PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA...
Transcript of PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA...
JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2011
PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO(studi kasus bangunan terjun (BT2 – BT4) pada saluran primer Padi Pomahan, D.I PadiPomahan, Desa Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto)
GALIH EKO PUTRA3107 100 104
Dosen PembimbingIr. Abdullah Hidayat SA, MT
LATAR BELAKANG
2
Potensi yang belum termanfaatkan
Kehilangan energi pada bangunan terjun
Saluran primer Padi Pomahan memiliki 3 bangunan terjun dengan beda ketinggian ± 6 meter dan debit yang terus mengalir sepanjang tahun
Debit yang terus mengalir dan beda ketinggian dapat dijadikan PLTMH
Berpotensi untuk dijadikan PLTMH
LOKASI STUDI
3
BT2
BT3
BT4
LOKASI D.I. PADI POMAHAN
4
RUMUSAN MASALAH
5
1. Berapa besar debit andalan yang dapat direncanakan?2. Berapa besar ketinggian (head) yang dapat dimanfaatkan?3. Berapa besar angkutan sedimen yang diperbolehkan?4. Bagaimana desain bangunan pembangkit yang sesuai
untuk PLTMH tersebut ?5. Berapa besar daya listrik yang dapat dihasilkan dari PLTMH
tersebut ?6. Bagaimana analisa ekonomi dari pembangunan PLTMH
tersebut ?
6
TUJUAN
1.Dapat diketahui besar debit andalan yang dapat digunakan
2.Dapat diketahui besar ketinggian (head) yang dapat dimanfaatkan
3.Dapat diketahui besarnya angkutan sedimen yang diperbolehkan
4.Dapat menentukan desain yang sesuai di lokasi tersebut
5.Mengetahui besarnya daya listrik yang dihasilkan dari PLTMH tersebut
6.Dapat diketahui kelayakan dan manfaat yang didapat secara ekonomi
BATASAN MASALAH
7
1. Masalah kerusakan yang akan mempengaruhi debit tidak dibahas2. Tidak dilakukan perhitungan secara detail pada konstruksi sipil3. Tidak dilakukan perhitungan secara detail pada perangkat
pembangkit4. Perhitungan bangunan pembangkit hanya menghitung
satu bangunan saja5. Tidak merencanakan pendistribusian listrik
8
MANFAAT
1. Dengan pembangunan PLTMH, maka kehilangan energi pada bangunan terjun (BT 2 – BT 4) pada saluran irigasi primer Padi Pomahan dapat termanfaatkan
2. Diharapkan hasil dari laporan ini dapat dijadikan sebagaireferensi dalam mendesain PLTMH
9
METODOLOGI
NO
YES
Meliputi :
- Bangunan Intake
- Saluran Pengarah (Head Race)
- Bak Pengendap (Settling Basin)
- Bak Penenang (Forebay)
- Pipa Pesat (Penstok)
- Turbin dan Generator
ANALISA DEBIT
10
UPT PUGERAN
KABUPATEN MOJOKERTO
DATA DEBIT OPERASIONAL 10 HARIAN
SALURAN IRIGASI PRIMER PADI POMAHAN ( liter / detik )
ANALISA DEBIT
11
Data – data debit 10 harian selama 10 tahun diolah dengan perumusan Californiadan didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1. Rekapitulasi data debit dalam 10 tahun
Interval
(m3/dt)
Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi
Komulatif
Probabilitas
(%)
4,332 - 3,882 4,102 6 6 1,667
3,881 - 3,441 3,661 11 17 4,722
3,440 - 3,000 3,220 22 39 10,833
2,999 - 2,559 2,779 39 78 21,667
2,558 - 2,118 2,338 39 117 32,500
2,117 - 1,677 1,897 43 160 44,444
1,676 - 1,236 1,456 52 212 58,889
1,235 - 0,795 1,015 82 294 81,667
0,794 - 0,354 0,574 66 360 100,000
ANALISA DEBIT
12
Selanjutnya dari tabel tersebut dibuat grafik Duration Curveuntuk mencari debit andalan yang dapat dihasilkan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Deb
it (m
3 /dt)
Probabilitas (%)
Duration Curve
1,05
Dari grafik Duration Curve di atas debit andalan diambil 80%sehingga debit yang didapat sebesar 1,05 m3 / dt
ANALISA BEDA KETINGGIAN
13
Tinggi jatuh efektif didapat denganmemperhitungkan kehilangan energi.Dalam perencanaan awal akan diambil kehilanganenergi sebesar 10% dari tinggi bruto.
H bruto = elevasi upstream BT2 –elevasi downstream BT4
= (+297,52) – (+291,21)= 6,31 m
H losses = 10% x H bruto= 10% x 6,31= 0,631 m
H eff = H bruto – H losses= 6,31 – 0,631= 5,679 m
BT 2
BT 4
DAYA YANG DIHASILKAN
14
Dari data debit andalan dan tinggi jatuh efektif,akan didapat daya yang dihasilkan
P = 9,81 x Q andalan x H eff= 9,81 x 1,05 x 5,679
P = 58,497 kW
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
15
Dari data existing, dapat dihitung tinggi muka airsaat debit rencana yaitu sebesar debit andalandengan membuat Rating Curve hubungan antarah dan Q
Perhitungan muka air
Existing :
Lebar dasar saluran (B) = 6 meterKemiringan dasar saluran (S) = 0,000367Koefisien manning = 0,02
Dengan saluran berpenampang persegi empat,maka digunakan rumus :A = b x h v = (1/n) x (R^2/3) x (S^1/2)P = b + 2h Q = v x AR = A / P
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
16
Perhitungan muka air
0 0 6 0 0,00 0,000
0,1 0,6 6,2 0,097 0,21 0,126
0,2 1,2 6,4 0,188 0,33 0,393
0,3 1,8 6,6 0,273 0,42 0,757
0,4 2,4 6,8 0,353 0,50 1,199
0,5 3 7 0,429 0,57 1,705
Q
(m3/dt)
h
(m)
A
(m2)
P
(m)
R
(m)
v
(m/dt)
Tabel 4.2 hubungan h dan Q
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
17
Perhitungan muka air
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,20
h (m
)
Q ( m3/dt )
Rating Curve
1,05
0,37
Dari Rating Curve didapatkan tinggi muka airsaat debit andalan yaitu 0,37 meter
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
18
Bangunan pengatur tinggi muka air
Digunakan skot balok untuk mengatur tinggi muka air.Skot balok dipasang melintang pada saluran existing
dan berada di depan pintu intake setinggi 0,37 meter.
Ukuran skot balok disesuaikan dengan yang adadi pasaran, maka digunakan balok dari kayu jati denganukuran 10cm x 20cm.
Penampang melintang skot balok
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
19
Perencanaan saluran pengarah
Mengarahkan air dari saluran existing menuju bak pengendap.Saluran pengarah direncanakan saluran terbuka berbentukpersegi empat yang mengalirakan debit sebesar debit andalanyaitu 1,05 m3 / dt
Tabel 4.3 Data teknis saluran pengarah
Penampang saluran pengarah
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
20
Perencanaan pintu pengambilan (intake)
Pintu pengambilan berada di hulu saluran pengarah, berfungsiuntuk memasukkan debit rencana dari saluran existing.
Pintu intake direncanakan dibuka setinggi muka air pada saatdebit andalan yaitu setinggi 0,37 meter.
Karena pintu selalu dibuka setinggi 0,37 meter , maka debit airmaksimum yang masuk pada saluran pengarah sebesar debitandalan yaitu 1,05 m3 / dt sehingga debit yang melebihiQ andalan akan kembali ke saluran existing dan melimpahdi atas skot balok.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
21
Perencanaan bangunan ukur
Bangunan ukur diperlukan untuk mengukurbanyaknya debit air yang akan digunakansebagai PLTMH
Bangunan ukur yang digunakan yaitubangunan ukur tipe drempel
Tabel 4.4 Data teknis bangunan ukur drempel
Bangunan ukur direncanakan dapatmengukur sampai debit minimum
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
22
Perencanaan bak pengendap
Berfungsi untuk mengendapkan sedimen yang terkandung dalam saluran.Digunakan perumusan Welikanov untuk mencari dimensi bak pengendap.
Parameter Notasi Nilai Satuan
Debit rencana Q 1,050 m3/dt
Kecepatan dalam bak vn 0,18 m/dt
Kecepatan kritis vcr 0,197 m/dt
Lebar bak pengendap B 4 m
Panjang bak pengendap L 11 m
Tinggi air dalam bak h 1,46 m
Volume bak pengendap V 64 m3
Kemiringan dasar in 0,0000092 -
koefisien manning n 0,015 -
Konstruksi Saluran persegi dengan pasangan beton
Data teknis bak pengendap
Penampang bak pengendap
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
23
Perencanaan kantong pasir
Berfungsi untuk menampung sedimen yang mengendap dan yang akanDigelontorkan.
Data teknis kantong pasir
Parameter Notasi Nilai Satuan
Lebar kantong pasir bs 3 m
Panjang kantong pasir L 11 m
Tinggi kantong pasir hs 0,175 m
Luas permukaan As 0,525 m2
Kemiringan dasar is 0,0027 -
koefisien manning n 0,015 -
Konstruksi Saluran persegi dengan pasangan beton
Penampang kantong pasir
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
24
Perencanaan kantong pasir
Hasil analisa suspended Load
Volume kantong pasir = 33,49 m3
Waktu pengurasan = Vol kantong pasir / Vol sedimen= 33, 49 / 5,88= 5,7 hari = 6 hari
Dari grafik Camp diperoleh efisiensi 0,97
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
25
Perencanaan pipa pesat
Diameter = 30 inchi = 0,762 mV = 2,302 m/dtTebal = 8 mmBaja Fe 360Tegangan leleh = 240 Mpa = 24x106 kg/m2
Tegangan dasar= 160 Mpa = 16x106 kg/m2
Tegangan yang terjadi :- Perletakan = 2x106 kg/m2
- Perubahan temperatur = 6,3x106 kg/m2
- Pergeseran pipa dan perletakan = 1,7x105 kg/m2
- Berat pipa kosong = 414,612 kg/m2
- Berat pipa kosong = 414,612 kg/m2
- Expantion joint = 40.564,3 kg/m2
- Gaya tekan pada pipa sambungan = 11.358 kg/m2
OK
dikontrol
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
26
Perencanaan turbin
Dengan :debit andalan = 1050 liter/detikH = 5,679 meter
Digunakan turbin Cross Flow T-15 500yang dapat digunakan dengan tinggi jatuh 5 – 100 meterdan debit 300 – 2000 liter/detik
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
27
Perencanaan posisi pengambilan
Dari perhitungan didapat :h MOL = 1,84 meter
Elevasi muka air di bak penenang :z1 (akibat pintu intake) = 0,16 meterz 2 (akibat kemiringan saluran sebelum drempel) = 0,00245 meterz 3 (akibat drempel) = 0,152 meterz 4 (akibat kemiringan saluran sesudah drempel) = 0,0013 meterz 5 (akibat kemiringan bak pengendap) = 0,0001 meterz 6 (akibat saringan kasar) = 0,0036 meter
MA penenang = MA intake – z1- z2- z3 - z4 - z5 - z6= +298,00 - 0,16 - 0,00245 - 0,152 - 0,0013 - 0,0001 - 0,0036= +297,68
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
28
Perencanaan kehilangan energi
MakaH bruto = elevasi upstream – elevasi downstream
= (+297,68) – (+291,21)= 6,47 meter
H losses = 10% x H bruto= 0,1 x 6,47= 0,647 meter
H eff = H bruto – H losses= 6,47 – 0,647= 5,823 meter
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
29
Perencanaan kehilangan energi pada pipa
Kehilangan energi pada pipa :Akibat bentuk entrance = 0,007 mAkibat gesekan sepanjang pipa = 0,532 mAkibat belokan pipa = 0,032 m
Total kehilangan energi = 0,571 m
Nilai ini lebih kecil dari asumsi kehilangan energi sebesar 10%dari tinggi bruto sebesar 0,647 m.Sehingga perencanaan ini dapat digunakan.
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
30
Perhitungan energi listrik
Energi listrik total yang didapat dalam satu tahun dibagi dalam tiga perhitungan.Pertama 80% berdasarkan pada Q80 dari satu tahun, sedangkan 10% direncanakandiantara Q80 dan Q90, 10% sisanya diantara Q90 dan Q100
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Deb
it (m
3 /dt)
Probabilitas (%)
Duration Curve
Q80 = 1,05 m3/dt Q90 = 0,56 m3/dt Q100 = 0,51 m3/dt
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
31
Perhitungan energi listrik
Efisiensi yang digunakan :efisiensi turbin = 0,786efisiensi generator = 0,95efisiensi transformator = 0,95
Efiiensi total (ηtot) = 0,789 x 0,95 x 0,95 = 0,7094
Dengan H eff = 6,47 – 0,571 = 5,899 m
Daya yang dihasilkan :D80 = 9,81 x ηtot x Q80 x H eff
= 9,81 x 0,7094 x 1,05 x 5,899= 43, 105 kW
D90 = 9,81 x ηtot x Q90 x H eff= 9,81 x 0,7094 x 0,56 x 5,899= 22,989 kW
D100 = 9,81 x ηtot x Q100 x H eff= 9,81 x 0,7094 x 0,51 x 5,899= 20,937 kW
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
32
Perhitungan energi listrik
Energi yang diperoleh dalam satu tahun :E1 = D80 x 80% x 366 x 24
= 43,105 x 0,8 x 366 x 24= 302.907,456 kWh
E2 = (D80 + D90)/2x 10% x 366 x 24= (43,105 + 22,989)/2x 0,1 x 366 x 24= 29.028,485 kWh
E2 = (D90 + D100)/2x 10% x 366 x 24= (22,989 + 20,937)/2 x 0,1 x 366 x 24= 19.292,299 kWh
Jadi energi keseluruhan yang diperoleh :Etotal = E1 + E2 + E3
= 302.907,456 + 29.028,485 + 19.292,299= 351.228 kwH
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
33
Perhitungan ekonomi
Investasi awal dari pinjaman di bank dengansuku bunga 10% dan masa pengembalian selama 10 tahun.Sehingga Capital Recovery Factor (CRF) = 0,16275
Besarnya biaya pengemabalian tiap tahun= CRF x Rp.661.650.000,00= Rp.107.683.537,50
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
34
Perhitungan ekonomi
Berdasarkan Peraturan ESDM tahun 2010Tarif dasar listrik untuk RT dengan batas daya 1300 VAsebesar Rp.790,00/ kWh
Besar nominal yang didapat dari PLTMH= Rp.790,00 x 351.228,24= Rp. 227.470.309,60 /tahun
PERENCANAAN BANGUNAN PEMBANGKIT
35
Perhitungan ekonomi
Pada tahun ke-11 tidak terjadi pengembalian hutang ke bank,sehingga pengeluaran hanya perawatan dan operasioanal saja.Biaya per kWh = biaya OP / energi yang dihasilkan
= Rp.48.000.000,00 / 351.228,24= Rp. 136,66 / kWh
Penghematan = Rp.790,00 – Rp.136,66 = Rp.653,34= (Rp.653,34 / Rp.790,00) x 100 % = 82,7%
Tahun ke 0 1 2 3 4
Investas i -661.650.000,00
Pengembal ian -107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50
Pengeluaran OP -48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00
Pendapatan 277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60
Total -661.650.000,00 121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10
NPV -661.650.000,00 -539.863.227,90 -418.076.455,80 -296.289.683,70 -174.502.911,60
5 6 7 8 9 10
-107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50 -107.683.537,50
-48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00 -48.000.000,00
277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60 277.470.309,60
121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10 121.786.772,10
-52.716.139,50 69.070.632,60 190.857.404,70 312.644.176,80 434.430.948,90 556.217.721,00
Neraca cash flow
DENAH EXISTING
36
DENAH RENCANA
37
TERIMA KASIH