PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG DI KABUPATEN KARANGANYAR Penulisan Hukum ( Skripsi ) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ENDAH FITRI ETASARI NIM. E0006116 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

Page 1: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI

NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG

DI KABUPATEN KARANGANYAR

Penulisan Hukum

( Skripsi )

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1

dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

ENDAH FITRI ETASARI

NIM. E0006116

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum ( Skripsi )

PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI

NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG

DI KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh

Endah Fitri Etasari

NIM. E0006116

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

( Skripsi ) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Januari 2011

Dosen Pembimbing

Pembimbing II Pembimbing I

Rahayu Subekti, S.H, M.Hum Dr. I Gusti Ayu KRH, S.H, MM

NIP. 197111022006042001 NIP. 197210082005012001

Page 3: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum ( Skripsi )

PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI

NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG

DI KABUPATEN KARANGANYAR

Oleh

Endah Fitri Etasari NIM. E0006116

Telah diterima dan dipertahankan di hadapan

Dewan Penguji Penulisan Hukum ( Skripsi )

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 20 Januari 2011

DEWAN PENGUJI

1. Wida Astuti, S.H : Ketua

2. Rahayu Subekti, S.H, M.Hum : Sekretaris

3. Dr. I Gusti Ayu KRH, S.H, MM : Anggota

Mengetahui Dekan,

Mohammad Jamin, S.H., M.Hum

NIP. 196109301986011001

Page 4: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Endah Fitri Etasari

NIM : E0006116

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :

PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI

NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG DI KABUPATEN

KARANGANYAR adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan

hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Januari 2011

yang memberi pernyataan

Endah Fitri Etasari

NIM. E0006116

Page 5: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

ENDAH FITRI ETASARI. E0006116. 2011. PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG DI KABUPATEN KARANGANYAR. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Penulisan Hukum (Skripsi).

Penulisan hukum ini bertujuan mengetahui prosedur penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2002, dan mengetahui pelaksanaan sanksi denda sebesar RP.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) bagi CPNS yang telah lolos seleksi namun tidak melaksanakan daftar ulang di Kabupaten Karanganyar beserta hambatan-hambatan dan solusinya.

Jenis penelitian ini merupakan yuridis empiris yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah wawancara yaitu dengan mencari data pada pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan CPNS Kabupaten Karanganyar, dan studi kepustakaan yaitu dengan menggunakan data-data yang didapat dari BKD Karanganyar dan buku-buku serta sumber pustaka lainnya yang berkaitan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prosedur pelaksanaan penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2002. Namun pelaksanaan sanksi denda seperti yang terdapat pada Pengumuman Nomor:810/7500.29/2009 tentang Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009 belum dapat diterapkan pada kenyataannya.

Kata Kunci : Prosedur CPNS, Denda CPNS

Page 6: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

ENDAH FITRI ETASARI. E0006116. 2011. IMPLEMENTATION OF ADMINISTRATION PENALTY FOR CPNS PARTICIPANTS WHO PASS BUT NOT EXECUTE THE RE-REGISTRATION IN DISTRICT KARANGANYAR. Law Faculty of Sebelas Maret University, Legal Writing (Skripsi).

This Legal writing is aimed to know the procedure in the District Karanganyar CPNS acceptance in accordance with the Indonesian Government Regulation Number 11 of 2002, and know the implementation of a penalty amounting to Rp.10.000.000, - (ten million rupiah) for CPNS who have passed the selection but did not perform list Karanganyar District re its barriers and solutions.

This research is an empirical descriptive. Data collection techniques used in this study is the interview that is by looking for data on the competent authorities in the implementation CPNS Karanganyar District, and the study of literature by using data obtained from BKD Karanganyar and books and other library-related resources.

From the results of this study concluded that the procedures for implementation in the District Karanganyar CPNS acceptance in accordance with the Indonesian Government Regulation No. 11 of 2002. However, the implementation of sanctions such as fines contained in the Announcement Number: 810/7500.29/2009 about Candidate Procurement Of Civil Servants General Applicants Karanganyar County Government Formation in 2009 can not be applied in reality.

Keyword : Procedure of CPNS, Administration Penalty of CPNS

Page 7: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi)

yang berjudul “Pelaksanaan Sanksi Denda Bagi CPNS Lolos Seleksi Namun

Tidak Melaksanakan Daftar Ulang Di Kabupaten Karanganyar”.

Penulisan hukum ini membahas mengenai fenomena adanya syarat bagi

pelamar CPNS yang harus disertakan pada waktu mendaftar yaitu adanya surat

pernyataan kesanggupan membayarkan denda sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah) apabila telah diterima namun mengundurkan diri atau tidak

melaksanakan daftar ulang. Penulis ingin mengatahui penerapan aturan denda ini

di Kabupaten Karanganyar.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga penulisan hukum ini dapat

terselesaikan, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Mohammad Jamin, S.H, M.Hum, selaku dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi izin dan

kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H, MM, dan Ibu Rahayu

Subekti, S.H, M.Hum, selaku pembimbing penulisan hukum (skripsi) yang

telah menyediakan waktu serta pikiran dan dorongan untuk memberikan

bimbingan dan arahan bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Yudo Taruno Muryanto, S.H, M.Hum, selaku pembimbing

akademik yang telah memberikan masukan bagi penulis selama belajar

pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Seluruh dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memeberikan bekal ilmu kepada penulis.

5. Bapak Agam selaku pimpinan bagian pengangkatan dan pengembangan

Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar, beserta Bapak Bagoes selaku

Page 8: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

staff bagian pengangkatan dan pengembangan Badan Kepegawaian

Daerah Karanganyar.

6. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan berupa materiil

maupun non materiil selama ini, semoga dapat penulis amalkan untuk

kebaikan penulis serta dapat membahagiakan bapak dan ibu atas

pencapaian yang akan datang.

7. Kakak tersayang Mbak Meta dan Mas Bambang beserta keponakan yang

lucu Dek Nisa dan Dek Hafiz, serta Adekku tersayang Yoga, terima kasih

untuk semangat yang diberikan untuk penulis segera menyelesaikan

skripsi ini.

8. Wendy Kus Nooryanto yang selalu menyemangati serta membantu penulis

dalam mendapatkan data untuk skripsi ini, serta selalu memberikan

perhatian spesialnya kepada penulis.

9. Teman-teman yang telah lulus terlebih dahulu Dhani, Nonie, Chacha, serta

teman-teman seperjuangan semester akhir ini Rhanie, Arunda.

10. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan adalah milik Allah SWT semata,

maka dalam penyusunan skrispi inipun jauh dari kesempurnaan atau masih

terdapat kekurangan.

Akhirnya teriring doa dan harapan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi

kita semua, terutama bagi penulis.

Surakarta, Januari 2011

Penulis,

Endah Fitri Etasari

Page 9: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Metode Penelitian .................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan Hukum ................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori atau Konseptual ............................................ 11

1. Tinjauan Tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah .... 11

Page 10: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2. Tinjauan Tentang Kepegawaian Pemerintah Daerah .......... 16

3. Tinjauan Tentang Sanksi Denda Dalam Hukum

Administrasi Negara ........................................................ 21

4. Tinjauan Tentang CPNS .................................................. 28

5. Tinjauan Tentang Pengadaan CPNS ................................ 35

6. Tinjauan Tentang Teori Bekerjanya Hukum .................... 37

B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 41

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................... 43

B. Prosedur Penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar ...... 48

C. Pelaksanaan Sanksi Denda Bagi CPNS Lolos Seleksi

Namun Tidak Melaksanakan Daftar Ulang di Kabupaten

Karanganyar ............................................................................ 54

D. Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Penerimaan CPNS dan

Sanksi Denda Bagi CPNS Lolos Seleksi namun tidak

mendaftar ulang di Kabupaten Karanganyar .......................... 58

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 63

B. Saran ....................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 65

Page 11: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Research / Survey

Lampiran 2. Pengumuman Nomor:810/7500.29/2009 tentang Pengadaan Calon

Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten

Karanganyar Formasi Tahun 2009.

Lampiran 3. SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil Formasi 2009 Kabupaten Karanganyar.

Page 12: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang

besar. Idealnya dengan jumlah penduduk atau sumber daya manusia yang besar

tersebut, Indonesia dapat terus berkembang dan semakin maju. Namun hal

tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Pada kenyataannya semakin

meningkatnya angka pengangguran, baik dari tingkat pendidikan tamat wajib

belajar sembilan tahun sampai dengan tingkat Sarjana, menyebabkan

permasalahan di bidang lain, misalnya semakin banyaknya kriminalitas yang

kemudian menimbulkan keresahan masyarakat.

Masalah pengangguran menjadi salah satu aspek yang paling disoroti oleh

pemerintah, seperti diatur dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan”, artinya bahwa setiap warga negara harus mendapatkan pekerjaan

yang layak dimana maksud layak disini adalah yang pantas serta dapat

menyejahterakan warga negara beserta kehidupan keluarganya.

Ketersediaan lapangan pekerjaan yang jauh lebih kecil daripada jumlah

tenaga kerja seperti saat ini, rasanya apa yang telah diatur dalam Pasal 27 ayat (2)

UUD 1945 tersebut tidak dapat diwujudkan secara merata kepada seluruh warga

negara. Hanya mereka yang mempunyai keberuntungan lebih yang mudah

mendapat pekerjaan.

Negara adalah badan hukum publik yang mempunyai status sebagai

pendukung hak dan kewajiban. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban ini

dilaksanakan dalam rangka Negara mencapai dan mewujudkan tujuan negara,

tujuan Negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 (alinea ke-IV)

Page 13: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang dipertegas dan dijabarkan dalam Ketetapan MPR No.IV/MPR/1978 tentang

GBHN, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga tercipta

masyarakat adil dan makmur.

Negara menyediakan kesempatan bagi warga untuk secara luas mengikuti

kesempatan mendapat pekerjaan yang layak, diantaranya adalah dengan

diadakannya penerimaan CPNS. Yang mana kegiatan ini dapat diikuti dan terbuka

lebar bagi seluruh warga yang memenuhi syarat.

Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang perubahan atas

Undang-Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,

membagi Pegawai Negeri menjadi:

1. Pegawai Negeri Sipil;

2. Anggota Tentara Nasional Indonesia;

3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa salah satu pekerjaan yang dapat menjamin warga

negara adalah Pegawai Negeri Sipil. Sejak diberlakukannya Undang-Undang

No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah tiap-tiap daerah diberi

kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri atas dasar prakarsa sendiri

sesuai dengan potensi dan aspirasi mayarakat. Yang merupakan salah satu

kewenangan daerah yang populer adalah penyelenggaraan seleksi penerimaan

CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).

Dalam penerimaan CPNS terdapat dua cara yaitu, pertama dengan

diselenggarakannya seleksi CPNS yang dapat diikuti oleh semua orang yang

memenuhi syarat, serta kedua yaitu dengan cara langsung mendaftar ke instansi

tertentu yang membutuhkan tenaga kerja. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

dilakukan mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan,

pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pengangkatan menjadi

Pegawai Negeri Sipil.

Page 14: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasar pasal 34a ayat (1) Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang

perubahan atas Undang-Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, pengadaan seleksi penerimaan CPNS disebutkan bahwa untuk

kelancaran Daerah dibentuk Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sehingga yang

bertanggung jawab dalam pangadaan seleksi penerimaan CPNS adalah BKD tiap-

tiap daerah. Untuk pengadaan seleksi penerimaan CPNS tersebut tiap daerah juga

berhak menentukan apakah akan mengadakan secara mandiri atau bergabung

dengan provinsi.

Dalam prakteknya permasalahan seleksi CPNS seolah tak pernah usai padahal

berbagai perbaikan dan upaya telah dilakukan dalam penyelenggaraan rekrutmen

PNS. Namun pada kenyataannya pelaksanaan CPNS dari tahun ke tahun tetap saja

tidak memuaskan berbagai pihak. Permasalahan umum yang terjadi dalam

perekrutan CPNS diberbagai daerah antara lain munculnya peserta fiktif dan

susulan, peserta tidak mengikuti ujian tapi dinyatakan lulus, pengumuman CPNS

sebanyak dua kali, hasil rangking tidak diumumkan pada publik, pembatalan

pegumuman yang terlanjur diumumkan dan diganti dengan pengumuman baru,

formasi terisi dengan kualifikasi pendidikan yang tidak tepat, penempatan tenaga

honorer yang tidak pernah mengabdi tapi dinyatakan lulus, perubahan formasi

tidak diumumkan, pengumuan ditandatangani Wakil Bupati yang seharusnya

dilakukan oleh Bupati, peserta dengan rangking tertinggi tapi tidak lulus,

penentuan kelulusan tenaga honorer tidak ditentukan oleh masa kerja, dan

banyaknya SK siluman untuk tenaga honorer (http://halilintarblog.Blogspot.

com/2009/10/permasalahan-pegawai-negeri-sipil.html,5 April 2010).

Pengadaan Pegawai Negeri di Kabupaten Karanganyar mengahadapi masalah

salah satunya yaitu Sesuai Pengumuman Nomor : 810/7500.29/2009 Tentang

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Pemerintah

Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009, untuk setiap pendaftar wajib

melampirkan surat pernyataan kesanggupan mengganti biaya yang telah

dikeluarkan oleh Panitia sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), apabila

Page 15: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pelamar mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus dalam pegumuman ujian

tertulis yang dibubuhi materai Rp. 6.000,-.

Namun persyaratan ini dirasa terlalu komersil untuk para pendaftar dan tidak

efektif untuk dijalankan karena belum adanya peraturan lebih lanjut yang

mengatur tentang hal tersebut. Berdasar uraian di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dan menyusunnya menjadi sebuah skripsi dengan judul:

“PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI

NAMUN TIDAK MELAKSANAKAN DAFTAR ULANG DI KABUPATEN

KARANGANYAR”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah penting bagi penulis untuk memudahkan penulis dalam

menuliskan penelitian hukum ini serta untuk membatasi permasalahan yang akan

diteliti, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang hendak dituju sesuai

harapan. Berdasarkan uraian dan latar belakang yang telah penulis paparkan,

maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar?

2. Bagaimana pelaksanaan sanksi denda bagi CPNS lolos seleksi yang tidak

mendaftar ulang di Kabupaten Karanganyar?

3. Apa sajakah hambatan-hambatan pelaksanaan penerimaan CPNS dan sanksi

denda bagi CPNS lolos seleksi namun tidak melaksanakan daftar ulang di

Kabupaten Karanganyar dan solusinya?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian harus memiliki tujuan yang jelas agar penulis dapat

memberikan arah dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 16: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui prosedur penerimaan CPNS di Kabupaten

Karanganyar sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2002 Tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan sanksi denda bagi CPNS lolos seleksi

yang tidak mendaftar ulang di Kabupaten Karanganyar.

c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sanksi

denda bagi CPNS lolos seleksi namun tidak melaksanakan daftar

ulang di Kabupaten Karanganyar beserta solusinya.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk memperoleh data yang akurat dan mengetahui prosedur yang

benar dalam proses penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar.

b. Sebagai penyusunan data untuk skripsi sebagai syarat mencapai gelar

Sarjana di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian harus mempunyai manfaat yang dapat dicapai.

Adapun manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada pengembangan

ilmu hukum di bidang Hukum Administrasi Negara pada umumnya

dan Hukum Kepegawainan pada khususnya.

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

sebagai bahan informasi ilmiah untuk melakukan kajian dan penelitian

yang serupa pada tahap selanjutnya.

Page 17: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan atau sumbangan pemikiran untuk para pihak

yang terkait mengenai prosedur penyelenggaraan CPNS serta

permasalahan yang ditimbulkannya.

b. Sebagai wacana yang diharapkan penulis dapat digunakan sebagai

bahan informasi dalam kaitannya dengan perimbangan yang

menyangkut masalah.

E. Metode Penelitian

Dalam penentuan metode penelitian, penulis harus cermat dan tepat agar

metode yang digunakan nantinya sesuai dengan kebenaran yang dapat

dipertanggungjawabkan. Penelitian merupakan kegiatan yang bertalian dengan

kegiatan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis dan

sistematis.

Metodologi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau

melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap.

2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian

hal-hal yang belum diketahui.

3. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan secara mengintegrasikan

pengetahuan, mengenai masyarakat.

4. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian

interdisipliner (Soerjono Soekanto,2008:7).

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian hukum ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian

ini adalah yuridis empiris. Dimana yang dimaksud dengan penelitian yuridis

empiris yaitu dengan manggunakan data primer sebagai data utama yang

Page 18: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

berasal dari lapangan dengan cara penulis langsung terjun ke lokasi. Dalam

hal ini penulis melakukan penelitian dan memperoleh data yang berkaitan

dengan pengadaan CPNS di Kabupaten Karanganyar.

2. Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang

memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atas gejala-

gejala lain. Maksud dari penelitian deskriptif adalah untuk mempertegas

hipotesis-hipotesis agar dapat membantu dalam memperkuat teori atau

dalam kerangka menyusun teori baru (Soerjono Soekanto, 2008:10).

Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan mengenai Pelaksanaan

Sanksi Denda Bagi CPNS yang Lolos Seleksi Namun Tidak Melakukan

Daftar Ulang di Kabupaten Karanganyar.

3. Pendekatan Penelitian

Oleh karena jenis penelitian dalam penulisan ini yuridis empiris, maka

pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan Kualitatif. Penelitian

ini mempunyai maksud untuk dapat memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk

kata-kata dan bahasa penulisan. Pada suatu konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah yang diperlukan.

4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini berupa data

primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh

langsung dengan turun ke lapangan, dalam penulisan hukum ini

menggunakan data primer dengan cara wawancara pihak yang berkompeten

dalam pengadaan CPNS di Kabupaten Karanganyar.

Page 19: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Untuk data sekunder yang digunakan dalam penelitian hukum ini

yaitu diperoleh dari bahan-bahan kepustakan, dokumen dan laporan-laporan

yang berkaitan dengan permasalahan yang berkaitan.

5. Sumber Data

Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh, dalam penelitian

hukum ini, mengingat jenis data dalam penelitian ini adalah primer dan

sekunder maka penulis menggunakan sumber data sebagai berikut :

a. Sumber data primer, berasal dari keterangan-keterangan dengan

wawancara kepada pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

CPNS di Kabupaten Karanganyar.

b. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang secara tidak langsung

memberikan keterangan yang mendukung sumber data primer. Dalam

penelitian hukum ini yaitu adanya Standar Operasional Prosedur dan

literatur-literatur yang mendukung.

6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan data

yang akurat dan relevan yaitu dengan menggunakan teknik pengupulan data

sebagai berikut :

a. Wawancara, merupakan teknik memperoleh data dengan jalan

melakukan tanya jawab dengan pihak yang berkompeten dalam

pengadaan pelaksanaan CPNS di Kabupaten Karanganyar.

b. Studi Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data berupa

dokumen-dokumen yang diperoleh dari BKD Kabupaten

Karanganyar, buku-buku dan sumber pustaka yang lainnya yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian hukum ini.

7. Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah analisis data.

Teknik analisis data yang digunakan harus sesuai agar data-data yang telah

Page 20: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dikumpulkan dapat diolah sehingga menghasilkan penulisan hukum yang

baik. Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data

dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

(Lexy J Moeleong, 2002:103).

F. Sistematika Penulisan Hukum

Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai bahasan dalam

penulisan hukum ini, penulis dapat menguraikan sistematika penulisan hukum

sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini dijabarkan mengenai Kerangka teori berupa Tinjauan Tentang

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tinjauan Tentang Kepegawaian

Pemerintah Daerah, Tinjauan Tentang Sansi Denda Dalam Hukum Administrasi

Negara, Tinjauan Tentang CPNS, Pengadaan CPNS, dan Tinjauan Tentang Teori-

Teori Bekerjanya Hukum Dalam Masyarakat. Serta berisi kerangka pemikiran

mengenai permasalahan yang menjadi konsentrasi penulis.

BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini membahas permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya

yaitu mengenai pengadaan CPNS di Kabupaten Karanganyar, pelaksanaan sanksi

denda sebesar Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) bagi CPNS yang telah

diterima namun tidak melaksanakan daftar ulang di Kabupaten Karanganyar, serta

hambatan-hambatan pelaksanaan sanksi denda tersebut dan solusinya.

Page 21: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB IV Penutup

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian mengenai

permasalahan yang menjadi objek penelitian, serta berisi saran-saran.

Page 22: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori atau Konseptual

1. Tinjauan Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Pemerintah pusat disebut Pemerintah adalah Presiden Republik

Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang: a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; b. mengajukan rancangan Perda; c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama

DPRD; d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada

DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah; f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan;

g. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 25).

Pasal 26: (1) Wakil kepala daerah mempunyai tugas:

a. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;

b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan

Page 23: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;

c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah provinsi;

d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota;

e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;

f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah; dan

g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil kepala daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.

(3) Wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai

Pemerintahan Daerah bahwa asas Penyelenggaraan Pemerintahan pada Pasal

Pasal 20 yaitu berpedoman pada asas umum Penyelenggaraan Negara yang

terdiri atas:

a. asas kepastian hukum; b. asas tertib penyelenggara negara; c. asas kepentingan umum; d. asas keterbukaan; e. asas proporsionalitas; f. asas profesionalitas; g. asas akuntabilitas; h. asas efisiensi; dan i. asas efektivitas.

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak: a. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya; b. memilih pimpinan daerah; c. mengelola aparatur daerah; d. mengelola kekayaan daerah; e. memungut pajak daerah dan retribusi daerah; f. mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan

sumber daya lainnya yang berada di daerah g. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan

Page 24: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

h. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam Peraturan perundangundangan (Pasal 21).

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban:

a. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kualitas kehidupan, masyarakat; c. mengembangkan kehidupan demokrasi; d. mewujudkan keadilan dan pemerataan; e. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; f. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; g. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; h. mengembangkan sistem jaminan sosial; i. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; j. mengembangkan sumber daya produktif di daerah; k. melestarikan lingkungan hidup; l. mengelola administrasi kependudukan; m. melestarikan nilai sosial budaya; n. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai

dengan kewenangannya; dan o. kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

(Pasal 22).

Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yaitu :

a. Asas Desentralisasi

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

pemerintah kepada Derah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Daerah yang dibentuk dengan asas desentralisasi

berwenang untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan atas

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

b. Asas Dekonsentrasi

Asas dekonsentrasi adalah wewenang dari pemerintah kepada

gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di

daerah.

Page 25: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pelaksanaan asas dekonsentrasi menimbulkan pemerintahan lokal

administratif yang merupakan pemberian tugas atau wewenang

penyelenggaraan pusat yang ada di daerah. Apabila ditinjau dari

pembagian wilayah negara, asas dekonsentrasi membagi wilayah

negara menjadi daerah-daerah pemerintahan lokal administratif.

c. Asas Tugas Pembantuan

Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada

Daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas

tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber

daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.

Pelaksanaan dari urusan tugas pembantuan dapat ditugaskan

kepada dinas daerah yang telah ada ataupun dibentuk menurut

pelaksanaan lainnya. Penyerahan urusan tugas pembantuan dari

pemerintah kepada pemerintah daerah harus dilaksanakan dengan

peraturan perundang-undangan.

Desentralisasi dan otonomi daerah yang berlangsung sejak 1 Januari

2001 adalah suatu peristiwa yang menimbulkan perubahan mendasar pada

hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus mengubah perilaku

sebagian masyrakat indonesia yang sebelumnya hanya terfokus pada satu

pusat kekuasaan, pemerintah pusat di Jakarta. Pentingnya desentralisasi dan

otonomi daerah mungkin dapat disejajarkan dengan proses demokratisasi

yang terjadi begitu drastis pada tahun 1998. Desentralisasi memang

merupakan konsekuensi logis dari munculnya kehidupan demokrasi di

Indonesia sejak berakhirnya rezim orde baru. Kedua proses tersebut bahkan

mempunyai beberapa kesamaan yang tidak terbantahkan lagi. Kedua-duanya

berlangsung pada saat perekonomian nasional sedang berada dalam kondisi

sangat parah, setelah krisis perekonomian 1998. Keduanya juga berlangsung

dalam skala yang besar dan terjadi dalam masa yang sangat singkat, bahkan

hampir tanpa maa transisi yang memadai. Kompeksitas proses desentralisasi

Page 26: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

di Indonesia dapat digambarkan dengan peralihan kewenangan dari satu

pemerintah pusat yang sangat dominan ke lebih dari empat ratus

pemerintahan lokal (Kabupaten/Kota), terjadi transfer lebih dari dua juta

pegawai negri sipil, serta beralihnya mayoritas kewenangan pemerintahan

dari pemerintah pusat ke pemerintah lokal. Apabila dibandingkan dengan

Filipina yang mengalihkan kewenangan dari pemerintah pusat ke sekitar

enam puluh pemerintah provinsi, mentransfer puluhan ribu pegawai negeri

serta mengalihkan hanya sebagian kewenangan ke pemerintah provinsi,

desentralisasi di Indonesia jauh lebih kompleks. Filipina mempunyai waktu

transisi sekitar 10 tahun sebelum desentralisasi dilakukan sepenuhnya.

Indonesia hanya mempunyai waktu satu tahun (Tahun 2000) untuk

mempersiapkan implementasi penuh setelah diundangkannya Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999

(Ni’matul Huda,2009:93).

Dalam kepustakaan terdapat pembagian mengenai sifat wewenang

pemerintah, yaitu yang bersifat terikat, fakultatif, dan bebas, terutama dalam

kaitannya dengan kewenangan pembuatan dan penerbitan keputusan-

keputusan (besluiten) dan ketetapan-ketetapan (beschikkingen) oleh organ

pemerintahan sehingga dikenal ada keputusan atau ketetapan yang bersifat

terikat dan bebas. Indroharto mengatakan sebagai berikut:

a. Wewenang pemerintahan yang bersifat terikat, yakni terjadi apabila

peraturan dasarnya menentukan kapan dan dalam keadaan yang

bagaimana wewenang tersebut dapat digunakan atau peraturan

dasarnya sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan yang

harus diambil. Dengan kata lain, terjadi apabila peraturan dasar yang

menentukan isi dari keputusan yang harus diambil secara terinci, maka

wewenang pemerintahan semacam itu merupakan wewenang yang

terikat.

b. Wewenang fakultatif terjadi dalam hal badan atau pejabat tata usaha

negara yang bersangkutan tidak wajib menerapkan wewenangnya atau

Page 27: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sedikit banyak masih ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya

dilakukan dalam hal-hal atau keadaan-keadaan tertentu sebagaimana

ditentukan dalam peraturan dasarnya.

c. Wewenang bebas yakni terjadi ketika peraturan dasarnya memberi

kebebasan pada badan atau pejabat tata usaha negara untuk

menentukan sendiri mengenai isi dari keputusan yang akan

dikeluarkannya atau peraturan dasarnya memberikan ruang lingkup

kebebasan kepada pejabat tata usaha negara yang bersangkutan

(Ridwan HR, 2006:110).

2. Tinjauan Tentang Kepegawaian Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan pemerintahan daerah memerlukan sumber daya

manusia sebagai pelaksananya. Sumber daya manusia pada pemerintah

daerah disebut pegawai pemerintah daerah. Pegawai pemerintah daerah

adalah pegawai negeri sipil pada pemerintah daerah. Pegawai negeri sipil

daerah adalah unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam

penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.

Dalam sistem pemerintahan daerah dikenal tiga sistem pengelolaan

pegawai daerah:

a. Integrated System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun ditentukan oleh pusat. Sistem ini umumnya

dilaksanakan di negara-negara berkembang, karena ketidakmampuan

daerah untuk menggaji pegawai dan pegawai difungsikan juga sebagai

alat perekat negara dan bangsa.

b. Separated System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun dilaksanakan oleh masing-masing daerah.

Page 28: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Umumnya sistem ini dilaksanakan di negara-negara maju, karena

daerah mampu menggaji pegawainya. Di negara yang telah maju

masalah integrasi bangsa telah selesai. Oleh karena itu, yang menjadi

komitmen adalah profesionalisme pegawai dalam membrikan

pelayanan publik.

c. Unified System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun dilaksanakan oleh suatu lembaga ditingkat

nasional yang khusus dibentuk untuk keperluan tersebut (Hanif

Nurcholis,2005:143).

Sejumlah Lembaga Pemerintah yang bertanggung jawab dalam

manajemen di Indonesia adalah:

a. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara ( MENPAN )

Lembaga ini bertugas membantu Presiden dalam merumuskan

kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara.

Untuk melaksanakan tugas tersebut lembaga ini dibebani fungsi:

1) Perumusan kebijakan Pemerintah di bidang pendayagunaan

aparatur negara.

2) Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyusunan

rencana dan program, pemantauan, analisis, dan evaluasi di

bidang pendayagunaan aparatur negara.

3) Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di

bidang tugas dan fungsinya pada Presiden.

b. Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Berdasarkan Keppres No 103 tahun 2001 tentang kedudukan,

tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja lembaga

Pemerintah Nondepartemen, BKN bertugas melaksanakan tugas

pemerintahan dibidang manajemen kepegawaian negara sesuai dengan

Page 29: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ketentuan perundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas

tersebut BKN menyelenggarakan fungsi:

1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan Nasional dibidang

kepegawaian;

2) Penyelanggaraan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan

dan pelatihan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan

pendidikan dan pelatihan SDM PNS;

3) Penyelenggaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan

mantan pejabat negara;

4) Penyelenggaraan administrasi dan sistem informasi

kepegawaian negara dan mutasi kepegawaian antar provinsi;

5) Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma, standar, dan

prosedur mengenai mutasi, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak,

dan kewajiban, kedudukan hukum PNS Pusat dan PNS Daerah

dan bidang kepegawaian lainnya;

6) Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan

perundang-undangan dibidang kepegawaian kepada Instansi

Pemerintah;

7) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN;

8) Fasilitasi kegiatan instansi pemerintah di bidang Administrasi

Kepegawaian; dan

9) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum,

ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah

tangga.

c. Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Berdasarkan Keppres No 103 tahun 2001 tentang kedudukan,

tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja lembaga

Pemerintah Nondepartemen, bahwa LAN bertanggung jawab

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara

Page 30: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Tugas tersebut dimanifestasikan kedalam sejumlah fungsi,

yakni:

1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di

bidang administrasi negara;

2) Pengkajian kinerja kelembagaan dan sumber daya aparatur

dalam rangka pembangunan administrasi negara dan

peningkatan kualitas sumber daya aparatur;

3) Pengkajian dan pengembangan manajemen kebijakan dan

pelayanan di bidang pembangunan administrasi negara;

4) Penelitian dan pengembangan administrasi pembangunan dan

otomatisasi administrasi negara;

5) Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

aparatur negara;

6) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAN;

7) Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah

di bidang administrasi negara; dan

8) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum

di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata

laksan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian,

perlengkapan, dan rumah tangga.

d. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Badan ini di bentuk setelah otonomi daerah tahun 1999. Tugas

BKD dalam melaksanakan administrasi kepegawaian daerah pada

prinsipnya terdiri atas 3 macam yaitu:

1) Penyiapan peraturan daerah di bidang kebijaksanaan teknis

kepegawaian;

2) Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat,

pemindahan, penetapan gaji, tunjangan, kesejahteraan dan

Page 31: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pemberhentian PNS daerah baik yang menduduki jabatan

struktural / fungsional atau tidak;

3) Pengelolaan sistem informasi kepegawaian daerah, dan

menyampaikan setiap informasi kepegawaian daerah kepada

BKN.

Semua fungsi tersebut harus sesuai dengan norma, standar, dan

prosedur yang ditetapkan pemerintah. Materi yang boleh diatur hanya

mengenai kebijaksanaan teknis kepegawaian daerah, sehingga tidak akan

terjadi perbedaan dalam menetapkan norma, standar, dan prosedur

kepegawaian, yang pada akhirnya dapat diciptakan kualitas PNS yang

seragam diseluruh Indonesia. Aturan hukum di bidang Kepegawaian

daerah dapat diperinci sebagai berikut:

1) Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi

Perda Provinsi adalah aturan hukum pada daerah provinsi

yang ditetapkan oleh Gubernur atas persetujuan DPRD Provinsi

dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan merupakan

penjabaran lebih lanjut dari aturan yang lebih tinggi. Kewenangan

pembentukan Perda Provinsi untuk membentuk Badan

Kepegawaian Daerah dan kewenangan mengatur bidang

administrasi kepegawaian daerah merupakan suatu kewenangan

yang bersumber pada delegasi untuk mengatur dan mengurus

rumah tangga bidang kepegawaian daerahnya.

2) Keputusan Gubernur (Kepala Daerah)

Keputusan Gubernur (Kepala Daerah Provinsi) bidang

administrasi kepegawaian daerah adalah aturan hukum tingkat

daerah yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Perda Provinsi

yang dibentuk berdasarkan Pasal 146 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004.

Page 32: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten / Kota

Sama halnya dengan Perda Provinsi, bahwa Perda

Kabupaten/Kota adalah aturan hukum yang ditetapkan oleh

Bupati/Walikota atas persetujuan DPRD, bertujuan untuk

menyelenggarakan otonomi daerah yang merupakan penjabaran

lebih lanjut dari aturan hukum yang lebih tinggi. Kewenangan

menetapkan Perda Kabupaten/Kota adalah untuk membantu BKD

yang sistematikanya terdiri atas kedudukan, tugas, fungsi, serta

susunan organisasi BKD dan Perda yang berfungsi untuk mengatur

administrasi kepegawaian daerah tentang penetapan pensiun, gaji,

tunjangan, dan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan

pelatihan PNS Daerah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

daerah, berdasarkan aturan hukum yang berlaku.

4) Keputusan Bupati / Walikota (Kepala Daerah)

Keputusan Bupati/Walikota (Kepala Daerah Kabupaten/

Kota) di bidang administrasi kepegawaian daerah adalah bentuk

aturan hukum tingkat daerah dan merupakan peraturan pelaksanaan

dari Perda Kabupaten/Kota dan Perda Provinsi atau Keputusan

Gubernur (Sri Hartini, 2008:22-30).

3. Tinjauan Tentang Sanksi Denda Dalam Hukum Administrasi Negara

1) Arti sanksi Hukum Administrasi adalah:

a) Menurut J.B.J.M. ten Berge : sanksi merupakan inti dari penegakan

hukum administrasi. Sanksi diperlukan untuk menjamin penegakan

hukum administrasi.

b) Menurut P de Haan dkk : penggunaan sanksi administrasi dalam

Hukum Administrasi Negara merupakan penerapan kewenangan

Page 33: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pemerintahan, di mana kewenangan ini berasal dari aturan hukum

administrasi tertulis dan tidak tertulis.

c) Menurut JJ. Oosternbrink : sanksi administratif adalah sanksi yang

muncul dari hubungan antara pemerintah dan warga negara yang

dilaksanakan tanpa perantara pihak ketiga (kekuasaan peradilan),

tetapi dapat secara langsung dilaksanakan oleh administrasi sendiri.

2) Jenis Sanksi Administrasi dapat dilihat dari segi sasarannya yaitu:

a) Sanksi reparatoir artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas

pelanggaran norma, yang ditujukan untuk mengembalikan pada

kondisi semula sebelum terjadinya pelanggaran (misalnya

bestuursdwang, dwangsom);

b) Sanksi punitif artinya sanksi yang ditujukan untuk memberikan

hukuman pada seseorang (misalnya adalah berupa denda

administratif);

c) Sanksi Regresif adalah sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas

ketidak patuhan terhadap ketentuan yang terdapat pada ketetapan

yang diterbitkan.

Perbedaan Sanksi Administrasi dan sanksi Pidana adalah, jika

Sanksi Administrasi ditujukan pada perbuatan, sifat repatoir-

condemnatoir, prosedurnya dilakukan secara langsung oleh pejabat

Tata Usaha Negara tanpa melalui peradilan. Sedangkan Sanksi Pidana

ditujukan pada si pelaku, sifat condemnatoir, harus melalui proses

peradilan.

3) Macam-macam Sanksi dalam Hukum Administrasi seperti berikut,

a) Bestuursdwang (paksaan pemerintahan)

Paksaan pemerintahan merupakan tindakan nyata yang

dilakukan organ pemerintah atau atas nama pemerintah untuk

Page 34: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memindahkan, mengosongkan, menghalang-halangi,memperbaiki

pada keadaan semula apa yang telah dilakukan atau sedang

dilakukan yang bertentangan dengan kewajiban-kewajiban yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Contoh

Undang-Undang Nomor 51 Prp Tahun 1961 tentang Larangan

Pemakaian Tanah Tanpa ijin yang Berhak atau Kuasanya.

Bestuursdwang merupakan Kewenangan Bebas, artinya

pemerintah diberi kebebasan untuk mempertimbangkan menurut

inisiatifnya sendiri apakah menggunakan bestuursdwang atau

tidak atau bahkan menerapkan sanksi yang lainnya.

Paksaan pemerintahan harus memperhatikan ketentuan

Hukum yang berlaku baik Hukum tertulis maupun tidak tertulis,

yaitu asas-asas pemerintahan yang layak seperti asas kecermatan,

asas keseimbangan, asas kepastian hukum dan lain-lain.

i. Contoh Pelanggaran yang tidak bersifat substansial seorang

mendirikan rumah tinggal di daerah pemukiman, tanpa

IMB. Pemerintah tidak sepatutnya langsung menggunakan

paksaan pemerintahan (bestuursdwang), dengan

membongkar rumah tersebut, karena masih dapat

dilakukan legalisasi, dengan cara memerintahkan kepada

pemilik rumah untuk mengurus IMB. Jika perintah

mengurus IMB tidak dilaksanakan maka pemerintah dapat

menerapkan bestuursdwang, yaitu pembongkaran

ii. Contoh Pelanggaran yang bersifat substansial, misalkan

pada pengusaha yang membangun industri di daerah

pemukiman penduduk, yang berarti mendirikan bangunan

tidak sesuai dengan RTRW yang ditetapkan pemerintah,

maka pemerintah dapat langsung menerapkan

bestuursdwang.

Peringatan yang mendahului Bestuursdwang, hal ini dapat

dilihat pada pelaksanaan bestuursdwang di mana wajib didahului

Page 35: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dengan suatu peringatan tertulis, yang dituangkan dalam bentuk

Ketetapan Tata Usaha Negara. Isi peringatan tertulis ini biasanya

meliputi hal-hal sebagai berikut:

(1) Peringatan harus definitif;

(2) Organ yang berwenang harus disebut;

(3) Peringatan harus ditujukan kepada orang yang tepat;

(4) Ketentuan yang dilanggar jelas;

(5) Pelanggaran nyata harus digambarkan dengan jelas;

(6) Memuat penentuan jangka waktu;

(7) Pemberian beban jelas dan seimbang;

(8) Pemberian beban tanpa syarat;

(9) Peringatan memuat berita tentang pembebanan biaya.

(10) Beban mengandung pemberian alasannya;

b) Penarikan kembali keputusan (ketetapan) yang menguntungkan

Penarikan kembali Ketetapan Tata Usaha Negara yang

menguntungkan dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan

baru yang isinya menarik kembali dan/atau menyatakan tidak

berlaku lagi ketetapan yang terdahulu. Ini diterapkan dalam hal jika

terjadi pelanggaran terhadap peraturan atau syarat-syarat yang

dilekatkan pada penetapan tertulis yang telah diberikan, juga dapat

terjadi pelanggaran undang-undang yang berkaitan dengan izin

yang dipegang oleh si pelanggar.

Penarikan kembali ketetapan ini menimbulkan persoalan

yuridis, karena di dalam HAN terdapat asas het vermoeden van

rechtmatigheid atau presumtio justea causa, yaitu bahwa pada

asasnya setiap ketetapan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat

Tata Usaha Negara dianggap benar menurut hukum. Oleh karena

itu, Ketetapan Tata Usaha Negara yang sudah dikeluarkan itu pada

dasarnya tidak untuk dicabut kembali, sampai dibuktikan

sebaliknya oleh hakim di pengadilan. Kaidah HAN memberikan

Page 36: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kemungkinan untuk mencabut Ketetapan Tata Usaha Negara yang

menguntungkan sebagai akibat dari kesalahan si penerima

Ketetapan Tata Usaha Negara sehingga pencabutannya merupakan

sanksi baginya.

Sebab-sebab Pencabutan Ketetapan Tata Usaha Negara

sebagai Sanksi ini terjadi melingkupi jika:

(1) Jika yang berkepentingan tidak mematuhi pembatasan

pembatasan, syarat-syarat atau ketentuan peraturan

perundang-undangan yang dikaitkan pada izin, subsidi,

atau pembayaran.

(2) Jika yang berkepentingan pada waktu mengajukan

permohonan untuk mendapat izin, subsidi, atau

pembayaran telah memberikan data yang sedemikian

tidak benar atau tidak lengkap, hingga apabila data itu

diberikan secara benar atau lengkap, maka keputusan

akan berlainan misalnya penolakan izin.

c) Pengenaan denda administratif

N.E. Algra, mempunyai pendapat tentang pengenaan uang

paksa ini, menurutnya, bahwa uang paksa sebagai hukuman atau

denda, jumlahnya berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus

dibayar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan

atau tidak sesuai waktu yang ditentukan, dalam hal ini berbeda

dengan biaya ganti kerugian, kerusakan, dan pembayaran bunga.

Menurut hukum administrasi, pengenaan uang paksa ini dapat

dikenakan kepada seseorang atau warga negara yang tidak

mematuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh

pemerintah sebagai alternatif dari tindakan paksaan pemerintahan.

Page 37: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d) Pengenaan uang paksa oleh pemerintah (dwangsom)

Pendapat P de Haan DKK menyatakan bahwa, terdapat

perbedaan dalam hal pengenaan denda administratif ini, yaitu

bahwa berbeda dengan pengenaan uang paksa yang ditujukan untuk

mendapatkan situasi konkret yang sesuai dengan norma, denda

administrasi tidak lebih dari sekedar reaksi terhadap pelanggaran

norma, yang ditujukan untuk menambah hukuman yang pasti.

Dalam pengenaan sanksi ini pemerintah harus tetap memperhatikan

asas-asas hukum administrasi, baik tertulis maupun tidak tertulis

(legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id, 8 Desember 2010).

Yang dimaksud dengan sanksi yaitu tanggungan (tindakan, hukuman,

dsb.) untuk memaksa orang menepati perjanjian atau menaati ketentuan

undang-undang (anggaran dasar, perkumpulan dsb). Dan dalam arti hukum

adalah imbalan negatif, berupa pembebanan atau penderitaan yang

ditentukan dalam hukum; Imbalan positif, yang berupa hadiah atau

anugerah yang ditentukan dalam hukum. Arti kata denda yaitu hukuman

yang berupa keharusan membayar dalam bentuk uang (karena melanggar

aturan, undang-undang,dsb), (pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php).

Sehingga dapat disimpulkan sanksi denda adalah pembebanan yang

ditentukan dalam hukum yang merupakan keharusan untuk membayar

dalam bentuk uang tertentu karena adanya pelanggaran terhadap suatu

aturan. Sanksi denda baru dapat diterapkan apabila ada kesalahan ataupun

pelanggaran yang telah dilakukan.

Sarana penegakan hukum disamping pengawasan adalah sanksi.

Sanksi merupakan bagian penting dalam setiap peraturan perundang-

undangan, bahkan J.B.J.M ten Berge menyebutkan bahwa sanksi

merupakan inti dari penegakan hukum administrasi. Sanksi biasanya

diletakkan dalam setiap akhir peraturan. Sanksi diperlukan untuk

menjamin penegakan hukum administrasi. Dalam Hukum Administrasi

Page 38: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Negara, penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan

kewenangan pemerintahan, di mana kewenangan ini berasal dari aturan

hukum administrasi tertulis dan tidak tertulis (Ridwan HR,2006:313).

Dalam penelitian ini kesalahan atau pelanggaran yang menyebabkan

timbulnya sanksi denda adalah adanya surat pernyataan dengan materai

yang dibuat oleh para pendaftar CPNS yang telah dilanggar dimana di

dalam nya menyatakan sanggup membayarkan uang denda sebesar Rp.

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

Penegakan hukum merupakan suatu proses yang melibatkan banyak

hal. Oleh karena itu, keberhasilan penegakan hukum akan dipengaruhi

oleh hal-hal tersebut. Secara umum, sebagaimana dikemukakan oleh

Soerjono Soekanto, ada lima faktor yang memengaruhi penegakan

hukum,yaitu:

a. Faktor hukumnya sendiri;

b. Faktor penegakan hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun

yang menerapkan hukum;

c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum;

d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku

dan diterapkan;

e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang

didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup (Ridwan

HR,2006:307).

Page 39: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Tinjauan Tentang CPNS

1) Pengertian Pegawai Negeri Sipil

Pengertian Pegawai Negeri menurut Mahfud M.D dalam buku

Hukum Kepegawaian, terbagi dalam dua bagian yaitu :

a) Pengertian Stipulatif

Seperti pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 Tentang Perubaan Atas Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian bahwa:

“Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Dan dari Pasal 3 ayat (1) menyatakan :

“Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan”.

b) Pengertian Ekstensif

Ada beberapa golongan yang sebenarnya bukan Pegawai

Negeri menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tetapi

dalam hal tertentu dianggap sebagai dan diperlakukan sama

dengan Pegawai Negeri, artinya disamping pengertian stipulatif

ada pengertian yang hanya berlaku pada hal-hal tertentu.

Pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku pada

hal-hal tertentu. Pengertian tersebut terdapat pada:

i. Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 415-437 KUHP

mengenai kejahatan jabatan. Orang yang diserahi suatu

Page 40: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

jabatan publik itu belum tentu Pegawai Negeri menurut

pengertian Stipulatif apabila melakukan kejahatan dalam

kualitasnya sebagai pemegang jabatan publik, ia dianggap

dan diperlakukan sama dengan Pegawai Negeri, khusus

untuk kejahatan yang dilakukannya.

ii. Ketentuan Pasal 92 KUHP yang berkaitan dengan status

anggota dewan rakyat, anggota dewan daerah dan kepala

desa. Menurut Pasal 92 KUHP dimana diterangkan bahwa

yang termasuk dalam arti Pegawai Negeri adalah orang-

orang yang dipilih dalam pemilihan berdasarkan

peraturan-peraturan umum dan juga mereka yang bukan

dipilih, tetapi diangkat menjadi anggota dewan rakyat dan

dewan daerah serta kepala-kepala desa dan sebagainya.

iii. Ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

iv. Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974

tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri dalam

usaha swasta (Sri Hartini, 2008:32-33).

Dari perumusan diatas terdapatlah empat unsur penting untuk

menyatakan seseorang sebagai Pegawai Negeri, yaitu :

a) Memenuhi syarat yang ditentukan dalam Peraturan Perundangan

yang berlaku;

b) Diangkat oleh pejabat yang berwenang;

c) Diserahi tugas dalam suatu Jabatan Negara atau Tugas Negara

lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan;

d) Di gaji menurut peraturan perundangan yang berlaku

(Muchsan,1988:6).

Page 41: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Indonesia has a large number of civil servants: approximately 3.74 million, or 1.7% of the 2005 population. This figure represents a decrease from 1974, during the early years of the so-called New Order Government (1966–98), when the ratio was about 2.1% of the population. These ratios are similar to those of other countries in the region, such as India (1.2%), Pakistan (1.5%), the Philippines (2.1%), and Vietnam (3.2%) (Schiavo-Campo, 1998).

Civil servants are divided into four ranks, from I (the lowest) to IV (the highest), each with a basic salary scale. Ranks I through III are divided into four grades (a, b, c, and d), and rank IV has five grades (a, b, c, d, and e), making a total of 17 grades from Ia to IVe. Individual civil servants’ ranks are based on their educational qualifications and seniority. Ranks III and IV require a university degree. The basic salary for a civil servant at rank Ia (primary and junior high school graduates), regardless of the job held and the level of responsibility, is around US$66 per month, or a little over US$2 per day. The salary for an employee at rank IVe with 32 years of service is only around US$207 per month. This is roughly equivalent to 6 percent of the average salary of a chief executive officer of an Indonesian state-owned enterprise (Prijono Tjiptoherijanto, International Public Management Review Volume 8 Issue 2 – 2007).

2) Syarat CPNS menurut Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun

2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98

Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil yaitu :

Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar adalah: a. Warga Negara Indonesia; b. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan

setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun; c. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan

keputusan pengadlian yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;

d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;

e. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri; f. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan

ketrampilan yang diperlukan; g. Berkelakuan baik; h. Sehat jasmani dan rohani;

Page 42: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

i. Bersedia ditempatkan di Seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah; dan

j. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.

3) Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 ditetapkan

bahwa kewajiban Pegawai Negeri Sipil adalah :

a. Wajib setia, dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 4).

b. Wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab (Pasal 5).

c. Wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa Undang-undang (Pasal 6).

Hak Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun

1999 yaitu :

a. Hak Memperoleh Gaji (Pasal 7) (1) Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang

adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya;

(2) Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya;

(3) Gaji Pegawai Negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

b. Hak Atas Cuti (Pasal 8) Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti.

c. Hak Atas Perawatan, Tunjangan dan Uang Duka (Pasal 9) (1) Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu

kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya berhak memperoleh perawatan;

Page 43: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

(2) Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, berhak memperoleh tunjangan;

(3) Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka.

d. Hak Atas Pensiun (Pasal 10) Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berhak atas pensiun.

Bilamana dalam menjalankan tugasnya pegawai negeri itu lalai

sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain atau bagi negara

maka merea harus mempertanggung-jawabkan kelalaiannya itu.

Macam-macam pertanggung-jawaban pegawai negeri yaitu:

a. Pertanggung Jawaban Kepidanaan

Pertanggung jawaban kepidanaan itu dibebankan kepada

pegawai negeri apabila melakukan kesalahan serius dan sangat

pembahayakan negara dan masyarakat. Untuk itu pembuat

undang-undang menganggap perlu memberikan ancaman

sanksi pidana bagi perbuatan-perbuatan tertentu yang berkaitan

dengan tugas pegawai negeri. Masalah ancaman pidana bagi

pegawai negeri ini, antara lain terdapat di dalam Titel XXVIII

buku II, Pasal 413 sampai 437 KUH Pidana (Kejahatan

Jabatan), Titel VIII buku III Pasal 552 sampai 559 KUH

Pidana (tentang Pelanggaran Jabatan) serta UU No.3 Tahun

1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

b. Pertanggung Jawaban Finansial

Pertanggung jawaban finansial dan kehartaan, harus

dilakukan baik terhadap pihak ketiga maupun terhadap negara.

Secara teoritis di negara Perancis dikenal adanya dua teori

tentang pertanggung jawaban finansial dan kehartaan yang

Page 44: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

harus dilakukan oleh pegawai negeri yaitu Fautes Personalles

dan teori Fautes de Services Publiques.

Teori Fautes Personalles adalah teori yang menunjukkan

bahwa pertanggung jawaban keuangan pegawai negeri itu

harus dilakukan oleh si pegawai (ambtennar) secara pribadi

terhadap pihak ketiga yang dirugikan. Sedangkan teori Fautes

de Services Publiques menyatakan bahwa kesalahan pegawai

negeri terhadap pihak ketiga dipertanggung jawabkan dalam

dinas atau instansi pegawai negeri yang bersangkutan sehingga

jika ada kerugian yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga

maka yang membayar adalah dinasnya, kemudian barulah

dinas atau instansi tersebut menuntut pertanggung jawaban

kepada pegawai yang bersangkutan (SF Marbun,2000:106).

4) Pengertian Formasi CPNS

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi

formasi yang kosong. Formasi yang ditetapkan setiap daerah berbeda-

beda. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri

Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk

mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu

(Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi

Pegawai Negeri Sipil).

Formasi PNS Pusat adalah formasi bagi PNS yang bekerja pada suatu satuan Organisasi Pemerintah Pusat. Formasi PNS Daerah adalah formasi PNS yang bekerja pada suatu satuan Organisasi Pemerintah Daerah Analisis Jabatan adalah proses metoda dan teknik untuk memperoleh data jabatan serta mengolahnya menjadi informasi jabatan. Informasi Jabatan adalah hasil analisa jabatan yang berupa uraian jabatan dan peta jabatan. Uraian jabatan adalah uraian tentang hasil analisis jabatan yang berisi informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung jawab, wewenang, nama jabatan yang berada di bawahnya, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko bahaya, syarat jabatan dan informasi jabatan lainnya.

Page 45: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Penyediaan Pegawai adalah upaya suatu satuan organisasi Negara untuk mencari, mendapatkan dan mengembangkan pegawai sesuai dengan standar, kualifikasi dan kompetensi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan suatu satuan organisasi Negara (http://halilintarblog.blogspot.com/2009/10/ formasi-pegawai-negeri-sipil.html ,5 April 2010).

Tujuan penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi

Negara yang dimaksud dapat mempunyai jumlah dan mutu pegawai

yang memadai sesuai dengan beban kerja dan tanggungjawab pada

masing-masing satuan organisasi. Organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan (Moekijat,2009:91).

Formasi yang lowong dalam suatu organisasi pada umumnya

disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya PNS yang sudah berhenti, dan

adanya perluasan organisasi. Dengan demikian pengadaan dan proses

tersebut meliputi perencanaan, pengumuman lamaran, penyaringan,

dan penerimaan menjadi PNS.

Seperti yang terdapat dalam Pasal 5 ayat (3) PP No.98 Tahun

2000 tentang Pengadaan Pegawai Negri Sipil bahwa dalam lowongan

formasi PNS dicantumkan:

a. Jumlah dan jenis jabatan yang kosong;

b. Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;

c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan;

d. Batas waktu pengajuan lamaran.

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 97

Tahun 2000, Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun

berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai

dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standar,

dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Page 46: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Analisis kebutuhan yang dimaksud tersebut dilakukan

berdasarkan:

a. jenis pekerjaan;

b. sifat pekerjaan;

c. analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu;

d. prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan

e. peralatan yang tersedia.

Penetapan Formasi CPNS Formasi PNS Pusat untuk masing-

masing satuan organisasi Pemerintah pusat ditetapkan oleh menteri

yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara

berdasarkan pertimbangan tertulis kepada Kepala Badan Kepegawaian

Negara. Khusus untuk penetapan formasi PNS Luar Negeri harus

memperhatikan pula pertimbangan Menteri Luar Negeri.

Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan organisasi

Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota setiap tahun anggaran

ditetapkan oleh Kepala Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota yang

bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang

bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara,

berdasarkan pertimbangan tertulis dari Kepala Badan Kepegawaian

Negara (http://halilintarblog.blogspot.com/2009/10/formasi-pegawai -

negeri-sipil.html, 5 April 2010).

5. Tinjaun Tentang Pengadaan CPNS

Setelah jenjang kepangkatan dan formasi ditentukan dalam tahap

perencanaan, diadakanlah penerimaan pegawai yang diperlukan untuk

mengisi posisi lowongan yang ada. Pengadaan dapat dilakukan dengan

cara rekruitmen. Pengadaan PNS ini diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan CPNS.

Page 47: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Secara Prinsipil, pengadaan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

organisasi dan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pengadaan

pegawai menggunakan pendekatan zero growth dimana pengadaan

pegawai didasarkan untuk mengganti pegawai yang pensiun. Jadi

pengadaan pegawai/rekruitmen tidak harus dilaksanakan tiap tahun (Sri

Hartini, 2008:91-92).

Prinsip pengadaan berdasarkan Lampiran Peraturan Bupati

Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar Operasional Prosedur

(SOP) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari

Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009,

bahwa Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan

prinsip netral, obyektif, akuntabel, bebas dari korupsi, kolusi, dan

nepotisme dan transparan, yang dilaksanakan sebagai berikut:

a. Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat

mengikuti seleksi, tanpa membedakan jenis kelamin, suku,

agama, ras, golongan, atau daerah.

b. Pengumuman Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil

diumumkan secara luas dengan menggunakan media yang

tersedia antara lain: internet, radio, surat kabar, dan/atau papan

pengumuman.

c. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk

mengisi lowongan formasi yang disusun berdasarkan analisis

kebutuhan sesuai dengan kebutuhan nyata/riil masing-masing

satuan unit organisasi Negara.

d. Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima, harus

ditempatkan pada unit kerja sesuai dengan formasi yang sudah

ditetapkan.

e. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun, kecuali biaya

pengiriman dokumen lamaran.

Page 48: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

f. Lembar jawaban ujian diolah dengan komputer untuk

mendapatkan rangking hasil ujian.

g. Penetapan peserta yang lulus dan diterima diumumkan secara

terbuka oleh PPK Kabupaten Karanganyar berdasarkan nilai

rangking tertinggi.

Pegawai sebagai sumber daya aparatur memiliki posisi yang sangat

strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Karena

posisi penting inilah reformasi PNS dalam konteks reformasi birokrasi

perlu terus-menerus dilakukan. Salah satu upaya penting dan strategis

dilakukan adalah menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam proses

rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Pentingnya partisipasi publik dalam

rekrutmen PNS merupakan upaya untuk mengurangi praktek KKN dan

untuk mendapatkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berkualitas

sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam job analisis dan job

spesification. Dengan demikian rekrutmen CPNS merupakan salah satu

harapan baru terbentuknya sebuah sistem birokrasi yang jauh lebih baik

dari pada saat ini (Jurnal Nasional Endah Setyowati 2009).

6. Tinjauan Tentang Teori Bekerjanya Hukum

Dalam bekerjanya sistem hukum perspektif ilmu sosial, Lawrence M

Friedman memaparkan adanya 3 (tiga) unsur sistem hukum (three element of

legal system), yang mempengaruhi bekerjanya hukum sebagai berikut:

a. Struktur Hukum (legal stucture)

Adalah kerangka atau rangkanya, bagian yang tetap bertahan,

bagian yang memberi semacam bentuk dan batasan terhadap

keseluruhan. Jelasnya struktur bagaikan foto diam yang

menghentikan gerak (a kind of still photograph, which frezes the

action).

Page 49: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Substansi Hukum (legal substance)

Adalah aturan, norma dan perilaku-perilaku nyata manusia

yang berada dalam sistem itu. Substansi juga diartikan sebagai

produk yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem

itu, meliputi keputusan yang mereka keluarkan serta aturan baru

yang mereka susun. Selanjutnya substansi mencakup living law

(hukum yang hidup) dan bukan hanya aturan-aturan yang ada

dalam kitab undang-undang atau law books.

c. Kultur Hukum (legal culture)

Adalah sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum

barupa kepercayaan, nilai-nilai, pemikiran serta harapan.

Pemikiran dan pendapat ini sedikit banyak menjadi penentu

jalannya proses hukum. Jadi dengan kata lain kultur hukum adalah

suasana pikiran sosial dan kekuatan sosial yang menentukan

bagaimana hukum digunakan, dihindari, atau disalahgunakan.

Tanpa kultur hukum maka sistem hukum itu sendiri menjadi tidak

berdaya menjalankan fungsinya dalam masyarakat (Esmi,2005:30).

Komponen kultur yaitu terdiri dari nilai-nilai dan sikap-

sikap yang mempengaruhi bekerjanya hukum atau yang disebut

sebagai kultur hukum. Kultur hukum inilah yang berfungsi sebagai

jabatan yang menghubungkan antara peraturan hukum dengan

tingkah laku hukum seluruh warga. Dengan istilah lain Friedman

menggambarkan ketiga unsur sistem hukum diatas sebagai berikut:

1) Stuktur hukum diibaratkan sebagai mesin;

2) Substansi hukum diibaratkan produk yang dihasilkan atau

apa yang dikerjakan mesin tersebut;

Page 50: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3) Kultur hukum adalah apa atau siapa sajakah yang

memutuskan untuk menghidupkan atau mematikan mesin

tersebut serta memutuskan bagaimana mesin itu digunakan.

Menurut Fuller, sebagai suatu sistem, hukum harus memenuhi 8

(delapan) asas atau principles of legalty yaitu sebagai berikut:

a. Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan, artinya ia

tidak boleh mengandung sekedar keputusan-keputusan yang

bersifat ad hoc;

b. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu harus diumumkan;

c. Peraturan tidak boleh berlaku surut;

d. Peraturan-peraturan disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti;

e. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang

bertentangan satu sama lain;

f. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang

melebihi apa yang dapat dilakukan;

g. Peraturan tidak boleh sering diubah-ubah;

h. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan

pelaksanaannya sehari-hari.

Secara sosiologis dapat dilihat adanya dua fungsi utama hukum, yaitu:

a. Kontrol Sosial (Social Control)

Adalah fungsi hukum untuk mempengaruhi warga

masyarakat agar bertingkah laku sejalan dengan apa yang telah

digariskan sebagai aturan hukum, termasuk nilai-nilai yang hidup

dalam masyarakat. Yang termasuk kontrol sosial antara lain:

1) Pembuatan norma-norma hukum, baik yang memberikan

Page 51: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

peruntukan maupun yang menentukan hubungan antara

orang dengan orang;

2) Penyelesaian sengketa di dalam masyarakat;

3) Menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat, yaitu

dalam hal terjadi perubahan-perubahan sosial.

b. Rekayasa Sosial (Social Engineering)

Adalah penggunaan hukum secara sadar untuk mencapai

suatu tertib atau keadaan sosial sebagaimana yang dikehendaki

oleh pembuat hukum. Berbeda dengan fungsi sosial yaitu untuk

kepentingan waktu sekarang, maka fungsi rekayasa sosial dari

hukum lebih mengarah pada pembahasan sikap dan perilaku

masyarakat di masa yang akan datang sesuai dengan keinginan

pembuat peraturan (Satjipto,1980:38).

Page 52: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

Pendaftar CPNS melakukan pendaftaran dimana ketentuan-ketentuan yang

harus dipenuhi telah ditentukan dalam Pengumuman Nomor:810/7500.29/2009

tentang Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Pemerintah

Tes

Lolos

Tidak Daftar Ulang

Tidak Lolos

Daftar Ulang

Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar Operasional

Prosedur (SOP) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari Pelamar

Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009

BKN

BKD

Pengumuman Nomor:810/7500.29/2009 tentang

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi

Tahun 2009

Page 53: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009, yang mana dasar hukumnya adalah

sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

43 Tahun 1999;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

c. PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil,

sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 54 Tahun 2003;

d. PP Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil,

sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 11 Tahun 2002;

e. PP Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan Pemindahan

dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

f. Keputusan Kepala BKN Nomor 11 tahun 2002 tanggal 17 Juli 2002

tentang Pelaksanaan PP Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan PNS

sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 11 Tahun 2002;

g. Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.169-2/99 tanggal 28 Agustus 2009

Perihal Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Formasi Tahun 2009.

Langkah selanjutnya yaitu mengikuti tes secara bersamaan dan terbuka.

Bagi peserta yang lolos diwajibkan untuk mendaftar ulang, sehingga mendapatkan

NIP dari BKN lalu diproses di BKD Karanganyar.

Namun seperti yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Bupati

Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari Pelamar Umum

Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009, dimana dalam

lampiran ini peserta diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan

kesanggupan membayar denda sebesar Rp.10.000.000 ( sepuluh juta rupiah )

apabila peserta pengundurkan diri setelah dinyatakan lulus. Lalu dapat kita

kaitkan pelaksanaan atas adanya aturan ini dengan aturan-aturan yang berada

diatasnya.

Page 54: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Lokasi

Dengan adanya otonomi daerah, BKD merupakan wakil atau

perpanjangan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang berada pada

tiap-tiap daerah. Salah satu tugas pembantuan yang terpenting yaitu

bertanggung jawab atas pengadaan tes CPNS dalam kurun waktu tertentu.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Karanganyar. Adapun

letak BKD Karanganyar yaitu berada di alamat Komplek Perkantoran

Cangakan Kabupaten Karanganyar. Batas-batas lokasi BKD Karanganyar

adalah sebelah Utara berbatasan dengan Dinas Pendidikan, sebelah Barat

berbatasan dengan Sekretariat Daerah, pada Selatan berbatasan dengan

Rumah Penduduk, dan sebelah Timur berbatasan dengan PDAM

Karanganyar.

2. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar

a. Visi

Visi merupakan gambaran tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar. Visi juga

merupakan pandangan kedepan untuk menentukan kearah mana

dan keadaan seperti apa yang diharapkan terhadap Aparatur

Kabupaten Karanganyar, agar mampu bertindak sebagai pelayan

masyarakat yang baik yang akhirnya mampu membawa

masyarakat pada kehidupan yang lebih baik.

Maka dengan mendasar pada isu-isu tentang Aparatur yang

masih berkembang dan potensi yang dimiliki oleh Badan

Page 55: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Kepegawaian Daerah, disusunlah Visi Badan Kepegawaian Daerah

tahun 2009-2013 adalah “Terwujudnya Aparatur Yang

Berkualitas”.

b. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian Visi yang telah

ditetapkan. Maka dengan mendasarkan pada pengertian tersebut,

disusunlah Misi Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009-2013

adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan SDM Aparatur yang Profesional

2) Memantapkan Disiplin Aparatur

3) Mewujudkan Kesejahteraan Aparatur

3. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar dibentuk

denga Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar yang

pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati Karanganayar Nomor 80

Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar, Dengan Struktur

organisasi yang disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Page 56: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Sumber: Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2009-2013

KEPALA

Kelompok Jabatan Fungsional

SEKRETARIAT

Sub. Bidang Kenaikan Pangkat

Sub. Bidang Mutasi dan

Pensiun

Sub. Bidang Pengembangan, Informasi dan

Pelaporan

Sub. Bidang Pengangkatan

dan Penempatan

Bidang

Mutasi

Bidang Pengangkatan

dan Pengembangan

Sub. Bagian Perencanaan

Sub. Bagian Keuangan

Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian

Bidang

Diklat

Sub. Bidang Kesejahteraan

Sub. Bidang Penegakan

Disiplin

Sub. Bidang Diklat Teknis

dan Fungsional

Sub. Bidang Diklat

Struktural

Bidang

Pembinaan

UPT

Page 57: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4. Susunan Kepagawaian

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar didalam

melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya ditunjang oleh personil

Pegawai sebanyak 59 orang, yang terdiri dari :

a. Pegawai Negeri Sipil : 55 orang

b. Tenaga Honorer : 3 orang

c. Tenaga harian lepas : 1 orang

Jumlah Pegawai menurut Pangkat, golongan/ruang dan Jenis Kelamin:

No. Golongan/ruang Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. I/a - - -

I/b - - -

I/c - - -

I/d - - -

2. II/a 2 - 2

II/b - - -

II/c 2 - 2

II/d - 1 1

3. III/a 6 3 9

III/b 8 7 15

III/c - 5 5

III/d 10 5 15

4 IV/a 2 - 2

IV/b - 3 3

IV/c 1 - 1

IV/d - - -

IV/e - - -

Jumlah 31 24 55

Sumber: Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2009-2013

Page 58: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3

Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Karanganyar (Lembaran Daerah Kabupaten

Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009) Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Karanganyar mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai

berikut:

a. Tugas Pokok

Tugas Pokok yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian

Daerah adalah:

1) Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah

di bidang Kepegawaian;

2) Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan pengendalian berbagai kegiatan di bidang kepegawaian.

b. Fungsi

Sedangkan fungsi yang harus dilaksankan oleh Badan

Kepegawaian Daerah adalah:

1) Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Kepegawaian;

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah di bidang kepegawaian yang meliputi pengangkatan

dan pengembangan, mutasi, diklat, dan pembinaan serta

kesekertariatan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian yang

meliputi pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan

pembinaan serta kesekretariatan;

4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup

Badan Kepegawaian Daerah bila dipandang perlu ada.

Page 59: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Prosedur Penerimaan CPNS di Kabupaten Karanganyar

Dalam sistem pemerintahan daerah dikenal tiga sistem pengelolaan

pegawai daerah:

a. Integrated System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun ditentukan oleh pusat. Sistem ini umumnya

dilaksanakan di negara-negara berkembang, karena ketidakmampuan

daerah untuk menggaji pegawai dan pegawai difungsikan juga

sebagai alat perekat negara dan bangsa.

b. Separated System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun dilaksanakan oleh masing-masing daerah.

Umumnya sistem ini dilaksanakan di negara-negara maju, karena

daerah mampu menggaji pegawainya. Di negara yang telah maju

masalah integrasi bangsa telah selesai. Oleh karena itu, yang menjadi

komitmen adalah profesionalisme pegawai dalam membrikan

pelayanan publik.

c. Unified System

Suatu sistem kepegawaian yang manajemen kepegawaiannya

mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan, penilaian sampai

penggajian dan pensiun dilaksanakan oleh suatu lembaga ditingkat

nasional yang khusus dibentuk untuk keperluan tersebut (Hanif

Nurcholis,2005:143).

Berdasarkan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009

tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten

Karanganyar

Page 60: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Formasi Tahun 2009, tahapan yang dilakukan yaitu:

1. Perencanaan

a. Kepala Badan Kepegawaian Daerah menetapkan TIM Analisis

Jabatan yang bertugas menetapkan Daftar Susunan Pegawai (DSP)

setiap awal tahun anggaran yang berisikan kondisi riil pegawai

(bezzeting) sebagai dasar perencanaan pegawai dan penyusunan

formasi;

b. Tim analisis jabatan menyusun dan mengusulkan formasi kebutuhan

berdasarkan hasil analisa kebutuhan pegawai dan analisa jabatan

dengan beban kerja kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara;

c. Tim analisis jabatan menerima persetujuan formasi dari menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara serta melaporkannya

kepada Bupati;

d. Bupati menetapkan formasi sesuai dengan persetujuan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

2. Persiapan

a. Bupati Karanganyar sebagai PPK membentuk Panitia Pengadaan

Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Karanganyar;

Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah

Kabupaten Karanganyar terdiri dari:

1) Penaggungjawab (Pejabat Pembina Kepegawaian: Bupati

Karanganyar);

2) Ketua;

3) Wakil Ketua;

4) Sekretaris;

5) Sub Tim Administrasi;

6) Sub Tim Penyusunan Materi dan Pengolahan Hasil;

7) Sub Tim Pelaksanaan Ujian;

8) Sub Tim Pemantau.

Page 61: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah melakukan

rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

c. Penyusunan SOP.

d. MOU (Nota Kesepakatan)

Nota Kesepahaman adalah bentuk kesepakatan dua belah pihak

dalam hal ini Pemerintah Kabupaten dengan PTN, yang akan dijalin

kerjasama dalam penyusunan master soal dan LJK serta pengolahan

LJK Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Karanganyar

Tahun 2009, dimana sesuai ketentuan yang berlaku harus dilakukan

kerjasama dengan PTN sebagai salah satu pelaksanaan kegiatan

swakelola oleh BKD Kabupaten Karanganyar.

e. Perjanjian Kerja Sama (PKS)

PKS merupakan tindak lanjut dari MOU uang berisi substansi

pekerjaan yang lebih rinci termasuk cara-cara pembayaran.

f. Sarana dan Prasarana

Setelah melakukan PKS, langkah yang dilakukan adalah

menyiapkan sarana dan prasarana, antara lain:

1) Menentukan dan menyiapkann tempat/posko Panitia

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil, yaitu Aula Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar;

2) Menentukan dan menyiapkan tempat/posko penyimpanan

soal ujian dan LJK, yaitu Ruang Kerja Kepala BKD

Kabupaten Karanganyar;

3) Menentukan dan menyiapkan tempat ujian;

4) Menentukan dan meyiapkan tenaga keamanan, dari unsur

kepolisian dan Satpol PP;

5) Menentukan dan menyiapkan pengawas ujian.

g. Akomodasi

Page 62: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Pelaksanaan

a. Pengumuman Pendaftaran

1) Pengumuman dimuat di internet, radio, surat kabar, dan/atau

papan pengumuman resmi kantor-kantor Pemerintah yang

ditandatangani oleh Bupati.

2) Pengumuman resmi pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil

memuat informasi:

i. Persyaratan Umum, dan

ii. Jenis Formasi.

b. Penerimaan Pendaftaran/Penerimaan Lamaran

c. Seleksi Administrasi

d. Pelaksanaan Ujian

Hal-hal yang dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian

meliputi:

1) Pembuatan aplikasi dan proses pendampingan pendaftaran;

2) Pembuatan master soal dan LJK serta penggandaan soal ujian dan

LJK;

3) Distribusi soal ujian dan LJK pemenang lelang dari LMFE-UI

kepada Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten

Karanganyar;

4) Distribusi Soal Ujian dan LJK ke lokasi ujian;

5) Pengumpulan LJK dan hasil ujian;

6) Penyerahan LJK Hasil Ujian;

7) Pengolahan LJK hasil ujian;

8) Perangkingan Nilai Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil;

9) Pelaporan.

e. Penetapan Kelulusan

f. Pengumuman Kelulusan

Page 63: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4. Pemberkasan

a. Verifikasi Kelengkapan/Keabsahan Berkas

1) Sub Tim Administrasi menetapkan petugas yang menerima

peserta untuk melakukan pendaftaran ulang;

2) Sub Tim Administrasi menetapkan petugas yang meneliti

kebenaran data dan menata pada berkas peserta lulus;

3) Petugas yang telah ditetapkan memberikan undangan kepada

masing-masing peserta yang telah dinyatakan lulus untuk

selanjutnya mengikuti pemberkasan sesuai tanggal yang

ditentukan;

4) Petugas memberikan sosialisasi penyiapan kelengkapan berkas

administrai kepada peserta yang telah dinyatakan lulus;

5) Kelengkapan berkas yang harus disiapakn meliputi:

i. Foto copy ijazah/akta (legalisir);

ii. Daftar riwayat hidup yang telah ditempeli pas foto;

iii. Asli SKCK dari kepolisian;

iv. Asli surat keterangan sehat;

v. Asli surat bebas NARKOBA;

vi. Surat pernyataan bermaterai 6000 terdiri dari point a,b,c,d,

dan e;

vii. Foto copy bukti pengalaman kerja yang autentik dan

dilegalisir bagi yang memiliki pengalaman kerja;

viii. Khusus bagi yang berusia lebih dari 35 tahun dan tidak lebih

dari 40 tahun wajib melampirkan fotocopy bukti-bukti telah

bekerja (SK Pengangkatan) sekurang-kurangnya 12 tahun 8

bulan sampai dengan 31 Desember 2009 (legalisir);

ix. Pas foto hitam putih ukuran 3x4 sebanyak 6 (enam) lembar;

x. Bagi pelamar tenaga kesehatan wajib melampirkan surat ijin

tenaga kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan;

Page 64: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

xi. Petugas menerima berkas pendaftaran ulang peserta yang

dinyatakan lulus seleksi pada waktu dan tempat yang telah

ditetapkan;

xii. Petugas menetapkan berkas pendaftaran ulang lengkap, tidak

lengkap, dan keliru;

xiii. Petugas memberitahukan dan memberi kesempatan kepada

peserta untuk memenuhi jika persyaratan kurang lengkap atau

keliru;

xiv. Petugas memastikan berkas pedaftaran ulan lengkap dengan

memberikan paraf pada check list.

b. Usulan Penetapan NIP ke BKN

1) Sub Tim Adminstrasi menetapkan petugas yang membuat aplikasi

pencetakan data pada formulir pengusula Nota Persetujuan NIP;

2) Sub Tim Administrasi menetapkan petugas yang bertugas

menginput data peserta lulus;

3) Petugas membuat aplikasi komputer untuk memudahkan dalam

pengisian form usuan penetapan NIP;

4) Petugas menginput data peserta lulus seleksi pengadan Calon

Pegawai Negeri Sipil;

5) Petugas mencetak form usulan penetapan NIP;

6) Petugas mengusulkan penandatanganan form usulan penetapan

NIP kepada pejabat yang berwenang;

7) Petugas menyusun surat usulan penetapan NIP setiap orang

dengan dilampiri berkas persyaratan sebagaimana yang telah

ditetapkan, kemudian dikirimkan ke Kantor Regional I BKN

Yogyakarta.

5. Penetapan SK CPNS

a. Persetujuan BKN;

b. Penerbitan SK Calon Pegawai Negeri Sipil.

Page 65: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

C. Pelaksanaan Sanksi Denda Bagi CPNS Lolos Seleksi Namun Tidak

Melaksanakan Daftar Ulang di Kabupaten Karanganyar

Dalam melaksanakan pengadaan CPNS, BKD Karanganyar

menggunakan kesepakatan koordinasi satu provinsi yang dituangkan dalam

Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah

(CPNSD) dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi

Tahun 2009.

Prinsip pengadaan berdasarkan Lampiran Peraturan Bupati

Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar Operasional Prosedur

(SOP) Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari Pelamar

Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009, bahwa

Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan prinsip netral,

obyektif, akuntabel, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme dan transparan,

yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengikuti

seleksi, tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan,

atau daerah.

2. Pengumuman Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil diumumkan

secara luas dengan menggunakan media yang tersedia antara lain

internet, radio, surat kabar, dan/atau papan pengumuman.

3. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengisi

lowongan formasi yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan sesuai

dengan kebutuhan nyata/riil masing-masing satuan unit organisasi

Negara.

4. Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima, harus ditempatkan pada

unit kerja sesuai dengan formasi yang sudah ditetapkan.

5. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun, kecuali biaya pengiriman

dokumen lamaran.

Page 66: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

6. Lembar jawaban ujian diolah dengan komputer untuk mendapatkan

rangking hasil ujian.

7. Penetapan peserta yang lulus dan diterima diumumkan secara terbuka

oleh PPK Kabupaten Karanganyar berdasarkan nilai rangking

tertinggi.

Di dalam SOP tersebut terdapat salah satu syarat yang menyebutkan

sebutkan bahwa harus disertakannya surat pernyataan, dimana surat

pernyataan ini harus dibuat sendiri oleh pelamar. Isi dari surat pernyataan ini

wajib menyatakan bahwa bersedia membayarkan sanksi denda sebesar

Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) apabila telah diterima namun tidak

mendaftar ulang atau mengundurkan diri dari CPNS. Surat pernyataan ini

dibuat dengan suarela, ditandatangani oleh pelamar dan diberi materai

Rp.6.000,- (enam ribu rupiah).

Pada Pengumuman Nomor: 810/7500.29/2009 Tentang Pengadaan

Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten

Karanganyar Formasi Tahun 2009 jumlah formasi yang dibutuhkan yaitu

Tenaga Kependidikan 173 Formasi, Tenaga Kesehatan 122 Formasi, dan

Tenaga Teknis Lainnya 136 Formasi. Untuk jumlah pendaftar CPNS Tahun

2009 terdaftar sejumlah 32.502 peserta, jumlah peserta yang tidak memenuhi

syarat sebanyak 11.092 orang, dan jumlah peserta yang memenuhi syarat

(MS) sejumlah 21.410 peserta.

Wawancara kepada Bapak Agam selaku Kepala Bagian Pengangkatan

dan Pengembangan BKD Karanganyar (Pada Tanggal 1 April 2010),

menyatakan bahwa latar belakang diadakannya persyaratan mengenai surat

pernyataan bersedia membayar denda RP.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

ini yaitu:

1. Tidak serentaknya waktu diadakannya tes di berbagai daerah dan

banyaknya lowongan formasi akan mendorong pelamar untuk

mendaftar dan mengikuti tes pada lebih dari satu daerah, sehingga

Page 67: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

apabila diterima di dua kota akan menyebabkan salah satu kota

mengalami kerugian materiil karena telah diadakan penerimaan CPNS

dengan biaya yang tidak sedikit namun formasi daerah tersebut tidak

terisi.

2. Tumbukan karena seseorang yang diterima di daerah satu dan di

daerah lain, sehingga merugikan salah satu daerah secara SDM, yaitu

tidak tersinya lowongan formasi yang diharapkan terisi dengan adanya

penerimaan CPNS ini.

Tujuan dari dibentuknya aturan sanksi denda tersebut yaitu agar

pemerintah daerah khususnya Kabupaten Karanganyar dapat memperoleh

Pegawai Negeri Sipil sesuai formasi seperti yang dibutuhkan di daerah

tersebut dalam jangka waktu tertentu. Dengan cara memberikan sejenis

ancaman sanksi bagi pelamar CPNS seperti ini, diharapkan dapat menjadikan

para pelamar lebih berhati-hati dan hanya mendaftar CPNS di satu daerah

saja, sehingga tidak merugikan pemerintah daerah.

N.E. Algra, mempunyai pendapat tentang pengenaan uang paksa ini,

menurutnya, bahwa uang paksa sebagai hukuman atau denda, jumlahnya

berdasarkan syarat dalam perjanjian, yang harus dibayar karena tidak

menunaikan, tidak sempurna melaksanakan atau tidak sesuai waktu yang

ditentukan, dalam hal ini berbeda dengan biaya ganti kerugian, kerusakan,

dan pembayaran bunga. Menurut hukum administrasi, pengenaan uang paksa

ini dapat dikenakan kepada seseorang atau warga negara yang tidak

mematuhi atau melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai

alternatif dari tindakan paksaan pemerintahan

Bapak Agam selaku Kepala Bagian Pengangkatan dan Pengembangan

BKD Karanganyar menyatakan bahwa pada pelaksanaan CPNS tahun 2009

terdapat lima orang yang telah lolos seleksi namun tidak melakukan daftar

ulang. Kelima orang tersebut terdiri dari tiga orang dari tenaga Kependidikan

dan dua orang dari tenaga Teknis. Pada prakteknya sanksi denda sebesar

Page 68: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tidak dilaksanakan atau tidak dibayarkan di

Kabupaten Karanganyar. Dari pihak BKD Karanganyar menyatakan tidak

merealisasikannya dikarenakan belum ada aturan lebih lanjut atau tidak ada

payung hukum mengenai prosedur pelaksanaan sanksi denda tersebut.

Sehingga tidak ada peraturan yang dapat memaksakan denda ini

dilaksanakan.

Dapat kita simpulkan dari sini bahwa latar belakang serta tujuan dari

dibentuknya aturan ini semata-mata demi terwujudnya disiplin bagi peserta

CPNS dan merupakan cara agar tiap-tiap daerah mendapatkan formasi yang

terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan, bukan hanya untuk mencari

keuntungan secara materiil dari para peserta CPNS belaka. Karena tujuan

sebenarnya penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi Negara

yang dimaksud dapat mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang memadai

sesuai dengan beban kerja dan tanggungjawab pada masing-masing satuan

organisasi (Moekijat,2009:91).

Menurut Fuller, sebagai suatu sistem, hukum harus memenuhi 8

(delapan) asas atau principles of legalty yaitu sebagai berikut:

1. Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan, artinya ia

tidak boleh mengandung sekedar keputusan-keputusan yang

bersifat ad hoc;

2. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu harus diumumkan;

3. Peraturan tidak boleh berlaku surut;

4. Peraturan-peraturan disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti;

5. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang

bertentangan satu sama lain;

6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang

melebihi apa yang dapat dilakukan;

7. Peraturan tidak boleh sering diubah-ubah;

Page 69: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan

pelaksanaannya sehari-hari.

Akan tetapi dapat kita lihat, bahwa adanya ketidakserasian mengenai

bagaimana telah terdapat pengaturan persyaratan yang begitu mendetail

namun dalam kenyataannya tidak ada pelaksanaan yang nyata. Peraturan

denda ini hanya dianggap sebatas alat untuk mengatahui sejauh mana para

pelamar serius mengikuti tes pada satu tempat saja serta menjamin suatu

daerah tersebut mendapatkan seseorang yang kompeten untuk mengisi

formasi yang kosong.

D. Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Penerimaan CPNS dan Sanksi Denda

Bagi CPNS Lolos Seleksi namun tidak melakukan daftar ulang di

Kabupaten Karanganyar

Wawancara dengan Bapak Bagoes selaku staff Bagian Pengangkatan

dan Pengembangan BKD Kabupaten Karanganyar (Pada Tanggal 30

Desember 2010), beliau menyatakan bahwa hambatan yang dialami dalam

proses penerimaan CPNS tahun 2009 mulai dari Perencanaan, Persiapan,

Pelaksanaan, dan Pemberkasan adalah:

1. Pada tahap perencanaan hambatan yang dihadapi adalah bahwa izin

untuk mengadakan jumlah CPNS belum mengakomodasi jumlah

kebutuhan pegawai, dengan kata lain di beberapa satuan kerja belum

melakukan analisis kebutuhan pegawai.

2. Pada tahap Persiapan hambatannya yaitu terbatasnya waktu turunnya izin

dari Menpan dengan jadwal dimulainya CPNS.

3. Pada tahap Pelaksanaan hambatannya bahwa waktu yang terlalu singkat

dengan batas akhir tahun anggaran.

Page 70: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4. Kalau pada tahap Pemberkasan hambatannya yaitu datang dari peserta

CPNS yang diterima namun kurang memperhatikan jadwal yang harus

dilaksanakan, padahal waktu pengumpulan berkas untuk mengajukan

NIP sangat terbatas yaitu kurang lebih tiga hari, sehingga kita juga ikut

terburu-buru.

Bapak Agam selaku Kepala Bagian Pengangkatan dan Pengembangan

BKD Karanganya menyatakan bahwa tidak terlaksananya denda ini

disebabkan oleh beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaannya,

yaitu:

1. Bahwa aturan ini tidak berlaku efektif karena tidak ada aturan yang

mengatur lebih lanjut mengenai proses pelaksanaan sanksi denda

Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) itu sendiri.

2. Bahwa apa yang terkandung dalam aturan ini merupakan aturan yang

bersifat perdata, sehingga bukan merupakan wewenang dari BKD

Kabupaten Karanganyar untuk merealisasikan pelaksanaan sanksi denda

tersebut.

3. Bahwa BKD tidak ingin mendapatkan anggapan image buruk dengan

pelaksanaan sanksi denda apabila direalisasikan, karena dapat dianggap

hanya menginginkan uang dari celah ini.

Hambatan-hambatan tersebut merupakan sebab dari BKD tidak

melaksanakan peraturan tersebut dan tidak yakin untuk merealisasikan

peraturan itu labih lanjut. Karena daerah dalam melaksanakan kebijakan

harus dengan instruksi atau perintah dari lembaga diatasnya yang

mempunyai kewenangan atas hal tersebut serta diawasi.

Seperti yang tertuang dalam pasal 2 Permendagri Nomor 23 Tahun

2007 tentang Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah yang menyebutkan :

(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi :

Page 71: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Administrasi umum pemerintahan; dan b. Urusan pemerintahan.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan terhadap :

a. Kebijakan daerah; b. Kelembagaan; c. Pegawai daerah; d. Keuangan daerah; dan e. Barang daerah.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap :

a. Urusan wajib; b. Urusan pilihan; c. Dana Dekonsentrasi; d. Tugas pembantuan; dan e. Kebijakan Pinjaman Hibah Luar Negeri.

Dengan adanya aturan yang tidak efektif seperti ini maka terdapat

beberapa solusi yang dapat dijalankan, yaitu:

1. Dengan meniadakan aturan sanksi denda

Yaitu dengan menghapuskan syarat adanya surat

pernyataan kesanggupan membayarakan uang denda sebesar

Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Karena dengan keadaan

sekarang yang tidak ada aturan mengenai tindak lanjutnya, maka

aturan ini menjadi tidak berguna atau hanya sebagai formalitas.

Tujuan utama adanya aturan ini sebenarnya untuk

manjadikan pelamar hanya mendaftar pada satu daerah saja.

Namun pada kenyataannya masih banyak pelamar yang mendaftar

pada lebih dari satu kota dan masih banyaknya kasus pengunduran

diri CPNS yang lolos tes. Sehingga aturan ini tidak diperlukan

lagi.

2. Dengan membentuk aturan labih lanjut

Aturan lebih lanjut yang mengatur dan menjelaskan

mengenai prosedur pelaksanaan sanksi denda ini pada tiap-tiap

Page 72: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

daerah, serta harus dikemanakan alokasi dana yang telah

dibayarkan tersebut. Hal ini bukannya tidak mungkin terlaksana

namun dengan banyak pertimbangan maka hal ini sulit

terealisasikan. Atas pertimbangan bahwa tujuan utama diadakan

CPNS yaitu merekrut tenaga kerja (PNS) sesuai lowongan formasi

yang tersedia, serta keadaan ekonomi masyarakat atau peserta

ujian yang tidak memungkinkan karena akan memberatkan, maka

aturan ini akan sulit terealisasi.

Penegakan hukum merupakan suatu proses yang melibatkan

banyak hal. Oleh karena itu, keberhasilan penegakan hukum akan

dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Secara umum, sebagaimana

dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, ada lima faktor yang

memengaruhi penegakan hukum,yaitu:

a. Faktor hukumnya sendiri;

b. Faktor penegakan hukum, yaitu pihak-pihak yang

membentuk maupun yang menerapkan hukum;

c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan

hukum;

d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum

tersebut berlaku dan diterapkan;

e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan

rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam

pergaulan hidup (Ridwan HR,2006:307).

Ada dua langkah penting untuk mendorong penyempurnaan peraturan

perundangan yang mengarah pada independensi Pegawai Negeri Sipil

Pertama, membangun dan memperluas wacana independensi administrasi

negara dari pemerintah. Kedua, mengawal proses pembahasan dan

Page 73: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

penyempurnaan undang-undang yang berkaitan dengan administrasi negara

dan Pegawai Negeri.

Membangun dan memperluas wacana independensi administrasi

negara dimaksudkan agar publik semakin terbuka pikirannya, bahwa:

a. Administrasi negara (instansi dan pegawai negeri) adalah abdi

negara yang tunduk pada kepentingan negara dan bukan

abdi/bawahan pemerintah yang tunduk pada kepentingan

pemerintah sebagai lembaga yang sarat kepentingan politik dan

kekuasaan.

b. Administrasi negara sebagai organ birokrasi negara selama ini

tidak pernah bekerja maksimal karena besarnya pengaruh politik

dan kekuasaan. Belajar dari sejarah, besarnya pengaruh politik

dan kekuasan dalam birokrasi menjadi sumber utama penyebab

korupsi, buruknya layanan dan inefisiensi.

c. Administrasi negara harus dilepaskan dari pengaruh besar

pemerintah agar birokrasi mampu memberikan pelayanan publik

yang profesional dan tidak rentan terhadap pengaruh tarik-

menarik kepentingan politis dan kekuasaan.

d. Administrasi negara harus independen untuk menjamin

pembatasan kekuasaan dan efektivitas demokrasi (Muhammad

Basri, Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS).

Page 74: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Prosedur pelaksanaan penerimaan CPNS Kabupaten Karanganyar

dilaksanakan sesuai Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009

tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten

Karanganyar Formasi Tahun 2009. Prosedur pelaksanaannya yaitu dimulai

dari Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan, Pemberkasan dan Penetapan SK

CPNS.

2. Adanya sanksi denda sebagaimana yang telah pelamar CPNS sanggupi pada

surat pernyataan atas denda sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

apabila telah diterima namun tidak melaksanakan daftar ulang di Kabupaten

Karanganyar dalam kenyataannya aturan ini belum efektif dilaksanakan.

3. Dalam pelaksanaan pengadaan CPNS terdapat beberapa hambatan yaitu

terbatasnya waktu, izin untuk mengadakan jumlah CPNS belum

mengakomodasi jumlah kebutuhan pegawai dan peserta yang kurang

memperhatikan jadwal. Sedangkan tidak dilaksanakannya peraturan sanksi

denda disebabkan beberapa hambatan yaitu tidak adanya peraturan lebih

lanjut yang mengatur tentang pelaksanaan sanksi denda tersebut dari pusat,

sanksi ini bersifat perdata sehingga bukan merupakan kewenangan dari

BKD, dan tidak ingin adanya kesan komersil dari masyarakat. Hambatan-

hambatan ini dapat disikapi dengan beberapa solusi antara lain tidak

diberlakukannya lagi aturan ini atau sebaliknya dibentuk aturan

mengenai prosedur pelaksanaan sanksi denda bagi CPNS lolos seleksi

namun tidak mendaftar ulang di Kabupaten Karanganyar.

Page 75: PELAKSANAAN SANKSI DENDA BAGI CPNS LOLOS SELEKSI ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. Saran

1. Di masa yang modern seperti sekarang ini seharusnya pengadaan CPNS

lebih praktis dan ekonomis tanpa mengabaikan kompetensi dan kebutuhan

formasi pada setiap daerah. Pengadaan seperti sekarang ini menelan biaya

yang tidak sedikit dan apabila ada formasi tidak terisi maka akan dibiarkan

kosong begitu saja sampai pengadaan CPNS periode selanjutnya. Maka

akan lebih baik apabila diadakannya seleksi CPNS dengan cara tes terjadwal

dengan media elektronik di BKD pada masing-masing daerah.

2. Adanya aturan namun tidak terealisasikan dalam kenyataannya seperti ini

harus dihilangkan, karena akan menimbulkan permasalahan baru apabila

ada pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi ini untuk

keuntungan pribadinya, serta kepercayaan masyarakat dengan peraturan

akan mengalami kemrosotan dan menganggap bahwa aturan tidak perlu

dihiraukan.

3. Pelaksanaan sanksi sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) bagi

CPNS lolos seleksi namun tidak melakukan daftar ulang ini sebaiknya tetap

diksanakan. Apabila aturan ini tidak dilaksanakan maka justru akan

mendapat image buruk dari masyarakat, karena aturan yang tidak terlaksana.

Hal ini dapat menimbulkan efek di masyarakat bahwa aturan/hukum itu

tidak perlu dilaksanakan karena dianggap hanya merupakan ancaman

belaka.