Pelengkap kemasan

15
BAB I PENDAHULUAN A. Pengemasan Bahan Pangan Bahan pangan atau produk pangan mudah mengalami kerusakan apabila faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan tidak dikendalikan dengan baik. Salah satu cara untuk melindungi produk pangan dari kerusakan adalah dengan pengemasan. Pengemasan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dalam penyimpanan bahan pangan. Pengemasan dilakukan dengan menempatkan bahan pangan dalam sebuah kemasan. Pengertian kemasan adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Pengemasan akan mempermudah penyimpanan dan pemindahan bahan pangan. Selain berfungsi melindungi produk pangan, kemasan juga berfungsi sebagai sarana promosi, iklan dan identitas produk. Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya kontaminasi dari

description

Teknologi pengemasan

Transcript of Pelengkap kemasan

Page 1: Pelengkap kemasan

BAB IPENDAHULUAN

A. Pengemasan Bahan Pangan

Bahan pangan   atau produk pangan mudah mengalami kerusakan apabila

faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan tidak dikendalikan dengan baik. Salah

satu cara untuk melindungi produk pangan dari kerusakan adalah dengan

pengemasan. Pengemasan merupakan hal penting yang harus di perhatikan dalam

penyimpanan bahan pangan. Pengemasan dilakukan dengan menempatkan bahan

pangan dalam sebuah kemasan.

Pengertian kemasan adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai

wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya.

Pengemasan akan mempermudah penyimpanan dan pemindahan bahan pangan.

Selain berfungsi melindungi produk pangan, kemasan juga berfungsi sebagai

sarana promosi, iklan dan identitas produk.

Menurut Winarno, et al. (1986) makanan yang dikemas mempunyai tujuan

untuk mengawetkan makanan, yaitu mempertahankan mutu kesegaran, warnanya

yang tetap, untuk menarik konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan

distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang terjadinya

kontaminasi dari udara, air, dan tanah baik oleh mikroorganisme pembusuk,

mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maupun bahan

kimia yang bersifat merusak atau racun. Beberapa faktor yang penting

diperhatikan dalam pengemasan bahan pangan adalah sifat bahan pangan tersebut,

keadaan lingkungan dan sifat bahan pengemas. Sifat bahan pangan antara lain

adalah adanya kecenderungan untuk mengeras dalam kadar air dan suhu yang

berbeda-beda, daya tahan terhadap cahaya, oksigen dan mikroorganisme.

Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau

pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk

yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan

produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya.

Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau

Page 2: Pelengkap kemasan

memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat

didalamnya.

Teknologi Pengemasan terus berkembang dari waktu ke waktu dari mulai

proses pengemasan yang sederhana atau tradisional dengan menggunakan bahan-

bahan alami seperti dedaunan atau anyaman bambu sampai teknologi modern

seperti saat ini. Dalam teknologi pengemasan modern misalnya jaman dulu orang

membuat tempe di bungkus dengan daun pisang atau daun jati, membungkus gula

aren dengan daun kelapa atau daun pisang kering. Teknologi pengemasan yang

semakin maju dan modern telah hampir meniadakan penggunaan bahan pengemas

tradisional. Di antara contoh-contoh pengemasan modern diantaranya

menggunakan bahan plastik, kaleng/logam, kertas komposit, dan lain sebagainya.

Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak

diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini kemasan

merupakan faktor yang sangat penting karena fungsin dan kegunaanya dalam

meningkatkan mutu produk dan daya jual dari produk.

Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk yang

terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi dan informasi dari

produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan

memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen. Namun demikian,

sampai saat ini kemasan produk masih merupakan masalah bagi para pengelola

usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Kemasan merupakan faktor penting dalam sebuah usaha pengolahan

makanan karena fungsi dan kegunaan dari kemasan itu sendiri. Secara umum

fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung atau pengaman produk dari

pengaruh-pengaruh luar yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada

makanan yang terdapat di dalamnya. Namun demikian selain itu kemasan masih

memiliki fungsi-fungsi atau kegunaan lain yang tidak kalah pentingnya seperti

mempermudah distribusi atau pengontrolan produk dan bahkan saat ini ada fungsi

yang sangat penting yaitu kemasan sebagai media atau sarana informasi dan

promosi dari produk yang ditawarkan yang ada di dalam kemasan. Secara lebih

Page 3: Pelengkap kemasan

terperinci berikut ini adalah sekilas penjelasan singkat tentang fungsi dan peranan

kemasan dalam usaha pengolahan makanan :

1. Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari produsen ke

konsumen.

2. Sebagai Pelindung, kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang

ada di dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik yang

disebabkan oleh faktor biologi, kimia maupun fisika.

3. Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang

baik suatu produk akan lebih mudah didistribusikan.

4. Memudahkan penyimpanan, Suatu produk yang telah dikemas dengan

baik akan lebih mudah untuk di simpan.

5. Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau kuantitas

produk lebih mudah di hitung.

6. Sarana informasi dan promosi.

B. Atribut/ Pelengkap dalam Kemasan

Atribut produk merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan

oleh perusahaan. Mengelola atribut produk dengan baik merupakan salah satu cara

yang paling penting untuk menarik minat konsumen dalam keputusan pembelian

produk. Atribut produk inilah yang akan membedakan antara produk yang

ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk sejenis yang ditawarkan

perusahaan lain. Perbedaan atribut kemudian bisa menimbulkan perbedaan

persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan

sehingga akhirnya dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.

Atribut produk merupakan karakteristik yang menjadi citra dan persepsi bagi

konsumen terhadap produk tersebut, sehingga apabila karakter yang melekat pada

produk tersebut baik dan diterima dengan baik oleh konsumen, maka atribut produk

tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk memutuskan membeli

produk-produk tersebut. Oleh sebab itu, atribut produk merupakan hal terpenting

yang harus dikelola agar dapat mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang lebih

besar serta menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.

Page 4: Pelengkap kemasan

Dalam atribut produk terdapat komponen atribut produk yang menunjukkan

karakteristik produk dan pada umumnya akan mendapat perhatian konsumen dalam

memilih suatu produk. Dari komponen atribut produk inilah suatu produk dapat

dibedakan dengan produk sejenis lainnya, dan setiap perusahaan akan berusaha

memberikan produk yang terbaik bagi konsumennya. Atribut produk tersebut

meliputi label, stiker, pita perekat, strapping, dan bantalan pelindung.

Page 5: Pelengkap kemasan

BAB IIPEMBAHASAN

A. Label

Berdasarkan beberapa literature, Label pertama kali digunakan sekitar 3000

tahun yang lalu di Negara China dan Mesir. Pada saat itu label hanyalah berupa

selembar kertas papyrus yang ditempelkan pada Guci yang berkualitas bagus

sebagai pembeda dengan yang lain. Pada awal abad ke-16, label yang dicetak

mulai dipergunakan untuk pengiriman kain. Sedangkan label untuk Pharmacy

(Obat-obatan) mulai dipergunakan pada tahun 1700-an. Pada waktu yang

bersamaan di Italia, label juga sudah  dipergunakan untuk botol – botol minuman

(Wine). Dan pada akhir 1800-an, label secara perlahan mulai dipergunakan

sebagai salah satu alat untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Sektor

Kemasan secara umum baru menggunakan label pada produknya untuk

memberikan nilai tambah sekitar awal tahun 1950-an.

Label adalah tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan

pada wadah atau kemasan suatu produk dengan cara dimasukkan ke dalam,

ditempelkan atau dicetak dan merupakan bagian dari kemasan tersebut untuk

memberikan informasi menyeluruh dan secara utuh dari isi wadah/kemasan

produk tersebut. Pelabelan pada kemasan produk harus dipersyaratkan sedemikian

rupa, sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak

serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca dengan

jelas.

Label adalah identitas suatu produk. Tanpa label kita tidak dapat

membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Label adalah bagian yang

sangat penting dari suatu produk agar konsumen dapat memperoleh produk sesuai

yang diharapkan dan sehat serta aman dikonsumsi. Beberapa Industri besar yang

membutuhkan label untuk produk–produk mereka adalah : Industri Makanan &

Minuman, Permen dan Cokelat, Pharmacy, Perawatan diri, Kosmetik/kecantikan,

Mainan, Elektronik, Mobil dan Motor (Oli), Bahan kimia (Chemical), Rumah

Tangga dan Retail.

Page 6: Pelengkap kemasan

Khusus untuk Industri Makanan & Minuman, Karena penggunaan label

terbesar ada di sektor ini, label tersebut harus sesuai dengan ketentuan

UU/No.23/1992 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan. Makanan harus

memenuhi standar persyaratan kesehatan dan label; dan periklanan tidak boleh

memberikan informasi menyesatkan dari produk tersebut. Peraturan tersebut juga

berpedoman kepada CAC (Codex Alimentarius Commission) dan FLG (Food

Labelling Guide) yang memuat ketentuan mengenai persyaratan Mutu, label dan

periklanan. Label harus memberikan informasi yang jelas, detail dan mudah

dimengerti oleh masyarakat umumnya atau konsumen khususnya.

 Pada Label, informasi yang harus dan wajib dicantumkan adalah sebagai

berikut :

a.   Nama Produk. Di dalam Label selain nama produk, boleh dicantumkan

nama dagang bila ada. Nama produk tersebut harus menggunakan bahasa

Indonesia bila diperdagangkan di Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan

sepanjang tidak bertentangan dengan keterangan dalam Bahasa Indonesia.

b.   Komposisi atau Daftar Ingridien. Harus dicantumkan daftar lengkap

Ingridien jumlah bahan utama penyusunan makanan dan termasuk bahan

tambahan yang digunakan dengan urutan mulai dari bagian yang terbanyak.

Prosentase berat bahan utama produk tertentu juga harus dicantumkan. Untuk

bahan tambahan makanan, Seperti pewarna, dapat dicantumkan nama golongan

disertai Nomor Indeks khusus untuk pewarna tersebut.

c.   Isi Netto/Berat Bersih. Isi netto dalam berat atau volume harus

dinyatakan dalam satuan Kg, gr, cc atau Lt. Untuk makanan yang dikemas dalam

cairan, yang dicantumkan adalah bobot makanan tersebut.

B. Stiker

Dalam dunia industri, stiker sering digunakan sebagai label untuk ditempel pada

botol, kemasan atau objek produknya sendiri. Karena kualitas stiker yang bagus pada

produk dapat menambah kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut.

Sementara dalam kegiatan promosi, bentuk dan gambar stiker yang menarik dapat

meningkatkan promosi produk.

Page 7: Pelengkap kemasan

Banyak sekali bentuk stiker yang bisa dibuat sesuai dengan pemesanan, dari

bentuk stiker yang sederhana (kotak atau bulat), hingga bentuk sticker bisa dibuat

dengan bebagai bentuk potongan dengan menggunakan pisau pond. Ada berbagai

jenis bahan stiker yang biasa digunakan untuk promosi.

a. Stiker Chromo (dari bahan kertas licin) bagus untuk dicetak fullcolor, dengan

harga yang cukup murah, biasa digunakan untuk label botol, promosi, Pilkada dan

sticker Pemilu Harganya ekonomis, namu stiker ini memiliki kelamahan karena

jika terkena hujan cepat luntur.

b. Stiker Vynil (dari bahan plastik), ada sticker yang berwarna putih dan sticker

yang berwarna bening(trasnparant), bagus dan kuat. Bisa tahan hujan dan

matahari lebih lama dibanding chromo. Pilihan cetak disablon untuk tulisan yang

tidak ada fotonya. atau dengan mesin offset, atau dengan digital printing sehingga

cocok untuk sticker pilkada dan pemilu. Bisa cetak foto Caleg (Calon Legistatif),

dengan hasil seindah foto aslinya dan cukup kuat jika ditempel di mobil, tidak

mudah luntur jika terkena hujan. Masih jarang yang bisa cetak separasi/ offset foto

pada bahan stker vynil (bahan plastik), dan kami bisa mengerjakannya. 

c. Stiker HVS

Cocok untuk kegiatan industri/ label. Sticker ini bisa ditulis, cocok untuk travel,

penerbangan, barcode, dll.

 d. Stiker Cutting

Stiker Cutting adalah stiker yang dibentuk sesuai area stiker yang berwarna dan

menghilangkan bagian yang tidak tercetak sehingga akan timbul kesan emboss.B. H

C. Pita Perekat

Beberapa kemasan diberi komponen-komponen pelengkap untuk

meningkatkan fungsi dan daya tarik seperti pita perekat, pita sensitive tekanan,

label dan bantalan pelindung.

a.       Pita perekat

            Pengunaan pita perekat adalah untuk menutup kotak yang terbuat dari

karton dan dipasang pada sudut-sudut kotak sehingga kekuatannya meningkat,

sifat pita perekat adalah mudah melekat, mudah dicetak dan dihiasi sehingga

meningkatkan daya tarik produk

Page 8: Pelengkap kemasan

b.      Pita sensitive tekanan

            Ada 2 tipe yaitu tipe permanent dan sementara. Tipe permanent digunakan

lebih dari sekali sedangkan tipe sementara digunakan sekali saja karena pita akan

rusak atau sobek bila ditarik atau dipindahkan. Pita ini mempunyai kemampuan

menahan kekuatan dan mudah dilekatkan pada suhu kamar (37-38OC),

penggunaannya sangat luas yaitu dapat terlindung selama dalam perjalanan karena

pita ini mempekuat bagian pinggir kotak, pita ini juga dapat dicetak untuk

meningkatkan daya tarik produk yang dikemas

D. Bantalan Pelindung

Pada beberapa kemasan, digunakan materi pengisi tambahan dan bantalan

yang diletakkan dibagian bahan yang dikemas. Bantalan pelindung dapat berupa

lapisan busa dengan ketebalan minimal 5cm pada bagian bawah kemasan bungkus

setiap barang yang akan dimasukkan ke dalam satu kemasan satu persatu dengan

bantalan dan atur barang tersebut di dalam kardus pada sisi-sisi yang

berlainan pengisi tambahan tidak tepat untuk di gunakan sebagai bahan pelindung

goncangan kemasan bahan-bahan berbahan metal.

E. G

Page 9: Pelengkap kemasan

BAB IIIKESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bahan pelengkap dalam suatu kemasan biasanya berfungsi untuk

memberikan perlindungan bagi konsumen atau bagi produk itu sendiri.

2. Bahan pelengkap dalam kemasan dapat berupa label, strapping, stiker, tag,

pita perekat, dan bantalan pelindung.

3. Label adalah tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan

pada wadah atau kemasan suatu produk untuk memberikan informasi

menyeluruh dan secara utuh dari isi wadah/kemasan produk tersebut.

4. Stiker berfungsi untuk menarik dan dapat meningkatkan promosi produk.

5. Pita perekat dan bantalan pelindung berfungsi untuk melindungi produk

dalam kemasan, baik dalam pengangkutan maupun penanganan.

Page 10: Pelengkap kemasan

DAFTAR PUSTAKA

Arifiana, W.E. 2010. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Unibraw, Malang.

Paliling, C. 2013. Pengemasan Pangan. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Satyahadi, A. 2013. Pentingnya Penggunaan Label pada Kemasan. Redaksi Indonesia Print Media, Jakarta.

Sinaga, A. 2012. Mengemas Bahan Hasil Pertanian dan Produk Olahannya. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Zanita. 2013. Stiker. Zanita Printing, Bekasi.