Pemantauan dana kampanye pemilu 2014

Click here to load reader

download Pemantauan dana kampanye pemilu 2014

of 40

description

Semoga bermanfaat

Transcript of Pemantauan dana kampanye pemilu 2014

  • 1. Pengawasan Dana Kampanye PemiluSebagai UpayaMeningkatkan IntegritasPemiluAbdullah DahlanICW 2013

2. Tujuan Pengaturan Dana Politik : Mendorong kemandirian, transparansi danakuntabilitas. Mendorong sistem persaingan yang seimbang(equal opportunity) Sistem keuangan yang dapat mencegahkorupsi (investive corruption) denganmembatasi partai/kandidat dari pengaruhberlebihan (kooptasi) donatur/penyumbang. Sistem yang dapat membebaskan pemilih daripolitik uang (vote buying). 3. Lingkaran Setan Korupsi Politik (Implikasi)Partai PolitikPolitisi/kandidatKroni Bisnis4Birokrasi(appointed position)Proyek,Konsesi,Lisensi1652 37 Nominasi Politisasi Birokrasi Kontrak, konsesi, lisensi Suap, kickback5. Sumbangan Pemilu, Suap6. Sumbangan Pemilu,candidacy buying7. Setoran ke Partai 4. Prinsip Pengaturan Dana Politik Pembatasan maksimum jumlah sumbangan perorangandan badan hukum Larangan menerima sumbangan dari sumber-sumbertertentu Pemisahan rekening partai politik dan rekeningkampanye Pembatasan belanja (maksimum belanja dan politikuang) Kewajiban melakukan tertib pencatatan, pelaporan danaudit Jaminan Akses publik Sanksi (Administratif dan Pidana) 5. Arti Penting Pengaturan DanaKampanye pertama pengaturan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat ukuruntuk menilai apakah aspek akuntabilitas pendanaan di dalamkampanye Pemilu sudah berjalan secara transparan dan akuntabeldalam kontestasi pemilu kedepan. Kedua, Selain itu, adanya pengaturan dana kampanye juga untukmenunjukan apakah Pemilu telah mampu menciptakan persainganyang sehat (fairness) dan terbebas dari praktek transaksi-transaksimencurigakan dalam pengumpulan pendanaan. Ketiga, pengaturan dan pelaksanaan dana kampanye yang transparandan akuntabel merupakan prasyarat penting dalam membangunkualitas dan integritas proses pemilu yang diselenggarakan. Keempat, dalam konteks korupsi politik, persoalan dana kampanyemenjadi alat konfirmasi apakah posisi-posisi baru yang dihasilkan olehPemilu berpotensi menciptakan mekanisme politik yang bersih atausebaliknya, justru tersandera oleh praktek-praktek korupsi akibatkooptasi pemodal politik yang sangat dominan dalam pemilu . 6. Sistem Pemilu Vs Dana Kampanye Terkait dengan sistem politik dan sistem pemilu. Pemilu berbasis parpol, cenderung memperketat danaparpol (sebagian besar negara Eropa). Pemilu berbasis kandidat, cenderung memperketat danakampanye (Amerika, Filipina, etc).Tantangan!: Indonesia menganut sistem campuran: Pengaturan Pemilu Legislatif berbasis parpol artinyaParpol membentuk dana kampanye. Pemilu dengan sistem proorsional terbuka menimbulkankerumitan karena kandidat juga ikut membentuk timkampanye dan dana kampanye. Pengalaman pemilu dan Pilkada yang berbasis kandidat,Parpol hanya relatif sulit mengkonsolidasikan kandidatdalam mematuhi ketentuan dana kampanye. Implikasi: Aturan tidak dapat menjangkau kandidat. 7. Prinsip Pengaturan DanaKampanye Pengaturan menyangkut sumber Pengaturan menyangkut batasan Pengaturan soal larangan Pengaturan soal pencatatan dan pelaporan Pengaturan menyangkut lingkup danpenanggungjawab laporan Pengaturan sanksi adminstratif dan pidana 8. Sumber Sumbangan : Pasal 129 (2) Dana kampanye Pemilu sebagaimana dimaksudpada ayat (1) bersumber dari: a. partai politik; b. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRDkabupaten/kota dari partai politik yang bersangkutan; dan c. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihaklain. (3) Dana kampanye Pemilu sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat berupa uang,barang, dan/ataujasa. 9. Bentuk Dana Kampanye :Pasal 129 : (3) Dana Kampanye Pemilu sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang,barang dan/atau jasa. (4) Dana Kampanye Pemilu berupa uangsebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditempatkan pada rekening khusus danakampanye Partai Politik Peserta Pemilu padabank. (5) Dana Kampanye Pemilu berupa sumbangandalam bentuk barang dan/atau jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dicatat berdasarkanharga pasar yang wajar pada saat sumbangan ituditerima. 10. Larangan Sumbangan :Pasal 139(1) Peserta Pemilu dilarang menerima sumbanganyang berasal dari:a. pihak asing;b. penyumbang yang tidak jelas identitasnya;c. pemerintah, pemerintah daerah, badan usahamilik negara, dan badan usahamilik daerah; ataud. pemerintah desa dan badan usaha milik desa. 11. Kewajiban menyerahkan rekeningkhusus dana kampanye saatpendaftaranPasal 8 ayat (2) huruf i(2) Partai politik yang tidak memenuhi ambangbatas perolehan suara pada Pemilu sebelumnyaatau partai politik baru dapat menjadi PesertaPemilu setelah memenuhi persyaratan:menyerahkan nomor rekening dana KampanyePemilu atas nama partai politik kepada KPU. 12. Penanggung Jawab Dana KampanyePasal 129 ayatKegiatan Kampanye Pemilu anggota DPR,DPRDprovinsi, dan DPRD kabupaten/kota didanai danmenjadi tanggung jawab Partai Politik PesertaPemilu masing-masing.Pasal 132 Kegiatan Kampanye Pemilu anggota DPDdidanai dan menjadi tanggung jawab calonanggota DPD masing-masing. 13. Kewajiban Pencatatan Dana KampanyePasal 129 ayat :(6) Dana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud padaayat (2) dicatat dalam pembukuan penerimaan danpengeluaran khusus dana Kampanye Pemilu yangterpisah dari pembukuan keuangan partai politik.(7) Pembukuan dana Kampanye Pemilu sebagaimanadimaksud pada ayat (6) dimulai sejak 3 (tiga) harisetelah partai politik ditetapkan sebagai PesertaPemilu dan ditutup 1 (satu) minggu sebelumpenyampaian laporan penerimaan dan pengeluarandana Kampanye Pemilu kepada kantor akuntan publikyang ditunjuk KPU. 14. Kewajiban Melaporkan Dana Kampanye Pasal 134 (1) Partai Politik Peserta Pemilu sesuai dengantingkatannya wajib memberikan laporan awal danaKampanye Pemilu dan rekening khusus danaKampanye Pemilu kepada KPU, KPU Provinsi, danKPU Kabupaten/Kota paling lambat 14 (empat belas)hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaanKampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum. (2) Calon anggota DPD Peserta Pemilu wajibmemberikan laporan awal dana Kampanye Pemiludan rekening khusus dana Kampanye Pemilu kepadaKPU melalui KPU Provinsi paling lambat 14 (empatbelas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaanKampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum. 15. Sanksi Adminstratif(Jika Tidak Menyerahkan Laporan DanaKampanye)Pasal 138 Dalam hal pengurus Partai Politik Peserta Pemilu tingkatpusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota tidakmenyampaikan laporan awal dana Kampanye Pemilukepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kotasampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal134 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenaisanksi berupa pembatalan sebagai Peserta Pemilu padawilayah yang bersangkutan. Dalam hal pengurus Partai Politik Peserta Pemilu tingkatpusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota tidakmenyampaikan laporan penerimaan dan pengeluarandana Kampanye Pemilu kepada kantor akuntan publikyang ditunjuk oleh KPU sampai batas waktu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 135 ayat (1), partai politik yangbersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannyacalon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRDkabupaten/kota menjadi calon terpilih. 16. Sanksi PidanaPasal 140Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa pelaksana kampanye PesertaPemilu melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, KPU, KPU Provinsi,dan KPU Kabupaten/Kota melakukan tindakan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.Pasal 303(1) Setiap orang, kelompok, perusahan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yangmemberikan dana Kampanye Pemilu melebihi batas yang ditentukan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 131 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).(2) Setiap Peserta Pemilu yang menggunakan kelebihan sumbangan, tidak melaporkankelebihan sumbangan kepada KPU, dan/atau tidak menyerahkan kelebihan sumbangankepada kas negara paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa Kampanye Pemiluberakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (4) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).Pasal 305Peserta Pemilu yang terbukti menerima sumbangan dana Kampanye Pemilu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 139 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dandenda paling banya 17. Pentingnya MembangunTransparansi Dana Kampanye Mendorong partisipasi politik Membangun dan meningkatkan kepercayaan publikterhadap partai dan politisi Sebagai upaya membangun popularitas danmeningkatkan nilai elektabilitas dalam pemilu Meningkatkan kualitas dan integritas pemilu dandemokrasi 18. Beberapa Upaya dalamMembangun Integritas DanaKampanye Mempublikasikan laporan dana kampanye Melakukan pencatatan seluruh penerimaan danpengeluaran aktivitas kampanye (termasuk caleg) Tertib dalam Pelaporan Tidak menggunakan sumber-sumber dana yangdilarang UU 19. AGENDA PENGAWASANDANA KAMPANYE 20. KALENDER PENGAWASAN DANA KAMPANYEKPUmenetapkan pesertapemiluSyaratadministratif : rekDanaKampanyepartai(Pencoblosan)Deadline PesertaPemilu menyerahkanlaporan awal (yangmencakup sumberpenerimaan) danrekening khusus danakampanyeDeadline PesertaPemilu menyerahkanlaporan danakampanye kepadaKantor AkuntanPublik8 Januari H-14Kampanye13JanuariPeserta PemiluwajibPencatatandanPembukuandanakampanye9 AprilMasa pembukuan dana kampanye30 HarisetelahditerimaKAPH+15pencoblosanH+7setelahauidtH+10setelahProsesAuditKPU UMUUMKANKe Publik HasilAUditAwasi laporan akhir Awasi proses penunjukan KAPPermasalahanAwasi syarat admintratif dan apakah partai sudahmulai melakukan pencatatanMengawasi laporan awal dana kapampanye pesertapemilu KPU belum menentukan jadwal penetapan KAP KPU tidak mengatur kewajiban KPU atau KAP memberikan tembusan hasil audit ke Bawaslu dan Publik Bawaslu dan Panwasda harus mengetahui KAP yang ditunjuk KPU di wilayah masing-masing dan mengawasi apakah ketentuan tentang batas waktupenyampaian laporan dana kampanye peserta pemilu kepada KAP dipenuhi tetapt waktu.Check Hasil auditProses AuditPemberitahuan KPU hasilaudit padapartai 21. Langkah Awal pengawasan sebelum kampanye1. Melakukan koordinasi dan kroscek dengan KPU padasetiap tingkatan untuk mempertanyakan jumlah PesertaPemilu yang telah MEMBUKA REKENING KHUSUS DANAKAMPANYE beserta pencatatan keuangan.2. Bertanya dan melakukan konfirmasi kepada pesertaPemilu tentang pelaksanaan kewajiban peserta Pemilutentang pelaporan rekening dana kampanye danpencatatan keuangan kampanye.Fokus Kerja Investigasi :Sisi Peneneriaan dan belanja :Melakukan verifkasi terhadap dua kategori penyumbang yaitu: 1. penyumbang perorangan 2. penyumbang badan hukum/badan usaha 22. Modus pelanggaran1. Memecah Sumbangan:a) Dua atau lebih Perusahaan yang memiliki kedudukan disatu alamat yang sama.b) Sumbangan dengan identitas dipalsukan/atau tidakdiakui oleh penyumbang.c) Sumbangan yang penyumbangnya tidak layakmenyumbang (tidak memiliki kemampuan secaraekonomi).2. Sumbangan dengan identitas yang tidak jelas.a) Sumbangan dengan identitas dipalsukan/atau tidakdiakui oleh penyumbang.b) Sumbangan yang penyumbangnya tidak layakmenyumbang (tidak memiliki kemampuan secaraekonomi. 23. Modus pelanggaran (2)3. Sumbangan Melebihi batas dan Terafiliasi. Indikasi dari modusini dapat dilihat dari :a) Dua atau lebih penyumbang perorangan yang tinggal se-alamat.b) Penyumbang yang menyumbang atas nama pribadi danatas nama perusahaan yang dimilikinya (CV termasukdalam kepemilikan pribadi). 24. STRATEGI PEMANTAUAN 25. Strategi Pemantauan1. Akses Dokumen :Dapatkan laporan keuangan (dana kampanye) dan daftar penyumbang daripara pihak yang memiliki akses terhadap laporan tersebut, antara lainAuditor/Kantor Akuntan Publik/Komisi Pemilihan Umum.2. Bandingkan laporan keuangan tersebut dengan rekening tabungan/giro danakampanye.3. Pelajari dan tentukan sample yang akan diuji/dikonfirmasi. Berikut beberapa halyang perlu diperhatikan dalam penentuan sample: Tentukan besaran/nominal yang akan diuji. Jumlah besaran/nominalditentukan berdasarkan persebaran data besaran/nominal sumbangan; Sumbangan pada tanggal yang sama atau sumbangan dari alamat yangsama; ditelusuri ke rekening tabungannya/gironya; Sumbangan yang tidak sesuai dengan sifat/basis partai atau sedikitpendukung tapi banyak sumbangannya; dan Cermati penyumbang yang jumlah sumbangannya besar tetapi bertempattinggal di daerah kantong kemiskinan (berdasar data Badan PusatStatistik).4. Konfirmasi dilakukan dengan cara mendatangi sampel secara langsung kealamat penyumbang 26. Strategi Lanjutan..5. Dari hasil penentuan sample dari poin 3 di atas, lakukankonfirmasi kepada penyumbang untuk mendapatkaninformasi berikut: Apakah nama dan alamat penyumbang sesuai denganlaporan/daftar penyumbang yang dilaporkan? Apakah penyumbang mempunyai kemampuanekonomis untuk menyumbang sesuai dengan jumlahsumbangan dalam daftar sumbangan? Apakah penyumbang benar-benar Warga NegaraIndonesia? Apakah penyumbang mengakui telah menyumbangsesuai dengan jumlah sumbangan dalam daftarsumbangan? Apakah ada bukti penyerahan sumbangan (bisa jugadilakukan pengecekan melalui bendahara, ataurekening Koran) 27. Strategi Lanjutan...6. Dalam melakukan konfirmasi, pemantau Pemilu sebaiknyamengumpulkan bukti-bukti pendukung hasil pemantauan. Bukti-buktipendukung tersebut dapat berupa:a) Bukti fisik misalnya laporan keuangan/rekening koran pesertaPemilu;b) Bukti visualisasi misalnya rekaman gambar berupa video danfoto;c) Bukti dokumen misalnya bukti setor; dand) Hasil wawancara, baik rekaman maupun tertulis (questionaire).7. Membuat laporan hasil konfirmasi berupa rekap kejadian yangmeliputi hal-hal sebagai berikut:a) Jumlah penyumbang dan nominal sumbangan (data sample)yang dikonfirmasi, danb) Fakta-fakta yang ditemukan dalam konfirmasi. 28. Sinergi Kelembagaan PengawasanDana Kampanye PPATK KPK KPI Masyarakat Pemantau 29. SEKIAN 30. Lampiran 31. DANA KAMPANYEPEMILU LEGISLATIF 2009 32. Dana Kampanye Pileg PDIP2009Jenis Sumbangan Jumlah SumbanganSumbangan Partai Politik 9.856.113.710Sumbangan Calon Legislatif 24.079.698.722Sumbangan PerseoranganSumbangan PerusahaanLain-lain 8.623.681Total Penerimaan 38.944.436.113 33. Dana Kampanye P. GerindraJenis SumbanganPDIPJumlahSumbangan Partai Politik 216.516.143.319Sumbangan Calon Legislatif 8.500.000Sumbangan Perseorangan 20.000.000Sumbangan Perusahaan 83.350.000.000Lain-lain 449.550.666Total Penerimaan 300.344.193.985 34. Dana Kampanye PKBJenis SumbanganPDIPJumlah SumbanganSumbangan Partai Politik 1.870.000.000Sumbangan Calon Legislatif -Sumbangan Perseorangan -Sumbangan Perusahaan -Lain-lain 1.739.500.000Total Penerimaan 3.609.500.000 35. Dana Kampanye P. GolkarJenis SumbanganPDIPPKBJumlahSumbangan Partai Politik Rp107.199.392.000Sumbangan Calon Legislatif Rp4.845.895.033Sumbangan Perseorangan Rp5.786.550.000Sumbangan Perusahaan Rp27.448.106.950Lain-lain Rp303.058.928Total Penerimaan Rp145.583.002.911 36. Dana Kampanye PKSJenis Sumbangan Jumlah (Rp)Sumbangan Partai Politik 9.001.390.232Sumbangan Calon Legislatif 24.705.150.000Sumbangan Perseorangan 2.314.200.000Sumbangan Perusahaan 500.000.000Lain-lain 727.943Total Penerimaan 36.521.468.175 37. Dana Kampanye P. HanuraJenis Sumbangan HanuraSumbangan Partai Politik 6.245.074.000Sumbangan Calon Legislatif 721.681.340Sumbangan Perseorangan 4.209.890.000Sumbangan Perusahaan 2.775.000.000Lain-lain 281.725.697Total Penerimaan 19.235.371.037 38. Dana Kampanye PPPJenis Sumbangan Jumlah (Rp)Sumbangan Partai Politik 500.000.000Sumbangan Calon Legislatif 621.750.000Sumbangan Perseorangan 1.500.000.000Sumbangan Perusahaan 15.716.489.000Lain-lainTotal Penerimaan 18.338.239.000 39. Dana Kampanye P. DemokratJenis Sumbangan Jumlah (Rp)Sumbangan Partai Politik Rp112.955.539.448,00Sumbangan Calon LegislatifSumbangan Perseorangan Rp7.810.692.350,00Sumbangan Perusahaan Rp114.363.192.199,00Lain-lain Rp38.662.292,00Total PenerimaanRp235.168.086.289,00 40. Indikasi Selisih Belanja Dana Kampanye (Pileg 2009)Laporan belanja DK Vs Belanjak aktual iklan mediaNo. Partai PolitikLaporan Belanja KeAuditorBelanja Iklan Aktual1. PARTAI GERINDRA Rp308.770.923.325 Rp151.211.000.0002. PARTAI DEMOKRAT Rp234.632.119.225 Rp214.439.000.0003. PARTAI GOLKAR Rp142.906.032.921 Rp277.291.000.0004. PKS Rp36.258.788.361 Rp74.647.000.0005. PARTAI HANURA Rp19.197.263.575 Rp44.796.000.0006. PAN Rp17.858.157.150 Rp71.090.000.000Rp38.944.436.1137. PDIPRp102.891.000.0008. PPP 18.338.239.000 Rp40.349.000.000