Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 : ORASI ...biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara...

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Mei 2015/ Volume 227 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Ahsan S, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at ORASI ILMIAH GURU BESAR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Rabu, 13 Mei 2015 Prof. Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MS Guru Besar Tetap Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan Prof. Dr. Ir. Fransisca Rungkat Zakaria, M.Sc Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan The University of British Columbia (UBC) Canada mengadakan kegiatan program “Summer Course” tahun 2015. Kegiatan summer course dilaksanakan selama satu bulan, yakni 4‐29 Mei 2015. Sebanyak 32 orang mahasiswa UBC Canada diterima oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi, Senin (4/5) di Ruang Sidang Rektor Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor. Dalam sambutannya, Prof. Anas Miftah Fauzi mengatakan, kerjasama summer course dengan UBC Canada harus terus ditingkatkan untuk memperkuat kelembagaan, terutama bidang riset dan pendidikan. Harapannya mahasiswa dari UBC Canada dapat tukar menukar ilmu pengetahuan, sehingga kedua belah pihak bisa saling mendapat manfaat. Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi SPs IPB, Dr. Nunung Nuryartono menjelaskan, “Kegiatan ini merupakan tahun kedua dimana mahasiswa UBC Canada datang ke Bogor (IPB) bersama‐sama belajar dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama UBC Canada dengan IPB, memberikan pemahaman lebih dari mahasiswa UBC Canada tentang Indonesia, dan harapannya sebaliknya ada mahasiswa Indonesia yang bisa datang dan mau belajar di UBC Canada”. Dosen UBC Canada, Dr. Christopher Bennett mengatakan, mahasiswa UBC Canada yang berjumlah 32 orang akan dibagi lima kelompok. Mereka akan belajar dan berkunjung ke desa‐desa binaan IPB di 17 desa lingkar kampus, di sana mereka akan mengunjungi tempat‐tempat seperti perikanan, peternakan, pertanian, tanaman obat keluarga, dan produk‐produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kemudian diakhiri dengan kuliah, dimana mahasiswa dari UBC Canada akan presentasi setelah belajar dan melihat desa‐desa binaan IPB. (Awl) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJKN Kemenkeu RI) menyelenggarakan “DJKN Goes to Campus”, Kamis (7/5). Acara yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor ini, mengusung tema “Peran Strategis Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Perekonomian Indonesia”. Wakil Dekan FEM IPB bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Lukman Mohammad Baga mengatakan, wawasan mengenai apa saja kekayaan negara dan bagaimana pengelolaannya dalam menunjang perekonomian negara merupakan sebuah urgensi bagi warga Indonesia termasuk para akademisi. Selain itu, mahasiswa sebagai kontrol sosial dalam berbagai proses pengelolaan kekayaan negara tersebut tentu membutuhkan bekal berupa wawasan dalam bentuk transparansi yang difasilitasi oleh lembaga terkait. Beberapa pembicara yang hadir dalam acara ini diantaranya Kepala Sub Direktorat Barang Milik Negara (BMN) II, Asep Suryadi; Nuning Sri Rejeki Wulandari selaku Tenaga Pengkaji Harmonisasi Kebijakan; dan Kepala Seksi KND II C Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Sri Yuwono Hari Sarjito. Nuning Sri Rejeki menyampaikan bahwa sosialisasi seperti ini penting untuk dilaksanakan guna memperkenalkan tugas, fungsi, dan pelayanan DJKN. Menurutnya, sivitas IPB dengan segenap animonya akan berpotensi untuk lebih memahami mengenai pengelolaan kekayaan negara. “Terdapat dua istilah yang dikenal yakni kekayaan negara dan keuangan negara, dimana kekayaan negara dikategorikan menjadi tiga diantaranya kekayaan yang dikuasai, kekayaan yang dimiliki, dan kekayaan yang dipisahkan. Hal ini perlu diketahui oleh para mahasiswa dan akademisi guna menjalankan fungsinya demi perekonomian negara yang lebih baik,” papar Nuning. (NRA) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Goes to Campus Puluhan Mahasiswa UBC Canada Belajar di Desa Lingkar Kampus IPB Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 : Waktu: 15 Mei 2015, Pukul 09.00 ‐ 11.00 WIB Materi: “Dzikir dan Doá Mustajab” Pembicara: Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc.Agr Tempat Pendaftaran: Sekretariat DKM, Lantai Dasar Masjid Al-Hurriyyah IPB Contact Person : Sdr. Abdul Basir (0858 1034 5684)

Transcript of Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 : ORASI ...biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara...

Page 1: Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 : ORASI ...biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015...Sebanyak 32 orang mahasiswa UBC Canada diterima oleh Wakil Rektor Bidang

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Mei 2015/ Volume 227

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah

Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Ahsan S, Awaludin, Waluya S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep

AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

ORASI ILMIAH GURU BESAR INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Rabu, 13 Mei 2015

Prof. Dr. Ir. Satriyas Ilyas, MSGuru Besar Tetap Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MSGuru Besar Tetap Fakultas Kehutanan

Prof. Dr. Ir. Fransisca Rungkat Zakaria, M.ScGuru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian

Program Studi Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan The University of British Columbia (UBC) Canada mengadakan kegiatan program “Summer Course” tahun 2015. Kegiatan summer course dilaksanakan selama satu bulan, yakni 4‐29 Mei 2015. Sebanyak 32 orang mahasiswa UBC Canada diterima oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi, Senin (4/5) di Ruang Sidang Rektor Gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor.

Dalam sambutannya, Prof. Anas Miftah Fauzi mengatakan, kerjasama summer course dengan UBC Canada harus terus ditingkatkan untuk memperkuat kelembagaan, terutama bidang riset dan pendidikan. Harapannya mahasiswa dari UBC Canada dapat tukar menukar ilmu pengetahuan, sehingga kedua belah pihak bisa saling mendapat manfaat.

Sementara itu, Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi SPs IPB, Dr. Nunung Nuryartono menjelaskan, “Kegiatan ini merupakan tahun kedua dimana mahasiswa UBC Canada datang ke Bogor (IPB) bersama‐sama belajar dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama UBC Canada dengan IPB, memberikan pemahaman lebih dari mahasiswa UBC Canada tentang Indonesia, dan harapannya sebaliknya ada mahasiswa Indonesia yang bisa datang dan mau belajar di UBC Canada”.

Dosen UBC Canada, Dr. Christopher Bennett mengatakan, mahasiswa UBC Canada yang berjumlah 32 orang akan dibagi lima kelompok. Mereka akan belajar dan berkunjung ke desa‐desa binaan IPB di 17 desa lingkar kampus, di sana mereka akan mengunjungi tempat‐tempat seperti perikanan, peternakan, pertanian, tanaman obat keluarga, dan produk‐produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kemudian diakhiri dengan kuliah, dimana mahasiswa dari UBC Canada akan presentasi setelah belajar dan melihat desa‐desa binaan IPB. (Awl)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJKN Kemenkeu RI) menyelenggarakan “DJKN Goes to Campus”, Kamis (7/5). Acara yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor ini, mengusung tema “Peran Strategis Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Perekonomian Indonesia”.

Wakil Dekan FEM IPB bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Lukman Mohammad Baga mengatakan, wawasan mengenai apa saja kekayaan negara dan bagaimana pengelolaannya dalam menunjang perekonomian negara merupakan sebuah urgensi bagi warga Indonesia termasuk para akademisi. Selain itu, mahasiswa sebagai kontrol sosial dalam berbagai proses pengelolaan kekayaan negara tersebut tentu membutuhkan bekal berupa wawasan dalam bentuk transparansi yang difasilitasi oleh lembaga terkait.

Beberapa pembicara yang hadir dalam acara ini diantaranya Kepala Sub Direktorat Barang Milik Negara (BMN) II, Asep Suryadi; Nuning Sri Rejeki Wulandari selaku Tenaga Pengkaji Harmonisasi Kebijakan; dan Kepala Seksi KND II C Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Sri Yuwono Hari Sarjito.

Nuning Sri Rejeki menyampaikan bahwa sosialisasi seperti ini penting untuk dilaksanakan guna memperkenalkan tugas, fungsi, dan pelayanan DJKN. Menurutnya, sivitas IPB dengan segenap animonya akan berpotensi untuk lebih memahami mengenai pengelolaan kekayaan negara. “Terdapat dua istilah yang dikenal yakni kekayaan negara dan keuangan negara, dimana kekayaan negara dikategorikan menjadi tiga diantaranya kekayaan yang dikuasai, kekayaan yang dimiliki, dan kekayaan yang dipisahkan. Hal ini perlu diketahui oleh para mahasiswa dan akademisi guna menjalankan fungsinya demi perekonomian negara yang lebih baik,” papar Nuning. (NRA)

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Goes to Campus Puluhan Mahasiswa UBC Canada Belajar di Desa Lingkar Kampus IPB

Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 :

Waktu: 15 Mei 2015, Pukul 09.00 ‐ 11.00 WIBMateri: “Dzikir dan Doá Mustajab”Pembicara: Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc.Agr

Tempat Pendaftaran:

Sekretariat DKM,

Lantai Dasar Masjid Al-Hurriyyah IPBContact Person : Sdr. Abdul Basir

(0858 1034 5684)

Page 2: Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh Tahun 2015 : ORASI ...biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015...Sebanyak 32 orang mahasiswa UBC Canada diterima oleh Wakil Rektor Bidang

Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Bogor, menggelar “Pelatihan Pengembangan Usaha dan Bisnis Masyarakat Melalui Inkubator Wirausaha Sosial”, Kamis (7/5). Kegiatan yang digelar di Aula BKP5K Kabupaten Bogor ini diikuti oleh 120 orang dari 42 Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten dan Kota Bogor.

Kabid Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan BKP5K Kab Bogor, Drs. Mamat Rahmat M.Si, menyatakan, “Kegiatan ini digelar dalam rangka memberikan motivasi kepada kader‐kader Posdaya untuk tidak takut memulai kegiatan usaha, sehingga tumbuh dan berkembang secara mandiri,” ujarnya. Hal yang sama disampaikan Kepala P2SDM LPPM IPB Dr. Pudji Muljono. Dikatakannya, kegiatan pelatihan ini dilakukan untuk memberikan motivasi secara langsung kepada kader‐kader Posdaya agar dapat meningkatkan hasil produksinya. Sedangkan inkubator wirausaha sebagai fasilitas untuk mempromosikan bidang usaha yang ada di Posdaya, dan mempromosikan jaringan kerjasama.

“Melalui inkubator wirausaha dapat membantu Posdaya meningkatkan hasil produksi, pengembangan kegiatan usaha, monitoring dan evaluasi maupun dengan menghadirkan pendamping dalam bidang tertentu yang dibutuhkan oleh kader Posdaya. Terutama pendampingan yang dibutuhkan dalam bidang pemasaran. Ini akan menciptakan gairah kerja dan keseriusan para kader Posdaya,” papar Dr. Pudji.

Dalam pelatihan ini dihadirkan motivator Dr. Abdul Basith yang menjelaskan tentang “Sebuah Pilihan dalam Berwirausaha”. Menurutnya, setiap orang yang ingin membangun usaha atau wirausaha harus membangun bisnis berdasarkan sosial kemasyarakatan. Setiap kader Posdaya yang ingin maju dan mengembangkan usahanya, yang pertama harus dilakukan adalah mempersiapkan mental yang kuat dan tahan tantangan.

“Hilangkan rasa malas dan hilangkan rasa ketakutan, terutama takut bangrut. Karena itu semua hanya akan merusak tatanan pekerjaan yang sudah dimulai,” tandas Dr. Abdul Basith yang juga dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB ini.(Awl)

Rayap tak ubahnya tamu tak diundang. Datang tanpa tanda, tanpa suara, langsung menyerang bangunan, tiba‐tiba ambruk. Itu sebuah gambaran betapa dahsyatnya serangan rayap terhadap bangunan. Demikian dikatakan Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Dodi Nandika, saat menjadi narasumber dalam dialog pakar di RRI Bogor, belum lama ini.

"Kami menduga pada tahun ini, kerugian secara ekonomis akibat serangan rayap pada bangunan rumah di Indonesia sebesar 8,68 triliun rupiah. Sedangkan pada bangunan gedung lainnya sebesar 10 triliun rupiah,” ujar Prof. Dodi. Prof. Dodi menjelaskan, rayap sering menyusup masuk ke dalam rumah atau bangunan gedung, kemudian merusak berbagai komponen bangunan yang terbuat dari kayu. Bahkan mereka juga sering merusak benda‐benda berharga yang ada di dalamnya. Rayap yang hidup di bumi ini ada sekitar 2.000 spesies, tetapi hanya sedikit (kurang dari 100 spesies) yang berperan sebagai hama.

Di balik keganasannya, rayap merupakan sahabat manusia. Mereka berperan sebagai pengurai (decomposer) yang merombak dan mendaur ulang sampah organik, tunggak pohon, serasah, dan bahan organik lainnya menjadi partikel‐partikel an‐organik seperti karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Melalui proses tersebut bukan saja sampah organik yang dimusnahkan tetapi juga kandungan hara di dalam tanah diperkaya. Mereka mengembalikan nutrisi yang terkandung dalam organik ke dalam tanah. Mereka bisa disebut sebagai penyubur tanah. (wly)

Dalam rangka menyambut hadirnya gedung baru Taman Penitipan Anak (TPA) dan Taman Kanak‐kanak (TK) Agriananda, Agrianita Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar pengajian dan tasyakuran, Rabu (6/5) di gedung operasional baru yang berlokasi di Jalan Palem, komplek perumahan dosen, kampus IPB Dramaga Bogor . Ketua Agr ian i ta I P B , Enny Suhardiyanto, SE mengatakan pengadaan gedung yang baru in i merupakan pengembangan TPA dan TK Agriananda,

seiring meningkatnya kebutuhan untuk menampung peserta didik lebih banyak.

“Pada tahun 2008 anak didik Agrianita berjumlah 25 anak. Pada tahun ini jumlah anak didik sudah mencapai sekitar 105 anak. Minat orangtua untuk menitipkan anaknya di TPA dan TK Agriananda semakin meningkat. Gedung yang lama tidak lagi cukup untuk memenuhi calon anak didik, akhirnya banyak waiting list saat pendaftaran anak didik,” terangnya.

Selain meningkat dalam hal jumlah peserta didik, TPA dan TK Agriananda juga terus meningkat dalam prestasinya. Tercatat pada tahun 2008, TPA dan TK Agriananda mendapatkan akreditasi A, tahun 2009 TPA dan TK Agriananda menjuarai kompetisi sekolah sehat tingkat Kabupaten Bogor sebagai juara 2. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan dan manajemen mutu yang dilakukan oleh TPA dan TK Agriananda.

TPA dan TK Agriananda juga dikelola oleh tenaga kependidikan yang kaya prestasi. Sebagai tenaga profesional misalnya, TPA dan TK Agriananda dikelola oleh Ibu Siti Rahmi Fatihiyah, S.TP yang merupakan kepala sekolah teladan kedua tingkat Kabupaten Bogor. Terdapat juga sebagai tenaga profesional Ibu A. E. Arsanty yang merupakan Kepala Sekolah TPA dan TK teladan se‐Jawa Barat.

“Semoga dengan adanya gedung baru ini dapat memenuhi kebutuhan orang tua yang ingin menyekolahkan atau menitipkan anaknya di TPA dan TK Agriananda ini. harap Ibu Enny. (AS)

Dr. Abdul Basith: Kader Posdaya Jangan Takut Bangkrut

Prof. Dr. Dodi Nandika: Di Balik Ganasnya Rayap, Dia Sahabat Manusia

Gedung Baru TPA dan TK Agriananda