PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA …lib.unnes.ac.id/21635/1/3201411104-S.pdf · Tengah...
-
Upload
doankhuong -
Category
Documents
-
view
231 -
download
3
Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA …lib.unnes.ac.id/21635/1/3201411104-S.pdf · Tengah...
-
PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA
DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN
TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ati Astuti
3201411104
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 28 Agustus 2015
Pembimbing
Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T
NIP.197912222006042001
-
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada
Hari : Kamis
Tanggal : 10 September 2015
Penguji I Penguji I I Penguji III
Dra. Erni Suharini, M.Si Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc Wahyu Setyaningsih, S. T, M. T
NIP.19611106198803200 NIP. 197806132005012005 NIP.197912222006042001
-
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang ditulis di dalam skripsi ini benar-benar skripsi saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 28 Agustus 2015
Ati Astuti
NIM. 3201411104
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Sebuah musibah memberikan sama banyak bahkan lebih
daripada yang telah ia hancurkan.
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini ku persembahkan untuk
Bapakku Slamet Karsono dan Ibuku Suparni
tercinta, yang selalu memberikan kasih
sayang, dukungan, motivasi dan semua hal
yang mungkin takkan terhitung dan terbalas
oleh apapun.
Adikku tercinta, Utami yang selalu
memberikan dukungan.
Almamater tercinta, Jurusan Geografi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang.
-
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1
Karanganom Klaten Tahun 2015 ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
atas segala bimbingan dan arahan selama menjadi mahasiswa Universitas
Negeri Semarang
2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial atas segala bimbingan dan
arahan selama menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
3. Drs. Apik Budi Santoso., M.Si, Ketua Jurusan Geografi atas segala
bimbingan dan arahan selama menjadi mahasiswa Geografi
4. Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T atas segala arahan dan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Erni Suharini, M.Si dan Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc, Penguji I dan
Penguji II atas segala bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
6. Para Dosen dan karyawan Jurusan Geografi atas ilmu yang telah diberikan
selama menempuh studi serta abntuan dan motivasinya.
-
vii
7. Kepala Sekolah dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Karanganom
Klaten yang telah membantu dalam penelitian di ini.
8. Kepala BPBD Kabupaten Klaten yang telah membantu penelitian ini.
9. Keluarga besar Jurusan Geografi, Pend. Geografi 2011 Terima kasih untuk
semua yang sangat indah,
10. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal
kebaikan. Penulis menyadaari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan
guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, September 2015
Penulis
-
viii
SARI
Ati Astuti. 2015. Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1
Karanganom Klaten Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES.
Pembimbing Wahyu Setyaningsih, S. T., M. T.
Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan angin
putting beliung. Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan
kesadaran dan pembudayaan pengurangan risiko bencana (PRB). Pengurangan
risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah.
Pembentukan Sekolah Siaga Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam sekolah. BPBD bererencana
membentuk 40 SSB untuk SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015 termasuk
didalamnya SMA N 1 Karanganom Klaten. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: 1) Bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1
Karanganom, dan 2) Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana
(SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mengetahui bagaimana potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1
Karanganom, dan 2) Mengetahui bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga
Bencana (SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitan ini adalah
seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga
Bencana termasuk seluruh warga sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah
754 warga sekolah. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling
dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 12% dari populasi, yakni 90 warga
sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi
yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian
dianalisis menggunakan deskriptif.
Hasil penelitian bencana yang memiliki potensi paling tinggi adalah adalah
Gempa Bumi. Setelah gempa bumi, bencana yang juga berpotensi terjadi adalah
Puting Beliung. Rata-rata secara keseluruhan dalam Pelaksanaan Program Sekolah
Siaga Bencana SMA Negeri 1 Karanganom adalah mencapai 79,8%.
Saran dari peneliti adalah agar sekolah memberikan kesempatan yang lebih
banyak lagi bagi para siswa untuk ikut dalam pelatihan dan sosialisasi tentang
upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
-
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR .. vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI. ix
DAFTAR TABEL . xi
DAFTAR GAMBAR. xii
DAFTAR LAMPIRAN.. xiv
BAB I PENDAHULUAN . 1
1.1 Latar Belakang Masalah . 1 1.2 Perumusan Masalah .... 5 1.3 Tujuan Penelitian. 5 1.4 Manfaat Penelitian.. 5 1.5 Batasan Istilah. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Landasan Teori... 7 2.2 Kerangka Berfikir... 14
BAB III METODE PENELITIAN .. 15
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. 15 3.2 Obyek Penelitian ... 15 3.3 Populasi dan Sampel. 15 3.4 Variable Penelitian.... 16 3.5 Teknik Pengumpulan Data. 17 3.6 Teknik Analisis Data.. 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 22
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.. 22 4.2 Hasil Penelitian... 26 4.2 Pembahasan .. 52
-
x
BAB V PENUTUP 99
5.1 Kesimpulan . 59 5.2 Saran 59
DAFTAR PUSTAKA. 60
LAMPIRAN LAMPIRAN. 61
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data Sampel Warga Sekolah SMA Negeri 1 Karanganom ............................. 17
Tabel 3. 2 Distribusi Frekuensi ......................................................................................... 20
Tabel 3. 3 Kriteria Partisipasi Warga Sekolah .................................................................. 21
Tabel 4. 1 Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Karanganom...25
Tabel 4. 2 Tenaga Pendikan dan Non Pendidikan SMA Negeri 1 Karanganom .............. 26
Tabel 4. 3 Penyediaan fasilitas di SMA Negeri 1 Karanganom ....................................... 26
Tabel 4. 4 Jumlah Warga Sekolah yang Terkena Dampak Bencana ................................ 27
Tabel 4. 5 Tingkat Kerawanan Tempat Tinggal Warga Sekolah Terhadap Bencana
Gempa Bumi ..................................................................................................................... 28
Tabel 4. 6 Frekuensi Kejadian dan Kerugian akibat Bencana Puting Beliung di Kabupaten
Klaten tahun 2012-2013 .................................................................................................... 29
Tabel 4. 7 Pengetahuan Warga Sekolah Mengenai Risiko Bencana................................. 33
Tabel 4. 8 Pemenuhan Sub Variabel Sikap dan Tindakan ................................................ 37
Tabel 4. 9 Pemenuhan Sub Variabel Kebijakan Sekolah .................................................. 41
Tabel 4. 10 Pemenuhan Sub Variabel Perencanaan Kesiapsiagaan .................................. 47
Tabel 4. 11 Pemenuhan Sub Variabel Mobilisasi Sumber Daya ...................................... 51
Tabel 4. 12 Tingkat Kerawanan Tempat Tinggal Warga Sekolah Terhadap Bencana
Gempa ............................................................................................................................... 52
Tabel 4. 13 Tabel Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1
Karanganom ...................................................................................................................... 54
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka berfikir.15
Gambar 4. 1 Halaman depan SMA Negeri 1 Karanganom .............................................. 23
Gambar 4. 2 Warga sekolah menyelamatkan diri mengikuti tanda evakuasi, setelah
kentongan tanda bahaya dibunyikan. .............................................................. 35
Gambar 4. 3 Seluruh warga sekolah diarahkan menuju shelter yang sudah diberitahukan.
........................................................................................................................ 35
Gambar 4. 4 Siswa yang terluka mendapatkan pertolongan dari tim medis siswa .......... 36
Gambar 4. 5 Kepala BPBD Klaten memberikan sosialisasi tentang Pengurangan Risiko
Bencana ........................................................................................................... 37
Gambar 4. 6 Mading dapat diakses oleh warga sekolah. ................................................ 39
Gambar 4. 7 Dalam madding tercantum nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi saat
terjadi bencana ................................................................................................ 40
Gambar 4. 8 Perpustakaan Sekolah ................................................................................. 40
Gambar 4. 9 Tanda Jalur Evakuasi pada dinding luar kelas. ........................................... 44
Gambar 4. 10 Tanda jalur evakuasi dalam ruang kelas .................................................... 45
Gambar 4. 11 Denah jalur evakuasi di dalam kelas .......................................................... 45
Gambar 4. 12 Shelter di belakang sekolah ........................................................................ 46
Gambar 4. 13 Sumber air bersih Shelter ........................................................................... 46
Gambar 4. 14 Kotak P3K .................................................................................................. 48
Gambar 4. 15 Tabung oksigen ......................................................................................... 49
Gambar 4. 16 Drakbar/Tandu .......................................................................................... 49
Gambar 4. 17 Tenda yang digunakan pada saat kegiatan simulasi .................................. 50
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Teknik Pengumpulan Data 61
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Kepala Sekolah dan Guru Geografi .. 63
Lampiran 3. Instrument Wawancara Kepala Sekolah dan Guru Geografi.. 67
Lampiran 4. Angket Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah Siaga
Bencana . 71
Lampiran 5. Instrumen Dokumentasi 73
Lampiran 6. Lembar Observasi 75
Lampiran 7. Lembar Observasi Standar Bangunan Aman Bencana. 77
Lampiran 8. Peta Lokasi Penelitian.. 82
Lampiran 9. Peta Rawan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Klaten 83
Lampiran 10. Tabel Warga sekolah yang Mengalami Dampak Bencana... 84
Lampiran 11. Hasil Angket Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah
Siaga Bencana ... 89
Lampiran 12. Tingkat Kerawanan Lingkungan Tempat Tinggal Warga
Sekolah 94
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam
keberlangsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa
kerugian materi maupun nonmateri. Bencana yang terjadi karena adanya pengaruh
lingkungan dan manusia itu bisa dicontohkan seperti banjir, tanah longsor atau
kebakaran gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan
teror. Adapun bencana alam yang terjadi secara alami dapat dicontohkan dengan
gempa bumi, Tsunami, letusan gunung api, kemarau panjang, dan angin topan.
Bencana sering terjadi dalam waktu yang tidak diduga-duga dan dapat
terjadi dimana saja dan dapat terjadi pada siapa saja. Bencana alam yang terjadi
tersebut selain dapat merenggut korban jiwa juga dapat merusak lahan yang di
lokasi bencana alam itu terjadi. Berbagai macam ancaman (hazard) bencana, baik
alam, non-alam, maupun sosial dapat dijumpai di wilayah Indonesia. Upaya
penanggulangan bencana (PB) dimaksudkan untuk menghidari bencana atau
meminimalisir dampaknya, sehingga wilayah atau permukiman menjadi
bertambah aman dan nyaman dari kejadian bencana, yang merupakan persyaratan
utama dalam pengembangan masayarakat yang madani. Ditinjau dari sisi konsep
pengurangan risiko bencana (PRB), ancaman bencana tersebut dapat
mengakibatkan bencana yang besar di wilayah permukiman manakala tingkat
kerentanannya (vurnerability) tinggi dan/atau kapasitasnya (capacity) rendah
(Sarwidi: 2013).
-
2
Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah yang rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan
angin putting beliung. Hal ini karena letaknya di wilayah Jawa Tengah bagian
selatan yang dekat dengan daerah pertemuan lempeng dan merupakan daerah
dataran rendah, sehingga rawan terjadi banjir jika intensitas curah hujan begitu
tinggi.
Berdasarkan sejarah kegempaan Jawa, daerah Yogyakarta sudah beberapa
kali mengalami gempa merusak, yaitu pada tahun 1992 (skala intensitas mencapai
V MMI), 2001 (skala intensitas mencapai V MMI), 2004 (skala intensitas
mencapai V MMI) dan tahun 2006 (Sucipto: 2010). Tanggal 27 Mei 2006 terjadi
gempa bumi yang berpusat di Yogyakarta dan dampak gempa tersebut
menyebabkan kerusakan yang cukup parah. BMG, mencatat gempa bumi tersebut
terjadi pada pukul 05:53:58 dengan posisi episentrum 8,04 Lintang Selatan dan
110,43 Bujur Timur, kedalaman 33 km serta magnitudo 5,9 Mb
(http://www.bmg.go.id). Episentrum gempa yang mengguncang Yogyakarta ini,
diduga keras berada di bawah Sungai Opak yang merupakan sesar atau patahan.
Sesar ini ditengarai masih potensial bergerak sehingga bisa kembali menimbulkan
gempa bumi (Winardi, 2008:22). Dampak yang ditimbulkan tidak hanya
kerusakan fisik tapi juga menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi tersebut
mengakibatkan korban tewas seketika sebanyak 5.744 orang dan melukai lebih
dari 45.000 orang. Sebanyak 350.000 rumah hancur/rusak berat dan 278.000
rumah rusak sedang/ringan. Dampak gempa ini menyebabkan 1,5 juta orang tidak
http://www.bmg.go.id/
-
3
memiliki rumah karena rusak atau hancur
(https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13).
Setelah itu, pada tahun 2010 daerah Yogyakarta sudah diguncang enam kali
gempabumi tektoni. Gempa tersebut diantaranya, gempabumi tanggal 21 Agustus
2010 (magnitudo 5.0 Skala Richter), 3 September 2010 (magnitudo 5.0 Skala
Richter), 11Oktober 2010 (magnitudo 3.9 Skala Richter), 28 Oktober 2010
(magnitudo 4.0 Skala Richter), dan 28 Oktober 2010 (magnitudo 3.2 Skala
Richter). Serta pada tanggal 2 April 2014 kembali terjadi gempa bumi
berkekuatan 4,5 Skala Richter (https://tempo.co/read/news/2014/04/02)
Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan kesadaran dan
pembudayaan pengurangan risiko bencana (PRB).Pengurangan risiko bencana
dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan
Sekolah Siaga Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko
Bencana (PRB) dalam sekolah.
Pengupayaan kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan upaya dan
tanggung jawab bersama dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan
sekolah. Warga sekolah adalah semua orang yang berada dan terlibat dalam
kegiatan belajar-mengajar: murid, guru, tenaga pendidikan dan kepala sekolah.
Pemangkukepentingan sekolah adalah seluruh komponen masyarakat yang
berkepentingan dengan sekolah, baik warga masyarakat maupun lembaga/institusi
masyarakat sekitar. Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam
membangun Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter
kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu: 1) Sikap dan
https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13
-
4
Tindakan, 2) Kebijakan sekolah, 3) Perencanaan Kesiapsiagaan, 4) Mobilisasi
Sumberdaya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011).
Mengacu pada Perbub KLaten nomor 7 tahun 2014 tentang Rencana
Penanganan Kedaruratan di Kabupaten Klaten Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten bererencana membentuk 40 Sekolah Siaga
Bencana (SSB) untuk SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015. Semua ini bertujuan
meningkatkan kemampuan siswa dan gur dalam mitigasi bencana.. Dalam
kegiatan itu, sekolah tidak mengeluarkan biaya dan dilakukan di luar jam aktif
belajar untuk mengurangi risiko bencana(http://suaramerdeka.com). Pada 22
Januari 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama
TNI/Polri menyelenggarakan kegiatan simulasi gempa bumi di SMA Negeri 1
Karanganom Klaten yang di ikuti oleh seluruh warga sekolah. Pada kesempatan
itu juga, SMA N 1 Karanganom ditetapkan sebagai Sekolah Siaga Bencana oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
SMA Negari 1 Karanganom merupakan sekolah pertama yang menjalankan
program Sekolah Siaga bencana. Persiapan untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana
telah dilakukan sekolah ini sejak November 2014. Sementara Sekolah lain masih
disosialisasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sedang
dalam tahap persiapan. Berdasarkan latarbelakang tersebut maka penulis ingin
melakukan penelitian terhadap Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana
(SSB) di SMA N 1 Karanganom.
http://suaramerdeka.com/
-
5
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi bencana gempa bumi dan putting beliung di Lingkungan
SMA Negeri 1 Karanganom?
2. Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMA
Negeri 1 Karanganom?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana potensi bencanagempa bumi dan putting beliung di
Lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom.
2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana (SSB)
di SMA Negeri 1 Karanganom.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Sebagai salah satu sumbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam pendidikan.
1.4.2 Manfaat praktis
Memberikan masukan bagi masyarakat maupu pemerintah dalam mengambil
kebijakan dalam mengurangi risiko bahaya bencana.
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Potensi Bencana
Potensi Bencana yang dimaksud adalah ancaman bencana yang mungkin
dapat terjadi di lingkungan sekolah.
-
6
1.5.2 Lingkungan Sekolah
Lingkungan Sekolah yang dimaksud adalah lingkungan sekolah dan
sekitarnya, termasuk lingkungan tempat tinggal warga sekolah.
1.5.3 Sekolah Siaga Bencana (SSB)
Sekolah Siaga Bencana yang dimaksud adalah sekolah sekolah siaga bencana
adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengelola risiko bencana di
lingkungannya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011; 8)
1.5.4 Warga Sekolah
Warga sekolah adalah semua orang yang berada dan terlibat dalam kegiatan
belajar-mengajar: murid, guru, tenaga pendidikan dan kepala sekolah(Konsorsium
Pendidikan Bencana, 2011; 6).
-
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Bencana Alam
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencan menyatakan bahwa, Bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga engakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan ingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bencana
alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
a. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas
gunung api atau runtuhan batuan.
b. Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas,
lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir
lahar.
-
8
c. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan
("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah
serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya
pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
d. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
e. Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat.Banjir bandang adalah banjir yang
datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan
terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
f. Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang
dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di
lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang
sedang dibudidayakan.
g. Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.
h. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan
dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang
menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan
-
9
dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu
aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
i. Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan
40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit).
2.1.2 Kesiapsiagaan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta
melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
2.1.3 Sekolah Siaga Bencana
Menurut Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana (2011), sekolah siaga
bencana adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengelola risiko
bencana di lingkungannya. Kemampuan tersebut diukur dengan dimilikinya
perencanaan penanggulangan bencana (sebelum, saat dan sesudah bencana),
ketersediaan logistik, keamanan dan kenyamanan di lingkungan pendidikan,
infrastruktur, serta sistem kedaruratan, yang didukung oleh adanya pengetahuan
dan kemampuan kesiapsiagaan, prosedur tetap (standard operational
procedure), dan sistem peringatan dini. Kemampuan tersebut juga dapat dinalar
melalui adanya simulasi regular dengan kerja bersama berbagai pihak terkait
yang dilembagakan dalam kebijakan lembaga pendidikan tersebut untuk
mentransformasikan pengetahuan dan praktik penanggulangan bencana dan
-
10
pengurangan risiko bencana kepada seluruh warga sekolah sebagai konstituen
lembaga pendidikan.
a. Dasar Sekolah Siaga Bencana
Pengupayaan kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana merupakan
perwujudan dari Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana (RAN
PRB) 2010-2012 (Prioritas 5) yang merupakan penerjemahan dari Prioritas 5
dalam Kerangka Kerja Aksi Hyogo 2005- 2015, yaitu memperkuat
kesiapsiagaan terhadap bencana untuk respon yang efektif di semua
tingkatan masyarakat. Selain itu, dalam konteks pendidikan pengurangan
risiko bencana, konsep dasar ini merupakan perwujudan dari Kerangka Kerja
Hyogo 2005-1015, Prioritas 3 (tiga), yaitu menggunakan pengetahuan,
inovasi dan pendidikan untuk membangun sebuah budaya keselamatan dan
ketahanan di semua tingkat.
Dengan demikian, konsep sekolah siaga bencana tidak hanya terpaku
pada unsur kesiapsiagaan saja, melainkan juga meliputi upaya-upaya
mengembangkan pengetahuan secara inovatif untuk mencapai pembudayaan
keselamatan, keamanan,dan ketahananbagi seluruh warga sekolah terhadap
bencana. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep Sekolah Siaga Bencana
(SSB) memiliki dua unsur utama, yaitu:
1) Lingkungan Belajar yang Aman.
2) Kesiapsiagaan Warga Sekolah.
-
11
b. Tujuan Sekolah Siaga Bencana
Tujuan SSB adalah membangun budaya siaga dan budaya aman di
sekolah, serta membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga
sekolah.Budaya siap siaga bencana merupakan syarat mutlak untuk
mewujudkan terbangunnya Sekolah Siaga Bencana (SSB). Budaya tersebut
akan terbentuk apabila ada sistem yang mendukung, ada proses perencanaan,
pengadaan, dan perawatan sarana-prasarana sekolah yang baik. Konsepsi
Sekolah Siaga Bencana (SSB) yang dikembangkan Konsorsium Pendidikan
Bencana ini diharapkan akan menjadi rujukan bagi inisatif-inisiatif
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan penanggulangan bencana berbasis
masyarakat pada umumnya dan berbasis sekolah pada khususnya.
c. Parameter Sekolah Siaga Bencana
Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam membangun
Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter
kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu:
1) Sikap dan Tindakan,
Dasar dari setiap sikap dan tindakan manusia adalah adanya persepsi,
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Sekolah Siaga Bencana
(SSB) ingin membangun kemampuan seluruh warga sekolah, baik individu
maupun warga sekolah secara kolektif, untuk menghadapi bencana secara
cepat dan tepat guna.Dengan demikian, seluruh warga sekolah menjadi
target sasaran, tidak hanya murid. Secara garis besar, indikator pada
parameter ini adalah sebagai berikut:
-
12
a) Tersedianya pengetahuan mengenai bahaya (jenis, sumber, bahaya dan
bahaya), kerentanan, kapasitas, risiko dan sejarah yang terjadi di
lingkungan sekolah atau daerahnya.
b) Tersedianya pengetahuan mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko bencana.
c) Pelaksanaan simulasi di sekolah.
d) Ketrampilan seluruh komponen sekolah untuk menjalankan rencana
tanggap darurat pada saat simulasi.
e) Sosialisasi berkelanjutan di sekolah.
2) Kebijakan sekolah
Kebijakan sekolah adalah keputusan yang dibuat secara formal oleh
sekolah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam pelaksanaan
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah, baik secara khusus
maupun terpadu.Keputusan tersebut bersifat mengikat. Pada praktiknya,
kebijakan sekolah akan landasan, panduan, arahan pelaksanaan kegiatan
terkait dengan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah. Secara
garis besar, indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:
a) Kebijakan sekolah, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang
mendukung upaya pengurangan risiko bencana di sekolah.
b) Tersedianya akses bagi seluruh warga sekolah terhadap informasi,
pengetahuan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam hal
PRB.
-
13
3) Perencanaan Kesiapsiagaan
Perencanaan kesiapsiaagaan bertujuan untuk menjamin adanya
tindakan cepat dan tepat guna pada saat terjadi bencana dengan
memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan bencana di
daerah dan disesuaikan kondisi wilayah setempat. Bentuk atau produk dari
perencanaan ini adalah dokumen-dokumen, seperti protap kesiapsiagaan,
rencana kedaruratan/kontijensi, dan dokumen pendukung kesiapsiagaan
terkait, termasuk sistem peringatan dini yang disusun dengan
mempertimbangkan akurasi dan kontektualitas lokal. Secara garis besar,
indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:
a) Dokumen penilaian risiko bencana yang disusun secara berkala sesuai
dengan kerentanan sekolah
b) Dokumen penilaian kerentanan gedung sekolah yang di nilai/diperiksa
secara berkala oleh Pemerintah
c) Tersedianya rencana aksi sekolah yang dalam penanggulangan
bencana (sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana)
d) Tersedianya sistem peringatan dini yang dipahami oleh seluruh warga
sekolah.
e) Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah yang disepakati dan
dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah.
f) Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan rambu yang
terpasang, yang mudah dipahami oleh seluruh komponen sekolah.
-
14
g) Sekoalah memiliki lokasi evakuaso/shelter yang terdekat yang
diketahui seluruh warga sekolah.
4) Mobilisasi Sumberdaya
Sekolah harus menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan
prasarana, serta finansial dalam pengelolaan untuk menjamin
kesiapsiagaan bencana sekolah.Mobilisasi sumber daya didasarkan pada
kemampuan sekolah dan pemangku sekolah.Mobilisasi ini juga terbuka
bagi peluang partisipasi dari para pemangku kepentingan lainnya. Secara
garis besar, indikator pada parameter ini adalah sebagai berikut:
a) Adanya bangunan sekolah yang aman bencana.
b) Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai dan kebutuhan dasar pasca
bencana yang dimiliki sekolah.
c) Adanya gugus siaga bencana sekolah yang melibatakan perwakilan
peserta didik.
d) Adanya kerjasama dengan pihak terkait penyelenggaraan
penanggulangn bencana baik setempat maupun BPBD di kabupaten.
e) Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan dan
keamanan sekolah
2.2 Kerangka Berpikir
Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah. Kabupaten Klaten rawan mengalami bencana alam seperti gempa
bumi, banjir dan angin putting beliung. Menyadari adanya risiko bencana,
penting ditumbuhkan kesadaran dan pembudayaan pengurangan risiko
-
15
bencana (PRB).Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui
pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan Sekolah Siaga
Bencana (SSB), merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana
(PRB) dalam sekolah. BPBD bererencana membentuk 40 SSB untuk
SMA/SMK di Klaten pada tahun 2015 termasuk didalamnya SMA N 1
Karanganom. Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari
empat faktor, yaitu: 1) Sikap dan Tindakan, 2) Kebijakan sekolah, 3)
Perencanaan Kesiapsiagaan, 4) Mobilisasi Sumberdaya (Konsorsium
Pendidikan Bencana, 2011; 10)
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Potensi Bencana Alam:
a. Gempa Bumi
b. Angin Putting Beliung
Dampak Kerugian Bencana:
a. Materi
b. Non materi
Sekolah Siaga Bencana (SSB)
Pelaksanaan SSB:
a. Sikap dan Tindakan
b. Kebijakan Sekolah
c. Perencanaan kesiapsiagaan
d. Mobilisasi dan Sumber Daya
Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Bencana
Alam Sosial
-
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 Karanganom di Jl. Raya 3
Karanganom Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.Penelitian
dilaksanakan dengan alokasi waktu April- Juni 2015.
3.2 Obyek Penelitian
Objek penelitan ini adalah lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom dan
seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga
Bencana termasuk seluruh warga sekolah.
3.3 Populasi dan Sampel
Untuk meneliti keterlibatan warga sekolah dalam pelaksanaan program
Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMA Negeri 1 Karanganom dibutuhkan
populasi dan sample. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga SMA
Negeri 1 Karanganom,meliputi Siswa, Guru, dan Karyawan dengan jumlah 754.
Kelas XII tidak diambil sampel karena adanya Ujian Nasional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono: 2012).
Pertimbangan yang diutamakan dalm penelitian adalah Siswa, Guru dan
Karyawan yang mengikuti Studi lapangan dan Sosialisasi Pengurangan Risiko
Bencana. Penentuan jumlah sampel dapat mewakili patokan apabila jumlah
populasi kirang dari 100. Selanjutnya apabila jumlah populasi lebih dari 100
-
17
orang dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006:
134). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 12% dari seluruh
populasi yakni 90 orang.
Tabel 3. 1 Data Sampel Warga Sekolah SMA Negeri 1 Karanganom
No. Warga Sekolah Jumlah
Populasi
Jumlah
Sampel
1 Siswa Kelas X 338 40
Kelas XI 316 38
2 Guru dan Karyawan 100 12
Jumlah 754 90
Sumber: Profil SMA Negeri 1 Karanganom tahun 2014/2015
3.4.Variabel Penelitian
3.4.1 Potensi bencana di lingkungan SMA Negeri 1 Karanganom, yang meliputi:
a. Jenis Bahaya
b. Sumber Bahaya
c. Dampak Bahaya
3.4.2 Pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1
Karanganom.
a. Sikap dan Tindakan,
b. Kebijakan sekolah,
c. Perencanaan Kesiapsiagaan,
d. Mobilisasi Sumberdaya
-
18
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data. Data ini nantinya akan dianalisis oleh penulis dan
akhirnya diperoleh kesimpulan dari penelitian.
Pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan untuk memperoleh
data awal penelitian. Setelah memperoleh gambaran awal penelitian,
dilakukan pengumpulan data mengenai kondisi sekolah. Setelah itu
penelitian dilakukan dengan observasi kembali dengan instrumen dan
menggunakan teknik lain seperti wawancara, dokumentasi, dan angket
dengan instrumen yang telah disusun.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai potensi
bencana di lingkungan sekolah dan pelaksanaan program Sekolah Siaga
Bencana. Sasaran kegiatan ini adalah kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah dan guru mata pelajaran geografi menggunakan intrumen
wawancara terstruktur terbuka.
c. Dokumentasi
Dalam Arikunto (2006), metode dokumentasi adalah mengumpulkan
data atau informasi dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian
dan lain sebagainya Pada penelitian ini metode dokumentasi dilakukan
-
19
untuk memperoleh dokumen-dokumen mengenai pelaksanaan program
Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1 Karanganom.
d. Angket atau Kuesioner
Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai keterlibatan warga
sekolah dalam pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana. Sasaran
kegiatan ini adalah seluruh warga sekolah.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga dalam
penelitian ini teknik analisis data menggunakan statistik. Dalam Sugiyono
(2012), terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif. Dalam Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam Sarwono (2006), kegunaan utama statistik deskriptif ialah
untuk menggambarkan jawaban-jawaban observasi, yang termasuk di
dalamnya diantaranya ialah distribusii frekuensi, distribusi frekuensi,
distribusi persen dan rata-rata (mean).
Serangkaian langkah untuk mengolah data pada studi ini untuk dasar
pembahasan adalah sebagai berikut:
-
20
a. Analisis Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana
1. Distribusi Frekuensi
Tabel 3. 2 Distribusi Frekuensi
No. Hasil Pengamatan Frekuensi
1. Memenuhi
2. Belum Memenuhi
Jumlah
Sumber: Sarwono (2006)
Rumus Pelaksanaan Program Sekolah Siaga Bencana :
b. Analisis Kuasioner Warga sekolah
Tahap penyekoran dilakukan untuk mempermudah dalam
menganalisis data dengan cara memberikan skor terhadap jawaban
responden dengan kriteria pemberian skor sebagai berikut:
- Opsi jawaban Ya akan diberi skor 1
- Opsi jawaban Tidak akan diberi skor 0
Menentukan kriteria parameter tiap butir soal dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
a) Menentukan skor maksimal dengan rumus:
Skor maksimal =
= 90 x 1
= 90
b) Menentukan skor minimal dengan rumus:
Skor minimal =
-
21
= 90 x0
= 0
c) Menentukan rentang skor dengan rumus:
Rentang = skor maksimal skor minimal
= 90-0
= 90
d) Menghitung interval skor dengan rumus:
Ineterval =
=
= 22,5
e) Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 3 Kriteria Partisipasi Warga Sekolah
No. Interval Skor Kriteria
1 0 22,5 Sangat rendah
2 22,6 54 Rendah
3 45,1 67,5 Sedang
4 67,6 90 Tinggi
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian (2015)
-
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana dipaparkan
pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut :
1. Potensi bencana di lingkungan sekolah yang paling tinggi adalah gempa
bumi, selain itu juga terdapat ancaman bencana angin puting beliung.
2. Rata-rata secara keseluruhan dalam Pelaksanaan Program Sekolah Siaga
Bencana SMA Negeri 1 Karanganom adalah mencapai 79,8%. Komponen
yang paling banyak terpenuhi adalah pada komponen Mobilisasi Sumber
Daya yakni mencapai 91,6%.
5.2 Saran
Berdasarkan temuan penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah disarankan untuk memberikan kesempatan yang lebih
banyak lagi bagi para siswa untuk ikut dalam pelatihan dan sosialisasi
tentang upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
2. Bagi Pemerintah kabupaten Klaten disarankan untuk melakukan
penilaian secata berkala terhadap kerentanan gedung sekolah di
Kabupaten Klaten, agar sekolah yang bersangkutan dapat melakukan
perbaikan apabila ada konstruksi bangunan yang belum memenuhi
standar.
-
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
BNPB. Definisi dan Jenis Bencana. http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-
bencana/definisi-dan-jenis-bencana.
BPBD KLATEN. 2014. Data Bencana Kabupaten Klaten 2009-2013.
Gempa bumi Merusak. http://merapi.vsi.esdm.go.id/.
Gempa bumi Merusak di Yogyakarta 27 Mei 2006. http://www.bmg.go.id/.
KPB. 2011. Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana disusun bersama oleh :
Konsursium Pendidikan Bencana.
Magnitude 6.3-Java. http://earthquake.usgs.gov/.
Inter Agency Network for Education in Emergencies (INEE) dan Global Facility
for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR).2009. Panduan tentang
Konstruksi Sekolah Yang Lebih Aman. Washington, D.C: The World
Bank.
Potensi Ancaman Bencana Di Yogyakarta Dan Sekitarnya..
https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13.
Puting Beliung, Enam Kecamatan Terdampak di Klaten 4 Maret 2013.
http://jateng.tribunnews.com/2013/03/04/puting-beliung-enam-kecamatan-
terdampak-di-klaten.
Sarwidi. 2013. Evaluasi Sekolah Siaga Bencana (Studi Kasus: Smkn Berbah
Kabupaten Sleman, Yogyakarta).
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sekolah Siaga Bencana Disiapkan 23 Januari 2015.
http://www.suaramerdeka.com.
Sudbiyakto. 2008. Waspada Puting Beliung. Fakultas Geografi dan Pusat Studi
Bencana (PSBA) : Universitas Gajah Mada.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suleman, Cecep dkk. Jurnal geologi Indonesia, Vol.3 No.1 Maret 2008:-56.
Karaktristik sumber gempa Yogyakarta 2006 berdasarkan GPS. Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana..
Winardi, A. Dkk. 2000. Gempa Jogja, Indonesia & Dunia.
http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencanahttp://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencanahttp://earthquake.usgs.gov/https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13/potensi-ancaman-bencana-di-yogyakarta-dan-sekitarnya/https://elantowow.wordpress.com/2011/05/13http://www.suaramerdeka.com/
-
61
LAMPIRAN 1
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Potensi Bencana di Sekolah
No. Sub Variabel Indikator Teknik Pengumpulan
Data
1 Potensi
Bencana
Jenis Bahaya Dokumentasi Wawancara
Sumber Bahaya Dokumentasi Wawancara
Dampak Bahaya Dokumentasi Wawancara
b. Pelaksanaan Program SSB
No Sub Variabel Indikator Teknik Pengumpulan
Data
1 Sikap dan
Tindakan
Tersedianya pengetahuan mengenai
bahaya (jenis, sumber,
bahaya dan bahaya),
kerentanan, kapasitas,
risiko dan sejarah yang
terjadi di lingkungan
sekolah atau daerahnya.
Tersedianya pengetahuan mengenai
upaya yang bisa
dilakukan untuk
mengurangi risiko
bencana.
Pelaksanaan simulasi di sekolah.
Ketrampilan seluruh komponen sekolah
untuk menjalankan
rencana tanggap darurat
pada saat simulasi.
Sosialisasi berkelanjutan di
sekolah.
Dokumentasi Wawancara Angket
Dokumentasi Wawancara Angket
Wawancara angket Observasi Wawancara Angket
-
62
Wawancara Angket
Kebijakan
Sekolah
Kebijakan sekolah, kesepakatan dan/atau
peraturan sekolah yang
mendukung upaya
pengurangan risiko
bencana di sekolah.
Tersedianya akses bagi seluruh warga sekolah
terhadap informasi,
pengetahuan dan
pelatihan untuk
meningkatkan kapasitas
dalam hal PRB.
Dokumentasi Wawancara
Observasi Wawancara Angket
Perencanaan Kesiapsiaga
an
Dokumen penilaian risiko bencana yang
disusun secara berkala
sesuai dengan
kerentanan sekolah
Dokumen penilaian kerentanan gedung
sekolah yang di
nilai/diperiksa secara
berkala oleh Pemerintah
Tersedianya rencana aksi sekolah yang dalam
penanggulangan
bencana (sebelum, saat,
dan sesudah terjadi
bencana)
Tersedianya sistem peringatan dini yang
dipahami oleh seluruh
warga sekolah.
Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah
yang disepakati dan
dilaksanakan oleh
seluruh komponen
sekolah.
Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda
dan rambu yang
terpasang, yang mudah
dipahami oleh seluruh
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Observasi
Wawancara Angket
-
63
komponen sekolah.
Sekoalah memiliki lokasi evakuaso/shelter
yang terdekat yang
diketahui seluruh warga
sekolah.
Observasi Angket
Observasi Angket
Mobilisasi Sumberdaya
Adanya bangunan sekolah yang aman
bencana.
Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai
dan kebutuhan dasar
pasca bencana yang
dimiliki sekolah.
Adanya gugus siaga bencana sekolah yang
melibatakan perwakilan
peserta didik.
Adanya kerjasama dengan pihak terkait
penyelenggaraan
penanggulangn bencana
baik setempat maupun
BPBD di kabupaten.
Pemantauan dan evaluasi partisipatif
mengenai kesiapsiagaan
dan keamanan sekolah.
Observasi
Observasi
Wawancara
Wawancara
Wawancara
-
64
LAMPIRAN 2
KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH DAN GURU
No Sub
Variabel Indikator
Kisi-kisi Pertanyaan
1 Sikap dan
Tindakan
Tersedianya pengetahuan
mengenai bahaya (jenis,
sumber, bahaya dan
bahaya), kerentanan,
kapasitas, risiko dan
sejarah yang terjadi di
lingkungan sekolah atau
daerahnya.
Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus dan
RPP dari SKKD yang memuat
pengetahuan mengenai bahaya
(jenis, sumber, bahaya dan
bahaya), kerentanan,
kapasitas, risiko dan sejarah
yang terjadi di lingkungan
sekolah atau daerahnya.
Kegiatan sekolah bagi peserta didik untuk mengobservasi
bahaya (jenis, sumber, bahaya
dan bahaya), kerentanan,
kapasitas, risiko dan sejarah
yang terjadi di lingkungan
sekolah, termasuk yang
bersumber pada lokasi dan
infrastruktur sekolah.
Tersedianya pengetahuan
mengenai upaya yang
bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko
bencana.
Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus dan
RPP dari SKKD yang memuat
pengetahuan mengenai upaya
yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko bencana di
sekolah.
Kegiatan sekolah untuk mengidentifikasi upaya yang
bisa mrngurangi risiko
bencana termasuk di dalamnya
pilihan tindakan untuk
melakukan relokasi sekolah
atau retrofitgedung dan
infrastruktur sekolah jika
diperlukan.
Pelaksanaan simulasi di
sekolah.
Komponen sekolah untuk menjalankan rencana tanggap
darurat pada saat simulasi.
Ketrampilan seluruh
komponen sekolah untuk
menjalankan rencana
Sosialisasi berkelanjutan
-
65
tanggap darurat pada saat
simulasi.
Sosialisasi berkelanjutan
di sekolah.
Pelatihan di sekolah
2 Kebijakan
Sekolah
Kebijakan sekolah,
kesepakatan dan/atau
peraturan sekolah yang
mendukung upaya
pengurangan risiko
bencana di sekolah.
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang memuat dan/atau
mendukung upaya
pengurangan risiko bencana di
sekolah.
Kebijakan sekolah yang memuat dan/atau mengadopsi
persyaratan konstruksi
bangunan dan panduan retrofit
yang berlaku.
Tersedianya akses bagi
seluruh warga sekolah
terhadap informasi,
pengetahuan dan
pelatihan untuk
meningkatkan kapasitas
dalam hal PRB.
Media informasi sekolah (Contoh: madding,
perpustakaan, buku, modul)
yang memuat pengetahuan dan
informasi PRB dan dapat
diakses oleh warga sekolah.
Jumlah kesempatan dan keikutsertaan warga sekolah
dalam pelatihan, musyawarah
guru, pertemuan desa, jambore
murid, dan lain-lain.
3 Perencanaan
kesiapsiagaa
n
Adanya prosedur tetap
kesiapsiagaan sekolah
yang disepakati dan
dilaksanakan oleh
seluruh komponen
sekolah.
Sekolah memiliki protap Kesiapsiagaan Sekolah yang
direview secara rutin dan
dimutahirkan secara
partisipatif
4 Mobilisasi
sumberdaya
Adanya gugus siaga
bencana sekolah yang
melibatakan perwakilan
peserta didik.
Jumlah peserta didik yang terlibat dalam gugus siaga
bencana di sekolah
Adanya kerjasama
dengan pihak terkait
penyelenggaraan
penanggulangn bencana
baik setempat maupun
BPBD di kabupaten.
Jumlah pihak dan kegiatan kerjasama untuk upaya PRB
yang dilakukan oleh sekolah
-
66
Pemantauan dan evaluasi
partisipatif mengenai
kesiapsiagaan dan
keamanan sekolah.
Sekolah memiliki mekanisme pemantauan dan evaluasi
partisipatif mengenai
kesiapsiagaan dan keamanan
sekolah secara rutin.
-
67
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN WAWANCARA
IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA
UNTUK KEPALA SEKOLAH DAN GURU
Identitas Narasumber:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Jenis Kelamin :
Tanggal :
Pertanyaan
Sikap dan tindakan 1. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai
bencana alam (jenis, sumber bahaya dan dampak)?
Jawab:
2. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai kerentanan bencana alam?
Jawab:
3. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai kapasitas bencana alam?
Jawab:
4. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai risiko bencana alam?
Jawab:
5. Apakah sudah ada matape lajaran yang memuat pengetahuan mengenai sejarah yang terjadi di lingkungan sekolah?
Jawab:
-
68
6. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi bencana alam (jenis, sumber bahaya dan dampak)?
Jawab:
7. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi kerentanan bencana alam?
Jawab:
8. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi kapasitas bencana alam?
Jawab:
9. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi risiko bencana alam?
Jawab:
10. Apakah sudah bentuk kegiatan sekolah yang mengobservasi sejarah yang terjadi di lingkungan sekolah?
Jawab:
11. Apakah sudah ada mata pelajaran yang memuat pengetahuan mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bencana di sekolah?
Jika sudah ada, pada mata pelajaran apa saja?
Jawab:
12. Apakah sudah ada bentuk kegiatan sekolah yang mengidentifikasi upaya untuk bisa mengurangi risiko bencana? Jika sudah ada, kegiatan apa saja?
Jawab:
13. Apakah sudah pernnah dilakukan kegiatan Simulasi tanggap darurat? Jawab:
14. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan simulasi di sekolah? Jawab:
-
69
15. Siapa pihak yang mengadakan simulasi? Jawab:
16. Apa saja komponen yang digunakan sekolah untuk menjalankan rencana tanggap darurat pada saat simulasi?
Jawab:
17. Apakah sudah pernah dilakukan sosialisasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang di tujukan kepada seluruh warga sekolah?
Jawab:
18. Siapa yang mengadakan sosialisasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB)? Bagaimana kelanjutannya?
Jawab:
19. Apakah sudah pernah dilakukan pelatihan tentang mitigasi bencana di sekolah?
Jawab:
20. Siapa pihak yang mengadakan pelatihan tentang mitigasi bencana di sekolah?
Jawab:
Kebijakan Sekolah 1. Apakah Visi sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya
pengurangan risiko bencana (PRB) di sekolah?
Jawab:
2. Misi sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah?
Jawab:
-
70
3. Tujuan sekolah sudah memuat dan/atau mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah?
Jawab:
4. Bagaimana kebijakan sekolah mengenai kontruksi bangunan? Jawab:
5. Apa saja media informasi yang disediakan sekolah yang memuat pengetahuan dan informasi mengenai Pengurangan Risiko Bencana
(PRB)?
Jawab:
6. Siapa saja yang menjadi peserta dalam pelatihan mengenai Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?
Jawab:
7. Siapa saja yang menjadi peserta dalam musyawarah guru Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?
Jawab:
8. Siapa saja yang menjadi peserta dalam pertemuan desa Pengurangan Risiko Bencana (PRB)?
Jawab:
9. Siapa saja yang menjadi peserta dalam jambore Sekolah Siaga Bencana(SSB)?
Jawab:
Perencanaan Kesiapsiagaan 1. Bagaimana prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah?
Jawab:
-
71
2. Apakah prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah sudah ditinjau ulang secara rutin?
Jawab:
3. Siapa yang melakukan ditinjau ulang prosedur tetap Kesiapsiagaan bencana Sekolah?
Jawab:
Mobilisasi Sumberdaya 1. Bagaimana struktur organisasi dalam gugus siaga bencana di sekolah?
Jawab:
2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan kerjasama untuk upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang dilakukan oleh sekolah?
Jawab:
3. Bagaimana mekanisme pemantauan mengenai kesiapsiagaan sekolah? Jawab:
4. Bagaimana mekanisme evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan sekolah?
Jawab:
5. Bagaimana mekanisme pemantauan mengenai keamanan sekolah? Jawab:
6. Bagaimana mekanisme evaluasi partisipatif mengenai keamanan sekola? Jawab:
-
72
7. Siapa yang melakukan pemantauan mengenai kesiapsiagaan sekolah? Jawab:
8. Siapa yang melakukan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan sekolah?
Jawab:
9. Siapa yang melakukan pemantauan mengenai keamanan sekolah? Jawab:
10. Siapa yang melakukan evaluasi partisipatif mengenai keamanan sekola? Jawab:
-
73
LAMPIRAN 4
ANGKET PARTISIPASI WARGA SEKOLAH
DALAM PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA
Identitas responden:
Nama :
NIS :
Kelas :
Jenis kelamin :
Alamat rumah :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Mengisi identitas responden.
2. Membaca verifikasi secara seksama.
3. Memberi tanda cek () pada kolom ADA/ TIDAK
4. Mengisi kolom keterangan bila perlu
No VERIFIKASI YA TIDAK KET.
1 Apakah Anda mengetahui jenis
bencana yang terjadi di
lingkungan tempat tinggal
Anda? Sebutkan!
2 Apakah Anda mengetahui jenis
bencana yang terjadi di
lingkungan sekolah? Sebutkan!
3 Apakah Anda mengetahui
sumber terjadinya bencana di
lingkungan tempat tinggal
Anda? Sebutkan!
4 Apakah Anda mengetahui
sumber terjadinya bencana di
lingkungan sekolah? Sebutkan!
5 Apakah Anda mengetahui
dampak terjadinya bencana di
-
74
lingkungan tempat tinggal
Anda? Sebutkan!
6 Apakah Anda mengetahui
dampak terjadinya bencana di
lingkungan sekolah? Sebutkan!
7 Apakah Anda pernah mengikuti
kegiatan sekolah yang
mengobservasi bencana?
(Pelajaran, Study tour, dll)
8 Apakah Anda pernah mengikuti
kegiatan sosialisasi mengenai
Pengurangan Risiko Bencana di
Sekolah?
9 Apakah Anda pernah mengikuti
kegiatan pelatihan mengenai
Pengurangan Risiko Bencana di
Sekolah?
10 Apakah Anda pernah mengikuti
kegiatan simulasi bencana di
sekolah?
11 Apakah Anda dapat mengakses
media informasi (contoh:
madding, perpustakaan, buku)
yang memuat pengetahuan dan
informasi tentang Pengurangan
Risiko Bencana?
12 Apakah Anda dapat memahami
peta/ tanda evakuasi yang
dipasang di sekolah?
13 Apakah Anda mengetahui
Prosedur Tetap sistem
peringatan dini di sekolah?
14 Apakah Anda ikut serta dalam
gugus siaga bencana di sekolah?
-
75
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN DOKUMENTASI
c. Potensi Bencana di Sekolah
No. Sub Variabel Indikator Verifikasi
1 Potensi
Bencana
Jenis Bahaya Jenis bahaya yang berpotensi terjadi di
lingkungan Sekolah
Sumber Bahaya Sumber bahaya yang berpotensi terjadi di
lingkungan Sekolah
Dampak Bahaya Dampak bahaya yang berpotensi terjadi di
lingkungan Sekolah
d. Pelaksanaan Program SSB
No Sub Variabel Indikator Verifikasi
1 Sikap dan
Tindakan
Tersedianya pengetahuan
mengenai bahaya (jenis,
sumber, bahaya dan
bahaya), kerentanan,
kapasitas, risiko dan sejarah
yang terjadi di lingkungan
sekolah atau daerahnya.
Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus
dan RPP dari SKKD
yang memuat
pengetahuan mengenai
bahaya (jenis, sumber,
bahaya dan bahaya),
kerentanan, kapasitas,
risiko dan sejarah yang
terjadi di lingkungan
sekolah atau daerahnya.
Tersedianya pengetahuan
mengenai upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi
risiko bencana.
Struktur dan Muatan Kurikulum serta Silabus
dan RPP dari SKKD
yang memuat
pengetahuan mengenai
upaya yang bisa
dilakukan untuk
mengurangi risiko
bencana di sekolah.
2 Kebijakan
sekolah
Kebijakan sekolah,
kesepakatan dan/atau
peraturan sekolah yang
mendukung upaya
pengurangan risiko bencana
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang memuat
dan/atau mendukung
upaya pengurangan
risiko bencana di
sekolah.
-
76
di sekolah. Kebijakan sekolah yang memuat dan/atau
mengadopsi persyaratan
konstruksi bangunan dan
panduan retrofit yang
berlaku.
3 Perencanaan
kesiapsiagaan
Tersedianya dokumen
penilaian risiko bencana
yang disusun bersana secara
partisipatifdengan warga
sekolah dan pemangku
kepentingan sekolah.
Dokumen penilaian risiko bencana yang
disusun secara berkala
sesuai dengan
kerentanan sekolah
Dokumen penilaian kerentanan gedung
sekolah yang di
nilai/diperiksa secara
berkala oleh Pemerintah
Tersedianya rencana aksi
sekolah dalam
penanggulangan bencana
(sebelum, sesaat, dan
sesudah terjadi bencana.
Dokumen rencana aksi sekolah yang dibuat
secara berkala, direview
dan diperbaharui secara
partisipatif dan diketahui
dinas pendidikan
-
77
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI
No Sub
Variabel Verifikasi
Hasil
Pengamatan Ket
1 Sikap dan
Tindakan
Komponen
sekolah untuk
menjalankan
rencana tanggap
darurat pada saat
simulasi.
A : Ada
B : Tidak ada
2 Kebijakan
Sekolah
Media informasi
sekolah (Contoh:
madding,
perpustakaan,
buku, modul)
yang memuat
pengetahuan dan
informasi PRB
dan dapat diakses
oleh warga
sekolah.
A : Ada
B : Tidak ada
3 Perencanaan
Kesiapsiagaan
Sekolah memiliki
peta evakuasi
sekolah, dengan
tanda dan rambu
yang terpasang,
yang mudah
dipahami oleh
seluruh komponen
sekolah.
A : Ada
B : Tidak ada
Sekolah memiliki
lokasi
evakuasi/shelter
yang terdekat
yang
tersosialisasikam
serta disepakati
oleh seluruh
komponen
A : Ada
B : Tidak ada
-
78
sekolah, orangtua
murid, masyarakat
sekitar dan pemda.
4 Mobilisasi
Sumberdaya
Struktur bangunan
sekolah sesuai
dengan standar
bangunan aman
bencana.
A : Ada
B : Tidak ada
Tata letak dan
desain bangunan
utama terpisah
dari bangunan
UKS.
A : Ada
B : Tidak ada
Tata letak dan
desain kelas yang
aman untuk
penempatan
sarana dan
prasarana kelas
dan sekolah.
A : Ada
B : Tidak ada
Alat P3K
A : Ada
B : Tidak ada
Alat evakuasi A : Ada
B : Tidak ada
Tenda
A : Ada
B : Tidak ada
Terpal
A : Ada
B : Tidak ada
Sumber air bersih. A : Ada
B : Tidak ada
-
79
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN OBSERVASI BANGUNANA AMAN BENCANA
No. Jenis
Bencana Konstruksi Keterangan
1 Gempa Rancangan unsur
struktural
Rancangan bangunan
dua lantai
Sambungan antar
struktural
Rancang dan bangun
tahan muatan
Konstruksi dinding
penyangga
Dinding penyangga
Bukaan konstruksi
dinding penyangga
Konstruksi bingkai
o Tambahan
pertahanan struktur
o Jarak ekspansi antar
tiang dan dinding isi
o Rancangan semua
unsur memindahkan
semua muatan
langsuk ke tanah
o Dinding gable
Komponen non
struktural
-
80
o Unsur eksterior
o Unsur interior
o Tangga
2 Angin topan Fondasi
Rancangan unsur
structural
Rancangan semua
unsur memindahkan
semua muatan
langsuk ke tanah
Struktur atap
Serambi atap
Tinggi bangunan
Sudut-sudut dan tepi-
teoi bangunan
Permukaan eksterior
Teras
Bukaan konstruksi
dinding penyangga
Non struktural
o Bangunan pelindung
o Pintu
o Jendela
o Komponen interior
o Komponen eksterior
3 Banjir Fondasi
Bangunan tahan air
Toilet
Sistem listrik
Peralatan berharga
-
81
4 kebakaran Dinding pelindung
Atap
Pintu
Jendela
Bahan mudah
terbakar tidak
diletakkan di lantai
dasar
Alat pompa penyiram
air listrik
-
82
LAMPIRAN 8
-
83
-
84
-
85
LAMPIRAN 9
-
86
-
87
LAMPIRAN 10
DAMPAK BENCANA YANG DI ALAMI WARGA SEKOLAH
No. Nama Jabatan L/P Alamat
Bencana
gempa angin banjir merapi
1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger 1 0 0 0
2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, 1 0 0 0
3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo 1 0 1 0
4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten 1 0 0 0
5 Endang Kusnowati Guru P Ceper, Klaten 1 1 0 0
6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, 1 1 0 0
7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, 1 0 0 0
8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu 1 0 0 0
9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 0
10 Oci Ratna Dewi Siswa P Ceper, Kujon 1 1 1 0
11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo 1 1 0 0
12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan 1 0 1 0
13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo 1 0 0 1
14 Augustin Agung R. Siswa P Delanggu, Butuhan 1 1 1 1
15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh 1 1 0 1
16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit 1 1 0 1
17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen 0 1 0 0
18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak 1 1 0 1
-
88
19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan 1 1 0 1
20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 0 1
21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan 1 0 0 0
22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren 1 1 0 1
23 Ardi Noviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan 1 0 1 0
24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan 0 1 0 0
25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan 1 1 0 1
26 Adilia Intan Rawi Siswa P Jatinom, Tangkilan 1 0 1 1
27 Chusna Rofiqoh Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 1 0
28 Esatama Revangga Siswa P Jatinom, Klaten 1 0 1 0
29 Lintani Afina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten 1 0 0 1
30 Ainun Rusmawati Siswa P Juwiring, Misen 1 0 1 0
31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan 1 1 0 1
32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran 1 0 0 0
33 Hanif Zufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten 1 0 0 0
34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan 1 1 1 0
35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan 1 1 0 1
36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom 1 1 0 0
37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan 0 1 0 1
38 Dini Kusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal 1 0 0 1
39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku 1 1 0 0
40 Aulia Rahmawati U Siswa P Karanganom, Blanceran 1 0 0 1
-
89
41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 0 1
42 Alfian Rifai Siswa L Karanganom, Gempol 1 0 0 1
43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg 1 0 0 1
44 Chorul Khasanah Siswa P Karanganom, Jeblog 1 0 0 1
45 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare 1 0 0 1
46 Yaan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero 1 1 0 0
47 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo 1 0 0 1
48 Saka Adhi Nugrha Siswa L Karanganom, Karangan 1 1 0 0
49 Zainudin zuhri Tukang
kebun
L Karanganom, Klaten
1 1 0 1
50 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan 1 1 0 1
51 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan 1 1 0 1
52 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran 1 1 0 1
53 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah 0 1 1 0
54 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, 0 1 0 0
55 Nisrina Nuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima Barat 1 0 0 1
56 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima Timur 1 0 0 1
57 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima Timur 1 0 0 1
58 Muh. Togaka R.R. Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 0 0 1
59 Pramudya Wirawan Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 0 1 1
60 Oktaviana S.R. Siswa P Klaten Utara, Belang 1 1 0 1
61 Akhlish Amala M. Siswa P Klaten Utara, Belangwetan 1 1 0 0
-
90
62 Dhian Rizky S.U. Siswa P Klaten Utara, Botokan 1 1 1 0
63 Anggi Kurniawati Siswa P Klaten Utara, Dlanggon 1 0 0 0
64 Zulfa Alfiria Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 0 0 1
65 Amira Della P. Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 0 1
64 Nabila Febrianti Siswa P Klaten Utara, Girimulyo 1 0 0 0
66 Fery Lusiana Siswa P Klaten Utara, Joggrangan 1 1 0 1
67 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali 0 1 0 1
68 Alfiyan Eko P Siswa L Ngawen, Drono 1 0 0 0
69 Riadul Jawah Guru P Ngawen, Klaten 1 0 0 1
70 Rini Syarifah R. Siswa P Ngawen, Kwaren 1 1 0 1
71 Kurnia Sari Hidayat Siswa P Ngawen, Manjung 1 1 0 1
72 Muh. Kamal Rais Siswa L Ngawen, Mayungan 1 0 1 1
73 Sabdauagia A.Y Siswa L Ngawen,Candirejo 1 1 1 0
74 Bambang Yulianto Guru L Pedan, Klaten 1 0 0 0
75 Hendarjo Guru L Tulung, Klaten 1 1 0 1
76 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng 1 1 1 0
77 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat 1 0 0 1
78 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo 1 0 1 1
79 Aprilia Ari W. Siswa P Polanharjo, Keprabon 1 0 0 1
80 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan 1 0 0 0
81 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat 1 0 0 1
82 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan 1 0 0 1
-
91
83 Gilang Al Ghozali Siswa L Pulonharjo, Barongan 1 0 0 1
84 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden 1 1 1 0
85 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan 1 1 1 0
86 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong 1 0 0 0
87 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen 1 1 1 0
88 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri 1 1 0 0
89 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan 1 1 0 0
90 Endah K. TU P Tulung, Wunut 0 1 0 0
Jumlah 84 48 21 47
-
92
LAMPIRAN 11
HASIL ANGKET PARTISIPASI WARGA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA
No.
Nama Jabatan L/
P Alamat
Nomor soal Sko
r 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10
2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 11
5 Endang
Kusnowati
Guru P Ceper, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
12
6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12
7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12
8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 11
9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11
10 Oci RatnaDewi Siswa P Ceper, Kujon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 10
13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12
14 AugustinAgung
R.
Siswa P Delanggu, Butuhan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
12
15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10
16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10
17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10
18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9
-
93
19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12
20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 8
21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11
23 ArdiNoviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12
24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12
26 AdiliaIntanRawi Siswa P Jatinom, Tangkilan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10
27 ChusnaRofiqoh Siswa P Jatinom,Boyokan, 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
28 EsatamaRevangg
a
Siswa P Jatinom,Klaten 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
11
29 LintaniAfina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 11
30 AinunRusmawati Siswa P Juwiring, Misen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10
32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7
33 HanifZufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11
34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9
35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11
36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
38 DiniKusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10
39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12
40 AuliaRahmawati
U
Siswa P Karanganom, Blanceran 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
9
-
94
41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 7
42 AlfianRifai Siswa L Karanganom, Gempol 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 8
43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10
44 ChorulKhasanah Siswa P Karanganom, Jeblog 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 9
45 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 10
46 raan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 8
47 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11
48 SakaAdhiNugrha Siswa L Karanganom, Karangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
49 Zainudin zuhri Tukang
kebun
L Karanganom, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 11
50 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
51 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
52 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12
53 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10
54 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10
55 NisrinaNuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima
Barat
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
11
56 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima
Timur
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
8
57 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima
Timur
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
11
58
Muh. Togaka
R.R.
Siswa
L Klaten Utara, Barenglor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
59 PramudyaWirawa
n
Siswa L Klaten Utara, Barenglor 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
9
60 Oktaviana S.R. Siswa P Klaten Utara, Belang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
-
95
61 AkhlishAmala
M.
Siswa P Klaten Utara, Belangwetan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
13
62 DhianRizky S.U. Siswa P Klaten Utara, Botokan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11
63 AnggiKurniawati Siswa P Klaten Utara, Dlanggon 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
64 Zulfa Alfiria Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12
65 Amira Della P. Siswa P Klaten Utara, Gergunung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
66 Nabila Febrianti Siswa P Klaten Utara, Girimulyo 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10
67 Fery Lusiana Siswa P Klaten Utara, Joggrangan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12
68 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9
69 Riadul Jawah Guru P Ngawen, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
70 Rini Syarifah R. Siswa P Ngawen, Kwaren 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
71
Kurnia Sari
Hidayat
Siswa
P Ngawen, Manjung 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 11
72 Muh. Kamal Rais Siswa L Ngawen, Mayungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
73 Sabdauagia A.Y Siswa L Ngawen,Candirejo 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11
74 Bambang
Yulianto
Guru
L
Pedan, Klaten 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
12
75 Hendarjo Guru L Pedan, Klaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
76 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12
77 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11
78 Bambang S. Guru P Polanharjo, Polan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12
79 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
80 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11
81 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12
82 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10
-
96
83 Gilang Al
Ghozali
Siswa L Pulonharjo, Barongan 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0
7
84 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9
85 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
86 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
87 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9
88 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10
89 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 7
90 Endah K. TU P Tulung, Wunut 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 8
Jumlah 89 85 76 77 86 87 54 66 54 88 83 85 57 19 987
Keterangan T T T T T T S S S T T T S R
Keterangan:
T = Tinggi
S= Sedang
R= Rendah
-
97
LAMPIRAN 12
TINGKAT KERAWANAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL WARGA SEKOLAH
No. Nama Jabatan L/P Alamat Daerah Potensi Gempa
1 ChintyaDewi M. Siswa P Ceper, Meger Daerah potensial 2
2 Jakak Krisdiyanto Siswa L Ceper, Jombor, Daerah potensial 2
3 Efranda Ari S. Siswa L Ceper, Karangmojo Daerah potensial 2
4 Septi Purwanita Guru P Ceper, Klaten Daerah potensial 2
5 Endang Kusnowati Guru P Ceper, Klaten Daerah potensial 2
6 Israfil Guru P Ceper, Klaten, Daerah potensial 2
7 Erni H. Guru P Ceper, Klaten, Daerah potensial 2
8 Praditiya Agung Siswa L Ceper, Klepu Daerah potensial 2
9 Naufal A. Fachri Siswa L Ceper, Klepu Daerah potensial 2
10 Oci Ratna Dewi Siswa P Ceper, Kujon Daerah potensial 2
11 Daimatul K. Guru P Ceper, Ngawonggo Daerah potensial 2
12 Dra, Nurhaeni Guru P Ceper, Srebegan Daerah potensial 2
13 Nadia Giovany A. Siswa P Ceper, Tegalrejo Daerah potensial 2
14 Augustin Agung R. Siswa P Delanggu, Butuhan Daerah potensial 3
15 Ulfiha Arum K. Siswa P Delanggu, Dukuh Daerah potensial 3
16 Elsa Kurnia W Siswa P Delanggu, Getaksribit Daerah potensial 3
17 Febriana M. Siswa P Delanggu, Kuncen Daerah potensial 3
18 Fitria Agni K. Siswa P Delanggu, Mendak Daerah potensial 3
19 Annisa Nurul C. Siswa P Jatinom, Belan Daerah potensial 3
-
98
20 Mustika Kusuma Siswa P Jatinom, Boyokan Daerah potensial 3
21 Lutvi R. Siswa P Jatinom, Cawan Daerah potensial 3
22 Gusdi Aji G. Siswa L Jatinom, Gedaren Daerah potensial 3
23 Ardi Noviyanto N. Siswa L Jatinom, Jemawan Daerah potensial 3
24 Abdullah Satpam L Jatinom, Krajan Daerah potensial 3
25 Alfia Novianti Siswa P Jatinom, Puluhan Daerah potensial 3
26 Adilia Intan Rawi Siswa P Jatinom, Tangkilan Daerah potensial 3
27 Chusna Rofiqoh Siswa P Jatinom, Boyokan Daerah potensial 3
28 Esatama Revangga Siswa P Jatinom, Klaten Daerah potensial 3
29 Lintani Afina H.R. Siswa P Juwiring, Klaten Daerah potensial 2
30 Ainun Rusmawati Siswa P Juwiring, Misen Daerah potensial 2
31 Hanifah Dwi S. Siswa P Juwiring, Sawahan Daerah potensial 2
32 Endang S TU P Kalikotes, Jegosetran Daerah potensial 2
33 Hanif Zufahmi Siswa L Kalikotes, Klaten Daerah potensial 2
34 Robet Tri Y. Siswa L Kalikotes,Gentongan Daerah potensial 2
35 Fernanda W.S Siswa P Karamganom, Karangan Daerah potensial 3
36 Yunan Devangga Siswa L Karanganom Daerah potensial 3
37 Azmi Nadiyah Siswa P Karanganom, Babadan Daerah potensial 3
38 Dini Kusumastuti Siswa P Karanganom, Bangkal Daerah potensial 3
39 Yan Aulia Daning Siswa P Karanganom, Beku Daerah potensial 3
40 Aulia Rahmawati U Siswa P Karanganom, Blanceran Daerah potensial 3
41 Refka Siswa L Karanganom, Gempol Daerah potensial 3
42 Alfian Rifai Siswa L Karanganom, Gempol Daerah potensial 3
43 Indira Rahma A. Siswa P Karanganom, Gladeg Daerah potensial 3
-
99
44 Ririyanti TU P Karanganom, Gondangjeblog Daerah potensial 3
45 Chorul Khasanah Siswa P Karanganom, Jeblog Daerah potensial 3
46 Muhammad Fijar Siswa L Karanganom, Jungkare Daerah potensial 3
47 Yaan Maharjuna Siswa P Karanganom, Jurangjero Daerah potensial 3
48 Estiyana TU P Karanganom, Jurangjero Daerah potensial 3
49 Khoirunisa K Siswa P Karanganom, Kadirejo Daerah potensial 3
50 Saka Adhi Nugrha Siswa L Karanganom, Karangan Daerah potensial 3
51 Sri Kartini Guru P Karanganom, Karangan Daerah potensial 3
52 Purnama T.S. TU P Karanganom, Karangan, Daerah potensial 3
53 Zainudin zuhri Tukang
kebun
L Karanganom, Klaten
Daerah potensial 3
54 Dwi Imawati Kantin P Karanganom, Klaten Daerah potensial 3
55 Septi Krisyanti Siswa P Karanganom, Kunden Daerah potensial 3
56 Isiah Candra D.H. Siswa L Karanganom, Ngestirejo Daerah potensial 3
57 Etdwin Wibisono Siswa L Karanganom, Padas Daerah potensial 3
58 Panji Teja K. Siswa L Karanganom,Tarukasan Daerah potensial 3
59 Prima Dewi K. Guru P Karangdowo, Babadan Daerah potensial 2
60 Mekarsari A. Siswa P Karangdowo,Pugeran Daerah potensial 2
61 Tito Yuwata Siswa L Klaten Tengah, Sidowayah Daerah potensial 3
62 Reza Noor Ardy Siswa L Klaten Timur, Daerah potensial 3
63 Nisrina Nuraini Siswa P Klaten Timur, Griya Prima
Barat Daerah potensial 3
64 Gandung V.W. Siswa L Klaten Timur, Griya Prima
Timur Daerah potensial 3
-
100
65 DindaLian P. Siswa P Klaten Timur, Griya Prima
Timur Daerah potensial 3
66 Madda Elliana Guru P Klaten Utara Daerah potensial 3
67 Muh. Togaka R.R. Siswa L Klaten Utara, Barenglor Daerah potensial 3
68 FenniSuntaryati Siswa P Musuk, Boyolali Daerah potensial 3
69 Bambang Yulianto Guru L Pedan, Klaten Daerah potensial 2
70 Hendarjo Guru L Tulung, Klaten Daerah potensial 3
71 Lutfi Aulia A. Siswa P Pedan, Lemahireng Daerah potensial 2
72 Prasetya A. Siswa L Polanharjo, Nganjat Daerah potensial 3
73 Bambang S. Guru P Polanharjo, Polan Daerah potensial 3
74 Jesslyn G. Siswa P Polanharjo, Kebonharjo Daerah potensial 3
75 Aprilia Ari W. Siswa P Polanharjo, Keprabon Daerah potensial 3
76 Purnomo Guru L Polanharjo, Klaten Daerah potensial 3
77 Sri Suwarni Guru P Polanharjo, Klaten Daerah potensial 3
78 Nabilla Ayu R. Siswa P Polanharjo, Kranggan Daerah potensial 3
79 Risaka I. Siswa P Polanharjo, Nganjat Daerah potensial 3
80 Alam Prawida M. Siswa L Polanharjo, Polan Daerah potensial 3
81 Dhika Asri Firiani Guru P Pulisen, Boyolali Daerah potensial 3
82 Gilang Al Ghozali Siswa L Pulonharjo, Barongan Daerah potensial 3
83 Fauzianto Candra Siswa L Trucuk, Gaden Daerah potensial 2
84 Titik Haryanti Siswa P Trucuk, Kradenan Daerah potensial 2
85 AldaYuriska W. Siswa P Trucuk, Mandong Daerah potensial 2
86 Namiatun M. Siswa P Trucuk, Sajen Daerah potensial 2
87 Muhammad Widi Siswa L Tulung, Kemiri Daerah potensial 3
-
101
88 Amien Rachman Siswa L Tulung, Mejagan Daerah potensial 3
89 Endah K. TU P Tulung, Wunut Daerah potensial 3
90 Fahri K Siswa L Ceper, Klaten Daerah potensial 2