Pelapukan mekanik dan Pelapukan kimiawi
-
Upload
oke-aflatun -
Category
Education
-
view
842 -
download
7
Transcript of Pelapukan mekanik dan Pelapukan kimiawi
Pelapukan Mekanaik
Pelapukan mekanik atau fisik adalah proses penghancuran batuan dan material tanah pada
permukaan bumi yang tanpa mengalami perubahan kimia pada mineral-mineral
penyusunnya.. Hancurnya batuan ini dikarenakan perubahan suhu tiba-tiba, pemuaian,
perbedaan suhu, atau pembekuan air. Sebab-sebab pelapukan dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pelapukan karena perubahan suhu tiba-tiba
Situasi ini pada umumnya ada di gurun tapi di daerah tropis sering juga terjadi contoh Pada
saat hujan turun pada siang hari bisa menyebabkan suhu batuan menjadi turun secara tiba-tiba
dari sebelumnya memiliki suhu tinggi langsung berubah menjadi dingin. Kondisi seperti ini
bisa membuat batuan hancur. Ilustarasi yang terjadi Dapat dilihat pada Gambar 6.50.
b. Pelapukan karena pemuaian
Secara umum sifat batuan ternyata heterogen, biasanya tersusun dari berbagai jenis mineral,
serta memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Sehingga pada sebuah batu tingkat
pemuaiannya bisa berbeda, ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Panas sinar matahari
bisa menyebabkan peretakan pada batuan yang merupakan akibat dari perbedaan sifat
kecepatan serta koefisien pemuaian batuan tersebut.
c. Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam
Proses Hancurnya batuan bisa diakibatkan oleh perbedaan suhu yang ekstrim antara siang dan
malam. Siang hari keadaan suhu bisa jadi sangat panas yang menyebabkan batuan menjadi
mengembang. Lalu pada malam hari suhu turun drastis menjadi dingin. Suhu yang turun
dengan sangat cepat tersebut bisa menyebabkan batuan mengalami retak-retak sehingga
akhirnya pecah dan hancur berkeping-keping. Dapat dilihat pada Gambar2.
Gambar 2. Sumber : http://novigeografi.blogspot.com/2011/02/bahan-ajar-geografi-sma-kelas-
x.html
d. Akibat pembekuan air
Batuan juga bisa menjadi pecah atau hancur yang diakibat pembekuan air yang ada di dalam
sebuah batuan. Contohnya di daerah bersalju, yaitu ketika musim panas, air masuk ke pori-
pori sebuah batuan. Ketika musim dingin atau malam hari air yang ada di pori-pori batuan
tersebut itu berubah menjadi es. Sehingga volume air membesar karena menjadi es dan batu
pun akan pecah dari dalam.
Sumber: http://id. shvoong.com /social- sciences/ 2352723- pelapukan - mekanis
Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses penghancuran massa batuan yang disertai
dengan perubahan struktur kimianya. Pada gejala dekomposisi terjadi reaksi kimia antara
massa batuan dengan zat pelapuk, seperti air, karbon dioksida, atau oksigen. Secara umum,
pelapukan dibedakan menjadi proses oksidasi, hidrasi (hidrolisa), dan karbonasi. Jenis
pelapukan kimia
1. Hidrolisis adalah reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan mengandung ion H+)
dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika.
Mineral lempung seperti kaolin, ilit dan smektit besar kemungkinan hasil dari proses
pelapukan kimia jenis ini (Boggs, 1995). Pelapukan jenis ini memegang peran terpenting
dalam pelapukan kimia.
2. Hidrasi adalah proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral
baru. Lawan dari hidrasi adalah dehidrasi, dimana mineral kehilangan air sehingga berbentuk
anhydrous. Proses terakhir ini sangat jarang terjadi pada pelapukan, karena pada proses
pelapukan selalu ada air. Bentukan-bentukan alam yang sering ditemui di gua-gua kapur
seperti stalaktit dan stalagmit merupakan fenomena muka Bumi hasil proses air (Gambar 3).
Gambar 3. Sumber : http://bangkusekolah-id.blogspot.com
3. Oksidasi berlangsung pada besi atau mangan yang pada umumnya terbentuk pada mineral
silikat seperti biotit dan piroksen.
4. Reduksi terjadi dimana kebutuhan oksigen (umumnya oleh jasad hidup) lebih banyak dari
pada oksigen yang tersedia. Kondisi seperti ini membuat besi menambah elektron dari Fe3+
menjadi Fe2+ yang lebih mudah larut sehingga lebih mobil, sedangkan Fe3+ mungkin hilang
pada sistem pelapukan dalam pelarutan.
5. Pelarutan mineral yang mudah larut seperti kalsit, dolomit dan gipsum oleh air hujan
selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi yang baru. Contoh dari hasil
pelarutan kimia dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Sumber : http://dc405.4shared.com/doc/Hhb4ExyR/preview.html
6. Pergantian ion adalah proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian
Na oleh Ca. Umumnya terjadi pada mineral lempung.
Daftar Pustaka : http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/pelapukan-kimia.html