PEMANFAATAN HANDPHONE DALAM PROSES …
Transcript of PEMANFAATAN HANDPHONE DALAM PROSES …
PEMANFAATAN HANDPHONE DALAM PROSES PEMBELAJARAN
EKONOMI DI SMA A DAN SMA B JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Riva Atun Islamiyati
NIM. 1113015000015
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
ABSTRAK
Riva Atun Islamiyati, “Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi di
SMA A dan SMA B Jakarta Selatan”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi di SMA A dan SMA B Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemanfaatan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi di kedua sekolah tersebut dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
membuat sebagian peserta didik memanfaatkan handphone untuk pembelajaran dan sebagian
lagi tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode pemilihan sampel dengan menggunakan
purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pemanfaatan handphone
dalam proses pembelajaran ekonomi antara dua sekolah yang diteliti. Di SMA A, peserta
didik mampu memanfaatkan handphone untuk pembelajaran, sedangkan di SMA B, peserta
didik kurang memanfaatan handphone untuk pembelajaran. Faktor-faktor yang membuat
peserta didik menggunakan handphone untuk pembelajaran adalah untuk mencari informasi,
untuk menghitung dan untuk menyimpan materi pelajaran. Faktor yang menghalangi peserta
didik menggunakan handphone untuk pembelajaran adalah siswa terkadang terlalu asyik
chatting. Tidak memiliki paket internet juga termasuk faktor yang menghalangi pemanfaatan
handphone untuk pembelajaran. Faktor yang paling utama ialah faktor guru. Peserta didik
akan dapat memanfaatkan penggunaan handphone dengan tepat ketika guru tersebut dapat
disiplin mengatur penggunaan handphone dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Handphone, Teknologi Pembelajaran, E-Learning
ii
ABSTRACT
Riva Atun Islamiyati, “Utilization of Mobile Phone in Economics Learning Process at A
and B Senior High School South Jakarta.” Thesis: Departement of Social Education, Faculty
of Educational Science Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This research explains about utilization of mobile phone in economics learning
process at A and B Senior High School South Jakarta. The objective of this research are to
determine whether there are differences in the use of mobile phones in the process of
economic learning in both schools and to know the factors that make some students use the
mobile for learning and not. The methodology used in this research is qualitative method by
observation, interview, and documentation. The method of selecting the sample by using
purposive sampling, it is sampling with certain considerations.
The result shows there are differences in the use of mobile phone in the process of
economics learning in both schools. At A Senior High School, the students are able to use
mobile phones for learning, while at B Senior High School, the students less use mobile
phones in learning. The factors that make the students use mobile phones for learning is for
searching for information, counting, and saving the subjects. One of factors that prevent
students in using mobile phones for learning is enjoyment in chatting. Not having an internet
connection also includes a common factor for mobile phones in learning. The most important
factor is the teacher. Students will be able to utilize the use of mobile phone wisely when the
teacher can discipline to control the use of mobile phones in the learning process.
Keywords: Mobile Phone, Learning Technologies, E-Learning
iii
KATA PENGANTAR
Sembari berucap syukur yang terungkap dalam curahan penuh makna,
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan nikmat-Nya. Aku adalah insan sederhana tanpa daya di hadapan-Mu, seorang
hamba yang hanya mampu mengharap ridho-Mu. Sholawat serta salam semoga
senantiasa terlantunkan pada pujangga sejati nan agung yang telah menorehkan
tinta-tinta sastra abadi, Nabi Agung Muhammad SAW.
Secercah karya sederhana tertuang dalam goresan-goresan pena. Semoga
karya yang berjudul Pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi
di SMA A dan SMA B Jakarta Selatan dapat memberikan arti tersendiri dalam
setiap laku kehidupan. Proses panjang yang melelahkan, kesulitan bercampur
dengan kemudahan serta segenap daya dan upaya menjadikan hikmah nan unik.
Terbesit olehku lantunan indah nan penuh rona dan pesona serta peluh
yang menghinggapi setiap gerak, langkah, tanda kasih, ucapan terimakasih dan
doa. Ku persembahkan goresan karya sederhana ini untuk:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS
yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun administrasi
keada penulis.
4. Bapak Syaripulloh, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS yang
telah memberikan motivasi kepada penulis.
5. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
6. Bapak Didin Syafruddin, P.hd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Anissa
Windarti M.Sc selaku dosen pembimbing II yang senantiasa membimbing,
mengarahkan dan memberikan motivasi kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi.
iv
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga
kepada penulis selama proses perkuliahan.
8. Seluruh pegawai Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahu an Sosial yang telah memberikan kemudahan
dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat.
9. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam menyediakan serta pinjaman literatur yang
dibutuhkan.
10. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada orang-orang hebat yang
tidak pernah menyakiti hati yaitu Ayahanda Muhammad Sidik, Ibunda
Riswanti tercinta, Nenenk Supinah tersayang dan segenap keluargaku.
Terimakasih atas segala dukungan dan doa ikhlas dari kalian untukku.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan jasmani dan rohani.
11. Sahabatku Fiki Kamalia, Yekti Nugrahaeni, Agustin Puput Lestari dan
Mupliah. Terimakasih atas segala dukungan dan semangat walaupun jarak
memisahkan kita.
12. Sahabat-sahabatku terkasih Tri Puji Astuti, Istikomatulaeli, Rahmina
Harahap, Ani Mailani, Qonita Surayya, St. Lusi Suswanti, Nur Fachriani,
dan Fitrotul Laeli yang selalu memberikan semangat ketika penulis
kehilangan daya untuk mengerjakan skripsi. Semoga silaturahmi kita tetap
terjalin.
13. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang Jakarta (IMPP-J)
14. Seluruh kawan-kawan seperjuangan jurusan Pendidikan IPS angkatan
2013, konsentrasi Sosiologi khususnya. Semoga Allah memudahkan
segala urusan kita.
15. Seluruh pihak yang memabntu selama proses penyusunan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih atas segal
dukungan dan doanya.
v
Demikian seuntai kata penuh makna yang tertuang sebagai pengantar dari
goresan karya sederhana. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Masih terdapat kekurangan dalam penuyusunan skripsi ini yang
disebabkan oleh keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan di masa yang akan
datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Jakarta, 25 November 2017
Penulis
Riva Atun Islamiyati
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
F. Manfaat Peneitian........................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 8
A. Deskripsi Teoritik........................................................................... 8
1. Teknologi Pembelajaran........................................................... 8
2. E-Learning ............................................................................... 10
3. Mobile Learning ....................................................................... 12
4. Handphone ............................................................................... 14
5. Belajar Siswa ............................................................................ 17
6. Iklim Akademik ....................................................................... 33
7. Mata Pelajaran Ekonomi .......................................................... 34
vii
B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 35
C. Kerangka Berfikir........................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
B. Metodologi Penelitian .................................................................... 42
C. Sumber Data Penelitian .................................................................. 43
D. Instrumen Penelitian....................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 44
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 51
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 54
A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................. 54
B. Informasi Partisipan ....................................................................... 59
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................... 60
1. Siswa dan handphone ............................................................... 63
2. Kebijakan Sekolah Mengenai handphone ................................ 66
3. Guru, Handphone dan Pembelajaran ....................................... 70
4. Siswa, Handphone dan Pembelajaran ...................................... 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 87
E. Keterbatasan Peneliti ...................................................................... 96
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 97
A. Kesimpulan .................................................................................... 97
B. Implikasi ......................................................................................... 98
C. Saran ............................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sehingga pendidikan sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia
agar dapat menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Namun
pendidikan pun harus berjalan sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu
sendiri. Tujuan Pendidikan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 yaitu untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.1
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka diperlukan suatu alat
yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak media
pembelajaran dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
pendidikan. Salah satu media yang dapat kita gunakan adalah handphone,
dimana handphone merupakan benda yang mudah untuk kita bawa dan
dapat kita gunakan untuk mencari berbagai macam informasi. Dengan
1Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan ( Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 93.
2
begitu handphone dapat mendukung suatu proses pembelajaran menjadi
lebih baik, apabila menggunakan handphone tersebut secara tepat.
Di dalam dunia pendidikan, kita mengenal istilah teknologi
pembelajaran yaitu suatu bidang kajian khusus ilmu pendidikan dengan
objek formal belajar pada manusia secara pribadi atau yang tergabung
dalam suatu organisasi. Teknologi pembelajaran berupaya untuk
merancang, menggambarkan dan memanfaatkan aneka sumber belajar
sehingga dapat memfasilitasi seseorang untuk belajar dimana saja, kapan
saja, dengan cara apa dan sumber belajar apa saja yang dibutuhkan.2
Penggunaan handphone dalam dunia pendidikan merupakan suatu
hal yang perlu dibahas secara mendalam, agar penggunaannya tidak
disalahgunakan oleh peserta didik. Karena di dalam handphone terdapat
aplikasi-aplikasi yang dapat membantu proses pembelajaran dan ada juga
aplikasi yang dapat mengganggu proses pembelajaran. Aplikasi-aplikasi
yang terdapat di handphone berbeda-beda, tergantung fitur pada
handphone itu sendiri. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan kemudahan
untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Selain itu handphone dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik di sekolah untuk belajar dan untuk
menopang kegiatan pembelajaran. Namun, di dalam handphone terdapat
banyak aplikasi hiburan yang dapat membuat peserta didik terlalu fokus
bermain handphone. Meskipun seperti itu, diharapkan para peserta didik
dapat menggunakan handphone dengan tepat sehingga tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai.
Perkembangan TIK yang sangat pesat memiliki pengaruh tersendiri
bagi dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan kecanggihan Teknologi
Informasi dapat meningkatkan mutu dan efesiensi dalam pendidikan. Salah
satunya yaitu adanya elektronic learning atau pembelajaran elektronik.
Saat ini banyak kalangan yang mulai meenggunakan pembelajaran
2 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), h. 20.
3
elektronik. Pembelajaran elektronik hakikatnya adalah pembelajaran
konvensional yang disajikan dalam format digital melalui teknologi
informasi. Keunggulan pembelajaran elektronik adalah efesiensinya dalam
penggunaan waktu dan ruang.3
Dahulu ketika peserta didik membutuhkan informasi tentang materi
pembelajaran, mereka harus datang ke perpustakaan untuk mencari buku
yang dibutuhkan. Pastinya hal ini memakan waktu dan tenaga. Berkat
semakin berkembangnya teknologi dan informasi, peserta didik dapat
mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat melalui handphone
yang mereka miliki. Adanya internet memberikan kemudahan bagi peserta
didik untuk mendapatkan informasi. Internet sendiri dapat diakses melalui
komputer maupun handphone. Banyak masyarakat, termasuk guru dan
peserta didik menggunakan handphone sebagai alat komunikasi. Selain
sebagai alat komunikasi, handphone dapat digunakan untuk mengakses
internet dan mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga muncullah
mobile learning sebagai salah satu alternatif dalam media pembelajaran.
Mobile learning ini merupakan salah satu bagian dari pembelajaran
elektronik (e-learning). Mobile learning (m-learning) adalah pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi dan perangkat mobile. Dalam hal ini,
perangkat tersebut dapat berupa PDA, telepon seluler, laptop, tablet PC,
dan sebagainya.4 Dengan adanya mobile learning, peserta didik dapat
mengakses informasi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja, tanpa
terkendala oleh jauhnya ruang dan waktu. Hal ini dapat mempengaruhi
minat peserta didik dalam belajar. Karena minat belajar peserta didik pun
dapat dipengaruhi oleh sumber atau media pembelajaran yang menarik dan
interaktif.
3 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.
11-12. 4Abdul Majid. “Mobile Learning” , Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2012.
4
Mobile learning adalah salah satu aternatif layanan pembelajaran
yang harus dilaksanakan dimana pun dan kapan pun. Alasan-alasan pokok
yang mendasari pengembangan mobile learning, yaitu dapat digunakan
dimana pun dan cakupan luas yaitu dapat menggunakan jaringan yang
sudah tersedia (GSM, GPRS, CDMA) dan integrasi dengan sistem yang
ada seperti e-learning, sistem penyelenggaraan pendidikan (Sistem
Informasi Akademik) dan sistem lainnya.5
Teknologi dianggap akan membantu meningkatkan dunia
pendidikan karena semuanya yang serba digital. Sehingga segala informasi
akan mudah kita dapatkan. Salah satu perangkat yang dimanfaatkan dalam
mobile learning adalah telepon genggam (handphone). Handphone
merupakan salah satu alat komunikasi yang dihasilkan akibat adanya
perkembangnya teknologi dan informasi. Handphone merupakan alat
komunikasi yang dapat mendukung proses pembelajaran, sehingga
membuat banyak sekolah yang memperbolehkan peserta didiknya untuk
membawa handphone ke sekolah.
Penggunaan handphone dalam proses pembelajaran memiliki
beberapa dampak positif yaitu dapat digunakan untuk mencari informasi
yang aktual terkait materi yang sedang dipelajari. Dengan begitu peserta
didik dilatih untuk belajar mandiri dan memperbanyak sumber belajar
yang digunakan, agar peserta didik tidak hanya mengandalkan buku paket
sebagai sumber belajar. Sehingga lebih banyak informasi yang diperoleh
oleh peserta didik. Handphone juga dapat digunakan peserta didik yang
membutuhkan kalkulator untuk menghitung. Apalagi ketika hal yang
berkaitan dengan perhitungan yang tidak sederhana. Selain itu handphone
dapat digunakan oleh peserta didik untuk menyimpan dan membuka buku
elektronik serta memutar video yang berkaitan dengan pembelajaran.
5 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, h. 15.
5
Selain dampak positif, terdapat dampak negatif yang ditimbulkan
oleh penggunaan handphone pada saat proses pembelajaran. Peserta didik
dapat menggunakan handphone untuk mengakses media sosial,
mendengarkan radio, memotret, mendengarkan mp3 dan memutar video
yang tidak baik. Ketika peserta didik terlalu fokus dengan handphone
untuk hal yang tidak bermanfaat maka akan mengganggu berjalannya
proses pembelajaran. Lebih parahnya lagi handphone dapat digunakan
oleh peserta didik untuk meminta jawaban kepada teman saat ulangan
maupun mencari jawaban melalui internet. Sehingga penggunaan
handphone pada saat proses pembelajaran perlu adanya pengawasan dari
guru.
Tidak semua peserta didik mampu menggunakan handphone
sebagaimana mestinya. Di sekolah, handphone seharusnya digunakan
untuk hal-hal positif seperti untuk mencari sumber informasi dalam
pembelajaran ataupun untuk menunjang proses pembelajaran lainnya. Tapi
banyak peserta didik yang menggunakan handphone pada proses
pembelajaran untuk mengobrol (chatting) bersama teman-temannya dan
untuk membuka video yang tidak terkait dengan materi pembelajaran.
Dengan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, penulis tertarik untuk
melakukaan penelitian dengan judul “PEMANFAATAN HANDPHONE
DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA A DAN
SMA B JAKARTA SELATAN”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka kondisi yang ada
saat ini yaitu:
1. Peserta didik menggunakan handphone untuk mengobrol (chatting)
saat proses pembelajaran.
2. Peserta didik menggunakan handphone untuk membuka video yang
tidak berkaitan dengan materi pembelajaran saat proses pembelajaran.
6
3. Peserta didik tidak fokus karena bermain handphone saat guru sedang
menjelaskan materi.
4. Handphone digunakan bukan untuk mendapatkan informasi terkait
dengan pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak keluar dari topik yang diteliti, maka
peneliti membatasi masalah penelitian ini pada perbedaan pemanfaatan
handphone dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi oleh
peserta didik SMA A dan SMA B di Jakarta Selatan.
D. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti antara lain:
1. Apakah terdapat perbedaan pemanfaatan handphone dalam
pembelajaran ekonomi pada peserta didik kelas XI SMA A dan SMA
B di Jakarta Selatan?
2. Apakah latar belakang sekolah yang berbeda memiliki tingkat
pemanfaatan handphone yang berbeda dalam pembelajaran ekonomi?
3. Faktor-faktor apa yang membuat sebagian peserta didik memanfaatkan
handphone untuk pembelajaran ekonomi dan sebagian lagi tidak
memanfaatkannya untuk pembelajaran ekonomi?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah peserta didik dari SMA A dan SMA B di
Jakarta Selatan memiliki tingkat pemanfaatan handphone yang berbeda
dalam kaitannya dengan pembelajaran ekonomi.
2. Untuk mendalami apakah peserta didik dari latar belakang sekolah yang
berbeda memiliki tingkat pemanfaatan handphone yang berbeda dalam
pembelajaran ekonomi.
3. Penelitian ini bertujuan mendalami alasan dan faktor-faktor yang
membuat sebagian peserta didik memanfaatkan handphone untuk
pembelajaran ekonomi dan sebagian lagi tidak memanfaatkannya untuk
7
pembelajaran ekonomi dan manakah faktor yang berperan penting:
guru, peserta didik atau yang lain.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan Informasi mengenai pemanfaatan handphone dalam
proses pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
penelitian selanjutnya mengenai pemanfaatan handphone.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siwa
Dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi siswa mengenai
pemanfaatan handphone dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan pertimbangan mengenai penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Pihak Sekolah
Dapat dijadikan referensi kepada pihak sekolah mengenai
pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran ketika
melakukan evaluasi terhadap penggunaan handphone.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Teknologi Pembelajaran
Teknologi banyak dikaitkan dengan pembelajaran, karena
dengan adanya teknologi banyak masyarakat yang beranggapan
bahwa pembelajaran akan lebih mudah di lakukan. Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan
adanya teknologi pembelajaran. Dimana teknologi pembelajaran ini
diharapkan akan mampu membuat proses pembelajaran yang lebih
baik.
Teknologi adalah alat-alat, prosedur-prosedur dan teknik-
teknik yang disatukan untuk membuat suatu inovasi. 1 Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.2
AECT mendefinisikan teknologi pembelajaran adalah teori
dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar. Namun seiring
berjalannya waktu dan perkembangan pembelajaran itu sendiri,
teknologi pembelajaran mengalami beberapa perubahan. Pengertian
teknologi pembelajaran mulai berkembang akibat adanya beberapa
tuntutan terhadap pendidikan yang tidak dapat diselesaikan secara
1 Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 106. 2 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional diakses
pada 11 Juli 2017 dari http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/undang-undang-nomor-20-
tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional.pdf
9
konvensional, dan adanya dampak perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memberikan alternatif baru.3
Tujuan dari teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan
masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran dan untuk
meningkatkan kinerja. Cakupan dari teknologi pembelajaran dapat
meliputi kegiatan yang berkaitan dengan analisis, desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi
baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Teknologi
pembelajaran juga tidak hanya bergerak di bidang pendidikan tapi
juga semua aktivitas manusia sejauh berkaitan dengan upaya
memecahkan masalah belajar dan peningkatan kinerja.4
Teknologi pembelajaran sebagai disiplin ilmu, program studi
maupun profesi terus mengalami perkembangan yang pesat.
Perkembangan teknologi pembelajaran yang pesat ini mengambil
empat ciri utama, yaitu menerapkan pendekatan sistem, menggunakan
sumber belajar seluas, mungkin bertujuan meningkatkan kualitas
belajar dan berorientasi pada kegiatan instruksioanal individual.5
Teknologi pembelajaran seiring berjalannya waktu mengalami
perkembangan dan memperkokoh diri sebagai suatu disiplin ilmu,
program studi dan profesi yang dapat berperan dalam membantu
memecahkan masalah-masalah belajar dan pembelajaran.6
Potensi teknologi informasi untuk pendidikan melahirkan
konsep baru yang disebut pembelajaran elektronoik (e-learning). E-
learning memanfaatkan teknologi jaringan yang memungkinkan
adanya pemakaian informasi secara bersama dari berbagai tempat
sekaligus melakukan pembaharuan, penemuan, pembaharuan,
penyimpanan dan penyebaran pengetahuan secara terus menerus. E-
learning memungkinkan penggunaan berbagai aplikasi teknologi dan
3 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, h. 13
4 Ibid., h. 18
5 Ibid.,
6 Ibid.,h. 19.
10
komunikasi seperti media digital. Oleh karena itu, e-learning
dijadikan paradigma baru berdasarkan padangan yang luas mengenai
pendidikan, sehingga pendidikan tidak selalu menjadi proses
pemindahan pengetahuan, tetapi pembelajaran yang holistik dan terus-
menerus.7
Peranan teknologi pembelajaran dalam memecahkan masalah
pendidikan termasuk peningkatan mutu pendidikan yaitu melalui
penerapan prosedur pengembangan kurikulum, memenfaatkan
berbagai media yang sesuai untuk menunjang pembelajaran dengan
memperhatikan prinsip pembelajaran yang efektif dan efisien,
penerapan prosedur dalam pengembangan bahan ajar melalui modul,
buku teks maupun buku elektronik (e-book) dan mengembangkan
strategi pendidikan. Dalam hal ini handphone merupakan salah satu
media yang dikembangkan oleh tekhnologi pembelajaran melalui
electronic learning dan mobile learning.
2. E-learning E-learning adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi,
pendidikan dan pelatihan secara elektronik. Mater-materi dalam
pembelajaran elektronik kebanyakan dihantarkan melalui media
internet, video, komunikasi interaktif. Definisi ini menyatakan bahwa
definisi dari e-learning bisa bervariasi berdasarkan penyelenggaraan,
bagaimana cara penggunaannya dan apa tujuan penggunaannya.8
E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional.
E-learning memiliki beberapa karakteristik seperti :
a. Interaktivitas yaitu tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak,
baik secara langsung seperti chatting atau secara tidak langsung
seperti forum atau buku tamu.
7 Putu Laxman Pendit, Perpustakan Digital dari A-Z (Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri,
2008), h. 59. 8 Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Perasada, 2015), h. 263-264.
11
b. Kemandirian yaitu adanya fleksibelitas dalam penyediaan waktu,
tempat, pngajar dan bahan ajar. Halini menyebaban pembelajaran
lebih terpusat pada peserta didik.
c. Aksesibilitas yaitu sumber-sumber belajar lebih mudah untuk
diakses melalui jaringan internet yang lebih luas aksesnya
dibanding dengan sumber belajar dalam pembelajaran
konvensional.
d. Pengayaan yaitu dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan
untuk menggunakan peranglat teknologi informasi seperti video
streaming, simulasi dan animasi.9
Keempat karakteristik diatas lah yang membedakan pembelajaran
elektronik dan pembelajaran konvensioal. Dalam pembelajaran elektronik
peserta didik sudah tidak terlalu bergantung kepada guru, karena peserta
didik mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui
internet. Dalam e-learning, ilmu penegtahuan tersebar luas dan dapat
diakses dimanapun, kapanpun dan siapapun.
Dalam praktiknya e-learning membutuhkan bantuan teknologi.
Teknologi pembelajaran yang terus berkembang dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu Technologi based learning dan Technologi based web-
learning. Technologi based learning ini terdiri dari Audio Information
Technologies (Audio, radio, tape, voice mail, telephone) dan Video
Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
Sedangkan Data Information Technologied (bulettin board, internet,
mail).10
Secara lebih rinci, manfaat E-learning dapat dilihat dari sudut
peserta didik dan guru yaitu:
a. Dari Sudut Pesera Didik
9 Ibid,, h. 264
10 Ibid., h. 290.
12
Dengan kegiatan E-learning memungkinkan fleksibilitas
belajar yang tinggi. Artinya peserta didik dapat mengakses bahan
belajar yang dibutuhkan setiap saat dan berulang-ulang. Peserta
didik juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Dengean
seperti itu peserta didik dapat menmantapkann penguasaannya
terhadap materi pembelajaran.
b. Dari Sudut Guru
Dengan adanya kegiatan E-learning guru lebih mudah
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar, dapat mengontrol
kegiatan peserta didik. Bahkan guru dapat mengetahui kapan
peserta didik belaja, apa yang dipelajari, dan berapa lama sesuatu
topik dipelajari. Guru juga dapat mengecek apakah peserta didik
telah mengerjakan soal-soal latihan dan memeriksa jawaban
peserta didik.11
3. Mobile Learning
Adanya beberapa kondisi nyata, kendala dan inovasi yang
dilakukan oleh beberapa praktisi pendidikan dan ahli tekhnologi
informasi dan komunikasi serta kemudahan berkomunikasi zaman
sekarang yang dirasakan melalui adanya telpon seluler menjadikan
landasan yang kuat untuk melakukan revolusi pembelajaran.
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan perkembangan
telepon seluler yang menjadi landasan latar belakang terciptanya
mobile learning adalah penetrasi perangkat mobile sangat cepat
jumlah lebih banyak daripada PC, lebih mudah dioperasikan daripada
PC dan perangkat mobile dapat dipakai sebagai media belajar.12
“Alat-alat genggam (mobile) dapat digunakan untuk
memfasilitasi umpan balik, menyampaikan demonstrasi dan
kuis interaktif, menyediakan pengalaman yang memikat
(contohnya bahasa asing), memperkaya pembelajaran luar
kelas dan berbagai informasi (contohnya tugas dan jadwal).
11
Niken Ariani dan Dany Hryanto, Pembelajarn Multimedia di Sekolah (Jakarta: Prestsi
Pusatkaraya, 2010), h., 139. 12
Deni Darmawan, Tekhnologi Pembelajaran, h.15.
13
Tentu saja perangkat ini dapat mengganggu pembelajaran
ketika digunakan untuk berbelanja online, berkirim pesan atau
bermain selama pembelajaran”13
Alasan-alasan pokok yang mendasari berkembangnya mobile
learning adalah dapat digunakan kapan pun dan dimana pun (dalam
jaringan/luar jaringan), cakupan luas karena dapat menggunakan
jaringan seluler komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus
membangun sendiri karena jaringan telah tersedia dimana-mana dan
terintegrasi dengan e-learning, terintegrasi dengan sistem
penyelenggaraan pendidikan (Sistem Informasi Akademik) serat
terintegrasi dengan sistem lainnya seperti pesan singkat.14
Agar kita dapat memanfaatkan mobile learning sebaik-baiknya
kita harus terlebih dahulu memahami pengklasifikasiannya dengan
benar. Mobile learning dapat diklasifikasiakan berdasarkan jenis
perangkat yang diguanakan, tipe informasi yang dapat diakses dan tipe
pengaksesan (online/offline). Dalam hal ini handphone dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran dalam mobile learning.15
Mobile learning yang diterapkan dalam proses pembelajaran,
memiliki kelebihan antara lain: 1) Mendukung pembelajaran jarak
jauh; 2) Dapat meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik; 3) Mendukung perbedaan kebutuhan belajar peserta didik dan
pembelajaran pribadi; 4) Dapat meningkatkan interaksi antar peserta
didik dengan menggunakan saluran komunikasi seperti mahasiswa.16
Semua teknologi pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.
Begitu juga dengan mobile learning, selain memiliki kelebihan
13
Barbara Gross Davis, Perangkat Pembelajaran : Teknik Memepersiapkan dan
Melakasanakan Pembelajaran yang Efektif, Terj. Dari Tools for Teaching oleh Elok Dianike,
(Jakarta: Rajawali Press, 2013), Cet. 1, h. 314. 14
Deni Darmawan, op. cit., h.15 15
Ibid., h.16 16
Mohamed Sarrab, Laila Elgamell dan Hamza Aldabbas, “Mobile Learning (M-
Learning) and Educational Environments”, International Journal of Distributed and Parallel
Systems (IJDPS) Vol. 3, No.4,(2012): h. 34.
14
terdapat beberapa kekurangan. Tantangan tersebut diantarannya: 1)
Akses internet di beberapa daerah memiliki perbedaan kecepaatan; 2)
Harus selalu dilakukan pengawasan saat penggunaannya agar tidak
disalah gunakan selain untuk belajar; 3) Masih ada anggapan negatif
mengenai membawa mobile device ke dalam ruang kelas; 4) Kurang
memuaskannya tampilan dan fasilitas yang terdapat pada mobile
device, seperti layar yang terlalu kecil; 5) Sulitnya mengintegrasikan
secara efektif mobile learning dengan kurikulum yang ada.17
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, handphone juga dapat
membantu berjalannya proses pembelajaran. Dengan mobile learning
pembelajaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Sehingga
tidak terkendala oleh waktu dan ruang. Guru sebaiknya mengarahkan
peserta didik untuk memanfaatkan handphone sebaik mungkin agar
dapat membantu jalannya proses pembelajaran.
4. Handphone
a. Pengertian Handphone
Telepon genggam atau sering disebut handphone atau telepon
selular adalah perangkat elektronik yang memiliki kemampuan
komunikasi jarak jauh dan berfungsi untuk berkomunikasi mobile.18
Telepon genggam atau handphone merupakan telepon yang
bentuknya praktis dan bisa dibawa kemana-mana, tanpa sambungan
kabel. Jaringan yang digunakaan handphone untuk komunikasi adalah
satelit yang dapat menghubungkan dan dihubungkan dengan telepon
lain. Kecanggihan alat ini semakin menjadi-jadi dari waktu ke waktu .
Di samping untuk menerima telepon dan menelepon, ada yang
17
Yudha Irfiantoro, “Pemanfaatan Mobile Learning Berbasisi Adobe Intergrated
Runtime Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Sistem Pencernaan”, (Skripsi S1
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 15. 18
Ali Zaki, E-Lifestyle: Memnfaatkan Beragam Perangkat Teknologi Digital (Jakarta:
Salemba Infotek, 2008), h. 86.
15
dilengkapi dengan jam penunjuk waktu, kalkulator, berbagai jenis
permainan dan penggunaan untuk internet.19
b. Fungsi Handphone
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan
teknologi. Dengan kemajuan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak
hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi handphone juga dapat
digunakan untuk mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling
mengirim data.20
Menurut Edi S. Mulyana dalam bukunya, fungsi dasar dari
handphone tergantung dari jenis handphone yang berkembang, yaitu
sebagai berikut:
a. Digunakan untuk mendapatkan dan menyimpan informasi.
b. Membuat daftar atau pekerjaan.
c. Mencatat janji pertemuan dapat disertakan pengingat waktu.
d. Terdapat kalkulator yang dapat digunakan sebagai alat hitung.
e. Mengirim dan menerima e-mail.
f. Mencari informasi.
g. Memainkan permainan.
h. Integrasi ke peralatan lain, seperti PDA, Mp3 Player, dan GPS.21
Handphone berfungsi sebagai alat komununikasi. Selain itu
juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mencari informasi melalui
internet. Handphone juga dapat digunakan sebagai alat untuk
bersenang-senang, karena berbagai fitur yang telah disediakan. Dapat
digunakan untuk berfoto, membuka media sosial mapun untuk
mendengarkan musik dan melihat video.
19
Adi Sunarno, Telephone Courtesy : Panduan Kesopanan Bertelpon secara
Internasional di Kantor, Rumah, dan Ponsel (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 12. 20
Desi Veronika, “Pengaruh Penggunaan Telepon Selular sebagai Media Komunikasi
terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda”, Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1, no.2
(2013): h. 378. 21
Siti Shofiyah, “Pengaruh Penggunaan Android Dan E-Learning Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPS siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), h.25-26.
16
c. Dampak Penggunaan Handphone
Handphone memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif dari adanya handphone adalah menambah
pengetahuan tentang perkembangan teknologi, mempermudah
komunikasi, memperluas persahabatan, sebagai penghibur pada saat
jenuh, terdapat fitur internet yang dapat membantu siswa
mendapatkan informasi dan memiliki banyak kapasitas penyimpanan
yang dapat digunakan untuk menyimpan banyak data dengan mudah
dan dapat dibawa kemana-mana. Baik informasi materi pelajaran,
foto-foto, hasil ujian, video ataupun musik.22
Selain memiliki dampak positif, penggunaan handphone pun
memiliki dampak negatif yaitu terdapat efek radiasi yang bisa
mempengaruhi kesehatan, rawan terjadinya tindak kejahatan,
mengganggu perkembangan anak karena banyak anak sekolah yang
lebih tertarik bermain handphone bahkan saat proses pembelajaran,
pemborosan untuk membeli pulsa, penyalahagunaan fitur internet dan
menurunkan mental belajar siswa karena dapat mencotek melalui
handphone.23
Pengguanaan handphone memang memiliki banyak manfaat
antara lain mempermudah kita dalam berkomunikasi dan
mempermudah dalam memperoleh informasi. Namun selain dampak
positif, terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan handphone
diantaranya adalah membuat siswa malas belajar, mengganggu
konsentrasi belajar siswa dan mampu mempengaruhi sikap dan
perilaku. Peran guru dan orang tua sangat penting untuk
mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan penggunaan handphone.
22
Astin Nikmah, “Dampak Penggunaan Handphone terhadap Prestasi Siswa”, E-Jurnal
Dinas Pendidikan Kota Surabaya: Vol. 5, h. 2-3. 23
Ibid., h.3
17
5. Belajar Siswa
Untuk mengkaji mengenai pemanfaatan handphone dalam
proses pembelajaran ekonomi, sebaiknya dibahas terlebih dahulu apa
itu belajar siswa. Sehingga dibawah ini akan dijelaskan mengenai
teori-teori belajar siswa, pengertian belajar, ciri-ciri belajar dan faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar serta jenis-jenis belajar siswa. Hal
tersebut agar kita memahami terlebih dahulu teori apa saja yang
mendukung adanya pembelajaran e-learning, apa itu belajar, apa saja
ciri-ciri belajar, apa saja faktor yang dapat mempengaruhi belajar
siswa dan apa saja jenis-jenis dari belajar siswa. Karena di dalam
penelitian ini akan membahas mengenai pemanfaatan handphone
dalam proses pembelajaran.
a. Teori-teori Belajar
“Menurut Ally dan Jancki & Liegle dalam buku yang ditulis I
Kadek Suartama, untuk mengembangkan materi dalam
pembelajaran e-learning perlu diperimbangkan tiga teori belajar
yang sangat terkenal yaitu teori behaviorisme, teori
kognitivisme dan konstruktivisme. Tiga teori ini dapat
digunakan sebagai taksonomi pembelajaran, misalnya teori
behaviorisme untuk mengajarkan fakta (what), teori
kognitivisme untuk mengajarkan proses dan prinsip (how), dan
teoroi konstruktivisme untuk mengajarkan penalaran tingkat
tinggi (why).”24
Teori-teori tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:
1) Teori Behaviorisme
Pembelajarn berbasis TIK pada awalnya dilandasi teori
behaviorisme, dimana teori ini menyatakan bahwa belajar adalah
tingkah laku yang dapat diamati yang disebabkan adanya stimulus
dari luar. Seseorang dapat dikatakan belajar dilihat dari perilaku
bukan dari apa yang ada di dalam pikiran peserta didik.25
24
I Kadek Suartama dan I Dewa Kade Tastra, E-Learning Berbasis moodle (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014), h.14. 25
Rusman, op.cit., h. 35.
18
Teori behavioristik menjelaskan belajar itu adalah latihan-
latihan pembentuk hubungan antara stimulus dan respons. Dengan
adanya stimulus atau rangsangan maka peserta didik akan
memberikan respon. Hubungan antara stimulus dan respon ini akan
menimbulkan kebiasan-kebiasaan otomatis pada belajar.26
Implementasi prinsip-prinsip teori behaviorisme dalam e-
learning yaitu menyediakan fasilitas chat, forum diskusi yang
dapat digunakan untuk melihat respon dari peserta didik,
memberikan kesempatan peserta didik untuk melaksanakan test
setelah selesai melaksanakan kegiatan belajar,secepatnya
memberikan umpan balik terhadap hasil latihan yang dikerjakan
peserta didik.27
Prinsip-prinsip teori behaviorisme ini banyak digunakan
dalam berbagai program pembelajaran. Dalam pembelajaran
berprogram, materi pelajaran disajikan dalam bentuk unit-unit
terkecil yang mudah dipelajari, jika setiap unit dapat diselesaikan
maka peserta didik akan mendapatkan umpan balik secara
langsung. Prinsip behaviorime ini sampai sekarang masih banyak
dipakai dalam mengembangkan program pembelajaran berbantuan
komputer atau Computer Assisted Instruction (CAI), program
multimedia interaktif dan sebagainya.28
Teori behaviorisme mendukung adanya pembelajaran e-
learning karena dalam teori ini menggambarkan bagaimana
perilaku peserta didik karena pengaruh atau stimulus dari
lingkungan. Dapat dilihat dari perilaku peserta didik dalam
memanfatakan handphone dalam proses pembelajaran. Peserta
26
Marzuki Mahmud, Landasan Pendidikan ( Jakarta: Haja Mandiri, 2014), h. 59. 27
Zyainuri dan Eko Marpanji, “Penerapan E-Learning Moodle untuk Pembelajaran Siswa
yang Melaksanakan Prakerin”, Jurnal Penididkan Vokasi Vol. 2, no. 3 (November: 2012): h. 413 28
Bambang Warsita, op.cit., h. 67-68
19
didik mengetahui adanya konsekuensi yang didapat apabila
menggunakan handphone bukan untuk belajar, sehingga peserta
didik lebih memilih menggunakan handphone untuk mendukung
pembelajaran. Teori behaviorisme juga memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya kepada guru dengan
menyediakan fasilitas chat atau forum diskusi sehingga guru dapat
memberikan umpan balik atas respon yang diberikan oleh peserta
didik.
2) Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme memiliki padangan bahwa
pengetahuan dan pemahaman tidaklah diperoleh secara pasif akan
tetapi diperoleh secara aktif melalui pengalaman personal. Konsep
utama konstruktivisme adalah peserta didik aktif dalam mencari
informasi yang membuat ia memahami apa yang sedang dipelajari
dan dalam hal tersebut peserta didik membutuhkan teknologi.29
Teori konstruktivisme memiliki prinsip-prinsip yang telah
banyak digunakan dalam bidang pendidikan yaitu pengetahuan
dibangun oleh siswa secara aktif, mengajar adalah membantu siswa
dalam belajar, tekanan dalam proses belajar lebih pada proses
bukan hasil, kurikulum menekankan pada parisipasi siswa dan guru
adalah fasilitator.30
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswalah yang
seharusnya aktif dalam pembelajaran, siswa dapat memilih dan
menentukan strategi seperti apa yang akan digunakan dalam
belajar, namun meskipun begitu guru juga harus membimbing
siswa dalam belajar.
29
Rusman, oo.cit., h. 35. 30
Turino dkk, “E-Learning Bahasa Inggris Bebasis Web”, Jurnal Teknologi Informasi
Volume 2, no. 2 (Oktober 2009): h. 729.
20
Teori konstruktivisme memandang peserta didik sebagai
pusat dalam pembelajaran aktif. Pengajar hanya merupakan
fasilitator. Peserta didik mengkonstruksikan sendiri
pengetahuannya, mengkontektualisasi informasi, menginterpretasi
pengetahuan yang mereka peroleh. Implikasi teori konstruktivisme
pada pembelajarn online yaitu menjadikan belajar sebagai suatu
proses aktif, memfasilitasi pembelajar untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri, belajar harus interaktif, adanya proses
transformasi yang di dalamnya peserta didik berinteraksi dengan isi
materi, peserta didik lain dan pengajar.31
3) Teori Kognitivisme
Teori kognitivisme dijadikan sebagai acuan untuk
mengembangkan materi pembelajaran. Teori Kognitivisme lebih
menekankan kepada proses belajar yang dilakukan oleh seseorang
daripada hasil belajar. Menurut teori ini belajar tidak hanya
melibatkan hubungan anatara stimulus yang diberikan dengan
respon. Namun belajar adalah melibatkan proses berfikir yang
sangat kompleks. Menurut teori kognitivistik, ilmu pengetahuan
didalam diri seseorang yang dibangun melalui proses interaksi
yang berkesinambungan dengan lingkungan.32
Implikasi teori belajar kognitivisme menurut Moedritscher
adalah strategi pembelajaran sebaiknya memberikan fokus
perhatian siswa dengan menyoroti informasi penting dan
menyesuaikan tingkatan kognitif siswa, desain pembelajaran
sebaiknya mengaitkan materi baru dengan materi yang sudah ada,
strategi harus mampu mendorong peserta didik untuk menerapkan,
menganalisis, mensintesi dan mengevaluasi dan strategi
31
Ibid., 32
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013), h. 21.
21
pembelajaran harus menghubungkan materi pembelajaran dengan
situasi nyata dalam kehidupan.33
Dalam psikologi kognitif belajar dilihat sebagai usaha
untuk mengerti akan suatu hal. Usaha tersebut dilakukan secara
aktif oleh seseorang yang ingin mengetahui suatu hal. Keaktifan
itu dapat berupa mencari informasi, pengalaman, memperhatikan
lingkungan sekitar, ataupun mempraktikan sesuatu untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Para psikolog sangat yakin bahwa
pengetahuan yang sebelumnya dimiliki oleh sesorang akan
menentukan keberhasilan dalam mempelajari pengetahuan atau hal
yang baru.
b. Pengertian Belajar
Berdasarkan pengertian secara psikologis, belajar adalah
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. Dengan begitu dapat didefinisikan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh ketika
melakukan interaksi dengan lingkungannya.34
Pengertian belajar menurut bahasa adalah berusaha
mendapat kepandaian ilmu, berlatih, merubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Witherington,
mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang di artikan sebagai pola-pola respons yang baru
berbentuk pengetahuan, sikap, keterampilan, kebiasaan dan
kecakapan. Selain Witherington, Winkel juga mengungkapkan
belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
33
Zyainuri dan Eko Marpanji, op.cit h. 413 34
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2010), h.2
22
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai
dan sikap.35
Menurut Ngalim Purwanto, belajar adalah setiap perubahan
yang relatif terjadi pada tingkah laku sebagai hasil dari suatu
latihan atau pengalaman yang didapatkan. Robert M. Gagne,
mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition
or capasity, which persist over a period time, and which is not
simply ascribable to process a groeth. Menurutnya belajar adalah
perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar
secara terus menerus, bukan hanya disebabakan karena proses
pertumbuhan saja. Bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dalam
diri dan faktor dari luar diri yang saling berinteraksi.36
Belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi
pada sesorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Meskipun tidak
semua perubahan termasuk dalam kategori belajar. Contohnya,
perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya. Dalam belajar yang
terpenting adalah proses bukan hasil yang didapatkan. Karena
belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu
hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar
agar belajar itu dapat berhasil dengan baik.37
Belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme. Hal
ini berarti bahwa belajar memerlukan waktu. Perubahan perilaku
pada organisme tersebut dalam proses belajar dapat berupa
perilaku bicara, menulis dan bergerak. Perilaku berbicara, menulis,
dan bergerak dan lain-lainnya memberi kesempatan pada kita
35
Nurochim, op. cit., h. 6-7. 36
Ibid., 37
Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), h. 6.
23
untuk mempelajari perilaku-perilaku berpikir, mengingat,
memecahkan masalah, berbuat kreatif, dan lain-lainnya.38
Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tak bisa
hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain.
Dengan adanya rasa saling membutuhkan, maka mereka akan
melakukan interaksi sosial. Begitu juga untuk menciptakan suatu
proses belajar maka individu dapat melakukan interaksi sosial.
Tentunya dalam suatu proses belajar setiap individu memiliki
perbedaan respon dalam berinteraksi berdasarkan tingkat
pengetahuan yang dimilikinya.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha seseorang dalam
memperoleh pengetahaun, keterampilan dan keahlian yang mampu
merubah tingkah lakunya menjadi lebih baik. Dimana ketika kita
belajar maka akan terjadi interaksi sosial, yang menyebabkan kita
harus mampu beradapatasi dengan lingkungan belajar.
c. Ciri-ciri Belajar
Menurut Nurochim belajar memiliki ciri-ciri yaitu adanya
kemampuan baru atau perubahan tingkah laku yang bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai
dan sikap (afektif). Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja
melainkan menetap atau dapat disimpan. Perubahan itu tidak terjadi
begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat
interaksi dengan lingkungan. Perubahan tidak semata-mata
disebabkan oleh pertumbuhan fisik/kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.39
Sebagai suatu aktivitas yang terencana, belajar memiliki
tujuan yang bersifat permanen, yakni terjadinya perubahan pada
38
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Erlangga, 2011), h.
2-3. 39
Nurochim, op. cit. h. 7-8.
24
anak didik. Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar menurut
Slameto yaitu perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar,
setidaknya sadar bahawa pengetahuannya bertambah, sikapnya
berubah dan kecakapannya berkembang. Perubahan dalam belajar
bersifat berkelanjutan dan fungsional. Belajar bukan merupakan
proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan
setiap hasil belajar memiliki makna dan guna yang praktis.
Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa
menuju kepada perubahan yang lebih baik. Perubahan dalam
belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika
perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin dan lain-
lain. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum
belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan
berubah pada dirinya melalui belajar. Perubahan mencakup seluruh
aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian tertentu secara parsial.40
Dari berbagai pengertian di atas penulis menyimpulkan ciri-
ciri belajar yaitu mendapatkan hal baru berupa pengetahuan
maupun keterampilan. Pengetahuan atau keterampilan tersebut
akan mengubah perilaku peserta didik secara perlahan dan
berkesinambungan. Ketika peserta didik penasaran dengan suatu
hal yang baru, seperti mendapat materi pelajaran yang cukup luas
cakupannya, ia dapat memanfaatkan handphone untuk menjelajahi
internet untuk mencari informasi megenai hal tersebut. Dengan
begitu peserta didik bisa mendapatkan pengetahuan atau
keterampilan baru dengan membaca berbagai informasi melalui
handphone tersebut.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor yang mempengaruh belajar siswa yaitu meliputi
faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari aspek
40
Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, op.cit., h. 10.
25
fisiologis dan psikologis sedangkan faktor eksternal terdiri dari
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.
1) Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi belajar
siswa adalah faktor fisiologi dan faktor psikologi. Masing-
masing faktor akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Faktor Fisiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik
mengalami kesulitan belajar berkaitan dengan kurang
berfungsinya otak dan susunan sayaraf ataupun bagian
tubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang
paling berperan pada saat belajar adalah kesiapan otak dan
sistem syaraf lainnya yang akan menerima, memproses,
menyimpan dan mengingatkan kembali informasi yang
telah diterima. Apabila terdapat bagian yang tidak beres
pada bagian tertentu maka dengan sendirinya peserta didik
akan mengalami kesulitan belajar. Untuk menghindari hal
tersebut diharapkan guru dapat lebih memperhatikan
peserta didik.41
b) Faktor Psikologis
Belajar juga dipengaruhi oleh faktor psikologi.
Berikut adalah faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar:
(1) Intelegensi
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan
psikofisik dalam merangsang atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan secara cepat. Dalam situasi yang sama,
41
Tutick Rahmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang
Mendidik, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 25-26.
26
peserta didik yang memiliki tingkat intelegensi tinggi akan
lebih berhasil dari pada peserta didik yang memiliki tingkat
intelegensi rendah. Namun meskipun begitu peserta didik
yang memiliki intelegensi tinggi belum tentu berhasil
dalam belajar. Karena banyak hal yang mempengaruhi
belajar. Sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor
diantara sekian banyak faktor.42
(2) Perhatian
Untuk menciptakan suasana belajar yang baik maka
peserta didik harus memiliki perhatian dengan bahan
pelajarannya, jika bahan pelajarannya tidak menjadi
perhatian peserta didik maka timbullah rasa bosan sehingga
ia akan malas belajar.43
Agar peserta didik dapat belajar
dengan baik, maka usahakan bahan pelajarannya sesuai
dengan hobi atau hal yang ia sukai.
(3) Minat
Jika bahan belajar sesuai dengan minat peserta didik
maka hasil belajarnya akan lebih baik. Karena apabila
peserta didik memiliki minat dengan bahan pelajarannya,
maka dia akan senang belajarnya.
(4) Motivasi
Dalam proses belajar perlu diperhatikan hal apa
yang mendorong peserta didik agar dapat belajar dengan
baik. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri peserta didik yang dapat mendorongnya melakukan
42
Ibid., h. 26-27. 43
Ibid., h. 27
27
tindakan belajar. Contohnya perasaan menyenangi dan
butuh terhadap materi yang sedang dipelajari. Motivasi
ekstrinal adalah hal yang berasal dari luar di peserta didik.
Contoh pujian dan hadiah, suri teladan orang tua atau
guru.44
Penulis menyimpulkan bahwa faktor internal yang
mempengaruhi belajar siswa terkait dengan pemanfaatan
handphone dalam pembelajaran yaitu perhatian, minat dan
motivasi dari dalam diri peserta didik. Ketika siswa
memiliki perhatian khusus terhadap materi yang sedang
diajarkan, maka akan timbul minat dan keinginan untuk
mempelajari materi tersebut. Sehingga dapat timbul
keinginan untuk mencari informasi lebih banyak mengenai
materi tersebut. Disini lah handphone dapat berperan
dalam pembelajaran, yaitu siswa dapat menggunakan
handphone untuk mencari informasi yang aktual dan cepat
melalui internet.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan
peserta didik. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar
dapat di lihat dari aspek sosial dan aspek non sosial. Aspek
tersebut akan dibahas sebagai berikut:
a) Berdasarkan Aspek Sosial
(1) Lingkungan Sosial
Yang termasuk dalam lingkungan sosial yang
mempengaruhu belajar peserta didik adalah pergaulan
peserta didik dengan orang lain disekitarnya, sikap dan
perilaku orang lain disekitar peserta didik.45
(2) Lingkungan Sekolah
44
Ibid. 28-29. 45
Ibid., h. 30.
28
Guru, administrasi dan teman-teman sekelas akan
mempengaruhi proses belajar peserta didik. Hubungan
yang baik diantara ketiganya akan menimbulkan motivasi
bagi peserta didik untuk belajar.46
Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tertib,
optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga
sekolah, kesehatan sekolah dan kegiatan-kegiatan yang
berpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat
mengembangkan semangat belajar. Iklim belajar yang
kondusif mmerupakan faktor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar,
sebaliknya iklim belajar yang kurang mneynangkan akan
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.
(3) Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal
peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta
didik. Lingkungan yang kumuh, anak terlantar, banyak
keributan, akan menjadikan peserta didik mengalami
kesulitan dalam belajar.47
(4) Lingkungan Keluarga
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan
belajar peserta didik. Ketegangan keluarga, sifat-sifat
orangtua, demografi keluarga dan pengelolaan keluarga,
semuanya akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar
peserta didik.48
b) Aspek Non Sosial
(1) Lingkungan Alamiah
46
Ibid., 47
Ibid., 48
Ibid.,
29
Adalah lingkungan tempat tinggal peserta didik,
hidup dan berusaha didalamnya. Juga tempat dimana
peserta didik melakukan proses pembelajaran. Dalam hal
ini kelembapan udara sangat berpengaruh dalam proses
belajar peserta didik.49
(2) Faktor Instrumental
Adalah perangkat belajar yang dapat digunakan oleh
peserta didik. Pertama, hardware seperti gedung sekolah,
alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan
lain sebagainya. Kedua, software seperti kurikulum,
peraturan sekolah, silabus, buku panduan dan lainnya.50
(3) Faktor Materi Pelajaran
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
peserta didik dan metode yang digunakan oleh guru. Agar
guru dapat memberikan kontribusi yang baik untuk peserta
didik maka guru harus menguasai materi dan berbagai
metode yang digunakan agar sesuai dengan perkembangan
peserta didik.51
Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa
telah dijelaskan sebelumnya. Dari beberapa faktor di atas,
penulis menyimpulkan faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar siswa terkait dengan pemanfaatan
handpone dalam proses pembelajaran meliputi lingkungan
sekolah dan faktor instrumental. Lingkungan sekolah
dapat terdiri dari guru dan teman sekelas. Ketika guru
memperbolehkan siswa untuk mencari informasi terkait
materi pelajaran di internet menggunakan handphone,
maka hal tersebut akan mempengaruhi pemanfaatan
49
Ibid., h. 31. 50
Ibid. h.32 51
Ibid.,
30
handphone dalam proses pembelajaran. Begitu juga
dengan teman sekelas/sebangku, ketika mereka mampu
memanfaatkan handphone sebagaimana mestinya, maka
akan memberi pengaruh terhadap siswa tersebut.
Faktor yang selanjutnya adalah faktor instrumental,
yaitu meliputi perangkat yang digunakan dalam
pembelajaran. Kaitan faktor instrumental dengan
penelitian yaitu bahwa handphone merupakan salah satu
perangkat belajar yang dapat digunakan oleh peserta didik.
Handphone yang merupakan bagian dari faktor
instrumental akan mempengaruhi proses belajar siswa.
e. Jenis-jenis Belajar
Benyamin S. Bloom, adalah ahli pendidikan yang terkenal
sebagai pencetus konsep taksonomi belajar. Taksonomi belajar
adalah pengelompokkan tujuan berdasarkan domain atau kawasan
belajar. Menurut Bloom ada tiga domain belajar, yaitu:
a. Kawasan Kognitif adalah kawasan yang berkaitan dengan
aspek-aspek intelektual atau secara logis yang bisa di ukur
dengan pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari
pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian,
memadukan dan Penilaian.
b. Kawasan afektif adalah kawasan yang berkaitan dnegan
aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap,
kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya. Kawasan ini
terdiri dari penerimaan, sambutan, penilaian ,
pengorganisasian dan karakterisasi.
c. Kawasan Psikomotorik adalah kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi
31
sistem saraf dan otot dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri
dari kesiapan, meniru, membiasakan dan adaptasi.52
UNESCO telah mengeluarkan kategori jenis belajar yang
dikenal sebagai empat pilar dalam kegiatan belajar yaitu, learning
to know yang terdiri dari tiga aspek, yaitu apa yang dipelajarai,
bagaimana caranya dan siapa yang belajar. Learning to do yaitu
dikaitkan dengan dunia kerja, membantu seseorang mampu
mempersiapakan diri untuk bekerja atau mencari nafkah. Jadi
dalam hal ini menekankan perkembangan keterampilan untuk yang
berhubungan dengan dunia kerja. Learning to live together lebih
menekankan pada seseorang/pihak yang mampu hidup bersama,
dengan memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu
berinteraksi dengan orang lain secara harmonis. Learning to be ini
tekankan pada pengembangan potensi insanin secara maksimal.
Setiap individu didorong untuk berkembang dan
mengaktualisasikan diri. Dengan learning to be seseorang akan
mengenal jati diri, memahami kemampuan dan kelemahannya
dengan kompetensi-kompetensinhya akan membangun pribadi
secara utuh.53
f. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran terdiri dari tiga tahapan
yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Tiga tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan adalah kegiatan awal dalam suatu pertemuan
yang ditujukan untuk membagikan motivasi dan memfokuskan
perhatisan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan guru
menyiapkan peserta didik untuk megikuti proses pembelajaran,
52
Nurochim, op. cit., h. 14-15. 53
Nurochim, op.cit. h. 17.
32
ditambahkan nilai karakter yang sesuai dengan kegatan proses
dan hasil belajar. Guru harus mengondisikan peserta didik
mengenai apa yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti adalah proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik. Dalam kegiatan
inti pembelaarn dilakukan dengan metode yang disesuaikan
dengan karateristik peserta didik dan materi pembelajaran.
Dalam kegiatan inti terdapat tiga proses yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
Dalam proses eksplorasi guru berusaha melibatkan peserta
didik dengan menerapkan prinsip alam guru dan belajar dari
berbagai sumber. Menggunakan berbagai metode dan media
pembelajaran serta sumber belajar lain yang relevan.
Memfasilitasi interaksi antar peserta didik yang tejadi, interaksi
guru dengan peserta didik, interaksi peserta didik dengan
lingkungan dan dengan sumber belajar lainnya. Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Dalam proses elaborasi guru memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas atau diskusi untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Mmemberikan
kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masaah dan bertindak tanpa rasa takut. Memfasilitasi peserta
didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorai yang
dilakukukan. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan rasa bangga dan peracya diri.
Kegiatan konfirmasi adalah memberikan konfirmasi
terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi. Guru memberikan
umpan balik positif, memfasulitasi peserta didik melakukan
33
reflekasi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
3) Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri proses pembelajaran. Guru bersama peserta didik
membuat kesimpulan apa yang telah dipelajari. Guru melakukan
penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk remidial atau pengayaan dan menyampaikan
pembelajaran tahap berikutnya ditambahkan nilai karrakter yang
sesuai dengan kegiatan proses dan hasil belajar.54
Evaluasi pembelajaran berkaitan dengan pemahaan,
perbaikan, penerapan metode penilaian efektivitas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Seberapa baik
program pembelajaran didesain, seberapa jauh program tersebut
dikembangkan, apakah sudah dimanfaatkan dengan baik atau
belum dan seberapa baik program ini dikelola. Hasil dari evaluasi
ini adalah deskri[so kekuarangan yang ada, konsekuensi-
konsekuensinya dan rekomendasi untuk perbaiakan.55
6. Iklim Akademik
Ikllim akademik atau sering disebut academic atmosphere
adalah nuansa lingkungan yang bernuansa akademik, yiatu sikap
ilmiah dan kreatif untuk membuat proses pembelajaran di sekolah
berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuannya. Iklim belajar
mengarah kepada sikap dan perilaku disekolah yang nantinya aka
berdapak pada tingkat prestasi akademik dari siswa secara
keseluruhan. Hubungan ini melibatkan sekolah dan kelas yang
54
Ibid., 105-109. 55
Ibid., h. 88.
34
digunakan untuk membentuk sistem pendidikan yang bagus. Iklim
kelas adalah segala sesuatu yang muncul aakibat hubungan anatar
guru dan siswa atau hubungan antar siswa yang menjadi ciri khusus
dari kelas dan mempengaruhi proses pembelajaran. Iklim belajar kelas
ini menghendaki kesiapan siswa dalam belajar di kelas.56
7. Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelaaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan kepada siswa di lembaga pendidikan formal.
Pembelajaran ekonomi dapat dilakukan dengan bermacam-macam
metode, dan teknik pembelajaran agar siswa dapat mengerti materi
yang diajarkan. Ekonomi merupakan salah satu aspek dasar dalam
kehidupan manusia yang artinya tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan manusia. Ekonomi menjadi kajian utama mengenai tata
cara memeuhi kebutuhan manusia. Pakaian, makanan dan tempat
tinggal menjadi ranah dari ekonomi.57
Kajian ilmu ekonomi yaitu mempelajari berbagai masalah
ekonomi dan mencari cara agar masalah tersebut dapat diselesaikan,
mempelaari cara pemenuhan kebutuhan manusia yang beraneka ragam
dan pengetahuan tentag hidup bermasyarakat yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan serta mempelajari berbagai alat, sarana
dan prassarana yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan hidup58
Dikaji dari berbagai pendapat, maka dapat disimpulkan bahwa
ilmu ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi individu dengan
yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tak terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Dengan mempelajari ilmu
ekonomi diharapkan masyarakat dapat mengatur kebutuhan hidupnya
56
Rani Deviany, “Budaya dan Iklim Sekolah dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMA,
Jurnal Universitas Airlangga. 57
Ratna Tiharita S, ”Pemanfaatan Teknik Kerjasama Kolaboratif Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Guna Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa”, Sosiodidaktika, Vol. 3, No. 1, 2015, h. 14. 58
Ibid., h. 15.
35
dan manusia dapat berperilaku ekonomi scara lebih bijak agar
terciptanya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
B. Penelitian Yang Relevan
Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan
penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penilitian penulis diantaranya:
1. Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Handphone Terhadap
Aktivits Belajar Siswa SMP Negeri 66 Jakarta Selatan, Ahmad
Fadilah, 2011. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone (HP) terhadap
aktivitas belajar dan pengaruh yang dimaksud di sini adalah pengaruh
negatif dari penggunaan alat komunikasi handphone. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket.
Penelitian ini menghasilkan bahwa semakin banyak siswa
menggunakan alat komunikasi handphone maka semakin berdampak
negatif terhadap aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 66 Jakarta
selatan.59
2. Pengembangan Mobile Learning berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X TKJ Hidayah Semarang, Siti Fatimah, 2015. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana memproduksi mobile learning
berbasis android dan seberapa efektif pengembangan mobile learning
berbasis android pada pembelajaran Bahasa Inggris kelas X. Metode
yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan ADDIE.
Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan mengumpulkan
informasi, menganalisis kebutuhan, mengembangkan instrumen,
merancang dan membuat mobile learning, penerapan pada
59
Ahmad Fadilah, “Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Handphone (HANDPHONE) Terhadap
Aktivits Belajar Siswa SMP Negeri 66 Jakarta Selatan”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).
36
pembelajaran, serta dilakukan tes hasil belajar. Penelitian ini
menghasilkan bahwa mobile learning berbasis android sangat
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran bahasa inggris dan
efektif digunakan dalam pembelajaran. Guru perlu melakukan
pemanfaatan dan pengembangan media pembelajaran guna
menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan dalam
penyampaian materi pembelajaran.60
3. Pengaruh Penggunaan Android dan E-learning Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang, Siti Shofiyah, 2016.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh penggunaan android
dan e-learning terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS Siswa Kelas
VIII SMPN 3 Kepanjen Malang. Metode yang digunakan adalah
kualitatif dengan instrumen yang digunakan berupa angket dan
dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan
handphone dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan penerapan e-
learning tidak menyebabkan peingkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS, karena penerapan e-learning masih bersifat sederhana,
ketersediaan materi IPS masih minimum,pembelajaran masih berpusat
pada guru.61
Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No
Nama
Penelitian
Tahun
Judul
Perbedaan
Dengan Penelitian
Persamaan
Dengan
Penelitian
60 Siti Fatimah, “Pengembangan Mobile Learning berbasis Android Pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ Hidayah Semarang”, (Skripsi S1 Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2015). 61
Siti Shofiyah, “Pengaruh Penggunaan Android Dan E-Learning Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPS siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016).
37
1
Ahmad
Fadilah
2011
Pengaru
h
Penggun
aan Alat
Komuni
kasi
Handph
one
(HAND
PHONE
)
Terhada
p
Aktivits
Belajar
Siswa
SMP
Negeri
66
Jakarta
Selatan
Penelitian ini
mengenai
seberapa besar
pengaruh
penggunaan alat
komunikasi
handphone
(HANDPHONE)
terhadap aktivitas
belajar dan
pengaruh yang
dimaksud di sini
adalah pengaruh
negatif dari
penggunaan alat
komunikasi
handphone.
Sedangkan
peneliti mengkaji
mengenai
pemanfaatan
handphone dalam
proses
pembelajaran
ekonomi.
Membahas
mengenai
penggunaan
handphone
dalam proses
pembelajaran
38
2 Siti Fatimah 2015 Pengem
bangan
Mobile
Learnin
g
berbasis
Android
Pada
Mata
Pelajara
n
Bahasa
Inggris
Untuk
Mening
katkan
Hasil
Belajar
Siswa
Kelas X
TKJ
Hidayah
Semaran
g
Penelitian ini
untuk mengetahui
bagaimana
memproduksi
mobile learning
berbasis android
dan seberapa
efektif
pengembangan
mobile learning
berbasis android
pada
pembelajaran
Bahasa
Inggris kelas X.
Sedangkan
peneliti mengkaji
mengenai
pemanfaatan
handphone dalam
proses
pembelajaran
ekonomi.
Membahas
menegenai
penggunaan
handphone
dalam proses
pembelajaran
39
3 Siti Shofiyah 2016 Pengaru
h
Penggun
aan
Android
dan E-
learning
Terhada
p Hasil
Belajar
IPS
Siswa
kelas
VIII
SMPN 3
Kepanje
n
Malang
Penelitian ini
untuk mengetahui
Pengaruh
penggunaan
android dan e-
learning terhadap
hasil belajar
siswa. Sedangkan
peneliti mengkaji
mengenai
pemanfaatan
handphone dalam
proses
pembelajaran
ekonomi.
Membahas
mengenai
penggunaan
handphone
dalam
pembelajaran.
C. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Siswa
Informasi
Pembelajaran
Handphone
40
Handphone merupakan salah satu produk dari perkembangan
tekhnologi. Handphone dapat mendukung proses pembelajaran di sekolah
sebagai media pembelajaran, yaitu dapat digunakan untuk mencari informasi.
Namun dalam pembelajaran, handphone tidak selalu digunakan sebagaimana
mestinya oleh siswa. Pemanfaatan handphone tergantung pada masing-masing
siswa. Lebih memilih menggunakan handphone untuk mencari informasi di
internet, membuka e-book untuk belajar atau untuk bermain game, chatting
dengan teman, dan membuka media sosial lainnya. Oleh karena itu perlu
dikaji kembali mengenai pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran
agar handphone dapat dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan handphone
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya suatu penelitian oleh
peneliti. Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
suatu penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan di SMA A dan SMA B di
Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama sebelas bulan, dari bulan Februari
sampai Desember 2017. Bulan Februari peneliti melakukan seminar proposal
dilanjutkan dengan revisi proposal sampai bulan April. Peneliti mulai
menyusun bab satu dari bulan Mei sampai Juli. Lalu di bulan Agustus peneliti
menyusun instrumen pengumpulan data dan dilanjutkan melakukan penelitian
di bulan September. Setelah melakukan penelitian, peneliti mengolah data
hasil penelitian di bulan Oktober sekaligus menyusun bab empat dan
melanjutkan menyusun bab lima di bulan November. Setelah selesai
mnenyusun skripsi tersebut, peneliti melakukan sidang di bulan Desember.
Adapun untuk waktu penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Alur Waktu Penelitian
Kegiatan Feb Mar April Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Seminar
Proposal
Revisi
Proposal
Menyusun
Bab I-III
42
Membuat
Instrumen
Pengumpula
n data
Melakukan
Penelitian
Mengolah
Data
Menyusun
BAB IV-V
Sidang
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang
mencari makna, pemahaman, pengetian tentang suatu fenomena dengan
terlibat atau tidak terlibat secara langsung dalam setting yang diteliti.1 Dalam
penelitian ini, penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang membuat sebagian
peserta didik memanfaatkan handphone untuk pembelajaran dan sebagian
lagi tidak memanfaatkannya untuk pembelajaran oleh siswa kelas XI IPS di
SMA A dan SMA B. Serta ingin mendalami apakah peserta didik dari latar
belakang sekolah yang berbeda memiliki tingkat pemanfaatan handphone
yang berbeda dalam pembelajaran.
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif.
Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan situasi apa
adanya mengenai fenomena dari hasil temuan di lapangan. Data yang akan
dikumpukan lebih banyak berupa pendeskripsian menggunakan kata-kata atau
gambar, bukan berupa data statistik atau angka.
1 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenadamedia, 2014), h. 328.
43
C. Sumber Data Penelitian
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dari hasil wawancara kepada peserta didik yang ditemui langsung oleh
peneliti di lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk
mendukung informasi yang dibutuhkan peneliti. Data sekunder dalam
penelitian ini berupa lokasi penelitian, tata tertib sekolah dan lain-lain.
2. Sampel
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas
XI IPS di SMA A dan SMA B. Pengambilan sumber data penelitian ini akan
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu
penentuan sumber informasi yang dilandaskan pada tujuan atau pertimbangan
tertentu terlebih dahulu. Contoh peneliti ingin mengetahui tentang
karakteristik tokoh potensial dan kreatif. Untuk itu peneliti mengambil
beberapa tokoh yang kreatif dan potensial.2
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui tentang pemanfaatan
handphone, maka peneliti memilih enam peserta didik yang dianggap
memiliki handphone dan sering menggunakan handphone pada saat
pembelajaran ekonomi. Selain peserta didik, peneliti juga akan menjadikan
guru ekonomi dan guru bimbingan konseling sebagai sampel, karena guru
ekonomi tersebut yang mengetahui keadaan peserta didik pada saat
pembelajaran ekonomi. Guru bimbingan konseling yang mengerti tentang
aturan penggunaan handphone di sekolah. Peneliti memilih untuk meneliti 6
peserta didik dari masing-masing sekolah yang terdiri dari 3 orang laki-laki
dan 3 orang perempuan. Jadi peneliti akan meneliti sejumlah 12 peserta didik,
2 guru ekonomi dan 2 guru bimbingan konseling.
2 Ibid., h.369.
44
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen dalam penelitan adalah peneliti
itu sendiri.3 Namun setelah fokus penelitian sudah menjadi lebih jelas, maka
akan dikembangkan menjadi instrumen penelitian sederhana, yang dapat
menambah dan melengkapi informasi yang dibutuhkan melalui observasi dan
wawancara. Peneliti akan langsung ke lapangan untuk melakukan
pengumpulan data dan membuat kesimpulan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diambil melalui 2 teknik
pengumpulan data:
1. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
partisipasi. Dimana peneliti ikut terlibat dengan kegiatan orang-orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data.4
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapi observasi tersebut menggunakan instrumen.
Instrumen tersebut berisi format yang disusun mengenai kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.5
Observasi yang dilakukan peneliti untuk mengetahui secara
langsung bagaimana pemanfaatan handphone dalam proses
pembelajaran. Peneliti akan melakukan observasi dengan mengamati dan
melakukan wawancara pada siswa yang sering menggunakan handphone
dalam proses pembelajaran.
3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 59.
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 227. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 229.
45
Tabel 3.2
Pedoman Observasi di dalam Kelas
No. Aspek yang diamati Deskrpisi
1. Pra Pembelajaran
a. Tempat duduk masing-masing
siswa
b. Kesiapan siswa menerima
pembelajaran
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
a. Menjawab pertanyaan guru
b. Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang hendak
dicapai
3. Kegiatan Inti Pembelejaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-
guru
- Inisiatif siswa untuk
mencari infomasi terkait
materi pelajaran
menggunakan handphone
.
b. Pendekatan/Strategi Belajar
- Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
- Memotret catatan yang
ada di papan tulis dengan
handphone
c. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
- Penggunaan handphone
dalam proses
pembelajaran
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber
belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media
pembelajaran
d. Penilaian/Evaluasi
- Mengerjakan
46
tugas/latihan yang
diberikan guru dengan
menggunakan handphone
4. Penutup a. Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Tabel 3.3
Pedoman Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam
istirahat
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi antara pewawancara
dengan sumber informasi melalui komunikasi secara langsung.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terencana- terstruktur, yaitu peneliti menyusun rencana secara terperinci
dan sistematis. Dalam hal ini pewawancara hanya membacakan pertanyaan
yang telah disusun dan kemudian akan mencatat jawaban yang diperoleh
dari narasumber.6 Wawancara terstruktur digunakan karena informasi
yang ingin didapatkan sudah pasti. Proses wawancara terstruktur dilakukan
dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang berisi
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Pewawancara masih
memiliki kebebasan tertentu untuk mengajukan pertanyaan.7
Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada guru dan
siswa. Guru yang akan diwawancarai adalah guru mata pelajaran ekonomi
dan guru bimbingan konseling. Siswa yang akan menjadi responden adalah
6 Ibid., h.376-377.
7 Imam Gunawan, Metode Pnelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h. 162.
47
siswa yang yang sering menggunakan handphone dalam proses
pembelajaran. Jumlah siswa yang akan diwawancarai adalah 6 orang.
Namun apabila dari 6 orang tersebut ada hal yang belum terjawab, maka
narasumber dapat ditambah lagi. Wawancara akan dilakukan satu kali
setiap siswa, namun apabila informasi yang dibutuhkan masih kurang,
maka dapat dilakukan wawancara lagi dengan siswa yang sama.
Dalam penelitian ini, terdapat 16 informan yaitu guru ekonomi di
SMA A dan SMA B, guru bimbingan konseling di SMA A dan SMA B, 6
peserta didik dari SMA A dan 6 peserta didik dari SMA B.
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara Guru Ekonomi
1. Sudah berapa lama bapak/ibu
menjadi guru?
2. Apa jenjang pendidikan terakhir
bapak/ibu ?
3. Apa program studi pendidikan
bapak/ibu saat melaksanakan
pendidikan ?
4. Dimanakah bapak/ibu menuntut
ilmu sewaktu pendidikan ?
5. Media apa yang sering bapak/ibu
sering pakai dalam pembelajaran?
6. Apakah bapak/ibu mengizinkan
siswa membuka handphone saat
pembelajaran berlangsung?
7. Apakah bapak/ibu
menginstruksikan siswa untuk
mencari informasi menggunakan
handphone saat pembelajaran?
8. Apakah bapak/ibu pernah
memberikan tugas melalui media
sosial?
9. Bagaimana pendapat ibu mengenai
pemanfaatan handphone saat proses
pembelajaran?
48
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Guru Bimbingan Konseling
1. Sudah berapa lama ibu mengajar di
SMA B?
2. Apa jenjang pendidikan terakhir ibu?
3. Dimana ibu melaksanakan
pendidikan terakhir?
4. Apa program sttudi yang ibu ambil
saat kuliah?
5. Apakah sekolah sering melakukan
razia handphone di kelas?
6. Apakah pernah terjadi pelanggaran
terkait dengan penggunaan
handphone di sekolah?
7. Apakah hukuman yang didapat
apabila siswa melakukan
pelanggaran terkait dengan
penggunaan handphone di sekolah?
8. Apakah ibu memiliki data terkait
pelanggaran penggunaan handphone
di sekolah?
9. Apakah ibu memiliki daftar anak-
anak yang melakukan pelanggaran
penggunaan handphone di sekolah?
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Peserta Didik
No. Jenis Data yang dikumpulkan Pertanyaan
1. Siswa dan Handphone (Ini
bertanya antara lain tentang sejak
kapan punyai handphone, berapa
jam kira2 menggunakan
handphone, untuk apa)
Apakah kamu memiliki
handphone?
Sejak kapan kamu memiliki
handphone?
Berapa jam kira-kira kamu
menggunakan handphone
dalam sehari?
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk bermain
game dan membuka media
sosial ?
2. Kebijakan Sekolah tentang
Handphone (Untuk mendalami
Apakah sekolah
memperbolehkan siswa
49
tentang aturan-aturan sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
membawa handphone?
Apakah sekolah menyediakan
wifi?
3. Guru, Handphone, dan
Pembelajaran (Ini mendalami
sejauhmana guru membuat siswa
memanfaatkan atau tidak
memanfaatkan handphone untuk
belajar)
Apakah guru kamu
memperbolehkan kamu
menggunakan handphone pada
saat pembelajaran?
Apakah kamu ditegur ketika
menggunakan handphone
untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Apakah guru kamu menyuruh
menggunakan handphone
untuk mencari informasi yang
dibutuhkan?
Apakah guru kamu
memberikan informasi terkait
tugas melalui handphone?
4. Siswa, Handphone, dan
Pembelajaran ( Ini mengkaji
sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan handphone untuk
belajar)
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk mencari
informasi mengenai pelajaran
ekonomi?
Apakah kamu menanyakan
tugas sekolah menggunakan
handphone?
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk mencatat
daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Apakah kamu lebih termotivasi
untuk menyelesaikan tugas
dengan menggunakan
handphone?
Apakah kamu menyontek
menggunakan handphone?
Apakah guru kamu memainkan
handphone saat mengajar?
Apakah kamu mencatat materi
pelajaran di handphone?
5. Faktor-faktor dan Alasan-alasan
yang Mendukung dan
Menghalangi Handphone untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat
penting untuk menjawab
pertanyaan mengpa sebagian
siswa memanfaatkan handphone
Apakah kamu lebih sering
menggunakan handphone
untuk belajar atau untuk
bermain saat pembelajaran
ekonomi?
Apakah kamu sering memiliki
paket data untuk internet?
50
untuk belajar sedang sebagian
lainnya tidak memanfaatkannya
untuk belajar?)
Apakah kamu merasa
terganggu jika ada notife di
handpnone saat belajar ?
Apakah penggunaan
handphone memotivasi kamu
untuk mendapat nilai akademik
yang tinggi?
Apakah handphone
membuat kegiatan belajar
anda menjadi lebih baik?
Apakah penggunaan
handphone secara terus
menerus dapat mengganggu
proses pembelajaran?
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan atau karya sesorang mengenai
sesutau yang sudah berlalu. Dokumentasi mengenai orang atau
sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial dan terkait
dengan fokus penelitian.8 Dalam penelitian ini dokumentasinya berupa
profil SMA A, profil SMA B, peraturan tertulis SMA A, peraturan
tertulis SMA B dan foto-foto yang berkaitan dengan pemanfaatan
handphone dalam proses pembelajaran ekonomi.
Tabel 3.7
Pedoman Dokumentasi
No. Dokumentasi Sumber Data
1. Profil SMA A NS selaku Wakil Kepala
sekolah urusan Sarpras/Humas
2. Profil SMA B DW selaku Wakil Kepala
sekolah urusan Sarpras/Humas
3. Tata Tertib SMA A Partisipan NF selaku guru
bimbingan konseling kelas XI
SMA A
8 A. Muri Yusuf, op. cit., h. 391.
51
4. Tata Tertib SMA B OP selaku bimbingan konseling
SMA B
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Data yang sudah terkumpul meupakan modal awal dalam peneliti, dari
data yang terkumpul akan dilakukan analisis untuk memeriksa keabsahan
data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah
pula, demikian sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan kesimpulan
yang benar. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaan yaitu triangulasi. Menurut Denzin yang dikutip Suharsimi
Arikunto terdapat empat macam triangulasi yaitu:9
1. Triangulasi sumber
Triangulasis sumber adalah menggali kebenaran informasi yang
telah diperoleh melalui berbagai sumber. Dalam triangulasi yang
terpenting adalah mengetahui alasan terjadinya perbedaan-perbedaan
tersebut. Triangulasi sumber berarti membandingkan (mengecek ulang)
informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Triangulasi
sumber dapat dilakukan dengan (1) membandingkan hasil pengamatan
dengan hasil wawancara, (2) membadingkan apa yang dikatakan umum
dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan hasil
wawancara dengan dokumen yang ada.
2. Triangulasi metode
Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau
mengecek keabsahan temuan peneliti. Triangulasi metode dapat dilakukan
dengan dua strategi yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan terhadap
hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data dan (2)
pengecekan derajat kepercayaan terhadap sumber data dengan metode
yang sama.
9 Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, h.216-222
52
Sebagaimana kita ketahui dalam penelitian kualitatif peneliti
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumnetasi. Untuk
mendapatkan kebenaran informasi peneliti dapat menggunakan metode
wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Selain itu peneliti bahkan
dapat menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek
kebenarannya. Melalui berbagai perspektif diharapkan akan diperoleh
hasil yang mendekati kebenaran.
3. Triangulasi peneliti
Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti
dalam mengadakan observasi atau wawancara. Karena sebagai makhluk
individu, setiap peneliti memiliki gaya, sikap dan perspektif yang berbeda
dalam mengamati suatu fenomena. Triangulasi dengan menggunakan
pengamatan peneliti yang lainnya akan membantu terjadinya
penyimpangan dalam pengumpulan data. Akan tetapi, peneliti lainnya
harus orang yang bebas dari konflik kepentingan agar tidak merugikan
peneliti.
4. Triangulasi Teoritik
Triangulasi teoritik berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu
tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.
Triangulasi teoritik memanfaatkan dua teori atau lebih untuk dipadukan
dengan hasil penelititan. Hasil akhir penelitian berupa rumusan informasi
yang selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk
menghindari bias terhadap hasil penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono berpendapat bahwa analisis data adalah data diperoleh dari
berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (tringulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai
53
datanya jenuh.10
Proses analisis data dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:11
1. Reduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan teks naratif yang
menceritakan secara panjang lebar temuan dalam penelitian.12
Namun
dapat juga disajikan dalam bentuk bentuk gambar, bagan, tabel.
Melalui data tersebut, maka data akan terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahami.
3. Menyimpulkan data dan verifikasi, dalam analisis data kualitatif
penarikan kesimpulan harus berdasarkan data-data yang telah
diperoleh. Kesimpulan ini dapat dibuktikan dengan menafsirkan
berdasarkan kategori yang ada sehingga dapat diketahui pemanfaatan
handphone dalam proses pembelajaran.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 243 11
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 92-99 12
Pedoman Penulisan Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 71
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Profil SMA A
a. Nama Sekolah : SMA A
Alamat Sekolah : Jl. Delman Utama I Kecamatan Kebayoran
Lama Jakarta Selatan
Telepon : (021) 7260904
Fax : (021) 7221315
Kota Administrasi : Jakarta Selatan
Provinsi : Daerah Khusus Ibukota Jakarta1
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Guru
a) Jumlah Guru
Tabel 4.1
Jumlah Guru PNS dan Non PNS SMA A
Pendidik/Guru Laki-laki Perempuan Jumlah
PNS 20 26 46
Non PNS 5 5 10
Jumlah 25 31 56
1 Profil SMA A
55
2) Siswa
Tabel 4.2
Data Siswa SMA A
Kelas Rombongan
Belajar
Laki-
laki
Perempuan Jumlah
X 8 111 176 287
XI 8 113 174 287
XII 8 98 186 284
Jumlah 24 322 236 868
c. Visi dan Misi SMA A
1) VISI: “ Unggul dalam prestasi bertaraf Nasional maupun
Internasional berlandaskan iman dan taqwa ”
2) MISI:
a. Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius,
bermartabat, dan berlandaskan Pancasila.
b. Mengembangkan keyakinan warga sekolahs bahwa sekolah
harus berprestasi dan kompetitif.
c. Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar
nasional.
d. Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan
kebutuhan hidup siswa paa konteks global.
e. Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2013 yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa.
f. Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan serta kompetitif untuk mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal.
g. Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
56
h. Menerapkan menajemen perubahan sebagai strategi percepatan
pembaharuan sekolah.
i. Meningkatkan kompetensi .pendidik dan tenaga kependidikan
melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan.
j. Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan
terukur.
k. Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber
belajar.
l. Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
pendukung keunggulan pembelajaran.
m. Mengembangkan kultur sekolah yang berbudi pekerti luhur,
kondusif, dinamis, sehat, dan saling menghargai.
n. Mencipatakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk
indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar guru, siswa
dan seluruh warga sekolah.
o. Menerapkan sistem sekolah yang transparan dan akuntabel.
d. Peraturan Penggunaan Handphone di SMA A
Pihak sekolah membuat tata tertib mengenai penggunaan
handhone di sekolah agar handphone dapat digunakan sebagaimana
mestinya oleh peserta didik. Berikut isi tata tertibnya yaitu:
1) Peserta didik diperbolehkan membawa handphone ke sekolah
namun tidak boleh digunakan saat pembelajaran sedang
berlangsung.
2) Apabila peserta didik ketahuan menggunakan handphone untuk
bermain saat pembelajaran berlangsung, maka akan dikenakan
sanksi berupa handphone diamankan dan diambil orang tua,
peserta didik membuat surat perjanjian siatas materai Rp. 6000
dan akan mendapatkan penambahan poin.
Untuk melarang penggunaan handphone saat pembelajaran
berlangsung akan sulit, karena sebagian besar guru sekarang
57
memanfaatkan handphone untuk mencari informasi terkait materi
pembelajaran. Sehingga guru yang bersangkutan harus memberikan
kontrol terhadap penggunaan handphone saat proses pembelajaran.2
2. Profil Sekolah SMA B
a. Nama sekolah : SMA B
No. Statistik Sekolah : 30401630710
Alamat Sekolah : Jl. Pondok Labu I.B/29 Pondok Labu
: (Kecamatan) Cilandak
: (Kabupaten/Kota) Jakarta Selatan
: (Propinsi) DKI Jakarta
Telepon/Fax : 021-7650039 Fax : 021-7698464
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi Sekolah : A
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Guru
a) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Tabel 4.3
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
No
.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru
Bantu
L P L P
1. S3/S2 1 1 1 3
2 Partisipan NF, Wawancara guru Bimbingan Konseling, Rabu, 23 Agustus 2017
58
2. S1 1 2 5 10 18
3. D-4
4. D3/Sarmud 2 2
5. D2
6. D1
7. ≤ SMA/sederajat 1 1
Jumlah 4 3 6 11 23
Secara presentase tenaga pendidiknya sudah S1, bahkan ada yang
lulusan S2. Dapat dikatakan bahwa tenaga pendidiknya sudah mencukupi
untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran, karena dari 23 guru
terdapat 18 guru yang sudah S1 dan 3 gur yang sudah S2/S3. Namun di
sekolah B masih terdapat guru yang lulusan SMA.
c. Data Siswa
Tabel 4.4
Data Siswa SMA B
Th.
Pelajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
Jml
Siswa
Jumla
h
Romb
el
Jml
Siswa
Jumla
h
Romb
el
Jml
Siswa
Jumla
h
Romb
el
Siswa Rombel
2017/2018 106 3 69 2 53 2 228 7
59
d. Peraturan Penggunaan Handphone di SMA B
Pihak sekolah membuat tata tertib mengenai penggunaan handhone di
sekolah agar handphone dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh
peserta didik. Berikut isi tata tertibnya yaitu:
1. Peserta didik diperbolehkan membawa handphone ke sekolah namun
tidak boleh digunakan saat pembelajaran sedang berlangsung .
2. Apabila peserta didik ketahuan menggunakan handphone tanpa seizin
guru saat pembelajaran berlangsung, maka akan dikenakan sanksi
berupa penambahan poin sebesar 5 poin.
B. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan berjumlah 16 orang yang terdiri dari 6
peserta didik SMA A, 6 peserta didik di SMA B, 1 guru Ekonomi SMA A, 1
guru Ekonomi SMA B, 1 guru Bimbingan Konseling SMA A, 1 guru
Bimbingan Konseling SMA B.
Partisipan T adalah guru ekonomi dari SMA A, partisipan T berjenis
kelamin perempuan dan sudah menjadi guru ekonomi sejak tahun 1988 yang
berarti beliau sudah menjadi guru selama kurang lebih 29 tahun. Partisipan T
sudah menjadi guru ekonomi di SMA A sejak tahun 1989. Partisipan T
menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Jakarta dengan program
studi Pendidikan Dunia Usaha. Selanjutnya Partisipan T menempuh jenjang
pascasarjana di UHAMKA dengan program studi Evaluasi Penelitian
Pendidikan.
Partisipan AS adalah guru ekonomi di SMA B, partisipan AS berjenis
kelamin laki-laki dan sudah menjadi guru ekonomi hampir 33 tahun. Sejak
beliau menempuh pendidikan S1, ia sudah mengajar di SMA B. Beliau
menempuh pendidikan S1 di IKIP Jakarta dengan program studi Pendidikan
Dunia Usaha dan sekolah parcasarjana di UNY dan STIN LPMI dengan
program studi Pendidikan Dunia Usaha.
Partisipan NF adalah guru bimbingan konseling di SMA A. Partisipan
NF berjenis kelamin perempuan, Partisipan NF sudah menjadi guru BK di
SMA A selama 19 tahun sejak tahun 2008. Partisipan NF menempuh
60
pendidikan S1 nya di IKIP Padang dengan program bidang studi Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan.
Partisipan OP adalah guru bimbingan konseling di SMA B. Partisipan
OP berjenis kelamin perempuan. Partsipan OP sudah menjadi guru bimbingan
konseling di SMA B sejak tahun 2012. Partisipan OP menempuh pendidikan
di Unindra dengan program studi bimbingan dan konsling. Di SMA B hanya
beberapa kali melakukan razia handphone, karena melihat kondisi yang
terjadi di sekolah.
Partisipan selanjutnya adalah peserta didik dari SMA A yang terdiri
dari 3 peserta didik berjenis kelamin perempuan yaitu: RK, FAR, PC dan 3
peserta didik berjenis kelamin laki laki yaitu: JR, MF, RA. Partisipan dari
SMA B yang terdiri dari 3 peserta didik perempuan yaitu: AE, FA, AR, dan
3 peserta didik laki-laki yaitu BS, DA, MA. Mereka yang menjadi partisipan
adalah peserta didik kelas XI IPS dan memiliki rentang usia dari 16-18 tahun.
Serta mereka yang memiliki handphone.
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara mengenai
permasalahan yang telah dirumuskan yaitu, mendeskripsikan faktor-faktor
apa yang membuat sebagian peserta didik memanfaatkan handphone untuk
pembelajaran ekonomi dan sebagian lagi tidak memanfaatkannya untuk
pembelajaran ekonomi, apakah latar belakang sekolah yang berbeda memiliki
tingkat pemanfaatan handphone yang berbeda dalam pembelajaran ekonomi
dan apakah terdapat perbedaan pemanfaatan handphone dalam pembelajaran
ekonomi pada peserta didik kelas XI SMA A dan SMA B.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peserta didik di SMA A cukup
siap untuk memulai pembelajaran, terlihat adanya perhatian peserta didik
ketika guru sedang berbicara didepan kelas. Peserta didik memberikan
perhatian saat guru menjelaskan apa yang akan dipelajari hari ini dan
menjawab pertanyaan yang guru berikan. Pada saat pembelajaran ada
beberapa peserta didik yang menggunakan handphone untuk memfoto catatan
61
yang dipapan tulis, lalu menyalinnya di buku. Selain itu handphone juga
digunakan untuk bercermin, membuka instagram, membuka line, melihat
foto-foto dan video serta untuk chatting. Ketika guru melontarkan pertanyaan,
terdapat beberapa siswa yang berusaha menawab pertanyaan tersebut tanpa
diperintah oleh guru. Peserta didik memanfaatkan handphone dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.Saat proses pembelajaran
berakhir peserta didik bersama guru membuat kesimpulan apa yang telah
dipelajari hari ini.
Pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran pada siswa XI
IPS 3 SMA A yaitu terdapat sebagian peserta didik yang menggunakan
handphone untuk memfoto catatan yang dipapan tulis, lalu menyalinnya di
buku. Selain itu handphone juga digunakan untuk bercermin, membuka
instagram, membuka line, melihat foto-foto dan video serta untuk chatting.
Namun ada juga yang mendapatkan foto catatan materi dari grup kelas
mereka. Jadi catatan yang difoto, dibagikan di grup kelas. Guru
membolehkan siswa menggunakan handphone untuk mencari informasi
terkait materi yang sedang dipelajari. Dan untuk keperluan pembelajaran
lainnya seperti untuk memfoto materi dipapan tulis dan membuka kalkulator.
Pada saat jam istirahat yang berlangsung 30 menit, beberapa siswa
ada yang menggunakan handphone untuk membuka sosial media seperti
whatsapp, instagram, youtube dan lainnya. Ada juga yang menggunakan
handphone untuk mencari infomasi terkait tugas yang sedang mereka
kerjakan. Selain itu ada sebagian peserta didik juga menggunakan kalkulator
yang terdapat di handphone untuk menghitung pada saat mengerjakan tugas.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA B, peserta didik cukup
siap untuk memulai pembelajaran. Saat guru mulai menjelaskan materi yang
dipelajari, ada sebagian peserta didik yang mendengarkan dengan baik dan
ada pula yang sibuk dengan aktivitas lain seperti ngobrol dengan teman
sebangku dan menggunakan handphone untuk membuka media sosial
seperti wathsapp, instagram dan lainnya. Selain menggunaan handphone
untuk membuka akun media sosial mereka, ada beberapa peserta didik yang
62
menggunakan handphone untuk berfoto, mendengarkan musik, menonton dan
bermain game. Dalam pembelajaran ekonomi mengenai ketenagakerjaan,
peserta didik dibagi menajdi bebrapa kelompok dan mengerjakan tugas yang
telah dibagikan oleh guru. Mereka menggunakan handphone untuk membuka
internet terkait materi ketenagakerjaan. Guru membolehkan siswa
menggunakan handphone untuk mencari informasi terkait materi yang sedang
dipelajari. Terdapat siswa yang menjawab ketika guru memberikan pertanyan
dan ada juga sebagian yang hanya mendengarkan tanpa memberikan
pendapatnya. Ketika diberikan latihan, terdapat siswa yang memanfaatkan
handphone untuk mencari informasi di internet. Setelah proses pembelajaran
berakhir, peserta didik mendengarkan kesimpulan yang diberikan oleh guru.
Pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran Siswa XI SMA B
yaitu terdapat beberapa peserta didik yang menggunakan handphone untuk
membuka media sosial seperti whatsapp, instagram dan lainnya. Selain
menggunaan handphone untuk membuka akun media sosial, ada beberapa
peserta didik yang menggunakan handphone untuk berfoto, mendengarkan
musik, menonton dan bermain game. Dalam hal ini guru menegur salah satu
siswa yang sedang bermain game. Namun setelah ditegur sekali dan guru
kembali ke mejanya, peserta didik tersebut melanjutkan bermain game. Selain
itu peserta didik juga menggunakan handphone untuk mencari informasi di
internet terkait materi ekonomi. Namun ada sebagian siswa yang
menggunakan handphone untuk menyalin jawaban temannya. Guru
membolehkan siswa menggunakan handphone untuk mencari informasi
terkait materi yang sedang dipelajari.
Pada saat jam istirahat yang belangsung 30 menit, beberapa siswa
ada yang menggunakan handphone untuk membuka sosial media seperti
whatsapp, instagram, youtube dan lainnya. Selain itu ada beberapa siswa
yang menggunakan handphone untuk foto, menonton, mendengarkan musik
dan melihat gambar-gambar yang ada di handphone.
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara yang telah
diperoleh. Hasil wawancara ini telah dibuatkan transkrip, kemudian transkrip
63
tersebut akan direduksi oleh peneliti, kemudian setelah dilakukan reduksi data
maka peneliti akan menyajkan data atau menyimpulkan data. Data yang
disajikan dibuat dalam bentuk poin-poin berdasarkan pertanyaan wawancara.
Setelah itu peneliti membuat kesimpulan secara deskriptif. Setelah membuat
kesimpulan, secara deskriptif peneliti akan menyimpulkan juga apakah
penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah atau tidak.
Untuk penggunaan handphone di kelas, selama ajaran baru untuk
kelas 11 belum pernah ada guru yang melaporkan mengenai pelanggaran
penggunaan handphone di kelas. Menurut bu NF, peserta didik masih bisa
ditegur oleh guru mata pelajaran terkait sehingga belum ada laporan
pelanggaran penggunaan handphone di kelas.
Dari pemaparan di atas dapat kita lihat bahwa peraturan di sekolah
mengenai penggunaan handpohne pada saat pembelajaran adalah peserta
didik akan mendapat poin. Dan dalam proses pembelajaran, semuanya
tergantung kepada guru mata pelajaran terkait.
Pada bagian ini akan dipaparkan hasil wawancara dari peserta didik,
yang terdiri dari 6 peserta didik dari SMA A dan SMA B. Peserta didik dari
SMA A terdiri dari RK, FAR, JR, PC, MF, RA, dan 6 peserta didik dari
SMA B yaitu DA, AE, FA, AR, BS, MA.
1. Siswa dan handphone
Pada bagian ini akan dibahas mengenai kepemilikan handphone,
berapa lama peserta didik menggunakan handphone dan seperti apa
penggunaan handphone oleh peserta didik. Berikut pemaparan untuk hasil
wawancara kepada peserta didik di SMA A.
Berikut pemaparan RK ketika di wawancara mengenai
kepemilikan handphone:
“iya ka punya, sejak kelas 3 SD ka, aku make handphone dalam
sehari sekitar 11 jam untuk membuka line, whatsapp, instagram
juga untuk bermain game ka.”3
3 Partisipan RK, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017.
64
Selain RK, FAR juga mengungkapkan mengenai kepemilikan
handphone:
“punya ka, sejak kelas 5 SD ka, aku make handphone dalam sehari
kira-kira sekitar 12 jam ka, untuk membuka line, instagram,
whatsapp, facebook juga buat main game ka kalo lagi bosen.”4
JR mengungkapkan bahwa ia memiliki handphone dan untuk apa
dia menggunakan handphone tesebut. Berikut pemaparan JR:
“aku punya handphone sejak kelas 7 SMP ka, dalam sehari aku
make handphone sekitar 2 jam, untuk main game kadang-kadang,
buat buka line, instagram, whatsapp dan facebook.”5
PC mengatakan bahwa ia telah memiliki handphone sejak berada
di sekolah dasar. Berikut pemaparannya:
“punya lah, dari kelas tiga SD udah dibeliin tapi ga dipake, tapi
mulai dipakenya kelas enam SD. Kelas 3 udah dibeliin cuma ga
dipake soalnya masih belum butuh. Iya ka aku make buat main
game, buka line, instagram, whatsapp ”6
Berbeda dengan yang lainnya, partisipan RA mengatakan bahwa
telah memiliki handphone sejak TK. Berikut pemaparannya:
“tentu punya, pertama kali punya handphone ya TK buat hubungin
orang tua, kalo untuk sekarang-sekaramg ini sih kurang lebih 8
jam. “Iya ka saya suka banget main game, buat line, whatsapp,
instagram.”7
Selanjutnya partisipan MF juga memaparkan sejak kapan ia
memiliki handphone dan untuk apa ia menggunakan handphone. Berikut
pemaparan MF:
“punya, dari kelas 6 SD pertama punya, kalo handphone yang
sekarang dari kelas 10, sekitar 4 jam sih, kalo di kelas juga jarang
make handphone. Iya aku pake buat buka instagram, line.”8
4 Partisipan FAR , Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
5 Partisipan JR , Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
6 Partisipan PC, Wawancara Pelajar SMA A, Rabu 23 Agustus 2017
7 Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Rabu 23 Agustus 2017
8 Partisipan MF, Wawancara Pelajar SMA A, Rabu 23 Agustus 2017
65
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua partisipan
di SMA A memiliki handphone. Partisipan rata-rata memiliki handphone
sejak mereka masih berada di sekolah dasar. Partisipan menggunakan
handphone untuk bermain game dan membuka akun media sosial seperti
whatsapp, instagram, line, facebook.
Berikut pemaparan hasil wawancara dengan peserta didik di SMA
B. MA mengatakan bahwa ia telah memiliki handphone sejak berada di
kelas 1 SMP. Berikut pemarannya :
“ punya, sejak kelas 1 SMP, aku make handphone sekitar 12 jam
sih ka. Iya ka, tapi kalo main game aku pake handphone mama
yang ada di rumah, soalnya handphone aku memorinya penuh, jadi
ga muat kalo buat nyimpen aplikasi di handphone aku. Aku pake
handphone buat buka facebook, instagram, whatsapp.”9
Partisipan AE mengatakan bahwa ia telah memiliki handphone
sejak kelas 2 SMP. Berikut pemaparan AE saat wawancara:
“punya, dari SMP kelas 2, ngga keitung ka make handphonenya
soalnya bosen mulu, jadi hampir setiap waktu ka. Iya buat main
game buat buka facebook, instagram, whatsapp.”10
Partisipan FA mengatakan bahwa ia memiliki handphone sejak
SD namun ia jarang menggunakannya ketika di sekolah. Berikut
pemaparan FA saat wawancara:
“punya, dari SD kelas 6, kalo di sekolah jarang, kalo di rumah ya
sering, sekitar 12 jam lah ka. ngga ka, di handphone ga ada
aplikasi game soalnya. Saya pake handphone buat buka facebook,
instagram, whatsapp.”11
Partisipan AR mengatakan bahwa ia memiliki handphone sejak
SD. Berikut pemaparan AR saat wawancara:
“punya, kelas 6 SD, kalo lagi ngga ada aktifitas aja sih, ya sekitar
8 jam ka. Aku ngga make buat main game soalnya ga ada aplikasi
9 Partisipan MA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017.
10 Partisipan AE , Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017.
11 Partisipan FA , Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
66
game di handphone ka, paling make buat buka instagram, line
sama WA.”12
Partisipan DA mengatakan bahwa ia memiliki handphone sejak
berada di SMA dan hampir sehrian ia menggunakan handphone. Berikut
pemaparan DA saat wawancara:
“punya, dari bulan Desember 2016, seharian dah, seharian pasti
ga lepas dari handphone, ngga make buat main game ka, buat
buka instagram, whatsapp, line.”13
Berikut pemaparan BS mengenai kepemilikan handphone dan
untuk apa ia menggunakan handphone yang dimilki.
“punya, sejak kelas 10, tergantung sih makenya kalo lagi BT , tapi
jadi terus-terusan, ya sekitar 12 jam ka. Ya pake handphone buat
main game, buka line, instagram, whatsapp.”14
Dari pemaparan di atas partisipan di SMA B memiliki handphone
sejak berada di SMP, dan ada juga yang memiliki handphone sejak SMA.
Ada sebagian peserta didik yang menggunakan handphone untuk bermain
game dan ada juga yang tidak menggunakannya untuk bermain game.
Namun semua partisiPan menggunakan handphone untuk membuka
media sosial seperti whatsapp, line dan instagram.
2. Kebijakan Sekolah Mengenai Handphone
Untuk mengetahui peraturan-peraturan mengenai penggunaan
handphone di sekolah peneliti melakukan wawancara dengan guru BK di
SMA A dan SMA B. SMA A dan SMA B membolehkan peserta didik
membawa handphone ke sekolah. Namun ada sanksi bagi peserta didik
yang menggunakan handphone pada saat proses pembelajaran yang tidak
mendukung proses pembelajaran. Penggunaan handphone dalam proses
pembelajaran dikembalikan lagi kepada guru yang mengajar di kelas.
Berikut hal yang dipaparkan oleh ibu NF selaku guru bimbingan konseling
kelas XI di SMA A:
12
Partisipan AR , Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 13
Partisipan DA , Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 14
Partisipan BS , Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
67
“Sekitar 4 tahun yang lalu, ada siswa yang menggunakan
handphone pada saat pembelajaran dan itu tidak disuruh sama
guru tekait. Akhirnya handphone tersebut disita sampai dia lulus.
Namun keadaan sekarang berbeda, banyak guru yang
memanfaatkan handphone dalam pembelajaran, jadi sanksinya pun
berbeda. Mereka akan mendapatkan poin sesuai pelanggaran,
handphone di sita dan anak mendapat bimbingan dari guru BK.
Kalau memang perlu memanggil orang tua, ya kita panggil
mereka”.15
Hal serupa diungkapkan oleh peserta didik bahwa sekolah
memperbolehkan peserta didik membawa handphone ke sekolah. Dalam
proses pembelajaran, mereka memanfaatkan handphone apabila
diizinkan oleh guru terkait. Sekolah pun memfasilitasi adanya wi-fi,
untuk mendukung lancarnya proses pembelajaran. Namun tidak semua
peserta didik memanfaatkan wi-fi yang sudah disediakan oleh sekolah.
Berikut pemaparan RK mengenai kebijakan sekolah mengenai
penggunaan handphone:
“iya ka, sekolah memperbolehkan kita membawa handphone,
sekolah juga menyediakan wi-fi, aku kadang make wi-fi nya kalo
lagi ga ada kuota”.16
Sama halnya dengan RK, FAR pun mengatakan bahwa sekolah
membolehkan peserta didik membawa handphone. Berikut pemaparan
FAR saat wawancara:
“Iya ka boleh, di sekolah ada wi-fi, aku juga make wi-fi ka kalo
lagi ga punya kuota”17
Partisipan RA mengatakan bahwa sekolah membolehkan peserta
didik membawa handphone. Berikut pemaparan RA:
“iya ka boleh bawa handphone, ada wi-fi id, kalo lagi gaada
kuota, beli kartu dulu baru dipasangin ke wifi, tapi tergantung
kelas juga, soalnya kadang sinyalnya ga dapet.”18
15
Partisipan NF, Guru Bimbingan Konseling, Rabu 23 Agustus 2017 16
Partisipan RK, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 17
Partisipan FAR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 18
Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
68
Partisipan PC juga mengatakan bahwa sekolah membolehkan
peserta didik membawa handphone dan menyediakan wifi. Berikut
pemaparan PC:
“iya ka boleh, ada ka, tapi aku ada paket jadi jarang pake wi-
fi”.19
Hal berbeda dipaparkan oleh JR, meskipun sekolah menyediakan
wi-fi dia tidak memakainya. Berikut pemaparan JR saat wawancara.
“iya sekolah bolehin kalo peserta didik membawa handphone, aku
ngga tau deh ada wi-fi atau ngga soalnya aku ga pernah make.”20
Sama halnya dengan JR, MF juga mengatakan sekolah
memperbolehkan peserta didik membawa handphone dan menyediakan
wifi, namun ia tidak pernah memakai wifi. Berikut pemaparan MF:
“iya boleh bawa handphone, ada wi-fi tapi saya tidak pake soalnya
adanya wi-fi id.”21
Tidak jauh berbeda dengan SMA A, SMA B pun memiliki
kebijakan mengenai penggunaan handphone dalam proses pembelajaran.
Berikut adalah pemaparan dari ibu OP selaku guru bimbingan konseling
di SMA B. Menurut ibu OP sekolah membolehkan peserta didik
menggunakan handphone pada saat pembelajaran, namun harus dengan
izin dari guru mata pelajaran yang sedang berlangsung. Ketika terdapat
peserta didik yang menggunakan handphone tanpa seizin guru akan
mendapatkan poin. Berikut kutipan peraturan sekolah mengenai
penggunaan handphone dalam proses pembelajaran.
“Kalau peserta didik menggunakan handphone dalam proses
pembelajaran tanpa seizin guru maka peserta didik tersebut akan
mendapatkan poin sesuai pelanggaran”22
19
Partisipan PC, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 20
Partisipan JR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 21
Partisipan MF, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 22
Partisipan OP, Guru Bimbingan Konseling, Senin 14 Agustus 2017
69
Hal yang sama dipaparkan oleh partisipan MA bahwa sekolah
memperbolehkan peserta didik membawa handphone, Berikut pemaparan
MA:
“Iya ka, malah dari sekolah menganjurkan siswanya untuk bawa
handphone. Iya ka, ada wifi tapi passwordnya sering diganti, jadi
aku ga make.”23
Partisipan AE pun mengatakan bahwa sekolah memperbolehkan
peserta didik membawa handphone.Berikut pemaparannya:
“Iya, sekolah bolehin bawa handphone ka. Iya ka, ada wifi tapi
jaringannya ga bagus, jadi ga make.”24
Partisipan FA juga mengatakan bahwa sekolah membolehkan
peserta didik membawa handphone dan menyediakan wifi. Berikut
pemaparan FA saat wawancara:
“Boleh ka bawa handphone. Iya ka, ada wifi tapi jaringannya ga
bagus, jadi ga make.”25
Partisipan AR mengatakan hal yang sama dengan FA. Berikut
pemaparan AR saat wawancara:
“Boleh ka bawa handphone. Iya ka, tapi jarang-jarang make wifi
nya, soalnya kadang banyak yang make jadi ga lancar gitu.”26
Partisipan DA juga mengatakan bahwa sekolah membolehkan
peserta didik membawa handphone dan menyedikaan wifi. Berikut
pemaparan DA saat wawancara:
“Boleh ka. Iya ka, tapi saya ga make soalnya passwordnya ganti-
ganti mulu.”27
23
Partisipan MA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 24
Partisipan AE, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 25
Partisipan FA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 26
Partisipan AR, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 27
Partisipan DA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
70
Partisipan BS juga mengatakan bahwa sekolah membolehkan
peserta didik membawa handphone dan menyedikaan wifi meskipun ia
tidak memakai wifi. Berikut pemaparan BS saat wawancara:
“Iya ka sekolah bolehin bawa handphone. Iya ka, tapi saya ga
make wifi soalnya passwordnya ganti-ganti mulu”28
3. Guru, Handphone dan Pembelajaran
Guru merupakan salah satu faktor penentu berhasilnya proses
pembelajaran. Karena guru lah yang mendampingi siswa dalam proses
pembelajaran. Pada bagian ini akan dibahas mengenai sejauh mana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan handphone
untuk belajar. Apakah guru mendukung adanya pemanfaatan handphone
dalam kelas atau tidak.
Mengenai pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran
ekonomi, berikut pendapat ibu TS selaku guru ekonomi di SMA A dan
bapak AS selaku guru ekonomi di SMA B. Pertanyaan yang diajukan
terdapat 5 pertanyaan mengenai identitas dan 6 pertanyaan terkait
pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi.
Dalam pembelajaran ekonomi media yang sering digunakan
adalah buku. Partisipan T juga terkadang menggunakan LCD dan Laptop
untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu Partisipan T juga
menggunakan handphone sebagai media pembelajaran. Berikut kutipan
pada saat wawancara berlangsung:
“Di kelas saya membolehkan siswa untuk membuka handphone
dalam situasi tertentu. Misalkan terdapat beberapa materi yang
dibuku tidak ada, maka saya membolehkan siswa untuk membuka
internet menggunakan handphone. Selain itu ketika terdapat
pelajaran yang membutuhkan kalkulator, maka saya mengizinkan
mereka untuk menggunakan kalkulator yang terdapat pada
handphone. Terkadang ada beberapa anak yang tidak bisa melihat
28
Partisipan BS, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
71
dengan jelas tulisan di papan tulis saya suruh memfoto tulisan di
papan tulis lalu menyalinnya di buku”.29
“Ketika ulangan saya tidak membolehkan siswa menggunakan
handphone, karena bisa untuk hal-hal yang tidak baik, contoh
untuk mencari jawaban atau untuk memfoto soal. Sehingga ketika
ulangan saya menyuruh mereka untuk menonaktifkan handphone
dan dimasukkan ke dalam tas. Ketika ada yang ketahuan
menggunakan handphone pada saat ulangan, mereka akan
mendapat sanksi yaitu pengurangan nilai sebesar 3 poin. Jadi
sebisa kita mengawasi bagaimana penggunaan handphone di kelas
agar berpengaruh positif.”30
Dari pemaparan di atas terlihat bahwa partisipan mendukung
pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi. Namun
penggunaan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi harus
benar-benar diperhatikan dengan baik. Agar penggunaan handphone
dapat digunakan secara positif maka guru harus mampu mengawasi dan
mengontrol penggunaan handphone dalam poses pembelajaran ekonomi.
Partisipan RK, FAR, JR, MF dan RA yang merupakan peserta
didik di SMA A mengatakan bahwa guru ekonomi mereka sangat disiplin
mengenai penggunaan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi.
Bahkan terdapat beberapa peserta didik yang mengatakan bahwa mereka
tidak berani menggunakan handphone selama proses pembelajaran
ekonomi, kecuali memang itu instruksi dari guru tersebut untuk
menggunakan handphone.
Berikut pemaparan RK mengenai guru ekonomi terhadap
penggunaan handphone saat pembelajaran ekonomi saat diwawancarai:
“boleh ka buat hal-hal tertentu, iya ka ditegur kalo makenya buat
mainan mah, ngga pernah nyuruh ka buat nyari informasi di
internet, iya ka pernah ngasih tugas lewat line.”31
29
Partisipan TS, Wawancara Guru Ekonomi, Rabu 22 Agustus 2017 30
Partisipan TS, Wawancara Guru Ekonomi, Rabu 22 Agustus 2017 31
Partisipan RK, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
72
Partisipan FAR mengungkapkan bahwa ibu T selaku guru ekonomi
membolehkan mereka menggunakan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi, berikut pemaparan FAR saat wawancara:
“Boleh ka buat hal-hal tertentu contohnya buat nyari informasi di
internet, buat foto catetan yang ada dipapan tulis dan buat pake
kalkulator. Iya kak, kalo ibunya lagi menjelaskan ketahuan ada
yang main handphone langsung ditegur ka, tapi kalo lagi
ngerjain soal terus ada yang make handphone sih ngga ditegur.
Ngga pernah ka, tapi kadang inisiatif sendiri buat buka internet.
Iya ka, pernah ngirim lewat line.”32
Sama halnya dengan FAR, partisipan JR pun mengatakan bahwa
ibu T memperbolehkan peserta didik menggunakan handphone dalam
pembelajaran ekonomi namun hanya unutk hal-hal tertentu, berikut
pempara JR:
“Boleh ka buat hal-hal tertentu. Iya ka kalo ketahuan pasti
ditegur. Ngga pernah ka nyuruh buat make handphone buat nyari
informasi. Iya ka pernah ngirim lewat line.”33
Partisipan PC pun mengatakan bahwa ibu T memperbolehkan
peserta didik menggunakan handphone dalam pembelajaran ekonomi
namun hanya untuk hal-hal tertentu, berikut pemaparan PC:
“ boleh ka buat hal-hal tertentu yang mendukung proses
pembelajaran. Iya ka pasti ditegur makanya aku takut kalo
mainan handphone. Pernah ka, iya ka pernah ngirim tugas lewat
line.”34
Partisipan MF pun mengatakan bahwa ibu T memperbolehkan
peserta didik menggunakan handphone dalam pembelajaran ekonomi
namun hanya untuk hal-hal tertentu, apabila ketahuan menggunakan
handphone untuk bermain, maka akan ditegur, berikut pemaparan MF:
32
Partisipan FAR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 33
Partisipan JR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 34
Partisipan PC, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
73
“boleh ka buat hal-hal tertentu untuk mendukung pembelajaran.
Iya ka pasti ditegur kalo makenya buat mainan bukan buat
ngebantu belajar mah. Sampe sekarang sih belom ka, mungkin
nanti-nanti. Iya ka, pernah ngirim lewat line waktu itu ibunya
ngga dateng ka.”35
Sama dengan pernyataan MF, partisipan RA mengatakan bahwa
ibu T memperbolehkan peserta didik menggunakan handphone dalam
pembelajaran ekonomi namun hanya untuk hal-hal tertentu, ketika
ketahuan menggunakan handphone untuk hal yang tidak mendukung
pembelajaran maka akan ditegur dan diambil handphonenya, berikut
pemaparan PC:
“boleh, Iya ka, ga ditegur lagi, handphonenya bisa diambil nanti
ka sama ibunya. Sampe saat ini belum pernah ka. Iya ka pernah,
di foto soalnya terus dishare sama temen ke grup line kelas, jadi
kita semu tahu terus disalin.”36
Dari pemaparan peserta didik di atas dapat disimpulkan bahwa
guru ekonomi di SMA A mereka mendukung penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran. Terlihat dari penggunaan handphone mereka
pada saat di kelas. Mereka menggunakan handphone untuk mendukung
proses pembelajaran seperti untuk mencari informasi di internet, untuk
menggunakan kalkulator juga untuk memfoto catatan di papan tulis dan
disalin ke buku. Ada sebagian peserta didik juga yang mengungkapkan
bahwa guru ekonomi tekadang memberikan instruksi kepada mereka
untuk mencari informasi di internet menggunakan handphone. Karena
guru mereka sangat disiplin sehingga mereka pun jarang yang berani
menggunakan handphone untuk bermain.
AS yang merupakan guru ekonomi di SMA B menyatakan bahwa
media yang sering digunakan adalah kertas, karena lebih murah. Kertas
tersebut digunakan untuk membuat teka-teki atau sambung kata, juga
untuk menghitung laba menggunakan kertas sebagai alat jual-beli,
35
Partisipan MF, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 36
Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
74
perdagangan. Selain itu kertas dapat digunakan untuk, diumpamakan
sebagai barang untuk jual beli. Bisa memakai teka teki silang pake kertas
untuk memahami istilah-istilah terlebih dahulu. Biasanya anak-anak
lebih cepat paham ketika disuruh membuat soal menggunakan istilah
yang telah dipelajari. Ketika mereka belum memahami istilah-istilah
tersebut maka akan sulit memahami pelajaran berikutnya.
Dalam penggunaan handphone dalam proses belajar AS
memperbolehkan peserta didik menggunakan handphone seperti yang
beliau paparkan saat wawancara berikut:
“Di kelas saya membolehkan siswa untuk membuka handphone
dalam situasi tertentu. Karena tidak dipungkiri sumber belajar yang
kita gunakan masih terbatas, masih kurang. Dan keterangan yang
saya berikan pun hanya berupa kata-kata verbal yang tidak
kelihatan. Tapi ketika saya sedang menjelaskan dan anak-anak
membutuhkan konsentrasi, saya tidak memperbolehkan siswa
membuka handphone. Namun ketika mereka sedang mengerjakan
soal latihan dan tugas, saya membolehkan mereka untuk membuka
handphone. Terkadang siswa tidak ingat bahwa mereka memiliki
handphone yang bisa digunakan untuk membuka internet dan
mencari informasi terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
Kalo anak-anak di swasta mereka harus disuruh dulu untuk
membuka internet dan mencari informasi melalui handphone. Saat
awal pertemuan saya sudah memberitahu anak-anak bahwa guru
bukan satu-satunya sumber belajar. Jadi mereka bisa menggunakan
lebih dari satu buku dan boleh menggunakan handphone untuk
membuka internet.”37
AS juga terkadang menginstruksikan peserta didik menggunakan
handphone untuk mencari informasi mengenai topik pembelajaran yang
sedang dipelajari. AS memanfaatkan media sosial seperti whatsapp untuk
memberikan tugas kepada peserta didik seperti yang terdapat pada saat
wawancara berikut.
“Ia, saya menggunakan media sosial untuk memberikan tugas
misalnya lewat wahtsapp. Soalnya saya foto dan kirim ke anak-anak
melalui whatsapp. Karena ini lebih efektif daripada harus
37
Partisipan AS, Wawancara Guru Ekonomi, Senin, 14 Agustus 2017
75
memfotocopy. Karena kalo fotocopy juga kan mahal. Nah kalo saya
foto ambil dari buku lain abis itu kirim deh, suruh dikerjakan, jadi
lebih efektif.”38
Namun meskipun AS memperbolehkan peserta didik menggunakan
handphone dalam proses pembelajaran, AS tidak mengizinkan mereka
menggunakannya pada saat ulangan. Berikut apa yang dipaparkan oleh AS
mengenai pemanfataan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi.
“Menurut saya adanya handphone membantu siswa dalam
pembelajaran. Karena dengan adanya handphone siswa dapat
mencari informasi yang mereka butuhan, misalkan mereka sedang
mengerjakan tugas. Maka mereka dapat menggunakan handphone
sebagai alat untuk membuka internet. Meskipun ada sebagian anak
yang menyalahgunakan penggunaan handphone saat
pembelajaran.” 39
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa AS mendukung
adanya pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran. Hal itu
dapat dilihat saat proses pembelajaran, AS memperbolehkan siswanya
menggunakan handphone untuk mencari informasi, mengunakan
kalkulator dan hal lainnya yang mendukung pembelajaran.
Partispian DA, AE, FA dan AR mengatakan hal yang serupa
dengan pernyataan di atas bahwa guru ekonomi mendukung adanya
proses pembelajaran menggunakan handphone. Partisipan AE
mengungkapkan bahwa bapak AS selaku guru ekonomi mendukung
pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi, berikut
kutipan saat wawancara dengan AE:
“Boleh ka paling klo lagi ngerjain tugas, iya ka kadang-kadang
ditegur. Iya ka, kadang nyuruh, tapi jarang. Iya, kadang
bapaknya ngasih tugas ke kita lewat whatsapp. Nanti bapak
ngasihnya ke salah satu orang, terus orang itu ngasih tau kita
lewat grup line ka”.40
38
Ibid., 39
Ibid., 40
Partisipan AE, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
76
FA juga mengungkapkan bahwa bapak AS selaku guru ekonomi
mendukung pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran
ekonomi, berikut kutipan saat wawancara dengan FA:
“Boleh ka paling klo lagi ngerjain tugas yang ngga ada di buku
materinya. Iya ka, kadang-kadang bapaknya negur juga kalo
pada main handphone. Iya ka, nyuruh. Iya, kadang bapaknya
ngasih tugas ke kita lewat whatsapp. Nanti bapak ngasihnya ke
salah satu orang, terus orang itu ngasih tau kita lewat grup line
ka”.41
AR mengungkapkan bahwa bapak AS selaku guru ekonomi
memperbolehkan penggunaan handphone dalam proses pembelajaran
ekonomi, berikut kutipan saat wawancara dengan AR:
“Boleh ka, Iya kadang-kadang. Iya ka, kalo ada materi yang ga
ada di buku, kita make handphone buat cari materi tersebut. Iya,
kadang bapaknya ngasih tugas ke kita kalewat whatsapp”.42
Sama halnya dengan partisipan lain, DA juga menungkapkan
bahwa pak AS mendukung adanya pemanfaatan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi, berikut pemaparan DA saat wawancara:
“Boleh ka, iya kadang-kadang ka. Iya ka, kalo ada materi yang
ga ada di buku, bapknya bilang kalo kita boleh buka internet pake
handphone gitu. Iya, kadang bapaknya ngasih tugas lewat
whatsapp kalo bapknya lagi ga bisa dateng”.43
Berbeda dengan partisipan yang lain, MA dan BS yang
mengatakan bahwa guru ekonomi mendukung pemanfaatan handphone
dalam proses pembelajaran ekonomi. Namun guru ekonomi kurang bisa
mengontrol penggunaan handphone pada saat pembelajaran ekonomi.
Menurut MA dan BS, guru ekonomi mereka tidak menegur ketika
mereka menggunakan handphone di kelas. Berikut pemaparan MA saat
wawancara:
41
Partisipan FA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 42
Partispan AR, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 43
Partisipan DA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
77
“Boleh ka, buat nyari informasi di internet atau buat buka
kalkulator. Ngga ka, bapaknya cuek-cuek aja. Iya ka, kadang-
kadang. Iya, kadang bapaknya ngasih tugas ke kita lewat
whatsapp. Nanti bapak ngasihnya ke salah satu orang, terus
orang itu ngasih tau kita lewat grup line ka.”44
BS mengatakan bahwa pak AS membiarkan peserta didik
menggunakan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi. Berikut
pemaran BS:
“Boleh ka make handphone di kelas. Ngga ka, bapaknya ngga
negur. iya ka, kalo lagi ngerjain tugas, tapi ga ada di buku jadi
bapaknya kadang membolehkan make handphone buat buka
internet. Iya, kadang bapaknya ngasih tugas lewat whatsapp kalo
bapaknya lagi ga bisa dateng”.45
Dari pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa guru
ekonomi di SMA B mendukung pemnafaatan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi. Hal itu dapat dilihat dari hasil wawancara para
peserta didik yang mengatakan bahwa guru ekonomi mereka
membolehkan untuk menggunakan handphone saat proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu guru ekonomi juga terkadang memberikan arahan
untuk menggunakan handphone ketika mencari informasi mengenai
pelajaran terkait. Guru ekonomi mereka juga memanfaatkan handphone
untuk memberikan tugas melalui media sosial.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai sejauh mana peserta
didik memanfaatkan handphone untuk belajar. Seperti apa penggunaan
handphone oleh peserta didik pada saat proses pembelajaran. Berikut
pemaparan RK mengenai penggunaan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi:
44
Partisipan MA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 45
Partisipan BS, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
78
“Ngga make handphone buat cari informasi di internet ka,
karena dibuku udah ada semua, dan kadang jawaban di internet
tuh jawabannya agak rancu gitu. Iya ka,aku make handphone
buat nanya tugas di grup kelas. Iya ka buat nyatet jadwal di
handphone, karena lebih praktis. Ngga ka, karena aku lebih suka
liat buku. Iya ka pernah nyontek pake handphone, tapi kalo
pelajaran ekonomi belum pernah. Iya ka, catetan yang dipapan
tulis saya poto dulu terus saya salin ke buku.”46
FAR mengatakan bahwa ia menggunakan handphone dalam
proses pembelajaran ekonomi. Berikut pemaparan FAR saat wawancara:
“Iya ka make handphone buat buka internet, kalo lagi ngerjain
tugas terus ada yang bingung jawabannya, jadi buka internet deh.
Iya ka,kadang nanya tugas di grup kelas. Iya ka buat nyatet
jadwal, karena lebih mudah di lihat. ngga ka, aku lebih suka
ngerjain tugas liat buku. Iya ka pernah nyontek, tapi kalo
pelajaran ekonomi belum pernah. Iya ka, aku ambil foto catetan di
grup, terus di salin di buku.”47
Sama halnya dengan FAR, JR pun kadang menggunakan
handphone untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Berikut
pemaparan JR saat wawancara:
“Iya ka make handphone buat nyari informasi, kalo lagi ngerjain
tugas gitu. Iya ka kadang nanya tugas sama temen pake
handphone. Iya ka buat nyatet jadwa, karena lebih mudah di lihat,
aman juga. Iya ka, soalnya kan jadi gampang ka, bisa buat buka
internet. Iya ka pernah, tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah.
Iya ka, saya ambil foto catetan di grup line, terus di salin di
buku.”48
PC juga mengungkapkan bahwa ia menggunakan handphone
untuk mendukung pembelajaran. Berikut pemaparan PC:
“Iya ka buat buka internet, kalo lagi ngerjain tugas gitu. Iya ka
nanya tugas ketemen make handphone. Iya ka buat nyatet jadwal,
karena lebih mudah di lihat, aman juga ga ilang. Iya ka, kalo
46
Partisipan RK, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 47
Partisipan FAR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 48
Partisipan JR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
79
tugasnya emang butuh jawaban yang lengkap, awalnya nyari
dibuku, tapi buat tambahan gitu nyari di internet. Soalnya kalo di
internet juga kan biasanya lebih lengkap. Iya ka pernah nyontek,
tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah. Iya ka, kalo waktunya
ga cukup, aku foto dulu, baru nanti disalin ke buku”49
Partisipan MF mengungkapkan bahwa ia menggunakan
handphone dalam proses pembelajaran untuk mendukung proses
pembelajaran. Berikut pemaparan MF saat wawancara:
“Iya ka,cari informasinya buat nanya ke temen sih. Iya ka, nanya
ke temen lewat handphone. Iya ka, saya catet jadwalnya di
handphone, karena udah di share sama temen, jadi tinggal
download aja. Iya ka, kan kalo kita ga bisa jawab soal gitu, kita
usaha buat nanya temen gitu. Iya ka pernah buat nyonek, tapi kalo
lagi ada tugas gitu, bukan pas ulanan dan ga sering. Iya ka, kalo
ga keliatan, saya foto dulu terus saya salin deh di buku.”50
Sama halnya dengan partisipan lainnya, RA mengungkapakan
bahwa ia menggunakan handphone untuk berbagai hal yang mendukung
pembelajaran. Berikut pemaparan RA:
“Iya ka, buat nanya ke temen sih, buat buka internet juga. Iya ka
nanya tugas sekolah ke temen. Iya ka, saya nyimpen jadwalnya di
handphone, karena udah di share sama temen, jadi tinggal
download aja. Iya ka, kan kalo kita ga bisa jawab soal gitu, kita
usaha buat nanya temen gitu. Iya ka, kalo lagi males nulis, di foto
dulu baru nanti dicatet ulang dirumah.”51
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik di
SMA A sudah memanfaatkan handphone dalam proses pembelajaran
ekonomi. Partisipan RK, FAR, JR,PC, MF dan RA mengatakan hal
serupa bahwa mereka menggunakan handphone dalam proses
pembelajaran ekonomi untuk mencari informasi terkait materi yang
sedang dipelajari dengan cara bertanya ke teman ataupun membuka
internet, untuk menanyakan tugas sekolah, untuk menyimpan jadwal
pelajaran, untuk menghitung menggunakan kalkulator, dan juga untuk
49
Partisipan PC, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 50
Partisipan MF, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 51
Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
80
menyimpan catatan materi yang sedang dipelajari. Namun ada sebagian
peserta didik yang menggunakan handphone untuk mencontek ketika ada
tugas. Namun mereka tidak pernah mencontek pada saat ulangan
ekonomi.
Tidak hanya di SMA A yang peserta didiknya memanfaatkan
handphone dalam proses pembelajaran ekonomi, namun peserta didik di
SMA B pun memanfaatkan handphone dalam proses pembelajarn
ekonomi. Berikut pemaparan MA mengenai penggunaan handphone saat
pembelajaran ekonomi :
“Iya ka, kadang kalo nemu kata-kata yang susah dan aku ga
ngerti, ya aku pake handphone buat nyari di internet. Iya ka,
nanya tugas di grup kelas. Iya ka, jadi sebenernya anak cewe
nulis di kertas terus di share ka digrup, yaudah aku ambil deh.
Iya ka setiap ada tugas aku sering make handphone buat nyari
jawaban, biar nialinya bagus. Iya ka kadang-kadang buat
nyontek juga ka. Ngga ka, aku nyatetnya langsung di buku.
Soalnya kalo di foto malah nanti ga kecatet. Males soalnya.”52
Partisipan AE juga mengungkapkan bahwa ia memanfaatkan
handphone dalam proses pembelajaran ekonomi. Berikut pemaparan AE:
“Iya ka, buat nyari di internet, Iya ka, sering sih buat nanya
tugas ke temen. Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau
jadwal ulangan gitu. Iya ka kalo ada tugas aku sering make
handphone buat nyari jawaban. Iya ka pernah buat nyontek Iya
ka, misalnya nih saya nyatetnya belum selesai, jadi saya poto
dulu.”53
Partisipan FA juga mengungkapkan bahwa ia menggunakan
handphone untuk mendukung proses pembelajaran. Berikut pemaparan FA
saat wawancara:
“Iya ka, soalnya kalo yang di internet ada beberapa jawaban
yang singkat dan mudah untuk dipahami. Iya ka, misalnya
kadang di kelas ga ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi
52
Partisipan MA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 53
Partisipan AE, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
81
saya nanya ke temen-temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga
ngerti, kadang juga minta dijelasin sama temen lewat handphone
gitu. Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal
ulangan gitu. Soalnya handphone kan dibawa kemana-mana dan
setiap saat, jadi gampang aja buat ngeceknya. Iya ka kalo ada
tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban. Iya ka
pernah buat nyontek. Iya ka, misalnya nih saya nyatetnya belum
selesai, jadi saya poto dulu terus salin lagi di buku pas
dirumah.”54
Partisipan DA mengungkapkan bahwa ia mendukung adanya
pemanfaatan handphone dalam pembelajaran ekonomi. Berikut
pemaparan DA saat wawancara:
“Iya ka, kadang ada materi yang di buku ga ada, jadi saya buka
internet pake handphone. Iya ka, misalnya kadang di kelas ga
ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi saya nanya ke temen-
temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga ngerti, kadang juga
minta dijelasin sama temen lewat handphone gitu. Iya ka,
dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu.
Soalnya handphone kan dibawa kemana-mana dan setiap saat,
jadi gampang aja buat ngeceknya. Iya ka kalo ada tugas aku
sering make handphone buat nyari jawaban. Iya ka pernah, biar
lebih mudah tinggal di foto salin deh jawabannya. Ngga ka, saya
langsung nyatetnya di buku.”55
Sama halnya dengan partisipan lainnya, BS pun mengungkapkan
bahwa ia menggunakan handphone dalam proses pembelajaran. Berikut
kutipan saat wawancara:
“Iya ka, buat melengkapi materi yang ga ada di buku buka
internet pake handphone. Iya ka, kadang nanya ke temen lewat
handphone. Iya ka, buat foto jadwal pelajaran, karena lebih
mudah untuk dilihat kalo di simpennya di handphone. Iya ka kalo
ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban. Iya ka
pernah, buat liat jawaban temen lewat foto. Iya ka, kalo
catetannya banyak dan ga sempet waktunya, saya foto dulu ka.”56
54
Partisipan FA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 55
Partisipan DA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 56
Partisipan BS, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
82
Dari pemaparan di atas dapat menunjukkan bahwa partisipan dari
SMA B juga memanfaatkan handphone dalam proses pembelajaran
ekonomi. Bentuk pemanfaatan handphone dapat berupa untuk mencari
informasi di internet, untuk menanyakan tugas kepada temannya, untuk
menyimpan jadwal pelajaran dan jadwal ulangan juga untuk menyimpan
materi ekonomi dengan cara memfoto materi yang sedang dipelajari.
Dari penggunaan tersebut partisipan sudah mampu menggunakan
handphone untuk mendukung proses pembelajaran ekonomi. Namun ada
sebagian yang mengatakan bahwa terkadang mereka menggunakan
handphone untuk menyontek, untuk menyalin jawaban temannya ketika
ada tugas. Jadi ada sebagian partisipan yang belum mampu
memanfaatkan handphone sebaik-baiknya.
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil wawancara
tentang faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghalangi
handphone untuk pembelajaran. Sehingga dapat diketahui apa alasan
yang membuat sebagian siswa memanfaatkan handphone untuk belajar
sedang sebagian lainnya tidak memanfaatkannya untuk belajar. Beberapa
faktor yang mempengaruhi peserta didik memanfaatkan handphone
dalam proses pembelajaran ekonomi yaitu guru, teman dan kondisi
pembelajaran itu sendiri. Berikut akan dipaparkan hasil wawancara
dengan partisipan RA mengenai alasan mereka menggunakan handphone
untuk pembelajaran atau untuk hal lain :
“Aku jarang main handphone ka kalo pelajaran ekonomi, paling
make buat foto materi dipapan tulis. Sering sih ka punya paket
data. Iya ka terganggu, jadi pengen buka handphone kan. Ngga ka,
soalnya selama kelas 11 aku belum pernah cari materi di internet,
aku lebih suka belajarnya pake buku. Iya ka, soalnya bisa buat
kalkulator, poto materi gitu. Iya ka, kan nanti jadi ga fokus
belajar.”57
FAR mengungkapkan alasan-alasan mengapa menggunakan
handphone untuk pembelajaran atau untuk lainnya. Berikut pemaparan
FAR:
57
Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
83
“Buat belajar ka kalo pas pelajaran ekonomi mah, misalnya buat
mencari informasi tentang rumus atau cara yang lebih gampang
buat belajar ekonomi terus buat cari jawaban juga kak. Kalo buat
main nanti pelajarannya buyar, tapi kadang make handphone.
buat chatting atau buat dengerin lagu sih ka kalo lagi bosen.
Sering sih ka punya paket tergantung promo. Iya ka terganggu,
kan penasaran itu notife apa gitu. Jadi ngeganggu belajar deh. iya
ka, makanya kadang kalo ada yang ga ngerti nyari di internet. Iya
ka, soalnya bisa buat buka internet, buka kalkulator dan bisa buat
nyimpen catetan juga. Iya ka kalo makenya terus-terusan mah, jadi
ga dengerin guru.”58
Berikut pemaparan JR mengenai alasan ia menggunakan
handphone untuk pembelajaran atau untuk hal lain :
“Buat main ka, soalnya kadang bosen di kelas, terus ada chatting
gitu dari temen. Sering ka punya paket data. Iya ka terganggu, tapi
sebisa mungkin saya tahan rasa penasarannya. iya ka, buat
nyelesain tugas. Iya ka, karena ada beberapa materi yang ga ada
di buku tuh, jadi dengan adanya handphone saya bisa buka
internet dan menyelesikan tugas tersebut. Iya ka terganggu karena
fokusnya sama handphone nanti.”59
MF mengungkapkan alasan ia lebih memilih menggunakan
handphone untuk belajar saat pembelajaran ekonomi. Berikut pemaparan
MF saat wawancara:
“Kalo pas pelajaran ekonomi lebih milih buat belajar, karena kalo
pas pelajaran mau mainan kan ga enak aja ka. Terus ada
waktunya juga kak kapan belajar dan kapan main. Sering ka punya
paket data. Iya ka terganggu, tapi sebisa mungkin saya tahan rasa
penasarannya. iya ka, buat nyelesain tugas. Iya ka, karena dengan
adanya handphone bisa buat nanya ke temen, terus bisa juga buat
kalkulator. Iya ka terganggu karena fokusnya sama handphon
bukanya belajar.”60
MA juga mengungkapkan alasan ia lebih memilih menggunakan
handphone untuk belajar saat pembelajaran ekonomi. Berikut pemaparan
MA saat wawancara:
58
Partisipan FAR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 59
Partisipan JR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 60
Partisipan MF, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
84
“Buat belajar ka karena kalo untuk main pas pelajaran ekonomi
bisa bahaya ka, bahayanya itu takut diambil ka. Terus kadang
catetan yang dipapan tulis kan difoto terus di share di group, jadi
saya buka handphon buat liat foto catetan untuk disalin ke buku
ka.. Sering punya paket data ka. Iya ka terganggu, soalnya
langsung saya buka jadi belajarnya kurang fokus deh. iya ka, buat
nyelesain tugas, buat cari informasi di internet. Iya ka, karena
dengan adanya handphone bisa nyari informasi di internet, bisa
buat kalkulator. Iya ka terganggu karena fokusnya sama
handphone bukanya belajar.61
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan faktor yang
mendukung penggunaan handphone dalam proses pembelajaran antara
lain adalah partisipan membutuhkan sumber belajar lain selain buku,
dengan adanya handphone mereka dapat membuka internet dan mencari
informasi yang mereka butuhkan. Partisipan membutuhkan media
pembelajaran yang praktis dan efisian, handphone digunakan sebagai alat
untuk memfoto catatan yang terdapat dipapan tulis untuk disalin di buku.
Didalam handphone terdapat kalkulator yang dibutuhkan untuk
menghitung. Selain itu guru ekeonomi di SMA A sangat disiplin, ia
hanya memperbolehkan peserta didik menggunakan handphone untuk
hal-hal yang mendukung proses pembelajaran.
Selanjutnya faktor yang menghalangi peserta didik menggunakan
handphone dalam proses pembelajaran di SMA A antara lain terdapat
beberapa peserta didik yang tidak suka menggunakan internet untuk
sumber belajar, karena mereka mengganggap informasi yang di internet
terkadang tidak jelas sumbernya darimana, sehingga ia lebih memilih
menggunakan buku sebagai sumber belajar. Selain itu rasa bosan yang
dialami mereka ketika proses pembelajaran ekonomi membuat mereka
menggunakan handphone untuk chatting atau membuka media sosial
lainnya. Mereka juga merasa terganggu apabila ketika proses
pembelajaran berlangsung, handphone mereka mendapat pemberitahuan
61
Partisipan RA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017
85
(notification). Itu membuat peserta didik terganggu dalam pembelajaran.
Untuk menghindari hal tersebut peserta didik mematikan nada di
handphone mereka, agar mereka tidak terganggu dengan adanya
pemberitahuan di handphone.
Berikut akan dipaparkan hasil wawancara yang dilakukan dengan
peserta didik di SMA B mengenai faktor apa saja yang menyebabkan
peserta didik menggunakan handphone untuk pembelajaran dan faktor
apa yang menyebabkan peserta didik menggunakan handphone untuk
bermain. Berikut pemaparan MA saat wawancara:
“Kalo di kelas sih seimbang ka, kadang buat nyari informasi di
internet kadang buat main. Tapi kalo aku lebih seneng
ngedengerin penjelasan dari bapaknya ka daripada nyari di
handphone atau dibuku. Paling kalo lagi ada tugas baru buka
internet. Kalo make handphone buat main saat pembelajaran
ekonomi karena kadang ada pesan gitu ka terus kalo lagi bosen.
Jadi daripada nanti tidur , tapi kalo pas istirahat mah full buat
mainan. Sering sih ka, tapi kalo lagi ga punya ya udah ga dimainin
tuh handphone. Ngga banget ka, kan aku mah tinggal buka aja. Iya
ka, makanya kalo ada yang aku ga ngerti aku cari di internet pake
handphone. Iya ka kalo pas lagi ada paket mah, tapi kalo lagi ngga
ada paket ya ngga. Kalo makenya terlalu sering sih iya ka, nanti
belajarnya ga fokus.62
Partisipan AE mengungkapkan alasan ia lebih memilih
menggunakan handphone untuk bermain. Berikut pemaparan AE saat
wawancara:
“Lebih sering saya pake buat main, karena kalo make handphone
buat belajar tuh kalo lagi ada tugas aja gitu. Terus kalo tugasnya
udah selesai ya dipake buat main. Kadang kalo lagi bosen di kelas
juga, aku pake handphone buat mainan ka. Sering punya paket
data sih ka. Ganggu ka, soalnya jadi pengen buka itu notife apa
dari siapa gitu. Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya
cari di internet pake handphone. Iya ka membantu, karena bisa
mencari informasi di internet buat ngerjain tugas. Terus ketika
62
Partisipan MA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
86
butuh kalkulator juga bisa pake kalkulator yang ada di handphone.
Iya ka, nanti aku jadi ga fokus sama pelajaran.”63
Berbeda dengan MA dan AE, FA lebih memilih menggunakan
handphone untuk pembelajaran. Berikut alasan yang dipaparkan oleh FA:
“Lebih sering saya pake buat belajar ka, soalnya kadang buat
ngebantu browsing di google. Tapi kalo di kelas bosen karena
bapaknya ngejelasinnya ga jelas terus cuman diulang-ulang itu itu
mulu ya kadang aku pake handphone buat mainan. Sering sih ka
punya paket data. Ganggu ka, soalnya jadi pengen buka itu notife
apa dari siapa gitu. Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti
saya cari di internet pake handphone. Iya ka, karena kalo belajar
sambil mainan handphone ga fokus. Iya ka membantu, karena bisa
mencari informasi di internet buat ngerjain tugas. Ngebantu saya
juga buat memahami materi. Terus ketika butuh kalkulator juga
bisa pake kalkulator yang ada di handphone.”64
Alasan AR lebih memilih menggunakan handphone untuk
bermain. Berikut kutipan AR saat wawancara:
“Lebih sering saya pake buat main, karena belajarnya jarang-
jarang. Sering sih ka, tapi kalo udah abis harus nunggu seminggu
dulu, baru beli paket lagi. Ngga ka, saya tetep lanjut belajar kalo
ada notife dari handphone. Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga
ngerti saya cari di internet pake handphone. Iya ka membantu,
karena bisa mencari informasi di internet buat ngerjain tugas.
Ngebantu saya juga buat memahami materi. Iya ka, akunya jadi
males-malesan kalo kebanyakan make handphone buat mainan.”65
DA juga mengungkapkan alasan lebih sering menggunakan
handphone untuk bermain. Berikut pemaparan DA:
“Lebih sering saya pake buat main, karena kadang ada chat gitu
dari temen, jadi keasikan chating deh. Iya ka sering punya paket
data. Iya ka terganggu, soalnya kalo ada chat dari temen nanti
jadi pengen ngebales dan ga ngedengerin guru yang lagi jelasin.
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet
pake handphone. Iya ka dengan adanya handphone kita bisa cari
63
Partisipan AE, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 64
Partisipan FA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 65
Partispan AR, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
87
informasi atau contoh soal di internet. Iya ka, jadi pengen buka
handphone”66
Sama dengan AR, BS juga mengungkapkan alasan lebih memilih
menggunakan handphone untuk bermain. Berikut pemaparan BS:
“Lebih sering saya pake buat main, karena buat refreshing aja.
Apalagi kalo lagi bosen ka. Sering ka punya. Ngga ka, kan
handphonenya saya silent. Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga
ngerti saya cari di internet pake handphone. Iya ka dengan adanya
handphone kita bisa cari informasi di internet. Iya ka terganggu,
soalnya kalo ada chat dari temen nanti jadi ga fokus
belajarnya.”67
Dari pemaparan partisipan di atas dapat disimpulkan faktor yang
mendukung pemanfaatan handphone untuk proses pembelajaran adalah
peserta didik membutuhkan handphone untuk mencari informasi terkait
pelajaran yang sedang dipelajari dengan membuka internet. Peserta didik
juga dapat menggunakan kalkulator yang terdapat di handphone. Guru
ekonomi mereka pun memperbolehkan mereka menggunakan handphone
selama proses pembelajaran.
Selanjutnya faktor yang menghalangi peserta didik menggunakan
handphone untuk pembelajaran adalah mereka terlalu asyik ketika sudah
melakukan chatting atau membuka media sosial lainnya. Ketika mereka
tidak memiliki paket internet juga membuat mereka tidak dapat
mengakses internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Guru
ekonomi mereka kurang tegas dalam mengatur penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pemanfaatan handphone dalam pembelajaran ekonomi pada peserta
didik kelas XI SMA A dan SMA B
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai perbedaan pemanfaatan
handphone dalam pembelajaran ekonomi pada peserta didik kelas SMA
66
Partisipan DA, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017 67
Partisipan BS, Wawancara Pelajar SMA B, Senin 14 Agustus 2017
88
A dan SMA B. Pada SMA A peserta didik menggunakan handphone
untuk mendukung proses pembelajaran ekonomi yaitu untuk mencari
informasi terkait materi yang sedang dipelajari dengan cara bertanya ke
teman ataupun membuka internet, untuk menanyakan tugas sekolah,
untuk menyimpan jadwal pelajaran, untuk menghitung menggunakan
kalkulator, dan juga untuk menyimpan catatan materi yang sedang
dipelajari. Namun ada sebagian peserta didik yang menggunakan
handphone untuk menyalin jawaban temannya ketika ada tugas.
Peserta didik di SMA B juga memanfaatkan handphone dalam
proses pembelajaran ekonomi. Bentuk pemanfaatan handphone dapat
berupa untuk mencari informasi di internet, untuk menanyakan tugas
kepada temannya, untuk menyimpan jadwal pelajaran dan jadwal
ulangan juga untuk menyimpan materi ekonomi dengan cara memfoto
materi yang sedang dipelajari. Dari penggunaan tersebut partisipan sudah
mampu menggunakan handphone untuk mendukung proses pembelajaran
ekonomi. Namun sebagian besar peserta didik di SMA B menggunakan
handphone untuk menyontek, untuk mennyalin jawaban temannya ketika
ada tugas, untuk mmbuka youtube, bermain game, mendengarkan musik
dan membuka sosial media.
Ahmad Fadilah melakukan penelitian mengenai Pengaruh
Penggunaan Alat Komunikasi Handphone Terhadap Aktivits Belajar
Siswa SMP Negeri 66 Jakarta Selatan, yang menghasilkan penelitian
yaitu semakin banyak siswa menggunakan alat komunikasi handphone
maka semakin berdampak negatif terhadap aktivitas belajar siswa di
SMP Negeri 66 Jakarta selatan. Tetapi dalam penelitian yang dilakukan
peneliti penggunaan handphone juga dapat mendukung proses
pembelajaran ekonomi. Handphone dapat digunakan oleh peserta didik
untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan membuka internet,
menggunakan kalkulator atau pun menggunakan handphone untuk
menyimpan materi pembelajaran.
89
Peserta didik di SMA A sudah mampu memanfaatkan handphone
untuk mendukung proses pembelajaran ekonomi. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti bahwa
sebagian peserta didik di SMA A hanya menggunakan handphone untuk
hal-hal yang positif seperti untuk memotret catatan dan menyalinnya ke
buku, untuk mencari informasi terkait materi pelajaran di internet,
menggunakan kalkulator untuk menghitung dan untuk menyimpan
jadwal pelajari. Peserta didik di SMA A, tidak berani menggunakan
handphone pada pembelajaran ekonomi tanpa seizin guru, karena
gurunya sangat disiplin. Sehingga mereka memiliki rasa takut ketika
akan menggunakan handphone untuk bermain.
Berbeda dengan SMA A, bentuk pemanfaatan handphone di SMA
B dapat berupa untuk mencari informasi di internet, untuk menanyakan
tugas kepada temannya, untuk menyimpan jadwal pelajaran dan jadwal
ulangan juga untuk menyimpan materi ekonomi dengan cara memfoto
materi yang sedang dipelajari. Meskipun peserta didik di SMA B juga
mamfaatkan handphone untuk mendukung proses pembelajaran terdapat
sebagian besar peserta didik di SMA B menggunakan handphone untuk
menyontek, untuk menyalin jawaban temannya ketika ada tugas, untuk
membuka youtube, bermain game, mendengarkan musik dan membuka
sosial media. Padahal pada saat pembelajaran ekonomi terdapat guru,
mereka secara terang-terangan mengunakan handphone untuk bemain.
Berdasarkan informasi ynag didapat oleh peneliti guru ekonomi di SMA
B kurang disiplin, guru tersebut hanya menegur sekali setelah itu
membiarkan peserta didik menggunakan handphone.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemanfaatan handphone dalam
proses pembelajaran ekonomi di SMA A dan SMA B. Dalam penelitian
ini sudah terlihat bahwa kedua sekolah telah memanfaatakan handphone
dalam proses pembelajaran ekonomi. Hanya saja pemanfaatan
handphone masih sangat sederhana. Perlu adanya pengembangan
90
mengenai pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran. Siti
Fatimah melakukan penelitian mengenai pengembangan mobile learning
berbasis android pada mata pelajaran bahasa inggris untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas x TKJ Hidayah Semarang, yang menghasilkan
penelitian bahwa mobile learning berbasis android sangat diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran bahasa inggris dan efektif
digunakan dalam pembelajaran.
Selain Siti Fatimah, terdapat penelitian dari Siti Shofiyah mengenai
Pengaruh Penggunaan Android dan E-Learning Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang. Penggunaan android
dan e-learning ini secara bersama-sama akan menghasilkan hasil belajar
siswa. Artinya jika penggunaan android dan e-learning sebagai sumber
dan media dalam proses pembelajaran dimaksimalkan, maka hasil belajar
mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang akan
meningkat secara optimal. Serupa dengan hasil penelitian yaitu
handphone dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.
Bahkan dengan penggunaan handphone tersebut, guru ekonomi dapat
mengembangkan mobile learning untuk mendukung proses pembelajaran
ekonomi. Guru perlu melakukan pemanfaatan dan pengembangan media
pembelajaran guna menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan
dalam penyampaian materi pembelajaran.
2. Latar belakang sekolah terhadap tingkat pemanfaatan handphone
yang berbeda dalam pembelajaran ekonomi
Pada bagian ini akan dibahas mengenai apakah latar belakang
sekolah yang berbeda memiliki tingkat pemanfaatan handphone yang
berbeda dalam pembelajaran ekonomi. Peneliti melakukan penelitian di
SMA A yang merupakan sekolah negeri dan sekolah rujukan nasional,
sedangkan SMA B merupakan sekolah berstatus swasta. Di SMA A
tenaga kependidikan terdiri dari guru PNS sebanyak 46 dan non PNS
sebanyak 10. Sarana dan pra sarana serta kondisi sekolah di SMA A yang
kondusif pun sudah mendukung bahwa proses pembelajaran dapat
91
belangsung dengan baik. Sedangkan di SMA B tenaga kependidikannya
terdiri dari 5 PNS dan 18 non PNS. Sarana dan prasarana di SMA B
kurang mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efektif.
Dua sekolah ini pun memiliki iklim akademik yang berbeda.
Dimana iklim akademik SMA A lebih disiplin dibanding budaya
akademik di SMA. Hal tersebut dapat dilihat dari pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti. Iklim akademik di SMA terlihat dari hubungan
yang dilakukan antara guru dan peserta didik ataupun antar peserta didik.
Guru di SMA A lebih disiplin mengenai penggunaan handhpone dalam
proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi sekolah
yang memang sangat disiplin mengenai penggunaan handphone dalam
proses pembelajaran. Seperti kita ketahui iklim akademik di sekolah
swsta dapat dikatakan bebas. Kita lihat dari hubungan antara guru dan
peserta didik ataupun antar peserta didik. Guru-guru di sekolah yang
berbasis swsta biasanya membebaskan peserta didik dalam penggunaan
handphone. Meskipun dalam peraturan di sekolah, peserta didik tidak
boleh menggunakan handphone dalam proses pembelajaran, pada
kenyataannya guru membolehkan peserta didik menggunakan handphone
dala proses pembelajaran. Bahkan terdapat guru yang membiarkan
penggunaan handphone yang tidak berkaitan dengan pembelajaran.
Dapat dilihat dari tenaga kependidikan di masing-masing sekolah.
Kondisi lingkungan sekolah pun kurang kondusif karena masih
satu lingkungan dan satu gedung dengan sekolah lain. Lingkungan
sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar seperti
yang dikemukakan oleh Tutick Rahmawati dan Daryanto mengenai
faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor eksternal yaitu:
“Lingkungan sekolah yang terdiri dari guru, administrasi dan
teman-teman sekelas akan mempengaruhi proses belajar peserta
92
didik. Hubungan yang baik diantara ketiganya akan menimbulkan
motivasi bagi peserta didik untuk belajar.” 68
“Lingkungan Instrumental adalah perangkat belajar yang dapat
digunakan oleh peserta didik. Pertama, hardware seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahrga dan
lain sebagainya. Kedua, software seperti kurikulum, peraturan
sekolah, silabus, buku panduan dan lainnya.”69
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kedua sekolah tersebut
memiliki peraturan masing-masing mengenai penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran. Pada SMA A peserta didik diperbolehkan
membawa handphone ke sekolah namun tidak boleh digunakan saat
pembelajaran sedang berlangsung. Namun terdapat pengecualian dalam
hal ini, yaitu peserta didik boleh menggunakan handphone ketika
mendapat izin dari guru yang bersangkutan. Apabila peserta didik
ketahuan menggunakan handphone untuk bermain saat pembelajaran
berlangsung tanpa seizin guru, maka akan dikenakan sanksi berupa
handphone diamankan dan diambil orang tua, peserta didik membuat
surat perjanjian di atas materai Rp6.000 dan akan mendapatkan
penambahan poin.
Sama halnya dengan SMA A, pada SMA B peserta didik
diperbolehkan membawa handphone ke sekolah namun tidak boleh
digunakan saat pembelajaran sedang berlangsung kecuali mendapat izin
dari guru yang bersangkutan. Apabila peserta didik ketahuan
menggunakan handphone tanpa seizin guru saat pembelajaran
berlangsung, maka akan dikenakan sanksi berupa penambahan poin
sebesar 5 poin.
Namun peraturan tersebut akan berjalan apabila guru dapat
mengontrol penggunaan handphone dalam proses pembelajaran. Guru
yang selalu bersama peserta didik dan mengetahui bagaimana
pemanfaatan handphone dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
68
Tutick Rahmawati dan Daryanto, op., cit, h. 38. 69
Ibid., h. 32.
93
penelitian guru di SMA A sangat disiplin sehingga jarang peserta didik
yang menggunakan handphone dalam proses pembelajaran ekonomi.
Peserta didik di SMA A hanya akan menggunakan handphone ketika
handphone tersebut memang dibutuhkan.
Jadi latar belakang sekolah yang berbeda memiliki tingkat
pemanfaatan handphone yang berbeda dalam proses pembelajaran
ekonomi. Karena lingkungan sekolah dan kondisi sekolah seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, akan mempengaruhi berjalan
atau tidaknya proses pembelajaran ekonomi yang baik.
3. Faktor-faktor yang membuat sebagian peserta didik memanfaatkan
handphone untuk pembelajaran ekonomi dan sebagian lagi tidak
memanfaatkannya untuk pembelajaran ekonomi.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa seperti yang
dikemukakan oleh Tutick Rahmawati dan Daryanto yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologi dan aspek
psikologi. Faktor psikologi terbagi lagi menjadi intelegensi, perhatian,
minat dan motivasi. Faktor eksternal terdiri dari aspek sosial dan aspek
non sosial. Faktor sosial terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Selanjutnya
faktor non sosial terbagi menjadi lingkungan alamiah, lingkungan
instrumen dan faktor mata pelajaran.70
Faktor internal yang mempengaruhi siswa menggunakan
handphone untuk mendukung proses pembelajaran adalah adanya minat
dan motivasi dari siswa untuk belajar. Dalam penelitian ini berupa minat
dan motivasi siswa untuk mencari sumber belajar selain buku, seperti
untuk membuka internet dan mencari informasi tekait materi
pembelajaran. Hal ini serupa dengan pemaparan FA dan JR yaitu :
70
Ibid., h. 25-32
94
“Iya ka make handphone buat buka internet, kalo lagi ngerjain
tugas terus ada yang bingung jawabannya, jadi buka internet deh.
Iya ka,kadang nanya tugas di grup kelas”71
“Buat belajar ka kalo pas pelajaran ekonomi mah, misalnya buat
mencari informasi tentang rumus atau cara yang lebih gampang
buat belajar ekonomi terus buat cari jawaban juga kak.72
Hal tersebut serupa dengan yang dikemukakan oleh Tutick
Rahmawati dan Daryanto menganai faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa :
“Jika bahan belajar sesuai dengan minat peserta didik maka hasil
belajarnya akan lebih baik. Karena apabila peserta didik memiliki
minat dengan bahan pelajarannya, maka dia akan senang
belajarnya. Dalam proses belajar perlu diperhatikan hal apa yang
mendorong peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Motivasi
intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
peserta didik yang dapat mendorongnya melakukan tindkaan
belajar.”73
Berdasarkan hasil penelitin yang diperoleh, faktor-faktor yang
membuat sebagian peserta didik menggunakan handphone untuk
pembelajaran ekonomi adalah peserta didik membutuhkan handphone
untuk mencari informasi terkait pelajaran yang sedang dipelajari dengan
membuka internet. Terkadang peserta didik tidak menemukan informasi
di buku cetak atau LKS yang mereka miliki, sehingga peserta didik
menggunakan handphone untuk membuka internet. Peserta didik juga
dapat menggunakan kalkulator yang terdapat di handphone untuk
menghitung. Peserta didik juga mengatakan bahwa mereka menggunakan
handphone untuk memotret catatan dipapan tulis atau mengambil foto
catatan tersebut di grup sosial media, karena catatan dipapan tulis tidak
terlihat. Selain itu guru ekonomi mereka pun memperbolehkan mereka
menggunakan handphone selama proses pembelajaran.
71
Partisipan FA, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 72
Partisipan JR, Wawancara Pelajar SMA A, Selasa 22 Agustus 2017 73
Tutick Rahmawati dan Daryanto, op.cit., h. 28-29.
95
Selanjutnya faktor yang menghalangi peserta didik menggunakan
handphone untuk pembelajaran adalah mereka terlalu asik ketika sudah
melakukan chatting atau membuka media sosial lainnya. Ketika mereka
tidak memiliki paket internet juga membuat mereka tidak dapat
mengakses internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Guru
ekonomi mereka kurang tegas dalam mengatur penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut serupa dengan teori Tutick Rahmawati dan Daryanto
mengenai faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor eksternal yaitu:
“Lingkungan sekolah yang terdiri dari guru, administrasi dan
teman-teman sekelas akan mempengaruhi proses belajar peserta
didik. Hubungan yang baik diantara ketiganya akan menimbulkan
motivasi bagi peserta didik untuk belajar.” 74
“Lingkungan Instrumental adalah perangkat belajar yang dapat
digunakan oleh peserta didik. Pertama, hardware seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahrga dan
lain sebagainya. Kedua, software seperti kurikulum, peraturan
sekolah, silabus, buku panduan dan lainnya.”75
Berdasarkan hasil penelitian Siti Shofiyah, penggunaan
handphone dapat meningkatkan hasil belajar siswa meskipun penerapan
e-learning tidak menyebabkan peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS, karena penerapan e-learning masih bersifat sederhana,
ketersediaan materi IPS masih minimum, pembelajaran masih berpusat
pada guru.76
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti di dua sekolah ini penerapan e-learning masih sangat sederhana.
Sehingga guru perlu mengembangkan penerapan e-learnng di masing-
masing sekolah agar dapat menunjang proses pembelajaran dengan baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa guru berpengaruh pada pemanfaatan
handphone dalam proses pembelajaran. Jika guru mampu mengontrol
74
Ibid., h. 38. 75
Ibid., h. 32. 76
Siti Sofiyah, op., cit, h. 96.
96
siswanya agar dapat memanfaatkan handphone sebaik-baiknya, maka
handphone tidak akan mengganggu terjadinya proses pembelajaran.
E. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti melakukan penelitian di dua sekolah yang lokasinya tidak
berdekatan membuat peneliti memerlukan waktu yang lama.
2. Sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara
dengan peserta didik.
3. Keterbatasan waktu saat pengambilan data karena guru ekonomi
yang memiliki waktu terbatas.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menemukan terdapat perbedaan pemanfaatan
handphone dalam proses pembelajaran ekonomi antara dua sekolah
yang diteliti. Di SMA A, peserta didik mampu memanfaatkan
handphone untuk pembelajaran, sedangkan di SMA B, peserta
didik kurang memanfaatan handphone untuk pembelajaran.
2. Latar belakang sekolah yang meliputi lingkungan sekolah dan iklim
akademik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
berjalan baik atau tidaknya proses pembelajaran ekonomi. Guru,
teman satu kelas dan suasana sekolah yang kondusif akan
mempengaruhi proses belajar peserta didik. Sehingga latar
belakang sekolah yang berbeda memiliki tingkat pemanfaatan
handphone yang berbeda.
3. Faktor-faktor yang membuat sebagian peserta didik menggunakan
handphone untuk pembelajaran ekonomi adalah peserta didik
membutuhkan handphone untuk mencari informasi terkait
pelajaran yang sedang dipelajari dengan membuka internet. Peserta
didik membutuhkan handphone untuk menghitung, memotret
catatan dipapan tulis atau mengambil foto catatan tersebut di grup
sosial media, karena catatan dipapan tulis tidak terlihat. Itu
dimungkinkan karena guru ekonomi memperbolehkan siswa
menggunakan handphone selama proses pembelajaran. Selanjutnya
faktor yang menghalangi peserta didik menggunakan handphone
98
untuk pembelajaran adalah siswa terkadang terlalu asyik membuka
media sosial dan melakukan chatting. Ketika peserta didik tidak
memiliki paket internet juga membuat siswa tidak dapat mencari
informasi yang dibutuhkan.Yang paling utama ialah guru ekonomi
membiarkan penggunaan handphone meski tak terkait
pembelajaran.
B. Implikasi
Berdasarkan pemamaparan hasil penelitian di atas, dapat
diimplikasikan terhadap hal berikut:
1. Ketegasan guru dalam mengatur pemanfaatan handphone dalam
proses pembelajaran ekonomi sangat diperlukan agar peserta didik
dapam memanfaatkan handphone sebaik mungkin.
2. Penggunaan handphone untuk mencari informasi yang dibutuhkan
oleh peserta didik sangat membantu proses pemebelajaran, dengan
begitu guru dapat memanfaatkan handphone sebagai alat dalam
mengembangkan mobile learning berbasis android.
C. Saran
Dari penelitian diatas dapat diberikan beberapa saran, antara
lain:
1. Guru dapat mengembangkan handphone sebagai media
pembelajaran seperti menggunkan mobile learning untuk
mendukung proses pembelajaran.
2. Guru hendaknya lebih tegas dalam mengatur penggunaan
handphone dalam proses pembelajaran.
3. Sekolah hendaknya memberikan fasilitas seperti wi-fi dengan baik.
4. Siswa hendaknya mampu memanfaatkan handphone dengan tepat
dalam proses pembelajaran.
99
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015.
Ariani, Niken dan Dany Hryanto. Pembelajarn Multimedia di Sekolah. Jakarta:
Prestsi Pusatkaraya, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
B. Uno, Hamzah dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. tt.p: Bumi Aksara, t.t.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,
2011.
Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011.
Davis, Barbara Gross. Perangkat Pembelajaran : Teknik Memepersiapkan dan
Melakasanakan Pembelajaran yang Efektif, Terj. Dari Tools for
Teaching oleh Elok Dianike. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
Faturrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT
Refika Aditama, 2007.
Gunawan, Imam. Metode Pnelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Mahmud, Marzuki. Landasan Pendidikan. Jakarta: Haja Mandiri, 2014.
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2013.
100
Pendit, Putu Laxman. Perpustakan Digital dari A-Z. Jakarta: Cita Karyakarsa
Mandiri, 2008.
Rahmawati,Tutick dan Daryanto. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang
Mendidik. Yogyakarta: Gava Media, 2015.
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo
Perasada, 2015.
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
Suartama, I Kadek dan I Dewa Kade Tastra. E-Learning Berbasis moodle.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sunarno, Adi. Telephone Courtesy : Panduan Kesopanan Bertelpon secara
Internasional di Kantor, Rumah, dan Ponsel. Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia, 2014.
Zaki, Ali. E-Lifestyle: Memnfaatkan Beragam Perangkat Teknologi Digital.
Jakarta: Salemba Infotek, 2008.
101
Jurnal:
Majid, Abdul. Mobile Learning. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2012.
Nikmah, Astin. Dampak Penggunaan Handphone terhadap Prstasi Siswa. E-Jurnal
Dinas Pendidikan Kota Surabaya: Vol. 5, h. 2-3.
S, Ratna Tiharita. Pemanfaatan Teknik Kerjasama Kolaboratif Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Guna Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa.
Sosiodidaktika, Vol. 3, No. 1, 2015.
Sarrab, Mohamed dkk. Mobile Learning (M-Learning) and Educational
Environments. International Journal of Distributed and Parallel Systems
(IJDPS) Vol. 3, No.4,2012.
Turino dkk. E-Learning Bahasa Inggris Bebasis Web. Jurnal Teknologi Informasi
Volume 2, no. 2, Oktober: 2009.
Veronika, Desi. Pengaruh Penggunaan Telepon Selular sebagai Media
Komunikasi terhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda. Ejournal
Ilmu Komunikasi Volume 1, no.2 2013.
Zyainuri dan Eko Marpanji. Penerapan E-Learning Moodle untuk Pembelajaran
Siswa yang Melaksanakan Prakerin. Jurnal Penididkan Vokasi Vol. 2, no.
3, November: 2012.
Skripsi:
Irfiantoro, Yudha. Pemanfaatan Mobile Learning Berbasisi Adobe Intergrated
Runtime Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Sistem
Pencernaan.Skripsi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, (2016).
102
Paramita, Lilian. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Altruisme
Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fitk UIN Syarif Hifayatullah Jakarta.
Skripsi S1, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Shofiyah, Siti. Pengaruh Penggunaan Android Dan E-Learning Terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPS siswa kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang.
Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang, 2016.
PEDOMAN OBSERVASI
Pedoman Observasi di dalam Kelas
No. Aspek yang diamati Deskrpisi 1. Keiatan Proses Pembelejaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-
guru
- Inisiatif siswa untuk
mencari infomasi terkait
materi pelajaran
menggunakan handphone
.
b. Pendekatan/Strategi Belajar
- Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
- Memotret catatan yang
ada di papan tulis dengan
handphone
c. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
- Penggunaan handphone
dalam proses
pembelajaran
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber
belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media
pembelajaran
d. Penilaian Proses
- Mengerjakan
tugas/latihan yang
diberikan guru dengan
menggunakan handphone
Pedoman Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam
istirahat
`
Pedoman Wawancara Guru Ekonomi
1. Sudah berapa lama bapak/ibu
menjadi guru?
2. Apa jenjang pendidikan terakhir
bapak/ibu ?
3. Apa program studi pendidikan
bapak/ibu saat melaksanakan
pendidikan ?
4. Dimanakah bapak/ibu menuntut
ilmu sewaktu pendidikan ?
5. Media apa yang sering bapak/ibu
sering pakai dalam pembelajaran?
6. Apakah bapak/ibu mengizinkan
siswa membuka handphone saat
pembelajaran berlangsung?
7. Apakah bapak/ibu
menginstruksikan siswa untuk
mencari informasi menggunakan
handphone saat pembelajaran?
8. Apakah bapak/ibu pernah
memberikan tugas melalui media
sosial?
9. Bagaimana pendapat ibu mengenai
pemanfaatan handphone saat proses
pembelajaran?
Pedoman Wawancara Guru Bimbingan Konseling
1. Sudah berapa lama ibu mengajar di
SMA B?
2. Apa jenjang pendidikan terakhir ibu?
3. Dimana ibu melaksanakan
pendidikan terakhir?
4. Apa program sttudi yang ibu ambil
saat kuliah?
5. Apakah sekolah sering melakukan
razia handphone di kelas?
6. Apakah pernah terjadi pelanggaran
terkait dengan penggunaan
handphone di sekolah?
7. Apakah hukuman yang didapat
apabila siswa melakukan
pelanggaran terkait dengan
penggunaan handphone di sekolah?
8. Apakah ibu memiliki data terkait
pelanggaran penggunaan handphone
di sekolah?
9. Apkah ibu memiliki daftar anak-anak
yang melakukan pelanggaran
penggunaan handphone di sekolah?
Pedoman Wawancara Peserta Didik
No. Jenis Data yang dikumpulkan Pertanyaan
1. Siswa dan Handphone (Ini
bertanya antara lain tentang sejak
kapan punyai handphone, berapa
jam kira2 menggunakan
handphone, untuk apa)
Apakah kamu memiliki
handphone?
Sejak kapan kamu memiliki
handphone?
Berapa jam kira-kira kamu
menggunakan handphone
dalam sehari?
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk bermain
game dan membuka media
sosial ?
2. Kebijakan Sekolah tentang
Handphone (Untuk mendalami
tentang aturan-aturan sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
Apakah sekolah
memperbolehkan siswa
membawa handphone?
Apakah sekolah menyediakan
wifi?
3. Guru, Handphone, dan
Pembelajaran (Ini mendalami
sejauhmana guru membuat siswa
memanfaatkan atau tidak
memanfaatkan handphonep untuk
belajar)
Apakah guru kamu
memperbolehkan kamu
menggunakan handphone pada
saat pembelajaran?
Apakah kamu ditegur ketika
menggunakan handphone
untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Apakah guru kamu menyuruh
menggunakan handphone
untuk mencari informasi yang
dibutuhkan?
Apakah guru kamu
memberikan informasi terkait
tugas melalui handphone?
4. Siswa, Handphone, dan
Pembelajaran ( Ini mengkaji
sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan handphone untuk
belajar)
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk mencari
informasi mengenai pelajaran
ekonomi?
Apakah kamu menanyakan
tugas sekolah menggunakan
handphone?
Apakah kamu menggunakan
handphone untuk mencatat
daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Apakah kamu lebih termotivasi
untuk menyelesaikan tugas
dengan menggunakan
handphone?
Apakah kamu menyontek
menggunakan handphone?
Apakah guru kamu memainkan
handphone saat mengajar?
Apakah kamu mencatat materi
pelajaran di handphone?
5. Faktor-faktor dan Alasan-alasan
yang Mendukung dan
Menghalangi Handphone untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat
penting untuk menjawab
pertanyaan mengpa sebagian
siswa memanfaatkan handphone
untuk belajar sedang sebagian
lainnya tidak memanfaatkannya
untuk belajar?)
Apakah kamu lebih sering
menggunakan handphone
untuk belajar atau untuk
bermain saat pembelajaran
ekonomi?
Apakah kamu sering memiliki
paket data untuk internet?
Apakah kamu merasa
terganggu jika ada notife di
handpnone saat belajar ?
Apakah penggunaan
handphone memotivasi kamu
untuk mendapat nilai akademik
yang tinggi?
Apakah handphone
membuat kegiatan belajar
anda menjadi lebih baik?
Apakah penggunaan
handphone secara terus
menerus dapat mengganggu
proses pembelajaran?
HASIL OBSERVASI
Aktifitas/Kejadian : Penggunaan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi kelas
XI IPS 3 SMA A
Tempat : Ruang Kelas XI IPS 3 SMA A
Subjek : Siswa XI IPS 3 SMA A dan guru Ekonomi
Tanggal : Jum’at, 18 Agustus 2017
Waktu : 06.45 WIB
Instrumen Observasi di Kelas
No. Aspek yang diamati Deskrpisi
1. Pra Pembelajaran
a. Tempat duduk masing-masing
siswa
b. Kesiapan siswa menerima
pembelajaran
Pengaturan tempat duduk tertata rapi karena
telah diatur sedemikian rupa. Peserta didik
cukup siap untuk memulai pembelajaran
terlihat adanya perhatian peserta didik
ketika guru sedang berbicara didepan kelas..
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
a. Menjawab pertanyaan guru
b. Mendengarkan penjelasan
tentang kompetensi yang hendak
dicapai
Sebelum menjelaskan materi yang akan
dipelajari, guru memberikan beberapa
pertanyaan untuk peserta didik agar mereka
dapat fokus pada apa yang guru sampaikan.
Peserta didik memberikan perhatian saat
guru menjelaskan apa yang akan dipelajari
hari ini dan menjawab pertanyaan yang guru
berikan.
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Memperhatikan penjelasan
materi pelajaran
- Bertanya saat proses
penjelasan materi
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-guru
- Inisiatif siswa untuk
mencari infomasi terkait
materi pelajaran
menggunakan handphone
Saat guru menjelaskan materi pelaajaran,
banyak peserta didik yang memperhatikan
dengan baik. Karena sebelumnya peserta
didik sudah mencatat apa yang akan guru
jelaskan. Namun ada sebagian peserta didik
yang mencatat dan mendengarkan penjelasan
guru secara bersamaan. Dalam kegiatan
pembelajaran terjadi interaksi antar peserta
didik seperti bertanya mengenai tulisan
dipapan tulis terkait materi pelajaran karena
dianggap kurang jelas. Ada juga yang
meminta corection tab kepada temannya.
Ada beberapa peserta didik yang bertanya
terkait materi yang sedang dipelajari. Pada
saat pembelajaran ada beberapa peserta didik
yang menggunakan handphone untuk
memfoto catatan yang dipapan tulis, lalu
menyalinnya di buku. Selain itu handphone
juga digunakan untuk bercermin, membuka
instagram, membuka line, melihat foto-foto
dan video serta untuk chatting.
b. Pendekatan/Strategi Belajar
- Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
- Memotret catatan yang ada
di papan tulis dengan
handphone
Dalam proses pembelajaran, siswa menulis
catatan yang diberikan oleh guru. Terdapat
juga siswa yang memotret catatan tersebut
untuk kemudian disalin dibuku masing-
masing. Hal tersebut terjadi karena terdapat
beberapa siswa yang tidak bisa melihat
dengan jelas tulisan di papan tulis.
c. Pemanfaatan handphone
sebagai Media
Pembelajaran/Sumber belajar
- Penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber
belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media pembelajaran
Dalam pembelajaran ekonomi mengenai
pendapatan nasional, sebagian peserta didik
menggunakan handphone untuk memfoto
catatan yang terdapat dipapan tulis, lalu
menyalin catatan tersebut di buku. Namun
ada juga yang mendapatkan foto catatan
materi dari grup kelas mereka. Jadi catatan
yang difoto, dibagikan di grup kelas. Guru
membolehkan siswa menggunakan
handphone untuk mecari informasi terkait
materi yang sedang dipelajari. Dan untuk
keperluan pembelajaran lainnyas seperti
kalkulator.
d. Penilaian
- Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru dengan
menggunakan handphone
- Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Ketika guru melontarkan pertanyaan,
terdapat beberapa siswa yang berusaha
menawab pertanyaan tersebut tanpa
diperintah oleh guru.
Peserta didik memanfaatkan handphone
dalam mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.
4. Penutup Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari.
Instrumen Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam
istirahat
Pada saat jam istirahat yang belangsung 30
menit, beberapa siswa ada yang
menggunakan handphone untuk membuka
sosial media seperti whatsapp, instagram,
youtobe dan lainnya. Selain itu ada sebagian
peserta didik juga menggunakan kalkulator
yang terdapat dihandphone untuk
menghitung.
HASIL OBSERVASI
Aktifitas/Kejadian : Penggunaan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi kelas
XI IPS 1 SMA B
Tempat : Ruang Kelas XI IPS 1 SMA B
Subjek : Siswa XI IPS 1 SMA B dan guru Ekonomi
Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017
Waktu : 08.45 WIB
Instrumen Observasi di Kelas
No. Aspek yang diamati Deskrpisi
1. Pra Pembelajaran
a. Tempat duduk masing-masing
siswa
b. Kesiapan menerima pembelajaran
Pengaturan tempat duduk tertata rapi. Peserta
didik cukup siap untuk memulai pembelajaran
terlihat adanya perhatian peserta didik ketika
guru sedang berbicara didepan kelas..
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
a. Menjawab pertanyaan guru
b. Mendengarkan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai
Sebelum menjelaskan materi yang akan
dipelajari, guru memberikan beberapa nasihat
untuk peserta didik. Peserta didik memberikan
perhatian saat guru menjelaskan apa yang akan
dipelajari hari ini dan menjawab pertanyaan yang
guru berikan.
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Memperhatikan penjelasan
materi pelajaran
- Bertanya saat proses
penjelasan materi
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-guru
- Inisiatif siswa untuk mencari
infomasi terkait materi
pelajaran menggunakan
handphone
Saat guru mulai menjelaskan materi yang
dipelajari, ada sebagian peserta didik yang
mendengarkan dengan baik dan ada pula yang
sibuk dengan aktivitas lain seperti ngobrol
dengan teman sebangku dan menggunakan
handphone untuk membuka media sosial seperti
wathsapp, intragram dan lainnya. Selain
menggunaan handphone untuk membuka akun
media sosial mereka, ada beberapa peserta didik
yang menggunakan handphone untuk berfoto,
mendengarkan musik, menonton dan bermain
game. Pada saat pembelajran berlangsung
terdapat beberpa siswa yang bertanya untuk
mendapat penjelasan terkit materi yang sedang
dipelajari. Selain itu peserta didik juga
menggunakan handphone untuk mencari
informasi di internet terkait materi ekonomi.
Namun ada sebagian siswa yang menggunakan
handphone untuk menyalin jawaban temannya.
b. Pendekatan/Strategi Belajar
- Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
- Memotret catatan yang ada
di papan tulis dengan
Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa
memncatat apa yang dijelaskan oleh guru. Bahka
terdapat beberapa siswa yang memotret catatan
tersebut.
handphone c. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar
- Penggunaan handphone dalam
proses pembelajaran
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media pembelajaran
Dalam pembelajaran ekonomi mengenai
ketenagakerjaan, peserta didik dibagi menadi
bebrapa kelompok dan mengerjakan tugas yang
telah dibagikan oleh guru. Mereka menggunakan
buku sebagai sumber belajar. Selain itu mereka
menggunakan handphone untu membuka internet
terkait materi ketenagakerjaan. Guru
membolehkan siswa menggunakan handphone
untuk mecari informasi terkait materi yang
sedang dipelajari.
d. Penilaian
- Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru dengan
menggunakan handphone
- Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Terdapat siswa yang menjawab ketika guru
memberikan pertanyan dan ada juga sebagian
yang hanya mendengarkan tanpa memberikan
pendapatnya. Ketika diberikan latihan, terdapat
siswa yang memanfaatkan handphone untuk
mencari informasi di internet.
4. Penutup
- Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Ketika proses pembelajaran berakhir, siswa
mendengarkan kesimpulan yang diberikan oleh
guru.
Instrumen Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam istirahat Pada saat jam istirahat yang belangsung 30
menit, beberapa siswa ada yang menggunakan
handphone untuk membuka sosial media seperti
whatsapp, instagram, youtobe dan lainnya. Selain
itu ada beberpa siswa yang menggunakan
handphone untuk menonton, mendengarkan
musik dan melihat gambar-gambar yang ada di
handphone.
HASIL OBSERVASI OBSERVASI di SMA A
Aktifitas/Kejadian : Penggunaan Handphone dalam Proses Pembelajaran
Ekonomi kelas XI IPS 3 SMA A
Tempat : Ruang Kelas XI IPS 3 SMA A
Subjek : Siswa XI IPS 3 SMA A dan guru Ekonomi
Tanggal : Jum’at, 18 Agustus 2017
Waktu : 06.45 WIB
No. Aspek yang diamati Deskrpisi
1. Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Memperhatikan penjelasan
materi pelajaran
- Bertanya saat proses
penjelasan materi
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-guru
- Inisiatif siswa untuk
mencari infomasi terkait
materi pelajaran
menggunakan handphone
Saat guru menjelaskan materi
pelaajaran, banyak peserta didik
yang memperhatikan dengan baik.
Karena sebelumnya peserta didik
sudah mencatat apa yang akan
guru jelaskan. Namun ada sebagian
peserta didik yang mencatat dan
mendengarkan penjelasan guru
secara bersamaan. Dalam kegiatan
pembelajaran terjadi interaksi antar
peserta didik seperti bertanya
mengenai tulisan dipapan tulis
terkait materi pelajaran karena
dianggap kurang jelas. Ada juga
yang meminta corection tab kepada
temannya. Ada beberapa peserta
didik yang bertanya terkait materi
yang sedang dipelajari. Pada saat
pembelajaran ada beberapa peserta
didik yang menggunakan
handphone untuk memfoto catatan
yang dipapan tulis, lalu
menyalinnya di buku. Selain itu
handphone juga digunakan untuk
bercermin, membuka instagram,
membuka line, melihat foto-foto
dan video serta untuk chatting.
b. Pemanfaatan handphone
sebagai Media
Pembelajaran/Sumber belajar
- Penggunaan handphone
dalam proses pembelajaran
Dalam pembelajaran ekonomi
mengenai pendapatan nasional,
sebagian peserta didik
menggunakan handphone untuk
memfoto catatan yang terdapat
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber
belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media
pembelajaran
dipapan tulis, lalu menyalin catatan
tersebut di buku. Namun ada juga
yang mendapatkan foto catatan
materi dari grup kelas mereka. Jadi
catatan yang difoto, dibagikan di
grup kelas. Guru membolehkan
siswa menggunakan handphone
untuk mecari informasi terkait
materi yang sedang dipelajari. Dan
untuk keperluan pembelajaran
lainnyas seperti kalkulator.
Instrumen Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam
istirahat
Pada saat jam istirahat yang
belangsung 30 menit, beberapa siswa
ada yang menggunakan handphone
untuk membuka sosial media seperti
whatsapp, instagram, youtobe dan
lainnya. Ada juga yang menggunakan
handphone untuk mencari infomasi
terkait tugas yang sedang mereka
kerjakan. Selain itu ada sebagian
peserta didik juga menggunakan
kalkulator yang terdapat dihandphone
untuk menghitung pada saat
mengerjakan tugas.
HASIL OBSERVASI di SMA B
Aktifitas/Kejadian : Proses Pembelajaran Ekonomi kelas XI IPS 1 SMA PGRI
3 Jakarta
Tempat : Ruang Kelas XI IPS 3 SMA B
Subjek : Siswa XI IPS 3 SMA B dan guru Ekonomi
Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017
Waktu : 08.45 WIB
No. Aspek yang diamati Deskrpisi
1. Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Penjelasan Materi Pelajaran
- Memperhatikan
penjelasan materi
pelajaran
- Bertanya saat proses
penjelasan materi
- Interaksi antar siswa
- Interaksi antara siswa-
guru
- Inisiatif siswa untuk
mencari infomasi terkait
materi pelajaran
menggunakan handphone
Saat guru mulai menjelaskan
materi yang dipelajari, ada
sebagian peserta didik yang
mendengarkan dengan baik dan
ada pula yang sibuk dengan
aktivitas lain seperti ngobrol
dengan teman sebangku dan
menggunakan handphone untuk
membuka media sosial seperti
wathsapp, intragram dan lainnya.
Selain menggunaan handphone
untuk membuka akun media sosial
mereka, ada beberapa peserta didik
yang menggunakan handphone
untuk berfoto, mendengarkan
musik, menonton dan bermain
game. Pada saat pembelajran
berlangsung terdapat beberpa
siswa yang bertanya untuk
mendapat penjelasan terkit materi
yang sedang dipelajari. Selain itu
peserta didik juga menggunakan
handphone untuk mencari
informasi di internet terkait materi
ekonomi. Namun ada sebagian
siswa yang menggunakan
handphone untuk menyalin
jawaban temannya.
b. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
- Penggunaan handphone
dalam proses
Dalam pembelajaran ekonomi
mengenai ketenagakerjaan, peserta
didik dibagi menadi bebrapa
kelompok dan mengerjakan tugas
yang telah dibagikan oleh guru.
pembelajaran
- Pemanfaatan handphone
sebagai media
pembelajaran/sumber
belajar
- Tertarik pada materi yang
disajikan dengan
menggunakan handphone
sebagai media
pembelajaran
Mereka menggunakan buku
sebagai sumber belajar. Selain itu
mereka menggunakan handphone
untu membuka internet terkait
materi ketenagakerjaan. Guru
membolehkan siswa menggunakan
handphone untuk mecari informasi
terkait materi yang sedang
dipelajari.
Instrumen Observasi di Luar Pembelajaran di Kelas
No Aspek Yang di amati Deskripsi
1. Penggunaan handphone pada jam
istirahat
Pada saat jam istirahat yang
belangsung 30 menit, beberapa siswa
ada yang menggunakan handphone
untuk membuka sosial media seperti
whatsapp, instagram, youtobe dan
lainnya. Selain itu ada beberapa siswa
yang menggunakan handphone untuk
foto, menonton, mendengarkan musik
dan melihat gambar-gambar yang ada
di handphone.
TRANSKRIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Rabu,22 Agustus 2017
Jam : 08.05 WIB
Tempat : Kantor guru SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : Ibu TS (Guru Ekonomi)
1. Sudah berapa lama ibu menjadi guru ?
Saya sudah mengajar selama 29 tahun sejak tahun 1988
2. Apa jenjang pendidikan terakhir bapak/ibu ?
Jenjang pendidikan terkahir saya S2
3. Apa program studi pendidikan ibu saat melaksanakan pendidikan ?
S1 Pendidikan Dunia Usaha/Ekonomi
S2 Evaluasi Penelitian Pendidikan
4. Dimanakah ibu menuntut ilmu sewaktu pendidikan ?
S1 UNJ
S2 UHAMKA
5. Sejak kapan ibu mengajarkan mata pelajaran ekonomi ?
Sejak tahun 1988 di Medan dan tahun 1989 pindah ke SMA N 47 Jakarta
6. Media apa yang sering ibu sering pakai dalam pembelajaran?
Menggunakan buku, LCD kalo dikelasnya ada LCD ya, kalo nga ada saya males
gotong-gotong dan nyari-nyari karena suka berebut dengan guru lain. Dikelas ada
yang ga ada karena dulu pernah kecurian. Sebnernya di semua kela sudah ada tapi ada
sebagian yang rusak gitu.
7. Apakah ibu mengizinkan siswa membuka handphone saat pembelajaran berlangsung?
Dikelas saya membolehkan siswa untuk membuka handphone dalam situasi tertentu.
Misalkan terdapat beberapa materi yang dibuku tidak ada, maka saya membolehkan
siswa untuk membuka internet menggunakan handphone. Selain itu ketika terdapat
pelajaran yang membutuhkan kalkulator, maka saya mengizinkan mereka untuk
menggunakan kalkulator yang terdapat pada handphone. Terkadang ada beberapa
anak yang tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis saya suruh memfoto
tulisan di papan tulis lalu menyalinnya di buku.
8. Apakah ibu menginstruksikan siswa untuk mencari informasi menggunakan
handphone saat pembelajaran?
Ia, terkadang saya menyuruh mereka untuk mencari informasi lain terkait materi
pembelajaran menggunakan handphone.
9. Apakah bapak pernah memberikan tugas melalui media sosial?
Ia, saya terkadang menggunakan media sosial untuk memberikan tugas. Soalnya saya
foto dan kirim ke anak-anak melalui whatsapp.
10. Apakah ketika ulangan ibu membolehkan siswa untuk membuka handphone?
Ketika ulangan saya tidak membolehkan siswa menggunakan handphone, karena bisa
untuk hal-hal yang tidak baik, contoh untuk mencari jawaban atau untuk memfoto
soal. Sehingga ketika ulangan saya menyuruh mereka untuk menonaktifkan
handphone dan dimasukkan ke dalam tas. Ketik ada yang ketahuan menggunakan
handphone pada saat ulangan, mereka akan mendapat sanksi yaitu pengurangan nilai
sebesar 3 poin.
11. Bagaimana pendapat ibu mengenai pemanfaatan handphone saat proses
pembelajaran?
Menurut saya adanya handphone membantu siswa dalam pembelajaran. Karena
dengan adanya handphone siswa dapat mencari informasi yang mereka butuhan,
misalnya contoh2 pajak, pajak langsung dan tidak langsung. Atau pengertian-
pengertian mengenai istilah ekonomi kan banyak di mbah google. Tapi negatifnya
anak-anak suka buka yang lain. Negatifnya lagi ketika ulangan, nanti soalnya di foto
dan dikirim ke kelas lain. Karena itu sebelum ulangan, saya menyuruh seluruh siswa
untuk menonaktifkan handphonenya dan disimpan di tas, ga boleh di laci. Boleh
ambil handphone ktika sudah keluar ruangan. Ketika ada yang ketahuan
menggunakan handphone dikelas akan dikenakan sanksi yaitu pengurangan nilai
sebesar tiga. Kalo nilai terbaik 10 dikurang 3 maka hasilnya 7. Sedangkan standar kita
itu 8, jadi anak-anak ngga berani nyontek karena hasilnya nanti akan di bawah KKM.
Jadi sebisa kita mengawasi bagaimana penggunaan handphone dikelas agar
berpengaruh positif.
TRANSKRIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 10.05 WIB
Tempat : Perpustakaan SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : Bapak AS (Guru Ekonomi)
1. Sudah berapa lama bapak menjadi guru ?
Saya sudah mengajar hampir 33 tahun, dari semasa kuliah waktu saya semester 5
saya sudah ngajar di PGRI
2. Apa jenjang pendidikan terakhir bapak?
Jenjang pendidikan terkahir saya S2, dua kali itu saya di Jogja sama di Jakarta
3. Apa program studi pendidikan bapak saat melaksanakan pendidikan ?
S1 Pendidikan Dunia Usaha/Ekonomi
S2 Pendidikan Dunia Usaha/Ekonomi
4. Dimanakah bapak menuntut ilmu sewaktu pendidikan ?
S1 IKIP Jakarta
S2 UNY dan STIN LPMI
5. Sejak kapan bapak mengajarkan mata pelajaran ekonomi ?
Sejak tahun 1984
6. Media apa yang sering bapak sering pakai dalam pembelajaran?
Saya menggunakan berbagai macam media tapi memang yang paling sering
kertas, lebih murah soalnya. Kertas untuk membuat teka-teki atau sambung kata,
juga untuk menghitung laba menggunakan kertas sebagai alat jual-beli,
perdagangan. Lebih sering pake kertas, diumpamakan sebagai barang untuk jual
beli. Kalau masuk materi baru dan materi susah untuk dipahami, kita pancing dulu
menggunakan istilah-istilah. Bisa pake teka teki silang pake kertas untuk
memahami istilah-istilah terlebih dahulu. Biasanya lebih cepat paham anak-
anaknya ketika disuruh bikin soal menggunakan istilah yang telah dipelajarai.
Karena ketika mereka belum memahami istilah-istilah tersebut nanti akan susah
memahami pelajaran berikutnya.
7. Apakah bapak mengizinkan siswa membuka handphone saat pembelajaran
berlangsung?
Dikelas saya membolehkan siswa untuk membuka handphone dalam situasi
tertentu. Karena tidak dipungkiri sumber belajar yang kita gunakan masih
terbatas, masih kurang. Dan keterangan yang saya berikan pun hanya berupa
kata-kata verbal yang tidak kelihatan. Tapi ketika saya sedang menjelaskan dan
anak-anak membutuhkan konsentrasi, saya tidak memperbolehkan siswa
membuka handphone. Namun ketika mereka sedang mengerjakan soal latihan dan
tugas, saya membolehkan mereka untuk membuka handphone. Terkadang siswa
tidak ingat bahwa mereka memiliki handphone yang bisa digunakan untuk
membuka internet dan mencari informasi terkait dengan materi yang sedang
dipelajari. Kalo anak-anak di swasta mereka harus disuruh dulu untuk membuka
internet dan mencari informasi melalui handphone. Saat awal pertemuan saya
sudah memberitahu anak-anak bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Jadi mereka bisa menggunakan lebih dari satu buku dan boleh menggunakan
handphone untuk membuka internet.
8. Apakah bapak menginstruksikan siswa untuk mencari informasi menggunakan
handphone saat pembelajaran?
Ia, terkadang saya menyuruh mereka untuk mencari informasi lain terkait materi
pembelajaran menggunakan handphone.
9. Apakah bapak pernah memberikan tugas melalui media sosial?
Ia, saya menggunakan media sosial untuk memberikan tugas misalnya lewat
wahtsapp. Soalnya saya foto dan kirim ke anak-anak melalui whatsapp. Karena ini
lebih efektif daripada harus memfotocopy. Karena kalo fotocopy juga kan mahal.
Nah kalo saya foto ambil dari buku lain abis itu kirim deh, suruh dikerjakan, jadi
lebih efektif.
10. Apakah bapak membolehkan siswa menggunakan handphone saat ulangan?
Saya tidak mngizinkan siswa untuk menggunakan handphone saat ulangan
11. Bagaimana pendapat bapak mengenai pemanfaatan handphone saat proses
pembelajaran?
Menurut saya adanya handphone membantu siswa dalam pembelajaran. Karena
dengan adanya handphone siswa dapat mencari informasi yang mereka butuhan,
misalkan mereka sedang mengerjakan tugas. Maka mereka dapat menggunakan
handphone sebagai alat untuk membuka internet. Meskipun ada sebagian anak
yang menyalahgunakan penggunaan handphone saat pembelajaran. Saya juga
pernah menggunakan web sebagai media pembelajaran seperti quipper school,
namun ternyata anak-anak disini partisipasinya masih sangat kurang, hanya sekitar
30% yang mengikuti pembelajaran menggunakan quipper school. Dikarenakan
beberapa anak tidak selalu memiliki kuota untuk membuka internet. Sehingga
pembelajaran menggunakan quipper school tidak efektif. Jadi saya memutuskan
untuk tidak menggunakan quipper school lagi.
Lampiran 5
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Rabu,23 Agustus 2017
Jam : 09.45 WIB
Tempat : Kantor BK SMA A
Topik : Penggunaan Handphone dalam Proses Pembelajaran
Informan : Ibu NF (Guru Bimbingan Konseling)
1. Sudah berapa lama ibu menjadi guru BK di SMA A?
Saya 19 tahun sejak tahun 2008
2. Apa jenjang pendidikan terakhir ibu?
Jenjang pendidikan terakhir saya S1
3. Dimana ibu melaksanakan pendidikan terakhir?
Saya kuliah di IKIP Padang
4. Apa program sttudi yang ibu ambil saat kuliah?
Saya mengambil jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
5. Apakah sekolah sering melakukan razia handphone di kelas?
Tidak terlalu sering melakukan razia, hanya beberapa kali saja.
6. Apakah pernah terjadi pelanggaran terkait dengan penggunaan handphone di sekolah?
Pernah ada dulu sekitar 4 tahun yang lalu, ada siswa yang menggunakan handphone
pada saat pembelajaran da itu tidak disuruh sama guru tekait. Akhirnya handphone
tersebut disita sampai dia lulus. Namun keadaan sekarang berbeda, banyak guru yang
memanfaatkan handphone dalam pembelajaran, jadi sanksinya pun berbeda.
7. Apakah hukuman yang didapat apabila siswa melakukan pelanggaran terkait dengan
penggunaan handphone di sekolah?
Mereka akan mendapatkan poin sesuai pelanggaran, handphone di sita dan anak
mendapat bimbingan dari guru BK. Kalau memang perlu memanggil orang tua, ya
kita panggil mereka.
8. Apakah ibu memiliki data terkait pelanggaran penggunaan handphone di sekolah?
Untuk tahun ajaran sekarang, alhamdulillah belum ada laporan mengeai pelanggaran
handphone dalam proses pembelajaran.
9. Apkah ibu memiliki daftar anak-anak yang melakukan pelanggaran penggunaan
handphone di sekolah?
Tidak, karena mungkin mereka masih bisa ditegur sama guru mata pelajaran dan
masih bisa diatasi sama guru mata pelajaran.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 10.26 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Penggunaan Handphone dalam Proses Pembelajaran
Informan : Ibu OP (Guru Bimbingan Konseling)
1. Sudah berapa lama ibu mengajar di SMA B?
Saya sudah mengajar disini sejak tahun 2012
2. Apa jenjang pendidikan terakhir ibu?
Jenjang pendidikan terakhir saya S1
3. Dimana ibu melaksanakan pendidikan terakhir?
Saya kuliah di Unindra
4. Apa program sttudi yang ibu ambil saat kuliah?
Saya mengambil jurusan Bimbingan dan Konseling
5. Apakah sekolah sering melakukan razia handphone di kelas?
Tidak terlalu sering melakukan razia, hanya beberapa kali saja.
6. Apakah pernah terjadi pelanggaran terkait dengan penggunaan handphone di sekolah?
Alhamdulillah tidak pernah terjadi pelanggaran yang berat, paling pelanggaran yang
di lakukan anak-anak yaitu menggunakan handphone untuk bermain saat
pembelajaran.
7. Apakah hukuman yang didapat apabila siswa melakukan pelanggaran terkait dengan
penggunaan handphone di sekolah?
Mereka akan mendapatkan poin sesuai pelanggaran.
8. Apakah ibu memiliki data terkait pelanggaran penggunaan handphone di sekolah?
Tidak, karena sejauh ini tidak terjadi pelanggaran penggunaan handphone disekolah.
9. Apkah ibu memiliki daftar anak-anak yang melakukan pelanggaran penggunaan
handphone di sekolah?
Tidak, karena anak-anak disini kalangan menengah kebawah dan keuangan dari orang
tua yang terbatas, sehingga mereka untuk membeli kuota pun masih susah.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Selasa,22 Agustus 2017
Jam : 10.03 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : RK (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 3 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Sekitar 11 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka, saya main game dan pake handphone buat buka line, instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka boleh
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi. aku kadang make wi-fi nya kalo lagi ga ada kuota
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka buat hal-hal tertentu.
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka kalo makenya buat mainan mah.
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
ngga pernah nyuruh ka buat nyari informasi di internet
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka, pernah ngirim lewat whatsapp.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Ngga make handphone buat cari informasi di internet ka, karena dibuku udah ada
semua, dan kadang jawaban di internet tuh jawabannya agak rancu gitu.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka,aku make handphone buat nanya tugas di grup kelas
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka buat nyatet jadwal di handphone, karena lebih praktis.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Ngga ka, karena aku lebih suka liat buku.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah nyontek pake handphone, tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, catetan yang dipapan tulis saya poto dulu terus saya salin ke buku.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pelajaran ekonomi?
Aku jarang main handpone ka kalo pelajaran ekonomi, paling make buat foto
materi dipapan tulis.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering sih ka punya paket data
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Iya ka terganggu, jadi pengen buka hp kan
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Ngga ka, soalnya selama kelas 11 aku belum pernah cari materi di internet, aku
lebih suka belajarnya pake buku.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, soalnya bisa buat kalkulator, poto materi gitu.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka, kan nanti jadi ga fokus belajar.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Selasa,22 Agustus 2017
Jam : 09.58 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : FAR (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, aku punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Aku punya handphone sejak kelas 5 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Sekitar 12 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka kalo lagi bosen. Aku pake handphone buat buka line, instagram, wathsapp
dan facebook.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka,
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi. Kadang juga aku pake wifinya kalo lagi ga punya kuota
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka buat hal-hal tertentu contohnya buat nyari informasi di internet, buat
foto catetan yang ada dipapan tulis dan buat pake kalkulator.
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya kak, kalo ibunya lagi menjelaskan ketahuan ada yang main hp langsung
ditegur ka, tapi kalo lagi ngerjain soal terus ada yang make handphone sih ngga
ditegur.
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Ngga pernah ka, tapi kadang inisiatif sendiri buat buka internet
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka, pernah ngirim lewat line.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka make handphone buat buka internet, kalo lagi ngerjain tugas terus ada yang
bingung jawabannya, jadi buka internet deh.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka,kadang nanya tugas di grup kelas
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka buat nyatet jadwal, karena lebih mudah di lihat.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
ngga ka, aku lebih suka ngerjain tugas liat buku.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah nyontek, tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, aku ambil foto catetan di grup, terus di salin di buku.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Buat belajar ka kalo pas pelajaran ekonomi mah, misalnya buat mencari informasi
tentang rumus atau cara yang lebih gampang buat belajar ekonomi terus buat cari
jawaban juga kak. Kalo buat main nanti pelajarannya buyar, tapi kadang make hp.
buat chatting atau buat dengerin lagu sih ka kalo lagi bosen.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering sih ka punya paket tergantung promo.
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Iya ka terganggu, kan penasaran itu notife apa gitu. Jadi ngeganggu belajar deh.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
iya ka, makanya kadang kalo ada yang ga ngerti nyari di internet.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, soalnya bisa buat buka internet, buka kalkulator dan bisa buat nyimpen
catetan juga.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka kalo makenya terus-terusan mah, jadi ga dengerin guru.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Selasa,22 Agustus 2017
Jam : 10.08 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : JR (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan
punyaihandphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 7 SMP
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Sekitar 12 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka kadang-kadang make buat game. Saya pake handphone buat buka line,
instagram, wathsapp dan facebook.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya boleh.
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Ngga tau deh ada wi-fi atau ngga soalnya aku ga pernah make.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka buat hal-hal tertentu
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya kak, kalo ketahuan pasti ditegur
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Ngga pernah ka
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka, pernah ngirim lewat line.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka make handphone buat nyari informasi, kalo lagi ngerjain tugas gitu
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka kadang nanya tugas sama temen pake handphone
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka buat nyatet jadwa, karena lebih mudah di lihat, aman juga.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka, soalnya kan jadi gampang ka, bisa buat buka internet.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah, tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, saya ambil foto catetan di grup line, terus di salin di buku.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pelajaran ekonomi?
Buat main ka, soalnya kadang bosen dikelas, terus ada chatting gitu dari temen
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering ka
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Iya ka terganggu, tapi sebisa mungkin saya tahan rasa penasarannya
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
iya ka, buat nyelesain tugas
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, karena ada beberapa materi yang ga ada di buku tuh, jadi dengan adanya
handphone saya bisa buka internet dan menyelesikan tugas tersebut
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu karena fokusnya sama handphone nanti.
TRANSKRIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Rabu,23 Agustus 2017
Jam : 11.55 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : PC (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Punya lah
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Dari kelas tiga SD udah dibeliin tapi ga dipake, tapi mulai dipakenya kelas enam
SD. Waktu kelas 3 udah dibeliin tapi ga dipake soalnya masih belum butuh.
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Berapa ya, 12 jam sih bisa, justru kalo hari libur ga make handphone, aku baca
novel.
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka saya make buat main game. Saya pake handphone buat buka line,
instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka boleh
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
ada ka, tapi aku ada paket jadi jarang pake wi-fi.
3. Apa sanksi yang kamu dapat ketika menggunakan handphone saat proses
pembelajaran ekonomi?
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka buat hal-hal tertentu untuk mendukung pembelajaran
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka pasti, makanya aku takut kalo mau maianin handphone
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Pernah ka
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka, pernah ngirim tugas lewat line.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka buat buka internet, kalo lagi ngerjain tugas gitu
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka nanya tugas ketemen mkake handphone
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka buat nyatet jadwal, karena lebih mudah di lihat, aman juga ga ilang.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka, kalo tugasnya emang butuh jawaban yang lengkap, awalnya nyari dibuku,
tapi buat tambahan gitu nyari di internet. Soalnya kalo di internet juga kan
biasanya lebih lengkap.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah nyontek, tapi kalo pelajaran ekonomi belum pernah
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, kalo waktunya ga cukup, aku foto dulu, baru nanti disalin ke buku.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pelajaran ekonomi?
Buat belajar ka, aku pake handphone kalo pas pelaaran ekonom itu kalo disuruh
sama gurunya terus kalo lagi ada tugas yang aku ga ngerti gitu. Selain itu mah
saya ga make handphone, takut dimarahin sama guru.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering ka
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada pemberitahuan di handphone saat
belajar ?
Iya ka terganggu, kan jadi penasaran pengen buka pemberiahuannya.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
iya ka, buat nyelesain tugas
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, karena ada beberapa materi yang ga ada di buku tuh, jadi dengan adanya
handphone saya bisa buka internet dan menyelesikan tugas tersebut
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu karena fokusnya sama handphone nanti.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Rabu,23 Agustus 2017
Jam : 12.03 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : MF (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 6 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Sekitar 4 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka saya make buat main game. Saya pake handphone buat buka line,
instagram.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka boleh
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi. Tapi saya tidak pake soalnya adanya wifi id.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka buat hal-hal tertentu untuk mendukung pembelajaran
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka kalo makenya buat mainan bukan buat ngebantu belajar mah
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Sampe sekarang sih belom ka, mungkin nanti-nanti
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka, pernah ngirim lewat line. Waktu itu ibunya ngga dateng ka.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka,cari informasinya buat nanya ke temen sih.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, nanya ke temen lewat handphone
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, saya catet jadwalnya di handphone, karena udah di share sama temen, jadi
tinggal download aja.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka, kan kalo kita ga bisa jawab soal gitu, kita usaha buat nanya temen gitu
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah, tapi kalo lagi ada tugas gitu bukan pas ulangan dan ga sering
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, kalo ga keliatan, saya foto dulu terus saya salin deh di buku.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pembelajaran ekonomi?
Kalo pas pelajaran ekonomi lebih milih buat belajar, karena kalo pas pelajaran
mau mainan kan ga enak aja ka. Terus ada waktunya juga kak kapan belajar dan
kapan main,
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering ka punya paket data
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Iya ka terganggu, tapi sebisa mungkin saya tahan rasa penasarannya
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
iya ka, buat nyelesain tugas
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, karena dengan adanya handphone bisa buat nanya ke temen, terus bisa juga
buat kalkulator..
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu karena fokusnya sama handphon bukanya belajar.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Rabu,23 Agustus 2017
Jam : 12.09 WIB
Tempat : Taman SMA A
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : RA (Siswa XI IPS 3 SMA A)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Tentu punya
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Pertama kali punya handphone ya TK ka buat hubungin orang tua
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Kalo untuk sekrang-sekarang ini sih kurang lebih 8 jam
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka suka banget main game. Saya pake handphone buat buka line, wathsapp,
instragram.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka boleh
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi id. Kalo lagi gaada kuota, beli kartu dulu baru dipasangin ke wifi,
tapi tergantung kelas juga, soalnya kadang sinyalnya ga dapet.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran ekonomi?
Boleh
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka, ga ditegur lagi, handphonenya bisa diambil nanti ka sama ibunya
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Sampe saat ini belum pernah ka
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya ka pernah, di foto soalnya terus dishare sama temen ke grup line kelas, jadi
kita semu tahu terus disalin.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, buat nanya ke temen sih, buat buka internet juga.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka nanya tugas sekolah ke temen.
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, saya nyimpen jadwalnya di handphone, karena udah di share sama temen,
jadi tinggal download aja.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka, kan kalo kita ga bisa jawab soal gitu, kita usaha buat nanya temen gitu
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah, tapi kalo lagi ada tugas gitu dan ga sering
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya, kadang-kadang.
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, kalo lagi males nulis, di foto dulu baru nanti dicatet ulang dirumah
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Buat belajar ka karena kalo untuk main pas pelajaran ekonomi bisa bahaya ka,
bahayanya itu takut diambil ka. Terus kadang catetan yang dipapan tulis kan
difoto terus di share di group, jadi saya buka handphon buat liat foto catetan untuk
disalin ke buku ka.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering punya paket data ka
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Iya ka terganggu, soalnya langsung saya buka jadi belajarnya kurang fokus deh.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
iya ka, buat nyelesain tugas, buat cari informasi di internet.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka, karena dengan adanya handphone bisa nyarii informasi di internet, bisa
buat kalkulator.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu karena fokusnya sama handphone bukanya belajar.
TRANSKRIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 10.50 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : AE (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
punya
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Dari SMP kelas 2
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
4. ngga keitung ka make handphonenya soalnya bosen mulu, jadi hampir setiap
waktu ka
5. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka saya pake handphone buat main game sama buat buka akun media sosial
juga. Saya pake handphone buat buka facebook, instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya, sekolah bolehin bawa handphone ka
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi tapi jaringannya ga bagus, jadi ga make.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka paling klo lagi ngerjain tugas
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya kadang-kadang ka
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, tapi jarang.
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas ke kita lewat wathsapp. Nanti bapak
ngasihnya ke salah satu orang, terus orang itu ngasih tau kita lewat grup line ka.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, buat nyari di internet
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, sering sih buat nanya tugas ke temen
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah buat nyontek
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, misalnya nih saya nyatetnya belum selesai, jadi saya poto dulu.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Lebih sering saya pake buat main, karena kalo make handphone buat belajar tuh
kalo lagi ada tugas aja gitu. Terus kalo tugasnya udah selesai ya dipake buat main.
Kadang kalo lagi bosen dikelas juga, aku pake handphone buat mainan ka.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering punya paket data sih ka
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada notife di handpnone saat belajar ?
Ganggu ka, soalnya jadi pengen buka itu notife apa dari siapa gitu.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka membantu, karena bisa mencari informasi di internet buat ngerjain tugas.
Terus ketika butuh kalkulator juga bisa pake kalkulator yang ada di handphone.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka, nanti aku jadi ga fokus sama pelajaran.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 10.57 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : FA (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 6 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
kalo disekolah jarang, kalo dirumah ya sering, sekitar 12 jam lah ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Ngga ka, di handphone ga ada aplikasi game soalnya. Saya pake handphone buat
buka facebook, instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Boleh ka bawa handphone
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi tapi jaringannya ga bagus, jadi ga make.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran ekonomi?
Boleh ka paling klo lagi ngerjain tugas yang ngga ada di buku materinya
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka, kadang-kadang bapaknya negur juga kalo pada main handphone
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, nyuruh.
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas ke kita lewat wathsapp. Nanti bapak
ngasihnya ke salah satu orang, terus orang itu ngasih tau kita lewat grup line ka.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, soalnya kalo yang di internet ada beberapa jawaban yang singkat dan
mudah untuk dipahami
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, misalnya kadang dikelas ga ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi
saya nanya ke temen-temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga ngerti, kadang
juga minta dijelasin sama temen lewat handphone gitu.
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu. Soalnya
handphone kan dibawa kemana-mana dan setiap saat, jadi gampang aja buat
ngeceknya.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah buat nyontek
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, misalnya nih saya nyatetnya belum selesai, jadi saya poto dulu terus salin
lagi di buku pas dirumah.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pelajaran ekonomi?
Lebih sering saya pake buat belajar ka, soalnya kadang buat ngebantu browsing di
google. Tapi kalo dikelas bosen karena bapaknya ngejelasinnya ga jelas terus
cuman diulang-ulang itu itu mulu ya kadang aku pake handphone buat mainan.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering sih ka punya paket data
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Ganggu ka, soalnya jadi pengen buka itu notife apa dari siapa gitu.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka membantu, karena bisa mencari informasi di internet buat ngerjain tugas.
Ngebantu saya juga buat memahami materi. Terus ketika butuh kalkulator juga
bisa pake kalkulator yang ada di handphone.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka, karena kalo belajar sambil mainan handphone ga fokus.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 10.57 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : FA (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 6 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
kalo disekolah jarang, kalo dirumah ya sering, sekitar 12 jam lah ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Ngga ka, di handphone ga ada aplikasi game soalnya. Saya pake handphone buat
buka facebook, instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Boleh ka bawa handphone
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, ada wifi tapi jaringannya ga bagus, jadi ga make.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran ekonomi?
Boleh ka paling klo lagi ngerjain tugas yang ngga ada di buku materinya
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya ka, kadang-kadang bapaknya negur juga kalo pada main handphone
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, nyuruh.
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas ke kita lewat wathsapp. Nanti bapak
ngasihnya ke salah satu orang, terus orang itu ngasih tau kita lewat grup line ka.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, soalnya kalo yang di internet ada beberapa jawaban yang singkat dan
mudah untuk dipahami
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, misalnya kadang dikelas ga ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi
saya nanya ke temen-temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga ngerti, kadang
juga minta dijelasin sama temen lewat handphone gitu.
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu. Soalnya
handphone kan dibawa kemana-mana dan setiap saat, jadi gampang aja buat
ngeceknya.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah buat nyontek
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, misalnya nih saya nyatetnya belum selesai, jadi saya poto dulu terus salin
lagi di buku pas dirumah.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain saat
pelajaran ekonomi?
Lebih sering saya pake buat belajar ka, soalnya kadang buat ngebantu browsing di
google. Tapi kalo dikelas bosen karena bapaknya ngejelasinnya ga jelas terus
cuman diulang-ulang itu itu mulu ya kadang aku pake handphone buat mainan.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering sih ka punya paket data
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Ganggu ka, soalnya jadi pengen buka itu notife apa dari siapa gitu.
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka membantu, karena bisa mencari informasi di internet buat ngerjain tugas.
Ngebantu saya juga buat memahami materi. Terus ketika butuh kalkulator juga
bisa pake kalkulator yang ada di handphone.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka, karena kalo belajar sambil mainan handphone ga fokus.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 11.01 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : AR (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas 6 SD
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
kalo lagi ngga ada aktifitas aja sih, ya sekitar 8 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Aku ngga make buat main game soalnya ga ada aplikasi game di hanphone ka,
paling make buat buka instagram, line sama wa.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Boleh ka bawa handphone
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, tapi jarang-jarang make wifi nya, soalnya kadang banyak yang make jadi
ga lancar gitu.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya kadang-kadang ka
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, kalo ada materi yang ga ada di buku, kita make handphone buat cari
materi tersebut.
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas ke kita lewat wathsapp.
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, kadang ada materi yang di buku ga ada, jadi saya buka internet pake
handphone.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, misalnya kadang dikelas ga ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi
saya nanya ke temen-temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga ngerti, kadang
juga minta dijelasin sama temen lewat handphone gitu.
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu. Soalnya
handphone kan dibawa kemana-mana dan setiap saat, jadi gampang aja buat
ngeceknya.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, misalnya nih saya nyatetnya belum selesai, jadi saya poto dulu terus salin
lagi di buku pas dirumah
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Lebih sering saya pake buat main, karena belajarnya jarang-jarang
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering sih ka, tapi kalo udah abis harus nunggu seminggu dulu, baru beli paket
lagi
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada notife di handpnone saat belajar ?
Ngga ka, saya tetep lanjut belajar kalo ada notife dari handphone
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka membantu, karena bisa mencari informasi di internet buat ngerjain tugas.
Ngebantu saya juga buat memahami materi.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka, akunya jadi males-malesan kalo kebanyakan make handphone buat
mainan.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 11.06 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : DA (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone dari bulan Desember 2016
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
Seharian dah, seharian pasti ga lepas dari handphone
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Saya ngga pake hp buat main game ka,saya pake handphone buat buka line,
instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Boleh ka
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, tapi saya ga make soalnya passwordnya ganti-ganti mulu.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran ekonomi?
Boleh ka
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Iya kadang-kadang ka
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, kalo ada materi yang ga ada di buku, bapknya bilang kalo kita boleh buka
internet pake handphone gitu
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas lewat wathsapp kalo bapknya lagi ga bisa
dateng
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, kadang ada materi yang di buku ga ada, jadi saya buka internet pake
handphone.
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, misalnya kadang dikelas ga ngedengerin jadi ga tau tugasnya apa, jadi
saya nanya ke temen-temen. Terus kalo ada tugas yang saya ga ngerti, kadang
juga minta dijelasin sama temen lewat handphone gitu.
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, dihandphone nyatet jadwal pelajaran atau jadwal ulangan gitu. Soalnya
handphone kan dibawa kemana-mana dan setiap saat, jadi gampang aja buat
ngeceknya.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah, biar lebih mudah tinggal di foto salin deh jawabannya.
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Ngga ka, saya langsung nyatetnya di buku
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Lebih sering saya pake buat main, karena kadang ada chat gitu dari temen, jadi
keasikan chating deh
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Iya ka sering punya paket data
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada notife di handpnone saat belajar ?
Iya ka, jadi pengen buka handphone
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka dengan adanya handphone kita bisa cari informasi atau contoh soal di
internet.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu, soalnya kalo ada chat dari temen nanti jadi pengen ngebales dan
ga ngedengerin guru yang lagi jelasin.
TRANSKIP WAWANCARA:
Hari/Tanggal : Senin,14 Agustus 2017
Jam : 11.13 WIB
Tempat : Kantor BK SMA B
Topik : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembelajaran Ekonomi
Informan : BS (Siswa XI IPS 1 SMA B)
1. Siswa dan Handphone (Ini bertanya antara lain tentang sejak kapan punyai
handphone, berapa jam kira2 menggunakan handphone, untuk apa, dll.)
1. Apakah kamu memiliki handphone?
Iya, saya punya handphone ka
2. Sejak kapan kamu memiliki handphone?
Saya punya handphone sejak kelas X
3. Berapa jam kira-kira kamu menggunakan handphone dalam sehari?
tergantung sih makenya kalo lagi BT tapi jadi terus-terusan, ya sekitar 12 jam ka
4. Apakah kamu menggunakan handphone untuk bermain game dan membuka
media sosial ?
Iya ka, saya pake hp buat main game dan buat buka line, instagram, wathsapp.
2. Kebijakan Sekolah tentang Handphone (Ini dalami tentang aturan2 sekolah
tertulis dan tidak tertulis)
1. Apakah sekolah memperbolehkan siswa membawa handphone?
Iya ka sekolah bolehin bawa handphone
2. Apakah sekolah menyediakan wifi?
Iya ka, tapi saya ga make wifi soalnya passwordnya ganti-ganti mulu.
3. Guru, Handphone, dan Pembelajaran (Ini mendalami sejauhmana guru
membuat siswa memanfaatkan atau tidak memanfaatkan hp untuk bejajar)
1. Apakah guru kamu memperbolehkan kamu menggunakan handphone pada saat
pembelajaran?
Boleh ka make handphone di kelas
2. Apakah kamu ditegur ketika menggunakan handphone untuk bermain pada saat
pembelajaran ekonomi?
Ngga ka, bapaknya ngga negur
3. Apakah guru kamu menyuruh menggunakan handphone untuk mencari informasi
yang dibutuhkan?
Iya ka, kalo lagi ngerjain tugas, tapi ga ada di buku jadi bapaknya kadang
membolehkan make handphone buat buka internet
4. Apakah guru kamu memberikan informasi terkait tugas melalui handphone?
Iya, kadang bapaknya ngasih tugas lewat wathsapp kalo bapknya lagi ga bisa
dateng
4. Siswa, Handphone, dan Pembelajaran ( Ini mengkaji sejauhmana siswa sendiri
memanfaatkan hp untuk belajar)
1. Apakah kamu menggunakan handphone untuk mencari informasi mengenai
pelajaran ekonomi?
Iya ka, buat melengkapi materi yang ga ada di buku buka internet pake hp
2. Apakah kamu menanyakan tugas sekolah menggunakan handphone?
Iya ka, kadang nanya ke temen lewat handphone
3. Apakah kamu menggunakan hp untuk mencatat daftar rencana kegiatan sekolah
(jadwal ujian, tugas, dll) ?
Iya ka, buat foto jadwal pelajaran, karena lebih mudah untuk dilihat kalo di
simpennya di handphone.
4. Apakah kamu lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
handphone?
Iya ka kalo ada tugas aku sering make handphone buat nyari jawaban.
5. Apakah kamu menyontek menggunakan handphone?
Iya ka pernah, buat liat jawaban temen lewat foto.
6. Apakah guru kamu memainkan handphone saat mengajar?
Iya kadang
7. Apakah kamu mencatat materi pelajaran di handphone?
Iya ka, kalo catetannya banyak dan ga sempet waktunya, saya foto dulu ka.
5. Faktor2 dan Alasan2 yang Mendukung dan Menghalangi Hp untuk
Pembelajaran (Ini bagian sangat penting untuk menjawab pertanyaan mengpa
sebagian siswa memanfaatkan hp untuk belajar sedang sebagian lainnya tidak
memanfaatkannya untuk belajar?)
1. Apakah kamu lebih sering menggunakan hp untuk belajar atau untuk bermain?
Lebih sering saya pake buat main, karena buat refreshing aja. Apalagi kalo lagi
bosen ka.
2. Apakah kamu sering memiliki paket data untuk internet?
Sering ka punya
3. Apakah kamu merasa terganggu jika ada SMS/Telepon saat belajar ?
Ngga ka, kan handphonenya saya silent
4. Apakah penggunaan hp memotivasi kamu untuk mendapat nilai akademik yang
tinggi?
Iya ka, makanya kalo ada yang saya ga ngerti saya cari di internet pake
handphone.
5. Apakah HP membuat kegiatan belajar anda menjadi lebih baik?
Iya ka dengan adanya handphone kita bisa cari informasi di internet.
6. Apakah penggunaan HP secara terus menerus dapat mengganggu proses
pembelajaran?
Iya ka terganggu, soalnya kalo ada chat dari temen nanti jadi ga fokus belajarnya.
DOKUMENTASI
Penggunaan Handphone di SMA A
Penggunaan Handphone di SMA B
Wawancara dengan guru Ekonomi SMA A Wawancara Guru Ekonomi SMA B
Wawancara dengan Siswa SMA A dan SMA B
Wawancara dengan siswa SMA B
LEI'vIBAR UJI REFRENSI
:\amu : Rivd Alun Islamiyati
!'\ 1 \ 1 1113015000015
Jurusar:: Prodi : Pendidikan lPS ! Ekonomi
Judul Skripsi : Pemanfaatan Handphone dalam Proses Pembe!ajaran Ekonomi di SMA A
dan SMA B Jakarta Selatan
Referensi
Sabri, Pengantar IImu Peildidibn ( lakatia: DIN Jakarta I : Press, 2005), h. 93. _______________ [---2--1--B;;1~b~i~f!,- War;ita, Teknologi ~(;mbe!ajaran : Landasan dan i I AphLsmya, (JUkalia: RlIlcka Cipta, 2008), h. 20. I~ i
i-----:-;~TDcnC Dannawan-:-Teknc;logi Pen~belajaran, -(Bandung: ~ ____I Remaia Rosdakarya, 2(11), h. 11-12.
PT I, ill/ ''f:/
1[. ~ I
......--- ___---j
J : /\bdul rV1ajid. "l\ilobile Learning" , jurnul Universitas i ~'/ I"~ ___~. :,!
, PendJ;kan indoncsia, 2012. --L v ~.
'~ D,,,; D"'~l;;l~anT~k~l;,~~;p~n'i;d"ja;;;J;: ';1-5----- 1-4?-I-~ :--- .., -:1 -: /,c.;;:'. i.:., " BAB',;:r:'i' ·~~~)~~:"::'_'" ... ,;'~::~;'0::;:~r:'~·~~.~ /:;-·~--~=--l r~-l~ ishak Abdulhak-da;-De~Dannawan, Teknologi Per:di0ika~-- ~
I fP'Ol"ri,.",,· P ~I-~l'a R-sJ-kal'Y'" 20 'i') h IOo I 4--rI_~__ I ~::::,-.-J---,:":,~,,,:,o· A'\..C J1a"~~ .;.&, i ~ ,~ . _ ?~___-' r ~HanE?ii'l B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komumkasi P A~!
i,
'I II
L---.~ dan infurmasl PcmbelajarCln, (tt.p: BUlC1i Ahara, Lt.), h. 16. I/,./ I I 3. I Undang-Undang nomor 20 tahu 2003 mengenai Sistem I _JL_ .'r----- ---1 i I Pendidikan Nasional diakses di I f.; I i h!1i2cjne@~J1(l11Ja~,(l!1a~gQj<iLciQ\~!1I()_(1(lLr~gt!]Ji~iLundal}g-: I ! ~ II'
.1d!19.s'lIlg~~10mQL-2Q~t[!b_ldll~2(l03- tt::JJl(\1J.g;::sis.lelll:-~!1didikan- I :./ :
i--4l~~;~~~7;'\Lrs;ta, TckllologiPc~,;t;;;lajaran • Landasan dan I ),ft ~ ~~IiII
c-__-+,_1_-\-'-p_li_kasil1ZClL L}8karta: Rineka Cipl~, 2008), h. 13 k I-/{/~ .1
L~' i1lbid., h. 18 't I ~j I (, Th;rl lin I ~ ____ I
V. I .... 1....-'1"-.+., U ~,--I i7~]Ibid.. h.I9 it l:d
ur- -g- I-Puh~L'axmaJ~UP~~;dit.-PerpustakaJ~-Digital dm'! A-Z (Jakarta: I/)!' '------'---j ! i Cita KarY8.karsa Mandiri, 2008), h. 59 "V' I~ I
i-~TRuslnan. Jkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi lnformasi dan /JJ I I
L I Komunikasi: Mengembangkan Profcsionalisme Gum (Jakarta: ------l/.-i -~ I
_______
- --
'____ i PT Raja Grafindo Perasacia, 2015), h. 263-264
' 10TIbid. h. 264 I,i-----,-+[ .-" ')(! d.! bIu, h . .:.=>0
i
r I /J II,
i I"VI --;V-i
i,.,·l~ ~-i
i ~ ~ i"/;---"--12TNik~!1 A;·i;!~i-dan D:my Hry;.tnto, Pembcl3jam i\.1ultin-lcdia di i ---"::"Il l-----·Ii
I Sekolah (Jakarta: Prestsi Pusatkaray:.L 2010)" h.; J 39, I,
~ I 13·1 Dcni Dannawal1, Teknologi Pembelajaran, h.15 l
l~arb2ra Gross Davis, Perangkat Pembelajaran : Teknik II I . Memepersiapkan dan Melakasanakan Fembelaiaran yang"1
i 1 EfclctlC Terj. Dari Tools f~r Teachi~lg oleh Elok Dianike, I i (Jakdfta: Rapwah PICSS. 20L'), eel. 1,11.314. I
[----1 'JOC;li Dannawan, Tcknologi Pembelajaran, h.lS ---1n ---
16.! fbid., h. 16 II\ ! ----i7.TM~ham~dSamib·.-C~ila Elgarncli dan Hanna Aldabbas,!
I "Mc:bile Learning (ivf-Lccu'ning) and Educational i i EnVIronments", International .TournaI of DIstributed and I
.j~~!~~.i..I(~L~ys_t~Il1S (!l..QJC;:;).Y21· 3,~Q:~l~012), h. 3~_.__ .__J_____.... !~.! Yudha I:·t;an~oro, "Pt'lilunfaatan Mobile Learning Berbasisi I
I Adobe lntergrated Runtime lintuk l\.kningkatkan H;}sil Bdajar I i Pado. K,)llSep Siskrn Pellcernaan", Skripsi Si Pendidikan Ilmu !
I Pengc-tahw1ll Alam UIN Syarif Hldayatullah Jakarta, (2016), h. II'
I J':; --1-9. i .~-li Zaki,-E~Lifestyle: Meillilfaatkan Beragam Pei"angkat II
, T 1 1 . D· . 1 (J k S' . T ~ 2 ~ co 1 8 ~ ,. T ro ,i C.tG1V10gl igita a 'aria: alemoa mIOteK, UV~), 1. Q. I i 20.\ Adi 5unar110, Telephone Courtesy : Panduan Kesopanan i i I Bcrtelpon sccara Imernasional di Kan~or, Rumah, dan Ponsel I ~ I (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 12. i 21.1 Desi Veronika, "Pengaruh Penggunaan Telenron Seluiar sebagai : : Media Komunibsi ~erhadap Sikap Siswa SMP Negeri 30ISamarinda'·, Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1, no.2 (2013):
I h. 378. ); i Siti Shofiyah, "Pengaruh Penggunaan Android Dan E-Leaming
i Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS siswa kelas VIII I i SMPf~ 3 Kep2mjen Malang", (Skripsi Sl Fakultas llmu I I,
ITarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, \
h..-UQ16), h.25-26. I
I n I Astin Nikmah, "Dampak Penggunaan Handphone terhadap II
AY/! ~! t, 1''/ 1IA I I
If/!~I 1 J/J I I tt::/ I/~ i
I ,wI -l~-
f"J, i i V I ________~A----- [
I -----1u} I i V I ~~
L '
I ; I. :rVil ~---- i,'
~ i!
.
J ----..J h \',~.A. ____ Ii
W v .---
: I
~ II A"~.. .~ -
1,1"
.
.J I . .. I G(J I V !~...x----I
I i -I!
L1 I i re, I~ i
I I
i
~--~lj
I/J . 1\ A'1 .---I! I ! ~r~tit:i ~i:;wa", E-J L1mal Dinas Pel1 didikan Kota Surabaya: VoL 1/ ./'t/~--: :.),!, . .!.-.J. . II 1"""--- . i I ·24.[ Ibid.-~lL3 .. 1d-i I ~/I~t-~_~5:T-I-Kadek Sl~nama ci-;n I Dewa Kade Tastra, E-Leaming t/ ! ~
BIODATA
RIVA ATUN ISLAMIYATI,lahir di Pemalang pada
Minggu, 16 Juni 1996 dari pasangan bapak Muhammad
Sidik dan Ibu Riswanti, putri pertama dari 3 bersaudara
yang beralamat di desa Bongas 001/001, Kecamatan
Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Penulis memulai
pendidikan di SD Negeri 02 Bongas tahun 2001 dan
selesai tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan ke
SMP Negeri 3 Watukumpul pada tahun 2007,
selanjutnya melanjutkan ke MA AL-Hikmah 2 dan lulus pada tahun 2013. Lulus dari MA
AL-Hikmah 2 penulis mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke pergutuan tinggi melalui jalur
SBMPTN, penulis lulus di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan
Pendidikan Ilmu Penegtahuan Sosial konsentrasi Ekonomi.