PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG...

15
PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh: DWI PUTRI PRASETYAWATI A420110152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG...

Page 1: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays)

SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN

PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DAN PEWARNA

ALAMI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

derajat Sarjana S-1

Oleh:

DWI PUTRI PRASETYAWATI

A420110152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Dra. Hj. Suparti, M.Si.

NIP/NIK/NIDN : 00001065711

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Dwi Putri Prasetyawati

NIM : A 420110152

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL

JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN

PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DAN

PEWARNA ALAMI

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian

persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 6 Juli 2015

Pembimbing

Dra. Hj. Suparti, M.Si

NIDN 00001065711

Page 3: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : DWI PUTRI PRASETYAWATI

NIM : A420110152

Fakultas/ Prodi : FKIP / BIOLOGI

Jenis : SKRIPSI

Judul : PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL

JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DAN PEWARNA

ALAMI

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya

ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas

pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 6 Juli 2015

Yang menyatakan

Dwi Putri Prasetyawati

A 420110152

Page 4: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays)

SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN

PENAMBAHAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DAN PEWARNA

ALAMI

Dwi Putri Prasetyawati(1)

, A420110152, Dra. Hj. Suparti, M.Si.(2)

(1)Mahasiswa,

(2)Staf Pengajar, Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2015.

ABSTRAK

Kulit jagung dan tongkol jagung merupakan bagian tanaman yang

dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas seni, yang memiliki

kandungan selulosa tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan

tarik, kekuatan sobek, dan uji sensoris kertas seni berbahan dasar kulit jagung

dan tongkol jagung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola factorial dengan 3 kali ulangan. Faktor 1:

perbandingan kulit jagung dengan tongkol jagung (A), A1 (1 : 1), A2 (1 : 3), dan

A3 (3 : 1). Faktor 2: penambahan daun jati (B), B1: tanpa daun jati, B2: daun jati

25g, B3: daun jati 50g. Hasil penelitian menunjukkan kertas seni dengan

kekuatan tarik dan kekuatan sobek paling tinggi pada perlakuan A3B3 (75g kulit

jagung + 25g tongkol jagung + 50g daun jati) 13,7116 N. Kertas seni dengan

kekuatan tarik paling rendah pada perlakuan A2B3 (25g kulit jagung + 75g

tongkol jagung + 50g daun jati) 6,9821 N. Kertas seni dengan kekuatan sobek

paling rendah pada perlakuan A2B1 (25g kulit jagung + 75g tongkol jagung

tanpa daun jati) 7,6681 N. Kertas seni yang banyak disukai masyarakat yaitu

perlakuan A3B1 (warna kuning / cerah, serat tidak nampak, tekstur sangat halus)

dan perlakuan A3B3 (warna coklat tua / tegas, serat nampak, tekstur kasar).

Kata kunci: Kertas seni, kulit jagung, tongkol jagung, kekuatan tarik dan

kekuatan sobek

Page 5: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

UTILIZATION OF CORNHUSK AND CORNCOB (Zea mays) AS BASIC

MATERIALS FOR MAKING ART PAPER WITH ADDITION SODIUM

HYDROXIDE (NaOH) AND NATURAL DYES

Dwi Putri Prasetyawati(1)

, A420110152, Dra. Hj. Suparti, M.Si.(2)

(1)Student,

(2)Teaching Staff, Department of Biology Education

Teacher Training and Education Faculty,

Muhammadiyah University of Surakarta,

2015.

ABSTRACT

The cornhusk and corncob are part of plants that can be used as the base material

of paper art. They have a high cellulose fiber content. The purpose of this study to

determine the tensile strength, tear strength, and sensory test of art paper from

cornhusk and corncob. This study used an experimental method with a completely

randomized design (CRD) factorial design, with 3 repetitions. Factor 1 is the

ratio of cornhusk with corncob (A), A1 (1: 1), A2 (1: 3), and A3 (3: 1). The second

factor is the addition of teak leaves (B), B1: without teak leaves, B2: teak leaves

25g, B3: teak leaves 50g. The results showed art paper with the highest tensile

strength and tear strength at treatment A3B3 (75g of cornhusk + 25g of corncob

+ 50g of teak leaves) 13.7116 N. Art paper with the lowest tensile strength at

treatment A2B3 (25g of cornhusk + 75g of corncob + 50g of teak leaves) 6.9821

N. Art paper with the lowest tear strength at treatment A2B1 (25g of cornhusk +

75g of corncob without teak leaves) 7.6681 N. Art paper whose the most preferred

is the treatment A3B1 (the color is yellow / bright, the fiber is not visible, and the

texture is very smooth) and treatment A3B3 (the color is dark brown / assertive,

the fiber is visible, and the texture is rough).

Keywords: art paper, cornhusk, corncob, tensile strength and tear strength

Page 6: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

PENDAHULUAN

Kulit jagung merupakan bagian tanaman yang melindungi biji jagung,

Tongkol jagung merupakan bagian tanaman tempat melekatnya biji jagung.

Limbah kulit dan tongkol jagung sudah digunakan sebagai pakan ternak oleh

masyarakat, akan tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Kedua limbah tersebut

masih memiliki nilai ekonomis yang rendah dan akan menimbulkan pencemaran

lingkungan saat dibakar. Kulit dan tongkol jagung memiliki kandungan serat

selulosa yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan

kertas seni. Fagbemigun (2014), komposisi kimia kulit jagung meliputi 15%

lignin ; 5,09% abu ; 4,57% alkohol-sikloheksana ; dan 44,08% selulosa.

Septiningrum (2011), hasil analisis kimia dari tongkol jagung mengandung

hemiselulosa 30,91% ; alfa selulosa 26,81% ; lignin 15,52% ; karbon 39,80% ;

nitrogen 2,12% ; dan kadar air 8,38%. Menurut Ningsih (2012), proses pembuatan

pulp dapat menggunakan bahan baku non kayu, salah satunya yaitu limbah

pertanian kulit jagung. Penelitian Daniatri (2015), pembuatan pulp dari bulu ayam

dan kulit jagung, menghasilkan kertas seni dengan kekuatan tarik tertinggi 8,8410

N dan kekuatan sobek tertinggi 22,0088 N. Hasil penelitian Indriany (2013),

limbah tongkol jagung dengan penambahan sel ragi amobil menghasilkan

bioetanol. Diperoleh rasio asam sulfat 50% terhadap tepung tongkol jagung yang

baik diterapkan untuk proses hidrolisis sellulosa tepung tongkol jagung adalah

pada rasio 5 : 1 (v/b) menghasilkan kadar gula total sebesar 41,63%.

Kertas merupakan bahan tipis berbentuk lembaran yang sering digunakan

oleh masyarakat seperti menulis, menggambar, mencetak, membungkus,

kerajinan, dan sebagainya. Jenis kertas yang meliputi kertas HVS, kertas buram,

kertas buffalo, kertas tissu, kertas minyak, dan kertas seni (art paper). Sanastri

(2014), kertas seni (art paper) berbeda dengan kertas pada umumnya. Kertas seni

mempunyai nilai seni yang lebih dibandingkan kertas tipis biasa yang polos.

Kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat sehingga menghasilkan tekstur yang

tidak merata. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka bahan baku pembuatan

kertas seni dalam penelitian ini tidak hanya menggunakan kulit jagung, tetapi

Page 7: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

ditambahkan dengan tongkol jagung agar menghasilkan kertas seni dengan tekstur

kasar dan seratnya nampak.

Ningsih (2012), proses pembuatan pulp dapat menggunakan bahan baku

non kayu, salah satunya yaitu limbah pertanian kulit jagung. Bahan tambahan

yang digunakan dalampenelitian ini yaitu larutan pemasak (NaOH), perekat (lem

PVAc), pengawet alami (garam), dan pewarna alami (daun jati). Sucipto (2009),

menjelaskan bahwa pada pembuatan kertas seni penambahan larutan NaOH

berfungsi untuk melarutkan lignin saat proses pembuburan (pulping) sehingga

mempercepat proses pemisahan dan pemutusan serat. Menurut Fajriani (2010),

pada pembuatan kertas seni untuk mengikat komponen antar serat pada proses

pembentukan lembaran diperlukan penambahan bahan perekat sehingga serat

dapat membentuk lembaran kertas yang kuat. Pada penelitian ini bahan perekat

yang digunakan adalah perekat PVAc (Polyvinyl acetate). Mustafa (2006),

menyebutkan bahwa garam merupakan zat pengawet organik yang digunakan

sebagai salah satu metode pengawetan pangan yang pertama dan masih digunakan

secara luas untuk mengawetkan. Menurut Ati (2006), daun jati muda mengandung

pigmen alami antosianin. Moldovan (2012), menambahkan bahwa warna cerah

antosianin berpotensi sebagai pewarna alami untuk menggantikan pewarna

buatan. Pujiarti (2006), membuat ekstrak daun jati sebagai pewarna alami batik.

Filtrar terbaik yaitu ekstrak daun jati muda pada konsentrasi 1 : 10.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kekuatan tarik, kekuatan

sobek, dan uji sensoris dari kertas seni berbahan dasar kulit jagung dan tongkol

jagung dengan penambahan NaOH dan pewarna alami.

METODE PENELITIAN

Pembuatan kertas seni dilakukan di Wisma Kiky Selatan Atas, Pabelan-

Surakarta. Uji kualitas (kekuatan tarik dan kekuatan sobek) dilakukan di

Laboratorium Rekayasa, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Uji sensoris dilakukan di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan pola faktorial dan 3 kali ulangan. Penelitian menggunakan 2 faktor, faktor

Page 8: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

pertama yaitu perbandingan kulit jagung dengan tongkol jagung A1 (1 : 1), A2 (1

: 3), A3 (3 : 1). Faktor kedua yaitu penambahan daun jati B1 (tanpa daun jati), B2

(daun jati 25g), B3 (daun jati 50g). Parameter yang digunakan yaitu kualitas

kertas seni (kekuatan tarik, kekuatan sobek) dan uji sensoris kertas seni (warna,

kenampakan serat, tekstur, ketertarikan masyarakat).

Proses pembuatan kertas seni diawali dengan pencucian, pemotongan,

serta pengeringan kulit dan tongkol jagung. Pencucian berfungsi membersihkan

kotoran yang menempel pada kulit dan tongkol jagung. Pemotongan berfungsi

mempermudah proses pemasakan. Pengeringan berfungsi agar kandungan air

dalam kulit dan tongkol jagung semakin rendah. Pemasakan dilakukan dengan

menggunakan larutan NaOH 10% sebanyak 1000 ml selama 60 menit. Setelah itu

dicuci menggunakan air bersih mengalir. Penggilingan pulp (blender) dengan

penambahan lem PVAc 7,5g dan garam 1g. Pulp direndam dengan daun jati halus

selama 30 menit, kemudian dilakukan pencetakan dan pengeringan kertas

dibawah sinar matahari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian pemanfaatan kulit dan tongkol jagung sebagai bahan

dasar pembuatan kertas seni dengan penambahan Natrium hidroksida (NaOH) dan

pewarna alami.

Tabel 1. Data Hasil Kekuatan Tarik Kertas Seni Berbahan Dasar Kulit Jagung

dan Tongkol Jagung

Perlakuan Kekuatan Tarik (N) Kekuatan Sobek (N)

A1B1 8,1238 7,8050

A2B1 7,6009 7,6681**

A3B1 10,1134 9,4623

A1B2 10,7615 8,9290

A2B2 7,3546 9,8211

A3B2 7,2555 7,7022

A1B3 8,4946 12,4998

A2B3 6,9821** 8,2553

A3B3 13,7116* 21,9396*

* : Kekuatan tarik dan kekuatan sobek paling tinggi

** : Kekuatan tarik dan kekuatan sobek paling rendah

Page 9: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

Tabel 2. Data Hasil Uji Sensoris Kertas Seni Berbahan Dasar Kulit Jagung

dan Tongkol Jagung

Perlakuan

Parameter

Warna Kenampakan

Serat

Permukaan

Kertas

Ketertarikan

Masyarakat

A1B1 Krem Kurang nampak Kasar Kurang tertarik

A2B1 Krem Kurang nampak Halus Kurang tertarik

A3B1 Kuning Tidak nampak Sangat halus Tertarik

A1B2 Coklat muda Kurang nampak Kasar Kurang tertarik

A2B2 Coklat muda Nampak Kasar Kurang tertarik

A3B2 Coklat muda Nampak Kasar Kurang tertarik

A1B3 Coklat tua Kurang nampak Kasar Kurang tertarik

A2B3 Coklat muda Nampak Kasar Kurang tertarik

A3B3 Coklat tua Nampak Kasar Tertarik

Uji Kekuatan Tarik

Gambar 1. Diagram Kekuatan Tarik Kertas Seni Berbahan Dasar Kulit Jagung

dan Tongkol Jagung

Hasil uji kekuatan tarik pada Gambar 1. menunjukkan bahwa kertas seni

yang memiliki kekuatan tarik paling tinggi yaitu pada perlakuan A3B3 (75g kulit

jagung + 25g tongkol jagung + 50g daun jati) dengan rerata 13,7116 N.

Sedangkan kertas seni yang memiliki kekuatan tarik paling rendah yaitu pada

perlakuan A2B3 (25g kulit jagung + 75g tongkol jagung + 50g daun jati) dengan

rerata 6,9821 N. Menurut Rahmawati (2015), kekuatan tarik merupakan daya

tahan lembaran pulp terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujungnya,

diukur pada kondisi standar (SII-0436-81). Jumlah kulit jagung yang lebih banyak

dari tongkol jagung menghasilkan kertas seni dengan kekuatan tarik tinggi,

sedangkan jumlah kulit jagung yang lebih sedikit dari tongkol jagung

menghasilkan kertas seni dengan kekuatan tarik rendah. Hal ini dikarenakan

kandungan selulosa pada kulit jagung lebih tinggi daripada tongkol jagung.

Fagbemigun (2014), menyebutkan bahwa kulit jagung mengandung selulosa

0

5

10

15

A1B1A2B1A3B1A1B2A2B2A3B2A1B3A2B3A3B3

Page 10: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

44,08%. Menurut Septiningrum (2011), hasil analisis kimia dari tongkol jagung

mengandung alfa selulosa 26,81%. Penggilingan pulp juga mempengaruhi

kekuatan tarik kertas, karena penggilingan pulp berhubungan dengan tingkat

homogenitas lem PVAc pada pulp. Lem PVAc berfungsi untuk menyatukan dan

merekatkan ikatan antar serat, semakin homogen lem PVAc dalam pulp maka

semakin kuat ikatan antar serat dan semakin tinggi kekuatan tarik kertas.

Uji Kekuatan Sobek

Gambar 2. Diagram Kekuatan Sobek Kertas Seni Berbahan Dasar Kulit

Jagung dan Tongkol Jagung

Hasil uji kekuatan sobek pada Gambar 2. menunjukkan bahwa kertas seni

yang memiliki kekuatan sobek paling tinggi yaitu pada perlakuan A3B3 (75g kulit

jagung + 25g tongkol jagung + 50g daun jati) dengan rerata 21,9396 N.

Sedangkan kertas seni yang memiliki kekuatan sobek paling rendah yaitu pada

perlakuan A2B1 (25g kulit jagung + 75g tongkol jagung tanpa daun jati) dengan

rerata 7,6681 N. Sama halnya pada uji kekuatan tarik, jumlah kulit jagung yang

lebih banyak dari tongkol jagung menghasilkan kertas seni dengan kekuatan

sobek tinggi, sedangkan jumlah kulit jagung yang lebih sedikit dari tongkol

jagung menghasilkan kertas seni dengan kekuatan sobek rendah. Hal ini

dikarenakan kandungan selulosa pada kulit jagung lebih banyak daripada

kandungan selulosa pada tongkol jagung. Faktor lain yang menyebabkan

perbedaan kekuatan sobek kertas seni yaitu penggilingan pulp. Penggilingan pulp

berhubungan dengan tingkat homogenitas lem PVAc pada pulp. Lem PVAc

berfungsi untuk menyatukan dan merekatkan ikatan antar serat, semakin homogen

lem PVAc dalam pulp maka semakin kuat ikatan antar serat dan semakin tinggi

kekuatan sobek kertas. Lem PVAc juga sering disebut dengan perekat, pati, atau

0

5

10

15

20

25

A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2 A1B3 A2B3 A3B3

Page 11: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

tapioka. Menurut Haygreen dan Bowyer (1986), serat-serat dapat berikatan satu

sama lain dengan bantuan tapioka membentuk kertas yang kuat dan tidak mudah

disobek.

Uji Sensoris

Gambar 3. Uji Sensoris Kertas Seni Berbahan Dasar Kulit Jagung dan

Tongkol Jagung

a. Warna

Berdasarkan Gambar 3. warna yang dihasilkan dari tiap perlakuan

berbeda-beda. Kertas yang tidak ditambahkan dengan pewarna daun jati

menghasilkan warna krem hingga kuning, seperti pada perlakuan A1B1,

A2B1, dan A3B1. Sedangkan kertas yang ditambahkan dengan pewarna daun

jati menghasilkan warna coklat muda hingga coklat tua, seperti pada

perlakuan A1B2, A2B2, A3B2, A1B3, A2B3, dan A3B3. Kertas seni dengan

warna krem dan kuning disebabkan oleh warna asli dari kulit jagung dan

tongkol jagung. Sedangkan kertas seni dengan warna coklat tua dan coklat

muda disebabkan oleh daun jati yang mengandung zat warna alami, yaitu

antosianin yang menghasilkan warna ungu, merah, hingga coklat. Menurut

Hartati (2005), daun jati mengandung senyawa aktif flavonoid dan sembilan

senyawa fenolat atau tanin. Fathinatullabibah (2014), menyatakan bahwa

antosianin merupakan pigmen yang dapat memberikan warna.

Pada saat proses homogenisasi (diblender), pulp akan berubah warna

dari krem menjadi hitam atau biru tua. Hal ini dikarenakan masih ada sisa

NaOH yang menempel pada pulp. NaOH bersifat alkali (basa kuat), sehingga

0

1

2

3

4

5

Uji Sensoris Warna

KenampakanSerat

Tekstur

KetertarikanMasyarakat

Page 12: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

akan langsung bereaksi dengan senyawa yang terdapat pada daun jati dan

merubah warna pulp menjadi hitam. Harborne dalam Mutiarawati (2013),

menyatakan bahwa flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya

berubah bila ditambah basa atau ammonia.

Perlakuan A2B3 mengalami perubahan warna dari coklat tua menjadi

coklat muda. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh pengaruh sinar

matahari atau waktu penjemuran yang tidak merata. Suhu yang berlebihan

akan membuat kandungan antosianin terdegradasi dan rusak, sehingga warna

akan berkurang. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pujiarti (2006), yang

menyatakan bahwa penjemuran (sinar matahari) berpengaruh terhadap

stabilitas warna. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemanasan suhu

30°C dan 100°C menurunkan nilai spektrum absorbansi pewarna (ekstrak

daun jati).

b. Kenampakan Serat

Gambar 3. menunjukkan bahwa kertas seni yang memiliki serat

nampak yaitu perlakuan A2B2, A3B2, A2B3, dan A3B3. Kertas seni yang

seratnya kurang nampak ada pada perlakuan A1B1, A2B1, A1B2, dan A1B3.

Sedangkan kertas seni yang seratnya tidak nampak yaitu perlakuan A3B1.

Perbedaan kenampakan serat disebabkan oleh penambahan pewarna alami

berupa daun jati. Kertas seni dengan daun jati akan lebih terlihat seratnya

dibandingkan dengan kertas seni tanpa daun jati. Hal tersebut terjadi karena

serat pada daun jati akan menambah jumlah serat pada kertas, sehingga lebih

nampak seratnya.

c. Tekstur

Dari hasil yang diperoleh, tekstur kertas seni sebagian besar kasar

kecuali A2B1 dan A3B1. Tekstur kasar disebabkan oleh penambahan daun

jati pada pulp, yaitu penambahan daun jati 25g (A1B2, A2B2, A3B2) dan

penambahan daun jati 50g (A1B3, A2B3, A3B3). Pada perlakuan A1B1 juga

memiliki tekstur kasar dikarenakan jumlah tongkol jagung yang lebih banyak

daripada kulit jagung (75g tongkol jagung + 25g kulit jagung). Tongkol

jagung memiliki tekstur yang lebih keras daripada kulit jagung, karena

Page 13: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

tongkol jagung mengandung lignin lebih tinggi daripada kulit jagung.

Fagbemigun (2014), menyebutkan bahwa kulit jagung mengandung lignin

15%, sedangkan menurut Septiningrum (2011), hasil analisis kimia dari

tongkol jagung mengandung lignin 15,52%.

d. Ketertarikan Masyarakat

Berdasarkan hasil uji sensoris, kertas seni berbahan dasar kulit jagung

dan tongkol jagung yang banyak disukai yaitu perlakuan A3B1 dan A3B3.

Keenam kertas lainnya mendapat respon “kurang tertarik”. Perlakuan A3B1

disukai masyarakat karena warnanya cerah (kuning), seratnya tidak nampak,

dan tekstur sangat halus. Perlakuan A3B3 disukai masyarakat karena

warnanya tegas (coklat tua), seratnya nampak, dan tekstur kasar. Dapat

disimpulkan bahwa ketertarikan dan penilaian masyarakat terhadap kertas

seni berbeda-beda, tergantung bagaimana mereka menilai dari sudut pandang

masing-masing.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kertas seni

yang memiliki kekuatan tarik dan kekuatan sobek paling tinggi yaitu perlakuan

A3B3 (75g kulit jagung + 25g tongkol jagung + 50g daun jati) dengan rerata

13,7116 N dan 21,9396 N. Kertas seni yang memiliki kekuatan tarik paling

rendah yaitu perlakuan A2B3 (25g kulit jagung + 75g tongkol jagung + 50g daun

jati) dengan rerata 6,9821 N. Kertas seni yang memiliki kekuatan sobek paling

rendah yaitu perlakuan A2B1 (25g kulit jagung + 75g tongkol jagung tanpa daun

jati) dengan rerata 7,6681 N. Kertas seni yang banyak disukai masyarakat pada

perlakuan A3B1 (warna kuning / cerah, serat tidak nampak, tekstur sangat halus)

dan perlakuan A3B3 (warna coklat tua / tegas, serat nampak, tekstur kasar).

Sarannya yaitu bahan baku pembuatan kertas seni dapat menggunakan

kulit jagung yang sudah dalam keadaan kering dan tongkol jagung yang muda

maupun tua. Proses pemasakan bahan baku sebaiknya dipisah dan dalam waktu

yang berbeda, karena tingkat kekerasan antara bonggol jagung dengan kulit

jagung berbeda. Proses penggilingan (blender) lebih baik sedikit demi sedikit agar

Page 14: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

pulp yang dihasilkan lebih halus. Proses pencetakan seharusnya lebih hati-hati

agar kertas seni yang dihasilkan mempunyai ketebalan yang sama dan rata. Proses

penjemuran kertas sebaiknya dalam waktu dan suhu yang sama agar warna yang

dihasilkan kertas seni merata / sepadan. Pewarna sebaiknya ditambah dengan

pewarna alami yang lain agar kertas seni yang dihasilkan lebih menarik dan

bervariasi warnanya.

DAFTAR PUSTAKA

Ati, N.H., Puji, R., Soenarto, N., and Leenawaty, L. 2006. “The Composition and

The Content of Pigments from Some Dyeing Plant for Ikat Weaving in

Timorrese Regency, East Nusa Tenggara”. Indonesian Journal Chemistry

6(3):325-331.

Fagbemigun, Taiwo K., dkk. 2014. “Pulp and Paper-Making Potential of

Cornhusk”. Lagos-Nigeria International Journal of Agri Science Vol.

4(4): 209-213.

Fajriani, E. 2010. Aplikasi Perekat dalam Pembuatan Kayu Laminasi. Laporan

Akhir Praktikum. Bogor: Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan

IPB.

Fathinatullabibah, dkk. 2014. Stabilitas Antosianin Ekstrak Daun Jati

(Tectona grandis) terhadap Perlakuan pH dan Suhu. Surakarta: UNS

Press.

Hartati R, S. A. Gana, dan K. Ruslan. 2005. “Telaah flavonoid dan Asam Fenolat

Daun Jati (Tectona grandis L. f., verbenaceae)”. Skripsi. Bandung:

Institut Teknologi Bandung.

Haygreen, J. G dan J. L Bowyer. 1986. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Suatu

Pengantar. Penerjemah Dr. Ir Sujipto A. Hadikusumo. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Moldovan, B., David, L., Chişbora, C., and Cimpoiu, C. 2012. “Degradation

Kinetics of Anthocyanins from European Cranberrybush (Viburnum

opulus L.) Fruit Extracts. Effects of Temperature, pH and Storage

Solvent”. Journal Molecules 17(10):11655-11666.

Mustafa, Ria Mariana. 2006. Studi Efektifitas Bahan Pengawet Alami dalam

Pengawetan Tahu. Bogor: ITB Press.

Mutiarawati, Aulina, dkk. 2013. Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati

(Tectona grandis L.f) sebagai Bahan Pewarna Alami Makanan dengan

Spektrofotometri UV-Vis. Surakarta: Universitas Setia Budi Press.

Page 15: PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea … · 2018. 2. 10. · PEMANFAATAN KULIT JAGUNG DAN TONGKOL JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN

Ningsih, Eva Rahayu. 2012. Uji Kinerja Digester pada Proses Pulping Kulit

Jagung dengan Variabel Suhu dan Waktu Pemasakan. Semarang:

Universitas Diponegoro Press.

Pujiarti, Rini, dan Kasmudjo. 2006. “Pengembangan Teknologi Pemanfaatan

Hasil Hutan Berbasis Masyarakat”. Banjarbaru: Universitas Lambung

Mangkurat.

Rahmawati, Suci Siska. 2015. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam dan Kulit Kacang

Tanah sebagai Bahan Pembuatan Kertas Seni dengan Penambahan CaO

dan Pewarna Alami. Surakarta: UMS Press.

Sanastri, Enggar Rosmita. 2014. “Pembuatan Kertas Seni dari Rumput Gajah

(Pennisetum purpureum) dengan Penambahan Konsentrasi Na2CO3 dan

Zat Warna yang Berbeda”. Skripsi. Hlm. 1-35.

Septiningrum, Krisna, dan Apriana, Chandra. 2011. ”Produksi Xilanase dari

Tongkol Jagung dengan Sistem Bioproses menggunakan Bacillus

circulans untuk Pra-Pemutihan Pulp Production of Xylanase from

Corncob by Bioprocess System Using Bacillus circulans for Pre-

Bleaching Pulp”. Bandung: Balai Besar Pulp dan Kertas, Kementerian

Perindustrian Indonesia. Vol. V, No. 1 Hal. 87-97.

Sucipto, dkk. 2009. Optimasi Penggunaan NaOH dan Tapioka pada Produksi

Kertas Seni dari Pelepah Pisang. Malang: Universitas Brawijaya.