PELATIHAN JARINGAN KOMPUTER LANfrdaus/PenelusuranInformasi/tugas2/data/hptkPengabdian01.pdfLAPORAN...

23
LAPORAN AKHIR PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) PELATIHAN JARINGAN KOMPUTER LAN (Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM) Oleh: Muhammad Zunaidi 0110087702 (Ketua) Ishak 0120026903 (Anggota) Saniman 0101066601 (Anggota) Ahmad Fitri Boy 0104058001 (Anggota) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK TRIGUNA DHARMA M E D A N 2012

Transcript of PELATIHAN JARINGAN KOMPUTER LANfrdaus/PenelusuranInformasi/tugas2/data/hptkPengabdian01.pdfLAPORAN...

1

LAPORAN AKHIR PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M)

PELATIHAN JARINGAN KOMPUTER LAN(Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM)

Oleh:

Muhammad Zunaidi 0110087702 (Ketua)Ishak 0120026903 (Anggota)Saniman 0101066601 (Anggota)Ahmad Fitri Boy 0104058001 (Anggota)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTERSTMIK TRIGUNA DHARMA

M E D A N2012

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jaringan komputer memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna komputer. Dengan

adanya jaringan komputer transformasi data antar komputer bisa dikerjakan dengan mudah

dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas

menjadi lebih tinggi.

Sistem jaringan komputer untuk sekolah ini tidak harus mutlak dilaksanakan di setiap

sekolah. Namun, bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan jaringan komputer dengan

memperhatikan kebutuhan dan keterbatasan sekolah. Beberapa materi dimungkinkan

bermanfaat untuk pengembangan jaringan komputer di sekolah yang meliputi:

1. Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah.

2. Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah.

3. Implementasi jaringan komputer sekolah.

4. Jaringan internet dan intranet untuk sekolah.

Dengan demikian pelatihan sistem Jaringan komputer LAN kepada siswa SMK TI yang

merupakan sumber daya terpelajar yang dimiliki sekolah diharapkan mereka nantinya akan

dapat mendesain mengelola, dan memperbaiki dan memelihara sistem jaringan komputer

LAN di sekolah mereka.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Bagaimana agar siswa dapat memahami lebih mendalam lagi pengetahuan tentang

Jaringan Komputer LAN dan sekaligus untuk persiapan ujian kompetensi.

2. Bagaimana agar siswa-siswi dapat mendesain jaringan komputer LAN, mengelola

jaringan, dan dapat mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan nantinya.

C. Tujuan Program

Tujuan Program kegiatan penelitian ini adalah:

1. Siswa dapat menguasai membangun jaringan komputer LAN sehingga mereka dapat

bermanfaat bagi sekolah.

2. Memberikan bekal yang berarti agar siswa –siswi dapat lulus ujian kompetensi dengan

hasil yang lebih baik.

D. Luaran Yang Diharapkan

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa

khususnya siswa SMK TI Wilayah I PAB Lubuk Pakam dan umumnya pihak sekolah

tentang bagaimana sebenarnya jaringan komputer LAN dan pemanfaatan apa saja yang

dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer. Sehingga pengetahuan tentang

jaringan komputer tidak hanya diberikan untuk siswa agar dapat lulus ujian kompetensi

melainkan dapat juga diaplikasikan didalam belajar mengajar maupun dalam sistem

administrasi sekolah .

E. Kegunaan Program

1. Untuk Diri Sendiri

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk merangsang minat dan

meningkatkan kreativitas sebagai dosen dalam pengabdiannya kepada masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dosen terhadap masalah-masalah

yang sedang terjadi di masyarakat, dan memperdalam penghayatan terhadap peran dosen

di masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, hasil laporan pengabdian ini dapat

menjadi masukan kepada negara.

2. Untuk Masyarakat

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa khususnya

dan pihak sekolah pada umumnya. Untuk mengaplikasikan sistem jaringan komputer

didalam administrasi maupun dalam sistem belajar mengajar di sekolah.

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

SMK PAB 7 Lubuk Pakam semakin pesat seiring kemajuan zaman yang menuntut lembaga

pendidikan komitmen dalam memberikan bekal ilmu kepada putra-putri harapan keluarga,

bangsa dan agama. SMK PAB 7 Lubuk Pakam bertekad untuk mengembangkan keilmuan dan

membentuk akhlak Al-Karimah yang bernuansa kepada kompentensi lulusan dengan 4 profilnya,

sebagai berikut ; keilmuan, kebangsaan, keterampilan dan keislaman.

SMK TI PAB 7 Lubuk Pakam yang lahir pada tahun 2008 genap berusia 3 tahun. Dengan

usia yang relative muda ini kami mendidik siswa-siswi dengan keseimbangaan kemampuan

antara intelektual emotional dan spiritual quotion, hingga dapat melahirkan lulusan yang

”UNGGUL DALAM PRESTASI, ANGGUN DALAM PERILAKU dan AMAL YANG ILMIAH”.

VISI

Menjadi sekolah kejuruan yang Unggul dalam prestasi di bidang teknologi informasi dan

Anggun dalam berperilaku serta Amal yang Ilmiah.

MISI

1. Melaksanakan pendidikan kejuruan yang berkarakter kebangsaan dan kewirausahaan yang

relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan masyarakat.

2. Membina kerjasama dengan potensi pengembangan sumberdaya manusia, inovasi tepat guna,

dan kemajuan dunia usaha dan masyarakat.

3. Menyelenggarakan kegiatan yang memadukan antara teknologi informasi dengan keimanan yang

akan bermuara pada amal Bakti manusia

BAB III

METODE PENDEKATAN

Hakikatnya sebuah usaha pasti membutuhkan kerja keras dalam menjalankannya, dalam

hal ini bagaimana usaha dan tehnik mendekati masyarakat pendidikan tersebut. Jika ditinjau

secara psikologi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi pola dan sistem

yang ada agar mereka dapat menerima dengan baik dan positif terhadap kegiatan pengabdian

yang kami lakukan.

Hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh

dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih

proporsional apabila kita mengetahui pendekatan yang diterapkan.

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus ditentukan dengan jelas

pendekatan/desain pendekatan apa yang akan diterapkan, Sebelum pelaksanaan maka dalam hal

ini perlu ditentukan tentang rancangan pendekatan yang dapat diartikan sebagai strategi

mengatur latar (setting) penelitian, agar memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan

karakteristik variable dan tujuan penelitian.

Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan

mengenai pendekatan, desain ataupun metode pendekatan yang akan diterapkan. Tidak semua

obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan

pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti

tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan,

atau bahkan mungkin menggabungkannya.

Misalnya dengan observasi, wawancara atau mengumpulkan data-data, gambar dan

informasi tertentu yang dapat disimbolkan sebagai dinamika interaksi sosial dengan melakukan

pertukaran pengalaman, yang pastinya memiliki perbedaan secara sosial. Teknik kualitatif

dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, yaitu dengan membuat Sistem Jaringan

Komputer yang dapat membuat sistem informasi dan kegiatan administrasi yang baik.

Dalam hal ini bagaimana menetapkan tekhnik pendekatan yang kami lakukan

terhadap Sekolah SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam. Adapun metode pendekatan yang

digunakan dalam penelitian yang dilakukan untuk mengadakan Pelatihan Jaringan Komputer

LAN adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu salah satu tehnik pendekatan

untuk mendapatkan informasi yang selengkap mungkin, karena objek penelitian disini memiliki

karakteristik dan kebutuhan objek yang diperlukan di Sekolah.

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini secara keseluruhan dilaksanakan

selama 1 hari penuh dimulai dari jam 08.00 s/d 17.00 tanggal 07 07 Nopember 2012.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah di SMK TI PAB Wilayah I

Lubuk Pakam.

B. Tahapan Pelaksanaan.

1. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari, dengan dimulai dengan

sosialisasi pentingnya Jaringan Komputer LAN, persiapan sarana untuk jaringan komputer

LAN dengan bekerjasama dengan Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan pelatihan jaringan

komputer LAN bagi siswa-siswi SMK TI PAB, Kegiatan ini tidak tertutup hanya kepada

para siswa saja, tetapi juga para para guru dan civitas yang ada di sekolah tersebut.

Di Laboratorium disediakan 8 buah PC yang sudah diinstalasi dengan windows xp.

Adapun Jadwal Pelaksanaan pengabdian tersebut adalah :

No Kegiatan Pelaksana

C. Instrumen Pelaksanaan.

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan

digunakan, maka instrumen pelaksanaan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini adalah

menggunakan teknik pengumpulan data yang dengan analisis dokumen, observasi dan

wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan ini diperlukan cara-cara atau teknik

pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Instrumen

pelaksanaan digunakan untuk mengumpulkan data dalam pendekatan kualitatif pada umumnya

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut,

maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.

1. Observasi

Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ketempat-tempat terkait, yaitu SMK TI

PAB Wilayah I Lubuk Pakam Medan. Dengan Pedoman observasi yang berisi mengenai gambaran

nyata yang akan dijadikan objek penelitian diantaranya adalah bagaiman kondisi dari SMK TI PAB I

Lubuk Pakam.

2. Wawancara

Teknik wawancara sering juga disebut dengan interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan

pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari terwawancara. Penulis melakukan

1 Pembukan oleh Kepala sekolah Kepala Sekolah

2 Menyampaikan maksud dan tujuan pelatihan dengankepala sekolah dan civitas sekolah Ketua Tim

3 Mempersiapkan sarana dan fasilitas komputer Anggota Timdan Petugas Lab

4 Pelatihan jaringan komputer Ketua danAnggota Tim

5 Evaluasi dan monitoring Ketua danAnggota Tim

6 Pelaporan Ketua danAnggota Tim

wawancara kepada Kepala Sekolah, siswa-siswi, para pegawai di SMK TI PAB I Lubuk Pakam.

Dengan pedoman wawancara yang bersifat umum, tidak terlalu terinci. Pedoman tersebut berisi

tentang aspek atau dimensi-dimensi yang berkaitan dengan pengelolaan sistem jaringan untuk

informasi dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Peneliti tidak menentukan urutan pertanyaan

secara ketat, pertanyaan akan dikembangkan sesuai dengan jawaban yang diberikan subjek

penelitian.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul

penelitian ini dari lokasi yang diteliti, yaitu SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam.

D. Rancangan dan Realisasi Biaya1. Kesekretariatan Pembuatan proposal dan surat menyurat = Rp. 100.000,- Pembuatan Modul @Rp. 25.000,- x 2 buah = Rp. 50.000,-

- Modul Jaringan Komputer- Modul Windows Server 2003

Fotocopy modul untuk dibagi kesiswa30 eksemplar @25 lembar permodul25 x 2 modul x @Rp. 150 x 30 eks x 50 = Rp. 225.000,-

2. Komunikasi Voucher 20 ribu = Rp. 21.000,-

3. TransportasiTransportasi dalam Pelaksanaan Penelitianke lokasi selama 1 minggu (6 kali x @Rp. 50000,- = Rp. 300.000,-

4. Dokumentasi = Rp. 86.500,-5. Uang Makan = Rp. 200.000,-

Jumlah = Rp. 982.500,-

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pendahuluan

Jaringan komputer LAN memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna komputer. Adanya

jaringan komputer transformasi data antar komputer bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat.

Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas menjadi lebih

tinggi. Teknologi komputer sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Sebagian

besar sekolah memiliki komputer untuk mempercepat proses kerja administrasi dan akademik.

Bahkan sudah ada yang memanfaatkan tekonologi komputer untuk mendukung proses

pembelajaran. Komputer dijadikan media untuk menyampaikan konsep keilmuan menjadi lebih

menarik dan mudah diterima oleh murid. Tidak hanya itu saja, saat ini sudah banyak sekolah

yang memiliki jaringan komputer yang mengintegrasikan jaringan lokal ke jaringan intranet dan

internet. Bahkan sampai teknologi telepon selular difungsikan untuk proses pembelajaran dan

layanan sekolah kepada orang tua dan masyarakat di luar sekolah. Sistem jaringan komputer

untuk sekolah ini tidak harus mutlak dilaksanakan di setiap sekolah. Namun, bisa dijadikan

referensi untuk mengembangkan jaringan komputer dengan memperhatikan kebutuhan dan

keterbatasan sekolah. Beberapa materi dimungkinkan bermanfaat untuk pengembangan jaringan

komputer di sekolah yang meliputi:

- Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah.

- Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah.

- Implementasi jaringan komputer sekolah.

- Jaringan internet dan intranet untuk sekolah.

2. Pengertian dan Model Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok hardware seperti PC, printer, dan peralatan lain yang

terhubung satu sama lain dan masing-masing terjadi interaksi komunikasi.

Gambar di bawah adalah contoh jaringan komputer di sekolah yang terhubung ke internet

dengan sebuah komputer server di dalamnya.

Secara umum ada 2 jenis model jaringan, yaitu model peer-to-peer dan model client/server.

Jaringan komputer model peer-to-peer umumnya melibatkan urang dari 10 komputer (station).

Sistem jaringan ini tidak memiliki pengendali konsep keamanan jaringan. Keamanan tergantung

pada masing-masing komputer yang

terhubung ke jaringan. Masing-masing komputer memiliki derajat yang sama,dan masing-masing

bisa saling berbagi-pakai (share) sumber daya seperti aplikasi, folder, printer, cd-rom, dan

peralatan lain.

Gambar 2. Jaringan komputer model peer-to-peer

Jaringan komputer model client/server melibatkan komputer (station) dengan jumlah tak,

memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan pengendaliannya terpusat pada komputer

server. Derajat masing-masing komputer yang terhubung kejaringan diatur oleh komputer server.

Dalam jaringan model ini setiap komputer juga bisa melakukan sharing sumber daya.

Gambar 3. Jaringan komputer model client/server

Dari dua model jaringan komputer di atas dapat diimplementasikan di sekolah. Pemilihan model

jaringan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan sekolah. Di bawah ini tabel

perbandingan model jaringan peer-topeer dan client/server.

Tabel 1. Tabel perbandingan jaringan model peer-to-peerdengan client/server

3. Komponen-komponen Jaringan

Sebuah jaringan komputer memiliki beberapa komponen antara lain:

computer

- Kabel yang menghubungkan antar komputer. Apabila jaringan komputer menggunakan

teknologi nirkabel harus memiliki media penghubung antar komputer dengan wireless

access point.

- Network Interface Card (NIC) yang dipasang pada masing-masing komputer.

- Switch digunakan untuk mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. Hub

juga bisa digunakan untuk menggantikan posisi switch. Namun kualitas transmisi data

masih lebih baik menggunakan switch.

- Software untuk mengatur sistem jaringan pada masing-masing komputer.

- Server apabila diperlukan sistem jaringan yang terkendali.

4. Kabel Jaringan

Kabel jaringan yang umum dipakai ada 2 jenis. Jenis yang pertama adalah twistedpair atau

dikenal dengan 10BaseT. Kabel ini seperti kabel telepon tetapi memiliki 8 kawat yang dipilin

menjadi 4 pasang. Jenis kabel kedua adalah thin-coax yang dikenal dengan 10Base2. Kabel ini

menyerupai kabel coaxial yang biasa digunakan untuk menghubungkan video recorder dengan

TV. Dari 2 jenis kabel di atas yang sering digunakan adalah kabel 10BaseT. Kabel 10BaseT

memiliki kualitas transmisi data sekaligus mudah dalam penanganan kerusakan jaringan. Kabel

10BaseT dihubungkan dari komputer ke switch atau hub.

Apabila dalam jaringan terdapat 5 buah komputer, maka diperlukan 5 utas kabel

10BaseT. Masing-masing komputer secara individual terhubung ke switch atau hub sehingga

membentuk jaringan dengan topologi star.

Apabila menggunakan kabel 10BaseT, maka beberapa komponen lain yang

diperlukan adalah:

- Konektor/sepatu kabel yang dikenal dengan RJ-45.

- Cat5e patch panel dan wall outlet yang digunakan sebagai terminal kabel penghubung

antara ruang dalam sekolah ke pusat jaringan.

- Wall mounted cabinet yang digunakan untuk melindungi terminal kabel.

5. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card sering disebut dengan network card atau LAN card. NIC

menghubungkan sistem komputer dengan kabel jaringan sehingga terbentuk sistem jaringan

komputer. Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki NIC. Network card yang

umum dipakai adalah tipe 10/100 NICs yang beroperasi antara 10Mbps sampai 100Mbps.

Komputer yang terhubung ke jaringan dengan teknologi nirkabel harus menggunakan wireless

card.

6. Hub dan Switch

Hub adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer dan perlatan lain dalam

jaringan. Fungsi hub yaitu untuk mengarahkan informasi dalam jaringan sehingga sampai ke

tujuan. Namun untuk mendapatkan kualitas transformasi data yang baik dapat digunakan switch

untuk menggantikan hub. Hub dan switch memiliki persamaan fungsi untuk mengarahkan

informasi dalam

jaringan. Namun switch memiliki nilai lebih dibandingkan hub. Dengan switch masing-masing

koneksi mendapatkan bandwidth yang tetap dan beroperasi dengan kecepatan penuh. Berberda

dengan hub, bandwidth dibagi untuk setiap koneksi, sehingga printer, dan peralatan lain dalam

jaringan akan mengalami proses transmisi data yang lambat. Bahkan bisa menyebakan terjadi

colision (tabrakan) data dalam jaringan dan berkakhir dengan rusaknya data.

7. Desain Jaringan Komputer di Sekolah

Untuk membangun jaringan komputer di sekolah beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

- Kebutuhan sekolah, merupakan pertimbangan pertama yang bisa dijadikan patokan

pengembangan jaringan komputer. Sejauh mana kebutuhan sekolah perlu diadakannya

jaringan komputer sehingga nantinya bisa digunakan semaksimal mungkin.

- Anggaran biaya, merupakan pertimbangan kedua yang mendukung terciptanya sebuah

jaringan komputer di sekolah. Kebutuhan jaringan komputer yang komplek dan luas tentunya

memerlukan biaya yang besar. Sebaiknya pembangunan jaringan komputer dilakukan sedikit

demi sedikit agar tidak terjadi pemborosan biaya.

- Model jaringan, adalah tahap perencanaan pengambangan jaringan komputer di sekolah.

Model jaringan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah membuat sistem jaringan bisa

digunakan lebih efektif.

- Komponen jaringan, adalah tahap implementasi jaringan komputer.

Pemilihan komponen jaringan harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang meliputi bentuk

bangunan, tata letak bagunan/ruang, jarak antar bangunan, dan kemudahan pengembangan pada

masa berikutnya.

Gambar di atas adalah contoh stuktur jaringan komputer di sekolah yang melibatkan beberapa

komponen jaringan baik yang menggunakan kabel maupun

nirkabel. Dari struktur di atas dapat disederhanakan menjadi seperti gambar di bawah.

Gambar 14. Struktur jaringan komputer sekolah yang disederhanakan

Dari gambar di atas semua ruang kelas dan ruang lain terhubung kejaringan dan berpusat pada

satu sentral jaringan. Sentral jaringan menghubungkan jaringan sekolah ke jaringan internet

melalui sebuah server gateway yang dilengkap dengan modem/router. Selain itu sentral jaringan

juga memberikan fasilitas server yang memiliki sumberdaya yang bisa digunakan bersama-sama

seperti file, scanner, dan printer.

Sentral jaringan komputer bisa di desain seperti gambar di atas. Sentral jaringan memiliki satu

atau lebih server yang bisa dimanfaatkan oleh komputer di dalam jaringan dan koneksi internet

yang bisa diakses melalui jaringan lokal.

Gambar di atas adalah contoh memanfaatkan sumber daya printer yang ada pada sebuah

komputer. Apabila komputer yang terpasang printer tidak terhubung ke jaringan, maka hanya

komputer yang memiliki printer yang bisa mencetak. Agar komputer lain bisa memanfaatkan

printer yang ada pada sebuah komputer, maka komputer yangg terpasang printer harus

digubungkan dengan jaringan dan membagi (sharing) printer. Kelemahan model ini apabila

komputer yang terpasang printer mengalami gangguan atau tidak aktif, maka pengguna komputer

lain dalam jaringan tidak bisa memanfaatkan printer.

Untuk mengatasi kendala pada masalah sebelumnya, maka setiap printer, scanner atau peralatan

lain yang sekiranya bisa digunakan oleh komputer lain dalam jaringan, maka printer atau

secanner dihubungkan langsung ke jaringan. Agar printer atau scanner bisa dipasang langsung ke

jaringan, maka printer atau scanner harus diberikan alamat atau IP address dengan menambahkan

modul network printer atau network scanner.

Untuk desian laboratorium komputer bisa dikembangkan seperti gambar di atas. Tata letak

komputer bisa disesuaikan dengan ruangan dan kenyamanan belajar.

Apabila kondisi ruang terlihat rapi maka teknologi jaringan nirkabel adalah

pilihan yang tepat. Dengan wireless network juga bisa memudahkan guru dalam berpindah-

pindah kelas atau ruangan tanpa putus dari jaringan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai Pelatihan Jaringan

Komputer LAN, maka kesimpulan yang dapat diambil dari rangkaian kegiatan penelitian yang

sudah dilakukan adalah :

1. SMK PAB 7 Lubuk Pakam merupakan salah satu Sekolah yang ingin meningkatkan sistem

administrasi dan sistem pembelajarannya dengan mengaplikasikan sistem jaringan komputer.

2. Respon kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi sangat antusias, semuanya tercermin

dengan adanya komunikasi timbal balik dengan para siswa dan seluruh civitas sekolah

sampai dengan akhir kegiatan penelitian.

3. Minimnya pengetahuan civitas sekolah tentang komputer jaringan sehingga sebelum

mengenalkan sistem jaringan komputer, terlebih dahulu mereka diajarkan bagaimana dasar-

dasar jaringan komputer.

4. Tidak semuanya siswa memiliki pola pemikiran yang cepat tanggap dalam belajar, terutama

pemahaman tentang jaringan komputer, mungkin dikarenakan adanya banyak faktor.

Sehingga dibutuhkan kecerdasan dari kami sebagai pelatih untuk menciptakan suasana

komunikasi yang sederhana dengan menggunakan redaksi bahasa yang mudah dimengerti.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan selama kegiatan penelitian Pelatihan jaringan

komputer LAN adalah:

1. Diharapkan kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu upaya merangsang minat dan

meningkatkan kreativitas mahasiswa. Sehingga dengan adanya kegiatan penelitian tersebut,

dapat menjadi wadah dan wahana memperkaya dan mematangkan ilmu didalam bidang

jaringan komputer.

2. Diharapkan kepada para ilmuan dan pemerintah setempat agar memberikan sosialisasi atau

penyuluhan terhadap penyesuaian dan peningkatan taraf ilmu pengetahuan dibidang

komputer jaringan LAN serta manfaat-manfaatnya.

3. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat menggunakan jaringan komputer dengan baik

dan dimanfaatkan untuk sistem administrasi sekolah maupun dalam proses belajar mengajar,

sehingga dapat dijadikan sebagai sarana dan fasilitas yang efisien, efektif dan akurat.