PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

159
PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Puspa Nurmalasari NIM : 151434015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

Page 1: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI

JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI

BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Puspa Nurmalasari

NIM : 151434015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

i

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI

JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI

BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Puspa Nurmalasari

NIM : 151434015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

ii

SKRIPSI

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI

JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI

BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

Yang diajukan oleh:

Puspa Nurmalasari

NIM : 151434015

telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

(Puspita Ratna Susilawati, M.Sc.) tanggal 21 Mei 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

iii

SKRIPSI

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI

JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI

BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Puspa Nurmalasari

NIM : 151434015

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Biologi

JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: 24 Mei 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. (…………….)

Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. (…………….)

Anggota : Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. (…………….)

Anggota : Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd (…………….)

Anggota : Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. (…………….)

Yogyakarta, 24 Mei 2019

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu,

karena ada upah bagi usahamu!” (2 Tawarikh 15:7)

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun

juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang menyertai setiap langkahku

Orang tuaku tercinta, Widodo dan Nur Hari Cahyanti

Kakakku tercinta, Anggun Nurwidiani

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat

Teman-teman Pendidikan Biologi 2015

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Mei 2019

Penulis

Puspa Nurmalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Puspa Nurmalasari

NIM : 151434015

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI JALAR

CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI BAHAN

UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 21 Mei 2019

Yang menyatakan,

Puspa Nurmalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

vii

PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI

JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) SEBAGAI

BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI

Puspa Nurmalasari

151434015

ABSTRAK

Labu siam merupakan tanaman yang belum dimanfaatkan secara komersial

dan masyarakat mengganggap sebagai sayuran biasa. Buah labu siam mengandung

pektin yang berpotensi dalam pembentukan gel pada selai. Pembuatan selai

memerlukan banyak gula. Ubi jalar Cilembu dapat menjadi alternatif karena

memiliki kadar gula lebih tinggi dibandingkan ubi varietas lain. Tujuan penelitian

ini 1) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perbandingan labu siam dan ubi jalar

Cilembu terhadap warna, rasa, tekstur, daya oles, kadar air, pektin, dan gula total

dalam pembuatan selai, 2) perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu paling

disukai dalam pembuatan selai, 3) ada atau tidaknya potensi pemanfaatan labu siam

dan ubi jalar Cilembu sebagai bahan utama dalam pembuatan selai.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini

menggunakan lima perlakuan perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu

(70%:30%, 60%:40%, 50%:50%, 40%:60%, 30%:70%) dan tiga kali ulangan. Data

kesukaan panelis terhadap warna, rasa, dan tekstur serta daya oles, kadar air, pektin,

dan gula total dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Duncan.

Berhubung data tidak normal dan tidak homogen, menggunakan uji Kruskal Wallis

dan Mann-Whitney.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perbandingan labu siam dan ubi

jalar Cilembu berpengaruh terhadap warna, tekstur, daya oles, dan kadar gula total,

namun tidak berpengaruh terhadap rasa, kadar air, dan pektin. Selai dengan

perbandingan 70% : 30% paling disukai panelis dari segi warna, perbandingan 50

% : 50 % paling disukai panelis dari segi rasa dan tekstur. Labu siam dan ubi jalar

Cilembu berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan selai.

Kata kunci: selai, labu siam, ubi jalar Cilembu, kesukaan panelis, daya oles, kadar

air, pektin, gula total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

viii

UTILIZATION OF CHAYOTE (Sechium edule (Jacq.) Sw.) AND CILEMBU

SWEET POTATO (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) AS THE MAIN

INGREDIENT IN THE MAKING OF JAM

Puspa Nurmalasari

151434015

ABSTRACT

Chayote was one of the plants that were not utilized commercially and most

people only considered it as an ordinary vegetable. Chayote contained pectin which

had the potential for gel formation in jam. Jam made also needs a lot of sugar.

Cilembu sweet potato can be an alternative because it has a higher sugar content

than other varieties of sweet potato. The purpose of this study was 1) to determine

whether or not the ratio of chayote and Cilembu sweet potato effects on color, taste,

texture, spreadability, water content, pectin, and total sugar in the making jam, 2)

effects on the most preferred jam ratio of chayote and Cilembu sweet potato, 3)

there is potential utilization of chayote and Cilembu sweet potato as the main

ingredient in the making of jam.

The type of research used is quasi-experimental. This study used five

treatments of chayote and Cilembu sweet potato ratio (70%:30%, 60%:40%,

50%:50%, 40%:60%, 30%:70%) and three repetitions. Panelist preferences data

on color, taste, texture, spreadability, water content, pectin, and total sugar were

analyzed using One Way ANOVA and Duncan. Due to the data were abnormal and

did not homogenous, the Kruskal Wallis and Mann-Whitney should be used.

Based on the results of the study, the chayote and Cilembu sweet potato ratio

effected on color texture, spreadability, and total sugar content, but did not affect

the taste, water content, and pectin. 70%:30% ratio was the most preferred panelist

on color, 50%:50% ratio was the most preferred panelist on taste and texture.

Chayote and Cilembu sweet potato was potentially utilization as the main

ingredient in the making of jam.

Keyword: jam, chayote, Cilembu sweet potato, panelist preferences, spreadability,

water content, pectin, total sugar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, berkat, dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga selesainya

penyusunan skripsi yang berjudul “PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium

edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.) Lam.

var. cilembu) SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN SELAI”.

Penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan lancar berkat doa dan dukungan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya

kepada berbagai pihak:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberkati dan menyertai dari awal

perencanaan penelitian hingga akhir penyusunan skripsi.

2. Universitas Sanata Dharma sebagai universitas yang memberikan kesempatan

penulis untuk menimba ilmu dan belajar menjadi pribadi yang cerdas dan

humanis.

3. Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang selalu

membimbing, memberikan masukan dalam penulisan skripsi, dan memberikan

semangat.

4. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd dan Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ, M.Sc.

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selama ini telah

membimbing dan memberikan banyak pengetahuan selama kuliah yang

berguna bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

x

6. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi yang memberikan ijin melakukan penelitian di

laboratorium.

7. Bapak Agus selaku laboran yang membantu menyediakan alat dan bahan di

laboratorium demi kelancaran penelitian.

8. Staf sekretariat JPMIPA dan BAA yang membantu melancarkan urusan

administrasi terkait skripsi.

9. Kedua orangtuaku dan kakakku tercinta atas segala doa, semangat, dan

dukungan secara moral dan materi selama penelitian.

10. Sahabat-sahabat yang membantu dan menyemangati saya dalam suka dan

duka, Rispa, Vina, Shella, dan Indri.

11. Teman-teman yang membantu mengolah data statistik, Ngesti, Sopi, dan

Niken.

12. Teman-teman Pendidikan Biologi selaku panelis.

13. Keluarga Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran untuk

memperbaiki skripsi ini menjadi lebih baik dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 21 Mei 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 6

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 6

A. Labu Siam .................................................................................................... 6

1. Sejarah Singkat ......................................................................................... 6

2. Klasifikasi ................................................................................................. 6

3. Morfologi .................................................................................................. 7

4. Kandungan Gizi dan Manfaat ................................................................... 7

B. Ubi Jalar Cilembu ........................................................................................ 9

1. Sejarah Singkat ......................................................................................... 9

2. Klasifikasi ................................................................................................. 9

3. Morfologi ................................................................................................ 10

4. Kandungan Gizi dan Manfaat ................................................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xii

C. Selai ............................................................................................................ 12

1. Pengertian Selai ...................................................................................... 12

2. Syarat Mutu Selai ................................................................................... 13

3. Daya Oles Selai ...................................................................................... 16

4. Bahan Pembuatan Selai .......................................................................... 17

5. Teknik Pembuatan Selai ......................................................................... 19

D. Uji Hedonik ................................................................................................ 20

E. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 21

F. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 23

G. Hipotesis ................................................................................................. 25

BAB III ................................................................................................................. 26

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 26

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26

B. Variabel ...................................................................................................... 27

C. Batasan Penelitian ...................................................................................... 27

D. Alat dan Bahan ........................................................................................... 28

E. Cara Kerja .................................................................................................. 29

1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 29

2. Proses Pembuatan Selai .......................................................................... 29

3. Pengujian Sampel ................................................................................... 31

4. Metode Analisis Data ................................................................................. 36

5. Rancangan Pemanfataan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ................ 37

BAB IV ................................................................................................................. 38

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 38

A. Uji Hedonik ................................................................................................ 38

1. Warna ..................................................................................................... 38

2. Rasa ........................................................................................................ 41

3. Tekstur .................................................................................................... 44

B. Daya Oles ................................................................................................... 48

C. Kadar Air .................................................................................................... 52

D. Kadar Pektin ............................................................................................... 55

E. Kadar Gula Total ........................................................................................ 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xiii

F. Kendala, Keterbatasan, dan Hambatan Penelitian ..................................... 61

BAB V ................................................................................................................... 63

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN ............ 63

A. Kompetensi Inti (KI) .................................................................................. 63

B. Kompetensi Dasar (KD) ............................................................................. 64

BAB VI ................................................................................................................. 66

PENUTUP ............................................................................................................. 66

A. Kesimpulan ................................................................................................ 66

B. Saran ........................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN .......................................................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Gizi per 100 g Labu Siam (USDA, 2018) ........................... 8

Tabel 2.2 Kandungan Gizi per 100 g Ubi Jalar Cilembu (Mayastuti, 2002) ........ 11

Tabel 2.3 Syarat Mutu Selai Buah ........................................................................ 13

Tabel 2.4 Kriteria Mutu Selai Buah ...................................................................... 14

Tabel 2.5 Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 21

Tabel 2.6 Penelitian Baru ...................................................................................... 23

Tabel 3.1 Rincian Perlakuan Pembuatan Selai………………………………………26

Tabel 3.2 Jenis dan Ukuran Bahan Pembuatan Selai Labu Siam dan Ubi Jalar

Cilembu ................................................................................................................. 30

Tabel 4.1 Rerata Tingkat Kesukaan Terhadap Warna Selai...................................41

Tabel 4.2 Rerata Tingkat Kesukaan Terhadap Tekstur ......................................... 47

Tabel 4.3 Rerata Daya Oles Selai ......................................................................... 51

Tabel 4.4 Rerata Kadar Gula Total Selai .............................................................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah Labu Siam .................................................................................. 7

Gambar 2.2 Ubi Jalar Cilembu.............................................................................. 10

Gambar 2.3 Aneka Olahan Selai ........................................................................... 13

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 24

Gambar 3.1 Proses Pembuatan Selai Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu………….31

Gambar 3.2 Pengujian Hedonik Selai ................................................................... 33

Gambar 3.3 Pengukuran Kadar Air Selai .............................................................. 34

Gambar 4.1 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Warna pada Selai…………………38

Gambar 4.2 Warna Selai Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu ................................ 39

Gambar 4.3 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Rasa pada Selai ......................... 42

Gambar 4.4 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Tekstur pada Selai ..................... 45

Gambar 4.5 Rerata Daya Oles pada Selai ............................................................. 48

Gambar 4.6 Olesan Selai pada Permukaan Roti Tawar ........................................ 49

Gambar 4.7 Rerata Kadar Air pada Selai .............................................................. 52

Gambar 4.8 Rerata Kadar Pektin pada Selai ......................................................... 55

Gambar 4.9 Rerata Kadar Gula Total pada Selai .................................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 73

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................... 78

Lampiran 3 Panduan Praktikum ............................................................................ 93

Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik 1 ........................................................... 94

Lampiran 5 Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ................................................ 97

Lampiran 6 Lembar Kerja Peserta Didik 2 ........................................................... 99

Lampiran 7 Instrumen Penilaian Afektif............................................................. 102

Lampiran 8 Instrumen Penilaian Psikomotorik................................................... 104

Lampiran 9 Kisi-kisi Ulangan Harian ................................................................. 106

Lampiran 10 Soal Ulangan Harian ...................................................................... 108

Lampiran 11 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian ............................................ 111

Lampiran 12 Kuesioner Uji Hedonik .................................................................. 116

Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Hedonik ................................................................ 117

Lampiran 14 Hasil Uji Daya Oles ....................................................................... 120

Lampiran 15 Hasil Uji Kadar Air........................................................................ 121

Lampiran 16 Hasil Uji Kadar Pektin ................................................................... 122

Lampiran 17 Hasil Uji Kadar Gula Total ............................................................ 123

Lampiran 18 Analisis Statistik ............................................................................ 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanaman labu siam merupakan salah satu jenis tanaman yang bagian

buahnya dimanfaatkan dan diolah oleh masyarakat menjadi sayuran. Dari data

Badan Pusat Statistik (2017), produksi labu siam di Indonesia dari tahun 2012-2016

mengalami peningkatan dari 428.083 ton menjadi 603.325 ton. Walaupun pada

tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan, karena luas lahan yang digunakan

menurun, namun produksi labu siam secara keseluruhan mengalami peningkatan.

Peningkatan produksi labu siam ini tidak diimbangi dengan pemanfaaannya. Di

Indonesia, labu siam belum dimanfaatkan secara komersial dan sebagian besar

masyarakat hanya mengganggap sebagai tanaman pekarangan atau sayuran biasa

(Daryono, 2012).

Labu siam mengandung vitamin B, C, K, dan mineral. Mengingat adanya

kandungan nutrisi yang dimiliki labu siam, perlu adanya diversifikasi produk

pangan atau pengolahan labu siam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pangan, sehingga produk pangan tersebut dapat disukai masyarakat. Selain itu,

diversifikasi produk pangan dapat meningkatkan nilai jual dari labu siam. Menurut

Soedarya (2009), buah tanaman labu siam mengandung serat nabati. Serat nabati

pada labu siam berupa pektin yang berpotensi dalam pembentukan gel pada

makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

2

Salah satu produk atau inovasi olahan yang dapat dibuat adalah selai. Selai

merupakan produk olahan dari buah yang telah dihancurkan dengan penambahan

gula, kemudian dipanaskan hingga terbentuk tekstur yang kental. Selai biasanya

digunakan sebagai hidangan pelengkap atau bahan isian pada roti dengan cara

dioleskan. Salah satu syarat dalam pembuatan selai yang baik adalah harus

mengandung pektin. Pektin merupakan komponen serat yang terdapat pada dinding

sel tumbuhan. Pektin dapat larut dalam air dan membentuk cairan kental. Menurut

Daryono (2012), labu siam memiliki kandungan pektin sebesar 6,7% yang dapat

digunakan dalam pembentukan gel saat pembuatan selai. Oleh karena itu, labu siam

juga dapat menjadi peluang sebagai bahan utama dalam pembuatan selai.

Di dalam pembuatan selai, juga diperlukan gula yang banyak karena

berfungsi dalam pembentukan tekstur, rasa, dan daya oles selai. Perlu adanya bahan

alami dengan kadar gula tinggi sehingga jumlah penambahan gula dalam

pembuatan selai lebih sedikit (hemat gula). Bahan alami yang memiliki kadar gula

yang tinggi dapat ditemukan salah satunya pada ubi jalar Cilembu.

Ubi jalar Cilembu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang dapat berpotensi

sebagai bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang diperlukan oleh masyarakat.

Kandungan karbohidrat pada ubi jalar Cilembu sebesar 20,1 gram per 100 gram

bahan (Mayastuti, 2002). Menurut Fatonah (2002) dan Zuraida (2009), ubi jalar

Cilembu memiliki kandungan gula total sebesar 23,0% serta kadar gula totalnya

lebih tinggi dan mencapai dua kali lebih besar dibandingkan ubi varietas lain. Oleh

karena itu, ubi jalar Cilembu dapat dimanfaatkan dalam pembuatan selai sehingga

jumlah gula yang ditambahkan lebih sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

3

Bahan dasar selai yang terdapat pada produk komersial umumnya memiliki

varian rasa seperti cokelat, kacang, stroberi, nanas, dan rasa buah lainnya. Pada

penelitian Nismara (2017), pembuatan selai menggunakan bahan utama kulit

semangka dan labu kuning, sedangkan penelitian Herianto, dkk. (2015), pembuatan

selai menggunakan bahan utama pisang mas dan naga merah, penelitian

Kurniawan, dkk. (2018), pembuatan selai menggunakan bahan utama labu siam dan

kelopak rosella, sedangkan penelitian Agustina dan Mustika (2016), pembuatan

selai menggunakan bahan utama buah naga merah dan wortel. Dalam penelitian ini,

selai dibuat menggunakan bahan utama berupa labu siam dan ubi jalar Cilembu.

Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat judul “PEMANFAATAN LABU SIAM

(Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN UBI JALAR CILEMBU (Ipomoea batatas (L.)

Lam. var. cilembu) SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PEMBUATAN

SELAI”. Diharapkan selai ini dapat menjadi olahan yang kreatif agar labu siam dan

ubi jalar Cilembu dapat disukai oleh semua kalangan dan sebagai alternatif pangan

untuk meningkatkan olahan labu siam dan ubi jalar Cilembu menjadi optimal

sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan:

1. Apakah perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap

warna, rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula total dalam

pembuatan selai?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

4

2. Berapakah perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu dalam pembuatan selai

yang paling disukai berdasarkan uji hedonik dari segi warna, rasa, dan tekstur?

3. Apakah labu siam dan ubi jalar Cilembu berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

bahan utama dalam pembuatan selai?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perbandingan labu siam dan ubi

jalar Cilembu terhadap warna, rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin,

dan kadar gula total dalam pembuatan selai.

2. Untuk mengetahui perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu dalam

pembuatan selai yang paling disukai berdasarkan uji hedonik dari segi warna,

rasa, dan tekstur.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya potensi pemanfaatan labu siam dan ubi jalar

Cilembu sebagai bahan utama dalam pembuatan selai.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara langsung

dalam membuat selai dengan inovasi baru, yakni dari labu siam dan ubi jalar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

5

Cilembu. Selain itu, memperkenalkan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu di

kalangan masyarakat.

2. Bagi Dunia Pendidikan

Menambah referensi dan pengetahuan guru dalam mengajar Biologi

khususnya materi pembelajaran tentang Makanan dan Sistem Pencernaan

Manusia pada kelas XI-IPA, serta sebagai referensi belajar bagi peserta didik

yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pemanfaatan labu siam

dan ubi jalar Cilembu dalam diversifikasi produk pangan, salah satunya sebagai

bahan utama dalam membuat selai. Selain itu, meningkatkan olahan labu siam

dan ubi jalar Cilembu sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Labu Siam

1. Sejarah Singkat

Tanaman labu siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.) merupakan tanaman yang

hidup di daerah tropis maupun sub tropis, awalnya terkenal di wilayah selatan

Meksiko dan Amerika Tengah. Nama “chayote” (labu siam) berasal dari bahasa

Aztec “chayotli” (Rubatzky dan Mas, 1999). Labu siam banyak ditanam di kawasan

Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Penduduk di Indonesia memiliki beberapa

sebutan, seperti waluh jipang (Jawa Tengah), gambas (Jawa Barat), manisah (Jawa

Timur), dan sebagainya.

2. Klasifikasi

Menurut ITIS (2011), tanaman labu siam dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Cucurbitales

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

7

Suku : Cucurbitaceae

Marga : Sechium

Jenis : Sechium edule (Jacq.) Sw.

Gambar 2.1 Buah Labu Siam Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Morfologi

Buah labu siam memiliki morfologi permukaannya berlekuk, berwarna

hijau ketika masih muda dengan tekstur garis-garis. Ketika sudah semakin matang,

warna buah bagian luar berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Buah labu siam

memiliki bentuk membulat agak lonjong dengan ukuran ujung berbeda dan kulit

yang tipis tetapi memiliki daging buah yang tebal (Sari dan Sulandari, 2014).

Buahnya memiliki biji yang pipih dan berkeping dua serta berwarna putih.

4. Kandungan Gizi dan Manfaat

Labu siam memiliki rasa yang enak dan dapat dijadikan lauk setelah dikukus

atau direbus dan dapat dimakan mentah sebagai lalapan. Selain itu, labu siam

mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan komposisi gizi yang cukup lengkap.

Berikut merupakan kandungan gizi pada labu siam:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

8

Tabel 2.1 Kandungan Gizi per 100 g Labu Siam (USDA, 2018) Kandungan Gizi Kadar Kandungan Gizi Kadar

Energi (kkal) 19 Seng (mg) 0,74

Protein (g) 0,82 Tembaga (mg) 0,123

Lemak (g) 0,13 Mangan (mg) 0,189

Karbohidrat (g) 4,51 Selenium (mg) 0,2

Serat (g) 1,7 Vitamin C (mg) 7,7

Gula (g) 1,66 Tiamin (mg) 0,025

Kalsium (mg) 17 Riboflavin (mg) 0,029

Besi (mg) 0,34 Niasin (mg) 0,470

Magnesium (mg) 12 Vitamin B6 (mg) 0,076

Fosfor (mg) 18 Folat (µg) 93

Kalium (mg) 125 Vitamin K (µg) 4,1

Natrium (mg) 2 Air (g) 94,24

Labu siam memiliki banyak kandungan gizi, salah satunya adalah serat

nabati yang dijadikan sumber serat makanan. Menurut Daryono (2012), labu siam

memiliki kandungan pektin sebesar 6,7%. Pektin merupakan komponen serat yang

terdapat pada dinding sel tumbuhan. Pektin berguna dalam pembentukan gel dan

bahan penstabil pada pembuatan jeli, selai, dan sari buah. Mengonsumsi serat dalam

jumlah yang cukup juga baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung

yang sensitif atau radang usus.

Labu siam mengandung asam folat yang bermanfaat bagi ibu hamil dan

kesehatan kardiovaskuler. Vitamin C menjadi salah satu antioksidan yang dapat

melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas serta menyembuhkan gangguan

sariawan dan menurunkan demam pada anak-anak. Vitamin K membantu kesehatan

tulang dan gigi. Vitamin B6 pada labu siam berguna untuk merangsang dan

meningkatkan kemampuan fungsi otak. Kandungan magnesium dalam labu siam

baik untuk kesehatan otot. Labu siam mengandung mineral, baik mineral makro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

9

maupun mikro. Mineral makro yang terkandung di dalam labu siam antara lain

kalsium, magnesium, fosfor, kalium dan natrium. Mineral mikro yang terkandung

di dalam labu siam adalah besi, seng, mangan, dan selenium (Kurniawan, 2018).

Mineral berperan dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan,

organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Tembaga dapat membantu iodium

dalam menjaga tiroid tetap sehat. Seng dapat membantu menyehatkan kulit dan

mengurangi jerawat.

B. Ubi Jalar Cilembu

1. Sejarah Singkat

Ubi jalar Cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu merupakan salah

satu ubi jalar paling populer yang berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan

Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Haryati, dkk., 2015). Ubi jalar

Cilembu rasanya sangat manis seperti madu setelah dipanggang, dibandingkan

dengan ubi jalar varietas lain. Oleh karena itu, ubi jalar Cilembu disebut juga ubi

madu.

2. Klasifikasi

Menurut ITIS (2011) dan Tangapo, dkk. (2018), tanaman ubi jalar Cilembu

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

10

Bangsa : Solanales

Suku : Convolvulaceae

Marga : Ipomoea

Jenis : Ipomoea batatas (L.) Lam.

Varietas : cilembu

Gambar 2.2 Ubi Jalar Cilembu

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Morfologi

Ubi jalar Cilembu berbentuk panjang, tidak beraturan, warna kulit dan

daging ubi yang masih mentah berwarna krem (Rahmannisa, dkk., 2011). Bentuk

ubi jalar Cilembu panjang berurat karena terdapat garis panjang yang menonjol.

Ketika dipanggang atau dioven, daging ubi jalar Cilembu berwarna warna kuning

tua dan terlihat adanya cairan lengket seperti madu (Haryati, dkk., 2015).

4. Kandungan Gizi dan Manfaat

Ubi jalar Cilembu memiliki rasa yang manis dan teksturnya empuk. Selain

itu, ubi jalar Cilembu mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan cukup lengkap.

Berikut ini merupakan kandungan gizi pada ubi jalar Cilembu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

11

Tabel 2.2 Kandungan Gizi per 100 g Ubi Cilembu (Mayastuti, 2002)

Kandungan Gizi Kadar Kandungan Gizi Kadar

Energi (kkal) 86 Natrium (mg) 55

Protein (g) 1,6 Seng (mg) 0,3

Lemak (g) 0,1 Vitamin C (mg) 2,4

Karbohidrat (g) 20,1 Air (g) 68,50

Serat (g) 3,0 Riboflavin (mg) 0,1

Gula (g) 4,2 Niasin (mg) 0,61

Kalsium (mg) 30,0 Tiamin (mg) 0,1

Besi (mg) 0,6 Asam Pantotenat (mg) 0,8

Magnesium (mg) 25,0 Vitamin B6 (mg) 0,2

Fosfor (mg) 47,0 Folat (mg) 11

Kalium (mg) 337 Beta-karoten (mg) 8509

Ubi jalar Cilembu merupakan salah satu tanaman ubi jalar yang memiliki

kandungan gizi baik sehingga sangat berpotensi menghasilkan berbagai bahan

pangan lokal, termasuk sumber karbohidrat yang dibutuhkan masyarakat di

Indonesia. Kadar gula ubi jalar Cilembu mentah sebesar 11-13%, sedangkan yang

telah masak sebesar 19 – 23% (Onggo, 2006). Kadar gula total ubi jalar Cilembu

dapat mencapai dua kali lebih besar daripada kadar gula total ubi varietas lain.

Pedagang ubi jalar Cilembu umumnya menyimpan ubi selama 20 hari sejak panen

untuk mendapatkan rasa manis. Rasa manis dari ubi jalar Cilembu diperoleh dari

proses penguraian atau hidrolisis karbohidrat (pati) sebagai polisakarida oleh enzim

amilase menjadi disakarida dan monosakarida, yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa

(Onggo, 2006). Selama penyimpanan ubi, terjadi peningkatan jumlah gula dengan

kadar sukrosa lebih tinggi dibandingkan gula lainnya.

Menurut Mayastuti (2002), ubi jalar Cilembu memiliki kandungan vitamin

A dalam bentuk ß – karoten sebesar 8.509 mg. Ubi jalar Cilembu memiliki vitamin

C sebagai antioksidan yang kuat untuk melindungi dari radikal bebas, mencegah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

12

penuaan dini, dan meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh. Vitamin B6

mampu membantu mencegah penyakit serangan jantung dan pikun (Haryati, dkk.,

2015). Kandungan serat ubi jalar Cilembu dapat melancarkan pencernaan,

menurunkan kadar gula darah, penunda rasa lapar, dan melindungi usus dari

penyakit atau kanker. Mineral seperti zat besi yang baik bagi sel darah merah dan

putih, mengurangi stres dan meningkatkan sistem imun.

C. Selai

1. Pengertian Selai

Selai merupakan olahan atau produk makanan awetan semi basah dengan

pengolahan buah yang dihancurkan menjadi bubur buah dan dicampur dengan gula

serta bahan tambahan lain, lalu dimasak hingga kental (Gultom, 2018). Berbagai

macam buah dapat dipilih untuk dibuat menjadi selai sesuai dengan rasa buah yang

disukai, menggunakan buah segar serta memiliki cita rasa yang pas agar diperoleh

kualitas yang baik.

Selai termasuk olahan makanan yang banyak disukai orang karena rasanya

yang manis dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Selai dapat dioleskan pada

roti tawar atau sebagai isian pada kue. Biasanya selai hanya satu rasa dari satu

macam buah. Namun, untuk menambah variasi, dapat dibuat dari campuran buah

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

13

Gambar 2.3 Aneka Olahan Selai Sumber: http://morinfoods.com/

2. Syarat Mutu Selai

Selai yang bermutu baik adalah selai yang terbuat dari bahan-bahan dengan

kualitas yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu selai di antaranya

warna yang dihasilkan adalah warna asli buah (cemerlang) tanpa penambahan

pewarna sintetik, aroma dan cita rasa buah alami, serta tekstur yang lembut

(Simanjuntak, 2015). Selain itu, tingkat kekentalan juga dapat mempengaruhi mutu

selai. Selai yang terlalu keras akan sulit dioleskan pada roti, sebaliknya bila terlalu

encer sulit dioleskan dan kurang baik mutunya.

Pemerintah telah menetapkan syarat mutu selai yang berfungsi untuk

menjaga keamanan konsumen dalam mengonsumsi selai. Menurut SNI 3746:2008,

syarat mutu selai pada tabel 2.3:

Tabel 2.3 Syarat Mutu Selai Buah No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1. Keadaan

1.1 Aroma - Normal

1.2 Warna - Normal

1.3 Rasa - Normal

2. Serat Buah - Positif

3. Padatan Terlarut % fraksi massa Min. 65

4. Cemaran Logam

4.1 Timan (Sn)* mg/kg Maks. 250,0*

5. Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks. 1,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

14

6. Cemaran mikroba

6.1 Angka lempeng total Koloni/g Maks. 1 × 103

6.2 Bakteri coliform APM/g <3

6.3 Staphylococcus aureus Koloni/g Maks. 2 × 101

6.4 Clostridium sp. Koloni/g <10

6.5 Kapang/Khamir Koloni/g Maks. 5 × 101

*) dikemas dalam kaleng

Kriteria mutu selai juga ditetapkan oleh pemerintah untuk pembuatan selai.

Menurut SII. No. 173 Tahun 1978, kriteria mutu selai buah pada tabel 2.4:

Tabel 2.4 Kriteria Mutu Selai Buah

Syarat Mutu Standar

Kadar air maksimum 35%

Kadar gula minimum 55%

Kadar pektin maksimum 0,7%

Padatan tak terlarut minimum 0,5%

Serat buah Positif

Kadar bahan pengawet 50 mg/kg

Asam asetat Negatif

Logam berbahaya (Hg, Pb, As) Negatif

Rasa Normal

Bau Normal

Kadar air adalah jumlah atau berat air yang terkandung dalam bahan.

Menurut Fibri dan Santoso (2015) dalam Sobari (2018), mengatakan bahwa kadar

air dalam bahan pangan penting karena bertujuan untuk menentukan keawetan

bahan, kualitas bahan, dan menjadi penentu syarat sebuah produk dan labelling.

Selain itu juga kadar air dapat mempengaruhi kenampakan dan tekstur bahan

pangan.

Umur simpan dan kualitas bahan pangan dipengaruhi oleh kadar air. Bahan

pangan yang memiliki kadar air tinggi akan semakin besar kemungkinan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

15

pangan tersebut mengalami kerusakan (Sobari, 2018). Dengan adanya kandungan

air yang tinggi pada bahan pangan, akan menciptakan lingkungan yang optimal bagi

pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merusak kualitas bahan.

Menurut Rohman dan Sumantri (2013), kadar gula total adalah kandungan

keseluruhan gula dalam suatu bahan pangan terdiri dari gula pereduksi dan gula non

pereduksi. Jenis gula total terdiri dari golongan monosakarida, disakarida,

oligosakarida, dan polisakarida. Kadar gula total dipengaruhi juga oleh jumlah gula

yang ditambahkan pada produk pangan dan dari bahan baku. Saat mengonsumsi

bahan pangan, penting untuk mengetahui kadar gula total bahan pangan tersebut

karena akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.

Kadar gula mempengaruhi produk menjadi lebih awet. Menurut Dewi, dkk.

(2010), gula yang ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan konsentrasi tinggi

mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme karena gula bersifat higroskopis

akan berikatan dengan air yang terkandung dalam bahan, sehingga jumlah air bebas

pada bahan akan berkurang serta menyebabkan mikroorganisme sulit tumbuh. Gula

juga sebagai penambah rasa manis dan pembentuk gel yang baik.

Salah satu faktor terbentuknya gel saat proses pembuatan selai adalah kadar

pektin pada buah. Pektin merupakan polisakarida yang terdapat di dalam dinding

sel primer, terutama di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa yang berfungsi

sebagai perekat antara dinding sel yang satu dengan lainnya (Sofiana, dkk., 2012).

Kadar pektin pada setiap tanaman berbeda-beda. Pektin termasuk serat pangan yang

dikategorikan ke dalam serat larut air dan dapat mengikat air dengan jumlah yang

banyak dan membentuk gel atau cairan kental (Rauf, 2015). Menurut Sulihono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

16

dkk., (2012), pektin mudah menjadi gel jika terdapat gula dan air dalam keadaan

asam.

Sebelum terbentuk gel, senyawa pektin akan dikelilingi oleh molekul air.

Pektin akan menggumpal dan membentuk serabut halus yang mampu menahan

cairan. Kemudian, penambahan gula menyebabkan air yang ditahan oleh serabut

tersebut akan berkurang. Penambahan gula akan mempengaruhi keseimbangan

pektin dan air. Semakin tinggi kadar gula, maka makin berkurang air yang ditahan

oleh struktur serabut tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perpaduan yang

seimbang antara gula dan pektin sehingga menghasilkan campuran yang homogen

dan berbentuk gel. Pektin juga dapat larut dalam beberapa macam pelarut, misalnya

air, senyawa organik, senyawa alkalis, dan asam (Aji, dkk., 2017).

3. Daya Oles Selai

Menurut Harto, dkk. (2016), daya oles merupakan kemampuan selai untuk

dioleskan secara merata pada roti. Selai dengan daya oles yang baik adalah selai

yang dapat dioleskan dengan mudah dan menghasilkan olesan yang rata pada

permukaan roti (Muryanti, 2011). Apabila gel yang terbentuk kurang maka

menyebabkan selai terlalu encer, sedangkan gel yang terlalu banyak akan

menyebabkan selai menjadi keras sehingga sulit dioleskan pada permukaan roti dan

biasanya akan menurunkan kesukaan atau ketertarikan konsumen (Sundari dan

Komari, 2010). Menurut Fahrizal dan Rahmad (2014), penambahan gula

mempengaruhi keseimbangan pektin dan air sehingga dapat mengurangi

kemantapan pektin dalam membentuk serabut halus sehingga gel yang terbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

17

tidak terlalu keras, dengan demikan daya oles selai yang dihasilkan menjadi lebih

panjang.

4. Bahan Pembuatan Selai

a) Buah

Dalam pembuatan selai, buah yang dipilih adalah buah yang segar, kualitas

baik, dan belum membusuk. Selain itu, sebaiknya menggunakan buah yang matang

atau setengah matang. Pembuatan selai dapat menggunakan campuran buah yang

matang dan setengah matang untuk memperoleh selai dengan aroma yang harum,

asam, dan pektin yang cukup (Fatonah, 2002).

b) Gula

Gula yang biasa digunakan dalam pembuatan selai adalah gula pasir atau

disebut sukrosa. Menurut Harto, dkk. (2016), penambahan gula pada pembuatan

selai bertujuan untuk memberikan rasa manis, pembentukan gel, dan sebagai

pengawet karena dapat mengikat air sehingga gula dapat mengawetkan makanan.

Banyak sedikitnya penambahan gula dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, yakni

kandungan gula pada buah, tingkat keasaman buah, dan tingkat kematangan buah.

c) Pektin

Pektin yang terkandung dalam selai sangat berpengaruh terhadap tekstur

selai. Menurut Dewi, dkk., (2009), gel pada selai terbentuk karena adanya pektin

yang berasal dari buah dengan gula dan asam. Ada beberapa buah yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

18

kandungan pektin yang tinggi sehingga tidak perlu menambahkan pektin ke dalam

bubur buah saat proses pemasakan. Namun, ada juga beberapa buah yang memiliki

kadar pektin yang rendah sehingga perlu ditambahkan pektin. Pektin komersial juga

dapat dibeli di toko bahan-bahan membuat kue, misalnya Sure-Jell pectin.

d) Asam sitrat

Penggunaan asam sitrat dalam pembuatan selai adalah sebagai penguat rasa

asam alami pada buah (Sobari, 2018). Selain itu, penambahan asam sitrat bertujuan

mengatur pH bubur buah untuk membantu pembentukan gel (Dewi, dkk., 2009).

Penggunaan asam sitrat pada pembuatan selai dapat digunakan dengan air perasan

jeruk nipis. Namun, asam sitrat juga dapat berasal dari sari buah-buahan lain seperti

markisa, nanas, lemon, dan jeruk (Ropiani, 2006).

e) Garam

Penambahan garam pada pembuatan selai berfungsi untuk menambah cita

rasa dan mempertajam rasa manis serta berfungsi sebagai bahan pengawet dan

menghambat pertumbuhan mikroorganisme. (Gardjito, dkk., 2015).

f) Margarin

Dalam pembuatan selai, pemberian margarin berfungsi menambah aroma,

memberikan rasa gurih, serta tidak menyebabkan lengket saat proses pemasakan

dan pengemasan selai (Nismara, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

19

g) Air

Air berfungsi membantu proses penghancuran buah menjadi bubur buah dan

melarutkan bahan campuran lainnya (Nismara, 2017).

5. Teknik Pembuatan Selai

Menurut Ropiani (2006), teknik pembuatan selai terdiri dari enam tahap,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Pemilihan Buah

b) Pengupasan Buah

c) Pencucian Buah

d) Penghancuran Buah

e) Pemasakan

Pemasakan selai biasanya dilakukan pada suhu 70oC - 100oC. Pemasakan

bertujuan untuk membuat bubur buah dan bahan tambahan lain menjadi homogen

dan menghilangkan air yang berlebih sehingga selai menjadi pekat. Selama

pemasakan perlu dilakukan pengadukan agar adonan selai tidak gosong, namun

pengadukan tidak boleh terlalu cepat atau memukul adonan untuk menghindari

adanya gelembung udara yang merusak tekstur selai.

f) Pengemasan

Selai yang telah masak dimasukkan ke dalam botol selai yang telah

disterilisasi. Menurut Sobari (2018), tujuan dari pengemasan adalah melindungi

makanan dari kerusakan. Selain itu tujuan pengemasan adalah agar tidak

terkontaminasi dari lingkungan dan awet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

20

D. Uji Hedonik

Uji hedonik merupakan bagian dari uji organoleptik, yakni metode

pengujian yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang panelis dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap suatu produk. Tingkat

kesukaan biasanya disebut skala hedonik, misalnya sangat suka, suka, netral, tidak

suka, dan sangat tidak suka. Panelis diminta tanggapan tentang kesukaan atau

ketidaksukaan terhadap produk. Menurut Agusman (2013), terdapat 7 kategori

panel yang biasa digunakan dalam penilaian organoleptik:

1. Panel Perseorangan

Panelis ini tergolong dalam orang yang sangat ahli dengan kepekaan

spesifik yang sangat tinggi dan menguasai metode analisis organoleptik.

2. Panel Terbatas

Panel terbatas terdiri dari 3 – 5 orang yang memiliki kepekaan tinggi,

mengenal faktor dalam penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan

pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir.

3. Panel Terlatih

Panel terlatih terdiri dari 15 – 25 orang dengan kepekaan cukup baik. Panelis

yang menjadi terlatih didahului dengan latihan dan seleksi.

4. Panel Agak Terlatih

Panel agak terlatih terdiri dari 20 – 25 orang, sebelumnya dilatih untuk

mengetahui sifat-sifat tertentu. Biasanya dipilih dari kalangan terbatas yang datanya

diuji terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

21

5. Panel Tidak Terlatih

Panel tidak terlatih terdiri lebih dari 25 orang yang dipilih berdasarkan jenis

suku bangsa, tingkat sosial, pendidikan, dan sebagainya. Panel tidak terlatih terdiri

dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan panelis wanita.

6. Panel Konsumen

Panel konsumen terdiri dari 30 – 100 orang tergantung target pemasaran

komoditi. Panel mempunyai sifat sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan

perorangan atau kelompok tertentu.

7. Panel Anak-anak

Panel anak-anak biasanya terdiri dari anak yang berusia 3 – 10 tahun.

Biasanya digunakan dalam penilaian produk pangan yang disukai anak-anak,

misalnya es krim, permen, dan sebagainya.

E. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan sebelumnya sesuai dengan penelitian ini

diantaranya:

Tabel 2.5 Hasil Penelitian yang Relevan

Referensi Judul/ Tujuan Keterangan

Nismara

(2017)

Daya Terima dan

Kandungan Gizi

Selai dari Kulit

Semangka

(Citrullus lanatus)

dan Labu Kuning

(Cucurbita

moschata)

Menggunakan bahan baku kulit semangka dan labu

kuning perbandingan 30% : 70%, 50% : 50%, dan

70% : 30%.

Variabel yang diukur warna, aroma, tekstur, rasa,

kandungan betakaroten, fosfor, dan kalsium.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan nyata terhadap warna, aroma, tekstur,

rasa pada ketiga perlakuan yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

22

Herianto,

dkk. (2015)

Studi

Pemanfaatan

Buah Pisang Mas

(Musa acuminate)

dan Buah Naga

Merah

(Hylocereus

polyrhizus) dalam

Pembuatan Selai

Menggunakan bahan baku pisang dan buah naga

perbandingan 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%,

25% : 75%, dan 0% : 100%.

Variabel yang diukur meliputi warna, rasa, aroma,

tekstur, kadar air, pH, gula total, total padatan

terlarut, dan serat kasar.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

nyata terhadap warna, rasa, aroma, tekstur, kadar

air, pH, kadar gula total, total padatan terlarut, dan

serat kasar.

Kurniawan,

dkk. (2018)

Pemanfaatan

Labu Siam dan

Kelopak Rosella

dalam Pembuatan

Selai

Menggunakan bahan baku labu siam dan kelopak

rosella perbandingan 90 : 10, 80 : 20, 70 : 30, dan

60 : 40.

Variabel yang diukur meliputi warna, aroma, rasa,

dan tekstur selai, pH, kadar air, pektin, sukrosa, dan

aktivitas antioksidan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

nyata terhadap warna, aroma, rasa, tekstur selai,

pH, kadar air, pektin, sukrosa, dan aktivitas

antioksidan.

Agustina dan

Mustika

(2016)

Pengaruh

Penambahan

Wortel (Daucus

carota) Terhadap

Karakteristik

Sensori dan

Fisikokimia Selai

Buah Naga Merah

(Hylorecues

polyrhizus)

Menggunakan bahan baku buah naga merah dan

wortel perbandingan dengan konsentrasi wortel

5%, 10%, dan 15%.

Variabel yang diukur meliputi warna, rasa, aroma,

tekstur, daya oles, pH, total padatan terlarut, total

asam tertitrasi, vitamin Cndan viskositas.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

nyata terhadap tekstur, daya oles, dan total asam

tertitrasi, namun tidak berpengaruh nyata terhadap

warna, rasa, aroma, total padatan terlarut, pH,

vitamin C, dan viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

23

Tabel 2.6 Penelitian Baru

F. Kerangka Berpikir

Labu siam merupakan salah satu jenis tanaman yang bagian buahnya

dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi sayuran serta mengandung vitamin B, C, K,

dan mineral. Di Indonesia, labu siam belum dimanfaatkan secara komersial dan

hanya dianggap sebagai sayuran biasa. Buah labu siam mengandung serat nabati

berupa pektin yang berpotensi dalam pembentukan gel pada makanan.

Salah satu produk olahan yang dapat dibuat adalah selai. Dalam pembuatan

selai, salah satu syaratnya adalah mengandung pektin. Pektin dapat larut dalam air

dan membentuk cairan kental seperti gel. Pembuatan selai juga diperlukan banyak

gula karena berfungsi dalam pembentukan tekstur, rasa, dan daya oles selai. Perlu

adanya bahan alami dengan kadar gula tinggi sehingga jumlah penambahan gula

dalam pembuatan selai lebih sedikit. Bahan alami yang memiliki kadar gula yang

tinggi dapat ditemukan salah satunya pada ubi jalar Cilembu.

Ubi jalar Cilembu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang rasanya manis

seperti madu serta kadar gula totalnya lebih tinggi dan mencapai dua kali lebih besar

dibandingkan ubi varietas lain. Adanya potensi-potensi tersebut, peneliti ingin

melakukan penelitian tentang pemanfaatkan labu siam dan ubi jalar Cilembu

Judul Keterangan

Pemanfaatan Labu Siam

(Sechium edule (Jacq.) Sw.) dan

Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea

batatas (L.) Lam. var. cilembu)

sebagai Bahan Utama dalam

Pembuatan Selai.

Perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu

adalah 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, 40% :

60%, dan 30% : 70%

Variabel yang diukur meliputi tingkat kesukaan

(warna, rasa, dan tekstur), daya oles, kadar air,

kadar pektin, dan kadar gula total.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

24

sebagai bahan utama dalam pembuatan selai. Penelitian ini diuji yang meliputi

warna, rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula total.

Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun bagan kerangka berpikir dalam

penelitian yang dapat dilihat pada gambar 2.4:

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir

Labu siam hanya dimanfaatkan

menjadi sayuran dan dianggap

sebagai sayuran biasa

Ubi jalar Cilembu salah satu ubi

jalar yang memiliki rasa manis

seperti madu.

Ubi jalar Cilembu memliki kadar

gula total lebih tinggi dan besar

dibandingkan jenis ubi varietas

lain

Labu siam memiliki serat nabati

berupa pektin yang dapat

digunakan dalam pembentukan

gel

Pemanfaatkan labu siam dan ubi jalar Cilembu

sebagai bahan utama dalam pembuatan selai

Perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu

daLam pembuatan selai berturut-turut 70% : 30%,

60% : 40%, 50% : 50%, 40% : 60%, dan 30% :

70%

Penelitian ini diuji yang meliputi warna, rasa, tekstur,

uji daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula

total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

25

G. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap warna,

rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula total dalam

pembuatan selai.

2. Perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu dalam pembuatan selai yang

paling disukai berdasarkan uji hedonik dari segi warna adalah 70% : 30%, segi

rasa dan tekstur adalah 50% : 50%.

3. Labu siam dan ubi jalar Cilembu berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan

utama dalam pembuatan selai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuasi eksperimen

dengan satu faktor tanpa menggunakan kontrol penelitian. Penelitian ini

menggunakan lima perlakuan penambahan labu siam dengan ubi jalar Cilembu

dengan perbandingan 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, 40% : 60%, dan 30% :

70% dengan simbol P1, P2, P3, P4, dan P5. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan

sebanyak tiga kali.

Tabel 3.1 Rincian Perlakuan Pembuatan Selai Perlakuan (P)

Ulangan (U)

1 2 3

P1 P11 P12 P13

P2 P21 P22 P23

P3 P31 P32 P33

P4 P41 P42 P43

P5 P51 P52 P53

Keterangan :

P1 : Perlakuan terhadap pembuatan selai dengan perbandingan labu siam 70% dan

ubi jalar Cilembu 30%

P2 : Perlakuan terhadap pembuatan selai dengan perbandingan labu siam 60% dan

ubi jalar Cilembu 40%

P3 : Perlakuan terhadap pembuatan selai dengan perbandingan labu siam 50% dan

ubi jalar Cilembu 50%

P4 : Perlakuan terhadap pembuatan selai dengan perbandingan labu siam 40% dan

ubi jalar Cilembu 60%

P5 : Perlakuan terhadap pembuatan selai dengan perbandingan labu siam 30% dan

ubi jalar Cilembu 70%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

27

B. Variabel

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi perbandingan labu siam

dan ubi jalar Cilembu yang ditambahkan dalam proses pembuatan selai.

Perbandingan tersebut terdiri dari 5 perlakuan.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar pektin, kadar

gula total, daya oles, rasa, tekstur, dan warna.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah takaran gula pasir, margarin,

garam, air, perasan jeruk nipis, waktu pengukusan labu siam, waktu pemanggangan

ubi jalar Cilembu, dan waktu pemasakan selai.

C. Batasan Penelitian

1. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan selai adalah labu siam yang

diperoleh dari Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya dengan umur panen ± 3 – 4 bulan,

kulitnya berwarna hijau dan daging buahnya berwarna hijau muda. Ubi jalar

Cilembu diperoleh dari Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya dengan umur panen ± 3

– 4 bulan, kulit dan daging ubi berwarna krem.

2. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu berupa 5 perlakuan.

Perbandingan takaran labu siam dan ubi jalar Cilembu adalah 70% : 30%, 60%

: 40%, 50% : 50%, 40% : 60%, dan 30% : 70%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

28

3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembuatan selai

yang mengacu pada pembuatan selai menurut Nismara (2017) dan Ropiani

(2006) dengan modifikasi pada bahan utama selai, yakni labu siam dan ubi jalar

Cilembu, takaran bahan tambahan selai, tahap pemanggangan ubi jalar

Cilembu, waktu penghalusan ubi jalar Cilembu dan labu siam, serta tahap

pengukusan pada labu siam.

4. Uji yang dilakukan adalah uji hedonik yang meliputi rasa, warna, dan tekstur,

serta uji daya oles, uji kadar air, uji kadar pektin, dan uji kadar gula total.

5. Panelis yang dilibatkan dalam uji hedonik selai labu siam dan ubi jalar Cilembu

adalah 38 panelis tidak terlatih mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan

kisaran usia 20 – 24 tahun yang terdiri dari panelis perempuan dan laki-laki.

D. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk analisis adalah cawan petri, timbangan analitik,

desikator, oven, kaca, mistar, erlenmeyer, labu ukur, penangas atau hot plate, pipet,

gelas beker, waterbath, vortex mixer, spektrofotometer UV-Vis, dan kuvet. Alat

yang digunakan dalam pembuatan selai antara lain pisau, talenan, timbangan kue,

sendok, kompor, blender, panci, sendok pengaduk, oven pemanggangan, dan botol

kaca atau wadah selai.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan selai antara lain labu siam dan ubi

jalar Cilembu, gula pasir, perasan jeruk nipis, air, garam, dan margarin. Bahan yang

digunakan untuk analisis adalah silika gel, aluminium foil, HCl, aseton, akuades,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

29

kertas saring, reagen Nelson C (Nelson A : Nelson B), Arseno molibdat, dan roti

tawar.

E. Cara Kerja

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2019 – April 2019. Penelitian

dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Laboratorium CV. Chem-Mix Pratama Bantul, dan rumah peneliti.

2. Proses Pembuatan Selai

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembuatan selai

yang mengacu pada pembuatan selai menurut Nismara (2017) dan Ropiani (2006)

dengan modifikasi pada bahan utama selai, yakni labu siam dan ubi jalar Cilembu,

takaran bahan tambahan selai, tahap pemanggangan ubi jalar Cilembu, waktu

penghalusan ubi Cilembu dan labu siam, serta tahap pengukusan pada labu siam.

Alat-alat berupa pisau, sendok, kompor, blender, panci, sendok pengaduk, serta

botol kaca atau wadah selai beserta tutupnya dicuci menggunakan sabun.

Kemudian, botol kaca direbus dengan air hingga botol tercelup seluruhnya dalam

air selama 30 menit dengan suhu sekitar 100oC untuk sterilisasi. Bahan tambahan

pembuatan selai ditimbang menggunakan timbangan kue.

Kulit labu siam dikupas, kemudian dibersihkan getahnya dan bijinya

dibuang. Labu siam dicuci hingga bersih menggunakan air mengalir. Labu siam

dikukus selama 20 menit. Labu siam dipotong menjadi berukuran ± 2 cm × 3 cm.

Ubi jalar Cilembu dipanggang pada suhu 180oC selama 60 menit dalam oven hingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

30

matang dan empuk, lalu dikupas kulitnya. Labu siam dan ubi jalar Cilembu masing-

masing ditimbang menggunakan timbangan kue dan dimasukkan ke dalam blender

serta ditambahkan dengan air lalu dihancurkan selama 3 menit hingga adonan

menjadi lembut. Panci dipanaskan di atas api sedang, kemudian margarin dan gula

pasir dimasukkan ke dalam panci. Setelah itu, campuran labu siam dan ubi jalar

Cilembu yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam panci. Kemudian, perasan

jeruk nipis, dan garam ditambahkan ke dalam campuran selai tersebut. Pemasakan

dilakukan pada kisaran suhu 70oC selama 20 menit. Selai diaduk sampai merata

hingga tekstur menjadi kental. Kompor dimatikan dan selai dimasukkan ke dalam

botol kaca atau wadah yang telah disterilisasi sampai mendekati bibir botol dan

ditunggu hingga dingin lalu ditutup rapat. Untuk perlakuan lain menggunakan cara

yang sama, namun formulasinya mengikuti di tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jenis dan Ukuran Bahan Pembuatan Selai Labu Siam dan Ubi

Jalar Cilembu

Bahan Perlakuan

P1 P2 P3 P4 P5

Labu siam (g) 140 120 100 80 60

Ubi jalar Cilembu (g) 60 80 100 120 140

Gula Pasir (g) 50 50 50 50 50

Air (ml) 100 100 100 100 100

Perasan jeruk nipis (ml) 2 2 2 2 2

Garam (g) 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Margarin (g) 10 10 10 10 10

Keterangan :

Berat total bahan utama = 200 gram

P1 : Labu siam 70% = 70% × 200 g = 140 g

Ubi Cilembu 30% = 30% × 200 g = 60 g

P2 : Labu siam 60% = 60% × 200 g = 120 g

Ubi Cilembu 40% = 40% × 200 g = 80 g

P3 : Labu siam 50% = 50% × 200 g = 100 g

Ubi Cilembu 50% = 50% × 200 g = 100 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

31

P4 : Labu siam 40% = 40% × 200 g = 80 g

Ubi Cilembu 60% = 60% × 200 g = 120 g

P5 : Labu siam 30% = 30% × 200 g = 60 g

Ubi Cilembu 70% = 70% × 200 g = 140 g

Gambar 3.1 Proses Pembuatan Selai Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

Keterangan : a) Sterilisasi botol kaca; b) Bahan tambahan

pembuatan selai; c) Pengupasan kulit labu siam; d) Pencucian

labu siam; e) Pengukusan labu siam; f) Pemotongan labu siam;

g) Pemangangan ubi; h) Pengupasan kulit ubi; i) Penimbangan

bahan; j) Penghancuran bahan; k) Pemasakan selai; l) Botol

kaca berisi selai

3. Pengujian Sampel

a. Uji Hedonik

Pada tahap uji hedonik, disediakan 15 sampel di atas meja. Sampel yang

akan diujikan diletakkan dalam wadah bersih dan diberi kode baru. Selanjutnya,

a b c d

i

h g f e

j k l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

32

sampel disusun dalam nampan plastik beserta dengan sendok plastik berwarna putih

dan air mineral. Air mineral berfungsi untuk menetralkan rasa pada mulut dan setiap

kali mencicipi satu sampel diwajibkan untuk minum setelahnya. Uji hedonik

dilakukan oleh 38 panelis tidak terlatih mahasiswa Universitas Sanata Dharma

dengan kisaran usia 20 – 24 tahun yang terdiri dari panelis perempuan dan laki-laki

dengan syarat panelis bersedia mengikuti semua rangkaian kegiatan pengujian

hedonik. Kemudian, disediakan kuesioner dan panelis mengisi sesuai dengan

panduan skoring yang sudah ditentukan. Skala hedonik terhadap selai labu siam dan

ubi jalar Cilembu menggunakan 5 skala kesukaan, yakni 1 (sangat tidak suka), 2

(tidak suka), 3 (netral), 4 (suka), 5 (sangat suka). Pengujian hedonik ditinjau dari

segi warna, rasa, dan tekstur.

1) Uji Warna

Uji warna dilakukan dengan cara panelis mengambil sampel menggunakan

1 sendok dan diamati warna pada sampel tersebut. Panelis memberi skor terhadap

warna masing-masing sampel.

2) Uji Rasa

Uji rasa dilakukan dengan cara panelis mengambil sampel menggunakan 1

sendok dan dikecap dengan lidah. Panelis memberikan skor terhadap rasa masing-

masing sampel.

3) Uji Tekstur

Uji tekstur dilakukan dengan cara panelis mengambil sampel menggunakan

1 sendok dan dirasakan dengan mulut. Panelis memberikan skor terhadap tekstur

masing-masing sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

33

Gambar 3.2 Pengujian Hedonik Selai

b. Uji Daya Oles (Yuwono dan Tri, 1998)

Dua lembar kaca berukuran 20 cm × 5 cm × 3 mm direkatkan pada bidang

oles (roti tawar) sehingga jarak antar dua lembar kaca tersebut 2 cm. Selai sebanyak

3 gram diratakan sepanjang ujung pisau oles. Selai dioleskan pada bidang oles

hingga mencapai jarak terjauh. Jarak terjauh adalah jarak yang dapat dicapai selai

tanpa terputusnya olesan. Jarak terjauh yang dapat dicapai diukur dengan mistar.

Daya oles adalah jarak terjauh (cm).

c. Uji Kadar Air (Sudarmadji, dkk., 2010)

Uji kadar air menggunakan metode pengeringan oven (gravimetri).

Aluminium foil ditimbang beratnya (W0) menggunakan timbangan analitik. Sampel

selai sebanyak 1-2 gram diletakkan pada aluminium foil lalu ditimbang (W1)

menggunakan timbangan analitik dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 60oC

selama 2×24 jam. Aluminium foil berisi sampel selai diambil dan didinginkan

dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Kemudian dikeringkan kembali

pada oven selama 2×24 jam. Setelah itu, aluminium foil berisi sampel selai diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

34

dan didinginkan pada desikator dan ditimbang kembali (W2) menggunakan

timbangan analitik. Perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan (selisih

penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg). Kadar air dihitung berdasarkan

persamaan berikut :

Kadar air = (𝑊1)−(𝑊2)

(𝑊1)−(𝑊0) ×100%

Keterangan :

W0 = berat aluminium foil kosong (g)

W1 = berat aluminium foil + sampel awal sebelum pemanasan di

dalam oven (g)

W2 = berat aluminium foil + sampel awal setelah pendinginan dalam

desikator (g)

Gambar 3.3 Pengukuran Kadar Air Selai Keterangan : a) Selai yang diuji; b) Penimbangan sampel

selai; c) Sampel selai dimasukkan ke oven; d) Sampel selai

dimasukkan ke desikator

a b

c d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

35

d. Uji Kadar Pektin

Uji kadar pektin dianalisis di laboratorium CV. Chem-Mix Pratama, Bantul.

Sampel sebanyak ± 5-10 gram dimasukkan pada gelas beker dan ditimbang

menggunakan timbangan analitik. Sampel ditambahkan dengan aquades sebanyak

200 ml dan diatur pH menjadi asam dengan ditambahkan HCl. Sampel dipanaskan

pada suhu 100oC selama 2 jam di atas penangas atau hot plate. Kemudian, sampel

didinginkan dan diencerkan dengan cara dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml,

tera dengan akuades. Sampel diambil sebanyak 50 ml, dimasukkan ke dalam

erlenmeyer dan ditambahkan dengan 50 ml aseton. Kemudian didiamkan selama 1

jam lalu disaring dengan kertas saring yang sudah diketahui beratnya. Endapan

serta kertas saring dikeringkan pada oven semalam pada suhu 100oC. Endapan serta

kertas saring ditimbang sampai bobot tetap.

Perhitungan :

% Pektin = (𝑊2 − 𝑊1) ×𝑓𝑝

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙× 100%

Keterangan :

W1 = Berat kertas saring kosong (g)

W2 = Berat kertas saring + pektin konstan (g)

fp = faktor pengenceran

e. Uji Kadar Gula Total

Uji kadar gula total dianalisis di laboratorium CV. Chem-Mix Pratama,

Bantul. Uji kadar gula total menggunakan metode Spektrofotometri, Nelson-

Somogy. Sampel selai sebanyak 1 gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam

tabung reaksi kemudian ditambahkan 50 ml akuades. Sampel ditambahkan dengan

3 ml HCl 25% kemudian dipanaskan dengan waterbath pada suhu 100oC selama 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

36

menit. Sampel ditambahkan akuades dan diencerkan dengan cara dimasukkan ke

dalam labu ukur 100 ml. Sampel disaring atau disentrifuge dengan kertas saring.

Filtrat diambil sebanyak 1 ml dan ditambahkan dengan 1 ml reagen Nelson C

(Nelson A : Nelson B = 25 : 1). Filtrat dipanaskan dalam waterbath pada suhu

100oC selama 30 menit. Filtrat didinginkan lalu ditambahkan dengan 1 ml Arseno

molibdat kemudian digojog hingga homogen. Filtrat ditambahkan akuades sampai

volume menjadi 10 ml dan divortex kemudian dibaca absorbansinya menggunakan

spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Data yang diperoleh dicatat dan

dihitung menggunakan kurva standar. Kurva standar dibuat dengan menggunakan

D-glukosa.

4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk melihat adanya pengaruh dari perbandingan

labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap warna, tekstur, rasa, daya oles, kadar air,

pektin, dan gula total yang dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA.

Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA, diperlukan uji Normalitas dan

Homogenitas.

Uji Normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, bertujuan untuk

memperlihatkan data penelitian berdistribusi normal atau tidak dengan taraf

signifikan (α = 0,05). Jika nilai signifikan > (0,05), maka data tersebut berdistribusi

normal. Jika nilai siginifikan < (0,05), maka data tersebut tidak berdistribusi

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

37

Setelah dilakukan uji Normalitas, dilakukan uji Homogenitas. Uji

Homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian dari sampel sama atau tidak. Jika

nilai siginifikan < (0,05), maka varian dari dua atau lebih sampel adalah tidak sama.

Apabila nilai signifikan > (0,05), maka varian dari dua atau lebih sampel adalah

sama. Jika data hasil analisis ANOVA menunjukkan nilai berbeda atau signifikan

maka dilanjutkan dengan uji Duncan.

Data yang tidak normal dan tidak homogen dianalisis menggunakan uji non

parametrik, yakni uji Kruskal Wallis. Jika data hasil analisis menunjukkan nilai

berbeda atau signifikan maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Analisis data

dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Hipotesis statistik yang digunakan

adalah sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu

terhadap warna, rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula

total.

H1: Ada pengaruh perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap warna,

rasa, tekstur, daya oles, kadar air, kadar pektin, dan kadar gula total.

5. Rancangan Pemanfataan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pembelajaran Biologi SMA

kelas XI pada bab Makanan dan Sistem Pencernaan Manusia, khususnya pada

materi zat makanan dan teknologi pengolahan pangan. Penerapan hasil penelitian

ini dapat dilakukan dalam bentuk praktikum bersama siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Hedonik

1. Warna

Warna merupakan salah satu parameter yang penting karena menentukan

tingkat penerimaan dan daya tarik konsumen dalam mengonsumsi makanan. Hasil

penilaian panelis terhadap warna selai labu siam dan ubi jalar Cilembu dapat dilihat

pada lampiran 13. Berdasarkan penilaian panelis, diperoleh rerata warna selai pada

tiap perlakuan yang dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Warna pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

4.23 4.11 4.00

2.75

2.28

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Ke

suka

an W

arn

a Se

lai

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

39

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa warna yang dihasilkan dari selai perlakuan

P1 dengan rerata 4,23 adalah yang paling disukai panelis dengan warna selai kuning

tua. Rerata skor kesukaan panelis terhadap warna selai terendah adalah perlakuan

P5 sebesar 2,28 dengan warna selai kuning tua kecokelatan. Perlakuan P1 tidak jauh

berbeda dengan perlakuan P2 dan P3, namun berbeda dengan selai pada perlakuan

P4 yang berwarna kuning kecokelatan. Warna selai tiap perlakuan dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2 Warna Selai Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu Keterangan : a) Perlakuan P1; b) Perlakuan P2; c) Perlakuan P3;

d) Perlakuan P4; e) Perlakuan P5

Warna yang dihasilkan selai dipengaruhi oleh pigmen warna dari bahan

baku yang digunakan. Labu siam mengandung klorofil (zat warna alami hijau),

sedangkan ubi jalar Cilembu mengandung karotenoid (zat warna alami kuning).

Klorofil bersifat sensitif terhadap panas sehingga dapat mengalami kerusakan atau

perubahan warna yang disebabkan oleh pemanasan dan asam, yakni menjadi warna

hijau kecokelatan atau menjadi kecokelatan. Perubahan warna terjadi akibat adanya

penggantian magnesium oleh ion hidrogen membentuk feofitin yang berwarna

cokelat zaitun atau cokelat (Estiasih, dkk., 2016). Warna hijau pada labu siam

menghilang secara perlahan selama pemasakan, sehingga warna kuning dari ubi

jalar Cilembu akan mendominasi. Perlakuan P1 memiliki warna kuning tua yang

a b c d e

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

40

tidak jauh berbeda dengan perlakuan P2 dan P3. Pigmen karotenoid pada ubi jalar

Cilembu sangat pekat sehingga warna kuning menjadi lebih dominan. Karotenoid

dianggap stabil selama pemanasan (Estiasih, dkk., 2016). Namun jika terlalu lama,

pigmen karotenoid dapat menghilang warnanya atau pucat. Selai perlakuan P4 dan

P5 dengan penambahan ubi lebih banyak, warnanya berubah menjadi kuning

kecokelatan hingga kuning tua kecokelatan karena pada saat ubi dioven keluar

cairan lengket berwarna bening kecokelatan seperti karamel sehingga

mempengaruhi warna selai yang dihasilkan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

warna cerah pada selai lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan warna selai

yang agak gelap. Menurut Rahardjo (2016), warna cerah seperti kuning dan merah

dianggap oleh konsumen sebagai warna yang mencolok dan menarik selera makan,

sehingga warna cerah dapat menarik perhatian konsumen.

Uji normalitas dan homogenitas yang dapat dilihat pada lampiran 18

menunjukkan signifikan > 0,05. Hal tersebut menunjukkan data berdistribusi

normal. Namun, uji homogenitas menunjukkan signifikan < 0,05 artinya data tidak

homogen. Uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan perbandingan selai labu siam

dan ubi jalar Cilembu dengan kesukaan panelis terhadap warna 0,019 yang lebih

kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan atau

pengaruh yang nyata dari perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu

terhadap daya oles. Untuk melihat perbedaan nyata pada tiap perlakuan digunakan

uji Mann Whitney yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

41

Tabel 4.1 Rerata Tingkat Kesukaan Terhadap Warna Selai

Perlakuan Rerata Kesukaan Warna

P1 4,23a

P2 4,11ab

P3 4,00bc

P4 2,75d

P5 2,28e

Keterangan : angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada

beda nyata pada α 0,05

Berdasarkan tabel 4.1, tingkat kesukaan terhadap warna pada perlakuan P1

berbeda nyata dengan perlakuan P3, P4, dan P5, namun tidak berbeda nyata dengan

perlakuan P2. Warna selai perlakuan P1 dan P2 tidak begitu jauh dan terlihat warna

kuning tua, sedangkan selai perlakuan P3 hingga P5 warnanya sudah mulai sedikit

berubah menjadi kecokelatan yang menunjukkan adanya perbedaan nyata karena

penambahan ubi lebih dominan.

2. Rasa

Rasa merupakan salah satu parameter yang menentukan tingkat penerimaan

konsumen terhadap makanan. Rasa yang enak akan lebih mudah diterima oleh

konsumen. Hasil penilaian panelis terhadap rasa selai labu siam dan ubi jalar

Cilembu dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan penilaian panelis, diperoleh

rata-rata tingkat kesukaan rasa selai pada tiap perlakuan yang dapat dilihat pada

gambar 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

42

Gambar 4.3 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Rasa pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa selai perlakuan P3 dengan rerata 3,69 adalah

rasa yang paling disukai panelis. Rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa selai

terendah adalah perlakuan P1 sebesar 3,47. Kesukaan panelis terhadap rasa pada

perlakuan P4 tidak jauh berbeda dengan perlakuan P2, kemudian diikuti oleh

perlakuan P5. Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai rasa

selai dengan jumlah komposisi labu siam dan ubi jalar Cilembu yang sama,

dibandingkan selai dengan jumlah komposisi labu siam dengan ubi jalar Cilembu

yang berbeda, baik itu jumlah labu siam yang lebih banyak ataupun jumlah ubi jalar

Cilembu yang lebih banyak.

Pada selai perlakuan P3 paling disukai oleh panelis karena memiliki rasa

manis yang pas. Rasa manis yang ditimbulkan berasal dari kandungan gula yang

terdapat pada ubi jalar Cilembu. Ubi jalar Cilembu yang telah masak memiliki

kadar gula sebesar 19 – 23% (Onggo, 2006). Ubi Cilembu yang telah panen

3.47

3.63

3.69

3.64

3.59

3.35

3.40

3.45

3.50

3.55

3.60

3.65

3.70

3.75

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Ke

suka

an R

asa

Sela

i

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

43

dilakukan proses penyimpanan yang mengakibatkan terjadinya pemecahan pati

pada daging ubi oleh enzim amilase menjadi gula sehingga ubi terasa manis setelah

di oven (Amalia, 2010). Labu siam juga ikut berperan dalam memberikan rasa

manis, karena memiliki kandungan gula sebesar 1,66 g (USDA, 2018). Selai

perlakuan P4 memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan perlakuan P3, karena

menggunakan ubi yang lebih banyak daripada labu siam. Ubi memiliki banyak

sukrosa dari hasil perombakan pati yang berperan memberikan rasa manis.

Beberapa panelis menyukai rasa selai perlakuan P4 karena rasanya lebih manis.

Pada ubi, terdapat lebih banyak pati di mana pati tersebut juga akan terhidrolisis

oleh enzim amilase yang terdapat pada kelenjar saliva sehingga ikut berkontribusi

sebagai penghasil rasa manis yang terkecap oleh panelis. Namun, terdapat juga

beberapa panelis yang tidak begitu menyukai selai yang terlalu manis sehingga

menyukai selai seperti perlakuan P2 yang memiliki rasa tidak begitu manis

dibandingkan perlakuan P3, karena penambahan labu siam yang lebih banyak

dibandingkan ubi. Selai perlakuan P5 memiliki rasa yang sangat manis karena ubi

lebih mendominasi dibandingkan labu siam. Namun, karena terlalu manis maka

rasa suka panelis terhadap selai menjadi berkurang. Selai yang dengan rasa tidak

begitu manis juga menjadi faktor rasa suka panelis berkurang, seperti perlakuan P1

dengan penambahan labu siam yang lebih banyak. Oleh karena itu, selai perlakuan

P1 memiliki tingkat kesukaan terhadap rasa paling rendah.

Dari gambar 4.3, penilaian tingkat kesukaan terhadap rasa selai dari tiap

panelis berbeda-beda. Penilaian rasa tersebut melibatkan indera pengecap, yakni

lidah. Sensasi rasa terlarut dalam air liur yang berinteraksi dengan kuncup pengecap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

44

pada papila lidah. Setiap orang memiliki batas konsentrasi terendah terhadap suatu

rasa yang masih dapat dirasakan dan batasan tersebut tidak sama bagi tiap orang

(Winarno, 2008). Selain itu, tingkat kepekaan lidah panelis sangat mempengaruhi

dalam menanggapi rasa selai. Panelis yang terbiasa dengan makan makanan yang

manis memiliki tingkat kepekaan manis yang tinggi, namun panelis yang tidak

terbiasa dengan manis, maka tingkat kepekaan terhadap manis rendah.

Uji normalitas dan homogenitas rerata tingkat kesukaan panelis terhadap

rasa dapat dilihat pada lampiran 18 yang menunjukkan signifikan > 0,05. Hal

tersebut menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Uji statistik

ANOVA menunjukkan perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu dengan

rasa 0,470 lebih besar dari taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan atau pengaruh yang nyata dari perbandingan selai labu siam dan

ubi jalar Cilembu terhadap rasa. Tidak adanya perbedaan tersebut disebabkan

karena panelis terbiasa dengan rasa selai pada umumnya. Namun, dilihat secara

keseluruhan rasa selai labu siam dan ubi jalar Cilembu memang cukup disukai dan

diterima oleh panelis.

3. Tekstur

Tekstur merupakan parameter penting yang menentukan hasil akhir dari

kualitas selai. Hasil penilaian panelis terhadap tekstur selai labu siam dan ubi jalar

Cilembu dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan penilaian panelis, diperoleh

rerata tekstur selai pada tiap perlakuan yang dapat dilihat pada gambar 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

45

Gambar 4.4 Rerata Tingkat Kesukaan terhadap Tekstur pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa tekstur selai perlakuan P3 paling disukai

panelis dengan rerata 3,93, sedangkan tekstur selai perlakuan P5 memiliki tingkat

kesukaan panelis terendah dengan rerata sebesar 2,75. Kesukaan panelis terhadap

tekstur pada perlakuan P2 tidak jauh berbeda dengan perlakuan P3, diikuti oleh

perlakuan P1, kemudian perlakuan P4. Pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa panelis

paling menyukai tekstur selai dengan jumlah komposisi labu siam dengan ubi jalar

Cilembu yang sama, dibandingkan selai dengan jumlah komposisi labu siam

dengan ubi jalar Cilembu yang berbeda, baik jumlah labu siam yang lebih banyak

atau jumlah ubi yang lebih banyak. Namun jika dibandingkan selai dengan jumlah

komposisi labu siam yang banyak dengan jumlah komposisi ubi jalar Cilembu yang

banyak, panelis justru lebih menyukai selai dengan komposisi labu yang lebih

banyak karena tekstur yang dihasilkan lebih kental.

3.753.90 3.93

3.27

2.75

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Ke

suka

an T

eks

tur

Sela

i

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

46

Tekstur selai masing-masing perlakuan dapat dilihat kembali sebelumnya

pada gambar 4.2. Tekstur yang dihasilkan selai perlakuan P3 adalah kental. Hal ini

disebabkan karena penambahan labu siam dan ubi jalar Cilembu jumlahnya sama

dan seimbang, sehingga tidak menyebabkan tekstur terlalu encer atau terlalu padat.

Selai perlakuan P2 memiliki tekstur hampir sama dengan P3 namun sedikit encer.

Selai perlakuan P1 memiliki tekstur yang lebih encer dibandingkan P2. Tekstur pada

selai dipengaruhi juga oleh kadar air pada bahan baku yang digunakan. Buah labu

siam memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar Cilembu

sehingga semakin banyak penambahan labu siam, maka tekstur semakin menjadi

lebih encer, begitu sebaliknya. Menurut Winarno (2008), kadar air dapat

mempengaruhi tekstur dan penampakan suatu bahan pangan. Selai perlakuan P4

memiliki tekstur sedikit padat, karena menggunakan penambahan ubi jalar Cilembu

yang lebih banyak sehingga tekstur kental pada selai menjadi berkurang. Selai

perlakuan P5 memiliki tekstur yang padat dan sedikit kasar. Hal ini disebabkan

karena penambahan ubi jalar Cilembu yang paling dominan dan kadar airnya lebih

rendah daripada labu siam sehingga cenderung memiliki tekstur yang lebih padat.

Perbedaan tekstur selai pada setiap perlakuan juga dipengaruhi oleh kandungan

pektin yang terdapat pada kedua bahan baku. Menurut Daryono (2012), pektin pada

labu siam sebesar 6,7%, sedangkan menurut Fatonah (2002), pektin pada ubi jalar

Cilembu sebesar 1,38%. Dengan adanya pektin, maka tekstur selai menjadi lebih

kental. Apabila tekstur terlalu keras maka selai cenderung sulit dioles sehingga

menurunkan penerimaan konsumen terhadap produk selai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

47

Ubi jalar Cilembu memiliki pati yang terdiri dari amilosa dan amilopektin

yang juga berperan dalam penentu tekstur. Amilosa dapat membentuk selai menjadi

lebih padat karena memiliki komposisi granula yang lebih padat dan kompak (Rauf,

2015), sehingga pada selai perlakuan P4 dan P5 memiliki struktur yang lebih padat.

Selain itu, serat-serat halus dari ubi juga ikut tercampur selama pemasakan selai

sehingga membuat tekstur padat dan sedikit kasar.

Hasil rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur diuji dengan

menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari setiap

perlakuan. Berdasarkan hasil uji, perbandingan selai labu siam dan ubi jalar

Cilembu terhadap tekstur didapatkan nilai signifikan < 0,05 (lampiran 18) yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari perbandingan selai labu siam dan ubi

jalar Cilembu terhadap tekstur. Untuk melihat perbedaan nyata pada tiap perlakuan

digunakan uji Mann-Whitney yang dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rerata Tingkat Kesukaan Terhadap Tekstur

Perlakuan Rerata Kesukaan Tekstur

P1 3,75a

P2 3,90ab

P3 3,93bc

P4 3,27d

P5 2,75e

Keterangan : angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada beda

nyata pada α 0,05

Berdasarkan tabel 4.2, perlakuan P1 dengan P2 tidak beda nyata, sedangkan

P1 dengan P3, P4, dan P5 memiliki beda nyata. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa penambahan labu siam tidak begitu membuat tekstur selai menjadi berbeda

atau dapat dikatakan tekstur tetap kental, sedangkan penambahan ubi jalar Cilembu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

48

membuat tekstur selai menjadi berbeda dan terlihat menjadi lebih padat daripada

perlakuan lainnya.

B. Daya Oles

Pengukuran daya oles dilihat dari jarak terjauh olesan yang diukur

menggunakan mistar. Hasil dari daya oles selai labu siam dan ubi jalar Cilembu

dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Rerata Daya Oles pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa rerata daya oles selai labu siam dan ubi jalar

Cilembu paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 sebesar 9,83 cm, kemudian diikuti

perlakuan P2, P3, P4, dan P5 yang merupakan rerata daya oles selai paling rendah

sebesar 8,07 cm. Daya oles adalah mudah tidaknya selai untuk dioleskan secara

9.83 9.43 9.208.50

8.07

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Day

a O

les

Sela

i (cm

)

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

49

merata pada permukaan roti tawar. Olesan selai setiap perlakuan dapat dilihat pada

gambar 4.6.

Gambar 4.6 Olesan Selai pada Permukaan Roti Tawar

Keterangan : a) Perlakuan P1; b) Perlakuan P2; c) Perlakuan

P3; d) Perlakuan P4; e) Perlakuan P5

Berdasarkan gambar 4.6, tiap perlakuan memiliki olesan selai yang berbeda-

beda. Perbedaan ini disebabkan karena komposisi jumlah labu siam dan ubi jalar

Cilembu yang berbeda. Pada perlakuan P4 dan P5 memiliki jumlah ubi jalar Cilembu

yang lebih banyak dibandingkan dengan P1 sehingga tekstur selai menjadi lebih

padat, menyebabkan selai sulit dioleskan serta menghasilkan olesan yang pendek

dan tidak merata pada permukaan roti. Kemudian, perlakuan P3 memiliki komposisi

jumlah ubi jalar Cilembu dengan labu siam yang sama sehingga menyebabkan

olesan pada perlakuan P3 lebih pendek dari perlakuan P1, namun lebih panjang

daripada perlakuan P4 dan P5. Perlakuan P1 memiliki jumlah labu siam paling

banyak sehingga tekstur selai menjadi lebih kental yang menyebabkan selai mudah

dioleskan serta menghasilkan olesan yang lebih panjang dan merata pada

permukaan roti. Pada perlakuan P2 memiliki jumlah labu siam yang lebih banyak

dibandingkan ubi jalar Cilembu, sehingga memiliki olesan yang lebih panjang

seperti halnya pada perlakuan P1 dibandingkan perlakuan lainnya.

a b c d e

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

50

Semakin banyak jumlah labu siam, maka selai mudah dioleskan, sedangkan

semakin banyak jumlah ubi jalar Cilembu, maka selai sulit untuk dioleskan. Selai

dengan daya oles yang baik adalah selai yang dapat dioleskan dengan mudah dan

rata pada permukaan roti (Muryanti, 2011). Oleh karena itu, kemampuan olesan

selai yang rendah akan menurunkan penerimaan konsumen. Dari gambar 4.4

mengenai tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur selai dapat dilihat bahwa

panelis lebih menyukai tekstur yang kental dan lembut seperti pada perlakuan P3

karena cenderung mudah dioleskan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tekstur dan

daya oles sangat penting karena ketika seseorang mengonsumsi selai dengan roti

tawar akan terjadi proses pengolesan pada permukaan roti tawar.

Perbedaan daya oles masing-masing perlakuan juga disebabkan dari

kandungan air yang terdapat pada kedua bahan baku. Labu siam mengandung air

lebih banyak dibandingkan ubi jalar Cilembu sehingga olesan yang dihasilkan

perlakuan P1 lebih panjang karena tekturnya lebih kental dan sedikit encer

dibandingkan perlakuan P5. Selain itu, pektin juga mempengaruhi kemampuan daya

oles selai. Menurut Fahrizal dan Rahmad (2014), pektin akan menggumpal dan

membentuk serabut halus yang dapat menahan cairan sehingga tekstur menjadi

kental sehingga memudahkan selai untuk dioles. Perlakuan P4 dan P5 memiliki

olesan selai yang lebih pendek karena pada perlakuan tersebut terdapat lebih banyak

jumlah ubi jalar Cilembu dibandingkan perlakuan lainnya. Kandungan amilosa

pada ubi jalar Cilembu berperan dalam tekstur. Semakin tinggi kandungan amilosa,

maka teksturnya menjadi semakin keras (Shaliha, dkk., 2017). Kemudian, serat-

serat dari ubi menyebabkan agak sulit membuat olesan karena tekstur lebih padat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

51

Uji daya oles ini dilakukan oleh peneliti sehingga hasil olesan pada roti

tawar kemungkinan dapat subjektif. Hal ini dikarenakan kekuatan olesan tiap orang

berbeda-beda, belum tentu kekuatan olesan yang dilakukan oleh peneliti sama

dengan orang lain. Oleh karena itu, sebaiknya pengujian daya oles ini dilakukan

oleh orang lain atau beberapa panelis sehingga hasilnya menjadi lebih objektif.

Beberapa panelis ini akan menjadi ulangan dari setiap perlakuan selai.

Uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada lampiran 18 yang

menunjukkan signifikan > 0,05. Hal tersebut menunjukkan data berdistribusi

normal dan homogen. Uji statistik ANOVA menunjukkan perbandingan selai labu

siam dan ubi jalar Cilembu dengan daya oles 0,000 yang lebih kecil dari taraf

signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan atau pengaruh yang

nyata dari perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap daya oles.

Untuk melihat perbedaan nyata pada tiap perlakuan digunakan uji Duncan yang

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Rerata Daya Oles Selai Perlakuan Rerata Daya Oles

P1 9,83c

P2 9,43bc

P3 9,20b

P4 8,50a

P5 8,07a

Keterangan : angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada beda

nyata pada α 0,05

Berdasarkan tabel 4.3, daya oles perlakuan P1 berbeda nyata dengan

perlakuan P3, P4, dan P5, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2. Olesan

pada perlakuan P1 dan P2 tidak beda nyata karena masing-masing perlakuan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

52

dioleskan secara merata dan memiliki panjang olesan yang tidak jauh berbeda.

Namun, perlakuan P1 terlihat sangat berbeda dengan perlakuan P3, P4, dan P5 yang

dapat dilihat dari gambar 4.6 karena memiliki panjang olesan yang berbeda dan

beberapa ada yang tidak merata sehingga terlihat beda nyata.

C. Kadar Air

Pengujian kadar air pada selai menggunakan metode pengeringan oven

(gravimetri). Hasil kadar air selai labu siam dan ubi jalar Cilembu dapat dilihat pada

gambar 4.7.

Gambar 4.7 Rerata Kadar Air pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Berdasarkan gambar 4.7, menunjukkan bahwa perbandingan selai labu siam

dan ubi jalar Cilembu perlakuan P1 memiliki rerata kadar air paling tinggi sebesar

38,22% dengan perbandingan labu siam lebih besar dibandingkan ubi jalar

38.22

36.60

36.02

34.98 34.90

33.00

34.00

35.00

36.00

37.00

38.00

39.00

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Kad

ar A

ir S

ela

i (%

)

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

53

Cilembu. Kemudian diikuti oleh perlakuan P2, perlakuan P3, perlakuan P4 tidak jauh

berbeda dengan perlakuan P5. Perlakuan P5 memiliki rerata kadar air paling rendah

sebesar 34,90% dengan perbandingan labu siam lebih kecil dibandingkan ubi jalar

Cilembu.

Pada gambar 4.7, dapat dilihat bahwa semakin banyak penambahan labu

siam dan semakin sedikit penambahan ubi jalar Cilembu, maka kadar air yang

dihasilkan semakin tinggi. Semakin sedikit penambahan labu siam dan semakin

banyak penambahan ubi jalar Cilembu, maka kadar air yang dihasilkan semakin

rendah. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan air pada bahan baku yang digunakan

dalam pembuatan selai. Kandungan air pada labu siam lebih besar daripada ubi jalar

Cilembu. Menurut USDA (2018), kandungan air pada labu siam sebesar 94,24 g,

sedangkan menurut Mayastuti (2002), kandungan air pada ubi jalar Cilembu

sebesar 68,50 g. Hal ini sesuai dengan penelitian Kurniawan, dkk. (2018),

menunjukkan kadar air tertinggi diperoleh dari perlakuan dengan perbandingan

labu siam dan kelopak bunga rosella yaitu 90 : 10 menghasilkan kadar air sebesar

30,22%. Dari hasil daya oles selai labu siam dan ubi jalar Cilembu pada gambar 4.5

menunjukkan bahwa kadar air berpengaruh terhadap daya oles. Perlakuan P1

menggunakan penambahan labu siam yang lebih banyak dengan kadar air yang

banyak sehingga menghasilkan daya oles yang panjang dan rata. Berbeda dengan

perlakuan P5 menggunakan penambahan ubi jalar Cilembu lebih banyak dengan

kadar air yang lebih rendah sehingga daya olesnya pendek dan kurang merata.

Berdasarkan gambar 4.7, selai pada perlakuan P5 memiliki kemungkinan

lebih awet dan tahan lama dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

54

karena kadar air bertujuan untuk menentukan keawetan atau daya tahannya (Sobari,

2018). Perlakuan P5 memiliki kadar air paling rendah, sedangkan perlakuan P1

kadar airnya tinggi. Semakin tinggi kadar air selai, maka menyebabkan selai mudah

mengalami kerusakan dan menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan

bakteri dan jamur yang dapat tumbuh dan berkembang biak sehingga merusak

kualitas selai

Kriteria mutu selai menurut SII. No. 173 Tahun 1978 ditetapkan bahwa

kadar air pada selai maksimal 35%. Bila dibandingkan dengan kadar air selai hasil

penelitian, perlakuan P4 dan P5 telah memenuhi kriteria atau standar mutu, yakni

berturut-turut sebesar 34,90% dan 34,98% sehingga berpotensi untuk menjadi selai.

Dari formulasi perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu disarankan

untuk mengurangi komposisi labu siam sehingga kadar air tidak melebihi standar

yang ditentukan sehingga daya simpan atau keawetannya semakin lama.

Uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada lampiran 18 yang

menunjukkan signifikan > 0,05. Hal tersebut menunjukkan data berdistribusi

normal dan homogen. Uji statistik ANOVA menunjukkan perbandingan selai labu

siam dan ubi jalar Cilembu dengan kadar air 0,378 lebih besar dari taraf signifikan

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan atau pengaruh yang

nyata dari perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap kadar air.

Meskipun tidak memiliki nilai yang berbeda nyata, namun dari rerata kadar air

antara perlakuan satu dengan lainnya terlihat berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

55

D. Kadar Pektin

Uji kadar pektin dilakukan di laboratorium CV. Chem-mix Pratama Bantul.

Hasil kadar pektin selai labu siam dan ubi jalar Cilembu dapat dilihat pada gambar

4.8.

Gambar 4.8 Rerata Kadar Pektin pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Berdasarkan gambar 4.8, menunjukkan bahwa perbandingan selai labu siam

dan ubi jalar Cilembu perlakuan P5 memiliki rerata kadar pektin paling tinggi

sebesar 1,00%. Perlakuan P4 tidak berbeda jauh dengan P5, kemudian diikuti oleh

perlakuan P1, P2, dan P3 yang memiliki kadar pektin paling rendah dengan rerata

sebesar 0,68%. Labu siam dan ubi jalar Cilembu mengandung pektin. Ketika kedua

bahan baku tersebut dicampur, maka pektin dari kedua bahan baku tersebut

membentuk gel sehingga tekstur menjadi kental.

0.87

0.730.68

0.98 1.00

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Kad

ar P

ekt

in S

ela

i (%

)

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

56

Perbedaan kadar pektin pada selai tiap perlakuan salah satunya dipengaruhi

oleh kandungan pektin pada bahan baku. Perlakuan P1 menggunakan penambahan

labu siam paling banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Kadar pektin pada labu

siam sebesar 6,7% (Daryono, 2012). Semakin sedikit penambahan labu siam, maka

kadar pektin semakin menurun. Hal ini dapat dilihat dari kadar pektin yang semakin

menurun dari perlakuan P1 sampai P3. Namun, pada perlakuan P4 dan P5 terjadi

kenaikan kadar pektin. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ketika pengukuran

pektin pada proses pengendapan menggunakan aseton, ada senyawa lain yang ikut

terendapkan seperti selulosa. Selulosa termasuk serat tak larut, sehingga

kemungkinan endapan yang terbentuk tidak hanya pektin namun terdapat selulosa.

Serat tak larut banyak ditemukan pada ubi jalar Cilembu. Menurut Tressler dan

Joyslin (1954) dalam Khendriani (2018), kadar serat berpengaruh terhadap jumlah

pektin yang dapat diekstrak. Kadar serat yang tinggi pada bahan menunjukkan

banyaknya senyawa selulosa pada bahan baku. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Sofiana, dkk., (2012), pektin terdapat di dalam dinding sel primer,

terutama di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa yang berfungsi sebagai

perekat antara dinding sel yang satu dengan lainnya.

Selain itu, pada ubi jalar Cilembu memiliki kandungan air yang lebih sedikit

dibandingkan dengan labu siam. Hal ini memungkinkan pada saat proses

pengendapan, pektin yang larut sedikit karena kandungan air ubi jalar Cilembu

yang sedikit sehingga endapan pektin yang terbentuk lebih banyak, sedangkan pada

labu siam masih banyak pektin yang larut sehingga endapan pektin yang terbentuk

sedikit karena labu siam memiliki kandungan air yang lebih banyak. Hal ini sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

57

dengan pernyataan Aji, dkk., (2017) bahwa pektin dapat larut dalam beberapa

macam pelarut, misalnya air, senyawa organik, senyawa alkalis, dan asam. Oleh

karena itu, selai pada perlakuan P4 dan P5 mengalami kenaikan karena pektin yang

terukur lebih banyak.

Kriteria mutu selai menurut SII. No. 173 Tahun 1978 ditetapkan bahwa

kadar pektin pada selai maksimal 0,7%. Bila dibandingkan dengan kadar pektin

selai hasil penelitian, perlakuan P3 telah memenuhi kriteria atau standar mutu, yakni

sebesar 0,63% sehingga berpotensi untuk menjadi selai. Dari formulasi

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu disarankan untuk mengurangi

komposisi bahan baku sehingga kadar pektin tidak melebihi standar yang

ditentukan.

Uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada lampiran 18 yang

menunjukkan signifikan > 0,05. Hal tersebut menunjukkan data berdistribusi

normal dan homogen. Uji statistik ANOVA menunjukkan perbandingan selai labu

siam dan ubi jalar Cilembu dengan kadar pektin 0,180 lebih besar dari taraf

signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan atau

pengaruh yang nyata dari perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu

terhadap kadar pektin. Setiap perlakuan memiliki kandungan pektin dari masing-

masing bahan baku. Oleh karena itu, antar perlakuan tidak terlihat adanya

perbedaan yang nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

58

E. Kadar Gula Total

Uji kadar gula total menggunakan metode Spektrofotometri, Nelson-

Somogyi. Hasil kadar gula total selai labu siam dan ubi jalar Cilembu dapat dilihat

pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Rerata Kadar Gula Total pada Selai Keterangan: P1 = perbandingan selai 70% : 30%; P2 =

perbandingan selai 60% : 40%; P3 = perbandingan selai

50% : 50%; P4 = perbandingan selai 40% : 60%; P5 =

perbandingan selai 30% : 70%

Pada gambar 4.9 terlihat bahwa rerata kadar gula total selai labu siam dan

ubi jalar Cilembu paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 sebesar 50,84%,

kemudian diikuti oleh perlakuan P2, P4, P3, dan P5 yang merupakan kadar gula total

paling rendah sebesar 43,51%. Kadar gula total dipengaruhi oleh kadar gula yang

terkandung dari masing-masing bahan baku. Menurut Onggo (2006), kadar gula ubi

jalar Cilembu mentah sebesar 11-13%, sedangkan yang telah masak sebesar 19 -

23%. Namun dalam penelitian ini, selai pada perlakuan P4 dan P5 di mana

komposisi jumlah ubi jalar Cilembu lebih banyak dibandingkan dengan labu siam

50.84

49.17

46.60 46.79

43.51

38.00

40.00

42.00

44.00

46.00

48.00

50.00

52.00

P1 P2 P3 P4 P5

Re

rata

Kad

ar G

ula

To

tal S

ela

i (%

)

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

59

justru memiliki kadar gula total yang lebih rendah. Uji kadar gula total pada

penelitian ini menggunakan metode Nelson-Somogyi. Metode tersebut mengukur

kadar gula reduksi. Oleh sebab itu, gula-gula lain non pereduksi yang ada pada selai

tiap perlakuan tidak akan ikut terukur sehingga selai pada perlakuan P4 dan P5

memiliki kadar gula total yang lebih rendah. Gula reduksi yang terukur antara lain

monosakarida dan disakarida.

Selai perlakuan P1, P2, dan P3 memiliki kadar gula total yang lebih tinggi

karena lebih banyak terukur gula reduksi seperti glukosa, fruktosa, maltosa, dan

sebagainya. Labu siam termasuk buah dan kemungkinan memiliki kandungan

fruktosa yang lebih banyak dibandingkan ubi jalar Cilembu, sehingga semakin

banyak penambahan labu siam maka kadar gula semakin tinggi. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Pardede (2013), yang mengatakan bahwa karbohidrat dalam

bentuk fruktosa dan glukosa banyak dijumpai pada kelompok buah, sedangkan pati

dijumpai pada umbi. Pati akan terhidrolisis oleh enzim amilase menjadi gula

sederhana. Sukrosa merupakan salah satu gula sederhana hasil hidrolisis pati yang

berpengaruh memberikan rasa manis dan banyak ditemukan pada ubi. Enzim

amilase terdapat pada tanaman yang dapat menghidrolisis pati (Winarno, 2008).

Menurut Mahmudatussa’adah (2014), setelah masa simpan ubi jalar, enzim amilase

aktif menghidrolisis pati menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Selain itu, sukrosa pada kedua bahan baku tidak ikut terukur. Menurut

Winarno (2008), meskipun sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa yang termasuk

gula pereduksi, namun sukrosa termasuk gula non pereduksi karena tidak

mempunyai gugus hidroksil (OH) bebas karena keduanya sudah saling terikat. Selai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

60

perlakuan P4 dan P5 memiliki sukrosa yang lebih banyak, namun tidak dapat

terukur. Metode Nelson-Somogyi memiliki kelemahan karena dalam

pengukurannya hanya gula reduksi saja yang terukur, sehingga lebih baik

menggunakan metode lain yang dapat mengukur gula reduksi dan non pereduksi,

seperti metode Anthrone-Sulfat, di mana prinsipnya adalah gula pereduksi dan non

pereduksi akan bereaksi dengan asam sulfat pekat membentuk fulfural dan fulfural

tersebut bereaksi membentuk kompleks berwarna kuning kehijauan dengan reagen

anthrone (Al-kayyis dan Susanti, 2016).

Kriteria mutu selai menurut SII. No. 173 Tahun 1978 ditetapkan bahwa

kadar gula total pada selai minimal 55%. Bila dibandingkan dengan kadar gula total

selai hasil penelitian, tidak terdapat perlakuan yang sesuai dengan kriteria mutu.

Oleh karena itu, perlu adanya penambahan gula pasir atau bahan baku lebih banyak

sehingga kadar gula sesuai dengan kriteria mutu selai. Jika dilihat kadar gula total

selai memang belum sesuai dengan SII, namun jika dilihat dari segi rasa pada

gambar 4.3, rasa manis yang dihasilkan selai dapat disukai dan diterima oleh

panelis.

Uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada lampiran 18 yang

menunjukkan signifikan > 0,05. Hal tersebut menunjukkan data berdistribusi

normal dan homogen. Uji statistik ANOVA menunjukkan perbandingan selai labu

siam dan ubi jalar Cilembu dengan daya oles 0,007 yang lebih kecil dari taraf

signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan atau pengaruh yang

nyata dari perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap kadar gula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

61

total. Untuk melihat perbedaan nyata pada tiap perlakuan digunakan uji Duncan

yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Rerata Kadar Gula Total Selai

Perlakuan Rerata Kadar Gula Total

P1 50,84c

P2 49,17bc

P3 46,60ab

P4 46,79ab

P5 43,51a

Keterangan : angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada beda

nyata pada α 0,05

Berdasarkan tabel 4.4, kadar gula total perlakuan P1 berbeda nyata dengan

perlakuan P3, P4, dan P5, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2. Perlakuan

P1 dan P2 memiliki kadar gula total yang tidak berbeda jauh dan kedua perlakuan

tersebut masih menggunakan penambahan labu siam yang lebih banyak. Namun,

perlakuan P1 terlihat sangat berbeda dengan perlakuan P3, P4, dan P5 yang dapat

dilihat dari gambar 4.9 karena memiliki kadar gula total yang berbeda dan pada

perlakuan P4 dan P5 menggunakan penambahan ubi jalar Cilembu yang lebih

banyak sehingga kadar gulanya terlihat beda nyata.

F. Kendala, Keterbatasan, dan Hambatan Penelitian

1. Oven yang digunakan untuk memanggang ubi hanya satu dan kecil sehingga

ubi tidak dapat dipanggang semua sekaligus dan harus bergantian,

menyebabkan waktu pembuatan selai menjadi lebih lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

62

2. Kadar gula total selai tiap perlakuan tidak ada yang sesuai dengan SII. No. 173

Tahun 1978 sehingga belum sesuai dengan kriteria mutu selai buah.

3. Metode pengujian kadar gula total pada selai menggunakan metode Nelson-

Somogyi sehingga hanya gula reduksi saja yang terukur.

4. Tidak dilakukan uji daya simpan selai untuk mengetahui keawetan dan

ketahanan selai karena selai merupakan produk yang tidak habis dalam 1 kali

konsumsi dan harus disimpan.

5. Pengujian daya oles dilakukan oleh peneliti sehingga data hasil olesan selai

cenderung lebih subjektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

63

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

Penelitian mengenai “Pemanfaatan Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.)

dan Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lam. var. cilembu) sebagai Bahan

Utama dalam Pembuatan Selai” dapat menjadi pengetahuan baru di dunia

pendidikan. Hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam pembelajaran Biologi SMA

Kelas XI materi Makanan dan Sistem Pencernaan Manusia. Adapun Kompetensi

Inti (KI) dan Kompotensi Dasar (KD) yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif dan pro-aktif,

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

64

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi

yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.

4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai

jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta

teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.

Kegiatan pembelajaran dialokasikan dalam 4 pertemuan yang meliputi:

1. Silabus (Lampiran 1)

2. RPP (Lampiran 2)

3. Panduan Praktikum (Lampiran 3)

4. LKPD 1 (Lampiran 4)

5. Rubrik Penilaian Laporan Praktikum (Lampiran 5)

6. LKPD 2 (Lampiran 6)

7. Instrumen Penilaian Afektif (Lampiran 7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

65

8. Instrumen Penilaian Psikomotorik (Lampiran 8)

9. Kisi-kisi Ulangan Harian (Lampiran 9)

10. Soal Ulangan Harian (Lampiran 10)

11. Rubrik Penilaian Ulangan Harian (Lampiran 11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

66

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap warna,

tekstur, daya oles, dan kadar gula total, namun tidak berpengaruh terhadap rasa,

kadar air, dan kadar pektin dalam pembuatan selai.

2. Selai dengan perbandingan labu siam dan ubi jalar Cilembu 70% : 30% paling

disukai panelis berdasarkan uji hedonik dari segi warna, sedangkan

perbandingan 50 % : 50 % paling disukai panelis dari segi rasa dan tekstur.

3. Labu siam dan ubi jalar Cilembu berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan

utama dalam pembuatan selai.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penambahan oven pemanggangan ubi sehingga waktu

pembuatan selai menjadi lebih singkat.

2. Perlu dilakukan penambahan gula pasir atau bahan baku dalam pembuatan selai

sehingga kadar gula total sesuai dengan kriteria mutu selai buah.

3. Perlu dilakukan metode lain untuk mengukur kadar gula total sehingga gula yang

terukur dapat berupa gula reduksi dan non pereduksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

67

4. Perlu dilakukan uji daya simpan selai untuk mengetahui keawetan dan ketahanan

selai dengan menganalisis cemaran mikroba berdasarkan standar mutu selai.

5. Uji daya oles dilakukan oleh beberapa orang atau panelis sehingga data hasil

olesan selai menjadi lebih objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

68

DAFTAR PUSTAKA

Agusman. 2013. Uji Organoleptik Produk Pangan. Modul Penanganan Mutu Fisis

(Organoleptik). Program Studi Teknologi Pangan. Universitas

Muhammadiyah Semarang. pp. 3-4

Agustina, Winda Widia dan Mustika N. Handayani. 2016. Pengaruh Penambahan

Wortel (Daucus carota) Terhadap Karakteristik Sensori dan Fisikokimia

Selai Buah Naga Merah (Hyloreceus polyrhizus). Journal of Information

Technology (Fortech). Volume 1 Nomor 1. pp. 18-22

Aji, Amri, Syamsul Bahri, dan Tantalia. 2017. Pengaruh Waktu Ekstraksi dan

Konsentrasi HCl untuk Pembuatan Pektin dari Kulit Jeruk Bali. (Citrus

maxima). Jurnal Teknologi Kimia UNIMAL. Volume 6 Nomor 1. pp. 37

Amalia, Gita Sonia. 2010. Mencari Kunci Produktivitas Ubi Jalar Cilembu dengan

Membandingkan Aspek Teknik Budidaya, Aspek Sifat Tanah dan Faktor

Lingkungan. Studi Kasus : Desa Cilembu Sumedang dan Desa Cilubang

Mekar Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor

Badan Pusat Statistik. 2017. Badan Pusat Statistik Produksi Tanaman Sayuran.

Diakses dari https://www.bps.go.id/site/resultTab. Pada tanggal 4 Januari

2018.

Daryono, Elvianto Dwi. 2012. Ekstraksi Pektin dari Labu Siam. Jurnal Teknik

Kimia. Volume 7 Nomor 1. pp. 22-23

Dewi, Eko N., Titi Surti, dan Ulfatun. 2010. Kualitas Selai yang Diolah dari

Rumput Laut, Gracilaria verrucosa, Eucheuma cottonii, serta Campuran

Keduanya. Jurnal Perikanan. Volume 12 Nomor 1. pp. 22-23

Estiasih, Teti, Harijono, Elok Waziiroh, Kiki Fibrianto. 2016. Kimia dan Fisik

Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. pp. 169-173, 184-19

Fahrizal dan Rahmad Fadhil. 2014. Kajian Fisiko Kimia dan Daya Terima

Organoleptik Selai Nenas yang Menggunakan Pektin Dari Limbah Kulit

Kakao. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. Volume 6

Nomor 3. pp. 65-66

Fatonah. 2002. Optimasi Produksi Selai dengan Bahan Baku Ubi Jalar Cilembu.

Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. pp. 12-18

Gardjito, Murdijati, Widuri Handayani, dan Ryan Salfarino. 2015. Penanganan

Segar Holtikultura untuk Penyimpanan dan Pemasaran. Jakarta:

Prenadamedia Group. pp. 88-89

Gultom, Adi Hizkia, Netti Herawati, dan Evy Rossi. 2018. Penambahan Kelopak

Bunga Rosella dalam Penambahan Selai Jambu Biji Merah. Jurnal Online

Mahasiswa Universitas Riau. Volume 5 Nomor 2. pp. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

69

Harto, Yogi, Yessy Rosalina, dan Laili Susanti. 2016. Karakteristik Fisik, Kimia,

dan Organoleptik Selai Sawo (Achras zapota L.) dengan Penambahan

Pektin dan Sukrosa. Jurnal Argoindustri. Volume 6 Nomor 2. pp. 89, 94-

95

Haryati, Yati, Bebet Nurbaeti, dan Nana Sutrisna. 2015. Petunjuk Teknis Budidaya

Ubi Cilembu Organik. Bandung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jawa Barat. pp. 1-10, 18

Herianto, Ade, Faizah Hamzah, dan Yusmarini. 2015. Studi Pemanfaatan Buah

Pisang Mas (Musa acuminata) dan Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) dalam Pembuatan Selai. Jom FAPERTA. Volume 2 Nomor 2.

pp. 1-12

Integrated Taxonomic Information System (ITIS). 2011a. Taxonomy Hierarchy

Sechium edule (Jacq.) Sw. Diakses dari

https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&se

arch_value=22441#null. Pada tanggal 13 Mei 2019

__________ . 2011b. Taxonomy Hierarchy Ipomoea batatas (L.) Lam. Diakses dari

https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&se

arch_value=30764#null. Pada tanggal 13 Mei 2019

Khendriani, Aviruyana Defrinda. 2018. Formulasi Sediaan Emulsi dengan

Penstabil dari Pektin Kulit Markisa (Passiflora edulis). Skripsi. Institut

Pertanian Bogor. pp. 7

Kurniawan, Yogi, Vonny Setiaries Johan, dan Faizah Hamzah. 2018. Pemanfaatan

Labu Siam dan Kelopak Rosella dalam Pembuatan Selai. Jurnal Online

Mahasiswa Universitas Riau. Volume 5 Nomor 2. pp. 1-5

Mahmudatussa’adah, Ai. 2014. Komposisi Kimia Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Cilembu pada Berbagai Waktu Simpan sebagai Bahan Baku Gula Cair.

Pangan. Volume 23 Nomor 1. pp. 62

Mayastuti, A. 2002. Pengaruh Penyimpanan dan Pemanggangan Terhadap

Kandungan Zat Gizi dan Daya Terima Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.)

Lam.) Cilembu. Skripsi. Bogor : Institur Pertanian Bogor. pp. 1-15

Muryanti. 2011. Proses Pembuatan Selai Herbal Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)

Kaya Antioksidan dan Vitamin C. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret

Nismara, Nuansa Nungky. 2017. Daya Terima dan Kandungan Gizi Selai dari Kulit

Semangka (Citrullus lanatus) dan Labu Kuning (Cucurbita moschata).

Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. pp. 8-14, 27-32

Onggo, T. M. 2006. Perubahan Komposisi Pati dan Gula Dua Jenis Ubi Jalar

Cilembu Selama Penyimpanan. Jurnal Bionatura. Volume 8 Nomor 2. pp.

1-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

70

Pardede, Erika. 2013. Tinjauan Komposisi Kimia Buah dan Sayur: Peranan Sebagai

Nutrisi dan Kaitannya dengan Teknologi Pengawetan dan Pengolahan.

Journal VISI. Volume 21 Nomor 3. pp. 1

Rahardjo, Chirstopher Richie. 2016. Faktor yang Menjadi Preferensi Konsumen

dalam Membeli Produk Frozen Food. Jurnal Manajemen dan Start-Up

Bisnis. Volume 1 Nomor 1. pp. 37

Rahmannisa, Sekar Laras, Budi Waluyo, dan Agung Karuniawan. 2011.

Penampilan Parameter Genetik Varietas Lokal Ubi Jalar Asal Cilembu

Jawa Barat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang

dan Umbi. pp. 675-676

Rauf, Rusdin. 2015. Kimia Pangan. Yogyakarta: Penerbit Andi. pp. 1-44, 184

Rohman, Abdul dan Sumantri. 2013. Analisis Makanan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. pp. 54-60

Ropiani. 2006. Karakterisasi Fisik dan pH Selai Buah Pepaya Bangkok. Skripsi.

Institut Pertanian Bogor. pp 7

Rubatzky, Vincent E dan Mas Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia: Prinsip,

Produksi, dan Gizi Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB. pp. 97-100

Sari, Mega Wulan dan Lilis Sulandari. 2014. Pengaruh Jumlah Asam Sitrat dan

Agar-agar terhadap Sifat Organoleptik Manisan Bergula Puree Labu Siam

(Sechium edule). E-journal boga. Volume 3 Nomor 1. pp. 101

Simanjuntak, Renita Debora. 2015. Uji Daya Terima Selai Kulit Jeruk Manis

(Citrus sinensis L.) dan Nilai Gizinya. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

pp. 16-17

Shaliha, Lutfi Amalia, Setya Budi Muhammad Abduh, Antonius Hintono. 2017.

Aktivitas Ntioksidan, Tekstur dan Kecerahan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea

batatas) yang Dikukus pada Berbagai Lama Waktu Pemanasan. Jurnal

Aplikasi Teknologi Pangan. Volume 6 Nomor 4. pp. 143

Sobari, Enceng. 2018. Teknologi Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

pp. 13-15, 66, dan 82-83

Sofiana, Heni, Khrista Triaswuri, Setia Budi Sasongko. 2012. Pengambilan Pektin

dari Kulit Pepaya dengan Cara Ekstraksi. Jurnal Teknologi Kimia dan

Industri. Volume 1 Nomor 1. Pp. 483

Soedarya, Arief Prahasta. 2009. Agribisnis Labu Siam. Bandung: Pustaka Grafika.

Standar Industri Indonesia. 1978. Selai Buah: SII 0173-78. Jakarta: Departemen

Perindustrian

Standar Nasional Indonesia. 2008. Selai Buah: SNI 3746:2008. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

71

Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, dan Suhardi. 2010. Prosedur Analisa

untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty. pp. 99

Sulihono, Andreas, Benyamin Tarihoran, Tuti Emilia Agustina. 2012. Pengaruh

Waktu, Temperatur, dan Jenis Pelarut terhadap Ekstraksi Pektin dari Kulit

Jeruk Bali. Jurnal Teknik Kimia. Volume 18 Nomor 4. pp. 2

Sundari, Dian dan Komari. 2010. Formulasi Selai Pisang Raja Bulu dengan Tempe

dan Daya Simpannya. Puslitbang Gizi dan Makanan. Volume 33 Nomor1.

pp. 96-97

Tangapo, Agustina Monalisa, Dea Indriani Astuti, dan Pingkan Aditiawati. 2018.

Dynamics and Diversity of Cultivable Rhizospheric and Endophytic

Bacteria During The Growth Stages of Cilembu Sweet Potato

(Ipomoea batatas L. var. cilembu). Agriculture and Natural Resources.

Volume 52 Nomor 4. pp. 309

United States Departement of Agriculture (USDA). 2018. National Nutrient

Database for Standard Reference Legacy Release, Basic Report: 11149,

Chayote, fruit, raw. United States : Nutrient Data Laboratory

Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. Bogor: M-Brio Press.

pp. 3, 224

Yuwono, S. S. dan Tri, S. 1998. Pengujian Fisik Pangan. Malang: Jurusan

Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas

Brawijaya

Zuraida, Nani. 2009. Status Ubi Jalar sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Sumber

Karbohidrat. Iptek Tanaman Pangan. Volume 4 Nomor 1. pp. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

73

Lampiran 1 Silabus SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI/ 2

Kompetensi Inti (KI) :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Materi pokok

Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

waktu

Sumber

Belajar

3.7 Menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem

pencernaan

dalam kaitannya

dengan nutrisi,

3.7.1 Menjelaskan zat-zat

makanan yang terkandung

dalam bahan makanan dan

mengaitkan fungsinya

bagi tubuh

3.7.2 Menyebutkan contoh

bahan makanan sebagai

1. Pengertian Ilmu

Gizi

2. Zat Makanan

(gizi/nutrisi)

3. Air

4. Zat Aditif

Makanan

Mengamati

Mengamati contoh

berbagai macam

makanan

Mengamati video

tentang teknik

pengolahan pangan

Ranah Kognitif

1. Lembar Kerja

Peserta Didik

2. Tes tertulis

Ranah Afektif

1. Lembar

observasi

kegiatan siswa

8 JP Cambell,

N.A. 2010.

Biologi.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas.

2018.

Biologi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

74

bioproses dan

gangguan fungsi

yang dapat

terjadi pada

sistem

pencernaan

manusia

4.7 Menyajikan

laporan hasil uji

zat makanan yang

terkandung dalam

berbagai jenis

bahan makanan

dikaitkan dengan

kebutuhan energi

sumber zat makanan yang

diperlukan tubuh

3.7.3 Menjelaskan jenis zat

aditif makanan

3.7.4 Menjelaskan teknologi

pengolahan dan keamanan

pangan dari berbagai

sumber

3.7.5 Menjelaskan pola makan,

menu seimbang, BMI, dan

BMR

3.7.6 Mengaitkan organ

penyusun sistem

percernaan pada manusia

dengan fungsinya

3.7.7 Menganalisis proses

pencernaan makanan di

dalam tubuh

3.7.8 Menjelaskan

kelaian/gangguan pada

sistem percernaan

makanan

4.7.1 Menyusun laporan hasil

uji makanan terhadap

salah satu hasil teknologi

pengolahan pangan

4.7.2 Mempresentasikan

informasi tentang organ

pencernaan dan kelainan

5. Kebutuhan dan

Keseimbangan

Energi (Body

Mass Index,

Total Energi,

dan Basal

Metabolic Rate)

6. Menyusun

Menu dan

Makanan

Seimbang

7. Sistem

Pencernaan

Makanan pada

Manusia

8. Gangguan

Sistem

Pencernaan

Makanan

9. Teknologi

Sistem

Pencernaan

Mengamati video yang

ditampilkan oleh guru

tentang wanita yang

obesitas

Mengamati gambar

bagian saluran

pencernaan manusia

beserta kelenjarnya

Mengamati video proses

pencernaan makanan di

dalam tubuh

Menanya

Apa sajakah zat-zat

makanan yang

terkandung pada bahan

makanan dan contoh

makanannya?

Bagaimana makanan

tersebut dapat dicerna

sehingga dapat

menghasilkan energi?

Pernahkah kalian

mencoba menguji

kandungan glukosa pada

selai atau jenis makanan

lain?

selama proses

pembelajaran

2. Daftar cek

(penilaian

sesama teman)

Ranah

Psikomotorik

1. Lembar

observasi

kinerja

2. Lembar

penilaian

presentasi

SMA.

Jakarta:

Erlangga

Imaningtyas,

Sri Ayu.

2010.

Mandiri

BIOLOGI

untuk

SMA/MA

Kelas XI.

Jakarta:

Erlangga.

Internet

Media Cetak

Video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

75

setiap individu

serta teknologi

pengolahan

pangan dan

keamanan pangan

pada sistem pencernaan

manusia dari berbagai

sumber

Apakah kebutuhan zat-

zat makanan pada semua

umur berjumlah sama?

Apa sajakah pola

makanan yang sehat?

Apa sajakah organ-organ

penyusun sistem

pencernaan?

Bagaimana mekanisme

masuknya makanan

hingga dikeluarkan

melalui anus?

Apa sajakah

gangguan/kelainan yang

terjadi pada sistem

pencernaan makanan?

Mengumpulkan Data/

Mencoba

Mencari informasi

terkait struktur dan

fungsi dari Karbohidrat,

Protein, Lemak,

Vitamin, dan Mineral

Menyajikan data hasil

uji terhadap kandungan

glukosa pada selai

Menghitung BMI dan

BMR tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

76

Mengumpulkan

informasi tentang ciri-

ciri, fungsi, proses yang

terjadi, enzim yang

bekerja, dan gangguan

pada organ pencernaan

Menalar/ Mengasosiasi

Membaca, memahami,

dan menuliskan pokok

permasalahan dari

artikel tentang nutrisi

makanan

Menganalisis perubahan

warna yang terjadi pada

uji glukosa

Menganalisis dan

menyimpulkan data hasil

pengukuran dan

perhitungan BMR dan

BMI

Mengidentifikasi

mengenai pengertian,

fungsi, dan bagian-

bagian dari sistem

pencernaan makanan

pada manusia

Mengidentifikasi

struktur dan ciri-ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

77

organ penyusun sistem

pencernaan

Menganalisis proses

pencernaan makanan

yang terjadi pada tubuh

Mendiskusikan kelainan

pada sistem pencernaan

makanan

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan hasil

diskusi tentang struktur

dan fungsi dari

Karbohidrat, Protein,

Lemak, Vitamin, dan

Mineral

Menyusun laporan

praktikum uji kandungan

glukosa terhadap selai

Menyajikan informasi

tentang ciri-ciri, fungsi,

proses yang terjadi,

enzim yang bekerja, dan

gangguan pada organ

pencernaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS SEKOLAH

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI IPA/ 2

Materi Pokok : Makanan dan Sistem Pencernaan Manusia

Alokasi Waktu : 8 JP (8 X 45 menit)

B. KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif dan pro-aktif,

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,

kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri

serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator

KD 3.7 Menganalisis hubungan antara

struktur jaringan penyusun organ

pada sistem pencernaan dalam

kaitannya dengan nutrisi, bioproses

dan gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem pencernaan

manusia

3.7.1 Menjelaskan zat-zat makanan yang

terkandung dalam bahan makanan dan

mengaitkan fungsinya bagi tubuh

3.7.2 Menyebutkan contoh bahan makanan

sebagai sumber zat makanan yang

diperlukan tubuh

3.7.3 Menjelaskan jenis zat aditif makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

79

3.7.4 Menjelaskan teknologi pengolahan

dan keamanan pangan dari berbagai

sumber

3.7.5 Menjelaskan pola makan, menu

seimbang, BMI, dan BMR

3.7.6 Mengaitkan organ penyusun sistem

percernaan pada manusia dengan

fungsinya

3.7.7 Menganalisis proses pencernaan

makanan di dalam tubuh

3.7.8 Menjelaskan kelainan/gangguan pada

sistem percernaan makanan

KD.4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat

makanan yang terkandung dalam

berbagai jenis bahan makanan

dikaitkan dengan kebutuhan energi

setiap individu serta teknologi

pengolahan pangan dan keamanan

pangan

4.7.1 Menyusun laporan hasil uji makanan

terhadap salah satu hasil teknologi

pengolahan pangan

4.7.2 Mempresentasikan informasi tentang

organ pencernaan dan gangguan pada

sistem pencernaan manusia dari

berbagai sumber

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik, model pembelajaran

PBL (Problem Base Learning), Kooperatif, dan Discovery Learning, metode diskusi,

presentasi, praktikum, dan Jigsaw, siswa dapat menjelaskan zat-zat makanan yang

terkandung dalam bahan makanan dan mengaitkan fungsinya bagi tubuh, menyebutkan

contoh bahan makanan sebagai sumber zat makanan yang diperlukan tubuh, menjelaskan

jenis zat aditif makanan, menjelaskan teknologi pengolahan dan keamanan pangan dari

berbagai sumber, menjelaskan pola makan, menu seimbang, BMI, dan BMR, mengaitkan

organ penyusun sistem percernaan pada manusia dengan fungsinya, menganalisis proses

pencernaan makanan di dalam tubuh, menyusun laporan hasil uji makanan terhadap salah

satu hasil teknologi pengolahan pangan, menghitung kebutuhan kalori tubuh, dan

mengumpulkan informasi tentang kelainan, menunjukkan sikap teliti, jujur, dan kerja sama

selama pembelajaran, serta mampu melakukan praktikum dan presentasi.

E. MATERI PEMBELAJARAN :

Faktual :

1. Contoh makanan (Pertemuan ke-1)

2. Gambar organ sistem perncernaan manusia (Pertemuan ke-4)

Konseptual :

1. Nutrisi makanan (Pertemuan ke-1)

2. Zat aditif makanan (Pertemuan ke-1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

80

3. Teknologi pengolahan dan keamanan pangan (Pertemuan ke-1)

4. Menu makanan seimbang (Pertemuan ke-3)

5. Sistem pencernaan manusia (Pertemuan ke-4)

6. Gangguan sistem pencernaan (Pertemuan ke-4)

7. Teknologi sistem pencernaan makanan (Pertemuan ke-4)

Prosedural :

1. Melakukan percobaan membuat selai labu siam dan ubi jalar Cilembu (Pertemuan ke-2)

2. Melakukan percobaan uji kandungan glukosa (Pertemuan ke-2)

3. Menghitung BMR dan BMI (Pertemuan ke-3)

4. Tahapan dalam sistem pencernaan manusia (Pertemuan ke-4)

Metakognitif :

1. Menyajikan laporan hasil uji makanan terhadap pembuatan selai labu siam dan ubi jalar

Cilembu (Pertemuan ke-3)

F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN:

Pendekatan : Kontekstual dan Saintifik

Model : Problem Based Learning (PBL), Kooperatif, dan Discovery Learning

Metode : Diskusi, presentasi, praktikum, Jigsaw

G. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media :

a. Gambar/ Foto

b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

c. Video

d. Power Point

2. Alat

a. Alat tulis

b. LCD Proyektor

c. Laptop

d. Papan tulis

e. Laboratorium Biologi dan sarananya

H. SUMBER BELAJAR

1. Buku Biologi

a. Cambell, N. A. 2010. Biologi. Jakarta: Erlangga

b. Imaningtyas, Sri Ayu. 2010. Mandiri BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga.

c. Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA. Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

81

2. Media Cetak/elektronik

a. https://regional.kompas.com/read/2018/05/11/14180971/derita-gizi-buruk-usia-18-

tahun-bobot-hasanudin-hanya-20-kilogram

3. Video

a. https://www.youtube.com/watch?v=YYAyqcivGO8

b. https://www.youtube.com/watch?v=IHaHEqcrC9s

c. https://www.youtube.com/watch?v=URrXh0LJ6JE

4. Lingkungan Sekolah dan Rumah

I. LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan 1 (2 × 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (8 menit)

a. Salam Pembuka dan Doa

b. Apersepsi

- Guru mengucapkan salam, menanyakan

kehadiran, mengecek kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran, dan

berdoa untuk memulai pelajaran

- Ditanyakan konsep-konsep terkait yang

telah dipelajari sebelumnya:

Apakah fungsi dari pembuluh darah?

Apakah kalian masih ingat tentang

penyakit Arteriosklerosis? Apa yang

menyebabkan terjadinya penyakit

tersebut? Adakah hubungan dengan

makanan yang kita makan?

Kegiatan Inti (68 menit)

a. Orientasi

b. Motivasi

Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi

- Mengingatkan tugas/ PR membaca buku/

sumber terkait materi yang akan dibahas

- Siswa diberi penjelasan mengenai

tujuan/ ruang lingkup materi yang akan

dibahas

- Siswa diberi motivasi dengan tampilan

makanan yang tersedia di atas meja.

-Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan terkait makanan yang diamati

(Critical thinking)

- Diajukan pertanyaan :

Diantara kalian, adakah yang hari ini

sarapan dengan makanan tersebut?

Mengapa kita harus sarapan?

Mengamati

Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

82

c. Mengorganisasi

Kira-kira, bagaimana makanan tersebut

dapat dicerna sehingga dapat

menghasilkan energi?

Menyajikan Informasi

- Siswa diperbolehkan membuka

handphone atau laptop untuk membaca

aritkel tentang nutrisi makanan dari

https://regional.kompas.com/read/2018/0

5/11/14180971/derita-gizi-buruk-usia-

18-tahun-bobot-hasanudin-hanya-20-

kilogram

- Siswa diberi kesempatan membaca,

memahami, dan menuliskan pokok

permasalahan dari artikel tersebut

(Critical thinking)

- Siswa ditanya oleh guru mengenai

artikel tersebut.

- Diajukan pertanyaan :

Apakah penyebab anak tersebut

kekurangan gizi?

Menurut kalian, nutrisi apa yang harus

dipenuhi oleh anak tersebut agar

cukup untuk mencukupi kebutuhan

tubuh?

Mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

- Siswa diminta membentuk kelompok

yang terdiri dari 5 orang. Setiap anggota

kelompok mendapat 5 topik yang

berbeda, yakni: struktur dan fungsi dari

Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin,

dan Mineral

Membimbing kelompok belajar dan

bekerja

- Setiap anggota kelompok mencari

informasi terkait topik yang didapat

selama 10 menit dan bergabung dalam

kelompok ahli

Menalar

Mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

83

- Anggota ahli dari masing-masing

kelompok berkumpul, berdiskusi, serta

saling membantu untuk menguasai topik

(Collaboration, Creative)

- Kelompok ahli menyebar dan kembali

ke kelompok asal, kemudian

menjelaskan materi kepada teman

kelompoknya (Comunicative)

Evaluasi

- Tiap kelompok diminta

mempresentasikan hasil diskusi. Guru

mengkonfirmasi penjelasan dari tiap

kelompok (Comunicative)

- Guru memberikan pertanyaan atau

tebakan kepada siswa berdasarkan topik

yang telah didiskusikan dan siswa

menyimpulkan hasil diskusi

Penghargaan

- Guru memberi klarifikasi bila ada yang

belum tepat dan memberi penghargaan

atau penguatan pada hasil diskusi yang

sudah benar

- Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal hal yang dirasa belum

jelas (Comunicative)

- Penjelasan dari guru terkait materi Zat

Aditif, Teknologi Pengolahan dan

Keamanan Pangan

- Siswa mengamati video tentang Teknik

Pengolahan Pangan dari

https://www.youtube.com/watch?v=YY

AyqcivGO8

Menalar

Mengomunikas

ikan

Tahap Penutup (14 menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

- Siswa diminta menyimpulkan apa yang

telah dipelajari (Critical thinking,

Creative)

- Siswa menjawab beberapa pertanyaan

terkait materi yang telah dibahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

84

c. Refleksi

d. Arahan/ Tindak lanjut

- Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari materi Makanan dan Zat-zat

makanan (Creative, Comunicative)

- Siswa secara berkelompok diminta untuk

membuat olahan selai dari labu siam dan

ubi jalar Cilembu di rumah dan dibawa

pada pertemuan selanjutnya serta

mempelajari tentang uji glukosa pada

makanan berkaitan dengan praktikum

yang dilaksanakan pada pertemuan

selanjutnya.

Pertemuan 2 (2 × 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (8 menit)

a. Salam Pembuka dan Doa

b. Apersepsi

c. Motivasi

- Siswa berada di laboratorium dan duduk

sesuai dengan kelompoknya masing-

masing

- Guru mengucapkan salam, menanyakan

kehadiran, mengecek kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran, dan

berdoa untuk memulai pelajaran

- Ditanyakan konsep- konsep terkait yang

telah dipelajari sebelumnya, misalnya :

nutrisi pada makanan

- Ditampilkan gambar roti dan selai

- Siswa mencermati gambar tersebut

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan terkait gambar yang diamati

- Diajukan pertanyaan :

Apakah kalian suka memakan roti

dengan selai?

Apakah yang kalian ketahui tentang

selai?

Apa yang menyebabkan rasa manis

pada selai?

Mengamati

Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

85

d. Orientasi

Pernahkan kalian mencoba menguji

kandungan glukosa pada selai atau jenis

makanan lain?

- Mengingatkan tugas/ PR membaca buku/

sumber terkait materi yang akan dibahas

- Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup

materi yang akan dibahas

Kegiatan Inti (68 menit)

a. Mengorganisasi

Persiapan

- Siswa mempersiapkan alat dan bahan

praktikum

- Guru membagikan LKPD kepada setiap

kelompok praktikum

- Siswa membaca panduan praktikum dan

diberi kesempatan untuk bertanya jika

tidak paham

- Guru memberikan penjelasan untuk

mempertegas cara kerja praktikum yang

benar, yaitu cara menambahkan reagen

Benedict (Fehling A + B) dan mengamati

perubahan warna

Pelaksanaan

- Siswa memasukkan selai yang telah

dibuat sebanyak 2 ml ke dalam tabung

reaksi dan ditambahkan reagen Benedict

(Fehling A + B)

- Siswa memasukkan tabung reaksi berisi

makanan dan reagen ke dalam gelas

beker serta direbus hingga mendidih

- Siswa mengamati perubahan warna yang

terjadi

- Siswa menganalisis perubahan warna

yang terjadi

Tindak Lanjut

- Siswa menyimpulkan hasil uji

kandungan glukosa dengan mengisi

LKPD yang telah dibagikan

- Guru memberi klarifikasi bila ada yang

belum tepat dan memberi penguatan

pada hasil pengamatan yang sudah benar

- Siswa membersihkan alat dan bahan

serta menyimpan peralatan pada

tempatnya

Mencoba

Menalar

Mengomunikas

ikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

86

Tahap Penutup (14 menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/ Tindak lanjut

- Siswa diminta menyimpulkan apa yang

telah dipelajari

- Siswa menjawab beberapa pertanyaan

terkait materi yang telah dibahas

- Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

melakukan praktikum

- Siswa diminta membuat laporan

praktikum uji kandungan glukosa pada

selai dan mempelajari materi Kebutuhan

dan Keseimbangan Energi, Menu

Makanan Seimbang, serta Sistem

Pencernaan Manusia yang dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 3 (2 × 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (8 menit)

a. Salam Pembuka dan Doa

b. Apersepsi

c. Motivasi

- Guru mengucapkan salam, menanyakan

kehadiran, mengecek kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran, dan

berdoa untuk memulai pelajaran

- Ditanyakan konsep- konsep terkait yang

telah dipelajari sebelumnya:

Masih ingatkah kalian cara menguji

kandungan glukosa?

Apa fungsi glukosa bagi tubuh?

Apakah ada hubungannya dengan

kebutuhan energi pada tubuh?

- Siswa mencermati gambar berbagai

bahan makanan yang ditampilkan oleh

guru.

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan

- Diajukan pertanyaan :

Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

87

d. Orientasi

Apakah semua bahan makanan

mengandung zat-zat yang diperlukan

oleh tubuh?

Apakah kebutuhan zat-zat makanan

pada semua umur berjumlah sama?

- Siswa mencermati gambar salah satu

menu makanan.

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan

- Diajukan pertanyaan :

Apakah menu makanan tersebut baik

dan sehat?

Kira-kira, apa sajakah kriteria makanan

yang sehat?

- Mengingatkan tugas/ PR membaca buku/

sumber terkait materi yang akan dibahas

- Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup

materi yang akan dibahas

Mengamati

Kegiatan Inti (68 menit)

a. Mengorganisasi

Kegiatan 1

Problem Statement/ Orientation

- Siswa diminta mencermati video yang

ditampilkan oleh guru tentang wanita

yang obesitas dari

https://www.youtube.com/watch?v=IHa

HEqcrC9s

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan (Critical thinking)

- Diajukan pertanyaan :

Bagaimana pendapatmu tentang video

tersebut?

Apa sajakah penyebab wanita tersebut

obesitas?

Menurut kalian pola makan yang sehat

dan seimbang itu seperti apa?

- Siswa diminta membentuk kelompok

yang terdiri dari 4 orang. Masing-masing

anggota kelompok mengukur berat badan

dan tinggi badan teman sekelompoknya

kemudian menghitung BMR dan BMI.

Mengamati

Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

88

Data BMR dan BMI dijadikan satu

dengan kelompok lain menjadi data satu

kelas

Hipotesis generation

- Siswa berdiskusi tentang cara

menghitung BMR dan BMI

(Collaboration)

Hipotesis Testing

- Siswa mengukur tinggi dan berat badan

serta menghitung BMR dan BMI

(Creative, Collaboration)

Conclution

- Siswa menganalisis dan menyimpulkan

data hasil pengukuran dan perhitungan

(Critical thinking)

- Perwakilan kelompok diminta

menuliskan hasil perhitungan BMR dan

BMI, kelompok lain menanggapi

(Comunicative)

- Guru memberi klarifikasi bila ada yang

belum tepat dan memberi penguatan

pada hasil perhitungan yang sudah benar

- Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang dirasa belum

jelas (Comunicative)

- Ditampilkan gambar anatomi

pencernaan manusia.

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan.

- Diajukan pertanyaan:

Dari gambar tersebut, menurut kalian

apa yang dimaksud dengan sistem

pencernaan?

- Siswa diminta mencermati video yang

ditampilkan oleh guru tentang masuknya

makanan hingga dikeluarkan lewat anus

dari

https://www.youtube.com/watch?v=URr

Xh0LJ6JE

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan (Critical thinking)

- Diajukan pertanyaan :

Menalar

Mencoba

Menalar

Mengomunikas

ikan

Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

89

Organ apa sajakah yang terdapat pada

sistem pencernaan?

Bagaimana mekanisme masuknya

makanan hingga dikeluarkan melalui

anus?

Kira-kira, apa yang akan terjadi jika

salah satu organ pencernaan mengalami

gangguan pada fungsinya?

- Siswa diminta membentuk 6 kelompok

yang terdiri dari 4-5 orang. Masing-

masing kelompok mendapatkan topik.

Topiknya adalah (1) Mulut dan

Kerongkongan, (2) Lambung, (3) Usus

Halus, (4) Hati, (5) Pankreas, (6) Usus

Besar, Rektum, dan Anus. Tiap

kelompok berdiskusi dan membuat PPT

tentang ciri-ciri, fungsi, proses yang

terjadi, enzim yang bekerja, dan

gangguan pada organ tersebut.

Tahap Penutup (14 menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/ Tindak lanjut

- Siswa diminta menyimpulkan apa yang

telah dipelajari (Critical thinking,

Creative)

Regulation

- Siswa menjawab beberapa pertanyaan

terkait materi yang telah dibahas

- Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari materi Kebutuhan dan

Keseimbangan Energi, Menu Makanan

Seimbang, dan Sistem Pencernaan

(Creative, Comunicative)

- Siswa diminta mempelajari materi

Sistem Pencernaan Makanan dan

Gangguan Sistem Pencernaan serta

meminta siswa untuk mempresentasikan

hasil diskusi dan PPT mengenai Sistem

Pencernaan Manusia pada pertemuan

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

90

Pertemuan 4 (2 × 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan (8 menit)

a. Salam Pembuka dan Doa

b. Menyanyi lagu Sistem

Pencernaan

c. Apersepsi

d. Motivasi

e. Orientasi

- Guru mengucapkan salam, menanyakan

kehadiran, mengecek kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran, dan

berdoa untuk memulai pelajaran

Guru menyanyikan sebuah lagu dan

diikuti oleh siswa

- Ditanyakan konsep- konsep terkait yang

telah dipelajari sebelumnya:

Apakah kalian pernah mengalami

diare?

Menurut kalian, apa penyebab terjadi

diare?

Kira-kira, kriteria makanan yang sehat

itu seperti apa?

- Guru menyampaikan pertanyaan kepada

siswa.

- Siswa dipandu untuk memunculkan

pertanyaan

- Diajukan pertanyaan :

Apakah kalian sebelum ke sekolah suka

sarapan? Apa sajakah menu sarapan

yang dimakan?

Kira-kira, bagaimana makanan tersebut

dapat dicerna sehingga dapat

menghasilkan energi?

- Mengingatkan tugas/ PR membaca buku/

sumber terkait materi yang akan dibahas

- Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup

materi yang akan dibahas

Mengamati

Menanya

Kegiatan Inti (68 menit)

Persiapan

- Siswa mempersiapkan PPT yang akan

dipresentasikan.

- Guru membuat undian terkait urutan

maju tiap kelompok untuk presentasi

Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

91

Pelaksanaan

- Siswa mempresentasikan hasil diskusi

melalui PPT berdasarkan topik yang

didapat (Comunicative)

- Waktu presentasi maksimal 10 menit.

- Setelah presentasi, diberi waktu untuk

sesi tanya jawab. Siswa lain mendapat

kesempatan untuk bertanya kepada

kelompok yang presentasi selama 2

menit.

- Siswa diperbolehkan berdiskusi dengan

anggota kelompoknya untuk menjawab

pertanyaan (Collaboration)

- Siswa mencari dan mengumpulkan

jawaban atas pertanyaan yang diberikan

dari berbagai sumber (Creative,

Collaboration)

- Siswa menganalisis jawaban yang

didapat dari berbagai sumber dan

mencoba menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh siswa lain (Critical

thinking)

Tindak Lanjut

- Siswa bersama anggota kelompok

menyimpulkan hasil presentasi

berdasarkan topik yang didapat

- Guru memberi klarifikasi bila ada yang

belum tepat dan memberi penguatan

pada hasil presentasi yang sudah benar

Mengomunikas

ikan

Menanya

Menalar

Mencoba

Menalar

Mengomunikas

ikan

Tahap Penutup (14 menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/ Tindak lanjut

- Siswa diminta menyimpulkan apa yang

telah dipelajari (Critical thinking,

Creative)

- Siswa menjawab beberapa pertanyaan

terkait materi yang telah dibahas

- Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari materi Sistem Pencernaan

Makanan pada Manusia (Creative,

Comunicative)

- Siswa diminta mempelajari tentang

materi yang sudah dibahas untuk ulangan

harian minggu depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

92

J. PENILAIAN :

a. Penilaian Pengetahuan

No. IPK Teknik Instrumen

3.7.1

3.7.2

3.7.3

3.7.4

Non Tes

LKPD

Laporan Praktikum

3.7.5 Non Tes LKPD

3.7.6

3.7.7

3.7.8

Non Tes Lembar penilaian

presentasi

Tes Ulangan Harian

b. Penilaian Keterampilan

1. Teknik : Observasi Kinerja (praktikum, presentasi)

2. Instrumen : Lembar Observasi Kinerja

c. Penilaian Sikap

1. Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

2. Teknik : Penilaian sesama teman

Instrumen : Daftar Cek

Yogyakarta, 25 Maret 2019

Guru Mata Pelajaran

Puspa Nurmalasari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

93

Lampiran 3 Panduan Praktikum

LEMBAR PANDUAN PRAKTIKUM

MATERI : ZAT MAKANAN DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Judul Kegiatan : Membuat Selai dari Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

Tujuan :

1. Melalui praktikum pembuatan selai dari labu siam dan ubi jalar Cilembu, siswa mampu

mengolah bahan mentah menjadi makanan dalam bentuk lain untuk dikonsumsi.

2. Selama praktikum, siswa mampu mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam

membuat selai dari labu siam dan ubi jalar Cilembu.

3. Setelah selesai praktikum, siswa mampu membuat selai dari labu siam dan ubi jalar

Cilembu secara mandiri.

Bahan :

1. Labu siam (140 g, 120 g, 100 g, 80 g, dan 60 g) 5. Perasan jeruk nipis (2,5 ml)

2. Ubi jalar Cilembu ( 140 g, 120 g, 100 g, 80 g, dan 60 g) 6.Garam (0,25 g)

3. Gula pasir (50 g) 7. Margarin (10 g)

4. Air (100 ml)

Alat :

1. Pisau 5. Sendok 8. Oven pemanggangan

2. Timbangan kue 6. Blender

3. Kompor 7. Panci kukus

Prosedur :

1. Cucilah alat-alat yang akan digunakan dalam membuat selai dan rebuslah botol kaca beserta

tutupnya dengan air hingga botol tercelup seluruhnya selama 30 menit dengan suhu sekitar

100oC untuk sterilisasi.

2. Kupaslah kulit labu siam dan bersihkan getahnya serta buanglah bijinya.

3. Cucilah labu siam dan ubi jalar Cilembu hingga bersih menggunakan air mengalir.

4. Kukuslah labu siam selama 20 menit.

5. Potonglah labu siam berukuran berukuran ± 2 cm × 3 cm.

6. Panggganglah ubi jalar Cilembu pada suhu 180oC selama 60 menit dalam oven hingga

matang dan empuk, lalu dikupas kulitnya.

7. Timbanglah labu siam dan ubi jalar Cilembu beserta bahan lainnya.

8. Hancurkan atau haluskan labu siam dan ubi jalar Cilembu menggunakan blender selama 3

menit hingga adonan menjadi lembut.

9. Panaskan panci di atas api sedang, masukkan margarin dan gula pasir ke dalam panci.

10. Masukkan campuran labu siam dan ubi Cilembu yang sudah dihaluskan ke dalam panci.

11. Kemudian, masukkan garam dan perasan jeruk nipis ke dalam campuran selai tersebut.

Aduklah selai sampai merata dan tekstur menjadi kental. Lakukan pemasakan pada kisaran

suhu 100oC selama 20 menit.

12. Matikan kompor dan masukkan selai ke dalam botol kaca atau wadah yang telah disterilisasi

sampai mendekati bibir botol, tunggu hingga selai dingin lalu tutup hingga rapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

94

Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MATERI : ZAT MAKANAN DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Nama Kelompok : 1. ____________________ 2. ____________________

3. ____________________ 4. ____________________

Judul Kegiatan : Uji Kandungan Glukosa pada Selai Labu Siam dan Ubi Jalar

…………………………..Cilembu

Tujuan :

1. Melalui praktikum, siswa mampu menjelaskan kandungan glukosa yang terkandung dalam

selai dan mengaitkan fungsinya bagi tubuh.

2. Selama praktikum, siswa mampu mengetahui kandungan glukosa pada selai.

3. Setelah selesai praktikum, siswa mampu menyusun laporan hasil uji kandungan glukosa

terhadap selai.

Alat :

1. Tabung reaksi 5. Spiritus (Bunsen)

2. Pemanas kaki tiga 6. Penjepit tabung reaksi.

3. Gelas beker 7. Korek api

4. Rak tabung reaksi 8. Batang pengaduk

Bahan :

1. Kasa asbes 3. Reagen Benedict atau Fehling A dan B

2. Air 4. Selai labu siam dan ubi jalar Cilembu

Prosedur :

1. Masukkan selai ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. Tambahkan 5 tetes reagen Benedict

(Fehling A dan B) dan kocok hingga merata

2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air panas hingga

setengahnya

3. Masukan semua tabung reaki yang berisi selai dan reagen Benedict ke dalam gelas beker.

Rebus hingga mendidih. Amati perubahan warna yang terjadi.

Selai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

95

Tabel Hasil Pengamatan

No. Nama Bahan

Makanan

Perbandingan

labu siam dan ubi

yang digunakan

Perubahan Warna

Setelah Diuji dengan

Reagen Benedict

Keterangan

Pertanyaan Diskusi:

1. Pada uji kandungan glukosa, adakah perbedaan antara selai yang satu dengan lainnya?

Jelaskan alasannya!

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

2. Jelaskan manfaat glukosa bagi tubuh!

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

96

Rubrik Penilaian

No. Soal Keterangan Skor

1. Mengisi tabel pengamatan - Siswa menuliskan jawaban pada tabel yang

meliputi 4 komponen: nama bahan makanan,

perbandingan labu siam dan ubi, perubahan

warna, dan keterangan

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

5

2

0

2. Pada uji kandungan

glukosa, adakah perbedaan

antara selai yang satu

dengan lainnya? Jelaskan

alasannya!

- Siswa menuliskan jawaban yang meliputi 2

kata kunci: ada perbedaan, adanya perubahan

warna yang menandakan banyak sedikitnya

kandungan glukosa

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

10

5

0

3. Jelaskan manfaat glukosa

bagi tubuh!

- Siswa menuliskan jawaban yang meliputi kata

kunci : sumber energi

- Setiap menuliskan jawaban namun tidak

terdapat kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

10

5

0

Skor Total 25

Nilai total jawaban benar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 - 100 A = Sangat Baik

66 - 79 B = Baik

56 - 65 C = Cukup

50 - 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

97

Lampiran 5 Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No. Soal Keterangan Skor

1. Acara Praktikum - Siswa menuliskan acara praktikum yang meliputi 4 kata

kunci: judul, hari/tanggal, tempat, dan waktu

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

5

1

0

2. Tujuan - Siswa merumuskan tujuan yang meliputi 3 tujuan

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

5

2

0

3. Landasan Teori - Siswa menuliskan landasan teori meliputi 4 aspek :

pengertian selai, bahan-bahan yang digunakan, cara

pembuatan, dan uji glukosa

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

15

4

0

4. Metode - Siswa menuliskan metode meliputi 3 aspek : alat, bahan,

dan cara kerja dengan tepat

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

5

2

0

5. Hasil

pengamatan

(hasil dari

LKPD)

- Siswa menuliskan hasil pengamatan meliputi 5 aspek :

nama makanan, perbandingan yang digunakan,

perubahan warna yang terjadi, keterangan, dan jawaban

dari pertanyaan diskusi dengan tepat

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

25

5

0

6. Pembahasan - Siswa menuliskan pembahasan dengan menjawab 4

pertanyaan dengan tepat dengan ketentuan :

• menjelaskan fungsi gluksosa bagi tubuh

• menjelaskan perubahan warna yang terjadi dan artinya

• menjelaskan fungsi masing-masing bahan pada selai

• menjelaskan perbedaan perlakuan pada selai

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

30

(5)

(10)

(5)

(10)

(0)

7. Kesimpulan - Siswa menuliskan kesimpulan berdasarkan 3 tujuan

praktikum dengan tepat

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

10

3

0

8. Daftar Pustaka - Siswa mampu menuliskan daftar pustaka sesuai dengan

EYD dan dari sumber yang terpercaya minimal 4 sumber

- Setiap menuliskan 1 sumber dengan benar dan dari

sumber terpercaya

- Menuliskan dengan EYD dan bukan dari sumber yang

terpercaya

5

1

0

Skor Total 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

98

Nilai total jawaban benar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

100× 100

= 100

100× 100

= 100

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 - 100 A = Sangat Baik

66 - 79 B = Baik

56 - 65 C = Cukup

50 - 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

99

Lampiran 6 Lembar Kerja Peserta Didik 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MATERI : KEBUTUHAN DAN KESEIMBANGAN ENERGI

Nama Kelompok : 1. ____________________ 2. ____________________

3. ____________________ 4. ____________________

Judul Kegiatan : Menghitung BMR dan BMI

Tujuan :

1. Melalui praktikum, siswa mampu menghitung BMR dan BMI.

2. Selama praktikum, siswa mampu mengetahui BMR dan BMI berdasarkan kelompok umur,

jenis kelamin, berat badan.

3. Setelah selesai praktikum, siswa mampu mengkategorikan berat badan ke dalam kategori

terlalu kurus, kurus, ideal, gemuk, dan terlalu gemuk.

Alat :

1. Timbangan berat badan

2. Meteran tinggi badan

3. Alat tulis

Prosedur :

1. Timbanglah berat badan masing-masing anggota kelompok dan ukurlah tinggi badan.

2. Amati dan catatlah pada tabel. Catatlah juga jenis kelamin beserta umur.

3. Hitunglah BMR dan BMI berdasarkan data yang diperoleh.

4. Klasifikasikan perhitungan tersebut ke dalam kelompok sebagai berikut:

Tabel 1 Perhitungan BMR sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin, dan berat badan

Kelompok

Umur

BMR

Laki-laki Perempuan

0-3 60,9 BB kg - 54 61,0 BB kg - 51

3-10 22,7 BB kg + 495 22,5 BB kg + 499

10-18 17,5 BB kg + 651 12,2 BB kg + 746

18-30 15,3 BB kg + 679 14,7 BB kg + 496

30-60 11,6 BB kg + 879 8,7 BB kg + 829

≥ 60 13,5 BB kg + 487 10,5 BB kg + 596

Tabel 2 Batas ambang indeks massa tubuh (IMT) di Indonesia

IMT Kelompok Kategori

< 17 Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat

17,0-18,5 Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan

18,5-25,0 Normal Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

100

>25,0-27,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan

>27,0 Gemuk Kelebihan berat adan tingkat berat

Tabel 3 Hasil Pengamatan

Nama Jenis

Kelamin Usia

Berat

Badan

Tinggi

Badan BMR

Kebutuhan

Kalori BMI Kategori Ket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

101

Rubrik Penilaian

No. Soal Keterangan Skor

1. Menghitung

BMR dan BMI

- Siswa menuliskan jawaban pada tabel yang meliputi 10

komponen: nama, jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi

badan, BMR, kebutuhan kalori, BMI, kategori, dan

keterangan

- Setiap menuliskan 1 kata kunci dengan benar

- Siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali

10

1

0

Skor Total 10

Nilai total jawaban benar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 - 100 A = Sangat Baik

66 - 79 B = Baik

56 - 65 C = Cukup

50 - 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

102

Lampiran 7 Instrumen Penilaian Afektif

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial

Indikator :

2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam mengerjakan tugas dan mengisi jawaban

2.1.2. Menunjukkan perilaku jujur dalam melaporkan hasil jawaban

2.1.3. Menunjukkan perilaku kerjasama saat mengerjakan tugas kelompok

a. Instrumen Penilaian Sikap Teliti dan Jujur :

Nama Teliti Jujur

3 2 1 3 2 1

Rubrik Penilaian :

Sikap 3

(Baik )

2

(Cukup)

1

(Kurang)

Teliti

Semua hasil jawaban

benar/ tepat dan

lengkap

Ada hasil yang kurang

tepat / lengkap

Lebih dari separuh

jawaban kurang tepat/

lengkap

Jujur

Mencatat langsung

jawaban yang didapat

apa adanya dan

melaporkan jawaban

sesuai hasil pengamatan

atau diskusi

Tidak mencatat langsung

jawaban tetapi melihat

terlebih dahulu pada

kelompok lain,

melaporkan jawaban

sesuai hasil pengamatan

atau diskusi

Mencatat /

melaporkan jawaban

tidak sesuai dengan

hasil pengamatan atau

diskusi

b. Instrumen Penilaian Sesama Teman untuk Sikap Kerjasama

Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk menilai kerjasama masing- masing

teman dalam kelompokmu dengan panduan seperti rubrik di bawahnya :

Nama Teman

dalam Kelompok

Kerjasama

Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)

1.

2.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

103

Rubrik Penilaian

Sikap Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

Kerjasama :

1. Berbagi tugas

2. Memberi kesempatan pada

teman untuk berpendapat

3. Mau membantu teman yang

membutuhkan

4. Mau berdiskusi dengan

teman kelompok

Memenuhi ke 4

aspek yang

ditentukan

Memenuhi

3 aspek

dari 4

aspek yang

ditentukan

Memenuhi

2 aspek

dari 3

aspek

yang

ditentukan

Memenuhi 1

aspek dari 3

aspek yang

ditentukan

Nilai total afektif = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Nilai angka selanjutnya dikonversi ke nilai huruf.

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 – 100 A = Sangat Baik

66 – 79 B = Baik

56 – 65 C = Cukup

50 – 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

104

Lampiran 8 Instrumen Penilaian Psikomotorik

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Teknik : Observasi kinerja

Instrumen : Lembar Observasi Praktikum, Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM

Nama Siswa :

No. Absen :

Kelas :

No. Poin Penilaian Sangat baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

1. Persiapan

a. Menggunakan

jas laboratorium

b. Mempersiapkan

alat dan bahan

2. Pelaksanaan

a. Membaca

prosedur kerja

b. Menggunakan

alat dan bahan

sesuai prosedur

c. Melakukan tahap

uji glukosa

secara berurutan

d. Mampu

menunjukkan

perubahan warna

yang terjadi

3. Kegiatan Akhir

a. Membersihkan

alat praktikum

b. Membersihkan

meja praktikum

c. Mengembalikan

alat ke tempat

semula

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

105

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI

Nama Siswa :

No. Absen :

Kelas :

Nilai total psikomotorik = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑠𝑖𝑘𝑜𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟𝑖𝑘

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Nilai angka selanjutnya dikonversi ke nilai huruf.

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 - 100 A = Sangat Baik

66 - 79 B = Baik

56 - 65 C = Cukup

50 - 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

No. Poin Penilaian Sangat baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

1. Materi Presentasi

a. Materi sistematik

dan jelas

b. Menguasai

materi

2. Cara Penyampaian

a. Volume suara

jelas

b. Menggunakan

bahasa baku

c. Artikulasi jelas

3. Media

a. Tampilan PPT

menarik

b. Tulisan jelas dan

mudah dibaca

c. Kesesuaian

gambar

4. Tanya Jawab

a. Dapat menjawab

pertanyaan

b. Mempertahankan

argumen

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

106

Lampiran 9 Kisi-kisi Ulangan Harian

KISI KISI SOAL ULANGAN HARIAN BAB 6

Mata Pelajaran : Biologi Nama Penyusun : Puspa Nurmalasari

Program : Reguler Asal Sekolah : SMA Negeri 6 Yogyakarta

Kelas / Semester : XI IPA/ 2 Tahun Pelajaran : 2018/2019

No

KD

Kompetensi

Dasar

Kls/

Semester Materi

Indikator Soal

Bentuk

Soal

No

Soal

Ranah

Kognitif

3.7 Menganalisis hubungan

antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem

pencernaan dalam kaitannya

dengan nutrisi, bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat

terjadi pada sistem

pencernaan manusia

XI IPA/ 2 Makanan

dan Sistem

Pencernaan

Makanan

Disajikan pernyataan tentang kelebihan

glukosa dalam tubuh, siswa menentukan

bentuk perubahan glukosa, organ, dan

hormon yang berperan

PG 1 C3

Disajikan tabel tentang hasil uji zat makanan,

siswa menganalisis reagen, warna, dan

kandungan zat makanan

PG 2 C4

Siswa menyebutkan zat aditif makanan yang

aman bagi kesehatan tubuh

PG 3 C1

Disajikan kasus seorang siswi yang diketahui

berat badannya, siswa menghitung BMR atau

AMB dari kasus tersebut

PG 4 C3

Disajikan contoh susunan menu 4 sehat 5

sempurna, siswa menentukan menu makanan

sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna

PG 5 C3

Siswa menentukan zat makanan yang

diperlukan paling besar dalam mengatur

porsi makanan seimbang

PG 6 C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

107

Disajikan gambar anaotmi lambung, siswa

menentukan bagian yang tepat pada lambung

PG 7 C3

Disajikan pernyataan tentang makanan yang

keluar dari lambung menuju ke usus halus

yang sudah mengalami pencernaan, siswa

menganalisis zat makanan yang sudah

mengalami pencernaan secara kimiawi

PG 8 C4

Disajikan kasus tentang gangguan pada

pencernaan, siswa menganalisis penyebab

gangguan tersebut

PG 9 C4

Siswa menyebutkan alat yang digunakan

untuk mendiagnosis gangguan pada saluran

pencernaan yang berkelok-kelok

PG 10 C1

Siswa memilih antara protein nabati dan

protein hewani yang baik bagi tubuh

Uraian 1 C4

Disajikan kasus, siswa menganalisis bahaya

penggunaan wadah makanan yang terbuat

Styrofoam dan dampak yang ditimbulkan

Uraian 2 C4

Disajikan kasus seorang siswa SMA dengan

tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg.,

siswa menghitung IMT darn menentukan

kategorinya

Uraian 3 C3

Siswa menjelaskan 3 gangguan yang terjadi

pada sistem pencernaan manusia!

Uraian 4 C2

Disajikan gambar, siswa menjelaskan

bagian-bagian organ dan saluran pada

pencernaan manusia

Uraian 5 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

108

Lampiran 10 Soal Ulangan Harian

ULANGAN HARIAN BAB 6

I. Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang tepat!

1. Kelebihan glukosa di dalam tubuh akan

diubah menjadi … di organ … dengan

bantuan hormon …

a. Glikogen, darah, insulin

b. Disakarida, darah, glukagon

c. Glikogen, hati, insulin

d. Karbohidrat, hati, glukagon

e. Polisakarida, sumsum tulang,

insulin

2. Data hasil uji zat makanan terhadap

beberapa jenis makanan yang benar

adalah …

Jenis

bahan

makan

an

Reagen Warn

a

Kandung

an zat

makanan

a.Wort

el

Fehling

A + B

Mera

h bata

Vit. C

b.putih

telur

Biuret Biru

muda

protein

c.jeruk lugol coklat glukosa

d.susu Biuret ungu protein

e.nasi Benedi

ct

biru glukosa

3. Zat aditif makanan yang aman bagi

kesehatan tubuh, antara lain …

a. Ca-siklamat, asam laktat, dan asam

asetat

b. Natrium nitrit, bikarbonat, dan

gelatin

c. Benzoil peroksida, sakarin, dan

gula pasir

d. Lilin pelapis, karamel, dan rempah-

rempah

e. Karamel, ekstrak pandan, dan

kunyit

4. Seorang siswi bernama Rispa

memiliki berat badan 42 kg. Angka

Metabolisme Basal (AMB) siswi

tersebut adalah…

a. 907 kkal

b. 1.008 kkal

c. 1.000 kkal

d. 706 kkal

e. 42 kkal

5. Contoh susunan menu 4 sehat 5

sempurna yang paling benar, yaitu…

a. Nasi, tempe, tahu, susu, dan pepaya

b. Jagung, bayam, ikan, anans, dan

susu

c. Susu, telur, buah jambu. Dan

kangkung

d. Talas, sawi, pisang, telur, dan ikan

e. Keju, roti, jeruk, kacang, dan ubi

kuning

6. Dalam mengatur porsi makanan

seimbang, zat makanan yang

diperlukan dalamn porsi terbesar

adalah…

a. Lauk pauk

b. Makanan pokok

c. Keju dan susu

d. Sayur mayur

e. Buah-buahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

109

7. Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar tersebut, bagian yang

benar adalah…

a. 4= kardiak, 2= fundus, 8= pilorus

b. 3= kardiak, 4= fundus, 6= pilorus

c. 2= kardiak, 3= fundus, 9= pilorus

d. 3= kardiak, 4= fundus, 9= pilorus

e. 4= kardiak, 6= fundus, 8= pilorus

8. Makanan yang keluar dari lambung

menuju ke usus halus sebagian sudah

mengalami pencernaan. Apabila

seseorang memakan makanan

mengandung:

1. Protein

2. Amilum

3. Glukosa

4. Lemak

5. Vitamin

Zata makanan yang sudah mengalami

pencernaan secara kimia adalah…

a. 1,2, dan 3

b. 1,2, dan 4

c. 2,4, dan 5

d. 2,3,4, dan 5

e. Semua benar

9. Seseorang mengalami gangguan

pencernaan makanan dengan gejala

sukar buang air besar. Gangguan ini

disebabkan karena…

a. Infeksi bakteri

b. Kekurangan vitamin C

c. Infeksi rongga tubuh

d. Keracunan makanan

e. Makanan kurang mengandung

serat

10. Alat yang digunakan untuk

mendiagnosis suatu angguan pada

saluran pencernaan yang berkelok-

kelok adalah…

a. Stomach tube

b. Feeding tube

c. Stetoskop

d. Endoskop

e. Mikroskop

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !

1. Manakah yang lebih baik, mengonsumsi makanan yang mengandung protein

hewani atau protein nabati?

2. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai adanya berbagai macam kemasan

makanan. Makanan harus dikemas agar terhindar dari bakteri dan kotoran. Beberapa

rumah makan bahkan pedagang kaki lima menggunakan Styrofoam sebagai wadah

makanan. Menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), penggunaan

Styrofoam sebagai wadah makanan yang terlalu sering sangatlah tidak baik.

Mengapa wadah dari bahan Styrofoam yang berkualitas rendah tidak baik untuk

menyimpan makanan, terutama yang panas dan berlemak? Apa dampaknya bagi

kesehatan?

3. Siswa SMA yang bernama Rangga memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan

70 kg. Hitunglah indeks massa tubuhnya (IMT) dan tentukan kategorinya!

4. Jelaskan 3 gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

110

5.

a. Tuliskan nama bagian-bagian dari sistem

pencernaaan sesuai dengann nomor yang

ditunjuk!

b. Jelaskan fungsi dari setiap bagian tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

111

Lampiran 11 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Kunci Jawaban Pilihan Ganda

1 C 6 B

2 D 7 C

3 E 8 A

4 A 9 E

5 B 10 D

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda

- Setiap soal yang benar diberi skor 2

- Total skor = 20

Kunci Jawaban Uraian

1. Protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap, yakni sembilan asam

amino penting yang diperlukan untuk tubuh. Sedangkan protein nabati umumnya

mengandung asam amino esensial lebih terbatas. Asam amino sangat diperlukan

untuk kesehatan tubuh. Tubuh manusia sendiri hanya memproduksi asam amino non

esensial, sehingga memerlukan asupan dari makanan yang mengandung protein

dengan asam amino esensial. Protein hewani yang memiliki kadar asam amino

esensial yang paling tinggi.

2. Styrofoam memiliki komponen benzena, di mana senyawa tersebut akan masuk ke

dalam tubuh ketika memakan dengan menggunakan Styrofoam terutama makanan

yang panas karena dapat menguap. Benzena tidak larut dalam air, sehingga ketika

makan, benzena tidak dapat keluar melalui feses maupun urin sehingga menumpuk

di usus dan menyebabkan kanker. Selain itu, Styrofoam bersifat mikroplastik.

Ketika Styrofoam dibuang ke perairain, lama kelamaan akan terpecah menjadi

pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut mikroplastik, dan ketika dimakan

ikan dan ikan tersebut dimakan oleh manusia, maka otomatis akan masuk ke dalam

tubuh.

3. IMT = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)

(𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛)2 (𝑚)

= 70

2,9584

= 23,66 (normal)

4. a. Sariawan

Luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan

permukaan agak cekung, disebabkan oleh luka tergigit, mengonsumsi makanan

dan minuman panas, alergi, kekruangan vitamin C dan zat besi, dan kebersihan

mulut yang tidak terjaga

b. Konstipasi

Pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit buang air besar. Disebabkan oleh

makanan yang kurang berserat (buah dan sayur) atau defekasi yang ditunda terlalu

lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

112

c. Gastritis

Peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih.

Disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, makan tidak teratur,

mikroorganisme, mengonsumsi obat-obatan, alcohol, pola tidur yang tidak

teratur, dan stres

5.

a. Gigi

Untuk menggigit, memotong, menyobek, dan mengunyah makanan

b. Lidah

Menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, mengecap rasa, dan

membantu berbicara

c. Kelenjar ludah

Menghasilkan air liur yang mengandung enzim ptyalin (amylase) yang

mengubah amilum menjadi maltosa

d. Kerongkongan

Terjadi gerak peristaltik yang menyebabkan makanan dari mulut dapat masuk

ke lambung

e. Kelenjar pankreas

Menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim tripsinogen,

kimotripsin, lipase, amylase, karbosipeptidase, aminopeptidase, dan

dipeptidase. Serta menghasilkan hormone insulin dan glucagon yang

mengatur kadar glukosa dalam darah

f. Hati

Menghasilkan empedu yang mengandung garam empedu, pigmen empedu,

kolesterol, lesitin, dan air. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak.

Pigmen empedu berupa bilirubin dan biliverdin yang memberi warna feses

g. Kantong empedu

Menyimpan cairan empedu yang disekresikan oleh sel-sel hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

113

h. Usus halus

Menyerap makanan dalam bentuk glukosa, asam amino, asam lemak, dan

gliserol. Menghasilkan enzim maltase, sukrase, lakltase, dan erepsinogen

menjadi erepsin

i. Usus besar

Mengatur kadar air sisa makanan yang akan dibusukkan oleh bakteri

Escherichia coli menjadi feses

j. Usus buntu

k. Umbai cacing

Merupakan kantong tertutup dan memiliki apendiks vermiform

l. Anus

Tempat keluarnya feses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

114

Rubrik Penilaian Uraian

No. Soal Keterangan Skor

1. Manakah yang lebih baik, mengonsumsi

makanan yang mengandung protein hewani

atau protein nabati?

- Siswa menjelaskan dengan 2 kata

kunci : protein hewani,

mengandung asam amino esensial

lebih lengkap

- Setiap menjawab 1 kata kunci

dengan benar

- Siswa tidak menuliskan sama

sekali

10

5

0

2. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai

adanya berbagai macam kemasan makanan.

Makanan harus dikemas agar terhindar dari

bakteri dan kotoran. Beberapa rumah makan

bahkan pedagang kaki lima menggunakan

Styrofoam sebagai wadah makanan. Menurut

BPOM (Badan Pengawas Obat dan

Makanan), penggunaan Styrofoam sebagai

wadah makanan yang terlalu sering sangatlah

tidak baik. Mengapa wadah dari bahan

Styrofoam yang berkualitas rendah tidak baik

untuk menyimpan makanan, terutama yang

panas dan berlemak? Apa dampaknya bagi

kesehatan?

- Siswa menuliskan alasan dan

dampak dari penggunaan wadah

Styrofoam dengan 2 kata kunci :

mengandung benzena,

mikroplastik, menyebabkan

kanker

- Setiap menjawab 1 kata kunci

dengan benar

- Siswa tidak menuliskan sama

sekali

10

5

0

3. Siswa SMA yang bernama Rangga memiliki

tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg.

Hitunglah indeks massa tubuhnya (IMT) dan

tentukan kategorinya!

- Siswa menuliskan jawaban

dengan 2 kata kunci : 23,66 dan

normal

- Setiap menjawab 1 kata kunci

dengan benar

- Siswa tidak menuliskan sama

sekali

5

3

0

4. Jelaskan 3 gangguan yang terjadi pada

pencernaan manusia!

- Siswa menjelaskan 3 gangguan

pada pencernaan manusia

- Setiap menjawab 1 kata kunci

dengan benar

- Siswa tidak menuliskan sama

sekali

5

2

0

5. a. Tuliskan nama bagian-bagian dari sistem

pencernaaan sesuai dengann nomor yang

ditunjuk!

b. Jelaskan fungsi dari setiap bagian tersebut!

- Siswa menuliskan dan

menjelaskan bagian-bagian

dengan 13 kata kunci : gigi, lidah,

kelenjar ludah, kerongkongan,

lambung, kelenjar pankreas, hati,

kantong empedu, usus halus, usus

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

115

besar, usus buntu, umbai cacing,

anus

- Setiap menjawab 1 kata kunci

- Siswa tidak menuliskan sama

sekali

2

0

Skor Total 50

Nilai total jawaban benar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑃𝐺 + 𝑈𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛

100× 100

= 20+50

70× 100

= 100

Kriteria Penilaian :

Nilai Kriteria

80 - 100 A = Sangat Baik

66 - 79 B = Baik

56 - 65 C = Cukup

50 - 55 D = Kurang

< 49 E = Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

116

Lampiran 12 Kuesioner Uji Hedonik

KUESIONER UJI HEDONIK SELAI

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

1. Ambilah sampel selai sebanyak 1 sendok dan hiruplah pada jarak kira-kira 1 cm

dari hidung satu persatu. Berikan penilaian terhadap aroma berdasarkan

kesukaan dengan memberi tanda check list () sesuai pada kolom lembar

penilaian.

2. Ujilah dengan cara mencicipi sampel selai satu persatu. Kemudian, berilah

penilaian terhadap rasa dan tekstur berdasarkan kesukaan dengan memberi tanda

check list () sesuai pada kolom lembar penilaian.

3. Setelah mencicipi dan menilai satu sampel selai, minumlah air mineral atau

berkumur terlebih dahulu sebelum mencoba sampel selai berikutnya.

Tingkat kesukaan dinyatakan dalam angka sebagai berikut:

i. = Sangat tidak suka 4 = Suka

ii. = Tidak suka 5 = Sangat suka

iii. = Netral

Aspek

Penilaian Nilai

Sampel

Ast

er

Aso

ka

Ter

ata

i

Da

hli

a

Kri

san

Ka

na

Ja

smin

e

Lil

y

Mel

ati

Cem

pa

ka

Gla

dio

l

Sa

ku

ra

Tu

lip

An

gg

rek

Ma

wa

r

Aroma 1

2

3

4

5

Rasa 1

2

3

4

5

Tekstur 1

2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

117

Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Hedonik

REKAPITULASI HASIL HEDONIK WARNA

No. Panelis

Warna

P1 P2 P3 P4 P5

P1,1 P1,2 P1,3 P2,1 P2,2 P2,3 P3,1 P3,2 P3,3 P4,1 P4,2 P4,3 P5,1 P5,2 P5,3

1 A 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3

2 B 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 2 3 3 2

3 C 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4

4 D 4 5 3 4 4 4 5 4 5 3 5 3 3 3 3

5 E 5 5 5 3 5 4 4 4 4 2 2 1 2 2 1

6 F 5 5 4 3 4 5 5 4 4 3 2 2 2 2 2

7 G 4 5 5 3 5 5 3 4 3 3 2 2 2 4 2

8 H 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 2 3 3 3 2

9 I 5 5 5 3 5 5 3 4 5 4 2 2 2 2 2

10 J 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 3 3 3

11 K 4 3 4 4 5 5 4 2 3 2 3 4 3 2 2

12 L 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 2 1 3 2

13 M 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 2 2 1 2 2

14 N 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 2 2 3 3

15 O 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 2 2

16 P 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 1 1 1 1 1

17 Q 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 2

18 R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

19 S 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 2 1 1 1 2

20 T 4 3 4 2 4 4 4 5 5 3 2 3 2 2 2

21 U 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3

22 V 4 5 5 3 5 4 4 4 5 3 4 2 3 2 1

23 W 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2

24 X 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 2 2 2

25 Y 4 4 4 3 5 5 3 3 3 2 3 3 2 2 2

26 Z 5 3 4 3 5 5 4 5 4 2 3 5 2 2 2

27 AA 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2

28 AB 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 3 2 2 2 3

29 AC 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 1 1 1

30 AD 4 3 3 3 4 5 3 3 5 2 2 3 5 2 2

31 AE 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2

32 AF 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 1 2

33 AG 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2

34 AH 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3

35 AI 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 2 2 1 2 2

36 AJ 5 4 4 4 5 5 4 4 4 2 2 5 1 1 2

37 AK 5 4 5 5 5 3 4 5 4 1 2 1 1 1 3

38 AL 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 2 2 2 2 1

Total 166 157 159 141 163 165 152 155 149 111 103 100 87 89 84

Rata-rata 4.37 4.13 4.18 3.71 4.29 4.34 4.00 4.08 3.92 2.92 2.71 2.63 2.29 2.34 2.21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

118

REKAPITULASI HASIL HEDONIK RASA

No. Panelis

Rasa

P1 P2 P3 P4 P5

P1,1 P1,2 P1,3 P2,1 P2,2 P2,3 P3,1 P3,2 P3,3 P4,1 P4,2 P4,3 P5,1 P5,2 P5,3

1 A 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4

2 B 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 5 4 5

3 C 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 4 5

4 D 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 4 5 5

5 E 5 3 5 4 5 5 3 4 5 2 1 2 3 3 4

6 F 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 2

7 G 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5 4 3 2

8 H 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4

9 I 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 1 3 4

10 J 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4

11 K 3 2 1 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 2 3

12 L 5 3 2 2 4 4 4 4 5 3 5 5 3 3 4

13 M 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3

14 N 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4

15 O 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4

16 P 2 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4

17 Q 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4

18 R 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4

19 S 5 5 3 5 4 4 2 4 2 5 5 2 3 5 3

20 T 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 2

21 U 3 2 2 3 3 5 2 3 2 3 4 5 5 4 3

22 V 5 2 4 3 4 2 3 4 4 5 5 2 5 4 5

23 W 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3

24 X 3 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 3 5 5 3

25 Y 3 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 2 3 4 4

26 Z 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2

27 AA 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4

28 AB 5 5 1 3 2 1 5 2 4 4 5 3 2 4 3

29 AC 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2 3

30 AD 2 4 1 4 1 3 3 1 4 2 4 3 4 5 4

31 AE 5 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3

32 AF 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 5 2 4 4 3

33 AG 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

34 AH 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4

35 AI 1 2 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4

36 AJ 2 2 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3

37 AK 3 4 5 3 3 4 4 3 4 2 5 5 2 2 4

38 AL 1 1 3 2 1 1 1 1 3 2 3 2 3 4 5

Total 139 123 133 137 141 136 139 139 143 131 148 136 132 139 138

Rata-rata 3.66 3.24 3.50 3.61 3.71 3.58 3.66 3.66 3.76 3.45 3.89 3.58 3.47 3.66 3.63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

119

REKAPITULASI HASIL HEDONIK TEKSTUR

No. Panelis

Tekstur

P1 P2 P3 P4 P5

P1,1 P1,2 P1,3 P2,1 P2,2 P2,3 P3,1 P3,2 P3,3 P4,1 P4,2 P4,3 P5,1 P5,2 P5,3

1 A 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3

2 B 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4

3 C 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3

4 D 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3

5 E 5 3 4 4 5 4 5 4 5 2 3 2 2 2 3

6 F 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 2 2

7 G 3 4 3 3 4 5 4 4 3 5 3 4 2 3 2

8 H 4 3 4 5 4 3 4 5 3 2 2 3 2 3 4

9 I 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4

10 J 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4

11 K 3 2 1 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3

12 L 4 5 5 3 3 5 4 4 5 3 4 4 1 1 1

13 M 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3 2 2 2 2

14 N 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 3 3 4 3

15 O 4 4 3 3 5 5 4 3 4 5 4 3 2 3 3

16 P 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3

17 Q 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4

18 R 2 2 2 3 3 3 3 2 3 5 4 3 3 3 4

19 S 5 3 5 4 2 5 4 5 4 4 1 1 1 1 2

20 T 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 2 4 3 2 3

21 U 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2

22 V 2 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 3 2 2 1

23 W 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 2

24 X 4 4 5 4 4 5 3 4 3 3 3 3 2 5 3

25 Y 4 2 3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 2 3

26 Z 5 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 2

27 AA 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2

28 AB 5 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 3 3 2 1

29 AC 5 3 4 3 5 4 3 5 4 3 1 2 1 1 1

30 AD 2 5 4 4 4 5 5 3 5 2 5 4 5 5 4

31 AE 3 4 2 3 4 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2

32 AF 4 2 2 3 2 2 2 2 3 1 4 3 4 4 3

33 AG 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

34 AH 3 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 5 4 3

35 AI 2 3 4 3 4 5 3 4 4 3 4 2 2 4 3

36 AJ 2 3 5 2 4 3 4 4 4 3 1 4 2 2 3

37 AK 1 2 3 2 3 4 4 2 3 1 2 3 1 1 1

38 AL 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 2 3 4 3

Total 141 143 144 139 151 155 150 148 150 126 123 124 103 108 103

Rata-rata 3.71 3.76 3.79 3.66 3.97 4.08 3.95 3.89 3.95 3.32 3.24 3.26 2.71 2.84 2.71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

120

Lampiran 14 Hasil Uji Daya Oles

HASIL UJI DAYA OLES SELAI LABU SIAM DAN UBI CILEMBU

No. Kode sampel Hasil Daya Oles (cm)

1 P1,1 9,6

2 P1,2 10

3 P1,3 9,9

4 P2,1 9,5

5 P2,2 9,4

6 P2,3 9,4

7 P3,1 9,4

8 P3,2 9,2

9 P3,3 9

10 P4,1 8,5

11 P4,2 8,3

12 P4,3 8,7

13 P5,1 7,7

14 P5,2 8,5

15 P5,3 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

121

Lampiran 15 Hasil Uji Kadar Air

HASIL UJI KADAR AIR SELAI LABU SIAM DAN UBI CILEMBU

No. Kode sampel Hasil Kadar Air (%)

1 P1,1 40,3

2 P1,2 35,9

3 P1,3 38,45

4 P2,1 37,15

5 P2,2 36,75

6 P2,3 35,9

7 P3,1 36,5

8 P3,2 34,65

9 P3,3 36,9

10 P4,1 37,95

11 P4,2 30,65

12 P4,3 36,35

13 P5,1 33,35

14 P5,2 35,05

15 P5,3 36,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

122

Lampiran 16 Hasil Uji Kadar Pektin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

123

Lampiran 17 Hasil Uji Kadar Gula Total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

124

Lampiran 18 Analisis Statistik

1. Warna

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .34383551

Most Extreme

Differences

Absolute .201

Positive .201

Negative -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .777

Asymp. Sig. (2-tailed) .582

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap warna selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Warna

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.172 4 10 .016

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. < 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap tingkat

kesukaan warna memiliki varians yang tidak sama.

c. Uji Kruskal Wallis

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank

Warna

70:30 3 12.67

60:40 3 11.33

50:50 3 9.00

40:60 3 5.00

30:70 3 2.00

Total 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

125

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

Tabel di atas menunjukan nilai sig. < 0,05 yang berarti perbandingan labu

sial dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap tingkat kesukaan warna

selai.

d. Uji Mann-Whitney

Ranks

Perbandingan Labu Siam dan

Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

70:30 3 3.67 11.00

60:40 3 3.33 10.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U 4.000

Wilcoxon W 10.000

Z -.218

Asymp. Sig. (2-tailed) .827

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan

70:30 dan 60:40 karena nilai sig. > 0,05.

Test Statisticsa,b

Warna

Chi-Square 11.833

df 4

Asymp. Sig. .019

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

70:30 3 5.00 15.00

50:50 3 2.00 6.00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

126

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

50:50 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

40:60 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

70:30 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

70:30 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

127

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

30:70 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

60:40 3 4.00 12.00

50:50 3 3.00 9.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 9.000

Z -.655

Asymp. Sig. (2-tailed) .513

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .700b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan

60:40 dan 50:50 karena nilai sig. > 0,05.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

60:40 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

128

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 60:40 dan

40:60 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

60:40 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 60:40 dan

30:70 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

50:50 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

129

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar

Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 50:50 dan

40:60 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

50:50 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 50:50 dan

30:70 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Warna

40:60 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

130

Test Statisticsa

Warna

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 40:60 dan

30:70 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

2. Rasa

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation .14602022

Most Extreme

Differences

Absolute .154

Positive .089

Negative -.154

Kolmogorov-Smirnov Z .597

Asymp. Sig. (2-tailed) .869

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap rasa selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

131

b. Uji Homogenitas

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap tingkat

kesukaan rasa memiliki varians yang sama.

c. Uji ANOVA

ANOVA Rasa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .088 4 .022 .960 .470

Within Groups .229 10 .023

Total .317 14

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa perbandingan

selai labu siam dan ubi jalar Cilembu tidak berpengaruh terhadap tingkat

kesukaan rasa, maka H1 ditolak.

3. Tekstur

a. Uji Normalitas

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Test of Homogeneity of Variances

Rasa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.163 4 10 .147

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation .27959452

Most Extreme

Differences

Absolute .156

Positive .156

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z .604

Asymp. Sig. (2-tailed) .859

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

132

Data tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Tekstur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.340 4 10 .015

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. < 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap tingkat

kesukaan tekstur memiliki varians yang tidak sama.

c. Uji Kruskal Wallis

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

Tabel di atas menunjukan nilai sig. < 0,05 yang berarti perbandingan labu

sial dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap tingkat kesukaan tekstur

selai.

Ranks

Perbandingan Labu Siam dan

Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank

Tekstur

70:30 3 9.00

60:40 3 12.00

50:50 3 12.00

40:60 3 5.00

30:70 3 2.00

Total 15

Test Statisticsa,b

Tekstur

Chi-Square 11.742

df 4

Asymp. Sig. .019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

133

d. Uji Mann-Whitney

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

70:30 3 3.00 9.00

60:40 3 4.00 12.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 9.000

Z -.655

Asymp. Sig. (2-tailed) .513

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .700b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan

70:30 dan 60:40 karena nilai sig. > 0,05.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

70:30 3 2.00 6.00

50:50 3 5.00 15.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.993

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

50:50 karena nilai sig. < 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

134

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

70:30 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

40:60 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

70:30 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.993

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 70:30 dan

30:70 karena nilai sig. < 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

135

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perlakuan

60:40 dan 50:50 karena nilai sig. > 0,05.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

60:40 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.964

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 60:40 dan

40:60 karena nilai sig. = 0,05 dan nilai Z menunjukkan Zh < -0,0250 atau Zh

> 0,0250.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

60:40 3 4.00 12.00

50:50 3 3.00 9.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 9.000

Z -.664

Asymp. Sig. (2-tailed) .507

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .700b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

136

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 60:40 dan

30:70 karena nilai sig. < 0,05.

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 50:50

dan 40:60 karena nilai sig. < 0,05

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

60:40 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.993

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

50:50 3 5.00 15.00

40:60 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.993

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

137

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 50:50 dan

30:70 karena nilai sig. < 0,05.

.

a. Grouping Variable: Perbandingan Labu Siam dan Ubi Jalar Cilembu

b. Not corrected for ties

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan 40:60 dan

30:70 karena nilai sig. < 0,05.

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

50:50 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -2.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .043

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .100b

Ranks

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Mean Rank Sum of Ranks

Tekstur

40:60 3 5.00 15.00

30:70 3 2.00 6.00

Total 6

Test Statisticsa

Tekstur

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 6.000

Z -1.993

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .100b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

138

4. Daya Oles

a. Uji Normalitas

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap daya oles selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap daya oles

memiliki varians yang sama.

c. Uji ANOVA

ANOVA Daya Oles

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6.129 4 1.532 26.420 .000

Within Groups .580 10 .058

Total 6.709 14

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. < 0,05 yang berarti bahwa perbandingan

selai labu siam dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap daya oles, maka

H1 diterima.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation .22740775

Most Extreme

Differences

Absolute .129

Positive .100

Negative -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .501

Asymp. Sig. (2-tailed) .963

Test of Homogeneity of Variances Daya Oles

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.610 4 10 .246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

139

d. Uji Duncan

5. Kadar Air

a. Uji Normalitas

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap kadar air selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Daya Oles Duncan

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

30:70 3 8.0667

40:60 3 8.5000

50:50 3 9.2000

60:40 3 9.4333 9.4333

70:30 3 9.8333

Sig. .052 .263 .069

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation 1.87303389

Most Extreme Differences

Absolute .139

Positive .091

Negative -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .537

Asymp. Sig. (2-tailed) .935

Test of Homogeneity of Variances Kadar Air

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.981 4 10 .073

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

140

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap kadar air

memiliki varians yang sama.

c. Uji ANOVA

ANOVA Kadar Air

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 22.244 4 5.561 1.176 .378

Within Groups 47.290 10 4.729

Total 69.534 14

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa perbandingan

selai labu siam dan ubi jalar Cilembu tidak berpengaruh terhadap kadar air,

maka H1 ditolak.

6. Kadar Pektin

a. Uji Normalitas

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap kadar pektin selai normal karena nilai

signifikan > 0,05.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation .18702432

Most Extreme

Differences

Absolute .224

Positive .224

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .869

Asymp. Sig. (2-tailed) .437

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

141

b. Uji Homogenitas

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap kadar pektin

memiliki varians yang sama.

c. Uji ANOVA

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa perbandingan

selai labu siam dan ubi jalar Cilembu tidak berpengaruh terhadap kadar

pektin, maka H1 ditolak.

7. Kadar Gula Total

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 15

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation 1.71068208

Most Extreme Differences

Absolute .154

Positive .148

Negative -.154

Kolmogorov-Smirnov Z .596

Asymp. Sig. (2-tailed) .869

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Data tingkat kesukaan panelis terhadap kadar gula total selai normal karena

nilai signifikan > 0,05.

Test of Homogeneity of Variances Kadar Pektin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.229 4 10 .139

ANOVA Kadar Pektin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .245 4 .061 1.920 .184

Within Groups .319 10 .032

Total .565 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PEMANFAATAN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw.) DAN …

142

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Kadar Gula Total

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.436 4 10 .780

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. > 0,05 yang berarti bahwa setiap

perbandingan selai labu siam dan ubi jalar Cilembu terhadap kadar gula total

memiliki varians yang sama.

c. Uji ANOVA

Tabel di atas menunjukkan nilai sig. < 0,05 yang berarti bahwa perbandingan

selai labu siam dan ubi jalar Cilembu berpengaruh terhadap kadar gula total,

maka H1 diterima.

d. Uji Duncan

ANOVA Kadar Gula Total

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 93.417 4 23.354 6.720 .007

Within Groups 34.752 10 3.475

Total 128.168 14

Kadar Gula Total Duncan

Perbandingan Labu Siam

dan Ubi Jalar Cilembu

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

30:70 3 43.5067

50:50 3 46.6000 46.6000

40:60 3 46.7867 46.7867

60:40 3 49.1700 49.1700

70:30 3 50.8400

Sig. .066 .138 .298

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI