Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

7
SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Salah satu sampah atau limbah yang banyak terdapat di sekitar kota adalah limbah pasar. Limbah pasar merupakan bahan-bahan hasil sampingan dari kegiatan manusia yang berada di pasar dan banyak mengandung bahan organik. Selama ini pengolahan sampah organik hanya menitikberatkan pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, padahal sampah dapat dikelola menjadi bahan bakar/sumber energi dan pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan lebih menguntungkan. Bila sampah organik langsung dikomposkan maka produk yang diperoleh hanya pupuk organik. Namun bila diolah menjadi pakan, sampah tersebut dapat menghasilkan daging pada ternak dan pupuk organik dari kotoran ternak. Dengan demikian nilai tambah yang diperoleh akan lebih tinggi sekaligus dapat memecahkan pencemaran lingkungan dan mengatasi kekurangan pakan ternak. Membuat pakan dari sampah antara lain dapat dimulai dari pemisahan sampah organik dan anorganik, dilanjutkan dengan pencacahan, fermentasi, pengeringan, penepungan, pencampuran dan pembuatan pellet (Bestari, dkk, 2011). Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah pasar yang banyak mengandung bahan organik adalah sampah- sampah hasil pertanian seperti sayuran, buah-buahan dan daun-daunan serta dari hasil perikanan dan peternakan. Limbah sayuran adalah bagian dari sayuran atau sayuran yang sudah tidak dapat

description

Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Transcript of Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Page 1: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH

Oleh:

Dwi Lestari Ningrum, SPt

Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan

antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Salah satu sampah atau limbah yang

banyak terdapat di sekitar kota adalah limbah pasar. Limbah pasar merupakan bahan-bahan hasil

sampingan dari kegiatan manusia yang berada di pasar dan banyak mengandung bahan organik.

Selama ini pengolahan sampah organik hanya menitikberatkan pada pengolahan sampah organik

menjadi pupuk kompos, padahal sampah dapat dikelola menjadi bahan bakar/sumber energi dan

pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan lebih menguntungkan. Bila

sampah organik langsung dikomposkan maka produk yang diperoleh hanya pupuk organik.

Namun bila diolah menjadi pakan, sampah tersebut dapat menghasilkan daging pada ternak dan

pupuk organik dari kotoran ternak. Dengan demikian nilai tambah yang diperoleh akan lebih

tinggi sekaligus dapat memecahkan pencemaran lingkungan dan mengatasi kekurangan pakan

ternak. Membuat pakan dari sampah antara lain dapat dimulai dari pemisahan sampah organik

dan anorganik, dilanjutkan dengan pencacahan, fermentasi, pengeringan, penepungan,

pencampuran dan pembuatan pellet (Bestari, dkk, 2011).

Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah pasar yang banyak mengandung bahan organik adalah sampah-

sampah hasil pertanian seperti sayuran, buah-buahan dan daun-daunan serta dari hasil perikanan dan

peternakan. Limbah sayuran adalah bagian dari sayuran atau sayuran yang sudah tidak dapat

Page 2: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

digunakan atau dibuang. Limbah buah-buahan terdiri dari limbah buah semangka, melon, pepaya,

jeruk, nenas dan lain-lain sedangkan limbah sayuran terdiri dari limbah daun bawang, seledri, sawi

hijau, sawi putih, kol, limbah kecambah kacang hijau, klobot jagung, daun kembang kol dan masih

banyak lagi limbah-limbah sayuran lainnya. Namun yang lebih berpeluang digunakan sebagai bahan

pengganti hijauan untuk pakan ternak adalah limbah sayuran karena selain ketersediaannya yang

melimpah, limbah sayuran juga memiliki kadar air yang relatif lebih rendah jika dibandingkan

dengan limbah buah-buahan sehingga jika limbah sayuran dipergunakan sebagai bahan baku untuk

pakan ternak maka bahan pakan tersebut akan relatif tahan lama atau tidak mudah busuk.

Tabel 1. Komposisi Kimia Limbah Sayuran Pasar (100%BK)

Analisa Kimia Kelobot Jagung Limbah Kecambah

Kacang Hijau Daun Kembang Kol

Bahan Kering (BK) 22,87 34,63 54,92

Abu 2,80 2,40 11,31

Protein Kasar (PK) 5,33 21,95 27,57

Serat Kasar (SK) 48,19 57,06 18,94

Lemak Kasar (LK) 0,61 0,52 3,50

Beta - N 43,07 18,08 38,69

Sumber : Syananta, 2009

Tabel 2. Kebutuhan Nutrisi pakan sapi untuk tujuan produksi (pembibitan dan penggemukan)

Uraian Bahan (%) Tujuan Produksi

Pembibitan Penggemukan

Kadar air 12 12

Bahan kering 88 88

Protein kasar 10,4 12,7

Lemak kasar 2,6 3

Serat kasar 19,61 18,4

Kadar abu 6.8 8,7

TDN 64,1 64,4

Sumber : Wahyono dan Hardianto (2004)

Page 3: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Tabel 3. Kebutuhan Nutrisi pakan untuk penggemukan sapi

Bobot

Badan

(Kg)

PBB/Hari

(Kg)

Bahan Kering TDN

PK (gr) Ca (gr) P (gr) Kg %* Kg %**

250

Nol 4.4 1.8 2.0 45 337 9 9

0.75 6.4 2.6 3.8 59 693 21 17

1.00 6.6 2.6 4.3 58 753 23 18

1.10 6.6 2.6 4.6 70 782 30 20

300

Nol 5.0 1.7 2.4 48 385 10 10

0.75 7.4 2.5 4.3 58 753 23 18

1.00 7.5 2.5 5.0 66 819 28 21

1.10 7.6 2.5 5.3 70 847 30 22

350

Nol 5.7 1.6 2.6 46 432 12 12

0.75 8.3 2.4 4.8 58 806 25 18

1.00 8.5 2.4 5.6 66 874 30 21

1.10 8.5 2.4 5.9 69 899 31 23

1.20 8.5 2.4 6.2 73 743 32 24

400

Nol 6.2 1.6 2.9 47 478 13 13

0.75 9.1 2.3 5.4 59 875 26 21

1.00 9.3 2.3 6.2 67 913 31 24

1.10 9.4 2.4 6.6 70 942 32 25

1.20 9.4 2.4 7.0 74 967 33 25

1.30 9.4 2.4 7.2 77 988 33 26

450

Nol 6.8 1.5 3.2 47 528 14 14

0.75 10.0 2.2 5.9 59 911 26 23

1.00 10.2 2.2 6.8 67 952 29 26

1.10 10.2 2.3 7.2 71 975 30 27

1.20 10.2 2.3 7.6 75 998 31 28

1.30 10.2 2.3 7.9 77 1018 32 29

Sumber : Soetanto, 2002

Page 4: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Dalam pembuatan pakan asal limbah sayur, dapat dibuat atau di olah dalam bentuk, seperti :

Pakan Wafer Wafer adalah salah satu bentuk pakan ternak yang merupakan modifikasi bentuk cube, dalam proses

pembuatannya mengalami proses pencampuran (homogenisasi), pemadatan dengan tekanan dan

pemanasan dalam suhu tertentu. Bahan baku yang digunakan terdiri dari sumber serat yaitu hijauan

dan konsentrat dengan komposisi yang disusun berdasarkan kebutuhan nutrisi ternak dan dalam

proses pembuatannya mengalami pemadatan dengan tekanan 12 kg/cm2 dan pemanasan pada suhu

120°C selama 10 menit (Noviagama, 2002). Adapun keuntungan wafer menurut Trisyulianti (1998)

adalah :

1. Kualitas nutrisi lengkap,

2. Bahan baku bukan hanya dari hijauan makanan ternak seperti rumput dan legum, tetapi juga dapat

memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, atau limbah pabrik pangan,

3. Tidak mudah rusak oleh faktor biologis karena mempuyai kadar air kurang dari 14%,

4. Ketersediaannya berkesinambungan karena sifatnya yang awet dapat bertahan cukup lama

sehingga dapat mengantisipasi ketersediaan pakan pada musim kemarau serta dapat dibuat pada

saat musim hujan ketika hasil hijauan makanan ternak dan produk pertanian melimpah.

5. Kemudahan dalam penanganan karena bentuknya padat kompak sehingga memudahkan dalam

penyimpanan dan transportasi.

Prosedur Pembuatan Wafer Limbah Sayuran Pasar

a. Pengumpulan limbah sayuran pasar yang akan digunakan sebagai bahan baku wafer.

b. Limbah sayuran dipotong-potong menggunakan mesin forage chopper dengan ukuran 2-3 cm.

c. Limbah sayuran dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 15-17%.

d. Limbah sayuran yang telah kering digiling kasar dengan mesin hammer mill,

e. Kemudian hasil gilingan limbah sayuran ditimbang sebanyak 400 g dan dicampur dengan tetes

sebanyak 5% (20 g) dari bahan baku yang dipergunakan hingga bahan-bahan tersebut tercampur

dengan rata (homogen).

f. Pencetakan wafer dengan menggunakan mesin wafer yang memiliki ukuran wafer sebesar 20 x 20

x 1,5 cm dan dilakukan pengempaan panas selama 10 menit dengan suhu 120ºC.

g. Pengondisian wafer dilakukan dengan cara membiarkan pada udara terbuka (suhu kamar) sampai

kadar air dan beratnya konstan.

Page 5: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Tabel 4. Hasil Analisa Kimiawi Wafer Limbah Sayuran Pasar (100%BK)

Analisa

Kimiawi R1 R2 R3 R4 R5

Kadar air 20,46 10,28 12,20 9,42 13,09

Abu 3,86 3,31 7,94 7,74 10,59

Protein Kasar 9,89 9,80 14,45 17,20 21,83

Serat Kasar 44,90 40,40 32,85 34,83 28,63

Lemak Kasar 0,79 0,74 1,28 1,06 1,16

Beta - N 40,56 45,75 43,49 39,17 37,80

Page 6: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Keterangan :

R1 = 100% Klobot jagung

R2 = 75% Klobot jagung + 25% Limbah kecambah kacang hijau

R3 = 50% Klobot jagung + 25% Limbah kecambah kacang hijau + 25% Daun kembang kol

R4 = 25% Klobot jagung + 50% Limbah kecambah kacang hijau + 25% Daun kembang kol

R5 = 25% Klobot jagung + 25% Limbah kecambah kacang hijau + 50% Daun kembang kol

Sumber : Syananta, 2009

Tabel 5. Hasil Uji Palatabilitas Wafer Limbah Sayuran Pasar (g/ekor/jam)

Ulangan Perlakuan

R1 R2 R3 R4 R5

1 14,90 56,60 6,50 58,10 3,50

2 46,10 49,20 44,80 80,50 8,00

3 79,20 34,50 37,90 69,0 5,20

Rata-rata 46,73 46,77 29.73 69,27 5,57

Berdasarkan hasil uji sifat fisik wafer limbah sayuran pasar dan palatabilitasnya pada ternak domba

dapat disimpulkan bahwa wafer yang mengandung 25% klobot jagung + 50% limbah kecambah

kacang hijau + 25% daun kembang kol merupakan wafer yang terbaik, karena wafer tersebut

memiliki nilai palatabilitas tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Dengan pemanfaat limbah pasar sebagai pakan ternak, peternak dapat berpartisipasi dalam

pengolahan limbah sehingga mengurangi pencemaran lingkungan, menambah nilai ekonomis

karena selain menghasilkan pupuk kompos juga menghasilkan produksi daging. Sentuhan

teknologi dalam pengolahan limbah pasar juga menjadi alternative peluang dalam menyedikan

pakan hijauan pada musim kemarau (pakan wafer), sehingga peternak dapat bertahan dalam

kondisi apapun. Pemanfaatan limbah sayuran pasar dapat menjadi alternatif pakan non

konfensional pengganti rumput sebagai sumber utama pakan ruminansia, sehingga diharapkan

dapat diterimaoleh peternak untuk mengatasi masalah kelangkaaan hijauan pakan ternak.

Ketersedian pakan secara kontinyu mendukung kelancaran usaha peternak secara mikro dan

swasembada daging secara makro.

Page 7: Pemanfatan Limbah Pasar Sebagai Pakan Ternak

Daftar Pustaka:

Marpaung,C.A. 2011. Uji Sifat Fisik dan Evaluasi Kecernaan Biskuit Berbasis Rumput Lapang dan Limbah Tanaman Jagung Pada Domba. Fakultas Peternakan, IPB. Bogor.

Soetanto, H. 2012. Kebutuhan Gizi Ternak Ruminansia menurut Stadia Fisiologisnya. Nutrisi

dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, IPB. Bogor. Syananta, F.P. 2009. Uji Fisik Wafer Limbah Sayuran Pasar dan Palatabilitasnya Pada Ternak

Domba. Fakultas Peternakan, IPB. Bogor. Umiyasih, U dan Anggraeni, Y.N. 2007. Ransum Seimbang, Strategi Pakan Pada Sapi Potong,

BPPP, Departemen Pertanian. Vidianto, D dan Fatmala, E. 2011. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan: Silase Dari

Limbah Organik Pasar Sebagai Alternatif Pakan Ruminansia, Fakultas Peternakan, IPB. Bogor.