PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH JATI -...
Transcript of PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH JATI -...
i
PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH JATI(TECTONA GRANDIS LINN. F)
SEBAGAI INDIKATOR ASAM-BASA
OlehMAHARUSU
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBISMP NEGERI 4 KALEDUPA
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati
(Tectona grandis Linn.F) Sebagai Indikator Asam Basa Pada
Pembelajaran IPA SMP Kelas VII’ Telah di sahkan dan di setujui pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 8 November 2016
Disetujui oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati
(Tectona grandis Linn.F) Sebagai Indikator Asam Basa Pada
Pembelajaran IPA SMP Kelas VII’ Telah di sahkan dan di setujui pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 8 November 2016
Disetujui oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati
(Tectona grandis Linn.F) Sebagai Indikator Asam Basa Pada
Pembelajaran IPA SMP Kelas VII’ Telah di sahkan dan di setujui pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 8 November 2016
Disetujui oleh :
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian dengan judul
‘’Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati (Tectona gradis Linn. F) sebagai
indikator asam basa Pada Pembelajaran IPA SMP Kelas VII Dapat
Terselesaikan’’.
Senyawa asam memiliki rasa masam, sementara senyawa basa
memiliki rasa pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu
zat kimia, karena ada beberapa zat yang mengandung racun. Oleh sebab
itu untuk menguji suatu larutan bersifat asam atau basa dapat digunakan
lakmus dan berbagai indikator lainnya. Dalam laporan penelitian ini
peneliti menggunakan indikator alami untuk menguji apakah larutan
tersebut bersifat asam atau basa dengan menggunakan ekstrak buah jati.
Proses pembuatan laporan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis memberikan apresiasi sebesar –
besarnya dan ucapan terima kasih kepada Darni, S.Pd. M.Si selaku
kepala SMP Negeri 4 Kaledupa karena berkat dorongan dan motivasinya
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
Saya menyadari laporan ini tidaklah luput dari segala kekurangan
dan keterbatasan. Untuk itu, penulis mengharapkan sumbangsih
pemikiran yang sifatnya konstruktif demi perbaikan laporan ini, dan
semoga laporan ini bermanfaat buat kita semua.
Kaledupa, November 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ................................................................. 2
C. Manfaat Penelitian ............................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORITIKA. Teori Umum ......................................................................... 3
B. Teori Teknis ... ..................................................................... 7
BAB III PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMENA. Persiapan Eksperimen......................................................... 9
1. Objek dan variable eksperimen ...................................... 9
2. Alat dan bahan yang digunakan .................................... 9
3. Langkah – langkah penyiapan eksperimen ................... 12
B. Pelaksanaan Eksperimen .................................................... 12
1. Langkah – langkah eksperimen ..................................... 12
2. Hasil eksperimen ........................................................... 13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .......................................................................... 15
B. Saran ................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
No. Tabel Teks Halaman
1.1 Warna Lakmus Pada larutan asam dan basa.............................. 5
2.1 Besar Trayek pH indikator Buatan .............................................. 6
3.1 Hasil Uji Lakmus Merah dan Lakmus Biru Pada Ekstrak Buah
Jati............................................................................................... 17
4.1 Perubahan Warna Ekstrak Buah Jati Dalam Asam Cuka
(Asam) dan Larutan Deterjen (Basa).......................................... . 17
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Teks Halaman
2.1 Alat Yang Di gunakan Dalam Penelitian...................................... 9
2.2 Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian................................... 11
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Teks Halaman
1 Mengambil buah jati muda yang segar....................................... 18
2 Buah jati dipotong kecil – kecil .................................................... 18
3. Buah jati dimasukan ke blender………………………………… 19
4. Ekstrak buah jati dituang ke tabung reaksi……………………. 19
5. Hasil Ekstraksi Buah jati………………………………………….. 20
6. Lakmus merah di celupkan ke ekstrak buah jati……………….. 20
7. Lakmus biru di celupkan ke ekstrak buah jati ……………………...20
8. Ekstrak Buah jati Diuji ke dalam Asam Cuka………………………21
9. Ekstrak Buah jati Diuji ke dalam larutan deterjen………………… 21
10. Perubahan Warna Pada Ekstrak buah jati………………………….21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDalam kehidupan sehari – hari akan ditemukan senyawa
dalam tiga keadaan yaitu asam, basa dan netral. Ketika mencicipi
rasa jeruk maka akan terasa asam. Ketika mencicipi deterjen atau
sabun maka akan terasa pahit karena deterjen mengandung basa.
Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau
basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut
mengandung racun.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui
menggunakan suatu indikator. Indikator yang sering di gunakan
antara lain lakmus, fenolftalein, metil merah dan timol biru. Indikator
tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan
larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai
indikator sintesis. Dalam pembelajaran IPA khususnya materi asam
dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui
pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya
menyediakan indikator sintesis untuk percobaan asam basa. Tetapi
pada kenyataannya tidak semua sekolah mampu menyediakan
indikator sintesis tersebut. Oleh karena itu diperlukan alternatif
dan inovasi dari guru IPA sehingga proses pembelajaran IPA tetap
berjalan lancar dimana indikator sintesis dapat digantikan dengan
alternatif lain berupa indikator alami yang dapat diperoleh langsung
dari alam.
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman
merupakan senyawa organik seperti yang dimiliki oleh indikator
sintesis, zat warna pada tanaman juga mudah didapat, seperti
bunga pacar air, bunga ungu telang, bunga sepatu, bunga eforbia,
bunga asoka, daun suji, pandan dan daun jati. Sebenarnya hampir
2
semua tumbuhan berwarna dapat dipakai sebagai indikator alami
sebagai tes asam basa tetapi terkadang perubahan warnanya tidak
jelas. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian tentang
pemanfaatan ekstrak buah jati (Tectona grandis Linn. F) sebagai
indikator asam basa pada pelajaran IPA Kelas VII SMP Negeri 4
Kaledupa Kabupaten Wakatobi.
B. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ekstrak buah jati (Tectona grandis Linn. F)
dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam basa pada praktikum
IPA pokok bahasan asam basa SMP Negeri 4 Kaledupa.
C. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana
memanfaatkan ekstrak buah jati (Tectona grandis Linn. F) yang
akan dijadikan sebagai indikator asam basa.
2. Bagi laboratorium IPA, diharapkan dapat menggunakan
indikator alami sebagai indikator asam basa jika indikator
buatan berupa fenolftalein, timol biru, metil jingga tidak tersedia.
3
BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Teori UmumA.1 Pohon Jati (Tectona Grandis Linn. F)
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi.
Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30 –
40 m. Berdaun besar, yang luruh dimusim kemarau. Berbuah bulat
agak gepeng dengan ukuran 0,5 – 2,5 cm, permukaan licin dengan
inti tebal, berbiji 2 – 4 tetapi umumnya hanya satu yang tumbuh.
Batang bebas cabang (clear bole) dapat mencapai 18 – 20 m. Pada
hutan alam yang tidak terkelola ada pula individu jati yang
berbatang bengkok – bengkok.
1. Morfologi Daun Jati
Astiti (2012: 66), meneliti penggunaan ekstrak daun jati
sebagai anti jamur yang sering terjadi pada furniture kayu.
Daun jati sebelumnya dikeringkan dan kemudian dihaluskan
menjadi bentuk serbuk. Ekstrak daun jati dengan kadar 4%
(w/v) terbukti mampu menghambat kerja pertumbuhan spora
jamur Arthrinium phaeospermum hingga mencapai 98,56%.
Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami yang
terdiri dari pheophiptin, β-karoten, pelargonidin 3-glukosida,
pelargonidin 3,7-diglukosida, klorofil dan dua pigmen lain yang
belum diidentifikasi (Ati: 2006). Pelargonidin merupakan
golongan pigmen antosianidin, yaitu aglikon antosianin yang
terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. Kandungan
ini berfungsi sebagai pembentuk warna (pemberi pigmen) yang
menyebabkan ekstrak daun jati berwarna merah darah.
Daun jati letaknya bersilangan dan berbentuk elips atau
bulat telur dengan panjang 13 – 75 cm dan lebar 10 – 40 cm.
4
Bentuk tajuknya rimbun dengan bagian ujung daun tumpul atau
agak runcing.
2. Morfologi Buah jati
Buah jati keras, terbungkus kulit berdaging dan lunak
tidak merata (tipe buah batu) serta ukuran buah antara 5 – 20
mm. Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari
kelopak, lapisan tengah (mesokarp) yang tebal, bagian dalam
(endokarp) yang keras dan terbagi menjadi 4 ruang biji. Buah
jati berbentuk bulat agak gepeng 0,5 – 2,5 cm.
3. Morfologi Bunga Jati
Bunga jati adalah bunga biseksual dan berwarna putih atau
krem. Masa berbunga dan berbuah tanaman jati adalah Juni –
Agustus setiap tahunnya. Namun ada juga yang berbunga dan
berbuah bulan Juni hingga Desember akhir tahun. Ukuran
bunga kecil dengan diameter 6 – 8 mm, berwarna keputih –
putihan dan berkelamin ganda dari benang sari dan putik yang
terangkai dalam tandan besar.
A.2 Indikator Asam BasaPada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau
netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan
menggunakan indikator asam basa yaitu zat – zat warna yang
warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara penentuan
senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan
lakmus, larutan indikator, dan indikator universal.
1. Lakmus
Lakmus terdiri dari dua yaitu lakmus merah dan lakmus
biru. Keduanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah
suatu larutan bersifat asam, basa atau netral. Adapun masing –
masing jenis lakmus jika dimasukan dalam suatu larutan akan
menghasilkan warna yang berbeda seperti pada tabel 1.
berikut.
5
IndikatorWarna Lakmus Pada Larutan
Asam Basa Netral
Lakmus biru Merah Biru Biru
Lakmus merah Merah Biru Merah
2. Larutan Indikator
Larutan indikator asam basa adalah zat – zat warna
yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat
asam, basa dan netral, sehingga dapat digunakan untuk
membedakan larutan yang bersifat asam, basa dan netral. Ada
dua (2) jenis indikator yang dapat kita gunakan yaitu indikator
alami dan indikator buatan.
a. Indikator Alami
Indikator alami dapat kita buat dengan cara membuat
ekstrak yaitu buah atau bunga kita haluskan atau lebih
mudah kita blender di campur dengan sedikit air kemudian
kita saring. Air yang sudah kita saring itulah yang dapat kita
jadikan indikator alami. Adapun jenis yang dapat kita buat
sebagai larutan indikator adalah bunga sepatu, bunga pacar
air, bunga nusa indah, ekstrak kubis ungu atau ekstrak daun
jati.
b. Indikator buatan
Untuk mengetahui nilai pH suatu larutan yang lebih
teliti dapat digunakan indikator buatan. Indikator buatan ini
akan dapat berubah warnanya ketika berada pada suatu
larutan sehingga dapat menunjukkan sifat larutan tersebut.
Adapun yang termasuk dalam indikator buatan adalah
fenolftalein, metil jingga, timol biru. Besar trayek pH untuk
masing – masing indikator tampak pada tabel 2.1 berikut.
6
Indikator Trayek pHWarna
Basa Asam
Timol biru 1,2 – 2,8 Kuning Merah
Metil jingga 3,1 – 4,4 Kuning Merah
Metil merah 4,4 – 6,2 Kuning Merah
Bromocresol
biru
6,0 – 7,6 Merah Kuning
Fenoltalein 8,3 – 10,0 Kuning Merah tua
3. Indikator Universal
Indikator universal juga disebut skala pH (power of
hydrogen) mempunyai skala antara 0 sampai dengan 14. Posisi
0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi 7 yang terletak
ditengah – tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14
untuk zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang
dari 7 zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih dari 7 zat
tersebut bersifat basa.
A.3 AntosianinAntosianin adalah pigmen larut air yang secara alami
terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen
inilah yang memberikan warna pada bunga, buah dan daun
tumbuhan hijau. Pigmen ini telah banyak digunakan sebagai
pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi
lainnya (Suardi, 2005). Warna adalah faktor penting yang
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk – produk
makanan. Hal ini di dasarkan pada fakta bahwa konsumen selalu
menghubungkan warna makanan dengan kualitasnya seperti
kesegaran, kematangan dan keamanan makanan. Saat ini
penggunaan antosianin sebagai pewarna makanan merupakan topik
yang penting. Antosianin sebagai pewarna bahan pangan
penggunaannya menuujukkan keuntungan dan manfaat yang besar
7
jika dibandingkan dengan pewarna makanan sintesis. Tidak hanya
kontribusi pentingnya pada campuran bahan pangan saja, antosianin
juga memberikan efek positif bagi kesehatan karena memiliki
potensial sebagai antioksidan (Tsai et al, 2002).
B. Teori TeknisAsam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang
sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Berkaitan dengan
sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu
bersifat asam, bersifat basa dan bersifat netral. Asam dan basa
memiliki sifat – sifat yang berbeda sehingga dapat kita menentukan
sifat suatu larutan.
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam
sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak
dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara
mencicipinya sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit
(korosif) atau bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat dikenali
dengan menggunakan indikator asam basa.
Dalam laboratorium IPA, indikator asam basa yang biasa
digunakan adalah indikator buatan. Selama ini indikator asam basa
banyak menggunakan zat kimia, namun bagi sekolah yang tidak
memiliki bahan tersebut tentunya akan kesulitan dalam melakukan
praktikum menentukan sifat asam basa. Selain itu zat kimia atau
lakmus harganya cukup mahal sehingga demi kelancaran praktikum
IPA diperlukan kreatifitas guru IPA untuk menggunakan alat dan
bahan yang tersedia dilingkungan sekitar.
Sebenarnya indikator asam basa dapat dibuat dengan
menggunakan bahan dari lingkungan sekitar. Prinsip indikator
adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada larutan asam
dan larutan basa. Pada umumnya bahan yang memiliki warna
menyolok memiliki sifat memberikan warna yang berbeda pada
suasana asam dan basa.
8
Dari pengalaman penulis, beberapa jenis bunga dengan
warna menyolok dapat dijadikan indikator asam basa seperti bunga
sepatu dengan warna bunga merah menyala. Namun peneliti kali
ini memanfaatkan buah jati yang berada dilingkungan SMP Negeri
4 Kaledupa. Kelebihan menggunakan buah jati adalah mudah
didapat karena tersedia langsung di kampus SMP Negeri 4
Kaledupa.
9
BAB IIIPROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN
A. Persiapan Eksperimen1. Obyek dan variable eksperimen
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium IPA SMP Negeri 4
Kaledupa, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Dalam
penelitian ini, fokus utama peneliti adalah bagaimana
memanfaatkan buah jati (Tectona grandis Linn. F) yang akan
dijadikan sebagai indikator asam basa pada pelajaran IPA
Kelas VII pokok bahasan asam basa. Sampel dalam penelitian
ini adalah buah jati (Tectona grandis Linn. F) yang diperoleh
secara langsung di lingkungan SMP Negeri 4 Kaledupa.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
buah jati (Tectona grandis Linn. F) yang akan diekstrak dan
variabel terikatnya adalah perubahan warna pada lakmus,
larutan asam dan larutan deterjen.
2. Alat dan bahan yang digunakan2. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nama Alat Gambar
Blender
Corong
10
Penyaring
Tabung reaksi dan
rak tabung reaksi
Silet
Gelas Kaca
11
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nama Bahan Gambar
Buah jati
(Tectona grandis
Linn. F)
Asam Cuka
Deterjen
12
Lakmus
3. Langkah – langkah penyiapan eksperimen3.1 Persiapan alat
1. Siapkan gelas kaca sebagai tempat menyimpan buah jati
yang dipotong kecil – kecil.
2. Siapkan dua tabung reaksi kosong sebagai tempat
menyimpan hasil ekstrak buah jati.
3.2 Persiapan bahan
1. Mengambil buah jati muda yang segar (Lampiran 1).
2. Setelah diambil dari pohonnya, buah jati dicuci hingga
bersih.
3. Buah jati dipotong kecil – kecil untuk memudahkan saat
di blender atau saat mengambil ekstraknya (Lampiran 2).
B. Pelaksanaan Eksperimen1. Langkah – Langkah Eksperimen
1.1 Proses Ekstraksi Buah jati (Tectona grandis Linn. F)a. Buah jati yang telah dipotong kecil – kecil dimasukan
kedalam blender (Lampiran 3)
b. Tambahkan sedikit air kedalam blender.
c. Putar pemutar blender sampai terbentuk ekstrak bauh jati
d. Tuang ekstrak buah jati kedalam tabung reaksi (Lampiran 4)
1.2 Uji Ekstrak Buah jati (Tectona grandis Linn. F) PadaLakmus
13
a. Celupkan lakmus merah kedalam salah satu tabung reaksi
yang berisi ekstrak buah jati, amati perubahan warna pada
lakmus merah tersebut.
b. Celupkan lakmus biru kedalam salah satu tabung reaksi
yang berisi ekstrak buah jati, amati perubahan warna pada
lakmus biru tersebut.
c. Catat hasil pengamatan.
1.3 Uji Ekstrak Buah jati (Tectona grandis Linn. F) PadaLarutan Asam Cuka dan Larutan Deterjen
a. Siapkan dua tabung reaksi yang masing – masing berisi
asam cuka dan larutan deterjen.
b. Tuangkan ekstrak buah jati ke asam cuka (asam) dan amati
perubahan warna pada ekstrak buah jati.
c. Tuangkan ekstrak buah jati ke larutan deterjen (basa) dan
amati perubahan warna pada ekstrak buah jati.
d. Catat hasil pengamatan.
2. Hasil EksperimenPembuatan indikator buah jati, dilakukan dengan cara
buah jati dipotong kecil – kecil dan di masukan ke dalam
blender. Buah jati yang digunakan adalah buah jati muda yang
masih segar, berwarna hijau dikarenakan pada buah jati muda
terdapat kandungan senyawa antosianin yang merupakan zat
warna (pigmen) yang nantinya akan di ekstraksi untuk
kemudian di uji sebagai indikator asam basa dengan
menggunakan lakmus, asam cuka dan larutan deterjen.
Untuk mengetahui apakah buah jati memiliki ekstrak
yang akan dijadikan sebagai indikator asam basa maka buah
jati muda harus diblender terlebih dahulu dan ditambahkan
sedikit air. Penambahan sedikit air ini dimaksudkan agar lebih
mudah diperoleh ekstrak buah jati. Hasil ekstrak buah jati
setelah diblender adalah berwarna kuning tua (Lampiran 5).
14
Pengujian pertama ekstrak buah jati adalah dengan
menggunakan lakmus merah dan lakmus biru. Uji lakmus
dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak buah jati bersifat
asam atau basa. Ketika lakmus merah dicelupkan kedalam
tabung reaksi yang berisi ekstrak buah jati ternyata lakmus
merah tidak berubah warna atau tetap berwarna merah
(lampiran 6), dan ketika lakmus biru dicelupkan kedalam
tabung reaksi yang berisi ekstrak buah jati maka lakmus biru
berubah warna menjadi merah (Lampiran 7). Menurut sifat –
sifat lakmus bahwa jika lakmus merah dicelupkan kedalam
larutan dan tidak ada perubahan warna (tetap berwarna merah)
maka larutan tersebut bersifat basa sedangkan jika lakmus biru
dicelupkan kedalam larutan dan terjadi perubahan warna
(menjadi warna merah) maka larutan tersebut bersifat asam.
Sehingga disimpulkan bahwa ekstrak buah jati bersifat asam.
Pengujian kedua terhadap ekstrak buah jati adalah
dengan menuangkan ekstrak buah jati ke asam cuka (asam)
dan larutan deterjen (basa). Uji ekstrak ini dilakukan untuk
mengetahui perubahan warna ekstrak buah jati pada larutan
asam dan basa. Setelah dituang ekstrak buah jati ke tabung
reaksi berisi asam cuka, hasil yang diperoleh adalah terjadi
perubahan warna dari warna kuning tua menjadi kuning muda
(Lampiran 8). Setelah dituangkan ekstrak buah jati ke larutan
deterjen (basa) maka terjadi perubahan warna dari kuning tua
menjadi cokelat kemerahan (Lampiran 9). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah jati ketika diuji kedalam
larutan asam dan larutan basa maka akan terjadi perubahan
warna pada kedua larutan tersebut. (Lampiran 10)
15
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Ekstrak buah jati (Tectona grandis Linn. F) dapat dimanfaatkan
sebagai indikator asam basa.
2. Hasil uji ekstrak buah jati dengan menggunakan lakmus
menunjukkan bahwa ekstrak buah jati bersifat asam.
3. Ekstrak buah jati dalam larutan asam berwarna kuning muda
sedangkan dalam larutan basa berwana coklat kemerahan.
B. SaranLaboratorium IPA yang belum memiliki indikator buatan
sebagai tes asam basa pada pokok bahasan asam basa dan netral
kelas VII demi kelancaran praktikum IPA disarankan menggunakan
indikator alami, salah satu indikator alami tersebut adalah buah jati.
16
DAFTAR PUSTAKA
Asiti, N. P.A dan D. N. Suprapta. 2012. Antifungal Activity of Teak
(Tectona Grandis L.F) Leaf Extract Against Artrinium
Phaeospermum (Corda) M.B. Ellis, The Cause of Wood
Decay on Albizia Falcataria (L) Fosberg. J. ISSAAS Vol 18,
No. I : 62.69.
Ati, N. H., Puji R.,Soenarto N. Dan Leenawati L.,. 2006. The
Composition and The content of Pigment some Dyeing Plant
for Ikat Weaving in Timoresse Regency, East Nusa
Tenggara. Indo. J. Chem.,6(3), 325 – 331. Tersedia di
http://pdm*mipa.ugm.ac.id/ojs/index.php/ijc/article/view/327.
Dasihanti, P. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs.
Surakarta : Aneka Ilmu, Hal (57 – 60).
Suardi, D. 2005. Potensi beras merah untuk peningkatan mutu
pangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Indonesian Agricultural Research and Development Journal,
24(3) : 93 - 100
Tsai, P. J., J McIntosh, P. Pearce, B. Camden, and T. B Jordan.
2002. Anthocyanin and antioxidant capacity in roselle
(Hibiscus Sabdariffa L.,) extract. Food Research International
35:351-356.
17
LAMPIRAN
A. Data Rincian EksperimenTabel 3.1. Hasil Uji Lakmus Merah dan Lakmus Biru Pada
Ekstrak Buah Jati
Indikator
Alami
Warna
Indikator
Alami
Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
Buah Jati Kuning tua Tetap Merah
Tabel 4.1 Perubahan Warna Ekstrak Buah Jati Dalam Asam
Cuka (Asam) dan Larutan Deterjen (Basa).
Indikator
Alami
Warna
Indikator
Alami
Asam
Cuka
(Asam)
Larutan
Deterjen
(Basa)
Buah Jati Kuning tua Kuning muda Cokelat
kemerahan
18
B. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Lampiran 1 : Mengambil buah jati muda yang segar
Lampiran 2 : Buah jati dipotong kecil – kecil
19
Lampiran 3 : Buah jati yang telah dipotong kecil – kecil dimasukan ke
blender
Lampiran 4 : Ekstrak buah jati dituang ke tabung reaksi
20
Lampiran 5. Hasil Ekstraksi Buah jati
Lampiran 6. Lakmus merah di celupkan ke ekstrak buah jati
Lampiran 7. Lakmus biru di celupkan ke ekstrak buah jati
21
Lampiran 8. Ekstrak Buah jati Diuji ke dalam Asam Cuka
Lampiran 9. Ekstrak Buah jati Diuji ke dalam Deterjen
Lampiran 10 . Perubahan Warna Pada Ekstrak buah jati
22
C. Bukti Pendukung Lainnya
SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MAHARUSU, S.Si
NIP : 19820228 200904 1001
NUPTK : 5560760661200012
UNIT KERJA : SMP Negeri 4 Kaledupa, Kecamatan
Kaledupa, Kabupaten Wakatobi
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan
judul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati (Tectona grandis Linn. F)
Sebagai Indikator Asam Basa Pada Pembelajaran IPA SMP
Kelas VII ’’ adalah karya asli sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan
seperlunya.
22
C. Bukti Pendukung Lainnya
SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MAHARUSU, S.Si
NIP : 19820228 200904 1001
NUPTK : 5560760661200012
UNIT KERJA : SMP Negeri 4 Kaledupa, Kecamatan
Kaledupa, Kabupaten Wakatobi
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan
judul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati (Tectona grandis Linn. F)
Sebagai Indikator Asam Basa Pada Pembelajaran IPA SMP
Kelas VII ’’ adalah karya asli sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan
seperlunya.
22
C. Bukti Pendukung Lainnya
SURAT PERNYATAANYang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MAHARUSU, S.Si
NIP : 19820228 200904 1001
NUPTK : 5560760661200012
UNIT KERJA : SMP Negeri 4 Kaledupa, Kecamatan
Kaledupa, Kabupaten Wakatobi
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan
judul ‘’ Pemanfaatan Ekstrak Buah Jati (Tectona grandis Linn. F)
Sebagai Indikator Asam Basa Pada Pembelajaran IPA SMP
Kelas VII ’’ adalah karya asli sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan
seperlunya.