PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016...

24
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE PENGUJIAN MUTU BENIH DAN PENERAPAN SISTEM MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN BENIH TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR PPMBTPH CIMANGGIS

Transcript of PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016...

Page 1: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN

METODE PENGUJIAN MUTU BENIH DAN PENERAPAN

SISTEM MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN BENIH

TRIWULAN II 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

BALAI BESAR PPMBTPH CIMANGGIS

Page 2: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta

kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara

dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung

kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip goodgovernance.

Dalam rangka mencapai good gorvernance, diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akuntabel

sehingga penyelenggaraan lembaga dapat dilakukan secara berdayaguna dan

berhasilguna. Perlunya sistem pertanggungjawaban atas segala proses

tindakan dilakukan dalam rangka tertib administrasi untuk mencapai

akuntabilitas pelaporan yang pada akhirnya akan menjadi instrumen

tercapainya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Mengacu pada hal tersebut, maka disusunlah laporan Triwulan II tahun 2016

sebagai pertanggungjawaban kinerja Balai pada tahun yang sedang berjalan.

Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsinya telah mendukung

program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu hasil tanaman pangan.

1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/ 11/2011

Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai

Besar PPMB-TPH secara teknis dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal

Hortikultura.

Page 3: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

2

Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih

serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

2. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium,

sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan

hortikultura;

3. Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase

dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan

hortikultura;

4. Pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang

beredar;

5. Pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk

benih tanaman pangan dan hortikultura;

6. Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan

Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman

pangan dan hortikultura;

7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

8. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

9. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.

Page 4: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

3

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH

Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan

memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam melakukan

tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV

yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan.Bidang Informasi

dan Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang

meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium.

Kelompok Jabatan Fungsional Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional

pengawas benih tanaman yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai. Secara keseluruhan,

pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 60 PNS dan

15tenaga kerja kontrak.

Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup memadai

untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. Dari masing-

masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan

evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih,

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.Dalam melaksanakan

tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta

pelaporan;

b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan.

Page 5: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

4

Bagian umum terdiri atas (1). Subbagian Program dan Evaluasi yang

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,

anggaran dan evaluasi serta pelaporan, (2). Subbagian Kepegawaian dan

Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata

usaha dan rumah tangga, (3). Subbagian Keuangan dan Perlengkapan

yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan

perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih

serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara

rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.

2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura

serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Informasi dan

Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian

mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolatepathogen tular benih

dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.

c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu

benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura.

d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak

penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha

perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas (1). Seksi

Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

Page 6: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

5

pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas

isolatepathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan

hortikultura, (2). Seksi Jaringan Laboratorium yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman

pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem

mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI)

pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. Secara

rinci uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

No. 46/Permentan/OT.140/6/2013.

1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH

Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pelaksanaan pembangunan

nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur

aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan

dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung dari

kesempurnaan aparatur negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-

hari.

Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka

PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS

juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala

peraturan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung

oleh 75 orang pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 4 orang,

tenaga administrasi 21 orang, tenaga fungsional 32 orang dan Tenaga Kerja

Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang.

Keadaan pegawai PNS berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2

sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA

sebanyak 19 orang. Sampai dengan Triwulan II tahun 2016 pegawai yang

masih melaksanakan tugas belajar sebanyak 4 orang.

Page 7: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

6

1.5. Dukungan Anggaran

Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan

fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesarRp. 10.650.000.000,-

yang terdiri dari 17 kegiatan yang terdiri dari 1 kegiatan utama dan 16

kegiatan pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan perkantoran.

Seluruh alokasi anggaran bersumber dari APBN.

Page 8: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

7

II. CAPAIAN KINERJA

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja dalam

mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan membandingkan antara

target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sebagai alat

ukur keberhasilan.

2.1. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH

Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPHadalah untuk

mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan dalam

pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen

mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan bentuk kegiatan-

kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan

analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam

pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang dapat

digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani pelanggan/customer

baik di laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia.

Pencapaian indikator sampai dengan Triwulan II input 46,93%, output 60%

dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu diperolehnya metode

yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan oleh

laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 10 laboratorium yaitu BPSBTPH

Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Jawa

barat. Jumlah pengembangan metode dan validasi tahun 2016 sebanyak 10

judul pengembangan metode dengan perkembangan kegiatan sampai dengan

Triwulan II yaitu :

1) Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah untuk Pengujian

Mutu Benih Kedelai

Page 9: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

8

a. Mengirimkan contoh benih kegiatan validasi DHL lingkup Balai

b. Besar PPMB-TPH dengan melibatkan 7 orang analis.

c. Melakukan pengujian validasi antar analis dalam hal pengujian DHL di

Balai Besar PPMB-TPH.

d. Proses kegiatan pengujian validasi juga terjadi di masing-masing

laboratorium daerah yang ditunjuk dan bersedia terlibat dalam kegiatan

ini seperti Lab. Prov. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten,

Sulawesi Selatan, dan Jambi.

e. Mengkompulir laporan hasil pengujian dari masing-masing laboratorium

termasuk laporan hasil validasi antar analis di Lab. Balai Besar PPMB-

TPH.

2) Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih Kedelai

Telah dilakukan pengumpulan bahan dan informasi tentang ketersediaan

benih kedelai di PD Trubus Gumelar, pada akhir bulan Juni setelah

dikonfirmasi karena bersamaan dengan libur lebaran Idul Fitri untuk

pengiriman benih kedelai ke wilayah Sumatera rencana akan dilaksanakan

pertengahan bulan Juli 2016.

3) Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih Kedelai

Telah dilaksanakan uji banding di laboratorium peserta di daerah dan di

Balai Besar PPMB-TPH.

4) Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa Varietas Benih

Kedelai pada Media Kertas dan Pasir

a. Pengujian daya berkecambah benih kedelai Anjasmoro 2 dari BPTP

Yogyakarta dengan metode Pasir 2 kali pakai serta metode antar

kertas.

b. Pengujian daya berkecambah benih kedelai Argomulyo dari BPTP

Yogyakarta dengan metode Pasir 1 kali pakai serta metode antar

kertas

5) Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoidesbesseyi pada

Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan

Page 10: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

9

Telah dilaksanakan sterilisasi sampel dengan berbagai kondisi suhu dan

waktu perendaman, yaitu :

a. 52 °Cselama 10 menit-setelah direndam air dingin 20 jam;

b. 55 °C selama 5 menit-setelah direndam air selama 4 jam;

c. 56 °C selama 15 menit-setelah itu direndam air dingin segera;

d. 60 °C selama 5 menit.

Perbedaan metode sterilisasi tersebut dilakukan untuk melihat efektivitas

metode sterilisasi dari beberapa metode yang ada.Sampel hasil sterilisasi

akan digunakan untuk pembentukan level infeksi pada benih padi (0

sampai 100 %).

6) Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoidesbesseyi Terbawa Benih Padi,

a. Pengujian Nematoda terbawa benih padi dari beberapa lot benih padi

yang telah diperoleh.

b. Pendampingan pengujian Nematoda ke beberapa laboratorium benih

yaitu:

a. BPSB provinsiJawaTimur

b. BPSB provinsi Kalimantan Barat

7) Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyriculariaoryzae pada Benih Padi

Telah dilaksanakan pengujian pada benih padi Ciherang yang baru panen

dari lapang dan positif terinfeksi penyakit blast. Proses pengujian dilakukan

menggunakan metode blotter test dengan memodifikasi perlakuan inkubasi

yang meliputi jarak penempatan petridish dari NUV (25 cm/ 40 cm), waktu

penyinaran NUV (hari ke-1/ke-2/ke-3) serta penggunaan 2 jenis bahan

petridish (kaca/plastik). Pengujian dengan menggunakan beberapa metode

dan analis pengujian yang berbeda tersebut diharapkan dapat mengetahui

metode yang efektif untuk deteksi cendawan Pyriculariaoryzae (P. oryzae).

Pada pengujian selanjutnya akan digunakan benih padi yang berasal dari

Jepang dengan infeksi Pyricularia oryzae kurang lebih 40%. Pengujian ini

akan dilakukan menggunakan metode yang terpilih berdasarkan hasil uji

pendahuluan.

Page 11: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

10

8) Verifikasi “Pengujian Kemurnian Genetik Padi Hibrida Secara Molekuler

Menggunakan Penanda Mikrosatelit

a. Melakukan pengujian amplifikasi PCR terhadap hasil isolasi DNA secara

individu dengan lima primer SSR (RM 164, RM 263, RM 276, RM 335, RM

570).

b. Melakukan pengambilan contoh kerja secara curah untuk pengujian

ekstraksi isolasi DNA dan dilanjutkan uji amplifikasi PCR dengan lima

primer SSR.

c. Pengamatan fase generatif contoh pengujian verifikasi varietas padi

hibrida di rumah kaca.

d. Kendala yang dihadapi sepanjang pengujian dalam pengembangan

metode ini dan memerlukan service alat terkait:

1) Penutup mesin PCR konvensional yang tidak normal seperti

sebelumnya sehingga perlu teknis penutup yang tepat sehingga hasil

PCR tidak menguap = gagal.

2) Penggunaan mesin sentrifuge yang tidak tepat menyebabkan tabung

reaksi 2ml mengalami kebocoran sehingga hasil pemisahan isolat

yang diperoleh minimal.

9) Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan dalam

Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi,

a. Melaksanakan kegiatan verifikasi menggunakan cawan porselen dan

cawan almunium dengan bahan uji benih padi dan mentimun pada

kondisi desikan (silica gel) empat bulan pakai.

b. Berdasarkan hasil analisa data untuk kegiatan verifikasi kapasitas

desikator dengan desikan empat bulan pakai (silica gel), hasil analisa

data menunjukkan bahwa selisih rata-rata setiap hasil penetapan KA

menggunakan desikator control dengan desikator perlakuan untuk

contoh benih padi dan mentimun hasil toleran (≤0,2%).

10) Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di ColdStorage.

a. MelaksanakanpengambilanbenihbulanJuni 2016 (15 Juni 2016) dengan

masa simpan di control storagemencapai 12 bulan (Juni 2015 – Juni

2016).

Page 12: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

11

b. Memasukkan Contoh Benih Jagung Hibrida yang disimpan dalam

controlstorageuntukkemasan bulan Juni 2016 (simpan 12 bulan) dan

open storage untuk kemasan bulan Juni 2015 – Juni 2016 untuk

pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya berkecambah. Daftar

Contoh Benih jagung yang akan diuji sebanyak 26 contoh benih untuk

pengujian Kadar Air, Indeks Vigor dan Daya Berkecambah.

c. Menerima Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar Air, Daya Berkecambah

dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang dilakukan bulan April 2016

(selesai pengujian 3Mei 2016) sebanyak 18 laporan/sampel.

d. Menerima Laporan Hasil Uji Mutu Benih (Kadar Air, Daya Berkecambah

dan Indeks Vigor) untuk pengujian yang dilakukan tanggal 25-27 April

2016.

e. Melaksanakan pencatatan rekaman suhu ruang penyimpanan jagung

(Open Storage) selama bulan Juni 2016.

f. Mendokumentasikan dan melaporkan ada 1 kemasan dengan kode

Januari 2016 – A6 yang dimakan tikus.

2.2 Kegiatan Pendukung

Untuk mencapai keberhasilan kinerja utama yang telah diperjanjikan sebagai

prioritas, Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan

pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen, sehingga target-

target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan pendukung pada

Triwulan II tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di 8 laboratorium

(BPSBTPH) yaitu Papua, Gorontalo, Bali, Riau, Banten, Sulawesi Barat,

Papua Barat dan Bangka Belitung berdasarkan standar SNI ISO/IEC

17025:2008. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi

laboratorium meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat,

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah

ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian input

Page 13: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

12

kegiatan ini 4,13%, sedangkan output15,00% dari target 8 laboratorium

terealisasi 8 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya

standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

sebanyak 8 laboratorium.

Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi penyusunan dokumen sistem

mutu dalam rangka akreditasi laboratorium. Sampai saat ini hasil dari

kegiatan ini, secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah menghantarkan 23

(Dua puluh tiga) laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari

Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 4 (enam) laboratorium masih dalam

proses akreditasi.

Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Triwulan II Tahun 2016 oleh

Balai Besar PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah sebagai

berikut:

a. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Papua.

b. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ke Provinsi Riau.

c. Bimbingan fasilitasipenerapansistem manajemen mutu ke BPSB

Provinsi Balidalamrangkapendaftaran permohonanakreditasi via telepon

2. Pelaksanaan Uji Profisiensi

Balai Besar PPMB-TPH telah terakreditasi oleh KAN sebagai Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) dengan nomor akreditasi UPP-001-

IDN tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji profisiensi maka

LPUP Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi

untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan bertujuan melakukan penilaian

unjuk kerja laboratorium yang ikut serta dalam kegiatan pengujian

tertentu. Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta,

antara lain untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan

motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu;

meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan dapat

menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai standard.

Dengan uji profisiensi tersebut diharapkan laboratorium yang sudah

diakreditasi memperoleh data hasil pengujian yang akurat dan sesuai

Page 14: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

13

standar. Pencapaian input kegiatan ini 39,66%, sedangkan output75%

dari target 35 laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk

kerja/kinerja laboratorium peserta sebanyak 35 laboratorium.

Dari hasil evaluasi Triwulan IIpenyelanggaraan Uji Profisiensi adalah

sebagai berikut:

a. Melakukanpengumpulan dan pengolahan data hasil Uji Stabilitas 1

(Daya Berkecambah, Kadar Air dan Kemurnian) dan Uji Stabilitas 2

(Daya Berkecambah, Kadar Air dan Kemurnian).

b. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan

Uji Profisiensi ke BPSB Provinsi Jambi.

c. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan

Uji Profisiensi ke BPSBProvinsi Riau.

d. Melakukan pembinaan pengujian mutu benih dalam rangka kegiatan

Uji Profisiensi ke BPSB Provinsi Banten.

e. Melaksanakan kompulasi dan mengolah data hasil uji profisiensi dari

peserta.

f. Melakukan verifikasi data hasil uji profisiensi dari peserta.

g. Melaksanakan uji evaluasi mutu benih bulan ke-2 pada bahan uji

profisiensi (benih padi dan cabai). Adapun parameter yang diuji adalah

penetapan kadar air, analisis kemurnian dan daya berkecambah.

3. Pelayanan perkantoran telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari

pembayaran gaji dan tunjangan sebanyak 75 orang pegawai serta

penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 1

tahun. Capaian input 47,06%, output 53,46% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai

Besar PPMB-TPH sebanyak 780 OB.

4. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan meliputi

kegiatan penyusunan dokumen rencana kerja (TOR, ROPAK, Juknis, dan

RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL (RKAKL s.d DIPA TA. 2016),

serta melakukan revisi DIPA dan POK dalam rangka refocusing Pencapaian

input dari kegiatan ini sebesar 33.33%, output 54,5% dan outcome yang

Page 15: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

14

diperoleh adalah meningkatnya kualitas program dan rencana kerja Balai

Besar PPMB-TPH sebanyak 1 Rancangan.

5. Pembuatan buku pedoman/literatur sebanyak 1 judul buku dari target 1

judul buku, realisasi kegiatan pembuatan buku literatur pada Triwulan II

dalam penyempurnaan tulisan buku Peralatan Pengujian Laboratorium ke

narasumber. Konsinyasi buku literatur direncanakan bulan Agustus 2016.

Capaian input sebesar 0,0%, sedangkan output 10% dan outcome yang

diperoleh meningkatnya ketersediaan referensi/pedoman dalam pengujian

mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

6. Pelayanan pengujian mutu benih telah direalisasikan dalam rangka

melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik internal maupun

eksternal dengan di dukung oleh 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki

Balai Besar PPMB-TPH. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 788 sampel

dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi :

penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir,

pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan lain-lain.

Pencapaian indikator input 72,76%, output 80,39%, dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih kepada

pelanggan baik uji servis maupun untuk mempertahankan ruang lingkup.

Pelayanan pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun

eksternal.

7. Uji petik mutu benih yang beredar dilakukan untuk mengevaluasi tingkat

mutu benih yang beredar di pasaran dan salah satunya adalah pengawasan

mutu dari realisasi bantuan pemerintah pusat. Balai Besar PPMB-TPH

melakukan uji petik mutu benih yang beredar dan selanjutnya melakukan

pengujian di laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih tersebut

sehingga dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa

wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan

masukan bagi pimpinan dalam menyusun pengembangan metode

pengawasan pemasaran.

Page 16: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

15

Dari hasil kegiatan uji petik Triwulan II adalah telah dilakukan uji petik

tanaman pangan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (1-3 Juni 2016). Data Uji

Petik Mutu Benih Yang Beredar Tanaman Pangan dari bulan Januari sampai

dengan Juni 2016 sebanyak 58 sampel dengan rincian benih padi sebanyak

58 sampel dan benih jagung sebanyak 21 sampel. Capaian input dari

kegiatan ini sebesar 49,66%, output 65,16%.

8. Koleksi varietas, IPTB dan DNA telah melaksanakan konsultasi pembuatan

preparat koleksi basah ke Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tanaman (BBPOPT) Jatisari. Jumlah koleksi sampai bulan Juni 2016

sebanyak 7 koleksi yaitu : 2 inokulum virus Nicotianatabacum, 2 inokulum

virus Cucumissativus, 3 benih kering varietas Bawang Merah (Allium cepa)

varietas Trisula, Agrihort 1 dan Agrihort 2, pencapaian input kegiatan

21,57%, sedangkan output 25,82%.

9. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian input

kegiatan ini 5,37%, sedangkan output 24,25% dan outcome yang

diperoleh yaitu meningkatnya kompetensi institusi Balai Besar PPMB-TPH.

Kegiatan ini meliputi :

a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah dilaksanakan

oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga ruang

lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan demikian sertifikat

akreditasi laboratorium dapat dipertahankan. Untuk melayani

pengujian mutu benih kepada pelanggan dan untuk mendapatkan hasil

uji yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Realisasi

kegiatan pada Triwulan II yaitu :

1) Membuat daftar amandemen/perubahan dokumen sistem

manajemen mutu laboratorium pengujian benih Balai Besar PPMB-

TPH.

2) Melaksanakan audit internal laboratorium penguji benih Balai Besar

PPMB-TPH pada tanggal 21-22 Juni 2016.

3) Mengikuti bimbingan teknis pelayanan prima terkait laboratorium

penguji benih.

Page 17: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

16

4) Konsultasi ke KAN dalam rangka permohonan re-akreditasi.

5) Mengajukan permohonan re-akreditasi melalui KANMIS dan

melakukan pembayaran permohonan akreditasi melalui sistem

PNBP online.

6) Mempersiapkan kelengkapan dokumen dalam rangka permohonan

re-akreditasi.

7) Melakukan kerjasama sub kontrak pengujian dengan BPSB

Kalimantan Selatan.

b. Lembaga penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan sertifikat

akreditasi/registrasi dari KAN sehingga kompetensi sebagai

penyelenggara uji profisiensi telah diakui dengan pencapaian

diperolehnya sertifikat akreditasi laboratorium penyelenggara uji

profisiensi.

Realisasikegiatanpada Triwulan II 2016 yaitu:

1) Konsultasi ke Komite Akreditasi Nasional dalam rangka

penyelenggara uji profisiensi.

2) Mencari referensi tentang Amandemen SNI ISO/IEC 17043:2010 ke

Badan Standarisasi Nasional (BSN).

3) Melaksanakan audit internal PUP pada tanggal 14-15 Juni 2016

dengan hasil terdapat 14 temuan ketidaksesuaian katagori 2.

4) Berpartisipasi dalam Uji Banding deteksi virus BPMV (beanPodMotle

Virus) dengan metode ELISA yang diselenggarakan oleh Karantina

Pertanian.

c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-TPH

telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA

Realisasi kegiatan pada Triwulan II 2016 yaitu :

1) Menerima surat permintaan dari BPSB Nusa Tenggara Barat

tentang copy Buku ISTA tahun 2015 sebagai rujukan metode

pengujian di laboratorium.

Page 18: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

17

2) Konsultasi ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan

Pertanian tentang pengeluaran benih dalam rangka

penyelenggaraan uji profisiensi oleh ISTA.

3) Menyampaikan pemberitahuan rencana pemusnahan sisa benih

Helianthusannuus pada kegiatan Uji Profisiensi ISTA ke Balai

Besar Karantina Pertanian.

10. Penerbitan majalah/buletin vigor telah melakukan pengumpulan dan

editing bahan buletin vigor edisi 2. Melalui buletin Vigor, dapat

disampaikan hasil pengembangan dan pengujian mutu benih serta

informasi berbagai aktivitas Balai Besar. Capaian input 30,13%,

sedangkan output 50%.

11. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (PPC) telah direalisasikan dengan

jumlah peserta sebanyak 40 orang sesuai target yang telah ditetapkan.

Peserta berasal dari BPSBTPH maupun swasta dengan tujuan

meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dalam pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian

input 100%, sedangkan output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT sebanyak 85 orang

12. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan telah direalisasikan sesuai target

dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari pegawai yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker dapat dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan administrasi

satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan pemberian honorarium Kuasa

Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat

Tagihan dan Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara

Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian input 30,84%,

sedangkan output 54,25% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi satuan kerja

Balai Besar PPMB-TPH selama 6 bulan

13. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Page 19: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

18

a. Penyusunan database telah melakukan entri data pengujian mutu

benih sebanyak 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji servis, uji

profisiensi dan uji petik. Capaian input 40.16%, output 60%.

b. Kegiatan pameran pertanian telah melakukan pengadaan bahan

pameran yang direncanakan akan selesai pada bulan April 2016.

Kegiatan pameran direncanakan pada tanggal 23-25 Mei 2016 di Balai

Besar Peramalan Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Jatisari dan

tanggal 26-29 Mei 2016 di Jogja Expo Center (JEC) Jogjakarta, serta

pada bulan September di Surabaya dengan tujuan mempublikasikan

kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada khususnya dan pengembangan

perbenihan pada umumnya. Capaian input 48,29%, output 60%.

c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan telah

direalisasikan sebanyak 3 laporan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

penyusunan laporan bulanan dan SIMONEV sebagai bahan evaluasi

untuk melihat perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap

permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input 20.85%,

output 23,63% dan outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas

pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12

laporan yang disusun setiap bulan selama 1 tahun.

d. Pelaksanaan sistem Pengendalian Intern terhadap seluruh aspek baik

teknis maupun administrasi sebagai bahan evaluasi internal bagi

pimpinan telah direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

penyusunan laporan Sistem Pengendalian Intern dalam bentuk laporan

triwulan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-

TPH. Pencapaian indikator input 37.19%, output 50%.

e. Pengelolaan urusan Kepegawaian dan tata usaha telah direalisasikan

dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan Urusan

Kepegawaian dan tata usaha. Pencapaian indikator input 10.06%,

output 25%.

f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan proses kegiatan penyusunan

Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan

Page 20: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

19

pengamanan aset negara. Pencapaian indikator input 9.38%, output

11%.

14. Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi telah direalisasikan

sebesar 100% yaitu dengan tersedianya laptop, komputer, dan UPS

sebanyak 12 unit dalam proses pengiriman. Pencapaian indikator input

51,08%, output 55%.

15. Pengadaan peralatan dan fasilitasi perkantoran dalam proses pengajuan

penawaran LKPP berupa Perlengkapan Sarana Gedung dan Inventaris

Kantor serta alat laboratorium sebanyak 65 unit. Pencapaian indikator

input 99,42%, output 100%.

16. Gedung/bangunan telah direalisasikan sebesar 35% yaitu dengan

rehabilitasi pagar kantor seluas 94 M2, dan pembuatan guest house

dalam proses negosiasi kontrak seluas 128 M2. Pencapaian indikator

input 0%, output 3,94%.

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya

seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan

Triwulan II (30 Juni 2016) mencapai Rp.4.616.680.932,- (Empat milyar enam

ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh ribu sembilan ratus tiga

puluh duarupiah) atau 43,35 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 55 %.

Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing kegiatan

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu

Lab Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat dilihat pada tabel 1.

Page 21: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

20

Tabel 1. Prosentase Pengukuran Kinerja antara capaian input, output dan

outcome

Kegiatan Utama Target Realisasi KemajuanPelaksanaan

(%) TW I TW II TW III TW IV

1. Pengembangan Metode

dan Validasi Metode

10 0 0 Pengembangan metode

merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada

bulan Oktober/Nopember, Progres kegiatan

Triwulan II mencapai 10%

Kegiatan Pendukung

Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

(rancangan)

1 0 0

Pedoman/literatur

(Pedoman)

1 0 0

Pelayanan pengujian mutu

benih (Sampel)

1000 267 788

Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi)

55 0 7

Fasilitasi penerapan sistem mutu (Laboratorium)

8 0 0

StandarisasiLaboratoium (Sertifikat)

4 0 0

Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel)

90 0 0

Bimbingan Teknis (Orang) 85 40 40

Administrasi pelaksanaan kegiatan (Bulan)

12 3 6

Jurnal /Majalah Vigor (Edisi)

3 0 1

Laporan Kegiatan Pengembangan Metode

Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih

(Laporan)

45 3 6

Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi (Laboratorium)

35 0 0

Layanan Perkantoran (Bulan)

12 3 4

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Unit)

12 0 12

Peralatan dan Fasilitasi

Perkantoran (Unit)

72 0 72

Gedung/Bangunan (m2) 94 0 94

Page 22: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit
Page 23: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

Lampiran 1.

TW I TW II TW III TW IV

10 0 0

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BALAI BESAR PPMBTPH TAHUN 2016TRIWULAN II

Progres kegiatan

pada triwulan II

mencapai 10%.

Pengembangan metode

merupakan kegiatan

penelitian yang fisiknya

baru akan selesai pada

bulan

Oktober/Nopember.

Jumlah metode pengujian

mutu benih tanaman pangan

(Metode)

Keterangan Permasalahan

1 Berkembangnya Metode

Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu

Laboratorium Pengujian Benih

Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Realisasi TriwulanKemajuan

Pelaksanaan (%)

Page 24: PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 BALAI... · program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, ... unit

Lampiran 2.

INDIKATOR KINERJA : JUMLAH METODE PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN 10 METODE

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Rancangan kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH (Rancangan) 1 0 0 62.440 16.964 20.809

2 Pedoman/literatur (Pedoman) 1 0 0 27.010 0 998

3 Pengembangan metode dan validasi metode (Metode) 10 0 0 550.660 42.351 354.469

4 Pelayanan pengujian mutu benih (Sampel) 1.000 684 788 155.150 12.999 112.888

5 Koleksi varietas/IPTB/DNA (Koleksi) 55 0 7 22.800 1.200 4.918

6 Fasilitasi penerapan sistem mutu (Laboratorium) 8 0 2 149.180 6.155 46.621

7 Standarisasi Laboratoium (Sertifikat) 4 0 0 224.690 4.220 12.905

8 Uji petik mutu benih yang beredar (Sampel) 90 0 58 39.550 2.050 19.639

9 Bimbingan teknis (Orang) 90 40 90 167.350 3.460 85.263

10 Administrasi pelaksanaan kegiatan (Bulan) 12 3 6 1.393.467 201.965 391.811

11 Jurnal /majalah Vigor (Edisi) 3 0 1 72.480 700 21.840

12Laporan kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Lab. Pengujian Benih (Laporan)45 3 6 763.415 33.909 300.772

13 Jumlah Lab yang melaksanakan uji profisiensi (Laboratorium) 35 0 0 181.174 18.571 59.272

14 Layanan perkantoran (Bulan) 12 3 6 5.223.134 897.130 2.458.195

15 Perangkat pengolah data dan komunikasi (Unit) 12 0 12 143.600 0 142.765

16 Peralatan dan fasilitasi perkantoran (Unit) 72 0 65 658.000 0 531.209

17 Gedung/bangunan (M2) 222 0 94 815.900 0 51.607

10.650.000 1.241.673 4.615.981

Keterangan:

1. Adanya refocusing dan proses revisi anggaran diawal tahun menyebabkan bergesernya jadwal pelaksanaan kegiatan dan proses pengadaan belanja modal

2. Pengembangan metode merupakan kegiatan penelitian yang fisiknya baru akan selesai pada bulan Oktober/Nopember

Jumlah

Kegiatan Pendukung No

Fisik Anggaran (Rp.000)

TargetRealisasi

PaguRealisasi