Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

14
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Pemanfaatan ekstrak daun kemangi ( Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray BIDANG KEGIATAN: PKM GT Disusun oleh: 1. Titis Dwijayanti 16102986A 2. Tanjung Irwanto 16102983A 3. Tika Novita Sari 16102986A 4. Susi yanti 16102981A 5. Wenik Setyani 16102994A UNIVERSITAS SETIA BUDI

Transcript of Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Page 1: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum)

sebagai hand sanitizer spray

BIDANG KEGIATAN:

PKM GT

Disusun oleh:

1. Titis Dwijayanti 16102986A

2. Tanjung Irwanto 16102983A

3. Tika Novita Sari 16102986A

4. Susi yanti 16102981A

5. Wenik Setyani 16102994A

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2013

Page 2: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan: Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma

citratum) sebagai hand sanitizer spray

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Titis Dwijayantib. NIM : 16102986 Ac. Jurusan : S-1 Farmasid. Universitas : Universitas Setia Budie. Alamat rumah dan No. HP : 08566533902f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Kegiatan : Susi Yanti 16102981A Tanjung Irwanto 16102983A

Tika Novita Sari 16102986A

Wenik Setyani 16102994A

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIS : c. Alamat Rumah : d. No. Telp/HP :

Surakarta,

Menyetujui

Ketua Program Studi Ketua Pelaksana

Wakil Rektor

Bidang Kemahasiswaan,

Dosen Pembimbing

Page 3: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Lembar Pernyataan

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam pengajuan Program Kreativitas mahasiswa Gagasan

Tertulis (PKM GT) merupakan hasil kegiatan kerjasama tim yang baru diselesaikan oleh sejumlah

mahasiswa untuk melakukan penelitian dari dosen pembimbing, dengan ketentuan sebagai berikut,

Nama ketua : Titis Dwi Jayanti

NIM : 16102986A

Jumlah Anggota: : 4 orang

Fakultas : Farmasi

Perguruan Tinggi : Universitas Setia Budi

6. Judul Program : Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand sanitizer spray

dengan hasil penelitian ini kami berharap bisa diterbitkan menjadi jurnal ilmiah yang bisa bermanfaat

untuk masyarakat, dan sepanjang pengetahuan kami juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta,

Menyetujui

Ketua Program Studi

Ketua Pelaksana

Page 4: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand

sanitizer spray

LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk beraktivitas

terutama dalam kehidupan modern dewasa ini. Gaya hidup modern menuntut manusia untuk

selalu bergerak cepat dan menggunakan waktunya seefisien mungkin. Tuntutan zaman yang

sedemikian mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit

yang dapat menghambat gerak dan mengurangi efisiensi waktunya ( Wahyono, 2010).

Salah satu penyakit yang banyak menjangkiti masyarakat di negara berkembang seperti

Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO tahun 1998, lebih dari 45% kematian yang terjadi di

negara-negara ASEAN adalah akibat penyakit infeksi. Penyakit infeksi masih menempati urutan

pertama penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di negara berkembang. Bagi penderita,

penyakit infeksi tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik tapi juga penurunan kinerja dan

produktivitas( Wahyono, 2007)  Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur, dan

dapat terjadi di masyarakat (community acquired) maupun di rumah sakit (hospital acquired)

(Wahjono, 2007).

Penyakit infeksi menular dan menyebar dengan mudah melalui tangan. Oleh karena itu

sering mencuci tangan adalah suatu keharusan dalam rangka untuk menangkal kuman penyebab

penyakit yang ditularkan melalui kontak yang sering dengan orang lain. Salah satu cara

pencegahan infeksi yang ditetapkan oleh Center for Disease Control adalah dengan penggunaan

antiseptik untuk membersihkan tangan atau bagian tubuh lainnya yang tercemar darah atau

cairan tubuh lainnya ( Bailey, 2010).

Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam atau “back to

nature”, ditanggapi dengan banyaknya produk- produk topikal berbahan aktif tanaman untuk

perawatan kesehatan, kosmetik dan pencegahan penyakit. Hand Sanitizer yang berasal dari

Page 5: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

bahan alam lebih aman digunakan, tidak mengandung zat kimia berbahaya, tidak merusak

pernafasan, aman untuk anak-anak dan biodegrable ( Zerbe, 2010).

Daun kemangi merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat di

indonesia sebagai lalapan, penghilang bau amis pada tangan setelah makan. Daun kemangi

merupakan satu dari sekian banyak tanaman yang digunakan sifat fungsionalitasnya dalam

menjaga kesehatan manusia dan juga sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Selain

manfaat tersebut, kemangi juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati, bahan minuman

penyegar, pembersih udara dan penghasil minyak atsiri.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap kemangi, didapatkan

bahwa kemangi berkhasiat sebagai analgesik, anti-amnesic and nootropic, anthelmintik,

antibakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, antilipidperoksidatif,

anti oksidan, anti stress, anti thyroid, antitusif, anti ulkus,kemoprotektif, imunomodulator,

radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker.

Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi lainnya yaitu

Ocimum bacilicum & Ocimum gratissimum yang menunjukkan hasil bahwa daun kemangi

tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob antara lain Klebisiella pneumonia,

Streptococcus viridians, Streptococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus

vulgaris1.Ekstrak daun kemangi mengandung eugenol, alkaloid, steroid, tannin, flavonoid &

phenol. Eugenol adalah kandungan terbanyak dari minyak esensial daun kemangi yang juga

merupa Pemanfaatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai

hand sanitizer spray kan zat anti bakteri. Eugenol digunakan pada bidang farmasi sebagai

bahan pembuatan senyawa antibakteri.2

Spray merupakan bentuk sediaan cair yang digunakan dengan cara disemprot,

mengandung satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan dan dapat digunakan untuk obat

dalam ataupun obat luar (Ditjen POM RI, 1995). Sediaan Hand Sanitizer spray merupakan

produk inovasi antiseptik tangan yang memberikan efek dingin pada kulit dan mudah menyerap

ke dalam pori-pori. 

Page 6: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat gagasan untuk memanfaatkan

ekstrak daun kemangi dalam bentuk sediaan Hand Sanitizer Spray yang efektif, praktis, aman

dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit bahkan pada jenis kulit yang sensitif.

TUJUAN PENULISAN

Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah:

A. Tujuan Umum

Memberikan gagasan alternatif untuk mencegah penyakit infeksi pembuatan sediaan Hand

Sanitizer Spray yang efektif, aman dan praktis dalam penggunaanya.

B. Tujuan Khusus

Mendorong penelitian dan pengembangan ekstrak daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn)

sebagai bahan yang poten untuk antiseptik tangan sehingga dapat dijadikan sediaan Hand

Sanitizer Spray.

MANFAAT PENULISAN

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat :

1. Mendapatkan kajian ilmiah tentang potensi daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn)

2. Meningkatkan komoditas daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn) menjadi sediaan Hand

Sanitizer spray sehingga memberikan nilai tambah bagi pemanfaatan ekstrak daun

kemangi terutama dalam sediaan kosmetika bentuk spray yang praktis dalam

penggunaannya.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak daun kemangi dapat digunakan

untuk mencegah beberapa penyakit infeksi.

GAGASAN

Infeksi

Page 7: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit.

Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari

orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.Penyebab utama infeksi diantaranya

adalah bakteri dan jasad hidup (organisme). Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara

dan vektor (Ahira, 2011).

Contoh-contoh penyakit infeksi :

1. Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik atau kuman)

TBC : ditularkan melalui udara

Tetanus : melalui luka yang kotor

Mencret : lalat, air dan jari yang kotor

Pneumonia : lewat batuk (udara)

Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin

Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)

2. Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil daripada bakteri)

Selesma, influensa, campak, gondok : ditularkan melalau udara, batuk,

ataupun lalat

Rabies : melalui gigitan binatang

Penyakit kulit : melalui sentuhan

3. Jamur

Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha: ditularkan melalu sentuhan atau dari

pakaian yang dipakai secara bergantian

4. Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di dalam tubuh)

Disentri: ditularkan dari kotoran ke mulut

Malaria: melalui gigitan nyamuk

5. Parasit eksternal (hewan yang berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh)

Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis: penularannya dari orang-

orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian ( Block, 2001).

Ekstrak Daun Kemangi ( Ocimum sanctum Linn)

Page 8: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

Daun kemangi berkhasiat sebagai analgesik, anti-amnesic and nootropic, anthelmintik,

antibakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, antilipidperoksidatif,

anti oksidan, anti stress, anti thyroid, antitusif, anti ulkus,kemoprotektif, imunomodulator,

radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker.

Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi lainnya yaitu

Ocimum bacilicum & Ocimum gratissimum yang menunjukkan hasil bahwa daun kemangi

tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri aerob pada rongga mulut antara lain Klebisiella

pneumonia, Streptococcus viridians, Streptococcus albus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus

vulgaris.1 Pada penelitian in vitro dari spesies daun kemangi lainnya, Ocimum americanum

dapat menghambat pertumbuhan bakteri tiga mikroba rongga mulut yang diuji, yaitu

Streptococcus mutans, Lactobacillus casei dan Candida albicans.3

Kemangi dapat diekstrak untuk diketahui kandungannya, demikikan juga efeknya

terhadap aktivitas bakteri. Ekstrak daun kemangi mengandung eugenol, alkaloid, steroid, tannin,

flavonoid & phenol. Eugenol adalah kandungan terbanyak dari minyak esensial daun kemangi

yang juga merupakan zat anti bakteri. Eugenol digunakan pada bidang farmasi sebagai bahan

pembuatan senyawa antibakteri.2

Ekstraksi daun kemangi ( Ocimum sanctum Linn)

Ekstrak adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati

atau hewani menurut cara yang cocok di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering

harus mudah digerus menjadi serbuk (Ansel, 1989).Metode pembuatan ekstrak yang umum

digunakan antara lain maserasi, perkolasi, Soxhletasi, dan infundasi. Metode ekstraksi dipilih

berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan tiap

macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna (Ansel,

1989).

Maserasi merupakan proses paling tepat untuk simplisia yang sudah halus dan

memungkinkan direndam hingga meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zatnya

akan larut. Proses ini dilakukan dalam bejana bermulut lebar, serbuk ditempatkan lalu ditambah

pelarut dan ditutup rapat, isinya dikocok berulang-ulang kemudian disaring. Proses ini dilakukan

pada temperatur 15-200 C selama tiga hari (Ansel, 1989). Perkolasi merupakan proses penyarian

Page 9: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

serbuk simplisia dengan pelarut yang cocok dengan melewatkan secara perlahan-lahan melewati

suatu kolom, serbuk simplisia dimasukkan kedalam perkolator. Dengan cara penyarian ini

mengalirkan cairan melalui kolom dari atas kebawah melalui celah untuk keluar dan ditarik oleh

gaya berat seberat cairan dalam kolom. Dengan pembaharuan yang terus menerus bahan pelarut,

memungkinkan berlangsungnya maserasi bertingkat (Ansel, 1989).Bahan yang akan disari

berada di dalamkantungekstraksi (kertas, karton) di dalamsebuahalatekstraksidarigelas yang

berada di antara labu suling dan suatu pendingin. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang

menguap dan jika diberi pemanasan akan menguap mencapai kedalam pendingin balik melalui

pipa pipet, pelarut ini berkondensasi di dalamnya dan menetes kebahan yang disari. Larutan

berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimum secara otomatis ditarik

kedalam labu tersebut (Voigt, 1984).Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya

digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan nabati.

Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman

dan kapang. Oleh karena itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dai

24 jam (Anonim, 1986). Metode yang digunakan untuk mengekstraksi daun kemangi adalah

maserasi.

Digunakan metode maserasi, karena maserasi merupakan proses paling tepat untuk obat

yang halus dan memungkinkan direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan

susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah terlarut akan terlarut (Ansel, 1989).

Ekstrak etanol daun kemangi didapat dengan cara sebagai berikut; serbuk daun kemangi

diekstraksi secara maserasi kinetik, menggunakan pelarut etanol (80%) selama 1 jam, kemudian

ekstrak tersebut diendapkan selama semalam, ampas diekstraksi kembali dengan cara yang sama,

sampai sekurang-kurangnya 3 kali pengekstraksian, agar semua zat dapat terlarut semua kedalam

larutan ekstraksi dengan asumsi filtrat yang terakhir sudah bening, lalu hasilnya dapat dicampur

dan dipekatkan dengan rotary evaporator ( Suryani, 2008).

Page 10: Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahonkhai I, Ayinde B, Edogun O, Uhuwmangho M. Antimicrobial Activities of The Volatile Oils of Ocimum bacilicum L And Ocimum gratissimum L. (Lamiaceae) Against Some Aerobic Dental Isolates. Pak J Pharm, Vol 22, no. 4, pp. 405 – 409, October 2009.

2. Prakash P, Gupta N. Therapeutic Uses of Ocimum sanctum Linn (Tulsi) with A Note On Eugenol and its Pharmacological Actions : Short Review. Indian Journal Physiol Pharmacol ; 49 (2) : 125 – 131. 2005.

3. Thaweboon S, Thaweboon B. In vitro antimicrobial activity of Ocimum americanum L. essential oil against oral microorganism. Department of Microbiology, Faculty of Dentistry, Mahidol University Bangkok. Southest Asian J Trop Med Public Health. Volume 40 No. 5 September 2009.