Pemanfaatan panas buang kondenser AC sebagai water heater

8
MAKALAH KONVERSI & KONSERVASI ENERGI STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI DAERAH PERBATASAN Disusun oleh: Pujo Satrio 1206249366 Universitas Indonesia Depok

description

energy efficiency

Transcript of Pemanfaatan panas buang kondenser AC sebagai water heater

MAKALAH KONVERSI & KONSERVASI ENERGI

STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI DAERAH PERBATASAN

Disusun oleh:Pujo Satrio1206249366

Universitas IndonesiaDepok2015

PendahuluanIndonesia sebagai negara maritim yang memiliki kurang lebih 13.466 pulau mempunyai jalur distribusi energi tersulit di dunia. Hal ini tentu merupakan sebuah tantangan besar kepada para engineer Indonesia berupa jalur distribusi paling rumit di dunia. Setiap warga negara Indonesia tentunya memiliki hak yang sama dalam mendapatkan energi untuk segala aktivitasnya. PLN sebagai pihak yang ditugaskan untuk mendistribusikan listrik ke semua daerah di Indonesia pun kesulitan. Karena untuk membangkitkan listrik di daerah perbatasan menyebabkan kerugian karena penduduknya tidak mampu membayar listrik yang digunakan. Selain itu untuk bahan bakarnya sendiri mau tidak mau harus menggunakan diesel dikarenakan infrastruktur yang belum mencukupi. Akibatnya biaya operasionalnya yang pun sangat mahal. Sebenarnya daerah-daerah perbatasan ini memiliki potensi tersendiri untuk mencukupi kebutuhan listriknya. Namun belum mampu dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan tidak ada pihak yang bersedia untuk mengelolalnya. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH). Setiap daerah termasuk daerah perbatasan pasti memiliki sungai-sungai yang berpotensi menghasilkan listrik melalui energi potensial dari air yang mengalir. Pembangkit ini sangat cocok untuk diterapkan di daerah perbatasan karena outputnya yang sebanding dengan kebutuhan penduduk pedesaan yang tidak terlalu membutuhkan banyak listrik. Meskipun membutuhkan modal yang cukup besar, namun biaya operasionalnya sangat sedikit sehingga hanya membutuhkan beberapa tahun untuk balik modal. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan kerjasama antara semua pihak mulai dari pemerintah, industri dan penduduk setempat agar pembangkit tersebut dapat berjalan dengan baik.Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini dan juga adanya potensi pembangkit listrik di daerah perbatasan terutama dari potensi air yang begitu melimpah oleh karena itu dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan dengan itu dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya sendiri. Dengan PLTMH ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya, melaksanakan beberapa aktifitasnya dengan mudah baik itu untuk kebutuhan pertanian, Ekonomi, Sosial dan sebagainya. Agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain

ISIDikutip dari liputan6.com pada tanggal 6 Februari 2015. Target kelistrikan melistriki 47 wilayah terluar Indonesia membuat porsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bauran enegi (energy mix) meningkat. Seperti yang dikutip dari bahan pemaparan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jumat (6/2/2015). Kandungan BBM dalam bauran energi meningkat dari 8,53 persen, menjadi 8,85 persen. "Energi mix karena ada program pemerintah melistriki perbatasan, sehingga 8,53, jadi 8,85," kata Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman. Saat itu beliau juga mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk menerangi wilayah perbatasan dengan memakai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) karena dinilai lebih cepat. Menurut beliau khusus untuk pulau terluar tidak ada jalan lain PLTD. Seperti kita ketahui pembangkit tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar, apalagi bahan bakarnya. Seperti diketahui, untuk menyalurkan listrik di wilayah terluar yang ditargetkan dapat tercapai 17 Agustus 2015, pemerintah memilih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Total kapasitas PLTD yang digunakan untuk 47 wilayah perbatasan sebesar 60 Mega Watt (MW). Oleh karena itu dibutuhkan suatu pembangkit yang biaya operasionalnya murah, agar penduduk pada daerah perbatasan dapat menyanggupi untuk membayar listrik bahkan bisa gratis. Salah satu solusinya adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH).Mikrohidro diambil dari kata mikro dan hidro. Mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air. Pembangkit Lisrik Tenaga Mikrohidro adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial dari air sebagai penggerak turbinnya. Pembangkit ini menggunakan air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu. Ketinggian terjunan/head (dalam meter) dan jumlah debit airnya (m3/detik) adalah parameter yang penting dalam menentukan kerja yang dihasilkan. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi pembangkit maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak langsung kita ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar tetap seimbang, sehingga sudah seharusnya kita tidak menimbulkan kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor atau erosi.

Gambar.1 Jenis turbin untuk PLTMHKebutuhan penduduk didaerah terbatas tidak ada yang melebihi 1 MW. Sehingga turbin yang digunakan untuk menbangun PLTMH sudah tersedia. Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika terkena air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator akan berputar dan menghasilakan energi listrik. Ada beberapa jenis turbin yang biasa digunakan pada PLTMH. Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama ketinggian head.Berikut adalah alasan mengapa PLMTH sangat baik digunakan pada daerah perbatasan, antara lain:1. Proses yang dilakukan mudah dan murah. Harga turbin, generator, panel kontrol, hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 500 juta per 100kW.2. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga dengan baik,seperti daerah tangkapan, vegetasi sungai dan sebagainya.3. Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak akan sulit untuk mendapatkan part yang rusak.4. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.5. Mengurangi penggunaan energi fosil yang juga secara langsung mengurangi polusi udara.Namun dari beberapa keuntungan diatas, PLTMH juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:1. Pada musim kemarai, energi yang dihasilkan PLTMH menurun karena biasanya jumlah debit air yang berkurang.2. Jarak antara pengguna dan pembangkit juga sangat berpengaruh terhadap kualitas listriknya. Dianjurkan jaraknya adalah 1-2 km dari PLTMH.3. Jika penggunaan listriknya melebihi kemampuan PLTMH, maka pembangkit tersebut akan rusak.Selama ini penduduk daerah perbatasan lebih memilih menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Padahal disekitar mereka ada sumber daya alam yang potensial untuk dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik yaitu air. Penggunaan air sebagai sumber energi listrik lebih menguntungkan daripada menggunakan genset. Bayangkan saja, jika setiap malam genset menghabiskan 3 liter bensin (Rp. 19.500) maka dalam sebulan mereka harusmerogoh kocek sekurang-kurangnya Rp. 585.000 itupun listrik yang diperoleh hanya untuk beberapa jam saja. Belum lagi biaya modal untuk membeli genset dan biaya perawatannya. Dengan menggunakan PLTMH, mereka hanya memerlukan modal untuk investasi awal saja yang bisa disubsidi pemerintah, selanjutnya mereka akan mendapatkan listrik secara gratis selama 24 jam non-stop. Selain itu penggunaan PLTMH di wilayah pedesaan secara tidak langsung juga akan membuat masyarakat aktif untuk menjaga hutan, karena jika hutan tidak terjaga maka sumber air akan mengering sehingga mereka tidak bisa memperoleh listrik.KESIMPULANPembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Indonesia, khususnya di daerah perbatasan. Karena di daerah perbatasan terdapat begitu banyak suangai dan hutan hujan tropis sebagai penyedia sumber energi tersebut. Semuanya tergantung dengan kesadaran kita sebagai engineer yang mengerti masalah energi untuk untuk memaksialkan segala potensi energi terutama di kawasan perbatasan yang belum tersentuh aliran listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu daerah mampu menjadi daerah yang mandiri akan sumber listriknya sendiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk daerah perbatasan.

REFERENSILiputan 6. (2015), Listriki Daerah Perbatasan, PLN Bakar BBM Lebih Banyak. http://m.liputan6.com/bisnis/read/2171806/listriki-daerah-perbatasan-pln-bakar-bbm-lebih-banyak (diakses 27, Februari, 2015)