PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA …lib.unnes.ac.id/21635/1/3201411104-S.pdf · Tengah...

download PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA …lib.unnes.ac.id/21635/1/3201411104-S.pdf · Tengah yang rawan mengalami bencana alam ... Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

If you can't read please download the document

Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA …lib.unnes.ac.id/21635/1/3201411104-S.pdf · Tengah...

  • PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA

    DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN

    TAHUN 2015

    SKRIPSI

    Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh :

    Ati Astuti

    3201411104

    JURUSAN GEOGRAFI

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

    Ujian Skripsi pada :

    Hari : Jumat

    Tanggal : 28 Agustus 2015

    Pembimbing

    Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T

    NIP.197912222006042001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada

    Hari : Kamis

    Tanggal : 10 September 2015

    Penguji I Penguji I I Penguji III

    Dra. Erni Suharini, M.Si Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc Wahyu Setyaningsih, S. T, M. T

    NIP.19611106198803200 NIP. 197806132005012005 NIP.197912222006042001

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang ditulis di dalam skripsi ini benar-benar skripsi saya

    sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

    Pendapat atau temuan yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

    berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, 28 Agustus 2015

    Ati Astuti

    NIM. 3201411104

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO:

    Sebuah musibah memberikan sama banyak bahkan lebih

    daripada yang telah ia hancurkan.

    PERSEMBAHAN:

    Skripsi ini ku persembahkan untuk

    Bapakku Slamet Karsono dan Ibuku Suparni

    tercinta, yang selalu memberikan kasih

    sayang, dukungan, motivasi dan semua hal

    yang mungkin takkan terhitung dan terbalas

    oleh apapun.

    Adikku tercinta, Utami yang selalu

    memberikan dukungan.

    Almamater tercinta, Jurusan Geografi,

    Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

    Semarang.

  • vi

    PRAKATA

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

    taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

    judul Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1

    Karanganom Klaten Tahun 2015 ini dengan baik.

    Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan

    dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

    ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    atas segala bimbingan dan arahan selama menjadi mahasiswa Universitas

    Negeri Semarang

    2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial atas segala bimbingan dan

    arahan selama menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

    3. Drs. Apik Budi Santoso., M.Si, Ketua Jurusan Geografi atas segala

    bimbingan dan arahan selama menjadi mahasiswa Geografi

    4. Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T atas segala arahan dan bimbingan dalam

    penyusunan skripsi ini.

    5. Dra. Erni Suharini, M.Si dan Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc, Penguji I dan

    Penguji II atas segala bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

    6. Para Dosen dan karyawan Jurusan Geografi atas ilmu yang telah diberikan

    selama menempuh studi serta abntuan dan motivasinya.

  • vii

    7. Kepala Sekolah dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Karanganom

    Klaten yang telah membantu dalam penelitian di ini.

    8. Kepala BPBD Kabupaten Klaten yang telah membantu penelitian ini.

    9. Keluarga besar Jurusan Geografi, Pend. Geografi 2011 Terima kasih untuk

    semua yang sangat indah,

    10. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

    memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal

    kebaikan. Penulis menyadaari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu

    kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan

    guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini.

    Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

    khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.

    Semarang, September 2015

    Penulis

  • viii

    SARI

    Ati Astuti. 2015. Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1

    Karanganom Klaten Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES.

    Pembimbing Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T.

    Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

    Tengah yang rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan angin

    putting beliung. Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan

    kesadaran dan pembudayaan pengurangan risiko bencana (PRB). Pengurangan

    risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah.

    Pembentukan Sekolah Siaga Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya

    Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam sekolah. BPBD bererencana

    membentuk 40 SSB untuk SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015 termasuk

    didalamnya SMA N 1 Karanganom Klaten. Rumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah: 1) Bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1

    Karanganom, dan 2) Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana

    (SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)

    Mengetahui bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1

    Karanganom, dan 2) Mengetahui bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga

    Bencana (SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitan ini adalah

    seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga

    Bencana termasuk seluruh warga sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah

    754 warga sekolah. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling

    dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 12% dari populasi, yakni 90 warga

    sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi

    yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian

    dianalisis menggunakan deskriptif.

    Hasil penelitian bencana yang memiliki potensi paling tinggi adalah adalah

    Gempa Bumi. Setelah gempa bumi, bencana yang juga berpotensi terjadi adalah

    Puting Beliung. Rata-rata secara keseluruhan dalam Pelaksanaan Program Sekolah

    Siaga Bencana SMA Negeri 1 Karanganom adalah mencapai 79,8%.

    Saran dari peneliti adalah agar sekolah memberikan kesempatan yang lebih

    banyak lagi bagi para siswa untuk ikut dalam pelatihan dan sosialisasi tentang

    upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

  • ix

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

    PERNYATAAN iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN v

    KATA PENGANTAR .. vi

    ABSTRAK viii

    DAFTAR ISI. ix

    DAFTAR TABEL . xi

    DAFTAR GAMBAR. xii

    DAFTAR LAMPIRAN.. xiv

    BAB I PENDAHULUAN . 1

    1.1 Latar Belakang Masalah . 1 1.2 Perumusan Masalah .... 5 1.3 Tujuan Penelitian. 5 1.4 Manfaat Penelitian.. 5 1.5 Batasan Istilah. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

    2.1 Landasan Teori... 7 2.2 Kerangka Berfikir... 14

    BAB III METODE PENELITIAN .. 15

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. 15 3.2 Obyek Penelitian ... 15 3.3 Populasi dan Sampel. 15 3.4 Variable Penelitian.... 16 3.5 Teknik Pengumpulan Data. 17 3.6 Teknik Analisis Data.. 19

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 22

    4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.. 22 4.2 Hasil Penelitian... 26 4.2 Pembahasan .. 52

  • x

    BAB V PENUTUP 99

    5.1 Kesimpulan . 59 5.2 Saran 59

    DAFTAR PUSTAKA. 60

    LAMPIRAN LAMPIRAN. 61

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3. 1 Data Sampel Warga Sekolah SMA Negeri 1 Karanganom ............................. 17

    Tabel 3. 2 Distribusi Frekuensi ......................................................................................... 20

    Tabel 3. 3 Kriteria Partisipasi Warga Sekolah .................................................................. 21

    Tabel 4. 1 Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Karanganom...25

    Tabel 4. 2 Tenaga Pendikan dan Non Pendidikan SMA Negeri 1 Karanganom .............. 26

    Tabel 4. 3 Penyediaan fasilitas di SMA Negeri 1 Karanganom ....................................... 26

    Tabel 4. 4 Jumlah Warga Sekolah yang Terkena Dampak Bencana ................................ 27

    Tabel 4. 5 Tingkat Kerawanan Tempat Tinggal Warga Sekolah Terhadap Bencana

    Gempa Bumi ..................................................................................................................... 28

    Tabel 4. 6 Frekuensi Kejadian dan Kerugian akibat Bencana Puting Beliung di Kabupaten

    Klaten tahun 2012-2013 .................................................................................................... 29

    Tabel 4. 7 Pengetahuan Warga Sekolah Mengenai Risiko Bencana................................. 33

    Tabel 4. 8 Pemenuhan Sub Variabel Sikap dan Tindakan ................................................ 37

    Tabel 4. 9 Pemenuhan Sub Variabel Kebijakan Sekolah .................................................. 41

    Tabel 4. 10 Pemenuhan Sub Variabel Perencanaan Kesiapsiagaan .................................. 47

    Tabel 4. 11 Pemenuhan Sub Variabel Mobilisasi Sumber Daya ...................................... 51

    Tabel 4. 12 Tingkat Kerawanan Tempat Tinggal Warga Sekolah Terhadap Bencana

    Gempa ............................................................................................................................... 52

    Tabel 4. 13 Tabel Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1

    Karanganom ...................................................................................................................... 54

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka berfikir.15

    Gambar 4. 1 Halaman depan SMA Negeri 1 Karanganom .............................................. 23

    Gambar 4. 2 Warga sekolah menyelamatkan diri mengikuti tanda evakuasi, setelah

    kentongan tanda bahaya dibunyikan. .............................................................. 35

    Gambar 4. 3 Seluruh warga sekolah diarahkan menuju shelter yang sudah diberitahukan.

    ........................................................................................................................ 35

    Gambar 4. 4 Siswa yang terluka mendapatkan pertolongan dari tim medis siswa .......... 36

    Gambar 4. 5 Kepala BPBD Klaten memberikan sosialisasi tentang Pengurangan Risiko

    Bencana ........................................................................................................... 37

    Gambar 4. 6 Mading dapat diakses oleh warga sekolah. ................................................ 39

    Gambar 4. 7 Dalam madding tercantum nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi saat

    terjadi bencana ................................................................................................ 40

    Gambar 4. 8 Perpustakaan Sekolah ................................................................................. 40

    Gambar 4. 9 Tanda Jalur Evakuasi pada dinding luar kelas. ........................................... 44

    Gambar 4. 10 Tanda jalur evakuasi dalam ruang kelas .................................................... 45

    Gambar 4. 11 Denah jalur evakuasi di dalam kelas .......................................................... 45

    Gambar 4. 12 Shelter di belakang sekolah ........................................................................ 46

    Gambar 4. 13 Sumber air bersih Shelter ........................................................................... 46

    Gambar 4. 14 Kotak P3K .................................................................................................. 48

    Gambar 4. 15 Tabung oksigen ......................................................................................... 49

    Gambar 4. 16 Drakbar/Tandu .......................................................................................... 49

    Gambar 4. 17 Tenda yang digunakan pada saat kegiatan simulasi .................................. 50

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Teknik Pengumpulan Data 61

    Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Kepala Sekolah dan Guru Geografi .. 63

    Lampiran 3. Instrument Wawancara Kepala Sekolah dan Guru Geografi.. 67

    Lampiran 4. Angket Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah Siaga

    Bencana . 71

    Lampiran 5. Instrumen Dokumentasi 73

    Lampiran 6. Lembar Observasi 75

    Lampiran 7. Lembar Observasi Standar Bangunan Aman Bencana. 77

    Lampiran 8. Peta Lokasi Penelitian.. 82

    Lampiran 9. Peta Rawan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Klaten 83

    Lampiran 10. Tabel Warga sekolah yang Mengalami Dampak Bencana... 84

    Lampiran 11. Hasil Angket Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah

    Siaga Bencana ... 89

    Lampiran 12. Tingkat Kerawanan Lingkungan Tempat Tinggal Warga

    Sekolah 94

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam

    keberlangsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa

    kerugian materi maupun nonmateri. Bencana yang terjadi karena adanya pengaruh

    lingkungan dan manusia itu bisa dicontohkan seperti banjir, tanah longsor atau

    kebakaran gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan

    teror. Adapun bencana alam yang terjadi secara alami dapat dicontohkan dengan

    gempa bumi, Tsunami, letusan gunung api, kemarau panjang, dan angin topan.

    Bencana sering terjadi dalam waktu yang tidak diduga-duga dan dapat

    terjadi dimana saja dan dapat terjadi pada siapa saja. Bencana alam yang terjadi

    tersebut selain dapat merenggut korban jiwa juga dapat merusak lahan yang di

    lokasi bencana alam itu terjadi. Berbagai macam ancaman (hazard) bencana, baik

    alam, non-alam, maupun sosial dapat dijumpai di wilayah Indonesia. Upaya

    penanggulangan bencana (PB) dimaksudkan untuk menghidari bencana atau

    meminimalisir dampaknya, sehingga wilayah atau permukiman menjadi

    bertambah aman dan nyaman dari kejadian bencana, yang merupakan persyaratan

    utama dalam pengembangan masayarakat yang madani. Ditinjau dari sisi konsep

    pengurangan risiko bencana (PRB), ancaman bencana tersebut dapat

    mengakibatkan bencana yang besar di wilayah permukiman manakala tingkat

    kerentanannya (vurnerability) tinggi dan/atau kapasitasnya (capacity) rendah

    (Sarwidi: 2013).

  • 2

    Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

    Tengah yang rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan

    angin putting beliung. Hal ini karena letaknya di wilayah Jawa Tengah bagian

    selatan yang dekat dengan daerah pertemuan lempeng dan merupakan daerah

    dataran rendah, sehingga rawan terjadi banjir jika intensitas curah hujan begitu

    tinggi.

    Berdasarkan sejarah kegempaan Jawa, daerah Yogyakarta sudah beberapa

    kali mengalami gempa merusak, yaitu pada tahun 1992 (skala intensitas mencapai

    V MMI), 2001 (skala intensitas mencapai V MMI), 2004 (skala intensitas

    mencapai V MMI) dan tahun 2006 (Sucipto: 2010). Tanggal 27 Mei 2006 terjadi

    gempa bumi yang berpusat di Yogyakarta dan dampak gempa tersebut

    menyebabkan kerusakan yang cukup parah. BMG, mencatat gempa bumi tersebut

    terjadi pada pukul 05:53:58 dengan posisi episentrum 8,04 Lintang Selatan dan

    110,43 Bujur Timur, kedalaman 33 km serta magnitudo 5,9 Mb

    (http://www.bmg.go.id). Episentrum gempa yang mengguncang Yogyakarta ini,

    diduga keras berada di bawah Sungai Opak yang merupakan sesar atau patahan.

    Sesar ini ditengarai masih potensial bergerak sehingga bisa kembali menimbulkan

    gempa bumi (Winardi, 2008:22). Dampak yang ditimbulkan tidak hanya

    kerusakan fisik tapi juga menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi tersebut

    mengakibatkan korban tewas seketika sebanyak 5.744 orang dan melukai lebih

    dari 45.000 orang. Sebanyak 350.000 rumah hancur/rusak berat dan 278.000

    rumah rusak sedang/ringan. Dampak gempa ini menyebabkan 1,5 juta orang tidak

    http://www.bmg.go.id/

  • 3

    memiliki rumah karena rusak atau hancur

    (https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13).

    Setelah itu, pada tahun 2010 daerah Yogyakarta sudah diguncang enam kali

    gempabumi tektoni. Gempa tersebut diantaranya, gempabumi tanggal 21 Agustus

    2010 (magnitudo 5.0 Skala Richter), 3 September 2010 (magnitudo 5.0 Skala

    Richter), 11Oktober 2010 (magnitudo 3.9 Skala Richter), 28 Oktober 2010

    (magnitudo 4.0 Skala Richter), dan 28 Oktober 2010 (magnitudo 3.2 Skala

    Richter). Serta pada tanggal 2 April 2014 kembali terjadi gempa bumi

    berkekuatan 4,5 Skala Richter (https://tempo.co/read/news/2014/04/02)

    Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan kesadaran dan

    pembudayaan pengurangan risiko bencana (PRB).Pengurangan risiko bencana

    dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan

    Sekolah Siaga Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko

    Bencana (PRB) dalam sekolah.

    Pengupayaan kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan upaya dan

    tanggung jawab bersama dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan

    sekolah. Warga sekolah adalah semua orang yang berada dan terlibat dalam

    kegiatan belajar-mengajar: murid, guru, tenaga pendidikan dan kepala sekolah.

    Pemangkukepentingan sekolah adalah seluruh komponen masyarakat yang

    berkepentingan dengan sekolah, baik warga masyarakat maupun lembaga/institusi

    masyarakat sekitar. Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam

    membangun Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter

    kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu: 1) Sikap dan

    https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13

  • 4

    Tindakan, 2) Kebijakan sekolah, 3) Perencanaan Kesiapsiagaan, 4) Mobilisasi

    Sumberdaya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011).

    Mengacu pada Perbub KLaten nomor 7 tahun 2014 tentang Rencana

    Penanganan Kedaruratan di Kabupaten Klaten Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten bererencana membentuk 40 Sekolah Siaga

    Bencana (SSB) untuk SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015. Semua ini bertujuan

    meningkatkan kemampuan siswa dan gur dalam mitigasi bencana.. Dalam

    kegiatan itu, sekolah tidak mengeluarkan biaya dan dilakukan di luar jam aktif

    belajar untuk mengurangi risiko bencana(http://suaramerdeka.com). Pada 22

    Januari 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama

    TNI/Polri menyelenggarakan kegiatan simulasi gempa bumi di SMA Negeri 1

    Karanganom Klaten yang di ikuti oleh seluruh warga sekolah. Pada kesempatan

    itu juga, SMA N 1 Karanganom ditetapkan sebagai Sekolah Siaga Bencana oleh

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    SMA Negari 1 Karanganom merupakan sekolah pertama yang menjalankan

    program Sekolah Siaga bencana. Persiapan untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana

    telah dilakukan sekolah ini sejak November 2014. Sementara Sekolah lain masih

    disosialisasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sedang

    dalam tahap persiapan. Berdasarkan latarbelakang tersebut maka penulis ingin

    melakukan penelitian terhadap Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana

    (SSB) di SMA N 1 Karanganom.

    http://suaramerdeka.com/

  • 5

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

    dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1. Bagaimana potensi bencana gempa bumi dan putting beliung di Lingkungan

    SMA Negeri 1 Karanganom?

    2. Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMA

    Negeri 1 Karanganom?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui bagaimana potensi bencanagempa bumi dan putting beliung di

    Lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom.

    2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana (SSB)

    di SMA Negeri 1 Karanganom.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat teoritis

    Sebagai salah satu sumbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

    dalam pendidikan.

    1.4.2 Manfaat praktis

    Memberikan masukan bagi masyarakat maupu pemerintah dalam mengambil

    kebijakan dalam mengurangi risiko bahaya bencana.

    1.5 Batasan Istilah

    1.5.1 Potensi Bencana

    Potensi Bencana yang dimaksud adalah ancaman bencana yang mungkin

    dapat terjadi di lingkungan sekolah.

  • 6

    1.5.2 Lingkungan Sekolah

    Lingkungan Sekolah yang dimaksud adalah lingkungan sekolah dan

    sekitarnya, termasuk lingkungan tempat tinggal warga sekolah.

    1.5.3 Sekolah Siaga Bencana (SSB)

    Sekolah Siaga Bencana yang dimaksud adalah sekolah sekolah siaga bencana

    adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengelola risiko bencana di

    lingkungannya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011; 8)

    1.5.4 Warga Sekolah

    Warga sekolah adalah semua orang yang berada dan terlibat dalam kegiatan

    belajar-mengajar: murid, guru, tenaga pendidikan dan kepala sekolah(Konsorsium

    Pendidikan Bencana, 2011; 6).

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Bencana Alam

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

    Tentang Penanggulangan Bencan menyatakan bahwa, Bencana adalah peristiwa

    atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

    penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor

    nonalam maupun faktor manusia sehingga engakibatkan timbulnya korban jiwa

    manusia, kerusakan ingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

    Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bencana

    alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

    yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung

    meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor

    a. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi

    yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas

    gunung api atau runtuhan batuan.

    b. Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal

    dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas,

    lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir

    lahar.

  • 8

    c. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan

    ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah

    serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya

    pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

    d. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,

    ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat

    terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

    e. Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau

    daratan karena volume air yang meningkat.Banjir bandang adalah banjir yang

    datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan

    terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

    f. Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk

    kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang

    dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di

    lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang

    sedang dibudidayakan.

    g. Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti

    rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang

    menimbulkan korban dan/atau kerugian.

    h. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan

    dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang

    menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan

  • 9

    dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu

    aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.

    i. Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,

    mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan

    40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam

    waktu singkat (3-5 menit).

    2.1.2 Kesiapsiagaan

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

    Tentang Penanggulangan Bencana Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan

    yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta

    melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

    2.1.3 Sekolah Siaga Bencana

    Menurut Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana (2011), sekolah siaga

    bencana adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengelola risiko

    bencana di lingkungannya. Kemampuan tersebut diukur dengan dimilikinya

    perencanaan penanggulangan bencana (sebelum, saat dan sesudah bencana),

    ketersediaan logistik, keamanan dan kenyamanan di lingkungan pendidikan,

    infrastruktur, serta sistem kedaruratan, yang didukung oleh adanya pengetahuan

    dan kemampuan kesiapsiagaan, prosedur tetap (standard operational

    procedure), dan sistem peringatan dini. Kemampuan tersebut juga dapat dinalar

    melalui adanya simulasi regular dengan kerja bersama berbagai pihak terkait

    yang dilembagakan dalam kebijakan lembaga pendidikan tersebut untuk

    mentransformasikan pengetahuan dan praktik penanggulangan bencana dan

  • 10

    pengurangan risiko bencana kepada seluruh warga sekolah sebagai konstituen

    lembaga pendidikan.

    a. Dasar Sekolah Siaga Bencana

    Pengupayaan kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana merupakan

    perwujudan dari Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN

    PRB) 2010-2012 (Prioritas 5) yang merupakan penerjemahan dari Prioritas 5

    dalam Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005- 2015, yaitu memperkuat

    kesiapsiagaan terhadap bencana untuk respon yang efektif di semua

    tingkatan masyarakat. Selain itu, dalam konteks pendidikan pengurangan

    risiko bencana, konsep dasar ini merupakan perwujudan dari Kerangka Kerja

    Hyogo 2005-1015, Prioritas 3 (tiga), yaitu menggunakan pengetahuan,

    inovasi dan pendidikan untuk membangun sebuah budaya keselamatan dan

    ketahanan di semua tingkat.

    Dengan demikian, konsep sekolah siaga bencana tidak hanya terpaku

    pada unsur kesiapsiagaan saja, melainkan juga meliputi upaya-upaya

    mengembangkan pengetahuan secara inovatif untuk mencapai pembudayaan

    keselamatan, keamanan,dan ketahananbagi seluruh warga sekolah terhadap

    bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep Sekolah Siaga Bencana

    (SSB) memiliki dua unsur utama, yaitu:

    1) Lingkungan Belajar yang Aman.

    2) Kesiapsiagaan Warga Sekolah.

  • 11

    b. Tujuan Sekolah Siaga Bencana

    Tujuan SSB adalah membangun budaya siaga dan budaya aman di

    sekolah, serta membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga

    sekolah.Budaya siap siaga bencana merupakan syarat mutlak untuk

    mewujudkan terbangunnya Sekolah Siaga Bencana (SSB). Budaya tersebut

    akan terbentuk apabila ada sistem yang mendukung, ada proses perencanaan,

    pengadaan, dan perawatan sarana-prasarana sekolah yang baik. Konsepsi

    Sekolah Siaga Bencana (SSB) yang dikembangkan Konsorsium Pendidikan

    Bencana ini diharapkan akan menjadi rujukan bagi inisatif-inisiatif

    Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan penanggulangan bencana berbasis

    masyarakat pada umumnya dan berbasis sekolah pada khususnya.

    c. Parameter Sekolah Siaga Bencana

    Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam membangun

    Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter

    kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu:

    1) Sikap dan Tindakan,

    Dasar dari setiap sikap dan tindakan manusia adalah adanya persepsi,

    pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Sekolah Siaga Bencana

    (SSB) ingin membangun kemampuan seluruh warga sekolah, baik individu

    maupun warga sekolah secara kolektif, untuk menghadapi bencana secara

    cepat dan tepat guna.Dengan demikian, seluruh warga sekolah menjadi

    target sasaran, tidak hanya murid. Secara garis besar, indikator pada

    parameter ini adalah sebagai berikut:

  • 12

    a) Tersedianya pengetahuan mengenai bahaya (jenis, sumber, bahaya dan

    bahaya), kerentanan, kapasitas, risiko dan sejarah yang terjadi di

    lingkungan sekolah atau daerahnya.

    b) Tersedianya pengetahuan mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk

    mengurangi risiko bencana.

    c) Pelaksanaan simulasi di sekolah.

    d) Ketrampilan seluruh komponen sekolah untuk menjalankan rencana

    tanggap darurat pada saat simulasi.

    e) Sosialisasi berkelanjutan di sekolah.

    2) Kebijakan sekolah

    Kebijakan sekolah adalah keputusan yang dibuat secara formal oleh

    sekolah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam pelaksanaan

    Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah, baik secara khusus

    maupun terpadu.Keputusan tersebut bersifat mengikat. Pada praktiknya,

    kebijakan sekolah akan landasan, panduan, arahan pelaksanaan kegiatan

    terkait dengan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah. Secara

    garis besar, indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:

    a) Kebijakan sekolah, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang

    mendukung upaya pengurangan risiko bencana di sekolah.

    b) Tersedianya akses bagi seluruh warga sekolah terhadap informasi,

    pengetahuan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam hal

    PRB.

  • 13

    3) Perencanaan Kesiapsiagaan

    Perencanaan kesiapsiaagaan bertujuan untuk menjamin adanya

    tindakan cepat dan tepat guna pada saat terjadi bencana dengan

    memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan bencana di

    daerah dan disesuaikan kondisi wilayah setempat. Bentuk atau produk dari

    perencanaan ini adalah dokumen-dokumen, seperti protap kesiapsiagaan,

    rencana kedaruratan/kontijensi, dan dokumen pendukung kesiapsiagaan

    terkait, termasuk sistem peringatan dini yang disusun dengan

    mempertimbangkan akurasi dan kontektualitas lokal. Secara garis besar,

    indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:

    a) Dokumen penilaian risiko bencana yang disusun secara berkala sesuai

    dengan kerentanan sekolah

    b) Dokumen penilaian kerentanan gedung sekolah yang di nilai/diperiksa

    secara berkala oleh Pemerintah

    c) Tersedianya rencana aksi sekolah yang dalam penanggulangan

    bencana (sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana)

    d) Tersedianya sistem peringatan dini yang dipahami oleh seluruh warga

    sekolah.

    e) Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah yang disepakati dan

    dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah.

    f) Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan rambu yang

    terpasang, yang mudah dipahami oleh seluruh komponen sekolah.

  • 14

    g) Sekoalah memiliki lokasi evakuaso/shelter yang terdekat yang

    diketahui seluruh warga sekolah.

    4) Mobilisasi Sumberdaya

    Sekolah harus menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan

    prasarana, serta finansial dalam pengelolaan untuk menjamin

    kesiapsiagaan bencana sekolah.Mobilisasi sumber daya didasarkan pada

    kemampuan sekolah dan pemangku sekolah.Mobilisasi ini juga terbuka

    bagi peluang partisipasi dari para pemangku kepentingan lainnya. Secara

    garis besar, indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:

    a) Adanya bangunan sekolah yang aman bencana.

    b) Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai dan kebutuhan dasar pasca

    bencana yang dimiliki sekolah.

    c) Adanya gugus siaga bencana sekolah yang melibatakan perwakilan

    peserta didik.

    d) Adanya kerjasama dengan pihak terkait penyelenggaraan

    penanggulangn bencana baik setempat maupun BPBD di kabupaten.

    e) Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan dan

    keamanan sekolah

    2.2 Kerangka Berpikir

    Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

    Tengah. Kabupaten Klaten rawan mengalami bencana alam seperti gempa

    bumi, banjir dan angin putting beliung. Menyadari adanya risiko bencana,

    penting ditumbuhkan kesadaran dan pembudayaan pengurangan risiko

  • 15

    bencana (PRB).Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui

    pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan Sekolah Siaga

    Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana

    (PRB) dalam sekolah. BPBD bererencana membentuk 40 SSB untuk

    SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015 termasuk didalamnya SMA N 1

    Karanganom. Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari

    empat faktor, yaitu: 1) Sikap dan Tindakan, 2) Kebijakan sekolah, 3)

    Perencanaan Kesiapsiagaan, 4) Mobilisasi Sumberdaya (Konsorsium

    Pendidikan Bencana, 2011; 10)

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

    Potensi Bencana Alam:

    a. Gempa Bumi

    b. Angin Putting Beliung

    Dampak Kerugian Bencana:

    a. Materi

    b. Non materi

    Sekolah Siaga Bencana (SSB)

    Pelaksanaan SSB:

    a. Sikap dan Tindakan

    b. Kebijakan Sekolah

    c. Perencanaan kesiapsiagaan

    d. Mobilisasi dan Sumber Daya

    Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

    Bencana

    Alam Sosial

  • 16

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 Karanganom di Jl. Raya 3

    Karanganom Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.Penelitian

    dilaksanakan dengan alokasi waktu April- Juni 2015.

    3.2 Obyek Penelitian

    Objek penelitan ini adalah lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan

    seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga

    Bencana termasuk seluruh warga sekolah.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Untuk meneliti keterlibatan warga sekolah dalam pelaksanaan program

    Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom dibutuhkan

    populasi dan sample. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga SMA

    Negeri 1 Karanganom,meliputi Siswa, Guru, dan Karyawan dengan jumlah 754.

    Kelas XII tidak diambil sampel karena adanya Ujian Nasional.

    Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni

    teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono: 2012).

    Pertimbangan yang diutamakan dalm penelitian adalah Siswa, Guru dan

    Karyawan yang mengikuti Studi lapangan dan Sosialisasi Pengurangan Risiko

    Bencana. Penentuan jumlah sampel dapat mewakili patokan apabila jumlah

    populasi kirang dari 100. Selanjutnya apabila jumlah populasi lebih dari 100

  • 17

    orang dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006:

    134). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 12% dari seluruh

    populasi yakni 90 orang.

    Tabel 3. 1 Data Sampel Warga Sekolah SMA Negeri 1 Karanganom

    No. Warga Sekolah Jumlah

    Populasi

    Jumlah

    Sampel

    1 Siswa Kelas X 338 40

    Kelas XI 316 38

    2 Guru dan Karyawan 100 12

    Jumlah 754 90

    Sumber: Profil SMA Negeri 1 Karanganom tahun 2014/2015

    3.4.Variabel Penelitian

    3.4.1 Potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom, yang meliputi:

    a. Jenis Bahaya

    b. Sumber Bahaya

    c. Dampak Bahaya

    3.4.2 Pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1

    Karanganom.

    a. Sikap dan Tindakan,

    b. Kebijakan sekolah,

    c. Perencanaan Kesiapsiagaan,

    d. Mobilisasi Sumberdaya

  • 18

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti

    untuk mengumpulkan data. Data ini nantinya akan dianalisis oleh penulis dan

    akhirnya diperoleh kesimpulan dari penelitian.

    Pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

    a. Observasi

    Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan untuk memperoleh

    data awal penelitian. Setelah memperoleh gambaran awal penelitian,

    dilakukan pengumpulan data mengenai kondisi sekolah. Setelah itu

    penelitian dilakukan dengan observasi kembali dengan instrumen dan

    menggunakan teknik lain seperti wawancara, dokumentasi, dan angket

    dengan instrumen yang telah disusun.

    b. Wawancara

    Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai potensi

    bencana di lingkungan sekolah dan pelaksanaan program Sekolah Siaga

    Bencana. Sasaran kegiatan ini adalah kepala sekolah atau wakil kepala

    sekolah dan guru mata pelajaran geografi menggunakan intrumen

    wawancara terstruktur terbuka.

    c. Dokumentasi

    Dalam Arikunto (2006), metode dokumentasi adalah mengumpulkan

    data atau informasi dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-

    buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian

    dan lain sebagainya Pada penelitian ini metode dokumentasi dilakukan

  • 19

    untuk memperoleh dokumen-dokumen mengenai pelaksanaan program

    Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1 Karanganom.

    d. Angket atau Kuesioner

    Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai keterlibatan warga

    sekolah dalam pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana. Sasaran

    kegiatan ini adalah seluruh warga sekolah.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga dalam

    penelitian ini teknik analisis data menggunakan statistik. Dalam Sugiyono

    (2012), terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data

    dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial.

    Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik

    deskriptif. Dalam Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang

    digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

    bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

    Dalam Sarwono (2006), kegunaan utama statistik deskriptif ialah

    untuk menggambarkan jawaban-jawaban observasi, yang termasuk di

    dalamnya diantaranya ialah distribusii frekuensi, distribusi frekuensi,

    distribusi persen dan rata-rata (mean).

    Serangkaian langkah untuk mengolah data pada studi ini untuk dasar

    pembahasan adalah sebagai berikut:

  • 20

    a. Analisis Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana

    1. Distribusi Frekuensi

    Tabel 3. 2 Distribusi Frekuensi

    No. Hasil Pengamatan Frekuensi

    1. Memenuhi

    2. Belum Memenuhi

    Jumlah

    Sumber: Sarwono (2006)

    Rumus Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana :

    b. Analisis Kuasioner Warga sekolah

    Tahap penyekoran dilakukan untuk mempermudah dalam

    menganalisis data dengan cara memberikan skor terhadap jawaban

    responden dengan kriteria pemberian skor sebagai berikut:

    - Opsi jawaban Ya akan diberi skor 1

    - Opsi jawaban Tidak akan diberi skor 0

    Menentukan kriteria parameter tiap butir soal dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    a) Menentukan skor maksimal dengan rumus:

    Skor maksimal =

    = 90 x 1

    = 90

    b) Menentukan skor minimal dengan rumus:

    Skor minimal =

  • 21

    = 90 x0

    = 0

    c) Menentukan rentang skor dengan rumus:

    Rentang = skor maksimal skor minimal

    = 90-0

    = 90

    d) Menghitung interval skor dengan rumus:

    Ineterval =

    =

    = 22,5

    e) Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3. 3 Kriteria Partisipasi Warga Sekolah

    No. Interval Skor Kriteria

    1 0 22,5 Sangat rendah

    2 22,6 54 Rendah

    3 45,1 67,5 Sedang

    4 67,6 90 Tinggi

    Sumber: Data Primer Hasil Penelitian (2015)

  • 59

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dipaparkan

    pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut :

    1. Potensi bencana di lingkungan sekolah yang paling tinggi adalah gempa

    bumi, selain itu juga terdapat ancaman bencana angin puting beliung.

    2. Rata-rata secara keseluruhan dalam Pelaksanaan Program Sekolah Siaga

    Bencana SMA Negeri 1 Karanganom adalah mencapai 79,8%. Komponen

    yang paling banyak terpenuhi adalah pada komponen Mobilisasi Sumber

    Daya yakni mencapai 91,6%.

    5.2 Saran

    Berdasarkan temuan penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai

    berikut:

    1. Bagi sekolah disarankan untuk memberikan kesempatan yang lebih

    banyak lagi bagi para siswa untuk ikut dalam pelatihan dan sosialisasi

    tentang upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

    2. Bagi Pemerintah kabupaten Klaten disarankan untuk melakukan

    penilaian secata berkala terhadap kerentanan gedung sekolah di

    Kabupaten Klaten, agar sekolah yang bersangkutan dapat melakukan

    perbaikan apabila ada konstruksi bangunan yang belum memenuhi

    standar.

  • 60

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

    Jakarta: Rineka Cipta.

    BNPB. Definisi dan Jenis Bencana. http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-

    bencana/definisi-dan-jenis-bencana.

    BPBD KLATEN. 2014. Data Bencana Kabupaten Klaten 2009-2013.

    Gempa bumi Merusak. http://merapi.vsi.esdm.go.id/.

    Gempa bumi Merusak di Yogyakarta 27 Mei 2006. http://www.bmg.go.id/.

    KPB. 2011. Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana disusun bersama oleh :

    Konsursium Pendidikan Bencana.

    Magnitude 6.3-Java. http://earthquake.usgs.gov/.

    Inter Agency Network for Education in Emergencies (INEE) dan Global Facility

    for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR).2009. Panduan tentang

    Konstruksi Sekolah Yang Lebih Aman. Washington, D.C: The World

    Bank.

    Potensi Ancaman Bencana Di Yogyakarta Dan Sekitarnya..

    https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13.

    Puting Beliung, Enam Kecamatan Terdampak di Klaten 4 Maret 2013.

    http://jateng.tribunnews.com/2013/03/04/puting-beliung-enam-kecamatan-

    terdampak-di-klaten.

    Sarwidi. 2013. Evaluasi Sekolah Siaga Bencana (Studi Kasus: Smkn Berbah

    Kabupaten Sleman, Yogyakarta).

    Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Sekolah Siaga Bencana Disiapkan 23 Januari 2015.

    http://www.suaramerdeka.com.

    Sudbiyakto. 2008. Waspada Puting Beliung. Fakultas Geografi dan Pusat Studi

    Bencana (PSBA) : Universitas Gajah Mada.

    Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

    Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

    Suleman, Cecep dkk. Jurnal geologi Indonesia, Vol.3 No.1 Maret 2008:-56.

    Karaktristik sumber gempa Yogyakarta 2006 berdasarkan GPS. Pusat

    Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

    Penanggulangan Bencana..

    Winardi, A. Dkk. 2000. Gempa Jogja, Indonesia & Dunia.

    http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencanahttp://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencanahttp://earthquake.usgs.gov/https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13/potensi-ancaman-bencana-di-yogyakarta-dan-sekitarnya/https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13http://www.suaramerdeka.com/

  • 61

    LAMPIRAN 1

    TEKNIK PENGUMPULAN DATA

    a. Potensi Bencana di Sekolah

    No. Sub Variabel Indikator Teknik Pengumpulan

    Data

    1 Potensi

    Bencana

    Jenis Bahaya Dokumentasi Wawancara

    Sumber Bahaya Dokumentasi Wawancara

    Dampak Bahaya Dokumentasi Wawancara

    b. Pelaksanaan Program SSB

    No Sub Variabel Indikator Teknik Pengumpulan

    Data

    1 Sikap dan

    Tindakan

    Tersedianya pengetahuan mengenai

    bahaya (jenis, sumber,

    bahaya dan bahaya),

    kerentanan, kapasitas,

    risiko dan sejarah yang

    terjadi di lingkungan

    sekolah atau daerahnya.

    Tersedianya pengetahuan mengenai

    upaya yang bisa

    dilakukan untuk

    mengurangi risiko

    bencana.

    Pelaksanaan simulasi di sekolah.

    Ketrampilan seluruh komponen sekolah

    untuk menjalankan

    rencana tanggap darurat

    pada saat simulasi.

    Sosialisasi berkelanjutan di

    sekolah.

    Dokumentasi Wawancara Angket

    Dokumentasi Wawancara Angket

    Wawancara angket Observasi Wawancara Angket

  • 62

    Wawancara Angket

    Kebijakan

    Sekolah

    Kebijakan sekolah, kesepakatan dan/atau

    peraturan sekolah yang

    mendukung upaya

    pengurangan risiko

    bencana di sekolah.

    Tersedianya akses bagi seluruh warga sekolah

    terhadap informasi,

    pengetahuan dan

    pelatihan untuk

    meningkatkan kapasitas

    dalam hal PRB.

    Dokumentasi Wawancara

    Observasi Wawancara Angket

    Perencanaan Kesiapsiaga

    an

    Dokumen penilaian risiko bencana yang

    disusun secara berkala

    sesuai dengan

    kerentanan sekolah

    Dokumen penilaian kerentanan gedung

    sekolah yang di

    nilai/diperiksa secara

    berkala oleh Pemerintah

    Tersedianya rencana aksi sekolah yang dalam

    penanggulangan

    bencana (sebelum, saat,

    dan sesudah terjadi

    bencana)

    Tersedianya sistem peringatan dini yang

    dipahami oleh seluruh

    warga sekolah.

    Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah

    yang disepakati dan

    dilaksanakan oleh

    seluruh komponen

    sekolah.

    Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda

    dan rambu yang

    terpasang, yang mudah

    dipahami oleh seluruh

    Dokumentasi

    Dokumentasi

    Dokumentasi

    Observasi

    Wawancara Angket

  • 63

    komponen sekolah.

    Sekoalah memiliki lokasi evakuaso/shelter

    yang terdekat yang

    diketahui seluruh warga

    sekolah.

    Observasi Angket

    Observasi Angket

    Mobilisasi Sumberdaya

    Adanya bangunan sekolah yang aman

    bencana.

    Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai

    dan kebutuhan dasar

    pasca bencana yang

    dimiliki sekolah.

    Adanya gugus siaga bencana sekolah yang

    melibatakan perwakilan

    peserta didik.

    Adanya kerjasama dengan pihak terkait

    penyelenggaraan

    penanggulangn bencana

    baik setempat maupun

    BPBD di kabupaten.

    Pemantauan dan evaluasi partisipatif

    mengenai kesiapsiagaan

    dan keamanan sekolah.

    Observasi

    Observasi

    Wawancara

    Wawancara

    Wawancara

  • 64

    LAMPIRAN 2

    KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH DAN GURU

    No Sub

    Variabel Indikator

    Kisi-kisi Pertanyaan

    1 Sikap dan

    Tindakan

    Tersedianya pengetahuan

    mengenai bahaya (jenis,

    sumber, bahaya dan

    bahaya), kerentanan,

    kapasitas, risiko dan

    sejarah yang terjadi di

    lingkungan sekolah atau

    daerahnya.

    Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus dan

    RPP dari SKKD yang memuat

    pengetahuan mengenai bahaya

    (jenis, sumber, bahaya dan

    bahaya), kerentanan,

    kapasitas, risiko dan sejarah

    yang terjadi di lingkungan

    sekolah atau daerahnya.

    Kegiatan sekolah bagi peserta didik untuk mengobservasi

    bahaya (jenis, sumber, bahaya

    dan bahaya), kerentanan,

    kapasitas, risiko dan sejarah

    yang terjadi di lingkungan

    sekolah, termasuk yang

    bersumber pada lokasi dan

    infrastruktur sekolah.

    Tersedianya pengetahuan

    mengenai upaya yang

    bisa dilakukan untuk

    mengurangi risiko

    bencana.

    Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus dan

    RPP dari SKKD yang memuat

    pengetahuan mengenai upaya

    yang bisa dilakukan untuk

    mengurangi risiko bencana di

    sekolah.

    Kegiatan sekolah untuk mengidentifikasi upaya yang

    bisa mrngurangi risiko

    bencana termasuk di dalamnya

    pilihan tindakan untuk

    melakukan relokasi sekolah

    atau retrofitgedung dan

    infrastruktur sekolah jika

    diperlukan.

    Pelaksanaan simulasi di

    sekolah.

    Komponen sekolah untuk menjalankan rencana tanggap

    darurat pada saat simulasi.

    Ketrampilan seluruh

    komponen sekolah untuk

    menjalankan rencana

    Sosialisasi berkelanjutan

  • 65

    tanggap darurat pada saat

    simulasi.

    Sosialisasi berkelanjutan

    di sekolah.

    Pelatihan di sekolah

    2 Kebijakan

    Sekolah

    Kebijakan sekolah,

    kesepakatan dan/atau

    peraturan sekolah yang

    mendukung upaya

    pengurangan risiko

    bencana di sekolah.

    Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang memuat dan/atau

    mendukung upaya

    pengurangan risiko bencana di

    sekolah.

    Kebijakan sekolah yang memuat dan/atau mengadopsi

    persyaratan konstruksi

    bangunan dan panduan retrofit

    yang berlaku.

    Tersedianya akses bagi

    seluruh warga sekolah

    terhadap informasi,

    pengetahuan dan

    pelatihan untuk

    meningkatkan kapasitas

    dalam hal PRB.

    Media informasi sekolah (Contoh: madding,

    perpustakaan, buku, modul)

    yang memuat pengetahuan dan

    informasi PRB dan dapat

    diakses oleh warga sekolah.

    Jumlah kesempatan dan keikutsertaan warga sekolah

    dalam pelatihan, musyawarah

    guru, pertemuan desa, jambore

    murid, dan lain-lain.

    3 Perencanaan

    kesiapsiagaa

    n

    Adanya prosedur tetap

    kesiapsiagaan sekolah

    yang disepakati dan

    dilaksanakan oleh

    seluruh komponen

    sekolah.

    Sekolah memiliki protap Kesiapsiagaan Sekolah yang

    direview secara rutin dan

    dimutahirkan secara

    partisipatif

    4 Mobilisasi

    sumberdaya

    Adanya gugus siaga

    bencana sekolah yang

    melibatakan perwakilan

    peserta didik.

    Jumlah peserta didik yang terlibat dalam gugus siaga

    bencana di sekolah

    Adanya kerjasama

    dengan pihak terkait

    penyelenggaraan

    penanggulangn bencana

    baik setempat maupun

    BPBD di kabupaten.

    Jumlah pihak dan kegiatan kerjasama untuk upaya PRB

    yang dilakukan oleh sekolah

  • 66

    Pemantauan dan evaluasi

    partisipatif mengenai

    kesiapsiagaan dan

    keamanan sekolah.

    Sekolah memiliki mekanisme pemantauan dan evaluasi

    partisipatif mengenai

    kesiapsiagaan dan keamanan

    sekolah secara rutin.

  • 67

    LAMPIRAN 2

    INSTRUMEN WAWANCARA

    IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA

    UNTUK KEPALA SEKOLAH DAN GURU

    Identitas Narasumber:

    Nama :

    NIP :

    Jabatan :

    Jenis Kelamin :

    Tanggal :

    Pertanyaan

    Sikap dan tindakan 1. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai

    bencana alam (jenis, sumber bahaya dan dampak)?

    Jawab:

    2. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai kerentanan bencana alam?

    Jawab:

    3. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai kapasitas bencana alam?

    Jawab:

    4. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai risiko bencana alam?

    Jawab:

    5. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai sejarah yang terjadi di lingkungan sekolah?

    Jawab:

  • 68

    6. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi bencana alam (jenis, sumber bahaya dan dampak)?

    Jawab:

    7. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi kerentanan bencana alam?

    Jawab:

    8. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi kapasitas bencana alam?

    Jawab:

    9. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi risiko bencana alam?

    Jawab:

    10. Apakah sudah bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi sejarah yang terjadi di lingkungan sekolah?

    Jawab:

    11. Apakah sudah ada mata pelajaran yang memuat pengetahuan mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bencana di sekolah?

    Jika sudah ada, pada mata pelajaran apa saja?

    Jawab:

    12. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengidentifikasi upaya untuk bisa mengurangi risiko bencana? Jika sudah ada, kegiatan apa saja?

    Jawab:

    13. Apakah sudah pernnah dilakukan kegiatan Simulasi tanggap darurat? Jawab:

    14. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan simulasi di sekolah? Jawab:

  • 69

    15. Siapa pihak yang mengadakan simulasi? Jawab:

    16. Apa saja komponen yang digunakan sekolah untuk menjalankan rencana tanggap darurat pada saat simulasi?

    Jawab:

    17. Apakah sudah pernah dilakukan sosialisasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang di tujukan kepada seluruh warga sekolah?

    Jawab:

    18. Siapa yang mengadakan sosialisasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB)? Bagaimana kelanjutannya?

    Jawab:

    19. Apakah sudah pernah dilakukan pelatihan tentang mitigasi bencana di sekolah?

    Jawab:

    20. Siapa pihak yang mengadakan pelatihan tentang mitigasi bencana di sekolah?

    Jawab:

    Kebijakan Sekolah 1. Apakah Visi sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya

    pengurangan risiko bencana (PRB) di sekolah?

    Jawab:

    2. Misi sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah?

    Jawab:

  • 70

    3. Tujuan sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah?

    Jawab:

    4. Bagaimana kebijakan sekolah mengenai kontruksi bangunan? Jawab:

    5. Apa saja media informasi yang disediakan sekolah yang memuat pengetahuan dan informasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana

    (PRB)?

    Jawab:

    6. Siapa saja yang menjadi peserta dalam pelatihan mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?

    Jawab:

    7. Siapa saja yang menjadi peserta dalam musyawarah guru Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?

    Jawab:

    8. Siapa saja yang menjadi peserta dalam pertemuan desa Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?

    Jawab:

    9. Siapa saja yang menjadi peserta dalam jambore Sekolah Siaga Bencana(SSB)?

    Jawab:

    Perencanaan Kesiapsiagaan 1. Bagaimana prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah?

    Jawab:

  • 71

    2. Apakah prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah sudah ditinjau ulang secara rutin?

    Jawab:

    3. Siapa yang melakukan ditinjau ulang prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah?

    Jawab:

    Mobilisasi Sumberdaya 1. Bagaimana struktur organisasi dalam gugus siaga bencana di sekolah?

    Jawab:

    2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan kerjasama untuk upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang dilakukan oleh sekolah?

    Jawab:

    3. Bagaimana mekanisme pemantauan mengenai kesiapsiagaan sekolah? Jawab:

    4. Bagaimana mekanisme evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan sekolah?

    Jawab:

    5. Bagaimana mekanisme pemantauan mengenai keamanan sekolah? Jawab:

    6. Bagaimana mekanisme evaluasi partisipatif mengenai keamanan sekola? Jawab:

  • 72

    7. Siapa yang melakukan pemantauan mengenai kesiapsiagaan sekolah? Jawab:

    8. Siapa yang melakukan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan sekolah?

    Jawab:

    9. Siapa yang melakukan pemantauan mengenai keamanan sekolah? Jawab:

    10. Siapa yang melakukan evaluasi partisipatif mengenai keamanan sekola? Jawab:

  • 73

    LAMPIRAN 4

    ANGKET PARTISIPASI WARGA SEKOLAH

    DALAM PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA

    Identitas responden:

    Nama :

    NIS :

    Kelas :

    Jenis kelamin :

    Alamat rumah :

    Tanggal :

    Petunjuk:

    1. Mengisi identitas responden.

    2. Membaca verifikasi secara seksama.

    3. Memberi tanda cek () pada kolom ADA/ TIDAK

    4. Mengisi kolom keterangan bila perlu

    No VERIFIKASI YA TIDAK KET.

    1 Apakah Anda mengetahui jenis

    bencana yang terjadi di

    lingkungan tempat tinggal

    Anda? Sebutkan!

    2 Apakah Anda mengetahui jenis

    bencana yang terjadi di

    lingkungan sekolah? Sebutkan!

    3 Apakah Anda mengetahui

    sumber terjadinya bencana di

    lingkungan tempat tinggal

    Anda? Sebutkan!

    4 Apakah Anda mengetahui

    sumber terjadinya bencana di

    lingkungan sekolah? Sebutkan!

    5 Apakah Anda mengetahui

    dampak terjadinya bencana di

  • 74

    lingkungan tempat tinggal

    Anda? Sebutkan!

    6 Apakah Anda mengetahui

    dampak terjadinya bencana di

    lingkungan sekolah? Sebutkan!

    7 Apakah Anda pernah mengikuti

    kegiatan sekolah yang

    mengobservasi bencana?

    (Pelajaran, Study tour, dll)

    8 Apakah Anda pernah mengikuti

    kegiatan sosialisasi mengenai

    Pengurangan Risiko Bencana di

    Sekolah?

    9 Apakah Anda pernah mengikuti

    kegiatan pelatihan mengenai

    Pengurangan Risiko Bencana di

    Sekolah?

    10 Apakah Anda pernah mengikuti

    kegiatan simulasi bencana di

    sekolah?

    11 Apakah Anda dapat mengakses

    media informasi (contoh:

    madding, perpustakaan, buku)

    yang memuat pengetahuan dan

    informasi tentang Pengurangan

    Risiko Bencana?

    12 Apakah Anda dapat memahami

    peta/ tanda evakuasi yang

    dipasang di sekolah?

    13 Apakah Anda mengetahui

    Prosedur Tetap sistem

    peringatan dini di sekolah?

    14 Apakah Anda ikut serta dalam

    gugus siaga bencana di sekolah?

  • 75

    LAMPIRAN 5

    INSTRUMEN DOKUMENTASI

    c. Potensi Bencana di Sekolah

    No. Sub Variabel Indikator Verifikasi

    1 Potensi

    Bencana

    Jenis Bahaya Jenis bahaya yang berpotensi terjadi di

    lingkungan Sekolah

    Sumber Bahaya Sumber bahaya yang berpotensi terjadi di

    lingkungan Sekolah

    Dampak Bahaya Dampak bahaya yang berpotensi terjadi di

    lingkungan Sekolah

    d. Pelaksanaan Program SSB

    No Sub Variabel Indikator Verifikasi

    1 Sikap dan

    Tindakan

    Tersedianya pengetahuan

    mengenai bahaya (jenis,

    sumber, bahaya dan

    bahaya), kerentanan,

    kapasitas, risiko dan sejarah

    yang terjadi di lingkungan

    sekolah atau daerahnya.

    Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus

    dan RPP dari SKKD

    yang memuat

    pengetahuan mengenai

    bahaya (jenis, sumber,

    bahaya dan bahaya),

    kerentanan, kapasitas,

    risiko dan sejarah yang

    terjadi di lingkungan

    sekolah atau daerahnya.

    Tersedianya pengetahuan

    mengenai upaya yang bisa

    dilakukan untuk mengurangi

    risiko bencana.

    Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus

    dan RPP dari SKKD

    yang memuat

    pengetahuan mengenai

    upaya yang bisa

    dilakukan untuk

    mengurangi risiko

    bencana di sekolah.

    2 Kebijakan

    sekolah

    Kebijakan sekolah,

    kesepakatan dan/atau

    peraturan sekolah yang

    mendukung upaya

    pengurangan risiko bencana

    Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang memuat

    dan/atau mendukung

    upaya pengurangan

    risiko bencana di

    sekolah.

  • 76

    di sekolah. Kebijakan sekolah yang memuat dan/atau

    mengadopsi persyaratan

    konstruksi bangunan dan

    panduan retrofit yang

    berlaku.

    3 Perencanaan

    kesiapsiagaan

    Tersedianya dokumen

    penilaian risiko bencana

    yang disusun bersana secara

    partisipatifdengan warga

    sekolah dan pemangku

    kepentingan sekolah.

    Dokumen penilaian risiko bencana yang

    disusun secara berkala

    sesuai dengan

    kerentanan sekolah

    Dokumen penilaian kerentanan gedung

    sekolah yang di

    nilai/diperiksa secara

    berkala oleh Pemerintah

    Tersedianya rencana aksi

    sekolah dalam

    penanggulangan bencana

    (sebelum, sesaat, dan

    sesudah terjadi bencana.

    Dokumen rencana aksi sekolah yang dibuat

    secara berkala, direview

    dan diperbaharui secara

    partisipatif dan diketahui

    dinas pendidikan

  • 77

    LAMPIRAN 6

    LEMBAR OBSERVASI

    No Sub

    Variabel Verifikasi

    Hasil

    Pengamatan Ket

    1 Sikap dan

    Tindakan

    Komponen

    sekolah untuk

    menjalankan

    rencana tanggap

    darurat pada saat

    simulasi.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    2 Kebijakan

    Sekolah

    Media informasi

    sekolah (Contoh:

    madding,

    perpustakaan,

    buku, modul)

    yang memuat

    pengetahuan dan

    informasi PRB

    dan dapat diakses

    oleh warga

    sekolah.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    3 Perencanaan

    Kesiapsiagaan

    Sekolah memiliki

    peta evakuasi

    sekolah, dengan

    tanda dan rambu

    yang terpasang,

    yang mudah

    dipahami oleh

    seluruh komponen

    sekolah.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Sekolah memiliki

    lokasi

    evakuasi/shelter

    yang terdekat

    yang

    tersosialisasikam

    serta disepakati

    oleh seluruh

    komponen

    A : Ada

    B : Tidak ada

  • 78

    sekolah, orangtua

    murid, masyarakat

    sekitar dan pemda.

    4 Mobilisasi

    Sumberdaya

    Struktur bangunan

    sekolah sesuai

    dengan standar

    bangunan aman

    bencana.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Tata letak dan

    desain bangunan

    utama terpisah

    dari bangunan

    UKS.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Tata letak dan

    desain kelas yang

    aman untuk

    penempatan

    sarana dan

    prasarana kelas

    dan sekolah.

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Alat P3K

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Alat evakuasi A : Ada

    B : Tidak ada

    Tenda

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Terpal

    A : Ada

    B : Tidak ada

    Sumber air bersih. A : Ada

    B : Tidak ada

  • 79

    LAMPIRAN 7

    INSTRUMEN OBSERVASI BANGUNANA AMAN BENCANA

    No. Jenis

    Bencana Konstruksi Keterangan

    1 Gempa Rancangan unsur

    struktural

    Rancangan bangunan

    dua lantai

    Sambungan antar

    struktural

    Rancang dan bangun

    tahan muatan

    Konstruksi dinding

    penyangga

    Dinding penyangga

    Bukaan konstruksi

    dinding penyangga

    Konstruksi bingkai

    o Tambahan

    pertahanan struktur

    o Jarak ekspansi antar

    tiang dan dinding isi

    o Rancangan semua

    unsur memindahkan

    semua muatan

    langsuk ke tanah

    o Dinding gable

    Komponen non

    struktural

  • 80

    o Unsur eksterior

    o Unsur interior

    o Tangga

    2 Angin topan Fondasi

    Rancangan unsur

    structural

    Rancangan semua

    unsur memindahkan

    semua muatan

    langsuk ke tanah

    Struktur atap

    Serambi atap

    Tinggi bangunan

    Sudut-sudut dan tepi-

    teoi bangunan

    Permukaan eksterior

    Teras

    Bukaan konstruksi

    dinding penyangga

    Non struktural

    o Bangunan pelindung

    o Pintu

    o Jendela

    o Komponen interior

    o Komponen eksterior

    3 Banjir Fondasi

    Bangunan tahan air

    Toilet

    Sistem listrik

    Peralatan berharga

  • 81

    4 kebakaran Dinding pelindung

    Atap

    Pintu

    Jendela

    Bahan mudah

    terbakar tidak

    diletakkan di lantai

    dasar

    Alat pompa penyiram

    air listrik

  • 82

    LAMPIRAN 8

  • 83

  • 84

  • 85

    LAMPIRAN 9

  • 86

  • 87

    LAMPIRAN 10

    DAMPAK BENCANA YANG DI ALAMI WARGA SEKOLAH

    No. Nama Jabatan L/P Alamat

    Bencana

    gempa angin banjir merapi

    1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger 1 0 0 0

    2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, 1 0 0 0

    3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo 1 0 1 0

    4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten 1 0 0 0

    5 Endang Kusnowati Guru P Ceper, Klaten 1 1 0 0

    6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, 1 1 0 0

    7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, 1 0 0 0

    8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu 1 0 0 0

    9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 0

    10 Oci Ratna Dewi Siswa P Ceper, Kujon 1 1 1 0

    11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo 1 1 0 0

    12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan 1 0 1 0

    13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo 1 0 0 1

    14 Augustin Agung R. Siswa P Delanggu, Butuhan 1 1 1 1

    15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh 1 1 0 1

    16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit 1 1 0 1

    17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen 0 1 0 0

    18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak 1 1 0 1

  • 88

    19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan 1 1 0 1

    20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 0 1

    21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan 1 0 0 0

    22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren 1 1 0 1

    23 Ardi Noviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan 1 0 1 0

    24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan 0 1 0 0

    25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan 1 1 0 1

    26 Adilia Intan Rawi Siswa P Jatinom, Tangkilan 1 0 1 1

    27 Chusna Rofiqoh Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 1 0

    28 Esatama Revangga Siswa P Jatinom, Klaten 1 0 1 0

    29 Lintani Afina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten 1 0 0 1

    30 Ainun Rusmawati Siswa P Juwiring, Misen 1 0 1 0

    31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan 1 1 0 1

    32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran 1 0 0 0

    33 Hanif Zufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten 1 0 0 0

    34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan 1 1 1 0

    35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan 1 1 0 1

    36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom 1 1 0 0

    37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan 0 1 0 1

    38 Dini Kusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal 1 0 0 1

    39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku 1 1 0 0

    40 Aulia Rahmawati U Siswa P Karanganom, Blanceran 1 0 0 1

  • 89

    41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 0 1

    42 Alfian Rifai Siswa L Karanganom, Gempol 1 0 0 1

    43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg 1 0 0 1

    44 Chorul Khasanah Siswa P Karanganom, Jeblog 1 0 0 1

    45 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare 1 0 0 1

    46 Yaan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero 1 1 0 0

    47 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo 1 0 0 1

    48 Saka Adhi Nugrha Siswa L Karanganom, Karangan 1 1 0 0

    49 Zainudin zuhri Tukang

    kebun

    L Karanganom, Klaten

    1 1 0 1

    50 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan 1 1 0 1

    51 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan 1 1 0 1

    52 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran 1 1 0 1

    53 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah 0 1 1 0

    54 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, 0 1 0 0

    55 Nisrina Nuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima Barat 1 0 0 1

    56 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima Timur 1 0 0 1

    57 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima Timur 1 0 0 1

    58 Muh. Togaka R.R. Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 0 0 1

    59 Pramudya Wirawan Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 0 1 1

    60 Oktaviana S.R. Siswa P Klaten Utara, Belang 1 1 0 1

    61 Akhlish Amala M. Siswa P Klaten Utara, Belangwetan 1 1 0 0

  • 90

    62 Dhian Rizky S.U. Siswa P Klaten Utara, Botokan 1 1 1 0

    63 Anggi Kurniawati Siswa P Klaten Utara, Dlanggon 1 0 0 0

    64 Zulfa Alfiria Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 0 0 1

    65 Amira Della P. Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 0 1

    64 Nabila Febrianti Siswa P Klaten Utara, Girimulyo 1 0 0 0

    66 Fery Lusiana Siswa P Klaten Utara, Joggrangan 1 1 0 1

    67 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali 0 1 0 1

    68 Alfiyan Eko P Siswa L Ngawen, Drono 1 0 0 0

    69 Riadul Jawah Guru P Ngawen, Klaten 1 0 0 1

    70 Rini Syarifah R. Siswa P Ngawen, Kwaren 1 1 0 1

    71 Kurnia Sari Hidayat Siswa P Ngawen, Manjung 1 1 0 1

    72 Muh. Kamal Rais Siswa L Ngawen, Mayungan 1 0 1 1

    73 Sabdauagia A.Y Siswa L Ngawen,Candirejo 1 1 1 0

    74 Bambang Yulianto Guru L Pedan, Klaten 1 0 0 0

    75 Hendarjo Guru L Tulung, Klaten 1 1 0 1

    76 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng 1 1 1 0

    77 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat 1 0 0 1

    78 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo 1 0 1 1

    79 Aprilia Ari W. Siswa P Polanharjo, Keprabon 1 0 0 1

    80 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan 1 0 0 0

    81 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat 1 0 0 1

    82 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan 1 0 0 1

  • 91

    83 Gilang Al Ghozali Siswa L Pulonharjo, Barongan 1 0 0 1

    84 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden 1 1 1 0

    85 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan 1 1 1 0

    86 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong 1 0 0 0

    87 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen 1 1 1 0

    88 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri 1 1 0 0

    89 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan 1 1 0 0

    90 Endah K. TU P Tulung, Wunut 0 1 0 0

    Jumlah 84 48 21 47

  • 92

    LAMPIRAN 11

    HASIL ANGKET PARTISIPASI WARGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA

    No.

    Nama Jabatan L/

    P Alamat

    Nomor soal Sko

    r 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10

    2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

    3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 11

    5 Endang

    Kusnowati

    Guru P Ceper, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

    12

    6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12

    7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12

    8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 11

    9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11

    10 Oci RatnaDewi Siswa P Ceper, Kujon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 10

    13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12

    14 AugustinAgung

    R.

    Siswa P Delanggu, Butuhan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

    12

    15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10

    16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10

    17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10

    18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9

  • 93

    19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12

    20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8

    21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

    22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11

    23 ArdiNoviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12

    24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

    25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12

    26 AdiliaIntanRawi Siswa P Jatinom, Tangkilan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10

    27 ChusnaRofiqoh Siswa P Jatinom,Boyokan, 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    28 EsatamaRevangg

    a

    Siswa P Jatinom,Klaten 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

    11

    29 LintaniAfina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 11

    30 AinunRusmawati Siswa P Juwiring, Misen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10

    32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7

    33 HanifZufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11

    34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9

    35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11

    36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12

    37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    38 DiniKusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10

    39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12

    40 AuliaRahmawati

    U

    Siswa P Karanganom, Blanceran 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

    9

  • 94

    41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 7

    42 AlfianRifai Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 8

    43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10

    44 ChorulKhasanah Siswa P Karanganom, Jeblog 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 9

    45 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 10

    46 raan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 8

    47 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11

    48 SakaAdhiNugrha Siswa L Karanganom, Karangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    49 Zainudin zuhri Tukang

    kebun

    L Karanganom, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 11

    50 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    51 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    52 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12

    53 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10

    54 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10

    55 NisrinaNuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima

    Barat

    1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0

    11

    56 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima

    Timur

    1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

    8

    57 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima

    Timur

    1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0

    11

    58

    Muh. Togaka

    R.R.

    Siswa

    L Klaten Utara, Barenglor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    59 PramudyaWirawa

    n

    Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

    9

    60 Oktaviana S.R. Siswa P Klaten Utara, Belang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

  • 95

    61 AkhlishAmala

    M.

    Siswa P Klaten Utara, Belangwetan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

    13

    62 DhianRizky S.U. Siswa P Klaten Utara, Botokan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11

    63 AnggiKurniawati Siswa P Klaten Utara, Dlanggon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    64 Zulfa Alfiria Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12

    65 Amira Della P. Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    66 Nabila Febrianti Siswa P Klaten Utara, Girimulyo 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10

    67 Fery Lusiana Siswa P Klaten Utara, Joggrangan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12

    68 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9

    69 Riadul Jawah Guru P Ngawen, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    70 Rini Syarifah R. Siswa P Ngawen, Kwaren 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    71

    Kurnia Sari

    Hidayat

    Siswa

    P Ngawen, Manjung 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 11

    72 Muh. Kamal Rais Siswa L Ngawen, Mayungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    73 Sabdauagia A.Y Siswa L Ngawen,Candirejo 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11

    74 Bambang

    Yulianto

    Guru

    L

    Pedan, Klaten 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

    12

    75 Hendarjo Guru L Pedan, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    76 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12

    77 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11

    78 Bambang S. Guru P Polanharjo, Polan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12

    79 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    80 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

    81 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12

    82 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10

  • 96

    83 Gilang Al

    Ghozali

    Siswa L Pulonharjo, Barongan 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0

    7

    84 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9

    85 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

    86 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

    87 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9

    88 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10

    89 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 7

    90 Endah K. TU P Tulung, Wunut 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 8

    Jumlah 89 85 76 77 86 87 54 66 54 88 83 85 57 19 987

    Keterangan T T T T T T S S S T T T S R

    Keterangan:

    T = Tinggi

    S= Sedang

    R= Rendah

  • 97

    LAMPIRAN 12

    TINGKAT KERAWANAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL WARGA SEKOLAH

    No. Nama Jabatan L/P Alamat Daerah Potensi Gempa

    1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger Daerah potensial 2

    2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, Daerah potensial 2

    3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo Daerah potensial 2

    4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten Daerah potensial 2

    5 Endang Kusnowati Guru P Ceper, Klaten Daerah potensial 2

    6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, Daerah potensial 2

    7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, Daerah potensial 2

    8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu Daerah potensial 2

    9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu Daerah potensial 2

    10 Oci Ratna Dewi Siswa P Ceper, Kujon Daerah potensial 2

    11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo Daerah potensial 2

    12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan Daerah potensial 2

    13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo Daerah potensial 2

    14 Augustin Agung R. Siswa P Delanggu, Butuhan Daerah potensial 3

    15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh Daerah potensial 3

    16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit Daerah potensial 3

    17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen Daerah potensial 3

    18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak Daerah potensial 3

    19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan Daerah potensial 3

  • 98

    20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan Daerah potensial 3

    21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan Daerah potensial 3

    22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren Daerah potensial 3

    23 Ardi Noviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan Daerah potensial 3

    24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan Daerah potensial 3

    25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan Daerah potensial 3

    26 Adilia Intan Rawi Siswa P Jatinom, Tangkilan Daerah potensial 3

    27 Chusna Rofiqoh Siswa P Jatinom, Boyokan Daerah potensial 3

    28 Esatama Revangga Siswa P Jatinom, Klaten Daerah potensial 3

    29 Lintani Afina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten Daerah potensial 2

    30 Ainun Rusmawati Siswa P Juwiring, Misen Daerah potensial 2

    31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan Daerah potensial 2

    32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran Daerah potensial 2

    33 Hanif Zufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten Daerah potensial 2

    34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan Daerah potensial 2

    35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan Daerah potensial 3

    36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom Daerah potensial 3

    37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan Daerah potensial 3

    38 Dini Kusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal Daerah potensial 3

    39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku Daerah potensial 3

    40 Aulia Rahmawati U Siswa P Karanganom, Blanceran Daerah potensial 3

    41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol Daerah potensial 3

    42 Alfian Rifai Siswa L Karanganom, Gempol Daerah potensial 3

    43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg Daerah potensial 3

  • 99

    44 Ririyanti TU P Karanganom, Gondangjeblog Daerah potensial 3

    45 Chorul Khasanah Siswa P Karanganom, Jeblog Daerah potensial 3

    46 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare Daerah potensial 3

    47 Yaan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero Daerah potensial 3

    48 Estiyana TU P Karanganom, Jurangjero Daerah potensial 3

    49 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo Daerah potensial 3

    50 Saka Adhi Nugrha Siswa L Karanganom, Karangan Daerah potensial 3

    51 Sri Kartini Guru P Karanganom, Karangan Daerah potensial 3

    52 Purnama T.S. TU P Karanganom, Karangan, Daerah potensial 3

    53 Zainudin zuhri Tukang

    kebun

    L Karanganom, Klaten

    Daerah potensial 3

    54 Dwi Imawati Kantin P Karanganom, Klaten Daerah potensial 3

    55 Septi Krisyanti Siswa P Karanganom, Kunden Daerah potensial 3

    56 Isiah Candra D.H. Siswa L Karanganom, Ngestirejo Daerah potensial 3

    57 Etdwin Wibisono Siswa L Karanganom, Padas Daerah potensial 3

    58 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan Daerah potensial 3

    59 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan Daerah potensial 2

    60 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran Daerah potensial 2

    61 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah Daerah potensial 3

    62 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, Daerah potensial 3

    63 Nisrina Nuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima

    Barat Daerah potensial 3

    64 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima

    Timur Daerah potensial 3

  • 100

    65 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima

    Timur Daerah potensial 3

    66 Madda Elliana Guru P Klaten Utara Daerah potensial 3

    67 Muh. Togaka R.R. Siswa L Klaten Utara, Barenglor Daerah potensial 3

    68 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali Daerah potensial 3

    69 Bambang Yulianto Guru L Pedan, Klaten Daerah potensial 2

    70 Hendarjo Guru L Tulung, Klaten Daerah potensial 3

    71 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng Daerah potensial 2

    72 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat Daerah potensial 3

    73 Bambang S. Guru P Polanharjo, Polan Daerah potensial 3

    74 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo Daerah potensial 3

    75 Aprilia Ari W. Siswa P Polanharjo, Keprabon Daerah potensial 3

    76 Purnomo Guru L Polanharjo, Klaten Daerah potensial 3

    77 Sri Suwarni Guru P Polanharjo, Klaten Daerah potensial 3

    78 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan Daerah potensial 3

    79 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat Daerah potensial 3

    80 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan Daerah potensial 3

    81 Dhika Asri Firiani Guru P Pulisen, Boyolali Daerah potensial 3

    82 Gilang Al Ghozali Siswa L Pulonharjo, Barongan Daerah potensial 3

    83 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden Daerah potensial 2

    84 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan Daerah potensial 2

    85 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong Daerah potensial 2

    86 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen Daerah potensial 2

    87 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri Daerah potensial 3

  • 101

    88 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan Daerah potensial 3

    89 Endah K. TU P Tulung, Wunut Daerah potensial 3

    90 Fahri K Siswa L Ceper, Klaten Daerah potensial 2