PEMANFAATAN AIR DAN NaHCO3 DENGAN MENGGUNAKAN...
Transcript of PEMANFAATAN AIR DAN NaHCO3 DENGAN MENGGUNAKAN...
1
PEMANFAATAN AIR DAN NaHCO3 DENGAN MENGGUNAKAN METODA
ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN
KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
THE USE OF WATER AND NaHCO3 WITH ELECTROLYSIS METHOD FOR PETROL
EFICIENCY AND INCREASING EMISION QUALITY IN MOTOR VEHICLES
Diana Fitriah1) dan Wahyono Hadi2)
Jurusan Teknik Lingkungan-FTSP-ITS
1)email : [email protected]
2)email : [email protected]
Abstrak
Proses elektrolisis mereduksi pencemaran udara dan menghemat konsumsi bahan bakar yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor. Proses elektrolisis pada hydrogen electrolyzer menghasilkan gas hydrogen hydrogen oksigen (HHO)
yang dapat menyempurnakan pembakaran bensin pada sepeda motor 4 langkah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan kualitas emisi CO dan HC serta penghematan bahan bakar pada
sepeda motor melalui elektrolisa air menggunakan elektrolit NaHCO3. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
bentuk elektroda yang berupa plat dan silinder serta volume elektrolit yaitu 250 ml dan 270 ml.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hydrogen electrolyzer dengan kombinasi bentuk elektroda plat dan volume
elektrolit 270 ml mampu menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 19.2%. Pada hydrogen electrolyzer dengan bentuk
elektroda silinder dan volume larutan elektrolit 270 ml diperoleh persentase terbesar untuk penurunan emisi CO sebesar
80.18%. Untuk pengujian emisi HC, persentase penurunan terbesar terjadi pada hydrogen electrolyzer dengan variasi bentuk
elektroda plat dan volume elektrolit 270 ml yaitu sebesar 43.72%.
Kata kunci: Elektrolit, Electrolyzer, Emisi, Gas HHO, NaHCO3
2
Abstract
Electrolysis process to reduce air pollution and save fuel consumption generated by motor vehicles. The process of
electrolysis hydrogen electrolyzer to produce hydrogen gas hydrogen oxygen (HHO) which can enhance the combustion of
gasoline on motorbikes 4 steps.
The purpose of this research is to improve the quality of CO and HC emissions and fuel economy on a motorbike through
the electrolysis of water using NaHCO3 electrolyte. Variations used in this study is a form of electrode plate and the
cylinder and the volume of electrolyte 250 ml and 270 ml.
The results showed that hydrogen electrolyzer with a combination of electrode plates and electrolyte volume of 270 ml can
reduce fuel consumption by 19.2%. In hydrogen electrolyzer to form a cylindrical electrode and the volume of 270 ml of
electrolyte solution obtained for the largest percentage decrease in CO emissions of 0.18%.
For HC emissions testing, the largest percentage decline occurred in the hydrogen electrolyzer with a variation of the
electrode plates and electrolyte volume of 270 ml of 43.72%.
Keywords: Electrolytes, Electrolyzer, emissions, HHO Gas, NaHCO3
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu teknologi baru yang sedang dalam pengembangan adalah Hidrogen Electrolizer.
Hydrogen Electrolyzer ini berupa tabung plastik yang komponen didalamnya berisi dua buah
Hidrogen Electrolyzer diisi dengan aquades yang ditambahkan elektrolit selanjutnya dihubungkan pada
aki motor untuk mengubah air menjadi gas HHO.
Gas HHO inilah yang akan digunakan sebagai sumber energi dalam mesin bakar. Elektrolit yang
dipilih dalam tugas akhir ini adalah soda kue (NaHCO3) karena keberadaannya mudah didapat dan
murah.
3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dapat disusun beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kombinasi bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit pada penggunaan
Hidrogen Electrolyzer NaHCO3 terhadap konsumsi bahan bakar yang digunakan pada sepeda motor
4 langkah.
2. Bagaimana kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan dari Hidrogen Electrolyzer dengan
katalis NaHCO3.
3. Apakah sepeda motor menggunakan Hidrogen Electrolyzer NaHCO3 menghasilkan emisi yang
lebih ramah lingkungan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh kombinasi antara bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit terhadap
penggunaan Hidrogen Electrolyzer dengan katalis NaHCO3 terhadap konsumsi bahan bakar pada
sepeda motor Honda Legenda.
2. Mengetahui kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan dari Hidrogen Electrolyzer dengan
katalis NaHCO3.
3. Mengetahui hasil emisi pada sepeda motor Honda Legenda dengan menggunakan Hidrogen
Electrolyzer.
1.4 Teori
Komponen Elektroliser
Komponen yang menunjang proses elektrolisis untuk menghasilkan gas HHO adalah tabung
elektroliser, elektroda (katoda dan anoda), larutan elektrolit.
4
a. Tabung Elektroliser
Tabung elektroliser merupakan tempat berlangsungnya proses elektrolisis untuk menghasilkan
gas HHO. Tabung elektroliser yang digunakan terbuat dari plastik tahan panas. Disarankan
menggunakan tabung yang tidak terlalu tebal, karena dikhawatirkan meledak dan akan menghasilkan
suara yang sangat kencang.
b. Elektroda
Elektroda terdiri dari dua kutub, yaitu katoda (-) dan anoda (+) yang dimasukkan ke dalam
larutan elektrolit. Jika elektroda tersebut diberi arus listrik, akan muncul gelembung-gelembung kecil
berwarna putih (gas HHO). Hal ini menunjukkan bahwa air dan H2O telah terpisah. Agar lebih tahan
terhadap korosi, disarankan menggunakan silinder stainless steel grade 316 L.
Elektroda dipasang dengan jarak tertentu. Jika kedua elektroda tersebut saling bersentuhan,
akan menyebabkan hubungan pendek (korsleting) listrik yang akan merusak accu motor.
c. Elektrolit
Elektrolit digunakan untuk menghasilkan gas HHO pada proses elektrolisis. Elektrolit sendiri atas
air murni atau air destilasi dan katalisator. Katalisator akan larut dalam air murni dan menyatu
membentuk larutan elektrolit. Katalis yang digunakan pada proses elektrolisis menggunakan Natrium
Bikarbonat (NaHCO3).
d. Deode Zener 25 Amper
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda
Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan
yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
5
e. Kabel
Kabel digunakan utuk menyalurkan arus listrik ke elektroda yaitu katoda (-) dan anoda (+) yang ada
didalam tabung electrolizer
f. Selang plastik
Selang plastic digunakan sebagai lubang udara/selang pernafasan untuk menyamakan tekanan
atmosfir yang ada didalam dengan yang ada diluar tabung, supaya tabung electrolizer tidak kempes
disaat kendaraan hidup, akibat gas hidrogen yang ada ditabung electrolizer terhisap oleh manipol.
g. Keran
Keran ini digunakan untuk mengatur keluarnya gas hidrogen dari dalam tabung electrolizer menuju
manipol.
h. Jepitan kabel
Jepitan kabel ini gunanya untuk menghindari kontak langsung antara kabel yang satu dengan kabel
yang lain yang bisa menimbulkan korsleting. (Djoko Suparto, 2008)
Gambar 2.11 Skema Pemasangan electrolyzer Pada Motor
6
2. METODOLOGI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsumsi bahan bakar, kualitas emisi
yang dihasilkan, produksi gas HHO, dan korosifitas elektroda pada hydrogen electrolyzer dengan
kombinasi elektroda dan volume elektrolit yang berbeda. Kombinasi yang dibandingkan adalah bentuk
elektroda (plat dan silinder) serta volume larutan elektrolit (250 ml dan 270 ml).
Sebelum dilakukan pengujian sebaiknya mempersiapkan mesin yang akan diuji serta alat-alat
ukur lengkap dengan pendukungnya yang telah terkalibrasi. Mesin yang akan diuji harus di tune up
terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi mesin, kemudian mengisi bahan bakar secukupnya dan
mengecek pelumas, mengontrol saluran bahan bakar dari tangki kekarburator untuk meyakinkan bahwa
bensin dapat mengalir dengan lancar dan bebas dari kebocoran.
Analisa data dan pembahasan dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil analisa yang meliputi
data perbandingan konsumsi bahan bakar, kualitas emisi HC dan CO, produksi gas HHO, dan
korosifitas elektroda.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Konsumsi Bahan Bakar
Analisa konsumsi bahan bakar dilakukan untuk mengetahui apakah electrolyzer efektif untuk
menghemat bahan bakar pada sepeda motor. Konsumsi bahan bakar yang digunakan dalam penelitian
yaitu konsumsi mesin berapa lama waktu yang diperlukan untuk menghabiskan bensin sebanyak 10 ml
bensin. Semakin rendah nilai Sfc maka semakin rendah pula konsumsi bahan bakar yang digunakan.
Berikut ini merupakan hasil dari pengukuran konsumsi bahan bakar spesifik.
7
Tabel 4.1 Sfc pada sepeda motor dalam kondisi standart dan kondisi menggunakan Hydrogen
Electrolyzer
Putaran Mesin (RPM)
Konsumsi Bahan Bakar (Kg/hp.jam) Silinder Plat Standar 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml
1000 0.060 0.059 0.058 0.056 0.064 2000 0.057 0.054 0.052 0.052 0.072 3000 0.048 0.044 0.042 0.042 0.060 4000 0.063 0.062 0.064 0.062 0.079 5000 0.073 0.064 0.072 0.065 0.090 6000 0.074 0.073 0.075 0.072 0.088 7000 0.081 0.076 0.081 0.075 0.088 8000 0.094 0.092 0.087 0.082 0.100 9000 0.121 0.116 0.113 0.112 0.126
Nilai Rata - Rata 0.074 0.071 0.072 0.069 0.085 Sumber : Hasil Percobaan Juli 2009
Dari data Tabel 4.1 maka dapat dibuat suatu diagram sebagai berikut :
Gambar 4.1 Perbandingan Sfc pada sepeda motor dalam kondisi standart dan saat menggunakan
Hydrogen Electrolyzer
Berdasarkan Tabel 4.1 dan grafik 4.2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa sepeda motor yang
telah menggunakan electrolyzer memiliki nilai Sfc yang lebih rendah daripada sepeda motor pada
kondisi standar.
8
Tabel 4.2 Penurunan Konsumsi Bahan bakar dengan menggunakan electrolyzer
Jenis Electrolyzer Penurunan Konsumsi Bahan bakar Silinder, 250 ml 12.6 % Silinder, 270 ml 16.4 %
Plat, 250 ml 16.0 % Plat, 270 ml 19.2 %
Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa kombinasi elektroda dan volume air
mempengaruhi kinerja electrolyzer dalam mengefisienkan penggunaan bahan bakar. Akan tetapi
volume air lebih signifikan dalam mempengaruhi pembentukan gas HHO dibandingkan dengan bentuk
elektroda.
Analisa Emisi Karbon Monoksida dan Hidrokarbon
Uji emisi dilakukan pada setiap pemasangan alat electrolyzer terhadap mesin motor dan
perubahan kecepatan putaran mesin yang nantinya akan menunjukkan perubahan emisi karbon
monoksida dan hidrokarbon yang dihasilkan. Untuk hasil pengujian emisi karbon monoksida (CO)
dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Emisi Karbon Monoksida Dalam % Vol
Putaran (RPM)
Kondisi Sepeda Motor
Standart Silinder Plat
250 ml 270 ml 250 ml 270 ml 1000 2.998 0.275 0.156 3.126 2.166 2000 5.315 0.276 0.292 0.676 2.179 3000 7.481 0.224 0.265 0.63 3.11 4000 8.887 0.844 0.879 3.781 5.39 5000 9.869 2.762 2.689 6.966 6.52 6000 9.758 2.732 2.65 2.711 2.681 7000 9.383 2.628 2.7 2.655 2.645 8000 8.479 2.375 2.44 2.334 2.434 9000 6.421 1.8 1.51 1.821 1.721
Nilai rata-rata 7.62 1.55 1.51 2.74 3.21 Sumber : Hasil Penelitian
9
Dari Tabel 4.3 diatas maka dapat diketahui bahwa emisi CO mengalami penurunan yang cukup
tinggi pada bentuk elektroda silinder dengan volume elektrolit 270 ml dibandingkan dengan emisi CO
pada kondisi sepeda motor standar
Untuk hasil pengukuran emisi Hidrokarbon dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut
Tabel 4.4 Emisi Karbon Monoksida Dalam PPM
Putaran (RPM) Kondisi Sepeda Motor
Standart Silinder Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml
1000 1264 1133 1105 997 966 2000 402 379 350 323 305 3000 415 264 255 219 199 4000 374 156 147 136 127 5000 323 139 125 121 119 6000 244 95 99 97 100 7000 164 49 45 48 45 8000 117 30 33 32 31 9000 97 24 29 26 21
Nilai rata-rata 377.8 252.1 243.1 222.1 212.6 Sumber: Hasil Percobaan
Dari Tabel 4.4 diatas maka dapat diketahui bahwa emisi HC mengalami penurunan yang cukup tinggi
pada bentuk elektroda plat dengan volume elektrolit 270 ml yaitu dibandingkan dengan emisi HC pada
kondisi sepeda motor standar. maka dapat diperoleh bahwa penambahan gas HHO dalam mesin dapat
mereduksi emisi hidrokarbon dalam gas buang sepeda motor.Hal ini menunjukan bahwa pada
pembakaran dalam mesin tersebut berlangsung pembakaran secara sempurna sehingga bahan bakar
masuk kedalam mesin dapat terbakar secara keseluruhan sehingga hidrokarbon yang merupakan sisa
bahan bakar yang tidak terbakar dapat berkurang.
Analisa Kecepatan Produksi Gas HHO
Analisa ini bertujuan untuk mengukur kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan
electrolyzer dengan variasi bentuk elektroda dan volume elektrolit.
10
Berikut ini data yang diperoleh dari hasil pengukuran volume gas HHO pada variasi bentuk elektroda
dan volume elektrolit.
Tabel 4.9 Nilai rata-rata kecepatan produksi gas HHO
Rata-rata nilai Kecepatan Produksi Gas HHO (ml/detik)
Elektroda Silinder Elektroda Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml
Terendah 0.366 0.368 0.365 0.366 Tertinggi 0.455 0.447 0.451 0.456
Sumber : Hasil Perhitungan
Pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa kecepatan produksi gas HHO yang terbesar adalah pada
elektroda plat dengan volume elektrolit 270 ml.
Analisa Korosifitas
Analisa korosifitas ini dilakukan untuk mengukur tingkat korosifitas elektrolit NaHCO3 terhadap
elektroda pada electrolyzer. Dari hasil penimbangan maka dapat diketahui prosentase penurunan massa
tiap elektroda dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut
Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.10 Prosentase penurunan massa elektroda
Simbol Berat Elektroda (gram) penurunan massa (%) Awal Akhir A1 193,231 193,102 0.066759 A2 197,475 197,401 0.037473 B1 85,572 85,483 0.104006 B2 86,773 86,685 0.101414
Sumber: Hasil Percobaan
Untuk mengetahui daya tahan elektroda terhadap korosifitas elektrolit pada jangka waktu
tertentu maka dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut.
11
Keterangan : 60 jam merupakan waktu efektif yang digunakan dalam penggunaan Hydrogen
Electrolyzer selama penelitian berlangsung.
Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa massa elektroda berkurang menjadi 50% karena luas
permukaan elektroda diharapkan masih dalam kondisi yang optimal pada saat pemakaian. Berikut hasil
perhitungan.
Tabel 4.11 Hasil perhitungan daya tahan elektroda terhadap jangka waktu tertentu
Simbol penurunan massa(%) Daya Tahan elektroda (jam)
A1 0.066759 44938 A2 0.037473 80058 B1 0.104006 28844 B2 0.101414 29582 Sumber: Hasil Perhitungan
Pada tabel diatas dapat terlihat bahwa elektroda yang paling tahan pada korosifitas yang
disebabkan oleh Hydrogen electrolyzer adalah elektroda berbentuk silinder, karena elektroda silinder
lebih luas permukaannya, sedangkan elektroda plat luas permukaannya lebih sempit atau kecil.
Dalam pemakaian Hydrogen Electrolyzer untuk volume larutan elektrolit 250 ml dapat
digunakan selama 1 jam secara terus menerus. Sedangkan untuk volume 270 ml dapat digunakan
sebanyak 2 jam secara terus menerus.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini adalah :
1. Kombinasi antar bentuk elektroda dan volume elektrolit pada penggunaan Hydrogen Electrolyzer
dengan katalis NaHCO3 ternyata dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar pada sepeda motor 4
langkah. Kombinasi antara elektroda dan volume elektrolit yang terbaik adalah Hydrogen
12
Electrolyzer dengan bentuk elektroda plat dan volume larutan 270 ml. penurunan konsumsi bahan
bakar yang dihasilkan sebesar 19.2%.
2. Kecepatan produksi gas HHO terbanyak yang dihasilkan dari Hydrogen Electrolyzer dengan katalis
NaHCO3 adalah Hydrogen Electrolyzer dengan kombinasi bentuk elektroda plat dan volume larutan
elektrolit 270 ml sebanyak 0.456 ml.
3. Emisi yang dihasilkan pada sepeda motor lebih rendah dengan menggunakan Hydrogen
Electrolyzer,
Emisi CO
Kondisi standart nilai rata-rata terendah yaitu 7.62 % Vol.
Kondisi menggunakan Hydrogen Electrolyzer :
Saat menggunakan elektroda silinder nilai rata-rata terendah yaitu 1.51 % Vol dengan
volume elektrolit 270 ml.
Saat menggunakan elektroda plat nilai rata-rata terendah yaitu 2.74 % Vol dengan volume
elektrolit 250 ml.
Emisi HC
Kondisi standart nilai rata-rata terendah yaitu 377.8 ppm Vol
Kondisi menggunakan Hydrogen Electrolyzer :
Saat menggunakan elektroda silinder nilai rata-rata terendah yaitu 243.1 ppm Vol dengan
volume elektrolit 270 ml.
Saat menggunakan elektroda plat nilai rata-rata terendah yaitu 212.6 ppm Vol dengan
volume elektrolit 270 ml.
13
5. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Anonim. 2005. Motor Pembakaran Dalam. Program pendidikan ahli teknik mesin program satu
tahun (PATM I)-OTOMOTIF. Program Studi D III teknik mesin FTI-ITS. SURABAYA.
Anggraeni, Citra Puspitasari. 2005. Pengaruh Konsentrasi dan Jarak Antar Elektroda Pada Proses
Elektrolisis untuk Menurunkan Kadar Logam Berat Cu. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS. Surabaya.
Sari, Dewi MP. 2006. Analisis Emisi Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) Pada
Kendaraan Mesin Diesel dengan Bahan Bakar Biodiesel Minyak Sawit. Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP-ITS. Surabaya.
Hidayatullah, Poempida dan F. Mustari. 2008. Rahasia Bahan Bakar Air. Ufuk Press. Jakarta.
http://chem-is-try.org 24/02/2009. 10:26. Stainlees Steel.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air. 02/02/2009. 10:56. Air.
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit. 02/02/2009. 14.16. Elektrolit.
http://perpumda.jakarta.go.id/simkota/PENCEMARAN%20UDARA.htm.27/01/2009.16.45.
Pencemaran Udara.
http://science.howstuffworks.com/gasoline.htm/. 05/02/2009. 22.20. Sifat Bensin.
http://tugas-kimia-natrium.html. 05/02/2009. 22.20. Natrium.
Sudirman, Urip. 2008. Hemat BBM dengan Air. PT. Kawan Pustaka. Jakarta.
Suherman, Wahid. 1987. Pengetahuan Bahan. Jurusan Teknik Mesin. FTI-ITS. Surabaya.
Sukatma. dkk. 1998. Lingkungan Hidup untuk Sekolah Menegah Kejuruan. PPPGT/VEDC.
Malang.
Suparto, Djoko. 2008. Bahan Bakar Air. Kata Buku. Yogyakarta.