengetanahan sebesar =

  • 53

    GAMBAR 3.6 EARTHING ROD

    3.2.6 Material Pelengkap

    Beberapa material pelengkap selain PJU yang digunakan dalam proses

    pemasangan instalasi PJU adalah sebagai berikut:

    1. Timer, berfungsi sebagai pewaktuan (timing) yang telah di atur waktunya

    sebelumnya. Alat ini digunakan untuk menyalakan lampu PJU secara

    otomatis atau tidak perlu pengaturan kembali. Pemasangan timer untuk

    penerangan dasar adalah 100% menyala pada jam 06.00 dan jam 24.00, dan

    50% menyala antara jam 24.00 sampai dengan jam 06.00.

    2. Lampu dan Armatur. Lampu yang digunakan biasanya adalah jenis lampu

    Mercury atau lampu Sodium. Lampu dan armatur ditempatkan pada ujung

    stang ornament dan harus dipasang dengan baik dan kokoh.

  • 54

    GAMBAR 3.7 LAMPU DAN ARMATUR PJU

    3. Asesories kabel :

    Sepatu kabel (cable shoe), dipasang di ujung kabel untuk mempermudah

    penyambungan pada titik sambung di panel.

    GAMBAR 3.8 JENIS-JENIS SEPATU KABEL

    Selongsong/tabung kabel (cable tube) biasa disebut juga dengan nama

    Compression Non Tension Joint berfungsi sebagai penyambung kabel,

    biasanya dipasang pada sambungan kabel lurus. Jenis bimetal (dua

    logam) Al/Cu, digunakan untuk menyambung kabel tembaga dan

    alumunium.

    Isolasi berfungsi sebagai pelindung dari sambungan kabel.

  • 55

    GAMBAR 3.9 ISOLASI

    Baur, mut, dan sekrup digunakan sebagai pengencang sambungan.

    3.2.7 Alat Kerja

    Berikut adalah alat kerja yang biasa digunakan pada saat proses

    pemasangan instalasi PJU, yaitu:

    1. Kaki tiga (tripod) digunakan untuk menyangga tiang pada saat pemasangan

    tiang. Alat ini terbuat dari tiga buah pipa besi dengan ukuran dan panjang

    yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu ujung dari pipa-pipa

    tersebut terhubung dengan cara diengselkan agar tripod bisa bergerak

    dengan cara dimajukan kakinya satu persatu.

    2. Katrol (chain block) digunakan untuk mengangkat benda-benda berat, dalam

    hal ini tiang PJU yang diletakkan di puncak tripod.

    GAMBAR 3.10 KATROL (CHAIN BLOCK)

  • 56

    3. Alat kerja lainnya yang biasa digunakan seperti obeng, cutter, tang, kunci-

    kunci, tespen, dll.

    GAMBAR 3.11 ALAT KERJA YANG BIASA DIGUNAKAN

    3.3 Proses Pemasangan Instalasi

    3.3.1 Pemasangan Tiang dan Pondasi

    Langkah awal dari pemasangan tiang PJU adalah pemasangan tiang

    beton. Penggalian lubang sedalam 1/6 dari panjang tiang 9m atau sedalam 1,6m

    untuk tiang beton.

    Setelah penggalian lubang kemudian tiang diberdirikan. Pemasangan

    tiang dilakukan dengan menggunakan tripod (kaki tiga) atau bipod (kaki dua)

    yang diatasnya sudah dipasang katrol/chainblock. Setelah tiang berdiri dengan

    lurus, lubang tiang diperbesar dan dipondasi. Ukuran pondasi adalah tinggi tiang

    tertanam atau 1,6m ditambah 20 cm dari permukaan tanah. Pondasi terbuat dari

    semen cor dengan perbandingan campuran pasir : split : semen = 4 : 2 : 1.

    3.3.2 Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC

    Asesoris TIC yang digunakan antara lain wedge clamp/suspension, link

    25 x 25 dan stoping buckle. Pemasangan wedge clamp memakai link 25 x 25

  • 57

    dengan pengikat stainless steel dan ukuran yang telah disesuaikan. Sisa

    stainless steel yang ada memakai stoping buckle agar rapih.

    Setelah pemasangan asesoris TIC kemudian dilakukan penarikan kabel

    TIC yang digunakan adalah kabel dari PHB PJU ke titik-titik sambung tiang PJU

    sepanjang 200m menggunakan kabel TIC 3x10 sqmm dan juga kabel TIC dari

    titik SUTR yang sudah ada ke titik-titik sambung tiang PJU sepanjang 760m

    menggunakan kabel TIC 2x10sqmm.

    Kabel TIC yang tergulung di haspel disimpan di atas dongkrak, kemudian

    penggelaran kabel dimulai dari ujung tiang PJU ke tiang PJU lainnya sampai

    dengan posisi PHB. Hal ini dilakukan agar kabel yang digelar tidak terlalu

    panjang. Untuk mempermudah dalam menggelar kabel, ditempatkan beberapa

    buah rol di tanah agar kabel lebih ringan untuk ditarik.

    Kabel ditarik di atas tiang oleh 1 orang pekerja di atas tiang dan 2 orang

    pekerja di bawah. Kabel ditarik ke tirfit dan dimasukkan ke dalam roll kabel di

    atas tiang, begitu seterusnya sampai dengan ujung tiang PJU. Pada ujung tiang

    terakhir dipasang fixed dead end. Setelah kabel ditarik kemudian kabel TIC

    tersebut dirapikan kembali dari posisi haspel agar kabel tidak menggantung

    terlalu bawah. Setelah kabel sudah ditarik dan rapih kemudian kabel dipindahkan

    ke suspension dan diikat dengan plastic strap.

    3.3.3 Pemasangan PHB

    Kotak panel atau panel box dengan ukuran (P x L x T) 40cm x 20cm x

    60cm disimpan di luar dengan letak yang tidak berjauhan dengan tiang-tiang PJU

    dan SUTR agar memudahkan dalam melakukan pemerliharaan atau

  • 58

    penanganan gangguan. Oleh karena itu diperlukan pembuatan kotak panel yang

    baik dan kokoh agar bisa melindungi kotak tersebut serta perlengkapan PHB

    yang terdapat didalamnya.

    Kotak panel diletakkan diatas pondasi dengan ketinggian pondasi tidak

    kurang dari 10cm yang tengahnya diberi lubang sebagai jalur kabel, baik kabel

    dari JTR menuju PHB atau kabel dari PHB menuju tiang PJU.

    Setelah kotak panel terpasang langkah selanjutnya adalah memasangkan

    perlengkapan PHB seperti: NH Fuse, kWH meter, MCB utama, dan Timer sesuai

    dengan tempat yang sudah disediakan di dalam kotak panel. Selanjutnya adalah

    menyambungkan kabel-kabel yang sudah disiapkan pada jalurnya masing-

    masing. Kabel yang sudah dipasangi sepatu kabel (cable shoe) diujungnya

    disambungkan dengan menggunakan baut/sekrup.

    3.3.4 Pengetanahan

    Elektroda batang dengan diameter 15-20mm sepanjang 3-5m ditanam

    kedalam tanah sedalam 6-7m. Elektroda disambung menggunakan klem pada

    konduktor pengetanahan. Posisi elektroda tidak jauh dari kotak panel agar bisa

    lebih menghemat penggunaan kawat BC. Penanaman elektroda bisa dilakukan

    dengan melubangi tanah dengan bor sesuai dengan ukuran elektroda yang akan

    dipasang, setelah lubang selesai dibuat penancapan elektroda bisa dilakukan

    lebih mudah sehingga tidak akan merusak elektroda tersebut. Setelah elektroda

    tertanam dengan baik sambungkan ujung elektroda dengan menggunakan klem.

    Pemasangan pengetanahan bisa dilakukan pada titik-titik lain apabila diperlukan.

  • 59

    3.3.5 Pemasangan Lampu dan Armatur

    Stang Ornament PJU menggunakan pipa besi kelas medium finishing hot

    dip galvanis yang berukuran 2 (dua inchi). Pada saat pemasangan tiang,

    ornamen dipasang juga secara bersamaan dengan proses ini. Armatur harus

    terpasang dengan baik/kokoh pada ujung stang ornament sehingga tidak akan

    lepas atau manjadi miring akibat getaran-getaran angin dan gesekan ranting

    pohon. Sebelum armatur dipasang harus dilaksanakan pelepasan lapisan

    pelindung lampu, pengetesan penyalaan lampu, dan pemeriksaan instalasi di

    dalam armatur. Setelah diketahui kondisi lampu dan armatur sudah baik,

    kemudian dipasang di stang ornament dengan kuat. Lampu kemudian dipasang,

    setelah semua terpasang dengan baik tutup kembali glass/fiber cover yang ada

    pada rumah lampu.

    3.3.6 Penyambungan

    Penyambungan yang perlu dilakukan dalam proses instalasi PJU ini

    adalah penyambungan antara kabel TIC 2 x 10 sqmm dengan NYM 2 x 2,5

    sqmm. Penyambungan yang dilakukan adalah dengan cara dililit. Hal yang perlu

    diperhatikan dalam proses penyambungan ini adalah sambungan harus benar-

    benar kuat dan baik agar meminimalisir terjadinya rugi tegangan.