Pemahaman Obsevasi menggunakanTenik SWOT
Transcript of Pemahaman Obsevasi menggunakanTenik SWOT
PemahamanObsevasimenggunakan Tenik
SWOT
Team ArsPerkotDes 1Prodi Arsitektur UNS
Pengumpulan DataSurvey kondisi eksistingAlam, daerah terbangun dan SosialEkonomi Budaya
Pengumpulan data meliputi:• Membuat penilaian tentang lingkungan komponen alami dan
sosial ekonomi dan budaya).• Data statistik, berkaitan dengan data spasial yang terukur
dan data lain yang berkaitan, dimana masing-masing datastatistik melibatkan: subjek, daerah/lokasi/tempat, dan waktu,atau beberapa data yang berkaitan dengan itu.
• Kebutuhan untuk mengumpulkan data konkret, dengan tujuanuntuk menilai kualitas lingkungan yang ada.
• Pengumpulan berbagai data tersebut dapat berupa:informasi statistik, survei geografis, foto udara, dan sebagainya.
Beberapa Metode Survey Perumahan
• Community NeedAssesment
• Participatory RuralAppraisal
CAN (Community Need Assessment) :
Kegiatan secara bersama untuk penggalian kebutuhan dan aspirasi masyarakat, yang dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dipandu oleh masyarakat sendiri atau seorang fasilitator, baik di tingkat RT/RW maupun desa.
Tujuan Cna :
▪ Melibatkan masyarakat dalam mengkaji permasalahandan menetapkan kebutuhan masyarakat RW/Desa.
▪ Menyusun rencana tindak dan pendanaan secara bersama.
▪ Mengkaji potensi secara bersama.▪ Sebagai acuan dalam melakukan pembangunan di
RW/Desa.▪ Menjadi rujukan dalam menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Pendek, Menengah Desa dan Panjang (RPJ.P/M/PD)
Prinsip-prinsip CAN (Community Need Assessment) :
1. Sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat
2. Sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada
3. Ada ukuran dan indicator keberhasilan
4. Program tersebut dapat menumbuhkan motivasi kerja dan innovatif
Langkah-langkah CNA : Cultural Mapping Fisik Tangible & Non Fisik Intangible
1. Menemukan dan merumuskan masalah.a. Identifikasi issues fenomena empirik (potensi), yang dirasakan,
dilanjutkan dengan menganalisis terjadinya masalah tsb.b. Masalah adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan
masyarakat, yang merupakan kesenjangan antara kondisi yang ada dan kondisi yang seharusnya.
c. Untuk memudahkan dalam merumuskan masalah, dapat dituangkan dalam matrik.
d. Setiap perumusan masalah, selalu mencari potensi yang ada, guna mempermudah menyelesaikan masalah.
2. Menemukan dan merumuskan kebutuhan.a. Kebutuhan adalah cara untuk memecahkan masalah yang nyata.
Di sini terjadi proses yang bisa membedakan antara kebutuhandan keinginan.
b. Pengenalan atau penjajakan kebutuhan meliputi tahap-tahap:
c. Pengenalan atau penjajakan kebutuhan meliputi tahap-tahap:1) Identifikasi kebutuhan, Skala Prioritas kebutuhan,
Penjenjangan kebutuhan2) Menentukan masalah yang akan diatasi
3. Menentukan Skala Prioritas KebutuhanSebagai dasar pertimbangan untuk menentukan prioritas
kebutuhan antara lain:a. Representasi cakupan,Tingkat kemendesakan,
Manfaat, Kemampuan/kesiapanb. Luas dampakc. Proses dilakukan sendiri oleh masyarakat secara luas, bukan
oleh satu atau dua kelompok saja. Semakin banyak keterwakilan semakin tinggi nilai manfaatnya.
d. Memperhatikan kepentingan semua pihake. Penentuan prioritas didasarkan oleh kajian mendalam analisa
masalah yang tertuang di dalam sketsa potensi masalah.f. Prioritas yang dibuat merupakan keepakatan bersama.
1)Menentukan potensi sumber daya.Potensi yang dirumuskan bukan potensi yang bersifatmateri saja tetapi juga non materi, seperti potensikelembagaan, sumber daya alam(lahan, sungai), dll.
2)Menetapkan tindakan.Beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menetapkanrencana tindak:a) Kesiapan masyarakat menerima dan melaksanakan
kegiatan untuk mengatasi masalah.b) Kesiapan dapat diukur dari kemampuan
berpartisipasi baik materi maupun non materi.c) Kemandirian masyarakat melaksanakan tindakan.
3)Sinkronisasi perencanaan.
a) Integrasi program antar RT/RW dalam satu desa.Prioritas program yang menyangkut lebih dari satuwilayah RT maupun RW, sejak awal harus ditentukanspesifikasi teknisnya serta mekanisme pelaksanaannya.
b) Integrasi program antar desa.Prioritas program yang menyangkut integrasi sistemdengan desa lain harus ada komunikasi dan koordinasiantar desa yang terkait. Program dengan skala yang luas(Urban Wide Need Assessment), perlu ada kajian teknisyang memadai yang mengacu pada perencanaan makro(master plan) agar tidak bertentangan dengan rencana umum pembangunan yang sudah direncanakan.
ANALISA SWOT• Sebagai salah satu metode analisa bagi
perumusam program yang memberikan arahan yang sistematis dan terstruktur tentang bagaimana langkah-langkah yang harus dilalui untuk mencapai tujuan melalui aspek-aspek internal (kekuatan/potensi dan kelemahan/hambatan) serta aspek-aspek eksternal (peluang/kesempatan dan ancaman).
EKSTERNAL
INTERNAL
• PELUANG/ OPPORTUNIES (O)
• Ada rencana pembangunan pusat kegiatan
komersial (lapangan kerja)
• Munculkegiatan-kegiatan produktif
• Program relokasi
• Perda No. 6/98 tentangkuburan
• Program pengelolaan DAS B. Solo
• Program Neighbourhood dan shelter sec project
• ANCAMAN/ THREATHS (T)
• Hilangnya openspace
• Meningkatnya arus lalu lintas
• Meningkatnya polusi
• Hilangnya peresapan akibat
penggunaan Lap Tipes
• Meningkatnya pendatangsehingga
kepadatan lingkungan meningkat
• KEKUATAN/ STRENGTHS (S)
• Letak strategis
• Di pintu gerbang masuk kota
(perbatasan)
• Ada greenbelt
• Potensihome industri
• Ada kesadaran untuk berubah
• Keberadaan kuburan & pamijen
• Potensiekonomi sektor informal
• ALTERNATIF STRATEGI SO
• Penataan greenbelt &relokasi hunian liar
• Resettlement untuk pemukim bantaran
• Penataan lingkungan permukiman
• Bina usaha UKM (Deperindag)
• Pembinaan Home Industri
(Deptransnaker)
• Penguatan Karakter dan identitas kawasan
• Pemanfaatan Pamijen untuk
pemberdayaan Masyarakat
• ALTERNATIF STRATEGI ST
• Penataan greenbelt
• Pengaturan kembali tata guna lahan
• Penataan dan pengendalian transportasi
• Peningkatan intensitas penghijauan
• Pengadaan hunian sewa untuk
pendatang
• Pengendalian PKL untuk pendatang
baru
• Pengendalian Lingkungan Pemukiman
• KELEMAHAN/ WEAKNESSES (W)
• Hunian liar di S. Premulung
• Pemukiman Padat
• Kondisi sosek penduduk
• Lalu-lintas belum tertata
• Pembuangan sampah
mengganggu
• Penggunaan lahan tidak jelas
• Fungsi greenbelt terganggu
• Keberadaan PKLmengganggu
• Pangkalan becak (konflik)
• Keberadaan kuburan & pamijen
• ALTERNATIF STRATEGI WO
• Penataan greenbelt dan relokasi
pemukiman liar
• Resettlement untuk pemukim liar
• Penataan lingkungan permukiman
• Penataan dan Pengendalian PKL
• Penataan dan pengendalian Transportasi
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat
• Pengaturan kembali tataguna lahan dan
kegiatan yang diijinkan
• Membangun kemitraan antara pengusaha sektor
informal dan sektor formal
• Peluangpemanfaatan lahan bekas pamijen
• ALTERNATIF STRATEGI WT
• Penataan Greenbelt
• Pengaturan dan optimalisasi
penggunaan lapangan Tipes
• Pengaturan dan pengendalian
sirkulasi dan parkir bagi kegiatan
komersial
• Mempertahankan peran lahan
lapangan Tipes sebagai area peresapan
kawasan
• Intensifikasi Lahan permukiman
• Pengaturan dan pengelolaan
sampah lingkungan
• Pengaturan Kembali tata guna lahan
•STRATEGI SWOT
1. SO KEKUATAN/ STRENGTHS (S) PELUANG/ OPPORTUNIES(O)
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untukmemperoleh & memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. ST KEKUATAN/ STRENGTHS (S) ANCAMAN/ THREATHS (T)
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman.
3. WO KELEMAHAN/ WEAKNESSES (W)PELUANG/ OPPORTUNIES (O)
Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang adadengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. WT KELEMAHAN/ WEAKNESSES (W) ANCAMAN/ THREATHS (T)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Terimakasih