Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

25
PEMAHAMAN INFORMASI DAN PRAKIRAAN IKLIM / MUSIM BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH IV MAKASSAR

description

INFORMASI HUJAN BULANAN, INFORMASI IKLIM YANG TERJADI DI SULAWESI SELATAN

Transcript of Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

Page 1: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PEMAHAMANINFORMASI DAN

PRAKIRAAN IKLIM / MUSIM

BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKAWILAYAH IV MAKASSAR

Page 2: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta diharapkan dapat:1. Memahami Prakiraan cuaca dan iklim dan pentingnya untuk

kegiatan pertanian2. Memahami makna curah hujan Atas Normal (AN), Normal (N)

dan Bawah Normal (BN)3. Mempelajari dan memahami arti dari probabilitas dalam

konteks akurasi prakiraan dan hubungannya dengan pengambilan keputusan

4. Mengembangkan kemampuan untuk menafsirkan hasil prakiraan BMKG, terutama yang terjadi pada lahan tadah hujan (ladang)

Page 3: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

Berbagai Istilah Informasi Musim

a) Curah hujan mm) :

merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

b) Curah hujan kumulatif

merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu tertentu, misalnya dasarian, bulanan, musiman, tahunan. Dalam satu musim, rentang waktunya adalah selama panjang musim tertentu.

c) Zona Musim (ZOM) :

adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non Zona Musim (Non ZOM).

Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.

Page 4: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

d) Awal Musim Kemarau :

ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

e) Awal Musim Hujan :

ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

f) Dasarian :

adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu : a. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan 10. b. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan 20. c. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

Page 5: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

g) Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu

tertentu (bulanan, musiman, tahunan) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2000).

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :

a. Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85%--115% terhadap rata-ratanya. c. Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.h) Standar Normal : Rata-rata curah hujan selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 diakhiri tahun berakhiran 0 (1901-1930, 1931-1960, 1961-1990, 1991-2020, dst)

i) Normal : Rata-rata curah hujan selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005, 1981-2010, dll)j) Rata-Rata : Rata-rata curah hujan selama minimal periode 10 tahun (1971-1980, 1976-

1985, 2000-2010, dll)

Page 6: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

0

50

100

150

200

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

BULAN / DASARIAN

HU

JAN

(M

M)

JAN PEB MAR APR MEI JUN JUN AGT SEP OKT NOP DES

Bagaimana Penentuan Awal Musim ??Curah Hujan Rata-Rata Dasarian (10 Harian)

Stasiun Pasir Sarongge_Cianjur Periode 1981-2000

Periode Musim Hujan(Sep III – Mei III)

Periode Musim Kemarau(Jun I – Sep II)

Akhir Musim Hujan (Mei III)

Awal Musim Kemarau (Jun I)

Akhir Musim Kemarau (Sep II)

Awal Musim Hujan (Sep III)

Page 7: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PENENTUAN AN, BN, N

Bawah Normal (< 85 mm)

Tahun-k

Normal85 – 115 mm-15%

+15%

Tahun-iRata-Rata

Jangka Panjang

Atas Normal (> 115 mm)

Tahun-j

100 mm

Page 8: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012342 ZONA MUSIM (ZOM)

DI INDONESIA

BMKG

Page 9: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

DAERAH JLH POS HUJAN

 

SUMATERA 478

JAWA 1086

BALI 66

NTB 57

NTT 64

KALIMANTAN 211

SULAWESI 241

MALUKU DAN PAPUA 55

JUMLAH 2258

PEMUTAKHIRAN ZONA MUSIM DI INDONESIA(1981-2010)

DATA DAN METODE :Rata-rata curah hujan bulanan periode 1981-2010 (minimum 10 tahun)Jumlah pos hujan yang digunakan seluruhnya 2258 posPengelompokan pola hujan bulanan menggunakan Clustering

Page 10: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

Positioning & Data

Collecting Clustering Zoning

Eval & PrakHujan / Musim

Kharakteris-tik Hujan

Operasional

Langkah Kegiatan Pengelompokan Pola Hujan(Clustering)

Tree Diagram for 56 Variables

Single Linkage

Euclidean distances

Lin

kag

e D

ista

nce

0

50

100

150

200

250

B

44

2A

B

43

9B

B

44

1A

B

44

3A

B

44

4D

B

43

8A

B

44

5A

B

43

9A

B4

40

B

43

9K

B

43

7A

B

43

7C

B

43

8C

B

43

8D

B

43

8O

B

43

8I

B

44

1F

B

43

8E

B

43

7I

B

43

8F

B

43

7G

B

44

4A

B

44

4C

B

43

7J

B

43

7M

B

44

2F

B

43

8G

B4

38

B

43

7B

B

44

0E

B

43

9C

B

44

2B

B

44

0C

B4

41

B

43

7P

B

43

8B

B

44

1C

B4

37

B

44

0H

B

44

1B

B

44

2H

B

44

0A

B

43

7K

B

43

7L

B4

42

B

44

4F

B

44

2E

B

44

0F

B4

44

B4

43

B

44

0G

B

44

2D

B

44

1D

B

44

2I

B

43

8H

B

44

5B

Linkage Distance

Plot of Linkage Distances across Steps

Euclidean distances

Step

Lin

kag

e D

ista

nce

0

50

100

150

200

250

0 6 12 18 24 30 36 42 48 54

Page 11: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

DAERAH JLH JLH JLH JLH ZOM

  TIPE HUJAN ZOM NON ZOM (LOKAL)

SUMATERA 79 54 25  -

JAWA 152 150 2  -

BALI 15 15 -  -

NTB 21 21  -  -

NTT 23 23  -  -

KALIMANTAN 34 22 12  -

SULAWESI 55 42 13 7

MALUKU 10 9 1 2

PAPUA 18 6 12  -

JUMLAH 407 342 65 9

REKAPITULASI ZOM DAN NON ZOM(HASIL PEMUTAKHIRAN 1981-2010)

Page 12: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 13: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

REKAPITULASI

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012

Page 14: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

KONSEP PMH 2011 (BMKG Pusat)

KONSEP PMH 2011 (UPT

Daerah)

ALUR KOORDINASI PEMBUATAN PRAKIRAAN MUSIM DAN DISEMINASI (CONTOH MH 2011/2012)

PRAKIRAAN MH

2011/12

UPT

REVISI PRAKIRAAN MK

(BMKG Pusat)

VALID

TIDAK VALID

PERKEMBANGAN DINAMIKAATMOSFER

Pertemuan

BMKG Pusat & UPT Daerah (Agustus 2011)

September 2011Sept 2011

USER

Updating Bulanan

Sept 2011, dst

Sept 2011

Okt 2011, dst

Hasil dari :1. Tim Pusklim2. Tim BKMG Pusat

DRAFTPMH 2011

RAPAT BERSAMAINSTANSI & PT(LAPAN. BPPT,

DEPTAN, ITB, IPB)

Agustus 2011

Page 15: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PRAKIRAANAWAL MUSIM HUJAN 2011/2012

342 ZOM DI INDONESIA

DAERAH TAHUN 2011 TAHUN 2012 JLH

  AGT SEP OKT NOP DES MAR APR MEI  

SUMATERA 9 15 17 13         54

JAWA   7 73 53 17       150

BALI     7 5 3       15

NTB     1 17 3       21

NTT     1 13 9       23

KALIMANTAN   3 17 2         22

SULAWESI   4 13 12 6 6 1   42

MALUKU     1 2 4   1 1 9

PAPUA     1 4 1       6

JUMLAH 9 29 131 121 43 6 2 1 342

PROSEN 2.64 8.48 38.30 35.28 12.57 1.75 0.58 0.20 100

Page 16: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PRAKIRAANSIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2011/2012

342 ZOM DI INDONESIA

DAERAH AN N BN JLH

         

SUMATERA 7 39 8 54

JAWA 5 124 21 150

BALI 3 12   15

NTB 4 17   21

NTT 6 17   23

KALIMANTAN 8 14   22

SULAWESI 7 33 2 42

MALUKU   8 1 9

PAPUA   3 3 6

JUMLAH 40 267 35 342

PROSEN 11.70 78.07 10.23 100

Page 17: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

PERBANDINGAN AWAL MUSIM HUJAN 2011/2012TERHADAP RATA-RATANYA (1981-2010)

342 ZOM DI INDONESIA

DAERAH MAJU SAMA MUNDUR JLH

         

SUMATERA 2 28 24 54

JAWA 18 98 34 150

BALI 2 11 2 15

NTB 2 16 3 21

NTT 6 11 6 23

KALIMANTAN 5 12 5 22

SULAWESI 6 27 9 42

MALUKU   9   9

PAPUA 1 1 4 6

JUMLAH 42 213 87 342

PROSEN 12.28 62.28 25.44 100

Page 18: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 19: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 20: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 21: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

KESIMPULAN PMH 2011/2012 “Awal” Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian

besar daerah diprakirakan pada bulan Oktober (131 ZOM atau 38.30 %) dan November (121 ZOM atau 35.28%)

“Sifat hujan” Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian besar daerah diprakirakan NORMAL (267 ZOM atau 78.07%)

Dibandingkan dengan rata-ratanya (1981 – 2010), awal Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian besar daerah Sama dengan rata-ratanya (213 ZOM atau 62.28%) dan Mundur (87 ZOM atau 25.44%)

Sebanyak 9 ZOM (7 ZOM di Sulawesi dan 2 ZOM di Maluku), awal Musim Hujan diprakirakan berkisar pada bulan Maret, April, dan Mei 2012. Kesembilan ZOM tersebut memiliki pola hujan “kebalikan dengan pola monsun”

Page 22: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 23: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 24: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4
Page 25: Pemahaman Informasi Iklim Musim BAWIL4

BMKG