pEMANIS SINTETIK

26
BAB I PENDAHULUAN Pemberian kasus-kasus menyedihkan tentang pencemaran makanan di berbagai media cetak maupun elektronik seakan henti-hentinya muncul sepanjang tahun. Yang sangan patut menjadi perhatian, bahaya terhadap kesehatan akibat pencemaran makanan seringkali tidak disadari oleh konsumen mengingat efek bahan berbahaya pada makan umumnya tidak langsung disadarkan, melainkan baru setelah bertahun-tahun lamanya (Nurheti, 2007 ). Sering dengan kesibukan masyarakat kota, saat ini banyak sekali dari kita yang memilih makan diluar atau dengan kata lain, jajan. Namun demikian, perlu kita sadari bahwa seringkali makanan tambahan makanan berbahaya, salah satunya adalah pemanis buatan yang dilarang atau pemanis buatan yang diizinkan, tetapi dalam jumlah yang berlebihan dalam kehidupan sehari- hari. Pemanis buatan Sakarin dan Siklamat maupun campuran 1

description

Just shere

Transcript of pEMANIS SINTETIK

Page 1: pEMANIS SINTETIK

BAB I

PENDAHULUAN

Pemberian kasus-kasus menyedihkan tentang pencemaran

makanan di berbagai media cetak maupun elektronik seakan henti-

hentinya muncul sepanjang tahun. Yang sangan patut menjadi perhatian,

bahaya terhadap kesehatan akibat pencemaran makanan seringkali tidak

disadari oleh konsumen mengingat efek bahan berbahaya pada makan

umumnya tidak langsung disadarkan, melainkan baru setelah bertahun-

tahun lamanya (Nurheti, 2007 ).

Sering dengan kesibukan masyarakat kota, saat ini banyak sekali

dari kita yang memilih makan diluar atau dengan kata lain, jajan. Namun

demikian, perlu kita sadari bahwa seringkali makanan tambahan makanan

berbahaya, salah satunya adalah pemanis buatan yang dilarang atau

pemanis buatan yang diizinkan, tetapi dalam jumlah yang berlebihan

dalam kehidupan sehari-hari. Pemanis buatan Sakarin dan Siklamat

maupun campuran keduanya sering ditambahkan kedalam berbagai jenis

berbagai jenis jajanan anak-anak yang banyak di jajankan pedagang

keliling seperti snack, cendol, makan tradisional dan sirup meskipun

berbagai jenis makan olahan industry rumah tangga lainnya yang tidak

terbatas dari bahan tambahan makanan ini ( Nurheti, 2007 ).

Harus dibedakan antara bahan makan dan zat makanan, yang

disebut juga zat gizi atau nutrient, zat makanan adalah satuan yang

1

Page 2: pEMANIS SINTETIK

menyusun bahan tersebut bahan makan disebut juga komunitas pangan

dalam perdagangan ( Ahmad, 2008 ).

Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari cemaran

fisika, kimiawi maupun mikrobiologi yang berbahaya bagi kesehatan, serta

tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat ( Maryana dkk, 2010 ).

Adapun manfaat percobaan adalah untuk mengetahui dan

memahami jenis pemanis buatan yang terdapat dalam sampel sirup DHT.

Tujuan dari percobaan adalah untuk menentukan jenis pemanis

buatan yang terdapat dalam sirup DHT.

Prinsip percobaan adalah analisis pemanis buatan yang dalam

sirup DHT dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan

kuantitatif selanjutnya ditentukan kadar pemanis dengan menggunakan

metode gravimetric dan nitrimetri.

2

Page 3: pEMANIS SINTETIK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Ringkas

Dalam pengolahan bahan makanan, banyak cara yang dilakukan

orang untuk mendapatkan produk akhir yang menarik dengan daya

simpan yang tinggi yaitu dengan menggunakan bahan tambahan

ditimbulkan pada makan yang ditimbulkan dalam jumlah yang kecil

dengan maksud untuk memperbaiki rupa, susunan atau sifat

makanan, bahan tambahan tersebut dapat berupa bahan pengawet,

bahan pemanis, buatan, penyedap rasa, dan bahan pewarna ( Koes

Irianto, 2010 ).

Bahan pemanis buatan adalah bahan makanan tanpa nilai gizi

dan hanya menyebabkan rasa manis pada makan, contohnya,

Sakarin dan Siklamat dengan kadar maksimum 1,5 gr/kg bahan

makanan ( Koes Irianto, 2010 ).

Pemanis buatan ( Sintetik ) merupakan bahan tambahan yang

dapat memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki

nilai gizi. Sebagai contoh adalah Sakarin, Siklamat, Aspartan, Dulsin

Sorbitol sintitis dan nitro-pro poksianilin-diantara berbagai jenis

pemanis sintetis atau buatan, hanya beberapa saja yang diizinkan

penggunaannya dalam makannan. Sesuai peraturan mentri kasehatan

RI NOMOR 208/Menkes per/N/1985, diantaranya Sakarin, Siklamat

3

Page 4: pEMANIS SINTETIK

dan Aspartan dalam jumlah yang dibatasi atau dengan dosis tertentu

( Nurheti, 2007 ).

a. Sakarin

Sakarin merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa

manis 200-700 kali sukrosa ( yang kita sebut gula ) namun

kombinasi dengan Siklamat dan Aspartan. Sakarin merupakan

pemanis buatan yang sering digunakan dengan alasan utama

harganya murah, disamping nilai kalorinya yang rendah dan tidak

menimbulkan kanker, biasanya terdapat pada saft drink permen

(Nurheti, 2007)

b. Siklamat

Berbeda dengan Sakarin yang memiliki rasa miningkatkan

rasa pahit, pemanis ini mempunyai rasa, manis 30 kali sukrosa.

Pemanis ini sering digunakan untuk makan lain yang diproses

dalam suhu tinggi karna merupakan pemanis yang tahan panas

(Nurheti, 2007)

c. Aspartan

Aspartan banyak digunakan sebagai pemanis buatan pada

berbagai jenis makanan dan minuman terutama terutama makanan

dan minuman maupun susu rendah kalori Aspartam tahan panas

dan memiliki tingkat kemanisan 160-120 kali dibandingkan sukrosa

( gula tebu ) ( Nurheti, 2007 ).

4

Page 5: pEMANIS SINTETIK

B. Uraian bahan

1. Aquadest (Depkes RI 1979, Hal 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Air suling / Aquadest

Rumus Molekul : H2O

Berat Molekul : 18,02

Pemerian :iCairan jernih, tidak berwarna, tidak

mmmmmmmmmmmmmmi berbau dan tidak

memiliki rasa.

Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

2. Asam klorida ( Depkes RI 1979 , Hal 53 )

Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam klorida

Berat molekul : 36,46

Rumus molekul : HCl

Pemerian  : Cairan tidak berwarna, berasa, bau

merangsang jika diencerkan dalam 2 bagian

air, asap dan bau hilang

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan

5

Page 6: pEMANIS SINTETIK

3. Barium Klorida (Depkes RI 1979, Hal 656)

Nama Resmi : BARII CHLORIDUM

Nama Lain : Barium Klorida

Rumus Molekul : BaCl2

Pemerian : Hablur tidak berwarna

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air

4. Natrium Nitrit (Depkes RI 1979, Hal 714)

Nama Resmi : NATRII NITRICUM

Nama Lain : Natrium Nitrit

Rumus Molekul : NaNO2

Pemerian  : Hablur atau granul, tidak berwarna atau putih

atau kekuningan, merapuh

Kelarutan  : Larut dalam 1,5 bagian air, aga sukar larut

dalam etanol (95%) P

Kegunaan : Larutan titer

5. Kalium iodida (Depkes RI 1979, Hal 690 )

Nama Resmi : KALII IODIDUM

Nama Lain : Kalium iodida

Rumus Molekul : KI

Berat molekul : 166,00

Pemerian  : Hablur heksa hedral, transparan atau tidak

berwarna, putih atau serbuk butiran putih

6

Page 7: pEMANIS SINTETIK

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah

larut dalam air mendidih, larut dalam etanol

(95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Antijamur

7

Page 8: pEMANIS SINTETIK

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat-alat yang digunakan

a. Batang pengaduk

b. Buret

c. Corong Pisah

d. Corong biasa

e. Erlenmeyer 200ml dan 50ml

f. Gelas Kimia 250 ml

g. Hanskune

h. Lap halus

i. Lap kasar

j. Masker

k. Labu ukur

l. Pipet tetes

m. Pipet volum

n. Sendok tanduk

o. Statif

p. Tabung reaksi

q. Timbangan analitik

8

Page 9: pEMANIS SINTETIK

2. Bahan-bahan yang digunakan

a. Aquadest

b. Asam klorida (HCl)

c. Barium klorida (BaCl2)

d. Natrium nitrit (NaNO2)

e. Kalium Iodida (KI)

f. Sirup DHT

B. Prosedur Kerja

1. Pembuatan pasta

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang zink 0,5 gram, KI 0,5 gram dan kanji 5 gram

c. Dipanaskan aquadest 5 ml lalu ditambahkan zink dan KI,

diaduk hingga homogen (campuran 1)

d. Dimasukkan kanji kedalam gelas kimia lalu ditambahkan

aquadest 5 ml, aduk hingga homogen (campuran 2)

e. Dimasukkan campuran 2 kedalam campuran 1 sedikit demi

sedikit sambil dipanaskan

f. Diaduk terus menerus hingga terbentuk pasta

2. Uji kualitatif

a. Siklamat

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Ditimbang 0,1 gram sirup DHT, Dimasukkan kedalam gelas

kimia

9

Page 10: pEMANIS SINTETIK

3) Ditambahkan 10ml air dingin, diaduk lalu disaring

4) Ditambahkan 1ml HCl pekat dan 1ml BaCl2 10% dan 1ml

larutan NaNO2 10%

5) Terbentuk endapan putih

b. Sakarin

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dipipet 10ml sirup DHT, dan dimasukkan kedalam gelas

kimia

3) Ditambahkan HCl pekat

4) Dimasukkan kedalam corong pisah dan ekstraksi dengan

menggunakan ater hingga terbentuk 2 lapisan

5) Diambil lapisan air, dimasukkan kedalam gelas kimia

6) Ditambahkan 50 gram resorsinol dan 10 tetes H2SO4 Pekat

7) Dipanaskan perlahan-lahan sampai terbentuk warna hijau

gelap

8) Didiamkan hingga dingin, kemudian ditambahkan 10 ml air

dan NaOH 5N / 20% berlebihan

9) Diamati perubahan warna menjadi floresensi hijau

3. Uji Kuantitatif

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipipet 25ml larutan DHT dan 25ml aquadest, dimasukkan

kedalam gelas kimia

10

Page 11: pEMANIS SINTETIK

c. Ditambhakan 5ml HCl, kemudian didinginkan dengan es batu

(suhu 150C)

d. Ditambahkan metil orange, lalu dihomogenkan

e. Dititrasi dengan larutan NaNO2 hingga terjadi perubahan warna

menjadi ungu

f. Ditetesi indikator kanji iodida hingga terjadi perubahan warna

menjadi biru

g. Dititrasi kembali dengan larutan NaNO2, terjadi perubahan

warna menjadi hijau

11

Page 12: pEMANIS SINTETIK

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

a. Uji kualitatif Sakarin

Sampel Pereaksi Perubahan warna Ket

Larutan

sirup DHT

+ HCl

+ BaCl2 10%

+ NaNO2 10%

Merah muda → bening ( - )

Keterangan :

(+) : Mengandung sakarin

(-) : Tidak mengandung sakarin

b. Uji Kualitatif sakarin

Sampel Pereaksi Perubahan warna Ket

Larutan

sirup DHT

+ HCl

+ NaNO2

+ NaOH

+ H2SO4

Tidak terjadi

perubahan warna( - )

Keterangan :

(+) : Mengandung sakarin

(-) : Tidak mengandung sakarin

12

Page 13: pEMANIS SINTETIK

c. Uji kuantitatif

Sampel PereaksiVolume Titrasi

Ket1 2 3

Larutan

sirup

DHT

+ HCl

+ Metil orange

+ KI

+ NaNO2

0,5 ml 1,2 ml 2,3 ml (+)

Keterangan :

(+) : Mengandung sakarin

(-) : Tidak mengandung sakarin

13

Page 14: pEMANIS SINTETIK

B. Pembahasan

Pemanis buatan merupakan bahan tambahan yang dapat

memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai

gizi. Sebagai cintih adalah sakarin, siklamat, aspartam, dulsin, sorbitol

sintesis dan nitro-propoksi –anilin. Sakarin dan siklamat dengan kadar

maksimum 1,5 gram/kg sebagai bahan makanan.

Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah sirup DHT.

Dimana sirup DHT ini akan diuji secara kuantitatif maupun kualitatif

untuk siklamat dan sakarin. Uji kualitatif sakarin dan siklamat

dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pemanis sintetik

(Buatan) dalam suatu sampel bahan makanan.

Analisis kualitatif siklamat pada percobaan ini menggunakan

bahan HCl pekat, larutan BaCl 10% dan larutan NaNo2 10% sebagai

pereaksi dimana jika bahan ini dicampurkan kedalam sampel (Sirup

DHT) akan terbentuk endapan putih yang menandakan adanya

pemanis siklamat. Namun hasil percobaan menunjukan tidak

terbentuknya endapan putih, melainkan terjadi perubahan warna dari

merah mudah menjadi bening yang berarti menunjukan tidak adanya

pemanis siklamat pada pada sirup DHT.

Sedangkan untuk analisis sakarin menggunakan bahan pereaksi

HCl pekat, resersinol, asam sulfat pekat, dan NaOH SM/2%. Dimana

14

Page 15: pEMANIS SINTETIK

jika bahan ini ditambahkan kedalam sampel (Sirup DHT) akan

terbentuk flouresensi hijau yang menandakan adanya pemanis

sakarin. Namun dalam percobaan menunjuan tidak terbentuknya

flouresensi hijau, dikarenakan kurangnya bahan pereaksi (Resersinol).

Untuk analisis kuantitatif menggunakan bahan pereaksi HCl,

methil orange, larutan Nitrat (NaNO2) dan indikator kanji iodida. Hasil

dari titrasi tersebut ditetesi pada plat tetes yang terisi dengan pasta

kanji, dan terjadi perubahan warna menjadi hitam yang menandakan

bahwa sirup DHT positif mangandung siklamat. Adapun faktor-faktor

kesalahan pada saat percobaan:

1. Ketidak telitian dalam penimbangan bahan

2. Kurangnya bahan pereaksi yang digunakan

3. Alat –alat yang digunakan kurang bersih

15

Page 16: pEMANIS SINTETIK

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pada uji kualitatif sampel sirup DHT analisis siklamat tidak

terbentuk endapan putih,sehingga tidak adanya pemanis siklamat

pada sirup DHT

2. Pada uji kualitatif analisis sakarin sirup DHT tidak terbentuk

fluoresensi hijau, karena kurangnya atau tidak tersedianya bahan

resorsinol

3. Pada uji kuantitatif analisis sirup DHT terjadi perubahan warna

hitam yang menandakan bahwa sirup DHT positif mengandung

pemanis siklamat

C. Saran

1. Laboratorium

Kami mengharapkan agar alat dan bahan yang ada di

laboratorium untuk dilengkapi dan diperbaharui agar proses

praktikum dapat berlangsung dengan baik.

2. Asisten

16

Page 17: pEMANIS SINTETIK

Kami mengharapkan agar asisten dapat membimbing kami

selaku praktikan dalam menjalankan proses praktikum dapat

berlangsung dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2008, Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat ; Jakarta

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Dirjen POM ; Jakarta

Kus irianto, 2010, Gizi dan pola hidup sehat, Penerbit Yrama Widya :

Jakarta

Merryana dkk, 2010, Pengantar gizi masyarakat, Penerbit kencana ;

Jakarta

Nurheti, 2007, Awas bahaya, Penerbit ANDI ; Yogyakarta

Siskawati,2013, Pemanis Sintetik. http ://siskawati. blogspot.

com/2012/01/makalah-pemanis – sintetik-6361.html. Diakses 4

Desember 2013

17

Page 18: pEMANIS SINTETIK

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

1. Uji Kualitatif

DHT

Dibiarkan selama 30 menit

Disaring, tambahkan NaNO2

Dipanaskan di atas kompor dengan suhu 125-1350C

selama 30 menit

Jika terbentuk endapan Putih, maka positif

Mengandung pewarna sintetik ( Siklamat )

18

+kan HCl pekat 10 ml

+kan BaCl 10% 10 ml

Sampel Sirup

DHT

H2O100ml 100 ml

Page 19: pEMANIS SINTETIK

2. Uji Kuantitatif

Hasil titrasi ditetesi pada plat tetes yang

berisi pasta kanji (terbentuk warna hitam

Mengandung Siklamat

19

+ HCl

+ Indikator Kanji Iodida

+ Methyl Orange

H2O

Sampel Sirup DHT

Latutan NaNO2

Terbentuk Warna Hijau

100 ml 100ml

Page 20: pEMANIS SINTETIK

B. Perhitungan Kadar

Dik : Vt 1 = 0,5 ml

Vt 2 = 1,2 ml

Vt 3 = 2,3 ml

N = 0,1 N

BM NaNO2 = 69

Ditanya :

a. % Kadar ?

b. % Kadar rata – rata ?

Penyelesaian :

a. % Kadar = Vt x N x BMBerat sampel

x100%

% Kadar Vt 1 = 0,5 x0,1 x6925mg

x100%

= 13, 8%

% Kadar Vt 2 = 1,2x 0,1x 6925mg

x 100%

= 39,1%

% Kadar Vt 3 = 2,3x 0,1 x6925mg

x 100%

= 69,4%

20

Page 21: pEMANIS SINTETIK

b. % Kadar rata – rata = 13,8%+39,1%+69,4%

3

= 40,76%

21