Pem Bua Tandem Ok

36
Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang ArcScene/ArcGIS 9.3 Arry Prasetya Nugraha 1 PROSEDUR PEMBUATAN DEM DAN PEMBUATAN PROFIL Pada bagian ini akan dijelaskan tentang prosedur pelaksanaan pembuatan TIN, pembuatan profil memanjang dan profil melintang dengan menggunakan program ArcScene/ArcGIS versi 9.3 dengan bantuan program AutoCAD Map 2004. 1 Spesifikasi Hardware dan Software Praktikum ini dilaksanakan dengan menggunakan perangkat komputer yang memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1) Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional SP.2 2) Processor : Intel (R) Pentium (R) Pentium 4 CPU 3.40 GHZ 3) RAM : 512MB DDR2 4) Hardisk : 80 Gb 5) DirectX Version : DirectX 9.0c (4.09.0000.0904) 6) VGA : ATI Radeon 9200 PRO AGP 128MB 7) Software : ArcGIS Versi 9.2, dan AutoCAD Map 2004 2 Pelaksanaan Praktikum Pembuatan TIN 2.1 Editing Data dengan AutoCAD Map 2004 Data yang digunakan dalam praktikum analisis volume ini adalah peta kontur dengan format *.dwg dimana format ini adalah ekstensi file dari program AutoCAD Map 2004. Pada proses ini akan dilakukan croping pada area yang akan diolah menjadi 3 dimensi. 1) Membuka program AutoCAD Map 2004 dan membuka file kontur.dwg yang akan diproses.

description

wetywj

Transcript of Pem Bua Tandem Ok

Page 1: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

1

PROSEDUR PEMBUATAN DEM

DAN PEMBUATAN PROFIL

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang prosedur pelaksanaan

pembuatan TIN, pembuatan profil memanjang dan profil melintang dengan

menggunakan program ArcScene/ArcGIS versi 9.3 dengan bantuan program

AutoCAD Map 2004.

1 Spesifikasi Hardware dan Software

Praktikum ini dilaksanakan dengan menggunakan perangkat komputer

yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1) Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional SP.2

2) Processor : Intel (R) Pentium (R) Pentium 4 CPU 3.40 GHZ

3) RAM : 512MB DDR2

4) Hardisk : 80 Gb

5) DirectX Version : DirectX 9.0c (4.09.0000.0904)

6) VGA : ATI Radeon 9200 PRO AGP 128MB

7) Software : ArcGIS Versi 9.2, dan

AutoCAD Map 2004

2 Pelaksanaan Praktikum Pembuatan TIN

2.1 Editing Data dengan AutoCAD Map 2004

Data yang digunakan dalam praktikum analisis volume ini adalah peta

kontur dengan format *.dwg dimana format ini adalah ekstensi file dari program

AutoCAD Map 2004. Pada proses ini akan dilakukan croping pada area yang akan

diolah menjadi 3 dimensi.

1) Membuka program AutoCAD Map 2004 dan membuka file kontur.dwg

yang akan diproses.

Page 2: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

2

Gambar 3.1 Membuka Data di AutoCAD 2004

2) Menggunakan fasilitas drawing rectangle untuk membuat area seluas

1000x1000 m.

Gambar 3.2 Membuat Area 1000 x 1000 m

3) Menggunakan fasilitas map boundary trim untuk memotong area studi.

Page 3: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

3

Gambar 3.3 Map Boundary Trim

4) Kemudian akan muncul kotak dialog Trim Objects as Boundary dan

lakukan setting seperti gambar di bawah ini. Setelah itu klik Select untuk

menentukan batas objek yang akan di trim. Kemudian klik Ok.

Gambar 3.4 Kotak Dialog Trim Objects As Boundary

5) Setelah itu akan muncul kotak peringatan, klik Yes.

Page 4: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

4

Gambar 3.5 Kotak Dialog Peringatn Autodesk Map Confirmation

6) Menyimpan file hasil pemotongan.

Gambar 3.6 Tampilan setelah melakukan proses trim

Page 5: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

5

Gambar 3.7 File Hasil Pemotongan

7) Tampilkan kontur dalam mode Isometric untuk memantau properti

elevation.

Gambar 3.8 Mode Isometric

Page 6: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

6

Gambar 3.9 Tampilan Mode Isometric

8) Aktifkan tampilan 3D Orbit untuk melihat tampilan tiga dimensi dari

kontur tersebut.

Gambar 3.10 Mengaktifkan Tampilan 3D Orbit

Page 7: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

7

9) Putarlah objek tersebut untuk melihat kenampakan tiga dimensi.

Gambar 3.11 Tampilan 3D Orbit

2.2 Editing Data dengan ArcScene/ArcGIS 9.3

1) Jalankan aplikasi ArcScene, dan buka file *.dwg berisi data kontur. Pilih

dataset : polyline

Page 8: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

8

Gambar 3.12 Memilih Dataset Polyline

Gambar 3.13 Tampilan Dataset Polyline

2) Buka ekstensi 3D analyst dan pilih Create/Modify TIN => Create TIN

from feature.

Page 9: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

9

Gambar 3.14 Create TIN

3) Centang nama data pada menu pemilihan layer dan klik ok.

Gambar 3.15 Create TIN from Feature

4) Klik kanan pada layer TIN yang baru dibuat, kemudian pilih properties

untuk menampilkan menu properti layer. Kemudian klik Tab Symbology,

Page 10: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

10

klik add, kemudian pilih Edge type grouped with unique symbol, klik add,

klik dismiss, klik apply, dan klik Ok.

Gambar 3.16 Layer Properties

5) Kemudian Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.17 Hasil tampilan TIN dari proses Create TIN from Feature

Page 11: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

11

6) Untuk membuat raster surface, pilih Convert => TIN to raster.

Gambar 3.18 Convert TIN to Raster

7) Muncul kotak dialog Convert TIN to Raster, lakukan setting seperti

gambar di bawah ini, kemudian klik OK.

Gambar 3.19 Dialog BoxConvert TIN to Raster

Page 12: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

12

8) Raster Surface yang dihasilkan nampak datar di bawah Layer TIN.

Gambar 3.20 TIN di Atas Raster Image

9) Klik kanan pada layer tingrid dan pilih properties, Aktifkan pilihan Obtain

Height For Layer Surface.

Gambar 3.21 Melihat Informasi Resolusi Raster

Page 13: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

13

10) Untuk mengubah template warna, pilihlah tab symbology dan pilih variasi

warna yang dikehendaki.

Gambar 3.22 Mengubah Template Warna Layer Raster

11) Data Raster dengan warna non-grayscale

Gambar 3.23 Layer Raster Berwarna

Page 14: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

14

3 Pelaksanaan Praktikum Pembuatan Penampang Memanjang dan

Penampang Melintang

3.1 Pembuatan Desain Profil dengan AutoCAD Map 2004

1) Buka aplikasi AutoCad Map.

2) Buka data area crop 1000m x 1000m yang telah dibuat sebelumnya.

Gambar 3.24 Tampilan Area Crop 1000m X 1000m Pada Autocad

3) Buatlah polyline sepanjang 500 meter dengan arah bebas.

Page 15: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

15

Gambar 3.25 Hasil Polyline Sepanjang 500 Meter

4) Selanjutnya buat polyline sepanjang 50 m dengan arah bebas pada salah

satu ujung polyline pertama.

Gambar 3.26 Buat Polyline Sepanjang 50 M

Page 16: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

16

5) Rotasikan polyline kedua agar berimpit polyline pertama, dengan cara:

- Base point rotasi pada salah satu ujung polyline pertama.

- Gunakan snap to endpoint ke ujung lain dari polygon

pertama agar arah polygon pertama berimpit dengan polygon

kedua.

Gambar 3.27 Proses Rotasi

Angular Reference

Base Point

Page 17: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

17

Gambar 3.28 Hasil rotasi

6) Rotasikan kembali polyline kedua sebesar 90 derajat, kemudian pindahkan

posisinya agar titik tengah polyline tersebut sama dengan salah satu

endpoint polyline pertama.

Gambar 3.29 Perencanaan Penampang Melintang

Page 18: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

18

7) Buatlah array dari polygon kedua sebanyak 11 kolom, dengan jarak 50

meter. Klik icon array. Maka akan muncul kotak dialog array seperti

gambar di bawah ini.

]

Gambar 3.30 Kotak Dialog Array

8) Klik select objects, pilih objek yang akan di array yaitu polyline yang

panjangnya 50 meter(garis yang berwarna merah), setelah di klik objek

tersebut, takan enter, maka akan muncul lagi kotak dialog array,

kemudian klik Angle Of Array, lakukan orientasi sudut yang akan dibuat

dengan cara mengklik dua ujung polyline yang berwarna biru. Buat array

dari polygon kedua sebanyak 11 kolom, dengan jarak 50 meter. Sehingga

kotak dialog Array terisi sebagai berikut.

Page 19: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

19

Gambar 3.31 Proses Setting Pada Kotak Dialog Array

9) Setelah itu klik Ok. Maka akan terbentuk seperti gambar di bawah ini,

yang mana garis yang berwarna biru adalah profil memanjang sedangkan

garis yang berwarna merah adalah profil melintang.

Gambar 3.32 Tampilan Penampang Memanjang dan Penampang Melintang

Page 20: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

20

10) Lakukan proses eksport data Cad ke Shapefile dengan cara klik Map =>

Tool => Export.

Gambar 3.33 Proses Export

11) Tentukan direktori penyimpanan filenya, dan beri nama file name

penampang memanjang. Kemudian klik Ok.

Gambar 3.34 Kotak Dialog Export

Page 21: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

21

12) Maka akan muncul kotak dialog dan pilih Select Manually, kemudian

pilihlah objek garis penampang memanjang (berwarna biru) seperti

gambar di bawah ini. Setelah dipilih, maka klik Ok.

Gambar 3.35 Kotak Dialog Setting Export

13) Lakukanlah hal yang sama untuk objek garis penampang melintang.

3.2 Mengolah Desain Profil dengan ArcScene/ArcGIS 9.3

1) Buka ArcScene.

2) Buka data penampang memanjang dan penampang melintang yang telah di

convert tadi pada ArcScene, dengan cara mengklik icon add data.

3) Maka akan muncul kotak dialog Add Data seperti gambar di bawah ini,

kemudian pilih data “penampang melintang.shp” dan “penampang

memanjang.shp”, setelah itu klik Add.

Page 22: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

22

Gambar 3.36 Kotak Dialog Add Data

4) Maka akan muncul tampilan penampang melintang dan penampang

memanjang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.37 Tampilan Penampang Melintang dan Penampang Memanjang

Page 23: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

23

5) Kemudian klik 3D Analys => Convert => Features to 3D.

Gambar 3.38 Convert ke bentuk 3D

6) Lakukan setting untuk penampang melintang seperti gambar di bawah ini.

Pada pilihan Source of height gunakan Raster or TIN Surface dengan

memasukkan data TIN yang telah di buat sebelumnya. Pada bagian Output

features tentukan direktori penyimpanan file *.shp yang akan di convert

serta beri nama filenya “penampang melintang3D.shp”. Setelah itu klik

save dan kemudian pada kotak dialog Convert Features to 3D klik Ok.

Page 24: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

24

Gambar 3.39 Setting Convert Penampang Melintang

7) Untuk penampang memanjang lakukan setting seperti gambar di bawah

ini. Pada pilihan Source of height gunakan Raster or TIN Surface dengan

memasukkan data TIN yang telah di buat sebelumnya. Pada bagian Output

features tentukan direktori penyimpanan file *.shp yang akan di convert

serta beri nama filenya “penampang memanjang3D.shp”. Setelah itu klik

save dan kemudian pada kotak dialog Convert Features to 3D klik Ok.

Page 25: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

25

Gambar 3.40 Setting Convert Penampang Memanjang

8) Setelah proses convert selesai maka akan muncul tampilan penampang

memanjang dan penampang melintang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.41 Tampilan 3d Penampang Memanjang dan Penampang Melintang

Page 26: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

26

9) Kembali ke aplikasi AutoCAD Map, lakukan proses import data shape 3D

dengan cara klik Map => Tools => Import.

Gambar 3.42 Proses Import Data Shape 3D

10) Muncul Kotak dialog Import Location, pilihlah data yang akan di import,

kemudian klik Ok.

Gambar 3.43 Pemilihan Data yang Akan di Import

11) Beri tanda centang pada data yang akan di import. Kemudian klik Ok.

Page 27: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

27

Gambar 3.44 Pemberian Tanda Centang pada Data yang Akan di Import

12) Untuk menampilkan profil dalam sudut pandang 3D, atur view menjadi

isometric.

Gambar 3.45 SettingPandangan 3D NE Isometric

Page 28: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

28

13) Setelah itu muncul pandangan 3D NE Isometric, seperti gambar berikut

ini:

Gambar 3.46 Hasil Pandangan 3D NE Isometric

3.3 Mengolah Desain Profil Hasil Import dari ArcScene/Arcgis 9.3

dengan Menggunakan Software Autocad Map

1) Pembuatan desain profil memanjang dan profil melintang menggunakan

hasil data ArcScene/Arcgis 9.3 (format *.shp) yang telah di import dengan

menggunkan software Autocad Map.

2) Pembuatan desain profil memanjang dan profil melintang pada AutoCad

Map harus mengukuti kaidah-kaidah penggambaran teknik pada

umumnya.

3) Penggambaran desain profil memanjang dan profil melintang pada

AutoCad Map harus mengutamkan ketelitain dari gambar yang di import.

4) Hasil desain profil memanjang yang telah selesai dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Page 29: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

29

Gambar 3.47 Hasil Desain Profil Memanjang

5) Hasil desain profil melintang yang telah selesai dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

Page 30: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

30

Gambar 3.48 Hasil Desain Profil Melintang

Page 31: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

31

4 Analisis Ketelitian Model Permukaan Digital

Analisis Ketelitian Model Permukaan Digital dilakukan untuk

mengetahui seberapa akurat DTM. Akurasi dari DTM merupakan fungsi dari

variabel seperti kekasaran permukaan, fungsi interpolasi, dan atribut sumber data

(akurasi, kerapatan, dan distribusi) (Li 1990, 1992a). Dalam praktikum ini, analisa

MPD akan dilaksanakan dengan membandingkan ketinggian (elevation) antara

data mentah berupa peta kontur dengan data grid.

Berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan ketelitian tinggi DTM:

1.) Pada Arcmap, buka data Grid 1000x1000 yang telah dibuat pada tugas

pembuatan.

Gambar 3.49 Membuka Layer Kontur dan Tingrid

Page 32: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

32

2.) Zoom pada area, ubah variasi tampilan garis kontur menjadi berdasarkan

elevasinya.

Gambar 3.50 Mengubah Tampilan Garis Kontur Berdasar Elevasi

3.) Ubah display field utama menjadi elevasi.

Gambar 3.51 Mengubah Primary Display Field

Page 33: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

33

4.) Ubah variasi tampilan data grid menjadi berwarna.

Gambar 3.52 Mengubah Warna Tampilan Tingrid

5.) Pada menu utama arcmap, tools, pilihlah icon identify untuk menampilkan jendela identify.

Gambar 3.53 Set Identify From Ke All Layers

6.) Dengan jendela identify aktif, kliklah garis kontur untuk menampilkan nilai tinggi pada jendela identify.

Gambar 3.54 Melakukan Klik Pada Garis-Garis Kontur Pada Area 100x100

Page 34: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

34

7.) (a) Pada jendela identify, lakukan copy dari data elevasi kontur, (b) Buka aplikasi MS excel, dan paste data tinggi kontur ke field excel.

Gambar 3.55 Melakukan Copy Data Elevasi Kontur Dan Paste Di Excel

8.) Ulangi proses 6 dan 7 hingga seluruh nilai garis kontur terekam di excel,

kemudian hitung nilai selisihnya sebagai nilai error.

Tabel 3.1 Hasil Nilai Elevasi Kontur Pada Daerah Sample

No ELEVASI

Kontur Grid Error

1 112 111.216 0.784

2 108 108.231 -0.231

3 106 106.393 -0.393

4 104 104.298 -0.298

5 102 102.121 -0.121

6 98 97.977 0.023

7 96 96.263 -0.263

8 94 94.462 -0.462

9 92 92.212 -0.212

Page 35: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

35

9.) Hitung nilai rata-rata, minimum dan maksimum dari error

Tabel 3.2 Nilai Rata-Rata, Minimum Dan Maksimum Dari Error

No ELEVASI

Kontur Grid Error

1 112 111.216 0.784

2 108 108.231 -0.231

3 106 106.393 -0.393

4 104 104.298 -0.298

5 102 102.121 -0.121

6 98 97.977 0.023

7 96 96.263 -0.263

8 94 94.462 -0.462

9 92 92.212 -0.212

Rerata -0.130

Min -0.462

Max 0.784

10.) Hitung nilai jangkauan, simpangan dan variansi dari error.

Tabel 3.3 Nilai Jangkauan, Simpangan Dan Variansi Dari Error

No ELEVASI

Kontur Grid Error Dev Var

1 112 111.216 0.784 0.914 0.836151

2 108 108.231 -0.231 -0.101 0.010182

3 106 106.393 -0.393 -0.263 0.068949

4 104 104.298 -0.298 -0.167 0.027922

5 102 102.121 -0.121 0.009 8.58E-05

6 98 97.977 0.023 0.153 0.023483

7 96 96.263 -0.263 -0.133 0.017672

8 94 94.462 -0.462 -0.332 0.110043

9 92 92.212 -0.212 -0.082 0.006669

Rerata -0.130

Min -0.462

Max 0.784

Range 1.246

Page 36: Pem Bua Tandem Ok

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang

ArcScene/ArcGIS 9.3

Arry Prasetya Nugraha

36

11.) Hitung nilai jumlah variansi dan simpangan baku, dari error.

Tabel 3.4 Nilai Jumlah Variansi Dan Simpangan Baku

No ELEVASI

Kontur Grid Error Dev Var

1 112 111.216 0.784 0.914 0.836

2 108 108.231 -0.231 -0.101 0.010

3 106 106.393 -0.393 -0.263 0.069

4 104 104.298 -0.298 -0.167 0.028

5 102 102.121 -0.121 0.009 0.000

6 98 97.977 0.023 0.153 0.023

7 96 96.263 -0.263 -0.133 0.018

8 94 94.462 -0.462 -0.332 0.110

9 92 92.212 -0.212 -0.082 0.007

Rerata -0.130 Σ Var 1.101

Min -0.462 Std σ 0.371

Max 0.784

Range 1.246