Pemanfaatan Limbah Batu Karbida Dalam Pembuatan Batako part 2 _ IMEC 2009

download Pemanfaatan Limbah Batu Karbida Dalam Pembuatan Batako part 2 _ IMEC 2009

If you can't read please download the document

description

Pemanfaatan Limbah Batu Karbida Dalam Pembuatan Batako. Limbah batu karbida dapat meningkatkan kekutan batako.

Transcript of Pemanfaatan Limbah Batu Karbida Dalam Pembuatan Batako part 2 _ IMEC 2009

BAB I17BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDari tahun 1945 hingga tahun 2009, Indonesia masih berstatus negara berkembang. Berbagai usaha sedang dilakukan untuk melepaskan diri dari belenggu tersebut. Akhir-akhir ini Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala bidang. Tuntutan untuk menjadikan segala sesuatu lebih baik telah membawa Indonesia kepada teknologi yang lebih maju. Bidang tekhnik sipil pun saat ini telah mengalami banyak kemajuan, termasuk pada teknologi beton ataupun batako. Banyak dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah ke dalam campuran beton dan batako untuk mendapatkan beton dan batako yang lebih murah tetapi tidak mengurangi dan batako itu sendiri.Limbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan bahan. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam yangsemakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan. Di sisi lain, Indonesia yang dewasa ini memperbaiki di bidang perindustrian, juga menghasilkan limbah, yaitu seperti limbah karbit. Limbah- limbah ini banyak ditemukan di industri-industri, seperti PT Samator Gas Industry. Sebenarnya, limbah karbit tidak hanya dihasilkan oleh industri, tetapi juga dihasilkan oleh bengkel las karbit. Di dalam limbah karbit ini berisi zat-zat yang sebenarnya masih memiliki manfaat. Limbah karbit dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam pembuatan bahan-bahan bangunan yang hasil dari pemanfaatan limbah karbit tadi memiliki kualitas yang tidak kalah dengan hasil produksi standar.Peluang inilah yang akan penulis coba untuk dikembangkan lebih lanjut yaitu memanfaatkan limbah sekam padi dan karbit sebagai bahan baku pembuatan batako, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis namun kualitas tetap menjadi acuan.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dijawab pada penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut :1. Bagaimana cara pembuatan batako dengan bahan baku campuran limbah las karbit dan abu sekam ?2. Bagaimana kekuatan batako campuran limbah karbit dan abu sekam dalam menahan beban ?1.3 TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:Mengetahui cara pembuatan batako dengan bahan baku campuran limbah las karbit dan abu sekam Mengetahui kekuatan batako campuran limbah karbit dan abu sekam dalam menahan beban1.4 ManfaatPenulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat. Baik bagi pelajar, masyarakat, pemerintah dan ilmu pengetahuan.1. Bagi PelajarMenambah wawasan berupa pengetahuan tentang cara memanfaatkan limbah karbit dan abu sekam dalam kehidupan sehari-hari.2. Bagi MasyarakatDapat memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan masyarakat untuk memanfaatkan limbah karbit dan abu sekam dalam pembangunan, membantu masyarakat untuk menghindari berbagai dampak buruk yang disebabkan oleh limbah yang menumpuk dan tak terpakai. 3. Bagi pemerintahDapat menggugah pemerintah untuk mensosialisasikan pemanfaatan limbah karbit dan abu sekam kepada masyarakat luas dan dapat dijadikan suatu inovasi baru demi kemajuan teknologi Indonesia dan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan sedikit permasalahan bangsa di bidang pembangunan dan perekonomian.4. Bagi ilmu pengetahuanDapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut supaya dapat dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat serta meminimalisasi ketergantungan terhadap penggunaan bahan-bahan yang berasal dari bahan-bahan kimia sintetik.BAB IITELAAH PUSTAKA2.1 Sekam PadiLimbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari suatu proses pengolahan bahan. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam yangsemakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan.Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan padi, sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.(http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com) Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat di bawah. (http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com)Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno (1979) :- Kada air : 9,02%- Protein kasar : 3,03%- Lemak : 1,18%- Serat kasar : 35,68%- Abu : 17,17%- Karbohidrat dasar : 33,71Komposisi kimia sekam padi menurut DTC - IPB :- Karbon (zat arang) : 1,33%- Hidrogen : 1,54%- Oksigen : 33,64%- Silika : 16,98%Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya:* Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia.(http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com)* Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah. (http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com)* Sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil. (http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com)*Sekam padi dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan menambah unsur hara tanah. Penggunaan Sekam padi juga akan memperbaiki sifat fisik tanah dengan mengurangi kepadatan tanah. Adanya Sekam padi memperluas ketersediaan lengas tanah. Pembenaman Sekam secara tidak langsung juga memperbaiki sifat fisik tanah. (http://www.images.redhr.multiply.com) 2.1.1 Arang Sekam PadiArang sekam merupakan hasil lanjutan dari pembakaran maupun pemanasan sekam padi sebelum menjadi abu. Sebagian besar unsur yang menyusun arang sekam padi adalah karbon (C). Warna hitam gelap dengan kandungan unsur karbon pada arang sekam dapat di peroleh dengan cara melakukan pembakaran pada suhu 60 C. Arang sekam padi sering dimanfaatkan oleh para pecinta tanaman hias dan tabulampot. Mereka memanfaatkan arang sekam padi sebagai media penyemai bibit tanaman dan media tanam tanaman induk, seperti tanaman adenium. Namun, untuk menyemai bibit adenium, sebagian besar pecintanya menggunakan abu sekam padi karena diyakini lebih steril. 2.1.2 Abu Sekam PadiAbu sekam adalah abu dari hasil akhir pembakaran sekam padi. Warna abu sekam padi beranekaragam, sesuai dengan temperatur yang digunakan untuk mengabukan sekam padi. Pengabuan pada temperatur tinggi akan menghasilkan silika berwarna merah muda dengan bentuk silika kristobalit dan tridimit serta sedikit sekali yang berbentuk kuarsa. Pengabuan pada temperatur rendah menghasilkan abu sekam berwarna kelabu dan berstruktur amorf. (http:// iqmal.staff.ugm.ac.id)Della et al. dalam http://iqmal.staff.ugm.ac.id (2002) juga menyatakan bahwa pengabuan pada variasi temperatur dan waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk menghasilkan silika yang amorf atau kristalin. Menurut Upe dalam Suwanti http://iqmal.staff.ugm.ac.id (2004), silika berada dalam 4 bentuk, yaitu amorf, tridimit, kristobalit, dan kuarsa. Dari keempat bentuk silika tersebut bentuk amorflah yang paling reaktif. Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. Abu sekam baik untuk media tanam karena lebih steril. (http://id.answers.yahoo.com" http://id.answers.yahoo.com) Selain itu, abu sekam juga berfungsi sebagai bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. Yaitu berfungsi memperbaiki sifat tanah dan membantu mengikat unsur nitrogen, fospor, dan kalium (NPK) dalam tanah. (http://id.answers.yahoo.com) 2.1.3 Proses Pembuatan Abu SekamSekam merupakan bahan dasar untuk membuat Abu Sekam. Untuk membuat Abu Sekam cukup mudah, yaitu:1. Menyiapkan sekam kering dan wadah yang terbuat dari bahan seng.2. Membuat api dalam tungku.3. Setelah membuat api, kemudian letakkan wadah yang telah diisi sekam di atas tungku.4. Menjaga api agar tetap menyala hingga sekam secara perlahan-lahan berubah menjadi arang sekam hingga menjadi abu.5. Abu sekam telah jadi dan siap digunakan untuk dijadikan bahan campuran dalam pembuatan batako.2.2 KarbitKarbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah. Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:CaC2 + 2 H2O C2H2 + Ca(OH)2 Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan.(http://id.wikipedia.org) 2.2.1 Limbah KarbitLimbah industri gas karbit, berdasarkan analisis dari laboratorium, merupakan limbah yang mengandung kapur (CaO) 66,18 % yang didapatkan berdasarkan sampel limbah umur satu minggu dan umur satu tahun. (http://digilib.itb.ac.id). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa, limbah karbit adalah pembuangan sisa-sisa produksi pembuatan gas tabung yang tidak terpakai. (http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id). Limbah karbit mengandung zat-zat kimia tertentu (kalsium) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 59,98%-66,18%. Komposisi kimia limbah karbit dapat dilihat pada Tabel 2.2.1.1SenyawaJumlah (%)SiO21.48CaO59.98Fe2O0.09Al2O 9.07MgO0.67Lain-lain28.71Tabel 2.2.1.1 Senyawa Kimia dalam Limbah Karbit (http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id). 2.3 PasirPasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. (http://id.wikipedia.org" http://id.wikipedia.org)Macam-macam pasir: (http://digilib.petra.ac.id)1. Pasir Gunung2. Pasir Pantai3. Pasir Sungai4. Pasir Silika2.4 Lumpur (Tanah Liat)Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air.(http://id.wikipedia.org)Tanah lempung terdiri dari kaolinit, ilit dan monmorilonit juga kwarsa, felspar, mika dan kotoran lainnya. Kalau ditambahkan air, ia akan mejadi lekat dan jika lebih banyak air akan menjadi seperti pasta. Kalau lempung kehilangan kadar airnya, sifat lekatnya akan menjadi sangat berkurang.(http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id)2.5 Batu GampingBatu gamping adalah batu yang terbuat dari pengendapan cangkang kerang dan siput, foraminifera atau ganggang. Batu itu berwarna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, cokelat, atau hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan kapur adalah aragonit. Ia merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit. Mineral lainnya siderit, ankarerit, dan magnesit, tapi ketiganya berjumlah sangat sedikit. (http://www.pusatagroindustri.com" http://www.pusatagroindustri.com)Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka kalsit yang berasal dari organisme microscopik di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang. Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.(http://batuan-sediment.blogspot.com) 2.5.1 Macam-macam Batu GampingAdapun macam-macam batu gamping adalah sebagai berikut:a. Batu Gamping Non Klastik. Batus gamping ini berwarna putih sampai putih abu-abu, bagian luar biasanya berwarna coklat kemerahan sampai hitam karena mengalami pelapukan. Banyak mengandung fosil foraminifera dan dibeberapa tempat mengandung kalsit. Berstuktur masif, kompak (solid) dan sering kali terdapat rongga-rongga karena proses pelarutan. Proses pelarutan yang intensif akan menghasilkan aliran sungai bawah tanah dan gua kapur. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)NoSenyawaPersentase1.CaO61.06 % - 64.02 %2.MgO0.19 % - 0.20 %3.Fe2O30.20 % - 0.59 %4.P2O50.02 % - 0.03 %*Tabel 2.5.1a. Senyawa yang menyusun batu gamping nonklastik *(http://disperindagtam.grobogan.go.id" http://disperindagtam.grobogan.go.id)b. Batu Gamping KlastikBatu gamping ini berwarna putih kekuningan sampai putih kecoklatan. Dalam kondisi lapuk berwarna coklat kemerahan sampai hitam. Struktur perlapisan, terkadang terdapat sisipan lempung gampingan. Bagian luar batu gamping ini bersifat hablur dan cenderung rapuh. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)c. Batu Gamping PasiranBatu gamping ini berwarna putih, abu-abu kehijauan bagian luar biasanya berwarna coklat karena mengalami pelapukan. Dalam pembentukannya batu gamping Pasiran diendapkan secara berlapis, berselang-seling dengan lapisan batu lempung gampingan. Ketebalan lapisan batu gamping pasiran ini berkisar antara 20 sampai dengan 70 cm. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)d. Batu Lempung GampinganBatu lempung gampingan ini berwarna putih sampai abu-abu kehijauan. Berstruktur perlapisan dengan sisipan batu gamping pasiran. Ketebalan lapisan berkisar antara 50 sampai 100 cm, terkadang lebih tebal lagi dan cenderung masif.(http://disperindagtam.grobogan.go.id" http://disperindagtam.grobogan.go.id) 2.5.2 Manfaat Batu Gampinga. Batu Gamping Non Klastik. Batu gamping saat ini sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kapur tohor dan digunakan sebagai batu pecah untuk pondasi bangunan atau jalan. Dengan kandungan CaO yang tinggi diatas 50 % dan oksida besi (Fe2O3) di bawah 4,5 % batu gamping ini juga layak dikembangkan untuk industri semen Portland. Karena sifatnya yang keras dan kompak (solid), maka batu gamping ini dapat dimanfaatkan untuk ornament pada dinding. Bentukan rongga-rongga pada bagian luar batu gamping ini juga dapat digunakan sebagai hiasan taman. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)b. Batu Gamping KlastikSeperti halnya batu gamping non klastik, batu gamping ini juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kapur tohor dan digunakan sebagai batu pecah untuk pondasi bangunan atau jalan. batu gamping ini juga layak dikembangkan untuk industri semen Portland. Karena sifatnya yang cenderung rapuh, maka batu gamping ini dapat dimanfaatkan timbunan jalan dan campuran dalam perbaikan tanah pondasi jalan. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)c. Batu Gamping PasiranBatu gamping ini kurang baik jika digunakan untuk bahan baku industri. Batu gamping pasiran ini lebih cocok digunakan sebagai bahan pondasi bangunan, material urugan atau bahan perkerasan jalan. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)d. Batu Lempung GampinganBatu lempung gamping ini dapat digunakan sebagai tanah urugan. Sedangkan sisipan batu gamping pasirannya dapat digunakan sebagai bahan pondasi bangunan atau bahan perkerasan jalan.(http://disperindagtam.grobogan.go.id)e. Batu gamping bersifat higroskopis, artinya mempunyai kemampuan untuk menyerap air. Karena itulah ia mampu mengurangi kadar air dalam bioetanol. (Soekaeni SE, produsen bioetanol dalam http://www.pusatagroindustri.com" http://www.pusatagroindustri.com) 2.5.3 Daerah Penghasil Batu Gamping Sumber batu gamping tidak mudah ditemukan di setiap wilayah yang ada di Indonesia. Batu gamping hanya dapat ditemukan di daerah-daerah tertentu, yaitu daerah yang memiliki bukit ataupun gunung kapur. Daerah-daerah penghasil batu gamping di Indonesia di antaranya adalah:a. Tolikara-Yahukimo dan Jayawijaya, Papua.(http://regionalinvestment.com)b. Batu gamping non klastik dapat ditemukan di Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, dan Wirosari. (http://disperindagtam.grobogan.go.id) c. Batu gamping klastik dapat ditemukan di daerah Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, Ngaringan, Tanggungharjo, Kedungjati, Gubug, Karangrayung, Penawangan, Toroh, Geyer, Pulokulon, Kradenan, Gabus. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)d.Batu gamping pasiran dapat di temukan di daerah Kecamatan Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, Ngaringan, Kedungjati, Gubug, Karangrayung. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)e. Batu Lempung Gampingandapat ditemukan di daerah Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Wirosari, Ngaringan, Tanggungharjo, Kedungjati, Karangrayung, Toroh, Geyer, Pulokulon, Kradenan, Gabus. (http://disperindagtam.grobogan.go.id)f.Kalimantan Timur pada table 2.5.3f di bawah ini: (http://www.bongkar.co.id" http://www.bongkar.co.id)No.KabupatenSumber DayaKualitas1. Bulungan18.666.650 Ton CaO = 51,82%MgO = 0,05%2. Berau3.102.250.000 TonCaO = -%MgO = -%3. Kutai Timur 1.340.191.000 TonCaO = 49,7 -56%MgO= 0,005- 2,0%4. Kutai Kertanegara24.000.000 TonCaO = 43,75 -56%MgO= 0,005- 2,1%5. Paser1.940.000.000 TonCaO = 44,85%MgO = 0,05 %Tabel 2.5.3f. Daerah penghasilbatu gamping di Kalimantan timur BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Jenis PenelitianDalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan jenis penelitian eksperimen. Yaitu, penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam kontrol terhadap kondisi. Dalam penelitian ini, membuat table perbandingan terhadap bahan penelitian kemudian diolah menjadi data. Setelah itu, dilakukan uji kekuatan tekan kubus bata.3.2 Waktu dan TempatEksperimen yang dilakukan oleh penulis, dimulai dari tanggal 08 April 2009, dan selesai pada tanggal 29 April 2009. Eksperimen ini dilakukan di Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Pamekasan.3.3 Langkah-langkah PenelitianLangkah-langkah penelitian yang telah ditempuh dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan daftar perbandingan bahan campuran batakoDalam pembuatan batako ini, dibuatkan perbandingan bahan-bahan yang akan dicampurkan dalam pembuatan batako. Bahan-bahan yang digunakan tidak sama dengan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batako standart. 2.Pembuatan batakoPada pembuatan batako, cara membuatnya sama seperti membuat batako dengan bahan-bahan standart. Hanya saja pada pembuatan batako dengan memanfaatkan limbah karbit ini, limbah karbit dan abu sekam digunakan sebagai bahan utama yang akan dijelaskan pada bab IV.3.Uji kekuatan batakoUji kekuatan batako merupakan suatu uji coba untuk mengetahui sejauh mana kekuatan batako dalam menahan beban? 3.4 Teknik Pengumpulan DataPenulis dalam teknik pengumpulan data eksperimennya, berdasarkan hasil uji kekerasan batako menggunakan beban, berdasar data ini penulis menarik kesimpulan akhir dari hasil eksperimennya.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Pembuatan BatakoDalam pembuatan batako ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang terdiri dari :1. limbah karbit las2. abu sekam3. kapur (gubuk)4. lempung5. pasir hitam6. bata merah7. air8. cetakan9. wadahAdapun cara pembuatan batako adalah sebagai berikut:1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Masukkan limbah karbit dengan perbandingan yang telah dibuat dalam tabel ke dalam wadah. Lihat tabel 4.2.13. Aduk sampai rata. 4. Masukkan air ke dalam campuran tadi. Kemudia diaduk kurang lebih selama 10 menit.5. Siapkan cetakan kemudian masukkan adonan ke dalam cetakan.6.Menjemur adonan sampai mengering kurang lebih selama 3 hari penjemuran.7. Melakukan langkah kedua sampai keenam dengan menganti bahan dan perbandingan yang ada. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah dalam proses pembuatan batako akan dijelaskan dalam bentuk bagan seperti dibawah ini:Limbah karbitDitambah abu sekam padi 10 %Ditambah bahan campuran Ditambah air DiadukDicetakDikeringkanDari setiap langkah pada bagan diatas dapat dijelaskan tujuan dan manfaat dari langkah yang dilakukan.a. Penambahan airProses ini dilakukan untuk mencampur bahan sehingga mudah tercampur dan mudah merekat antar butiran bahan.b. PengadukanPengadukan dilakukan dengan tujuan untuk mencampur antara bahan dengan air sehingga ikatan antar butiran bahan semakin kuat. c. PenyetakanPencetakan dilakukan bertujuan untuk memberi bantuk pada sampel sehingga dapat mempermudah dalam pengujian kekuatan sampel.d. Pengeringan Pengeringan dilakukan untuk mengeringkan sampel yang telah dicetak sehingga mempermudah penulis sejauh mana kekuatan sampel.4.2 Uji KekuatanUntuk mengetahui seberapa besar kekuatan batako, maka diadakan pengujian kekuatan untuk membandingkan kekuatan batako antar sampel. Kriteria dalam penilaian ini meliputi perbandingan dan beban maksimal yang dapat ditahan oleh masing-masing sampel. Hasil uji kekuatan sampel dapat dilihat pada tabel 4.2a di bawah ini.NoBahan CampuranPerbandinganBeban maksimalKeterangan1.Bata PutihStandar> 284.2 N2.Bata MerahStandar> 284.2 N3.Limbah karbit+lempung*1 : 3 186.2 N*1,5 : 2,5 254.8 N*2 : 2 171.5 N*2,5 : 1,5 156.8 N*3 : 1 68.6 N 4.Limbah karbit+gubuk*1 : 3156.8 N*1,5 : 2,5 237.65 N*2 : 2 176.4 N*2,5 : 1,5 149.45 N*3 : 1 151.9 N5.Limbah karbit+pasir*1 : 3-Hancur sebelum di tes. Kekuatannya dalam menahan beban kecil*1,5 : 2,5-*2 : 2-*2,5 : 1,5-*3 : 1-* Ditambah abu sekam 10 %jumlah campuranTabel 4.2a. Tabel perbandingan bahan pembuatan batakoSetelah dilakukan uji kekuatan terhadap sampel, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokkan sampel ke dalam beberapa kategori, yaitu baik, sedang, dan buruk. Adapun pengelompokan sampel dapat dilihat pada tabel 4.2b di bawah ini.KategoriBahan campuran dan perbandinganBeban maksimalBaik 1. Limbah karbit+lempung, 1,5 : 2,52. Limbah karbit+gubuk, 1,5 : 2,5 254.8 N 237.65 NSedang1. Limbah karbit+lempung, 1 : 32. Limbah karbit+gubuk, 2 : 23. Limbah karbit+lempung, 2 : 24. Limbah karbit+lempung, 2,5 : 1,55. Limbah karbit+gubuk, 1 : 36. Limbah karbit+gubuk, 3 : 1 186.2 N 176.4 N 171.5 N 156.8 N 156.8 N 151.9 NBuruk 1. Limbah karbit+gubuk, 2,5 : 1,52. Limbah karbit+lempung, 3 : 13. Limbah karbit+pasir, (1:3) ; (1,5:2,5) ; (2:2) ; (2,5:1,5) ; (3 : 1)149.45 N 68.6 N xTabel 4.2b. Penggolongan sampel batako dari pemanfaatan limbah karbit dan abu sekamDari tabel 4.2b di atas, maka dilakukanlah analisis terhadap data tersebut. Dalam hal ini kategori baiklah yang diberikan analisis. Di dalam kategori baik terdapat campuran antara limbah karbit dan lempung dengan perbandingan 1,5 : 2,5 serta campuran limbah karbit dan gubuk dengan perbandingan 1,5 : 2,5. Untuk kekuatan sampel pertama dari kategiri baik (Limbah karbit+lempung, 1,5 : 2,5) yaitu mampu menahan beban sebesar 254.8 N dan sampel kedua mampu menahan beban 237.65 N. Analisis dari kedua sampel tersebut adalah:1. Limbah karbit+lempung, 1,5 : 2,5 ( 254.8 N)Limbah karbit mengandung zat-zat kimia tertentu (kalsium) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 59,98%-66,18%. (http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id). Dalam http://id.wikipedia.org" http://id.wikipedia.org, lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Sedangkan Abu sekam mengandung silika yang merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan semen. Dari pencampuran kandungan zat yang menyusun bahan-bahan tersebut maka dihasilkan sampel di atas. Namun, komposisi ketiga bahan juga harus diperhatikan. Pencampuran limbah karbit yang terlalu banyak atau tidak sesuai dengan perbandingan bahan yang lain, dapat mengurangi kekuatan sampel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2a. Dan dalam http://smk3ae.wordpress.com" http://smk3ae.wordpress.com menyatakan bahwa penggunaan atau penambahan abu sekam yang berlebihan akan memperlambat proses pengeringan. 2. Limbah karbit+gubuk, 1,5 : 2,5 ( 237.65 N)Limbah karbit mengandung zat-zat kimia tertentu (kalsium) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 59,98%-66,18%. (http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id). Dalam http://batuan-sediment.blogspot.com" http://batuan-sediment.blogspot.com menyatakan bahwa sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca. Sedangkan Abu sekam mengandung silika yang merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan semen. Dari pencampuran kandungan zat yang menyusun bahan-bahan tersebut maka dihasilkan sampel di atas. Namun, komposisi ketiga bahan juga harus diperhatikan. Pencampuran limbah karbit yang terlalu banyak atau tidak sesuai dengan perbandingan bahan yang lain, dapat mengurangi kekuatan sampel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2a. Dan dalam http://smk3ae.wordpress.com" http://smk3ae.wordpress.com menyatakan bahwa penggunaan atau penambahan abu sekam yang berlebihan akan memperlambat proses pengeringan. Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. (http://batuan-sediment.blogspot.com" http://batuan-sediment.blogspot.com). Oleh karena itu, penggunaan gubuk harus dapat dikontrol. 4.2.1 Kelebihan pencampuran limbah karbitPada dasarnya penambahan kadar kalsium dapat meningkatkan kekuatan namun penambahan yang berlebihan juga akan mengurangi kekuatan, maka dari itu penggunaan kadar kalsium perlu dibatasi pemakaiannya. Pada percobaan yang telah dilakukan kadar kalsium yang digunakan untuk stabilisasi berkisar antara 6 -10 % (Budi dan Djojo,1983). (http://digilib.petra.ac.id).*Kelebihan pencampuran limbah karbit ini, antara lain :a. *Segi ekonomis ( murah )b. *Menghasilkan kualitas barang yang baik bahkan lebih baik dari pada hasil produksi standar. *(http://smk3ae.wordpress.com" http://smk3ae.wordpress.com)BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanDari uraian dan percobaan yang telah diakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:1. Limbah karbit mengandung kalsium yang dapat bermanfaat sebagai pengganti semen yang tentunya harus dicampur dengan bahan bahan yang lain. 2. Limbah karbit dapat dijadikan pengganti bahan dasar pembuatan batako.3.Limbah karbit yang diolah menjadi batako memiliki nilai ekonomi yang baik sehingga terjangkau oleh segenap elemen masyarakat.5.2 SaranDengan adanya karya ilmiah ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi orang yang lebih inovatif dan mampu berkarya dalam mengolah barang yang tidak memiliki nilai ekonomi menjadi barang yang bernilai ekonomi. Misalnya limbah karbit yang sebagian besar masyarakat memandangnya sebelah mata dapat dijadikan pengganti bahan dasar pembuatan batako. Dengan hal tersebut, pemerintah dapat mengurangi jumlah pengangguran dengan mensosialisasikan cara pemanfaatan limbah karbit sebagai pengganti bahan dasar pembuatan batako sehingga para pengangguran memiliki lapangan pekerjaan yang lebih layak dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga pembuatan batako dengan bahan dasar limbah karbit dapat diteruskan dan dikembangkan sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari pada sebelumnya. DAFTAR PUSTAKAhttp://batuan-sediment.blogspot.com" http://batuan-sediment.blogspot.com online 29 April 2009http://digilib.itb.ac.id" http://digilib.itb.ac.id online 7 April 2009http://digilib.petra.ac.id" http://digilib.petra.ac.id online 7 April 2009http://disperindagtam.grobogan.go.id online 19 April 2009http://id.answers.yahoo.com" http://id.answers.yahoo.com online 7 April 2009http://id.wikipedia.org" http://id.wikipedia.org online 19 April 2009images.redhr.multiply.com" http://images.redhr.multiply.com online 7 April 2009http://iqmal.staff.ugm.ac.id" http://iqmal.staff.ugm.ac.id online 7 April 2009http://regionalinvestment.com online 19 April 2009http://smk3ae.wordpress.com" http://smk3ae.wordpress.com online 5 April 2009http://www.pusatagroindustri.com" http://www.pusatagroindustri.com online 19 April 2009http://www.bongkar.co.id" http://www.bongkar.co.id online 19 April 2009http://www.smallcrab.com" http://www.smallcrab.com online 7 April 2009BIODATAKetua:Nama: Eko Kurniawan SubhaTelata: Pamekasan, 22 Mei 1991Alamat: Jl. K.H. Djunaidi, Galis, PamekasanKelas: XI Asal Sekolah: SMA Negeri 1 PamekasanNIS: 9440Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -Hobi: Membaca buku religius, mengoprasikan komputerCita-cita: Menjadi orang yang berbakti pada orang tua, menjadi orang yang selalu mendapat kebaikan.Anggota:Nama: NurahmanTelata: Pamekasan, Alamat: Jl. Pintu Gerbang, Gg. V, PamekasanKelas: XI Asal Sekolah: SMA Negeri 1 PamekasanNIS: 9540Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -Hobi: Bermain musik dan bermain bola basketCita-cita: Menjadi orang yang berguna bagi semua orang