Pemanfaatan Sinar Matahari Unt
-
Upload
faris-yanuarsyah -
Category
Documents
-
view
55 -
download
7
Transcript of Pemanfaatan Sinar Matahari Unt
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN PANAS SINAR MATAHARI UNTUK
MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP
TERMOELEKTRIK
BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan oleh :
NAMA NIM ANGKATAN
Ulana Masitoh 1005335 2010
Faris Yanuarsyah 1005290 2010
Nandya Ritsi JH 1006791 2010
Anis Kusnadi dewi 1200640 2012
Jayanthi Ratna P 1203181 2012
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013 Neev
ia D
ocum
ent C
onve
rter P
ro v
6.2
Nee
via
Doc
umen
t Con
vert
er P
ro v
6.2
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat ILLAHI RABBI atas segala berkat-
Nya, maka selesailah Gagasan Tertulis ini. Gagasan Tertulis ini dibuat guna
memenuhi Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan tertulis (PKM-GT).
Dalam menyelesaikan Gagasan Tertulis ini, penulis telah banyak mendapat
pengetahuan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan yang
baik ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Dosen pendamping, Haipan Salam, M.si., beserta staff yang ada di Workshop
Produksi dan Perancangan di Universitas Pendidikan Indonesia yang telah
sabar dalam membimbing penulis.
2. Teman-teman mahasiswa teknik mesin produksi dan perancangan angkatan
2010 yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi hingga selesainya
laporan ini.
Demikian laporan ini disajikan dengan segala keterbatasan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kemajuan penulis
di masa mendatang.
Bandung, 08 Maret 2013
Penulis
Neev
ia D
ocum
ent C
onve
rter P
ro v
6.2
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Ringkasan ..................................................................................................... iv
Pendahuluan ................................................................................................. 1
Gagasan ........................................................................................................ 1
Kesimpulan .................................................................................................. 6
Daftar Pustaka .............................................................................................. 8
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 9
Neev
ia D
ocum
ent C
onve
rter P
ro v
6.2
iv
RINGKASAN
Masyarakat pasti mengeluarkan biaya untuk membayar listrik pada
instansi terkait, seperti halnya penggunaan lampu-lampu dan hal lainnya yang
berhubungan dengan energi listrik rumah tangga pasti membutuhkan daya listrik
yang begitu besar. Dengan permasalahan yang ada di atas maka kami akan
memanfaatkan prinsip termoelektrik yang dapat dipergunakan untuk
memanfaatkan panas matahari untuk dikonversikan kembali menjadi energi
listrik, gagasan tersebut kami harap bisa digunakan untuk kalangan masyarakat
yang sangat membutuhkan listrik dan mengurangi pasokan listrik dari perusahaan
negara yang kebanyakan menghasilkan listrik dengan menggunakan energi fosil.
Tujuan pencetusan gagasan ini untuk mengurangi penggunaan listrik dari
perusahaan Negara sehingga biaya subsisdi listrik untuk rakyat bisa dikurangi,
dan membuat masyarakat lebih mandiri tidak ada ketergantungan kepada
pemerintahan. Dan juga masyarakat akan sadar terhadap pentingnya aplikasi ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan yang kami ajukan adalah “pemanfaatan panas sinar matahari
untuk menghasilkan energi listrik dengan prinsip termoelektrik”. Apabila
teknologi ini diimplementasikan ke setiap rumah yang ada di seluruh Indonesia
maka akan terjadi penghematan listrik yang didapat dari instansi pemerintahan.
Neev
ia D
ocum
ent C
onve
rter P
ro v
6.2
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti ini masyarakat sangat memerlukan listrik,
dikarenakan listrik tersebut yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan manusia sehari-
hari. Seperti untuk penggunaan alat-alat rumah tangga, penerangan, dan lain-lain.
Pada umumnya masyarakat mendapatkan listrik dari instansi/perusahaan yang selama
ini memasok listrik kepada masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang terboros dalam pemakaian listrik di
ASEAN. Data ASEAN Centre for Energy (ACE) juga menyebutkan, Indonesia
merupakan negara yang memiliki potensi paling besar untuk melakukan penghematan
tenaga listrik akibat tingkat pemborosan energi listrik yang relatif tinggi selama ini.
Pasokan listrik di Indonesia sendiri kini dalam status siaga karena cadangan yang
tersisa tidak banyak tersedia. Data tersebut diungkapkan oleh Dicky Edwin Indarto
dari Forum Komunikasi Masyarakat Hemat Energi dalam seminar mengenai strategi
berhemat energi di Jakarta, Kamis (2/10). Menurut Dicky, Indonesia berpeluang
melakukan penghematan energi sebanyak 3,13 juta ton setara dengan minyak.
Tingkat pemborosan energi yang tinggi ini memperparah pasokan tenaga listrik di
Tanah Air yang kritis. Khususnya untuk pasokan di Pulau Jawa-Bali dan Madura, di
mana kapasitas cadangan listrik yang tersisa 330 Megawatt.
Masyarakat pasti mengeluarkan biaya untuk membayar listrik pada instansi
terkait, seperti halnya penggunaan lampu-lampu dan hal lainnya yang berhubungan
dengan energi listrik rumah tangga pasti membutuhkan daya listrik yang begitu besar.
Dengan permasalahan yang ada di atas maka kami akan memanfaatkan prinsip
termoelektrik yang dapat dipergunakan untuk memanfaatkan panas matahari untuk
dikonversikan kembali menjadi energi listrik, gagasan tersebut kami harap bisa
digunakan untuk kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan listrik dan
mengurangi pasokan listrik dari perusahaan negara yang kebanyakan menghasilkan
listrik dengan menggunakan energi fosil.
Konsep yang kami punya tergolong sederhana dan tidak membutuhkan biaya
yang mahal dalam pembuatannya sehingga alat ini dapat digunakan untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah, berlatar belakang dari hal di atas maka kami harap
gagasan yang kami hadirkan bisa membuat perubahan untuk kalangan masyarakat.
Khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Tujuan
Tujuan pencetusan gagasan ini untuk mengurangi penggunaan listrik dari
perusahaan Negara sehingga biaya subsisdi listrik untuk rakyat bisa dikurangi, dan
membuat masyarakat lebih mandiri tidak ada ketergantungan kepada pemerintahan.
Dan juga masyarakat akan sadar terhadap pentingnya aplikasi ilmu pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari. Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
2
Manfaat
Ada beberapa manfaat yang akan di dapat yaitu :
1. Masyarakat dapat mendukung program pemerintah dalam hal renewable
energi.
2. Menghilangkan sifat konsumtif menjadi produktif.
3. Aplikasi ilmu pengetahuan yang sudah kita dapat pada program pembelajaran.
GAGASAN
Kondisi Saat Ini
Banyak aplikasi untuk penggunaan energi termoelektrik yang sedang
dikembangkan saat ini, seperti pemanfaatan perbedaan panas di dasar laut dan darat,
atau pemanfaatan panas bumi. Kesulitan terbesar dalam pengembangan energi ini
adalah mencari material termoelektrik yang memiliki efisiensi konversi energi yang
tinggi. Parameter material termoelektrik dilihat dari besar figure of merit suatu
material. Idealnya, material termoelektrik memiliki konduktivitas listrik tinggi dan
konduktivitas panas yang rendah. Namun kenyataannya sangat sulit mendapatkan
material seperti ini, karena umumnya jika konduktivitas listrik suatu material tinggi,
konduktivitas panasnya pun akan tinggi.
Pemanfaatan Termoelektrik
Pemanfaatan teknologi Termoelektrik antara lain:
1. Pembangkit daya (Power generation)
Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus melalui
beberapa tahap proses. Bahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin apabila
dibakar dengan tekanan yang sangat tinggi. Hasil putaran turbin tersebut akan dipakai
untuk memproduksi tenaga listrik. Kira-kira 90 persen energi listrik dunia yang
berasal dari sumber panas masih memakai cara ini. Sehingga efisiensi energi masih
sangat rendah akibat beberapa kali proses konversi. Panas yang dihasilkan banyak
yang dilepas atau terbuang percuma. Apabila proses konversi ini dapat diubah,
efisiensi energi akan menjadi lebih besar karena listrik bisa didapatkan langsung dari
sumber panas tanpa melalui beberapa kali tahap konversi.
Namun, beberapa pembangkit tenaga listrik sudah menggunakan metode yang
dikenal sebagai cogeneration di mana di samping tenaga listrik yang dihasilkan,
panas yang dihasilkan selama proses ini digunakan untuk tujuan alternatif. Dengan
menggunakan Termoelekrik, panas yang dihasilkan selama proses yang alami
pembangkit akan diubah menjadi listrik, sehingga panas yang dihasilkan tidak
terbuang secara percuma dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit menjadi lebih
besar, serta efisiensi energi menjadi lebih tinggi.
2. Kendaraaan bermotor
Saat ini untuk meningkatkan efisiensi dari kendaraan bermotor, dilakukan
berbagai macam usaha atau teknologi yang dikembangkan, saat ini sedang popular
adalah system hybrid. Pada system hybrid pada kendaraan bermotor adalah gabungan
system kendaran bermotor dengan mesin pembakaran dalam dan dengan motor Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
3
listrik. Energi listrik untuk menggerakn motor listrik diperoleh dari altenantor dan
juga dynamic brake, dimana energi gerak (putaran) diubah menjadi energi listrik.
Keuntungan dari kendaraan hybrid adalah bahwa kendaraan hybrid dapat mengurangi
konsumsi bahan bakar melalui 3 mekanisme yakni
a) Pengurangan energi terbuang selama kondisi ‘idle’ atau keluaran rendah, dan
biasanya mesin motor bakar dalam keadaan mati.
b) Pengurangan ukuran dan tenaga mesin motor bakar, dalam hal kekurangan
tenaga akan dipenuhi oleh motor listrik,
c) Menyerap energi yang terbuang.
Sementara energi panas yang dibuang belum dimanfaatkan untuk system
Hybrid ini. Muncullah suatu konsep memanfaatan energi panas yang terbuang pada
kendaraan bermotor yang akan dijadikan energi listrik. Konsep yang digunakan
adalah konsep Seebeck. Apabila terdapat dua sumber temperatur yang berbeda pada
dua material semi konduktor makan akan mengalir arus listrik pada material tersebut.
Konsep ini lebih dikenal dengan pembangkit termoelektrik.
Dengan menggunakan Teknologi Termoelektrik ini apabila diterapkan pada
kendaraan bermotor dimana gas buang pada mesin motor bakar berkisar antara 200-
300 oC sementara temperatur lingkungan bekisar antara 30-35
oC maka dengan
adanya beda temperatur ini akan diperoleh gaya gerak listrik yang kemudian dapat
digunakan untuk menggerakan motor listrik atau disimpan di dalam baterai. Apabila
dapat diterapkan di kendaraan hybrid maka konsumsi bahan bakar pada kendaraan
bermotor akan semakin hemat.
Kombinasi ketiga keuntungan hybrid bisa diterapkan pada kendaraan sehingga
mesin menjadi lebih kecil, ringan, dan lebih efisien dibanding kendaraan
konvensional. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar
pada kendaraan bermotor lebih banyak lagi karena baterai pada kendaraan dimana
berfungsi sebagai sumber utama energi motor listrik akan selalu penuh karena
mendapat suplai dari pembangkit termoelektrik
3. Mesin Pendingin
Termoelektrik sebagai pendingin dibuat menjadi sebuah modul
semikonduktor yang jika dialiri arus listrik DC maka kedua sisi modul termoelektrik
ini akan mengalami panas dan dingin. Sisi dingin inilah yang dimanfaatkan sebagai
pendingin produk. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, ketersediaan darah
sangat dibutuhkan oleh pasien untuk proses penyembuhannya. Seperti pasien yang
mengalami kecelakaan, melahirkan, dioperasi atau yang memiliki penyakit berat
lainnya setidaknya membutuhkan darah minimal 1000 – 1500 mL. Darah yang
tersedia hasil donor dari orang sehat sekitar 250 – 300 mL disimpan dalam labu
plastik dan harus dijaga agar tidak rusak. Darah harus disimpan pada kondisi
temperatur tertentu agar sel darah mengalami proses metabolisme yang minimal
sehingga tidak mengalami kerusakan dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang
cukup lama. Untuk menjawab permasalahan di atas maka diperlukan suatu tempat
penyimpan darah (carrier) hasil donor yang kondisinya dijaga pada suhu 1 – 6 ºC
sehingga bisa digunakan sampai 28 hari ke depan. Adapun solusi yang ditawarkan
adalah membuat suatu kotak penyimpan darah portabel yang temperaturnya dijaga
konstan. Teknologi termoelektrik memungkinkan untuk mendinginkan darah dalam Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
4
kapasitas kecil. Sisi dingin pada modul termoelektrik digunakan untuk mendinginkan
darah pada suhu yang diinginkan. Untuk menjaga agar suhunya konstan maka
biasanya digunakan alat kontrol termostat. Dalam merancang sistem ini, langkah
awalnya adalah merencanakan disain konstruksi kotak penyimpan darah beserta
sistem kontrol dan kelistrikan. Langkah selanjutnya melakukan perhitungan beban
pendinginan yang meliputi beban pendinginan darah, beban kalor konduksi dinding,
beban infiltrasi dan beban yang ditimbulkan oleh peralatan listrik. Semua beban
dijumlah total sebagai beban kalor yang harus didinginkan oleh modul termoelektrik.
Pemilihan spesifikasi modul termoelektrik didasarkan pada beban kalor, beda suhu
dan parameter listrik yang digunakan. Kelebihan sistem pendingin termoelektrik
adalah tidak berisik, mudah perawatan, ramah lingkungan dan tidak memerlukan
banyak komponen tambahan. Selain itu manfaat lain dari termoelektrik sebagai mesin
pendingin adalah dapa mengurangi polusi udara. Hydro chloro fluoro carbons
(HCFCs) dan chloro fluoro carbons (CFC) dikenal sebagai ozone depleting
substances (ODSs), yaitu substansi yang meyebabkan penipisan lapisan ozon
merupakan zat yang sudah lama dipakai dalam mesin pendingin. Namun, baru-baru
ini telah diterbitkan regulasi mengenai penggunaan zat-zat tersebut dalam mesin
pendingin, sehingga mesin pendingin berteknologi termoelektrik menjadi solusi
cerdas dalam masalah ini.
Solusi yang Ditawarkan Sebelumnya
Banyak aplikasi lain penggunaan energi termoelektrik yang sedang
dikembangkan saat ini, seperti pemanfaatan perbedaan panas di dasar laut dan darat,
atau pemanfaatan panas bumi. Kesulitan terbesar dalam pengembangan energi ini
adalah mencari material termoelektrik yang memiliki efisiensi konversi energi yang
tinggi. Parameter material termoelektrik dilihat dari besar figure of merit suatu
material. Idealnya, material termoelektrik memiliki konduktivitas listrik tinggi dan
konduktivitas panas yang rendah. Namun kenyataannya sangat sulit mendapatkan
material seperti ini, karena umumnya jika konduktivitas listrik suatu material tinggi,
konduktivitas panasnya pun akan tinggi.
Material yang banyak digunakan saat ini adalah Bi2, Te
3, dan PbTe. Saat ini
Bi2, Te
3 memiliki figure of merit tertinggi. Namun, karena terurai dan teroksidasi
pada suhu di atas 500 oC, pemakaiannya masih terbatas. Rendahnya figure of merit
ini menyebabkan rendahnya efisiensi konversi yang dihasilkan, di mana saat ini
efisiensinya masih berkisar di bawah 10 persen. Nilai ini masih berkurang sampai 5
persen setelah menjadi sebuah sistem pembangkit listrik. Masih cukup jauh
dibandingkan dengan solar cell yang sudah mencapai 15 persen. Namun, penelitian
ini masih terus berkembang, apalagi setelah Yamaha Co Ltd berhasil menaikkan
figure of merit sebesar 40 persen dari yang ada selama ini. Setelah itu, perkembangan
termoelektrik tidak diketahui dengan jelas sampai kemudian dilanjutkan oleh WW
Coblenz pada tahun 1913 yang menggunakan tembaga dan constantan (campuran
nikel dan tembaga). Dengan efisiensi konversi sebesar 0,008 persen, sistem yang
dibuatnya itu berhasil membangkitkan listrik sebesar 0,6 mW. AF Ioffe melanjutkan
lagi dengan bahan-bahan semikonduktor dari golongan II-V, IV-VI, V-VI yang saat
itu mulai berkembang. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana efisiensinya meningkat Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
5
menjadi 4 persen. Ioffe melakukan satu lompatan besar di mana ia berhasil
menyempurnakan teori yang berhubungan dengan material termoelektrik. Teori itu
dibukukan tahun 1956 yang kemudian menjadi rujukan para peneliti hingga saat ini.
Penelitian termoelektrik muncul kembali tahun 1990-an setelah sempat
menghilang hampir lima dasawarsa karena efisiensi konversi yang tidak bertambah.
Setidaknya ada tiga alasan yang mendukung kemunculan tersebut. Pertama, ada
harapan besar ditemukannya material termoelektrik dengan efisiensi yang tinggi,
yaitu sejak ditemukannya material superkonduktor High-Tc pada awal tahun 1986
dari bahan yang selama ini tidak diduga (ceramic material). Kedua, sejak awal 1980-
an, teknologi material berkembang pesat dengan kemampuan menyusun material
tersebut dalam level nano. Teknologi analisis dengan XPS, UPS, STM juga
memudahkan analisis struktur material. Ketiga, pada awal tahun 1990, tuntutan dunia
tentang teknologi yang ramah lingkungan sangat besar. Ini memberikan imbas kepada
teknologi termoelektrik sebagai sumber energi alternatif.(Asyafe,2008). Teknologi
termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara
langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin
(pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup
diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan
dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan
yang dipakai. Kerja pendingin termoelektrik pun tidak jauh berbeda. Jika material
termoelektrik dialiri listrik, panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan
demikian, untuk mendinginkan udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti
halnya di mesin-mesin pendingin konvensional.
Untuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan yang
digunakan adalah bahan semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu
menghantarkan arus listrik namun tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan
adalah semikomduktor tipe n dan tipe p. Bahan semikonduktor yang digunakan
adalah bahan semikonduktor ekstrinsik. Persoalan untuk Termoelektrik adalah untuk
mendapatkan bahan yang mampu bekerja pada suhu tinggi.
Pihak-Pihak Penting
Terdapat beberapa pihak – pihak yang dapat membantu mengimplementasikan
gagasan ini, yaitu :
1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan sangat berpengaruh besar terhadap sosialisasi ilmu
pengetahuan mengenai teknologi termoelektrik sehingga dapat membantu
untuk memudahkan para generasi muda untuk memahami dan mengerti
pengaplikasian dari perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Lembaga pemerintahan
Lembaga ini sangat membantu dalam penyuntikan moral dan penyediaan
fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai terwujudnya gagasan ini menjadi
sebuah karya yang dimanfaatkan masyarakat banyak.
3. Masyarakat
Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
6
Masyarakat disini mempunyai andil yang sangat besar terwujudnya gagasan
ini, yaitu kerjasama masyarakat dalam hal pembuatan gagasan ini menjadi
kenyataan.
Langkah – langkah Strategis
Ada beberapa langkah yang menurut saya bisa mewujudkan gagasan ini,yaitu :
1. Lakukan penelitian lebih lanjut tentang teknologi termoelektrik, mengenai
seberapa besar listrik yang didapat dari teknologi ini dengan menggunakan
media panas matahari.
2. Minta dukungan dari lembaga pemerintahan untuk membantu
mengaplikasikan gagasan ini.
3. Setelah ada dukungan dari pemerintahan maka lakukan pembuatan alat ini dan
manfaatkan teknologi ini ke setiap rumah – rumah untuk penghematan listrik.
4. Lakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknologi ini untuk memperbaiki
alat ke arah yang lebih baik dan lebih efisien dalam penghasilan listrik.
5. Lakukan program-program yang mendukung dalam hal penelitian dan
pengembangan teknologi ini.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan yang kami ajukan adalah “pemanfaatan panas sinar matahari untuk
menghasilkan energi listrik dengan prinsip termoelektrik”. Dengan prinsip kerja dari
termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu “jika 2 buah logam
yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang
berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu
dengan ujung yang lain” ( Muhaimin, 1993).
Media pertama yang akan kami gunakan adalah panas matahari dan media
kedua yaitu Freon, dengan perbedaan suhu maka akan terjadi perbedaan tegangan
pada ujung yang satu dengan ujung yang lain.
Untuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan yang
digunakan adalah bahan semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu
menghantarkan arus listrik namun tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan
adalah semikonduktor tipe n dan tipe p. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah
bahan semikonduktor ekstrinsik. Terdapat tiga sifat bahan termoelektrik yang
penting, yaitu :
1. Koefisien Seebeck (s)
2. Konduktifitas panas (k)
3. Resistivitas (ρ)
Teknik Implementasi
Teknik yang akan kita lakukan apabila didukung oleh pihak-pihak yang telah
disebutkan di atas adalah :
1. Pembuatan teknologi ini dan kami manfaatkan untuk rumah – rumah kami
sebagai contoh rumah ramah lingkungan. Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
7
2. Apabila terjadi hal di atas maka kami akan menyelenggarakan seminar –
seminar untuk membuat masyarakat banyak mengerti dan dapat
memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuna bangsa dan Negara.
3. Evaluasi untuk diri kami, sebagai acuan untuk pengembangan lebih lanjut
mengenai teknologi ini.
Prediksi ke Depan
Apabila teknologi ini diimplementasikan ke setiap rumah yang ada di seluruh
Indonesia maka akan terjadi penghematan listrik yang didapat dari instansi
pemerintahan. Manfaatnya pun sangat banyak diantaranya :
1. Kemandirian masyarakat terhadap penyedian energi untuk kelangsungan
hidup manusia.
2. Masyarakat akan semakin sadar terhadap pentingnya ilmu pengetahuan karena
ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.
3. Pemerintah pun dapat mengerti bahwa terciptanya Negara yang maju dan
bermanfaat bagi masyarakatnya adalah Negara yang dapat memahami dan
menghidupi masyarakat banyak.
Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
8
DAFTAR PUSTAKA
Pri, Yudi. 2010. “Termoelektrik (Energy Panas Menjadi Listrik)”. Tersedia :
http//:yudhipri.wordpress.com/2010/07/05/termoe...nas-menjadi-listrik/
terekam 5 juli 2010. [7 maret 2013]
Kompas. 2012. “pemakaian listrik diasian indonesia yang terboros”. Tersedia :
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-
mill/3566--pemakaian-listrik-diasian-indonesia-yang-terboros.html
Terekam 2 oktober 2012 [7 maret 2013]
Dwi, Ni Made. 2010. “Termoelektrik, Pemanfaatan Energi Panas Menjadi Energi
Listrik”. Tersedia : http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-
/bentuk-energi-baru/termoelektrik-pemanfaatan-energi-panas-menjadi-
energi-listrik.html
Terekam 22 september 2010 [7 maret 2013]
Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Ulana Masitoh
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 12 Desember 1991
Alamat : Kp. Leumah Neundeut 2 Bandung
No. Telepon : 08562049968
Pendidikan Terakhir : SMK
Nama Lengkap : Nandya Ritsi JH
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 30 Juli 1991
Alamat : Kp. Cikoneng Bojong Soang No 94 RT 05 RW 06 Kab.
Bandung
No. Telepon : 081573390667
Pendidikan Terakhir : SMA
Nama Lengkap : Faris Yanuarsyah
Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 12 Januari 1990
Alamat : Kp. Sasakbeusi RT 02 RW 04 Kab. Bandung Barat
No. Telepon : 085294528892
Pendidikan Terakhir : SMK
Nama Lengkap : Anis Kusnadi dewi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 9 Desember 1994
Alamat : Jalan Cicukang
No. Telepon : 089657185925
Pendidikan Terakhir : SMK
Nama Lengkap : Jayanthi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Januari 1994
Alamat : Kp. Cihaneut RT 3 RW 1 Desa Sukamukti Kec. Majalaya
Kab. Bandung
No. Telepon : 087825809435
Pendidikan Terakhir : SMK
Neevi
a Doc
umen
t Con
verte
r Pro
v6.
2