PEMANFAATAN GANESHA LIBRARY INFORMATION SYSTEM...
Transcript of PEMANFAATAN GANESHA LIBRARY INFORMATION SYSTEM...
PEMANFAATAN GANESHA LIBRARY INFORMATION
SYSTEM (GLIS) DALAM MENUNJANG KEGIATAN
PUSTAKAWAN PADA LAYANAN SIRKULASI
DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
ROHMATUL FATIMAH
NIM : 1112025100044
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIⅣ IBING SKRIPSI
PEⅣ臥 NFAATAN G∠ ALS″7 17BRИRy二ⅣFθR飛レ115θⅣ SISTE″r(GLIS)PADALAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TRILOGIJAKARTA
Skripsi
Diaj ukan untuk Memenuhi P ersyaratan Mempero lehGelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
C)lch i
ROHⅣ臥 TUL FATIⅣ IAⅡ
NIⅣI:1112025100044
Di bqwah Bimbingan
Parmn Ⅱidavat,M.HumNIP.197806212011011004
PROGRANIISTUDIILⅣ IU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN HUⅣ IANIORA
UNIVERSITAS ISLAPIINEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAICARTA 1440 11/2019 ⅣI
LEⅣIBARPENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Saya)a llビ bcl‐ sallじkしlta1l di ba、 rah illi:
Nを Hll a
N INl
Jし1(lul Skl‐ ipsi
Uji〔 11l Skl‐ ipsi
: Rohnratul Fatimah
: 111202510001-+
: Pernantaatar-r Garte.slttr Librtu't' lnlornrcLtion System (GLIS) Pada
I-a1,x11,1,-, Sjrkulasi Di Perrtr-rstitkaar-r LJniversitas Trilogi Jakarla
: Rabu. 8 Mei 2019
Skltpsi tcrsebut telair diperbaiki sesuai dengan saran clan kornentar Tim Penguji sebagai
s,rrat-at ut'ttul< urentpcroleh qelar sarjana Strata Satu (S-t) pada Program Studi Ilmu
Pcqrustai<aan Fakr.rltas Aclab clan Hurr-ianiora UIN Svarif Hiclavatullah Jakarta.
Jakarta,
Tanda Tangan Tanggal
1. 1(etua Sidang なル1/2ο lタ
2. Sckretaris SiclangO :NIuklη lll SLttrav墜「1・J』・SI
NIP.19692()301 199903 1
3. Pembimbing
.1. Penguji I
5. Penguji II
: Pungki Puirnorro. N4LISNIP. 19(t41215 199903 1 005
:Parhan Hidavat,M Huln
NIP 197806212011011 004
:I)「 Itla F[11‐ ida、 /ヽ11´ lS
XIP 1970()4072000032()()3
:E、 i Zakiva11、 4ヽ.H u111
NUP 9920112759
`摯
ん%7ゎり
Δ
■1ル d井
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bersangkutan di bawah ini :
Nama
NIM
Progrem Studi
: Rohmatul Fatimah
:1112025100044
: Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakanhasil penelitian pengolahan dan analisis data saya sendiri, serta bukan merupakan replikasimaupun saduran dari hasil karya atathasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi ini dianggap gugurdan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan seftagelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjaditanggung jawab saya.
Jakarta.22 April20l9
Rohlllatlll Fat
|
i
ABSTRAK
Rohmatul Fatimah (1112025100044). Pemanfaatan Ganesha Library Information
System (Glis) Pada Layanan Sirkulasi Di Perpustakaan Universitas
Trilogi Jakarta. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.Hum.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan sistem otomasi GLIS
oleh pustakawan dan kendala yang hadapi oleh pustakawan dalam memanfaatkan
GLIS pada layanan sirkulasi di perpustakaan Universitas Trilogi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada
penelitian ini adalah sebanyak 3 pustakawan di perpustakaan Universitas Trilogi,
sedangkan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi pustaka,
dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
sistem otomasi GLIS di Perpustakaan Universitas Trilogi sudah memanfaatkan
menu sirkulasi dengan sub menu ; peminjaman, pengembalian dan denda,
keanggotaan, absensi pengunjung. Beberapa kebijakan sirkulasi yang di tetapkan
mencakup ; laporan denda, rekap pendaftaran anggota, ketentuan peminjaman dan
pengembalian. Kendala yang di hadapi oleh pustakawan di layanan sirkulasi
adalah tidak ada scanner untuk membaca barcode buku. GLIS pernah di hack pada
tahun 2015 sehingga berdampak pada kerusakan sistem yang menyebabkan cetak
kartu anggota, statistik dan pemesanan buku tidak dapat di gunakan. Statistik
perpustakaan menggunakan database mysql.
Kata Kunci: GLIS, Menu, Layanan Sirkulasi, Perpustakan Perguruan Tinggi
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur penulis sampaikan kehadirat
Allah SWT atas berkah, rahmat karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa disanjungkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang dijadikan panutan dan suri tauladan bagi seluruh
umat manusia hingga akhir zaman. Adapun judul skripsi ini adalah ―Pemanfaatan
Ganesha Library Information System (GLIS) Pada Layanan Sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta‖. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Strata Satu (S-1) pada program
studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi ini berhasil diselesaikan oleh penulis berkat kerja keras dan do‘a
serta dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan, semangat
serta masukan kepada penulis, ucapan terima kasih tersebut diberikan kepada :
1. Dr. Saiful Umam, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Amir Fadhilah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Parhan Hidayat, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan
kepada penulis.
5. Segenap dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis.
iii
6. Kedua orang tua, Ayahanda H. Maman Raman dan Ibunda Hj. N. Uti yang
penuh keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik dan membimbing penulis,
serta doa yang selalu dipanjatkan untuk penulis.
7. Suami Asep Rusyana dan kakak-kakakku Iiek, Fitri, Dine dan keluarga
besarku yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku 7 mili : Hilda, Ai, Diaz, Linda, Jane dan Widia yang selalu
memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik-adikku Egi dan Ipeh yang selalu memberikan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman KKN Jemari 2015 dan kawan seperjuangan angkatan 2012
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan,
semangat serta dukungannya kepada penulis. Semoga kita semua tetap terjaga
dalam tali silaturahmi.
Hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya. Semoga jasa dan
bantuan semua pihak dapat dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih
terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka penulispun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, 22 April 2019
Rohmatul Fatimah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5
D. Definisi Istilah ............................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pemanfaatan ............................................................................... 9
B. Otomasi Perpustakaan ................................................................. 9
1. Definisi Otomasi Perpustakaan ............................................... 9
2. Manfaat Otomasi Perpustakaan............................................... 10
3. Cakupan Otomasi Perpustakaan .............................................. 11
4. Unsur-unsur Otomasi Perpustakaan ........................................ 11
C. Ganesha Library Information System (GLIS)............................. 13
1. Beranda ................................................................................... 14
2. Koleksi .................................................................................... 15
3. Sirkulasi .................................................................................. 16
4. Anggota ................................................................................... 17
5. Administrasi ............................................................................ 18
6. Laporan ................................................................................... 19
7. Bantuan ................................................................................... 20
D. Pustakawan .................................................................................. 20
E. Layanan Sirkulasi ........................................................................ 21
1. Pengertian Layanan Sirkulasi .................................................. 21
2. Macam-macam Layanan ......................................................... 21
3. Tujuan Layanan Sirkulasi ....................................................... 22
4. Tugas Layanan Sirkulasi ......................................................... 23
F. Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................................. 25
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................ 25
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............... 27
3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi.................................... 29
G. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30
v
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................. 33
B. Informan .................................................................................... 34
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 35
1. Reduksi Data ......................................................................... 35
2. Penyajian Data ...................................................................... 35
3. Penarikan Kesimpulan .......................................................... 35
F. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta .......................... 39
1. Sejarah Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta ................. 39
2. Struktur Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta ................ 40
3. Koleksi Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta ................ 41
4. Jenis dan Waktu Layanan Perpustakaan ..............................
Universitas Trilogi Jakarta .................................................... 41
5. Keanggotaan .......................................................................... 42
6. Kewajiban Pemakai Perpustakaan ........................................ 42
7. Peraturan Pemakai ................................................................. 43
8. Sanksi .................................................................................... 44
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan................................................ 44
1. Pemanfaatan Menu Ganesha Library Information System ..
(GLIS) Dalam Menunjang Kegiatan Pustakawan Pada .......
Layanan Sirkulasi di Perpustakaan .......................................
Universitas Trilogi Jakarta .................................................... 45
2. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pustakawan dalam ................
Memanfaatkan Menu Ganesha Library Information System
(GLIS) Pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan .................
Universitas Trilogi Jakarta .................................................... 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 62
B. Saran .................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Daftar Informan .......................................................................... 35
2. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ........................................................................ 38
3. Tabel 4.1 Waktu dan Layanan Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta ..... 42
4. Tabel 4.2 Sub-Menu Pada Menu Sirkulasi .................................................... 46
5. Tabel 4.3 Sub Menu Pada Keanggotaan ........................................................ 55
vii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Homepage GLIS ................................................................... 13
2. Gambar 2.2 Menu Beranda GLIS ............................................................ 14
3. Gambar 2.3 Menu Koleksi ........................................................................ 15
4. Gambar 2.4 Menu Sirkulasi ...................................................................... 16
5. Gambar 2.5 Menu Anggota ....................................................................... 17
6. Gambar 2.6 Menu Administrasi ................................................................ 18
7. Gambar 2.7 Menu Laporan ....................................................................... 19
8. Gambar 2.8 Menu Bantuan ....................................................................... 20
9. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Trilogi .......... 40
10. Gambar 4.2 Menu Peminjaman GLIS ....................................................... 47
11. Gambar 4.3 Kartu Buku ............................................................................ 48
12. Gambar 4.4 Sub Menu Pengembalian dan Tanda Jatuh Tempo ............... 50
13. Gambar 4.5 Peraturan rector tentang pembayaran di Perpustakaan ......... 52
14. Gambar 4.6 Formulir Penulisan Denda ..................................................... 52
15. Gambar 4.7 Formulir Pendaftaran Keanggotaan ...................................... 56
16. Gambar 4.8 Absensi Pengunjung .............................................................. 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga
yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa digital maupun non-digital
yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Keberadaan perpustakaan
ini sangatlah penting dalam menunjang proses meningkatnya pendidikan,
karena pendidikan merupakan akar dari peradaban suatu bangsa.
Perpustakaan sebagai pusat dan sumber informasi memiliki tugas dan
fungsi yang merupakan kegiatan rutin seperti kegiatan administrasi,
memberikan layanan teknis dengan menyediakan informasi dalam berbagai
bidang pengetahuan, serta memberikan layanan kepada para pemustaka yang
membutuhkan informasi tentang suatu bahan pustaka yang dimiliki oleh
perpustakaan. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang
telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu
pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta
memberikan berbagai layanan jasa lainnya antara lain layanan sirkulasi.1
Terdapat banyak sekali jenis perpustakaan di Indonesia salah satunya
adalah perpustakaan perguruan tinggi, yang pengguna utamanya adalah seluruh
civitas akademika. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi. Tujuan
diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang
1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), 1.
2
terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat di perguruan tinggi yang dikenal sebagai Tri Dharma Perguruan
Tinggi.2 Sesuai dengan fungsinya tersebut, perpustakaan perguruan tinggi
sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena merupakan sarana
sumber informasi yang menyediakan koleksi bagi pemustakanya yang terdiri
dari mahasiswa dan dosen.
Demi memudahkan layanan sirkulasi di perpustakaan, hadirnya aplikasi
open source seperti LONTAR, SLIMS, dan GLIS pada eksistensi perpustakaan
telah memberikan kemudahan bagi para pustakawan dan juga pemustaka.
Penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan sesungguhnya merupakan
bagian yang terintegrasi, saling mempengaruhi, berkaitan dengan
pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan itu sendiri. Pemanfaatan
teknologi informasi akan memberdayakan perpustakaan dan pustakawan,
begitu juga sebaliknya perpustakaan dan pustakawan yang berdaya akan
mengoptimalkan kegunaan teknologi informasi.
Aplikasi Ganesha Library Information System (GLIS) adalah salah satu
dari beberapa aplikasi yang digunakan pada perpustakaan di perguruan tinggi
di Indonesia. GLIS itu sendiri di-develop pada tahun 2007 yang memiliki
tujuan untuk memudahkan kegiatan-kegiatan pada layanan di perpustakaan.
Pada layanan sirkulasi, GLIS sangat membantu pustakawan dalam melakukan
kegiatan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, keanggotaan bahkan
pengurusan denda.
2 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), 36.
3
Perpustakaan Trilogi merupakan pusat informasi dan sumber belajar yang
mempunyai fungsi utamanya adalah menunjang pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Layanan-layanan pada perpustakaan Universitas Trilogi yaitu,
layanan sirkulasi, layanan refrerensi dan layanan koleksi.
Salah satu layanan pada perpustakaan Universitas Trilogi yang paling
sering berinteraksi dengan mahasiswa adalah layanan sirkulasi. Layanan
sirkulasi di perpustakaan Universitas Trilogi sudah menggunakan GLIS sejak
tahun 2007 hingga sekarang, penggunaan GLIS memberikan kemudahan bagi
pustakawan sirkulasi. Namun, pada prakteknya masih ada beberapa
kekurangan yang dihadapi oleh pustakawan dalam memanfaatkan GLIS.
Kekurangan yang ada ini menjadi hambatan bagi perpustakan Universitas
Trilogi seperti server yang mudah down sehingga mempengaruhi pada layanan
peminjaman dan pengembalian, settingan GLIS pada menu denda tidak sesuai
dengan surat keputusan denda yang awalnya Rp.1.000 menjadi Rp.2.000 yang
dikarenakan pada sistem GLIS tidak dapat di ubah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis inilah yang
menjadi daya tarik penulis untuk membahas penelitian yang berjudul
“Pemanfaatan Ganesha Library Information System (GLIS) Dalam
Menunjang Kegiatan Pustakawan Pada Layanan Sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta”
4
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tema yang diambil, maka
dalam hal ini penulis memberikan batasan dalam penelitian. Pembatasan
ini dibuat untuk memfokuskan penelitian sesuai dengan tema yang
diambil. Pokok bahasan dalam penelitian ini akan membahas mengenai :
a. Pemanfaatan Ganesha Library Information System (GLIS) dalam
menunjang kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas
Trilogi Jakarta.
b. Kendala yang dihadapi pustakawan dalam memanfaatkan Ganesha
Library Information System (GLIS) pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pemanfaatan Ganesha Library Information System (GLIS)
dalam menunjang kegiatan pustakawan pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta?
b. Kendala apa yang dihadapi pustakawan dalam memanfaatkan Ganesha
Library Information System (GLIS) pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penelitian skripsi ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pemanfaatan Ganesha Library Information System
(GLIS) dalam menunjang kegiatan pustakawan pada layanan sirkulasi
di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pustakawan dalam
memanfaatkan Ganesha Library Information System (GLIS) pada
layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang didapat bagi penulis yaitu
dapat menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan Ganesha Library
Information System (GLIS) dalam menunjang kegiatan pustakawan
pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
b. Manfaat Bagi Lembaga Terkait
Dengan adanya penelitian ini, maka dapat memberikan gambaran
mengenai pemanfaatan Ganesha Library Information System (GLIS)
dalam menunjang kegiatan pustakawan pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
c. Manfaat Bagi Universitas
Dengan adanya penelitian ini, maka dapat memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai pemanfaatan Ganesha Library Information
6
System (GLIS) dalam menunjang kegiatan pustakawan pada layanan
sirkulasi sirkulasi dan dapat menjadi sumber rujukan bagi penulis
lainnya.
d. Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini, maka dapat dijadikan khazanah ilmu
pengetahuan mengenai pemanfaatan Ganesha Library Information
System (GLIS) dalam menunjang kegiatan pustakawan pada layanan
sirkulasi.
D. Definisi Istilah
1. Pemanfaatan
Suatu cara dalam memanfaatkan sesuatu yang memiliki hasil guna.
2. Pustakawan
Pustakawan adalah orang yang bertugas di perpustakaan, memiih,
mengoah, meminjamkan, merawat pustaka, menjaga dan mengawasi
perpustakaan, serta melayani pengguna.
3. Ganesha Library Information System (GLIS)
Aplikasi perpustakaan yang mampu mengelola manajemen perpustakaan
yang bersifat open source sehingga dapat dikembangkan oleh siapapun.
4. Menu
Karakteristik khusus yang terdapat pada suatu alat yang dapat memberikan
informasi lebih lanjut pada menu utama.
5. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah layanan yang disediakan perpustakaan untuk
melayani peminjaman dan pengembalian koleksi. Layanan sirkulasi tidak
7
hanya melayani peminjaman dan pengembalian koleksi saja, akan tetapi
layanan sirkulasi juga sebagai layanan yang membantu pengguna dalam
pencarian koleksi yang dibutuhkan di perpustakaan.
6. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Merupakan Unit Pelayanan Teknis perguruan tinggi dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun,
mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga
induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya,
dalam penulisan ini yaitu Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penelitian ini, penulis akan menguraikan secara sistematis
mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi literatur yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti, tentang definisi Pemanfaatan, Otomasi
Perpustakaan, Ganesha library information system (GLIS),
Pustakawan, Layanan Sirkulasi, dan Perpustakaan
Perguruan Tinggi.
8
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas metode apa saja yang dipakai
dalam melakukan penelitian ini, jenis pendekatan yang
dipakai, sumber data, pemilihan informan, teknik
pengolahan data dan analisis data, dan jadwal penelitian.
BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai profil objek penelitian dan hasil
temuan penelitian dan pembahasan terkait pemanfaatan
Ganesha Library Information System (GLIS) dalam
menunjang kegiatan pustakawan pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan
keseluruhan pembahasan di bab 1-4 serta saran yang terkait
dengan temuan-temuan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis di lapangan.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Otomasi Perpustakaan
1. Definisi Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan adalah penggunaan teknologi informasi di
perpustakaan, yang di dalamnya terdapat peran teknologi informasi yang
lebih dominan daripada peran manusia.3 Sedangkan menurut Putu Laxman
Pendit otomasi perpustakaan atau library automation system adalah
seperangkat aplikasi komputer untuk kegiatan di perpustakaan yang
terutama bercirikan penggunaan pangkalan data ukuran besar dengan
kandungan cantuman tekstual yang dominan, dan dengan fasilitas utama
dalam hal menyimpan, menemukan, dan menyajikan informasi.4
Otomasi Perpustakaan merupakan suatu proses pengelolaan
perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).
Pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan dan kualitas pelayanan
pada pengguna, berhubungan dengan peran maupun fungsi perpustakaan
sebagai kekuatan dalam pelestarian, penyebaran informasi ilmu
pengetahuan serta kebudayaan yang berkembang seiring dengan
kebutuhan manusia akan informasi.
Sebagai The Preservation of knowledge maka perpustakaan
melakukan kegiatan yang meliputi, mengumpulkan, mengidentifikasi,
3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014),
9.22. 4 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital : dari A sampai Z (Jakarta: Cita
Karyakarsa Mandiri, 2008), 222.
10
mengelola dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat umum,
yang dalam perkembangannya dapat dibantu oleh peralatan teknologi
komunikasi dan informasi (ICT).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, otomasi perpustakaan
adalah suatu perangkat lunak yang menunjang kegiatan pelayanan di
perpustakaan, dan otomasi perpustakaan mempunyai tujuan yaitu untuk
efesiensi dan efektifitas pelayanan sirkulasi.
2. Manfaat Otomasi Perpustakaan
Otomasi perpustakaan dengan menerapkan kemajuan teknologi
informasi akan memberikan manfaat sebagai berikut :5
a. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan.
b. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna
perpustakaan.
c. Meningkatkan citra perpustakaan.
d. Pengembangan infrastruktur nasional, regional, dan global.
3. Cakupan Otomasi Perpustakaan
Bidang cakupan otomasi layanan perpustakaan dengan
menggunakan teknologi informasi untuk dapat menjalankan sistem
layanan secara otomatis mulai dari :6
a. Usulan koleksi
b. Inventarisasi
c. Katalogisasi
d. Sirkulasi
5 WahyuSupriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:
Kanisius, 2008), 37. 6 WahyuSupriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan, 38.
11
e. Pengelolaan penerbitan berkala
f. Pengelolaan anggota
4. Unsur-unsur Otomasi Perpustakaan
Dalam sebuah sistem otomasi perpustakaan terdapat beberapa
unsur atau syarat-syarat yang saling mendukung dan terkait satu dengan
yang lainnya. Unsur-unsur atau syarat tersebut yaitu sebagai berikut :7
a. Pengguna (users)
Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem otomasi
perpustakaan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya
selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan pengguna-
penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai
operator atau teknisi, serta para anggota perpustakaan.
Pustakawan yang bersangkutan harus dilibatkan, mulai dari tahap
perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing
pustakawan harus dikumpulkan untuk menjamin kerja sama mereka.
Tenaga-tenaga ini yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi, dan
administrator sistem harus diidentifikasikan dan dilatih sesuai bidang
yang akan dioperasikan.
b. Perangkat keras (hardware)
Merupakan sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data
menjadi informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program
untuk menjalankannya. Fungsi perangkat keras yaitu untuk
mengumpulkan data dan mengonversinya ke dalam suatu bentuk yang
7 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan,38–42.
12
dapat diproses oleh computer. Perangkat keras ottomasi perpustakaan
diantaranya yaitu : Komputer, Scanner, Digital Camera, dan CD
Writer.
c. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan instruksi-instruksi yang memberitahu perangkat
keras untuk melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan perintah.
Perangkat lunak juga sering diartikan sebagai metode atau prosedur
untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan
pemakai baik multi-tasking maupun multi-user. Perangkat lunak untuk
otomasi perpustakaan seperti CDS/ISIS dan UNESCO yang diperoleh
secara gratis melalui internet.
d. Jaringan (network)
Otomasi perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan akan
pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologi informasi.
e. Data
Merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupa alphabet,
angka, maupun simbol khusus.
f. Manual/panduan operasional
Biasa disebut prosedur adalah penjelasan bagaimana memasang,
menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat
lunak. Manual adalah kunci bagi kelancaran suatu sistem otomasi
perpustakaan. Melalui jaringan internet serta perkembangan teknologi
13
informasi saat ini, semua pekerjaan akan semakin mudah sehingga
memungkinkan seseorang mencari referensi dengan muda.
B. Pemanfaatan Ganesha Library Information System (GLIS)
Secara Bahasa, pemanfaatan berasal dari kata manfaatan yang memiliki
arti ‗faedah‘ atau ‗guna‘. Bermanfaat yaitu berguna. Kemanfaatan yaitu
kegunaan. Memanfaatkan yaitu memakai sesuatu agar bermanfaat atau
berguna. Pemanfaatan yaitu proses atau cara suatu perbuatan memanfaatkan
sesuatu agar menjadi bermanfaat atau berguna.8 Dalam konteks penelitian ini,
kata pemanfaatan digunakan pada konteks pemanfaatan otomasi
perpustakaan.
Secara garis besar, pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan
dibagi menjadi dua bagian sebagaimana yang diutarakan Supriyanto sebagai
berikut:
Teknologi informasi di perpustakaan digunakan sebagai system
informasi manajemen perpustakaan. Penerapan teknologi yang
demikinian ini lebih dikenal sebagai istilah otomasi perpustakaan
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan sebagai sarana
mendapatkan, menyimpan dan menyebarluaskan informasi dalam
bentuk digital. Bentuk penerapan inilah yang kita kenal dengan
perpustakaan digital.9
Dari kota kembang Bandung (tepatnya ITB) kembali lahir aplikasi otomasi
perpustakaan yang bersifat FOSS (Free Open Source Software), yaitu GLIS
8 Lukman Ali dan Hasan Alwi , Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1994) ed.2, h.626 9 Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi,
Perancangan Perpustakaan Digital. (Yogyakarta: Kanisius, 2008) h. 33
14
oleh Arif R. Dwiyanto dari ITB. GLIS yang kepanjangannya adalah Ganesha
Library Information System, sekilas terdengar seperti kata geulis yang berarti
cantik dalam bahasa Sunda. Bandung memang sejak dulu terkenal dengan
gadisnya yang cantik-cantik. Demikian pula dengan GLIS yang mampu
mengelola manajemen perpustakaan secara `cantik'.10
Gambar 2.1:
Home Page GLIS
1. Beranda
Pada menu beranda terdapat sub menu mengenai :
Informasi Perpustakaan, menu yang digunakan untuk mengetahui
profil perpustakaan.
Login, menu yang digunakan untuk masuk ke akun pustakawan
sebelum melakukan berbagai transaksi.
10
Perpustakaan Nasional RI, ―Peluang dan Tantangan Foss di Perpustakaan,‖ 2008,
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8003. Diakses pada 31 Maret
2019.
15
Gambar 2.2:
Menu Beranda GLIS
2. Koleksi
Pada menu koleksi ini terdapat sub menu diantaranya :
Jenis, menu yang digunakan untuk mengetahui jenis koleksi yang
ada di perpustakaan.
Awan Tag, menu yang digunakan untuk melihat kumpulan subjek
buku.
Filter Koleksi, menu yang digunakan untuk mencari koleksi
berdasarkan judul dan pengarang.
Tambah Koleksi, menu yang digunakan untuk menambahkan data
buku baru yang ada di perpustakaan.
16
Gambar 2.3:
Menu Koleksi
3. Sirkulasi
Pada menu sirkulasi ini terdapat sub menu diantaranya :
Peminjaman, adalah menu untuk melakukan transaksi peminjaman
bahan pustaka melalui member ID yaitu KTM.
Pengembalian, adalah menu untuk melakukan transaksi
pengembalian bahan pustaka.
Pemesanan, adalah menu yang digunakan untuk melihat daftar
koleksi yang sedang di pesan.
Terlambat, adalah menu yang digunakan untuk melihat daftar yang
terlambat mengembalikan koleksi perpustakaan.
17
Statistik, adalah menu yang digunakan untuk mengetahui laporan
dari menu sirkulasi. Seperti data peminjaman dan pengembalian.
Gambar 2.4:
Menu Sirkulasi
4. Anggota
Pada menu anggota, terdapat sub menu diantaranya :
Pendaftaran, adalah menu yang digunakan untuk mengisi identitas
keanggotaan seperti nama, NIM/NIK, alamat, no.telp, email, dan
status.
Daftar, adalah menu yang digunakan untuk melihat list anggota
perpustakaan.
Cetak Kartu, adalah menu yang digunakan untuk mencetak kartu
anggota perpustakaan.
18
Statistik, adalah menu yang digunakan untuk mengetahui laporan
dari menu keanggotaan.
Gambar 2.5:
Menu Anggota
5. Administrasi
Pada menu administrasi, terdapat sub menu diantaranya :
Referensi, menu yang digunakan sebagai tambahan plug in untuk
pustakawan pengolahan.
Database, menu yang digunakan untuk mengintegrasikan basis data
dengan mysql.
Transaksi, menu yang digunakan untuk transaksi buku.
Manajemen Pengguna, menu yang digunakan untuk membuat akun
pustakawan.
Konfigurasi Sistem, menu yang digunakan untuk pengaturan.
19
Pembangkit Barcode, menu yang digunakan untuk memindai
barkod bahan pustaka.
Halaman Pengunjung, menu yang digunakan untuk pemustaka.
Ubah Sandi/Lewat, menu yang digunakan untuk mengubah sandi
pustakawan.
Gambar 2.6:
Menu Administrasi
6. Laporan
Pada menu laporan, terdapat sub menu diantaranya :
Statistik Pengunjung, menu yang digunakan untuk melihat jumlah
pengunjung.
Sirkulasi, menu yang digunakan untuk laporan mengenai
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
Koleksi, menu yang digunakan untuk mengetahui laporan
mengenai koleksi yang hilang atau rusak.
20
Gambar 2.7:
Menu Laporan
7. Bantuan
Pada menu bantuan, terdapat sub menu diantaranya :
Kamus, menu yang digunakan untuk memudahkan ketika
menginout buku, bila terjadi kekeliruan dalam redaksi kata.
Pernyataan Umum
Tentang, menu yang digunakan untuk mengetahui informasi
perpustakaan.
21
Gambar 2.8:
Menu Bantuan
C. Pustakawan
Pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan atau lembaga
sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal (di Indonesia
kriteria pendidikan minimal D2 dalam bidang ilmu perpustakaan,
dokumentasi, dan informasi).11
Pustakawan merupakan suatu profesi di mana dalam menjalankan profesi
dan menerapkan ilmu perpustakaan dalam kehidupan sehari-hari di
perpustakaan, menjalankan kegiatan pengadaan koleksi, pengolahan,
pendayagunaan, penyebaran informasi kepada pemakai atau pemustaka, dan
pelayanan kepada pemustaka.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pustakawan adalah seseorang yang bertugas di perpustakaan yang
11
Purwono dan Sri Suharmini Wahyuningsih, Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia (Jakarta: Universitas Terbuka, 2013), 1.3.
22
mempunyai tugas mengelola perpustakaan, mengolah bahan pustaka, serta
melayani kebutuhan informasi para pemustakanya.
D. Layanan Sirkulasi
1. Pengertian Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu circulation yang
berarti perputaran atau peredaran. Sirkulasi juga sering disebut sebagai
bagian dari peminjaman, yaitu suatu pekerjaan, tugas, kegiatan yang
berhubungan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh pemustaka.
Menurut Ibrahim Bafadal pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja
yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam
proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.12
Sedangkan menurut Lisda Rahayu sirkulasi adalah kegiatan
layanan yang menangani urusan peminjaman, pengembalian, pendaftaran
keanggotaan perpustakaan, penentuan denda, pemesanan, peminjaman
bahan pustaka, penggerakan bahan pustaka yang selesai digunakan,
pencatatan pemanfaatan koleksi/pembuatan statistik keterpakaian bahan
pustaka.13
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
layanan sirkulasi adalah layanan yang memfokuskan untuk melayani
pemustaka mulai dari peminjaman, pengembalian dan pada penelusuran
informasi bagi pemustaka. Selain itu, layanan sirkulasi juga menjadi salah
satu layanan yang paling sering berinteraksi dengan pemustaka.
12
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), 24. 13
Lisda Rahayu, Layanan Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2015), 2.2.
23
2. Macam-macam Layanan
Ibrahim Bafadal menjelaskan ada tiga macam sistem layanan yang
biasa dilakukan oleh perpustakaan, yaitu :14
1) Sistem terbuka (Open Access)
Dalam sistem layanan terbuka, perpustakaan memberi kebebasan
kepada pemustaka untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi
yang diinginkan. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu
diperhatikan.
2) Sistem layanan tertutup (Close Access)
Layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung
mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkan di rak, tetapi
harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna dapat memilih
koleksi bahan pustaka yang diinginkan melalui katalog yang
disediakan.
3) Sistem layanan Campuran (Mixed Access)
Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan
tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh
perpustakaan perguruan tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi dan
tesis dilayani secara tertutup melalui katalog, sedangkan untuk
koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.
14
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, 2000, 40.
24
3. Tujuan Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan
keterpakaian bahan pustaka melalui kegiatan peminjaman bahan pustaka
kepada pemustaka. Bahan pustaka yang ada di perpustakaan memang
disediakan untuk pemustaka. Bukan sekadar disimpan, tetapi diusahakan
untuk dapat digunakan seoptimal mungkin. Salah satunya dengan layanan
peminjaman/sirkulasi. Untuk itu tujuan layanan sirkulasi adalah sebagai
berikut :15
a. Agar pemustaka dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.
b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu
pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka
tersebut bila dibutuhkan oleh pemustaka lainnya.
c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi
dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu
pengembalian.
d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.
4. Tugas Layanan Sirkulasi
Menurut Sulistyo Basuki yang dikutip oleh Darmono bagian
layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pemustaka khususnya dalam
hal berikut ini :16
a. Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan.
Pengawasan keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan
untuk dipinjam menjadi tanggung jawab bagian sirkulasi. Untuk itu
15
Lisda Rahayu, Layanan PerpustakaanLayanan Perpustakaan, 2.3. 16
Darmono, Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2007), 174.
25
bagian sirkulasi harus bersikap tegas dengan mempertimbangkan
sikap sebagai unit layanan publik yaitu ramah, simpatik, lugas.
b. Pendaftaran anggota perpustakaan
Salah satu tugas sirkulasi adalah menerima pendaftaran anggota
perpustakaan. Selain pendaftaran juga menerima perpanjangan
keanggotaan perpustakaan. Banyak perpustakaan yang menerapkan
jangka waktu keanggotaan. Selain menerima pendaftaran dan
perpanjangan keanggotaan perpustakaan, bagian sirkulasi juga
bertanggung jawab terhadap pengeluaran surat bebas pinjam bahan
pustaka.
c. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
Layanan sirkulasi bertanggung jawab untuk kegiatan peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka yang dipinjam oleh pemustaka
perpustakaan. Sistem yang digunakan bermacam-macam tergantung
sistem layanan yang digunakan.
d. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan
pinjaman
Jika salah satu anggota terlambat mengembalikan bahan pustaka atau
merusak bahan pustaka yang dipinjam, maka bagian layanan sirkulasi
memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Sanksi yang
diberikan kepada anggota yang terlambat mengembalikan bahan
pustaka biasanya diberikan denda berupa uang. Denda yang diberika
kepada pemustaka itu diberikan dengan tujuan untuk mendisiplinkan
pemustaka jasa perpustakaan. Jika merusak bahan pusaka biasanya
26
pemustaka diminta untuk memperbaiki sampai buku atau koleksi yang
dipinjam dalam kondisi baik dan siap digunakan lagi.
e. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan
pinjaman
Peringatan yang dilakukan bagian sirkulasi terhadap anggota yang
belum mengembalikan pinjaman biasanya berupa surat peringatan.
Surat peringatan itu diberika dua kali dengan jangka waktu tertentu
dari surat peringatan pertama yang dikirimkan oleh perpustakaan
kepada pemustaka.
f. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota.
Jika anggota menghilangkan buku yang dipinjamnya maka bagian
sirkulasi meminta anggota untuk mengganti buku yang sama. Namun
jika buku yang dihilangkan oleh pemustaka adalah terbitan lama atau
sudah tidak dicetak kembali maka untuk mengatasi masalah ini
biasanya anggota hanya mengganti buku yang sejenis dengan buku
yang dihilangkannya.
g. Membuat statistik sirkulasi
Tugas sirkulasi yang lain adalah membuat statistik peminjaman.
Statistik terdiri dari jumlah dan kelompok buku yang dipinjam,
diperpanjang, dikembalikan. Statistik kelompok buku yang paling
banyak dipinjam, statistik kelompok pemustaka atau peminjam.
h. Penataan koleksi di jajaran/rak
Penataan koleksi atau shelfing buku dijajaran rak juga menjadi
tanggung jawab bagian sirkulasi. Buku-buku yang selesai dibaca
27
ditempat atau selesai dipinjamkan harus ditata kembali di rak agar
pemustaka lainnya segera dapat meminjam koleksi di rak tergantung
jenis koleksinya.
Selain itu Rahayuningsih juga menyatakan tugas layanan sirkulasi
sebagai berikut :17
a. Pendaftaran anggota perpustakaan, salah satu tugas di bagian sirkulasi
adalah menerima pendaftaran anggota perpustakaan dan melayani
perpanjang anggota.
b. Peminjaman, peminjaman koleksi merupakan salah satu kegiatan
utama dalam sirkulasi.
c. Pengembalian dan perpanjangan, kegiatan pengembalian adalah
kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan
koleksi yang dipinjamnya.
Berdasarkan hasil penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk dapat melayani pemustaka yang datang ke perpustakaan.
Perpustakaan dapat menyesuaikan kegiatan layanan sirkulasi yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka mereka.
E. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan semakin terus berkembang dan dipergunakan sebagai
salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi,
pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan
17
Fransisca Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Graha Ilmu,
2007).
28
jasa lainnya. Ada beberapa jenis perpustakaan, salah satunya yaitu
perpustakaan perguruan tinggi.
Dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi, disebutkan
bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang
perguruan tinggi dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Dalam rangka menunjang kegiatan Tri Dharma tersebut, maka
perpustakaan diberi beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi edukasi,
sumber informasi, penunjang riset, rekreasi, publikasi dan interprestasi
informasi.18
Menurut Purwono, perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan
unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara
memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumber
informasi kepada lembaga induknya dan masyarakat akademis.19
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
perguruan tinggi adalah unit kerja suatu lembaga universitas yang
mempunyai tujuan dan tugas untuk menyediakan berbagai informasi bagi
civitas akademika serta mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
18
Diknas RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (Jakarta: Direktorat
Jendral Perguruan Tinggi, 2004), 6. 19
Purwono, Profesi Pustakawan dalam Menghadapi Perubahan (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), 18.
29
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
a. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi tentu memiliki alasan dan tujuan yang mendasar
untuk mendirikan perpustakaan di bawah naungannya. Tujuan dari
terselenggaranya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk
menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat di perguruan tinggi atau disebut sebagai Tri
Dharma Perguruan Tinggi, dengan melalui pelayanan informasi, yaitu
pengumpulan informasi, penyeleksian informasi, pengolahan informasi,
pemanfaatan informasi, penyebarluasan informasi, dan
pemeliharaan/pelestarian informasi.20
Disebutkan bahwa sebagai unsur penunjang Tri Dharma Perguruan
Tinggi, perpustakaan merumuskan tujuannya sebagai berikut :21
1. Dharma Pertama, yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan
dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
2. Dharma kedua, yaitu penulisan melalui penyediaan bahan
perpustakaan baik primer maupun sekunder mutakhir sebagai
bahan untuk melakukan penelitian.
3. Dharma Ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah,
20
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 17. 21
Darwanto, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2015), 5.
30
menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi
masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi seperti menyajikan dan menyebarluaskan informasi
atau materi pembelajaran dari dosen kepada mahasiswanya, menyajikan
bahan referensi untuk para penulis dalam melakukan penelitian dan
untuk pengabdian masyarakat.
b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Untuk mencapai tujuan yang sempurna harus didukung juga
dengan fungsinya. Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi
menurut Sutarno NS dapat ditinjau dari dua segi yaitu :22
1. Dari segi layanan, di mana perpustakaan mempunyai enam fungsi
yaitu pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan
informasi, penyebarluasan informasi, pemeliharaan serta
pelestarian informasi.
2. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga
macam fungsi yaitu sebagai pusat layanan informasi untuk program
pendidikan dan pengajaran, sebagai pusat layanan informasi untuk
program penelitian dan sebagai pusat layanan informasi untuk
program pengabdian masyarakat.
Menurut Kadek Rai Suwena fungsi perpustakaan perguruan tinggi
yang perlu dipahami oleh perpustakaan saat ini, yaitu :23
22
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
162.
31
1. Pusat informasi di universitas atau institut yang bersangkutan, yaitu
perpustakaan mempunyai peran dalam kegiatan akademis lembaga
pendidikan.
2. Pusat pengumpulan atau penyimpanan bagi semua koleksi dalam
bidang ilmu pengetahuan. Ini sesuai dengan tugas dan pokok
perpustakaan
3. Pusat kegiatan budaya masyarakat setempat karena pengunjung
perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya terdiri atas mahasiswa,
pengajar dan para pegawai lembaga yang bersangkutan (ingat pula
pada butir ketiga dari fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi),
melainkan termasuk pula orang-orang di luar lingkungan perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi sebuah perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana
penyedia fasilitas pengajaran dan penelitian untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh civitas akademika.
3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas penting yang sudah
dibuat sesuai dengan tujuannya, tugas perpustakaan perguruan tinggi
secara umum adalah sebagai berikut:24
23
Kadek Rai Suwena, ―Menciptakan Layanan Perpustakaan yang Berkualitas sebagai
Pendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,‖ Media Komunikasi FIS 1 1 (2012): 21–
22.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKFIS/article/download/451/369 Diakses pada 20
Maret 2019.
24
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), 18.
32
a. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan
menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
b. Menyediakan koleksi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-
tugas dalam rangka studinya.
c. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang
diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan
berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan
bagi para penulis.
d. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru
baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.
e. Menyediakan fasilitas, yang memungkinkan pemustaka mengakses
perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan
lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan informasi yang diperlukan.
F. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah skripsi di Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar pada tahun 2016 oleh Santri dengan
judul ―Penerapan Ganesha Library Information System (Glis) dalam
Menunjang Kinerja Pustakawan di Kantor Perpustakaan, Arsip, dan
Dokumentasi Kabupaten Sinjai”.
Penelitian yang dilakukan oleh Santri ini memiliki fokus penelitan pada
peningkatan kinerja pustakawan dalam memanfaatkan Sistem otomasi
perpustakaan berbasis GLIS, penerapan GLIS di perpustakaan arsip dan
33
dokumentasi kabupaten Sinjai. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Santri ini melihat menu atau menu apa saja yang dimanfaatkan oleh
pustakawan. Pendekatan pada penelitian menggunakan kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data pada penelitiannya
menggunakan riset kepustakaan dan riset lapangan dengan teknik
observasi, wawancara dan observasi.
Persamaan penelitian Santri dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah sama-sama meneliti pemanfaatan Ganesha Library Information
System oleh pustakawan. Pendekatan penelitian sama-sama menggunakan
kualitatif dengan metode deskriptif. Perbedaan penelitan yang dilakukan
peneliti dengan Santri adalah penelitian yang dilakukan peneliti ini
berfokus pada pemanfaatan GLIS oleh pustakawan pada layanan Sirkulasi.
Melihat bagaimana caranya peran GLIS pada kegiatan peminjaman,
pengembalian dan keanggotaan. Sedangkan penelitian Santri berfokus
kepada keseluruhan layanan di perpustakaan.
2. Penelitian selanjutnya yang relevan pada penelitian ini adalah skripsi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2018 oleh
Sobri Yogi Bilowo dengan judul ―Pemanfaatan Sistem Otomasi Berbasis
Slims Oleh Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta”
Penelitian yang dilakukan oleh Sobri Yogi Bilowo ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan
datanya menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka serta
dokumentasi. Penelitiannya memiliki focus pada pemanfaatan system
34
otomasi perpustakaan berbasis SLIMS oleh seluruh layanan di
perpustakaan. Selain itu, pada penelitiannya juga melihat kepada menu apa
saja yang ada pada slims yang dimanfaatkan oleh pustakawan.
Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian peneliti adalah
sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif.
Tujuan penelitian juga sama-sama memiliki keinginan untuk
meningkatkan kualitas layanan. Perbedaannya adalah penelitian yang
ditelti oleh peneliti ini meneliti sistem otomasi berbasis GLIS dan hanya
berfokus pada layanan sirkulasi pada perpustakaan.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan penulis untuk
mengungkap suatu kebenaran secara ilmiah dalam melakukan penelitian.
Dengan adanya metode ini penelitian yang dilakukan memiliki cara-cara
tersendiri untuk menemukan fakta atau kebenaran yang ada di lapangan. Dalam
banyak kasus, metodologi penelitian menjadi faktor pembeda paling penting
antara pengetahuan (science) dan pengetahuan biasa (knowledge) dan bahkan
dengan ilmu pengetahuan semu (pseudo science).25
A. Jenis dan Pendekatan Penulisan
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian dengan metode
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.26
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penulisan kualitatif adalah penelitian yang menekankan kepada analisis non
numerik dan analisis interpretatif terhadap fenomena sosial.27
Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
menjadi objek penulisan dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,
25
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), 55. 26
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula 60. 27
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), 107.
36
situasi ataupun fenomena tertentu.28
Dengan menggunakan metode ini penulis
ingin menjelaskan dan menggambarkan bagaimana pemanfaatan ganesha
library information system (GLIS) oleh pustakawan pada layanan sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
B. Informan
Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data,
informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.29
Informan dalam
penelitian ini adalah pustakawan layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas
Trilogi Jakarta. Teknik pemilihan informan yang penulis pakai adalah purpose
sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang
dipandang dapat memberikan data secara maksimal.30
Kriteria informan yang akan menjadi narasumber adalah :
1. Bersedia menjadi informan
2. Pustakawan layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan memberikan informasi yang
relevan tentang objek penelitian yaitu komunikasi interpersonal dalam
citra layanan sirkulasi.
Berdasarkan kriteria informan tersebut, maka diperoleh sebanyak
informan yang merupakan pustakawan layanan sirkulasi di Perpustakaan
Universitas Trilogi Jakarta. Adapun nama-nama para informan tersebut di
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
28
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009), 68. 29
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya 108. 30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 33.
37
Tabel 3.1:
Daftar informan
No Nama Jabatan
1 Dra. Tiktik Sartikawati Kepala Perpustakaan
2 Egi Almaroghi, S.IP Pustakawan Sirkulasi
3 Katimo Staf Layanan Sirkulasi
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus tujuan
penelitian. Data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung oleh penulis tanpa
perantara dari sumbernya.31
Data-data primer penulis dapatkan melalui :
a. Observasi
Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
bertumpu pada pengamatan langsung pada objek penulisan.32
Observasi
bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang dipelajari dan aktivitas-
aktivitas yang telah berlangsung. Kemudian hasil dari observasi
tersebut tercatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi
hal-hal yang diamati secara lengkap dengan keterangan tanggal dan
waktu. Observasi ini digunakan untuk mengetahui pemanfaatan
31
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, 86. 32
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, 63.
38
ganesha library information system (GLIS) oleh pustakawan pada
layanan sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
b. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara. Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam
penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih
bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi
atau keterangan-keterangan.33
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder biasanya diambil dari
dokumen-dokumen antara lain dari laporan, karya tulis, koran, dan
majalah.34
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai data sekunder
adalah:
a. Kajian kepustakaan
Kajian pustaka atau penelusuran pustaka terutama dimaksudkan
sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian dan/atau
proposal guna memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam
kajian teoritis atau mempertajam metodologi.35
Kajian kepustakaan ini
merupakan sumber informasi yang bersumber dari buku, kamus, jurnal,
majalah, artikel baik dalam bentuk tercetak ataupun online. Informasi
33
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 83. 34
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, 87. 35
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008), 1.
39
kajian kepustakaan ini terkait dengan tema penelitian yaitu persepsi,
pemustaka, kualitas layanan, layanan sirkulasi, dan perguruan tinggi.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan
semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik
dan seni yang telah ada.36
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data
dilaksanakan. Adapun teknik pengolahan data dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.37
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila perlu.
2. Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman didalam bukunya Sugiyono menyatakan
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penulis akan
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014), 240. 37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 92–99.
40
menerangkan atau menceritakan hasil penelitian dengan bentuk penjabaran
kata-kata.
3. Penarikan Kesimpulan
Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, penulis
buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai data yang didapat.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta,
yang terletak di Jl. TMP Kalibata No.1 RT.4 RW.4, Duren Tiga, Pancoran,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12760. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Jan-
Februari 2016, Oktober 2017, dan Maret-Mei 2019 dengan perincian sebagai
berikut :
Tabel 3.2:
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Tahun 2016 Tahun
2017
Tahun 2019
Jan Feb Okt Jan Feb Mar Apr Mai
1 Penyusunan
Proposal
2 Pengajuan Proposal
dan Mendapatkan
Dosen Pembimbing
3 Bimbingan Skripsi
4 Penelitian
5 Penyusunan Skripsi
6 Pengajuan Sidang
7 Sidang Skripsi
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
1. Sejarah Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
Perpustakaan Universitas Trilogi berdiri bersamaan dengan
berdirinya kampus Universitas Trilogi yaitu pada tahun 1988 dengan nama
STEKPI (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan
Indonesia). Berdirinya perpustakaan Universitas Trilogi atas dasar refleksi
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Trilogi sadar akan
pentingnya perpustakaan sebagai motor penggerak dalam sistem
pembelajaran di Universitas Trilogi.
Perpustakaan Universitas Trilogi merupakan Pusat Informasi dan
sumber belajar yang mempunyai fungsi utamanya adalah menunjang
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk melaksanakan fungsinya
perpustakaan mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Membantu terlaksananya pendidikan dan pengajaran yang menuju
suatu keahlian professional dalam bidang ekonomi, keuangan,
perbankan dan akuntansi.
b. Menyediakan koleksi yang memadai demi terlaksananya penelitian
terapan dalam rangka pengembangan bidang ekonomi, keuangan,
perbankan dan akuntansi.
42
c. Menjadikan koleksinya sebagai penunjang pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat.38
2. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
Perpustakaan Universitas Trilogi merupakan unit layanan yang ada
pada lingkunan civitas akademika Universitas Trilogi yang berada
dibawah arahan wakil rektor bidang Sumber Daya. Sebagaimana pada
gambar di bawah ini :
Gambar 4.1:
Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
38
http://trilogi.ac.id/universitas/pp-3/ Diakses pada 9 April 2019.
43
3. Koleksi Perpustakaan Universitas Trilogi
Perpustakaan Universitas Trilogi mempunyai koleksi buku dengan
keseluruhannya berjumlah 9443 judul dan 16.101 eksemplar. Perpustakaan
Universitas Trilogi memiliki berbagai macam koleksi, diantaranya yaitu :
a. Buku teks
b. Referensi
c. Jurnal dalam dan luar negeri
d. Majalah Popular
e. Skripsi, Tesis dan Disertasi
f. Laporan Tahunan
g. Kliping Keuangan & Perbankan
h. CD-Rom
i. Database JSX Public Companies
4. Jenis dan Waktu Pelayanan
Perpustakaan Universitas Trilogi merupakan perpustakan yang
melayani dengan sistem terbuka (Open Access) yang artinya pemustaka
dibebaskan untuk mencari informasi di perpustakaan. Layanan yang
tersedia di perpustakaan Universitas Trilogi, diantaranya sebagai berikut :
a. Sirkulasi
b. Referensi
c. CD-Rom
d. Layanan Informasi
e. Bimbingan Pemakai
f. Foto Copy
44
Waktu pelayanan di perpustakaan Universitas Trilogi yaitu selama enam
hari mulai dari hari senin hingga sabtu dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 4.1:
Waktu Layanan Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
Hari Jam Istirahat
Senin s/d Jumat 08.00 – 21.00 12.00-13.00
Sabtu 08.30 – 15.00 12.00 – 13.00
5. Keanggotaan
Anggota perpustakaan Universitas Trilogi adalah Mahasiswa dan
Dosen Universitas Triliogi yang masih aktif. Ketentuannya ialah sebagai
berikut:
a. Anggota Perpustakaan Trilogi
b. Seluruh civitas akademika, karyawan tetap Universitas Trilogi dan
dosen tidak tetap yang terdaftar pada semester berjalan
c. Keanggotaan dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan,
dengan syarat :
1. Mengisi formulir
2. Foto copy KTP dan bukti pembayaran
6. Kewajiban Pemakai Perpustakaan
a. Tidak diperbolehkan membawa tas, map, makanan dan minuman ke
dalam ruang perpustakaan.
b. Kehilangan barang pribadi bukan tanggung jawab perpustakaan.
45
c. Sebelum masuk ke ruang perpustakaan, para pemakai diwajibkan
mengisi buku pengunjung yang disediakan.
d. Pemakai wajib ikut menjaga ketenangan, ketertiban, keamanan dan
memelihara kebersihan ruang perpustakaan.
e. Pemakai wajib memelihara koleksi perpustakaan.
f. Berpakaian rapi dan sopan.
7. Peraturan Peminjaman Koleksi
a. Jumlah koleksi dan jangka waktu:
Mahasiswa 3 judul (3 eks.) selama 2 minggu
Dosen tetap 3 judul (3 eks.) selama 1 bulan
Dosen tidak tetap 2 judul (2 eks) selama 2 minggu
Karyawan non dosen 2 judul (2 eks) selama 1 minggu
b. Bahan pustaka yang dipinjam diper-bolehkan diperpanjang sebanyak
1 (satu) kali dengan jangka waktu 1 (satu) minggu dengan catatan
tidak dipesan orang lain. Perpanjangan bisa melalui telpon (021)
7981336; 7981353 ext. 147.
c. Koleksi referensi hanya boleh dibaca di dalam ruangan referensi
dengan ketentuan sebagai berikut :
Koleksi referensi yang diperlukan atau hendak di foto copy dapat
menghubungi petugas referensi
Maksimum pemakaian koleksi referensi 2 judul sekaligus
Khusus disertasi, skripsi, laporan magang, dan skripsi minor hanya
boleh di baca di ruang referensi dan tidak boleh di foto copy
Jurnal hanya dapat dibaca di ruang referensi
46
d. Mahasiswa yang telah lulus wajib mem-buat surat bebas pinjam.
e. Pemakai dari luar yang ingin menggunakan layanan perpustakaan
diwajibkan membawa surat keterangan dari instansi yang
bersangkutan.
8. Sanksi
a. Denda dikenakan karena keterlambatan mengembalikan buku sebesar
Rp.1.000,- / hari.
b. Menghilangkan buku diharuskan meng-ganti dengan buku yang
sama/2x harga buku.
c. Menghilangkan nomor penitipan tas dikenakan biaya.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Mengacu pada tujuan penelitian, penulis akan memaparkan hasil
penelitian yang penulis peroleh dari hasil observasi dan wawancara. Adapun
hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut :
Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta sudah melakukan otomasi
perpustakaan sejak tahun 2007. Setelah lama mengkaji tentang otomasi yang
akan digunakan akhirnya perpustakaan Universitas Trilogi menggunakan GLIS
(Ganesha Library Information System). Adapun alasan perpustakaan
Universitas Trilogi menggunakan GLIS adalah :
a) Kesadaran bahwa pentingnya beralih dari konvensional menuju
perpustakaan berbasis otomasi.
b) GLIS menjadi salah satu sistem otomasi perpustakaan yang paling populer
dan banyak digunakan oleh perpustakaan pemerintah atau bahkan
universitas.
47
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Kepala Perpustakaan Universitas
Trilogi Jakarta yaitu Dra. Tiktik Sartikawati pada wawancara sebagai berikut :
“Dari awal berdirinya perpustakaan dulu memang masih konvensional,
namun pada tahun 2007, setelah lama kami mengkaji bahwa memang
harus diotomasikan. Dulu masih sangat sedikit sekali pilihan otomasi
perpus itu, tapi pihak IT disini menyarankan untuk menggunakan GLIS,
karena pada saat itu GLIS sudah banyak digunakan oleh instansi dan
universitas-universitas.”39
1. Pemanfaatan Menu-menu Ganesha Library Information System
(GLIS) dalam Menunjang Kegiatan Pustakawan pada Layanan
Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
a) Sirkulasi
Menu sirkulasi pada GLIS memiliki beberapa sub menu di
dalamnya yang dapat dimanfaatkan oleh pustakawan. Sub menu
sirkulasi diantaranya yaitu peminjaman, pengembalian, pemesanan,
terlambat, dan statistik.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, terdapat
beberapa sub menu yang dimanfaatkan oleh pustakawan yaitu sub
menu peminjaman dan pengembalian. Sedangkan, sub menu yang
belum dimanfaatkan oleh pustakawan adalah sub menu pemesanan,
terlambat dan statistik. Berikut adalah tabel sub menu yang sudah dan
belum dimanfaatkan oleh pustakawan sirkulasi.
39
―Wawancara Pribadi dengan Dra. Tiktik Sartikawati‖ 8 April 2019
48
Tabel 4.2
Sub Menu Pada Menu Sirkulasi
Sub Menu Sudah dimanfaatkan Belum dimanfaatkan
Peminjaman
Pengembalian
Pemesanan
Terlambat
Statistik
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh pustakawan sirkulasi yaitu
Egi Almaroghi, S.IP tentang pemanfaatan menu sirkulasi pada
wawancara sebagai berikut :
“Pemanfaatan menu-menu yang ada di GLIS sudah dimanfaatkan,
khususnya di menu sirkulasi. Karena penting sekali untuk
memaksimalkan aktifitas sirkulasi. Menu peminjaman,
pengembalian, pemesanan, terlambat dan statistik kami sering
memanfaatkannya untuk efesiensi waktu”40
1) Peminjaman
Peminjaman merupakan sub menu yang ada pada menu
sirkulasi yang mana paling sering digunakan setelah sub menu
pengembalian. Sub menu peminjaman telah dimanfaatkan oleh
pustakawan untuk membantu kegiatan peminjaman bahan pustaka
para pemustaka di layanan sirkulasi.
Adapun mekanisme peminjaman yang dilakukan oleh
pemustaka terhadap pustakawannya adalah login sebagai
pustakawan lalu memasukan barkod buku yang akan dipinjam.
40
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
49
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh pustakawan sirkulasi
yaitu Egi Almaroghi, S.IP dalam wawancaranya terkait mekanisme
peminjaman buku pada menu sirkulasi sebagai berikut :
“Mekanisme bagi pustakawan ya biasa seperti otomasi pada
umumnya, login setelah itu menuju menu peminjaman lalu
memasukkan NIM dan barkod buku yang akan dipinjam.
Sedangkan untuk pemustakanya cukup menunjukkan ktm dan
melakukan absen di komputer absen.”41
Gambar 4.2
Menu peminjaman Glis
Sumber Data: Perpustakaan Universitas Trilogi
Selain itu, Katimo selaku staff bagian sirkulasi juga
menambahkan bahwa mahasiswa wajib mengisi kertas yang ada
pada kantong buku, itu sebagai bukti dan rekap peminjaman dan
mewajibkan untuk mengisi absen di komputer absen.
41
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
50
Hal tersebut sesuai yang diutarakan oleh Katimo tentang
mekanisme peminjaman harus mengisi absen dan mengisi kartu
buku :
“Mekanismenya harus absen, menunjukkan ktm, mengisi kartu
buku”42
Gambar 4.3
Kartu Buku
Sumber Data: Perpustakaan Universitas Trilogi
Pada sub menu peminjaman, masa peminjaman bagi
pemustaka berbeda-beda. Untuk dosen, masa peminjaman yaitu
hingga satu semester namun tidak dapat diperpanjang. Sedangkan
mahasiswa yaitu memiliki rentang waktu selama dua minggu untuk
42
―Wawancara Pribadi dengan Katimo‖ 22 April 2019
51
peminjaman. Dan pemustaka dari luar civitas akademika
Universitas Trilogi tidak diperkenankan untuk meminjam bahan
pustaka.
Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Informan Egi
Almaroghi, S.IP tentang masa waktu peminjaman :
―Batas waktu untuk mahasiswa untuk peminjaman yaitu dua
minggu, setelah itu bisa diperpanjang sekali yaitu satu
minggu. Untuk dosen batas waktu peminjamannya adalah satu
semester. Umum tidak diperbolehkan untuk meminjam buku”43
Demi memudahkan pustakawan dalam meng-input data buku
yang akan dipinjam, perpustakaan Universitas Trilogi telah
menggunakan sistem barkod yang terintegrasi dengan sistem
otomasi GLIS. Fungsi barkod sangat memudahkan ketika
melakukan transaksi khususnya pada saat peminjaman dan
pengembalian. Barkod akan terbaca dengan menggunakan scanner,
namun sayangnya scanner perpustakaan Universitas Trilogi rusak
yang membuat pustakawan harus melakukan secara manual.
Berikut wawancara peneliti dengan pustakawan sirkulasi yaitu
Egi Almaroghi, S.IP tentang penggunaan barkod dan scanner :
“Ya. Kami sudah menggunakan barkod pada bukunya,namun
sedari tahun 2018 pemindai barkodnya (Scanner) rusak
hingga saat ini belum diperbaiki. Sehingga kami menggunakan
manual dan memasukkan barkod sendiri ke sistem yang akan
diinput.”44
Menu peminjaman yang terdapat pada menu sirkulasi sudah
dimanfaatkan oleh pustakawan Perpustakaan Universitas Trilogi
43
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019 44
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
52
Jakarta dalam membantu kegiatan transaksi peminjaman bahan
pustaka bagi para pemustaka pada layanan sirkulasi. Pemanfaatan
menu peminjaman
Seperti yang dikatakan Lisda Rahayu sirkulasi adalah kegiatan
layanan yang menangani urusan peminjaman, pengembalian,
pendaftaran keanggotaan perpustakaan, penentuan denda,
pemesanan, peminjaman bahan pustaka, penggerakan bahan
pustaka yang selesai digunakan, pencatatan pemanfaatan
koleksi/pembuatan statistik keterpakaian bahan pustaka.45
2) Pengembalian dan Denda
Pada menu sirkulasi, salah satu sub menu sirkulasi yang
dimanfaatkan oleh pustakawan adalah sub menu pengembalian.
Sub menu pengembalian sudah dimanfaatkan seperti sub menu
peminjaman. Sub menu peminjaman ini dirasa untuk efesiensi
waktu transaksi. Mekanisme pengembalian juga tidak terlalu
berbeda dengan peminjaman.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Katimo tentang
mekanisme pengembalian :
“Sama dengan peminjaman, menunjukkan ktm dan absen”46
Egi Almaroghi, S.IP juga menambahkan terkait mekanisme
pengembalian yang menjelaskan tanda ketika terkena jatuh tempo
pengembalian, yaitu sebagai berikut :
45
Lisda Rahayu, Layanan Perpustakaan, Hal. 2.2. 46
―Wawancara Pribadi dengan Katimo‖ 22 April 2019
53
“Pemanfaatannya lancar seperti pemanfaatan peminjaman.
Mekanismenya juga tidak terlalu beda dengan peminjaman,
kita login sebagai pustakawan lalu masuk kebagian
pengembalian. Jika sudah melebihi jatuh tempo nanti akan
ada muncul tanda terlambatnya berwarna merah”47
Berikut di bawah ini gambar yang menjelaskan sub menu
pengembalian disertai dengan tanda jatuh tempo untuk pemustaka :
Gambar 4.4
Sub Menu Pengembalian dan Tanda Jatuh Tempo
Gambar di atas adalah gambar pada sub menu pengembalian
yang bila mana pemustaka telah jatuh tempo atau lebih tulisan pada
kolom fined (yang harus dibayar) berubah berwarna merah. Selain
itu, sanksi yang diberikan untuk pemustaka yang melakukan
keterlambatan mengembalikan buku sudah ditetapkan sanksinya
yaitu Rp. 2000 per-hari.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Egi Almaroghi, S.IP
mengenai besaran sanksi untuk jatuh tempo pengembalian buku :
47
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
54
“Sanksinya adalah denda. Per-hari didenda 2 ribu rupiah.
Peraturan ini hanya berlaku untuk yang telat dari bulan
desember sampai sekarang, kalau yang dari sebelum desember
2018 masih diberlakukan seribu rupiah”48
Perubahan besaran denda ini atas dasar peraturan rektor yang
bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pemustaka yang
terlambat. Kebijakan ini dibuat per-bulan desember 2018 hingga
selanjutnya.
Sebagaimana wawancara peneliti dengan Katimo terkait
penaikkan denda untuk memberikan efek jera bagi pemustaka.
Yaitu sebagai berikut :
―Kebijakannya ya kita menaikkan 2 ribu per hari itu agar
pemustaka tidak telat karena takut untuk denda”49
Sesuai dengan wawancara peneliti dengan Egi Almaroghi, S.IP
tentang kebijakan layanan sirkulasi terhadap denda pengembalian :
“Kebijakan disesuaikan dengan peraturan wakil rektor bidang
sumber daya tembusan dari rektor dengan nomor
05/TRILOGI/Rektor/PRTR/X/2018 tentang penyelenggaraan
perpustakaan Universitas Trilogi Khususnya terkait dengan
kewajiban pembayaran kegiatan di perpustakaan Universitas
Trilogi pada poin ke 3 dengan bunyi: peminjam yang
terlambat mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp.
2000 (dua ribu rupiah) per hari per buku.”50
Dibawah ini adalah gambar tentang peraturan rektor mengenai
kebijakan pembayaran di perpustakaan Universitas Trilogi.
48
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019 49
―Wawancara Pribadi dengan Katimo‖ 22 April 2019 50
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
55
Gambar 4.5
Peraturan rektor tentang pembayaran di perpustakaan
Sumber Data: Perpustakaan Universitas Trilogi
Gambar 4.6
Formulir penulisan denda
Selain itu, apabila pemustaka telah melalui batas jatuh tempo
ketika meminjam untuk yang pertama kali dan pemustaka ingin
memperpanjang, maka tidak bisa diperpanjang. Peraturan ini juga
diberikan untuk seluruh pemustaka agar disiplin.
Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Egi Almaroghi
S.IP tentang perpanjangan peminjaman :
56
“Tidak bisa diperpanjang bila telat. Harus dikembalikan,
setelah 2 hari dan jika tidak ada yang meminjam maka
diperbolehkan untuk meminjam buku yang sama.”51
Peraturan tentang lama peminjaman juga hanya diberlakukan
dua minggu untuk mahasiswa lalu bisa perpanjang satu kali yaitu
selama seminggu, sedangkan untuk dosen berlaku hingga satu
semester namun tidak bisa diperpanjang.
Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Egi Almaroghi
S.IP tentang lama peminjaman dan peraturan perpanjangan :
“Peminjaman untuk mahasiswa hanya 2 minggu pertama, lalu
perpanjang sekali perpanjangan dengan durasi satu minggu.
Sedangkan dosen meminjam buku satu semester, namun tidak
ada perpanjangan”52
Menu pengembalian yang terdapat pada menu sirkulasi sudah
dimanfaatkan oleh pustakawan Perpustakaan Universitas Trilogi
Jakarta dalam membantu kegiatan transaksi pengembalian bahan
pustaka bagi para pemustaka pada layanan sirkulasi.
Seperti yang dikatakan Lisda Rahayu sirkulasi adalah kegiatan
layanan yang menangani urusan peminjaman, pengembalian,
pendaftaran keanggotaan perpustakaan, penentuan denda,
pemesanan, peminjaman bahan pustaka, penggerakan bahan
pustaka yang selesai digunakan, pencatatan pemanfaatan
koleksi/pembuatan statistik keterpakaian bahan pustaka.53
51
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019 52
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019 53
Lisda Rahayu, Layanan Perpustakaan, Hal. 2.2.
57
Menu sirkulasi pada GLIS memiliki beberapa sub menu di
dalamnya yang dapat dimanfaatkan oleh pustakawan. Sub menu
sirkulasi diantaranya yaitu :
1) Peminjaman, adalah menu untuk melakukan transaksi peminjaman
bahan pustaka melalui member ID yaitu KTM.
2) Pengembalian, adalah menu untuk melakukan transaksi
pengembalian bahan pustaka.
3) Pemesanan, adalah menu yang digunakan untuk melihat daftar
koleksi yang sedang di pesan.
4) Terlambat, adalah menu yang digunakan untuk melihat daftar yang
terlambat mengembalikan koleksi perpustakaan.
5) Statistik, adalah menu yang digunakan untuk mengetahui laporan
dari menu sirkulasi.
Menu-menu yang terdapat pada menu sirkulasi sudah
dimanfaatkan oleh Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta. Karena
dengan menu yang disediakan oleh GLIS dalam menu sirkulasi sangat
membantu dalam kegiatan transaksi pada layanan sirkulasi. Seperti
yang dikatakan Lisda Rahayu sirkulasi adalah kegiatan layanan yang
menangani urusan peminjaman, pengembalian, pendaftaran
keanggotaan perpustakaan, penentuan denda, pemesanan, peminjaman
bahan pustaka, penggerakan bahan pustaka yang selesai digunakan,
pencatatan pemanfaatan koleksi/pembuatan statistik keterpakaian
bahan pustaka.54
54
Lisda Rahayu, Layanan Perpustakaan, hal. 2.2.
58
Hanya saja menu pemesanan tidak digunakan karena sistem yang
telah dihack, fungsi pemesanan pada awalnya digunakan ketika
pemustaka ingin meminjam bahan pustaka namun berhalangan untuk
datang ke perpustakaan. Menu pemesanan dimanfaatkan ketika
pemustaka menghubungi pustakawan baik melalui telephone atau
melalui email dengan menyertakan NIM beserta judul buku yang akan
dipinjam. Kemudian pustakawan input data tersebut ke dalam menu
pemesanan. Menu terlambat yang tidak dapat diupdate untuk sistem
denda pengembalian buku, dan menu statistik yang terdapat pada
menu sirkulasi tidak dapat dimanfaatkan, fungsi menu statistik pada
awalnya digunakan untuk melihat laporan data mengenai jumlah
peminjam dan pengembalian buku yang terdapat pada menu sirkulasi,
namun setelah sistem GLIS dihack menu statistik ini tidak dapat
dimanfaatkan, sehingga jika ingin melihat atau mengambil datanya
harus menggunakan database mysql.
b) Keanggotaan
Pemanfaatan pada menu keanggotaan telah dimanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan saja. Menu kenaggotaan dimanfaatkan karena
sangat membantu untuk memberikan data anggota yang sering
mengunjungi dan memudahkan peminjaman dan pengembalian buku.
Namun tidak semua sub menu dimanfaatkan. Di bawah ini adalah
tabel yang menjelaskan sub menu mana saja yang dimanfaatkan dan
belum dimanfaatkan.
59
Tabel 4.3
Sub menu pada keanggotaan
Sub Menu Sudah
dimanfaatkan
Belum
dimanfaatkan
Pendaftaran
Daftar
Cetak Kartu
Statistik
Pada tabel di atas ada dua sub menu yang dimanfaatkan dan ada
pula yang belum dimanfaatkan. Sub menu yang belum dimanfaatkan
salah satunya adalah cetak kartu. Alasan belum dimanfaatkannya
adalah karena perpustakaan Universitas Trilogi mengintegrasikan
kartu tanda mahasiswa (KTM) sebagai kartu anggota perpustakaan
juga.
Hal ini disampaikan oleh Egi Almaroghi, S.IP mengenai KTM
sebagai kartu anggota perpustakaan. yaitu sebagai berikut :
“Tidak memiliki kartu anggota sendiri, tapi diintegrasikan dengan
kartu tanda mahasiswa (ktm)”55
’
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Egi Almaroghi, S.IP
tentang pemanfaatan menu keanggotaan, yaitu :
55
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
60
“Pemanfaatan pada menu anggota kami manfaatkan semaksimal
mungkin. Untuk alur bagi pemustaka jika ingin mendaftar menjadi
anggota adalah cukup membawa potokopi KTP (kartu tanda
penduduk) dan mengisi formulir pendaftaran”
Pengisian pendaftaran hanya menggunakan fotokopi KTP dan
mengisi form pendaftaran. Form pendaftaran didapat dari pustakawan
sirkulasi. Berikut di bawah ini adalah contoh form pendaftaran
keanggotaan.
Gambar 4.7
Formulir pendafataran keanggotaan
Sumber Data: Perpustakaan Universitas Trilogi
Menu keanggotaan pada GLIS memiliki beberapa sub menu di
dalamnya yang dapat dimanfaatkan oleh pustakawan. Sub menu
sirkulasi diantaranya yaitu :
1) Pendaftaran, adalah menu yang digunakan untuk mengisi identitas
keanggotaan seperti nama, NIM/NIK, alamat, no.telp, email, dan
status.
2) Daftar, adalah menu yang digunakan untuk melihat list anggota
perpustakaan.
61
3) Cetak Kartu, adalah menu yang digunakan untuk mencetak kartu
anggota perpustakaan.
4) Statistik, adalah menu yang digunakan untuk mengetahui laporan
dari menu keanggotaan.
Dalam menu keanggotaan sudah dimanfaatkan dengan baik dalam
mengelola keanggotaan perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta.
Menu yang disediakan dalam mengelola keanggotaan sudah sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan. Sehingga perpustakaan Universitas
Trilogi dapat mendata dengan baik setiap anggota perpustakaan.
Namun, untuk menu cetak kartu anggota dan statistik masih belum
dapat dimanfaatkan. Karena untuk kartu anggota itu sendiri sudah
terintegrasi dengan KTM. Sedangkan dengan statistik tidak bisa
mengambil atau melihat datanya langsung pada menu statistik, fungsi
menu statistik pada awalnya digunakan untuk melihat laporan data
mengenai jumlah anggota perpustakaan yang terdapat pada menu
keanggotaan, namun setelah sistem GLIS dihack menu statistik ini
tidak dapat dimanfaatkan, sehingga jika ingin melihat atau mengambil
datanya harus menggunakan database mysql.
c) Absensi Pengunjung
Untuk mengetahui statistik pengunjung keanggotaan, perpustakaan
Universitas Trilogi meletakkan komputer yang dikhususkan untuk
digunakan sebagai absensi pengunjung. Komputer tersebut sudah
dimanfaatkan, namun belum digunakan secara maksimal. Terkadang
masih ada pengunjung perpustakaan khususnya pengunjung yang
62
belum mendaftar sebagai anggota yang tidak mengisi absen di
komputer absensi. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Egi
Almaroghi, S.IP tentang komputer absensi :
“Pemanfaatan komputer absen itu tidak hanya untuk pemustaka
yang sudah menjadi anggota saja, akan tetapi berlaku juga untuk
pengunjung yang belum menjadi anggota. Namun karena masih
ada yang belum mendaftar sebagai anggota perpustakaan
mahasiswa keluar masuk dengan seenaknya. Jadi mereka yang
belum membuat dan mendaftar menjadi keanggotaan mengabaikan
komputer absen itu.”56
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis terlihat
bahwa pengunjung perpustakaan melakukan absensi dengan
memasukkan NIM mereka di komputer absensi yang telah disediakan
oleh perpustakaan. Akan tetapi terlihat juga beberapa pengunjung
perpustakaan yang tidak mengisi komputer absen tersebut.
Gambar 4.8
Absensi Pengunjung
56
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, S.IP‖ 15 April 2019
63
Menu absensi pengunjung di perpustakaan Universitas Trilogi
masih belum dimanfaatkan dengan baik. Karena masih terlihat pada saat
beberapa pengunjung masuk ke perpustakaan mereka tidak melakukan
absensi di komputer absensi tersebut. Dengan alasan mereka hanya
berkunjung aja, padahal wajib bagi siapapun untuk melakukan absen di
komputer absensi. Karena dengan melakukan absen dapat
mempermudah pustakawan untuk mengetahui statistik pengunjung.
b) Kebijakan Sirkulasi
Dalam memanfaatkan GLIS pada layanan sirkulasi,
tentunya ada kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan demi
tercapainya target dan tidak keluar daripada koridor-koridor divisi.
Dalam penentuan kebijakan yang paling memiliki pengaruh adalah
kepala perpustakaan.
Beberapa kebijakan yang dibuat memang pada umumnya
sama dengan perpustakaan universitas lainnya, namun pada
perpustakaan Universitas Trilogi, kepala perpustakaan membuat
kebijakan khususnya untuk layanan sirkulasi yaitu :
1) Laporan denda
2) Rekap pendaftaran anggota
3) Ketentuan peminjaman dan pengembalian
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Kepala Perpustakaan
Universitas Trilogi Jakarta yaitu Dra. Tiktik Sartikawati tentang adanya
kebijakan yang dibuat untuk layanan sirkulasi pada wawancara sebagai
berikut :
64
―Ada. Tidak hanya sirkulasi, semuanya juga saya membuat
kebijakan. Tapi kalau sirkulasi ya seperti membuat laporan denda per
bulan, merekap data pendaftaran anggota, sama ketentuan buku yang
boleh dipinjam oleh pemustaka.‖
2. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pustakawan dalam Memanfaatkan
Menu-Menu Ganesha Library Information System (GLIS) Pada
Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Trilogi
Dalam menggunakan sistem otomasi perpustakaan GLIS pada
layanan sirkulasi, pustakawan perpustakaan Univeritas Trilogi Jakarta
mengalami berbagai kendala dalam memanfaatkannya. Sebagaimana hasil
wawancara yang dilakukan penulis dengan Tiktik Sartikawati mengenai
kebijakan yang terdapat di perpustakaan Universitas Trilogi adalah sebagai
berikut :
a) Kendala dalam Pemanfaatan GLIS
Dalam menggunakan sistem otomasi perpustakaan GLIS pada
layanan sirkulasi, pustakawan perpustakaan Univeritas Trilogi Jakarta
mengalami berbagai kendala dalam memanfaatkannya. Sebagaimana
hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Tiktik Sartikawati
mengenai kendala dalam pemanfaatan GLIS di perpustakaan
Universitas Trilogi adalah sebagai berikut :
“Dari awal menggunakan GLIS yaitu pada tahun 2008 sebetulnya
baik-baik saja. Namun pada tahun 2015 sempat ada yang Hack
server kita. Dari setelah itu, banyak data yang hilang dan server
65
sampai saat ini suka down, sehingga membuat aktifitas pengolahan
dan sirkulasi jadi terhambat.”57
Terdapat beberapa kendala yang di hadapi pustakawan dalam
memanfaatkan GLIS diantaranya adalah kendala dalam memanfaatkan
menu sirkulasi. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Egi
Almaroghi, S.IP adalah sebagai berikut :
“Kendalanya untuk saat ini hanya sering servernya down. Dan itu
tidak bisa diprediksi kapan akan downnya. Padahal, komputer
server pada tahun 2016 sudah di-upgrade hardwarenya, jadi kalau
mati sangat mempengaruhi kegiatan sirkulasi.”58
Selain itu terdapat kendala yang dihadapi pustakawan dalam
menggunakan menu peminjaman. Hal ini berdasarkan hasil wawancara
penulis dengan Egi Almaroghi, S.IP sebagai berikut :
“Kendalanya yang paling sering dialami server down yang
mengakibatkan buku yang akan dipinjam terkadang statusnya
masih dipinjam orang lain karena bukunya belum dicheckout dari
peminjamannya. Dan juga kadang ketika mahasiswa datang ingin
meminjam buku temannya yang sudah habis masa pinjamannya.
Walau sudah diberitahu bahwa tidak boleh langsung dipinjam, tapi
tetap ingin meminjam”59
Pada menu pengembalian pun terdapat kendala dalam
memanfaatkannya. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Egi
Almaroghi, S.IP sebagai berikut :
“Kendala yang paling sering dialami saat pemustaka telat
mengembalikan buku, di dalam form denda buku dan di sistem
masih seribu, namun kami sudah menaikkan tarif menjadi dua ribu
per-hari. Karena dulu tahun 2016 sempat dihack servernya,
57
―Wawancara Pribadi dengan Dra. Tiktik Sartikawati‖ 8 April 2019 58
―Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, SIP‖ 15 April 2019 59
Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, SIP‖ 15 April 2019
66
banyak file yang ada di sistem bahkan di database pun sudah tidak
bisa diganti lagi. Seperti perubahan ketentuan denda.”60
Kemudian kendala pada kebijakan denda itu sendiri karena sistem
GLIS yang tidak bisa di ubah. Hal ini berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan Egi Almaroghi, S.IP sebagai berikut :
“Kendalanya hanya pada sistem, sistem otomasi sudah tidak dapat
diganti sehingga denda pada sistem masih seribu rupiah. Selain
itu, formulir denda masih berbunyi seribu per hari sehingga sangat
disayankan karena kertas form masih sangat banyak”61
Hal yang sama pun juga diungkapkan oleh Katimo, sebagai berikut:
“Kendalanya ya di sistem beda dengan kebijakan kita”62
Selanjutnya kendala yang terdapat pada menu keanggotaan adalah
tidak dapat melihat menu statistik yaitu laporan pengunjung, Hal ini
diketahui penulis berdasarkan hasil wawancara dengan Egi Almaroghi,
S.IP sebagai berikut :
“Pada menu keanggotaan kendalanya adalah bentroknya ketika
kami ingin mempunyai kartu untuk anggota sendiri. Namun,
kebijakan dari rektor untuk memanfaatkan ktm dengan tujuan
efektifitas ktm dalam penggunaannya membuat kami tidak bisa
cetak kartu anggota perpustakaan sendiri. Selain itu, pada sistem
GLIS ini seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa tahun
2016 pernah dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab
sehingga membuat menu menu yang penting tidak berfungsi lagi.
Seperti menu statistik keanggotaan, yang mana ketika kami ingin
melihat statistik harus mengambil via Mysql dari database.”63
Sebagaimana hasil dari wawancara penulis dengan informan
tersebut, kendala yang dihadapi pustakawan dalam memanfaatkan GLIS
60
Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, SIP‖ 15 April 2019 61
Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, SIP‖ 15 April 2019 62
Wawancara Pribadi dengan Katimo‖ 22 April 2019 63
Wawancara Pribadi dengan Egi Almaroghi, SIP‖ 15 April 2019
67
pada layanan sirkulasi adalah sistem yang pernah di hack yang
mengakibatkan adanya beberapa sub pada menu GLIS tidak dapat
dimanfaatkan karna tidak dapat berfungsi, seperti ketentuan denda pada
menu terlambat dan laporan statistik, Server sering down yang
mengakibatkan terhambatnya pada layanan sirkulasi.
Dalam memanfaatkan menu GLIS masih terdapat beberapa kendala
yang dihadapi pustakawan perpustakaan Universitas Trilogi dalam
memanfaatkan menu GLIS pada layanan sirkulasi diantaranya adalah
dalam memanfaatkan menu sirkulasi sering terjadinya server down yang
dapat mempengaruhi kegiatan sirkulasi seperti peminjaman dan
pengembalian, sistem GLIS yang tidak dapat diupdate untuk ketentuan
denda pengembalian buku, statistik laporan pada menu sirkulasi dan pada
statistik keanggotaan tidak dapat digunakan, sehingga untuk melihat atau
mengambil datanya harus menggunakan database mysql, dan
pemanfaatan komputer absensi untuk pengunjung perpustakaan terkadang
belum digunakan secara maksimal, hal ini terlihat ketika beberapa
pengunjung yang tidak melakukan absensi di komputer absensi
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian tentang pemanfaatan Ganesha Library Information System
(GLIS) dalam menunjang kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakaan
Universitas Trilogi Jakarta dapat disimpulkan bahwa :
1. Menu-menu GLIS yang sudah dimanfaatkan oleh perpustakaan
Universitas Trilogi dalam menjalankan layanan sirkulasi diantaranya
adalah : Menu sirkulasi dan menu keanggotaan. Dari beberapa menu
tersebut, terdapat beberapa sub menu di dalam menu tersebut yang belum
digunakan dengan maksimal oleh perpustakaan Universitas Trilogi
Jakarta, seperti pada menu sirkulasi terdapat sub menu terlambat yang
tidak digunakan dengan maksimal, dikarenakan sistem yang tidak dapat
diupdate untuk denda pengembalian buku. Menu statistik tidak dapat
melihat ataupun ingin mengambil datanya harus menggunakan database
mysql.
Sedangkan sub menu yang belum digunakan dengan maksimal
pada menu anggota yaitu sub menu cetak kartu dan statistik. Pada menu
cetak kartu tidak digunakan karena untuk anggota perpustakaan sudah ter-
integrasi dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), untuk sub menu statistik
tidak dapat digunakan, sehingga untuk melihat ataupun mengambil
datanya harus menggunakan database mysql.
69
Pada komputer absensi juga belum digunakan dengan maksimal,
hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa mahasiswa yang berkunjung
ke perpustakaan tanpa mengisi komputer absensi.
2. Kendala yang dihadapi oleh pustakawan perpustakaan Universitas Trilogi
dalam memanfaatkan GLIS pada layanan sirkulasi yaitu : Dalam
memanfaatkan menu sirkulasi sering terjadinya server down yang dapat
mempengaruhi kegiatan sirkulasi seperti peminjaman dan pengembalian,
sistem GLIS pada menu sirkulasi yang tidak dapat diupdate untuk
ketentuan denda pengembalian buku, statistik laporan pada menu sirkulasi
dan pada statistik keanggotaan tidak dapat digunakan, sehingga untuk
melihat atau mengambil datanya harus menggunakan database mysql, dan
pemanfaatan komputer absensi untuk pengunjung perpustakaan terkadang
belum digunakan secara maksimal, hal ini terlihat ketika beberapa
pengunjung yang tidak melakukan absensi di komputer absensi.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis untuk perpustakaan
Universitas Trilogi khususnya pada otomasi perpustakaan.
1. Sebaiknya perpustakaan Universitas Trilogi segera melakukan migrasi
sistem otomasi perpustakaan ke sistem yang lebih mutakhir dan sedang
berkembang saat ini seperti SLiMS, INLISLite, Lontar. Karena dengan
melakukan migrasi, perpustakaan Universitas Trilogi bisa lebih menjamin
kemanan dan pengembangan sistem perpustakaannya. Namun, jika masih
ingin menggunakan GLIS sangat disarankan untuk mendiskusikan dengan
developer GLIS tentang menu menu yang sudah tidak berfungsi, karena
70
menu-menu yang tidak berfungsi itu sangat dibutuhkan untuk data di
perpustakaan Universitas Trilogi.
2. Sebaiknya perpustakaan Universitas Trilogi melakukan pengecekan
dengan waktu berkala terkait komputer server yang sering down.
Pengawasan terhadap komputer absen pun harus dikuatkan dengan
peraturan perpustakaan Universitas Trilogi secara tertulis agar pemustaka
sadar bahwa pentingnya memanfaatkan komputer absen. Untuk denda,
sebaiknya konsultasi dengan developer GLIS untuk dapat diubah sesuai
peraturan rektor Universitas Trilogi agar lebih tertib.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh, dan Fahidin. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Abdul Rahman Saleh, dan Rita Komalasari. Manajemen Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009.
Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Darmono. Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo, 2007.
Darwanto. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2015.
Diknas RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Direktorat
Jendral Perguruan Tinggi, 2004.
Fransisca Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Graha
Ilmu, 2007.
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,
2000.
Kadek Rai Suwena. ―Menciptakan Layanan Perpustakaan yang Berkualitas
sebagai Pendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.‖ Media
Komunikasi FIS 1 1 (2012).
Lisda Rahayu. Layanan Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2015.
Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008.
Nurhayati. ―Peran Pustakawan dalam pendayagunaan Koleksi Perpustakaan.‖
Jurnal Perpustakaan, Informasi dan Komputer 1–3, no. 2 (2002): 51.
Perpustakaan Nasional RI. ―Peluang dan Tantangan Foss di Perpustakaan,‖ 2008.
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8003.
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-AN, 1999.
Purwono. Profesi Pustakawan dalam Menghadapi Perubahan. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013.
72
Purwono, dan Sri Suharmini Wahyuningsih. Perpustakaan dan Kepustakawanan
Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka, 2013.
Putu Laxman Pendit. Perpustakaan Digital : dari A sampai Z. Jakarta: Cita
Karyakarsa Mandiri, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2014.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
2014.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Samitra Media Utama, 2004.
———. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
———. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Wahyu Supriyanto, dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan.
Yogyakarta: Kanisius, 2008.
LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Informan : Dra. Tiktik Sartikawati
Jabatan : Kepala Perpustakaan Universitas Trilogi Jakarta
Hari/Tanggal : Senin 8 April 2019
1. Alasan apa yang melatar belakangi Perpustakaan Universitas Trilogi
menggunakan Ganesha Library Information System (GLIS)?
Jawab : “Dari awal berdirinya perpustakaan dulu memang masih
konvensional, namun pada tahun 2007, setelah lama kami
mengkaji bahwa memang harus diotomasikan. Dulu masih sangat
sedikit sekali pilihan otomasi perpus itu, tapi pihak IT disini
menyarankan untuk menggunakan GLIS, karena pada saat itu
GLIS sudah banyak digunakan oleh instansi dan universitas-
universitas.”
2. Kendala apa saja yang dihadapi selama menggunakan GLIS?
Jawab : “Dari awal menggunakan GLIS yaitu pada tahun 2008
sebetulnya baik-baik saja. Namun pada tahun 2015 sempat ada
yang Hack server kita. Dari setelah itu, banyak data yang hilang
dan server sampai saat ini suka down, sehingga membuat aktifitas
pengolahan dan sirkulasi jadi terhambat.”
3. Adakah kebijakan khusus yang ditetapkan untuk layanan sirkulasi?
Jawab : “Ada. Tidak hanya sirkulasi, semuanya juga saya membuat
kebijakan. Tapi kalau sirkulasi ya seperti membuat laporan denda
per bulan, merekap data pendaftaran anggota, sama ketentuan
buku yang boleh dipinjam oleh pemustaka.”
4. Kendala apa saja yang dihadapi ketika menetapkan kebijakan untuk layanan
sirkulasi?
Jawab : “Kendalanya sih di dosen, ketika kami membuat kebijakan bahwa
dosen maksimal hanya 5 buku dan waktu peminjaman hanya satu
semester, kadang suka lebih dari satu semester dan bukunya
kadang pengen nambah.”
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Informan : Katimo
Jabatan : Staf Layanan Sirkulasi
Hari / Tanggal : Senin 22 April 2019
1. Pada menu sirkulasi apakah menu-menu yang terdapat di dalamnya sudah
dimanfaatkan?
Jawab : “Sudah dimanfaatkan”
2. Kendala apa saja dalam memanfaatkan menu sirkulasi?
Jawab : “Kendalanya adalah denda per-bulan desember itu sudah
berubah dari 1000 menjadi 2000, tapi di sistem belum berubah.
Jadi kadang pemustaka suka komplen”
3. Pada menu sirkulasi terdapat menu peminjaman, bagaimana mekanisme untuk
pemanfaatan menu peminjamannya?
Jawab : “Mekanismenya harus absen, menunjukkan ktm, mengisi kartu
buku”
4. Kendala apa saja yang dihadapi pada saat melakukan peminjaman pada menu
peminjaman?
Jawab : “Biasanya pemustaka males buat absen, kadang males bawa ktm,
banyak alasan, terus juga kita walau pake barkode, tapi
scannernya rusak jadi harus manual tulis barkodenya”
5. Berapa lama batas waktu peminjaman untuk mahasiswa, dosen dan umum?
Jawab : ―Untuk mahasiswa 2 minggu, perpanjang setelah itu hanya sekali
perpanjang dengan durasi satu minggu. Setelah 2 hari boleh
pinjam buku yang sama lagi. Untuk dosen maksimal satu
semester”
6. Persyaratan apa saja yang harus dibawa ketika pemustaka meminjam buku?
Jawab : “Hanya bawa ktm saja”
7. Dalam peminjaman, apakah buku yang akan dipinjam sudah menggunakan
pemindai barkod?
Jawab : “Sudah”
8. Pada menu sirkulasi terdapat menu pengembalian, bagaimana mekanisme
untuk pemanfaatan menu pengembaliannya?
Jawab : “Sama dengan peminjaman, menunjukkan ktm dan absen”
9. Kendala apa saja yang dihadapi saat memanfaatkan menu pengembalian?
Jawab : “Kendalanya kadang mahasiswa suka nitip ke temennya, kadang
pas dicek denda, tapi temennya gamau bayar dengan alasan dia
gatau kalau denda”
10. Bila pemustaka telat mengembalikan buku, sanksi apa yang diberikan pada
pemustaka?
Jawab : “Sanksinya bayar 2 ribu perhari”
11. Bagaimana kebijakan layanan sirkulasi terhadap denda pemustaka?
Jawab : ―Kebijakannya ya kita menaikkan 2 ribu per hari itu agar
pemustaka tidak telat karena takut untuk denda”
12. Bagaimana mekanisme jika pemustaka ingin memperpanjang masa
peminjaman, namun pada peminjaman awal pemustaka telah melebihi batas
jatuh tempo?
Jawab : “Gaboleh pinjam dulu”
13. Berapa lama masa perpanjangan bagi pemustaka baik dosen atau mahasiswa?
Jawab : “Untuk mahasiswa hanya sekali perpanjangan, dosen sih
sebetulnya karena masa peminjamannya satu semester, jadi
bebas”
14. Kendala apa saja yang dihadapi pada kebijakan denda?
Jawab : “Kendalanya ya di sistem beda dengan kebijakan kita”
15. Pada menu keanggotaan apa sudah dimanfaatkan sub menu-menu yang ada di
dalamya?
Jawab : “Sudah, seperti pendaftaran anggota kan input di situ”
16. Bagaimana pemanfaatan dan alur pembuatan anggota pada menu pendaftaran?
Jawab : “Cuma pakai potokopi ktp saja dan isi formulir keanggotaan”
17. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memanfaatkan menu keanggotaan?
Jawab : “Gabisa digunakan menunya, Cuma di pendaftaran keanggotaan,
itu saya juga bingung kenapa”
18. Apakah perpustakaan universitas trilogi memiliki kartu anggota perpustakaan
sendiri?
Jawab : “Tidak, kita pake ktm”
19. Jika ada pemustaka selain civitas akademika Universitas trilogi ada yang
berkunjung dan ingin meminjam koleksi, bagaimana mekanismenya?
Jawab : “Tidak boleh pinjam, hanya baca di tempat”
20. Pada bagian sirkulasi ada komputer yang hanya digunakan untuk absen
anggota perpustakaan, bagaimana pemanfaatan komputer absen tersebut?
Jawab : “Sudah berjalan sih”
TRANSKIP WAWANCARA
Nama Informan : Egi Almaroghi
Jabatan : Pustakawan Sirkulasi
Hari/Tanggal : 15 April 2019
1. Pada menu sirkulasi apakah menu-menu yang terdapat di dalamnya sudah
dimanfaatkan? Bagaimana cara pemanfaatannya?
Jawab : “Pemanfaatan menu-menu yang ada di GLIS sudah
dimanfaatkan, khususnya di menu sirkulasi. Karena penting
sekali untuk memaksimalkan aktifitas sirkulasi. Menu
peminjaman, pengembalian, pemesanan, terlambat dan statistik
kami sering memanfaatkannya untuk efesiensi waktu”
2. Kendala apa saja dalam memanfaatkan menu sirkulasi?
Jawab : “Kendalanya untuk saat ini hanya sering servernya down. Dan
itu tidak bisa diprediksi kapan akan downnya. Padahal, computer
server pada tahun 2016 sudah di-upgrade hardwarenya, jadi kalau
mati sangat mempengaruhi kegiatan sirkulasi.”
3. Pada menu sirkulasi terdapat menu peminjaman, bagaimana mekanisme untuk
pemanfaatan menu peminjamannya?
Jawab : “Mekanisme bagi pustakawan ya biasa seperti otomasi pada
umumnya, login setelah itu menuju menu peminjaman lalu
memasukkan NIM dan barkod buku yang akan dipinjam.
Sedangkan untuk pemustakanya cukup menunjukkan ktm dan
melakukan absen di computer absen.”
4. Kendala apa saja yang dihadapi pada saat melakukan peminjaman pada menu
peminjaman?
Jawab : “Kendalanya yang paling sering dialami server down yang
mengakibatkan buku yang akan dipinjam terkadang statusnya
masih dipinjam orang lain karena bukunya belum dicheckout dari
peminjamannya. Dan juga kadang ketika mahasiswa dating ingin
meminjam buku temannya yang sudah habis masa pinjamannya.
Walau sudah diberitahu bahwa tidak boleh langsung dipinjam, tapi
tetap ingin meminjam”
5. Berapa lama batas waktu peminjaman untuk mahasiswa, dosen dan umum?
Jawab : ―Batas waktu untuk mahasiswa untuk peminjaman yaitu dua
minggu, setelah itu bisa diperpanjang sekali yaitu satu minggu.
Untuk dosen batas waktu peminjamannya adalah satu semester.
Umum tidak diperbolehkan untuk meminjam buku”
6. Persyaratan apa saja yang harus dibawa ketika pemustaka meminjam buku?
Jawab : “Persyaratannya harus membawa ktm (kartu tanda mahasiswa),
mengisi absen di komputer absen, dan mengisi kartu buku
untuk data tulis bagi kita”
7. Dalam peminjaman, apakah buku yang akan dipinjam sudah menggunakan
pemindai barkode? Lalu bagaimana pemanfaatan dan kendalanya?
Jawab : “Ya. Kami sudah menggunakan barkod pada bukunya,namun
sedari tahun 2018 pemindai barcodenya (Scanner) rusak hingga
saat ini belum diperbaiki. Sehingga kami menggunakan manual
dan memasukkan barkod sendiri ke system yang akan diinput.”
8. Pada menu sirkulasi terdapat menu pengembalian, bagaimana mekanisme
untuk pemanfaatan menu pengembaliannya?
Jawab : “Pemanfaatannya lancar seperti pemanfaatan peminjaman.
Mekanismenya juga tidak terlalu beda dengan peminjaman, kita
login sebagai pustakawan lalu masuk kebagian pengembalian. Jika
sudah melebihi jatuh tempo nanti akan ada muncul tanda
terlambatnya berwarna merah”
9. Kendala apa saja yang dihadapi saat memanfaatkan menu pengembalian?
Jawab : “Kendala yang paling sering dialami saat pemustaka telat
mengembalikan buku, di dalam form denda buku dan di system
masih seribu, namun kami sudah menaikkan tariff menjadi dua
ribu per-hari. Karena dulu tahun 2016 sempat dihack servernya,
banyak file yang ada di sistem bahkan di database pun sudah tidak
bisa diganti lagi. Seperti perubahan ketentuan denda.”
10. Bila pemustaka telat mengembalikan buku, sanksi apa yang diberikan pada
pemustaka?
Jawab : “Sanksinya adalah denda. Per-hari didenda 2 ribu rupiah.
Peraturan ini hanya berlaku untuk yang telat dari bulan desember
sampai sekarang, kalau yang dari sebelum desesmber 2018 masih
diberlakukan seribu rupiah”
11. Bagaimana kebijakan layanan sirkulasi terhadap denda pemustaka?
Jawab : “Kebijakan disesuaikan dengan peraturan wakil rektor bidang
sumber daya tembusan dari rektor dengan nomor
05/TRILOGI/Rektor/PRTR/X/2018 tentang penyelenggaraan
perpustakaan Universitas Trilogi Khususnya terkait dengan
kewajiban pembayaran kegiatan di perpustakaan Universitas
Trilogi pada poin ke 3 dengan bunyi: peminjam yang terlambat
mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp. 2000 (dua ribu
rupiah) per hari per buku.”
12. Bagaimana mekanisme jika pemustaka ingin memperpanjang masa
peminjaman, namun pada peminjaman awal pemustaka telah melebihi batas
jatuh tempo?
Jawab : “Tidak bisa diperpanjang bila telat. Harus dikembalikan, setelah
2 hari dan jika tidak ada yang meminjam maka diperbolehkan
untuk meminjam buku yang sama.”
13. Kendala apa saja yang dihadapi pada kebijakan denda?
Jawab : “Kendalanya hanya pada system, system otomasi sudah tidak
dapat diganti sehingga denda pada system masih seribu rupiah.
Selain itu, formulir denda masih berbunyi seribu per hari sehingga
sangat disayankan karena kertas form masih sangat banyak”
14. Berapa lama masa perpanjangan bagi pemustaka baik dosen atau mahasiswa?
Jawab : “Peminjaman untuk mahasiswa hanya 2 minggu pertama, lalu
perpanjang sekali perpanjangan dengan durasi satu minggu.
Sedangkan dosen meminjam buku satu semester, namun tidak ada
perpanjangan”
15. Pada menu keanggotaan apa sudah dimanfaatkan menu-menu yang ada di
dalamya?
Jawab : “Sudah dimanfaatkan, karena selain kami membuat formulir
untuk pendaftaran pemustaka, kami harus memiliki secara system
otomasi. Pada menu list anggota juga sangat membantu bagi kami
ketika ingin melaporkan anggota mana saja yang sering ke
perpustakan”
16. Bagaimana pemanfaatan dan alur pembuatan anggota pada menu pendaftaran?
Jawab : “Pemanfaatan pada menu anggota kami manfaatkan semaksimal
mungkin. Untuk alur bagi pemustaka jika ingin mendaftar menjadi
anggota adalah cukup membawa potokopi KTP (kartu tanda
penduduk) dan mengisi formulir pendaftaran”
17. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memanfaatkan menu keanggotaan?
Jawab : “Pada menu keanggotaan kendalanya adalah bentroknya ketika
kami ingin mempunyai kartu untuk anggota sendiri. Namun,
kebijakan dari rektor untuk memanfaatkan KTM dengan tujuan
efektifitas ktm dalam penggunaannya membuat kami tidak bisa
cetak kartu anggota perpustakaan sendiri. Selain itu, pada sistem
GLIS ini seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa tahun
2016 pernah dihack oleh orang yang tidak bertanggung jawab
sehingga membuat menu menu yang penting tidak berfungsi lagi.
Seperti menu statistik keanggotaan, yang mana ketika kami ingin
melihat statistik harus mengambil via Mysql dari database.”
18. Apakah perpustakaan universitas trilogi memiliki kartu anggota perpustakaan
sendiri?
Jawab : “Tidak memiliki kartu anggota sendiri, tapi diintegrasikan
dengan kartu tanda mahasiswa (KTM)”
19. Jika ada pemustaka selain civitas akademika Universitas trilogi ada yang
berkunjung dan ingin meminjam koleksi, bagaimana mekanismenya?
Jawab : “Untuk pemustaka selain dari lingkungan civitas akademika
Universitas Trilogi tidak diperkenankan untuk meminjam buku”
20. Pada bagian sirkulasi ada komputer yang hanya digunakan untuk absen
anggota perpustakaan, bagaimana pemanfaatan komputer absen tersebut?
Jawab : “Pemanfaatan komputer absen itu hanya untuk pemustaka yang
sudah menjadi anggota, namun karena kami masih belum memiliki
security gate membuat mahasiswa keluar masuk dengan
seenaknya. Jadi mereka yang belum membuat dan mendaftar
menjadi keanggotaan mengabaikan komputer absen itu.”
LEMBAR OBSERVASI
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
1 Menu sirkulasi Pada menu sirkulasi sudah
dimanfaatkan seperti sub menu
peminjaman dan pengembalian.
2 Menu sirkulasi Pada menu sirkulasi terdapat sub
menu yang belum digunakan
dengan maksimal yaitu sub
menu terlambat yang digunakan
untuk denda pengembalian buku
dan sub menu statistik yang
digunakan untuk mengetahui
data laporan.
3 Menu anggota Pada menu anggota terdapat sub
menu cetak kartu dan statistik
yang tidak digunakan
dikarenakan keanggotaan yang
sudah terintegrasi dengan KTM
dan untuk mengambil atau
melihat data statistik harus
menggunakan database mysql.
4 Komputer Absensi Mahasiswa yang sudah menjadi
anggota perpustakaan mengisi
absen ketika mengunjungi
perpustakaan, namun terlihat
beberapa yang tidak mengisi
komputer absen.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Pintu Masuk Perpustakaan
Gambar 2 : Ruang Sirkulasi
Gambar 3 : Ruang Koleksi
Gambar 4 : Ruang koleksi dan ruang baca
Gambar 5 : Ruang Baca
Gambar 6 : Ruang Baca
Gambar 7 : Ruang Skripsi
Gambar 8 : Ruang Baca, Jurnal dan Majalah
BIODATA PENULIS
ROHMATUL FATIMAH lahir di Lebak pada 03 Oktober
1993 anak bungsu dari 4 bersaudara dari pasangan H.
Maman Raman dan Hj.N. Uti. Seorang yang keturunan
Banten asli ini yang tinggal di Cisalam Rangkasbitung
Lebak ini telah mengenyam pendidikan dari SD Negeri 03
Cijoro Pasir 03 pada tahun 1999–2005. Selanjutnya
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Rangkasbitung (2005-
2008) dan melanjutkan ke sekolah menengah atas di SMA Negeri 2
Rangkasbitung, dan meneruskan Strata Satu di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi (JIP) (2012-sekarang). Banyak pengalaman yang
menarik yang ia ambil dan praktekkan di bidangnya ini yakni ilmu
perpustakaan. Pada setiap masa pendidikan selalu mengikuti kegiatan
keorganisasian seperti OSIS pada saat SMP-SMA dan kegiatan himpunan
mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN. Rohmatul Fatimah juga telah melaksanakan
Praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Tangerang pada tahun 2015 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada
tahun 2015 di Kabupaten Tangerang.