PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal...

18
1 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM KOMEDI DAKWAH KARYA ABDUL GHANI KAJIAN PRAGMATIK JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah OLEH RAHMAN HIDAYAT E1C114090 UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PEROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH 2018

Transcript of PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal...

Page 1: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

1

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG

FILM KOMEDI DAKWAH KARYA ABDUL GHANI KAJIAN

PRAGMATIK

JURNAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Strata Satu (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

OLEH

RAHMAN HIDAYAT

E1C114090

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

PEROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA

INDONESIA DAN DAERAH

2018

Page 2: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

2

Page 3: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

3

ABSTRAK

Email : [email protected]

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk lingual

pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog film “Komedi Dakwah” karya Abdul

Ghani? dan (2) bagaimanakah jenis pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog

film “Komedi Dakwah” karya Abdul Ghani? Tujuan dilakukan penelitian ini

adalah untuk (1) mendeskripsikan bentuk lingual pelanggaran prinsip kerja sama

dalam dialog film “Komedi Dakwah” karya Abdul Ghani? dan (2) bagaimanakah

jenis pelanggaran prinsip kerja sama dalam dialog film “Komedi Dakwah” karya

Abdul Ghani?. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dan

sumber data dalam penelitian ini berasal dari tuturan atau dialog dalam film

“Komedi Dakwah” karya Abdul Ghani yang mengandung pelanggaran prinsip

kerja sama seperti pelanggran maksim kuantitas, kualitas, relevansi dan

pelaksana/cara. Data diperoleh dengan metode simak dan metode dokumentasi

dengan teknik yang digunakan adalah teknik catat. Kemudian data tersebut

dianalisis menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual. Berdasarkan

hasil analisis data, diperoleh temuan yakni beberapa dialog percakapan yang

terdapat dalam film “Komedi Dakwah” yang merupakan pelanggaran prinsip kerja

sama maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim

pelaksana/cara.

Kata kunci : Pragmatik, pelanggaran prinsip kerja sama

Page 4: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

4

ABSTRACT

Email : [email protected]

This study has two main problems, those are(1) Whatare the lingual forms of

violation of the cooperation principlein the dialogue of "Komedi Dakwah" film by

Abdul Ghani? and (2) Whatare the types of violation of the cooperation principle

in the dialogue of "Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani?. The purposes of this

study are 1) to describe the lingual form of violations of the cooperation

principleand 2) the types of violations of the cooperation principlein the dialogue

of "Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani. This research belongs to a qualitative

descriptive study. Data and sources of data in this study were obtained from

speeches or dialogues in the "Comedy Dakwah" film by Abdul Ghani which

contains violations of the cooperation principle such as violations in the maxim of

quantity, the maxim of quality, the relevancy and the implementation or method.

The data of this study were obtained throughobservingand documentation with the

technique used is the note-taking technique. Then the data were analyzed by using

intralingual and extralingual matching methods. Based on the data analysis, the

findings of this study reveal that there were several conversational dialogues in

the"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the

cooperation principlein the maxim of quantity, the maxim of quality, the

relevancy and the implementation or method.

Keywords: pragmatics, violation of the cooperation principle

Page 5: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

5

A.PENDAHULUAN

Film merupakan salah satu

bentuk karya seni kompleks yang

pengaruhnya dapat menjangkau

seluruh lapisan sosial masyarakat

mulai dari anak-anak, remaja, hingga

orang tua. Film tidak hanya dijadikan

sebagai media hiburan, tetapi sering

kali dijadikan sebagai sarana untuk

menyampaikan suatu pesan kepada

masyarakat (umumnya pesan moral),

karena cerita suatu film seringkali

mampu menggugah perasaan orang

yang menyaksikannya. Bahkan tidak

jarang kita melihat seseorang yang

sedang menonton film ikut tertawa

saat ada adegan yang lucu dan tidak

jarang pula kita melihat seseorang

yang sedang menonton film ikut

menangis saat ada adegan yang

menyedihkan dalam film yang

disaksikan.

Sebagai media hiburan

umumnya film diklasifikasikan

berdasarkan beberapa aliran, salah

satunya adalah film beraliran

komedi. Film yang beraliran komedi

biasanya mengutamakan humor atau

unsur kelucuan pada jalan ceritanya.

Hal ini juga bisa dilihat pada salah

satu film berjudul “Komedi

Dakwah” karya Abdul Ghani.

Meskipun beraliran komedi,

film ini banyak mengandung pesan

moral di dalamnya. Adapun bahasa

yang digunakan dalam film ini

adalah bahasa sasak dialek Batulayar

Kabupaten Lombok Barat dan di

dalam dialog para pemain film

tersebut terdapat fenomena

kebahasan berupa pelanggaran

prinsip kerja sama yang membangun

kelucuan. Contoh tuturan khas

berupa dialog dalam film “Komedi

Dakwah” karya Abdul Ghani dapat

dilihat di bawah ini.

Tukang Ojek : Assalamu’alaikum

Asisten Dukun : Waalaikumsalam,

silahkan duduk, kamu mau minta

syarat?

Tukang Ojek : Ya ialah, masa

saya mau minta semen! Gila Asisten

ini.

Contoh tuturan di atas

menggambarkan tuturan antara

asisten dukun dengan seorang tukang

ojek yang akan meminta syarat

kepada dukun, akan tetapi harus

melewati asisten dukun terlebih

dahulu sebelum bertemu dengan

dukun. Tujuan asisten dukun

bertanya kepada tukang ojek supaya

dia tahu apa keluhan tukang ojek

meminta syarat kepada dukun. Tetapi

Page 6: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

6

tukang ojek membalas tuturan

asisten dukun dengan tuturan

bercanda Ya ialah, masa saya mau

minta semen! Gila Asisten ini

kalimat yang dituturkan tukang ojek

merupakan pelangaaran prinsip kerja

sama terutama pada pelanggaran

maksim relevansi. Dikatakan

pelanggaran maksim relevansi

karena tuturan yang dituturkan

tukang ojek tidak memberikan

kontribusi yang relevan dengan

tuturan sebelumnya yang dituturkan

oleh asisten dukun yang bertindak

sebagai mitra tutur.

Berdasarkan contoh tuturan di atas,

peneliti memilih film “Komedi

Dakwah” karya Abdul Ghani untuk

dikaji karena peneliti menemukan

fenomena tuturan-tuturan yang tidak

sesuai dengan prinsip kerja sama.

Oleh karena itu, peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

dalam Dialog Film “Komedi

Dakwah” Karya Abdul Ghani Kajian

Pragmatik.

B. METODE PENELITIAN

Mengingat objek penelitian ini

berupa tontonan yang berfokus pada

dialog antar tokoh dalam film

“Komedi Dakwah” karya Abdul

Ghani. Guna mengungkap tuturan

pelanggaran prinsip kerja sama yang

dilakukan oleh penutur dalam acara

tersebut, maka data-data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian ini

berupa kalimat dan wacana. Maka

dari itu penelitian ini dapat

dikatagorikan sebagai penelitian

deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini

bertujuan mendeskripsikan data,

yaitu data berupa bentuk lingual dan

jenis pelanggaran prinsip kerja sama

dalam film “Komedi Dakwah” karya

Abdul Ghani.

Penelitan kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa data tulis

Djajasudarma (1993:8). Penelitian

dianggap kualitatif harus

dipertimbangkan dari segi

metodologi kualitatif itu sendiri.

Metodologi kualitatif merupakan

prosedur yang menghasilkan data

deskriptif berupa data tertulis atau

lisan di masyarakat bahasa.

Berdasarkan pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa jenis

penelitian kualitatif adalah penelitian

yang dilakukan secara utuh kepada

subjek penelitian. Peneliti menjadi

istrumen kunci dalam penelitian,

Page 7: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

7

kemudian hasil penelitian tersebut

diuraikan dalam bentuk kata-kata

tertulis dari data empiris yang telah

diproleh.

Data adalah segala sesuatu

yang dihasilkan oleh objek

penelitian, kemudian diamati secara

khusus. Sehubungan dengan itu

Sudaryanto (1992:18) data sebagai

bahan penelitian yaitu berupa bahan

jadi (lawan dari bahan mentah) yang

sudah ada karena pemilihan aneka

macam tuturan (bahan mentah).

Bahan jadi yang dimaksud yaitu

bahan yang sudah siap dimasukkan

ke dalam penelitian dan unsur lain

yang membentuk data, yang disebut

konteks penelitian.

Pada dasarnya data merupakan

objek penelitian plus konteks, maka

di dalam data sebagai bahan

penelitian terkandung objek

penelitian. Data dalam penelitian ini

berupa tuturan pelanggaran prinsip

kerja sama dalam film “Komedi

Dakwah” karya Abdul Ghani.

Mahsun (2014:30) menyatakan

bahwa di dalam sumber data terdapat

masalah yang berhubungan dengan

populasi, sampel, dan informan.

Akan tetapi, sumber data dalam

penelitian ini berupa tuturan

pelanggaran prinsip kerja sama

dalam tayangan serial lepas film

yang berjudul Komedi Dakwah

karya Abdul Ghani yang dituliskan

atau ditranskrip ke dalam bahasa

tulis.

Mengingat objek penelitian ini

berupa audio visual yang berbentuk

tayangan film serial lepas, penulis

menggunakan satu metode dan

tekniknya dalam pengumpulan data.

Metode yang dimaksud adalah

metode simak dan teknik yang akan

digunakan adalah teknik catat.

Mahsun (2013:92)

menyatakan bahwa, pengumpulan

data pertama kali dapat dilakukan

dengan menggunakan metode simak,

yaitu menyimak pengguanaan secara

lisan maupun tulisan. Istilah

menyimak tidak hanya berkaitan

dengan bahasa lisan, namun juga

berkaitan dengan bahasa tulis.

Teknik pengumpulan data yang

akan dilakukan pertama-tama

peneliti akan mengunggah film

“Komedi Dakwah” karya Abdul

Ghani di YouTube. Kemudian

dilanjutkan dengan menerapkan

teknik simak bebas cakap dengan

cara menonton film komedi dakwah

karya Abdul Ghani secara berulang-

Page 8: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

8

ulang sambil mencatat setiap diaolog

agar mendapat data tuturan

pelanggaran prinsip kerja sama yang

dilakukan oleh para pemain tersebut.

Artinya, dalam penelitian ini penulis

menyimak tuturan penutur dalam

film tersebut dengan menggunakan

metode simak tidak berpartisipasi.

Sudaryanto (1988:3) menyatakan

metode simak dengan tidak

berpartisipasi adalah metode simak

dengan peneliti tidak ikut dalam

proses pembicaraan.

Subroto (2007:59) menyatakan

menganalisis berarti mengurai atau

mebedakan unsur-unsur yang

membentuk satuan lingual

komponen-komponenya. Di dalam

mengurai sebuah data penelitian

secara ilmiah, maka diperlukan

metode-metode tertentu. Mahsun

(2014:117) menyatakan bahwa ada

dua metode utama dalam

menganalisis data, yaitu metode

padan intralingual dan metode padan

ekstralingual. Kedua metode tersebut

sangat mendukung dalam

menganalisis relasi teks dan konteks.

Metode padan intralingual

merupakan suatu metode

menghubung-bandingkan unsur-

unsur dalam bahasa. Mahsun

(2014:117) menyatakan metode

padan intralingual adalah metode

analisis data dengan cara

menghubung-bandingkan unsur-

unsur yang bersifat lingual, baik

yang terdapat dalam satu bahasa

maupun dalam beberapa bahasa yang

berbeda.

Mengingat data dalam

penelitian ini berupa bahasa sasak

dari penutur bahasa sasak, maka

metode teknik hubung banding

(HBS), (HBB), dan (HBSP) yang

digunakan dalam penerapan pada

penelitian ini, maka dari itu penulis

akan menghubung-bandingkan

lingual bahasa sasak ke dalam bahasa

Indonesia agar makna dapat

dipahami secara gramatikal.

Dalam penelitian ini, penyajian hasil

analisis data yang digunakan adalah

metode informal yang menggunakan

kata-kata biasa, karena dalam

penelitian ini penulis menganalisis

tuturan yang melanggar prinsip kerja

sama yang terdapat pada dialog film

“Komedi Dakwah” karya Abdul

Ghani.

C.PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Lingual Pelanggaran

Prinsip Kerja Sama dalam

Page 9: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

9

Film “Komedi Dakwah”

Karya Abdul Ghani

Hasil penelitian menunjukkan

adanya tuturan yang mengalami

pelanggaran prinsip kerja sama

dalam film “Komedi Dakwah” karya

Abdul Ghani yang berbentuk kalimat

dan wacana. Pembahasan masing-

masing bentuk lingual dimaksud

akan dipaparkan di bawah ini.

4.1.1 Kalimat

(1)

Dia jok alam ghaib pak.

[Dia Jכk alam ghaib pak.]

‘Dia ke alam ghaib pak’

(“Komedi Dakwah”Episode”Dukun Palsu”)

Data (1) di atas merupakan

bentuk lingual berupa kalimat yang

menjadi unsur dalam tuturan yang

berbunyi ‘Dia jok alam ghaib pak’

[Dia Jכk alam ghaib pak.]. Jika

dilihat dari bentuk lingualnya tuturan

di atas merupakan jenis kalimat

lengkap. Dikatakan kalimat lengkap

karena kalimat tersebut merupakan

kalimat yang terdiri dari (S), (P), dan

(Ket). Alasan lain dikatakan kalimat

lengkap, jika dilihat dari unsur kata

Dia dikategorikan sebagai (S), jok

dikategorikan sebagai (P) dan alam

ghaib pak dikategorikan sebagai

(Ket). Oleh sebab itu, kalimat yang

berbunyi ‘Dia jok alam ghaib pak’

dikategorikan sebagai kalimat

lengkap.

4.1.2 Wacana

(5) Aro biase pak, tukang ne macem-macem oleqne, lamun balene amaq

mesaq Tukang ne, lamun kusen jak ne dengan dese Glote, lamun tukang

pasang kramik ne dengan tukaƞ dese kato, lamun tukang cat dengan

tukaƞ desɛ nyandek dan lamun tukang atap ne jak dengan tukang dese

Lempat.

[Arכ biasə pak, tukaƞ nə macəm-macəm כlə?nə, lamun balə nə ama?

məsa? tukaƞ nə, lamun kusən jak nə dəƞan dəsə Glotə, lamun tukaƞ pasaƞ

kramik nə dəƞan tukaƞ Dəsə Katכ, lamun tukaƞ cat dəƞan tukaƞ Dəsə

Nyandək dan lamun tukaƞ atap ne jak dəƞan tukaƞ Dəsə Ləmpat]

‘Biasa pak, tukangnya dari bermacam-macam asalnya, kalau rumah ini

bapak saya sendiri tukangnya, kalau tukang kayunya orang desa Glote,

kalau tukang yang pasang keramik ini orang Desa Kato, kalau tukang cat

Page 10: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

10

orang Desa Nyandek dan kalau tukang atap ini orang Desa Lempat.’

(“Komedi Dakwah”Episode” Adab-Adab Bertamu”)

Data (5) di atas merupakan

bentuk lingual berupa wacana yang

menjadi unsur dalam tuturan yang

berbunyi ‘Aro biase pak, tukang ne

macem-macem oleqne, lamun balene

amaq mesaq Tukang ne, lamun kusen

jak ne dengan dese Glote, lamun

tukang pasang kramik ne dengan

tukaƞ dese kato, lamun tukang cat

dengan tukaƞ desɛ nyandek dan

lamun tukang atap ne jak dengan

tukang dese Lempat.’ [Arכ biasə

pak, tukaƞ nə macəm-macəm כlə?nə,

lamun balə nə ama? məsa? tukaƞ nə,

lamun kusən jak nə dəƞan dəsə

Glotə, lamun tukaƞ pasaƞ kramik nə

dəƞan tukaƞ Dəsə Katכ, lamun tukaƞ

cat dəƞan tukaƞ Dəsə Nyandək dan

lamun tukaƞ atap ne jak dəƞan tukaƞ

Dəsə Ləmpat.] Jika dilihat dari

bentuk lingualnya tuturan di atas

merupakan jenis wacana deskriptif.

Dikatakan wacana deskriptif karena

wacana tersebut merupakan wacana

yang mendeskripsikan asal para

tukang yang membuat rumah tokoh

Fazal sehingga terjadi tuturan

tersebut. Oleh karena itu tuturan

wacana di atas merupakan wacana

deskriptif. .

4.2 Jenis Pelanggaran Prinsip

Kerja Sama dalam Film

“Komedi Dakwah” Karya

Abdul Ghani

Di bawah ini dipaparkan

tuturan jenis pelanggaran prinsip

kerja sama yang berupa pelanggaran

maksim kuantitas, maksim kualitas,

maksim relevansi dan maksim

pelaksana/cara yang terdapat dalam

dialog film “Komedi Dakwah” karya

Abdul Ghani sebagai berikut.

4.2.1 Pelanggaran Maksim

Kuantitas.

(10)

Pak

Ghan

: Mbe oleq tukang kusen ne?

[Mbə כlə? Tukaƞ kusən nə?]

‘ Darimana asal tukang kusennya?’

Fazal : Aro biase pak, tukang ne macem-macem oleqne, lamun

balene amaq mesaq Tukang ne, lamun kusen jak ne

dengan dese Glote, lamun tukang pasang kramik ne

dengan tukang Dese Kato, lamun tukang cat dengan

Page 11: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

11

tukang Dese Nyandek dan lamun tukang atap ne jak

dengan tukang Dese Lempat.

[Arכ biasə pak, tukaƞ nə macəm-macəm כlə?nə, lamun

balə nə ama? məsa? tukaƞ nə, lamun kusən jak nə dəƞan

dəsə Glotə, lamun tukaƞ pasaƞ kramik nə dəƞan tukaƞ

Dəsə Katכ, lamun tukaƞ cat dəƞan tukaƞ Dəsə Nyandək

dan lamun tukaƞ atap ne jak dəƞan tukaƞ Dəsə Ləmpat]

‘Biasalah pak, asal tukangnya dari bermacam-macam

asalnya. Kalau rumah ini bapak saya sendiri menjadi

tukangnya, kalau tukang kusennnya dari Desa Glote, kalau

tukang yang memasang keramik ini orang dari Desa Kato,

kalau tukang catnya dari Desa Nyandek dan kalau tukang

atap ini dari Desa Lempat.’

(Komedi Dakwah”Episode”Adab-Adab Bertamu”)

Tuturan tokoh Pak Ghani yang

berbunyi ‘Mbe oleq tukang kusen

ne? [Mbə כlə?’ Tukaƞ kusən nə?]

didasari konteks yakni terjadi di

rumah tokoh Fazal dikarenakan

tokoh Fazal tidak pernah masuk

sekolah selama satu minggu. Oleh

karena itu, tokoh Pak Ghani berniat

mencari tokoh Fazal ke rumahnya

sekaligus bersilaturahmi ke rumah

tokoh Fazal. Sesampai di rumah

tokoh Fazal, Pak Ghani melihat

rumah tokoh Fazal yang baru

dibangun. Jadi tokoh Pak Ghani

penasaran darimana asal tukang

kusen yang membuat rumah tokoh

Fazal tersebut. Dengan demikian,

terjadilah percakapan pada dialog di

atas yang merupakan melanggar

prinsip kerja sama maksim kuantitas.

Pelanggaran prinsip kerja sama

pada maksim kuantitas dalam data

(10) dimaksud tampak pada tuturan

tokoh Fazal ‘Aro biase pak, tukang

ne macem-macem oleqne, lamun

balene amaq mesaq Tukang ne,

lamun kusen jak ne dengan dese

Glote, lamun tukang pasang kramik

ne dengan tukang Dese Kato, lamun

tukang cat dengan tukang Dese

Nyandek dan lamun tukang atap ne

jak dengan tukang Dese Lempat.’

Page 12: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

12

[Arכ biasə pak, tukaƞ nə macəm-

macəm כlə?nə, lamun balə nə ama?

məsa? tukaƞ nə, lamun kusən jak nə

dəƞan dəsə Glotə, lamun tukaƞ

pasaƞ kramik nə dəƞan tukaƞ Dəsə

Katכ, lamun tukaƞ cat dəƞan tukaƞ

Dəsə Nyandək dan lamun tukaƞ atap

ne jak dəƞan tukaƞ Dəsə Ləmpat].

Tuturan yang dituturkan tokoh Fazal

di atas merupakan pelanggaran

prinsip kerja sama maksim kuantitas.

Alasan tuturan tersebut dikatakan

melanggar maksim kuantitas karena

tuturan yang dituturkan tokoh Fazal

(mitra tutur) memberikan informasi

yang berlebihan dari apa yang

dibutuhkan. Seharusnya dengan

pertanyaan tokoh Pak ‘Ghani Mbe

oleq tukang kusen ne?’ jawaban

yang seharusnya dijawab oleh tokoh

Fazal lamun kusen jak ne dengan

dese Glote bukan menjawab apa

yang tidak dipertanyakan oleh tokoh

Pak Ghani seperti siapa pembuat

rumah, siapa tukang cat dan tukang

atap sehingga tuturan tokoh Fazal di

atas mengakibatkan terjadinya

pelanggaran prinsip kerja sama pada

maksim kuantitas.

4.2.2 Pelanggaran Maksim

Kualitas

(14) Pak Ghani : Nendeq remehan helm nu. Otak kamu neh berharge, kalau

jatuh bisa fatal, kamu anggap rurung nu kasur!

[Nəndək rəməhan həlm nu. כtak kamu nəh bərhargə, kalau jatuh

bisa fatal. Kamu aƞgap ruruƞ nu kasur.]

‘Jangan remehkan helm itu. Otak kamu ini berharga kalau

terjatuh bisa fatal, kamu kira jalan raya itu kasur’

Adrian : Nggih pak.

[ƞgih pak]

‘Iya pak’

(Komedi Dakwah”Episode” Helm Pink”)

Tuturan tokoh Pak Ghani

‘Nendeq remehan helm nu. Otak

kamu neh berharge, kalau jatuh bisa

fatal, kamu anggap rurung nu

kasur!’ didasari konteks, ketika itu

tokoh Adrian ingin meminjam

sepeda motor pada tokoh pak Ghani

akan tetapi tokoh Adrian tidak

mentaati aturan yang wajib

menggunakan helm ketika

berkendara di jalan raya. Sehingga

tokoh pak Ghani mengingatkan

tokoh Adrian untuk menggunakan

Page 13: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

13

helm sesuai aturan berkendara demi

keselamatan. Dengan demikian,

terjadilah percakapan pada dialog di

atas yang merupakan melanggar

prinsip kerja sama maksim kualitas.

Pelanggaran prinsip kerja sama

pada maksim kualitas dalam data

(14) dimaksud tampak pada tuturan

tokoh Pak Ghani ‘Nendeq remehan

helm nu. Otak kamu neh berharge,

kalau jatuh bisa fatal, kamu anggap

rurung nu kasur!’ [Nəndək rəməhan

həlm nu. כtak kamu nəh bərhargə,

kalau jatuh bisa fatal. Kamu aƞgap

ruruƞ nu kasur.] merupakan

pelanggaran prinsip kerja sama

maksim kualitas. Alasan tuturan

tersebut dikatakan melanggar

maksim kualitas karena tuturan yang

dituturkan tokoh Pak Ghani (mitra

tutur) memberikan kontribusi yang

cenderung mengada-ngada tidak

mengatakan hal yang sebenarnya.

Kontribusi yang cenderung

mengada-ngada tidak mengatakan

hal yang sebenarnya tersebut tampak

pada tuturan Pak Ghani ‘kamu

anggep rurung nu kasur!’ tuturan

Pak Ghani tersebut terkesan

mengada-ngada dan tidak

mengatakan hal yang sebenarnya

dengan menyamakan jalan raya

dengan kasur.

Tuturan pelanggaran maksim

kualitas tersebut termasuk ke dalam

tuturan yang berimplikatur.

Dikatakan berimplikatur karena pada

tuturan tersebut terdapat makna

tambahan. Makna tambahan dalam

tuturan tersebut adalah tokoh Pak

Ghani yang bermaksud menyakinkan

muridnya supaya menggunakan helm

ketika berkendara di jalan raya,

sehingga kalau jatuh akibatnya tidak

fatal.

4.2.3 Pelanggaran Maksim

Relevansi

(18) Pak Ghani : Nah kebetulan atongan surat ini jok wali murid.

[Nah kebetulan atכƞan surat ini jכk wali murid.]

‘Nah kebetulan, antarakan surat ini buat wali murid’

Adrian : Bapak Makruf, ndek naraq aran Bapak Makruf lek balen

tiang pak.

[Bapak Makruf, ndək nara? aran Bapak Makruf lək balən tiaƞ

pak.]

‘Bapak Makruf, tidak ada nama Bapak Makruf di rumah saya

Page 14: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

14

pak.’

(“Komedi Dakwah”Episode”Helm Pink”)

Tuturan Pak Ghani yang

berbunyi ‘Nah kebetulan atongan

surat ini jok wali murid’ didasari

konteks, ketika itu tokoh pak Ghani

sedang membutuhkan bantuan untuk

mengantarkan surat ke wali murid

dan kebetulan tokoh Adrian datang

ke rumahnya tokoh pak Ghani

akhirnya tokoh pak Ghani meminta

tokoh Adrian untuk mengantarkan

surat tersebut. Dengan demikian,

terjadilah percakapan pada dialog di

atas yang merupakan melanggar

prinsip kerja sama maksim

Relevansi.

Pelanggaran prinsip kerja sama

pada maksim relevansi dalam data

(18) dimaksud tampak pada tuturan

tokoh Adrian yang berbunyi ‘Bapak

Makruf, ndek naraq aran Bapak

Makruf lek balen tiang pak’ [Bapak

Makruf, ndək nara? aran Bapak

Makruf lək balən tiaƞ pak]

merupakan pelanggaran prinsip kerja

sama maksim relevansi. Alasan

tuturan tersebut dikatakan melanggar

maksim relevansi karena tuturan

yang dituturkan tokoh Adrian tidak

memberikan kontribusi yang tidak

relevan dengan kalimat sebelumnya.

Dikatakan tidak relevan karena

Adrian menggunakan tindak tutur

tidak langsung dalam tuturannya.

Seharunya untuk menjawab

pertanyaan tokoh pak Ghani, tokoh

Adrian cukup mengatakan ya pak

saya antarkan atau kalimat

sejenisnya. Alasan lain yang

menunjukkan ketidakrelevanan pada

data tersebut yakni hilangnya

pasangan ajesensi pada tuturan

dalam dialog di atas. Pasangan

ajesensi merupakan tata urutan

otomatis yang terdiri atas bagian

pertama dan bagian kedua, kegagalan

menghasilkan tuturan kedua

(jawaban) akan menghasilkan

kekosongan yang memiliki dampak

tertentu. Dampak dari kekosongan

tersebut menyebabkan terjadinya

pelanggaran maksim relevansi

seperti pada dialog di atas.

Tuturan pelanggaran maksim

relevansi tersebut termasuk ke dalam

tuturan yang berimplikatur.

Dikatakan berimplikatur karena pada

tuturan tersebut terdapat makna

tambahan. Makna tambahannya

dalam tuturan tersebut adalah tokoh

Page 15: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

15

Adrian yang bermaksud menanyakan

tentang alamat surat untuk wali

murid yang bernama Amak Makruf

yang tidak ada di sekitar rumahnya.

4.2.4 Pelanggaran Maksim

Pelaksana/Cara

(27) Pak

Polisi

: Ini kami sudah tilang pak dengan tilang merah pak.

[Ini kami sudah tilaƞ pak deƞan warna tilaƞ mərah pak]

Ini kami sudah tilang pak dengan tilang merah pak.

Pak

Ghani

: Silahkan tilang, warna apa saja pokoknya tilang. Mau tilang

warna merah, hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru

silahkan.

[Silahkan tilaƞ, warna apa saja pכkכknya tilaƞ. Mau tilaƞ

warna merah, hijau, kuniƞ, kelabu, merah muda dan biru

silahkan.]

Silahkan tilang, warna apa saja pokoknya tilang. Mau menilang

dengan warna merah, hijau, kuning, klabu, merah muda dan

biru silahkan.

(“Komedi Dakwah”Episode”Helm Pink”)

Tuturan tokoh Pak Polisi yang

berbunyi ‘Ini kami sudah tilang pak

dengan tilang merah pak’ didasari

konteks, yakni terjadi pada pagi hari

melalui pembicaraan telepon dengan

tokoh Pak Ghani ketika itu tokoh

Khalid dan tokoh Adrian ditangkap

oleh polantas karena tidak

menggunakan helm ketika

berkendara dijalan raya. Dengan

demikian, terjadilah percakapan pada

dialog di atas yang merupakan

melanggar prinsip kerja sama

maksim pelaksana/cara.

Pelanggaran prinsip kerja sama

pada maksim cara dalam data (27)

dimaksud tampak pada tuturan tokoh

Pak Ghani yang berbunyi ‘Silahkan

tilang, warna apa saja pokoknya

tilang. Mau tilang warna merah,

hijau, kuning, kelabu, merah muda

dan biru silahkan’ [Silahkan tilaƞ,

warna apa saja pכkכknya tilaƞ. Mau

tilaƞ warna merah, hijau, kuniƞ,

kelabu, merah muda dan biru

silahkan.] tuturan di atas merupakan

pelanggaran prinsip kerja sama

maksim pelaksana/cara. alasannya

karena tuturan tersebut memberikan

konstribusi berlebih-lebihan.

Page 16: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

16

Dikatakan berlebih-lebihan hal itu

terlihat pada tuturan yang berbunyi

Mau tilaƞ warna merah, hijau,

kuning, kelabu, merah muda dan

biru silahkan, sehingga tuturan Pak

Ghani tersebut seakan-akan berlebih-

lebihan menyamakan warna tilang

dengan warna-warna pada umumnya

sehingga tuturan tersebut tidak jelas

dan menimbulkan efek lucu pada

tuturan tersebut.

Tuturan pelanggaran maksim

pelaksana/cara tersebut termasuk ke

dalam tuturan yang berimplikatur.

Dikatakan berimplikatur karena pada

tuturan tersebut terdapat makna

tambahan. Makna tambahannya

dalam tuturan tersebut adalah tokoh

Pak Ghani yang bermasud untuk

meberikan hukuman tilang kepada

muridnya yang ditangkap oleh Polisi

karena disebabbkan mereka tidak

menggunakan helm.

D. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Bentuk lingual pelanggaran

prinsip kerja sama dalam film

“Komedi Dakwah” terdiri dari

bentuk kalimat dan wacana.

bentuk kalimat tersebut

diklasifikasikan lagi ke dalam

kalimat lengkap dan bentuk

wacana diklasifikasikan ke

dalam dua jenis wacana yaitu

wacana deskriptif dan wacana

naratif.

2. Jenis pelanggaran prinsip kerja

sama yang ditemukan dalam

film “Komedi Dakwah” karya

Abdul Ghani yaitu pelanggaran

maksim kuantitas, maksim

kualitas, maksim relevansi dan

maksim pelaksana/cara.

Saran

1. Peneliti berharap untuk

penelitian selanjutnya

pembahasan kajian pragmatik

dalam bidang pelanggaran

prinsip kerja sama tidak hanya

dilakukan dalam bentuk lingual

dan jenis pelanggaran dalam

film saja, tetapi juga dalam

bentuk lingual dan jenis

pelanggaran yang lain dalam

ranah bahasa yang lebih variatif.

Page 17: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

17

DAFTAR PUSTAKA

Djadjasudarma. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan

Kajian. Bandung: PT Eresco Anggota IKAPI.

Dardjowidjojo,Soejono.2003. Psikolonguistik: Pemahaman Bahasa Manusia.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Endarwati.2015.Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Film Animasi Un Mostre

A Paris Karya Bibo Bergeron.Skripsi.Yogyakarta.

Firmansyah, Anand.2012.Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip

Kesopanan dalam Wacana Humor Verbal Tulis pada Buku Mang

Kunteng.Skripsi. Yogyakarta.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik.Jakarta:Penerbit Universitas

Indonesia (UI-Press).

Mahsun. 2011.Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan

Tekniknya.Jakarta:Rajawali Pers.

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta:AR-Ruzz Media.

Nadar,FX.2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. (Edisi Pertama).

Yogyakarta:Graha Ilmu.

Nasihah.2015.Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Tayangan Galau Nite di Metro

TV. Skripsi. Yogyakarta.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik:Kesantunan Imperatif Bahasa

Indonesia.Jakarta:Erlangga.

Rosidi,Imron. 2009. Kajian Pragmatik. www.guru-umarbakrie.blogspot.com.

(Diakses 18 Mei 2018)

Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik Kea Rah Memahami Metode Linguistik.

Yogyakarta: Gadjah mada university Press.

Sudaryanto. 1988.Metode Linguitik Bagian Kedua: Metode dan Teknik

Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitiy Press.

Tarigan, Henry Guntur.1986.Pengajaran Pragmatik.Bandung: Angkasa.

Wijana dan Rohmadi. 2011.Analisis wacana Pragmatik:Kajian teori dan analisis.

Surakarta:Yumna Pustaka.

Page 18: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG FILM …eprints.unram.ac.id/10524/1/jurnal jadi.pdfthe"Komedi Dakwah" film by Abdul Ghani that contain violations of the cooperation principlein

18

Yulaihah.2012.Prinsip Kerja Sama pada Komunikasi Facebook (studi kasus pada

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Negri Yogyakarta Angkatan

2007).Skripsi.Yogyakarta.

Yule,G. 2008. Pragmatik.Indonesia: Pustaka Pelajar.