Pelemahan Praktik Terbaik Global dalam Pengaturan Pajak ... of ASEAN Excise Tax... ·...

12
Pelemahan Praktik Terbaik Global dalam Pengaturan Pajak Tembakau di Wilayah ASEAN Ulasan tentang Reformasi ITIC Pajak Cukai ASEAN: Sebuah Sumber Panduan Hana Ross, Ph.D. Oktober 2015

Transcript of Pelemahan Praktik Terbaik Global dalam Pengaturan Pajak ... of ASEAN Excise Tax... ·...

PelemahanPraktikTerbaikGlobaldalamPengaturanPajakTembakaudiWilayahASEANUlasantentangReformasiITICPajakCukaiASEAN:SebuahSumber

Panduan

HanaRoss,Ph.D.

Oktober2015

Pelemahan Praktik Terbaik Global dalam Pengaturan Pajak Tembakau diWilayahASEANKajiantentangReformasiITICPajakCukaiASEAN:SebuahSumberPanduanPenulis:HanaRossTimEditorial:MaryAssuntaKolandai,UlyssesDorotheoReferensi:Aliansi PengendalianTembakauAsiaTenggara. (2015).Ulasan tentangReformasi ITICPajakCukai ASEAN: Sebuah Sumber Panduan. Bangkok, Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara(SEATCA).AliansiPengendalianTembakauAsiaTenggara(SEATCA)merupakanaliansiregionalyangmultisectoral,nirlaba, non-pemerintah yang mendukung Negara-Negara Anggota ASEAN dalam membangun danmelaksanakankebijakan-kebijakanpengendaliantembakauyangefektifdanberbasisbuktiyangsejalandenganKonvensiKerangkaKerjatentangPengendalianTembakauBadanKesehatanDunia(WHOFCTC).SEATCA bekerja sama dengan pemerintah, organisasi-organisasi non-pemerintah (NGO), agen-agenpembangunan dan akademia untukmeningkatkan pengendalian tembakau di wilayah ASEAN dengancara memfasilitasi peningkatan partisipasi dan kerja sama antar para advokat, menyelenggarakanforum-forumregionaluntukberbagitentangpraktik-praktikterbaikdanhal-halyangtelahdipelajaridanbertindak sebagai pemimpin regional dalam upaya mengatasi isu-isu prioritas yang berdampak padawilayahinisecarakeseluruhan.Seluruh informasi, temuan-temuan, interpretasi dan kesimpulan-kesimpulan yang dikemukakan disiniadalah milik penulis dan tidak serta merta mencerminkan pandangan dari organisasi pendana, parapegawaimaupunDewanDireksiyangbersangkutan.Walaupun segala upaya telah dilakukan guna memastikan akurasi informasi yang dipaparkan dalamlaporan ini pada saat dipublikasikan, SEATCA tidak menjamin bahwa informasi dalam dokumen inilengkap dan benar dan oleh karena itu tidak bertanggung jawab atas hal-hal yang ditimbulkan olehpenggunaandokumenini.Segalakesalahandankelalaianfaktualbukanmerupakansesuatuyangdisengaja.Untukkoreksi,mohonhubungiSEATCAmelaluiemail:[email protected].©AliansiPengendalianTembakauAsiaTenggara2015Dokumen ini adalahproperty intelektualmilik SEATCAdanpenulisnya. SEATCA adalahpemeganghakciptaatasseluruhteksdangambargrafisyangadadidalamdokumenini,kecualidisebutkansebaliknya.Hak cipta ini dilindungi oleh peraturan hukum lokal dan ketentuan-ketentuan internasionalmengenaihakcipta.Informasiyangterdapatdidalamdokumeniniditujukanuntukkegunaannon-komersil.Andadilarangmemodifikasiataumenggunakanulangteksdangambardalamdokumenini,menyebarluaskanteksdangambardalamdokumeninikepadapihaklainatau“menyalin”informasidalamdokumeninikemedialaintanpaizintertulisdariSEATCA.Seluruhhakciptadilindungi.Untukinformasilebihlanjut,kunjungi:www.seatca.org.

KajiantentangReformasiPajakCukaiASEANITIC:SebuahSumberPanduanInternational Trade and Investment Center (ITIC-Pusat Perdagangan dan Investasi Internasional)meluncurkandocumentReformasi Pajak CukaiASEAN: SebuahPanduan Sumber1 (selanjutnyadisebut“Panduan”) dalamacara tahunan ForumPajakAsia-Pasifik ke-12 yangdiselenggarakanoleh ITIC padatanggal 5-7 Mei 2015 di New Delhi, India. Menurut ITIC, Forum ini dihadiri oleh perwakilan dariAustralia,Bhutan,Kamboja,CinaTaipei,Perancis,India,Indonesia,HongKong,Laos,Myanmar,Belanda,Pakistan, Filipina, Singapura, Swiss, Tajikistan, Thailand,Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat danVietnam.Menindaklanjuti peluncuran tersebut, ITIC telah secara terus-menerus menyebarluaskan PanduansecaraluasdiwilayahASEAN.Sebagaicontoh,padatanggal22SeptemberPresidenITICDanielWittdanPenasihat Senior Wayne Barford meluncurkan Panduan tersebut dalam versi bahasa Indonesia padaacara IPMI International Business School di Jakarta, yaitu sebuah acara yang dihadiri oleh paraperwakilandariKementerianKeuangan,KantorKepresidenandanKomisiAnggarandanPerekonomianDPR.2HalinikemudiandiikutiolehpeluncuranPanduandiFilipinapada28-29September2015,dimanaPresidenITICdanPenasihatSeniorITICmengadakanserangkaianrapatuntukmemaparkanPanduaninikepadapemangku kepentingan termasukpara anggota Parlemen (Rep. RomeroQuimbo, Chair of theHouse Ways and Means Committee; Sen. Sonny Angara, Chair of the Senate Ways and MeansCommittee), komunitas akademis (Fakultas Ekonomi University of the Philippines) dan perwakilanpelaku usaha (the Philippine Chamber of Commerce and Industry). Sejumlah salinan Panduan pundipaparkandihadapanSenatePresidentFrankDrilondansenator-senatorlainnya.3KarenaPanduanyangbegituluasnyadipromosikandandidistribusikanmengandungbagiantentangproduk tembakau, Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara (SEATCA) menginstruksikandilakukannyakajianakademisterhadapPanduaninigunamemahamibagaimanarekomendasi-rekomen-dasiyangdibuattumpangtindihdenganatauberbedadarikewajibanhukumpemerintahyangtergabungda-lamKonvensiKerangkaKerjatentangPengendalianTembakauBadanKesehatanDunia(WHOFCTC)danTerutamaPedomanuntukimplementasiPasal6WHOFCTC(pengaturanhargadanpajakuntukmengurangiPermintaantembakau),4yangmendapatkansuarabu-latuntukdiadopsiolehConferenceofthePartiespadaWHOFCTCpadatahun2014.Olehkarenaitu,kajian ini hanya terfokus pada pengaturan pajak tembakau dan tidak pada produk-produk pajak lainyang terkandung dalam Panduan ini serta implikasinya pada kesehatan dan perekonomian secarakeseluruhan.

Fokus kajian ini hanya terletak pengaturanpajak tembakau dan dengan segala hormattidak turut mempertimbangkan produk-produk perpajakan lainnya yang juga ter-kandungdalamPanduaninidanimplikasinyapada kesehatan masyarakat dan perekonomiansecarakeseluruhan.

KomentartentangPanduanbagianumum(Bab1)Panduan ini fokuspada sebagiankecildari kebijakanpajak,pajakCukai.KarenakebijakanpajakCukaitidakdapatbekerjaterpisahdarikebijakanpajaksecarakeseluruhan,Panduaninitidakdapatdigu-nakandalamevaluasimenyeluruhterhadapsistempajakyangmanapun.Dokumeniniberfungsilebihsebagaisua-tualatuntukmempromosikanketertarikankhususdari-padasebagaialatyangdirancanguntukmembantupe-merintah.Di permukaan, Panduan dan Pedoman Pasal 6 WHO FCTC (selanjutnya disebut “Pedoman”) terlihatserasi untuk beberapa isu. Namun demikian, prinsip-prinsip utama yang dipromosikan oleh Panduanseringkaliberlawanandengananalisadanrekomendasiyangdiberikannya.LingkupPanduanadalahkebijakanpajakcukaiASEANhendaknyamemfasilitasi ikliminvestasididalamKomunitas Ekonomi ASEAN (AEC). Iklim ini tentunya melibatkan pula tenaga kerja yang sehat. Jikapemerintah akanmengikuti saran di Panduan, kemenarikan investasi di wilayah ini dapat rusak olehpenggunaantembakau.Baik Panduan dan Pedoman sama-samamengakui bahwa pemerintahmemiliki hak kedaulatan untukmenentukan danmenetapkan kebijakan-kebijakan perpajakan yang berlaku di negaramasing-masing.Hampir semua ahli ekonomi pun sepakat dengan lingkup Panduan yang mengatur bahwa kebijakanpajakcukaihendaknyamembantumemfasilitasialokasisumberdayayangefisien.Agarbisamencapaihal ini, kebijakan pajak cukai hendaknya dapat memperbaiki eksternalitas yang terkait denganpenggunaan tembakau. Mengikuti rekomendasi dalam Panduan yang berhubungan dengan produk-produk tembakau justru akan menyebabkan hal ini tidak tercapai—alokasi sumber daya tidak akanefisiendikarenakanolehkegagalanuntukmemperbaikieksternalitasterkaitdenganmerokok.IsupenyelarasanpajakadalahsalahsatutopikutamadalamPanduanyangmembahasnyaseperti seseorangdengangejalaschizophrenia.Disatusisi, Panduaninimenekankanberulangkalibahwapem- bentukkanAECtidakberartibahwanegara-negara anggotaharusbergerakmenujuharmonisasipajak lintasnegaraASEANdantidakperlumenyesuaikan tingkatpajakcukai.Disisilain,analisadan contoh-contohyangdisampaikannyamendukung harmonisasipajak.Contoh,halaman64Panduanme-

Dokumen ini berfungsi lebihsebagai suatu alat untukmempromosikan ketertarikankhusus daripada sebagai alatuntukmembantupemerintah.

Penyelarasan pajak membantunegara-negara anggota Uni Eropayang baru dan belumberkembanguntukmengadopsi kebijakan pajaktembakau yang pro-kesehatanyang mengendalikan tingkatmerokok dan menghasilkanpenerimaan pajak yang sangatdiperlukan.

nyatakan bahwa perbedaan pajak dan harga pada negara-negara anggota merangsang terjadinyaperdagangan tembakauyang ilegal, yangmana tentunyahal inimelemahkanpenerimaankeuntunganuntukpemerintah.Perlawanan Panduan terhadap harmonisasi pajak ini mengejutkan karena telah adanya buktikeberhasilandaripendekataniniyaituyangdilakukandiUniEropa.Penaikkanpajak(diberikansebutansebagai “kejutan pajak” oleh Panduan ini) di wilayah bagian timur Uni Eropa setelah mengadopsiketentuan-ketentuan pajak tembakau Uni Eropa tidak menyebabkan melemahnya penerimaankeuntunganbagipemerintah,namunmalahanmembantuanggota-anggotaUniEropayangbaruuntukmengadopsi kebijakan tembakaupro-kesehatan5 yangmengendalikan tingkatmerokokdan, saat yangbersamaan,menghasilkanpenerimaanpajakyangmemangsangatdibutuhkan.6Panduaninimenyebutkandiperlukannyakebijakanpajakyangseimbangagardapatmenghindaripeningkatanpajakcukaisecaratajam,karenahalinidapatmemicukemunculandanpertumbuhanperdaganganile-gal.Rekomendasiinitidakmengindahkanfaktabahwabanyakkebijakanpajaktembakau,yangberhasilme-ningkatkanpendapatan/keuntungandanmengurangikonsumsi,melibatkanpeningkatantajampadapajakyangdibicarakandisini,7bahwabanyakkasusmenunjukanpeningkatanpajakinitidakberdampaksamasekalipadaperdaganganilegal.8“Roadmap”pajaktembakauyangdipromosikanolehPanduanadalahsalahsatustrategiindustritembakauyangcukupdikenalyangmembolehkan industri tersebut untuk mengunci tingkat pajak pro-industri dan sistem-sistemperpajakandandisaatyangsamatetapmempertahankanpermintaanproduktembakauyangtinggi.9

Banyak kebijakan pajaktembakau, yang berhasilmeningkatkan pendapatan danmengurangi konsumsitembakau, melibatkanpenaikkan pajak secara tajam,yang tidak berdampak samasekalipadaperdaganganilegal.

Komentar-Komentar tentang Bab 4 Panduan yang mengurusi produk-produktembakauPanduaninitidakmengindahkankomitmen-komitmennegara-negarakepadaPedomanPasal6WHOFCTC.Panduan Bab 4 memberikan rekomendasi tentang peraturan pajak cukai tembakau namunmengesampingkan fakta bahwa 180 negara anggota (termasuk seluruh anggota ASEAN kecualiIndonesia) diwajibkan untukmengimplementasikan Pasal 6WHO FCTC (pengukuran harga dan pajakuntukmengurangipermintaantembakau)sepertiyangdijelaskandalamPedomanPasal6.PanduandanPedomanPasal6menyepakatisejumlahisu.HanyaadabeberapaisuyangdisepakatiolehPedomandanPanduanterkaitpajaktembakau.Keduanyamemilihpajakadvaloremdanmendukungstrukturpajaksingletierdaripadamulti-tier.Punkeduanyamelihat sistemad valorem sebagai sesuatu yang problematic saat harga selain dari harga jual ecerandigunakansebagaidasarperhitunganpajak.Keduadokumeninitidakmenggunakanpembagianpajakdalamharga(ataupembebananpajaksebagaisuatu persentase harga) sebagai sebuah cara yang layak untukmemberikan penilaian terhadap pajakyang dibebankan, pajak cukai pajak yang diterima, dampak pajak pada harga eceran dan/atauketerjangkauanrokok.Panduan memaparkan isu keterjangkauan sebagai sebuah konsep statis, namun mendasarirekomendasi-rekomendasinyapadakonsepdinamis,yangmanatidakdidukungnya.SatuyanghalberbedaantaraPandualdanPedomanadalahtentangisuketerjangkauan.Pertama-tama,Panduanmemaparkanketerjangkauansebagaisebuahkonsepstatis,mengkalkulasikanketerjangkauanpada satu peride tertentu. Pedoman menggunakan keterjangkauan sebagai sebuah konsep dinamisdimanatrenketerjangkauandanpajak-pajaktembakaudisatunegaradiukurseiringdenganberjalannyawaktu.Hasilpenelitianmenunjukandenganjelasbahwaperubahanpadaharga/keterjangkauanlahyangmenjadifaktorpengubahperilaku,termasukperilakumerokok.10Indonesia dapat dijadikan contoh sebuah negara yang memiliki pajak tertinggi dalam halketerjangkauan. Hal ini, menurut Panduan, mendorong terjadinya perdagangan ilegal. Namun,terdapatdokumenITICyangmengklaimbahwaIndonesiamemilikitingkatpenetrasiterendahdalamhalproduk-produktembakau.Walaupun faktayangdikemukakanolehPanduanmenunjukanketerjangkauansebagai sebuahkonsepstatis,iamenggunakankonsepketerjangkauandinamissaatmengklaimbahwapeningkatanpajakyangsubstansialdinegara-negaraanggotayangberpenghasilanrendahdapatmembuatrokokmenjaditidakterjangkau dan sehingga dapat mendorong terjadinya peningkatan tajam dalam perdagangan ilegal.Oleh karena Panduan memaparkan hanya data statis pada satu periode tertentu, hal ini tidakmenunjukan bukti apapun yang bisa mendukung klaim ini. Menariknya, data Panduan menunjukanbahwa pajak cukai terkait keterjangkauan yang diukur berdasarkan nilai pendapatan relatif yang

tertinggi adalah di Indonesia, namun menurut laporan11 ITIC Indonesia memiliki tingkat penetrasiterendahdalamhalrokokilegaldiantaraseluruhnegara-negaraASEANpadatahun2013.Bruneitidaktermasukdalamanalisakunci.Panduan inimelaporkanbahwaBruneimemilikipenetrasiperdagangan ilegal tertinggidanmengklaimbahwa ketidakterjangkauan pembelian rokoklah yang mendorong terjadinya perdagangan ilegaltersebut, namun Brunei tidak disertakan dalam seluruh analisa keterjangkauan yang dilakukan diPanduan.PeringatanterhadappeningkatanpajaktembakauyangsubstansialtidakdijaminterkaitpengalamandiwilayahASEAN.Panduan ini memperingatkan bahwa jika pajak dinaikkan terlalu tinggi (tanpa menjelaskan definisi“terlalu tinggi”), maka akan terjadi penurunan besar dalam konsumsi barang yang cukainya telahdibayarkan (duty-paid) karena para konsumen akan pindah ke produk-produk bercukai rendah atauilegal, yang akan menyebabkan penurunan pajak pendapatan. Terdapat sejumlah contoh di wilayahASEANyangmenunjukanbahwabahkanpeningkatansubstansialterhadapcukaisepertiyangbaru-baruiniterjadidiFilipinaberujungpadapeningkatantinggipadapendapatanpajak.12Pengalamanyangsamajuga tercatat telah terjadi di Thailand dan Singapura. Panduan ini menggunakan Singapura untukmendemonstrasikan penerapan teori kurva Laffer, yang dimaksudkan untuk membantu dalammenetapkan pajak optimal dari perspektif pendapatan. Namun, studi kasus ini tidak membahas intipermasalahan, karena penurunan pada pendapatan pajak bukan terjadi karena pajak yang “tinggi”,namun dikarenakan oleh peningkatan rokok ilegal di pasar Singapura. 13Teori kurva Laffer tidakmenjawab isu tentang perdagangan ilegal. Setelah Singapura mengimplementasikan ketentuan danperaturan yang tepat, pasar ilegal inipun hilang,14 dan pendapatan dari pajak pun mulai meningkatkembali.Olehkarenaitu,Singapuratidakdapatdigunakansebagaicontohnegarayangtelahmencapaipuncak kurva Laffer tersebut. Sebaliknya, Singapura adalah contoh bagaimana hendaknya meresponterhadap pasar rokok ilegal—dengan penguatan peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yangmengurangi perdagangan ilegal, seperti yang disebutkan dalam Protokol WHO FCTC untukMemberantas Perdagangan Produk Tembakau Ilegal,15 dan tidak dengan cara mengurangi pajaktembakau.SingapuramenaikkankembalicukairokoknyadibulanFebruari2014,suatufaktayangtidakdisebutkanolehPanduan ini karena tidak sesuai dengan cerita yangdibuatnyamengenai “bagaimanapemerintahsuatunegarabelajaruntuktidakmenaikkanpajaklagi”.Keterjangkauanrokoktidakdidoronghanyaolehpajakrokoksaja,tetapijugaolehhargaindustri.Panduaninimenilaibahwa“negara-negaradiASEANyangmemilikitingkatpajakyangrendahseringkaliadalah negara yang paling sedikit memiliki rokok yang terjangkau”, tapi lupa menyebutkan bahwaketerjangkauan tergantung tidak hanya pada pajak namun juga pada harga yang ditetapkan olehindustri. Contohnya, menurut Panduan ini rokok paling tidak terjangkau di Myanmar, tapiketerjangkauancukairokokinihanyaberadaditengah-tengahdistribusiASEANyangmembuatpajakinimenjadi yangpaling terjangkau ke-6diwilayah ini. Ini berarti bahwaadalahbukan tentangpajaknya,tetapitentangharga/keuntunganindustriyangmembuatrokokdiMyanmartidakterjangkau.

Roadmap pajak rokok dikembangkan bekerja sama dengan industri tembakau merupakan sebuahusulanyangberbahaya,baikuntukpenerimaanpajakmaupununtukkesehatanmasyarakat.Di permukaan, Panduan dan Pedoman kelihatannya memiliki pandangan yang sama tentangpengembangan rencana peningkatan pajak tembakau seiring dengan waktu. Perbedaan mendasarantara Panduan dan Pedoman adalah tujuan yang ingin dicapai oelh rencana-rencana ini. Panduanterfokus pada penerimaan pajak dan stabilitas pasar bagi industri (fokus pada keuntungan industri),dimana tujuan Pedoman adalah untukmenurunkan keterjangkauan produk-produk tembakau seiringdengan berjalannya waktu agar dapat menurunkan tingkat konsumsi dengan tetap mencapai target-targetpenerimaanpajak(fokuspadamanfaatbagimasyarakat).Penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi pajak tembakau maka akan menghasilkan penerimaanpajak tembakau yang lebih tinggi, dan bahkan akan lebih tinggi lagi jika kenaikan pajak tersebutmerupakan sesuatu yang mengejutkan bagi industri karena dengan begitu industri tidak memilikikesempatanuntukmencaricarauntukmenghindaripembayaranpajak.Bagian“roadmap”Panduanjugamenunjukanketidakkonsistenanlainnya:PanduanmemujiFilipinaatasrencanareformasipajakjangkamenengahnya,tapidibagianlain,pihakFilipinadikritikuntukkebijakanpeningkatan pajaknya yang signifikan yangmanamenurut Panduan berakibat pada peningkatan yangtajampadaperdaganganilegal.Tahun 2007 Panduan menunjukan Roadmap Industri Tembakau16 Kementerian Perindustrian sebagaisebuah dokumen kebijakan penting yang membentuk kebijakan bea cukai pemerintah. Para pelakukesehatanmasyarakat profesionalmengutuk roadmap yang pro-industri tembakau ini karena dinilaigagalmenyertakantujuan-tujuankesehatanpemerintahdanmemperluaskontribusiindustritembakaudalamketenagakerjaandinegaraini.17NamuntetapsajaPanduanmemujiroadmaptersebutdangagaldalam mengemukakan ketidakmampuan pemerintah Indonesia untuk mengurangi pajaknya yangberlapis-lapis,suatuupayadirekomendasikanolehPanduandanjugaPasal6Pedoman.Roadmap pajak tembakau yang telah diperbarui di bulan Agustus 2015 oleh KementerianPerindustrian18 menyimpang dari rencana tahun 2007 yaitu dengan menggandakan target produksirokok dari produksi sebanyak 260 miliar batang selama 2015-2025 menjadi 524 miliar batangdirencanakan untuk diproduksi tahun 2020. Hal ini merupakan hal yang sangat berlawanan denganrangkaian prioritas pemerintah Indonesia yang telah diumumkan yang semestinya didominasi olehtujuan-tujuanterkaitkesehatanuntukperiode2015-2020.OposisiyangsangatkuatyangditunjukkanolehPanduanterhadapalokasipajaktembakausangatlahbertolakbelakangdenganrekomendasi-rekomendasiPasal6Pedoman.Panduan ini menyediakan bagian khusu untuk melawan alokasi pajak tembakau, menerjemahkanargumentasiyangterdapatdimakalah ITIC/OxfordEconomics2013.19PosisiPanduanterhadapalokasipajak tembakau berada sangat berlawanan dengan Pedoman Pasal 6 yang telah disepakati oleh 180Pihak Negara yang telah menjadi bagian WHO FCTC. Pedoman ini merekomendasikan kepada PihakNegara untuk, sesuai dengan peraturan perundangan nasional, mendedikasikan pendapatan yangditerimakepadaprogrampengendaliantembakausepertikegiatanpeningkatankesadaranmasyarakat,

promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, layanan bantuan berhenti merokok, kegiatan-kegiatanalternatif yang berdampak pada ekonomi dan kegiatan pendanaan bagi struktur-struktur dalampengendaliantembakau.Panduan ini salah dalam mengklaim bahwa sistem yang digunakan oleh industri yang dirancanguntuk mengatasi masalah perdagangan ilegal telah sesuai dendan Protokol WHO FCTC untukMemberantasPerdaganganIlegalProduk-ProdukTembakau.Panduan ini salahdalammengklaimbahwasistemyangdigunakanoleh industri tembakau,Codentify,telahmematuhi dendan ProtokolWHO FCTC untukMemberantas Perdagangan Ilegal Produk-ProdukTembakauSebuahstudiyangdiselenggarakanolehSekretariatWHOFCTCmenunjukanbahwaCodentifytidak memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Protokol tersebut, terutama persyaratanbahwa sistem penelusuran dan pencatatan dikendalikan oleh Pihak Negara yang termasuk dalamProtokol.

ApakahkualitassaranyangdiberikanolehPanduandapatdipercaya?Dalamanalisanyamengenaipengaturanpajaktembakau,Panduaninimengandalkandatadari industritembakau yang jelas memiliki kepentingan untuk mempertahankan rendahnya pajak tembakau yangberlaku.Perkiraannyatentangperdagangan ilegaldankerugiandalampenerimaankeuntunganadalahberdasarkan laporan ITICyang lainyangtelahdibantaholehsebuahkajianakademiskarena lemahnyametodologi yang digunakan, penggunaan data yang tidak dapat diandalkan, kesimpulan-kesimpulanyangbersifatbiasdanbanyaknyakesalahandanketidaktepatan.20Menilaidarikualitaslaporan-laporanITIClainnyayangbe-kerjasamadenganOxfordEconomics,21dandukunganmere-kakepadakepentingan-kepentinganindustritembakau,22pe-merintahhendaknyamempertanyakanrekomendasi-rekomendasiyangterdapatdalamPanduanini.

Pembahasan Panduanbekerjasecaraberlawanandengan praktik-praktikterbaikpengaturanpajakyang yangdiaturdalamPasal6PedomanWHOFCTC. Kelemahanutamadaribagiantentangketer- jangkauanatasproduk-produktembakauyang menawarkankonsepketerjangkauanstatisun- tukmengaburkanfaktabahwasaatinirokok menjaditerjangkaudibanyaknegara-negara ASEAN.23

Pemerintahhendaknyamempertanyakanrekomendasi-rekomendasiyangterdapatdipanduanini.

Kelemahanutamadaribagiantentangketerjangkauanatasproduk-produktembakauyangmenawarkankonsep

keterjangkauanstatisuntukmengaburkanfaktabahwarokoksaat

inimenjaditerjangkaudibanyaknegara-negaraASEAN.

SEATCAmelihatbetapapentingnyapajakcukaibagianggaranpemerintahdanmemandangnyasebagaisebuahalatuntukmencapaitujuan-tujuanekonomisdansosial.PerbedaanantaraSEATCAdanPanduanterletak pad acara untukmencapai tujuan-tujuan ini. SEATCA percaya bahwa peningkatan kesehatanpenduduk sebagai hasil dari kenaikan cukai rokok (dan alkohol) akanmenciptakan tenaga kerja yanglebih produktif, pembangungan ekonomi yang lebih cepat dan membawa kebahagiaan/mengurangipenderitaan di wilayah ini. Semakin sehat dan bahagia populasi penduduk di suatu wilayah akanmenciptakanenergyuntukmendorongkinerjaekonomiAEC.Saatini,tembakaubertanggungjawabataslebih dari 500.000 kematian per tahun diwilayah ASEAN.24 Kematian terkait tembakaumenghasilkanrusaknya produktivitas dan negara-negara ini bahkan belummenghitung berapa besar kerugian yangdideritanyasebagaiakibatdarihalini.Pasal 6 Pedoman WHO FCTC tentang pengaturan pajak tembakau secara jelas menyebutkan bahwakebijakan pajak tercantum di dalam kewajiban umum yang diatur dalam Pasal 5.3 WHO FCTC. ITICmerupakansebuahorganisasiyangdidanaidandiarahkanolehindustritembakau.Tentunyaempatdariperusahaan-perusahaantembakaunasionalutama(PMI,BAT,JTIdanITG)masukdalamdaftarsponsordan tiga diantaranya terdaftar memiliki perwakilan dalam Dewan Direksi ITIC. ITIC memiliki sejarahpanjang tentang kegiatan yang dilakukan atas nama industri tembakau. Walau ITIC meremehkanketerkaitannyadenganindustritembakaudenganmengatakanbahwamereka“didukungolehlebihdari100 sponsor korporasi”, Panduan ini menggunakan penghitungan perkiraan perdagangan tembakauilegal,yangmerupakansesuatuyangdicapaidenganbantuandariPhillipMorrisInternational.

Rekomendasi1.PemerintahhendaknyamembiasakandiridanmemenuhikewajibanmerekasepertiyangdiaturdalamWHOFrameworkConventiononTobaccoControl(FCTC),danterutamaPasal6sertaPasal5.3PedomanWHOFCTC.2.Pemerintahhendaknyamempertanyakanrekomendasi-rekomendasiyangterdapatdidalamPanduanReformasiPajakCukaiITICini.3.Pemerintahhendaknyamembuatkebijakan-kebijakanjangkapanjangyangrasionaltentangstrukturpengaturanpajaktembakaumerekadanmengawasinyasecaraberkalatermasukpulatarget-targetpajakmerekaagardapatmencapaitujuan-tujuanterkaitkesehatanmasyarakatdanfiscal.4.Nilaipajakhendaknyadiawasi,dinaikkanataudisesuaikansecaraberkala,danbilamemungkinkansecaratahunan,denganmempertimbangkanperkembanganinflasidanpertumbuhanpendapatanuntukmemastikanpengurangankonsumsiproduktembakau.5.WHOmendorongseluruhnegarauntukmengikutikebijakannon-keterlibatandenganITIC.25------------------------------------------------Pasal 5.3 WHO FCTC: “Dalam membuat dan memberlakjkan kebijakan-kebijakan kesehatan publikterkait pengendalian tembakau, Pihak Negara harus bertindak untuk melindungi kebijakan-kebijakantersebut dari kepentingan-kepentingan komersil dan lainnya yang dimiliki oleh industri tembakausebagaimanadiaturdalamperaturanperundangannasional.”

Referensi1InternationalTaxandInvestmentCenter(ITIC).(2015).ASEANExciseTaxReform:AResourceManual.AsiaPacificTaxForum,Indonesia.Dapatdilihatdihttp://iticnet.org/images/ASEANExciseTaxReformManual.pdf2ITICmeluncurkanASEANTaxExciseManualedisiBahasaIndonesia,22September2015.Dapatdilihatdihttp://www.iticnet.org/news-item/itic-launches-indonesian-edition-of-asean-excise-tax-manual3ITICbertemudenganpejabatFilipina,30September2015.Dapatdilihatdihttp://www.iticnet.org/news-item/itic-meets-with-philippines-officials4WorldHealthOrganizationFrameworkConventiononTobaccoControl.(October2014).GuidelinesforImplementationofArticle6oftheWHOFCTC:PriceandTaxMeasurestoReducetheDemandforTobacco,adoptedbytheConferenceofthePartiesatitssixthsession(decisionFCTC/COP6(5).Tersediadihttp://who.int/fctc/treaty_instruments/Guidlines_Article_6_English.pdf5EvanBlecher,HanaRossandMichalStoklosa.(2012).LessonsLearnedfromCigaretteTaxHarmonizationintheEuropeanUnion.TobControl2013;doi:10.1136/tobaccocontrol-2012-050728.6EvanBlecher,HanaRossandMariaE.Leon.(2012).CigaretteAffordabilityinEurope.TobControl2013;doi:10.1136/tobaccocontrol-2012-050575.Tersediadihttp://tobaccocontrol.bmj.com/cgi/content/abstract/22/4/e6?etoc7CampaignforTobaccoFreeKids.(2015).ComprehensiveTobaccoPreventionandCessationProgramsEffectivelyReduceTobaccoUse.Tersediadihttps://www.tobaccofreekids.org/research/factsheets/pdf/0045.pdf;diaksespada10/2/20158CampaignforTobaccoFreeKides.Resources:TaxationandPrice.TobaccoTaxSuccessStories.Tersediadihttp://global.tobaccofreekids.org/en/resources/by_issue/taxation_price/9RossH.andTescheJ.(2015).PelemahanGovernmentTaxPolicies:CommonStrategiesemployedbytheTobaccoIndustryinResponsetoIncreasesinTobaccoTaxes.DibuatuntukEconomicsofTobaccoControlProject,SchoolofEconomics,UniversityofCapeTowndanTobacconomics,HealthPolicyCenter,InstituteforHealthResearchandPolicy,UniversityofIllinoisatChicago.Tersediadihttp://tobaccoecon.org/publications/reports/10InternationalAgencyforResearchonCancer.(2011).IARCHandbooksofCancerPrevention-Tobacco,vol.14,EffectivenessofTaxandPricePoliciesforTobaccoControl,Lyon,Perancis.Tersediadihttp://www.iarc/fr/en/publications/pdfs-online/prev/handbook14/handbook14.pdf11InternationalTaxandInvestmentCenterandOxfordEconomics.(September2014).Asia-14IllicitTobaccoIndicator2013.Tersediadihttp://www.pmi.com/eng/tobacco_regulation/illicit_trade/Documents/Asia-14%20Illicit%20Tobacco%20Indicator%202013.pdf12RegaldoC.922December2015).SinTaxCollectionExceedsGov’tTarget.Rapplet.Tersediadihttp://www.rappler.com/business/46332-sin-tax-collection-exceeds-government-target13SingaporeCustoms.AnnualReport2003/2004;2005/2006.14SingaporeCustoms.Newsletter,Issue22,January/February2013.15WorldHealthOrganization.(2014).SecretariatStudyoftheBasicRequirementsoftheRackingandTracingRegimetobeEstablishedinaccordancewithArticle8oftheProtocoltoEliminateIllicitTradeinTobaccoProducts.WHOWhitePaper,2014.16KementerianPerindustrian.(2007).RoadmapIndustriHasilTembakau(IHT),KesepakatanHasilTembakau.DirektoratJenderalIndustriPertaniandanKimia,KementerianPerindustrian,Jakarta,RepublikIndonesia.17HurtRD,ElbertJO,AchadiA,CroghanIT.(2012).RoadmaptoaTobaccoEpidemic:TransnationalTobaccoCompaniesInvadeIndonesia.TobControl.2012May;21(3):306-12.Doi:10.1136/tc.2010.036814.Epub2011Aug18.18KementerianPerindustrian.(2015).KeputusanNo.63/M-IND/PER/8/2015.KementerianPerindustrian,RepublikIndonesia.

19InternationalTaxandInvestmentCenter.(2013).AreEarmarkedTaxesonAlcoholandTobaccoAGoodIdea?EvidencefromAsia.InternationalTaxandInvestmentCenter(ITIC),Washington,DC.20HanaRoss.(20May2015.Failed:ACritiqueoftheITIC/OEAsia-14IllicitTobaccoIndicator2013.Bangkok,SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance(SEATCA).Tersediadihttp://seatca.org/dmdocuments/Asia%2014%20Critique_Final_20May2015.pdf21SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance.(June2014).Asia-11IllicitTobaccoIndicator2012:MoreMyththanFact.Bangkok,SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance(SEATCA).Tersediadihttp://seatca/org/dmdocuments/ITIC%20report_more%20Myth%20than%20Fact_2%20July%202014.pdf22TobaccoTactics.InternationalTaxandInvestmentCenter.Tersediadihttp:www.tobaccotactics.org/index.php/International_Tax_and_Investment_Center23SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance.(May2014).TobaccoTaxesandPricesinASEAN:AnOverview,SoutheastAsiaInitiativeonTobaccoTax(SITT),Bangkok,SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance(SEATCA).Tersediadihttp://seatca.org/dmdocuments/ASEAN%20Tobacco%20TaxPrice_Summary_May14%20Final.pdf24YenLian,TandDorotheo,U.(September2014).TheASEANTobaccoControlAtlas,Chap2,SecondEdition,Bangkok,SoutheastAsiaTobaccoControlAlliance(SEATCA).Tersediadihttp://seatca.org/dmdocuments/2nd%20Edition_The%20ASEAN%20Tobacco%20Control%20Atlas_Final%20Version.pdf25JamieDoward.(16May2015).FormerUKTaxChiefunderFireforJoiningSmokingLobbyists.TheGuardian.Tersediadihttp://www.theguardian.com/business/2015/may/16/uk-tax-chief-smoking-health-dave-hartnett-tobacco-hmrc