PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI PENGGANTI...

49
1 PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI PENGGANTI ENERGI MINYAK TANAH DALAM RANGKA PENGHEMATAN BBM BAGI MASYARAKAT PEDESAAN Oleh : Ahmad Jaelani ABSTRAK Kata Kunci : Briket arang sampah, Sampah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji cara pembuatan briket arang sampah dengan berbagai macam bahan, perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan yang berbeda-beda, perbandingan penggunaanbriket arang sampah dengan bahan bakar lain.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara eksperimen serta studi pustaka. Selain itu, untuk mendukung data, dilakukan dengan dokumentasi berupa foto-foto. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan, briket arang sampah dari sekam padi terbukti paling efektif dibanding briket arang sampah dari bahan lainnya, briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas LPG, dan keberadaan briket arang sampah dimasyarakat kurang mendapat perhatian. Penelitian ini dapat diterapkan masyarakat pada wilayah yang memiliki keterbatasan ekonomi. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak terjadi masalah tentang kelangkaan bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran. Contoh saja terjadi kelangkaan minyak tanah dan masih belum stabilnya pendistribusian gas LPG yang disebut-sebut dapat menyelesaikan masalah kelangkaan bahan bakar minyak tanah. Belum lagi masyarakat harus merasakan dampak dari sampah yang semakin lama semakin menumpuk. Sampah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan karena setiap aktivitas pasti menghasilkan sampah. Mulai dari sampah rumah tangga sampai sampah perkebunan, pertanian, serta pabrik yang menghasilkan berton-ton sampah. Sampah perkebunan dan pertanian merupakan sampah yang dihasilkan dari sisa pemanenan. Sisa pemanenan yang dihasilkan merupakan bagian dari produk yang tidak dapat digunakan seperti kulit, biji, dan

Transcript of PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI PENGGANTI...

  • 1

    PEMANFAATAN BRIKET ARANG SAMPAH SEBAGAI

    PENGGANTI ENERGI MINYAK TANAH DALAM RANGKA

    PENGHEMATAN BBM BAGI MASYARAKAT PEDESAAN

    Oleh : Ahmad Jaelani

    ABSTRAK

    Kata Kunci: Briket arang sampah, Sampah.

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji cara

    pembuatan briket arang sampah dengan berbagai macam bahan,

    perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan yang

    berbeda-beda, perbandingan penggunaanbriket arang sampah dengan

    bahan bakar lain.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

    eksperimen serta studi pustaka. Selain itu, untuk mendukung data,

    dilakukan dengan dokumentasi berupa foto-foto. Dari penelitian ini dapat

    disimpulkan bahwa pembuatan briket arang sampah sangat mudah

    dilakukan, briket arang sampah dari sekam padi terbukti paling efektif

    dibanding briket arang sampah dari bahan lainnya, briket arang sampah

    tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas LPG, dan keberadaan

    briket arang sampah dimasyarakat kurang mendapat perhatian. Penelitian

    ini dapat diterapkan masyarakat pada wilayah yang memiliki

    keterbatasan ekonomi.

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Saat ini banyak terjadi masalah tentang kelangkaan bahan bakar yang

    digunakan untuk proses pembakaran. Contoh saja terjadi kelangkaan minyak

    tanah dan masih belum stabilnya pendistribusian gas LPG yang disebut-sebut

    dapat menyelesaikan masalah kelangkaan bahan bakar minyak tanah. Belum lagi

    masyarakat harus merasakan dampak dari sampah yang semakin lama semakin

    menumpuk.

    Sampah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak dapat

    dipisahkan karena setiap aktivitas pasti menghasilkan sampah. Mulai dari sampah

    rumah tangga sampai sampah perkebunan, pertanian, serta pabrik yang

    menghasilkan berton-ton sampah. Sampah perkebunan dan pertanian merupakan

    sampah yang dihasilkan dari sisa pemanenan. Sisa pemanenan yang dihasilkan

    merupakan bagian dari produk yang tidak dapat digunakan seperti kulit, biji, dan

  • 2

    bagian lainnya. Contoh sampah perkebunan dan pertanian seperti daun jati,

    bonggol jagung, dan sekam padi akan menumpuk ketika musim panen tiba.

    Sampah pabrik merupakan sampah yang dihasilkan akibatpengolahan produk

    dalam jumlah besar sehingga potensi sampah yang dihasilkan juga besar. Contoh

    sampah pabrik yaitu serbuk kayu.

    Sampah organik seperti daun jati, bonggol jagung, sekam padi, dan serbuk

    kayu. Sebenarnya briket adalah salah satu inovasi yang inovatif dan dapat

    mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar, juga dapat mengurangi masalah

    sampah yang semakin hari semakin menumpuk. Dengan hal tersebut peneliti

    memanfaatkan briket dari beberapa sampah organik berupa daun jati, bonggol

    jagug, sekam padi, dan serbuk kayu. Selain itu juga membandingkan dengan

    minyak tanah dan gas LPG dari segi ekonomis.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana cara pembuatan briket arang sampah dari berbagai macam

    bahan?

    2. Bagaimana perbandingan perbedaan penggunaan bahan briket arang

    sampah dengan sampah yang berbeda-berbeda?

    3. Bagaimana perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan

    bakar lain?

    C. Tujuan Peneltian

    1. Mengetahui cara pembuatan briket arang sampah dari berbagai macam

    bahan.

    2. Mengetahui perbandingan perbedaan penggunaan briket arang sampah

    dengan sampah yang berbeda-berbeda.

    3. Mengetahui perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan

    bahan bakar lain.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Dapat memberikan wawasan tentang pembuatan briket arang sampah.

  • 3

    2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan briket arang sampah dari

    setiap bahan.

    3. Dapat memilih bahan bakar yang lebih efektif.

    4. Untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak tanah.

    E. Hipotesis penelitian

    1. Briket arang sampah dari bahan sekam padi lebih efektif dibanding briket

    arang sampah dari bahan lain

    2. Briket arang sampah

    3. Briket arang sampah dari bahan dedaunan memerlukan biaya produksi

    paling kecil dibanding bahan bakar lain

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Sampah

    1. Macam-macam sampah

    Sampah merupakan material sisa yang tidak diharapkan ada dalam sebuah proses.

    Sampah merupakan konsep buatan manusia, pada proses alam tidak ada yang

    namanya sampah, yang ada adalah produk-poduk yang bergerak. Sampah

    anorganik tidak dapat terurai artinya sampah tersebut memerlukan waktu

    bertahun-tahun untuk terurai. Materi ini sangat sulit dipisahkan dan bergabung

    dengan produk yang ada di alam.Sampah organik-dapat diuraikan (degredable)

    artinya sampah ini berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.Sampah ini tidak

    memerlukan waktu lama untuk menguraikannya.Sampah ini mudah dipisahkan

    dan bergabung dengan produk yang ada di alam.(wikipedia. Corn)

    Secara alamiah, sampah organik akan mudah diuraikan dibanding sampah

    anorganik. Pemanfaatan sampah-sampah organik juga akan lebih mudah

    dikembangkan dibanding dengan sampah anorganik. Salah satu pengembangan

    hasil ciptaan manusia untuk mengembangkan pemanfaatan sampah organik adalah

    dengan mengembangkan teknologi biogas. Jika kita berjalan-jalan ke tempat

    produsi hash-hash pertanian di sekitar tempat tinggal kita, pastilah akan kita

    jumpai sampah-sampah sisa-sisa bahan produksi yang tidak digunakan dalam

    proses selanjutnya di buang begitu saja dengan berton-ton jumlahnya.

    Sebagaimana sampah-sampah organik lainnya, umumnya sampah organik tersebut

  • 4

    tidak banyak dimanfaatkan, tetapi dibiarkan menumpuk dan membusuk,

    sehingga4.dapat menggangu pemandangan dan mencemari lingkungan.(OIeh Beni

    Hermawan, Lãilal Q, Cgndrarini P, SinlyEvan P Jurusan Kimia FMIPA Univ.

    Lampung).

    2. Penggunaan sampah dalam kehidupan

    Hal-hal yang dapat dilakukan dalam penggunaan sampah dalam kehidupan

    antara lain sebagai berikut.

    a. Meminimalisasi bahan-bahan yang akhirnya hanya terbuang menjadi

    sampah.Contoh sederhananya adalah budaya menghabiskan makanan.

    b. Menggunakan kembali (re-use) bahan bahan yang sedianya mau dibuang

    tetapisebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Contoh sederhananya

    adalahmenyimpan kembali plastik yangsebenarnya bisa dipakai

    dikemudian hari.

    c. Mengolah sampah menjadi energi berguna dengan memanfaatkan

    sejumlah teknologi.

    3. Fakta mengenai sampah

    Berikut beberapa fakta mengenal sampah yang berhasil dikoleksi dan

    berbagal sumber.

    a. Bank Dunia (BD) menyatakan komitmennya untuk mengalokasikan

    dana sebesar

    US$4 juta untuk membantu proyek pengolahan sampah dan

    mengurangi polusi gas metan di tempat pembuangan akhir sampah

    (TPAS) Tamangapa, Kota Makassar.

    b. Jasa pengelolaan sampah di TPA Bantar Gebang saat mi senilai

    Rp52.500 per ton. Sehingga dengan usulan kenaikan tersebut, jasa

    pengelolaan sampah di lokasi itu akan naik menjadi Rp60.000 perton.

    c. Di Sleman akan dikembangkan juga energi listrik dan sampah.

    Teknologi yang digunakan oleh investor untuk mengubah sampah

    menjadi energi listnik adalah teknologi yang namah lingkungan yang

    disebut dengan Thermal Converter, dimana sampah diolah pada suhu

  • 5

    1700 C sehingga menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin

    yang pada akhirnya membangkitkan generator listnik, Terkait dengan

    keluaran berupa Ibstnik tersebut investor juga akan menjalin

    kenjasama dengan PT. PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIV.

    d. Di Bali teknologi pengolahan sampah 500 ton/hari diperlukan dana

    sekitar 20juta $ dan kapasitas yang diharapkan sebesar 9.6 MW pada

    tahun 2008.

    e. Untuk mengolah sampah organik 1.000 ton/hari menjadi pupuk di

    TPST Daun Kosambi diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp

    13,25 M dengan lahan 40 ha. Sedangkan jumlah sampah diiakarta

    adalah 5.000 ton/han.

    f. Sampah di Palembang adalah 2.500-3000 m3/hari. Rencananya diolah

    menjadi listrik 4OMWh.

    g. Jumlah sampah yang ada di Indonesia adalah 11.330 ton per han dan

    diperkirakan dapat dikonversi menjadi listnik sebesar 566.6 MWh.

    h. Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah

    sampah organik, sebesar 60—70%, dan sampah anorganik sebesar ±

    30%.

    B. Jagung

    1. Kegunaan jagung

    Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

    terpenting selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di amerika

    tengah-dan selatan.Jagung juga menjadi alternative sumber pangan di amerika

    serikat. Penduduk beberapa daerah di lndonesia (misal : Madura dan nusa

    tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

    Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan

    ternak hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (biji), di buat tepung (dan

    biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau tepung maezena), dan bahan baku

    industry (dan tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan

  • 6

    pentose yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah

    direkayasa genetikanya juga sekarangjuga ditanam sebagai bahan farmasi.

    2. Sejarah jagung

    Berdasarkan bukti genetic antropo!ogi diketahui bahwa daerah hasil

    jagung adalah amerika tengah (meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah

    dilakukan di daerah mi 10.000 tahun yang lalu. Lalu teknologi mi dibawa ke

    amerika selatan (ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu dan mencapal daerah

    pegunungan di selatan peru pada 4.000 tahun yang lalu.kajian filogenetik

    menunjukan bahwa ( Zea mays ssp. mays) merupakan Keturunan Iangsung dan

    teosinte (Zea mays ssp.’ parvigilumis ). Dalam proses domestikasinya, yang

    benlangsung paling tidak 7000 tahun yang lalu oleh penduduk ash setempat,

    masuk gen-gen dan subspecies lain terutama Zea mays ssp. Mexicana.

    lstilahteosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan spesies tumbuhan

    yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas

    jagung, baik ras local maupun

    kultivar.(http//id.wikipedia.org/wiki/jagung/5/2009).

    3. Kandungan jagung

    Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada

    endosperium.Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dan seluruh bahan

    kering biji.Karbohidrat dalam bentuk pati umunya berupa campuran pada jagung

    ketan.Sebagian besar atau seluruh putiknya merupakan Amilopektin.Perbedaan mi

    tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, teapi lebih berarti dalam

    pengolahan sebagal bahan pangan. Jagung manis tidak mampumemproduksi pati

    sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.

    (http//id.wikipedia.org/wiki/jagung/5/2009).

    Jagung mempunyai kandungan kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang relatif

    rendah dan sebagian besar P terikat dalam bentuk fitat.Jagung mengandung lisin

    dan metionin yang relatif renda h di banding

    gandum.(balitsereal.litbang_d_eptan. go.id/5/2009)

  • 7

    C. Sekam Padi

    Tanaman Padi. Gabah dikenal dengan nama latin ORYZA SATIVA

    adalah famili dari rum rumputan (GRAMINEAE) merupakan salah satu bahan

    makanan dan biji bijian tertua didunia yang dikonsumsi sebagian besar manusia

    didunia termasukdi Indonesia.

    Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri daridua

    belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan.

    Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir berasdan menjadi

    bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang

    dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan aku industri,

    pakan ternak dan energi atau bahan bakar.

    Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%,

    dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah.

    Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem

    lingkungan.

    Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur

    kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 1. Dengan komposisi kandungan

    kimia seperti tersebut pada tabel 1, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai

    keperlun di antaranya: (a) sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama

    kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam

    berbagai industri kimia, (b) sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan,

    terutama kandungan silika (SiC, ) yang dapat digunakan untuk campuran pada

    pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industry

    bata merah, (c) sebagai sumber energy panas pada berbagal keperluan manusia,

    kadar selulosa yang cukup tinggi dapat membenikan pembakaran yang merata dan

    stabil. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1125 kg/m3, dengan nilai

    kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori. Menurut HoIssto(12) sekam memiliki

    bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 k. kalori/kg sekam dengan

    kbnduktivitas panasO,271BTU

    GAMBAR TABEL KIMIA SEKAM

  • 8

    Komponen

    Prosentase kandungan

    (%)

    A.Menurut Suharno( 1979 )

    1 Kadar Air 9.02

    2 Protein kasar 3.03

    3 Lemak 1.18

    4 Serat kasar 35.68

    5 Abu 17.71

    6 Karbohidrat kasar 33.71

    A. Pembuatan Arang Sekam

    BIAYA

    1 Harga sekam kering 500,-

    2 Randenen Arang sekam (70Kg)

    3 Upah tenaga kerja(Rp/prosees 10.000.-

    4 Pembuatan arang sekam

    (Rp/kg)

    142.86.-

    5 Harga arang sekam belum

    termasuk keuntungan (Rp/Kg)

    147.86.-

    B. Pembuatan briket Arang Sekam BIAYA

    1 Harga 1kg arang (Rp) 147.86.-

    2 Kapasitas mencetak briket (kg/hari) 15(Kg)

    3 Upah tenaga kerja ( Rp/orang ) 20.000.-

    4 Pembuatan arang sekam (Rp/kg) 1.333.-

    5 Harga briket arang sekam belum

    termasuk keuntungan (Rp/Kg)

    1.480.-

    D. Daun Kering

    Setiap hari guguran daun-daun kening dan pohon-pohon selalu berjatuhan

    ke tanah.Apabila daun-daun kering tersebut dikumpulkan, bisa dibayangkan

  • 9

    dalam sekejap diperoleh timbunan yang sangat besar. Sebagai gambaran, untuk

    hutan seluas 10.000 m2 dalam waktu 3 hari diperoleh daun sebanyak 1 ton,

    sebulan mencapal 10 ton, dan setahun akan tertimbun 120 ton. Semua daun

    kering dapat dijadikan bahan baku potensial untuk produksi superkarbon. Hasil

    eksperimen menunjukan bahwa rendemen karbon yang dicapai pada saat

    pengarangan sebesar 40% dan berat kasar.Tentu saja hal ini merupakan potensi

    yang sangat menjajikan karena selama ini dedaunan yang gugur dibiarkan begitu

    saja atau dibakar menjadi abu.

    E. SERBUK KAYU

    Di tempat penggergajian kayu atau pabrik pengolahan kayu sering terlihat

    timbunan limbah serbuk kayu.Selama ini serbuk kayu hanya dimanfaatkan orang

    untuk media jamur tiram putih, bahan bakar pembuatan gula merah, dan batu

    bata.Bahkan di beberapa tempat, limbah serbuk kayu sering dibiarkan membusuk

    begitu saja.Padahal, limbah tersebut dapat dibuat superkarbon.

    Serbuk kayu mahoni, albasia, pinus, jati, dan kayu lainnya tanpa pengecualian

    bias dijadikañ bahan baku super karbon. Kandungan lignin dan selulosa yang

    tersisa di dalam sel- sel kayu ‘memungkinkan produksi superkarbon berkualitas

    prima karena arang yang terbentuk mempunyai daya tahan bara cukup lam.

    Keuntungan lain menggunakan serbuk kayu sebagai bahan baku superkarbon

    terletak pada materialnya yang sudah halus sehingga tidak memerlukan

    penghancuran atau pencincangan lagi.

    F. Briket Arang Sampah

    Salah satu pemanfaatan sampah sebagai energi alternatif adalah dengan

    dibuat briket sampah dan briket arang sampah.

    Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok

    aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (F0ST) -

    nama LSM itu-melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk

    dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal.Lantas

    muncullah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu

    dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asap briket batu bara sangat

  • 10

    mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak

    beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket sampah itu terbilang mudah.

    Sumber lain mengatakan penemuan tungku berbahan bakar briket arang

    dan dedaunan telah dikembangkan sejak awal tahun 1980-an

    (www.jaist.ac.jp/5/2009) oleh Herman Johannes, dengan nama tungku B3

    (biomassa, bioarang dan biogas) seorang Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, mantan

    Rektor Universitas Gadjah Mada (1961-1966). Herman, mantan Menteri

    Pekerjaan Umum (1950-1951) mi, berkutat mengembangkan bahan bakar murah

    ‘dan tidak merusak lingkungan.Bahannya berasal dari limbah organik seperti

    potongan kayu, ranting, daun-daunan, batang jagung dan alang-alang.Bahan eceng

    gondok pun jadi. Inilah yang ia sebut biomassa.

    G. MinyakTanah

    Minyak tanah (bahasa lnggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan

    hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara

    distilasi fraksional dan petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dan C1,

    sampai C15.

    Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi

    sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet(Iebih teknikal Avtur,

    Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).

    Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagam RP-1 dibakar dengan oksigen

    cair sebagai bahan bakar roket.Nama kerosene diturunkan dan bahasa Yunani

    keros (Kepwo, malam). Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak

    mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau

    hidrotreater, untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak tanah

    dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,”yang digunakan untuk memperbaiki

    kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.

    Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara

    berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak

    murni dan bahkan memilki. pengotor (debris). Avtur (bahan bakar mesin jet)

    http://www.jaist.ac/

  • 11

    adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik

    uap dan titik beku.

    Kegunaan lain Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir

    koloni serangga sosial, seperti semut, atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa

    pembasmi serangga bermerek juga menggunakan minyak tanah sebagai

    komponennya.

    H. LPG

    Bahan bakar gas cair (juga disebut LPG, GPL, LP Gas, atau autogas)

    adalah campuran clan zat air arang gas digunakan sebagai bahan bakar pemanas

    dalam aplikasi dan kendaraan, dan semakin menggantikan chiorofluorocarbons

    sebagai erosol pembakar dan menyegarkan untuk mengurangi kerusakan pada

    lapisan ozon. Varietas LPG dibeli dan dijual termasuk Mixes yang terutama

    propana, terutama yang Mixes butana, dan yang lebih umum, termasuk kedua

    Mixes propana (60%) dan butana (40%), tergantung pada musim-musim dingin

    dalam lebih propana, di panas lebih butana. Propylene dan butyenes biasanya juga

    hadir dalam konsentrasi kecil.Jodorant kuat, ethanethiol, ditambahkan agar

    kebocoran dapat dideteksi dengan mudah.Standar internasional adalah EN 589.

    LPG adalah synthesised oleh pengilangan minyak bumi atau ‘basah’ gas alam,

    dan biasanya berasal dan bahan bakar fosil sumber, yang diproduksi selama

    memperbaiki dari minyak mentah,atau diekstrak dari minyak atau gas stream

    karena muncul dari tanah. Ia pertama diproduksi di 1910 oleh Dr Walter Snelling,

    dari produk-produk komersial pertama muncul pada tahun 1912. Saat ini ia

    membenikan sekitar 3% dan konsumsi energi, dan luka bakar rapi tanpa jelaga

    dan belerang emisi sangat sedikit, hal tidak ada pencemaran air tanah atau bahaya.

    LPG memiliki khas spesifik calorific value dan 46,1 Mi / kg dibandingkan dengan

    42,5 MJ / kg untuk solar dan 43,5 MJ / kg untuk grade bensin premium

    (bensin).Namun, dengan kerapatan energi per unit volume 26 MJ / I adalah lebih

    rendah dari yang baik dan bensin atau solar.

  • 12

    Pada suhu dan tekanan normal, LPG akan lenyap. Karena itu, LPG

    disertakan dalam pressurised baja botol. Dalam rangka untuk ekspansi thermal

    yang benisi cairan, botol tersebut tidak sepenuhnya dipenuhi, biasanya, mereka

    untuk diisi antara 80% dan 85% dan mereka kapasitas. Rasio antara volume gas

    dan vaporised dan liquefied gas bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan

    temperatur, tetapi biasanya sekitar 250:1. Tekanan yang LPG menjadi cair, yang

    disebut dengan tekanan uap air, juga bervaniasi tergantung komposisi dan

    temperatur; misalnya, adalah sekitar 220 kilopascals (2.2 bar) bagi butana murni

    pada 20 • C (68 F), dan sekitar 2,2 megapascals (22 bar) bagi propana murni pada

    55 • C (131 F). LPG adalah lebih berat daripada udara, dan dengan itu akan

    mengalir sepanjang lantai dan cenderung untuk menetap di tempat rendah, seperti

    basements. Hal ini dapat menyebabkan pembakaran atau mati lemas bahaya jika

    tidak berurusan dengan. LPG adalah rendah karbon emitting zat air arang bahan

    bakar yang tersedia di daerah pedesaan, emitting 19 persen lebih sedikit CO per

    kWh dan minyak, 30 persen lebih rendah dari batu bara dan lebih dari 50 persen

    lebih rendah dan batubara-listnik yang dihasilkan didistribusikan melalui kotak.

    Menjadi campuran propana dan butana, LPG emits karbon per ioule lebih

    daripada propana dan LPG emits kurang dan karbon per joule butana. LPG jumlah

    besar dapat disimpan dalam tangki massal dan dapat terkubur di bawah tanah jika

    dipenlukan.Atau, gas silinder.

    Fungsi:

    a. Sebagai bahan bakar motor

    LPG bila digunakan untuk bahan bakar mesin pembakaran internal, sering

    disebut sebagai autogas propana atau otomatis. Di beberapa negara, sudah

    digunakan sejak tahun 1940-an sebagai alternatif bahan bakar untuk spark

    penyalaan mesin. Lebih baru-baru ini, Ia juga telah digunakan dalam mesin diesel.

    keunggulannya adalah bahwa tak beracun, tidak korosif dan bebas Tetra-ethyl

    lead atau tambahan, dan memiliki tingkat oktan rating (108 RON). It burns lebih

    rapi daripada bensin atau solar dan terutama bebas dari particulates dari terakhir.

  • 13

    LPG memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada baik bensin atau

    solar, sehingga setara konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.Banyak pemerintah

    kurarig mengenakan pajak LPG dan pada bensin atau solar, yang membantu

    kerugian yang lebih besar dan konsumsi LPG dan bensin atau solar.Proparia

    adaIahyantiga paling banyak digunakan bahan bakar notor di dunia. 2008 adalah

    perkiraan yang Iebih-dari 13 juta kendaraan yang gas propane fueled oleh seluruh

    dunia. Lebih dan 20juta ton (lebih dan 7 milyar US gallons) tahunan digunakan

    sebagai bahan bakar kendaraan.

    b. Sebagai pendingin Dalam kendaraan bermotor

    LPG adalah instrumental dalam menyediakan off-the-grid refrigeration,

    biasanya dengan sebuah pendingmn penyerapan gas.Blends murni, kering

    ‘isopropane (designator pendingin R-290a) dan isobutane (R-600a) telah

    diabaikan Ozone penipisan potensi sangat rendah dan Pemanasan Global Potensi

    dan dapat digunakan sebagai pengganti berfungsi untuk R-12, R-22, R -134a, dan

    chlorofluorocarbon atau hydrofluorocarbon refrigerants di konvensional stationary

    pendinginan dan sistem pendingin udara.

    Seperti substitution banyak kecewa atau dilarang dalam kendaraan bermotor

    sistem pendingin udara, atas dasar bahwa dengan mudah terbakar dalam sistem

    hidrokarbön awalnya dirancang untuk melakukan hal-pendingin mudah terbakar

    menyajikan signifikan resiko kebaka ran atau ledakan.

    Vendor dan advokasi yang membantah tehadap zat air arang refrigerants

    seperti bans atas dasar bahwa telah terjadi insiden seperti itu sangat sedikit relatif

    terhadap jumlah kendaraan udara diisi dengan sistem hidrokarbon. Satu tes

    tertentu dilakukan oleh seorang profesor di University of New South Wales yang

    tidak sengaja diuji dengan skenario terburuk kasus yang tiba-tiba kehilangan

    pendingin dan lengkap ke dalam kompartemen penumpang kemudian diikuti oleh

    pengapian. Dia dan beberapa orang lain di dalam mobil kecil berkelanjutan burns

  • 14

    ke wajah mereka, telinga, dan tangan, dan beberapa pengamat diterima lacerations

    dan burst dan kaca jendela depan penumpang. Tidak ada seorangpun yang parah.

    c. Sebagai bahan bakar memasak

    Menurut Sensus 2001 dan India, India 17,5% dan 33,6juta rumah

    tangga atau India LPG rumah tangga yang digunakan sebagai bahan bakar

    memasak pada tahun 2001.76,64% dan rumah tangga yang berasal dan perkotaan

    India membuat atas 48% dan rumah tangga perkotaan India sebagal dibandingkan

    dengan penggunaan hanya 5,7% di pedesaan India rumah tangga. LPG adalah

    subsidi dari pemerintah. Kenaikan harga LPG telah menjadi masalah politik yang

    sensitif di Indonesia karena kemungkinan akan mempengaruhi perkotaan kelas

    menengah voting pola.

    LPG pernah memasak bahan bakar yang terkenal di Hong Kong namun yang

    terus memperluas kota gas ke bangunan telah mengurangi penggunaan LPG untuk

    kurang dan 24%dari unit perumahan.

    LPG adalah yang paling umurn bahan bakar memasak di Brasil perkotaan,

    digunakan dalam hampir semua rumah tanga. Keluarga miskin yang menenima

    bantuan pernerintah ( “Vale Gas’) yang diguriakan khusus untuk akuisisi LPG.

    d. Perbandingan kegas alam

    LPG memiliki tinggi calonific value (94 MJ / rn3 setara denigan 26. lkWh /

    m3) dan gas alam (methane) (38 Mi / m1 setara dengan 10,6 kWh / rn3’ yang

    berarti bahwa LPG dapat digantikan tidak akan cukup untuk alam gas. Untuk

    memungkinkan penggunaan yang sama pembakar kontrol dan untuk menyediakan

    karakteristik pembka serupa, 1P13 dapat dicampur dengan air untuk menghasikan

    gas alarn sintetis (SNG) yang dapatdngan mudah digantikan. LPG / pencampuran

    udara rata-rata 60/40 ratios, meskipun mi banyak variabel berdasarkan yang

    membuat gas LPG. Metode untuk menentukan pencampuran ratios adalah dengan

    rnenghitung indeks Wobbe dan campuran. Gas yang sama memiliki Wobbe

    indeks akan diadakan yang dapat.

    LPG berbasis SNG digunakan dalam sistem cadangan darurat bagi banyak

    masyarakat, industri, dan instalasi militer, dan banyak utilitas menggunakan LPG

  • 15

    puncak pencucian tanarnan dalam waktu yang cukup tinggi untuk membuat

    permintaan atas kekurangan dalarn gas alam yang disertakan dengan sistem

    distribusi. LPG-SNG instalasi tersebutjuga digunakan selama awal gas sistem

    Introductions, ketika distribusi infrastruktur di ternpat sebelurn pasokan gas dapat

    tersambung. Mengembangkan pasar di India dan Cina (antara lain) menggunakan

    LPG-SNG sistem untuk membangun basis pelanggan yang sudah ada sebelumriya

    untuk memperluas sistem gas alam.

    e. Kebakaran risiko dan mitigasi

    LPG kontainer yang terkena ke api cukup lama dan intensitas dapat melakuan

    perebusan cair memperluas kukus ledakan (BLEVE). Karena yang merusak alam

    LPG ledakan, substansi diklasifikasikan sebagai berbahaya baik.

    Hal mi biasanya keprihatinan besar refineries Petrochemical dan memelihara

    tanaman yang sangat besar kontainer.Obat yang seperti itu adalah untuk

    melengkapi kontainer dengan ukuran untuk memberikar, perlawanan rating-api.

    Jika kontainer adalah silinder dan horisontal, mereka disebut sebagai “cerutu” atau

    “bullets”, sedangkan circular ones are “spheres. Besar, bulat LPG kontainer

    mungkin sampai 15cm baja ketebalan dinding.Biasanya, mereka yang dilengkapi

    disetujui tekanan relief valve di atas, di pusat. Salah satu bahaya adalah yang

    kebetulan spills dan hidrokarbon Mei dan panas yang membakar LPG kontainer,

    yang meningkatkan suhu dan tekanan, berikut dasar hukum gas. Katup yang

    timbul di atas dirancang untuk menjual kelebihan off tekanan untuk mencegah

    perpecahan dan tangki itu sendiri. Kebakaran yang diberikan cukup lama dan

    intensitas, tekanan yang dihasilkan oleh perebusan dan mernperluas gas dapat

    melebihi kemampuan klep untuk menjual kelebihan. Ketika itu terjadi, sebuah

    tangki overexposed Mei perpecahan hebat, peluncuran buah di kecepatan tinggi,

    sernentana produk dapat dilepaskan terbakar juga, benpotensi menyebabkan

    bencana kerusakan apapun di dekatnya, termasuk tangki Iainnya. Dalam

    kasus “cerutu’, sebuah perpecahan di pertengahan Mei. Mengirim dua

    ‘rockets” terjadi di setiap jalan, dengan banyak bahan bakar di masing-masing

    untuk mendorong setiap segmen dengan kecepatan tinggi hingga bahan bakar

    yang dikeluarkan.

  • 16

    Tiridakan mitigasi mencakup memisahkan tangki LPG dan potensi sumber-

    sumber api. Dalam hat transportasi kereta api, misalnya, tangki LPG bisa

    staggered, sehingga barang lainnya diletakkan di antara mereka. Hal ml tjdak

    selalu dilakukan, tetapi tidàk mewakili rendah biaya obat untuk mengatasi

    masalah. LPG rel mobil mudah spot dan relief valves di atas, biasanya dengan

    seluruh railings.

    Dalam kasus baru LPG kontainer, satu dapat dengan mudah melupakan

    mereka, dan hanya meninggalkan katup armatures terkçna, untuk memudahkan

    pemeliharaan.Great perawatan harus diambil walaupun ada, karena dapat terjadi

    kerusakan mekanis ke primers, yang dapat menyebabkan korosi berbahaya dan

    kontainer. Untuk dikuburkan kontainer, hanya terkena bagian harus dirawat

    dengan disetujul firepring materi, seperti intumescent dan atau endothermic

    Coatings, atau bahkan firepro’ofing plasters. Sisanya adalah AMPLY dilindungi

    oleh tanah.Khusus meliputi removable ada untuk memudahkan akses ke cepat dan

    komponen yang harus diakses baik untuk pemeliharaan dan pengoperasian

    peralatan.

    LPG kontainer tergantung dan gerakan signifikan karena ekspansi, kontraksi,

    mengisi dan endapan; bahkan sangat kental dengan dinding baja.Operasional

    gerakan mi menjadikan pemakaman pilihan kurang menarik dalam jangka panjang

    karena lebih sulit untuk mendeteksi kerusakan mekanis ke luar waterproofing dan

    kapal melalui tanah. Sebagian kecil batu Scraping bolak-balik di seluruh epoxy

    painted-hull jeopardise yang dapat waterproofing dan jadilah yang menyebabkan

    untuk korosi.

    Sementara satu Mei menghitung di atas kertas dan membenarkan penggunaan

    anorganik plasters untuk menutup seluruh spheres, dapat sulit untuk menjaga

    plasters dapat dijalankan untuk perpanjangan masa waktu. Kesalahan besarjuga

    telah dilakukan di masa lalu dalam bidang ini, karena itu dugaan bahwa baja

    substrat akan cukup terlmndung dan rusting melalui penggunaan alkaline plasters.

    The alkalinity dalam plasters disebabkan adanya semen batu. Alkalinity ini,

    namun tidak biasanya memiliki karakter yang tetap, yang berarti bahwa

  • 17

    waterproofing dengan kualitas tinggi epoxy primers sangat penting. Selain itu,

    ekstenior waterproofing dan turap diperlukan oleh beberapa vendor fireproofing

    turap, sebagai dikurangi dalam alkalinity terkena plasters dapat memiliki efek

    mengganggu pada semen batu, yang mengikat turap di tempat pertama. Dengan

    kontras, yang intumescent dan endothermic Coatings biasanya epoxy berbasis

    untuk mulai dengan, yang berarti bahwa korosi dan substrat ada masalah apa-apa.

    Fireproofing, tidak semua tidak seperti api pasif perlindungan produk, diatur ketat

    Daftar dan persetujuan penggunaan dan kepatuhan. Masalah ini adalah walaupun,

    yang luar struktur alam ini tidak tunduk pada kode bangunan api atau kode, yang

    berarti bahwa satu masih melihat mayoritas LPG kontainer tanpa fireproofing

    sama sekali, karena sering kali tidak ada peraturan daerah, mari sendirian apapun

    Otoritas Memiliki Yurisdiksi, selain dari asuransi pemeriksa, untuk memaksa

    pemilik untuk menggunakan metode mitigasi yang tepat. Perusahaan asuransi juga

    kompetitif dalam kebingungan, di mana barang-barang seperti prihatin, karena

    mereka bersaing tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga pada kekenasan dari

    tuntutan mereka oleh inspektur.LPG kapal fireproofing tes.Barang-barang seperti

    prihatin, karena mereka bersaing tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga pada

    kekerasan dari tuntutan mereka oleh inspektur. LPG kapal fireproofing tes yang

    berbeda-beda. Satu-satunya yang ditawarkan eksposur realistis dilakukan di

    Braunschweig tes fasilitas ’’ BAM’’ Berlin.. BAM’s prosedur adalah untuk

    mengungkapkan kecil kontainer ke LPG zat air arang tes melengkung dan

    mengukur hasilnya. Amerika Utara metode didasarkan pad aUL1709. Sementara

    UL1709 menggunakan benar waktu / suhucurve untuk pengujian, ia hanya

    terbatas pada pengujian kolom baja (bahkan tidak beams), sedangkan sebenarnya

    BAM exposes real LPG kontainer yang telah fireproofed. Tidak peduli dengan

    menggunakan satu metode fireproofing, sangat penting untuk menutup membayar

    perhatian ke daftar daftar dan persetujuan penggunaan dan kepatuhan dan untuk

    memastikan bahwa produk telah mengalami satu memilih prduk sertifikasi,

    dimana ujianawal meliputi lingkungan eksposurbahwa produk akan terkena

    selama operasi. Terutama dengan produk-produk organik, seperti emdhothermic

    dan intumescent orang, satu sama harus meninjau ageing kriteria dan dapat

    mengukur berapa lama produk ini diharapkan untuk dapat dijalankan. Di sinilah

  • 18

    UL1709 ”bersinar”. Sesuatu yang dapat menahan penuh baterai lingkungan

    eksposur sebelum ujian api yang sebenarnya, adalah produk yang memang sangat

    sulit. Idenya adalah untuk menyingkirkan penyakit yang mungkin menyebabkan

    produk yang dapat dibedah sebelum ia pernah terkena kebakaran. Dengan

    menggunakan produk yang telah menerima sesuai lingkungn tes FIRST, dan

    setelah itu api menelanjangi, menggunakan yang sama dengan uji sampel semua

    eksposur yang berlaku, maka kita dapat menunjukkan due dilligence, namun tidak

    sebaliknya. Demikian pula, DIB ageing kualifikasi untuk intumescents telah

    dibuktikan akan sangat handal. Dekat dengan perhatian pada bounding dan

    jangkauan ageing eksposur dan lingkungan, itu benar-benar dapat membeli

    banyak waktu intuk firefighting yang meringankan langkah-langkah ke LPG

    kontainer dari energi dari eksposur kebetulan kebbakaran dan dengan demikian

    mengurangi kemingkinan yang BLEVE ke maksimum mana mungkin.

    Jika kontainer semburan, LPG pertama yang menyebar keluar sebagai

    supercooled cair. Freezes yang berada dalam jangjauan. Maka boils ke atmosfir

    dan menjadi displacing-gas oksigen, yang asphyxiates setiap makhluk dalam

    radius terpengaruh. Gas ini menyebar keluar untuk menutup beberapa ratus kali

    lebih luas dibandingkan dengan cairan yang berasal dari satu tangki LPG dapat

    menyebabkan banyak oksigen beratnya mil persegi. Di beberapa titik ini adalah

    gas diencerkan oleh udara. Maka ia akan mencapai titik yang ignitable campuran.

    I. Perekat Kanji

    Perekat ini terbuat dari tepung kanji yang mudah dibeli di toko makanan

    dan di pasar.Perekat ini biasa untuk mengelem perangko dan kertas.Cara

    mernbuatnya sangat gampang yaitu cukup mencampurkan tepung kanji dengan ari

    lalu mendidihkannya diatas kompor.Selam pemanasan tepuyng diaduk terus

    menerus agar tidak mengumpal. Warna tepung yang semula putih akan berubah

    menjadi transparan setelah bebrapa menit dipanaskan dan terasa lengket di tangan.

    Jika sudah siap lem didinginkan terlebih dahulu, lalu dituang kedalam

    wadah yang berisi bubuk arang kering.Saat digunakan perbandingan antara lem

    yang sudah jadi dengan bubuk karbon harus tepat, supaya briket yang dicetak

    hasilnya baik. Lem yang terlalu encer atau terlalu pekat akan memperlambat prose

  • 19

    pencentakan. Hal ini disebabkan tingkat kekerasan maupun ketahanan

    briketterhadap benturan menjadi berkurangdan mudah retak.

    Biaya pembuatan lem kanji cukup murah, tetapi produk yang sudah jadi

    sering ditumbuhi oleh jamur parasit sehingga terkesan kotor.Fenomena demikian

    merupakan suatu kerugian besar bagi produsen karbon.

    J. Karbonisasi

    Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan organik

    menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar

    seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang

    tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair.

    Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan

    dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.

    K. Alat Karbonisasi

    Alat ini terbuat dari drum bekas yang bagian atas dan bagian bawahnya

    dilubangi. Sementara itu di bagian tengah drum dipasangi strimin besi yang

    berguna untuk jalan keluar asap dan masuknya oksigen.

    Cara pengunaannya, bahan baku dimasukkan ke dalam drum hingga

    seperempat bagian lalu nyalakan api hal ini bertujuan sebagai pemicu. Setelah

    itu masukan bahan baku hingga penuh. Apabila asap mulai keluar dari pipa

    berarti pembakaran bahan baku telah berlangsung.

    Metode pengarangan dalam drum cukup praktis karena bahan bakar

    tidak perlu ditunggu terus-menerus sampai menjadi arang. Hal ini karena

    pengarangan dapat dilakukan dalam sekala cukup besar. Mungkin kita hanya

    cukup memperhatikan apakah asap yang keluar stabil atau tidak.

    L. Alat Pencetak

    Cetakan yang dibutuhkan dapat dibuat sendiri atau dipesan melalui

    mediator.Ada berbagai macam alat pencentak yang dapat digunakan.Setiap

    pencetakkan menghendaki kekerasan atau kekuatan pengempaan.Semakin

    padat dan keras briketnya, semakin awet daya bakarnya.

  • 20

    Pipa paralon dengan diameter 4 cm dapat dimanfaatkan sebagai alat

    cetak briket berbentuk silinder.Pipa tersebut dipotong sepanjang 7 cm.

    Siapkan pula kayu berbentuk lingkaran yang diameternya melebihi pipa

    pencetak untuk dijadikan alas dan kayu yang ukurannya sesuai dengan lubang

    diameter pipa pencetak tutup pencetak. Suatu alat press dapat digunakan untuk

    mempermudah proses pengempaan. Lalu siapkan pula pipa panjang yang kuat

    untuk digunakan sebagai alat pendorong briket yang sudah dikempa.

    Proses pembuatan briket dengan alat ini tergolong mudah. Awalnya,

    adonan yang akan dicetak imasukan ke pipa pencetak yang telah diberi alas.

    Lalu tutup bagian atasnya. Dengan alat press tutup tersebut ditekan supaya

    adonan yang ada didalam pipa menjadi padat. Lalu ambil pipa pencetak tanpa

    alasnya dan tekan tutup pipa menggunakan pipa panjang tadi supaya adonan

    yang sudah memadat dapat keluar dari pipa pencentak.

    M. Kadar Air

    Briket yang sudah kering bisa diketahui kadar airnya. Adapun

    penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai berikut.

    KA = (W1-W2) x 100%

    W1

    Keterangan:

    KA = Nilai kadar air

    W1 = bobot sebelum dikeringkan

    W2 = Bobot sesudah dikeringkan

    N. Kerapatan

    Kerapatan merupakan perbandingan antara berat kering dengan

    besarnya volume pada kadar air tertentu. Besarnya nilai kerapatan

    mempengaruhi besarnya nilai kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar

    karbon terikat, dan nilai kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai

    kerapatannya semakin tinggi nilai kalornya.

    Adapun penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai

    berikut.

    = m

    V

  • 21

    Keterangan:

    = Nilai kerapatan

    m = Massa briket arang sampah

    V = Volume briket arang sampah

    O. Kalor

    Jika dua buah benda yang suhunya berbeda dicampurkan, lama-

    kelamaan suhu kedua benda tersebut akan menjadi sama. Dalam hal ini, ada

    sesuatu yang berpindah dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih

    dingin sehingga terjadi pemerataan suhu.Sesuatu yang berpindah

    menyebabkan pemerataan suhu disebut kalor.

    a. Beberapa teori mengenai kalor :

    1) Ruford (1753-1814). Rumford adalah seorang ahli fisika dari Amerika.

    Menurut beliau kalor adalah salah satu bentuk energy dan bukan

    sebuah zat.

    2) Julius Mayer (1814-1878). Julius Mayer adalah seorang ahli fisika dari

    Jerman. Menurut beliau kalor adalah salah satu bentuk energy

    3) James Joule (1818-1889). James Joule adalah seorang ilmuan

    berkebangsaan Inggris memperlihatkan hasil kegiatannya bahwa kalor

    adalah salah satu bentuk energi. Dengan menggunakan alat

    calorimeter, James Joule memperoleh kesetaraan antara kaloti dan

    joule, sebagai berikut:

    1 Kalori = 4,186 Joule 1 Joule = 0,24 kalori

    Dari beberapa teori tersebut dapat diketahui bahwa "kalor adalah salah

    satu bentuk energi."

    b. Asas Black

    Jika dua benda, misalnya dua zat cair A dan B bersuhu berlainan

    dimana zat cair A memiliki suhu lebih tinggi daripada zat cair B. Kedua

    zat dicampurkan, maka disini ada kalor yang berpindah dari benda yang

    bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah sehingga akhirnya kedua

    benda memiliki suhu sama yang disebut suhu (temperatur) akhir (Q.

    Benda yang bersuhu tinggi melepas kalor dan yang bersuhu rendah

  • 22

    menerima kalor atau mengisap kalor. Kenyataan ini memenuhi Asas

    Black, Yaitu:

    Kalor isap = kalor lepas Atau Qisap = Qlepas

    Dengan Q = m.c.t

    Keterangan:

    m = massa benda

    c = kalor jenis

    t = perubahan suhu

    c. Kalor jenis

    Kenyataan menunjukan bahwa untuk berbagai zat yang massanya

    sama, ternyata kalor yang diperlukan untuk menaikan suhunya adalah

    berbeda. Sehingga kalor jenis (c) setiap zat berbeda-beda. Definisi kalor

    jenis:

    1) Kalor jenis suatu zat menurut sistem CGS adalah bilangan yang

    menunjukan berapa kalori panas (kalor) yang diperlukan tiap 1 gram

    zat untuk menaikkan suhunya 10C

    2) Kalor jenis suatu zat menurut SI (Sistem Internasional) adalah

    bilangan yang menunjukkan berapa Joule panas (kalor) yang

    diperlukan tiap 1 kilogram zat itu untuk menaikkan suhunya 10C

    Kalor jenis beberapa zat:

    Tabel 1. Kalor Jenis Zat

    Zat Kalor jenis

    Zat Kalor jenis

    kal/g0C Joule/kg

    0C kal/g

    0C Joule/kg

    0C

    Air 1.00 4.19x103 Kaca 0.16 6.7x10

    2

    Air raksa 0.033 1.38x102 Kuningan 0.090 3.8x10

    2

    Alcohol 0.55 2.3x102 Minyak tanah 0.52 2.2x10

    3

    Aluminium 0.21 8.8x102 Perak 0.056 2.34x10

    2

    Besi 0.11 4.6x102 Seng 0.093 3.9x10

    2

    Emas 0.031 1.3x102 Tembaga 0.093 3.9x10

    2

    Gliserin 0.58 2.4x103 timbal 0.031 1.3x10

    2

    Es 0.50 2.09x103

  • 23

    P. Kadar Abu

    Abu adalah hasil dari suatu proses pemakaran. Besarnya nilai kadar

    abu berpengaruh terhadap besarnya nilai kalor yang dihasilkan. Semakin

    tinggi nilai kadar abu semakin rendah besarnya kalor yang dihasilkan. Dan

    sebaliknya, semakin rendah nilai kadar abu maka semakin tinggi kaloryang

    dihasilkan.

    Adapun penentuannya secara matematis melalui persamaan sebagai

    berikut.

    Ka = W1x100%

    W2

    Keterangan:

    KA = Nilai kadar abu

    W1 = bobot abu

    W2 = Bobot briket arang sampah

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat Dan Waktu Penelitian

    Tempat penelitian dilaksanakan di MA Negeri 3 Kediri. Sedangkan

    waktunya mulai tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan 29 Januari 2013 atau

    36 hari.

  • 24

    B. Sampel Penelitian

    Sampel dalam penelitian ini adalah sampah pertanian yang ada di

    Plemahan Kab. Kediri untuk dibuat briket arang sampah khususnya dan bahan

    bonggol jagung, sekam padi, daun jati dan serbukgergaji.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara eksperimen serta studi

    pustaka. Selain itu, untuk mendukung data, dilakukan dengan dokumentasi berupa

    foto-foto.

    D. Langkah Penelitian

    Secara garis besar kegiatan penelitian ini dapat dilakukan sebagal berikut:

    1. Pembuatan BriketArangSampah

    Membuat briket arang sampah dengan alat dan bahan yang tersedia dengan

    langkah kerja yang telah ditentukan

    a. Pembuatan briket arang bonggoljagung

    Bahan-bahan yang harus dipersiapkan:

    1) Bonggoljagung

    2) Kanji

    3) Air

    Alatyangharusdipersiapkan:

    1) Tumbukan

    2) Alat karbonisasi

    3) Panci

    4) Alat Cetak

    Cara pembuatannya:

    1) Persiapan

  • 25

    Menyiapkan bonggol jagungyangtelah dikeringkan

    2) Pengarangan

    Mengarangisasi bonggol jagung dalam ukuran utuh menggunakan alat

    karbonisasi

    3) Penumbukan

    Menumbuk bonggol jagung yang sudah diarangisasi

    4) Pencampuran

    Mencampurkan bonggol jagung yang sudah hancur dengan adonan kanji

    denganperbandingan; bonggoljagung: kanji = 6:1

    5) Pencentakan

    Mencetak briket dengan alat cetak

    6) Pengeringan

    Mengeringkan briket arang dengan cara dijemur menggunakan

    7) Briket siap digunakan

    b. Pembuatan briket arang sekam padi

    Bahan-bahan yang harus dipersiapkan:

    1) Sekampadi

    2) Tempurung kelapa

    3) Kanji

    4) Air

    Alat yang harus dipersiapkan:

    1) Alat karbonisasi

    2) Panci

    3 Alat Cetak

    Cara pembuatannya:

    1) Persiapan

    Menyiapkansekam padiyangtelahdikeringkan

    2) Pengarangan

    Mengarangisasi sekam padi menggunakan alat karbonisasi dengan bantuan

    tempurung kelapa sebagai pemicu

    2) Pencampuran

  • 26

    Mencampurkan sekam padi yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji

    menggunakan perbandingan; sekam padi : kanji = 6:1

    4) Pencentakan

    Mencetak briket dengan alatcetak

    5) Pengeringan

    Mengeringkan briket arang dengan cara dijemur

    6) Briketsiapdigunakan

    C. Pembuatan Briket arang serbuk gergaji

    Bahan-bahan yang harus dipersiapkan:

    1) Serbukgergaji

    2) Tempurung kelapa

    3) Kanji

    4) Air

    Alat yang harus dipersiapkan:

    1) Alat karbonisasi

    2) Panci

    3) Alat Cetak

    Cara pembuatannya:

    1) Persiapan

    Menyiapkan serbukgergaji

    2) Pengarangan

    Mengarangisasi serbuk gergaji menggunakan alat karbonisasi dengan

    bantuan tempurung kelapa sebagai pemicu.

    3) Pencampuran

    Mencampurkan sekam padi yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji

    menggunakan perbandingan; sekam padi : kanji = 6:1

    4) Pencentakan

    Mencetak briketdengan alatcetak

    5) Pengeringan

    Mengeringkan briket arang dengan cara dijemur

  • 27

    6) Briketsiap digunakan

    d. Pembuatan Briketarangdaunjati

    Bahan-bahan yang harus dipersiapkan:

    1) Daunjati

    2) Kanji

    3) Air 4

    Alatyangharusdipersiapkan:

    1) Alat karbonisasi

    2) Panci

    3) Alat Cetak

    Cara pembuatannya:

    1) Persiapan

    Menyiapkan daun jati kering yang telah dipisahkan dari tulang daunnya

    2) Pengarangan

    Mengarangisasi daun jati menggunakan alat karbonisasi dengan bantuan

    tulang daun

    3) Pencampuran

    Mencampurkan daun jati yang sudah di arangisasi dengan adonan kanji

    menggunakan perbandingan; bonggol jagung: kanji = 6:1

    4) Pencetakan

    Mencetakbriketdengan alatcetak

    5) Pengeringan

    keringkan dengan cara dijemur

    6) Briket siap digunakan

    2. Perhitungan Biaya Produksi

    Mengitung besarnya biaya produksi pada proses pembuatan briket arang

    sampah.

    3. Pengujian Besarnya Kadar Air

    Melakukan pengujian terhadap besarnya kadar air pada briket arang

    sampah. Alat dan bahan yang dipersiapkan:

    a. Bniketarangsampah

  • 28

    b. Timbangan

    c. Oven

    Langkah kerja:

    a. Siapkanalatdanbahan

    b. Hitung bobot briket

    c. Oven brikettersebut

    d. Hitung bobot briket

    e. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung

    KA = (Wa-Wb )x 100 %

    Wa

    Keterangan:

    KA= Nilai kadar air

    Wa = bobot sebelum dikeringkan

    Wb = Bobot sesudah dikeringkan

    Gambar 6.Penghitungan Bobot Briket

    3. Pengujian Besarnya Kerapatan

    Melakukan pengujian terhadap besarnya kerapatan pada briket arang

    sampah. Alat dan bahan yang dipersiapkan:

    a. Briketarangsampah

    b. Timbangan

    c. Gelasukur

  • 29

    Langkah kerja:

    a. Siapkanalatdanbahan

    b. Hitung bobot briket

    c. Hitung volume briket menggunakan gelas ukur

    1) Masukan briket kedalam gelas yang penuh berisi air

    2) Masukanbriketarangsampahyangtelahdiplastik

    3) Tampungairyangtumpahdengangelasukur

    4) Lihat besarnya volume airyang tumpah

    5) Besarnyaairyangtumpahbesarnyavolumeair

    d. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung

    p=rn

    V

    Keterangan:

    P =Nilai kerapatan

    m = Massa briket arang sampah

    V=Volume briketarangsampah

    4. Penggunaan Briket Arang Sampah Dalam Proses Pemasakan Air

    Menghitung lamanya waktu memasak air sebanyak 500 ml menggunakan

    briket arang sampah sebanyak 100 gr.

    5. Perhitungan Biaya Pemakaian Dalam proses Pemasakan Air

    Menghitung besarnya biaya pemakaian dalam proses pemasakan air

    sebanyak 500 ml.

    6. Pengamatan Nyala etArangSamPah

    Mengamati nyala briket arang sampah ketika penyalakan briket arang

    sampah.

    7. Pengujian Besarnya Kadar Abu

    Melakukan pengujian terhadap besarnya kadar abu pada briket arang

    sampah. Alatdan bahan yang diperlukan.

    a. BriketarangSampah

  • 30

    b. Timbangan

    Langkah kerja:

    a. Siapkanalatdan bahan

    b. Hitung bobot briket arang sampah

    c. Baker briket arang sampah hingga menjadi abu

    d. Hitung obot abu dari briket arang sampah.

    e. Masukkan hasil pengamatan ke dalam rumus lalu hitung

    Ka=W1X100%

    w2

    Keterangan:

    KA= Nilai kadarabu

    Wi = bobot abu

    W2 = Bobot briket arang sampah

    8. Pengujian Besarnya Kalor

    Bahan yang harus dipersiapkan:

    a. Briketyang sudah jadi

    b. Air

    Alatyangharus dipersiapkan

    a. Gelaskimia

    b. Termometer

    c. Tempat peletakan

    d. Timbangan

    Langkah kerja:

    1) Siapkan alat dan bahan

    2) Timbang massa gelas ukur dan massa air

    3) Ukursuhu pada air

    4) Nyalakan briket

    5) Letakan gelas yang sudah diberi air di atas briket

    6) Tunggu hingga terjadi kenaikan suhu

  • 31

    7) Catat suhu maksimalnya

    Cara perhitungan:

    Masukan hasil pengukuran massa gelas, massa air, perubahan suhu dalam

    rumus, sebagai berikut:

    = . . t + . . t

    Keterangan: = besarnya kaloryang di hasilkan briket

    (kalori)

    = massagelas

    = massa air

    = kalor jenis gelas ( 0,16 kal/g )

    = kalor jenis air ( 1 kal /g )

    = massa air - =perubahan suhu

    Gambar . Perhitungan Suhu

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Percobaan Pembuatan Briket Sampah Dan Briket Arang Sampah

  • 32

    Gambar: Briket Sampah yang sudah jadi

    Pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan. Biaya produksi

    pada proses pembuatan tidakterlalu besar. Bahan - bahan dapat diperoleh dengan

    mudah dan biaya cukup murah. Berbagai macam sampah dapat digunakan untuk

    bahan pembuatannya .Alat-alat pembuatan dapat dibuat dan dikreasikan sendiri

    dan alat-alat rumah tangga yang sudah ada. Pada proses pembuatan tidak

    memerlukan tenaga yangterlalu besar.

    Briket arang sampah sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-

    hari.Apalagi disaat keadaan bahan bakar minyak yang sangat mahal dan cukup

    terbatas untuk di peroleh maka briket arang sampah dapat digunakan sebagal

    energi alternatif yang cukup menguntungkan.Briket arang sampah juga dapat

    menanggulangi masalah sampah yang menumpuk. Briket arang sampah dapat

    dibuat oleh siapa saja, baik masyarakat kota maupun khususnya masyarakat desa.

    Briket arang sampah ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan, baik untuk

    memasak, industri kecil dan sebagainya.

    2. Kelebihan dan kelemahan dalam pembuatan briket arang sampah

    a. Dari bonggoljagung

    1. Kelebihan

    - Bahan mudah didapat

    - Proses karboniSasi lebih mudah

  • 33

    -Tidak memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan

    2. Kelemahan:

    - Lamanya proses pengeningan dipengaruhi oleh cuaca kecuali

    pengeringan dilakukan

    dengan alat

    - Penghancuran bonggol jagung cukup sulit

    b. Dari sekam padi:

    1. Kelebihan

    - Bahan mudah didapat

    - Proses pengeringan lebih cepat

    - Tidak perlu dilakukan penumbukan

    2. Kelemahan:

    - Memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan

    c. Dari dedaunan:

    1. Kelebihan:

    - Bahan mudah didapat

    - Proses pengeningan Iebih cepat

    - Media pemicu berasal dan bagiannya sendiri

    2. Kelemahan:

    - Diperlukannya pemisahan tulang daun

    d. Dariserbukgergaji:

    1. Kelebihan:

    - Bahan mudah didapat

    - Proses pengeringan lebih cepat

    - Tidak perlu dilakukan penumbukan

  • 34

    2. Kelemahan:

    - Memerlukan media pemicu dalam proses pengarangan

    3. Kadar air

    Dan hasil pengujian, besarnya kadar air dan masing-masing briket arang

    sampah dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:

    Tabel 2. Kadar Air Pada Briket Arang Bonggol Jagung

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 16.91 gr 15.70gr 7.16%

    2 18.75 gr l7.55gr 6.40%

    3 19.11 gr 17.78 gr 6.96 %

    4 21.14 gr 19.42 gr 8.13 %

    5 23.65 gr 21.91 gr 7.36 %

    Rata - Rata 7.20 %

    _

    Tabel 3. Kadar Air Pada Briket Arang_Sekam_Padi

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 21.07 gr 19.19 gr 8.92 %

    2 27.07 gr 24.80 gr 8.39 %

    3 25.09 gr 23.04 gr 8.17%

    4 22.30 gr 20.24 gr 9.24%

    5 23.24 gr 21.llgr 9.17%

    Rata - Rata 8.78%

    Tabel 4. Kadar Air Pada Briket Arang Dedaunan

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 16.61 gr 15.47 gr 6.86 %

  • 35

    2 14.75 gr 13.60 gr 7.39 %

    3 14.60 gr 13.30 gr 8.90 %

    4 14.22 gr 13.l2 gr 7.74%

    5 16.54gr 15.21 gr 8.04 %

    Rata - Rata 7 .79 %

    Tabel 5. Kadar Air Pada Briket Arang Serbuk Kayu

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 20.98gr 19.13 gr 8.82 %

    2 24.85gr 22.86 gr 7.65 %

    3 24.44gr 22.20gr 9.17 %

    4 20.41gr 18.84gr 7.69%

    5 23.39 gr 21.47 gr 8.21 %

    Rata - Rata 8.3 %

    Tabel 6. Perbandingan Kadar Air

    Briket arang bonggol jagung 7.20 %

    Briket arang sekam padi 8.78 %

    Briket arang dedaunan 7.79 %

    Briket arang serbuk kayu 8.3 %

    4. Kerapatan

    Dan hasil pengujian, kerapatan dan masing-masing briket arang sampah dapat

    dilihat pada tabel-tabel di bawah mi:

    Tabel 7.Kerapatan Pada Bniket Arang Bonggol Jagung

  • 36

    Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

    ( )

    Kerapatan ( gr/ )

    1 19.11gr 77 0.24

    2 21.14gr 77 0.27

    3 23.65gr 77 0.30

    Rata - Rata 0.27

    Tabel 8. Kerapatan Pada Briket Aran Sekam Padi

    Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

    ( )

    Kerapatan ( gr/ )

    1 21.07gr 77 0.27

    2 22.30gr 77 0.28

    3 23.24gr 77 0.30

    Rata - Rata 0.28

    Tabel 9. Kerapatan Pada Briket Aran Sekam Dedaunan

    Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

    ( )

    Kerapatan ( gr/ )

    1 16.61gr 77 0.21

    2 14.75gr 77 0.19

    3 16.54gr 77 0.21

    Rata - Rata 0.20

    Tabel 10.Kerapatan Pada Briket Arang Serbuk Kayu

    Pengujian Ke Bobot Briket ( kg ) Volume Briket

    ( )

    Kerapatan ( gr/ )

  • 37

    1 20.98gr 77 0.27

    2 20.41gr 77 0.26

    3 23.39gr 77 0.30

    Rata - Rata 0.28

    Tabel 11. Perbandingan Kerapatan

    Briket arang bonggol jagung 0.22

    Briket arang sekam padi 0.28

    Briket arang dedaunan 0.20

    Briket arang serbuk kayu 0.28

    5. Biaya Produksi

    Dalam proses pembuatan briket arang sampah dibutuhkan biaya produksi

    yang akan diuraikan sebagai berikut:

    a. Briket arang sampah dan bonggol jagung

    - Bahan ( bonggol jagung) : harga per karung Rp 5000,00

    (berat per karungnya ±15kg)

    Sehingga harga 1 kg = Rp 400,00

    - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

    Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00

    - Total biaya : (bahan + tepung kanji)

    Rp 400,00 + Rp 1.100,00

    = Rp 1.500,00

    Dengan briket arang yang dihasilkan 1,2 kg

    Jadi harga Briket arang bonggol jagung :± Rp 1.250,00 per kg

    b. Briket arang sampah dan sekam padi

    - Bahan (sekam padi) : harga 1 kg = Rp 1000,00

    - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

  • 38

    Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00

    - Total biaya : (bahan + tepung kanji)

    Rp 1000,00 + Rp 1.100,00

    = Rp 2.100,00

    Dengan briket arang yang dihasilkan 1,1 kg

    Jadi harga Briket arang sekam padi : ± Rp 1.900,00 Per kg

    c. Briket arang sampah dan dedaunan

    - Bahandedaunan :Mengumpulkan dedaunan yang benjatuhan

    - Tepung kanji :1 kg Rp 6.400,00

    Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00

    - Total biaya :(bahan + tepung kanji)

    Rp 0,00 + Rp 1.100,00 = Rp 1.100,00

    Dengan briket arang yang dihasilkan 1,1 kg

    Jadi harga Bniket arang dedaunan : ± Rp 1.000,00 per kg

    d. Briket arang sampah dan serbuk kayu:

    - Bahan (serbuk kayU) : harga per karung Rp 7500

    (berat per karungflya ±25kg)

    Sehingga harga 1kg = Rp 300,00

    - Tepung kanji : 1 kg = Rp 6.400,00

    Sehingga harga 1/6 kg = Rp 1.100,00

    - Total biaya : ( bahan + tepung kanji)

    Rp 400,00 + Rp 1.100,00

    = Rp 1.500,00

    Dengan briket yang dihaslikan 1,1 kg

    Jadi harga Briket arang bonggol jagung: ± Rp 1.350,00 per kg

    Tabel 12. Biaya Produksi

    Jenis Harga per kg

    Briket arang bonggol jagung Rp 1.250,00

  • 39

    Briket arang sekam padi Rp 1.900,00

    Briket arang dedaunan Rp 1.000,00

    Briket arang serbuk kayu Rp 1.350,00

    6. Percobaan Penggunaan Briket Arang Sampah

    Hasil dan percobaan penggunaan arang sampah dapat dilihat pada data

    pengamatan yang kami uraikan sebagai berikut:

    a. Briket arang sampah dan bonggol jagung

    1) Mudah dinyalakan

    2) Api besar

    3) Nyala api tidak tahar lama

    4) Asap cukup tebal

    b. Briket arang sampah dan sekam Padi:

    1) Sangat sulit dinyalakan

    2) Api cukup besar

    3) Nyala api tahan lama

    4) Asap tipis

    c. Briket sampah sampah dan dedaunan

    1) Sangat mudah dinyatakan

    2) Api sangat kecil

    3) Nyala api tidak tahan lama

    4) Asaptipis

    d. Briket arang sampah dan serbuk kayu:

    1) Sulit dinyalakan

    2) Api kecil

    3) Nyala api tahan lama

    4) Api cukup tebal

    Perbandingan penggunaan briket arang sampah dibuat dalam bentuk tabel

    sebagai berikut:

    Tabel 13. Penggunaan Briket Arang Sampah

    Briket Arang Penyalaan Besarnya Api Lamanya Banyaknya

  • 40

    Sampah Menyala Asap

    Bonggol jagung +++ ++++ ++ ++++

    Sekam padi ++ +++ ++++ ++

    Dedaunan ++++ ++ + ++

    Serbuk kayu +++ ++ +++ +++

    7. Kalor

    Hasil pengamatan dan perhitungan besar kalor:

    Dengan variable kontrol: Masa gelas: 100 gram, Masa air: 50 gram

    Perhitungan:

    = . . t + . . t

    =(100.0,16+50 .1) t

    =(16+5O) t

    =66. t

    Tabel 14. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang bonggol Jagung

    Percobaan

    Ke

    Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori )

    )

    )

    1 27 79 52 3432

    2 27 75 48 3168

    3 27 83 56 3696

    Rata –

    rata

    3432

    Tabel 15. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Sekam Padi

    Percobaan

    Ke

    Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori )

    ) )

  • 41

    1 27 85 58 3828

    2 27 89 62 4092

    3 27 87 60 3960

    Rata – rata 3960

    Tabel 16. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Dedaunan

    Percobaan

    Ke

    Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori )

    ) )

    27 81 54 3564

    27 76 59 3828

    27 78 51 3366

    Rata – rata 3608

    Tabel 17. Perhitungan Kalor Pada Briket Arang Serbuk Gergaji

    Percobaan

    Ke

    Suhu yang dihasilkan Besar kalor ( Kalori )

    ) )

    1 27 83 54 3696

    2 27 85 58 3828

    3 27 86 59 3894

    Rata – rata 3806

    Perbandingan besar kalor dibuat dalam bentuk tabel sebagal berikut:

    Tabel 18.Perbandingan Kalor

  • 42

    Jenis Rata – rata Besar kalor ( Kalori )

    Briket arang bonggol jagung 3432

    Briket arang sekam padi 3960

    Briket arang dedaunan 3608

    Briket arang serbuk kayu 3806

    Hasil dan percobaan penggunaan briket arang sampah yang digunakan

    dalam memasak air dapat dilihat pada tabel data pengamatan sebagal berikut:

    Tabel 19. Pengunaan Briket Arang Sampah Dalam Pemasakan Air

    No Jenis Massa

    (g)

    Banyaknya air

    (mL)

    Waktu

    mendidih

    (menit)

    1 Briket arang bonggol

    jagung

    100 500

    2 Briket arang sekam

    padi

    100 500 06’08 ”

    3 Briket arang dedaunan 100 500 10’41 ”

    4 Briket arang serbuk

    kayu

    100 500 07’10 “

    8. KadarAbu

  • 43

    Dari hasilpengujian, kadar abu dari rnasing-masing briket arang sampah

    dapat dilihat pada tabel-tabet di bawah ini:

    Tabel 20. Kadar Abu Pada Briket Arang Bonggol Jagung

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven (g)

    Bobot sesudah di

    oven (g)

    Kadar Air

    (%)

    1 19.11 3.21 16.79

    2 21.14 3.78 17.88 %

    3 23.65 4.12 17.42 %

    Rata - Rata 17.36 %

    Tabel 21. Kadar Abu Pada Briket Arang Sekam Padi

    Pengujian

    Ke

    Bobot sebelum

    dioven (g)

    Bobot sesudah di oven

    (g)

    Kadar Air

    (%)

    1 21.07 3.34 15.85

    2 22.30 4.34 14.97

    3 23.24 3.56 15.31

    Rata - Rata 15.37

    Tabel 22. Kadar Abu Pada Briket Arang Dedaunan

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 16.61gr 2.87 gr 17.27 %

    2 14.75gr 2.45 gr 16.61 %

    3 16.54gr 2.57 gr 15.53 %

    Rata - Rata 16.47 %

    Tabel 23. Kadar Abu Pada Briket Arang Serbuk Kayu

  • 44

    Pengujian Ke Bobot sebelum

    dioven

    Bobot sesudah di

    oven

    Kadar Air

    1 20.98gr 3.18 gr 15.15 %

    4 20.41gr 3.21 gr 15.72 %

    5 23.39gr 3.77gr 16.11 %

    Rata - Rata 15.66 %

    Tabel 24. Perbandingan Kadar Abu

    Jenis Rata – rata Kadar Abu

    Briket arang bonggol jagung 17.36 %

    Briket arang sekam padi 15.37 %

    Briket arang dedaunan 16.47 %

    Briket arang serbuk kayu 15.66 %

    9. Biaya Pemakaian :

    Hasil dan percobaan penggunaan briket arang sampah dapat dilihat pada

    data pengamatan yang kami uraikan sebagai berikut:

    a. Briket arang sampah dan bonggol jagung :

    Dalam pemasakan air sebanyak 500 m1 diperlukan briket arang bonggol

    jagung sebanyak l00gr.Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung

    adalah Rp 1.250,00 per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 125,00.

    Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air

    sebanyak 500 ml adalah Rp 125,00.

    b. Briketarangsampah dan sekam Padi :

    Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol

    jagung sebanyak l00gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung

    adalah Rp Rp 1.900,00 Per kg per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 190,00.

    Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air

    sebanyak 500 ml adalah Rp 190,00.

    c. Briketsampahsampahdaridedaunan

  • 45

    Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol

    jagung sebanyak l00 gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung

    adalah Rp 1.000,00 per kg. Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 100,00.

    Jadi biaya pemakalan briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air

    sebanyak 500 ml adalah Rp 100,00.

    d. Briket arang sampah dan serbuk kayu:

    Dalam pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukan briket arang bonggol

    jagung sebanyak l00 gr. Dengan biaya produksi briket arang bonggol jagung

    adalah Rp 1.350,00 per kg.

    Sehingga untuk 100 gr adalah Rp 135,00.

    Jadi biaya pemakaian briket arang bonggol jagung untuk pemasakan air

    sebanyak 500 ml adalah Rp 135,00.

    e. Minyaktanah:

    Dalam pemasakan air sebanyak 500ml diperlukan minyak tanah sebanyak

    100 ml. Dengan harga minyak tanah adalah Rp 6.500,00 per liter. Sehingga

    untuk 100 ml adalah Rp 650,00.

    Jadi biaya pemakaian minyak tanah untuk pemasakan air sebanyak 500 ml

    adalah Rp 650,00.

    f. LPG:

    Untuk pemasakan air sebanyak 500m1 diperlukaan waktu 314”.Pada

    selang tabung diberitahukan keluarnya gas adalah 2 kg/h. Sehingga untuk waktu

    3 menit menghabiskan gas sebanyak l00 gr. Dengan biaya gas LPG sebesar Rp

    15.000,00 per 3 kg.maka 100 gr gas LPG berharga Rp 500,00.

    Jadi biaya pemakaian gas LPG untuk pemasakan air Sebanyak 500m1

    adalah Rp 500,00.

    Tabel 25.Biaya Pemakaian

  • 46

    Jenis Banyak Air Harga Pemakaian

    Briket arang bonggol

    jagung

    500 m1 Rp 125,00

    Briket arang sekam padi 500 m1 Rp 190,00

    Briket arang dedaunan 500 m1 Rp 100,00

    Briket arang serbuk kayu 500 m1 Rp 135,00

    Minyak Tnah 500 m1 Rp 650,00

    LPG 500 m1 Rp 500,00

    B. Pembahasan

    1.Pembuatan briketarangsampah dengan berbagai macam bahan

    Pembuatan briket arang sampah sangat mudah dilakukan.Biaya produksi

    pada proses pembuatan tidak terlalu besar. Bahan - bahan dapat diperoleh dengan

    mudah dan biaya cukup murah.Berbagai macam sampah dapat digunakan untuk

    bahan pembuatannya Alat-alat pembuatan dapat dibuat dan dikreasikan sendiri

    dan alat-alat rumah tangga yang sudah ada. Padaproses pembuatan tidak

    memerlukan tenaga yang yang terlalu besar.

    2. Perbandingan penggunaan briket arang sampah dengan bahan yang

    berbeda- beda.

    Briket arang sampah dan sekam padi terbukti paling efektif dibanding

    briket arang sampah dan bahan lainnya.briket arang sekam padi dapat

    menghasilkan kalor paling besar (3960 kalori), dan waktu penyalaanya paling

    lama. Karena besarnya tingkat kerapatan (0,28 gr/ cm3) dan abu yang dihasilkan

    paling kecil (15.37%). Meskipun tingkat kadar air cukup besar(8.78 %) yang

    menyebabkan penyalaan cukup sulit. Dan biaya produksi lebih besar Rp 1.900,00.

    3. Perbandingan penggunaan briket arangsampah dengan bahan bakarlain.

  • 47

    Briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas

    LPG. Dengan biaya pemakaian yang sangat kecil daripada minyak tanah dan gas

    LPG. Dalam penggunaannya briketarangsampahtidakkalah untukbahan

    bakarmemasak.

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Pembuatan Briket arang sampah sangat mudah dilakukan.

    2. Briket arang sampah dari sekam padi terbukti paling efektif dibanding

    briket arang sampah dari bahan lainnya.

    3. Briket arang sampah tidak kalah bersaing dengan minyak tanah dan gas

    LPG.

    B. Saran

    1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut tentang Briket arang sampah.

    2. Sebaiknya bahan bakar dari Briket arang sampah dipublikasikan

    dimasyarakat luas.

    3. Sebaiknya masyarakat lebih memanfaatkan briket arang sampah sebagai

    bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah.

  • 48

    DAFTAR PUSTAKA

    Balitsereal.litbang_d_eptan.go.id/01/2013

    Jahe-gepuk.blogspot.com/01/2013

    http://bp0.blogspot.com/01/2013

    Marsono, dan Oswan Kurniawan. 2008. Superkarbon bahan bakar alternatif

    pengganti minyak tanah dan gas. Jakarta : Penebar Swadaya.

    Soetarno. 2007. Fisika untuk SMA / MA kelas X semester2. Surakarta: Pustaka

    Manngala.

    http://bp0.blogspot.com/01/2013

  • 49

    Lampiran:

    Dokumentasi 1.Briket Sampah yang sudah jadi

    Dokumentasi 2. Perhitungan Suhu

    Dokumentasi 3. Penghitungan Bobot Briket