Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

104
SCANING (PEMINDAIAN) dan PERANGKAT LUNAK REKAYASA PENIRUAN (REVERSE ENGINEERING SOFTWARE) / 02-04 Sept 2015 Mechanical Production Engineering / FTMD-ITB Oleh : Duddy Arisandi

Transcript of Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Page 1: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

SCANING (PEMINDAIAN) dan

PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PENIRUAN

(REVERSE ENGINEERING

SOFTWARE) / 02-04 Sept 2015

Mechanical Production Engineering / FTMD-ITB

Oleh : Duddy Arisandi

Page 2: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

LATAR BELAKANG 1. Perkembangan pesat di bidang pembangkit tenaga

listrik dan tenaga alternatif lainnya

2. Teknologi perancangan pembangkit tenaga umumnya

masih berasal dari negara pengembangnya.

3. Rekayasa peniruan yang ada memiliki keterbatasan

fungsi diakibatkan kondisi geometrik.

4. Proyek pelatihan PLN & FTMD-ITB

5. Penerapan 7 langkah rekayasa peniruan untuk

menjumpai design intent

6. Pembuatan model pembangkit tenaga / komponen

lainnya umumnya dilakukan melalui pembuatan fitur

di software CAD

Page 3: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

RUMUSAN MASALAH

1. Rekayasa peniruan tidak hanya bertujuan untuk

memperoleh model geometri saja.

2. Produk yang ditiru harus menjamin sifat:

Keterbuatan, Keterukuran, Keterakitan,

Ketertukaran

3. Komponen mesin dapat dijamin kehandalannya,

tahan lama, lebih efisien.

4. Sifat produk dapat diperoleh melalui pemodelan

berbasis feature (pengendalian feature pada

model)

Page 4: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

TUJUAN PELATIHAN 1. Mengumpulkan informasi produk dan analis fungsi produk

untuk menemukan ide awal yang diinginkan perancang

sehingga menjamin sifat keterbuatan, keterukuran,

keterakitan, dan ketertukaran.

2. Membuat model 3D menggunakan perangkat lunak

Geomagic Design-X, pengujian live transfer menggunakan

Autodesk Inventor 2013 / solid work, dan dilanjutkan

dengan dokumen model 2D menggunakan perangkat

lunak Autodesk Inventor / Solidwork / Cimatron E.10

3. Memahami penerapan tujuh langkah rekayasa peniruan

yang dapat diaplikasikan dalam ruang lingkup pekerjaan

di PLN

Page 5: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

RUANG LINGKUP PELATIHAN 1. Objek produk pelatihan adalah engine block model 465Q milik

BBLM, wheel cover , joy stick, wheel cover, saw tooth mechanism

dan blade turbin gas (tutorial Geomagic Design-X)

2. Tujuh tahap rekayasa peniruan yang dilakukan sampai dengan

tahap ke-3 (pengukuran dan pemodelan)

3. Model 3D dibangun berdasarkan hasil pengumpulan informasi,

analisis fungsi, dan hasil pengukuran metoda kontak pada

beberapa feature.

4. Datum feature difokuskan pada beberapa feature fungsional

berdasarkan analisis fungsi.

5. Analisa stack tolerance tidak dilakukan mengingat analisa

tersebut hanya dapat dilakukan pada objek berpasangan yang

tersedia dimensi dan toleransi geometrinya.

Page 6: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

METODOLOGI PELATIHAN

Page 7: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Dewasa ini, metodologi rekayasa peniruan menyarankan

pendekatan umum geometri (dalam berbagai kasus

model geometrik tidak mencukupi), dan pengetahuan

mengenai sejarah produk diperlukan untuk memperbaiki

pembuatan model virtual. Jenis pengetahuan yang

diperlukan adalah pengetahuan manufaktur dan

spesifikasi fungsi produk yang ditiru (Bernard, dkk.

2009).

Page 8: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

KONSEP

SPESIFIKASI

PERANCANGAN

TEKNOLOGI

1

2

3

4

5R

EK

AY

ASA

KLA

SIK

PRODUK RE

KA

YA

SA P

EN

IRU

AN

Rekayasa klasik yang dimulai

dari ide teknik dan diakhiri

dengan produk, sedangkan

dalam rekayasa peniruan

langkahnya adalah sebaliknya,

yang dimulai dari produk atau

prototipe yang ada dan diakhiri

dengan pengukuran objek dan

penentuan spesifikasi (Alai,

2013).

Page 9: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Rekayasa peniruan (reverse

engineering) adalah proses untuk

menemukan kembali teknologi,

prinsip kerja, dan/atau sistem

suatu produk/objek berupa alat,

perkakas, mesin (keseluruhan

atau bagiannya) melalui analis

struktur, fungsi, dan cara

kerjanya, serta

perkiraan/penafsiran mengenai

bagaimana produk itu dahulu

dibuat (Taufiq, 2012).

Page 10: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Feature diharapkan akan membentuk suatu keterkaitan dasar untuk

menghubungkan CAD dengan pengunaan manufaktur hilir lainnya

dan menggorganisasi pusat data untuk penggunaan ulang data

perancangan.

SISTEM CAD

MODEL BERBASIS FITUR

ANALISIS KETERBUATAN

PERANCANGAN OTOMATIS

PERENCANAAN PROSES

PUSAT DATA PERANCANGAN

………………...

Page 11: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Dua buah objek solid dapat

dikombinasikan ke dalam satu

objek melalui beberapa cara

menggunakan suatu metoda

operasi yang disebut dengan

Operasi Bolean. Terdapat 3

operasi dasar Bolean, caitu : JOIN

(Union), CUT (Difference), and

INTERSECT.

Page 12: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Perancangan ulang

(reverse design)

merupakan suatu

teknologi untuk

menghasilkan data

perancangan

digital/numeris yang

digunakan untuk

menghasilkan suatu

produk melaui objek

riil.

Page 13: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Metoda mesh modeling dapat digunakan untuk menganalisa bentuk suatu model dan

menghasilkan prototipe melalui teknologi RP. Metode ini digunakan juga untuk mengoptimalkan

mesh untuk tujuan animasi model grafis, atau menghasilkan data mentah untuk tujuan

menghasilkan fitur 3D

Page 14: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Metoda parametric feature modeling digunakan untuk proses manufaktur produk dengan

meningkatkan fungsi berdasarkan produk yang ada, dan dapat digunakan juga untuk meniru

obyek produk yang tidak tersedia gambar teknik atau data CAD.

Page 15: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Metoda Fitting Surface Modeling umumnya digunakan secara efektif dan cepat untuk

menghasilkan bentuk permukan luar suatu model estetik seperti badan kendaraan, dan penutup

luar produk konsumen. Metoda ini digunakan juga untuk mengubah produk baru disesuaikan

dengan kondisi tubuh manusia, proses manufaktur produk baru berdasarkan bentuk tubuh

manusia dalam ruang lingkup medis seperti gigi, merekonstruksi asset kultur yang rusak,

menggunakan bentuk informasi digital untuk kebutuhan animasi

Page 16: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Metoda hybrid modeling digunakan untuk menghasilkan model kompleks 3D berdasarkan

design intent dan elemen pemindaian 3D atau bentuk mesh 3D. Metoda ini merupakan

kombinasi diantara parametric modeling technology dan surface fitting technology, dan dapat

digunakan untuk mengatur semua informasi bentuk fitur sebaik parameter perancangan pada

model komplek. Metoda ini dapat digunakan juga pada saat merancang produk baru yang akan

dirakit, atau produk baru dari model mock-up atau tanah liat, utamanya pada industri otomotif

atau industri lainnya dimana faktor estetika menjadi kritis

Page 17: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA Proses umum yang dilakukan pada rekayasa bentuk dan

parametric solid modeling ditunjukan pada gambar berikut :

Page 18: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA Definisi feature berdasarkan ASME Y14.5-2009 adalah bagian fisik

suatu komponen seperti permukaan, pena, lubang, atau alur, atau

representasinya pada gambar, model, atau arsip data digital

Definisi feature berdasarkan ISO 14660-1 : Feature merupakan bagian spesifik suatu

benda kerja, seperti sebuah titik, sebuah garis atau sebuah permukaan, dan feature

tersebut dapat menjadi feature integral (contoh : permukaan luar suatu silinder) atau

feature turunan (contoh suatu garis median atau permukaan median).

Page 19: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Untuk keperluan identifikasi gambar

(drawing) pada ISO 14 660-1 , dikenal

beberapa istilah tentang feature sebagai

berikut :

• Nominal feature : geometri ideal dari

suatu gambar (drawing)

• Real feature : geometry tidak ideal

dari suatu benda (workpiece)

• Extracted feature :geometri tidak ideal

yang terdeteksi dari suatu benda

• Assosiated feature : geometri ideal,

dan disesuaikan terhadap extracted

feature berdasar pada fungsi yang

objektif.

Page 20: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Memberikan toleransi berarti menentukan batas-batas maksimum dan minimum dimana

penyimpangan karakteristik produk (yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan proses

produksi) harus terletak. Sesuai dengan jenis dan karakteristiknya, spesifikasi tersebut

bisa menyangkut material, fisik maupun geometri. Spesifikasi geometrik mencakup

ukuran/dimensi, bentuk, posisi, serta kekasaran/kehalusan permukaan produk (Taufiq,

1998)

Page 21: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Datum secara teoritis merupakan titik nyata, sumbu nyata, garis nyata, dan bidang

nyata. Datum reference frame merupakan perpotongan saling tegak lurus diantara

datum bidang yang membentuk sudut saling 900.

Page 22: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

ASME Y14.5.1 memberikan standar

yang berisi beberapa tabel yang

memberi cara bahwa DRF dapat

dikonstruksikan menggunakan

geometri entitas titik, garis, dan

bidang. Termasuk kondisi diantara

datum primer, sekunder, dan tertier

untuk setiap kasus.

Page 23: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

• Datum feature adalah suatu feature yang diidentikasi sebagai simbol datum feature atau

suatu simbol datum target (feature aktual suatu komponen yang digunakan untuk

menghadirkan datum)

• Datum Feature Simulator : Batas fisik yang digunakan untuk menetapkan suatu simulasi

datum dari suatu datum feature yang ditentukan.

• Datum reference berupa huruf alphabet yang terlihat di dalam kotak feature control frame

berikut toleransi geometrinya, yang akan menentukan letak suatu datum berdasarkan zona

toleransi atau batas yang dapat diterima.

Page 24: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Page 25: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI PUSTAKA

Page 26: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Dibuat di China, dan digunakan pada

mobil Suzuki Carry & Suzuki Katana

Page 27: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 28: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 29: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 30: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 31: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Pengumpulan informasi

Page 32: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 1 : Hasil Pengumpulan informasi

ASPEK YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN

Page 33: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Tugas Per Kelompok)

Page 34: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Tugas Per Kelompok)

Page 35: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Tugas Per Kelompok)

Page 36: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

Page 37: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi KETERKAITAN FUNGSI DAN KOMPONEN UTAMA

Page 38: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi KETERKAITAN FUNGSI DAN KOMPONEN UTAMA

Page 39: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi KETERKAITAN FUNGSI DAN KOMPONEN UTAMA

Page 40: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi KETERKAITAN FUNGSI DAN KOMPONEN UTAMA

Page 41: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

KETERKAITAN

FUNGSI FEATURE DAN

INTERAKSI

KOMPONEN

Page 42: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

KETERKAITAN FUNGSI DAN

PERSYARATAN GEOMETRI FEATURE

Page 43: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

TUNTUTAN GEOMETRI FEATURE

Fitur pada permukaan depan sebagai dudukan pompa oli

dan pompa air, untuk menjalankan fungsinya maka

permukaan depan harus dijaga kerataannya. Bidang rata

tersebut harus tegaklurus dengan sumbu crankshaft,

sumbu cam shaft, sumbu pompa air, sumbu pompa oli,

dan oil seal housing. Untuk menjamin pencekaman selama

proses pemesinan maka pada permukaan depan harus

dilengkapi dengan dua lubang pena pemosisi yang akan

menjamin terpenuhinya konstrain enam derajat

kebebasan. Kesejajaran diantara sumbu crankshaft,

sumbu camshaft, sumbu pompa air dan sumbu pompa oli,

dikarenakan merupakan satu kesatuan sistem transmisi

yang dihubungkan oleh timing belt.

Page 44: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

TUNTUTAN GEOMETRI FEATURE

Fitur pada permukaan belakang sebagai dudukan rumah

flywheel, permukaan ini harus rata dan tegaklurus dengan

sumbu crankshaft dan sumbu flywheel, dimana sumbu

crankshaft dan sumbu flywheel dalam kondisi satu sumbu,

dan sejajar dengan permukaan depan. Untuk menjamin

pencekaman selama proses pemesinan maka pada

permukaan depan harus dilengkapi dengan dua lubang

pena pemosisi yang akan menjamin terpenuhinya

konstrain enam derajat kebebasan.

Fitur pada permukaan bawah harus rata karena sebagai

dudukan oil pan, dan pada saat beroperasi tidak boleh

terjadi kebocoran. Bagian beralur sebagai dudukan

bearing cup dan seluruh permukan yang berfungsi sebagai

dudukan bearing cup harus rata untuk menjamin seluruh

bearing berada dalam posisi satu sumbu

Page 45: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

TUNTUTAN GEOMETRI FEATURE

Fitur pada permukaan atas sebagai dudukan head gasket dan cylinderhead,

permukaannya harus rata, untuk mencegah kebocoran sistem pendingin dan pembakaran.

4 Buah lubang silinder sebagai dudukan susunan piston dibuat dengan sumbu tegaklurus

terhadap permukaan atas. Sumbu dari keempat piston sejajar dan keempat sumbu

membentuk satu bidang (jenis motor bakar silinder sebaris). Sumbu dari cylinder head akan

memotong sumbu flywheel dengan tegak lurus untuk mempertahankan gerak relatif piston

dan silinder yang lurus. Lubang silinder harus baik sehingga menghasilkan gerakan linier

bolak-balik yang lurus. Bentuk bebas saluran air dari permukaan ini akan diteruskan ke

bagian cylinder head, sehingga kebenaran posisinya harus dijaga benar untuk menghindari

kebocoran. Untuk menjamin pencekaman selama proses pemesinan dan posisi yang kaku

selama pengoperasian maka pada permukaan atas dilengkapi dengan dua lubang pena

pemosisi yang akan menjamin terpenuhinya konstrain enam derajat kebebasan selama

proses pemesinan maupun pada saat engine sedang bekerja

Page 46: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

TUNTUTAN GEOMETRI FEATURE

Fitur pada permukaan kiri sebagai dudukan water inlet

pipe harus rata, berikut didukan alternator, posisi

dudukan engine ke frame harus menjamin posisi

pemasangan yang benar. Pada permukaan kiri dalam

terdapat feature setengah bola yang bertujuan

memperkuat posisi lubang ulir di belakangnya.

Fitur pada permukaan kanan sebagai dudukan

saringan oli harus rata berikut dudukan engine ke frame

harus menjamin posisi pemasangan yang benar. Pada

bagian sisi kanan terdapat permukaan yang digunakan

untuk memeriksa kualitas dimensi pengecoran logam

sebelum proses pemesinan dilakukan. Pada permukaan

kanan dalam terdapat feature setengah bola yang

bertujuan memperkuat posisi lubang ulir di belakangnya.

Page 47: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analis Fungsi

TUNTUTAN GEOMETRI FEATURE

Page 48: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analisis Fungsi HATI-HATI : Kehadiran suatu fitur tidak selalu dikaitkan

dengan fungsi produk, namun dapat juga dikaitkan dengan

proses pemesinan, pemeriksaan kualitas, perakitan, dll

Page 49: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 2 : Analisis Fungsi

Page 50: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Tugas per kelompok)

PRODUK DISESUAIKAN

DENGAN PILIHAN PADA

STUDI KASUS LANGKAH 1

(Pengumpulan Informasi)

Page 51: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 52: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 53: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 54: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 55: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 56: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 57: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 58: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 59: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Page 60: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3 : Pengukuran & Pemodelan

Arah

pandangan

untuk

identifikasi fitur

Page 61: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

C1a-d Lubang Silinder Tembus 65,47 4 Dudukan piston √ √ √ √ X

C2a-d Kompleks-1 - 4 Saluran pendingin √ √ √ √ X

C3a-h Lubang Ulir M10x30 8 Dudukan baut pengikat √ √ √ √ X

C4a-b Lubang Ulir-Step M10x30 2 Dudukan pena penepat √ √ √ √ X

C5a-b Alur Tembus R4x70 2 Penguat permukaan √ √ √ √ X

C6a-l Kompleks-2 - 12 Saluran air pendingin √ √ √ √ X

C7a-e Kompleks-3 - 5 Saluran air pendingin √ √ √ √ X

C8 Komplesk-4 - 1 Dudukan permukaan Atas √ √ √ √ X

38TOTAL

DIMENSI BENTUK ORIENTASI POSISI RUN-OUTNO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH FUNGSI

GEOMETRI YANG HARUS DIPERHATIKAN

Identifikasi

fitur dari

pandangan atas

Page 62: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

A-1a-e Lubang Ulir M6 5 X X X X X X √ X X X √ X X X

A-2 Komplek-1 - 1 X X X X X X X X X X √ X X X

A-3a-f Lubang Ulir M6 6 X X X X X X √ X X X √ X X X

A-4a-b Lubang Pena 12H7 2 √ X √ √ X X √ X √ X √ X X X

A-5a Komplek-2 - 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

A-6a-b Komplek-3 - 2 √ X X X X X √ X X √ √ X X X

A-7 Komplek-4 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

18

B1a-d Lubang Ulir M6 4 X X X X X X √ X X X √ X X X

B2a-b Lubang Pena 12H7 2 √ X √ √ X X √ X √ X √ X X X

B3 Lubang Ulir step M10 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

B4 Lubang Ulir M10 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

B5a-b Lubang Ulir step M6 2 X X X X X X √ X X X √ X X X

B6a-g Fitur komplek-1 - 6 X X X X X X √ X X X √ X X X

B7a-d Lubang Ulir M6 4 X X X X X X √ X X X √ X X X

B8 Komplek-2 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

B9 Lubang Ulir M14 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

B10 Komplek-3 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

23

C1a-d Lubang Silinder Tembus 65,47 4 √ X √ √ X X √ X √ √ √ √ X X

C2a-d Kompleks-1 - 4 X X X X X X √ X X X √ √ X X

C3a-h Lubang Ulir M10x30 8 X X X X X X √ X X X √ X X X

C4a-b Lubang Ulir-Step M10x30 2 X X X X X X √ X X X √ X X X

C5a-b Alur Tembus R4x70 2 X X X X X X √ X X X √ √ X X

C6a-l Kompleks-2 - 12 X X X √ X X √ X X √ √ X X X

C7a-e Kompleks-3 - 5 X X X X X X √ X X X √ X

C8 Komplesk-4 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

38

D1a-e Setengah silinder 50 5 √ X X √ X X √ X √ √ √ √ √ √

D2a-j Lubang Ulir M10 10 X X X X X X √ X X X √ X X X

D3a-3 Lubang silinder 5 5 X X X X X X X √ √ X X X X X

D4a-b Lubang Silinder 12H7 2 X X X X X X √ X X X √ X X X

D5 Lubang silinder ? 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

D6a-l Lubang Ulir M6 12 X X X X X X √ X X X √ X X X

D7a-0 Setengan bola 15 X X X X X √ X X X X √ X X X

D8 Komplek-1 - 4 X X X X X X X X X X √ √ X X

D9 Komplek-2 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

55

E1a-b Silinder berlubang ulir 30 2 X X X X X X √ X X X √ X X X

E2a-b Silinder berlubang ulir M10 2 X √ X X X X √ X √ X √ X X X

E3a-d Silinder pejal 20 4 X √ X X X X √ X X X √ X X X

E4a-b Silinder pejal 20 2 X √ X X X X √ X X X √ X X X

E5a-b Silinder pejal 20 2 X √ X X X X √ X X X √ X X X

E6a-c Silinder pejal 3 X √ X X X X √ X √ X √ X X X

E7 Silinder pejal berlubang - 1 √ X X X X X √ X X X √ X X X

E8 Komplek-1 - 1 X √ X X X X √ X X X √ X X X

E9 Silinder berlubang ulir - 5 X X X X X X √ X √ √ √ √ X X

E10 Komplek-2 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

23

F1a-b Silinder berlubang ulir M10 2 X √ X X X X √ X X X √ X X X

F2a-d Silinder pejal 4 X √ X X X X √ X √ X √ X X X

F3a-c Silinder pejal berlubang M8 3 X √ X X X X √ X X X √ X X X

F4a-b Silinder pejal berlubang M8 2 X √ X X X X √ X X X √ X X X

F5 Komplek-1 - 1 X √ X X X √ √ X X √ √ X X X

F6 Komplek-2 - 1 X X X X X X X X √ X √ √ X X

F7 Silinder berlubang ulir 30 1 X X X X X X √ X X X √ X X X

F8 Komplek-3 10 1 X X X X X X X √ X X √ X X X

F9 Komplek-4 - 1 X √ X X X X √ X √ √ √ X √ √

TOTAL

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

BENTUK ORIENTASI POSISI RUN_OUTNO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

POSISI RUN_OUT

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

BENTUK ORIENTASI

TOTAL

TOTAL

NO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

TOTAL

POSISI RUN_OUTBENTUK ORIENTASINO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

RUN_OUTBENTUK ORIENTASI POSISINO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

ORIENTASI POSISI RUN_OUTBENTUK

TOTAL

NO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

SIMBOL TOLERANSI GEOMETRI

BENTUK ORIENTASI POSISI RUN_OUTNO FITUR SPESIFIKASI JUMLAH

Karakterisasi

fitur

Page 63: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

Rencana pengendalian fitur

Page 64: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

Fitur utama yang harus dikendalikan

Page 65: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

Pengukuran yang dilakukan

Page 66: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

Hasil Pengukuran

dengan metoda

kontak

Page 67: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Setiap Peserta)

Jelaskan cara mengukur : Diameter lubang silinder no.1 ;

silindrisitas lubang silinder no.1; Kerataan permukaan atas;

Kesejajaran permukaan depan dan belakang; Jarak sumbu

crankshaft terhadap permukaan atas; Ketegaklurusan lubang

silinder 1 dengan permukaan bawah.

Page 68: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3a : Pengukuran

Page 69: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Perencanaan

dan Pemindaian

Page 70: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Pemrosesan

point cloud

Page 71: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Pemrosesan

polygon

(membuat

meshing)

Page 72: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Pemrosesan

polygon

(memperbaiki

meshing)

Page 73: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

Page 74: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Analisa region group

Page 75: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Membuat

sistem

koordinat

Page 76: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

Page 77: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

Page 78: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Merencanakan

struktur feature

engine block)

Page 79: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Proses pembuatan

solid feature)

Page 80: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Proses pembuatan

badan utama engine

block

Page 81: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Proses pembuatan

fitur pada

permukaan engine

block

Page 82: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Model 3D engine

block

Page 83: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

Page 84: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Model 2D

engine block

Page 85: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Datum

feature

pada engine

block

Page 86: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

Langkah 3b : Pemodelan

Verifikasi

model CAD

Page 87: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

1. Pemindaian point

cloud

Page 88: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

2. Pengolahan data

point cloud &

meshing

Page 89: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

2. Pengukuran

metoda kontak

dan non kontak

Page 90: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

2. Pengukuran

metoda kontak

dan non kontak

Page 91: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

1. Model yang dibuat dapat menghasilkan seluruh feature pada

keenam permukaan, dan menjamin sistem sirkulasi pelumas,

pendingin, dan dudukan komponen berpasangan lainnya.

2. Sistem koordinat merupakan perpotongan datum reference frame

primer, sekunder, dan tertiar yang tepat terletak di permukaan

atas engine blok dan sumbu silinder 3. Pemilihan sumbu silinder

tiga didasari langkah kerja teoritis engine (langkah kerja).

3. Sumbu-Y yang terletak pada perpotongan datum reference frame

sekunder dan tertier digunakan juga sebagai garis simetris untuk

membentuk feature di permukaan atas dan bawah.

4. Sumbu-Z yang terletak pada perpotongan datum reference frame

primer dan tertier digunakan juga sebagai garis simetris untuk

membentuk fitur di permukaan depan dan belakang.

Page 92: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

5. Permukaan yang harus sejajar adalah : permukaan

depan dan belakang, permukaan atas dan bawah,

beberapa feature pada permukaan kiri dan kanan.

6. Permukaan yang harus tegaklurus adalah permukaan

atas/bawah dengan permukaan atas dan bawah, serta

beberapa feature yang mengalami proses pemesinan

pada permukaan kiri dan kanan.

7. Untuk menjamin kesejajaran dan ketegaklurusan

diantara beberapa feature, arah proses penghasilan

feature solid pada pemodelan dilakukan dengan jalan

offset datum reference frame.

Page 93: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

8. Feature pada permukaan yang berpasangan dijaga keratannya untuk

menjamin fungsi pada saat perakitan dilakukan, seperti pada permukaan

atas, bawah, depan, belakang, kiri, dan kanan.

9. Keempat buah sumbu silinder terletak pada datum reference frame sekunder,

tegak lurus terhadap datum reference frame primer, dan saling sejajar

diantara keempat buah sumbu tersebut.

10. Sumbu lubang dudukan bantalan tegak lurus terhadap keempat buah

sumbu silinder dan terletak pada datum reference frame sekunder.

11. Seluruh permukaan pada pengikat bantalan terletak pada bidang rata dan

sejajar terhadap datum reference frame primer.

12. Pena penepat yang terdapat pada permukan berfungsi sebagai penepat dan

menjaga pergeseran pada saat perakitan sehingga menunjang fungsi

komponen tersebut.

13. Dimensi nominal untuk beberapa fitur yang memiliki kesatuan fungsi adalah

seragam, seperti pada keempat buah silinder, lubang baut pengikat oil pan

pada permukaan bawah, lubang pengikat diantara engine block dan engine

head.

Page 94: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

Page 95: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

Page 96: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

Page 97: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

ANALISA

3. Pemodelan

Page 98: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

DISKUSIKAN : LANGKAH APA SAJA

YANG HARUS DILAKUKAN

Page 99: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

STUDI KASUS (Langkah 3b : Pemodelan)

Page 100: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

KESIMPULAN

1. Pengumpulan informasi produk dan analisis fungsi sangat diperlukan

dalam membangun model 3D suatu produk. Feature yang dihasilkan

akan memenuhi persyaratan dimensi dan toleransi geometrik, dan akan

membantu dalam proses pemodelan, proses manufaktur, proses

pengukuran, proses pemeriksaan kualitas, dan proses perakitan.

2. Perangkat lunak Geomagic Design-X berhasil digunakan untuk

merealisasikan proses parametric solid modeling untuk menghasilkan

model engine block. Skets yang dibuat berdasarkan validasi ukuran,

sehingga akan memperbaiki kondisi penyimpangan atau deviasi yang

diakibatkan kesalahan pada proses manufaktur. Pembuatan feature

solid memenuhi kaidah dimensi dan toleransi geometrik.

3. Karakteristik model yang dibangun mempertimbangkan design intent

pada engine block. Ekstrak fitur secara otomatis ke dalam perangkat

lunak CAD dapat menimbulkan deviasi yang seharusnya diperbaiki

sebagai dasar model untuk menjamin sifat keterbuatan, keterukuran,

keterakitan, dan ketertukaran.

Page 101: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

SARAN

1. Pemrosesan data berupa point cloud menjadi mesh

harus dilakukan dengan persiapan yang matang.

Beberapa persiapan alat bantu pencekam produk

dan orientasi pemindaian harus dibuat/dilakukan

untuk mendapatkan kualitas mesh yang baik.

2. Pengukuran menggunakan metoda kontak tetap

diperlukan untuk menghasilkan model engine

block, terutama pada feature solid primitive seperti

lubang, alur, yang memiliki ukuran kecil.

3. Dimensi dan toleransi geometrik ditentukan di awal

proses, dan tidak hanya pada datum feature.

Page 102: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

KESIMPULAN PESERTA PELATIHAN

1. …………………..

2. …………………..

3. ………………….

Page 103: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

SARAN PESERTA PELATIHAN

1. …………………..

2. …………………..

3. ………………….

Page 104: Pelatihan ftmd itb-pln reverse engineering-rekayasa peniruan

Next Previous

PREPARE BY DUDDY ARISANDI, S.T. (JULY'01)

AKHIR KATA

TERIMA KASIH &

MOHON MAAF

LAHIR DAN

BATHIN