Pelapisan Logam Secara Listrik

21
PELAPISAN LOGAM SECARA LISTRIK BAHAN LISTRIK OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010

description

Pelapisan Logam Secara Listrik

Transcript of Pelapisan Logam Secara Listrik

Page 1: Pelapisan Logam Secara Listrik

PELAPISAN LOGAM SECARA LISTRIK

BAHAN LISTRIK

OLEH :

PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2010

Page 2: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida sang Hyang Widhi Waca / Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya maka pembuatan paper ini

dapat terselesaikan.

Paper ini diharapkan dapat menjadi salah satu media informasi tentang teknik

pelapisan logam beserta hal-hal yang berkaitan dengan cara pelapisan logam. Untuk

dapat mengetahui dan memahami bagaimana sebenarnya teknik maupun teknologi

pelapisan logam tersebut, saya berusaha menerangkan teknik pelapisannya berdasarkan

dari sumber-sumber yang saya peroleh.

Saya menyadari bahwa dalam paper ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan. Karena demikian saya sangat mengharap kritik / sumbangan saran dari

dosen maupun rekan-rekan mahasiswa, agar dalam masa mendatang paper ini menjadi

lebih baik .

Penyusunan paper ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Ir. Ketut Wijaya,

selaku dosen mata kuliah Bahan Listrik yang telah memberikan bimbingan dan nasihat

selama penyusunan paper ini, dan kepada semua rekan mahasiswa yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan paper ini.

Semoga paper ini dapat bermanfaat, terutama bagi rekan-rekan mahasiswa

maupun kalangan umum dalam mengetahui dan memahami mengenai teknik maupun

teknologi pelapisan logam.

Denpasar, Agustus 2010

Penyusun

Page 3: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................i

Daftar Isi ..........................................................................................................................ii

Daftar Gambar .................................................................................................................iii

Abstrak.............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar belakang ...........................................................................1

I.II Rumusan Masalah.....................................................................1

I.III Tujuan.......................................................................................1

I.IV Manfaat.....................................................................................2

I.V Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ......................................2

I.VI Sistematika Penulisan...............................................................2

BAB II TEORI PUSTAKA

II.I Jenis-jenis Logam .....................................................................4

II.II Pelapisan Logam secara Umum ...............................................4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.I Prosedur Pengumpulan Data ....................................................6

III.II Prosedur Pengolahan Data .......................................................6

III.III Aspek-Aspek yang Dikaji .......................................................6

III.IV Teknik Mengambil Keputusan ................................................6

BAB IV PEMBAHASAN

IV.I Teknologi Pelapisan Logam Secara Listrik..............................7

IV.II Cara Pelapisan Logam secara Listrik (Elektroplating) ............11

BAB V PENUTUP

V.I Kesimpulan .................................................................................14

V.II Saran...........................................................................................14

Daftar Pustaka

Page 4: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Resistor tabung yang dilapisi enamel..........................................................5

Gambar 5.1 Skema Pelaksanaan Pelapisan Logam Secara Listrik .................................7

Gambar 5.2 Pemanas Celup............................................................................................8

Gambar 5.3 Pipa Pendingin Cairan ................................................................................8

Gambar 5.4 Penyaringan elektrolit dengan kain penyaring dan mesin penyaring .........9

Gambar 5.5 Pengadukan Dengan Udara.........................................................................10

Page 5: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN v

Abstrak

Pelapisan logam merupakan salah teknik perlindungan terhadap logam dari

pengaruh luar yang dapat merusak serta mengurangi ketahanan logam. Paper ini

membahas bagaimana pelapisan logam dapat melindungi bahan logam dari korosi,

pelapukan serta bahaya lain. Metode yang digunakan dalam simulasi ini yaitu pelapisan

logam secara listrik (elektroplating), dimana teknologi yang digunakan diantaranya

adalah dengan cara pendinginan dan pemanasan elektrolit, kemudian dilakukan

penyaringan, setelah itu dilakukan pengadukan baik secara mekanik maupun pengadukan

dengan udara, selain itu juga cara lain yang digunakan adalah dengan pengadukkan

katoda. Logam yang telah mengalami proses di atas kemudian dibersihkan secara kimia

dengan penguapan dan pencelupan serta metode pembersihan lain yaitu secara listrik.

Sedangkan cara pelapisan logam secara listrik (elektroplating) sendiri misalnya terhadap

tembaga yaitu digunakan bermacam-macam larutan elektrolit, seperti larutan asam,

larutan sianida, larutan fluoborat dan larutan pyrophosphat, cara pelapisan logam secara

listrik (elektroplating) ini berbeda-beda terhadap logam-logam yang lain tergantung pada

jenis logam yang akan di elektroplating.

Page 6: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Logam adalah salah satu material yang paling banyak digunakan dalam

industri, baik untuk otomotif, transportasi, komunikasi dan lain sebagainya.

Bahkan, struktur sebuah bangunan pun, seperti tulangan pondasi dan kolom

juga menggunakan bahan ini. Selain kuat dan kokoh, logam tahan lama sehingga

dapat diaplikasikan untuk beragam keperluan, baik secara struktural, fungsional atau

hanya sekadar dekorasi.

Logam yang umum dipakai seperti, stainless steel, besi, kuningan, tembaga,

aluminium, serta perak. Stainless steel yang tahan karat biasanya banyak dipakai

untuk alat-alat industri, pisau cukur dan banyak juga hal lain yang menggunakan

stainless steel. Perak yang digunakan untuk perlengkapan makan seperti piring, gelas,

sendok dan garpu karena harga perak yang mahal. Akan tetapi tahukah anda bahwa

dibalik penampilan logam yang begitu menarik ternyata tersimpan suatu proses

pelapisan yang akan membuat logam tersebut menjadi lebih kuat dan tahan terhadap

berbagai jenis gangguan yang dapat merusak logam tersebut.

I.II Rumusan Masalah

Permasalahan yang saya akan bahas pada paper ini ada 2, yaitu :

1. Bagaimana teknologi pelapisan logam secara listrik?

2. Bagaimana cara pelapisan logam secara listrik (Elektroplating)?

I.III Tujuan

Logam memang merupakan suatu bahan yang sangat dibutuhkan dalam

kebutuhan peradaban manusia, oleh karena itu logam perlu diberikan suatu

“perlindungan” yang penting, agar bahan tersebut dapat digunakan lebih lama dan

tahan dari biasanya.

Ketahanan yang dimaksudkan misalnya tahan terhadap korosi, panas,

gangguan-gangguan dari luar yang dapat menyebabkan logam menjadi rapuh, tidak

layak lagi untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Page 7: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 2

Untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan suatu jalan yang tepat, yaitu

pelapisan. Teknik maupun teknologi pelapisan logam yang baik sangat dibutuhkan

untuk membantu memperpanjang fungsi logam dalam kebutuhan umat manusia,

menambah keindahan, untuk mendapatkan permukaan yang menarik yaitu sifat

dekoratif dan atraktifnya.

I.IV Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan paper ini yaitu akan dapat

menambah pengetahuan kita mengenai teknologi maupun cara pelapisan logam secara

listrik. Sehingga pada nantinya diharapkan kita dapat menguasai teknik yang benar

dalam pelapisan logam secara listrik.

I.V Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Melihat begitu kompleksnya permasalahan yang ada dalam pelapisan logam,

maka penulis hanya membahas tentang teknologi pelapisan logam secara listrik dan

cara pelapisan logam secara listrik (Elektroplating), termasuk didalamnya berbagai

macam teknik yang tepat dalam melakukan pelapisan logam tersebut.

I.VI Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan,

manfaat, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menyajikan materi-materi yang mendukung dari pembahasan masalah,

yaitu dalam hal ini berisi tentang jenis-jenis serta materi pelapisan logam

secara umum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menyajikan metode-metode apa yang dilakukan oleh penulis untuk

menyelesaikan paper ini. Yang mana didalamnya berisi prosedur

pengumpulan data, prosedur pengolahan data, aspek-aspek yang dikaji,

teknik pengambilan kesimpulan.

Page 8: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 3

BAB IV PEMBAHASAN

Yang berisikan tentang pembahasan-pembahasan yang dibuat berdasarkan

atas latar belakang, tujuan, dan pokok permasalahan yaitu mengenai

teknologi pelapisan logam secara listrik dan cara pelapisan logam secara

listrik (Elektroplating).

BAB V PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah dijelaskan serta saran

yang akan sangat perlu untuk dipertimbangkan selanjutnya.

Page 9: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 4

BAB II

TEORI PUSTAKA

II.I Jenis-jenis Logam

Beberapa jenis logam beserta kegunaannya yang dapat saya jelaskan antara lain

sebagai berikut :

1. Baja yang merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon

berguna untuk memperkuat konduktor aluminium secara mekanis.

2. Wolfram yaitu logam yamg berwarna abu-abu keputih-putihan yang sangat

berguna untuk filamen ( lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda ), elektroda,

tabung elektronik.

3. Molibdenum yaitu logam yang mirip dengan wolfram dalam hal sifatnya yang

digunakan pada tabung sinar X dan tabung hampa udara karena dapat lapisan

yang kuat dengan gelas.

4. Air Raksa yang merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair digunakan

untuk gas pengisi tabung-tabung elektronik penghubung pada saklar.

5. Platina merupakan logam berat, berwarna putih keabu-abuan dan tidak korosif

yang pada teknik listrik digunakan untuk elemen pemanas pada laboratorium

tentang oven atau tungku pembakaran yang memerlukan suhu tinggi diatas

1300o C.

6. Manganin yaitu logam yang berwarna kemerah-merahan yang digunakan

untuk rheostat yang presisi karena resistivitasnya yang tinggi.

7. Kromel merupakan perpaduan manganin, nikel, kromium, aluminium dan besi

yang digunakan untuk elemen pemanas air, setrika, pemanggang dan peralatan

yang memerlukan ketahanan korosi dan panas.

II.III Pelapisan Logam secara Umum

Enamel merupakan salah satu jenis kaca yang dapat digunakan untuk

pelapisan logam atau benda lain sejenisnya, misalnya : dudukan lampu, reflektor,

barang-barang dekoratif : yang tujuannya adalah melindungi barang-barang tersebut

dari korosi dan sekaligus untuk mendapatkan permukaan yang lebih bagus.

Enamel juga dapat digunakan sebagai isolasi listrik yaitu untuk melapisi

resistor tabung ( kawat yang dililitkan pada tabung tersebut adalah resistor antara lain

Page 10: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 5

nikrom, konstantan ). Dalam hal ini enamel dileburkan dan kemudian tabung keramik

yang sudah dililiti kawat tersebut dicelupkan sehingga sela-sela antara lilitan terisi

enamel. Tujuannya disamping untuk mengisolasi lilitan terhadap uap, debu dan

oksidasi udara pada suhu kerja yang tinggi. Resistor tabung yang dilapisi enamel

seperti ditunjukkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Resistor tabung yang dilapisi enamel

Pemakaian enamel untuk pelapisan dapat dilakukan dengan cara kering dan

dapat pula dengan cara basah. Pada pelapisan kering, perangkat yang akan dilapisi

dipanasi hingga suhu tertentu kemudian dimasukkan ke dalam bubuk enamel. Dengan

demikian maka bubuk di sekelilingnya akan meleleh dan melapisi perangkat tersebut.

Proses ini diulang-ulang hingga diperoleh ketebalan pelapisan yang diinginkan.

Pada pelapisan basah, mula-mula enamel diaduk dengan air sehingga menjadi

bubur enamel yang digunakan untuk melapisi perangkat yang dimaksud. Selanjutnya

perangkat yang sudah dilapis tesebut dikeringkan dan setelah kering dipanaskan

dengan oven sehingga enamel meleleh dan dengan demikian melapisi perangkat.

Untuk keperluan pelapisan ini koefisien muai panjang enamle harus

diusahakan sama dengan muai panjang perangkat yang dilapisi.

Komponen enamel untuk pelapisan resistor tabung (kaca boron-timah hitam

dengan mangan peroksida) adalah sangat sederhana yaitu : 27 % PbO, 70 % H3BO3

dan 3 % MnO2.

Titik lebur enamel kurang lebih 600o C. Enamel akan hilang dan sebagian akan

melarut jika direndam di dalam air dalam waktu yang lama. Untuk menambah

ketahanan enamel terhadap air dan panas biasanya ditambahkan pasir kuarsa.

Sedangakan untuk menambahkan kemampuan lekatnya enamel yang digunakan

melapis baja atau besi tuang, ditambah Ni dan Co.

Page 11: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.I Prosedur Pengumpulan Data

Paper ini dibuat dengan data yang dikumpulkan dengan menggunakan dua

metode kepustakaan utama yang saya gunakan, yaitu yang diambil dari kepustakaan

berupa buku referensi dan sumber kepustakaan lain berupa internet.

III.II Prosedur Pengolahan Data

Setelah penulis mendapatkan data-data mentah dari berbagai sumber pustaka

maka penulis perlu mengolah data tersebut , pengolahan data dilakukan dengan

beberapa metode yaitu :

1. Mencari hal-hal penting yang berhubungan dengan permasalahan yang

akan dibahas dari berbagai sumber misalnya buku, internet ataupun dari

literature lain.

2. Menyusun data yang diperoleh menurut sistematika paper berpola lima

bab.

3. Menarik kesimpulan yang bisa menjawab rumusan masalah.

III.III Aspek-Aspek yang Dikaji

Aspek-aspek yang akan saya bahas dalam paper ini secara garis besar ada 2

yaitu:

1. Teknologi pelapisan logam secara listrik .

2. Cara pelapisan logam secara listrik (Elektroplating).

III.IV Teknik Mengambil Kesimpulan

Berbagai pertimbangan penulis dalam menarik kesimpulan adalah sebagai

berikut.

1. Kesimpulan langsung berhubungan dengan rumusan masalah yang dibuat.

2. Kesimpulan diperoleh dari hasil pertimbangan yang tidak sepihak, tetapi

berdasarkan berbagai referensi.

3. Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dan tujuan penulisan

Page 12: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 7

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.I Teknologi Pelapisan Logam Secara Listrik

Prinsip dasar pelapisan logam secara listrik adalah penempatan ion logam

yang ditambah elektron pada logam yang dilapisi, yang mana ion-ion logam tersebut

didapat dari anoda dan eletrolit yang digunakan.

Secara elektro kimia, prosesnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :

Mn+ + n e- Mo

Gambar 5.1 Skema Pelaksanaan Pelapisan Logam Secara Listrik

Keterangan :1. Anoda (bahan pelapis);2. Katoda (benda kerja);3. Elektrolit; dan4. Sumber arus searah

Dengan adanya arus yang mengalir dari sumber maka elektron “dipompa”

melalui elektroda positip (anoda) menuju eletroda negatip (katoda). Dengan adanya

ion-ion logam yang didapat dari elektrolit maka menghasilkan logam yang melapis

permukaan logam lain yang dilapis.

1. Pendinginan dan Pemanasan Elektrolit

Pelapisan logam pada satu jenis elektrolit mungkin bekerja pada suhu 50

derajat celsius, tapi pada jenis lain justru tidak boleh bekerja pada suhu panas,atau

dengan perkataan lain harus bekerja pada suhu yang dingin.

Karena keadaan-keadaan itulah maka dibutuhkan pemanasan atau pendinginan

elektrolit. Untuk pemanasan elektrolit biasanya digunakan pemanas celup (immersion

heater) yang dapat diatur suhunya.

Page 13: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 8

Biasanya, pendinginan cairan elektrolit lebih jarang dilaksanakan

dibandingkan dengan pemanasan. Penyebabnya adalah bahwa operasi elektroplating

lebih sering dilaksanakan pada suhu panas dari pada dilakukan dalam suhu ruangan.

Sedangkan untuk pendinginan elektrolit digunakan pipa-pipa pendingin.

Cairan elektrolit diisap sehingga mengalir dalam pipa-pipa yang dicelup air atau

didinginkan oleh udara.

Sedangkan untuk pendinginan elektrolit digunakan pipa-pipa pendingin. Cairan elektrolit diisap sehingga mengalir dalam pipa-pipa yang dicelup air atau didinginkan oleh udara.

Gambar 5.2 Pemanas Celup

Gambar 5.3 Pipa Pendingin Cairan

2. Penyaringan

Pada saat pencampuran bahan kimia untuk membuat elektrolit, mungkin saja

masih ada sisa bahan kimia yang tidak larut dan mengendap atau mengapung dalam

cairan eletrolit. Oleh karena itu, sebelum maupun selama proses eletroplating

seringkali harus dilaksanakan penyaringan.

Penyaringan pada tahap pertama (sebelum proses pelapisan) dilakukan dengan

2 macam prosedur, yaitu :

1. Penyaringan dengan kain penyaring

2. Penyaringan dengan mesin penyaring

Cara pertama dilakukan untuk proses pelapisan pada tangki kecil. Adapun

prosedurnya sebagai berikut : pencampuran bahan kimia dilakukan di tangki lain

kemudian tuangkan elektrolit yang sudah jadi ke tangki elektrolit utama melalui kain

penyaring.

Page 14: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 9

Gambar 5.4 Penyaringan elektrolit dengan kain penyaring dan mesin penyaring

Sedangkan cara kedua dilakukan untuk proses pelapisan pada tangki besar.

Prosedurnya dilakukan pencampuran bahan kimia langsung pada tangki elektrolit

utama. Setelah itu masukan slang-slang pengisap kedalam larutan. Kemudian

operasikan mesin penyaring selama kurang lebih setengah jam, sambil dilakukan

pengadukan pada larutan elektrolit.

3. Pengadukan

Pada saat proses pelapisan logam berlangsung maka akan timbul gelembung-

gelembung gas hidrogen (H2). Selain itu juga akan timbul kotoran-kotoran akibat

proses. Gas hidrogen dan kotoran yang timbul dapat mengganggu proses pelapisan

yang buruk. Gas hidrogen yang timbul akan menyeabkan lobang-lobang kecil berupa

titik-titik hitam atau buram pada permukaan hasil pelapisan. Hal ini sering disebut

“pitting”. Kadang juga kotoran akan menempel pada benda yang dilapis, sehingga

permukaannya menjadi jelek dan berlapis.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka selama proses pelapisan

harus dilakukan pengadukan. Dengan adanya pengadukan maka gas hidrogen maupun

kotoran tidak akan menempel pada permukaan benda yang dilapis sehingga tidak akan

ada “pitting”. Pitting yang disebabkan oleh adanya gas hidrogen tersebut selain

menjadikan hasil pelapisan menjadi tampak buruk, juga menyebabkan kerapuhan

hasil pelapisan. Sifat rapuh ini akan nampak bila benda kerja dibengkokan, maka

logam pelapis menjadi patah atau retak.

Pengadukan yang dilakukan terhadap elektrolit dikategorikan ke dalam 3 jenis

menurut caranya, yaitu :

a. Pengadukan mekanik

Yang dimaksud dengan pengadukan mekanik adalah pengadukan dengan alat-

alat mekanik, seperti : kipas, lempengan ayun dan lain sebagainya.

Page 15: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 10

b. Pengadukan dengan udara

Cara pengadukan ini paling sering digunakan pada industri-industri karena

mempunyai banyak kelebihan apabila dibandingkan dengan cara pengadukan

mekanik. Dengan cara pengadukan udara, maka bagian yang masuk ke dalam

elektrolit (untuk melakukan pengadukan) adalah hanya sebuah slang plastik.

Adapun proses pengadukannya yaitu, udara dikompresikan ke dalam

kompresor, kemudian udara kompresinya dialirkan kedalam elektrolit dengan

menggunakan slang plastik yang tahan bahan kimia. Karena adanya udara bertekanan

tadi, maka elektrolit akan teraduk. Dengan mengatur tekanan udara yang keluar dari

kompresor maka besar atau kuatnya pengadukan juga dapat diatur.

Gambar 5.5 Pengadukan Dengan Udara

c. Pengadukkan Katoda

Berbeda dengan kedua cara pengadukan tadi, maka cara pengadukan katoda

ini dilakukan tanpa mengaduk zat cair (elektrolit). Dalam hal ini, yang bergerak

/bergoyang adalah katodanya. Dalam beberapa proses pelapisannya, justru ada yang

lebih disarankan menggunakan cara ini dari pada menggunakan cara pengadukan

dengan udara. Penggunaan cara pengadukan katoda umumnya dilakukan pada proses

pelapisan yang tidak banyak menimbulkan gas hidrogen atau lainnya. Proses

pelapisan dengan menggunakan cara pengadukan katoda diantaranya adalah pelapisan

tembaga.

Bahan dan Peralatan

1. Benda yang akan dilapis.

2. Sikat, mesin gosok atau bahan-bahan kimia untuk membersihkan kotoran.

Adapun jenis kotoran yang perlu dibersihkan dengan bahan kimia :

a) Minyak dan sejenisnya, termasuk gemuk, parafin, paslin, dan jenis bahan organik

lainnya

Page 16: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 11

b) Karat dan oksida logam lainnya. Karat adalah oksida besi atau disebut juga

korosi. Sedangkan pada logam lain juga terdapat oksida yang menempel pada

permukaan logam tersebut.

Cara Pembersihan

A. Pembersihan secara kimia ada beberapa cara, yaitu :

1. Penguapan

Cara ini dilakukan dengan menggunakan uap senyawa khlor hidrokarbon

(chlorinated hydrocarbon) sebagai pembersih atau pengurai minyak. Penggunaan uap

tersebut mempunyai keuntungan-keuntungan sbb :

kestabilan komposisi yang tinggi

penguraian minyak atau paslin yang baik

kepadatan uap yang tinggi

tidak dapat terbakar atau menyala

2. Pencelupan

Pembersihan karat atau oksida logam yang lain biasanya menggunakan larutan

kimia seperti asam chlorida, asam sulfat dan asam nitrat dengan konsentrasi larutan,

suhu dan lama pencelupan yang berbeda-beda tergantung kepada jenis logam yang

akan dibersihkan.

B. Pembersihan secara Listrik

Pembersihan secara listrik dibagi dua yaitu, pembersihan dari kotoran dan

penghalusan atau sering disebut pemolesan secara listrik (elektropolishing).

IV.II Cara Pelapisan Logam secara Listrik (Elektroplating)

1. Pelapisan Tembaga

Dalam pelapisan tembaga digunakan bermacam-macan larutan elektrolit,

yaitu:

a. Larutan asam

b. Larutan sianida

c. Larutan fluoborat

d. Larutan pyrophosphat

Page 17: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 12

Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah

larutan asam dan larutan sianida

2. Pelapisan Timah Putih

Pelapisan timah putih pada besi dengan cara listrik (elektroplating) sudah

sangat lama dilakukan untuk kaleng-kaleng makanan, minuman dan sebagainya.

Pelapisan secara listrik pada umumnya sudah menggantikan pelapisan secara celup

panas, karena pelapisan secara celup panas menghasilkan lapisan yang tebal dan

kurang merata (kurang halus) sedangkan pelapisan secara listrik dapat menghasilkan

lapisan yang tipis dan lebih merata/halus. Dengan keuntungan tersebut pada saat ini

lebih banyak industri yang melakukan pelapisan timah putih secara listrik dari pada

secara celup panas (Hot Dip Galvanizing).

3. Pelapisan Seng

Seng sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi, murah

harganya, dan mempunyai tampak permukaan yang cukup baik. Pelapisan seng pada

besi dilaksanakan dengan beberapa cara seperti galvanizing, sherardizing, atau metal

spraying. Namun pelapisan secara listrik (elektroplating) lebih disukai karena

mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan cara-cara pelapisan yang

lain, diantaranya :

a. Lapisan lebih merata

b. Daya rekat lapisan lebih baik

c. Tampak permukaan lebih baik

Karena beberapa keuntungan itulah maka lebih banyak dilaksanakan pelapisan

secara listrik daripada cara-cara lainnya. Pelapisan seng secara listrik kadang juga

disebut elektro-galvanizing. Larutan elektrolit yang sering digunakan ada dua macam

yaitu larutan asam dan larutan sianida. Bila kedua larutan tersebut dibandingkan maka

permukaan lapisan hasil dari penggunaan larutan sianida adalah lebih baik jika

dibandingkan dengan larutan asam. Namun larutan asam digunakan bila dikehendaki

kecepatan pelapisan yang tinggi dan biaya yang lebih murah.

Larutan lain yang sering digunakan pada pelapisan adalah larutan alkali zincat

dan larutan pyrophosphat.

Page 18: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 13

4. Pelapisan Nikel

Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan baik untuk

tujuan pencegahan karat ataupun untuk menambah keindahan. Dengan hasil

lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini nikel adalah yang paling banyak

diinginkan untuk melapis permukaan. Dalam pelapisan nikel selain dikenal lapisan

mengkilap, terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak

permukaan yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap. Jenis

lain dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun

tampak menarik dan digunakan biasanya untuk melapis laras senapan dan lainnya.

5. Pelapisan Khrom

Selain nikel, maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan

permukaan yang menarik. Karena sifat khas khrom yang sangat tahan karat maka

pelapisan khrom mempunyai kelebihaan tersendiri bila dibandingkan dengan

pelapisan lainnya. Selain sifat dekoratif dan atraktif dari pelapisan khrom, keuntungan

lain dari pelapisan khrom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras. Sumber

logam khrom didapat dari asam khrom, tapi dalam perdagangan yang tersedia adalah

khrom oksida (Cr O3) sehingga terdapatnya asam khrom adalah pada waktu khrom

oksida bercampur dengan air

Page 19: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN 14

BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Teknologi pelapisan logam salah satunya adalah dengan secara listrik, dimana

proses pelapisan logam secara listrik dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu :

1. Pendinginan dan Pemanasan Elektrolit

2. Penyaringan

3. Pengadukan

Dimana dalam masing-masing tahap terdapat proses-prosesnya tersendiri

untuk menghasilkan suatu output produk yang sesuai harapan.

Sedangkan Cara Pelapisan Logam secara Listrik (Elektroplating) meliputi

pelapisan terhadap bahan-bahan logam seperti : Tembaga, Timah Putih, Seng, Nikel

dan Khrom. Dimana pelapisan terhadap logam tersebut mempunyai fungsi masing-

masing misalnya Khrom yang tujuan pelapisannya yaitu untuk mendapatkan

permukaan yang menarik dari segi dekorarif sehingga akan mendapatkan tampilan

yang atraktif.

V.II Saran

Teknik pelapisan logam memerlukan suatu prosedur yang tepat sehingga akan

dapat dihasilkan suatu produk pelapisan yang baik. Prosedur yang baik ini harus

dilakukan agar tidak terdapat suatu kesalahan dalam proses untuk meningkatkan

kinerja bahan logam tersebut. Disamping itu ketelitian dan pengalaman juga sangat

dibutuhkan bagi orang-orang yang melakukan proses ini, karena tanpa ketelitian dan

pengalaman yang matang tidak akan mungkin produk yang dihasilkan akan

memenuhi sasaran.

Page 20: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN

DAFTAR PUSTAKA

[1] Muhaimin, Drs.1991, Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik, hal. 41-42, PT. Pradnya

Paramita : Jakarta.

[2] Tatang, Dr.1999, Iptek Terapan, Jakarta.

[3] www.bppt.go.id/ppk/tampilkan.php?id=235.

[4] Majalah Tempo, 28 Maret 2005, hal. 90-91.

Page 21: Pelapisan Logam Secara Listrik

PUTU RUSDI ARIAWAN

BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : [email protected]

www.facebook.com/turusdi