PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA
Transcript of PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA
1
1
PEMANFAATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) PADA
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS
BULANAN KARYAWAN
[1]Anggraeni Ridwan, [2]Dini Andriyani
[1][2]Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
JL. Margonda Raya 100 Depok 16424 [1][email protected], [2] [email protected]
ABSTRAK Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan mendorong
karyawan tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Salah satu faktor kepuasan kerja adalah dari jumlah bonus yang diterima. Bonus bulanan merupakan salah satu strategi yang berfungsi untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk mencapai standar kinerja perusahaan. Beberapa sistem pengambilan keputusan untuk pemberian bonus pegawai menggunakan metode Weighted Product (WP). Alasan memilih metode ini adalah perhitungan lebih mudah, dan waktu untuk perhitungan lebih singkat dibandingkan metode pengambilan keputusan yang lain. Perancangan aplikasi pengambilan keputusan pemberian keputusan menggunakan metode WP dibuat menggunakan metode Unifed Modeling Language (UML, dengan use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Gambaran aplikasi secara global ditampilkan dengan bantuan struktur navigasi campuran.
Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Weighted Product, Bonus, UML
PENDAHULUAN
Kepuasan karyawan dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan mendorong
karyawan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Kepuasan ini juga membuat karyawan
terus menerus berusaha memperbaiki kinerjanya. Perusahaan harus mengenali faktor-faktor apa
saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Dengan tercapainya kepuasan kerja
karyawan, produktivitas dan kinerja karyawan pun akan meningkat.
Dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah
upah atau gaji, insentif dan bonus. Bonus dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
2
2
memotivasi karyawan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja mereka dan merangsang para
karyawan untuk berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Bonus bulanan merupakan
salah satu strategi yang berfungsi untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih keras untuk
mencapai standar kinerja perusahaan.
Setiap kinerja karyawan akan diberikan bonus bulanan sesuai dengan kinerja yang sudah
dilakukan, akan tetapi pemberian bonus yang masih manual menyebabkan penilaian terhadap
karyawan yang banyak menjadi kompleks, dan memakan waktu yang banyak sehingga terkadang
karyawan tidak mendapatan bonus sesuai kinerjanya.
Ada beberapa metode yang digunakan sebagai penunjang pegambilan keputusan yaitu
Simple Additive Weighting (SAW), Weighted Product (WP), Naïve Bayes, dan Multifactor
Evaluation Process [1]. Tahun 2017 Hajar, Siti melakukan penelitian menggunakan metode
Simple Additive Weighting yang bertujuan pemberian bonus bulanan [2]. Lalu dilanjutkan pada
tahun yang sama Setyo Pangestu melakukan penelitian menggunakan metode Naïve Bayes
[3]. Dan satu tahun yang lalu Fauzi, Firman Farid melakukan penelitian menggunakan
Multifactor Evaluation Process untuk memilih pemberian bonus pada karyawan [4]. Beberapa
aplikasi pengambilan keputusan untuk pemberian bonus pegawai menggunakan metode
Weighted Product. Alasan memilih metode ini adalah perhitungan lebih mudah, dan waktu
untuk perhitungan lebih singkat dibandingkan metode pengambilan keputusan yang lain [5].
PEMBAHASAN
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, permodelan dan manipulasi data. Sistem itudigunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang semi-terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tak seorang
pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang
manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara
memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu [6].
Pengambilan keputusan merupakan hasil suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dipilih dengan mekanisme tertentu, dengan tujuan untuk menghasilkan
3
3
keputusan yang terbaik [7].
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang mampu
memberikan kemampuan pemecahan masalah maupu kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah dengan kondisi semi-terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimanakeputusan seharusnya dibuat.
Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai hasil suatu
proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.Hasil
keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar
prosedur untuk mencapai tujuan tertentu .
Weighted product
Weighted product (WP) adalah keputusan analisis multi-kriteria yang populer dan
merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria. Seperti semua metode FMADM,
WP adalah himpunan berhingga dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam istilah beberapa
kriteria keputusan [8].
Metode Weighted product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut,
dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang
bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi.
Pembobotan metode Weighted product dihitung berdasarkan tingkat kepentingan.Tingkat
kepentingan metode Weghted Product, yaitu :
1. Sangat Tidak Penting
2. Tidak Penting
3. Cukup Penting
4. Penting
5. Sangat Penting
Proses normalisasi bobot kriteria (W), ΣW = 1 adalah
Keterangan:
4
4
Wj : Bobot atribut
ΣWj : Penjumlahan bobot Atribut
Menentukan Nilai Vektor S, yang dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:
Si = ∐� � = 1 ��� �� .................... (2)
Keterangan:
S : menyatakan preferensi alterntaive dianalogikan sebagai vektor S.
X : menyatakan nilai kriteria
W : menyatakan bobot kriteria
i : menyatakan alternatif
j : menyatakan kriteria
n : menyatakan banyaknya kriteria
Menentukan Nilai vector yang akan digunakan Menghitung Preferensi (Vi) untuk
perengkingan. Formulanya seperti berikut:
Keterangan:
Si : Menyatakan nilai hasil vektor
ΣS : Menyatakan hasil pertambahan dari hasil nilai vektor
Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah Menurut Kristanti dan Pangastuti (2019), kinerja karyawan
yang baik dengan etos kerja yang tinggi akan membantu perusahaan untuk dapat memenuhi
target dan membantu perusahaan memperoleh keuntungan [9].
Kinerja karyawan dapat diukur dengan beberapa indicator [10], yaitu:
(1) Kualitas, yang diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan
karyawan.
5
5
(2) Kuantitas,merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah
unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
(3) Ketepatan waktu,merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan,dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
(4) Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap
unit dalam penggunaan surnber daya.
(5) Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana
karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab
karyawan terhadap kantor. Sedangkan indikator penentuan bonus bulanan karyawan
yang digunakan oleh perusahaan yaitu berdasarkan kreatifitas, absensi,
profesionalisme, kebersihan, dan kerja sama.
UML (Unified ModelingLanguage)
UML (Unified Modeling Language) UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan,
visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software. UML
mendifinisikan beberapa jenis diagram resmi, diantaranya: use case diagram, class diagram,
sequence diagram, collaboration diagram, statechart diagram, component diagram, dan
deployment diagram. Menurut Munawar (2005) UML (Unified Modeling Language) adalah
sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,
membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented) [12].
Menurut Munawar (2005) Konsep Dasar UML UML mempunyai sejumlah elemen
grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena ini merupakan sebuah bahasa , UML
mempunyai sejumlah aturan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan elemen-elemen
tersebut[12]. Berikut adalah beberapa jenis diagram yang digunakan dalam pembuatan diagram
UML:
1. Use Case Diagram
Use case adalah penelitian fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case
6
6
diagram bekerja dengan cara mendepenelitiankan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah
sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan
langkah- langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap
skenario mendepenelitiankan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang
lain, perangkat keras atau urutan waktu. Sedangkan pengguna biasa disebut dengan actor. Actor
adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pungguna dalam interaksinya dengan sistem.
2. Class diagram
Class Diagram, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama Class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class
mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan
tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Tipe atribut dan niali
default bisa di munculkan sebagaimana operation.
3. Statechart diagram
Statechart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur
hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan tersebut. Sangat
penting untuk membuat statechart diagram, karena dapat membantu analisis, designer dan
developer dalam memahami perilaku obyek yang ada di sistem. Statechart diagram memastikan
bahwa obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang seharusnya dilakukan. Simbol UML
untuk statechart diagram adalah segi empat yang tiap pojoknya diberi rounded. Titik awalnya
menggukan lingkaran solid yang diarsir dan diakhiri dengan mata.
4. Activity diagram
Activity diagram menunjukkan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan.
Diagram ini sangat berguna untuk menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis.
Kelebihan activity diagrams dibandingkan flow chart adalah kemampuannya dalam
menampilkan aktivitas paralel.
5. Sequence diagram
Sequence diagram dugunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario.
Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan). Komponen utama
sequence diagram terdiri atas obyek yang ditulis dengan kotak segiempat bernama. Message
diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertikal.
Sequence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi diantara obyek.
7
7
Pada diagram ini participant diurutkan dari setiap participant. Kotak kecil pada lifeline
menyatakan aktivation yaitu menjalakan salah satu operation dari participant. State bisa
ditambahkan dengan menempatkannya sepanjang life line.
6. Collaboration diagram
Collaboration diagram adalah bentuk lain dari sequence diagram dimana collaboration
diagram diorganisir menurut ruang atau space. Collaboration diagram merupakan asosiasi
diantara obyek-obyek. Panah di dekat garis asosiasi menunjukkan messag, sedangkan content
message ditunjukkan dengan label. Angka pada message menunjukkan urutan message. Dengan
collaboration diagram memungkinkan untuk memodelkan pengiriman sebuah message
kebanyak obyek pada class yang sama. Demikian juga untuk menunjukkan adanya obyek aktif
yang mengendalikan aliran dari message.
7. Deployment diagram
Deployment atau physical diagram menyediakan gambar bagaimana sistem secara fisik
akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili untuk sebuah kubus.
Garis yang menghubungkan antara 2 kubus menunjukkan hubungan diantara kedua node
tersebut. Tipe node bisa berupa device yang berwujud hardware dan bisa juga processor (yang
mengeksekusi component) atau execution environtment (software yang menjadi host atau
mengandung software yang lain).
Analisis Masalah
Setiap kinerja karyawan akan diberikan tambahan bonus sesuai penilaian yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan. Besaran tambahan bonus dengan penilaian tertinggi akan
mendapatkan tambahan bonus sebesar Rp. 500.000,- , dengan nilai lebih rendah pada penilaian
akan ditambahkan besaran sebesar Rp. 300.000,-, sedangkan untuk karyawan yang memiliki
nilai terendah akan mendapatkan tambahan bonus sebesar Rp. 200.000,-. Dengan adanya
perbedaan pendapatan bonus karyawan maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat membantu
proses pemberian tambahan bonus karyawan.
Analisis masalah bertujuan untuk menganalisis permasalahan yang muncul, pemecahan
masalah, dimulai dari masukan data, bagaimana proses kerja, dan hasil keluarannya. Dalam
mengimplementasikan Sistem Penunjang Keputusan bermetode Weighted Product akan
dibangun sebuah prototype dengan gambaran sistem yang akan tertera pada gambar 3.2 di bawah
8
8
ini.
Gambar 3. 2 Proses Weighted Product
Pada Gambar 3.2 menjelaskan bahwa langkah pertama menganalisis sitem adalah
menginput alternatif. Selanjutnya yaitu menginput kriteria, dan bobot. Kriteria adalah ukuran
yang menjadi dasar penilaian, dan bobot adalah pengaruh nilai pada setiap kriteria. Setelah
menentukan kriteria, dan bobot maka selanjutnya adalah menginput nilai alternatif pada kriteria.
Langkah keempat yaitu perhitungan normalisasi bobot. Perhitungan normalisasi bobot,
atau disebutdengan penjumlahan semua bobot kriteria. Hasil dari normalisasi bobot akan
9
9
terproses di perhitungan vektor S. Setelah menemukan hasil di perhitungan vektor S maka
sistem akan memproses perhitungan vektor V. Hasil vektor V akan diurutkan dari yang terbesar
ke yang terkecil.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini tentang data karyawan pada PT. XYZ seperti menentukkan kriteria,
dan nilai bobot apa yang digunakan untuk menjadi patokan dalam penentuan pemberian bonus
bulanan karyawan. Dalam penentuan kriteria, dan nilai bobot ini dilakukan wawancara terhadap
Human Resource Departement atau departemen Sumber Daya Manusia sehingga dapat
ditentukan bahwa kriteria yang ditentukan adalah profesionalisme, kerja sama, absensi,
kreativitas, dan kebersihan, sedangkan bobot nilai disetiap kriteria adalah 5, 3, 2, 4, dan 1.
Pengambilan Keputusan Pemberian Bonus Karyawan menggunakan Weighted Product
Dalam pengambilan keputusan ini dilakukan perhitungan untuk menentukkan bonus
karyawan pada PT. XYZ dengan menggunakan metode Weighted Product. Metode Weighted
Product yaitu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternative terbaik dari
sejumlah alternative berdasarkan kriteria tertentu. Konsep dasar metode ini adalah perkalian
untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu
dengan bobot atribut yang bersangkutan. Pada perhitungan kriteria terdapat dua jenis yaitu
kriteria cost atau kriteria benefit. Pada kriteria cost menjelaskan nilai berkurang, sedangkan pada
nilai benefit menjadi nilai tambah pada setiap alternatif
Berikut merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan
persyaratan bonus bulanan karyawan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Adapun
kriteria tersebut adalah profesionalisme (C1), kerja sama (C2), absensi (C3), Kreatifitas (C4),
dan kebersihan (C5). Dalam melakukan perhitungan menggunakan metode Weighted Product
terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, dan dapat digambarkan pada bagan flowchart.
Flowchart merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan
merepresentasikan simbol-simbol tertentu, yang mudah dipahami, dapat dilihat pada gambar 3.3
di bawah ini.
10
10
Gambar 3.3 Proses perhitungan
Gambar 3.3 di atas menjelaskan tentang tahapan-tahapan pemecahan masalah
menggunakan metode Weighted Product sebagai berikut :
1. Menentukkan alternative
Alternative yang digunakan pada proses perhitungan ini adalah sampling dari karyawan PT.
11
11
XYZ, seperti yang ditampilkan pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3. 1 Tabel Alternative
Kode Nama Karyawan
Alamat Umur Jenis Kelamin
Jabatan
A1
Angga Azhar
Jl. Megatruh Blok F52 No 25/26 Pengasinan, Rawa Lumbu, Bks 17115
24
Laki-Laki
Bidang Kreatif
A2
Muhammad Dafa Oktamilano
Jl. Mawar IV No.1 , Pondok Hijau Permai, RT 00/14 Pengasinan, Rawa Lumbu, Bks 17115
24
Laki-Laki
Bidang
Produksi
A3
Asty Desty R
Jl. Swadaya Raya No.37, RT.004/028, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
35
Perempuan
Account
Management
A4
Vinny Wulandari
Jl. Narogong Jaya Raya Blok C42 No.1,RT.001/RW. 019,Pengasinan, Kec.Rawalumbu, Bks, JawaBarat 17115
21
Perempuan
Account
Management
A5
Ragil Septianto
Jl. Asmaradhana No. 26 RT.003/RW.030, Pengasinan, Kec.Rawalumbu, Bks,Jawa Barat 17115
26
Laki-Laki
Bidang Kreatif
12
12
Tabel 3. 1 Tabel Alternative (lanjutan)
Kode Nama Karyawan
Alamat Umur Jenis Kelamin
Jabatan
A6
M. Nur Fauzi
Jl.Maskumambang 19 RT.005/RW.027, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
27
Laki-Laki
Bidang Media
A7
Putri Damayanti
Jl. Ciptomangun Kusumo No. 25 RT.006/RW.013, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
25
Perempuan
Bidang Media
A8
Dimas Aprila
Jl.Merpati No.29 RT.005/RW.015, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
28
Laki-Laki
Bidang Kreatif
A9
Vanessa Azzahra
Jl. Tanjung Pinang No. 14 RT.011/015, Pengasinan, Kec. Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
30
Perempuan
Bidang Kreatif
A10
Melina SharoonA
Jl. Kapuk 1, RT.005/ 019, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
22
Perempuan
Bidang
Produksi
A11
Nisrina Nurbaiti
Jl. Cemp. Portal No.27, RT.004/016, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
27
Perempuan
Bidang
Produksi
A12
Fitriana Swastika Ramadhanti
Jalan Borneo Perum Bumi Bekasi Baru Jl. Pariwisata, RT.001/RW.002, Pengasinan, Bekasi Utara, Jawa Barat 17115
25
Perempuan
Riset
Pemasaran
13
13
Tabel 3. 1 Tabel Alternative (lanjutan)
Kode Nama Karyawan
Alamat Umur Jenis Kelamin
Jabatan
A13
Nafila Alsa M
Jl.Pramuka no.19, RT.001/RW.017, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
26
Perempuan
Riset
Pemasaran
A14
Hanna Rulandari
Jl.Pengasinan Raya II No.140 B, RT.007/ 002, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
33
Perempuan
Riset
Pemasaran
A15
Aini Zulfah
Jl. Kapuk 1, RT.005/019, Pengasinan, Rawalumbu, Bks, Jawa Barat 17115
29
Perempuan
Konsultan Pemasaran
2. Menentukan Kriteria dan bobot.
Langkah yang kedua adalah memberikan nilai bobot pada setiap kriteria
Tabel 3.2 Kriteria dan bobot
Kode Kriteria Bobot
C1 Profesionalisme 5
C2 Kerja Sama 3
C3 Absensi 2
C4 Kreatifitas 4
C5 Kebersihan 1
3. Memberikan nilai alternative pada kriteria.
Langkah yang ketiga adalah memberikan nilai alternative pada kriteria.
14
14
Tabel 3.3 Alternative dan Penilaian
Kode Alternative
Profesionalisme Kerja Sama
Absensi Kreatifitas Kebersihan
A1 9 7 8 9 8
A2 7 6 8 9 5
A3 7 8 6 8 8
A4 8 9 7 6 7
A5 6 7 9 7 6
A6 9 6 8 8 7
A7 9 6 7 9 6
A8 8 7 4 7 5
A9 9 6 5 7 8
A10 5 9 8 7 5
A11 7 8 9 6 7
A12 6 5 6 8 7
A13 6 7 8 9 7
Tabel 3. 4 Alternative dan Penilaian (lanjutan)
Kode Alternative
Profesionalisme Kerja Sama
Absensi Kreatifitas Kebersihan
A14 7 8 5 8 9
A15 9 7 8 9 7
.
4. Normalisasi Bobot
Langkah yang keempat adalah normalisasi bobot. Normalisasi bobot adalah menghitung
jumlah semua bobot dan dibagi dengan masing-masing bobot kriteria, atau dapat digambarkan
dengan rumus :
15
15
5. Perhitungan Vektor S
Langkah yang kelima adalah perhitungan vektor S. rumus dari vektor S adalah sebagai
berikut :
Si = ∐� � = 1 ��� �� ........................... (2.2)
S1 = (90.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.962645
S2 = (70.333 )(60.2)(80.133 )(9−0.2667 )(5−0.6667 )= 1,805839
S3 = (70.333 )(80.2)(60.133 )(8−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.840945
S4 = (80.333 )(90.2)(70.133 )(6−0.2667 )(7−0.6667 )= 2.191348
S5 = (60.333 )(70.2)(90.133 )(7−0.2667 )(6=0.6667 )= 1.898451
S6 = (90.333 )(60.2)(80.133 )(8−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.981341
S7 = (90.333 )(60.2)(70.133 )(9−0.2667 )(6−0.6667 )= 1.905677
S8 = (80.333 )(70.2)(40.133 )(7−0.2667 )(5−0.6667 )= 1.898308
S9 = (90.333 )(60.2)(50.133 )(7−0.2667 )(8−0.6667 )= 1.911356
16
16
S10 = (50.333 )(90.2)(80.133 )(7−0.2667 )(5−0.6667 )= 1.871945
S11 = (70.333 )(80.2)(90.133 )(6−0.2667 )(7−0.6667 )= 2.116912
S12= (60.333 )(50.2)(60.133 )(8−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.606081
S13= (60.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.729859
S14 = (70.333 )(80.2)(50.133 )(8−0.2667 )(9−0.6667 )= 1.782679
S15 = (90.333 )(70.2)(80.133 )(9−0.2667 )(7−0.6667 )= 1.980195
6. Perhitungan Vektor V
Langkah yang keenam adalah perhitungan vektor V. rumus dari vektor S adalah sebagai
berikut:
V1 = 1.962645 = 0.068904 28,48
V2 = 1,805839 = 0.063399 28,48
V3 = 1.840945 = 0.064632 28,48
V4 = 2.191348 = 0.076934 28,48
V5 = 1.898451 = 0.066651 28,48
V6 = 1.981341 = 0.069561 28,48
V7 = 1.905677 = 0.066904 28,48
V8 = 1.898308 = 0.066646 28,48
17
17
V9 = 1.911356 = 0.067104 28,48
V10 = 1.871945 = 0.06572 28,48
V11= 2.116912 = 0.07432 28,48
V12= 1.606081 = 0.056386 28,48
V13= 1.729859 = 0.060732 28,48
V14= 1.782679 = 0.062586 28,48
V15= 1.980195 = 0.069521 28,48
7. Perangkingan Vektor V
Langkah yang terakhir adalah perangkingan vektor V
Tabel 3.5 Perankingan Vektor V
No. Nama Nilai
1 Vinny Wulandari 0.076934
2 Nisrina Nurbaiti 0.07432
3 M. Nur Fauzi 0.069561
4 Aini Zulfah 0.069521
5 Anggara Azhar 0.068904
6 Vannesa Azzahra 0.067104
7 Putri Damayanti 0.066904
8 Ragil Septianto 0.066651
9 Dimas Aprilia 0.066646
18
18
Tabel 3.5 Perankingan Vektor V (lanjutan)
NO Nama Nilai
10 Melina Sharoon A 0.06572
11 Asty Desty R 0.064632
12 Muhammad Daffa 0.063399
13 Hanna Rulandari 0.062586
14 Nafila Alsa M 0.060732
15 Fitriana Swastika 0.056386
Rancangan Aplikasi
Rancangan Aplikasi yang dilakukan terdiri dari Unifed Modeling Language (UML),
strukur navigasi, dan tampilan antarmuka.
Unifed Modeling Language (UML)
Web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan metode Weighted
Product ini dirancang menggunakan UML yang terdiri dari diagram use case, diagram activity,
dan class diagram.
Use Case Diagram
Use Case Diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan
dengan metode Weighted Product ditampilkan pada gambar 3.4 menjelaskan bahwa terdapat
empat actor yaitu Human Resource Development (HRD), Manager, Bendahara, dan admin.
19
19
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Web
Empat actor tersebut memiliki hak akses masing-masing untuk membuka menu HRD
memiliki hak akses terbanyak karena dapat menginput data karyawan, mendelete karyawan,
melihat data karyawan, mengubah data karyawan, melihat kriteria, mengubah kriteria,
menghapus kriteria, menginput nilai karyawan, mengubah nilai karyawan, dan melihat data
karyawan. Manager memiliki hak akses melihat data karyawan, dan melihat hasil penilaian
karyawan. Bendahara memiliki hak akses paling sedikit, karena hanya dapat menlihat hasil
penilaian, dan yang terakhir admin. Admin hanya dapat mengubah, menghapus, dan
menambahkan akses kepada tiga actor sebelumnya.
Activity Diagram
Activity diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan
dengan metode Weighted Product dibagi menjadi empat aktivitas dapat dilihat pada gambar 3.5
di bawah ini.
.
20
20
Gambar 3. 5 Activity Diagram HRD
Pada gambar 3.5 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh HRD adalah login,
lalu sistem menampilkan login, HRD akan menginput username, dan password. Maka sistem akan
memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai. Jika sesuai
maka sistem akan menampilkan menu HRD, jika tidak sesuai maka sistem akan kembali
menampilkan login. Di dalam sistem HRD dapat menginput, dan mengedit data karyawan,
21
21
kriteria, dan penilaian. Setelah melakukan edit, atau input maka sistem akan memberikan kepada
database untuk disimpan.
Activity yang kedua adalah aktivitas dari manager pada gambar 3.6 di bawah ini.
Gambar 3. 6 Activity Diagram Manager
Pada gambar 3.6 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh Manager adalah
login, lalu sistem menampilkan login, Manager akan menginput username, dan password. Maka
sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.
Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu Manager, jika tidak sesuai maka sistem akan
kembali menampilkan login. Di dalam sistem manager hanya dapat melihat data karyawan, dan
data hasil penilaian.
Pada activity ketiga menjelaskan aktivitas dari bendahara dapat dilihat pada gambar 3.7 di
bawah ini.
22
22
Gambar 3.7 Activity Diagram bendahara
Pada gambar 3.7 menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh bendahara adalah
login, lalu sistem menampilkan login, bendahara akan menginput username, dan password. Maka
sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.
Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu Hasil Penilaian, jika tidak sesuai maka sistem
akan kembali menampilkan login. Bendahara hanya dapat melihat menu hasil dari penilaian.
Aktivitas yang terakhir adalah aktivitas dari admin, aktivitas admin dapat dilihat pada
gambar 3.8 di bawah ini.
23
23
Gambar 3. 8 Activity Diagram Admin
Pada gambar 3.8 di atas menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh admin adalah
login, lalu sistem menampilkan login, admin akan menginput username, dan password. Maka
sistem akan memvalidasi ke database, bahwa username, dan password, sesuai atau tidak sesuai.
Jika sesuai maka sistem akan menampilkan menu data login, jika tidak sesuai maka sistem akan
kembali menampilkan login. Di dalam data login admin dapat menginput, mengubah dan
menghapus data.
Class Diagram
Class diagram adalah tabel yang berisi database dan relasi antar tabel di dalam database
tersebut. Class diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan
metode Weighted Product dapat dilihat pada gambar 3.9 di bawah ini
24
24
Gambar 3.9 Class Diagram
Class diagram untuk web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan dengan
metode Weighted Product memiliki empat tabel, yaitu wp_alternatives, alternatif, kriteria, dan
login. Tiga tabel tersebut saling berelasi kecuali login, login hanya digunakan untuk mengakses
menu. Tabel wp_alternative, dan kriteria menjadi komposisi untuk tabel alternative. Tabel
alternative berfungsi sebagai data yang akan dihitung di sistem dapat dilihat pada tabel 3.6 di
bawah ini.
Tabel 3.6 Tampilan Tabel Alternatif
Field name Type
Id_alternative Integer
Nama Varchar
K1 Float
K2 Float
K3 Float
K4 Float
K5 Float
25
25
Pada tabel 3.7 di bawah ini adalah tabel wp_alternativ, tabel wp_alternative digunakan
untuk menyimpan data karyawan. Yang namanya menjadi komposisi di tabel alternatif.
Tabel 3.7 Tabel wp_alternative
Field name Type
Id_alternative Integer
Nama Varchar
umur Integer
Jenis_kelamin varchar
Alamat Varchar
Posisi Varchar
Tabel 3.8 di bawah menjelaskan tabel kriteria. Pada tabel kriteria merupakan tabel
komposisi untuk tabel alternatif. Attribute kepentigan, costbenefit, dan kriteria menjadi
komposisi di tabel alternatif.
Tabel 3. 8 Tabel Kriteria
Field name Type
Id_kriteria Integer
Kriteria Varchar
Kepentingan Varchar
Cost_benefit varchar
Sedangkan tabel login pada tabel 3.9 di bawah sebagai penyimpanan data untuk membuka
web sistem penunjang keputusan bonus bulanan karyawan.
2
6
26
Tabel 3. 8 Tabel Login
Field name Type
Id_login Integer
Nama Varchar
Username Varchar
Password varchar
Kesimpulan
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Bulanan Karyawan menggunakan
metode Weighted Product, merupakan sistem yang digunakan untuk mempermudah dalam
penentuan bonus bulanan karyawan PT. XYZ. Dengan memgimplementasikan sistem dalam
penentuan bonus karyawan, maka proses pengolahan data diharapkan semakin tepat, dan
mengurangi kesalahan dalam menentukkan bonus karyawan sesuai kinerjanya.
Perancangan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode Unifed Modeling
Language (UML). Diagram yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram, dan
class diagram. User atau pengguna yang terlibat pada sistem ini yaitu, admin, Human Resource
Development (HRD), Manager, dan Bendahara. Sistem ini dapat memproses data login, data
karyawan, jenis kriteria, memproses penilaian karyawan, merangking dari nilai karyawan yang
terbesar, ke yang terkecil, dan penentuan nilai bonus yang didapat setiap karyawan.
Daftar Pustaka
[1]. Teguh, P. (2014). “Metode Penunjang Keputusan”. Malang
[2]. Hajar, Siti. (2017). “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja
Pegawai dengan Menggunakan Metode SAW pada PT. Univeral Indofood”. Universitas
Potensi Utama
[3]. Setyo Pangestu, Afin (2017). “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus pada Guru
Honorer SMK Negeri 1 Tenggarong menggunakan Metode Naive Bayes”. S1 Sistem
Informasi thesis, Sistem Informasi.
2
7
27
[4]. Fauzi, Firman Farid (2019). “Sistem Penunjang Keputusan Pemberian Bonus Kepada
Kapal CV. Wijaya Karya Utama Menggunakan Metode Multifactor Evaluation
Process (MFEP)”. S1 Teknik Informatika thesis, STMIK Widya Cipta Dharma.
[5]. Nur Jaya, (2017). “Perbandingan Metode SAW Dengan Metode WP Pada Sistem Seleksi
Karyawan Tetap”. Universitas Pamulang
[6]. Kusrini. (2010). “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan”.
Yogyakarta: Andi Offset.
[7]. Nofriansyah, D. (2015). “Konsep Data Mining vs Sistem Penunjang Keputusan”.
Yogyakarta: Deepublish.
[8]. Kusumadewi. (2010). “ Fuzzy Multi- Atrribute Decision Making (Fuzzy MADM)”.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9]. Kristanti, D., & Pangastuti, R. L. (2019). “ Kiat-kiat Merangsang Kinerja Karyawan
Bagian Produksi”. Media Sahabat Cendikia.
[10]. Sulaksono, H. (2015). “Budaya Organisasi Dan Kinerja”. Deepublish
[11]. Putra, WW,(2018). “Sistem Kehadiran Mahasiswa Menggunakan Qr Code Berbasis
Lokasi Dan Fingerprint Dengan Perangkat Bergerak”. Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
[12]. Munawar. (2010) . Pengenalan Sistem Informasi: edisi revisi”. Andi Publisher,
Yogyakarta