PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf ·...

289
i PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IVB SEKOLAH DASAR NEGERI TLACAP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenui Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Gita Enggar Saraswati NIM 10108241112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2016

Transcript of PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf ·...

Page 1: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

i

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK

DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

DI KELAS IVB SEKOLAH DASAR NEGERI TLACAP

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenui Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Gita Enggar Saraswati

NIM 10108241112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

OKTOBER 2016

Page 2: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

ii

Page 3: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

iii

Page 4: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

iv

Page 5: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

v

MOTTO

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan

Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah

(Surah Al-Alaq: 1 & 3)

Page 6: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Ibu tercinta, Sumarni, untuk dukungan dan kesabaran yang luar biasa.

2. Bapak tersayang, Alm. Bambang Agus Wiyono, sumber inspirasi hidupku.

Page 7: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

vii

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK

DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

DI KELAS IVB SEKOLAH DASAR NEGERI TLACAP

Oleh

Gita Enggar Saraswati

NIM 10108241112

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru kelas IVB

mengenai penilaian otentik, pelaksanaan dan hambatan dalam pelaksanaan penilaian

otentik di kelas IVB SDN Tlacap.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini

adalah guru kelas dan siswa kelas IVB SDN Tlacap. Objek penelitian ini adalah kegiatan

penilaian otentik di kelas IVB SDN Tlacap. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan

instrumen pedoman wawancara, lembar observasi dan pedoman analisis dokumen. Data

dianalisis dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Derajat kepercayaan data diuji dengan teknik triangulasi sumber dan member

check.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki pemahaman yang cukup

untuk melaksanakan penilaian otentik di kelas IVB SDN Tlacap. Guru berpedoman pada

Buku Guru dalam mempersiapkan penilaian. Penilaian terdiri dari aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap yang sudah dilakukan adalah observasi

dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. Penilaian pengetahuan yang sudah

dilakukan adalah tes tertulis dengan soal uraian dan penugasan. Penilaian pengetahuan

dilakukan dengan skor angka. Penilaian keterampilan yang sudah dilakukan adalah unjuk

kerja, penilaian produk dan portofolio. Hambatan utama dalam pelaksanaan penilaian

otentik di kelas IVB adalah jenis penilaian yang terlalu banyak dengan waktu pengerjaan

yang terbatas.

Kata kunci: penilaian otentik, Kurikulum 2013

Page 8: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

skripsi yang berjudul "Pelaksanaan Penilaian Otentik dengan Pendekatan Saintifik

pada Kurikulum 2013 di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap".

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun atas bimbingan, bantuan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kebijakan

untuk menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.

4. Ibu Dr. Pratiwi Pujiastuti, M. Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Rahayu Condro Murti, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing penulis dalam menyusun skripsi hingga selesai dengan

penuh kesabaran dan pengertian.

5. Ibu Murtiningsih, M. Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis selama masa perkuliahan.

6. Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Tlacap yang telah memberi izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian dan mendukung kelancaran

pelaksanaan penelitian.

7. Guru kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap yang telah meluangkan

waktu dan bekerja sama dengan penulis dalam pelaksanaan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

9. Ibu tercinta, untuk dukungan dan kesabaran yang luar biasa.

Page 9: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

ix

Page 10: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL………………………………………………..…… i

HALAMAN PERSETUJUAN.…………………………………….……. ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN…………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv

HALAMAN MOTTO....………………………………………….……… v

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….……… vi

ABSTRAK.........…………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR.............................................................................. viii

DAFTAR ISI............................................................................................ x

DAFTAR TABEL.................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………..….. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………….. 10

C. Fokus Penelitian……………………………………………..…….. 11

D. Rumusan Masalah……………………………………………….…. 11

E. Tujuan Penelitian………………………………………………...… 12

F. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kurikulum………………………………………..……. 14

B. Kurikulum 2013………………………………………………..….. 15

C. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di

Sekolah Dasar……………………………………………...………. 16

D. Pendekatan Saintifik……………………………………………….. 20

E. Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013……………………….… 26

Page 11: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

xi

F. Kerangka Pikir………………………………………………...…… 44

G. Pertanyaan Penelitian…………………………………………….… 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian……………………………………….…….. 47

B. Setting Penelitian…………………………………………….…….. 47

C. Objek dan Subjek Penelitian……………………………….……… 48

D. Sumber Data……………………………………………….………. 48

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………..……….. 48

F. Instrumen Penelitian…………………………………….…………. 49

G. Analisis Data…………………………………………….…………. 50

H. Keabsahan Data……………………………………….…………… 52

I. Kisi-kisi Instrumen Penelitian………………………….…………...53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian....……………………………….…….. 73

B. Deskripsi Subjek dan Objek Penelitian………….………….…….. 73

C. Hasil Penelitian....................……………………………….……… 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian.....……………….....……….………. 102

E. Keterbatasan Penelitian.....………………………………..……….. 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................……………………………….…….. 113

B. Saran.....................................................………….………….…….. 115

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..……………. 118

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 120

Page 12: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

xii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A......................... 17

Tabel 2. Struktur Kurikulum SD/MI................................................... 19

Tabel 3. Deskripsi Langkah Pembelajaran.......................................... 21

Tabel 4. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Ranah Sikap Spiritual

dan Sikap Sosial....................................................................

29

Tabel 5. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Kemampuan

Berpikir..................................................................................

29

Tabel 6. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Dimensi

Pengetahuan...........................................................................

30

Tabel 7. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Keterampilan

Abstrak..................................................................................

31

Tabel 8. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Keterampilan

Kongkret................................................................................

31

Tabel 9. Tingkat Pencapaian Kompetensi Sekolah Dasar................... 32

Tabel 10. Contoh Format Pengamatan Sikap di Laboratorium IPA..... 34

Tabel 11. Contoh Format Penilaian Diri untuk Aspek Sikap................ 34

Tabel 12. Contoh Format Penilaian Teman Sebaya untuk Aspek

Sikap......................................................................................

35

Tabel 13. Contoh Format Penilaian Melalui Jurnal............................... 36

Tabel 14. Contoh Format Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab

dan Percakapan......................................................................

37

Tabel 15. Contoh Instrumen Daftar Cek Penilaian Praktik di

Laboratorium.........................................................................

38

Tabel 16. Contoh Instrumen Skala Penilaian Praktik Olahraga Bola

Volley....................................................................................

39

Tabel 17. Contoh Format Rubrik Penilaian Projek............................... 40

Tabel 18. Contoh Penilaian Produk..................................................... 41

Tabel 19. Contoh Format Penilaian Portofolio..................................... 43

Page 13: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

xiii

Tabel 20. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pendahuluan Kepala

Sekolah dan Guru..................................................................

54

Tabel 21. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah I

(Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik)...................

55

Tabel 22. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah II

(Penilaian Otentik).................................................................

57

Tabel 23. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru I

(Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik)...................

58

Tabel 24. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIa

(Penilaian Otentik)................................................................

60

Tabel 25. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIb

(Penilaian Otentik Kompetensi Sikap)..................................

61

Tabel 26. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIc

(Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan)......................

63

Tabel 27. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IId

(Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan).....................

64

Tabel 28. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa.................................. 66

Tabel 29. Kisi-kisi Pedoman Observasi I

(Penilaian Kompetensi Sikap)...............................................

67

Tabel 30. Kisi-kisi Pedoman Observasi II

(Penilaian Kompetensi Pengetahuan)....................................

68

Tabel 31. Kisi-kisi Pedoman Observasi III

(Penilaian Kompetensi Keterampilan)..................................

69

Tabel 32. Kisi-kisi Analisis Silabus...................................................... 71

Tabel 33. Kisi-kisi Analisis RPP........................................................... 72

Tabel 34. Pelaksanaan Penilaian Sikap di Kelas IVB........................... 87

Tabel 35. Pelaksanaan Tes Tertulis di Kelas IVB................................. 89

Tabel 36. Pelaksanaan Penilaian Penugasan di Kelas IVB................... 92

Tabel 37. Pelaksanaan Penilaian Unjuk Kerja di Kelas IVB................ 94

Tabel 38. Pelaksanaan Penilaian Produk di Kelas IVB......................... 96

Tabel 39. Pelaksanaan Penilaian Portofolio di Kelas IVB.................... 99

Page 14: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Kerangka pikir....................................................................... 44

Gambar 2. Komponen dalam analisis data kualitatif.............................. 51

Page 15: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Instrumen Penelitian......................................................... 121

Lampiran 2. Reduksi Data dan Kesimpulan.......................................... 150

Lampiran 3. Hasil Wawancara Kepala Sekolah I.................................. 176

Lampiran 4. Hasil Wawancara Kepala Sekolah II................................ 181

Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru I................................................... 184

Lampiran 6. Hasil Wawancara Guru II................................................. 192

Lampiran 7. Hasil Wawancara Kelompok Siswa.................................. 208

Lampiran 8. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa....................... 216

Lampiran 9. Catatan Lapangan............................................................. 228

Lampiran 10. Analisis RPP..................................................................... 241

Lampiran 11. Analisis Silabus................................................................. 255

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...................... 261

Lampiran 13. Rubrik Penilaian............................................................... 266

Lampiran 14. Penilaian Otentik Kompetensi Sikap................................ 267

Lampiran 15. Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan..................... 268

Lampiran 16. Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan................... 269

Lampiran 17. Surat-surat......................................................................... 270

Lampiran 18. Dokumentasi Foto............................................................. 273

Page 16: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sejak dulu merupakan fondasi yang menjadi penentu maju atau

tidaknya peradaban suatu bangsa. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar

yang berlangsung dalam segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup (Arif

Rohman, 2009: 18). Manusia yang sudah mengecap bangku pendidikan

diharapkan menjadi lebih mampu mengemban tugas pembangunan bangsa dan

negara. Melalui pendidikan yang baik, akan terbentuk manusia yang berkualitas

yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan disegani.

Menurut pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan di

Indonesia adalah “untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan demikian semakin jelaslah

pentingnya peran pendidikan bagi suatu negara.

Dalam pendidikan formal di Indonesia terbagi atas tiga jenjang atau

tingkatan yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 dan 2 bahwa

“pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan

madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah

pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.”

Page 17: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

2

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting yang

menjadi dasar untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Dalam

pelaksanaan pendidikan Sekolah Dasar, tentu membutuhkan desain dan sistem

pembelajaran yang tepat agar tujuan dilaksanakannya pendidikan sekolah dasar

dapat tercapai dengan baik. Kurikulum yang diterapkan juga merupakan aspek

penting dalam suatu proses pembelajaran, karena kurikulum adalah rencana yang

disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan

tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya

(Loeloek Endah Poerwati, 2013: 11).

Sejak tahun 2004 hingga sekarang, sudah terjadi tiga kali pergantian

kurikulum. Pada tahun 2004 diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) yang hanya dijalankan selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2006

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diterapkan untuk menggantikan Kurikulum

KBK yang pelaksanaan uji cobanya dihentikan (Mida Latifatul Muzamiroh, 2013:

47-48). Meski demikian, seiring dengan semakin cepatnya laju perkembangan

jaman, yang ditandai dengan era globalisasi yang menuntut bangsa Indonesia agar

mampu bersaing dengan masyarakat internasional, maka dikembangkanlah

kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Dengan adanya Kurikulum 2013

diharapkan dapat menyiapkan generasi yang handal, inovatif dan berkarakter serta

siap mengarungi tantangan zaman di masa yang akan datang (Mida Lailatul

Muzamiroh, 2013: 119).

Menurut Mohammad Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

pada tahun 2013, “Kurikulum 2013 dirancang sebagai upaya mempersiapkan

Page 18: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

3

generasi Indonesia 2045, yaitu tepat 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus

memanfaatkan populasi usia produktif yang jumlahnya sangat melimpah agar

menjadi bonus demografi dan tidak menjadi bencana demografi. Kompetensi

masa depan seperti kreativitas dan daya inovasi, dan masalah mendasar yang

sedang dihadapi bangsa terkait dengan moralitas, kejujuran, etika, tata karma,

toleransi dan penguatan sabuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

mendapat perhatian khusus.” (Forum Mangunwijaya VII, 2013: X, XI). Hal itu

diwujudkan dengan cara penggunaan pendekatan saintifik dalam proses

pembelajaran, juga penguatan dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti,

Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan muatan lokal,

juga menjadikan kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler yang wajib bagi

siswa.

Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

ilmiah (scientific approach), tematik terpadu dan tematik yang berbasis pada

discovery/inquiry learning sehingga mampu mendorong siswa untuk

menghasilkan karya yang kontekstual baik itu secara individual maupun

kelompok (Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013: 3). Pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik terdiri dari lima pengalaman belajar, yaitu

mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan

informasi/mencoba (experimenting), menalar/mengasosiasi (associating), dan

mengkomunikasikan (communicating). (Lampiran Permendikbud no. 103 tahun

2014: 5-6). Dengan kelima pengalaman belajar tersebut, maka siswa akan

memperoleh pengetahuan dan keterampilan langsung. Strategi pembelajaran

Page 19: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

4

kontekstual dalam Kurikulum 2013 akan membuat pelajaran yang didapat menjadi

lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari siswa. Guru berperan sebagai

fasilitator dan proses pembelajaran berpusat pada siswa untuk mendorong

motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar

(Lampiran Permendikbud no. 103 tahun 2014: 7).

Dalam pembelajaran yang dilangsungkan dengan menggunakan

Kurikulum 2013 diharapkan siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Pendekatan

ilmiah (scientific approach) dijadikan dasar pada semua kegiatan pembelajaran di

tingkat Sekolah Dasar. Penanaman pendidikan karakter juga semakin ditekankan.

Menurut Agus Suwignyo, pedagog dari Universitas Gajah Mada, kurikulum baru

ini diharapkan dapat membentuk manusia Indonesia yang berakhlak/berkarakter

mulia, berbadan sehat, cerdas, berkepribadian Indonesia dan menjunjung nilai-

nilai demokrasi (Forum Mangunwijaya VII, 2013: 149).

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

Kurikulum 2013 ditekankan prinsip pembelajaran berpusat pada siswa, yang

bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Pembelajaran harus dilakukan

dalam kondisi yang menyenangkan dan menantang, yang memuat nilai, etika,

estetika, logika, dan kinestetika, dan menyediakan pengalaman belajar yang

beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. (Lampiran

Permendikbud No 81A tahun 2013:34). Dengan demikian, siswa akan semakin

terdorong untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Siswa mendapat

Page 20: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

5

kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan kemudian

diterapkan dalam kehidupan nyata.

Meski demikian, pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah diwarnai dengan

berbagai masalah yang muncul. Sekolah Dasar Negeri Tlacap merupakan salah

satu sekolah dasar di Kabupaten Sleman yang dijadikan pilot project pelaksanaan

Kurikulum 2013. Salah satu masalah yang timbul di Sekolah Dasar Negeri Tlacap

adalah mengenai buku paket Kurikulum 2013. Kepala Sekolah Dasar Negeri

Tlacap menyatakan bahwa buku paket Kurikulum 2013 kualitasnya semakin

berkurang. “Buku paket yang datang untuk semester ini bahannya tipis, jadi cepat

sobek.” (8 September 2015). Selain kendala dalam hal buku paket, beliau juga

menyatakan bahwa kendala dalam melaksanakan Kurikulum 2013 akan muncul

ketika ada guru yang kurang kreatif, baik itu dalam mendesain pembelajaran

maupun saat melakukan kegiatan pembelajaran. Kreatifitas guru diperlukan saat

mendesain dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, agar proses pembelajaran

yang dialami siswa menjadi lebih bermakna sehingga siswa dapat terdorong untuk

menjadi lebih berinisiatif, kreatif, dan aktif. Kepala Sekolah Dasar Negeri Tlacap

menyatakan, “Siswa bergantung pada kreatifitas guru, kalau guru pasif, maka

siswa juga akan bingung.” (8 September 2015).

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik

yang mengutamakan lima pengalaman pembelajaran yaitu mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan (5M). Berdasarkan keterangan Kepala Sekolah Dasar Negeri

Tlacap, kelima pengalaman pembelajaran dalam pendekatan saintifik sudah

Page 21: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

6

dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlacap. Menurut beliau, sebelum

melakukan kegiatan pembelajaran hal utama yang dipersiapkan guru adalah RPP

dan alat peraga yang memadai. Guru harus memiliki kemauan keras dan tidak

pasif, karena guru sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan pelaksanaan

Kurikulum 2013 (8 September 2015).

Pembuatan RPP dan alat peraga sangat dimudahkan dengan adanya kerja

sama dan saling sharing antar guru kelas. Para guru saling berkolaborasi dan

membagi tugas. Ditambah lagi dengan adanya pendampingan dari gugus sehingga

persiapan pembelajaran menjadi lebih mudah dan matang. “Ada pertemuan di

gugus, yang juga membahas Instruksi Nasional, jadi guru-guru menjadi lebih

paham tentang teknis mengajarnya,” tutur Kepala Sekolah Dasar Negeri Tlacap (8

September 2015).

Menurut Ibu R, wali kelas IVB di Sekolah Dasar Negeri Tlacap, guru

paling banyak berpedoman pada buku guru dan buku siswa. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang memuat 5M mengacu pada buku guru dan buku siswa

Kurikulum 2013. “Dalam RPP diusahakan selalu ada 5M,” tutur Ibu R kepada

peneliti. “5M sudah banyak diterapkan dengan cara siswa melakukan percobaan

dan diskusi.” (8 September 2015). Pelaksanaan 5M dalam pendekatan saintifik di

Sekolah Dasar Negeri Tlacap sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada

kendala-kendala yang terjadi dalam praktek pelaksanaannya. “5M paling tidak

sudah berjalan 70 persen,” ucap Ibu R (8 September 2015).

Kendala yang sering muncul dalam pelaksanaan pendekatan saintifik

dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan kemampuan siswa yang berbeda-beda

Page 22: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

7

dalam satu kelas. Ada siswa yang sudah mau berlaku aktif dalam kegiatan

pembelajaran, namun juga masih ada siswa yang bersikap pasif dan sulit diajak

bekerja sama. Hal ini disiasati guru dengan cara melakukan pendekatan individu

kepada siswa. “Siswa akan saya ajak bicara setelah kegiatan belajar berakhir,”

kata Ibu R (8 September 2015).

Masalah lain yang lebih mendesak yang diutarakan oleh Kepala Sekolah

Dasar Negeri Tlacap adalah kendala dalam hal pelaksanaan penilaian.

Narasumber mengakui bahwa para guru di Sekolah Dasar Negeri Tlacap masih

mengalami keberatan dalam melakukan penilaian siswa. “Mungkin karena diklat

yang diberikan belum fokus pada penilaian. Jadi ibaratnya kami baru sedikit

mencicipi tapi kemudian harus langsung mengolah,” demikian tutur beliau saat

diwawancara oleh peneliti (8 September 2015). Ketika melakukan penilaian

harian guru harus melakukannya sedikit demi sedikit karena item penilaian yang

dirasa terlalu banyak. “Dalam satu hari guru menilai minimal lima siswa,” tutur

Kepala Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

Penguasaan IT dari para guru juga sangat mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian. Menurut Kepala Sekolah Dasar Negeri Tlacap, guru

yang kurang menguasai IT akan mengalami lebih banyak kesulitan saat

mendesain dan melakukan kegiatan pembelajaran. “Kalau guru bisa IT kan jadi

lebih mudah dalam membuat media, bisa pakai LCD.” (8 September 2015).

Pelaksanaan penilaian juga akan menjadi lebih mudah dengan IT. Jika tidak

menguasai IT guru harus melakukan penilaian dengan ditulis tangan, yang akan

memakan banyak waktu dan tenaga karena item penilaian yang banyak.

Page 23: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

8

Guru masih merasa keberatan dalam menerapkan sistem penilaian baru

dalam Kurikulum 2013 yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam Kurikulum 2013,

penilaian hasil belajar menggunakan sistem penilaian otentik (authentic

assessment), yang tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh siswa, tetapi

lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh siswa (Lampiran

Permendikbud nomor 81A tahun 2013: 56). Penilaian otentik adalah bentuk

penilaian yang menghendaki siswa menampilkan sikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam

melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. (Lampiran Permendikbud

nomor 104 tahun 2014: 3). Penilaian otentik dilakukan tidak hanya pada aspek

pengetahuan saja, melainkan juga aspek sikap dan keterampilan.

Sistem penilaian yang mencakup ketiga aspek pembelajaran ini masih

menjadi keprihatinan bagi sebagian besar guru dalam menerapkan Kurikulum

2013. Guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem penilaian baru

dalam Kurikulum 2013 yang ditetapkan pemerintah. Dalam Kurikulum 2013,

penilaian hasil belajar menggunakan sistem penilaian otentik (authentic

assessment), yang tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh siswa, tetapi

lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh siswa

(Permendikbud, 2013: 56).

Dalam penilaian otentik siswa diminta untuk menerapkan konsep atau

teori pada dunia nyata. Otentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu

kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa (Kunandar, 2014: 36).

Penilaian otentik bersifat kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari

Page 24: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

9

siswa. Dengan menggunakan penilaian otentik, siswa dituntut untuk menunjukkan

kemampuannya dalam bentuk kinerja dan hasil karya. Implementasi penilaian

otentik diharapkan menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.

Penilaian otentik memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendekatan

saintifik (scientific approach). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah

proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif

mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip

yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan

pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi

menggunakan pendekatan ilmiah. Penilaian otentik merupakan jenis penilaian

utama yang digunakan dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan

saintifik.

Menurut Abdul Majid (2014: 240), bentuk penilaian otentik antara lain

melalui penilaian proyek atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio, jurnal,

demonstrasi, laporan tertulis, ceklis dan petunjuk observasi. Keterlibatan siswa

sangat penting dalam penilaian otentik, dengan cara siswa diminta untuk

merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri untuk meningkatkan

pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong

kemampuan belajar yang lebih tinggi.

Guru Sekolah Dasar Negeri Tlacap masih mengalami kendala dalam

melakukan penilaian otentik, dikarenakan guru harus mengobservasi siswa satu

Page 25: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

10

per satu di sela-sela melakukan kegiatan mengajar sementara jumlah siswa di

dalam satu kelas cukup banyak. Dalam melakukan penilaian guru harus selalu

bersikap positif dan tidak boleh menggunakan pernyataan negatif agar siswa tetap

termotivasi untuk terus mencapai kemajuan dalam kegiatan belajarnya.

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu hal utama dalam pelaksanaan

kegiatan pendidikan, dan termasuk dalam 8 Standar Nasional Pendidikan. Karena

itu kegiatan penilaian hasil belajar harus dilaksanakan secara optimal agar bisa

menjamin kemajuan pendidikan Indonesia. Apabila guru tidak siap, hal ini tentu

akan menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa dalam

Kurikulum 2013, khususnya di Sekolah Dasar Negeri Tlacap yang dipilih sebagai

salah satu sekolah perintis yang terlebih dulu melaksanakan uji coba penerapan

Kurikulum 2013 di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Kelas IV dipilih

karena kelas IV sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 tahun. Kelas IVB

digunakan atas rekomendasi dari kepala sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Penilaian Otentik dengan

Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

Tlacap”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut.

Page 26: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

11

1. Kualitas buku paket Kurikulum 2013 yang kurang memadai,

sehingga mudah sobek saat digunakan siswa.

2. Guru yang kurang kreatif menyebabkan kegiatan pembelajaran

kurang menarik bagi siswa.

3. Perbedaan kemampuan siswa dalam satu kelas membuat

pelaksanaan pendekatan saintifik sedikit terhambat.

4. Item penilaian yang terlalu banyak membuat guru kesulitan dalam

melakukan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013.

5. Diklat Kurikulum 2013 yang diberikan oleh pemerintah dianggap

masih kurang.

6. Guru yang kurang menguasai IT sering mengalami kesulitan baik

dalam kegiatan pembelajaran maupun penilaian Kurikulum 2013.

7. Guru masih merasa keberatan dalam melakukan penilaian otentik

dalam Kurikulum 2013.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian diarahkan pada pelaksanaan penilaian otentik dalam

penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pemahaman guru kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

Tlacap mengenai penilaian otentik dalam Kurikulum 2013?

2. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik dalam penerapan

Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap?

Page 27: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

12

3. Apa sajakah hambatan yang dialami oleh guru kelas IVB Sekolah

Dasar Negeri Tlacap dalam pelaksanaan penilaian otentik dalam

penerapan Kurikulum 2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pemahaman guru kelas IVB Sekolah Dasar

Negeri Tlacap mengenai penilaian otentik.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan penilaian otentik dalam penerapan

Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

3. Mendeskripsikan hambatan dalam pelaksanaan penilaian otentik

dalam penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar

Negeri Tlacap.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Memberikan wawasan keilmuan di bidang pendidikan khususnya

mengkaji mengenai pelaksanaan kegiatan penilaian belajar siswa

dalam penerapan Kurikulum 2013 yang dapat dijadikan bekal

bagi peneliti sebagai calon tenaga pendidik.

Page 28: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

13

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

informasi mengenai penilaian belajar siswa dalam penerapan

Kurikulum 2013 sehingga pelaksanaannya bisa menjadi lebih

baik.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

informasi dan evaluasi dalam persiapan dan pelaksanaan

Kurikulum 2013 demi kemajuan sekolah.

4. Bagi Sekolah Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

informasi dan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan

kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.

5. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

informasi untuk meningkatkan mutu dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah.

Page 29: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen utama dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan

Nasional mendefinisikan kurikulum sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.” Kurikulum adalah suatu program yang di dalamnya tercakup

seluruh rencana pengajaran untuk digunakan di dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran di suatu jenjang pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Romine (1954), sebagaimana dikutip oleh Oemar Hamalik (2007)

mendefinisikan kurikulum sebagai berikut. “Curriculum is interpreted to mean all

of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under

direction of the school, whether in the classroom or not.” Kurikulum

diinterpretasikan sebagai seluruh kegiatan yang terorganisasi, aktivitas dan

pengalaman yang dialami oleh siswa di dalam bimbingan sekolah, baik itu di

dalam kelas ataupun tidak. Dengan demikian, kurikulum berfungsi sebagai

pedoman bagi guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Kurikulum mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran yang akan diterapkan dalam suatu jenjang pendidikan.

Kurikulum perlu senantiasa diperbaiki agar tujuan serta isi pendidikan sesuai

dengan perkembangan jaman.

Page 30: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

15

B. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang didesain oleh pemerintah

Republik Indonesia yang diberlakukan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai

tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 ini menggantikan kurikulum

sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pengembangan

Kurikulum 2013 dilakukan terkait dengan tuntutan pendidikan yang mengacu

kepada 8 Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk “mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”(Permendikbud No.

57 Tahun 2014). Melalui penerapan Kurikulum 2013 diharapkan sumber daya

manusia Indonesia akan menjadi semakin berkualitas. Sumber daya manusia

Indonesia dituntut harus mampu menghadapi kemajuan teknologi dan arus

globalisasi yang semakin cepat.

Karakteristik yang sangat menonjol dalam Kurikulum 2013 adalah bahwa

“Kurikulum 2013 mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan

sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai

situasi di sekolah dan masyarakat.” (Permendikbud No 57 Tahun 2014).

Kurikulum 2013 tidak hanya mengedepankan pencapaian prestasi dalam hal

Page 31: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

16

pengetahuan saja tetapi juga mengembangkan sikap dan keterampilan siswa.

Dengan demikian siswa akan memiliki sikap sosial dan keterampilan yang baik

disamping kemampuan intelektual.

C. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar diatur

dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

1. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Kerangka Dasar Kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud No

57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah

Ibtidaiyah. Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 adalah

sebagai berikut.

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan

yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional; dan

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.(Lampiran Permendikbud No 57 Tahun

2014).

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan adanya kebutuhan

akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi

dinamika kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Menurut

Permendikbud No 57 Tahun 2014, Kurikulum 2013 menganut

Page 32: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

17

pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) berupa kegiatan

pembelajaran yang dilakukan di sekolah, kelas dan masyarakat, dan

pengalaman belajar langsung siswa (learned-curriculum) sesuai dengan

latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal siswa.

Melalui Kurikulum 2013 siswa akan lebih mudah menerima

pembelajaran yang diberikan. Kegiatan belajar dalam Kurikulum 2013

bersifat kontekstual dan sesuai dengan kehidupan nyata siswa. Dengan

demikian siswa akan lebih mampu mengadaptasi apa yang sudah

dipelajarinya ke dalam kehidupan sehari-hari.

2. Struktur Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No 54 Tahun

2013). Standar Kompetensi Lulusan berisi kriteria kualifikasi

kemampuan siswa yang diharapkan dapat dicapai setelah

menyelesaikan masa belajarnya pada satu jenjang pendidikan

tertentu.

Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A

SD/ MI/ SDLB/ Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung

jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

Page 33: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

18

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di

lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang

ditugaskan kepadanya.

(Lampiran Permendikbud No. 54 Tahun 2013: 2)

b. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti SD/MI merupakan tingkat kemampuan untuk

mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang

siswa pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti SD/MI diatur

dalam Permendikbud No 57 Tahun 2014. Kompetensi Inti terbagi

menjadi empat aspek, yaitu sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan dan keterampilan.

Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) untuk Sekolah Dasar

kelas IV adalah “menerima, menjalankan dan menghargai ajaran

agama yang dianutnya”. Kompetensi inti sikap sosial (KI-2) untuk

Sekolah Dasar kelas IV adalah “menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

Kompetensi inti pengetahuan (KI-3) untuk Sekolah Dasar kelas IV

adalah “memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain”.

Sedangkan kompetensi inti keterampilan (KI-4) untuk Sekolah

Page 34: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

19

Dasar kelas IV adalah “menyajikan pengetahuan faktual dalam

bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,

dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia”.

c. Mata Pelajaran

Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Struktur Kurikulum SD/MI

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER

MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B (Umum)

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan 4 4 4 4 4 4

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 30 32 34 36 36 36

(Lampiran Permendikbud No 57 Tahun 2014:8-9)

d. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui

pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I

sampai Kelas VI, dengan pengecualian pada mata pelajaran

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Pembelajaran tematik-terpadu

merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan

berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

Page 35: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

20

berbagai tema. Pembelajaran di kelas IV terbagi menjadi 9 tema,

yaitu (1) Indahnya kebersamaan, (2) Selalu berhemat energi, (3)

Peduli terhadap lingkungan hidup, (4) Berbagai pekerjaan, (5)

Pahlawanku, (6) Indahnya negeriku, (7) Cita-citaku, (8) Tempat

tinggalku, dan (9) Makananku sehat bergizi. (Lampiran

Permendikbud No 57 Tahun 2014: 10-11)

e. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai

Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan

dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa, dan

kekhasan masing-masing mata pelajaran. Menurut Permendikbud

No 57 Tahun 2014, Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok

sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:

1) Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual

dalam rangka menjabarkan KI1;

2) Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam

rangka menjabarkan KI2;

3) Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan

dalam rangka menjabarkan KI3;

4) Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan

dalam rangka menjabarkan KI4.

D. Pendekatan Saintifik

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran

mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga

ranah kompetensi tersebut diperoleh melalui aktivitas yang berbeda-beda. Ranah

kompetensi sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,

Page 36: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

21

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.” Ranah kompetensi pengetahuan

diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasi.” Sedangkan ranah kompetensi keterampilan diperoleh melalui

aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.”

Karakteristik kompetensi serta perbedaan aktivitas dalam setiap ranah kompetensi

turut mempengaruhi metode pembelajaran yang digunakan.

Kurikulum 2013 mengedepankan penggunaan pendekatan saintifik

(scientific approach), tematik terpadu dan tematik. Kegiatan pembelajaran harus

didukung oleh metode pembelajaran yang sesuai, seperti pembelajaran

kontekstual, problem-based learning, dan discovery learning. Menurut Lampiran

Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah, proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri

dari lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Tabel 3. Deskripsi Langkah Pembelajaran

LANGKAH PEMBELAJARAN DESKRIPSI KEGIATAN BENTUK HASIL BELAJAR

Mengamati (observing) Mengamati dengan indra

(membaca, mendengar,

menyimak, melihat, menonton,

dan sebagainya) dengan atau

tanpa alat

Perhatian pada waktu mengamati

suatu objek/ membaca suatu

tulisan/ mendengar suatu

penjelasan, catatan yang dibuat

tentang yang diamati, kesabaran,

waktu (on task) yang digunakan

untuk mengamati

Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan

pertanyaan, tanya jawab,

berdiskusi tentang informasi yang

belum dipahami, informasi

tambahan yang ingin diketahui,

atau sebagai klarifikasi

Jenis, kualitas, dan jumlah

pertanyaan yang diajukan siswa

(pertanyaan faktual, konseptual,

prosedural, dan hipotetik)

Page 37: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

22

Mengumpulkan

informasi/mencoba

(experimenting)

Mengeksplorasi, mencoba,

berdiskusi, mendemonstrasikan,

meniru bentuk/ gerak, melakukan

eksperimen, membaca sumber lain

selain buku teks, mengumpulkan

data dari nara sumber melalui

angket, wawancara, dan

memodifikasi/ menambahi/

mengembangkan

Jumlah dan kualitas sumber yang

dikaji/ digunakan, kelengkapan

informasi, validitas informasi

yang dikumpulkan, dan

instrumen/ alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data

Menalar/ Mengasosiasi

(associating)

Mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan, menganalisis data

dalam bentuk membuat kategori,

mengasosiasi atau

menghubungkan fenomena/

informasi yang terkait dalam

rangka menemukan suatu pola,

dan menyimpulkan

Mengembangkan interpretasi,

argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan informasi

dari dua fakta/ konsep, interpretasi

argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan lebih dari

dua fakta/ konsep/ teori,

menyintesis dan argumentasi serta

kesimpulan keterkaitan antar

berbagai jenis fakta/ konsep/ teori/

pendapat;

Mengembangkan interpretasi,

struktur baru, argumentasi, dan

kesimpulan yang menunjukkan

hubungan fakta/ konsep/ teori dari

dua sumber atau lebih yang tidak

bertentangan;

Mengembangkan interpretasi,

struktur baru, argumentasi dan

kesimpulan dari konsep/ teori/

pendapat yang berbeda dari

berbagai jenis sumber

Mengkomunikasikan

(communicating)

Menyajikan laporan dalam bentuk

bagan, diagram, atau grafik;

menyusun laporan tertulis; dan

menyajikan laporan meliputi

proses, hasil, dan kesimpulan

secara lisan

Menyajikan hasil kajian (dari

mengamati sampai menalar)

dalam bentuk tulisan, grafis,

media elektronik, multi media dan

lain-lain

(Lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014: 5-6)

1. Mengamati (observing)

“Observation is a process of gathering information using all appropriate

senses and instruments that extend the senses.” (Bass, Joel E., 2009: 30).

Mengamati adalah proses pengumpulan informasi dengan menggunakan

indera. Kegiatan mengamati dapat dilakukan dengan bantuan alat/ instrumen

yang membantu meningkatkan kemampuan indera, seperti mikroskop atau

kaca pembesar. Siswa didorong untuk mampu mengamati detail suatu objek,

Page 38: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

23

dan menemukan kesamaan dan perbedaan pada objek yang diamati. Contoh

kegiatan mengamati adalah mengamati perubahan wujud es batu, dan

menggunakan kaca pembesar untuk mengamati populasi semut.

2. Menanya (questioning)

Siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menanya. Kemampuan

menanya dapat dikembangkan dari kegiatan mengamati yang sudah

dilakukan. Dari mengamati suatu objek, siswa akan menemukan hal yang

belum diketahui, dan mendorong mereka untuk bertanya. Siswa dibimbing

untuk melakukan investigasi dan pengamatan yang baru dari pertanyaan

yang mereka tanyakan.

3. Mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting)

Kegiatan mengumpulkan informasi/ mencoba dilakukan saat siswa

menginvestigasi atau mengamati suatu objek. Kegiatan mengumpulkan

informasi/ mencoba didukung dengan penggunaan alat yang sesuai. Sebagai

contoh, siswa menggunakan penggaris untuk mengukur panjang

pertumbuhan kecambah. Dalam kegiatan ini siswa juga belajar untuk

mencatat informasi yang mereka temukan.

4. Menalar/mengasosiasi (associating)

Menalar/mengasosiasi dilakukan dengan cara penarikan kesimpulan atas

suatu objek atau peristiwa yang telah diobservasi. Kegiatan ini juga

didukung oleh pengetahuan (knowledge) yang sudah dimiliki oleh siswa.

Contoh kegiatan menalar/mengasosiasi adalah setelah melakukan kegiatan

Page 39: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

24

pengamatan terhadap air yang dipanaskan, siswa dapat menyimpulkan

bahwa air akan menguap menjadi uap air setelah dipanaskan.

5. Mengkomunikasikan (communicating)

Menurut Joel E. Bass (2009: 36), “recording, organizing, and reporting

observations, measurement, experiments, findings, and conclusions is also

essential process of science.” Mengkomunikasikan adalah kegiatan

pencatatan, pengorganisiran dan pelaporan hasil pengamatan, pengukuran,

percobaan, penemuan, dan penarikan kesimpulan. Hasil laporan kemudian

dipresentasikan di depan audiens, yaitu guru dan siswa lainnya di dalam

kelas. Kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan secara lisan, dalam

bentuk gambar, laporan tertulis, tabel, jurnal, dan grafik. Contoh dari

kegiatan mengkomunikasikan adalah siswa melakukan presentasi lisan dan

menyajikan gambar mengenai siklus hidup katak.

Dalam penerapannya, pendekatan saintifik dapat menggunakan berbagai

strategi dan model pembelajaran seperti pembelajaran kontekstual, discovery

learning, project-based learning, dan problem-based learning.

Pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan

pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap

makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap

makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru

dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya

(Lampiran Permendikbud No 57 Tahun 2014: 248). Dalam model pembelajaran

ini, siswa mempelajari materi dengan mengaitkannya dengan situasi dunia nyata.

Page 40: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

25

Dengan demikian, siswa akan lebih mudah menerapkan apa yang mereka pelajari

di sekolah ke dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Pembelajaran penemuan terbimbing (discovery learning) merupakan

model pembelajaran dimana siswa dituntut untuk mengorganisasi sendiri cara

belajarnya dalam menemukan konsep. Saat mengaplikasikan model pembelajaran

discovery guru berperan sebagai pembimbing dan memberikan kesempatan bagi

ssiswa untuk belajar secara aktif. Kegiatan pembelajaran bersifat student-oriented.

Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning) adalah

pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal

untuk mendapatkan pengetahuan baru. Dalam model pembelajaran ini siswa

didorong untuk mendapatkan pengetahuan mereka dengan cara menyelesaikan

suatu masalah. Siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi, juga mengembangkan kemandirian dan rasa percaya diri.

Project-based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan

proyek/ kegiatan sebagai sarana mengumpulkan pengetahuan baru. Model

pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan

pengetahuan menggunakan berbagai cara yang bermakna dan melakukan

eksperimen secara kolaboratif.

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang beragam melalui

berbagai metode pembelajaran. Akan tetapi hal ini tidak selalu menjamin seratus

persen penerimaan siswa di kelas. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Bass dalam

bukunya Teaching Science as Inquiry (2009: 108), “Students differ in prior

Page 41: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

26

knowledge, experiences, learning abilities, preferred learning approaches, and

the amount of structure they need in learning. Classroom and environmental

factors vary and can affect teaching and learning.” Siswa memiliki pengetahuan,

pengalaman, dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Pendekatan belajar yang

dipilih oleh masing-masing siswa pun bervariasi. Situasi kelas dan faktor

lingkungan juga ikut berpengaruh dalam proses belajar mengajar.

Melalui uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan saintifik mengharuskan siswa untuk secara aktif melakukan berbagai

kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan. Siswa juga dapat mengembangkan

keterampilan karena siswa bekerja secara langsung dan melakukan berbagai

aktivitas. Guru tidak lagi menjadi sumber utama pengetahuan siswa. Peran guru

berubah menjadi fasilitator yang membimbing siswa agar dapat menemukan

pengetahuannya sendiri.

E. Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013

Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Menurut Lampiran

Permendikbud Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan, penilaian pendidikan dalam Kurikulum 2013 mencakup:

penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.

Page 42: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

27

Penilaian hasil belajar antara lain berfungsi untuk memantau kemajuan

belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar

siswa secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya, penilaian hasil belajar

dapat dibagi menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif.

Penilaian formatif berfungsi untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar siswa

dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian

selama proses pembelajaran dalam satu semester. Sedangkan penilaian sumatif

berfungsi untuk menentukan keberhasilan belajar siswa pada akhir suatu semester,

satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar memiliki beberapa tujuan. Melalui penilaian hasil

belajar dapat diketahui tingkat penguasaan kompetensi siswa dalam hal sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Guru akan dapat menetapkan ketuntasan

penguasaan kompetensi belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Dengan

demikian, guru juga akan dapat menetapkan program perbaikan atau pengayaan

berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi siswa. Proses pembelajaran pada

semester berikutnya juga dapat diperbaiki dan semakin ditingkatkan.

Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014, penilaian otentik adalah

bentuk penilaian yang menghendaki siswa menampilkan sikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam

melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian otentik dalam proses

pembelajaran menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.

Keterpaduan penilaian ketiga komponen akan mampu menggambarkan kapasitas,

gaya, dan perolehan belajar siswa. Kegiatan penilaian yang dilakukan secara

Page 43: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

28

berkesinambungan dapat membantu meningkatkan efektifitas pembelajaran.

Penilaian otentik yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung

menggunakan instrumen berupa angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

(Lampiran Permendikbud No 65 tahun 2013: 11)

Dalam Kurikulum 2013, penilaian otentik merupakan jenis penilaian yang

utama dalam kegiatan penilaian hasil belajar oleh pendidik. Bentuk penilaian

otentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan,

portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta

penilaian diri (Permendikbud No 104 Tahun 2014). Prinsip-prinsip yang

digunakan dalam penilaian otentik adalah:

a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum

b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran

c. Berkaitan dengan kemampuan siswa

d. Berbasis kinerja siswa

e. Memotivasi belajar siswa

f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar siswa

g. Memberi kebebasan siswa untuk mengkonstruksi responnya

h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen

j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran

k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus

l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata

m. Terkait dengan dunia kerja

n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata

o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen (Permendikbud No 104 Tahun

2014: 3-4)

Penilaian hasil belajar siswa mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,

kompetensi mata pelajaran, dan proses.

Page 44: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

29

1. Sikap (Spiritual dan Sosial)

Tabel 4. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Ranah Sikap Spiritual dan

Sikap Sosial

Tingkatan Sikap Deskripsi

Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan

memberikan perhatian terhadap nilai tersebut

Menanggapai nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa

puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai

nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai

tersebut

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari

sistem nilai dirinya

Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai cirri

dirinya dalam berpikir, berkata,

berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 6)

2. Pengetahuan

Tabel 5. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Kemampuan Berpikir

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat:

Mengemukakan kembali apa yang

sudah dipelajari dari guru, buku,

sumber lainnya sebagaimana

aslinya, tanpa melakukan perubahan

Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan

yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang

fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori, dari apa yang sudah

dipelajari di kelas tanpa diubah/ berubah

Memahami:

Sudah ada proses pengolahan dari

bentuk aslinya tetapi arti dari kata,

istilah, tulisan, grafik, tabel,

gambar, foto tidak berubah

Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu

yang baru seperti menggantikan suatu kata/ istilah dengan kata/

istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu

kalimat/paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri

dengan tanpa mengubah artinya informasi aslinya; mengubah bentuk

komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/ tabel/ visual atau

sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimat/ paragraf/ tulisan/ data

sesuai dengan kemampuan siswa; memperkirakan kemungkinan yang

terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimat/

paragraf/ tulisan/ data

Menerapkan:

Menggunakan informasi, konsep,

prosedur, prinsip, hukum, teori

yang sudah dipelajari untuk sesuatu

yang baru/ belum dipelajari

Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa,

cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum

Boyle, hukum Archimedes, membagi/ mengali/ menambah/

mengurangi/ menjumlah, menghitung modal dan harga, hukum

persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka,

menghitung jarak tempat dipeta, menerapkan prinsip kronologi dalam

menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam

mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Page 45: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

30

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Menganalisis:

Menggunakan keterampilan yang

telah dipelajarinya terhadap suatu

informasi yang belum diketahuinya

dalam mengelompokkan informasi,

menentukan keterhubungan antara

satu kelompok/ informasi dengan

kelompok/ informasi lainnya, antara

fakta dengan konsep, antara

argumentasi dengan kesimpulan,

benang merah pemikiran antara satu

karya dengan karya lainnya

Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan

perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,

menentukan apakah satu kelompok sejajar/ lebih tinggi/ lebih luas

dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang

lebih belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan

pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan

keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi

antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian

berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/ pembicara/ nara

sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya

dengan karya lainnya, dan sebagainya

Mengevaluasi:

Menentukan nilai suatu benda atau

informasi berdasarkan suatu kriteria

Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna,

apakah suatu informasi/ benda menarik/ menyenangkan bagi dirinya,

adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/ keputusan/

peraturan/ memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus

dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/ salah/ bagus/ jelek dan

sebagainya suatu hasil karya berdasarkan kriteria.

Mencipta:

Membuat sesuatu yang baru dari

apa yang sudah ada sehingga hasil

tersebut merupakan satu kesatuan

utuh dan berbeda dari komponen

yang digunakan untuk

membentuknya

Kemampuan membuat suatu cerita/ tulisan dari berbagai sumber

yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,

mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan

berbagai bentuk kreativitas lainnya.

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 7-8)

Tabel 6. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Dimensi Pengetahuan

Dimensi

Pengetahuan

Deskripsi

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda,

angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus

dengan suatu mata pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan

antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita,

definisi, teori.

Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari

suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda,

dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan

suatu prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,

menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting

(strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan

konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 8-9)

Page 46: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

31

3. Keterampilan

Tabel 7. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Keterampilan Abstrak

Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/

membaca sua`tu tulisan/ mendengar suatu

penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati,

kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk

mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan

siswa (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural,

dan hipotetik)

Mengumpulkan

informasi/ mencoba

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/ digunakan,

kelengkapan informasi, validitas informasi yang

dikumpulkan, dan instrumen/ alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data.

Menalar/ mengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan

kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua

fakta/ konsep, interpretasi argumentasi dan

kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua

fakta/ konsep/ teori, mensintesis dan argumentasi

serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis

fakta/ konsep/ teori/ pendapat; mengembangkan

interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan

kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/

konsep/ teori dari dua sumber atau lebih yang tidak

bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur

baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori/

pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengkomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai

menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media

elektronik, multi media dan lain-lain.

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 9)

Tabel 8. Sasaran Penilaian Hasil Belajar pada Keterampilan Kongkret

Keterampilan Kongkret Deskripsi

Persepsi (perception) Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu

gerakan

Kesiapan (set) Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk

melakukan suatu gerakan

Meniru (guided response) Meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan

(mechanism)

Melakukan gerakan mekanistik

Mahir (complex or overt

response)

Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi

Menjadi gerakan alami

(adaptation)

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri

atas dasar gerakan yang sudah dikuasai

sebelumnya

Menjadi tindakan orisinal

(origination)

Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar

ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya.

Page 47: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

32

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 9)

Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pencapaian kompetensi sikap dinyatakan

dalam deskripsi kualitas tertentu, sedangkan pencapaian kompetensi pengetahuan

dinyatakan dalam skor tertentu untuk kemampuan berpikir dan dimensi

pengetahuannya, sedangkan untuk kompetensi keterampilan dinyatakan dalam

deskripsi kemahiran dan/atau skor tertentu. Pencapaian tingkat kompetensi

dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang dipersyaratkan

pada tingkat tertentu. Tingkat pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

untuk Sekolah Dasar ditentukan sebagai berikut.

Tabel 9. Tingkat Pencapaian Kompetensi Sekolah Dasar

No. Tingkat Kompetensi Tingkat Kelas

1. Tingkat 1

Kelas I SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

Kelas II SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

2. Tingkat 2

Kelas III SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

Kelas IV SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

3. Tingkat 3

Kelas V SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

Kelas VI SD/ MI/ SDLB/ PAKET A

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 11)

Ketuntasan Belajar terbagi menjadi dua yaitu ketuntasan penguasaan

substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan

penguasaan substansi adalah ketuntasan belajar Kompetensi Dasar yang

merupakan tingkat penguasaan siswa atas KD tertentu pada tingkat penguasaan

minimal atau di atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun

waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran,

dan tingkat satuan pendidikan. Untuk Sekolah Dasar ketuntasan sikap,

Page 48: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

33

pengetahuan dan keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan

pada modus, skor rerata dan capaian optimum.

1. Penilaian kompetensi sikap

Sikap muncul dari perasaan (suka atau tidak suka) yang berhubungan

dengan kecenderungan seseorang dalam merespon suatu objek tertentu. Sikap

juga dapat dimaknai sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup

yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi

perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.

Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian

diri, penilaian teman sebaya (peer evaluation), dan penilaian jurnal.

Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian

teman sejawat adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

disertai rubrik, sedangkan instrumen yang digunakan untuk jurnal adalah

catatan pendidik.

a. Observasi

Sikap dan perilaku keseharian siswa direkam melalui

pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah

indikator perilaku yang diamati, baik itu terkait dengan mata pelajaran

maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku

dilakukan oleh guru baik selama proses pembelajaran berlangsung,

seperti ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,

kerjasama, kejujuran, disiplin, dan peduli lingkungan.

Page 49: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

34

Tabel 10. Contoh Format Pengamatan Sikap di Laboratorium IPA

No Nama

Aspek Perilaku yang Dinilai

Keterangan Bekerja

sama

Rasa

ingin

tahu

Disiplin Peduli

lingkungan

1.

2.

3.

Ani

Budi

….

Catatan:

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria

berikut.

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 13)

b. Penilaian diri (self assessment)

Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan

(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar siswa. Penilaian diri

dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Format

penilaian diri dapat berupa daftar tanda cek atau skala penilaian.

Tabel 11. Contoh Format Penilaian Diri untuk Aspek Sikap

No. Pernyataan Dilakukan

Ya Tidak

1. Sebelum berangkat sekolah saya berpamitan dengan

orangtua

2. Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru

3. Saya menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara

dengan orangtua

4. Saya tidak pernah bertengkar dengan kakak/adik

5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

baik

6. Saya belajar di rumah dengan tertib

(Kunandar, 2014: 140)

Page 50: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

35

c. Penilaian teman sebaya (peer assessment)

Penilaian teman sebaya adalah teknik penilaian yang dilakukan

dengan cara meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan

pencapaian kompetensi. Penilaian teman sebaya dilakukan siswa

terhadap tiga teman sekelasnya. Instrumen penilaian yang digunakan

berupa lembar pengamatan antar siswa.

Tabel 12. Contoh Format Penilaian Teman Sebaya untuk Aspek Sikap

No Pernyataan Skala

4 3 2 1

1. Teman saya berkata benar, apa adanya

kepada orang lain

2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-

tugas sekolah

3. Teman saya mentaati peraturan (tata-

tertib) yang diterapkan

4. Teman saya memperhatikan kebersihan

diri sendiri

5. Teman saya mengembalikan alat

kebersihan, pertukangan, olahraga,

laboratorium yang sudah selesai dipakai

ke tempat penyimpanan semula

6. Teman saya terbiasa menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru

7. Teman saya menyelesaikan tugas tepat

waktu apabila diberikan tugas oleh guru

8. ….

Keterangan:

4 = Selalu

3 = Sering

2 = Jarang

1 = Sangat Jarang

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 14-15)

Page 51: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

36

d. Penilaian jurnal (anecdotal record)

Jurnal adalah kumpulan rekaman catatan guru di lingkungan

sekolah tentang sikap dan perilaku positif maupun negatif, selama dan

di luar proses pembelajaran berlangsung

Tabel 13. Contoh Format Penilaian Melalui Jurnal

JURNAL

Nama :

Kelas :

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 15)

2. Penilaian kompetensi pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan antara lain dilakukan melalui tes

tertulis, observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan, dan

penugasan.

a. Tes tertulis

Bentuk tes tertulis terbagi menjadi dua yaitu memilih jawaban

dan mensuplai jawaban. Tes dalam bentuk memilih jawaban dapat

berupa pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah, ya-tidak),

menjodohkan, dan sebab-akibat. Sedangkan tes dalam bentuk

mensuplai jawaban dapat berupa isian atau melengkapi, jawaban

singkat, dan uraian.

Page 52: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

37

Meski demikian, tidak semua bentuk tes tertulis merupakan

penilaian otentik. Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik

adalah soal yang menghendaki siswa merumuskan jawabannya

sendiri, seperti soal uraian. Soal uraian dapat mendorong siswa untuk

mengemukakan dan mengekspresikan gagasannya dengan

menggunakan kata-katanya sendiri. Soal uraian akan merangsang

kemampuan siswa untuk mengemukakan pendapatnya, berpikir logis,

dan menyimpulkan.

b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan

Ketika kegiatan diskusi sedang berlangsung di dalam kelas,

guru dapat mengenal kemampuan siswa dalam kompetensi

pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan

gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan

istilah/ fakta/ prosedur yang digunakan saat siswa mengungkapkan

pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

Tabel 14. Contoh Format Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab

dan Percakapan

Nama

Siswa

Pernyataan

Pengungkapan

gagasan yang

orisinal

Kebenaran konsep Ketepatan

penggunaan istilah

ya tidak ya tidak ya Tidak

A √

B

C

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 15)

Page 53: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

38

c. Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan

karakteristik tugas.

3. Penilaian kompetensi keterampilan

Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan

keterampilan kongkret.

a. Unjuk kerja/ kinerja/ praktik

Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik dilakukan dengan cara

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut

siswa melakukan tugas tertentu seperti praktikum di laboratorium,

praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran,

memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi.

Instrumen yang digunakan untuk menilai unjuk kerja/ kinerja/ praktik

berupa daftar cek dan skala penilaian.

Tabel 15. Contoh Instrumen Daftar Cek Penilaian Praktik di

Laboratorium

Nama

siswa

Aspek yang dinilai

Menggunakan

jas lab

Membaca

prosedur kerja

Membersihkan

alat

Menyimpan alat

pada tempatnya

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

A √

B

C

D

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 18)

Page 54: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

39

Tabel 16. Contoh Instrumen Skala Penilaian

Praktik Olahraga Bola Volley

Nama

Keterampilan yang dinilai

Cara service Cara

passing atas

Cara

passing

bawah

Cara smash Cara blok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A √

B

C

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√)

Kategori penilaian:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang.

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 18)

b. Projek

Penilaian projek digunakan untuk mengetahui pemahaman,

kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan

menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Guru harus

menetapkan terlebih dahulu hal-hal yang akan dinilai, seperti

penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan

laporan tertulis/ lisan. Untuk menilai setiap tahapan perlu disiapkan

rubrik penilaian.

Page 55: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

40

Tabel 17. Contoh Format Rubrik Penilaian Projek

Aspek Kriteria dan Skor

1 2 3 4

Persiapan Jika memuat

tujuan, topik, dan

alasan

Jika memuat

tujuan, topik,

alas an, dan

tempat

penelitian

Jika memuat

tujuan, topik,

alas an, tempat

penelitian, dan

responden

Jika memuat

tujuan, topik,

alas an, tempat

penelitian,

responden, dan

daftar

pertanyaan

Pelaksanaan Jika data

diperoleh tidak

lengkap, tidak

terstruktur, dan

tidak sesuai

tujuan

Jika data

diperoleh

kurang

lengkap,

kurang

terstruktur dan

kurang sesuai

tujuan

Jika data

diperoleh

lengkap,

kurang

terstruktur, dan

kurang sesuai

tujuan

Jika data

diperoleh

lengkap,

terstruktur, dan

sesuai tujuan

Pelaporan

tertulis

Jika pembahasan

data tidak sesuai

tujuan penelitian

dan membuat

simpulan tapi

tidak relevan dan

tidak ada saran

Jika

pembahasan

data kurang

sesuai tujuan

penelitian,

membuat

simpulan dan

saran tapi tidak

relevan

Jika

pembahasan

data kurang

sesuai tujuan

penelitian,

membuat

simpulan dan

saran tapi

kurang relevan

Jika

pembahasan

data sesuai

tujuan

penelitian dan

membuat

simpulan dan

saran yang

relevan.

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 19)

c. Produk

Penilaian produk merupakan penilaian kemampuan siswa dalam

membuat produk-produk, teknologi dan seni, seperti makanan

(contoh: tempe, kue, asinan, nata de coco), pakaian, sarana kebersihan

(contoh: sapu, cairan pembersih), alat-alat teknologi (contoh: adaptor

ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan

gambar), dan barang-barang yang terbuat dari kain, kayu, keramik,

plastik atau logam.

Page 56: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

41

Penilaian produk terdiri dari tiga tahap pengembangan produk,

yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan produk, dan tahap penilaian

produk (appraisal). Tahap persiapan menilai kemampuan siswa dalam

merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan dan mendesain

produk. Tahap pembuatan produk (proses) menilai kemampuan siswa

dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Tahap

penilaian produk (appraisal) menilai produk yang dihasilkan siswa

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (contoh: berdasarkan

tampilan, fungsi dan estetika).

Penilaian produk menggunakan dua cara, yaitu cara analitik dan

cara holistik. Dalam cara analitik penilaian dilakukan terhadap semua

kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap

persiapan, pembuatan dan penilaian produk). Sedangkan dalam cara

holistik penilaian dilakukan hanya berdasarkan kesan keseluruhan dari

produk (hanya pada tahap penilaian produk).

Tabel 18. Contoh Penilaian Produk

Nama proyek :Membuat sabun

Nama siswa :

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4

1. Perencanaan bahan

2. Proses pembuatan

a. Persiapan alat dan bahan

b. Teknik pengolahan

c. K3 (Keamanan, keselamatan dan

kebersihan)

Page 57: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

42

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4

3. Hasil produk

a. Bentuk fisik

b. Bahan

c. Warna

d. Pewangi

e. Kebaruan

Total skor

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 20)

d. Portofolio

Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai karya-karya

siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.

Melalui penilaian portofolio guru dan siswa dapat menilai

perkembangan kemampuan siswa dan dapat dilakukan perbaikan

secara terus menerus. Portofolio dapat memperlihatkan dinamika

kemampuan belajar siswa melalui kumpulan karyanya. Karya dapat

berupa karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,

resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata

individu siswa yang diperoleh dari pengalaman.

Tabel 19. Contoh Format Penilaian Portofolio

Mata pelajaran :

Alokasi waktu :

Sampel yang dikumpulkan :

Nama siswa/ kelas :

Page 58: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

43

No Kompetensi

Dasar Periode

Aspek yang Dinilai Keterangan/

Catatan Tata

bahasa Kosakata

Kelengkapan

gagasan

Sistematika

penulisan

1. Menulis

karangan

deskriptif

30/7

10/8

dst.

2. Membuat

resensi

buku

1/9

30/9

10/10

dst.

(Lampiran Permendikbud No 104 Tahun 2014: 21)

e. Tertulis

Penilaian tertulis dapat juga digunakan untuk menilai

kompetensi keterampilan. Contohnya adalah menulis karangan,

menulis laporan, dan menulis surat.

Penilaian otentik memiliki banyak kelebihan. Akan tetapi penilaian otentik

juga memiliki beberapa kekurangan. Sebagaimana dinyatakan oleh Musial (2009:

216), bahwa “performance assessment take a great deal of time to construct,

complete and score.” Penilaian otentik membutuhkan waktu yang lama dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penskoran. Penilaian otentik memberikan

penggambaran yang dalam tetapi sempit mengenai pemahaman siswa. Hal ini

berbeda dengan penilaian tradisional yang dapat memberikan gambaran yang luas

mengenai pemahaman siswa. Subjektivitas dalam penilaian otentik juga tidak bisa

dihindari. Penilaian yang dilakukan oleh guru yang berbeda dapat memberikan

hasil yang berbeda meskipun menggunakan rubrik yang sama.

Page 59: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

44

F. Kerangka Pikir

Berikut adalah gambaran kerangka pikir dalam penelitian ini:

Gambar 1. Kerangka pikir

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang mengedepankan pendekatan

saintifik (scientific approach). Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik terdiri dari lima pengalaman belajar, yaitu mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan

Kurikulum 2013

Pendekatan Saintifik

Mengamati Mengkomunikasikan Menalar/

mengasosiasi

Mengumpulkan

informasi/

mencoba

Menanya

Penilaian Otentik

Sikap Keterampilan Pengetahuan

Observasi

Penilaian diri

Penilaian teman

sebaya

Jurnal

Tes tulis

Observasi

Penugasan

Unjuk kerja

Projek

Produk

Portofolio

Tes Tertulis

Pelaksanaan Penilaian

Otentik di kelas IV

Sekolah Dasar Negeri

Tlacap

Page 60: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

45

mengkomunikasikan. Jenis penilaian yang dilakukan dalam pendekatan saintifik

adalah penilaian otentik. Penilaian otentik meliputi penilaian proses dan hasil

pembelajaran. Penilaian otentik mencakup tiga kompetensi yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Bentuk penilaian untuk kompetensi sikap adalah

observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal. Bentuk penilaian

untuk kompetensi pengetahuan adalah ter tulis, observasi, dan penugasan.

Sedangkan bentuk penilaian untuk kompetensi keterampilan adalah unjuk kerja,

proyek, produk, portofolio, dan tes tertulis. Penelitian yang dilakukan

mendeskripsikan pelaksanaan penilaian otentik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Tlacap.

G. Pertanyaan Penelitian

Peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman Kepala Sekolah dan guru kelas IVB Sekolah

Dasar Negeri Tlacap mengenai penilaian otentik dalam Kurikulum 2013?

2. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap?

3. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik dalam penerapan

Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap?

4. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik kompetensi sikap dalam

penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap?

5. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik kompetensi pengetahuan

dalam penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

Tlacap?

Page 61: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

46

6. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik kompetensi keterampilan

dalam penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

Tlacap?

7. Apa sajakah hambatan dalam pelaksanaan penilaian otentik dalam

penerapan Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap?

Page 62: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penilaian otentik

dengan pendekatan saintifik. Penilaian otentik merupakan jenis penilaian baru

yang digunakan dalam Kurikulum 2013. Pendekatan penelitian yang dipilih

adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan dalam

kondisi yang alamiah (natural setting).

Penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi kasus yang dilakukan

selama satu bulan. Studi kasus merupakan metode penyelidikan secara langsung

dengan latar yang alamiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara

intensif dan rinci (Nurul Ulfatin, 2013:48). Penelitian studi kasus sebenarnya tidak

hanya diperuntukkan melihat secara tepat terhadap individu, kelompok, dan

peristiwa-peristiwa yang khusus, tetapi juga dimungkinkan untuk memberikan

pemahaman tentang individu, kelompok, dan kejadian-kejadian yang mengandung

kesamaan. (Nurul Ulfatin, 2013:71). Hasil penelitian studi kasus dapat digunakan

sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan strategi studi

kasus, penelitian dilakukan untuk menelusuri pelaksanaan penilaian otentik

dengan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 di kelas IVB SD Negeri

Tlacap.

B. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap yang

beralamatkan di Desa Tlacap, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,

Page 63: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

48

Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian adalah semester gasal tahun ajaran

2015/2016 pada bulan November 2015.

C. Objek dan Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menjadikan kegiatan penilaian otentik dengan

pendekatan saintifik di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap sebagai objek

penelitian. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas IVB dan

seluruh siswa kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

D. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 88), sumber data dalam penelitian

adalah benda, hal, atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya

tentang data. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, satu guru

kelas, dan siswa kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap tahun ajaran 2015/2016

sejumlah 17 anak (sembilan laki-laki dan delapan perempuan).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan dengan

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipasi pasif. Peneliti melakukan observasi tanpa ikut terlibat dalam

kegiatan yang diamati.

2. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur (semi-

structured interview). Teknik wawancara ini merupakan gabungan dari

Page 64: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

49

teknik wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti

mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan

terbuka (open-ended question) agar didapat informasi yang lebih

mendalam dari narasumber.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi juga digunakan dalam penelitian ini. Dokumen

yang dihimpun berupa silabus, RPP, rubrik penilaian otentik, dan data

penilaian siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kulitatif adalah peneliti itu sendiri.

Sebagaimana dikutip oleh Djunaidi Ghony (2012: 95), Bogdan dan Biklen

menyatakan bahwa,”Qualitative research has the natural setting as the direct

source of data and the researcher is the key instrument.” Peneliti merupakan

instrumen kunci sebagai pengumpul data utama. Dalam penelitian kualitatif

peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisa

dan penafsir data, dan pelapor dari hasil penelitian. Dalam proses pengumpulan

data peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan untuk

mewawancarai kepala sekolah, guru kelas dan siswa mengenai

pelaksanaan penilaian otentik di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap.

Lembar pedoman wawancara tercantum dalam Lampiran 1 halaman 122-

139.

Page 65: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

50

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman saat peneliti

mengamati kegiatan pembelajaran di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

Tlacap. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan penilaian otentik dalam kegiatan pembelajaran. Lembar

observasi tercantum dalam Lampiran 1 halaman 140-146.

3. Pedoman Analisis Dokumen

Pedoman analisis dokumen digunakan sebagai acuan dalam

menganalisis silabus, RPP, rubrik penilaian otentik dan data penilaian

siswa. Pedoman analisis dokumen tercantum dalam Lampiran 1 halaman

147-150.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan baik saat pengumpulan

data berlangsung maupun setelah pengumpulan data selesai. Menurut Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2010:91), proses analisis data terdiri dari data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Berikut adalah gambar komponen dalam analisis data menurut Miles dan

Huberman (Sugiyono, 2010: 92).

Page 66: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

51

Gambar 2. Komponen dalam analisis data kualitatif

1. Data collection (pengumpulan data)

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik

wawancara, observasi dan analisis dokumen pendukung.

2. Data reduction (reduksi data)

Reduksi data dilakukan sepanjang proses penelitian. Reduksi data meliputi

perangkuman, pemilihan informasi-informasi pokok, fokus pada hal-hal

yang penting, dan pencarian tema dan pola.

3. Data display (penyajian data)

Penyajian data kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya. Dengan penyajian

data maka peneliti akan lebih mudah memahami pola dan hubungan.

4. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan yang baru dan

belum pernah ada sebelumnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini

Data

Collection

Data

Reduction

Conclusions:

drawing/verifying

Data Display

Page 67: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

52

dapat berupa hubungan kausal atau hubungan interaktif, hipotesis atau

teori (Djunaidi Ghony, 2012: 312)

H. Keabsahan Data

Nurul Ulfatin (2013: 270) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif

kriteria keabsahan data dilakukan dengan menguji empat kriteria, yaitu derajat

kepercayaan atau kredibilitas (credibility), keteralihan (transferability),

ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

1. Pengujian derajat kepercayaan/kredibilitas (credibility)

Peneliti menggunakan teknik triangulasi dan member check. Triangulasi

yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi sumber dan

triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara peneliti

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yaitu kepala sekolah, guru

dan siswa. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara peneliti menggunakan

beragam teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan analisis

dokumen. Teknik member check dilakukan dengan menanyakan kembali

pada informan penelitian tentang data yang telah direkam atau ditulis

dalam catatan lapangan.

2. Pengujian keteralihan (transferability)

Agar nilai alih/transfer temuan penelitian untuk diaplikasikan dalam situasi

lain semakin tinggi, hasil penelitian ditulis secara rinci kaya deskripsi,

jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3. Pengujian ketergantungan (dependability)

Page 68: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

53

Dalam penelitian kualitatif, pengujian ketergantungan dilakukan dengan

menelusur audit terhadap keseluruhan proses dan hasil penelitian. Pada

penelitian ini yang bertindak sebagai auditor adalah kedua dosen

pembimbing.

4. Pengujian kepastian (confirmability)

Pengujian kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan. Audit kepastian dilakukan dengan melihat bahwa

hasil penelitian berarti menunjukkan adanya proses penelitian. Pengujian

kepastian dapat dilakukan bersamaan dengan pengujian ketergantungan.

I. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian digunakan sebagai pedoman pembuatan

instrumen penelitian. Dengan menggunakan kisi-kisi peneliti akan lebih mudah

dalam menyusun instrumen. Berikut adalah kisi-kisi instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Page 69: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

54

Tabel 20. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pendahuluan Kepala Sekolah dan Guru

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Kurikulum 2013 Konfirmasi pelaksanaan Kurikulum

2013 1

Waktu pelaksanaan Kurikulum 2013 2

Pelaksanaan Kurikulum 2013 3

Hambatan dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 4

2. Pendekatan Saintifik Konfirmasi pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam Kurikulum 2013 5

Pelaksanaan Pendekatan Saintifik

dalam Kurikulum 2013 6

Hambatan dalam pelaksanaan

Pendekatan Saintifik 7

3. Penilaian Otentik Konfirmasi pelaksanaan Penilaian

Otentik 8

Pelaksanaan Penilaian Otentik 9

Hambatan dalam pelaksanaan Penilaian

Otentik 10

Page 70: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

55

Tabel 21. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah I (Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pemahaman Kepala Sekolah

mengenai Kurikulum 2013

Pemahaman Kepala Sekolah mengenai

Kurikulum 2013 1

Sumber pemahaman Kepala Sekolah

mengenai Kurikulum 2013 2

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan

kurikulum sebelumnya 3

Pendapat dan kesan Kepala Sekolah

tentang Kurikulum 2013 4

Kelebihan Kurikulum 2013 5

Kekurangan Kurikulum 2013 6

2. Pemahaman Kepala Sekolah

mengenai Pendekatan Saintifik

Pemahaman Kepala Sekolah mengenai

Pendekatan Saintifik 7

Pendapat dan kesan Kepala Sekolah

tentang Pendekatan Saintifik 8

Kelebihan Pendekatan Saintifik 9

Kekurangan Pendekatan Saintifik 10

3. Persiapan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

Persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik oleh pihak

sekolah

11

Persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik oleh guru 12

Bantuan dari pihak luar dalam

mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik

13

Sarana dan prasarana yang disiapkan

sekolah untuk mendukung pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik

14

4. Pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik

Pelaksanaan proses pembelajaran

menggunakan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

15

Kesiapan guru dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan pendekatan

Saintifik

16

Contoh pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan pembelajaran 17

Pemantauan Kepala Sekolah terhadap

proses pembelajaran 18

Page 71: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

56

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

Kerjasama antar sekolah dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

19

Kerjasama antar guru kelas dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

20

5. Evaluasi Kurikulum 2013 Evaluasi/ refleksi pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik

21

Cara/ teknik evaluasi pelaksanaan

Kurikulum 2013 22

Tindak lanjut dari refleksi pelaksanaan

Kurikulum 2013 23

6. Kendala dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

Kendala yang terjadi selama persiapan

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

24

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

25

Kendala yang dialami oleh guru kelas

dalam melaksanakan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik

26

7. Solusi dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

Solusi dalam lingkup sekolah yang

telah dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013

27

Solusi dalam lingkup luar sekolah yang

telah dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013

28

Page 72: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

57

Tabel 22. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah II (Penilaian Otentik)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pemahaman Kepala Sekolah

mengenai Penilaian Otentik

Pemahaman Kepala Sekolah mengenai

Penilaian Otentik 1

Sumber pemahaman Kepala Sekolah

mengenai Penilaian Otentik 2

Pendapat dan kesan Kepala Sekolah

tentang Penilaian Otentik 3

Kelebihan Penilaian Otentik 4

Kekurangan Penilaian Otentik 5

Perbedaan Penilaian Otentik dengan

jenis penilaian sebelumnya 6

2. Persiapan pelaksanaan

Penilaian Otentik

Persiapan yang dilakukan oleh sekolah

sebelum melakukan Penilaian Otentik 7

Persiapan yang dilakukan oleh guru

sebelum melakukan Penilaian Otentik 8

Sarana dan prasarana yang disiapkan

sekolah untuk mendukung pelaksanaan

Penilaian Otentik

9

3. Penerapan Penilaian Otentik

Proses pelaksanaan Penilaian Otentik 10

Jenis Penilaian Otentik yang sudah

dilakukan 11

Cakupan kompetensi dalam Penilaian

Otentik (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan)

12

Kerjasama antar guru kelas dalam

melakukan Penilaian Otentik 13

4. Kendala dalam pelaksanaan

Penilaian Otentik

Kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik 14

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik 15

5. Solusi dalam pelaksanaan

Penilaian Otentik

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik

16

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik dalam

lingkup kelas

17

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik dalam

lingkup antar kelas

18

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Penilaian

Otentik

19

Page 73: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

58

Tabel 23. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru I (Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pemahaman guru mengenai

Kurikulum 2013

Pemahaman guru mengenai Kurikulum

2013 1

Sumber pemahaman guru mengenai

Kurikulum 2013 2

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan

kurikulum sebelumnya 3

Pendapat dan kesan guru tentang

Kurikulum 2013 4

Kelebihan Kurikulum 2013 5

Kekurangan Kurikulum 2013 6

2. Pemahaman guru mengenai

Pendekatan Saintifik

Pemahaman guru mengenai

Pendekatan Saintifik 7

Pendapat dan kesan guru tentang

Pendekatan Saintifik 8

Kelebihan Pendekatan Saintifik 9

Kekurangan Pendekatan Saintifik 10

3.

Persiapan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

Persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik oleh guru 11

Kerjasama antar guru dalam

mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik

12

Bantuan dari pihak luar sekolah dalam

mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum 2013

13

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan

untuk mendukung pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik

14

4. Pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik

Pelaksanaan proses pembelajaran

menggunakan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

15

Contoh pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan pembelajaran 16

Pelaksanaan kegiatan mengamati saat

pembelajaran 17

Pelaksanaan kegiatan menanya saat

pembelajaran 18

Pelaksanaan kegiatan mengumpulkan

informasi/ mencoba saat pembelajaran 19

Page 74: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

59

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

Pelaksanaan kegiatan

menalar/mengasosiasi saat

pembelajaran

20

Pelaksanaan kegiatan

mengkomunikasikan saat pembelajaran 21

Kerjasama antar guru dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik

22

5. Evaluasi Kurikulum 2013

Evaluasi/ refleksi pelaksanaan

Kurikulum 2013 23

Cara/ bentuk evaluasi pelaksanaan

Kurikulum 2013 24

Tindak lanjut dari refleksi pelaksanaan

Kurikulum 2013 25

6. Kendala dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

Kendala yang terjadi selama persiapan

pelaksanaan Kurikulum 2013 26

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum 2013 27

7. Solusi dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Kurikulum 2013

28

Solusi dalam lingkup sekolah yang

telah dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013

29

Solusi dalam lingkup luar sekolah yang

telah dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013

30

Page 75: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

60

Tabel 24. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIa (Penilaian Otentik)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pemahaman guru mengenai

Penilaian Otentik

Pemahaman guru mengenai Penilaian

Otentik 1

Sumber pemahaman guru mengenai

Penilaian Otentik 2

Pendapat dan kesan guru tentang

Penilaian Otentik 3

Kelebihan Penilaian Otentik 4

Kekurangan Penilaian Otentik 5

Perbedaan Penilaian Otentik dengan

jenis penilaian sebelumnya 6

2. Persiapan pelaksanaan

Penilaian Otentik

Persiapan yang dilakukan guru

sebelum melakukan Penilaian Otentik 7

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan

saat melakukan Penilaian Otentik 8

3. Penerapan Penilaian Otentik

Proses pelaksanaan Penilaian Otentik 9

Jenis Penilaian Otentik yang sudah

dilakukan 10

Waktu dilakukannya Penilaian Otentik 11

Cakupan kompetensi dalam Penilaian

Otentik (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan)

12

Pemilihan jenis penilaian yang

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran

13

Pelaksanaan kegiatan perbaikan

(remedial) 14

Kerjasama antar guru kelas dalam

melakukan Penilaian Otentik 15

4. Kendala dalam pelaksanaan

Penilaian Otentik

Kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik 16

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik 17

5. Solusi dalam pelaksanaan

Penilaian Otentik

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik

18

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di dalam

kelas

19

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik dalam

lingkup antar kelas

20

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Penilaian

Otentik

21

Page 76: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

61

Tabel 25. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIb (Penilaian Otentik Kompetensi

Sikap)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pelaksanaan Penilaian Otentik

kompetensi sikap

Proses Penilaian Otentik dalam

kompetensi sikap 1

2. Teknik penilaian sikap Teknik penilaian yang dilakukan untuk

menilai kompetensi sikap 2

3. Instrumen penilaian sikap Instrumen yang pernah digunakan

untuk menilai kompetensi sikap 3

4. Bentuk penyajian data

penilaian

Bentuk penyajian data penilaian

kompetensi sikap 4

5. Kendala penilaian sikap

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

sikap

5

6. Solusi penilaian sikap

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

sikap

6

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan penilaian

kompetensi sikap

7

7. Penilaian Observasi

Penilaian observasi dilakukan/tidak di

dalam pembelajaran 8

Pelaksanaan penilaian observasi 9

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian observasi 10

8. Penilaian Diri

Penilaian diri dilakukan/tidak di dalam

pembelajaran 11

Pelaksanaan penilaian diri 12

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian diri 13

Respon siswa terhadap dilakukannya

penilaian diri 14

Manfaat dilakukannya penilaian diri

(bagi guru dan siswa) 15

9. Penilaian Teman Sebaya

Penilaian teman sebaya dilakukan/

tidak di dalam pembelajaran 16

Pelaksanaan penilaian teman sebaya 17

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan teman sebaya 18

Respon siswa terhadap dilakukannya

penilaian teman sebaya 19

Manfaat dilakukannya penilaian teman

sebaya (bagi guru dan siswa) 20

Page 77: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

62

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

10. Penilaian Jurnal (Catatan

Anekdot)

Penilaian jurnal dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 21

Pemahaman guru tentang jurnal

(catatan anekdot) 22

Pelaksanaan penilaian jurnal 23

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian jurnal 24

Manfaat dilakukannya penilaian jurnal 25

Page 78: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

63

Tabel 26. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IIc (Penilaian Otentik Kompetensi

Pengetahuan)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1.

Pelaksanaan Penilaian Otentik

dalam kompetensi

pengetahuan

Proses Penilaian Otentik dalam

kompetensi pengetahuan 1

2. Teknik penilaian pengetahuan Teknik penilaian yang dilakukan untuk

menilai kompetensi pengetahuan 2

3. Instrumen penilaian

pengetahuan

Instrumen yang pernah digunakan

untuk menilai kompetensi pengetahuan 3

4. Bentuk penyajian data

penilaian

Bentuk penyajian data penilaian

kompetensi pengetahuan 4

5. Kendala penilaian

pengetahuan

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

pengetahuan

5

6. Solusi penilaian pengetahuan

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

pengetahuan

6

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan penilaian

kompetensi pengetahuan

7

7. Penilaian Tes Tertulis

Penilaian tes tertulis dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 8

Pelaksanaan penilaian tes tertulis 9

Pembuatan soal tes tertulis 10

Jenis tes tertulis yang digunakan 11

Penggunaan jenis tes memilih jawaban

(pilihan ganda, benar salah) 12

Penggunaan jenis tes mensuplai

jawaban (jawaban singkat, uraian) 13

Manfaat digunakannya soal uraian

dalam tes tertulis 14

Respon siswa dalam menjawab soal

uraian 15

8. Penilaian Observasi Diskusi,

Tanya Jawab dan Percakapan

Penilaian observasi diskusi, tanya

jawab dan percakapan dilakukan/ tidak

di dalam pembelajaran

16

Pelaksanaan penilaian observasi

diskusi, tanya jawab dan percakapan 17

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian observasi diskusi,

tanya jawab dan percakapan

18

9. Penilaian Penugasan

Penilaian penugasan dilakukan/ tidak

di dalam pembelajaran 19

Pelaksanaan penilaian penugasan 20

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian penugasan 21

Page 79: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

64

Tabel 27. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru IId (Penilaian Otentik Kompetensi

Keterampilan)

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1.

Pelaksanaan Penilaian Otentik

dalam kompetensi

keterampilan

Proses Penilaian Otentik dalam

kompetensi pengetahuan 1

2. Teknik penilaian keterampilan Teknik penilaian yang dilakukan untuk

menilai kompetensi keterampilan 2

3. Instrumen penilaian

keterampilan

Instrumen yang pernah digunakan

untuk menilai kompetensi keterampilan 3

4. Bentuk penyajian data

penilaian

Bentuk penyajian data penilaian

kompetensi keterampilan 4

5. Kendala penilaian

keterampilan

Kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

keterampilan

5

6. Solusi penilaian keterampilan

Solusi yang telah dilakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

keterampilan

6

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan penilaian

kompetensi keterampilan

7

7. Penilaian Unjuk Kerja/

Kinerja/ Praktik

Penilaian unjuk kerja/ kinerja/ praktik

dilakukan/ tidak di dalam pembelajaran 8

Pelaksanaan penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik 9

Kegiatan belajar yang dinilai

menggunakan unjuk kerja/ kinerja/

praktik

10

Kelebihan dan kekurangan penilaian

unjuk kerja/ kinerja/ praktik 11

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik

12

8. Penilaian Projek

Penilaian projek dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 13

Pelaksanaan penilaian projek 14

Kegiatan belajar yang dinilai

menggunakan projek 15

Kelebihan dan kekurangan penilaian

projek 16

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian projek 17

Page 80: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

65

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

9. Penilaian Produk

Penilaian produk dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 18

Pelaksanaan penilaian produk 19

Kegiatan belajar yang dinilai

menggunakan produk 20

Kelebihan dan kekurangan penilaian

produk 21

Instrumen yang digunakan dalam

melakukan penilaian produk 22

10. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 23

Pemahaman guru mengenai penilaian

portofolio 24

Kelebihan dan kekurangan penilaian

portofolio 25

Pelaksanaan penilaian portofolio 26

Aspek penilaian portofolio 27

Materi yang dimasukkan dalam

penilaian portofolio 28

Instrumen yang digunakan dalam

penilaian portofolio 29

Rangkuman hasil penilaian portofolio 30

Respon siswa dengan digunakannya

penilaian portofolio 31

Keterlibatan siswa dalam proses

pembuatan dan penilaian portofolio 32

Keterlibatan orang tua siswa dalam

penilaian portofolio 33

11.

Penilaian Tertulis

(Menulis laporan, karangan,

dll)

Penilaian tertulis dilakukan/ tidak di

dalam pembelajaran 34

Pelaksanaan penilaian tertulis 35

Instrumen yang digunakan dalam

penilaian tertulis 36

Aspek penilaian tertulis 37

Keterampilan menulis siswa 38

Page 81: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

66

Tabel 28. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa

No Indikator Sub Indikator Butir

Pertanyaan

1. Pembelajaran di kelas IV

Kesan siswa terhadap pembelajaran 1

Kegiatan berkelompok dalam

pembelajaran 2

Pendapat siswa mengenai cara

mengajar guru 3

2. Proses pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Kegiatan yang dilakukan selama proses

pembelajaran 4

Kegiatan mengamati 5

Kegiatan menanya 6

Kegiatan mengumpulkan informasi/

mencoba 7

Kegiatan menalar/ mengasosiasi 8

Kegiatan mengkomunikasikan 9

Kesulitan dalam proses pembelajaran 10

3. Penilaian diri Pelaksanaan penilaian diri 11

Frekuensi penggunaan penilaian diri 12

4. Penilaian teman sebaya

Pelaksanaan penilaian teman sebaya 13

Frekuensi penggunaan penilaian teman

sebaya 14

5. Penilaian tes tertulis

Pelaksanaan penilaian tes tertulis 15

Frekuensi penggunaan penilaian tes

tertulis 16

6. Penilaian diskusi dan kerja

kelompok

Pelaksanaan penilaian diskusi dan

kerja kelompok 17

Frekuensi penggunaan penilaian

diskusi dan kerja kelompok 18

7. Penilaian penugasan

Pelaksanaan penilaian penugasan 19

Frekuensi penggunaan penilaian

penugasan 20

8. Penilaian unjuk kerja/ kinerja/

praktik

Pelaksanaan penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik 21

Frekuensi penggunaan penilaian unjuk

kerja/ kinerja/ praktik 22

9. Penilaian projek Pelaksanaan penilaian projek 23

Frekuensi penggunaan penilaian projek 24

10. Penilaian produk

Pelaksanaan penilaian produk 25

Frekuensi penggunaan penilaian

produk 26

11. Penilaian portofolio

Pelaksanaan penilaian portofolio 27

Frekuensi penggunaan penilaian

portofolio 28

12. Penilaian tertulis

Pelaksanaan penilaian tertulis 29

Frekuensi penggunaan penilaian

tertulis 30

Page 82: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

67

Tabel 29. Kisi-kisi Pedoman Observasi I (Penilaian Kompetensi Sikap)

No Jenis Penilaian Tahapan Penilaian Butir Pengamatan

1. Observasi

Persiapan observasi Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Pelaksanaan observasi Melakukan observasi terhadap

tampilan sikap siswa

Melakukan pencatatan terhadap

tampilan sikap siswa

Membandingkan tampilan sikap

siswa dengan rubrik penilaian

Umpan balik Memberikan umpan balik

berdasarkan hasil observasi

2. Penilaian Diri

Persiapan penilaian diri Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Membagikan format penilaian diri

kepada siswa

Pelaksanaan penilaian diri Meminta siswa untuk melakukan

penilaian diri

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

diri

3. Penilaian Teman

Sebaya

Persiapan penilaian teman

sebaya

Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Membagikan format penilaian

teman sebaya kepada siswa

Menyamakan persepsi tentang

setiap indikator yang akan dinilai

Menentukan penilai untuk setiap

siswa

Pelaksanaan penilaian teman

sebaya

Meminta siswa untuk melakukan

penilaian teman sebaya

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

teman sebaya

4. Jurnal/ Catatan

Anekdot

Persiapan penilaian jurnal Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Pelaksanaan penilaian jurnal Melakukan pencatatan tentang

sikap dan perilaku siswa

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

jurnal

Page 83: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

68

Tabel 30. Kisi-kisi Pedoman Observasi II (Penilaian Kompetensi Pengetahuan)

No Jenis Penilaian Tahapan Penilaian Butir Pengamatan

1. Tes Tertulis

Persiapan tes tertulis Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Membagikan lembar soal tes

tertulis kepada siswa

Menyampaikan instruksi

pengerjaan tes tertulis

Menyampaikan batas waktu

pengerjaan tes tertulis

Pelaksanaan tes tertulis Meminta siswa mengerjakan soal

tes tertulis

Meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil pengerjaan

tes tertulis

Mengoreksi hasil tes tertulis siswa

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil tes tertulis

2.

Observasi Diskusi,

Tanya Jawab dan

Percakapan

Persiapan observasi Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Pelaksanaan observasi Melakukan observasi terhadap

diskusi, tanya jawab dan

percakapan siswa

Melakukan pencatatan dari hasil

observasi terhadap diskusi, tanya

jawab dan percakapan siswa

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil observasi

3. Penugasan

Persiapan penugasan Mengkomunikasikan tugas yang

harus dikerjakan siswa

Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Menyampaikan indikator dan

rubrik penilaian untuk tampilan

tugas yang baik

Menyampaikan batas waktu

pengerjaan tugas

Menyampaikan peran setiap

anggota kelompok (untuk tugas

kelompok)

Pelaksanaan penugasan Meminta siswa untuk melakukan

tugas yang sudah diberikan

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan tugas tepat waktu

Menilai tugas berdasarkan kriteria

yang sudah ditetapkan

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

penugasan

Page 84: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

69

Tabel 31. Kisi-kisi Pedoman Observasi III (Penilaian Kompetensi Keterampilan)

No Jenis Penilaian Tahapan Penilaian Butir Pengamatan

1. Unjuk Kerja/

Kinerja/ Praktik

Persiapan unjuk kerja/ kinerja/

praktik

Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Menyampaikan tugas yang harus

dilakukan siswa

Memeriksa kesediaan alat dan

bahan yang digunakan untuk unjuk

kerja

Pelaksanaan unjuk kerja/

kinerja/ praktik

Meminta siswa melakukan unjuk

kerja/ kinerja/ praktik

Melakukan penilaian terhadap

unjuk kerja/ kinerja/ praktik yang

dilakukan siswa selama rentang

waktu yang ditentukan

Melakukan penilaian siswa secara

bergiliran

Membandingkan penampilan

siswa dengan rubrik penilaian

Mencatat hasil penilaian

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

unjuk kerja

2. Proyek

Persiapan proyek Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Menyampaikan tugas yang harus

dikerjakan siswa

Pelaksanaan proyek Melakukan penilaian selama

perencanaan, pelaksanaan dan

pelaporan proyek

Memonitor pengerjaan proyek

siswa

Memberikan pendapat dan saran

kepada siswa pada setiap tahapan

pengerjaan proyek

Mencatat hasil penilaian

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

proyek

3. Produk

Persiapan penilaian produk Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Menyampaikan tugas yang harus

dilakukan siswa

Pelaksanaan penilaian produk Meminta siswa membuat produk

yang ditentukan

Melakukan penilaian selama

perencanaan, pembuatan dan hasil

akhir produk

Memberikan pendapat dan saran

kepada siswa pada setiap tahapan

pengerjaan produk

Page 85: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

70

Mencatat hasil penilaian

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

produk

4. Portofolio

Persiapan portofolio Memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai kegunaan

portofolio

Menentukan sampel portofolio

yang akan dibuat

Menentukan tempat menyimpan

folder karya siswa

Mencantumkan tanggal pembuatan

setiap sampel

Menentukan kriteria penilaian

sampel portofolio

Menyampaikan cara penilaian

karya siswa

Pelaksanaan penilaian portofolio Melakukan penilaian terhadap

sampel portofolio

Memberikan kesempatan kepada

siswa yang nilainya belum

memuaskan untuk memperbaiki

Menjadwalkan pertemuan dengan

orangtua untuk membahas

portofolio

Memamerkan hasil karya terbaik

di dalam portofolio dengan cara

ditempel di kelas

Umpan balik Memberikan nilai portofolio

disertai umpan balik kepada siswa

5. Tertulis

Persiapan penilaian tertulis Menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai siswa

Menyampaikan tugas yang harus

ditulis siswa

Pelaksanaan penilaian tertulis Meminta siswa menulis tugas yang

sudah ditentukan

Melakukan penilaian terhadap

hasil tulisan siswa

Mencatat hasil penilaian

Umpan balik Memberikan umpan balik kepada

siswa berdasarkan hasil penilaian

tertulis

Page 86: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

71

Tabel 32. Kisi-kisi Analisis Silabus

No Bagian Silabus Rincian

1. Identitas Sekolah Nama satuan pendidikan

Kelas

2. Kompetensi Inti Kompetensi Inti

3. Kompetensi Dasar Kompetensi sikap

Kompetensi pengetahuan

Kompetensi keterampilan

4. Tema Tema

5. Materi Pokok Pembelajaran Materi Pokok Pembelajaran

6. Kegiatan Pembelajaran Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/

mencoba

Menalar/ mengasosiasi

Mengkomunikasikan

7. Penilaian Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

8. Alokasi Waktu Alokasi waktu

9. Sumber Belajar Sumber belajar

Page 87: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

72

Tabel 33. Kisi-kisi Analisis RPP

No Bagian RPP Rincian

1. Identitas Sekolah Nama satuan pendidikan

Mata pelajaran

Kelas/ Semester

Alokasi Waktu

2. Kompetensi Inti Kompetensi Inti

3. Kompetensi Dasar Kompetensi sikap

Kompetensi pengetahuan

Kompetensi keterampilan

4. Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator kompetensi sikap

Indikator kompetensi pengetahuan

Indikator kompetensi keterampilan

5. Materi Pokok Pembelajaran Materi Pokok Pembelajaran

6. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/ mencoba

- Menalar/ mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

Kegiatan Penutup

7. Penilaian Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

8. Media, Alat dan Bahan Media, alat dan bahan pembelajaran

9. Sumber Belajar Sumber belajar

Page 88: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tlacap yang berlokasi di Jalan Griya

Taman Asri/ Tlacap, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta. SDN Tlacap berdiri sejak tahun 2005 pada lahan seluas

5.565 . SDN Tlacap merupakan regrouping dari SD Pendowoharjo 3 dan SD

Pendowoharjo 4. SDN Tlacap memiliki 12 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang

kopsis, ruang komputer, UKS, ruang BP/BK, ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang ibadah, kamar mandi guru dan siswa, dan tempat parkir. Selain bangunan,

SDN Tlacap juga memiliki lapangan untuk tempat bermain dan olahraga yang

luas dan kebun.

Peserta didik yang belajar di SDN Tlacap pada tahun ajaran 2015/2016

sejumlah 286 anak yang terbagi menjadi 12 kelas. SDN Tlacap memiliki nilai

akreditasi A. SD Tlacap merupakan salah satu dari 13 Sekolah Dasar di

Kabupaten Sleman yang pertama kali menerapkan Kurikulum 2013.

B. Deskripsi Subjek dan Objek Penelitian

Kelas IV adalah kelas yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak awal

diberlakukannya yaitu tahun ajaran 2013/2014. Peneliti menjadikan siswa dan

guru kelas IVB sebagai subjek penelitian mengenai penilaian otentik. Peneliti

memilih satu kelas agar lebih fokus dalam melakukan pengamatan dan

pengumpulan data. Kelas IVB dipilih berdasarkan rekomendasi dari kepala

sekolah.

Page 89: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

74

Kelas IVB terdiri dari 17 peserta didik, dengan 9 peserta didik laki-laki

dan 8 peserta didik perempuan. Dalam proses pengambilan data, seluruh peserta

didik diwawancara secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta

didik yang dipilih peneliti secara acak. Kelas IVB memiliki seorang guru

perempuan sebagai wali kelas. Guru tersebut memberikan semua materi pelajaran

kecuali pendidikan agama, penjasorkes, dan ekstrakurikuler.

Objek penelitian ini adalah pelaksanaan penilaian otentik dalam penerapan

Kurikulum 2013 di kelas IVB. Penilaian otentik terdiri dari tiga jenis yaitu

penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian

otentik dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung.

C. Hasil Penelitian

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: pemahaman guru kelas

IVB SDN Tlacap mengenai penilaian otentik dalam Kurikulum 2013, pelaksanaan

penilaian otentik di kelas IVB SDN Tlacap, dan hambatan yang dialami oleh guru

kelas IVB dalam pelaksanaan penilaian otentik. Penelitian dilakukan pada bulan

November 2015. Pengumpulan data penelitian dengan cara wawancara dengan

Kepala Sekolah dan guru dan siswa kelas IVB, observasi proses pembelajaran di

kelas IVB, dan dokumentasi. Wawancara dengan kepala sekolah dilakukan pada

tanggal 24 dan 28 November 2015. Sedangkan wawancara guru kelas IVB

dilakukan pada tanggal 10 dan 17 November 2015. Wawancara kepala sekolah

dilakukan sebagai triangulasi sumber. Kegiatan observasi proses pembelajaran di

kelas IVB dilakukan mulai tanggal 13 sampai 26 November 2015.

Page 90: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

75

1. Pemahaman Guru Kelas IVB SDN Tlacap Mengenai Penilaian Otentik

dalam Kurikulum 2013

a. Pemahaman Guru Kelas IVB SDN Tlacap Mengenai Penilaian

Otentik

Dalam Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk mengembangkan

kreativitasnya. Hal ini bagus untuk pembelajaran maupun dalam

penerapan sehari-hari. Kurikulum 2013 mendorong siswa agar berani

dalam mengemukakan pendapat, bekerja kelompok, dan

mengkomunikasikan. Pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat bergantung

pada guru. Guru harus memotivasi siswa agar kreativitas siswa muncul

dengan sendirinya. Guru juga harus bisa menguasai IT, karena guru yang

kurang menguasai IT akan mengalami kesulitan dalam memotivasi siswa.

Akan tetapi, muatan materi di dalam Kurikulum 2013 dianggap kurang

mendalam sehingga guru harus memperdalam sendiri materi yang

diajarkan kepada siswa.

Kurikulum 2013 dianggap lebih lengkap daripada Kurikulum KTSP

karena terdiri dari empat Kompetensi Dasar. Sebagaimana dinyatakan

oleh guru kelas IVB sebagai narasumber dalam wawancara pada tanggal

10 November 2015.

“Kurikulum 2013 lebih komplit daripada KTSP karena ada empat

KD, sikap, sikap, keterampilan dan pengetahuan.yang ketiga aspek itu

dulu belum ada di KTSP. Jadi penilaiannya lebih terpadu. Tidak hanya

menilai pengetahuan siswa, tidak hanya kemampuan siswa secara

akademis, tetapi juga menilai sikap siswa, mahirnya siswa di

keterampilan, dan lain-lain.” (Wawancara Guru, 10 November 2015).

Page 91: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

76

Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013 adalah

kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Penilaian di dalam

Kurikulum 2013 lebih terpadu. Kurikulum 2013 tidak hanya menilai

kemampuan pengetahuan siswa tetapi juga sikap dan keterampilan siswa.

Pemahaman Kepala Sekolah dan guru SDN Tlacap mengenai

Kurikulum 2013 diperoleh dari diklat Kurikulum 2013 yang diberikan

oleh LPMP dan Dinas Propinsi. Selain diklat, pemahaman diperoleh

melalui pertemuan forum Kurikulum 2013 dan sharing antar guru di

dalam grup. Forum Kurikulum 2013 diadakan oleh tiga belas sekolah

dasar di Kabupaten Sleman yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013.

Sharing antar guru kelas dilakukan bersama Kepala Sekolah dan dengan

pengawas sekolah. Sharing dilakukan di dalam rapat guru. Para guru

saling bertukar informasi mengenai administrasi pembelajaran seperti

RPP dan media pembelajaran.

Kurikulum 2013 memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum

sebelumnya. Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan Saintifik dalam

kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bersifat

tematik yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Penilaian dalam

Kurikulum 2013 dilakukan dalam tiga ranah, yaitu afektif, psikomotor,

dan kognitif. Materi pembelajaran di dalam Kurikulum 2013 lebih

sederhana dibandingkan dengan Kurikulum KTSP, karena itu guru harus

mengembangkan materi dan soal sendiri.

Page 92: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

77

Kelebihan dari Kurikulum 2013 antara lain adalah di dalam

Kurikulum 2013 kreativitas siswa menjadi lebih berkembang. Guru lebih

banyak memotivasi siswa agar siswa menjadi kreatif. Penilaian dalam

Kurikulum 2013 tidak hanya dilakukan dalam aspek pengetahuan saja

tetapi juga dalam aspek sikap dan keterampilan. Penilaian disajikan

dalam bentuk deskriptif dan tidak bergantung pada KKM, sehingga

kemampuan setiap anak bisa terakomodasi.

Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa kekurangan. Guru yang

masih belum menguasai pelaksanaan Kurikulum 2013 dan masih pasif

dalam mengajar akan mengalami kesulitan dalam memotivasi siswa.

Guru yang belum menguasai IT juga akan mengalami kesulitan dalam

membuat materi, sedangkan guru yang menguasai IT dimudahkan

dengan adanya laptop dan LCD. Guru menganggap cakupan materi

Kurikulum 2013 kurang mendalam dan terlalu luas. Alokasi waktu untuk

kegiatan pembelajaran sering tidak sesuai dengan pelaksanaan di kelas.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 dianggap rumit dan memerlukan

banyak biaya, tenaga, dan pikiran. Anggaran sekolah untuk pembelian

ATK melonjak 3-4 kali dari sebelumnya. Anggaran ATK kebanyakan

digunakan untuk pembelian kertas dan fotokopi.

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan

Saintifik yang terdiri dari tahapan-tahapan 5M yaitu mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasi,

dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Page 93: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

78

membuat siswa menjadi lebih aktif karena siswa mengetahui alur/proses

mendapatkan pengetahuan yang baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan

guru dalam wawancara yang dilakukan pada 10 November 2015.

“Menurut saya anak lebih aktif kalau ada Pendekatan Saintifik

karena anak-anak tahu prosesnya kenapa, atau tahu alurnya untuk

mendapatkan pengetahuan yang baru. Anak jadi lebih aktif karena dia

juga tertantang. Tapi tidak memungkiri kalau ada juga sebagian anak

yang walaupun dengan Pendekatan Saintifik dia tetap saja pasif.”

(Wawancara Guru I, 10 November 2015).

Melalui Pendekatan Saintifik siswa menjadi tertantang dalam

belajar. Meski demikian, tetap ada beberapa siswa yang masih bersikap

pasif walaupun pembelajaran dilakukan dengan Pendekatan Saintifik.

Hal ini membuat guru menjadi lebih tertantang untuk melakukan

kegiatan pembelajaran yang dapat menarik minat seluruh siswa.

Kelebihan dari Pendekatan Saintifik antara lain adalah dapat melatih

siswa dalam mengemukakan pendapat dengan bertanya dan

mengkomunikasikan. Siswa akan terbiasa untuk bermusyawarah dalam

kerja kelompok dan melaporkan kegiatannya. Siswa dituntut untuk

mengetahui proses dalam mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan yang

didapat siswa melalui 5M akan lebih tertanam dan siswa tidak mudah

lupa.

Pendekatan Saintifik juga memiliki beberapa kekurangan. Siswa

yang kurang aktif masih menjadi kendala ketika pemberian tugas. Guru

juga menganggap cakupan materi dalam Kurikulum 2013 tidak seluas

seperti dalam Kurikulum KTSP. Alokasi waktu pembelajaran juga sering

tidak sesuai dengan pelaksanaan di kelas.

Page 94: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

79

Penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 dilakukan setiap hari untuk

mengukur pencapaian materi pembelajaran siswa. Hal ini sesuai dengan

pernyataan kepala sekolah dalam wawancara pada tanggal 24 November

2015.

“Penilaian otentik sangat bagus, karena dapat mengetahui

terukurnya daya serap siswa mengenai apa yang sudah disampaikan

oleh guru, dan sejauh mana anak menyerap materi yang diberikan oleh

guru.” (Wawancara Kepala Sekolah II, 24 November 2015).

Penilaian otentik di SD Negeri Tlacap sudah mencakup ketiga aspek

kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru menilai

proses pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Penilaian yang

dilakukan menjadi lebih lengkap, objektif, dan adil.

b. Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kelas IVB SDN Tlacap

Persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum pelaksaaan

Kurikulum 2013 adalah dengan mengikuti diklat. Sekolah mendapat

perintah dari dinas secara mendadak untuk mengikuti Diklat Kurikulum

2013. Setelah pelaksanaan diklat guru membaca dan mempelajari bahan

materi secara mandiri di rumah. Para guru juga saling melakukan

sharing (bertukar informasi). Diklat Kurikulum 2013 dilakukan saat

libur semester dan Kurikulum 2013 langsung dilakukan di kelas I dan

IV ketika semester baru dimulai.

Di dalam Diklat Kurikulum 2013 juga memberikan penjelasan

mengenai Penilaian Otentik. Pelaksanaan Penilaian Otentik

dihubungkan dengan ketiga kompetensi (sikap, pengetahuan, dan

keterampilan). Di dalam diklat diterangkan mengenai alat-alat tes yang

Page 95: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

80

sesuai untuk digunakan menilai masing-masing kompetensi. Sebagai

contoh, dalam menilai kompetensi sikap menggunakan metode

observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal.

Sebelum Kurikulum 2013 diterapkan, pihak sekolah melakukan

sosialisasi terlebih dahulu dengan wali murid kelas I dan IV. Sosialisasi

dengan wali murid cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Dinas Pendidikan memberikan berbagai bantuan untuk mendukung

pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Tlacap. Salah satunya adalah

buku paket Kurikulum 2013 dan alat peraga. Saat SDN Tlacap

melakukan Kurikulum 2013 untuk pertama kali, buku paket yang

diperlukan sudah lengkap dan siap untuk digunakan oleh siswa.

Bantuan dari Dinas Pendidikan juga berupa pengawasan/

pendampingan. Pengawas dari Dinas Pendidikan pusat melakukan

monitoring. Dinas Pendidikan Propinsi DI Yogyakarta melakukan

pengawasan berupa supervisi dan kegiatan on-in. Supervisi dilakukan

dengan cara observasi dan sharing tiap kelas. Kegiatan on adalah

kegiatan dimana pengawas melihat guru mengajar. Kegiatan in

merupakan pembahasan di dalam forum setelah observasi dilakukan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman melakukan perndampingan yang

dilakukan secara berkala setahun sekali. SDN Tlacap juga mendapatkan

bimbingan audit mutu dari LPMP.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDN Tlacap untuk

mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain adalah laptop,

Page 96: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

81

LCD, printer, persediaan kertas dan spidol, dan fasilitas Wi-Fi. Sekolah

memiliki beberapa laptop inventaris, dan hanya beberapa guru yang

menggunakan laptop tersebut sedangkan sebagian besar guru memiliki

laptop sendiri. LCD terpasang di kelas untuk memudahkan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Sekolah menyediakan 2-3 buah

printer untuk digunakan guru. Penggunaan printer sangat boros dan

cepat rusak karena digunakan setiap hari. Adanya printer sangat

dibutuhkan terutama ketika pembuatan rapor. Fasilitas Wi-Fi

memudahkan guru untuk mencari materi saat mengajar, antara lain

materi sains dan arti kata-kata sukar.

c. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kelas IVB SDN Tlacap

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kelas IVB teramati saat peneliti

melakukan kegiatan observasi pada tanggal 13 sampai 26 November

2015. Pembelajaran dilakukan dengan tema 5 (Pahlawanku). Selama

observasi, pembelajaran mencakup subtema 1 (Perjuangan Para

Pahlawan), subtema 2 (Pahlawanku Kebanggaanku), dan subtema 3

(Sikap Kepahlawanan). Observasi dilakukan selama 8 kali kegiatan

pembelajaran.

Guru menggunakan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran

sehari-hari. Kegiatan 5M dalam Pendekatan Saintifik sudah dilakukan

di kelas IVB. Guru mempersiapkan RPP terlebih dahuliu sebelum

mengajar. Apabila pada pertemuan berikutnya akan dilakukan

percobaan, maka guru akan mengumumkannya terlebih dahulu kepada

Page 97: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

82

siswa. Jika alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan cukup banyak,

guru meminta siswa untuk membawa sendiri. Alat dan bahan percobaan

sebisa mungkin tidak memberatkan siswa dan harganya terjangkau.

Beberapa alat dan bahan percobaan bisa diperoleh dari koperasi

sekolah. Terkadang guru juga menyediakan sendiri alat dan bahan yang

diperlukan.

1) Kegiatan Mengamati

Kegiatan mengamati sudah sering dilakukan di kelas. Kegiatan

mengamati juga dilakukan dengan cara membandingkan. Contoh

kegiatan mengamati yang sudah dilakukan siswa kelas IVB adalah

mengamati bagian-bagian bunga, mengamati seledri dalam air

berwarna, dan mengamati tulisan menggunakan kaca pembesar buatan

sendiri.

2) Kegiatan Menanya

Kegiatan menanya banyak dilakukan saat tanya jawab. Siswa dapat

memunculkan pertanyaan yang tidak terduga sehingga guru harus siap

dalam menjawab pertanyaan siswa. Sebagian besar siswa kelas IVB

sudah aktif dalam bertanya tetapi masih ada beberapa siswa yang masih

bersikap pasif. Siswa paling banyak mengajukan pertanyaan ketika

pelajaran Matematika dan IPA.

3) Kegiatan Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

Kegiatan mengumpulkan informasi/ mencoba di kelas IVB

dilakukan dengan wawancara dan percobaan. Karya yang pernah dibuat

Page 98: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

83

oleh siswa dalam kegiatan mencoba antara lain adalah bunga dari kertas

koran, gelang dari kertas lipat, gelas dari botol plastik, map buku dari

kertas HVS, kincir air, kincir angin, dan kaca pembesar.

4) Kegiatan Menalar/ Mengasosiasi

Belum semua siswa kelas IVB bisa melakukan penalaran/ asosiasi.

Guru masih harus membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

5) Kegiatan Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan di kelas IVB dilakukan antara lain

dengan cara membaca hasil pekerjaan di depan kelas atau menempelkan

hasil pekerjaan di papan untuk dibandingkan. Kegiatan

mengkomunikasikan masih dilakukan di dalam kalangan kelas. Guru

masih belum melakukan penilaian proyek dalam bentuk pameran.

Kegiatan mengkomunikasikan yang pernah dilakukan oleh siswa antara

lain adalah membaca puisi, dan menceritakan pengalaman dalam materi

Bahasa Indonesia; menyanyi dalam materi kesenian.

Kepala Sekolah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan

Kurikulum 2013 di SDN Tlacap. Pemantauan dilakukan dengan cara

berkeliling di sekolah. Akan tetapi Kepala Sekolah tidak selalu masuk

ke dalam kelas saat melakukan pemantauan.

SDN Tlacap melakukan kerjasama dengan sekolah lain dalam

bentuk pendampingan dalam lingkup gugus. Satu gugus terdiri dari 6

sekolah. Pendampingan di dalam gugus ini dapat digunakan untuk

Page 99: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

84

menyampaikan kesulitan yang dialami saat mengajar agar dapat

dipecahkan bersama.

Para guru di SDN Tlacap juga melakukan kerjasama. Kerjasama

yang dilakukan antara lain adalah adanya komunikasi antara guru kelas

A dan kelas B dalam tingkat kelas yang sama. Hal ini sangat membantu

dalam mengatasi ketika ada anak yang kurang disiplin atau

pembelajarannya lambat. Antara kelas A dan kelas B juga sering

melakukan pertukaran guru atau pertukaran siswa. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar kedua kelas dapat berjalan secara seiring. Para guru

juga melakukan sharing/ bertukar informasi di dalam forum. Guru

sering bekerja sama dalam pembuatan administrasi seperti silabus dan

RPP, juga dalam mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran. Guru

juga sering melakukan pertukaran dalam penggunaan ruang kelas. Hal

ini dilakukan ketika suatu kelas membutuhkan fasilitas LCD sedangkan

di ruang kelasnya belum terpasang fasilitas tersebut.

SDN Tlacap melakukan evaluasi/ refleksi secara rutin mengenai

penerapan Kurikulum 2013. Evaluasi dilakukan setiap tahun ketika

supervisi PKG. Evaluasi lisan juga dilakukan ketika rapat guru.

Pengawas kecamatan ditugaskan di sekolah untuk mengawasi secara

periodik sehingga guru bisa berkonsultasi dan mendapatkan umpan

balik mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013.

Tindak lanjut dari evaluasi/refleksi yang dilakukan terhadap

pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain adalah dengan diadakannya

Page 100: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

85

pertemuan teknis setelah pengawas selesai mengobservasi kelas. Guru

yang dianggap masih belum menguasai cara pelaksanaan Kurikulum

2013 akan diikutkan di dalam workshop.

2. Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap

Peneliti memperoleh data mengenai pelaksanaan Penilaian Otentik

melalui kegiatan wawancara kepala sekolah dan guru, juga kegiatan

observasi di kelas IVB.

Menurut Kepala Sekolah, 80% guru sudah menguasai pelaksanaan

Penilaian Otentik. Penilaian Otentik di SDN Tlacap sudah mencakup

ketiga aspek kompetensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru

kelas IVB melakukan Penilaian Otentik hampir setiap hari. Guru

berpedoman pada Buku Guru dalam memilih jenis penilaian yang akan

digunakan. Jenis Penilaian Otentik yang sudah dilakukan di kelas IVB

antara lain adalah penilaian observasi dan catatan anekdot untuk

kompetensi sikap, penilaian tes tertulis dan penugasan untuk kompetensi

pengetahuan, dan penilaian unjuk kerja, penilaian produk dan portofolio

untuk kompetensi keterampilan.

Guru menyatakan bahwa pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas IVB

masih belum sempurna. Penilaian dalam sehari tidak semua dilakukan oleh

guru dikarenakan keterbatasan waktu. Sebelum melakukan Penilaian

Otentik, guru mempersiapkan rubrik penilaian dengan melihat pada Buku

Guru. Guru juga mempersiapkan soal-soal yang akan diberikan kepada

siswa. Guru masih menggunakan lembar penilaian untuk melakukan

Page 101: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

86

penilaian secara manual/ tertulis. Guru baru akan merekap hasil nilai

menggunakan komputer ketika akan pembagian rapor. Guru jarang

melakukan kegiatan remedial saat penilaian harian dikarenakan waktu

yang terbatas dan lebih banyak digunakan untuk mengejar materi.

Kegiatan remedial hanya dilakukan saat UTS dan Ujian Akhir jika

memang diperlukan. Kerjasama antar guru kelas dalam hal Penilaian

Otentik dilakukan dalam pembuatan soal-soal harian.

a. Penilaian Otentik Kompetensi Sikap di Kelas IVB SDN Tlacap

Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, teknik penilaian

sikap yang dapat dilakukan antara lain adalah penilaian observasi,

penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal (catatan

anekdot). Penilaian Sikap di Kelas IVB dilakukan beberapa kali dalam

seminggu. Guru tidak melakukan penilaian setiap hari karena dirasa

rumit. Dalam melakukan penilaian sikap guru lebih banyak

menggunakan teknik penilaian observasi. Guru menggunakan

instrumen penilaian sikap dengan berpedoman pada Buku Guru.

Berdasarkan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 5

(Pahlawanku) untuk SD/MI kelas IV (Buku Guru) halaman 151,

terdapat dua contoh penilaian sikap yang dapat dilakukan. Penilaian

sikap dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi ataupun dalam bentuk

daftar ceklis. Penilaian sikap dengan daftar ceklis terbagi dalam 4

kualitas yaitu belum terlihat, mulai terlihat, mulai berkembang dan

sudah terlihat/membudaya.

Page 102: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

87

Guru lebih banyak menggunakan metode daftar ceklis dalam

melakukan penilaian sikap harian.

1) Penilaian Observasi

Guru melakukan penilaian observasi secara mingguan. Guru

melakukan rekap penilaian observasi sikap selama seminggu. Penilaian

observasi sikap dilakukan guru setelah kegiatan pembelajaran.

Instrumen penilaian observasi sikap berpedoman pada Buku Guru.

Dalam melakukan penilaian, guru juga mempertimbangkan modus nilai

yang sudah sering muncul pada masing-masing anak. Jika sikap anak

dilihat sudah baik secara berkelanjutan, maka dianggap sudah

membudaya dan diberi nilai 4.

Guru mencantumkan kegiatan observasi sikap di dalam RPP. Di

dalam RPP 01, 02, 03, 04, 05, 06, dan 07 tercantum bahwa guru

melakukan kegiatan observasi dengan menggunakan daftar ceklis. Guru

melakukan penilaian sikap cinta tanah air, kerjasama, teliti, rasa ingin

tahu, kepahlawanan, dan pantang menyerah.

Tabel 34. Pelaksanaan Penilaian Sikap di Kelas IVB

Waktu Pelaksanaan Jenis Penilaian Aspek yang Dinilai

RPP 01

(13 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Cinta tanah air, kerjasama, teliti

RPP 02

(16 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Cinta tanah air, kerjasama, teliti

RPP 03

(20 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Cinta tanah air dan kerjasama

RPP 04

(21 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Cinta tanah air dan kerjasama

RPP 05

(23 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Teliti, rasa ingin tahu dan

kepahlawanan

RPP 06

(26 November 2015)

Observasi menggunakan daftar

ceklis

Teliti, rasa ingin tahu dan

kepahlawanan

Page 103: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

88

2) Penilaian Diri dan Penilaian Teman Sebaya

Guru kelas IVB menyatakan belum pernah melakukan penilaian

diri maupun penilaian teman sebaya. Ketika diwawancara, semua siswa

juga menyatakan belum pernah diminta untuk melakukan penilaian diri

dan penilaian teman sebaya.

3) Penilaian Jurnal/ Catatan Anekdot

Guru menyatakan penilaian jurnal/ catatan anekdot hanya

dilakukan ketika ada kejadian yang sifatnya insidental. Catatan anekdot

berisi deskripsi peristiwa yang terjadi, seperti jika ada siswa yang

berkelahi atau datang terlambat. Guru tidak menggunakan instrumen

catatan anekdot yang baku karena hanya berisi tulisan guru sendiri.

Manfaat dari catatan anekdot adalah sebagai dokumentasi dari kejadian-

kejadian sebelumnya, juga sebagai masukan bagi guru sebelum

melakukan tindakan/ bimbingan pada siswa. Selama dilakukan

penelitian, guru tidak membuat catatan anekdot apapun.

b. Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan di Kelas IVB SDN

Tlacap

Penilaian pengetahuan di kelas IVB dilakukan setiap hari. Guru

menggunakan teknik penilaian pengetahuan berupa tes tertulis,

observasi diskusi dan penugasan. Teknik penilaian ini sesuai dengan

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014. Guru tidak menggunakan

instrumen karena penilaian pengetahuan dilakukan dengan skor angka.

Page 104: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

89

1) Penilaian Tes Tertulis

Guru melakukan penilaian tes tertulis setiap hari dengan

menyesuaikan pembelajaran. Soal penilaian harian diambil dari buku

paket. Untuk soal matematika guru sering mengembangkan sendiri.

Guru juga sering menggunakan LKS dari penerbit Yudhistira dalam

pemberian soal. Dalam tes harian guru menggunakan soal isian singkat

dan uraian. Soal uraian bermanfaat untuk menggali informasi dari siswa

dan mengukur kedalaman pemahaman siswa karena pertanyaannya

yang bersifat terbuka. Di kelas IVB masih ada kurang lebih 5 anak yang

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal uraian dan belum bisa

menjelaskan dengan lengkap (jawaban melenceng dari yang

diharapkan).

Tabel 35. Pelaksanaan Tes Tertulis di Kelas IVB

Waktu Pelaksanaan Materi Keterangan

13 November 2015

(RPP 01)

Pertambahan dan

pengurangan pecahan

desimal

Guru menjelaskan cara mengerjakan cara

mengerjakan soal dan menyampaikan waktu

pengerjaan soal. Guru tidak langsung

mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Guru

juga tidak memberikan umpan balik kepada

siswa.

20 November 2015

(RPP 03)

Mengubah pecahan biasa

menjadi persen

Tes dilakukan dalam bentuk kuis “Poin-

poinan”.

Siswa mengoreksi sendiri hasil

pekerjaannya sehingga dibutuhkan

kejujuran siswa. Siswa langsung

mengetahui hasil nilainya. Siswa juga

langsung dapat mengetahui jawaban dan

cara mengerjakan soal dengan benar. Guru

mencatat hasil nilai siswa. Guru juga

memberikan umpan balik kepada siswa

berupa pujian dan penguatan.

Page 105: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

90

Waktu Pelaksanaan Materi Keterangan

23 November 2015 Mengubah pecahan biasa

menjadi pecahan desimal

dan persen

Guru menjelaskan cara mengerjakan soal

dan batas waktu pengerjaan. Guru mencatat

hasil nilai siswa tetapi tidak memberikan

umpan balik dari hasil penilaian.

24 November 2015 Pembulatan bilangan

desimal

Tes dilakukan dalam bentuk kuis “Poin-

poinan”.

Pada akhir kuis guru mencatat hasil nilai

siswa dan memberikan umpan balik

berdasarkan hasil kuis.

26 November 2015

(RPP 07)

Penjumlahan dan

pengurangan bilangan

bulat

Tes dilakukan dalam bentuk kuis “Poin-

poinan.”

Guru menuliskan soal satu persatu di papan

tulis. Setelah kuis berakhir guru mencatat

hasil nilai siswa dan memberikan umpan

balik. Guru memberikan perhatian khusus

kepada salah satu siswa yang hasil kuisnya

mendapatkan nilai 0.

26 November 2015

(RPP 07)

Penjumlahan dan

pengurangan bilangan

bulat dengan angka

puluhan

Guru menjelaskan cara pengerjaan tes. Guru

juga memberikan bimbingan bagi siswa

yang tidak bisa mengerjakan soal. Guru

mengoreksi hasil pekerjaan siswa satu

persatu. Sisa diberi kesempatan untuk

membetulkan hasil pekerjaannya di rumah

sebagai PR.

Tes Lisan

23 November 2015

Perubahan satuan panjang Tes lisan ini sifatnya insidental karena pada

awalnya direncanakan sebagai tes tertulis.

Guru menuliskan soal di papan tulis satu-

persatu dan siswa menjawab dengan

mengacungkan tangan. Guru menuliskan

jumlah poin yang didapat siswa di papan

tulis. Guru memberikan umpan balik dan

penguatan di sela-sela pelaksanaan kuis.

Guru juga mencatat hasil nilai siswa.

Dari tujuh tes yang dilakukan selama dilakukan penelitian,

semuanya merupakan soal matematika. Tiga pelaksanaan tes tidak

sesuai dengan RPP. Pelaksanaan tes tertulis berupa kuis “Poin-poinan”

sering dilakukan oleh guru karena siswa menyukai metode kuis

tersebut. Guru sudah sering memberikan umpan balik secara lisan.

Page 106: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

91

Sekolah mengadakan Ulangan Harian Bersama setiap akhir sub

tema. SDN Tlacap menggunakan jasa penerbit dalam pembuatan soal

Ulangan Harian Bersama. Hal ini memudahkan guru karena tidak harus

membuat soal sendiri. Soal Ulangan Harian Bersama terdiri dari

jawaban singkat dan uraian. Ulangan Harian Bersama dilakukan dalam

satu hari (satu penggalan pagi, dari masuk hingga istirahat pertama).

Akan tetapi, soal Ulangan Harian Bersama dari penerbit sering datang

terlambat. Untuk saat ini kelas IVB sudah menyelesaikan tema 4 tetapi

soal Ulangan Harian Bersama untuk tema 4 belum datang.guru

memutuskan akan melakukan Ulangan Harian Bersama menjelang

Ujian Akhir Semester.

Untuk pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir,

sekolah mengirimkan dua guru sebagai tim pembuat soal. Tim pembuat

soal terdiri dari guru-guru SD se-Kabupaten Sleman yang menggunakan

Kurikulum 2013.

2) Penilaian Observasi Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Guru menyatakan terkadang melakukan penilaian observasi

diskusi, tanya jawab dan percakapan ketika siswa melakukan kegiatan

diskusi. Guru menilai keaktifan, penggunaan bahasa dalam

menyampaikan pendapat, dan isi. Guru membuat catatan ketika siswa

melakukan diskusi, dan akan direkap pada akhir pembelajaran. Guru

menggunakan instrumen penilaian yang ada di Buku Guru. Penilaian

Page 107: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

92

observasi diskusi, tanya jawab dan percakapan tidak ditemukan selagi

dilakukannya penelitian.

3) Penilaian Penugasan

Penilaian penugasan dilakukan kurang lebih tiga kali dalam

seminggu. Dalam memberikan penugasan guru sering menggunakan

LKS Yudistira. Tetapi tidak semua siswa memiliki LKS karena LKS

tidak wajib untuk dibeli. Penugasan dinilai dengan menggunakan skor

angka.

Tabel 36. Pelaksanaan Penilaian Penugasan di Kelas IVB

Waktu Pelaksanaan Tugas Keterangan

21 November 2015 Membuat peta tematik

Indonesia berisi nama-

nama pahlawan Nasional

Guru menjelaskan kepada

siswa mengenai tugas yang

harus dikerjakan dan

membagikan kertas HVS

untuk mengerjakan. Akan

tetapi di tengah pengerjaan

guru meninggalkan

sekolah untuk keperluan

lain sehingga pelaksanaan

penilaian menjadi kurang

maksimal.

23 November 2015 Mengerjakan soal dengan

materi perubahan satuan

panjang

Tugas ini dikerjakan di

rumah. Soal diambil dari

LKS Yudhistira, tetapi

guru juga menuliskan

soalnya di papan tulis

untuk dicatat oleh siswa

yang tidak memiliki LKS.

24 November 2015 Pengoreksian tugas

tanggal 23 November

2015 (perubahan satuan

panjang)

Guru menuliskan jawaban

di papan tulis dan siswa

mengoreksi hasil

pekerjaannya masing-

masing. Guru mencatat

nilai siswa dan

memberikan umpan balik

secara lisan.

Page 108: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

93

Waktu Pelaksanaan Tugas Keterangan

24 November 2015 Mengerjakan soal dengan

materi luas bangun datar

dengan perubahan satuan

panjang

Siswa secara berpasangan

diminta mengerjakan 4

dari 5 soal yang

disediakan. Hasil

pekerjaan langsung

dikoreksi dan dicatat

nilainya. Guru

memberikan umpan balik

kepada siswa.

Dari tiga penugasan yang diberikan, dua diantaranya adalah tugas

matematika. Semua tugas tidak tercantum di dalam RPP. Guru sudah

sering memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa.

Dalam penilaian pengetahuan yang ditemukan selama dilakukan

penelitian, sebagian besar merupakan soal matematika. Hanya satu

tugas yang merupakan materi IPS (pembuatan peta tematik). Guru lebih

mengutamakan pemberian materi matematika dibandingkan muatan

materi yang lain. Guru menyatakan hal ini dilakukan untuk mengejar

materi sebelum pelaksanaan Ulangan Akhir Semester.

c. Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan di Kelas IVB SDN

Tlacap

Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan rubrik

yang ada di Buku Guru. Guru tidak selalu menilai keterampilan siswa

secara individu. Untuk keterampilan yang rumit guru melakukan

penilaian secara kelompok. Teknik penilaian keterampilan yang sudah

digunakan adalah penilaian unjuk kerja, penilaian produk, portofolio

dan penilaian menulis. Dalam data rekap penilaian keterampilan, guru

Page 109: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

94

menyatakan penilaian dalam bentuk angka, sedangkan di dalam rapor

dinyatakan dalam bentuk deskripsi.

1) Penilaian Unjuk Kerja/ Kinerja/ Praktik

Guru melakukan penilaian unjuk kerja setiap minggu. Penilaian

unjuk kerja dilakukan antara lain dalam muatan pelajaran IPA (kegiatan

percobaan), Bahasa Indonesia (menceritakan) dan SBdP (menyanyi).

Penilaian unjuk kerja dalam muatan PJOK dilakukan oleh guru

penjasorkes. Unjuk kerja dinilai menggunakan rubrik yang ada di Buku

Guru.

Kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah guru dapat menilai

siswa satu persatu dengan teliti. Guru juga dapat sekaligus menilai

sikap anak, sebagai contoh menilai keberanian anak saat maju di depan

kelas. Melalui unjuk kerja guru juga dapat menilai keterampilan

berbicara anak. Hasil penilaian unjuk kerja lebih lengkap jika

dibandingkan dengan penilaian tertulis.

Tabel 37. Pelaksanaan Penilaian Unjuk Kerja di Kelas IVB

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

16 November 2015

(RPP 02)

Percobaan “Berkomunikasi

Menggunakan Cahaya dan

Cermin”

Guru memfasilitasi siswa mulai dari

menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan

bahan, pelaksanaan percobaan dan

penulisan laporan percobaan. Hasil

laporan dikumpulkan sehingga siswa

tidak langsung mendapat umpan

balik dari hasil pekerjaannya.

Kegiatan unjuk kerja ini dinilai

menggunakan rubrik di Buku Guru

halaman 36.

Page 110: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

95

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Keterangan

21 November 2015

(RPP 04)

Percobaan “Membuat Lup” Guru memfasilitasi siswa dengan

cara menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan

bahan, pelaksanaan percobaan dan

penulisan laporan percobaan. Setelah

laporan dikumpulkan, guru

melakukan penilaian dan

memberikan umpan balik mengenai

hasil percobaan dan penguatan

materi. Kegiatan unjuk kerja ini

dinilai menggunakan rubrik di Buku

Guru halaman 51.

Dari dua kegiatan unjuk kerja yang teramati selama masa

penelitian, semuanya merupakan kegiatan percobaan IPA. Semua

kegiatan unjuk kerja tercantum di dalam RPP. Guru membantu dan

memfasilitasi siswa dalam semua langkah kegiatan percobaan. Kedua

kegiatan unjuk kerja dinilai menggunakan rubrik yang berpedoman

pada Buku Guru. Guru hanya memberikan umpan balik pada salah satu

kegiatan unjuk kerja.

2) Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya dilakukan dua sampai tiga kali dalam

satu tema. Penilaian produk disesuaikan dengan materi yang diajarkan.

Guru sering meminta siswa untuk membuat produk di rumah. Guru

biasanya hanya menilai hasil produk dan tidak menilai proses

pembuatan produk karena siswa mengerjakan di rumah. Pameran hasil

karya siswa belum pernah dilakukan di kelas IVB dikarenakan waktu

yang terbatas. Produk yang pernah dibuat oleh siswa antara lain adalah

kincir angin, kincir air, gelang dari kertas, bunga dari kertas koran,

Page 111: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

96

anyaman, celengan dari kardus atau botol bekas, gelas dari botol

plastik, dan tempat pensil.

Pembuatan karya/ produk dapat merangsang siswa untuk kreatif

karena siswa dibebaskan untuk menggali kreativitasnya. Meski

demikian, pembuatan karya membutuhkan waktu yang lama sehingga

terkadang siswa tidak tepat waktu dalam mengumpulkan hasil

karyanya. Ketika karya dibuat secara berkelompok, guru tidak bisa

mengetahui jika ada siswa yang tidak ikut mengerjakan.

Tabel 38. Pelaksanaan Penilaian Produk di Kelas IVB

Waktu

Pelaksanaan Produk yang Dibuat Keterangan

19 November

2015

Bunga dari kertas

koran

Guru membimbing siswa dari tahap persiapan

(memeriksa alat dan bahan, memberikan contoh

cara pembuatan) dan pelaksanaan pembuatan

karya (memeriksa dan memberikan saran pada

siswa). Hasil karya siswa dikumpulkan di meja

dan tidak langsung dinilai oleh guru. Siswa

tidak langsung mendapat umpan balik dari hasil

pekerjaannya.

23 November

2015

(RPP 05)

Poster Rempah-

Rempah yang berisi

gambar, ciri-ciri

dan manfaat dari

satu jenis rempah-

rempah.

Poster dibuat menggunakan lembaran kertas

lipat yang dibagikan oleh guru. Siswa memilih

jenis rempah-rempah yang akan dibuat poster

dari buku bacaan bertema rempah-rempah yang

dibagikan oleh guru. Guru menjelaskan tugas

yang harus dilakukan dan batas waktu

pengerjaan. Guru membimbing siswa dalam

proses pembuatan poster. Hasil poster

ditempelkan di papan belakang kelas. Guru

tidak langsung menilai hasil pekerjaan siswa

dan tidak langsung memberikan umpan balik.

26 November

2015

(RPP 06)

Kartu Ucapan

Terima Kasih pada

Pahlawan

Kartu ucapan dibuat pada kertas HVS

berwarna. Guru memberikan bimbingan kepada

siswa dalam mengerjakan. Hasil karya yang

sudah jadi ditempelkan di papan belakang

kelas. Guru belum melakukan penilaian dan

belum memberikan umpan balik terhadap hasil

pekerjaan siswa. Hasil karya dinilai dengan

daftar periksa sesuai di Buku Guru halaman 98.

Page 112: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

97

Dari tiga produk yang dibuat, salah satunya tidak tercantum di

dalam RPP. Guru tidak memberikan umpan balik kepada siswa

mengenai hasil pekerjaannya. Akan tetapi, semua karya dipamerkan di

dalam kelas, bunga kertas yang dibuat siswa dikumpulkan dan dipajang

pada satu meja khusus di depan kelas, sedangkan hasil poster dan kartu

ucapan terima kasih ditempelkan di bagian belakang kelas. Dengan

demikian siswa dapat dengan mudah melihat hasil pekerjaannya dan

hasil pekerjaan teman-temannya, dan memotivasi siswa agar dapat

membuat karya yang lebih baik lagi.

3) Penilaian Portofolio dan Keterampilan Menulis

Portofolio di kelas IVB berbentuk buku yang dibuat dari kertas

HVS berwarna yang dilipat dan dijepit. Satu buku portofolio digunakan

untuk satu tema. Menurut guru, penilaian portofolio dilakukan kurang

lebih dua kali dalam seminggu.

Portofolio lebih terfokus pada penilaian proses. Dalam portofolio,

guru seharusnya mengomentari hasil pekerjaan siswa di bagian bawah

lembar kerja, memberikan catatan mengenai apa kekurangan dan

kelebihan dari hasil pekerjaan anak dengan harapan siswa dapat

memperbaiki pada penilaian selanjutnya. Penilaian portofolio bersifat

berkelanjutan. Penilaian portofolio yang sudah dilakukan di kelas IVB

antara lain adalah menceritakan isi buku, membuat poster, dan

membuat puisi.

Page 113: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

98

Melalui penilaian portofolio hasil karya siswa bisa terdokumentasi

dengan baik sehingga dapat diketahui perkembangannya. Siswa dapat

mengetahui kekurangannya sehingga bisa memperbaiki di tugas

selanjutnya. Akan tetapi, penilaian portofolio membuat tugas guru

dalam menilai pekerjaan siswa menjadi semakin banyak karena guru

harus mengomentari hasil pekerjaan siswa satu demi satu.

Melalui portofolio guru juga menilai keterampilan menulis siswa.

Hasil portofolio yang sudah dibuat untuk siswa terkait dengan

keterampilan menulis antara lain adalah menceritakan kembali,

membuat cerita pengalaman, dan menuliskan daur hidup hewan. Guru

menyatakan kurang-lebih 30% siswa di kelas IVB masih memiliki

keterampilan menulis yang kurang, sedangkan siswa lainnya sudah bisa

bekerja sendiri.

Guru menggunakan instrumen dari Buku Guru dalam melakukan

penilaian portofolio. Siswa belum terlalu paham tentang penilaian

portofolio. Guru sudah menyampaikan kepada siswa mengenai buku

portofolio tetapi siswa belum terlalu memahaminya. Ketika peneliti

mewawancara siswa kelas IVB, semua siswa menyatakan bahwa

mereka belum pernah mendengar mengenai penilaian portofolio. Guru

juga belum pernah menawarkan kepada siswa untuk terlibat di dalam

proses pembuatan dan penilaian portofolio. Pihak orang tua juga belum

dilibatkan di dalam pelaksanaan penilaian portofolio. Guru sudah

memberikan laporan hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir

Page 114: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

99

kepada orangtua, akan tetapi guru belum melaporkan aspek penilaian

yang lain kepada orangtua. Selama penelitian berlangsung, guru belum

melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan portofolio anak.

Tabel 39. Pelaksanaan Penilaian Portofolio di Kelas IVB

Waktu Pelaksanaan Materi Keterangan

26 November 2015

(RPP 06)

Cermin Datar, Cermin

Cekung dan Cermin

Cembung

Siswa melakukan pengamatan

dengan cermin datar dan sendok

sebagai cermin cekung dan cermin

cembung. Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan mengenai

hasil pengamatan, jawaban dituliskan

pada buku portofolio. Sebelum

kegiatan percobaan dimulai, guru

tidak menjelaskan terlebih dahulu

mengenai portofolio. Buku

portofolio siswa kembali

dikumpulkan setelah siswa selesai

mengerjakan. Guru tidak langsung

menilai hasil pekerjaan siswa. Guru

juga belum memberikan umpan

balik.

Dalam penilaian keterampilan yang ditemukan selama dilakukan

penelitian, penilaian bervariasi dengan berbagai cakupan mata

pelajaran. Penilaian unjuk kerja lebih banyak berfokus pada muatan

materi IPA, dan penilaian produk banyak terfokus pada muatan materi

SBdP. Di dalam portofolio guru banyak melakukan penilaian pada

muatan Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis siswa.

Page 115: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

100

3. Hambatan yang Dialami oleh Guru Kelas IVB dalam Pelaksanaan

Penilaian Otentik

a. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di

SDN Tlacap

1) Kebutuhan ATK yang melonjak sehingga pihak sekolah harus

meningkatkan anggaran untuk pembelian kebutuhan ATK seperti

kertas, spidol, dan biaya fotokopi.

2) Fasilitas LCD yang belum terpenuhi untuk semua kelas. Untuk itu

guru saling bekerja sama dan sering bertukar penggunaan kelas

yang memiliki fasilitas LCD

3) Guru yang masih pasif mengalami kesulitan dalam mengajar

dengan Kurikulum 2013. Hal ini diatasi dengan mengikutkan

guru ke dalam workshop. Pengawas dari LPMP memberi

masukan kepada guru baik dalam hal pembelajaran maupun

kelengkapan administrasi. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman

juga memberikan pendampingan SKB kepada guru SDN Tlacap.

Para guru juga berinisiatif untuk mencari sendiri tambahan

informasi mengenai Kurikulum 2013 melalui internet dan saling

bertukar informasi antar guru.

4) Pembuatan RPP yang lebih rumit karena harus mencantumkan

tahapan proses pembelajaran. Karena itu guru mengadakan

kerjasama dengan sesama guru dalam satu sekolah maupun

sekolah lain dalam pembuatan RPP.

Page 116: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

101

5) Beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

baik dalam kegiatan individu maupun kelompok. Hal ini diatasi

dengan pemberian tambahan pelajaran setelah jam pembelajaran

berakhir. Tambahan pelajaran dilakukan kurang lebih seminggu

dua kali, dan pelaksanaannya dibantu oleh mahasiswa yang

sedang PPL di SDN Tlacap.

6) Alokasi waktu pembelajaran yang kurang dengan materi pelajaran

yang banyak. Demi kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran

terkadang guru harus mempercepat pemberian materi karena

banyaknya jumlah materi yang harus diajarkan dengan waktu

yang terbatas. Guru lebih banyak memberikan materi dengan

muatan matematika dan IPA.

b. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik di

Kelas IVB antara lain adalah:

1) Guru sering mengalami kesulitan karena harus melakukan banyak

penilaian dalam beberapa Kompetensi Dasar dengan waktu yang

terbatas. Jika guru belum melakukan penilaian di satu

Kompetensi Dasar, maka guru akan melakukan penilaian tersebut

pada pembelajaran berikutnya yang memuat KD yang sama.

2) Guru harus melakukan penilaian beberapa sikap dalam satu hari

dengan jumlah siswa yang cukup banyak. Dalam penilaian sikap

guru mengamati sikap anak secara global. Guru memilih siapa

saja siswa dengan sikap paling tinggi dan diberi nilai 3, dan siapa

Page 117: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

102

saja siswa dengan sikap paling rendah dan diberi nilai 1,

sedangkan sisanya dianggap rata-rata dan diberi nilai 2.

3) Banyaknya pekerjaan siswa yang harus dinilai membuat guru

mengalami kesulitan. Dibutuhkan komitmen dan kesanggupan

dari guru untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang cukup

banyak.

4) Guru terkadang mengalami kesulitan dalam memberikan

penugasan kepada siswa karena tidak semua siswa memiliki LKS

yang digunakan guru untuk memberi penugasan. Karena itu guru

sering menuliskan soal-soal penugasan di papan tulis atau

memfotokopi LKS dan dibagikan kepada siswa.

5) Banyaknya tugas dalam kompetensi keterampilan membuat guru

terkadang meminta siswa untuk mengerjakan tugas tersebut di

rumah. Akan tetapi dengan demikian guru menjadi tidak bisa

yakin mengenai originalitas karya yang dibuat oleh siswa di

rumah.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pemahaman Guru Kelas IVB SDN Tlacap Mengenai Penilaian

Otentik dalam Kurikulum 2013

SDN Tlacap merupakan salah satu dari 13 sekolah dasar di

Kabupaten Sleman yang menjadi SD perintis pelaksanaan Kurikulum

2013. SDN Tlacap sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun

ajaran 2013/2014. Guru kelas IVB SDN Tlacap sudah memiliki

Page 118: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

103

pemahaman yang memadai mengenai Kurikulum 2013. Pemahaman guru

mengenai Kurikulum 2013 tidak hanya diperoleh melalui diklat, tetapi

juga melalui forum dan sharing yang dilakukan dengan sesama guru

dalam satu sekolah maupun dengan guru dari sekolah lain.

Pendampingan dan pengawasan juga terus dilakukan secara rutin oleh

Dinas Pendidikan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Kurikulum

2013 di SDN Tlacap.

Menurut Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014, pembelajaran

dalam Kurikulum 2013 mencakup 4 kompetensi yaitu kompetensi sikap

spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di

Sekolah Dasar dilakukan dengan pendekatan tematik terpadu. Guru

menggunakan silabus sebagai panduan pembuatan RPP sebelum

melaksanakan pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Silabus yang

digunakan oleh guru kelas IVB adalah Silabus Kurikulum 2013 Sekolah

Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah yang dikeluarkan oleh pemerintah. Guru

belum melakukan perubahan apapun terhadap silabus yang digunakan.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan komponen dan

sistematika RPP sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Nomor

103 Tahun 2014. Di dalam RPP guru sudah mencantumkan Identitas

Sekolah, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan

Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode dan Pendekatan

Page 119: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

104

Pembelajaran, Media Alat dan Sumber Pelajaran, Langkah-langkah

Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian. Kegiatan pembelajaran terbagi

dalam tiga langkah yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Kegiatan penilaian dijabarkan dalam bentuk teknik dan

instrumen penilaian. Guru mencantumkan penilaian untuk ketiga

kompetensi yaitu kompetensi sosial, pengetahuan dan keterampilan.

Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan antara perencanaan

pembelajaran di dalam RPP dengan pelaksanaan di dalam kelas.

Perbedaan tersebut antara lain adalah:

1) Materi Pembelajaran yang tercantum di dalam RPP tidak selalu

diajarkan oleh guru. Sebagai contoh dalam RPP 01 Materi

Pembelajaran yang tercantum adalah Perjuangan Mahapatih Gajah

Mada dan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Desimal.

Dalam pelaksanaannya guru hanya memberikan materi

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Desimal kepada siswa,

sedangkan materi Perjuangan Mahapatih Gajah Mada tidak

diajarkan kepada siswa.

2) Media Alat dan Bahan Pembelajaran yang dituliskan di dalam RPP

tidak selalu digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar. Sebagai

contoh dalam RPP 04 Media Alat dan Bahan yang digunakan

adalah: berbagai bahan bacaan tentang Sultan Iskandar Muda dan

peralatan untuk percobaan kaca pembesar. Dalam pelaksanaannya

guru menggunakan peralatan untuk percobaan kaca pembesar tetapi

Page 120: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

105

guru tidak menggunakan bahan bacaan tentang Sultan Iskandar

Muda.

3) Guru tidak selalu melakukan penilaian sebagaimana yang

tercantum di dalam RPP. Di dalam RPP guru mencantumkan tiga

jenis penilaian yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam

pelaksanaannya guru terkadang hanya melakukan dua jenis

penilaian saja.

b. Pendekatan Saintifik

Kurikulum 2013 mengutamakan penggunaan Pendekatan

Saintifik dengan lima langkah pembelajaran (mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan). Kelima langkah pembelajaran ini dilakukan

dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh sendiri pengetahuannya.

Pelaksanaan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik di kelas IVB

sudah berlangsung dengan cukup baik. Lima langkah pembelajaran

dilakukan hampir setiap hari dalam proses pembelajaran. Kegiatan

mengamati, menanya dan mengumpulkan informasi/mencoba banyak

dilakukan dalam kegiatan percobaan sains dan pembuatan karya. Akan

tetapi siswa masih membutuhkan banyak bimbingan dari guru terutama

dalam proses menalar/ mengasosiasi. Kegiatan mengkomunikasikan

banyak dilakukan dalam bentuk display karya di dalam kelas.

Page 121: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

106

2. Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap

Kegiatan penilaian (assessment) memiliki kaitan yang sangat erat

dengan kegiatan pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan Payne

dalam bukunya Applied Educational Assessment (2003:119). “For the

most part instructional and assessment objectives will be the same.

Performance assessment represents an opportunity to integrate the

cognitive, affective and phsychomotor aspects of instruction”. Pada

dasarnya kegiatan pembelajaran dan objek dalam penilaian merupakan

hal yang sama. Penilaian otentik mengintegrasikan pembelajaran dalam

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Melalui penilaian otentik guru dapat langsung mengetahui

pemahaman dan kemampun akademik siswa. Bass (2009:140)

menyatakan bahwa, “By observing students while they work, asking key

questions, examining the performance and products of students, and

administering assessment tasks of various designs, teachers can

ascertain the quality of students’ conceptual understanding and ability to

use inquiry strategies.”. Guru dapat mengetahui pemahaman konsep

siswa dan kemampuan mereka dengan cara mengobservasi siswa saat

bekerja, menanya, menilai kinerja dan karya siswa, dan melakukan

berbagai jenis penilaian. Dengan demikian guru akan memperoleh lebih

banyak informasi yang akurat mengenai pencapaian siswa dibandingkan

penilaian tradisional yang berupa tes tertulis. Menurut Permendikbud

Page 122: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

107

Nomor 104 Tahun 2014, lingkup penilaian hasil belajar mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

a. Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap dapat dilakukan melalui observasi

sikap siswa, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal

(Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014). Di kelas IVB, guru melakukan

penilaian sikap melalui observasi sikap siswa. Menurut Payne (2003:

302), “The best approach to assessing behavioral changes is direct

observation. The assessment of behaviors and outcomes in life-like and

realistic situations can supply us with some of the most valid data for

discussion making.” Cara terbaik untuk menilai sikap adalah melalui

observasi langsung. Penilaian akan lebih valid karena didapat melalui

situasi nyata ketika siswa melakukan kegiatan belajar. Guru juga dapat

mengetahui perkembangan sosial dan emosional siswa.

Instrumen penilaian sikap yang digunakan oleh guru adalah skala

angka (numerical scales) dari 1 sampai 4. Meskipun di dalam RPP

tertulis bahwa penilaian sikap dilakukan setiap hari, tetapi guru

melakukan penilaian sikap satu kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan

karena penilaian sikap setiap hari masih dirasa terlalu berat untuk

dilakukan.

Penilaian diri dan penilaian teman sebaya belum pernah dilakukan

di kelas IVB. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya

jenis penilaian lain yang harus dilakukan dalam kompetensi pengetahuan

Page 123: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

108

dan keterampilan. Guru memiliki pemahaman yang memadai mengenai

catatan anekdot (jurnal). Akan tetapi penilaian dengan catatan anekdot

masih sangat jarang dilakukan oleh guru.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan merupakan jenis penilaian

yang sering diutamakan dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Penilaian yang mencakup ketiga jenis kompetensi dalam Kurikulum

2013 yang membedakannya dari kurikulum sebelumnya. Penilaian

kompetensi pengetahuan dalam Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa

perbedaan. Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes

tertulis, observasi diskusi, tanya jawab dan percakapan, dan penugasan

(Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014).

Jenis soal tes tertulis yang digunakan adalah soal mensuplai

jawaban seperti isian singkat dan uraian/ esai. Musial menjelaskan

perbedaan antara soal isian singkat dan uraian dalam bukunya

Foundation of Meaningful Educational Assessment (2009: 143).

“Essay items allow students to communicate a unique,

constructed answer to a question. The major difference between essay

items and short-answer items is that a short-answer item focuses on a

highly specific response and greatly limits the degree of student

construction. Essay items allow students more choice in constructing

their answer and consequently permit greater individuality in their

responses.”

Soal esai membuat siswa mampu mengkomunikasikan suatu

jawaban yang unik dari sebuah pertanyaan. Perbedaan besar antara soal

esai dan jawaban singkat adalah bahwa soal jawaban singkat terfokus

Page 124: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

109

pada jawaban yang spesifik dan sangat membatasi tingkat perkembangan

siswa. Sedangkan soal esai memungkinkan siswa untuk menuliskan

kesan pribadi mereka di dalam jawaban.

Melalui soal uraian guru dapat mengetahui tingkat pemahaman

siswa mengenai suatu materi. Akan tetapi pengoreksian hasil pekerjaan

siswa dengan soal uraian membutuhkan waktu yang lama. Jenis soal

memilih jawaban seperti pilihan ganda tidak digunakan di dalam

Penilaian Otentik. Penilaian kompetensi pengetahuan di kelas IVB masih

sangat terfokus pada materi matematika. Sebagian besar penilaian

kompetensi pengetahuan yang dilakukan selama penelitian berlangsung

mengandung muatan materi matematika.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, penilaian

kompetensi keterampilan meliputi unjuk kerja, penilaian projek,

penilaian produk, penilaian portofolio dan penilaian menulis.

Sebagaimana yang dinyatakan Musial (2009: 205).

“Performance-based assessment are tasks that permit student to

show in front of an observer and/or an audience both the processes that

they use and the products that they create. Types of activities that qualify

as performance-based assessments include developing and writing a

research report, solving a multi-step problem, conducting an experiment

or investigation, preparing a demonstration, debating an issue,

constructing a model, or creating a multimedia presentation. This

assessment challenges student to explore and solve open-ended, complex

problems. They give teachers the opportunity to evaluate a cognitive skill

while it is being performed.”

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian dimana siswa

menunjukkan proses pengerjaan ataupun produk/karya yang mereka buat.

Page 125: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

110

Penilaian unjuk kerja juga meliputi menulis laporan penelitian,

menyelesaikan suatu masalah, melakukan eksperimen dan demonstrasi,

membuat model, dan melakukan presentasi. Jenis penilaian ini membuat

siswa tertantang untuk mengeksplorasi dan memecahkan masalah yang

kompleks. Melalui penilaian unjuk kerja guru dapat mengevaluasi

keterampilan kognitif siswa. Guru juga dapat menilai pemahaman

konseptual dan kemampuan inkuiri mereka.

Penilaian kompetensi keterampilan yang sudah dilakukan di kelas

IVB adalah penilaian unjuk kerja, penilaian produk, penilaian portofolio

dan penilaian menulis. Penilaian unjuk kerja di kelas IVB lebih banyak

dilakukan dengan kegiatan percobaan sains. Dalam penilaian produk

siswa banyak membuat karya keterampilan, seperti kerajinan dan poster.

Akan tetapi guru hanya menilai hasil jadi saja sehingga guru tidak

mengetahui proses pembuatan karya oleh siswa. Hasil karya yang

dipajang/ ditempel di area dalam kelas akan menumbuhkan rasa percaya

diri dan kebanggaan dalam diri siswa atas apa yang sudah mereka buat.

Penilaian portofolio sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa

karena melalui portofolio perkembangan kemampuan anak dapat terlihat

melalui tugas-tugas yang dilakukan secara berkelanjutan. Kelas IVB

sudah melakukan penilaian portofolio. Meski demikian siswa belum

terlalu memahami apa itu portofolio dan kegunaannya. Dalam portofolio

siswa mengerjakan tugas-tugas seperti menceritakan isi buku dan

Page 126: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

111

membuat puisi. Melalui portofolio guru juga melakukan penilaian

keterampilan menulis siswa.

3. Hambatan dalam Pelaksanaan Penilaian Otentik

Hambatan utama dalam pelaksanaan penilaian otentik di Kelas

IVB SDN Tlacap adalah terlalu banyaknya jumlah penilaian yang harus

dilakukan oleh guru, dengan waktu pengerjaan yang terbatas. Hal ini

menjadikan pelaksanaan penilaian otentik belum sempurna dan tidak

semua jenis penilaian bisa dilakukan oleh guru.

Menurut Musial (2009: 216-217), “Performance assessments take

a great deal of time to construct, complete, and score. As result,

performance assassments may require major changes to instructional

practice. Penilaian otentik membutuhkan banyak waktu dalam

pembuatan dan pelaksanaannya. Karena itu dibutuhkan perubahan dalam

desain kegiatan pembelajaran agar penilaian otentik dapat berjalan

dengan baik.

Guru masih sangat berpedoman pada Buku Guru dalam

melakukan penilaian dan belum banyak melakukan perubahan ataupun

penambahan, termasuk dalam hal pembuatan rubrik. Menurut Payne

(2003: 291), “Creating scoring rubrics requires considerable time and

energy. Collaboration among teachers during the developmental stages

can be very helpful.” Membuat rubrik penilaian membutuhkan banyak

waktu dan tenaga. Adanya kolaborasi antar guru akan sangat bermanfaat

dalam proses pengembangan rubrik.

Page 127: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

112

Karena keterbatasan waktu guru sering meringkas/ merekap

penilaian yang dilakukan. Penilaian yang seharusnya dilakukan setiap

hari menjadi dilakukan satu kali dalam seminggu. Observasi yang

seharusnya dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran menjadi

dilakukan pada akhir pembelajaran.

Guru senantiasa berusaha untuk tetap melakukan penilaian otentik

sebagaimana yang ditetapkan di dalam Kurikulum 2013. Pendampingan

dan pengawasan masih terus dilakukan untuk membantu kelancaran

pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Tlacap. Hal ini sangat membantu

meningkatkan kualitas pelaksanaan Kurikulum 2013, khususnya dalam

hal penilaian otentik.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian “Pelaksanaan Penilaian Otentik dengan Pendekatan

Saintifik Kurikulum 2013 di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap” ini tentu

masih terdapat beberapa kekurangan diakibatkan keterbatasan peneliti.

1. Penelitian dilakukan selama satu bulan, akan tetapi peneliti hanya

melakukan pengamatan/ observasi selama 3 minggu. Hal ini tentu belum

dapat sepenuhnya menggambarkan pelaksanaan penilaian otentik yang

berlangsung sepanjang tahun ajaran.

2. Penelitian dilakukan pada saat sekolah mengadakan persiapan lomba

Adiwiyata. Hal ini mengakibatkan jam belajar siswa menjadi berkurang.

Page 128: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Guru kelas IVB di SDN Tlacap sudah memiliki pemahaman yang

memadai sehingga mampu melaksanakan Kurikulum 2013. Pemahaman

guru mengenai Kurikulum 2013 diperoleh melalui diklat dan sharing

dalam forum antar guru. Sharing antar guru kelas dilakukan bersama

Kepala Sekolah dan dengan pengawas sekolah. Para guru saling bertukar

informasi mengenai administrasi pembelajaran seperti RPP dan media

pembelajaran.Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman masih terus

melakukan pendampingan dan pengawasan secara rutin untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Tlacap.

2. Penilaian otentik sudah dilakukan di kelas IVB SD N Tlacap. Penilaian

otentik yang dilakukan terdiri dari aspek sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Penilaian dilakukan setiap hari walaupun tidak selalu

mencakup ketiga aspek kompetensi. Guru kelas IVB masih sangat

berpedoman pada Buku Guru dalam mempersiapkan penilaian. Jenis

penilaian yang sudah dilakukan di kelas IVB adalah penilaian observasi

dan catatan anekdot untuk kompetensi sikap, penilaian tes tertulis dan

dan penugasan untuk kompetensi pengetahuan, dan penilaian unjuk kerja,

penilaian produk dan portofolio untuk kompetensi keterampilan.

Page 129: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

114

a. Penilaian otentik kompetensi sikap sudah dilakukan di kelas IVB

SD N Tlacap. Penilaian sikap dilakukan beberapa kali dalam

seminggu. Guru menggunakan teknik penilaian observasi.

Instrumen penilaian yang digunakan adalah daftar ceklist yang

beropedoman pada Buku Guru. Guru masih merasa keberatan

untuk melakukan penilaian sikap setiap hari karena rumit untuk

dilakukan dengan jumlah siswa yang banyak. Guru belum pernah

melakukan penilaian diri dan penilaian teman sebaya, sedangkan

penilaian jurnal/ catatan anekdot masih jarang dilakukan.

b. Penilaian otentik kompetensi pengetahuan sudah dilakukan setiap

hari di kelas IVB SD N Tlacap. Guru menggunakan rubrik

penilaian tes tertulis dan penugasan. Penilaian kompetensi

pengetahuan dilakukan dengan skor angka. Tes tertulis dilakukan

dengan soal uraian dan isian singkat. Guru lebih mengutamakan

penilaian dengan materi matematika dibandingkan materi yang

lain. Guru menyatakan dalam melakukan penilaian pengetahuan

sering merasa keberatan dalam mengoreksi hasil pekerjaan siswa

karena dianggap terlalu banyak.

c. Penilaian otentik kompetensi keterampilan sudah dilakukan di

kelas IVB SD N Tlacap. Penilaian kompetensi keterampilan

dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Guru menggunakan

teknik penilaian unjuk kerja, penilaian produk, portofolio dan

penilaian menulis. Guru masih sangat berpedoman pada Buku Guru

Page 130: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

115

dalam mempersiapkan rubrik penilaian. Penilaian unjuk kerja

banyak digunakan pada muatan pelajaran IPA dalam kegiatan

eksperimen. Penilaian produk banyak digunakan pada muatan

pelajaran SBdP sedangkan penilaian menulis dan portofolio

dilakukan pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Hambatan utama dalam pelaksanaan penilaian otentik di kelas IVB SD N

Tlacap adalah terlalu banyaknya jumlah penilaian yang harus dilakukan

oleh guru dengan waktu pengerjaan yang terbatas. Guru sering

meringkas/ merekap penilaian yang dilakukan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat disampaikan oleh

peneliti adalah sebagai berikut.

1. Saran untuk Pemerintah

a. Hambatan utama dalam pelaksanaan penilaian otentik di kelas IVB

SD N Tlacap adalah banyaknya jumlah penilaian yang harus

dilakukan oleh guru. Penilaian yang mencakup tiga kompetensi

pembelajaran merupakan hal yang sangat baik dan harus tetap

diterapkan, akan tetapi diperlukan penyesuaian dan perbaikan dalam

sistem penilaian agar guru tidak merasa terlalu keberatan dalam

menerapkannya di lapangan.

b. Pemerintah harus terus mendampingi dan mengawasi pelaksanaan

Kurikulum 2013 di SD N Tlacap, terutama dalam penilaian otentik.

Pendampingan yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan

Page 131: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

116

kualitas penilaian otentik sehingga penerapan Kurikulum 2013

menjadi semakin baik.

2. Saran untuk Guru

a. Penilaian otentik membutuhkan waktu dan tenaga dalam perencanaan

maupun penerapannya. Guru harus senantiasa mencari informasi

secara mandiri untuk menambah pengetahuannya mengenai penilaian

otentik. Dengan demikian guru akan mampu memilih dan melakukan

penilaian yang sesuai dengan keadaan kelas dan tidak terlalu

menambah beban tugas guru.

b. Guru perlu memberikan sosialisasi kepada orangtua mengenai

penilaian otentik di kelasnya. Dengan demikian orangtua akan lebih

memahami pencapaian anaknya di kelas dalam aspek sikap,

pengetahuan maupun keterampilan. Orangtua akan bisa ikut

membimbing kegiatan belajar siswa di rumah.

3. Saran untuk Orangtua

Orangtua hendaknya senantiasa memantau dan mengawasi

pelaksanaan Kurikulum 2013 terutama penilaian otentik. Orangtua dapat

membantu pelaksanaan penilaian otentik dalam aspek sikap dengan cara

memonitor sikap anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kerjasama

dari orangtua maka pelaksanaan penilaian otentik akan menjadi lebih

lancar. Pendidikan merupakan hal utama yang menentukan kemajuan

bangsa. Kemajuan pendidikan akan mendorong kemajuan di bidang-

Page 132: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

117

bidang lain seperti ekonomi dan politik sehingga Indonesia menjadi

bangsa yang semakin maju.

Page 133: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

118

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:

Laksbang Mediatama.

Bass, J.E., Contant, T.L., & Carin A. A. (2009). Teaching Science as Inquiry.

Boston: Pearson.

Forum Mangunwijaya VII. (2013). Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit

Buku Kompas.

Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peseta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Depok: Raja Grafindo Persada.

Loeloek Endah Poerwati & Sofan Amri. (2013). Panduan Memahami Kurikulum

2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Sleman: Ar-Ruzz Media.

Mida Latifatul Muzamiroh. (2013). Kupas Tuntas Kurikulum 2013: Kelebihan

dan Kekurangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena.

Musial Diann. et al. (2009). Foundations of Meaningful Educational Assessment.

New York: McGraw-Hill.

Nurul Ulfatin. (2013). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori

dan Aplikasinya. Malang: Bayumedia Publishing.

Payne, David A. (2003). Applied Educational Assessment. 2nd

ed. Belmont:

Wadsworth Group.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/

Madrasah Ibtidaiyah.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Page 134: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

119

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik

Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Salinan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 135: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

120

LAMPIRAN

Page 136: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

121

Lampiran 1

Instrumen Penelitian

Page 137: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

122

Pedoman Wawancara Pendahuluan

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah SD ini sudah melaksanakan

Kurikulum 2013?

2. Sejak kapan SD ini melaksanakan

Kurikulum 2013?

3. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum 2013

di sekolah ini?

4. Hambatan apa yang muncul dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013?

5. Apakah Pendekatan Saintifik sudah

dilaksanakan di sekolah ini?

6. Bagaimanakah pelaksanaan Pendekatan

Saintifik di sekolah ini?

7. Hambatan apa yang muncul dalam

pelaksanaan Pendekatan Saintifik?

8. Apakah Penilaian Otentik sudah

dilaksanakan di sekolah ini?

9. Bagaimanakah pelaksanaan Penilaian

Otentik di sekolah ini?

10. Hambatan apa yang muncul dalam

pelaksanaan Penilaian Otentik?

Page 138: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

123

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pemahaman Ibu mengenai

Kurikulum 2013?

2. Darimana Ibu memperoleh pemahaman

mengenai Kurikulum 2013?

3.

Dibandingkan dengan kurikulum

sebelumnya, apa yang membuat Kurikulum

2013 berbeda?

4. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Kurikulum 2013?

5. Menurut Ibu apa kelebihan dari Kurikulum

2013?

6. Menurut Ibu apa kekurangan dari Kurikulum

2013

7. Apa yang Ibu ketahui mengenai Pendekatan

Saintifik?

8. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Pendekatan Saintifik?

9. Menurut Ibu apa kelebihan dari Pendekatan

Saintifik?

10. Menurut Ibu apa kekurangan dari

Pendekatan Saintifik?

11.

Apa saja yang dilakukan oleh sekolah

sebagai persiapan pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan Saintifik?

12.

Persiapan apa yang dilakukan oleh guru

sebelum melaksanakan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik?

13.

Apakah sekolah ini mendapat bantuan dari

luar dalam mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik? (Jika yadalam bentuk apa?)

14.

Sarana/ prasarana apa yang disiapkan oleh

sekolah untuk mendukung pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik?

15.

Bagaimanakah proses pembelajaran yang

menggunakan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik dilaksanakan di

sekolah ini?

Page 139: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

124

No Pertanyaan Jawaban

16.

Bagaimanakah kesiapan guru dalam

melaksanakan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

17. Berikanlah contoh pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan pembelajaran…

18.

Apakah Ibu melakukan pemantauan

terhadap proses pembelajaran yang

menggunakan Kurikulum 2013? (Jika ya

bagaimana, jika tidak mengapa?)

19.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

sekolah mengenai pelaksanaan Kurikulum

2013? (Jika ya dalam bentuk apa?)

20.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

guru kelas dalam melaksanakan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan Saintifik? (Jika ya

dalam bentuk apa?)

21.

Apakah Ibu melakukan kegiatan

evaluasi/refleksi mengenai penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah ini? (Jika ya,

lanjut ke butir berikutnya, jika tidak

mengapa?)

22. Bagaimana cara Ibu mengevaluasi

pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah ini?

23.

Apakah Ibu melakukan tindak lanjut dari

refleksi yang sudah Ibu lakukan? (Jika ya

dalam bentuk apa, jika tidak mengapa?)

24.

Apa saja kendala yang terjadi selama

persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik di sekolah ini?

25.

Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

pendekatan Saintifik?

26.

Apa saja kendala yang dialami oleh guru

kelas dalam melaksanakan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik?

27.

Apa saja solusi dalam lingkup sekolah yang

telah Anda lakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum 2013

di sekolah ini?

28.

Apa saja solusi dalam lingkup luar sekolah

yang telah Anda lakukan terhadap kendala

yang terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

Page 140: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

125

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Penilaian Otentik

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui mengenai Penilaian

Otentik?

2. Darimana Ibu memperoleh pemahaman

mengenai Penilaian Otentik?

3. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Penilaian Otentik?

4. Menurut Ibu apa kelebihan dari Penilaian

Otentik?

5. Menurut Ibu apa kekurangan dari Penilaian

Otentik?

6. Apa yang membuat Penilaian Otentik

berbeda dengan jenis penilaian sebelumnya?

7.

Persiapan apa yang telah dilakukan oleh

sekolah ini sebelum melakukan Penilaian

Otentik?

8.

Persiapan apa saja yang telah dilakukan oleh

guru ini sebelum melakukan Penilaian

Otentik?

9.

Sarana dan prasarana apa saja yang

disiapkan sekolah untuk mendukung

pelaksanaan Penilaian Otentik?

10. Bagaimana proses pelaksanaan Penilaian

Otentik di sekolah ini?

11. Apa saja jenis Penilaian Otentik yang sudah

dilakukan di sekolah ini?

12.

Apakah Penilaian Otentik di sekolah ini

sudah mencakup ketiga aspek kompetensi

(sikap, pengetahuan, dan keterampilan)?

13.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

guru kelas dalam melakukan Penilaian

Otentik?(Jika ada dalam bentuk apa?)

14.

Apa saja kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik di sekolah

ini?

15.

Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di sekolah

ini?

16.

Apa saja solusi yang telah dilakukan

terhadap kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik?

Page 141: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

126

No Pertanyaan Jawaban

17.

Apa saja solusi yang telah dilakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di sekolah ini

dalam lingkup kelas?

18.

Apa saja solusi yang telah dilakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di sekolah ini

dalam lingkup antar kelas?

19.

Adakah solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan Penilaian Otentik? Jika

ada bagaimana?

Page 142: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

127

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pemahaman Ibu mengenai

Kurikulum 2013?

2. Darimana Ibu memperoleh pemahaman

mengenai Kurikulum 2013?

3.

Dibandingkan dengan kurikulum

sebelumnya, apa yang membuat Kurikulum

2013 berbeda?

4. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Kurikulum 2013?

5. Menurut Ibu apa kelebihan dari Kurikulum

2013?

6. Menurut Ibu apa kekurangan dari Kurikulum

2013?

7. Apa yang Ibu ketahui mengenai Pendekatan

Saintifik?

8. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Pendekatan Saintifik?

9. Menurut Ibu apa kelebihan dari Pendekatan

Saintifik?

10. Menurut Ibu apa kekurangan dari

Pendekatan Saintifik?

11.

Apa saja yang Ibu lakukan sebagai persiapan

pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

12.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

guru dalam persiapan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

Saintifik? (Jika ada dalam bentuk apa?)

13.

Adakah bantuan dari pihak luar sekolah

dalam mempersiapkan pelaksanaan

Kurikulum 2013? (Jika ada dalam bentuk

apa?)

14.

Sarana/ prasarana apa yang dibutuhkan

untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan Saintifik?

15.

Bagaimana pelaksanaan proses

pembelajaran menggunakan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan Saintifik?

16. Berikanlah contoh pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan pembelajaran…

Page 143: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

128

No Pertanyaan Jawaban

17. Bagaimana proses kegiatan mengamati

dilakukan saat pembelajaran?

18. Bagaimana proses kegiatan menanya

dilakukan saat pembelajaran?

19.

Bagaimana proses kegiatan mengumpulkan

informasi/mencoba dilakukan saat

pembelajaran?

20.

Bagaimana proses kegiatan

menalar/mengasosiasi dilakukan saat

pembelajaran?

21.

Bagaimana proses kegiatan

mengkomunikasikan dilakukan saat

pembelajaran?

22.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik? (Jika ada

dalam bentuk apa?)

23.

Apakah di sekolah ini diadakan evaluasi/

refleksi terhadap kinerja Ibu dalam

menerapkan Kurikulum 2013? (Jika ya,

lanjut ke butir berikutnya, jika tidak

mengapa?)

24. Bagaimana cara dilakukannya evaluasi

pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah ini?

25.

Apakah ada tindak lanjut dari refleksi yang

sudah dilakukan mengenai pelaksanaan

Kurikulum 2013? (Jika ada dalam bentuk

apa?)

26.

Apa saja kendala yang terjadi selama

persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 di

sekolah ini?

27. Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah ini?

28.

Apa saja solusi yang telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 di

sekolah ini?

29.

Apa saja solusi dalam lingkup sekolah yang

telah Ibu lakukan terhadap kendala yang

terjadi selama pelaksanaan Kurikulum 2013

di sekolah ini?

30.

Apa saja solusi dalam lingkup luar sekolah

yang telah Ibu lakukan terhadap kendala

yang terjadi selama pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

Page 144: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

129

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Penilaian Otentik

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui mengenai Penilaian

Otentik?

2. Darimana Ibu memperoleh pemahaman

mengenai Penilaian Otentik?

3. Bagaimana pendapat dan kesan Ibu

mengenai Penilaian Otentik?

4. Menurut Ibu apa kelebihan dari Penilaian

Otentik?

5. Menurut Ibu apa kekurangan dari Penilaian

Otentik?

6.

Apa yang membuat Penilaian Otentik

berbeda dengan jenis penilaian sebelumnya?

7. Persiapan apa yang Ibu lakukan sebelum

melakukan Penilaian Otentik?

8. Sarana/prasarana apa saja yang Ibu butuhkan

dalam melakukan Penilaian Otentik?

9. Bagaimana proses pelaksanaan Penilaian

Otentik di dalam kelas Ibu?

10. Apa saja jenis Penilaian Otentik yang sudah

dilakukan?

11. Kapan Ibu melakukan Penilaian Otentik?

12.

Apakah Penilaian Otentik di kelas Ibu sudah

mencakup ketiga aspek kompetensi (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan)?

13.

Bagaimana cara Ibu memilih jenis penilaian

yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran?

14. Bagaimana cara Ibu melakukan kegiatan

perbaikan (remedial)?

15.

Adakah kerjasama yang dilakukan antar

guru kelas dalam melakukan Penilaian

Otentik? (Jika ada dalam bentuk apa?)

16. Apa saja kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas ini?

17. Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas ini?

Page 145: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

130

No Pertanyaan Jawaban

18.

Apa saja solusi yang telah dilakukan

terhadap kendala yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian Otentik?

19.

Apa saja solusi yang telah dilakukan selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di dalam

kelas ini?

20.

Apa saja solusi yang telah dilakukan selama

pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas ini

dalam lingkup antar kelas?

21.

Adakah solusi yang direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan Penilaian Otentik? Jika

ada bagaimana?

Page 146: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

131

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Penilaian Otentik Kompetensi Sikap

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana proses pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi sikap?

2. Teknik penilaian apa saja yang pernah Ibu

gunakan untuk menilai kompetensi sikap?

3. Instrumen apa saja yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi sikap?

4.

Bagaimana Ibu menyatakan penilaian

kompetensi sikap (dalam bentuk deskripsi

atau angka atau lainnya?)

5. Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi sikap?

6.

Apa saja solusi yang telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi sikap?

7.

Adakah solusi yang direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan penilaian kompetensi

sikap? Jika ada bagaimana?

8.

Penilaian Observasi

Apakah penilaian observasi dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

9. Bagaimana pelaksanaan penilaian observasi

di kelas ini?

10. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian observasi?

11.

Penilaian Diri

Apakah penilaian diri dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

12. Bagaimana pelaksanaan penilaian diri di

kelas ini?

13. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian diri?

14. Bagaimana respon siswa terhadap

dilakukannya penilaian diri?

15. Apa saja manfaat dilakukannya penilaian

diri (baik bagi guru dan siswa)?

Page 147: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

132

No Pertanyaan Jawaban

16.

Penilaian Teman Sebaya

Apakah penilaian teman sebaya dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering, jika tidak

mengapa?)

17. Bagaimana pelaksanaan penilaian teman

sebaya di kelas ini?

18. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian teman sebaya?

19. Bagaimana respon siswa terhadap

dilakukannya penilaian teman sebaya?

20. Apa saja manfaat dilakukannya penilaian

teman sebaya (baik bagi guru dan siswa)?

21.

Penilaian Jurnal/ Catatan Anekdot

Apakah penilaian jurnal dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

22. Apa yang Ibu ketahui tentang jurnal (catatan

anekdot)?

23. Bagaimana pelaksanaan penilaian jurnal di

kelas ini?

24. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian jurnal?

25. Apa saja manfaat dilakukannya penilaian

jurnal?

Page 148: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

133

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana proses pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi pengetahuan?

2.

Teknik penilaian apa saja yang pernah Ibu

gunakan untuk menilai kompetensi

pengetahuan?

3. Instrumen apa saja yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi pengetahuan?

4.

Bagaimana Ibu menyatakan penilaian

kompetensi pengetahuan (dalam bentuk

deskripsi atau angka atau lainnya?)

5.

Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

pengetahuan?

6.

Apa saja solusi yang telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

pengetahuan?

7.

Adakah solusi yang direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan penilaian kompetensi

pengetahuan? Jika ada bagaimana?

8.

Penilaian Tes Tertulis

Apakah penilaian tes tertulis dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering, jika tidak

mengapa?)

9. Bagaimana pelaksanaan penilaian tes

tertulis di kelas ini?

10. Bagaimana proses pembuatan soal tes

tertulis?

11. Jenis tes tertulis apa yang Ibu gunakan?

12. Apakah Ibu menggunakan tes memilih

jawaban? Mengapa?

13. Apakah Ibu menggunakan tes mensuplai

jawaban? Mengapa?

14. Apakah manfaat digunakannya soal uraian

dalam tes tertulis?

15. Bagaimana respon siswa dalam menjawab

soal uraian?

Page 149: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

134

No Pertanyaan Jawaban

16.

Penilaian Observasi Diskusi, Tanya

Jawab dan Percakapan

Apakah penilaian observasi diskusi, tanya

jawab dan percakapan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

17.

Bagaimana pelaksanaan penilaian observasi

diskusi, tanya jawab, dan percakapan di

kelas ini?

18.

Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian observasi diskusi,

tanya jawab dan percakapan?

19.

Penilaian Penugasan

Apakah penilaian penugasan dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering, jika tidak

mengapa?)

20. Bagaimana pelaksanaan penilaian penugasan

di kelas ini?

21. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian penugasan?

Page 150: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

135

Pedoman Wawancara Guru

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Nama Responden :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana proses pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi keterampilan?

2.

Teknik penilaian apa saja yang pernah Ibu

gunakan untuk menilai kompetensi

keterampilan?

3. Instrumen apa saja yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi keterampilan?

4.

Bagaimana Ibu menyatakan penilaian

kompetensi keterampilan (dalam bentuk

deskripsi atau angka atau lainnya?)

5.

Apa saja kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

keterampilan?

6.

Apa saja solusi yang telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian kompetensi

keterampilan?

7.

Adakah solusi yang direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan penilaian kompetensi

keterampilan? Jika ada bagaimana?

8.

Penilaian Unjuk Kerja/ Kinerja/ Praktik

Apakah penilaian unjuk kerja/ kinerja/

praktik dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini? (Jika ya seberapa

sering, jika tidak mengapa?)

9. Bagaimana pelaksanaan penilaian unjuk

kerja/ kinerja/ praktik di kelas ini?

10. Kegiatan belajar apa yang sudah Ibu nilai

dengan unjuk kerja/kinerja/praktik?

11.

Menurut Ibu apa saja kelebihan dan

kekurangan penilaian unjuk kerja/ kinerja/

praktik?

12.

Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian unjuk kerja/ kinerja/

praktik?

13.

Penilaian Projek

Apakah penilaian projek dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

Page 151: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

136

No Pertanyaan Jawaban

14. Bagaimana pelaksanaan penilaian projek di

kelas ini?

15. Kegiatan belajar apa yang sudah Ibu nilai

dengan projek?

16. Menurut Ibu apa saja kelebihan dan

kekurangan penilaian projek?

17. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian projek?

18.

Penilaian Produk

Apakah penilaian produk dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

19. Bagaimana pelaksanaan penilaian produk di

kelas ini?

20. Kegiatan belajar apa yang sudah Ibu nilai

dengan produk?

21. Menurut Ibu apa saja kelebihan dan

kekurangan penilaian produk?

22. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian produk?

23.

Penilaian Portofolio

Apakah penilaian portofolio dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering, jika tidak

mengapa?)

24. Apa yang Ibu ketahui tentang penilaian

portofolio?

25. Menurut Ibu apa saja kelebihan dan

kekurangan penilaian portofolio?

26. Bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio

di kelas ini?

27. Aspek apa saja yang Ibu nilai menggunakan

portofolio?

28. Materi apa saja yang Ibu masukkan ke

dalam portofolio?

29. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian portofolio?

30. Bagaimana Ibu merangkum hasil penilaian

portofolio?

31. Bagaimana respon siswa dengan

digunakannya penilaian portofolio?

32.

Apakah siswa dilibatkan dalam proses

pembuatan dan penilaian portofolio? (Jika

ya bagaimana? Jika tidak mengapa?)

33.

Apakah orangtua siswa dilibatkan dalam

penilaian portofolio? (Jika ya bagaimana?

Jika tidak mengapa?)

34.

Penilaian Tertulis (laporan/ karangan,

dll)

Apakah penilaian tertulis dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas ini? (Jika ya

seberapa sering, jika tidak mengapa?)

Page 152: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

137

No Pertanyaan Jawaban

35. Bagaimana pelaksanaan penilaian tertulis di

kelas ini?

36. Instrumen apa yang Ibu gunakan saat

melakukan penilaian tertulis?

37. Aspek apa saja yang Ibu nilai menggunakan

penilaian tertulis?

38. Menurut Ibu bagaimanakah keterampilan

menulis yang dimiliki siswa di kelas ini?

Page 153: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

138

Pedoman Wawancara Siswa

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pembelajaran di kelas 4 ini

menyenangkan? Mengapa?

2. Apakah kalian pernah melakukan kegiatan

berkelompok? Jika pernah, ceritakanlah..

3. Bagaimana kesan kalian tentang cara

mengajar guru kelas kalian?

4. Apakah kalian pernah melakukan kegiatan

pembelajaran yang menarik? Jika pernah, apa

saja yang pernah kalian lakukan?

5. Apakah guru pernah meminta kalian untuk

mengamati sesuatu? Apa yang kalian amati?

6. Apakah guru pernah mendorong kalian untuk

bertanya? Apa yang kalian tanyakan?

7. Pernahkah kalian mencoba membuat sesuatu

atau mempraktekkan sesuatu? Jika pernah

ceritakanlah…

8. Apakah guru pernah memberikan suatu

masalah untuk dipecahkan? Jika pernah

ceritakanlah..

9. Apakah kalian pernah melakukan presentasi/

tampil di depan kelas? Jika pernah

ceritakanlah…

10. Apakah kalian pernah merasa kesulitan dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran? Jika

pernah, dalam hal apa kalian paling sering

merasa sulit?

11. Apakah kalian pernah diminta menilai sikap

diri kalian? Jika pernah ceritakanlah…

12. Seberapa sering kalian diminta menilai sikap

diri kalian?

13. Apakah kalian pernah diminta menilai sikap

teman kalian? Jika pernah ceritakanlah…

14. Seberapa sering kalian diminta menilai sikap

teman kalian?

15. Apakah guru pernah mengadakan tes tertulis

dengan soal uraian? Jika pernah

ceritakanlah…

16. Seberapa sering kalian diminta mengerjakan

tes tertulis?

17. Pernahkah kalian melakukan kegiatan diskusi

dan bekerja secara berkelompok?Jika pernah

ceritakanlah…

18. Seberapa sering kalian melakukan kegiatan

diskusi dan bekerja secara berkelompok?

19. Apakah guru pernah memberi kalian tugas

untuk dikerjakan? Jika pernah ceritakanlah…

Page 154: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

139

No Pertanyaan Jawaban

20. Seberapa sering guru memberi kalian tugas?

21. Apakah guru pernah menilai kalian saat

praktik? Jika pernah ceritakanlah…

22. Seberapa sering guru menilai kalian saat

praktik?

23. Apakah kalian pernah membuat suatu projek?

Jika pernah ceritakanlah…

24. Seberapa sering kalian membuat projek?

25. Pernahkah kalian membuat suatu produk

tertentu? Jika pernah ceritakanlah…

26. Seberapa sering kalian membuat produk?

27. Apakah kalian pernah mengumpulkan karya

untuk dimasukkan ke dalam portofolio? Jika

pernah ceritakanlah…

28. Seberapa sering kalian mengumpulkan karya

untuk portofolio?

29. Apakah kalian pernah membuat karya tertulis

(surat, laporan, karangan)? Jika pernah

ceritakanlah…

30. Seberapa sering kalian membuat karya

tertulis?

Page 155: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

140

Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Hari, tanggal : Waktu :

Tempat : Observer :

Tema/ Subtema :

Penilaian Kompetensi SIKAP SISWA

Kegiatan Guru

Kemunculan

Deskripsi Respon Siswa Ya

(√)

Tdk

(√)

Penilaian Observasi

Guru menyampaikan kriteria yang perlu dicapai

siswa

Guru melakukan observasi terhadap tampilan

sikap siswa

Guru melakukan pencatatan terhadap tampilan

sikap siswa

Guru memberikan umpan balik berdasarkan

hasil observasi

Penilaian Diri

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru membagikan format penilaian diri kepada

siswa

Guru meminta siswa untuk melakukan penilaian

diri

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian diri

Page 156: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

141

Penilaian Teman Sebaya

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru membagikan format penilaian teman

sebaya kepada siswa

Guru menyamakan persepsi tentang setiap

indikator yang akan dinilai

Guru menentukan penilai untuk setiap siswa

Guru meminta siswa untuk melakukan penilaian

teman sebaya

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian teman sebaya

Penilaian Jurnal (Catatan Anekdot)

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru melakukan pencatatan tentang sikap dan

perilaku siswa

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian jurnal

Page 157: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

142

Penilaian Kompetensi PENGETAHUAN SISWA

Kegiatan Guru

Kemunculan

Deskripsi Respon Siswa Ya

(√)

Tdk

(√)

Tes Tertulis

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru membagikan lembar soal tes tertulis

kepada siswa

Guru menyampaikan instruksi pengerjaan tes

tertulis

Guru menyampaikan batas waktu pengerjaan tes

tertulis

Guru meminta siswa mengerjakan soal tes

tertulis

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

pengerjaan tes tertulis

Guru mengoreksi hasil tes tertulis siswa

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil tes tertulis

Penilaian Observasi Diskusi, Tanya Jawab

dan Percakapan

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru melakukan observasi terhadap diskusi,

tanya jawab dan percakapan siswa

Guru melakukan pencatatan dari hasil observasi

terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan

siswa

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil observasi

Page 158: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

143

Penugasan

Guru mengkomunikasikan tugas yang harus

dikerjakan siswa

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru menyampaikan indikator dan rubrik

penilaian untuk tampilan tugas yang baik

Guru menyampaikan batas waktu pengerjaan

tugas

Guru menyampaikan peran setiap anggota

kelompok (untuk tugas kelompok)

Guru meminta siswa untuk melakukan tugas

yang sudah diberikan

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

tugas tepat waktu

Guru menilai tugas berdasarkan kriteria yang

sudah ditetapkan

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian penugasan

Page 159: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

144

Penilaian Kompetensi KETERAMPILAN SISWA

Kegiatan Guru

Kemunculan

Deskripsi Respon Siswa Ya

(√)

Tdk

(√)

Unjuk Kerja/ Kinerja/ Praktik

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru menyampaikan tugas yang harus

dilakukan siswa

Guru memeriksa kesediaan alat dan bahan yang

digunakan untuk unjuk kerja

Guru meminta siswa melakukan unjuk kerja/

kinerja/ praktik

Guru melakukan penilaian terhadap unjuk kerja/

kinerja/ praktik yang dilakukan siswa selama

rentang waktu yang ditentukan

Guru melakukan penilaian siswa secara

bergiliran

Guru membandingkan penampilan siswa

dengan rubrik penilaian

Guru mencatat hasil penilaian

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja

Penilaian Proyek

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru menyampaikan tugas yang harus

dikerjakan siswa

Guru melakukan penilaian selama perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan proyek

Guru memonitor pengerjaan proyek siswa

Guru memberikan pendapat dan saran kepada

siswa pada setiap tahapan pengerjaan proyek

Page 160: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

145

Guru mencatat hasil penilaian

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian proyek

Penilaian Produk

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru menyampaikan tugas yang harus

dilakukan siswa

Guru meminta siswa membuat produk yang

ditentukan

Guru melakukan penilaian selama perencanaan,

pembuatan dan hasil akhir produk

Guru memberikan pendapat dan saran kepada

siswa pada setiap tahapan pengerjaan produk

Guru mencatat hasil penilaian

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian produk

Penilaian Portofolio

Guru memberikan penjelasan kepada siswa

mengenai kegunaan portofolio

Guru menentukan sampel portofolio yang akan

dibuat

Guru menentukan tempat menyimpan folder

karya siswa

Guru mencantumkan tanggal pembuatan setiap

sampel portofolio

Guru menentukan kriteria penilaian sampel

portofolio

Guru menyampaikan cara penilaian karya siswa

Guru melakukan penilaian terhadap sampel

portofolio

Page 161: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

146

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

yang nilainya belum memuaskan untuk

memperbaiki

Guru menjadwalkan pertemuan dengan

orangtua untuk membahas portofolio

Guru memamerkan hasil karya terbaik di dalam

portofolio dengan cara ditempel di kelas

Guru memberikan nilai portofolio disertai

umpan balik kepada siswa

Penilaian Tertulis

Guru menyampaikan kriteria penilaian yang

perlu dicapai siswa

Guru menyampaikan tugas yang harus ditulis

siswa

Guru meminta siswa menulis tugas yang sudah

ditentukan

Guru melakukan penilaian terhadap hasil tulisan

siswa

Guru mencatat hasil penilaian

Guru memberikan umpan balik kepada siswa

berdasarkan hasil penilaian tertulis

Page 162: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

147

Analisis Silabus

Nama Guru :

Tema :

Kelas/ Semester :

No Bagian Silabus

Pernyataan

Deskripsi Termuat (√)

Tidak

Termuat (√)

1.

Identitas sekolah

- Nama satuan pendidikan

- Kelas

2. Kompetensi Inti

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

4. Tema

5. Materi Pokok Pembelajaran

6.

Kegiatan Pembelajaran

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

7.

Penilaian

- Sikap

- Pengetahuan

- Keterampilan

Page 163: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

148

No Bagian Silabus

Pernyataan

Deskripsi Termuat (√)

Tidak

Termuat (√)

8. Alokasi Waktu

9. Sumber Belajar

Catatan:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 164: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

149

Analisis RPP

Nama Guru :

Tema :

Kelas/ Semester :

No Bagian RPP

Pernyataan

Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi Termuat

(√)

Tidak

Termuat

(√)

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Mata pelajaran

- Kelas/Semester

- Alokasi Waktu

2. Kompetensi Inti

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

5. Materi Pokok Pembelajaran

Page 165: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

150

6.

Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

7.

Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

8. Media, Alat dan Bahan

9. Sumber Belajar

Catatan:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 166: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

151

Lampiran 2. REDUKSI DATA DAN KESIMPULAN

1. Pemahaman Kepala Sekolah SDN Tlacap Mengenai Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013

Sumber Informasi Kesimpulan

Pemahaman dan Pendapat mengenai Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 1 Dalam Kurikulum 2013 dituntut untuk mengembangkan kreativitas siswa. Hal

itu bagus dalam pembelajaran maupun penerapan sehari-hari. Guru hanya

memotivasi agar anak menjadi kreatif. Guru harus banyak memotivasi agar

kreativitas anak muncul dengan sendirinya. Guru memberikan tugas kepada

siswa mengenai apa yang dilihat (diamati), tugas dilakukan sendiri oleh siswa.

Saat diberi tugas untuk dikerjakan di rumah, anak sudah mulai aktif untuk

mencari di internet.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 juga bergantung pada guru. Guru harus bisa

menguasai IT. Jika guru yang sudah tua dan kurang menguasai IT maka akan

terkendala dalam memotivasi siswa.

Kurikulum 2013 mendorong siswa dalam bekerja kelompok, berani

mengemukakan pendapat, mengkomunikasikan dalam presentasi.

Dalam Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya,

hal ini bagus untuk pembelajaran maupun dalam penerapan sehari-hari.

Guru harus memotivasi siswa agar kreativitas siswa muncul dengan sendirinya.

Siswa menjadi lebih kreatif karena banyak membuat katya.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 juga bergantung kepada guru. Guru harus bisa

menguasai IT.

Guru yang sudah tua dan kurang menguasai IT akan mengalami kesulitan

dalam memotivasi siswa.

Kurikulum 2013 mendorong siswa agar berani dalam mengemukakan

pendapat, bekerja kelompok, dan mengkomunikasikan.

Kurikulum 2013 lebih komplit dan terpadu karena terdiri dari empat KD yaitu

sikap spiritual, sikap sosial, keterampilan dan pengetahuan.

Materi dalam Kurikulum 2013 kurang mendalam sehingga guru harus

memperdalam sendiri.

WG I

- Poin 1

- Poin 4

Kurikulum 2013 lebih komplit karena terdiri dari empat KD, sikap spiritual,

sikap sosial, keterampilan dan pengetahuan. Penilaian dilakukan dengan lebih

terpadu. Penilaian tidak hanya pada pengetahuan tetapi juga pada sikap dan

keterampilan.

Siswa menjadi lebih kreatif karena banyak membuat karya.

Materi/ pengetahuan dalam Kurikulum 2013 kurang mendalam sehingga guru

dituntut untuk memperdalam sendiri materi.

Sumber Pemahaman mengenai Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 2

Pemahaman mengenai Kurikulum 2013 didapat dari diklat dan pertemuan forum

Kurikulum 2013.

Diklat Kurikulum 2013 diberikan oleh LPMP dan Dinas Propinsi.

Pemahaman mengenai Kurikulum 2013 diperoleh dari diklat Kurikulum 2013

yang diberikan oleh LPMP dan Dinas Propinsi.

Selain diklat juga dilakukan pertemuan forum Kurikulum 2013 dan sharing

antar guru dalm grup, baik itu bersama kepala sekolah maupun dengan

pengawas sekolah. WG I

Page 167: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

152

- Poin 2 Pemahaman mengenai Kurikulum 2013 didapat dari diklat Kurikulum 2013 yang

dilakukan secara bertahap. Selain diklat juga dilakukan sharing antar guru dalam

grup, dengan kepala sekolah dan pengawas.

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Sebelumnya

WKS I

- Poin 3

Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya materi berasal dari guru, guru

banyak menjelaskan sehingga siswa menjadi pasif.

Dalam Kurikulum 2013, dengan suatu tema yang dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari (misalnya Lingkungan), dengan motivasi dari guru (misalnya dengan

gambar kondisi lingkungan di sekolah) siswa akan memiliki bermacam-macam

pertanyaan.

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Sebelumnya:

1. Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan Saintifik

2. Penilaian dalam Kurikulum 2013 menilai ketiga ranah, yaitu afektif,

psikomotor dan afektif.

3. Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan tema yang dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari

4. Materi dalam Kurikulum 2013 lebih sederhana. Guru harus

mengembangkan materi dan soal sendiri. WG I

- Poin 3

Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 berbeda karena menggunakan

Pendekatan Saintifik. Perbedaan dalam penilaian karena dalam Kurikulum 2013

menilai ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif.

Materi dalam Kurikulum 2013 lebih sederhana dibandingkan dalam Kurikulum

KTSP. Guru harus mengembangkan materi/ soal sendiri agar siswa merasa

tertantang dalam belajar.

Kelebihan dari Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 4

Dalam Kurikulum 2013 dituntut untuk mengembangkan kreativitas siswa. Hal

itu bagus baik dalam pembelajaran maupun penerapan sehari-hari. Guru hanya

memotivasi agar anak menjadi kreatif. Guru harus banyak memotivasi agar

kreatifitas anak muncul dengan sendirinya.

Kelebihan dari Kurikulum 2013:

1. Dalam Kurikulum 2013 kreativitas siswa menjadi berkembang.

2. Guru lebih banyak memotivasi siswa

3. Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya dalam aspek pengetahuan

tetapi juga sikap dan keterampilan.

4. Penilaian deskriptif tidak bergantung pada KKM, kemampuan setiap anak

bisa terakomodasi. WG I

- Poin 5

Kelebihan dari Kurikulum 2013 adalah penilaian tidak hanya dalam aspek

pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan.

Penilaian deskriptif yang tidak bergantung pada KKM, sehingga kemampuan

setiap anak bisa terakomodasi. Setiap anak memiliki keunggulan dalam aspek

tertentu.

Kekurangan dari Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 5

Kekurangan dari Kurikulum 2013 adalah:

1. Keberhasilan kurikulum 2013 tergantung pada guru. Guru yang belum

menguasai dan masih pasif maka akan mengalami kesulitan dalam

memberikan pelajaran yang memotivasi siswa.

2. Penilaian yang rumit dan memerlukan biaya, tenaga dan pikiran.

Kekurangan dari Kurikulum 2013:

1. Guru yang belum menguasai Kurikulum 2013 dan masih pasif akan

mengalami kesulitan dalam memotivasi siswa.

2. Penilaian dalam Kurikulum 2013 rumit dan memerlukan biaya, tenaga dan

pikiran.

3. Anggaran melonjak untuk keperluan ATK (pembelian kertas) dan

Page 168: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

153

3. Anggaran yang meledak. Anggaran banyak terserap di KBM, digunakan

untuk membeli kertas untuk fotokopi dan administrasi. Anggaran ATK (alat

tulis kantor) melonjak 3 sampai 4 kali lipat dari sebelumnya.

4. Guru yang belum bisa menggunakan IT akan kesulitan dalam membuat

materi sedangkan guru yang sudah bisa IT dimudahkan dengan adanya

laptop dan LCD.

fotokopi. Anggaran ATK melonjak 3-4 kali lipat dari sebelumnya.

4. Guru yang belum bisa menguasai IT akan lebih kesulitan dalam membuat

materi. Guru yang menguasai IT dimudahkan dengan adanya laptop dan

LCD.

5. Cakupan materi Kurikulum 2013 yang kurang dalam

6. Materi terlalu luas

7. Alokasi waktu tidak sesuai dengan pelaksanaan di kelas. WG I

- Poin 6

Kekurangan dari Kurikulum 2013 antara lain adalah cakupan materi yang kurang

dalam, materi yang banyak dan tidak sesuai dengan alokasi waktu.

Estimasi waktu terkadang tidak sesuai dengan pelaksanaan di kelas.

Pemahaman mengenai Pendekatan Saintifik

WKS I

- Poin 6

- Poin 7

Pendekatan Saintifik terdiri dari 5M.

Pendekatan Saintifik bagus karena itu adalah pendekatan yang ditetapkan oleh

pemerintah.

Pendekatan Saintifik terdiri dari 5M.

Proses pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik terdiri dalam tahapan-

tahapan seperti mengamati dan menarik kesimpulan.

Pendekatan Saintifik akan membuat siswa menjadi lebih aktif dan tertantang.

Siswa dapat mengetahui alur untuk mendapatkan pengetahuan baru.

Sebagian siswa tetap bersifat pasif meskipun pembelajaran menggunakan

Pendekatan Saintifik.

WG I

- Poin 7

- Poin 8

Pendekatan Saintifik digunakan dalam proses pembelajaran dengan 5M. Dalam

Pendekatan Saintifik proses pembelajaran terdiri dalam tahapan-tahapan seperti

mengamati, dan siswa dapat menarik kerimpulan dari apa yang dia lihat.

Dengan Pendekatan Saintifik siswa menjadi lebih aktif. Siswa mengetahui alur

untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Siswa juga merasa lebih tertantang.

Meski demikian ada sebagian siswa yang tetap bersifat pasif meskipun

pembelajaran sudah menggunakan Pendekatan Saintifik.

Kelebihan dari Pendekatan Saintifik

WKS I

- Poin 8

Ketika siswa bertanya, dan pada akhirnya mengkomunikasikan dapat melatih

dalam mengemukakan pendapat. Siswa sudah tidak seperti dulu, yang jika tidak

ditanya maka akan diam. Sekarang siswa sudah terbiasa untuk musyawarah

dalam kerja kelompok dan melaporkan kegiatannya.

Kelebihan dari Pendekatan Saintifik:

1. Melatih siswa dalam mengemukakan pendapat dengan bertanya dan

mengkomunikasikan.

2. Siswa terbiasa untuk bermusyawarah dalam kerja kelompok dan

melaporkan kegiatannya.

3. Siswa dituntut untuk mengetahui proses mendapat pengetahuan.

4. Pengetahuan yang didapat melalui 5M akan lebih tertanam dan siswa tidak

mudah lupa.

WG I

- Poin 9

Kelebihan dari Pendekatan Saintifik adalah siswa dituntut untuk mengetahui

proses mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan yang didapat melalui 5M akan

lebih tertanam pada siswa dan tidak mudah lupa.

Kekurangan dari Pendekatan Saintifik

WKS I

- Poin 9

Kekurangan dari Pendekatan Saintifik adalah siswa yang kurang aktif masih

harus dipancing. Siswa yang pasif menjadi kendala saat tugas diberikan. Tetapi

Kekurangan dari Pendekatan Saintifik:

1. Siswa yang kurang aktif (pasif) masih menjadi kendala saat tugas

diberikan.

Page 169: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

154

lama kelamaan siswa akan menjadi terbiasa. 2. Cakupan materi Kurikulum 2013 tidak seluas dalam Kurikulum KTSP.

3. Alokasi waktu tidak sesuai dengan pelaksanaan di kelas.

Solusi untuk alokasi waktu yang kurang adalah dengan menjadikan tugas

sebagai pekerjaan rumah.

WG I

- Poin 10

Kekurangan dari Pendekatan Saintifik adalah cakupan materi yang tidak seluas

dalam Kurikulum KTSP. Alokasi waktu juga terkadang tidak sesuai dengan

pelaksanaan di kelas. Hal ini sering disiasati dengan menjadikan tugas sebagai

pekerjaan rumah.

2. Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Penerapan Kurikulum 2013 di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Sumber Informasi Kesimpulan

Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 10

- Poin 11

Dulu tiba-tiba sekolah diberi perintah dari dinas untuk mengikuti diklat

Kurikulum 2013.

Persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan Kurikulum 2013

adalah dengan mengikuti diklat. Meskipun ketika pertama kali diklat guru-guru

belum begitu jelas apa yang harus dilakukan. Setelah diklat guru membaca dan

mempelajari bahan yang akan diajarkan di rumah. Guru juga melakukan sharing

dengan teman-temannya. Semuanya terasa mendadak karena diklat dilakukan

saat libur semester dan harus langsung melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas I

dan IV ketika masuk.

Pihak sekolah juga melakukan sosialisasi kepada wali murid kelas I dan IV.

Sosialisasi dengan orangtua cukup sulit dan membutuhkan waktu cukup lama.

Buku paket Kurikulum 2013 sudah lengkap ketika pertama kali melaksanakan.

Persiapan yang dilakukan oleh guru sebagai persiapan pelaksanaan Kurikulum

2013 adalah mengikuti diklat.Sekolah mendapat perintah dari dinas secara tiba-

tiba untuk mengikuti Diklat Kurikulum 2013. Setelah diklat guru membaca dan

mempelajari bahan materi secara mandiri di rumah. Guru juga saling

melakukan sharing (bertukar informasi).

Diklat dilakukan saat libur semester dan Kurikulum 2013 langsung

dilaksanakan di kelas I dan IV saat semester baru dimulai sehingga semua

terkesan mendadak.

Pihak sekolah melakukan sosialisasi dengan wali murid kelas I dan IV.

Sosialisasi dengan orang tua cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Buku paket Kurikulum 2013 sudah lengkap ketika pertama kali melaksanakan.

Guru mempersiapkan RPP sebelum mengajar. Guru juga mengumumkan

kepada siswa apa yang harus dibawa jika pada pertemuan berikutnya diadakan

percobaan. WG I

- Poin 11

Sebelum mengajar guru menyiapkan RPP. Jika di pertemuan berikutnya ada

percobaan maka akan diumumkan apa yang harus dibawa.

Bantuan dari Pihak Dinas Terkait Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 12

Bantuan dari dinas berupa buku paket. Pengawasan tetap ada sampai sekarang,

berupa monitoring-monitoring dari pengawas pusat. Dinas propinsi juga

mengadakan kegiatan pengawasan berupa kegiatan on-in. (On: pengawas melihat

guru mengajar, In: pembahasan di dalam forum).

Bantuan dari Dinas antara lain berupa:

1. Buku paket dan alat peraga

2. Pengawasan/ Pendampingan

-Pengawas pusat melakukan monitoring.

-Dinas Propinsi DI Yogyakarta melakukan pengawasan berupa supervisi dan

kegiatan on-in. (On: pengawas melihat guru mengajar, In: pembahasan di

dalam forum). Supervisi dilakukan dengan cara observasi dan sharing tiap WG I

- Poin 13

Terkadang pihak sekolah mendapat bantuan alat peraga dari dinas.

Ada tiga pendampingan Kurikulum 2013 yang sedang dilakukan, pendampingan

Page 170: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

155

dari Dinas Kabupaten Sleman, Dinas DI Yogyakarta, dan bimbingan audit mutu

dari LPMP.

Dari pihak propinsi menugaskan pengawas untuk melakukan supervisi di SD

Tlacap. Supervisi dilakukan dengan cara observasi dan sharing tiap kelas.

Pendampingan dilakukan secara berkala, setahun sekali.

kelas.

- Pendampingan dari Dinas Kabupaten Sleman, yang dilakukan secara berkala

setahun sekali.

- Bimbingan audit mutu dari LPMP

Sarana dan Prasarana Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 13

Sarana dan prasarana yang disiapkan oleh sekolah antara lain adalah laptop,

LCD, printer, kertas, dan spidol.

Printer di sekolah sangat boros, terutama saat waktu pembuatan rapor. Sekolah

menyiapkan dua/tiga printer, tetapi masih ada guru yang tidak kebagian. Printer

cepat rusak karena setiap hari digunakan.

Sarana dan Prasarana Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013:

- Laptop. Laptop inventaris sekolah hanya digunakan oleh beberapa guru,

sebagian besar guru memiliki laptop sendiri.

- LCD yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi

- Printer. Printer di sekolah sangat boros dan cepat rusak karena setiap hari

digunakan. Sekolah menyediakan 2-3 buah printer tetapi masih ada guru yang

tidak kebagian, terutama saat pembuatan rapor.

- Kertas dan spidol

- Wi-Fi yang memudahkan guru untuk mencari materi saat mengajar, antara

lain digunakan untuk mencari materi sains dan mencari kata-kata sukar.

Alat dan Bahan Percobaan:

- Alat dan bahan didapat dari koperasi sekolah.

- Untuk alat dan bahan yang agak banyak, guru meminta siswa untuk

membawa sendiri. Contoh: membawa botol untuk percobaan nada, gunting

untuk keterampilan

- Terkadang guru menyediakan alat dan bahan yang diperlukan.

- Alat dan bahan sebisa mungkin yang harganya terjangkau dan tidak

memberatkan siswa

WG I

- Poin 14

- Alat dan bahan didapat dari koperasi sekolah

- Untuk alat dan bahan yang agak banyak, guru meminta siswa untuk membawa

sendiri. Contoh: membawa botol untuk percobaan nada, gunting untuk

keterampilan

- Terkadang guru menyediakan alat dan bahan yang diperlukan.

- Alat dan bahan sebisa mungkin yang harganya terjangkau dan tidak

memberatkan siswa

- Adanya LCD memudahkan guru dalam menyampaikan materi (presentasi).

- Laptop inventaris sekolah hanya digunakan oleh beberapa guru, sebagian besar

guru sudah memiliki laptop sendiri.

- Sekolah memiliki Wi-Fi yang memudahkan guru untuk mencari materi saat

mengajar

- Internet Wi-Fi antara lain digunakan untuk mencari materi sains dan mencari

kata-kata sukar.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 14

Kepala sekolah merekomendasikan kepada peneliti untuk melihat sendiri

pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013 di kelas

Pendekatan Saintifik sudah digunakan setiap hari dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan Pendekatan Saintifik antara lain saat pembelajaran bagian-bagian

bunga. Siswa membawa bunga dari rumah dan diamati untuk mengenali

bagian-bagiannya, juga membedakan bunga sempurna dan bunga tidak

sempurna.

Kegiatan 5M sudah dilakukan di kelas.

Kegiatan Mengamati

Kegiatan mengamati sudah sering dilakukan di kelas, contohnya saat

mengamati bagian-bagian bunga. Kegiatan mengamati juga dilakukan dengan

WG I

- Poin 15

- Poin 16

Setiap hari kegiatan pembelajaran selalu menggunakan Pendekatan Saintifik

Contoh pelaksanaan Pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran saat

materi bagian-bagian bunga. Siswa diajak mengamati bunga yang dibawa dari

rumah untuk dikenali bagian-bagiannya. Siswa juga diajak untuk mengenali

bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.

Page 171: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

156

- Poin 17

- Poin 18

- Poin 19

- Poin 20

- Poin 21

Kegiatan Mengamati

Kegiatan mengamati sudah sering dilakukan di kelas, contohnya saat mengamati

bagian-bagian bunga. Kegiatan mengamati juga dilakukan dengan cara

membandingkan.

Kegiatan Menanya

Kegiatan menanya dilakukan saat tanya jawab. Ketika melakukan tanya jawab

dapat muncul pertanyaan yang tidak terduga dari siswa sehingga guru harus siap

dalam menjawab. Sebagian besar siswa sudah aktif tetapi ada beberapa siswa

yang masih pasif.

Kegiatan Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

Kegiatan mengumpulkan informasi/ mencoba dilakukan dengan wawancara dan

percobaan.

Kegiatan Menalar/ Mengasosiasi

Dalam kegiatan menalar/ mengasosiasi belum semua siswa bisa melakukannya.

Guru sering harus membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

Kegiatan Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan antara lain dengan membaca hasil

pekerjaan di depan kelas, atau ditempelkan untuk dibandingkan.

Hasil kesenian sering ditempelkan di papan tulis.

Kegiatan mengkomunikasikan masih dilakukan dalam kalangan kelas.

Penilaian proyek dalam bentuk pameran belum dilaksanakan.

Dalam muatan Bahasa Indonesia dilakukan menceritakan kembali.

Dalam materi menyanyi dengan melakukn gerakan sederhana siswa kelas IV

masih mengalami kesulitan dalam membuat gerakan.

cara membandingkan.

Kegiatan mengamati yang pernah dilakukan pada saat percobaan antara lain

adalah mengamati seledri dalam air berwarna, mengamati tulisan

menggunakan kaca pembesar buatan sendiri, dan mengamati tanaman dan

bunga.

Kegiatan Menanya

Kegiatan menanya dilakukan saat tanya jawab. Ketika melakukan tanya jawab

dapat muncul pertanyaan yang tidak terduga dari siswa sehingga guru harus

siap dalam menjawab. Sebagian besar siswa sudah aktif tetapi ada beberapa

siswa yang masih pasif.

Siswa paling sering bertanya pada saat pelajaran Matematika dan IPA.

Kegiatan Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

Kegiatan mengumpulkan informasi/ mencoba dilakukan dengan wawancara

dan percobaan.

Siswa pernah mencoba membuat bunga dari kertas koran, gelang dari kertas

lipat, gelas dari botol plastik, map buku dari kertas HVS, kincir angin, kincir

air, dan kaca pembesar.

Kegiatan Menalar/ Mengasosiasi

Dalam kegiatan menalar/ mengasosiasi belum semua siswa bisa melakukannya.

Guru sering harus membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

Kegiatan Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan antara lain dengan membaca hasil

pekerjaan di depan kelas, atau ditempelkan untuk dibandingkan.

Hasil kesenian sering ditempelkan di papan tulis.

Kegiatan mengkomunikasikan masih dilakukan dalam kalangan kelas.

Penilaian proyek dalam bentuk pameran belum dilaksanakan.

Dalam muatan Bahasa Indonesia dilakukan menceritakan kembali.

Dalam materi menyanyi dengan melakukan gerakan sederhana siswa kelas IV

masih mengalami kesulitan dalam membuat gerakan.

Siswa pernah tampil di depan kelas untuk membaca puisi, menyanyi, dan

menceritakan pengalaman.

WS

- Poin 5

- Poin 6

- Poin 7

Kegiatan Mengamati

Semua siswa menyatakan pernah melakukan kegiatan pengamatan saat

percobaan.Yang pernah diamati antara lain adalah mengamati seledri dalam air

berwarna, mengamati tulisan menggunakan kaca pembesar buatan sendiri, dan

mengamati tanaman dan bunga.

Kegiatan Menanya

Semua siswa menyatakan pernah bertanya kepada guru ketika merasa kesulitan.

Mereka paling sering bertanya saat pelajaran matematika dan IPA.

Kegiatan Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

Semua siswa menjawab pernah membuat atau mempraktekkan sesuatu. Yang

pernah mereka buat antara lain adalah bunga dari kertas koran, gelang dari kertas

lipat, gelas dari botol plastik, map buku dari kertas HVS, kincir angin, kincir air,

dan kaca pembesar.

Page 172: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

157

- Poin 8

- Poin 9

Kegiatan Menalar/ Mengasosiasi

Semua siswa menyatakan guru pernah memberikan masalah untuk dipecahkan,

antara lain adalah soal matematika, juga diberi tugas untuk mencari nama-nama

pahlawan.

Kegiatan Mengkomunikasikan

Semua anak menyatakan pernah tampil di depan kelas, antara lain untuk

membaca puisi, menyanyi, dan menceritakan pengalaman.

Pemantauan Kepala Sekolah terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 17

Kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses belajar dengan cara

berkeliling meskipun kepala sekolah tidak selalu masuk ke kelas.

Kepala Sekolah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013

dengan cara berkeliling sekolah meskipun beliau tidak selalu masuk ke kelas.

Kerjasama dengan Sekolah Lain terkait Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 18

Kerjasama di lakukan dengan cara pendampingan dalam lingkup gugus yang

terdiri dari 6 sekolah. Di gugus dapat disampaikan kesulitan yang dialami agar

bisa dipecahkan bersama.

Kerjasama dengan sekolah lain dilakukan dengan cara pendampingan dalam

lingkup gugus yang terdiri dari 6 sekolah. . Di gugus dapat disampaikan

kesulitan yang dialami agar bisa dipecahkan bersama.

Kerjasama Antar Guru Kelas terkait Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 12

WKS II

- Poin 19

Kerjasama antar guru kelas dilakukan dengan cara:

1. Komunikasi antar kelas A dan B ketika ada anak yang nakal atau

pembelajarannya lambat.

2. Bertukar guru

3. Bertukar siswa

(tujuan dilakukan pertukaran siswa atau guru adalah agar antar kelas A dan B

dapat berjalan seiring).

Kerjasama antar guru kelas dilakukan dalam bentuk forum, sharing dan bertukar

informasi, dan bertukar kelas ketika kelas yang belum memiliki LCD

membutuhkan.

Kerjasama antar guru kelas dilakukan dengan cara:

1. Komunikasi antar kelas A dan B ketika ada anak yang nakal atau

pembelajarannya lambat.

2. Bertukar guru atau siswa antar kelas A dan B dengan tujuan agar kelas A

dan B dapat berjalan seiring.

3. Dalam forum untuk sharing/ bertukar informasi

4. Bertukar penggunaan kelas yang memiliki fasilitas LCD ketika

dibutuhkan.

5. Pembuatan administrasi seperti silabus dan RPP.

6. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

WG I

- Poin 12

- Poin 22

Kerjasama antar guru dilakukan dalam pembuatan administrasi seperti silabus

dan RPP. Kerjasama juga dilakukan dalam menyiapkan alat dan bahan

pembelajaran.

Kerjasama antar guru dilakukan dalam pembuatan RPP dan silabus.

Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 20

Kepala Sekolah melakukan evaluasi mengenai penerapan Kurikulum 2013.

SDN Tlacap melakukan evaluasi/refleksi mengenai penerapan Kurikulum

2013. Evaluasi dilakukan saat supervisi PKG setiap tahun dan saat rapat

Page 173: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

158

- Poin 21

- Poin 22

Evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan saat supervisi PKG, juga saat

rapat disampaikan secara lisan.

Tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan dengan cara guru yang masih belum

menguasai pelaksanaan Kurikulum 2013 akan diikutkan dalam workshop.

disampaikan secara lisan. Pengawas kecamatan ditugaskan di sekolah untuk

mengawasi secara periodik sehingga guru bisa berkonsultasi dan mendapatkan

umpan balik.

Kepala sekolah juga melakukan supervisi dua kali dalam setahun.

Tindak lanjut dari evaluasi/ refleksi:

- Diadakannya pertemuan teknis setelah pengawas mengobservasi kelas.

- Guru yang masih belum menguasai pelaksanaan Kurikulum 2013 akan

diikutkan dalam workshop.

WG I

- Poin 23

- Poin 24

- Poin 25

Di SD N Tlacap sudah dilakukan evaluasi/refleksi terhadap kinerja guru dalam

menerapkan Kurikulum 2013.

Evaluasi kinerja guru dilakukan setiap tahun.

Pengawas kecamatan ditugaskan di sekolah untuk mengawasi secara periodik

sehingga guru bisa berkonsultasi dan mendapatkan umpan balik.

Kepala Sekolah melakukan supervisi setahun dua kali.

Tindak lanjut dari refleksi dilakukan dengan pertemuan teknis setelah pengawas

mengobservasi di kelas.

Persiapan Pelaksanaan Penilaian Otentik

WKS II

- Poin 7

Persiapan yang dilakukan sekolah sebelum melakukan Penilaian Otentik antara

lain adalah memberikan materi, memberikan latihan dan soal-soal yang harus

dikerjakan siswa.

Persiapan Pelaksanaan Penilaian Otentik:

- Pemberian materi dan latihan soal

- Mempersiapkan rubrik penilaian dengan melihat di buku guru

- Jika rubrik penilaian tidak ada di buku guru maka guru akan membuat rubrik

sendiri

- Untuk penilaian sikap sosial terkadang tidak menggunakan rubrik tetapi

menggunakan skala penilaian 1 2 3 4.

WG II a

- Poin 7

Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan Penilaian Otentik:

- Menyiapkan rubrik penilaian dengan melihat di buku guru

- Jika rubrik penilaian tidak ada di buku guru maka guru membuat rubrik sendiri.

-Untuk penilaian sikap sosial terkadang tidak menggunakan rubrik tetapi

menggunakan skala penilaian 1 2 3 4.

Sarana dan Prasarana Pendukung Penilaian Otentik

WKS II

- Poin 8

Sarana dan prasarana yang disiapkan oleh sekolah untuk mendukung

pelaksanaan Penilaian Otentik antara lain adalah:

1. LCD. LCD akan membuat anak lebih jelas dalam menerima materi.

2. Komputer digunakan untuk mencari materi.

3. Laptop untuk guru, tetapi belum semua guru mendapatkan karena laptop ini

adalah bantuan dari pusat.

Sarana dan Prasarana Pendukung Penilaian Otentik:

- Lembar Penilaian untuk penilaian secara manual/tertulis. Guru baru akan

merekap hasil nilai menggunakan komputer saat akan pembagian rapor.

- Komputer/ laptop. Laptop adalah bantuan dari pusat dan belum semua guru

mendapatkan.

WG II a

- Poin 8

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah lembar penilaian. Dalam menilai

guru melakukannya secara manual/tertulis, saat akan pembagian rapor baru

direkap menggunakan komputer.

Page 174: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

159

Proses Pelaksanaan Penilaian Otentik

WKS II

- Poin 9

Menurut kepala sekolah, 80% guru sudah menguasai pelaksanaan Penilaian

Otentik, meskipun masih ada satu atau dua guru yang masih belum paham.

Menurut Kepala Sekolah, 80% guru sudah menguasai pelaksanaan Penilaian

Otentik, meskipun masih ada satu atau dua guru yang masih belum paham.

Pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas IVB belum sempurna, penilaian dalam

sehari tidak semua dilakukan oleh guru karena keterbatasan waktu. Untuk

sikap sosial guru merekap penilaian dalam satu minggu. Untuk aspek

keterampilan dan pengetahuan guru melakukan penilaian ketika pembelajaran

berlangsung.

WG II a

- Poin 9

Pelaksanaan Penilaian Otentik di kelas IVB belum sempurna, penilaian dalam

sehari tidak semua dilakukan oleh guru karena keterbatasan waktu. Untuk sikap

sosial guru merekap penilaian dalam satu minggu. Untuk aspek keterampilan dan

pengetahuan guru melakukan penilaian ketika pembelajaran berlangsung.

Cakupan Penilaian Otentik di SD N Tlacap

WKS II

- Poin 11

Penilaian otentik di sekolah ini sudah mencakup ketiga aspek kompetensi (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan).

Penilaian Otentik di SDN Tlacap sudah mencakup ketiga aspek kompetensi

yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

WG II a

- Poin 12

Penilaian Otentik di kelas IVB sudah mencakup ketiga aspek kompetensi yaitu

sikap, pengetahuan dan keterampilan

Jenis Penilaian Otentik yang Sudah Dilakukan

WKS II

- Poin 10

Kepala sekolah menyarankan kepada peneliti untuk langsung mengamati KBM.

Jenis Penilaian Otentik yang sudah dilakukan antara lain adalah:

- Penilaian observasi dan catatan anekdot untuk kompetensi sikap

- Penilaian tes tertulis dan penugasan untuk kompetensi pengetahuan

- Penilaian unjuk kerja, penilaian produk dan portofolio untuk kompetensi

keterampilan.

WG II a

- Poin 10

-Untuk aspek sikap guru baru melakukan penilaian observasi dan catatan

anekdot.

-Untuk aspek pengetahuan guru melakukan penilaian tes tertulis dan penugasan.

-Untuk aspek keterampilan guru melakukan penilaian unjuk kerja, penilaian

produk dan portofolio.

Pemilihan Jenis Penilaian Otentik

WG II a

- Poin 13

Dalam memilih jenis penilaian guru berpedoman pada buku guru

Guru berpedoman pada buku guru dalam memilih jenis penilaian yang akan

digunakan.

Waktu Pelaksanaan Penilaian Otentik

WG II a

- Poin 11

Guru melakukan penilaian hampir setiap hari.

Penilaian sikap dilakukan di akhir pembelajaran karena guru mengalami

kesulitan dalam mengamati dan mencatat penilaian sikap saat proses

pembelajaran berlangsung

Guru melakukan Penilaian Otentik hampir setiap hari.

Penilaian sikap dilakukan di akhir pembelajaran karena guru mengalami

kesulitan dalam mengamati dan mencatat penilaian sikap saat proses

pembelajaran berlangsung

Kegiatan Perbaikan (Remedial)

WG II a

- Poin 14

Guru jarang melakukan kegiatan remedial saat penilaian harian karena waktu

Guru jarang melakukan kegiatan remedial saat penilaian harian karena waktu

lebih banyak digunakan untuk mengejar materi. Remedial dilakukan saat UTS

Page 175: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

160

lebih banyak digunakan untuk mengejar materi. Remedial dilakukan saat UTS

dan Ujian Akhir jika memang diperlukan.

dan Ujian Akhir jika memang diperlukan.

Kerjasama Antar Guru Kelas terkait Penilaian Otentik

WG II a

- Poin 15

Kerjasama antar guru kelas dalam Penilaian Otentik dilakukan dalam pembuatan

soal-soal harian.

Dalam pembuatan rubrik juga memungkinkan untuk bekerja sama antar guru

kelas tetapi saat ini guru masih banyak berpedoman pada buku guru.

Kerjasama antar guru kelas dalam Penilaian Otentik dilakukan dalam

pembuatan soal-soal harian.

Dalam pembuatan rubrik juga memungkinkan untuk bekerja sama antar guru

kelas tetapi saat ini guru masih banyak berpedoman pada buku guru.

Penilaian Otentik Kompetensi Sikap di Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Sumber Informasi Kesimpulan

Proses Pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi Sikap

WG II b

- Poin 1

Guru tidak setiap hari melakukan penilaian sikap karena rumit.

Penilaian sikap dilakukan beberapa kali dalam seminggu.

Guru melakukan penilaian sikap beberapa kali dalam seminggu. Guru tidak

melakukan penilaian sikap setiap hari karena dirasa rumit.

Teknik Penilaian Kompetensi Sikap

WG II b

- Poin 2

Dalam penilaian sikap guru lebih banyak menggunakan teknik penilaian

observasi.

Guru lebih banyak menggunakan teknik penilaian observasi.

Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

WG II b

- Poin 3

Instrumen penilaian sikap berpedoman pada buku guru.

Guru menggunakan instrumen penilaian sikap dengan berpedoman pada buku

guru.

Dalam melakukan penilaian sikap guru terkadang tidak menggunakan rubrik

melainkan menggunakan skala penilaian 1 2 3 4. (1: belum terlihat, 2: mulai

terlihat, 3: mulai berkembang, 4: sudah terlihat/ membudaya)

WG II a

- Poin 7

-Untuk penilaian sikap sosial terkadang tidak menggunakan rubrik tetapi

menggunakan skala penilaian 1 2 3 4. (1: belum terlihat, 2: mulai terlihat, 3:

mulai berkembang, 4: sudah terlihat/ membudaya)

Bentuk Penilaian Kompetensi Sikap

WG II b

- Poin 4

Guru menyatakan penilaian sikap dalam bentuk deskripsi, contoh: belum terlihat,

sudah terlihat, dan membudaya.Hasil dalam rapor dalam bentuk deskripsi.

Bentuk penilaian sikap dinyatakan dalam bentuk deskripsi.

Hasil penilaian sikap dalam rapor dinyatakan dalam bentuk deskipsi.

Penilaian Observasi

WG II b

- Poin 8

- Poin 9

Penilaian observasi dilakukan mingguan, guru melakukan rekap penilaian

observasi sikap selama seminggu.

Guru melakukan penilaian observasi setelah pembelajaran.

Guru melakukan penilaian observasi dengan cara mingguan (guru melakukan

rekap penilaian observasi sikap secara seminggu).

Penilaian observasi dilakukan setelah pembelajaran.

Instrumen penilaian observasi berpedoman pada buku guru.

Page 176: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

161

- Poin 10 Instrumen yang digunakan saat penilaian observasi berpedoman pada buku guru. Dalam RPP 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan 07 tercantum guru melakukan obeservasi

menggunakan daftar ceklist.

Guru melakukan penilaian sikap cinta tanah air, kerjasama, teliti, rasa ingin

tahu, kepahlawanan, dan pantang menyerah.

RPP 01 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 01 Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air, kerjasama dan teliti).

RPP 02 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 02 Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air, kerjasama dan teliti).

RPP 03 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 03 Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air dan kerjasama).

RPP 04 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 04 Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air dan kerjasama).

RPP 05 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 05 Guru melakukan penilaian sikap (teliti, rasa ingin tahu dan kepahlawanan).

RPP 06 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Analisis RPP 06 Guru melakukan penilaian sikap (teliti, rasa ingin tahu dan kepahlawanan).

RPP 07 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi menggunakan daftar ceklist.

Penilaian Diri

WG II b

- Poin 11

Guru belum pernah melakukan penilaian diri.

Penilaian diri belum pernah dilakukan.

WS

- Poin 11

Semua anak menyatakan belum pernah diminta untuk melakukan penilaian diri.

Penilaian Teman Sebaya

WG II b

- Poin 16

Guru belum pernah melakukan penilaian teman sebaya.

Penilaian teman sebaya belum pernah dilakukan.

WS

- Poin 13

Semua siswa menyatakan belum pernah diminta menilai sikap teman.

Penilaian Jurnal/ Catatan Anekdot

WG II b

- Poin 21

- Poin 22

- Poin 23

- Poin 24

- Poin 25

Guru melakukan penilaian jurnal/ catatan anekdot hanya ketika ada kejadian

(sifatnya insidental).

Menurut pemahaman guru, catatan anekdot berisi deskripsi peristiwa yang

terjadi, seperti jika ada yang berkelahi atau datang terlambat.

Penilaian jurnal hanya dilakukan ketika ada kejadian.

Catatan anekdot tidak menggunakan instrumen karena hanya berisi tulisan guru

sendiri, sehingga sifatnya tidak baku.

Manfaat penilaian jurnal:

- Sebagai dokumentasi dari kejadian-kejadian sebelumnya.

- Sebagai masukan bagi guru sebelum melakukan tindakan/ bimbingan pada

siswa.

Guru melakukan penilaian jurnal/catatan anekdot hanya ketika ada kejadian

(insidental).

Catatan anekdot berisi deskripsi peristiwa yang terjadi, seperti jika ada siswa

yang berkelahi atau datang terlambat.

Guru tidak menggunakan instrumen catatan anekdot yang baku karena hanya

berisi tulisan guru sendiri.

Catatan anekdot bermanfaat sebagai dokumentsi dari kejadian-kejadian

sebelumnya dan sebagai masukan bagi guru sebelum melakukan

tindakan/bimbingan pada siswa.

Page 177: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

162

Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan di Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Sumber Informasi Kesimpulan

Proses Pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan

WG II c

- Poin 1

Dalam kompetensi pengetahuan penilaian selain dilakukan setiap hari, juga

diadakan Ulangan Harian Bersama. UHB dilakukan pada akhir sub tema,

sehingga dalam setiap tema ada tiga kali UHB.

Penilaian pengetahuan dilakukan setiap hari.

Ulangan Harian Bersama (UHB) dilakukan pada akhir sub tema.

Teknik Penilaian Kompetensi Pengetahuan

WG II c

- Poin 2

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan yang digunakan guru adalah tes

tertulis, observasi diskusi dan penugasan.

Guru menggunakan teknik penilaian pengetahuan tes tertulis, observasi diskusi

dan penugasan.

Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan

WG II c

- Poin 3

Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan skor angka sehingga tidak

menggunakan instrumen.

Guru tidak menggunakan instrumen karena penilaian pengetahuan dilakukan

dengan skor angka.

Bentuk Penilaian Kompetensi Pengetahuan

WG II c

- Poin 4

Guru menyatakan penilaian kompetensi pengetahuan dalam bentuk angka.

Guru menyatakan penilaian pengetahuan dalam bentuk angka.

Penilaian Tes Tertulis

WG II c

- Poin 8

- Poin 9

Penilaian pengetahuan yang dilakukan setiap hari menyesuaikan dengan

pembelajaran

Penilaian pengetahuan yang dilakukan setiap hari menyesuaikan dengan

pembelajaran

Guru hanya membuat soal Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir, sekolah

mengirimkan dua guru sebagai tim pembuat soal. Tim terdiri dari guru-guru SD

yang menggunakan Kurikulum 2013 se-Kabupaten Sleman.

Mengenai Ulangan Harian Bersama:

Untuk urusan ulangan harian diserahkan kepada sekolah masing-masing. Saat

forum SD Kurikulum 2013 se-Sleman, ada penerbit yang menawarkan untuk

membuat soal ulangan harian, dan SD Tlacap ikut mendaftar untuk membuat soal

Ulangan Harian ke penerbit.

Soal Ulangan Harian Bersama pesan ke penerbit. Dalam Ulangan Harian tidak

ada soal pilihan ganda. Ulangan Harian biasanya dilakukan dalam satu hari (satu

penggalan pagi, dari masuk sampai istirahat pertama). Adanya soal Ulangan

Harian memudahkan guru dalam melakukan penilaian karena guru tidak harus

Penilaian pengetahuan yang dilakukan setiap hari menyesuaikan dengan

pembelajaran.

Mengenai Penilaian Harian:

Soal penilaian harian diambil dari buku. Untuk soal matematika guru

mengembangkan sendiri. Guru menggunakan LKS dari penerbit

Yudhistira untuk pemberian PR. Dalam tes harian guru menggunakan soal

isian singkat dan uraian.

Mengenai Ulangan Harian Bersama:

SD Tlacap menggunakan jasa penerbit untuk membuat soal Ulangan

Harian Bersama. Hal ini memudahkan guru karena tidak harus membuat

soal sendiri. Soal Ulangan Harian terdiri dari jawaban singkat dan uraian.

Ulangan Harian dilakukan dalam satu hari (satu penggalan pagi, dari

masuk sampai istirahat pertama).

Soal UHB dari penerbit sering dapat terlambat. Untuk saat ini kelas IV

sudah menyelesaikan tema 4 tetapi soal UHB untuk tema 4 belum datang.

Guru memutuskan akan melakukan Ulangan Harian Bersama menjelang

Page 178: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

163

- Poin 10

- Poin 11

- Poin 12

- Poin 13

- Poin 14

- Poin 15

membuat soal sendiri.

Untuk penilaian harian guru mengambil soal dari buku. Untuk soal matematika

guru mengembangkan sendiri. Guru juga menggunakan LKS dari penerbit

Yudhistira, yang lebih banyak digunakan untuk pemberian PR.

Guru menggunakan soal isian singkat dan uraian dalam tes harian.

Guru jarang menggunakan soal pilihan ganda, soal pilihan ganda muncul di kelas

6 untuk mengkondisikan siswa saat Ujian Akhir.

Saat UTS ada soal pilihan ganda tetapi hanya beberapa butir.

Guru menggunakan soal isian singkat dan uraian dalam tes harian.

Untuk UTS dan Ujian Akhir aturan soalnya adalah isian singkat dan uraian

kecuali untuk kelas 6 dan Bahasa Jawa.

Soal Ulangan Harian Bersama sering datang terlambat dari penerbit. Untuk saat

ini tema 4 sudah selesai dan sudah sampai di tema 5 tetapi soal belum datang.

Karena itu Ulangan Harian Bersama akan diadakan di akhir menjelang Ujian

Akhir Semester.

Untuk saat ini guru fokus pada menyelesaikan materi sampai tema 5, setelah itu

akan diadakan Ulangan Harian Bersama mulai dari tema 4.

Manfaat dari soal uraian:

Bisa menggali informasi dari siswa karena pertanyaannya bersifat terbuka.

Bisa mengukur kedalaman pemahaman siswa

Ada kira-kira lima anak yang tetap susah dalam mengerjakan soal uraian.

Mereka menjawab singkat-singkat dan belum bisa menjelaskan dengan lengkap.

Ada anak yang dalam menjawab soal uraian melenceng dari yang diharapkan.

Ujian Akhir Semester.

Mengenai Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir:

Sekolah mengirimkan dua guru sebagai tim pembuat soal. Tim terdiri dari

guru-guru SD se-Kabupaten Sleman yang menggunakan Kurikulum 2013.

Mengenai soal uraian dalam penilaian pengetahuan:

Soal uraian bermanfaat untuk menggali informasi dari siswa dan

mengukur kedalaman pemahaman siswa karena pertanyaannya yang

bersifat terbuka.

Dalam kelas IVB ada kurang lebih 5 anak yang masih kesulitan dalam

mengerjakan soal uraian dan belum bisa menjelaskan dengan lengkap.

Jawaban melenceng dari yang diharapkan.

WS

- Poin 15

- Poin 16

Semua anak menyatakan pernah melakukan tes tertulis dengan soal uraian, antar

lain adalah saat Ulangan Harian.

Beberapa anak menyatakan kadang-kadang diminta mengerjakan tes tertulis.

Beberapa anak yang lain menyatakan sering mengerjakan tes tertulis. Salah satu

anak menambahkan bahwa soal Ulangan Harian itu susah untuk dikerjakan.

HO 01

13 November

2015

Jenis penilaian yang ditemukan hari ini adalah penilaian dalam aspek

pengetahuan berupa tes tertulis. Tes tertulis berupa soal pertambahan dan

pengurangan desimal. Guru menjelaskan cara mengerjakan soal dan

menyampaikan batas waktu pengerjaan soal.

Guru tidak mengoreksi hasil pekerjaan siswa saat itu juga sehingga siswa belum

mengetahui nilai pekerjaannya. Guru juga belum memberikan umpan balik dari

hasil penilaian.

Pada akhir pembelajaran guru membimbing lima siswa yang masih belum

menyelesaikan soal.

13 November 2015:

Penilaian tes tertulis dengan soal pertambahan dan pengurangan desimal.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum dalam RPP. Guru menjelaskan cara

mengerjakan soal dan menyampaikan batas waktu pengerjaan soal. Tetapi guru

tidak mengoreksi hasil pekerjaan siswa saat itu juga. Guru juga tidak

memberikan umpan balik kepada siswa.

Page 179: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

164

RPP 01 Penilaian pengetahuan matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

desimal dilakukan melalui tes dan dinilai dengan skor.

Analisis RPP 01 Guru melakukan penilaian pengetahuan matematika dengan menggunakan skor.

HO 04

20 November

2015

Tes tertulis dilakukan dalam bentuk kuis “Poin-poinan” dengan materi mengubah

pecahan biasa menjadi persen. Siswa mengoreksi hasil jawabannya sendiri-

sendiri sehingga dibutuhkan kejujuran siswa. Siswa langsung mengetahui

nilainya karena jawaban langsung dikoreksi. Siswa dapat mengetahui jawaban

dan cara mengerjakan yang benar.

Siswa menuliskan hasil poinnya di papan tulis dan kemudian dicatat oleh guru.

Guru memberikan umpan balik berupa pujian terhadap anak yang mendapat poin

100 dan mengingatkan siswa yang nilainya belum baik untuk belajar lebih rajin

lagi.

20 November 2015:

Penilaian tes tertulis dengan materi mengubah pecahan biasa menjadi persen.

Siswa mengoreksi hasil jawabannya sendiri-sendiri sehingga dibutuhkan

kejujuran siswa. Siswa langsung mengetahui nilainya karena jawaban langsung

dikoreksi. Siswa dapat mengetahui jawaban dan cara mengerjakan yang benar.

Guru mencatat hasil nilai siswa. guru juga memberikan umpan balik kepada

siswa berupa pujian dan penguatan.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP.

RPP 03 Penilaian pengetahuan Matematika (mengubah pecahan biasa menjadi persen)

dinilai dengan angka

Analisis RPP 03 Guru melakukan penilaian pengetahuan matematika dengan angka.

HO 06

23 November

2015

Tes tertulis dilakukan dengan materi perubahan pecahan biasa menjadi desimal

dan persen. Guru menjelaskan cara mengerjakan soal dan batas waktu

pengerjaan. Siswa megoreksi hasil jawabannya sendiri-sendiri. Guru mencatat

hasil nilai siswa tetapi tidak memberikan umpan balik dari hasil penilaian.

23 November 2015:

Penilaian tes tertulis dengan materi perubahan pecahan biasa menjadi desimal

dan persen. Guru menjelaskan cara mengerjakan soal dan batas waktu

pengerjaan. Guru mencatat hasil nilai siswa tetapi tidak memberikan umpan

balik dari hasil penilaian.

Penilaian ini tidak tercantum di dalam RPP.

HO 07

24 November

2015

Kuis “Poin-poinan” dilakukan dengan materi pembulatan bilangan desimal.

Setiap butir soal bernilai 10 poin. Guru menuliskan soal satu persatu di papan

tulis. Siswa yang mendapatkan nilai 200 diperbolehkan beristirahat terlebih

dahulu. Guru mencatat hasil nilai siswa dan memberikan umpan balik

berdasarkan hasil kuis.

24 November 2015:

Penilaian tes tertulis dengan materi pembulatan bilangan desimal. Guru

mencatat hasil nilai siswa dan memberikan umpan balik berdasarkan hasil kuis.

Penilaian ini tidak tercantum di dalam RPP.

HO 08

26 November

2015

Tes dilakukan dalam bentuk kuis “Poin-poinan” dengan materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat. Guru menjelaskan cara pengerjaan kuis. Guru

menuliskan soal satu persatu di papan tulis. Guru mencatat hasil nilai siswa dan

memberikan umpan balik. Guru memberikan perhatian khusus kepada salah satu

siswa yang mendapat nilai 0.

26 November 2015:

Penilaian tes tertulis dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat.

Tes “Poin-poinan” dengan cara guru menuliskan soal satu persatu di papan

tulis. Guru mencatat hasil nilai siswa dan memberikan umpan balik. Guru

memberikan perhatian khusus kepada salah satu siswa yang mendapat nilai

0.

Tes tertulis dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

dengan angka puluhan. Guru menjelaskan cara pengerjaan tes. Guru juga

memberikan bimbingan bagi siswa yang tidak bisa mengerjakan. Guru

HO 08

26 November

2015

Tes tertulis dilakukan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dengan angka puluhan. Guru menjelaskan cara pengerjaan tes. Guru juga

memberikan bimbingan bagi siswa yang tidak bisa mengerjakan. Tetapi sebagian

besar siswa masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan sehingga guru

menjadi kewalahan. Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa satu persatu. Siswa

diberi kesempatan untuk membetulkan hasil pekerjaannya di rumah sebagai PR.

Page 180: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

165

RPP 07 Penilaian pengetahuan Matematika (penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat) dinilai dengan skor

mengoreksi hasil pekerjaan siswa satu persatu. Siswa diberi kesempatan

untuk membetulkan hasil pekerjaannya di rumah sebagai PR.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP. Analisis RPP 07 Guru melakukan penilaian pengetahuan Matematika penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dinilai menggunakan skor.

Penilaian Tes Lisan

HO 06

23 November

2015

Pada awalnya tes ini dimaksudkan untuk bersifat tertulis seperti biasa tetapi

kemudian berubah menjadi tes lisan. Materi kuis adalah perubahan satuan

panjang. Guru menuliskan soal di papan tulis satu persatu. Siswa terlihat sangat

antusias dalam menjalani kuis, mereka saling berebut untuk mengacungkan

tangan terlebih dahulu. Guru menuliskan jumlah poin yang didapat siswa di

papan tulis. Guru terus memberikan umpan balik dan penguatan di sela-sela

pelaksanaan kuis. Guru memberikan soal sebanyak 20, tetapi siswa masih

tampak bersemangat sehingga guru menambahkan soal berupa penugasan untuk

dikerjakan di rumah.

Guru mencatat hasil nilai siswa.

23 November 2015:

Penilaian tes lisan ini pada awalnya direncanakan sebagai tes tertulis. Materi

tes adalah perubahan satuan panjang. Guru menuliskan soal di papan tulis satu-

persatu. Guru menuliskan jumlah poin yang didapat siswa di papan tulis. Guru

terus memberikan umpan balik dan penguatan di sela-sela pelaksanaan kuis.

Guru mencatat hasil nilai siswa.

Penilaian ini tidak tercantum di dalam RPP.

Penilaian Observasi Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

WG II c

- Poin 16

- Poin 17

- Poin 18

Penilaian observasi diskusi, tanya jawab dan percakapan dilakukan kadang-

kadang saat ada kegiatan diskusi.

Dalam penilaian observasi diskusi, tanya jawab dan percakapan guru menilai

keaktifan, penggunaan bahasa dalam menyampaikan pendapat, dan isi.

Penilaian observasi diskusi, tanya jawab dan percakapan tidak selalu dilakukan

oleh guru, hanya terkadang.

Guru membuat catatan ketika siswa melakukan diskusi, dan akan direkap pada

akhir pembelajaran.

Guru menggunakan instrumen penilaian yang ada di buku guru.

Guru melakukan penilaian pbservasi diskusi, tanya jawab dan percakapan

kadang-kadang ketika ada kegiatan diskusi. Guru menilai keaktifan,

penggunaan bahasa dalam menyampaikan pendapat, dan isi. Guru membuat

catatan ketika siswa melakukan diskusi, dan akan direkap pada akhir

pembelajaran. Guru menggunakan instrumen penilaian yang ada di buku guru.

Diskusi, tanya jawab dan kerja kelompok yang pernah dilakukan siswa antara

lain adalah wawancara antar teman, membuat cerita, dan percobaan.

WS

- Poin 17

- Poin 18

Semua anak menyatakan pernah melakukan kegiatan diskusi dan kerja

kelompok. Yang pernah dilakukan saat diskusi dan kerja kelompok antara lain

adalah wawancara antar teman, membuat cerita, percobaan, dan membuat kincir

air dan kincir angin.

Sebagian besar anak menyatakan mereka sering melakukan kegiatan diskusi dan

kerja kelompok. Sisanya menjawab kadang-kadang.

Penilaian Penugasan

WG II c

- Poin 19

- Poin 20

Guru melakukan penilaian penugasan kurang lebih seminggu tiga kali.

Kendala dalam pemberian penugasan adalah tidak semua siswa memiliki LKS.

Guru melakukan penilaian penugasan kurang lebih tiga kali dalam seminggu.

Dalam memberikan penugasan guru menggunakan LKS Yudhistira. Tetapi

tidak semua siswa memiliki LKS karena LKS tidak wajib untuk dibeli.

Page 181: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

166

- Poin 21

Guru menyarankan kepada siswa bahwa guru menggunakan LKS, tetapi tidak

mewajibkan siswa untuk membelinya.

Ada beberapa siswa yang tidak membeli LKS.

Guru jarang membuat soal penugasan sendiri dan lebih sering menggunakan

LKS untuk memberi tugas kepada siswa.

Tugas keterampilan lebih sering dilakukan di rumah.

Untuk soal tes tertulis guru menggunakan skor, sedangkan untuk tugas

keterampilan guru menggunakan instrumen rubrik yang ada di buku.

Penugasan keterampilan lebih sering dilakukan di rumah.

Penugasan berupa tes dinilai menggunakan skor.

Penugasan yang pernah diberikan antara lain adalah soal matematika.

WS

- Poin 19

- Poin 20

Semua anak menyatakan pernah diberi tugas oleh guru untuk dikerjakan. Tugas

yang paling sering diberikan adalah matematika, dan yang lainnya adalah tugas

bahasa jawa, IPA, mencari pahlawan, dan mencari arti kata-kata di kamus.

Separuh siswa menyatakan sering diberi tugas oleh guru, dan separuh lainnya

menyatakan kadang-kadang.

HO 05

21 November

2015

Tugas siswa adalah membuat peta tematik Indonesia yang berisi nama-nama

pahlawan Nasional berikut asal tempat dan bentuk perjuangannya. Guru

menjelaskan kepada siswa mengenai tugas yang harus dikerjakan, membagikan

kertas untuk mengerjakan.Akan tetapi di tengah pengerjaan tugas guru

meninggalkan sekolah untuk keperluan lain sehingga pelaksanaan penilaian

penugasan menjadi kurang maksimal.

21 November 2015:

Tugas membuat peta tematik Indonesia yang berisi nama-nama pahlawan

Nasional. Tetapi guru meninggalkan sekolah untuk keperluan lain sehingga

pelaksanaan penilaian menjadi kurang maksimal.

Penugasan ini tidak tercantum di dalam RPP.

HO 06

23 November

2015

Penugasan diberikan sebagai tindak lanjut dari kuis lisan dengan materi

perubahan satuan panjang. Soal penugasan diambil oleh guru dari LKS. Ada

beberapa siswa yang memiliki LKS tapi ada juga yang tidak punya karena LKS

sifatnya tidak wajib dibeli. Guru menuliskan soal di papan tulis agar dicatat oleh

siswa yang tidak memiliki LKS.

23 November 2015:

Penugasan sebagai tindak lanjut dari kuis lisan dengan materi perubahan satuan

panjang. Soal diambil dari LKS. Guru menuliskan soal di papan tulis agar

dicatat oleh siswa yang tidak memiliki LKS.

24 November 2015:

Guru menuliskan jawaban di papan tulis sementara siswa mengoreksi hasil

pekerjaannya masing-masing. Guru memberikan umpan balik sembari

mencatat nilai siswa (dipanggil satu persatu), dengan cara memuji anak yang

mendapat nilai penuh, dan memberikan penguatan bagi siswa yang nilainya

belum memuaskan.

Penugasan ini tidak tercantum di dalam RPP.

HO 07

24 November

2015

Penugasan diberikan kemarin dengan materi perubahan satuan panjang. Ada

beberapa siswa yang belum mengerjakan di rumah, guru meminta mereka untuk

mengerjakannya saat ini juga. Guru menuliskan jawaban di papan tulis sementara

siswa mengoreksi hasil pekerjaannya masing-masing. Guru memberikan umpan

balik sembari mencatat nilai siswa (dipanggil satu persatu), dengan cara memuji

anak yang mendapat nilai penuh, dan memberikan penguatan bagi siswa yang

nilainya belum memuaskan.

HO 07

24 November

2015

Penugasan diberikan dengan materi luas bangun datar dengan perubahan satuan

panjang. Siswa diperbolehkan untuk memilih empat dari lima soal yang

disediakan.tugas dikerjakan secara berkelompok (2 orang). Hasil pekerjaan

langsung dikoreksi sehingga siswa dapat mengetahui kesalahan yang telah

dilakukan. Guru meminta tiap kelompok untuk maju dan dicatat nilainya. Guru

juga memberikan umpan balik kepada siswa.

24 November 2015:

Penugasan dengan materi luas bangun datar dengan perubahan satuan panjang.

Hasil pekerjaan langsung dikoreksi sehingga siswa dapat mengetahui

kesalahan yang telah dilakukan. Guru meminta tiap kelompok untuk maju dan

dicatat nilainya. Guru juga memberikan umpan balik kepada siswa.

Penugasan ini tidak tercantum di dalam RPP.

Page 182: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

167

RPP 02 Penilaian pengetahuan Bahasa Indonesia dilakukan dengan rubrik. Terdapat tiga penilaian pengetahuan yang tercantum dalam RPP tetapi tidak

dilaksanakan oleh guru. Analisis RPP 02 Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan.

RPP 05 Penilaian pengetahuan matematika dilakukan dengan angka

Analisis RPP 05 Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan matematika

RPP 06 Penilaian pengetahuan IPS dilakukan menggunakan daftar periksa

Analisis RPP 06 Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan IPS.

Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan di Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Sumber Informasi Kesimpulan

Proses Pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan

WG II d

- Poin 1

Guru menggunakan rubrik di buku guru untuk melakukan penilaian

keterampilan.

Guru menyatakan bahwa penilaian itu sebenarnya sangat banyak jika benar-

benar ingin dilakukan sehingga guru hanya menyesuaikan.

Dalam penilaian keterampilan tidak selalu individu, untuk keterampilan yang

agak rumit guru membagi siswa menjadi kelompok. Jika tugas keterampilan

dikerjakan secara kelompok maka akan lebih cepat selesai.

Dalam menilai kerapian dalam kelompok nilainya akan sama.

Guru menggunakan rubrik yang ada di Buku Guru dalam melakukan penilaian

keterampilan.

Guru tidak selalu menilai keterampilan siswa secara individu. Untuk

keterampilan yang rumit penilaian dilakukan berdasarkan kelompok.

Dalam penilaian keterampilan dalam kelompok maka nilai masing-masing

siswa dalam kelompok akan sama.

Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan

WG II d

- Poin 2

Guru sudah menggunakan teknik penilaian unjuk kerja, projek/produk,

portofolio, dan penilaian menulis.

Guru sudah menggunakan teknik penilaian unjuk kerja, projek/produk,

portofolio dan penilaian menulis.

Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

WG II d

- Poin 3

Guru menggunakan instrumen penilaian rubrik di buku guru.

Guru menggunakan instrumen penilaian rubrik yang ada di Buku Guru.

Bentuk Penilaian Kompetensi Keterampilan

WG II d

- Poin 4

Guru menyatakan penilaian kompetensi keterampilan dalam bentuk deskripsi.

Guru menyatakan penilaian kompetensi keterampilan dalam bentuk deskripsi.

Penilaian Unjuk Kerja/ Kinerja/ Praktik

WG II d

- Poin 8

- Poin 9

Setiap minggu selalu ada penilaian unjuk kerja.

Penilaian unjuk kerja dilakukan dalam pelajaran IPA, guru mengamati proses

ketika siswa melakukan percobaan.

Penilaian unjuk kerja selalu dilakukan setiap minggu.

Penilaian unjuk kerja dilakukan antara lain dalam muatan pelajaran IPA (guru

mengamati proses ketika siswa melakukan percobaan), Bahasa Indonesia

(menceritakan), dan SBdP (menyanyi).

Penilaian unjuk kerja dalam muatan PJOK dilakukan oleh guru penjasorkes.

Page 183: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

168

- Poin 10

- Poin 11

- Poin 12

Kegiatan belajar yang dinilai dengan unjuk kerja/kinerja/praktik antara lain

adalah ketika bahasa dengan menceritakan, praktik percobaan dalam pelajaran

sains, dan menyanyi dalam SBdP.

Untuk muatan PJOK guru kelas berkoordinasi dengan guru penjas agar bisa

menyesuaikan materi pelajarannya. Guru penjas memiliki buku sendiri.

Kelebihan penilaian unjuk kerja:

Bisa menilai anak satu persatu dengan teliti.

Bisa menilai sikap anak, misalnya keberanian saat maju di depan kelas.

Dapat menilai keterampilan berbicara saat diminta menceritakan di depan kelas.

Hasil penilaian lebih lengkap jika dibandingkan dengan penilaian tertulis.

Untuk penilaian diskusi guru menggunakan rubrik di buku guru. Untuk yang

belum ada rubriknya guru membuat sendiri.

Guru menggunakan rubrik di buku guru untuk penilaian diskusi.

Guru membuat sendiri rubrik yang tidak ada di buku guru.

Kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah:

- Dapat menilai anak satu persatu dengan teliti

- Dapat menilai sikap anak (misal: menilai keberanian anak saat maju di depan

kelas)

- Dapat menilai keterampilan berbicara anak

- Hasil penilaian lebih lengkap jika dibandingkan dengan penilaian tertulis.

WS

- Poin 21

- Poin 22

Sebagian besar siswa menyatakan pernah dinilai saat praktik.

Sebagian besar siswa menyatakan guru kadang-kadang menilai saat melakukan

praktik.

HO 02

16 November

2015

Siswa melakukan kegiatan percobaan Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan

Cermin. Guru memfasilitasi siswa mulai dari menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan bahan, pelaksanaan percobaan dan penulisan

laporan percobaan. Tetapi hasil laporan dikumpulkan dan tidak dibahas saat itu

juga sehingga siswa tidak langsung mendapat umpan balik dari hasil

pekerjaannya.

16 November 2015:

Siswa melakukan percobaan “Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan

Cermin”. Guru memfasilitasi siswa mulai dari menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan bahan, pelaksanaan percobaan dan

penulisan laporan percobaan. Tetapi hasil laporan dikumpulkan dan tidak

dibahas saat itu juga sehingga siswa tidak langsung mendapat umpan balik dari

hasil pekerjaannya. Penilaian dilakukan menggunakan rubrik Buku Guru

halaman 36.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP.

RPP 02 Penilaian keterampilan IPA dan SBdP dilakukan menggunakan rubrik dan daftar

periksa.

Analisis RPP 02 Guru melakukan penilaian keterampilan IPA (Berkomunikasi Menggunakan

Cahaya dan Cermin) dengan rubrik sesuai dengan Buku Guru halaman 36.

HO 05

21 November

2015

Siswa melakukan kegiatan percobaan Membuat Lup. Guru memfasilitasi siswa

mulai dari menjelaskan langkah-langkah percobaan, mempersiapkan alat dan

bahan, pelaksanaan percobaan dan penulisan laporan percobaan.

Setelah laporan dikumpulkan, guru melakukan penilaian dan memberikan umpan

balik mengenai hasil percobaan dan penguatan materi.

21 November 2015:

Siswa melakukan percobaan “Menbuat Lup”. Guru memfasilitasi siswa mulai

dari menjelaskan langkah-langkah percobaan, mempersiapkan alat dan bahan,

pelaksanaan percobaan dan penulisan laporan percobaan. Setelah laporan

dikumpulkan, guru melakukan penilaian dan memberikan umpan balik

mengenai hasil percobaan dan penguatan materi. Penilaian dilakukan

menggunakan rubrik Buku Guru halaman 51.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP.

RPP 04 Penilaian keterampilan IPS, PPKn dan IPA dilakukan menggunakan daftar

periksa dan rubrik.

Analisis RPP 04 Guru melakukan penilaian keterampilan IPA membuat lup sesuai dengan Buku

Guru halaman 51.

Page 184: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

169

Penilaian Projek/ Produk

WG II d

- Poin 13

- Poin 14

- Poin 15

- Poin 16

- Poin 17

Dalam satu tema bisa membuat karya dua sampai tiga kali.

Proyek kelas seperti pameran belum dilakukan karena waktu yang terbatas.

Untuk keterampilan guru sering meminta siswa untuk mengerjakan di rumah.

Penilaian produk dikerjakan di kelas sesuai dengan materi.

Proyek karya yang dibuat lebih banyak dalam pelajaran SBdP. Karya yang

pernah dibuat dalam pelajaran sains contohnya membuat kincir angin.

Kelebihan penilaian projek/ produk:

-Merangsang anak untuk kreatif, anak dibebaskan untuk menggali kreativitasnya.

Kekurangan penilaian projek/produk:

- Membutuhkan waktu yang lama sehingga terkadang anak tidak tepat waktu

dalam mengumpulkan

- Ketika dibuat kelompok ada anak yang tidak ikut mengerjakan

Guru biasanya menilai produk karena guru tidak mengetahui proses pembuatan

jika dikerjakan di rumah.

Penilaian produk dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu tema.

Proyek kelas seperti pameran belum dilakukan karena waktu yang terbatas.

Untuk keterampilan guru sering meminta siswa untuk mengerjakan di rumah.

Penilaian produk dikerjakan di kelas sesuai dengan materi.

Proyek karya yang dibuat lebih banyak dalam pelajaran SBdP. Karya yang

pernah dibuat contohnya kincir angin, gelang dari kertas, bunga dari kertas

koran, anyaman, celengan dari krdus atau botol, gelas dari botol plastik, dan

tempat pensil.

Guru biasanya menilai produk karena guru tidak mengetahui proses pembuatan

jika dikerjakan di rumah.

Kelebihan penilaian projek/ produk:

-Merangsang anak untuk kreatif, anak dibebaskan untuk menggali

kreativitasnya.

Kekurangan penilaian projek/produk:

- Membutuhkan waktu yang lama sehingga terkadang anak tidak tepat waktu

dalam mengumpulkan

- Ketika dibuat kelompok ada anak yang tidak ikut mengerjakan

WS

- Poin 23

- Poin 25

- Poin 26

Seluruh siswa menyatakan belum pernah membuat projek.

Semua anak menyatakan pernah membuat suatu produk tertentu. Yang pernah

dibuat antara lain adalah gelang dari kertas, bunga dari kertas koran, anyaman,

kincir angin, celengan dari kardus atau botol, gelas dari botol plastik, dan tempat

pensil.

Sebagian besar anak menyatakan mereka kadang-kadang membuat produk.

HO 03

19 November

2015

Siswa membuat karya berupa bunga dari kertas koran. Guru membimbing siswa

mulai dari tahap persiapan (memeriksa alat dan bahan, memberikan contoh) dan

pelaksanaan pembuatan karya (memeriksa and memberikan saran pada siswa).

Hasil karya dikumpulkan di meja dan tidak langsung dinilai oleh guru sehingga

siswa tidak langsung mendapat umpan balik dari hasil pekerjaannya.

19 November 2015:

Siswa membuat karya bunga dari kertas koran. Hasil karya dikumpulkan dan

tidak langsung dinilai sehingga siswa tidak langsung mendapat umpan balik

dari hasil pekerjaannya.

Penilaian ini tidak tercantum di dalam RPP.

HO 06

23 November

2015

Produk yang dibuat adalah poster renpah-rempah berisi gambar, ciri-ciri dan

manfaat. Guru membagikan buku bacaan rempah-rempah dan selembar kertas

lipat kepada siswa. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan dan batas

waktu pengerjaan. Guru membimbing siswa dalam pembuatan poster. Hasil

poster ditempelkan di papan di bagian belakang kelas. Tetapi guru belum

melakukan penilaian saat itu juga karena waktu istirahat sudah tiba dan

pembelajaran berikutnya akan diisi dengan materi agama. Guru juga belum

memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa.

23 November 2015:

Siswa membuat Poster Rempah-Rempah. Hasil karya siswa ditempelkan di

bagian belakang kelas. Guru tidak langsung menilai hasil karya siswa dan

belum memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP.

RPP 05 Penilaian keterampilan IPA dilakukan menggunakan rubrik buatan guru.

Page 185: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

170

Analisis RPP 05 Guru melakukan penilaian keterampilan IPA membuat poster rempah-rempah

dengan rubrik buatan guru.

HO 08

26 November

2015

Siswa membuat Kartu Ucapan Terima Kasih pada Pahlawan. Guru menjelaskan

cara dan batas waktu pengerjaan. Guru memberikan bimbingan kepada siswa

dalam mengerjakan. Hasil karya yang sudah jadi ditempel pada papan di

belakang kelas. Guru tidak menilai dan memberikan umpan balik saat itu juga.

26 November 2015:

Siswa membuat Kartu Ucapan Terima Kasih pada Pahlawan. Hasil karya yang

sudah jadi ditempel pada papan di belakang kelas. Guru tidak menilai dan

memberikan umpan balik saat itu juga. Penilaian dilakukan dengan daftar

periksa sesuai dengan buku guru halaman 98.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum di dalam RPP. RPP 06 Penilaian keterampilan IPA dan SBdP dilakukan menggunakan daftar periksa.

Analisis RPP 06 Guru melakukan penilaian SBdP dengan daftar periksa sesuai dengan buku guru

halaman 98.

Penilaian Portofolio

WG II d

- Poin 18

- Poin 19

- Poin 20

- Poin 21

- Poin 22

- Poin 23

- Poin 24

Guru membuat portofolio dalam bentuk buku, satu buku digunakan untuk satu

tema.

Guru melakukan penilaian portofolio seminggu dua kali.

Portofolio lebih kepada penilaian proses.

Guru seharusnya mengomentari hasil pekerjaan siswa di bagian bawah lembar

kerja, apa yang masih kekurangan dan apa kelebihannya, dengan harapan anak

akan melihat kekurangannya dan bisa memperbaiki karena penilaian portofolio

sifatnya berkelanjutan.

Penilaian portofolio yang sudah dilakukan:

Anak-anak diminta ke perpustakaan dan memilih buku tentang pahlawan. Anak

menceritakan apa yang sudah dibaca di buku.

Guru juga mendokumentasikan poster di dalam portofolio.

Guru belum memasukkan nilai portofolio siswa.

Kelebihan penilaian portofolio:

Hasil karya siswa terdokumentasi sehingga bisa diketahui perkembangannya,

bisa diketahui kekurangannya sehingga siswa bisa memperbaiki di tugas

selanjutnya.

Kekurangan penilaian portofolio:

Penilaian guru menjadi semakin rumit karena guru harus mengomentari hasil

pekerjaan siswa satu demi satu.

Penilaian portofolio sudah berjalan beberapa kali setiap minggunya.

Guru menilai keterampilan menulis siswa dalam penilaian portofolio.

Guru lebih banyak menggunakan ulangan/tes tertulis untuk penilaian

pengetahuan.

Materi yang dimasukkan oleh guru ke dalam portofolio antara lain adalah

bercerita, membuat puisi, dan membuat poster.

Instrumen penilaian yang digunakan guru dalam menilai portofolio terkadang

Guru membuat portofolio dalam bentuk buku yang terbuat dari kertas HVS

warna yang dijepit. Satu buku digunakan untuk satu tema.

Guru melakukan penilaian portofolio seminggu dua kali.

Guru menilai keterampilan menulis siswa dalam penilaian portofolio.

Portofolio lebih kepada penilaian proses.Guru seharusnya mengomentari

hasil pekerjaan siswa di bagian bawah lembar kerja, apa yang masih

kekurangan dan apa kelebihannya, dengan harapan anak akan melihat

kekurangannya dan bisa memperbaiki karena penilaian portofolio sifatnya

berkelanjutan.

Penilaian portofolio yang sudah dilakukan:

1. Menceritakan isi buku

2. Membuat poster

3. Membuat puisi

Kelebihan penilaian portofolio adalah hasil karya siswa terdokumentasi

sehingga bisa diketahui perkembangannya, bisa diketahui kekurangannya

sehingga siswa bisa memperbaiki di tugas selanjutnya.

Kekurangan penilaian portofolio adalah Penilaian guru menjadi semakin

rumit karena guru harus mengomentari hasil pekerjaan siswa satu demi satu.

Instrumen penilaian yang digunakan guru dalam menilai portofolio

terkadang melihat di buku guru, terkadang guru membuat sendiri.

Guru belum menilai hasil pekerjaan portofolio anak.

Guru sudah menyampaikan pada siswa mengenai buku portofolio tetapi

siswa belum begitu memahaminya.

Guru belum pernah menawarkan kepada siswa untuk terlibat dalam proses

pembuatan dan penilaian portofolio.

Orang tua tidak dilibatkan dalam penilaian portofolio.

Guru baru memberikan pelaporan hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian

Page 186: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

171

- Poin 25

- Poin 26

- Poin 27

- Poin 28

melihat di buku guru, terkadang guru membuat sendiri.

Guru belum menilai hasil pekerjaan portofolio anak.

Guru membuat portofolio masing-masing anak dalam bentuk buku yang terbuat

dari kertas HVS warna yang dijepit.

Satu buku portofolio digunakan untuk satu tema.

Anak mengerjakan di buku tersebut agar hasilnya terdokumentasi.

Guru sudah menyampaikan pada siswa mengenai buku portofolio tetapi siswa

belum begitu memahaminya.

Guru belum pernah menawarkan kepada siswa untuk terlibat dalam proses

pembuatan dan penilaian portofolio.

Orang tua tidak dilibatkan dalam penilaian portofolio.

Guru baru memberikan pelaporan hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir

kepada orangtua. Guru belum melaporkan aspek penilaian yang lain kepada

orangtua.

Akhir kepada orangtua. Guru belum melaporkan aspek penilaian yang lain

kepada orangtua.

Semua siswa menyatakan tidak mengetahui mengenai portofolio

WS

- Poin 27

Semua anak tidak mengetahui tentang portofolio.

HO 08

26 November

2015

Portofolio dibuat dengan jertas HVS warna-warni yang disatukan membentuk

buku. Yang dikerjakan pada lembar portofolio adalah hasil pengamatan dengan

Cermin Datar, Cermin Cembung dan Cermin Cekung. Guru meminta siswa

dalam mempersiapkan alat dan bahan. Guru membimbing siswa dalam

melakukan pengamatan dan menjawab pertanyaan untuk dituliskan di lembar

portofolio. Guru tidak menjelaskan mengenai portofolio kepada siswa sebelum

pekerjaan dimulai. Guru belum memberikan umpan balik kepada siswa mengenai

isi portofolio.

Siswa melakukan pengamatan dengan Cermin Datar, Cermin Cembung, dan

Cermin Cekung. Laporan hasil pengamatan ditulis di dalam buku portofolio.

Guru tidak menjelaskan mengenai portofolio kepada siswa sebelum pekerjaan

dimulai. Guru belum melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa.

Guru belum memberikan umpan balik kepada siswa mengenai isi portofolio.

Penilaian ini sesuai dengan yang tercantum did lam RPP.

RPP 06 Penilaian keterampilan IPA dan SBdP dilakukan menggunakan daftar periksa.

Analisis RPP 06 Guru melakukan penilaian keterampilan IPA dengan daftar periksa.

Pekerjaan siswa ditulis dalam buku portofolio.

Penilaian Menulis (Laporan/ Karangan)

WG II d

- Poin 29

- Poin 30

- Poin 31

Guru melakukan penilaian menulis menggunakan portofolio.

Penilaian menulis yang sudah dilakukan:

Siswa menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri.

Siswa menceritakan daur hidup hewan dalam pelajaran sains setelah diterangkan

dari gambar oleh guru.

Untuk laporan hasil percobaan yang dilakukan berkelompok dikerjakan dalam

bentuk LKS.

Instrumen penilaian melihat di buku guru, jika tidak ada di buku guru membuat

Penilaian menulis dilakukan menggunakan portofolio.

Penilaian menulis yang sudah dilakukan:

- Menceritakan kembali

- Membuat cerita pengalaman

- Menceritakan daur hidup hewan.

Instrumen penilaian melihat di buku guru, jika tidak ada di buku guru membuat

sendiri.

Guru menilai isi dari tulisan.

Penilaian disajikan dalam bentuk angka dilengkapi dengan kata- kata mengenai

Page 187: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

172

- Poin 32

- Poin 33

sendiri.

Guru menilai isi dari tulisan.

Penilaian disajikan dalam bentuk angka dilengkapi dengan kata- kata mengenai

kekurangan hasil kerja siswa.

Kira-kira 30% atau 5 siswa yang keterampilan menulisnya masih kurang, ketika

guru memancing dengan gambar mereka masih bingung bahkan dalam membuat

satu kalimat. Siswa yang lainnya sudah lumayan, sudah bisa bekerja sendiri.

kekurangan hasil kerja siswa.

Kira-kira 30% atau 5 siswa yang keterampilan menulisnya masih kurang,

ketika guru memancing dengan gambar mereka masih bingung bahkan dalam

membuat satu kalimat. Siswa yang lainnya sudah lumayan, sudah bisa bekerja

sendiri.

WS

- Poin 29

- Poin 30

Sebagian besar anak menyatakan pernah membuat karya tertulis, antara lain

membuat cerita pengalaman.

Semua siswa menyatakan kadang-kadang membuat karya tertulis.

RPP 01 Penilaian keterampilan dilakukan menggunakan daftar periksa (Bahasa

Indonesia) dan rubrik diskusi (IPS).

Terdapat tiga penilaian keterampilan yang tercantum dalam RPP tetapi tidak

dilaksanakan oleh guru.

Analisis RPP 01 Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

RPP 03 Penilaian keterampilan IPS dan SBdP dilakukan menggunakan daftar periksa.

Analisis RPP 03 Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

RPP 07 Penilaian keterampilan Bahasa Indonesia dan PPKn dilakukan menggunakan

rubrik dan daftar periksa.

Analisis RPP 07 Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

3. Hambatan yang Dialami oleh Guru Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap dalam Pelaksanaan Penilaian Otentik

dalam Penerapan Kurikulum 2013

Sumber Informasi Kesimpulan

Kendala dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 23

- Poin 25

Kendala yang terjadi saat persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain

adalah kebutuhan ATK yang melonjak, dan LCD yang belum terpenuhi pada

masing-masing kelas. Sekolah hanya bisa membeli satu LCD untuk setiap

tahunnya.

Guru yang masih pasif menjadi kendala dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.

Kendala yang dialami pada pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain adalah:

- Kebutuhan ATK yang melonjak

- LCD belum terpenuhi untuk semua kelas

- Guru yang masih pasif akan mengalami kesulitan dalam mengajar dengan

Kurikulum 2013.

Kendala dalam kegiatan pembelajaran:

- Dalam pembuatan RPP harus mencantumkan tahapan proses pembelajaran

- Beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan individu maupun

kelompok.

WG I

- Poin 26

Kendala saat persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 muncul saat pembuatan

RPP karena ada tahapan-tahapan proses pembelajaran.

Page 188: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

173

- Poin 27 Kendala selama pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain adalah:

- Beberapa siswa yang kurang aktif baik dalam kegiatan individu maupun

berkelompok.

- Alokasi waktu yang kurang.

- Alokasi waktu pembelajaran yang kurang.

Kendala dalam Penilaian Otentik

WKS I

- Poin 24

Kendala dalam penilaian biasanya harus menggunakan laptop sehingga sekolah

memprogramkan agar semua guru memiliki laptop.

Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik di SDN Tlacap

antara lain adalah:

Kepala Sekolah menyatakan bahwa penilaian harus dilakukan dengan

menggunakan laptop (komputer), sehingga sekolah memprogramkan agar

semua guru memiliki laptop.

Guru sering mengalami kesulitan dalam mengatasi anak yang kurang

disiplin/ emosinya tinggi.

Guru sering mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian beberapa

Kompetensi Dasar dalam satu kegiatan pembelajaran.

Guru harusmelakukan banyak penilaian baik proses maupun hasil dalam

waktu yang terbatas.

Guru SDN Tlacap tidak bisa melakukan sharing (bertukar informasi)

dengan sekolah lain dalam satu gugus karena SDN Tlacap merupakan

satu-satunya sekolah di gugus yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.

Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi Sikap

di Kelas IVB:

Guru harus menilai beberapa sikap dalam satu hari dengan jumlah siswa

yang cukup banyak

Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi

Pengetahuan di kelas IVB:

Guru menyatakan tidak mengalami terlalu banyak kendala dalam

melakukan penilaian pengetahuan, satu-satunya kendala adalah banyak

pekerjaan siswa yang harus dinilai oleh guru.

Guru terkadang mengalami kesulitan dalam memberikan penugasan

kepada siswa karena tidak semua siswa memiliki LKS yang digunakan

guru untuk memberi penugasan.

Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Penilaian Otentik Kompetensi

Keterampilan di kelas IVB:

WKS II

- Poin 13

- Poin 14

Salah satu kendala dalam Penilaian Otentik adalah dalam mengatasi anak yang

kurang disiplin.

Kendala dalam Penilaian Otentik adalah anak yang bandel atau emosinya tinggi,

sehingga menjadi beban guru dalam mengatasi anak tersebut.

WG I

- Poin 27

- Penilaian dalam satu pembelajaran yang harus menilai beberapa KD.

- Penilaian dalam aspek sikap karena ada beberapa sikap yang harus dinilai

dalam satu hari.

- Dalam menilai keterampilan terkadang guru harus membuat rubrik.

WG II a

- Poin 16

- Poin 17

- Poin 20

Kendala dalam melakukan Penilaian Otentik:

- Banyaknya penilaian yang harus dilakukan dengan waktu yang terbatas.

- Dalam sehari ada beberapa jenis penilaian yang harus dilakukan berdasarkan

buku guru, tetapi tidak semua dilakukan oleh guru karena keterbatasan waktu.

- Guru harus menilai baik proses maupun hasil belajar anak

Kendala selama Penilaian Otentik:

- Saat penilaian sikap guru mengalami kendala karena harus mengamati siswa

satu-persatu dengan sikap yang berbeda.

- Guru tidak mengalami kendala yang terlalu berarti dalam penilaian

pengetahuan

Kendala dalam Penilaian Otentik:

SD N Tlacap merupakan satu-satunya sekolah dalam satu gugus yang

menerapkan Kurikulum 2013, sehingga sharing tidak bisa dilakukan dengan

teman guru dalam satu gugus, hanya dengan teman guru dalam satu sekolah.

WG II b

- Poin 5

Kendala dalam Penilaian Sikap:

- Jumlah siswa yang banyak dan beberapa sikap yang harus dinilai

Page 189: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

174

WG II c

- Poin 5

- Poin 20

Kendala dalam penilaian kompetensi pengetahuan:

Banyak yang harus dinilai

Kendala dalam pemberian penugasan adalah tidak semua siswa memiliki LKS.

Guru menyarankan kepada siswa bahwa guru menggunakan LKS, tetapi tidak

mewajibkan siswa untuk membelinya.

Ada beberapa siswa yang tidak membeli LKS.

Guru tidak bisa yakin mengenai originalitas karya yang dibuat oleh siswa

di rumah.

WG II d

- Poin 5

Kendala dalam penilaian kompetensi keterampilan:

Keterampilan yang dibuat anak di rumah, guru tidak bisa yakin apakah karya

tersebut betul-betul hasil karya anak.

Untuk beberapa keterampilan yang tidak terlalu memakan banyak waktu

dilakukan dilakukan di kelas.

Guru meminta siswa untuk membuat karya di rumah untuk tugas yang tidak

mungkin selesai di kelas, seperti pembuatan kincir angin dan kincir air pada tema

1.

Jika tugas dikerjakan di rumah bukan tidak mungkin anak dibantu dalam

pengerjaannya, dan guru hanya menilai produk akhir saja.

Saat pembelajaran di hari itu ada keterampilan diusahakan oleh guru untuk

melakukannya.

4. Solusi yang Dilakukan terhadap Hambatan yang Dialami dalam Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Penerapan

Kurikulum 2013 di kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Sumber Informasi Kesimpulan

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Kurikulum 2013

WKS I

- Poin 22

- Poin 26

Tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan dengan cara guru yang masih belum

menguasai pelaksanaan Kurikulum 2013 akan diikutkan dalam workshop.

Pihak sekolah mengajukan proposal pengadaan laptop kepada Dirjen.

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDN Tlacap:

Guru yang masih belum menguasai pelaksanaan Kurikulum 2013 akan

diikutkan ke dalam workshop

Guru mencari sendiri tambahan informasi mengenai Kurikulum 2013,

melalui internet dan saling bertukar informasi antar guru

Sekolah mengajukan proposal pengadaan laptop kepada Dirjen

Siswa yang prestasinya masih kurang baik diberi tambahan pelajaran

setelah jam pembelajaran berakhir. Tambahan pelajaran dilakukan kurang

lebih seminggu dua kali, dan pelaksanaannya dibantu oleh mahasiswa

WG I

- Poin 28

- Poin 29

Dalam pembuatan RPP dilakukan kerjasama dengan guru dalam satu sekolah

maupun guru dari sekolah lain.

Solusi yang dilakukan terhadap kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain

adalah:

Page 190: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

175

- Poin 30

- Pemberian tambahan pelajaran untuk siswa yang prestasinya masih kurang

baik.

- Tambahan pelajaran dilakukan dengan seijin orang tua, biasanya dilakukan

seminggu dua kali setelah jam pembelajaran berakhir.

- Tambahan pelajaran dilakukan oleh mahasiswa yang PPL di SD N Tlacap.

- Pembuatan rubrik berpedoman pada buku guru meskipun tidak semua ada

dalam buku guru.

- Dalam penilaian sikap guru membuat garis besar. Siswa yang sikapnya baik

diberi nilai 3, siswa yang sikapnya kurang diberi nilai 1, sedangkan yang lain di

rata-rata dan diberi nilai 2.

Solusi dari lingkup luar sekolah terhadap kendala pelaksanaan kurikulum 2013

antara lain adalah:

- Pengawas dari LPMP memberi masukan baik dalam hal pembelajaran maupun

kelengkapan administrasi.

- Pengawas melakukan workshop yang dihadiri semua guru.

- Dalam lingkup kabupaten pendampingan dilakukan di SKB.

yang sedang PPL di SDN Tlacap.

Guru melakukan kerjasama baik dengan sesama guru dalam satu sekolah

maupun dengan guru sekolah lain dalam pembuatan RPP

Pengawas dari LPMP memberi masukan baik dalam hal pembelajaran

maupun kelengkapan administrasi

Diadakannya workshop bersama pengawas sekolah yang dihadiri oleh

semua guru

Diadakannya pendampngan SKB dari Dinas Pendidikan Kabupaten

Solusi terhadap Hambatan Penilaian Otentik

WKS II

- Poin 15

- Poin 16

- Poin 17

- Poin 18

Solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi adalah guru

memberikan nasihat tersendiri secara khusus (memberikan bimbingan) bagi anak

yang kurang baik dalam menerima pelajaran ataupun sikapnya.

Solusi terhadap kendala dalam Penilaian Otentik antara lain adalah guru mencari

sendiri informasi dari internet atau dari luar dan saling bermusyawarah antar

guru. Karena dalam Kurikulum 2013 guru diharapkan bisa kreatif dan memiliki

ide sendiri.

Anak yang nakal/ mengalami kesulitan belajar diberikan soal-soal dan briefing

agar mengalami peningkatan.

Solusi yang direncanakan akan dilakukan antara lain adalah adanya komunikasi

dengan orangtua dengan cara sms ataupun telfon. Komunikasi ini dilakukan jika

anak membutuhkan bimbingan lebih dari guru, untuk memanggil orangtua, dan

menyampaikan hasil nilai siswa.

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN

Tlacap:

Guru banyak berpedoman pada Buku Guru dalam pembuatan rubrik

Jika guru belum melakukan penilaian di satu KD, maka guru akan

melakukan penilaian pada pembelajaran berikutnya yang memuat KD

yang sama

Sekolah merencanakan untuk mengadakan komunikasi dengan orangtua

dengan cara sms ataupun telfon. Komunikasi ini dilakukan jika anak

membutuhkan bimbingan lebih dari guru, untuk memanggil orangtua, dan

menyampaikan hasil nilai siswa

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Kompetensi

Sikap

Guru mengamati sikap anak secara global. Guru memilih siapa saja siswa

dengan sikap paling tinggi dan diberi nilai 3, dan siapa saja siswa dengan

sikap paling rendah dan diberi nilai 1, sedangkan sisanya dirata-rata dan

diberi nilai 2.

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Kompetensi

Pengetahuan

WG II a

- Poin 16

- Poin 18

- Poin 19

Solusi: Saat guru belum melakukan penilaian di suatu KD, guru akan

melakukannya pada pembelajaran berikutnya yang memuat KD yang sama.

Dalam persiapan rubrik guru hanya berpedoman pada buku guru.

Solusi Penilaian Otentik:

- Dalam penilaian sikap, guru mengamati sikap anak secara global. Guru

memilih siapa saja siswa dengan sikap paling tinggi, dan siapa saja siswa dengan

Page 191: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

176

sikap paling rendah, sedangkan sisanya dirata-rata.

- Penilaian yang belum dilakukan dalam suatu pembelajaran, akan dilakukan di

pembelajaran selanjutnya (jika masih dalam KD yang sama)

Guru menyatakan satu-satunya solusi terhadap banyaknya hasil pekerjaan

siswa yang harus dikoreksi oleh guru adalah dengan mengerjakannya.

Solusi terhadap Hambatan Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Kompetensi

Keterampilan

Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas di rumah jika waktu

pengerjaan tugas membutuhkan waktu yang lama.

Beberapa tugas tetap dikerjakan di sekolah, dan guru meminta siswa untuk

membawa bahan-bahan yang dibutuhkan sehari sebelumnya (misal dalam

pembuatan kolase, pengerjaan dilakukan di kelas sampai selesai).

WG II b

- Poin 6

Solusi dalam Penilaian Sikap:

- Guru menilai pesera didik dengan sikap yang bagus dan yang rendah, kemudian

siswa sisanya dinilai rata-rata.

WG II c

- Poin 6

Solusi dalam penilaian kompetensi pengetahuan:

Guru harus mengerjakan.

WG II d

- Poin 6

Untuk keterampilan yang membutuhkan waktu lama akan dijadikan tugas rumah

oleh guru.

Contoh:

Dalam pembuatan kincir angin dan kincir air dijadikan sebagai tugas rumah.

Dalam pembuatan kolase dilakukan di kelas, pada sehari sebelumnya guru

meminta siswa untuk membawa bahan-bahan yang dibutuhkan. Pengerjaan

kolase dilakukan di kelas sampai selesai.

Page 192: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

177

Lampiran 3. Hasil Wawancara Kepala Sekolah I

Nama Responden : Ibu Mujini, S.Pd. SD.

Jabatan : Kepala Sekolah SDN Tlacap

Hari, Tanggal : Sabtu, 28 November 2015

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana pemahaman Ibu

mengenai Kurikulum 2013?

“Untuk Kurikulum 2013 itu

sebetulnya bagus. Intinya kita itu

dituntut untuk mengembangkan

kreativitas siswa. Sebetulnya

bagus itu, baik dalam hal

pembelajaran atau dalam

penerapan sehari-hari. Jadi guru

kan hanya memotivasi supaya

anak itu berkreatif, apa yang

dilihat apa yang dilaksanakan

tentang lingkungan itu kemudian

kita harus bagaimana, itu guru itu

kan hanya banyak memotivasi

sehingga anak itu muncul sendiri,

bahkan ketika di tengah

pembelajaran itu guru hanya

memotivasi kemudian apa yang

dilihat apa yang dilakukan dan

sebagainya anak diberi tugas itu

sudah jalan sendiri. Bahkan

misalkan diberi tugas di rumah itu

anak sekarang sudah lebih

canggih, sudah mulai ikut kreatif

untuk download dan sebagainya

sehingga itu yang sangat

menonjol adalah kreativitasnya.

“Tapi itu juga tergantung guru.

Memang kalau sekarang itu

dibutuhkan guru yang harus bisa

IT. Kalau gurunya sudah sepuh-

sepuh istilahnya ITnya kurang ya

mungkin untuk memotivasi siswa

itu ada kendala. Ya bisa sih bisa

tapi banyak kendala. Sehingga

bagaimana guru memotivasi

supaya anak itu biar kerja

kelompok berani mengemukakan

kemudian saling minta yang

terdepan untuk misalnya

presentasi. Biar berlomba.

Dalam Kurikulum 2013 dituntut

untuk mengembangkan

kreativitas siswa. Hal itu bagus

baik dalam pembelajaran maupun

penerapan sehari-hari.

Guru hanya memotivasi agar anak

menjadi kreatif. Guru harus

banyak memotivasi agar

kreatifitas anak muncul dengan

sendirinya. Guru memberikan

tugas kepada peserta didik

mengenai apa yang dilihat

(diamati), tugas dilakukan sendiri

oleh peserta didik.

Saat diberi tugas untuk dikerjakan

di rumah, anak sudah mulai aktif

untuk mencari di internet.

Pelaksanaan Kurikulum 2013

juga bergantung pada guru. Guru

harus bisa menguasai IT. Jika

guru yang sudah tua dan kurang

menguasai IT maka akan

terkendala dalam memotivasi

siswa.

Kurikulum 2013 mendorong

peserta didik dalam bekerja

kelompok, berani mengemukakan

pendapat, mengkomunikasikan

dalam presentasi.

2. Darimana Ibu memperoleh

pemahaman mengenai

Kurikulum 2013?

Dari diklat kemudian ketika kita

ada pertemuan forum Kurikulum

13 antara sekolah yang satu

dengan sekolah yang lain.

Diklat dari LPMP ada, dari

propinsi.

Pemahaman mengenai Kurikulum

2013 didapat dari diklat dan

pertemuan forum Kurikulum

2013.

Diklat Kurikulum 2013 diberikan

oleh LPMP dan Dinas Propinsi.

3. Dibandingkan dengan

kurikulum sebelumnya, apa

yang membuat Kurikulum

Karena ketika pembelajaran itu

kalau kita bandingkan dengan

dulu, kalau dulu semua materi kan

Jika dibandingkan dengan

kurikulum sebelumnya materi

berasal dari guru, guru banyak

Page 193: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

178

2013 berbeda? dari guru sehingga guru itu

banyak menjelaskan kepada anak

sehingga anak itu kan pasif.

Ketika ditanya guru aja baru

njawab. Tapi kalau sekarang kita

hanya suatu tema tentang

lingkungan misalkan, kita hanya

materi itu kan dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari kalau

lingkungan, jadi guru itu hanya

memotivasi misalnya gambar,

gambar kondisi lingkungan di

sekolah misalkan, nah anak itu

sudah timbul bermacam-macam

pertanyaan dengan motivasi dari

guru.

menjelaskan sehingga siswa

menjadi pasif.

Dalam Kurikulum 2013, dengan

suatu tema yang dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari (misalnya

Lingkungan), dengan motivasi

dari guru (misalnya dengan

gambar kondisi lingkungan di

sekolah) peserta didik akan

memiliki bermacam-macam

pertanyaan.

4. Menurut Ibu apa kelebihan

dari Kurikulum 2013?

Intinya kita itu dituntut untuk

mengembangkan kreativitas

siswa. Sebetulnya bagus itu, baik

dalam hal pembelajaran atau

dalam penerapan sehari-hari. Jadi

guru kan hanya memotivasi

supaya anak itu berkreatif, apa

yang dilihat apa yang

dilaksanakan tentang lingkungan

itu kemudian kita harus

bagaimana, itu guru itu kan hanya

banyak memotivasi sehingga anak

itu muncul sendiri,

Dalam Kurikulum 2013 dituntut

untuk mengembangkan

kreativitas siswa. Hal itu bagus

baik dalam pembelajaran maupun

penerapan sehari-hari.

sebelumnya, semua materi

Guru hanya memotivasi agar anak

menjadi kreatif. Guru harus

banyak memotivasi agar

kreatifitas anak muncul dengan

sendirinya.

5. Menurut Ibu apa

kekurangan dari Kurikulum

2013?

Kekurangannya ya ada. Yang

pertama ketika guru belum

menguasai, ketika guru itu juga

masih pasif, sehingga mau

memberikan pembelajaran

memotivasi siswa itu harus

bagaimana ya itu juga suatu

kelemahan. Jadi ini keberhasilan

juga tergantung guru.

Kemudian pada umumnya adalah

tentang penilaian. Itu juga rumit

dan memerlukan biaya, tenaga

pikiran.

Yang ketiga tentang anggaran.

Anggaran ini meledak. Karena

apa? Ketika guru mau mengajar,

RPP harus siap, kalau guru yang

punya waktu luang banyak ketika

dirumah sudah jadi diprint siap.

Tapi kadang guru kan tidak hanya

pekerjaan di sekolah tok. Kadang

di organisasi, di rumah, mungkin

di rumah juga terdepan di

masyarakatnya. Sehingga kan

ketika di rumah mungkin sudah

dikonsep ketika malam, nah itu

mu mengajar baru diprint nah itu

tidak menutup kemungkinan.

Karena ya guru harus punya

pedoman ketika mengajar, apa

yang saya ajarkan, tema berapa.

Jadi untuk anggaran itu banyak

Kekurangan dari Kurikulum 2013

adalah:

5. Keberhasilan kurikulum

2013 tergantung pada guru.

Guru yang belum menguasai

dan masih pasif maka akan

mengalami kesulitan dalam

memberikan pelajaran yang

memotivasi siswa.

6. Penilaian yang rumit dan

memerlukan biaya, tenaga

dan pikiran.

7. Anggaran yang meledak.

Anggaran banyak terserap di

KBM, digunakan untuk

membeli kertas untuk

fotokopi dan administrasi.

Anggaran ATK (alat tulis

kantor) melonjak 3 sampai 4

kali lipat dari sebelumnya.

8. Guru yang belum bisa

menggunakan IT akan

kesulitan dalam membuat

materi sedangkan guru yang

sudah bisa IT dimudahkan

dengan adanya laptop dan

LCD.

Page 194: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

179

terserap di KBM, yang fotokopi,

kemudian untuk administrasi, itu

juga ketika belum kurikulum 13,

itu untuk ATK ya biasa saja, tapi

ketika ini melonjak sampai 3 kali

bahkan 4 kali. Beli HVS itu ya,

karena guru itu harus punya itu ya

untuk memotivasi siswa itu,

punya yang harus disampaikan,

jadi diprint lalu dibesarkan, kalau

untuk guru yang belum canggih

pakai laptop ya, kalau guru yang

sudah canggih ya ditampilkan aja

pakai laptop beres nggih, tapi

guru yang belum canggih kan ini

diprint dulu baru dibesarkan

ditampilkan.

6. Apa yang Ibu ketahui

mengenai Pendekatan

Saintifik?

Pendekatan Saintifik itu ya ada

5M itu to mbak.

Pendekatan Saintifik terdiri dari

5M.

7. Bagaimana pendapat dan

kesan Ibu mengenai

Pendekatan Saintifik?

Itu juga bagus karena itu

pendekatan yang ditetapkan

pemerintah.

Pendekatan Saintifik bagus

karena itu adalah pendekatan

yang ditetapkan oleh pemerintah.

8. Menurut Ibu apa kelebihan

dari Pendekatan Saintifik?

Ketika anak menanya dan

sebagainya dan di akhir adalah

mengkomunikasikan sehingga

siswa itu kerja kelompok itu juga

melatih siswa untuk

mengemukakan pendapat. Dalam

arti ketika mengkomunikasikan.

Sehingga siswa itu tidak seperti

dulu, kalau nggak ditanya kan

diam. Kalau sekarang belum

ditanya sudah terbiasa ketika kerja

kelompok saling musyawarah jadi

juga melaporkan kegiatannya.

Ketika siswa bertanya, dan pada

akhirnya mengkomunikasikan

dapat melatih dalam

mengemukakan pendapat. Siswa

sudah tidak seperti dulu, yang jika

tidak ditanya maka akan diam.

Sekarang siswa sudah terbiasa

untuk musyawarah dalam kerja

kelompok dan melaporkan

kegiatannya.

9. Menurut Ibu apa

kekurangan dari

Pendekatan Saintifik?

Kekurangannya ketika ada siswa

yang kurang aktif ya untuk

berbicara itu masih harus

dipancing, ketika tugas itu

diberikan siswa pasif itu ya

terkendala. Tapi walaupun ada

kendala nanti lama-lama siswa

akan terbiasa.

Kekurangan dari Pendekatan

Saintifik adalah siswa yang

kurang aktif masih harus

dipancing. Siswa yang pasif

menjadi kendala saat tugas

diberikan. Tetapi lama kelamaan

siswa akan menjadi terbiasa.

10. Apa saja yang dilakukan

oleh sekolah sebagai

persiapan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

Ya dulu itu begitu ada perintah ya

tiba-tiba disuruh untuk diklat,

meskipun saat itu sekolah ini

sedang mengadakan workshop.

Dulu tiba-tiba sekolah diberi

perintah dari dinas untuk

mengikuti diklat Kurikulum 2013.

11. Persiapan apa yang

dilakukan oleh guru

sebelum melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

Guru mengikuti diklat, disitu kan

sudah ada, walaupun saat pertama

diklat dulu itu kita belum begitu

jelas nggih, apa yang harus saya

lakukan kan istilahnya tidak

seperti sekarang gitu, karena baru

pertama. Kalau baru pertama kan

baru kenal, sehingga guru setelah

diklat waktu itu kan harus segera

melaksanakan sehingga guru

waktu itu ya membaca-baca,

kemudian apa yang akan diajarkan

Persiapan yang dilakukan oleh

guru sebelum melaksanakan

Kurikulum 2013 adalah dengan

mengikuti diklat. Meskipun

ketika pertama kali diklat guru-

guru belum begitu jelas apa yang

harus dilakukan. Setelah diklat

guru membaca dan mempelajari

bahan yang akan diajarkan di

rumah. Guru juga melakukan

sharing dengan teman-temannya.

Semuanya terasa mendadak

Page 195: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

180

guru itu dipelajari di rumah,

disamping itu juga sharing ke

teman-teman, gitu krena kita ya

mendadak. Diklat langsung

melaksanakan lo itu. Diklat ketika

libur semester, kan itu kan

semesteran, tapi kan di awal itu

kelas satu dan kelas empat. Jadi

waktu libur semester terus masuk

itu harus melaksanakan.

Disamping itu kita juga kan harus

sosialisasi dulu pada wali murid

kelas 1 dan 4. Waktu sosialisasi

ya orangtua ya seperti itu sih,

rame pokoknya, sampe kita lama

diskusi dengan wali murid itu.

Untuk buku kalau pertama itu

lengkap.

karena diklat dilakukan saat libur

semester dan harus langsung

melaksanakan Kurikulum 2013 di

kelas I dan IV ketika masuk.

Pihak sekolah juga melakukan

sosialisasi kepada wali murid

kelas I dan IV. Sosialisasi dengan

orangtua cukup sulit dan

membutuhkan waktu cukup lama.

Buku paket Kurikulum 2013

sudah lengkap ketika pertama kali

melaksanakan.

12. Apakah sekolah ini

mendapat bantuan dari luar

dalam mempersiapkan

pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik? (Jika ya dalam

bentuk apa?)

Dari dinas ya bantuan berupa

buku. Untuk pengawasan sampai

sekarang ada, monitoring-

monitoring dari pengawas pusat.

Kalau sekarang ada juga dari

propinsi, ada kegiatan on-in itu.

Bantuan dari dinas berupa buku

paket. Pengawasan tetap ada

sampai sekarang, berupa

monitoring-monitoring dari

pengawas pusat. Dinas propinsi

juga mengadakan kegiatan

pengawasan berupa kegiatan on-

in. (On: pengawas melihat guru

mengajar, In: pembahasan di

dalam forum).

13. Sarana/ prasarana apa yang

disiapkan oleh sekolah

untuk mendukung

pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik?

Ada laptop, LCD, kertas,

kemudian bagi yang belum

menguasai LCD ya spidol, seperti

itu.

Printer itu boros sekali mbak,

apalagi ketika rapotan. Kita

siapkan dua-tiga printer, kadang

masih ada yang nggak kebagian.

Karena rapor kan banyak banget.

Makanya printer itu cepet jebol

disini karena setiap hari ngeprint,

belum yang kebutuhan kita

laporan-laporan sekolah, boros

printer itu.

Sarana dan prasarana yang

disiapkan oleh sekolah antara lain

adalah laptop, LCD, printer,

kertas, dan spidol.

Printer di sekolah sangat boros,

terutama saat waktu pembuatan

rapor. Sekolah menyiapkan

dua/tiga printer, tetapi masih ada

guru yang tidak kebagian. Printer

cepat rusak karena setiap hari

digunakan.

14. Bagaimanakah proses

pembelajaran yang

menggunakan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik dilaksanakan di

sekolah ini?

Itu bisa dilihat sendiri di kelas. Kepala sekolah

merekomendasikan kepada

peneliti untuk melihat sendiri

pelaksanaan pembelajaran dengan

Kurikulum 2013 di kelas

15. Bagaimanakah kesiapan

guru dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

Itu bisa dilihat sendiri di kelas. Kepala sekolah

merekomendasikan kepada

peneliti untuk melihat sendiri

kesiapan guru dalam

melaksanakan Kurikulum 2013

dengan Pendekatan Saintifik

16. Berikanlah contoh

pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan

pembelajaran…

Itu bisa dilihat sendiri di kelas. Kepala sekolah

merekomendasikan kepada

peneliti untuk melihat sendiri

pelaksanaan Pendekatan Saintifik

dalam kegiatan pembelajaran.

17. Apakah Ibu melakukan

pemantauan terhadap

Ya, kita istilahnya memantau

tidak harus masuk kelas, kadang-

Kepala sekolah melakukan

pemantauan terhadap proses

Page 196: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

181

proses pembelajaran yang

menggunakan Kurikulum

2013? (Jika ya bagaimana,

jika tidak mengapa?)

kadang kita keliling, tapi kadang

juga kita masuk kelas.

belajar dengan cara berkeliling

meskipun kepala sekolah tidak

selalu masuk ke kelas.

18. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar sekolah

mengenai pelaksanaan

Kurikulum 2013? (Jika ya

dalam bentuk apa?)

Ada, dengan pendampingan di

gugus, kita enam sekolah maju

bersama. Sehingga kesulitan apa

begitu kita sampaikan dan kita

pecahkan bersama.

Kerjasama di lakukan dengan

cara pendampingan dalam

lingkup gugus yang terdiri dari 6

sekolah. Di gugus dapat

disampaikan kesulitan yang

dialami agar bisa dipecahkan

bersama.

19. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar guru kelas

dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik? (Jika

ya dalam bentuk apa?)

Ada, dalam bentuk forum, sharing

bertukar informasi, dan ketika

kelasnya belum ada LCD ya

ngajarnya tukar kelas.

Kerjasama antar guru kelas

dilakukan dalam bentuk forum,

sharing dan bertukar informasi,

dan bertukar kelas ketika kelas

yang belum memiliki LCD

membutuhkan.

20. Apakah Ibu melakukan

kegiatan evaluasi/refleksi

mengenai penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah

ini? (Jika ya, lanjut ke butir

berikutnya, jika tidak

mengapa?)

Ya, Kepala Sekolah melakukan

evaluasi mengenai penerapan

Kurikulum 2013.

21. Bagaimana cara Ibu

mengevaluasi pelaksanaan

Kurikulum 2013 di sekolah

ini?

Ya dilakukan saat PKG, saat

supervisi, saat rapat disampaikan

secara lisan. Kadang ya kita

secara umum, kalau ada yang

kurang kita bahas saat rapat.

Evaluasi pelaksanaan Kurikulum

2013 dilakukan saat supervisi

PKG, juga saat rapat disampaikan

secara lisan.

22. Apakah Ibu melakukan

tindak lanjut dari evaluasi

yang sudah Ibu lakukan?

(Jika ya dalam bentuk apa,

jika tidak mengapa?)

Guru yang masih belum

menguasai akan kita ikutkan

workshop.

Tindak lanjut dari evaluasi yang

dilakukan dengan cara guru yang

masih belum menguasai

pelaksanaan Kurikulum 2013

akan diikutkan dalam workshop.

23. Apa saja kendala yang

terjadi selama persiapan

pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik di sekolah ini?

ATK

LCD belum terpenuhi semuanya.

Karena kita biasanya satu tahun

beli satu.

Kendala yang terjadi saat

persiapan pelaksanaan Kurikulum

2013 antara lain adalah kebutuhan

ATK yang melonjak, dan LCD

yang belum terpenuhi pada

masing-masing kelas. Sekolah

hanya bisa membeli satu LCD

untuk setiap tahunnya.

24. Apa saja kendala yang

terjadi selama pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

pendekatan Saintifik?

Untuk penilaian kan biasanya

harus dengan laptop ya, jadi ya

kita programkan punya laptop

semua.

Kendala dalam penilaian biasanya

harus menggunakan laptop

sehingga sekolah

memprogramkan agar semua guru

memiliki laptop.

25. Apa saja kendala yang

dialami oleh guru kelas

dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

Guru yang pasif itu bisa jadi

kendala

Guru yang masih pasif menjadi

kendala dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013.

26. Apa saja solusi dalam

lingkup sekolah yang telah

Anda lakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

Kalau seperti laptop kita

mengajukan proposal ke dirjen.

Itu pernah terrealisasi.

Pihak sekolah mengajukan

proposal pengadaan laptop

kepada Dirjen.

Page 197: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

182

Lampiran 4. Hasil Wawancara Kepala Sekolah II

Nama Responden : Ibu Mujini, S.Pd. SD.

Jabatan : Kepala Sekolah SDN Tlacap

Hari, Tanggal : Selasa, 24 November 2015

Penilaian Otentik

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Apa yang Ibu ketahui

mengenai Penilaian Otentik?

Penilaian otentik itu yang dilakukan

setiap hari, untuk mengukur

pencapaian materi pembelajaran.

Penilaian Otentik adalah

penilaian yang dilakukan setiap

hari untuk mengukur

pencapaian materi

pembelajaran.

2. Darimana Ibu memperoleh

pemahaman mengenai

Penilaian Otentik?

Ketika diklat, juga dari sehari-hari. Pemahaman mengenai

Penilaian Otentik didapat ketika

diklat dan pelaksanaan sehari-

hari.

3. Bagaimana pendapat dan

kesan Ibu mengenai Penilaian

Otentik?

Itu sangat bagus, karena kita bisa

mengetahui terukurnya daya serap

siswa, apa yang sudah disampaikan

oleh guru, sejauh mana anak

menyerap materi yang diberikan.

Penilaian Otentik sangat bagus,

karena dapat mengetahui

terukurnya daya serap siswa

mengenai apa yang sudah

disampaikan oleh guru, dan

sejauh mana anak menyerap

materi yang diberikan oleh

guru.

4. Menurut Ibu apa kelebihan

dari Penilaian Otentik?

Kelebihannya ya penilaian itu

simpel, sehingga anak mudah

memahami apa yang ditugaskan

guru itu bisa cepat dimengerti..

Kelebihan dari Penilaian

Otentik adalah anak mudah

memahami apa yang ditugaskan

oleh guru.

5. Menurut Ibu apa kekurangan

dari Penilaian Otentik?

Kekurangannya mungkin guru itu

agak repot sedikit untuk membuat

pertanyaan atau soal-soal yang

disampaikan ke siswa.

Kekurangan dari Penilaian

Otentik adalah guru merasa

kesulitan “repot” dalam

membuat pertanyaan/ soal-soal

untuk siswa.

6. Apa yang membuat Penilaian

Otentik berbeda dengan jenis

penilaian sebelumnya?

Kemarin kan sudah melihat secara

langsung, bagaimana melakukan

proses pembelajaran yang terutama

dalam penilaian.

Kepala sekolah meminta

peneliti untuk melihat secara

langsung pelaksanaan proses

pembelajaran terutama dalam

hal penilaian.

7. Persiapan apa yang telah

dilakukan oleh sekolah ini

sebelum melakukan Penilaian

Otentik?

Tentu saja memberikan materi,

kemudian memberikan latihan,

kemudian menyiapkan soal-soal

atau persiapan yang harus

dikerjakan dulu.

Persiapan yang dilakukan

sekolah sebelum melakukan

Penilaian Otentik antara lain

adalah memberikan materi,

memberikan latihan dan soal-

soal yang harus dikerjakan

siswa.

8. Sarana dan prasarana apa saja

yang disiapkan sekolah untuk

mendukung pelaksanaan

Penilaian Otentik?

Kalau sekarang kan sudah

dipersiapkan adanya LCD, itu akan

memunculkan anak kan lebih jelas.

Komputer di sekolah digunakan

untuk mencari materi, supaya lebih

mudah dipahami siswa, itu

semuanya menggunakan komputer

di sekolah. Bahkan disini

dipersiapkan laptop untuk guru tapi

belum semua karena ini hanya

Sarana dan prasarana yang

disiapkan oleh sekolah untuk

mendukung pelaksanaan

Penilaian Otentik antara lain

adalah:

4. LCD. LCD akan membuat

anak lebih jelas dalam

menerima materi.

5. Komputer digunakan untuk

mencari materi.

Page 198: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

183

merupakan bantuan dari pusat. 6. Laptop untuk guru, tetapi

belum semua guru

mendapatkan karena laptop

ini adalah bantuan dari pusat.

9. Bagaimana proses

pelaksanaan Penilaian Otentik

di sekolah ini?

Saya rasa sudah dilaksanakan, jadi

guru itu 80 % sudah menguasai. Ya

ada lah satu dua yang masih belum

paham tapi pada umumnya guru

sudah melakukan.

Menurut kepala sekolah, 80%

guru sudah menguasai

pelaksanaan Penilaian Otentik,

meskipun masih ada satu atau

dua guru yang masih belum

paham.

10. Apa saja jenis Penilaian

Otentik yang sudah dilakukan

di sekolah ini?

Lebih jelasnya mbak langsung

mengamati KBM ya.

Kepala sekolah menyarankan

kepada peneliti untuk langsung

mengamati KBM.

11. Apakah Penilaian Otentik di

sekolah ini sudah mencakup

ketiga aspek kompetensi

(sikap, pengetahuan, dan

keterampilan)?

Ya. Penilaian otentik di sekolah ini

sudah mencakup ketiga aspek

kompetensi (sikap,

pengetahuan, dan

keterampilan).

12. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar guru kelas

dalam melakukan Penilaian

Otentik?(Jika ada dalam

bentuk apa?)

Ada. Guru itu kan melihat selain

melihat aktivitas siswa itu kan guru

itu selalu mempersiapkan

instrumen, nah itu dari anak masuk

di halaman sekolah itu guru sudah

melihat dan menilai. Adakah anak

yang usil dan sebagainya itu kan.

Anak itu dinilai mulai dari masuk

sampai pulang sekolah itu guru

mengamati siswa tersebut.

Mungkin dalam penyelesaian

masalah. Ketika misal ada anak

yang nakal atau pembelajarannya

mengikutinya lambat sekali

sehingga ada komunikasi antara

kelas A dan B. Bahkan pernah ini

istilahnya tukar guru. Sehingga kita

inginnya itu sejalan. Seiring.

Kadang pernah juga kami tukar

siswanya. Biar semua merasakan.

Mungkin anak yang bandel itu

mengumpul semua di kelas A, nah

ini yang kelas B itu kebanyakan

anaknya pinter-pinter dan

disiplinnya bagus. Sehingga

tujuannya ditukar itu biar seiring.

Biar anak yang bandel itu bisa

mengikuti atau menyesuaikan.

Kerjasama antar guru kelas

dilakukan dengan cara:

4. Komunikasi antar kelas A

dan B ketika ada anak yang

nakal atau pembelajarannya

lambat.

5. Bertukar guru

6. Bertukar siswa

(tujuan dilakukan pertukaran

siswa atau guru adalah agar

antar kelas A dan B dapat

berjalan seiring).

13. Apa saja kendala yang terjadi

saat persiapan pelaksanaan

Penilaian Otentik di sekolah

ini?

Untuk mengatasi anak yang

memang kurang disiplin, sehingga

apapun yang dilakukan guru anak

itu tidak berubah. Dan disuruh

mengerjakan ada juga yang tidak

mau.

Salah satu kendala dalam

Penilaian Otentik adalah dalam

mengatasi anak yang kurang

disiplin.

14. Apa saja kendala yang terjadi

selama pelaksanaan Penilaian

Otentik di sekolah ini?

Ada juga ketika di kelas A anak itu

emosinya tinggi atau bandel, ketika

ditukar anak ini malah tambah

menjadi, sehingga ini merupakan

beban guru untuk mengatasi anak

tersebut.

Kendala dalam Penilian Otentik

adalah anak yang bandel atau

emosinya tinggi, sehingga

menjadi beban guru dalam

mengatasi anak tersebut.

15. Apa saja solusi yang telah

dilakukan terhadap kendala

yang terjadi saat persiapan

Guru itu juga memberi nasihat

tersendiri secara khusus bagi anak-

anak yang kurang, baik yang dalam

Solusi yang telah dilakukan

untuk mengatasi kendala yang

terjadi adalah guru memberikan

Page 199: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

184

pelaksanaan Penilaian

Otentik?

menerima pelajaran atau ketika

anak itu sikapnya. Guru itu

memberi bimbingan.

nasihat tersendiri secara khusus

(memberikan bimbingan) bagi

anak yang kurang baik dalam

menerima pelajaran ataupun

sikapnya.

16. Apa saja solusi yang telah

dilakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik

di sekolah ini dalam lingkup

kelas?

Guru itu punya ide sendiri, karena

memang ketika diklat Kurikulum

2013 itu harapannya itu kan guru

kreatif. Jadi guru itu mengikuti dari

internet atau dari pengetahuan di

luar dan saling bermusyawarah.

Kerjasama antara teman yang satu

dan yang lain. Dan ketika yang satu

kesulitan, sehingga kesulitan itu

bisa diatasi.

Solusi terhadap kendala dalam

Penilaian Otentik antara lain

adalah guru mencari sendiri

informasi dari internet atau dari

luar dan saling bermusyawarah

antar guru. Karena dalam

Kurikulum 2013 guru

diharapkan bisa kreatif dan

memiliki ide sendiri.

17. Apa saja solusi yang telah

dilakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian Otentik

di sekolah ini dalam lingkup

antar kelas?

Dengan menyendirikan siswa yang

kurang, diberi briefing, diberi soal-

soal sehingga anak itu bisa

meningkat.

Anak yang nakal/ mengalami

kesulitan belajar diberikan soal-

soal dan briefing agar

mengalami peningkatan.

18. Adakah solusi yang

direncanakan akan dilakukan

terhadap kendala yang terjadi

selama pelaksanaan Penilaian

Otentik? Jika ada bagaimana?

Ada. Secara umum memberikan

nasihat kepada guru-guru itu supaya

guru itu mempunyai kreatif dalam

mengajar untuk mengatasi siswa

yang nilainya jelek itu bisa

konfirmasi dengan orangtua.

Dengan cara telfon atau memanggil

orangtua sehingga guru itu

terhubung dengan orangtua kalau

anaknya itu membutuhkan bantuan

atau bimbingan gurunya.

Bahkan ketika kelas 6 sudah mulai

tryout tryout, hasilnya selalu

disampaikan pada orangtua. Jadi

selalu konsultasi dengan wali murid

dengan cara sms ataupun telfon.

Solusi yang direncanakan akan

dilakukan antara lain adalah

adanya komunikasi dengan

orangtua dengan cara sms

ataupun telfon. Komunikasi ini

dilakukan jika anak

membutuhkan bimbingan lebih

dari guru, untuk memanggil

orangtua, dan menyampaikan

hasil nilai siswa.

Page 200: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

185

Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru I

Nama Responden : Ibu Rositawati, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Hari, Tanggal : Selasa, 10 November 2015

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana pemahaman

Ibu mengenai Kurikulum

2013?

“Kurikulum 2013 itu lebih komplit

ya daripada KTSP karena disitu ada

empat KD, sikap, sikap, terus

keterampilan, pengetahuan. Dan

yang ada ketiga aspek itu dulu

belum ada di KTSP. Jadi kita

penilaiannya lebih terpadu gitu lah

istilahnya. Tidak hanya menilai

pengetahuan siswa, tidak hanya

menilai kemampuan siswa secara

akademis tetapi juga menilai sikap

siswa, mahirnya siswa di

keterampilan dan lain-lain.”

Kurikulum 2013 lebih komplit

karena terdiri dari empat KD,

sikap spiritual, sikap sosial,

keterampilan dan pengetahuan.

Penilaian dilakukan dengan lebih

terpadu. Penilain tidak hanya pada

pengetahuan tetapi juga pada

sikap dan keterampilan.

2. Darimana Ibu

memperoleh pemahaman

mengenai Kurikulum

2013?

“Setiap guru memang harus diklat

Kurikulum 2013, walaupun secara

bertahap. Awalnya kan kelas 1 dan

4, terus kelas 2 dan 5, dan terakhir

kelas 3 dan 6.”

“Selain diklat kita juga bisa saling

sharing dengan teman-teman, yang

satu sekolah, maupun dari kepala

sekolah, pengawas juga, informasi

itu dari situ mbak, atau nggak juga

ada dari teman-teman kadang kan

juga ada grup guru.”

Pemahaman mengenai Kurikulum

2013 didapat dari diklat

Kurikulum 2013 yang dilakukan

secara bertahap. Selain diklat juga

dilakukan sharing antar guru

dalam grup, dengan kepala

sekolah dan pengawas.

3. Dibandingkan dengan

kurikulum sebelumnya,

apa yang membuat

Kurikulum 2013

berbeda?

“Proses pembelajarannya berbeda

karena dengan Saintifik”

“Yang penilaian juga berbeda

karena kita menilai ketiga ranah

afektif, psikomotor dan kognitif.”

“Kadang materi lebih sederhana

daripada yang di KTSP, misalkan di

kelas 4 itu ada KPK. Dulu di KTSP

juga ada KPK di kelas 4. Itu di buku

soalnya masih sederhana ketika saya

bandingkan dengan yang dulu itu

angkanya sudah ratusan-ratusan

seperti KPK FPB itu angkanya

sudah besar. Kalau dulu soal-

soalnya lebih susah, maksudnya ga

semudah yang sekarang. Kalau

sekarang lebih sederhana cakupan

materinya, jadi ya kita harus

mengembangkan sendiri karena kita

guru ya diberi pengembangan biar

anak nggak tertantang kalau

sederhana soalnya”

Proses pembelajaran dalam

Kurikulum 2013 berbeda karena

menggunakan Pendekatan

Saintifik. Perbedaan dalam

penilaian karena dalam Kurikulum

2013 menilai ketiga ranah yaitu

afektif, psikomotor dan kognitif.

Materi dalam Kurikulum 2013

lebih sederhana dibandingkan

dalam Kurikulum KTSP. Guru

harus mengembangkan materi/

soal sendiri agar siswa merasa

tertantang dalam belajar.

4. Bagaimana pendapat dan

kesan Ibu mengenai

Kurikulum 2013?

“Anak juga lebih kreatif kalau

menurut saya, banyak karya-karya

yang dihasilkan di Kurikulum 2013,

jadi setiap pembelajaran atau setiap

Peserta didik menjadi lebih kreatif

karena banyak membuat karya.

Materi/ pengetahuan dalam

Kurikulum 2013 kurang

Page 201: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

186

dua tiga pembelajaran itu ada yang

membuat apa jadi anak lebih kreatif.

Walaupun kadang yang

pengetahuan itu nggak sedalam

yang di KTSP ya karena kita

dituntut untuk mencari info sendiri

terutama guru untuk memperdalam

materi yang ada di Kurikulum

2013”

mendalam sehingga guru dituntut

untuk memperdalam sendiri

materi.

5. Menurut Ibu apa

kelebihan dari Kurikulum

2013?

“Pertama anak tidak hanya dinilai

secara akademik tapi juga dari sikap

dan keterampilan, dan lain-lain. “

“Tidak ada seperti angka mati gitu

lo kalau di rapor kan dulu dengan

angka, penilaian dengan angka, 70

60, dan disitu ada KKM, nah ketika

ada yang tidak mencapai KKM itu

bisa dikategorikan anak tidak naik.

Kalau sekarang di Kurikulum 2013

kan lebih deskriptif, penilaian itu

deskriptif. Memang ada KKM di

Kurikulum 2013 yang dipatok 2,67

itu tapi kan di rapor itu kita menilai

anak mahir, anak belum mahir, jadi

seperti tidak ada harga mati. Semua

anak diakomodasi kemampuannya.”

“Tidak ada istilah ah dia nggak

pinter atau dia bodoh karena ada sisi

lain yang dia justru unggul

mungkin.”

Kelebihan dari Kurikulum 2013

adalah penilaian tidak hanya

dalam aspek pengetahuan tetapi

juga sikap dan keterampilan.

Penilaian deskriptif yang tidak

bergantung pada KKM, sehingga

kemampuan setiap anak bisa

terakomodasi. Setiap anak

memiliki keunggulan dalam aspek

tertentu.

6. Menurut Ibu apa

kekurangan dari

Kurikulum 2013?

“Mungkin cakupan materi itu yang

kadang bisa lebih diperluas atau

diperdalam”

“Materinya juga banyak, jadi saya

harus membagi-bagi waktunya.

Misalkan tema ini beberapa minggu

kadang juga nggak pas kadang saya

harus oyak-oyakan waktu gitu lo.”

“Karena satu PB misalkan disitu

sudah diplot ini PB 1 PB 2 PB 3,

nah itu dalam kenyataannya yang

PB 1 itu belum tentu satu hari

selesai, jadi otomatis saya harus

nggeser yang PB 2, harusnya sudah

PB 2 tapi masih harus ngulang di

PB 1

“Estimasi waktu itu nggak tepat gitu

lo di akhirnya, ketika mau UAS atau

ketika mau UTS harusnya tema 3

sudah selesai saya masih di tema 3

di pertengahan.”

Kekurangan dari Kurikulum 2013

antara lain adalah cakupan materi

yang kurang dalam, materi yang

banyak dan tidak sesuai dengan

alokasi waktu.

Estimasi waktu terkadang tidak

sesuai dengan pelaksanaan di

kelas.

7. Apa yang Ibu ketahui

mengenai Pendekatan

Saintifik?

“Pendekatan Saintifik itu lebih ke

proses pembelajaran yang

menyangkut 5M itu, ada menanya

mengamati dan lain sebagainya.

Ketika belajar ada tahapan-tahapan,

jadi siswa dituntun arahnya

mungkin dia bisa dari mengamati,

dan dia bisa menarik kesimpulan

dari apa yang dia lihat sebelumnya.

Jadi ada prosesnya proses Saintifik

Pendekatan Saintifik digunakan

dalam proses pembelajaran

dengan 5M. Dalam Pendekatan

Saintifik proses pembelajaran

terdiri dalam tahapan-tahapan

seperti mengamati, dan peserta

didik dapat menarik kerimpulan

dari apa yang dia lihat.

Page 202: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

187

itu tadi.”

8. Bagaimana pendapat dan

kesan Ibu mengenai

Pendekatan Saintifik?

“Menurut saya anak lebih aktif

kalau ada Pendekatan Saintifik

karena anak-anak tahu prosesnya

kenapa, atau tahu alurnya untuk

mendapatkan pengetahuan yang

baru.”

“Lebih aktif karena dia juga

tertantang.”

“Tapi tidak memungkiri kalau ada

juga sebagian anak yang walaupun

dengan Pendekatan Saintifik dia

tetap saja pasif itu juga ada.”

Dengan Pendekatan Saintifik

peserta didik menjadi lebih aktif.

Peserta didik mengetahui alur

untuk mendapatkan pengetahuan

yang baru. Peserta didik juga

merasa lebih tertantang.

Meski demikian ada sebagian

peserta didik yang tetap bersifat

pasif meskipun pembelajaran

sudah menggunakan Pendekatan

Saintifik.

9. Menurut Ibu apa

kelebihan dari

Pendekatan Saintifik?

“Selain anak dinilai dari beberapa

aspek, dia juga dituntut untuk tahu

proses sampai dia bisa menemukan

oh ini to kenapa kesimpulannya

seperti ini. Kenapa cahaya

merambat lurus nah dia tahu

alurnya.”

“Pengetahuan yang dia dapat

dengan 5M, dengan dia sendiri

mengamati melihat alurnya itu akan

lebih tertanam pada siswa daripada

langsung dijelaskan, karena dia

akan lebih mudah lupa.

“Ikut mencari lah istilahnya,

mencari sendiri pengetahuan itu.”

Kelebihan dari Pendekatan

Saintifik adalah peserta didik

dituntut untuk mengetahui proses

mendapatkan pengetahuan.

Pengetahuan yang didapat melalui

5M akan lebih tertanam pada

peserta didik dan tidak mudah

lupa.

10. Menurut Ibu apa

kekurangan dari

Pendekatan Saintifik?

“Cakupan pengetahuan tadi nggak

seluas di KTSP, kedalaman materi

mungkin”

“Waktu kadang 1 PB itu nggak

selesai itu lo. Sebenarnya itu bisa

disiasati, missal di satu PB ada

kegiatan meronce, kadang kan anak

tidak langsung selesai karena itu

membutuhkan waktu lama, itu bisa

disiasati dengan untuk pekerjaan

rumah sehingga tidak mengganggu

materi selanjutnya.”

Kekurangan dari Pendekatan

Saintifik adalah cakupan materi

yang tidak seluas dalam

Kurikulum KTSP. Alokasi waktu

juga terkadang tidak sesuai

dengan pelaksanaan di kelas. Hal

ini sering disiasati dengan

menjadikan tugas sebagai

pekerjaan rumah.

11. Apa saja yang Ibu

lakukan sebagai

persiapan pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

“Ya RPP, terus mungkin saya

melihat materi hari itu apa misalkan

ada percobaan satu hari sebelumnya

saya sudah umumkan besok kita

akan belajar tentang ini kalian harus

bawa ini ini, begitu.”

Sebelum mengajar guru

menyiapkan RPP. Jika di

pertemuan berikutnya ada

percobaan maka akan diumumkan

apa yang harus dibawa.

12. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar guru

dalam persiapan

pelaksanaan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik? (Jika ada dalam

bentuk apa?)

“Di SD Tlacap kan kebetulan

kelasnya paralel jadi dalam hal

administrasi itu sering bareng-

bareng nggarapnya, entah itu silabus

atau RPP itu biasanya kita

seragamkan.”

“Untuk pembelajaran kita juga

koordinasi mungkin ada yang

alatnya susah atau gimana nanti kita

bisa gantian.”

“Biasanya dari kelas 1 sampai kelas

6 itu kita koordinasi dalam hal

administrasi.”

Kerjasama antar guru dilakukan

dalam pembuatan administrasi

seperti silabus dan RPP.

Kerjasama juga dilakukan dalam

menyiapkan alat dan bahan

pembelajaran.

13. Adakah bantuan dari

pihak luar sekolah dalam

“Kalau dinas itu kadang ada

bantuan seperti alat peraga.”

Terkadang pihak sekolah

mendapat bantuan alat peraga dari

Page 203: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

188

mempersiapkan

pelaksanaan Kurikulum

2013? (Jika ada dalam

bentuk apa?)

“Kalau pengawas itu juga secara

berkala pembimbingan di sini, kan

ada supervisi dari pengawas”

“Kebetulan disini sedang ada

pendampingan Kurikulum 2013, ada

tiga pendampingan, dari dinas

kabupaten Sleman, dinas propinsi

DIY, dan bimbingan audit mutu dari

LPMP. Semacam workshop. Kalau

dari propinsi itu menugaskan

pengawas yang supervisi disini, itu

modelnya seperti on-in gitu lo.

Contohnya pengawasnya observasi

di kelas 1A dan 1B, setelah itu nanti

ada sharing, apa kekurangan-

kekurangannya pada pembelajaran

hari itu.”

“Walaupun pendampingannya

berkala, mungkin setahun sekali.”

“Tapi untuk mengawas itu biasanya

rutin pembimbingan.”

“Yang tiga-tiganya itu kebetulan

dari bulan kemarin sama bulan ini.”

dinas.

Ada tiga pendampingan

Kurikulum 2013 yang sedang

dilakukan, pendampingan dari

Dinas Kabupaten Sleman, Dinas

DI Yogyakarta, dan bimbingan

audit mutu dari LPMP.

Dari pihak propinsi menugaskan

pengawas untuk melakukan

supervisi di SD Tlacap. Supervisi

dilakukan dengan cara observasi

dan sharing tiap kelas.

Pendampingan dilakukan secara

berkala, setahun sekali.

14. Sarana/ prasarana apa

yang dibutuhkan untuk

mendukung pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

“Untuk alat bahan kan di sekolah

ada koperasi sekolah, jadi kalau di

koperasi ada saya memakai itu,

mungkin ada barang-barang yang

agak banyak anak saya suruh bawa.

Misalkan anak suruh bawa botol

dari rumah, kan tidak harus anak

beli. Untuk peralatan percobaan kan

tidak harus beli. Misalkan tentang

nada anak harus membuat banyak

botol yang diisi air nah itu anak bisa

membawa botolnya dari rumah.

Kalau keterampilan misal butuh

gunting anak bisa membawa dari

rumah.”

“Tapi ada juga bahan yang saya

sediakan, sebisa mungkin tidak

memberatkan siswa, kalaupun beli

ya yang masih terjangkau.”

“Kebetulan di sini setiap kelas

sudah ada LCD jadi memudahkan

guru dalam menyampaikan materi.”

“Kalau laptop kebanyakan punya

sendiri-sendiri, memang ada laptop

inventaris sekolah tapi tidak semua

guru pakai, mungkin ada beberapa

yang pakai inventaris.”

“Disini juga sudah ada Wi-Fi jadi

kita bisa ketika ngajar kita butuh

apa bisa langsung mencari.”

“Kalau ada kata-kata sukar di

Bahasa Indonesia saya pakai

internet untuk mencarinya, kalau

ada materi sains seperti bagian-

bagian bunga saya cari materi di

internet. Untuk presentasi materi.”

“Kalau video saya browsing dulu

jadi saya tidak langsung nyari di

kelas karena kan kadang ada yang

- Alat dan bahan didapat dari

koperasi sekolah

- Untuk alat dan bahan yang agak

banyak, guru meminta siswa

untuk membawa sendiri. Contoh:

membawa botol untuk percobaan

nada, gunting untuk keterampilan

- Terkadang guru menyediakan

alat dan bahan yang diperlukan.

- Alat dan bahan sebisa mungkin

yang harganya terjangkau dan

tidak memberatkan siswa

- Adanya LCD memudahkan guru

dalam menyampaikan materi

(presentasi).

- Laptop inventaris sekolah hanya

digunakan oleh beberapa guru,

sebagian besar guru sudah

memiliki laptop sendiri.

- Sekolah memiliki Wi-Fi yang

memudahkan guru untuk mencari

materi saat mengajar

- Internet Wi-Fi antara lain

digunakan untuk mencari materi

sains dan mencari kata-kata sukar.

Page 204: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

189

harus disensor, kalau langsung kan

kadang kita nggak tahu yang

muncul seperti apa.”

15. Bagaimana pelaksanaan

proses pembelajaran

menggunakan Kurikulum

2013 dengan Pendekatan

Saintifik?

“Itu biasanya setiap hari itu ada

Saintifiknya ya, contohnya seperti

sifat-sifat cahaya, terus bagian-

bagian bunga, seperti itu.”

Setiap hari kegiatan pembelajaran

selalu menggunakan Pendekatan

Saintifik

16. Berikanlah contoh

pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan

pembelajaran…

“Mungkin anak-anak saya ajak

keluar atau dia membawa bunga

sendiri dari rumah, terus diamati.

Dari contoh bunga yang sudah

mereka bawa saya jelaskan bagian-

bagian bunga, ini lo yang mahkota,

ini lo yang putik, ini lo yang benang

sari. Juga dijelaskan tentang bunga

sempurna dan tidak sempurna. Jadi

anak-anak bisa tahu oh bunga saya

tidak sempurna karena tidak ada

benang sarinya.”

Contoh pelaksanaan Pendekatan

Saintifik dalam kegiatan

pembelajaran saat materi bagian-

bagian bunga. Peserta didik diajak

mengamati bunga yang dibawa

dari rumah untuk dikenali bagian-

bagiannya. Siswa juga diajak

untuk mengenali bungan

sempurna dan bunga tidak

sempurna.

17. Bagaimana proses

kegiatan mengamati

dilakukan saat

pembelajaran?

Kegiatan mengamati sudah sering

dilakukan, contohnya saat

mengamati bagian-bagian bunga.”

“Selain itu juga ada kegiatan

membandingkan mungkin.”

Kegiatan mengamati sudah sering

dilakukan di kelas, contohnya saat

mengamati bagian-bagian bunga.

Kegiatan mengamati juga

dilakukan dengan cara

membandingkan.

18. Bagaimana proses

kegiatan menanya

dilakukan saat

pembelajaran?

“Ketika menanya saat tanya jawab

ya. Tapi terkadang saat tanya jawab

itu pertanyaan bisa berkembang

kemana-mana karena anak itu punya

pertanyaan yang tidak kita duga, ada

yang pertanyaannya melenceng,

kadang sesuai juga, jadi kita harus

siap.”

“Sebagian besar sudah aktif

walaupun ada beberapa yang pasif.”

Kegiatan menanya dilakukan saat

tanya jawab. Ketika melakukan

tanya jawab dapat muncul

pertanyaan yang tidak terduga dari

peserta didik sehingga guru harus

siap dalam menjawab. Sebagian

besar peserta didik sudah aktif

tetapi ada beberapa peserta didik

yang masih pasif.

19. Bagaimana proses

kegiatan mengumpulkan

informasi/mencoba

dilakukan saat

pembelajaran?

“Kadang ada wawancara juga, entah

itu wawancara dengan teman sendiri

atau wawancara ketika dia di rumah.

Dia mendapatkan dari informasi

situ.”

“Ketika ada percobaan kan sudah

ada langkah-langkahnya sehingga

kita tinggal melakukan.”

Kegiatan mengumpulkan

informasi/ mencoba dilakukan

dengan wawancara dan

percobaan.

20. Bagaimana proses

kegiatan

menalar/mengasosiasi

dilakukan saat

pembelajaran?

“Kadang nggak semua anak

langsung bisa ya, kadang saya harus

mancing-mancing dulu gitu lo,

karena itu kan butuh pemikiran

yang mendalam. Kadang guru

berusaha membimbing, menuntun,

karena di tahapan itu anak nggak

gampang gitu.”

“Saat membuat kesimpulan belum

bisa gitu lo, memang ada yang bisa

beberapa tapi yang lain harus

dipancing.”

Dalam kegiatan menalar/

mengasosiasi belum semua

peserta didik bisa melakukannya.

Guru sering harus membimbing

peserta didik dalam membuat

kesimpulan.

21. Bagaimana proses

kegiatan

mengkomunikasikan

dilakukan saat

pembelajaran?

“Dilakukan dengan

mengkomunikasikan hasil ya, itu

boleh dibaca di depan kelas, atau

ditempelkan jadi bisa

dibandingkan.”

Kegiatan mengkomunikasikan

dilakukan antara lain dengan

membaca hasil pekerjaan di depan

kelas, atau ditempelkan untuk

dibandingkan.

Page 205: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

190

“Kalau kesenian saya lebih ke

memajang hasil siswa, misalnya

siswa membuat apa kadang di papan

tulis saya tempelkan hasil anak, dari

situ anak bisa tahu yang ini bagus,

yang ini ada yang kurang rapi.”

“Untuk kalangan kelas dulu aja,

untuk ke kelas lain atau pameran

memang belum ada karena penilaian

proyek itu kan ada pameran ya kita

membuat pameran tapi belum

dilaksanakan.”

“Ada menceritakan kembali dalam

Bahasa Indonesia.”

“Kalau di kelas saya ada nyanyi

dengan gerakan sederhana tapi kelas

4 tetap kadang susah mereka dalam

membuat gerakan.”

Hasil kesenian sering ditempelkan

di papan tulis.

Kegiatan mengkomunikasikan

masih dilakukan dalam kalangan

kelas.

Penilaian proyek dalam bentuk

pameran belum dilaksanakan.

Dalam muatan Bahasa Indonesia

dilakukan menceritakan kembali.

Dalam materi menyanyi dengan

melakukn gerakan sederhana

peserta didik kelas IV masih

mengalami kesulitan dalam

membuat gerakan.

22. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar guru

dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 dengan

Pendekatan Saintifik?

(Jika ada dalam bentuk

apa?)

“Ada dalam pembuatan RPP dan

silabus seperti yang sudah saya

sebutkan di atas.”

Kerjasama antar guru dilakukan

dalam pembuatan RPP dan

silabus.

23. Apakah di sekolah ini

diadakan evaluasi/

refleksi terhadap kinerja

Ibu dalam menerapkan

Kurikulum 2013? (Jika

ya, lanjut ke butir

berikutnya, jika tidak

mengapa?)

“Ada.” Di SD N Tlacap sudah dilakukan

evaluasi/refleksi terhadap kinerja

guru dalam menerapkan

Kurikulum 2013.

24. Bagaimana cara

dilakukannya evaluasi

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

“Kalau disini evaluasi tentang guru

itu ada setiap tahun.”

“Kalau dari pengawas ya ada umpan

balik lah, tapi kalau ini kan

insidental ya.”

“Kalau pengawas kecamatan

memang ada ditugaskan disini

secara periodik jadi konsultasinya

bisa ke pengawas.”

“Kepala sekolah biasanya setahun

dua kali itu melakukan supervisi.”

Evaluasi kinerja guru dilakukan

setiap tahun.

Pengawas kecamatan ditugaskan

di sekolah untuk mengwasi secara

periodik sehingga guru bisa

berkonsultasi dan mendapatkan

umpan balik.

Kepala Sekolah melakukan

supervisi setahun dua kali.

25. Apakah ada tindak lanjut

dari refleksi yang sudah

dilakukan mengenai

pelaksanaan Kurikulum

2013? (Jika ada dalam

bentuk apa?)

“Setelah pengawas masuk kelas kan

nanti ada pertemuan teknis,

bagaimana yang masih kurang, jika

masih ada yang kurang bisa

dikomunikasikan ke guru yang

bersangkutan.”

Tindak lanjut dari refleksi

dilakukan dengan pertemuan

teknis setelah pengawas

mengobservasi di kelas.

26. Apa saja kendala yang

terjadi selama persiapan

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

“Kalau dalam RPP juga lebih

njelimet ya dalam Kurikulum 2013

karena ada tahapan-tahapan proses

pembelajaran.”

Kendala saat persiapan

pelaksanaan kurikulum 2013

muncul saat pembuatan RPP

karena ada tahapan-tahapan proses

pembelajaran.

27. Apa saja kendala yang

terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

“Kendala mungkin lebih ke individu

siswa, ada beberapa siswa yang

ketika penilaian individu dia kurang

ketika berkelompok juga tidak bisa

aktif berkelompok, kita harus

memberi perlakuan khusus ke anak

Kendala selama pelaksanaan

Kurikulum 2013 antara lain

adalah:

- Beberapa peserta didik yang

kurang aktif baik dalam kegiatan

individu maupun berkelompok.

Page 206: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

191

yang masih seperti itu.”

“Ke waktu juga, dalam alokasinya.”

“Kalau penilaian kadang dalam satu

pembelajaran kita nggak hanya

menilai satu kali ada beberapa KD

yang harus saya nilai,”

“Saat saya menilai di aspek

pengetahuan itu lebih mudah karena

ada soalnya trus saya tinggal oh ini

nilainya segini.”

“Ketika saya harus menilai di aspek

sikap, dalam satu hari kadang ada

beberapa sikap yang harus saya

nilai, misal ada tanggung jawab,

berani, teliti, dengan tiga sikap yang

harus saya nilai dan dengan siswa

yang banyak, itu kadang jadi

kendala.”

“Untuk penilaian keterampilan

kadang kita harus membuat rubrik.”

- Alokasi waktu yang kurang.

- Penilaian dalam satu

pembelajaran yang harus menilai

beberapa KD.

- Penilaian dalam aspek sikap

karena ada beberapa sikap yang

harus dinilai dalam satu hari.

- Dalam menilai keterampilan

terkadang guru harus membuat

rubrik.

28. Apa saja solusi yang

telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang

terjadi selama persiapan

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

“Untuk RPP kita kan kadang

kerjasama baik dengan guru yang

satu sekolah maupun dengan teman-

teman guru yang lain jadi bisa lebih

ringan.”

Dalam pembuatan RPP dilakukan

kerjasama dengan guru dalam satu

sekolah maupun guru dari sekolah

lain.

29. Apa saja solusi dalam

lingkup sekolah yang

telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang

terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

“Siswa yang masih kurang baik

prestasinya bisa diberi tambahan

pelajaran. Saya komunikasikan dulu

dengan orang tua. Seperti kemarin

kan habis UTS nilai-nilai saya rekap

saya serahkan ke orang tua, tiap

anak saya beri hasilnya. Dan itu

tercantum hasil dari nomor absen

satu sampai yang terakhir jadi

orangtua bisa tahu posisi anaknya

dibandingkan dengan temannya.”

“Dari hasil itu saya bisa komunikasi

ke orang tua kalau memang anaknya

masih kesulitan, mungkin saya bisa

memberi tambahan pelajaran

dengan seijin orangtua. Biasanya

orang tua tidak masalah.”

“Tambahan dilakukan setelah

pembelajaran berakhir, seminggu

dua kali atau berapa. Kemarin

kebetulan ada yang PPL disini jadi

yang membimbing mahasiswa yang

PPL, berkala seminggu sekali atau

dua kali.”

“Kalau dalam membuat rubrik

keterampilan kan sudah ada di buku

guru walaupun nggak semua.”

“Kalau penilaian sikap kan ada yang

menonjol sama yang kurang, itu

penilaiannya nggak harus anak satu-

satu tapi oh yang anak ini ini

nilainya tiga, yang agak kurang

satu, yang lain saya nilai dua.”

Solusi yang dilakukan terhadap

kendala pelaksanaan Kurikulum

2013 antara lain adalah:

- Pemberian tambahan pelajaran

untuk peserta didik yang

prestasinya masih kurang baik.

- Tambahan pelajaran dilakukan

dengan seijin orang tua, biasanya

dilakukan seminggu dua kali

setelah jam pembelajaran

berakhir.

- Tambahan pelajaran dilakukan

oleh mahasiswa yang PPL di SD

N Tlacap.

- Pembuatan rubrik berpedoman

pada buku guru meskipun tidak

semua ada dalam buku guru.

- Dalam penilaian sikap guru

membuat garis besar. Peserta

didik yang sikapnya baik diberi

nilai 3, peserta didik yang

sikapnya kurang diberi nilai 1,

sedangkan yang lain di rata-rata

dan diberi nilai 2.

30. Apa saja solusi dalam

lingkup luar sekolah yang

“Kalau dari pihak luar kan ada

masukan dari bapak pengawas, dari

Solusi dari lingkup luar sekolah

terhadap kendala pelaksanaan

Page 207: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

192

telah Ibu lakukan

terhadap kendala yang

terjadi selama

pelaksanaan Kurikulum

2013 di sekolah ini?

LPMP.”

“Bisa masuk kelas bisa kadang

ngecek kelengkapan administrasi.”

“Kalau dari pendampingan-

pendampingan kan ada, pengawas

masuk kelas, setelah itu akan

memberi arahan ke guru.”

“Dalam penulisan RPP juga dicek

oh ini masih kurang, biasanya itu

langsung saat itu juga jadi saya tahu

kelemahan saya.”

“Kadang juga ada tanya jawab

dengan pengawas.”

“Ada juga workshop, semua guru

dikumpulkan, lalu pengawas

memberikan penjelasan secara

umum.”

“Kalau dari dinas Kabupaten itu

langsung ke SKB, semua sekolah di

Sleman yang menggunakan

Kurikulum 2013 itu

pendampingannya di SKB. Setelah

itu kan ada tindak lanjutnya.”

kurikulum 2013 antara lain

adalah:

- Pengawas dari LPMP memberi

masukan baik dalam hal

pembelajaran maupun

kelengkapan administrasi.

- Pengawas melakukan workshop

yang dihadiri semua guru.

- Dalam lingkup kabupaten

pendampingan dilakukan di SKB.

Page 208: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

193

Lampiran 6. Hasil Wawancara Guru II (WG II)

Nama Responden : Ibu Rositawati, S.Pd

Jabatan : Guru Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri Tlacap

Hari, Tanggal : Selasa, 17 November 2015

Penilaian Otentik (WG II a)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Apa yang Ibu ketahui

mengenai Penilaian

Otentik?

“Penilaian otentik itu penilaian

yang kami lakukan sebagai guru,

dalam pembelajaran di Kurikulum

2013, penilaian itu meliputi

banyak sekali, ada penilaian

sikap, keterampilan, maupun

pengetahuan.”

“Itu ada empat komponen yang

saya nilai.”

“Untuk penilaiannya itu ada yang

tes maupun yang nontes. Untuk

yang tes itu sudah terbiasa ya di

KTSP, kalo yang nontes kan ada

yang dengan skala untuk

penilaian sikap, terus juga ada

yang penilaian antar teman itu,

penilaian diri yang biasanya ada

di akhir sub tema.”

Penilaian Otentik adalah

penilaian yang dilakukan guru

dalam pembelajaran Kurikulum

2013, meliputi penilaian sikap,

keterampilan dan pengetahuan

baik yang tes maupun nontes.

2. Darimana Ibu memperoleh

pemahaman mengenai

Penilaian Otentik?

“Selama diklat kurikulum, dari

buku guru di setiap tema itu ada

penilaian-penilaiannya.

Pembelajaran ini penilaian yang

digunakan ini.”

Pemahaman guru mengenai

Penilaian Otentik diperoleh dari

diklat kurikulum dan buku guru.

3. Bagaimana pendapat dan

kesan Ibu mengenai

Penilaian Otentik?

“Sebenernya lebih rumit, karena

penilaiannya banyak sekali, dan

yang saya nilai banyak faktor,

banyak yang harus saya nilai.”

Penilaian Otentik lebih rumit

karena macam penilaiannya

banyak

4. Menurut Ibu apa kelebihan

dari Penilaian Otentik?

“Kalau dengan penilaian otentik

itu kita bisa menilai hampir

semua ranah, saya bisa menilai

sikap, saya bisa menilai

keterampilan dengan rubrik, saya

bisa menilai pengetahuan. Bahkan

ketika proses pembelajaran saya

bisa menilai prosesnya anak.

Mungkin penilaian dari teman-

temannya juga. Jadi penilaiannya

lebih lengkap, lebih objektif,

lebih adil.”

Penilaian Otentik bisa menilai

hampir semua ranah baik itu

sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Proses

pembelajaran peserta didik juga

bisa dinilai. Penilaian menjadi

lebih lengkap, objektif dan adil.

5. Menurut Ibu apa

kekurangan dari Penilaian

Otentik?

“Mungkin di waktu ya, karena

membutuhkan banyak waktu

untuk penilaian yang begitu

banyak itu.”

“Mungkin guru juga harus

menyiapkan rubrik itu kan harus

membuat sehari sebelumnya.”

Penilaian Otentik membutuhkan

waktu yang banyak.

6. Apa yang membuat

Penilaian Otentik berbeda

dengan jenis penilaian

sebelumnya?

“Karena mencakup beberapa

aspek yang harus saya nilai itu,

penilaian sikap, penilaian

keterampilan, dan pengetahuan.

KI 1 sampai KI 4.”

Yang membuat Penilaian Otentik

berbeda dengan jenis penilaian

sebelumnya adalah penilaian

mencakup keempat aspek. Dalam

penilaian sikap guru kelas hanya

Page 209: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

194

“Penilaian sikap itu kan ada sikap

sosial sama sikap spiritual.

Biasanya kalau sikap spiritual itu

lebih ke guru agama. Kalau sikap

sosial itu ke keseharian siswa

yang saya amati, baik dalam

pembelajaran maupun di luar

pembelajaran.”

menilai sikap sosial, sedangkan

sikap spiritual dinilai oleh guru

agama.

7. Persiapan apa yang Ibu

lakukan sebelum melakukan

Penilaian Otentik?

“Menyiapkan rubrik penilaian

biasanya saya melihat buku guru

dulu, di pembelajaran ini apa saja

yang harus saya nilai, jika disitu

sudah ada rubrik dan lain-lain

saya tidak perlu menyiapkan lagi,

kalau ada penilaian yang belum

ada rubriknya atau apa kita bisa

membuat.”

“Untuk penilaian yang sikap

sosial itu memang kadang nggak

ada rubriknyacuma skala 1 2 3 4,

nanti kalau satu berarti dia tidak

pernah , kalau 2 jarang, lalu

membudaya, seperti itu lo mbak.

kan nggak pasti ya penilaiannya

jadi saya yang mengira-ngira

sendiri kalau yang sikap sosial.”

Persiapan yang dilakukan

sebelum pelaksanaan Penilaian

Otentik:

- Menyiapkan rubrik penilaian

dengan melihat di buku guru

- Jika rubrik penilaian tidak ada

di buku guru maka guru

membuat rubrik sendiri.

-Untuk penilaian sikap sosial

terkadang tidak menggunakan

rubrik tetapi menggunakan skala

penilaian 1 2 3 4.

8. Sarana/prasarana apa saja

yang Ibu butuhkan dalam

melakukan Penilaian

Otentik?

“Ya lembar penilaiannya.

biasanya saya kalau penilaian

manual dulu, biasanya nilai saya

tulis dulu di buku nanti kalau mau

pembagian rapor atau apa baru

direkap.”

Sarana dan prasarana yang

dibutuhkan adalah lembar

penilaian. Dalam menilai guru

melakukannya secara

manual/tertulis, saat akan

pembagian rapor baru direkap

menggunakan komputer.

9. Bagaimana proses

pelaksanaan Penilaian

Otentik di dalam kelas Ibu?

“Sebenernya belum sempurna sih,

mungkin dalam sehari itu nggak

semua saya nilai, misalkan dalam

sehari ada penilaian pengetahuan

keterampilan dan sikap, itu tidak

semua saya masukkan, kadang

juga keterbatasan waktu, mungkin

dalam seminggu atau berapa itu

nanti saya rekap yang sikap

sosial. Kalau yang keterampilan

atau pengetahuan bisa ketika ada

yang pelajaran itu saya masukkan

nilainya.”

Pelaksanaan Penilaian Otentik di

kelas IVB belum sempurna,

penilaian dalam sehari tidak

semua dilakukan oleh guru

karena keterbatasan waktu.

Untuk sikap sosial guru merekap

penilaian dalam satu minggu.

Untuk aspek keterampilan dan

pengetahuan guru melakukan

penilaian ketika pembelajaran

berlangsung.

10. Apa saja jenis Penilaian

Otentik yang sudah

dilakukan?

“Selama kalau sikap observasi ya,

penilaian diri itu selama ini

belum, biasanya kalau penilaian

diri dan penilaian antar teman kan

walaupun kita melakukan itu tapi

nanti tidak kita masukkan, tidak

kita jadikan masukan input di

rapor. Kita cuma dari yang

observasi. Catatan anekdot itu

ada.”

“Kalau yang pengetahuan itu tes

tertulis, penugasan”

“Kalau yang keterampilan unjuk

kerja, penilaian produk, portofolio

ada tapi biasanya portofolio kan

Untuk aspek sikap guru baru

melakukan penilaian observasi

dan catatan anekdot.

Untuk aspek pengetahuan guru

melakukan penilaian tes tertulis

dan penugasan.

Untuk aspek keterampilan guru

melakukan penilaian unjuk kerja,

penilaian produk dan portofolio.

Page 210: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

195

nggak harus produk ya.”

11. Kapan Ibu melakukan

Penilaian Otentik?

“Hampir setiap hari ada penilaian.

biasanya melakukan penilaian

sikap nanti di akhir pembelajaran

karena kadang mengamati sambil

nulis juga susah.”

Guru melakukan penilaian

hampir setiap hari.

Penilaian sikap dilakukan di

akhir pembelajaran karena guru

mengalami kesulitan dalam

mengamati dan mencatat

penilaian sikap saat proses

pembelajaran berlangsung

12. Apakah Penilaian Otentik di

kelas Ibu sudah mencakup

ketiga aspek kompetensi

(sikap, pengetahuan, dan

keterampilan)?

“Ya, sudah.” Penilaian Otentik di kelas IVB

sudah mencakup ketiga aspek

kompetensi yaitu sikap,

pengetahuan dan keterampilan

13. Bagaimana cara Ibu

memilih jenis penilaian

yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran?

“Saya cuma berpedoman ke buku

guru, kadang di buku guru sudah

ada, nggak saya tambahi gitu aja

sudah banyak.”

Dalam memilih jenis penilaian

guru berpedoman pada buku guru

14. Bagaimana cara Ibu

melakukan kegiatan

perbaikan (remedial)?

“Jarang, kadang ada tapi cuma

kalau ada UTS atau apa, untuk

yang harian saya jarang, karena

kita harus mengejar materi.”

“Mungkin untuk UTS, Ujian

Akhir itu kita adakan perbaikan

kalau memang masih perlu.”

Guru jarang melakukan kegiatan

remedial saat penilaian harian

karena waktu lebih banyak

digunakan untuk mengejar

materi. Remedial dilakukan saat

UTS dan Ujian Akhir jika

memang diperlukan.

15. Adakah kerjasama yang

dilakukan antar guru kelas

dalam melakukan Penilaian

Otentik? (Jika ada dalam

bentuk apa?)

“Membuat rubrik itu bisa bareng-

bareng. Tapi kalau di buku sudah

ada kita cuma sesuai yang ada di

buku aja.”

“Kalau dalam pembuatan soal

juga bisa, untuk yang soal-soal

harian.”

Kerjasama antar guru kelas

dalam Penilaian Otentik

dilakukan dalam pembuatan soal-

soal harian.

Dalam pembuatan rubrik juga

memungkinkan untuk bekerja

sama antar guru kelas tetapi saat

ini guru masih banyak

berpedoman pada buku guru.

16. Apa saja kendala yang

terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian

Otentik di kelas ini?

“Kadang penilaian otentik banyak

sekali, saya memang melakukan

penilaian tapi nggak semua saya

nilai, dalam sehari itu ada

berbagai macam penilaian yang

harus saya lakukan di kalau di

buku guru, tetapi kadang juga ada

beberapa yang tidak saya lakukan

karena waktu. Nggak sempat

karena saya harus menilai proses

kerjanya anak, saya harus menilai

hasil akhirnya anak. Kan

penilaian itu kadang berulang,

jadi penilaian yang di KD

keberapa nanti bertemu lagi

penilaian di KD yang sama.

penilaian kan biasanya per KD,

misalkan hari ini ada IPA KD 3.1,

terus nanti di pembelajaran yang

keberapa itu juga IPA KD 3.1 kan

biasanya nggak hanya sekali.

Misalkan sekarang saya di IPA

KD 3.1 ada yang terlupa belum

saya nilai mungkin bisa muncul di

pembelajaran yang keberapa gitu

masih bisa dicover yang nanti.”

Kendala dalam melakukan

Penilaian Otentik:

- Banyaknya penilaian yang

harus dilakukan dengan waktu

yang terbatas.

- Dalam sehari ada beberapa jenis

penilaian yang harus dilakukan

berdasarkan buku guru, tetapi

tidak semua dilakukan oleh guru

karena keterbatasan waktu.

- Guru harus menilai baik proses

maupun hasil belajar anak

- Solusi: Saat guru belum

melakukan penilaian di suatu

KD, guru akan melakukannya

pada pembelajaran berikutnya

yang memuat KD yang sama.

17. Apa saja kendala yang “Untuk yang sikap itu biasanya, Kendala selama Penilaian

Page 211: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

196

terjadi selama pelaksanaan

Penilaian Otentik di kelas

ini?

karena harus mengamati satu

persatu dengan sikap yang

berbeda.”

“Kalau yang pengetahuan

kendalanya nggak terlalu banyak,

kalau siswanya lebih sedikit lebih

mudah, karena yang saya amati

tidak sebanyak kalau dengan

jumlah siswa yang besar.”

Otentik:

- Saat penilaian sikap guru

mengalami kendala karena harus

mengamati peserta didik satu-

persatu dengan sikap yang

berbeda.

- Guru tidak mengalami kendala

yang terlalu berarti dalam

penilaian pengetahuan

18. Apa saja solusi yang telah

dilakukan terhadap kendala

yang terjadi saat persiapan

pelaksanaan Penilaian

Otentik?

“Rubrik hanya melihat di buku.”

Dalam persiapan rubrik guru

hanya berpedoman pada buku

guru.

19. Apa saja solusi yang telah

dilakukan selama

pelaksanaan Penilaian

Otentik di dalam kelas ini?

“Kalau yang sikap cuma saya

amati secara global, saya lihat

yang paling tinggi itu siapa yang

paling rendah siapa terus yang

lain dirata-rata.”

“Untuk penilaian yang sehari itu

misalkan ada penilaian yang

belum saya lakukan nanti akan

saya lakukan di pembelajaran

yang selanjutnya, karena biasanya

dalam satu KD itu ada beberapa

kali penilaian nggak cuma

sekali.”

Solusi Penilaian Otentik:

- Dalam penilaian sikap, guru

mengamati sikap anak secara

global. Guru memilih siapa saja

peserta didik dengan sikap paling

tinggi, dan siapa saja peserta

didik dengan sikap paling rendah,

sedangkan sisanya dirata-rata.

- Penilaian yang belum dilakukan

dalam suatu pembelajaran, akan

dilakukan di pembelajaran

selanjutnya (jika masih dalam

KD yang sama)

20. Apa saja solusi yang telah

dilakukan selama

pelaksanaan Penilaian

Otentik di kelas ini dalam

lingkup antar kelas?

“Kendalanya juga satu gugus

yang pakai kurikulum 2013 hanya

sini. Sebelumnya ketika kita

masih ktsp dengan 6 sekolah yang

sama kita bisa sharing entah di

rubrik atau soal tes, kalau

sekarang kan nggak karena kita

cuma sendiri jadi kita sharingnya

ya hanya dengan teman satu

sekolah.”

Kendala dalam Penilaian Otentik:

SD N Tlacap merupakan satu-

satunya sekolah dalam satu gugus

yang menerapkan Kurikulum

2013, sehingga sharing tidak bisa

dilakukan dengan teman guru

dalam satu gugus, hanya dengan

teman guru dalam satu sekolah.

21. Adakah solusi yang

direncanakan akan

dilakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan Penilaian

Otentik? Jika ada

bagaimana?

“Tidak ada.” Tidak ada solusi yang

direncanakan akan dilakukan

terhadap kendalan yang terjadi

selama pelaksanaan Penilaian

Otentik.

Page 212: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

197

Penilaian Otentik Kompetensi Sikap (WG II b)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana proses

pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi

sikap?

“Biasanya penilaian sikap tidak

setiap saya hari saya nilai, karena

itu ribet sekali, mungkin

insidental nanti seminggu berapa

kali saya ambil.”

Guru tidak setiap hari melakukan

penilaian sikap karena rumit.

Penilaian sikap dilakukan

beberapa kali dalam seminggu.

2. Teknik penilaian apa saja

yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi

sikap?

“Lebih banyak ke observasi.” Dalam penilaian sikap guru lebih

banyak menggunakan teknik

penilaian observasi.

3. Instrumen apa saja yang

pernah Ibu gunakan untuk

menilai kompetensi sikap?

(Guru menunjukkan instrumen

penilaian sikap yang ada di buku

guru)

Instrumen penilaian sikap

berpedoman pada buku guru.

4. Bagaimana Ibu menyatakan

penilaian kompetensi sikap

(dalam bentuk deskripsi

atau angka atau lainnya?)

“Biasanya deskripsi, seperti ini

belum terlihat, sudah terlihat,

membudaya. Nanti di hasil akhir

di rapor biasanya dalam bentuk

deskripsi.”

Guru menyatakan penilaian sikap

dalam bentuk deskripsi, contoh:

belum terlihat, sudah terlihat, dan

membudaya.Hasil dalam rapor

dalam bentuk deskripsi.

5. Apa saja kendala yang

terjadi selama pelaksanaan

penilaian kompetensi sikap?

“Dengan jumlah anak yang

banyak dan ada beberapa sikap itu

kadang-kadang penilaiannya

nggak rinci banget saya cuma cari

mudahnya tapi yang bener, ya itu

cari yang bagus sama yang rendah

terus sisanya rata-rata.”

Kendala dalam Penilaian Sikap:

- Jumlah peserta didik yang

banyak dan beberapa sikap yang

harus dinilai

Solusi dalam Penilaian Sikap:

- Guru mencari peserta didik

dengan sikap yang bagus dan

rendah, lalu peseerta didik

sisanya dirata-rata.

6. Apa saja solusi yang telah

Ibu lakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi sikap?

“Cuma dengan saya merata-rata

dengan murid yang bagus dan

yang rendah terus yang lain saya

rata-rata.”

Solusi dalam Penilaian Sikap:

- Guru menilai pesera didik

dengan sikap yang bagus dan

yang rendah, kemudian peserta

didik sisanya dinilai rata-rata.

7. Adakah solusi yang

direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi sikap? Jika ada

bagaimana?

“Tidak ada.” Guru tidak memiliki solusi yang

direncanakan akan dilakukan

terhadap kendala penilaian sikap.

8. Penilaian Observasi

Apakah penilaian observasi

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Mungkin mingguan. Harusnya

sih setiap hari. Seminggu sekali,

jadi rekap selama seminggu.”

Penilaian observasi dilakukan

mingguan, guru melakukan rekap

penilaian observasi sikap selama

seminggu.

9. Bagaimana pelaksanaan

penilaian observasi di kelas

ini?

“Dilakukan setelah pembelajaran,

dan tidak di tempat.”

Guru melakukan penilaian

observasi setelah pembelajaran.

10. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian observasi?

“Seperti yang ada di buku.” Instrumen yang digunakan saat

penilaian observasi berpedoman

pada buku guru.

11. Penilaian Diri

Apakah penilaian diri

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Belum pernah.” Guru belum pernah melakukan

penilaian diri.

16. Penilaian Teman Sebaya

Apakah penilaian teman

“Belum pernah.” Guru belum pernah melakukan

penilaian teman sebaya.

Page 213: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

198

sebaya dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di

kelas ini? (Jika ya seberapa

sering, jika tidak mengapa?)

21. Penilaian Jurnal/ Catatan

Anekdot

Apakah penilaian jurnal

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Pernah.”

“Ya hanya ketika ada kejadian.

Insidental.”

Guru melakukan penilaian jurnal/

catatan anekdot hanya ketika ada

kejadian (sifatnya insidental).

22. Apa yang Ibu ketahui

tentang jurnal (catatan

anekdot)?

“Cuma deskripsi peristiwa yang

terjadi saat itu, ada beberapa

kasus di kelas saya, mungkin ada

yang berkelahi atau apa, atau

datang terlambat dimasukkan di

catatan anekdot.”

Menurut pemahaman guru,

catatan anekdot berisi deskripsi

peristiwa yang terjadi, seperti

jika ada yang berkelahi atau

datang terlambat.

23. Bagaimana pelaksanaan

penilaian jurnal di kelas ini?

“Hanya ketika ada kejadian.” Penilaian jurnal hanya dilakukan

ketika ada kejadian.

24. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian jurnal?

“Saya cuma, catatan anekdot kan

hanya membuat tulisan ya jadi

tidak ada instrumennya. Itu kan

cuma tulisan saya sendiri jadi

nggak baku.”

Catatan anekdot tidak

menggunakan instrumen karena

hanya berisi tulisan guru sendiri,

sehingga sifatnya tidak baku.

25. Apa saja manfaat

dilakukannya penilaian

jurnal?

“Pertama untuk dokumentasi,

untuk kejadian-kejadian

sebelumnya, dan bisa untuk

masukan, misal anak ini ada

masalah, misalkan kalau dia

sering telat, oh dia itu kurang

disiplin, kurang rajin, saya bisa

apa yang harus saya arahkan atau

saya lakukan untuk membimbing

anak itu. Masukan apa yang harus

saya berikan ke anak sebagai

acuan lah.”

Manfaat penilaian jurnal:

- Sebagai dokumentai dari

kejadian-kejadian sebelumnya.

- Sebagai masukan bagi guru

sebelum melakukan tindakan/

bimbingan pada peserta didik.

Page 214: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

199

Penilaian Otentik Kompetensi Pengetahuan (WG II c)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana proses

pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi

pengetahuan?

“Kalau kompetensi pengetahuan

itu penilaiannya di ulangan harian

bersama, selain setiap hari juga

ada ya tapi yang rutin itu ada

ulangan harian bersama setiap

sub tema. Jadi setiap tema itu ada

tiga kali ulangan.”

Dalam kompetensi pengetahuan

penilaian selain dilakukan setiap

hari, juga diadakan Ulangan

Harian Bersama. UHB dilakukan

pada akhir sub tema, sehingga

dalam setiap tema ada tiga kali

UHB.

2. Teknik penilaian apa saja

yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi

pengetahuan?

“Tertulis, observasi diskusi dan

penugasan.”

Teknik penilaian kompetensi

pengetahuan yang digunakan

guru adalah tes tertulis, observasi

diskusi dan penugasan.

3. Instrumen apa saja yang

pernah Ibu gunakan untuk

menilai kompetensi

pengetahuan?

“Kan biasanya sudah pasti dalam

penskoran itu.”

Penilaian kompetensi

pengetahuan dilakukan dengan

skor angka sehingga tidak

menggunakan instrumen.

4. Bagaimana Ibu menyatakan

penilaian kompetensi

pengetahuan (dalam bentuk

deskripsi atau angka atau

lainnya?)

“Angka.” Guru menyatakan penilaian

kompetensi pengetahuan dalam

bentuk angka.

5. Apa saja kendala yang

terjadi selama pelaksanaan

penilaian kompetensi

pengetahuan?

“Kendalanya banyak yang harus

dinilai.”

Kendala dalam penilaian

kompetensi pengetahuan:

Banyak yang harus dinilai

6. Apa saja solusi yang telah

Ibu lakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi pengetahuan?

“Solusinya ya dikerjakan.”

Solusi dalam penilaian

kompetensi pengetahuan:

Guru harus mengerjakan.

7. Adakah solusi yang

direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi pengetahuan?

Jika ada bagaimana?

“Tidak ada.” Guru tidak memiliki solusi yang

direncanakan akan dilakukan

terhadap kendala penilaian

pengetahuan.

8. Penilaian Tes Tertulis

Apakah penilaian tes tertulis

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Kalau yang setiap hari ya

menyesuaikan pembelajaran.”

Penilaian pengetahuan yang

dilakukan setiap hari

menyesuaikan dengan

pembelajaran

9. Bagaimana pelaksanaan

penilaian tes tertulis di

kelas ini?

“Kalau ulangan bersama kan kita

pesan modelnya. Jadi saya nggak

membuat sendiri. Ini contoh

ulangan harian. Untuk satu

ulangan harian untuk satu KD itu

sudah banyak sekali untuk yang

tes tertulisnya.”

“Kalau ulangan harian biasanya

nggak ada pilihan ganda.”

“Ulangan harian dilakukan

sehari. Biasanya satu penggalan

pagi sampai istirahat.”

“Tapi ya agak memudahkan

dengan adanya ini maksudnya

kan kita nggak harus milihi disini

sudah ada muatan KD dan

Penilaian pengetahuan yang

dilakukan setiap hari

menyesuaikan dengan

pembelajaran

Guru hanya membuat soal Ujian

Tengah Semester dan Ujian

Akhir, sekolah mengirimkan dua

guru sebagai tim pembuat soal.

Tim terdiri dari guru-guru SD

yang menggunakan Kurikulum

2013 se-Kabupaten Sleman.

Mengenai Ulangan Harian

Bersama:

Untuk urusan ulangan harian

diserahkan kepada sekolah

masing-masing. Saat forum SD

Page 215: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

200

pembelajarannya jadi lebih

memudahkan dalam melakukan

penilaian. Kalau ini kan teratur.”

“Kalau yang setiap hari ya

menyesuaikan pembelajaran.

untuk soal ulangan harian kita

kerjasama dengan penerbit,

kurang tahu darimana

penerbitnya. Kalau yang buat

soal guru-guru itu cuma di ujian

tengah semester sama ujian akhir,

itu dari guru-guru SD Kurikulum

2013 se-Sleman. Tiap SD

mengirimkan 2 guru sebagai tim

pembuat soal. Kalau ulangan

harian seperti ini dikembalikan ke

sekolahnya sendiri. Kan ada

forum sekolah SD Kurikulum

yang se-Sleman, kan ada 13 SD

yang sudah melakukan K 13 itu

kan selalu ada koordinasi setiap

bulan, itu koordinasi tentang ini

(ulangan harian), tentang UTS,

Ujian Akhir dan lain-lain. Kalau

yang Ulangan Harian Bersama itu

diserahkan ke sekolah masing-

masing. Itu juga guru ditawarkan

ada penerbit yang mau membuat

soal, siapa yang berminat, dan

SD Tlacap ikut.”

Kurikulum 2013 se-Sleman, ada

penerbit yang menawarkan untuk

membuat soal ulangan harian, dan

SD Tlacap ikut mendaftar untuk

membuat soal Ulangan Harian ke

penerbit.

Soal Ulangan Harian Bersama

pesan ke penerbit. Dalam

Ulangan Harian tidak ada soal

pilihan ganda. Ulangan Harian

biasanya dilakukan dalam satu

hari (satu penggalan pagi, dari

masuk sampai istirahat pertama).

Adanya soal Ulangan Harian

memudahkan guru dalam

melakukan penilaian karena guru

tidak harus membuat soal sendiri.

10. Bagaimana proses

pembuatan soal tes tertulis?

“Kalau harian ya saya sendiri,

ambil di buku. Kalau matematika

ya pengembangan saya sendiri,

terus ada LKS juga saya dari

Yudhistira, itu lebh ke yang

untuk PR kalau LKS.”

Untuk penilaian harian guru

mengambil soal dari buku. Untuk

soal matematika guru

mengembangkan sendiri. Guru

juga menggunakan LKS dari

penerbit Yudhistira, yang lebih

banyak digunakan untuk

pemberian PR.

11. Jenis tes tertulis apa yang

Ibu gunakan?

“Isian singkat sama uraian.”

Guru menggunakan soal isian

singkat dan uraian dalam tes

harian.

12. Apakah Ibu menggunakan

tes memilih jawaban?

Mengapa?

“Kalau yang pilihan ganda

jarang. Kalau pilihan ganda itu

muncul di kelas 6 karena untuk

mengkondisikan kerika ujian

akhir kelas 6 kan anak-anak tetap

pilihan ganda. Kalau ujian tengah

semester kemarin ada pilihan

gandanya walaupun berapa soal

gitu ya, tapi ada.”

Guru jarang menggunakan soal

pilihan ganda, soal pilihan ganda

muncul di kelas 6 untuk

mengkondisikan peserta didik

saat Ujian Akhir.

Saat UTS ada soal pilihan ganda

tetapi hanya beberapa butir.

13. Apakah Ibu menggunakan

tes mensuplai jawaban?

Mengapa?

“Isian singkat sama uraian.”

“Tapi banyak yang isian singkat.

Kalau yang pilihan ganda jarang.

Kalau tes harian itu bentuk

uraian, sebenernya nggak ada

aturan nggak boleh pake pilihan

ganda, tapi cuma mudahnya itu

uraian dan isian. Kalau di UTS

dan Ujian Akhir itu aturannya

soalnya isian singkat dan uraian

kecuali untuk kelas 6 dan bahasa

Guru menggunakan soal isian

singkat dan uraian dalam tes

harian.

Untuk UTS dan Ujian Akhir

aturan soalnya adalah isian

singkat dan uraian kecuali untuk

kelas 6 dan Bahasa Jawa.

Soal Ulangan Harian Bersama

sering datang terlambat dari

penerbit. Untuk saat ini tema 4

sudah selesai dan sudah sampai

Page 216: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

201

Jawa.”

“Kadang untuk soal ulangan

harian bersama itu datangnya

telat, jadi ketika ini tema 4 sudah

selesai itu belum datang.

Sekarang kan sudah tema lima

tapi ulangan yang tema 4 itu

belum datang jadi nanti ya di

akhir itu kadang, nanti menjelang

ujian akhir kita refresh lagi dari

awal. Sekarang kita fokus ke

materi selesai dulu terus nanti kita

ulangan bersama dari tema 4 yang

kemarin.”

di tema 5 tetapi soal belum

datang. Karena itu Ulangan

Harian Bersama akan diadakan di

akhir menjelang Ujian Akhir

Semester.

Untuk saat ini guru fokus pada

menyelesaikan materi sampai

tema 5, setelah itu akan diadakan

Ulangan Harian Bersama mulai

dari tema 4.

14. Apakah manfaat

digunakannya soal uraian

dalam tes tertulis?

“Itu bisa lebih menggali informasi

dari siswa ya, karena

pertanyaanya sifatnya terbuka,

jadi siswa bisa menjelaskan

dengan pengetahuan yang dia

miliki, terus bisa mengukur

kedalaman pemahaman siswa.”

Manfaat dari soal uraian:

Bisa menggali informasi dari

siswa karena pertanyaannya

bersifat terbuka.

Bisa mengukur kedalaman

pemahaman siswa

15. Bagaimana respon peserta

didik dalam menjawab soal

uraian?

“Ya mungkin lima anak yang

tetep susah untuk uraian.”

“Walaupun sifatnya uraian tapi

dia belum bisa menjelaskan

dengan lengkap, jawabnya

singkat-singkat walaupun untuk

uraian. Yang bener-bener nggak

nyangkut ya ada, jawabannya

malah melenceng gitu juga ada.”

Ada kira-kira lima anak yang

tetap susah dalam mengerjakan

soal uraian. Mereka menjawab

singkat-singkat dan belum bisa

menjelaskan dengan lengkap.

Ada anak yang dalam menjawab

soal uraian melenceng dari yang

diharapkan.

16. Penilaian Observasi

Diskusi, Tanya Jawab dan

Percakapan

Apakah penilaian observasi

diskusi, tanya jawab dan

percakapan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di

kelas ini? (Jika ya seberapa

sering, jika tidak mengapa?)

“Biasanya kalau diskusi aja

kadang.”

Penilaian observasi diskusi, tanya

jawab dan percakapan dilakukan

kadang-kadang saat ada kegiatan

diskusi.

17. Bagaimana pelaksanaan

penilaian observasi diskusi,

tanya jawab, dan

percakapan di kelas ini?

“Biasanya yang dinilai itu

keaktifan, bahasanya ketika dia

menyampaikan pendapat, isinya

dilakukan saat ada diskusi, tapi

kadang juga nggak.”

“Ketika ada diskusi saya

membuat catatan, terus nanti di

akhir bisa direkap.”

Dalam penilaian observasi

diskusi, tanya jawab dan

percakapan guru menilai

keaktifan, penggunaan bahasa

dalam menyampaikan pendapat,

dan isi.

Penilaian observasi diskusi, tanya

jawab dan percakapan tidak

selalu dilakukan oleh guru, hanya

terkadang.

Guru membuat catatan ketika

peserta didik melakukan diskusi,

dan akan direkap pada akhir

pembelajaran.

18. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian observasi diskusi,

tanya jawab dan

percakapan?

“Yang ada di buku.” Guru menggunakan instrumen

penilaian yang ada di buku guru.

19. Penilaian Penugasan

Apakah penilaian

penugasan dilakukan dalam

“Itu mungkin seminggu tiga kali.”

Guru melakukan penilaian

penugasan kurang lebih

seminggu tiga kali.

Page 217: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

202

kegiatan pembelajaran di

kelas ini? (Jika ya seberapa

sering, jika tidak mengapa?)

20. Bagaimana pelaksanaan

penilaian penugasan di kelas

ini?

“Walaupun kendalanya nggak

semua anak punya LKS. Kalau

LKS anak beli sendiri. Kita

mewajibkan juga nggak boleh ya

cuma kita menyarankan kita

memakai LKS ini tapi memang

ada beberapa yang belum beli.

mungkin soal yang saya buat

sendiri tapi jarang sih saya lebih

ke LKS.”

“Kalau membuat hasil karya apa

gitu kadang saya jadikan PR juga,

karena nggak selalu selesai di

kelas. Untuk keterampilan banyak

yang di rumah.”

Kendala dalam pemberian

penugasan adalah tidak semua

peserta didik memiliki LKS.

Guru menyarankan kepada

peserta didik bahwa guru

menggunakan LKS, tetapi tidak

mewajibkan peserta didik untuk

membelinya.

Ada beberapa peserta didik yang

tidak membeli LKS.

Guru jarang membuat soal

penugasan sendiri dan lebih

sering menggunakan LKS untuk

memberi tugas kepada peserta

didik.

Tugas keterampilan lebih sering

dilakukan di rumah.

21. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian penugasan?

“Untuk soal tes tertulis ya biasa

ya skor-skor, untuk misalkan

keterampilan ya itu tadi rubrik

yang ada di buku.”

Untuk soal tes tertulis guru

menggunakan skor, sedangkan

untuk tugas keterampilan guru

menggunakan instrumen rubrik

yang ada di buku.

Page 218: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

203

Penilaian Otentik Kompetensi Keterampilan (WG II d)

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1. Bagaimana proses

pelaksanaan Penilaian

Otentik dalam kompetensi

keterampilan?

“Penilaian keterampilan ya

menggunakan rubrik itu.”

“Penilaian itu banyak banget

kalau mau bener-bener dilakukan

itu banyak banget. Jadi kita

menyesuaikan aja.”

“Tapi keterampilan itu kadang

ada yang kelompok juga nggak

selalu individu karenauntuk yang

agak rumit ya saya buat

kelompok. Karena waktu juga to

kalau individu nggak selesai-

selesai kalau bareng-bareng kan

bisa cepet jadi saya buat

kelompok. Kalau misalnya seperti

ini kerapian ya nanti nilainya

sama per kelompok. Kalau

penilaian seperti ini kan otomatis

sama nggak ada bedanya.”

Guru menggunakan rubrik di

buku guru untuk melakukan

penilaian keterampilan.

Guru menyatakan bahwa

penilaian itu sebenarnya sangat

banyak jika benar-benar ingin

dilakukan sehingga guru hanya

menyesuaikan.

Dalam penilaian keterampilan

tidak selalu individu, untuk

keterampilan yang agak rumit

guru membagi peserta didik

menjadi kelompok. Jika tugas

keterampilan dikerjakan secara

kelompok maka akan lebih cepat

selesai.

Dalam menilai kerapian dalam

kelompok nilainya akan sama.

2. Teknik penilaian apa saja

yang pernah Ibu gunakan

untuk menilai kompetensi

keterampilan?

“Penilaian unjuk kerja, projek,

produk, portofolio dan penilaian

tertulis.”

Guru sudah menggunakan teknik

penilaian unjuk kerja, projek,

produk, portofolio, dan penilaian

tertulis.

3. Instrumen apa saja yang

pernah Ibu gunakan untuk

menilai kompetensi

keterampilan?

“Ya rubrik di buku guru.” Guru menggunakan instrumen

penilaian rubrik di buku guru.

4. Bagaimana Ibu menyatakan

penilaian kompetensi

keterampilan (dalam bentuk

deskripsi atau angka atau

lainnya?)

“Deskripsi .” Guru menyatakan penilaian

kompetensi keterampilan dalam

bentuk deskripsi.

5. Apa saja kendala yang

terjadi selama pelaksanaan

penilaian kompetensi

keterampilan?

“Mungkin kalau keterampilan

yang dibuat anak di rumah itu ya,

kan jadi hasil karya anak beneran

atau nggak. Ya ada beberapa

keterampilan yang saya lakukan

di kelas mungkin untuk

keterampilan yang nggak terlalu

memakan banyak waktu itu saya

buat dikerjakan di kelas, tapi

memang ada beberapa yang itu

membuat kincir angin, kincir air

ketika di tema 1 itu kan nggak

mungkin selesai ketika hanya di

kelas jadi saya buat untuk tugas di

rumah. Nah itu kalau

mengerjakan di rumah kan

dibantu anaknya nggak mungkin

mengerjakan sendiri jadi

penilaiannya ya saya produk akhir

gitu aja.”

“Tapi untuk keterampilan yang

masih sederhana dan nggak butuh

waktu banyak ya saya kerjakan

disini.”

“Kalau waktu hari itu ada

pembelajaran yang tentang

Kendala dalam penilaian

kompetensi keterampilan:

Keterampilan yang dibuat anak di

rumah, guru tidak bisa yakin

apakah karya tersebut betul-betul

hasil karya anak.

Untuk beberapa keterampilan

yang tidak terlalu memakan

banyak waktu dilakukan

dilakukan di kelas.

Guru meminta siswa untuk

membuat karya di rumah untuk

tugas yang tidak mungkin selesai

di kelas, seperti pembuatan kincir

angin dan kincir air pada tema 1.

Jika tugas dikerjakan di rumah

bukan tidak mungkin anak

dibantu dalam pengerjaannya,

dan guru hanya menilai produk

akhir saja.

Saat pembelajaran di hari itu ada

keterampilan diusahakan oleh

guru untuk melakukannya.

Page 219: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

204

keterampilan ya saya usahakan

ada keterampilan.” 6. Apa saja solusi yang telah

Ibu lakukan terhadap

kendala yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi keterampilan?

“Ya jika memang

keterampilannya butuh waktu

yang lama ya untuk tugas kalau

nggak selesai. Biasanya malah

kalau memang bener-bener itu

lama sudah saya jadikan tugas

dari awal jadi nggak kerja di

kelas, misalkan tugas membuat

kincir angin, membuat kincir air,

itu anak full buatnya di rumah

tidak disini, tapi kalau anak-anak

buat kolase besok bawa bahannya

ini ini nah itu mereka buatnya

disini sampai selesai.”

Untuk keterampilan yang

membutuhkan waktu lama akan

dijadikan tugas rumah oleh guru.

Contoh:

Dalam pembuatan kincir angin

dan kincir air dijadikan sebagai

tugas rumah.

Dalam pembuatan kolase

dilakukan di kelas, pada sehari

sebelumnya guru meminta

peserta didik untuk membawa

bahan-bahan yang dibutuhkan.

Pengerjaan kolase dilakukan di

kelas sampai selesai.

7. Adakah solusi yang

direncanakan akan Ibu

lakukan terhadap kendala

yang terjadi selama

pelaksanaan penilaian

kompetensi keterampilan?

Jika ada bagaimana?

“Tidak ada.” Guru tidak memiliki solusi yang

direncanakan akan dilakukan

terhadap kendala penilaian

keterampilan.

8. Penilaian Unjuk Kerja/

Kinerja/ Praktik

Apakah penilaian unjuk

kerja/ kinerja/ praktik

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Mungkin setiap minggu selalu

ada lah.”

Setiap minggu selalu ada

penilaian unjuk kerja.

9. Bagaimana pelaksanaan

penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik di kelas ini?

“Ketika IPA yang kita melakukan

percobaan itu, amati prosesnya.”

Penilaian unjuk kerja dilakukan

dalam pelajaran IPA, guru

mengamati proses ketika peserta

didik melakukan percobaan.

10. Kegiatan belajar apa yang

sudah Ibu nilai dengan

unjuk kerja/kinerja/praktik?

“Kalau unjuk kerja yang mungkin

ketika bahasa misalkan

menceritakan atau apa itu bisa.

Praktik itu ketika percobaan sains.

Kalau seni nyanyi mungkin.

Disini kan ada muatan PJOK

juga, itu bisa koordinasi dengan

guru penjas, tema ini olahraganya

ini, itu guru penjas sudah punya

buku sendiri nanti bisa

menyesuaikan materi

pelajarannya.”

Kegiatan belajar yang dinilai

dengan unjuk

kerja/kinerja/praktik antara lain

adalah ketika bahasa dengan

menceritakan, praktik percobaan

dalam pelajaran sains, dan

menyanyi dalam SBdP.

Untuk muatan PJOK guru kelas

berkoordinasi dengan guru penjas

agar bisa menyesuaikan materi

pelajarannya. Guru penjas

memiliki buku sendiri.

11. Menurut Ibu apa saja

kelebihan dan kekurangan

penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik?

“Kelebihannya ya bisa menilai

satu persatu anak, teliti juga

penilaian unjuk kerja, itu kan

menilai sikapnya siswa juga,

misalnya ketika dia maju, dia

berani, gimana suaranya, seperti

itu. Keberanian siswa. Juga isinya

misalkan kita suruh menceritakan

ya hasil ceritanya itu kan

keterampilan berbicara juga

dinilai di situ. Misalkan hanya

coba ceritakan kembali ditulis

nanti dikumpulkan kalau

dibandingkan dengan unjuk kerja

Kelebihan penilaian unjuk kerja:

Bisa menilai anak satu persatu

dengan teliti.

Bisa menilai sikap anak,

misalnya keberanian saat maju di

depan kelas.

Dapat menilai keterampilan

berbicara saat diminta

menceritakan di depan kelas.

Hasil penilaian lebih lengkap jika

dibandingkan dengan penilaian

tertulis.

Page 220: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

205

ke depan kan hasilnya beda.

Lebih lengkap penilaian yang dia

maju ke depan karena dia harus

bisa bercerita dengan runtut, itu

keterampilan berbicara bisa

dinilai juga.”

12. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian unjuk kerja/

kinerja/ praktik?

“Kalau yang disini belum ada

instrumennya ya saya buat

sendiri. Kalau diskusi disini sudah

ada rubriknya. Terus seperti

nyanyi itu juga sudah ada

rubriknya disini. Di tema satu itu

ada nyanyi sendiri-sendiri.”

Untuk penilaian diskusi guru

menggunakan rubrik di buku

guru. Untuk yang belum ada

rubriknya guru membuat sendiri.

13. Penilaian Projek/ Produk

Apakah penilaian projek/

produk dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran di

kelas ini? (Jika ya seberapa

sering, jika tidak mengapa?)

“ Itu mungkin setiap tema itu dua

sampai tiga kali lah jika memang

butuh waktu lama

pengerjaannya.”

Dalam satu tema bisa membuat

karya dua sampai tiga kali.

14. Bagaimana pelaksanaan

penilaian projek/ produk di

kelas ini?

“Biasanya proyek sama

penugasan apa bedanya mbak?

Kalo disini kan ada proyek kelas

itu ya? Tapi belum dilakukan

karena kadang kita selesai tema

ini waktunya mepet. Kan ini lebih

ke pameran kalau disini proyek

kelas itu kayak pameran. Besok

malah pameran itu ketika anak-

anak buat karya dari daur ulang

itu kan nanti malah kaya

pameran. Itu nanti malah bisa jadi

proyek kelas itu.”

“Kalau selama ini keterampilan

itu saya suruh buat di rumah.”

“Ya itu dikerjakan di sini,

menyesuaikan materi.”

Proyek kelas seperti pameran

belum dilakukan karena waktu

yang terbatas.

Untuk keterampilan guru sering

meminta siswa untuk

mengerjakan di rumah.

Penilaian produk dikerjakan di

kelas sesuai dengan materi.

15. Kegiatan belajar apa yang

sudah Ibu nilai dengan

projek/ produk?

“Untuk yang proyek itu biasanya

SBdP, ya kebanyakan SBdP.

Kalau sains pernah buat kincir

angin.”

Proyek karya yang dibuat lebih

banyak dalam peljaran SBdP.

Karya yang pernah dibuat dalam

pelajaran sains contohnya

membuat kincir angin.

16. Menurut Ibu apa saja

kelebihan dan kekurangan

penilaian projek/ produk?

“Kelebihannya merangsang anak

kreatif, terus anak dibebaskan

untuk menggali kreativitas

siswa.”

“Kekurangannya mungkin karena

dia butuh waktu lama jadi anak

kadang nggak tepat waktu

mengumpulkannya. Kadang juga

ada yang tidak mengumpulkan.

Ketika kelompok misalnya dulu

pernah saya buat kelompok ya

nggak ikut nggarap gitu juga ada.

Ya saya bagi yang rumahnya

deket itu saya jadikan satu

kelompok.”

Kelebihan penilaian projek/

produk:

Merangsang anak untuk kreatif,

anak dibebaskan untuk menggali

kreativitasnya.

Kekurangan penilaian projek:

Membutuhkan waktu yang lama

sehingga terkadang anak tidak

tepat waktu dalam

mengumpulkan

Ketika dibuat kelompok ada anak

yang tidak ikut mengerjakan

17. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian projek/ produk?

“Biasanya produknya yang saya

nilai. Kalau prosesnya kalau di

rumah kan saya nggak tahu

prosesnya.”

“Sebenarnya produk sama

Guru biasanya menilai produk

karena guru tidak mengetahui

proses pembuatan jika dikerjakan

di rumah.

Page 221: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

206

penilaian proyek itu hampir sama

ya.”

“Ya mungkin proyek yang bisa

dikerjakan di kelas itu yang bisa

saya liat prosesnya tapi kalau

yang di rumah saya nggak bisa

liat prosesnya.”

18. Penilaian Portofolio

Apakah penilaian portofolio

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Kalau portofolio itu saya buat

buku ya, satu buku itu untuk satu

tema, itu biasanya seminggu dua

kali.”

Guru membuat portofolio dalam

bentuk buku, satu buku

digunakan untuk satu tema.

Guru melakukan penilaian

portofolio seminggu dua kali.

19. Apa yang Ibu ketahui

tentang penilaian

portofolio?

“Portofolio itu intinya ke

penilaian proses sebetulnya.

Ketika hari itu ada portofolio itu

harusnya guru mengomentari gitu

lo hasil siswa di bagian bawah

gitu mungkin masih kurang disini,

kelebihannya disini, dengan

harapan ketika nanti melakukan

penilaian portofolio lagi anak bisa

melihat kekurangannya yang dulu

karena portofolio itu kan

berkelanjutan to.”

“Portofolio itu seperti kemarin itu

menceritakan pahlawan, anak-

anak saya suruh ke perpustakaan

terus memilih buku tentang

pahlawan nah dia bercerita dari

buku yang sudah dia baca. Itu

saya jadikan portofolio. Terus

mungkin poster atau apa itu

kadang saya dokumentasikan di

situ.”

“Tapi ini yang portofolio belum

saya masukkan nilainya.”

Portofolio lebih kepada penilaian

proses.

Guru seharusnya mengomentari

hasil pekerjaan siswa di bagian

bawah lembar kerja, apa yang

masih kekurangan dan apa

kelebihannya, dengan harapan

anak akan melihat

kekurangannya dan bisa

memperbaiki karena penilaian

portofolio sifatnya berkelanjutan.

Penilaian portofolio yang sudah

dilakukan:

Anak-anak diminta ke

perpustakaan dan memilih buku

tentang pahlawan. Anak

menceritakan apa yang sudah

dibaca di buku.

Guru juga mendokumentasikan

poster di dalam portofolio.

Guru belum memasukkan nilai

portofolio siswa.

20. Menurut Ibu apa saja

kelebihan dan kekurangan

penilaian portofolio?

“Kelebihannya terdokumentasi

terus bisa mengetahui

perkembangan hasil karya siswa,

bisa diketahui oh saya

kekurangannya disini terus biar

bisa memperbaiki di tugas

selanjutnya.”

“Kekurangannya mungkin dalam

penilaiannya guru jadi semakin

agak ribet juga ya harus

ngomentari satu-satu.”

Kelebihan penilaian portofolio:

Hasil karya siswa terdokumentasi

sehingga bisa diketahui

perkembangannya, bisa diketahui

kekurangannya sehingga siswa

bisa memperbaiki di tugas

selanjutnya.

Kekurangan penilaian portofolio:

Penilaian guru menjadi semakin

rumit karena guru harus

mengomentari hasil pekerjaan

siswa satu demi satu.

21. Bagaimana pelaksanaan

penilaian portofolio di kelas

ini?

“Ya sudah berjalan tapi ya nggak

setiap hari. Biasanya itu setiap

minggu berapa kali.”

Penilaian portofolio sudah

berjalan beberapa kali setiap

minggunya.

22. Aspek apa saja yang Ibu

nilai menggunakan

portofolio?

“Lebih ke keterampilan menulis.

Kalau pengetahuan lebih ke

ulangan.”

Guru menilai keterampilan

menulis siswa dalam penilaian

portofolio.

Guru lebih banyak menggunakan

ulangan/tes tertulis untuk

penilaian pengetahuan.

23. Materi apa saja yang Ibu

masukkan ke dalam

portofolio?

“Seperti bercerita, membuat puisi

kalau ada gitu ya, membuat

poster.”

Materi yang dimasukkan oleh

guru ke dalam portofolio antara

lain adalah bercerita, membuat

Page 222: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

207

puisi, dan membuat poster.

24. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian portofolio?

“Kadang buat sendiri, kadang dari

buku.”

Instrumen penilaian yang

digunakan guru dalam menilai

portofolio terkadang melihat di

buku guru, terkadang guru

membuat sendiri.

25. Bagaimana Ibu merangkum

hasil penilaian portofolio?

“Ya nanti dinilai, tapi sekarang

belum.”

“Kalau saya dibuat buku-buku itu.

Bukunya per anak, jadi setiap

anak itu punya buku satu-satu,

tapi bukunya itu ya saya buat

sendiri dari HVS warna itu saya

jepit. Setiap anak punya satu buku

satu tema. Ya nanti dia

mengerjakannya di situ. Tapi

kalau seperti itu kan

terdokumentasi gitu lo.”

Guru belum menilai hasil

pekerjaan portofolio anak.

Guru membuat portofolio

masing-masing anak dalam

bentuk buku yang terbuat dari

kertas HVS warna yang dijepit.

Satu buku portofolio digunakan

untuk satu tema.

Anak mengerjakan di buku

tersebut agar hasilnya

terdokumentasi.

26. Bagaimana respon peserta

didik dengan digunakannya

penilaian portofolio?

“Ya saya bilang ini buku

portofoliomu gitu ya tapi

mungkin anak juga belum begitu

paham dengan ucapan saya.”

Guru sudah menyampaikan pada

peserta didik mengenai buku

portofolio tetapi peserta didik

belum begitu memahaminya.

27. Apakah peserta didik

dilibatkan dalam proses

pembuatan dan penilaian

portofolio? (Jika ya

bagaimana? Jika tidak

mengapa?)

“Belum, saya belum pernah

menawarkan, mungkin kalau saya

tawarkan ada masukan dari siswa

juga.”

Guru belum pernah menawarkan

kepada peserta didik untuk terlibt

dalam proses pembuatan dan

penilaian portofolio.

28. Apakah orangtua peserta

didik dilibatkan dalam

penilaian portofolio? (Jika

ya bagaimana? Jika tidak

mengapa?)

“Tidak. Saya masih sebatas

pelaporan hasil UTS dan Ujian

Akhir. Kalau hasil yang UTS itu

saya laporkan, yang Ujian Akhir

saya laporkan. Tapi untuk aspek

yang lain itu belum saya

laporkan.”

Orang tua tidak dilibatkan dalam

penilaian portofolio.

Guru baru memberikan pelaporan

hasil Ujian Tengah Semester dan

Ujian Akhir kepada orangtua.

Guru belum melaporkan aspek

penilaian yang lain kepada

orangtua.

29. Penilaian Tertulis

(laporan/ karangan, dll)

Apakah penilaian tertulis

dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas ini?

(Jika ya seberapa sering,

jika tidak mengapa?)

“Kadang saya masukkan ke

portofolio.”

Guru melakukan penilaian

menulis menggunakan portofolio.

30. Bagaimana pelaksanaan

penilaian tertulis di kelas

ini?

“Kan anak kadang menceritakan

kembali, bercerita dengan kata-

katamu sendiri. Kalau sains

menceritakan daur hidup hewan

juga pernah dulu. Biasanya dari

gambar diterangkan terus anak

disuruh bercerita dengan kata-

katanya sendiri.”

“Kalau laporan hasil percobaan

itu kadang kelompok dalam

bentuk LKS.”

Penilaian menulis yang sudah

dilakukan:

Peserta didik menceritakan

kembali dengan kata-katanya

sendiri.

Peserta didik menceritakan daur

hidup hewan dalam pelajaran

sains setelah diterangkan dari

gambar oleh guru.

Untuk laporan hasil percobaan

yang dilakukan berkelompok

dikerjakan dalam bentuk LKS.

31. Instrumen apa yang Ibu

gunakan saat melakukan

penilaian tertulis?

“Kalau memang disini nggak ada

ya saya buat sendiri mbak.”

Instrumen penilaian melihat di

buku guru, jika tidak ada di buku

guru membuat sendiri.

32. Aspek apa saja yang Ibu

nilai menggunakan

penilaian tertulis?

“Saya menilai lebih ke isinya

Mungkin penilaiannya dalam

bentuk angka tapi ada kata-

Guru menilai isi dari tulisan.

Penilaian disajikan dalam bentuk

angka dilengkapi dengan kata-

Page 223: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

208

katanya gitu lo apa yang kurang.” kata mengenai kekurangan hasil

kerja siswa.

33. Menurut Ibu bagaimanakah

keterampilan menulis yang

dimiliki peserta didik di

kelas ini?

“Mungkin 30 persen lah yang

masih kurang keterampilan

menulisnya. Kalau yang lain

sudah lumayan.”

“Ketika saya pancing dengan

gambar atau apa itu masih

bingung, mau membuat satu

kalimat saja lama sekali. Kalau

yang lain ya sudah jalan sendiri.

Lima anak lah kira-kira yang

harus ekstra.”

Kira-kira 30% atau 5 peserta

didik yang keterampilan

menulisnya masih kurang, ketika

guru memancing dengan gambar

mereka masih bingung bahkan

dalam membuat satu kalimat.

Peserta didik yang lainnya sudah

lumayan, sudah bisa bekerja

sendiri.

Page 224: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

208

Lampiran 7. Hasil Wawancara Kelompok Siswa

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SD N Tlacap

Responden : Siswa Kelas IVB SD N Tlacap

Hari, Tanggal : Senin, 30 November 2015

No Pertanyaan Rangkuman Jawaban Kesimpulan

1. Apakah pembelajaran

di kelas 4 ini

menyenangkan?

Mengapa?

Kelompok 1

- D menyatakan pembelajaran di kelas 4 kadang-kadang menyenangkan.

- FM menyatakan pembeljaran di kelas 4 menyenangkan karena pelajarannya enak.

Kelompok 2

- Semua anak menyatakan bahwa pembelajaran di kelas 4 menyenangkan

- DN menambahkan bahwa pembelajaran di kelas 4 agak gampang

Kelompok 3

- Semua anak menyatakan bahwa pembelajaran di kelas 4 menyenangkan

- MA menyatakan “ya seneng.”

- DA menyatakan bahwa pelajarannya mudah

Kelompok 4

- DP menyatakan pembelajaran di kelas 4 menyenangkan

Mayoritas siswa menyatakan pembelajaran di kelas

4 menyenangkan. Beberapa anak menyatakan

bahwa pembelajaran di kelas 4 mudah.

2. Apakah kalian pernah

melakukan kegiatan

berkelompok? Jika

pernah, ceritakanlah..

Kelompok 1

- Semua siswa menyatakan pernah melakukan kegiatan berkelompok

- FG menyatakan pernah membuat kincir angin secara berkelompok

- D menambahkan pernah membuat gelang dari kertas lipat

Kelompok 2

- DN menjawab mereka pernah berkelompok dalam membuat benda dan mengerjakan soal

Kelompok 3

- Semua anak menyatakan pernah melakukan kegiatan kelompok

- Af menyatakan pernah melakukan percobaan secara berkelompok

- DA menambahkan mereka pernah menyusun puzzle

Kelompok 4

- RA menyatakan pernah melakukan kegiatan berkelompok

- DP menjawab pernah membuat kincir angin secara berkelompok

Semua anak menyatakan pernah melakukan

kegiatan berkelompok. Yang pernah mereka

lakukan saat berkelompok antara lain adalah

membuat kincir angin, membuat gelang dari kertas

lipat, menyusun puzzle, dan melakukan percobaan.

Salah satu anak menyatakan pernah berkelompok

dalam membuat benda dan mengerjakan soal.

Page 225: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

209

3. Bagaimana kesan

kalian tentang cara

mengajar guru kelas

kalian?

Kelompok 1

- D menyatakan bahwa guru kadang-kadang galak dalam mengajar

- FG menyatakan bahwa guru kadang-kadang lucu dalam mengajar

Kelompok 2

- O menyatakan guru mengajar dengan tema

- K menyatakan guru baik dalam mengajar

Kelompok 3

- Af menyatakan guru mengajar dengan baik meskipun agak galak

Kelompok 4

- RA menyatakan guru baik dalam mengajar

Pendapat siswa tentang cara mengajar guru

beragam. Beberapa anak menyatakan guru

mengajar dengan baik dan lucu, guru mengajar

dengan tema, meskipun ada juga beberapa anak

yang menyatakan guru agak galak dalam mengajar.

4. Apakah kalian pernah

melakukan kegiatan

pembelajaran yang

menarik? Jika pernah,

apa saja yang pernah

kalian lakukan?

Kelompok 1

- FG menjawab kegiatan belajar yang menarik adalah saat menggambar dan saat membuat

karya

Kelompok 2

- DN menyatakan pembelajaran yang menarik itu yang seperti bermain

- K menambahkan mereka pernah bermain katak, kadal dan ikan

Kelompok 3

- Af menjawab pernah melakukan kegiatan menganyam

- DA menjawab pernah membuat kincir angin

- MA menjawab pernah membuat kincir air

Kelompok 4

- Az menjawab pembelajaran yang menarik adalah saat menggambar

- DP menjawab menyukai pembelajaran SBK

Siswa menjawab kegiatan belajar yang menarik

adalah saat menggambar, membuat karya, yang

seperti bermain, dan saat SBK. Siswa menyatakan

pernah membuat anyaman, kincir angin dan kincir

air.

5. Apakah guru pernah

meminta kalian untuk

mengamati sesuatu?

Apa yang kalian

amati?

Kelompok 1

- Semua anak menyatakan pernah diminta guru untuk mengamati sesuatu

- RN menjawab pernah mengamati seledri dalam air berwarna

- D menambahkan pernah mengamati tulisan menggunakan kaca pembesar buatan dari

kantung plastik

Kelompok 2

- DN menjawab pernah mengamati tanaman

- O menjawab pernah mengamati bunga

Kelompok 3

- Semua anak dalam kelompok menyatakan pernah mengamati sesuatu

- DA menambahkan mereka pernah mengamati tumbuhan

- R menyatakan pernah mengamati bunga

Kelompok 4

- Az menyatakan pernah mengamati saat percobaan

- DP menambahkan pernah mengamati menggunakan kaca pembesar

Semua siswa menyatakan pernah melakukan

kegiatan pengamatan saat percobaan.Yang pernah

diamati antara lain adalah mengamati seledri dalam

air berwarna, mengamati tulisan menggunakan kaca

pembesar buatan sendiri, dan mengamati tanaman

dan bunga.

Page 226: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

210

6. Apakah guru pernah

mendorong kalian

untuk bertanya? Apa

yang kalian tanyakan?

Kelompok 1

- FG menjawab sering bertanya dalam pelajaran Matematika

- D menjawab sering bertanya dalam pelajaran IPA

Kelompok 2

- K menjawab sering bertanya saat pelajaran Matematika dan IPA

Kelompok 3

- Af menyatakan pernah bertanya saat pembelajaran

- MA menyatakan bahwa ia bertanya ketika merasa kesulitan dalam belajar

- DA menyatakan sering bertanya ketika pelajaran matematika

Kelompok 4

- Semua anak menyatakan pernah bertanya ketika pembelajaran

- DP menambahkan ia sering bertanya saat pelajaran matematika

Semua siswa menyatakan pernah bertanya kepada

guru ketika merasa kesulitan. Mereka paling sering

bertanya saat pelajaran matematika dan IPA.

7. Pernahkah kalian

mencoba membuat

sesuatu atau

mempraktekkan

sesuatu? Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 1

- D menjawab pernah membuat bunga dari kertas koran

- FG menambahkan pernah membuat gelang dari kertas lipat dan gelas dari botol plastik

Kelompok 2

- Semua anak menjawab pernah membuat sesuatu.

- O menambahkan pernah membuat bunga

- DN menyatakan pernah membuat map buku dari kertas HVS

Kelompok 3

- Semua anak menyatakan pernah membuat sesuatu

- DA menjawab pernah membuat kincir angin dan kincir air

- Af menambahkan pernah membuat kaca pembesar

Kelompok 4

- RA menyatakan pernah membuat bunga

- DP menjawab pernah membuat sesuatu saat keterampilan

Semua siswa menjawab pernah membuat atau

mempraktekkan sesuatu. Yang pernah mereka buat

antara lain adalah bunga dari kertas koran, gelang

dari kertas lipat, gelas dari botol plastik, map buku

dari kertas HVS, kincir angin, kincir air, dan kaca

pembesar.

8. Apakah guru pernah

memberikan suatu

masalah untuk

dipecahkan? Jika

pernah ceritakanlah..

Kelompok 1

- Semua anak menjawab pernah.

Kelompok 2

- K menjawab guru pernah memberi soal matematika

- DN menambahkan pernah diminta mencari nama pahlawan-pahlawan

Kelompok 3

- DA menyatakan pernah

Kelompok 4

- Semua anak menjawab pernah

Semua siswa menyatakan guru pernah memberikan

masalah untuk dipecahkan, antara lain adalah soal

matematika, juga diberi tugas untuk mencari nama-

nama pahlawan.

9. Apakah kalian pernah

melakukan presentasi/

tampil di depan kelas?

Kelompok 1

- D menjawab pernah membaca puisi di depan kelas

- RN menambahkan pernah diminta untuk menyanyi

Semua anak menyatakan pernah tampil di depan

kelas, antara lain untuk membaca puisi, menyanyi,

dan menceritakan pengalaman.

Page 227: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

211

Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 2

- K menyatakan pernah menyanyi di depan kelas

- N menambahkan pernah membaca puisi

Kelompok 3

- R menyatakan pernah menceritakan pengalaman di depan kelas

- DA menyatakan pernah menyanyi di depan kelas

Kelompok 4

- Semua anak menyatakan pernah tampil di depan kelas

10. Apakah kalian pernah

merasa kesulitan

dalam mengikuti

kegiatan

pembelajaran? Jika

pernah, dalam hal apa

kalian paling sering

merasa sulit?

Kelompok 1

- FG menjawab banyak merasa kesulitan saat belajar

- D menambahkan sering merasa kesulitan saat pelajaran matematika

Kelompok 2

- Semua anak sepakat pernah merasa kesulitan saat belajar

- O menjawab merasa kesulitan saat matematika

Kelompok 3

- DA menyatakan sering mengalami kesulitan saat matematika dan bahasa jawa

- Af menjawab sering mengalami kesulitan saat pelajaran IPA

Kelompok 4

- DP menyatakan sering mengalami kesulitan saat matematika

Semua anak menyatakan pernah mengalami

kesulitan saat belajar. Yang paling dianggap sulit

oleh sebagian besar anak adalah pelajaran

matematika. Beberapa anak menjawab IPA dan

Bahasa Jawa.

11. Apakah kalian pernah

diminta menilai sikap

diri kalian? Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- Semua anak menjawab belum pernah melakukan penilaian diri

Kelompok 2

- Semua anak menjawab belum pernah melakukan penilaian diri

Kelompok 3

- Semua anak menjawab belum pernah melakukan penilaian diri

Kelompok 4

- Semua anak menjawab belum pernah melakukan penilaian diri

Semua anak menyatakan belum pernah diminta

untuk melakukan penilaian diri.

13. Apakah kalian pernah

diminta menilai sikap

teman kalian? Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- Semua anak menjawab belum pernah diminta menilai sikap teman

Kelompok 2

- Semua anak menjawab belum pernah diminta menilai sikap teman

Kelompok 3

- Semua anak menjawab belum pernah diminta menilai sikap teman

Kelompok 4

- Semua anak menjawab belum pernah diminta menilai sikap teman

Semua siswa menyatakan belum pernah diminta

menilai sikap teman.

15. Apakah guru pernah

mengadakan tes

tertulis dengan soal

Kelompok 1

- Semua anak menyatakan pernah melakukan tes tertulis ketika ulangan harian

Semua anak menyatakan pernah melakukan tes

tertulis dengan soal uraian, antar lain adalah saat

Ulangan Harian.

Page 228: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

212

uraian? Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 2

- DN menyatakan pernah melakukan tes tertulis

Kelompok 3

- DA dan Af menyatakan pernah melakukan tes tertulis

Kelompok 4

- Anak-anak menyatakan pernah melakukan tes tertulis

16. Seberapa sering kalian

diminta mengerjakan

tes tertulis?

Kelompok 1

- FG menyatakan kadang-kadang diminta mengerjakan tes tertulis. Ia juga menyatakan

bahwa soal Ulangan Harian susah

- D menyatakan soal tes tertulis kadang-kadang susah.

Kelompok 2

- K menyatakan sering diminta mengerjakan tes tertulis

Kelompok 3

- MA menyatakan sering mengerjakan tes tertulis

- DA dan Af menyatakan mereka kadang-kadang melakukan tes tertulis

Kelompok 4

- RA menyatakan sering melakukan tes tertulis

Beberapa anak menyatakan kadang-kadang diminta

mengerjakan tes tertulis. Beberapa anak yang lain

menyatakan sering mengerjakan tes tertulis. Salah

satu anak menambahkan bahwa soal Ulangan

Harian itu susah untuk dikerjakan.

17. Pernahkah kalian

melakukan kegiatan

diskusi dan bekerja

secara

berkelompok?Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- Semua anak sepakat mereka pernah melakukan diskusi dan kerja kelompok.

- D menyatakan mereka pernah melakukan wawancara

- RN menambahkan wawancara yang dilakukan antar teman

Kelompok 2

- Semua anak sepakat pernah melakukan diskusi dan kerja kelompok

- K menyatakan pernah melakukan wawancara

Kelompok 3

- Semua anak menyatakan pernah melakukan kegiatan diskusi dan kerja kelompok

- MA menjawab pernah membuat cerita secara berkelompok

- DA menyatakan kegiatan diskusi dan kerja kelompok dilakukan saat percobaan

Kelompok 4

- DP menyatakan pernah melakukan kegiatan diskusi dan kerja kelompok

- RA menyatakan pernah membuat kincir angin dan kincir air secara berkelompok

Semua anak menyatakan pernah melakukan

kegiatan diskusi dan kerja kelompok. Yang pernah

dilakukan saat diskusi dan kerja kelompok antara

lain adalah wawancara antar teman, membuat

cerita, percobaan, dan membuat kincir air dan

kincir angin.

18. Seberapa sering kalian

melakukan kegiatan

diskusi dan bekerja

secara berkelompok?

Kelompok 1

- Anak di kelompok 1 menyatakan mereka kadang-kadang melakukan diskusi dan kerja

kelompok

Kelompok 2

- N menyatakan sering melakukan kegiatan diskusi dan kerja kelompok

Kelompok 3

- Anak-anak kelompok 3 menyatakan mereka sering melakukan diskusi dan kerja kelompok

Sebagian besar anak menyatakan mereka sering

melakukan kegiatan diskusi dan kerja kelompok.

Sisanya menjawab kadang-kadang.

Page 229: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

213

Kelompok 4

- DP menyatakan mereka sering melakukan kegiatan diskusi dan kerja kelompok

19. Apakah guru pernah

memberi kalian tugas

untuk dikerjakan? Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- D menyatakan guru memberi tugas matematika

- RN menyatakan guru memberi tugas bahasa jawa

Kelompok 2

- Semua anak sepakat pernah diberi tugas untuk dikerjakan

- K menambahkan pernah diberi tugas matematika

- DN menyatakan tugas yang pernah diberikan antara lain mencari pahlawan, juga mencari

arti kata-kata di kamus

Kelompok 3

- DA menyatakan guru sering memberi tugas matematika dan IPA

Kelompok 4

- DP dan RA menyatakan guru pernah memberi tugas matematika

Semua anak menyatakan pernah diberi tugas oleh

guru untuk dikerjakan. Tugas yang paling sering

diberikan adalah matematika, dan yang lainnya

adalah tugas bahasa jawa, IPA, mencari pahlawan,

dan mencari arti kata-kata di kamus.

20. Seberapa sering guru

memberi kalian tugas?

Kelompok 1

- FG menyatakan kadang-kadang

Kelompok 2

- Anak-anak di kelompok 2 menyatakan sering diberi tugas oleh guru

Kelompok 3

- DA menyatakan sering diberi tugas oleh guru

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 menyatakan kadang-kadang diberi tugas oleh guru

Separuh siswa menyatakan sering diberi tugas oleh

guru, dan separuh lainnya menyatakan kadang-

kadang.

21. Apakah guru pernah

menilai kalian saat

praktik? Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 1

- FG menyatakan “pernah sih”

Kelompok 2

- Anak-anak di kelompok 2 menyatakan pernah dinilai saat praktik

Kelompok 3

- MA menyatakan guru pernah menilai saat praktik

- DA menyatakan pernah dinilai praktik saat membuat karya dari barang bekas

Kelompok 4

- Anak-anak di kelompok 4 menyatakan pernah dinilai saat praktik

Sebagian besar siswa menyatakan pernah dinilai

saat praktik.

22. Seberapa sering guru

menilai kalian saat

praktik?

Kelompok 1

- FG dan D menyatakan guru kadang-kadang menilai saat praktik

Kelompok 2

- DN ,menyatakan guru kadang-kadang menilai saat praktik

- K menyatakan guru sering menilai saat praktik

Kelompok 3

- Anak-anak kelompok 3 menyatakan guru kadang-kadang menilai saat praktik

Sebagian besar siswa menyatakan guru kadang-

kadang menilai saat melakukan praktik.

Page 230: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

214

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 sepakat menyatakan guru kadang-kadang menilai saat praktik

23. Apakah kalian pernah

membuat suatu

projek? Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 1

- Anak-anak kelompok 1 menyatakan belum pernah membuat projek

Kelompok 2

- Anak-anak kelompok 2 menyatakan belum pernah membuat projek

Kelompok 3

- Anak-anak kelompok 3 menyatakan belum pernah membuat projek

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 menyatakan belum pernah membuat projek

Seluruh siswa menyatakan belum pernah membuat

projek.

25. Pernahkah kalian

membuat suatu produk

tertentu? Jika pernah

ceritakanlah…

Kelompok 1

- FG menyatakan mereka pernah membuat gelang dari kertas

Kelompok 2

- Semua anak menyatakan pernah membuat suatu produk

- O menjawab pernah membuat bunga dari kertas koran

- K menjawab pernah membuat anyaman

Kelompok 3

- MA menyatakan pernah membuat kincir angin, juga membuat celengan dari kardus atau

botol

- DA menjawab pernah membuat gelas dari botol plastik

Kelompok 4

- DP menjawab pernah membuat gelas dari botol plastik

- RA menyatakan pernah membuat tempat pensil

Semua anak menyatakan pernah membuat suatu

produk tertentu. Yang pernah dibuat antara lain

adalah gelang dari kertas, bunga dari kertas koran,

anyaman, kincir angin, celengan dari kardus atau

botol, gelas dari botol plastik, dan tempat pensil.

26. Seberapa sering kalian

membuat produk?

Kelompok 1

- Anak-anak menjawab mereka kadang-kadang membuat produk

Kelompok 2

- Anak-anak menyatakan sering membuat produk

Kelompok 3

- Anak-anak menyatakan kadang-kadang membuat produk

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 menyatakan kadang-kadang membuat produk

Sebagian besar anak menyatakan mereka kadang-

kadang membuat produk.

27. Apakah kalian pernah

mengumpulkan karya

untuk dimasukkan ke

dalam portofolio? Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- Semua anak menyatakan tidak tahu tentang portofolio

- D bertanya “portofolio itu apa?”

Kelompok 2

- Semua anak menyatakan tidak tahu apa itu portofolio

Kelompok 3

- Semua anak menyatakan tidak tahu tentang portofolio

Semua anak tidak mengetahui tentang portofolio.

Page 231: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

215

- MA menyatakan “nggak tahu”

Kelompok 4

- Semua anak menyatakan tidak mengetahui tentang portofolio

29. Apakah kalian pernah

membuat karya tertulis

(surat, laporan,

karangan)? Jika

pernah ceritakanlah…

Kelompok 1

- Anak-anak kelompok 1 menyatakan pernah membuat karya tertulis

- D menambahkan pernah menulis cerita

Kelompok 2

- Anak-anak kelompok 2 menyatakan pernah membuat karya tertulis

Kelompok 3

- DA menyatakan pernah membuat cerita pengalaman

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 pernah membuat karya tertulis

Sebagian besar anak menyatakan pernah membuat

karya tertulis, antara lain membuat cerita

pengalaman.

30. Seberapa sering kalian

membuat karya

tertulis?

Kelompok 1

- Anak-anak kelompok 1 menjawab kadang-kadang membuat karya tertulis

Kelompok 2

- Anak-anak kelompok 2 menyatakan kadang-kadang membuat karya tertulis

Kelompok 3

- Anak-anak kelompok 3 menyatakan kadang-kadang membuat karya tertulis

Kelompok 4

- Anak-anak kelompok 4 menjawab kadang-kadang membuat karya tertulis

Semua siswa menyatakan kadang-kadang membuat

karya tertulis.

Page 232: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

216

Lampiran 8. HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN SISWA

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 01)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Jumat, 13 November 2015 Pembelajaran : 3

Tempat : Kelas IVB Waktu : 09.45 – 11.00

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Perjuangan Para Pahlawan Observer : Gita Enggar Saraswati

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Pengetahuan

Penilaian Tes tertulis

- Guru membagikan kertas soal kepada

peserta didik (soal pertambahan dan

pengurangan desimal)

- Guru menjelaskan cara mengerjakan

soal

- Guru menyampaikan batas waktu

mengerjakan soal

- Guru meminta peserta didik

mengerjakan soal

- Guru meminta peserta didik untuk

mengumpulkan hasil pekerjaan

- Guru membimbing beberapa peserta

didik yang pada waktu pulang belum

selesai mengerjakan

- Peserta didik mengerjakan soal yang

diberikan

- Peserta didik mengumpulkan hasil

pekerjaan dan pulang sendiri-sendiri

- Lima peserta didik tidak mampu

menyelesaikan soal pada waktunya

dan harus dibimbing hingga

melampaui waktu kegiatan

pembelajaran

Jenis penilaian yang ditemukan hari ini

adalah penilaian dalam aspek

pengetahuan berupa tes tertulis. Tes

tertulis berupa soal pertambahan dan

pengurangan desimal. Guru

menjelaskan cara mengerjakan soal

dan menyampaikan batas waktu

pengerjaan soal.

Guru tidak mengoreksi hasil pekerjaan

peserta didik saat itu juga sehingga

peserta didik belum mengetahui nilai

pekerjaannya. Guru juga belum

memberikan umpan balik dari hasil

penilaian.

Pada akhir pembelajaran guru

membimbing lima siswa yang masih

belum menyelesaikan soal.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 02)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Senin, 16 November 2015 Pembelajaran : 4

Tempat : Kelas IVB Waktu : 07.45 – 10.00

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Perjuangan Para Pahlawan Observer : Gita Enggar Saraswati

Page 233: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

217

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Keterampilan

Penilaian Unjuk Kerja/ Kinerja/

Praktik

- Guru menyampaikan tugas yang harus

dilakukan peserta didik (percobaan

Berkomunikasi Menggunakan Cahaya

dan Cermin)

- Guru mengajak peserta didik untuk

membaca langkah-langkah percobaan

bersama-sama

- Guru memeriksa kesediaan alat dan

bahan yang digunakan untuk percobaan

(cermin datar)

- Guru meminta peserta didik melakukan

unjuk kerja/ kinerja/ praktik di luar

kelas

- Guru secara bergantian menjelaskan

dan memberi contoh kepada tiap

kelompok mengenai bagaimana

percobaan dilakukan.

- Guru meminta peserta didik untuk

mengerjakan laporan hasil percobaan

- Guru melakukan penilaian terhadap

unjuk kerja/ kinerja/ praktik yang

dilakukan peserta didik

- Peserta didik membaca langkah-

langkah percobaan bersama-sama

- Peserta didik mempersiapkan alat

dan bahan yang digunakan untuk

percobaan (cermin datar)

- Peserta didik melakukan unjuk

kerja/ kinerja/ praktik secara

berkelompok di luar kelas. (peserta

didik terbagi menjadi 4 kelompok)

- Peserta didik menyimak ketika guru

memberikan contoh pelaksanaan

percobaan

- Peserta didik mengerjakan laporan

percobaan

- Peserta didik mengumpulkan

laporan percobaan

Peserta didik melakukan kegiatan

percobaan Berkomunikasi

Menggunakan Cahaya dan Cermin.

Guru memfasilitasi peserta didik mulai

dari menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan

bahan, pelaksanaan percobaan dan

penulisan laporan percobaan. Tetapi

hasil laporan dikumpulkan dan tidak

dibahas saat itu juga sehingga peserta

didik tidak langsung mendapat umpan

balik dari hasil pekerjaannya.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 03)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Kamis, 19 November 2015 Pembelajaran : -

Tempat : Kelas IVB Waktu : 09.45 – 10.30

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Perjuangan Para Pahlawan Observer : Gita Enggar Saraswati

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Keterampilan

Penilaian Produk

- Guru menyampaikan tugas yang harus

dikerjakan peserta didik (membuat

prakarya bunga dari kertas koran)

- Peserta didik mempersiapkan alat

dan bahan untuk membuat bunga

dari kertas koran

Peserta didik membuat karya berupa

bunga dari kertas koran. Guru

membimbing peserta didik mulai dari

Page 234: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

218

- Guru memeriksa kesediaan alat dan

bahan yang digunakan untuk membuat

prakarya (lem, kertas koran dan

gunting). Guru menyediakan tusuk sate

untuk batang bunga, juga mangkuk dan

piring plastik untuk membuat pola

lingkaran .

- Guru memberikan contoh cara membuat

bunga

- Guru memeriksa dan memberikan saran

pada peserta didik di tengah proses

pembuatan karya

- Guru meminta peserta didik untuk

mengumpulkan hasil karyanya

- Guru mencatat hasil penilaian terhadap

hasil karya peserta didik

- Peserta didik membuat pola

lingkaran menggunakan mangkuk

atau piring plastik

- Peserta didik menggunting pola

lingkaran

- Peserta didik menggulung kertas

yang sudah digunting pada tusuk

sate untuk membentuk kelopak

- Peserta didik memmbuat daun untuk

ditempelkan pada batang bunga

- Peserta didik mengumpulkan hasil

karyanya di meja khusus

tahap persiapan (memeriksa alat dan

bahan, memberikan contoh) dan

pelaksanaan pembuatan karya

(memeriksa and memberikan saran

pada siswa). Hasil karya dikumpulkan

di meja dan tidak langsung dinilai oleh

guru sehingga peserta didik tidak

langsung mendapat umpan balik dari

hasil pekerjaannya.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 04)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Jumat, 20 November 2015 Pembelajaran : 5

Tempat : Kelas IVB Waktu : 10.00 – 11.00

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Perjuangan Para Pahlawan Observer : Gita Enggar Saraswati

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Pengetahuan

Penilaian Tes tertulis

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

kepada peserta didik (materi mengubah

pecahan biasa menjadi persen)

- Guru menjelaskan cara pelaksanaan

kuis

- Guru menyampaikan batas waktu

mengerjakan soal

- Guru memberikan soal satu persatu di

papan tulis

- Guru meminta peserta didik

- Peserta didik mengerjakan soal kuis

yang diberikan satu persatu oleh

guru

- Peserta didik mengoreksi sendiri

hasil pekerjaannya

- Peserta didik menuliskan hasil

nilainya di papan tulis

Tes tertulis dilakukan dalam bentuk

kuis “Poin-poinan” dengan materi

mengubah pecahan biasa menjadi

persen. Peserta didik mengoreksi hasil

jawabannya sendiri-sendiri sehingga

dibutuhkan kejujuran peserta didik.

Peserta didik langsung mengetahui

nilainya karena jawaban langsung

dikoreksi. Peserta didik dapat

mengetahui jawaban dan cara

Page 235: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

219

mengerjakan soal kuis

- Guru memberikan jawaban yang benar

dari masing-masing soal

- Guru berkeliling untuk memastikan

peserta didik memberikan poin dengan

jujur

- Guru meminta peserta didik untuk

menuliskan jumlah poinnya di papan

tulis

- Guru mencatat hasil nilai peserta didik

- Guru memberikan umpan balik kepada

peserta didik berdasarkan hasil kuis

mengerjakan yang benar.

Peserta didik menuliskan hasil poinnya

di papan tulis dan kemudian dicatat

oleh guru.

Guru memberikan umpan balik berupa

pujian terhadap anak yang mendapat

poin 100 dan mengingatkan peserta

didik yang nilainya belum baik untuk

belajar lebih rajin lagi.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 05)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Sabtu, 21 November 2015 Pembelajaran : 6

Tempat : Kelas IVB Waktu : 07.00 – 11.00

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Perjuangan Para Pahlawan Observer : Gita Enggar Saraswati

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Keterampilan

Penilaian Unjuk Kerja/ Kinerja/

Praktik

- Guru menyampaikan tugas yang harus

dilakukan peserta didik (percobaan Cara

Membuat Lup)

- Guru membagi peserta didik menjadi

kelompok 2 orang sesuai tempat duduk

- Guru membagikan alat dan bahan yang

digunakan untuk percobaan (plastik

bening ukuran 2 kg, 1 kg, dan plastik es

lilin)

- Guru mengajak peserta didik untuk

membaca langkah-langkah percobaan

bersama-sama

- Guru meminta peserta didik melakukan

mengisi air di ketiga kantung plastik

- Peserta didik membaca langkah-

langkah percobaan bersama-sama

- Peserta didik mengisi ketiga

kantong plastik dengan air dan

diikat

- Peserta didik melakukan

pengamatan menggunakan kantong

plastik yang diisi air untuk

membaca tulisan di buku

- Peserta didik menjawab pertanyaan

terkait dengan percobaan yang

dilakukan

- Peserta didik mengumpulkan

lembar percobaan.

Peserta didik melakukan kegiatan

percobaan Membuat Lup. Guru

memfasilitasi peserta didik mulai dari

menjelaskan langkah-langkah

percobaan, mempersiapkan alat dan

bahan, pelaksanaan percobaan dan

penulisan laporan percobaan.

Setelah laporan dikumpulkan, guru

melakukan penilaian dan memberikan

umpan balik mengenai hasil percobaan

dan penguatan materi.

Page 236: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

220

- Guru membimbing peserta didik dalam

melakukan percobaan (membandingkan

besar tulisan jika dilihat melalui kantung

plastik yang berbeda)

- Guru meminta peserta didik untuk

menjawab pertanyaan terkait dengan

percobaan yang dilakukan

- Guru melakukan penilaian dari

percobaan yang dilakukan peserta didik

- Guru memberikan umpan balik

mengenai hasil percobaan dan

penguatan materi

2. Aspek Pengetahuan

Penugasan

- Guru mengkomunikasikan tugas yang

harus dikerjakan peserta didik

(membuat peta tematik Indonesia

dengan nama-nama pahlawan nasional)

- Guru membagikan kertas HVS

berwarna untuk tempat membuat peta

- Guru menyampaikan syarat minimal

tampilan tugas yang baik (peserta didik

menyebutkan minimal 4 nama

pahlawan, dengan asal tempat dan

bentuk perjuangan yang telah

dilakukan)

- Guru menyampaikan batas waktu

pengerjaan tugas yaitu hingga waktu

pulang sekolah

- Peserta didik menggambar peta

Indonesia

- Peserta didik menuliskan nama

pahlawan, asal tempat dan bentuk

perjuangannya

Tugas peserta didik adalah membuat

peta tematik Indonesia yang berisi

nama-nama pahlawan Nasional berikut

asal tempat dan bentuk perjuangannya.

Guru menjelaskan kepada siswa

mengenai tugas yang harus dikerjakan,

membagikan kertas untuk

mengerjakan.Akan tetapi di tengah

pengerjaan tugas guru meninggalkan

sekolah untuk keperluan lain sehingga

pelaksanaan penilaian penugasan

menjadi kurang maksimal.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 06)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Senin, 23 November 2015 Pembelajaran : 1 dan 2

Tempat : Kelas IVB Waktu : 07.45 – 11.00

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Pahlawanku Kebanggaanku Observer : Gita Enggar Saraswati

Page 237: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

221

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Pengetahuan

Penilaian Tes tertulis

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

kepada peserta didik (materi perubahan

pecahan biasa menjadi desimal dan

persen)

- Guru menjelaskan cara mengerjakan

soal

- Guru menyampaikan batas waktu

mengerjakan soal

- Guru meminta peserta didik

mengerjakan soal

- Guru memberikan jawaban yang benar

dari masing-masing soal

- Guru mencatat hasil nilai peserta didik

- Peserta didik mengerjakan soal

yang diberikan oleh guru

- Peserta didik mengoreksi sendiri

hasil pekerjaannya

Tes tertulis dilakukan dengan materi

perubahan pecahan biasa menjadi

desimal dan persen. Guru menjelaskan

cara mengerjakan sooal dan batas

waktu pengerjaan. Peserta didik

megoreksi hasil jawabannya sendiri-

sendiri. Guru mencatat hasil nilai

siswa tetapi tidak memberikan umpan

balik dari hasil penilaian.

Aspek Pengetahuan

Penilaian Tes Lisan

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

kepada peserta didik (materi perubahan

satuan panjang)

- Guru menjelaskan cara pelaksanaan kuis

- Guru memberikan soal satu persatu di

papan tulis

- Guru meminta peserta didik menjawab

soal kuis dengan mengacungkan tangan

- Guru memberikan jawaban yang benar

dari masing-masing soal

- Guru menuliskan jumlah poin yang

didapat masing-masing peserta didik di

papan tulis

- Guru mencatat hasil nilai peserta didik

- Guru memberikan umpan balik kepada

peserta didik berdasarkan hasil kuis

- Peserta didik mengacungkan tangan

sebelum menjawab soal

- Peserta didik menjawab soal kuis

secara lisan, lama kelamaan para

peserta didik duduk berkumpul di

depan papan tulis.

Pada awalnya tes ini dimaksudkan

untuk bersifat tertulis seperti biasa

tetapi kemudian berubah menjadi tes

lisan. Materi kuis adalah perubahan

satuan panjang. Guru menuliskan soal

di papan tulis satu persatu. Peserta

didik terlihat sangat antusias dalam

menjalani kuis, mereka saling berebut

untuk mengacungkan tangan terlebih

dahulu. Guru menuliskan jumlah poin

yang didapat siswa di papan tulis.

Guru terus memberikan umpan balik

dan penguatan di sela-sela

pelaksanaan kuis. Guru memberikan

soal sebanyak 20, tetapi peserta didik

masih tampak bersemangat sehingga

guru menambahkan soal berupa

penugasan untuk dikerjakan di rumah.

Guru mencatat hasil nilai siswa.

3. Aspek Pengetahuan

Penugasan

- Guru memberikan soal sebagai tindak

lanjut dari kuis lisan yang dilakukan

sebelumnya (materi perubahan satuan

panjang)

- Guru menyampaikan batas waktu

- Peserta didik menuliskan soal

penugasan di buku catatan (bagi

yang tidak memiliki LKS)

Penugasan diberikan sebagai tindak

lanjut dari kuis lisan. Soal penugasan

diambil oleh guru dari LKS. Ada

beberapa peserta didik yang memiliki

LKS tapi ada juga yang tidak punya

Page 238: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

222

pengerjaan tugas (tugas dikumpulkan

besok)

karena LKS sifatnya tidak wajib

dibeli. Guru menuliskan soal di papan

tulis aga dicatat oleh siswa yang tidak

memiliki LKS.

4. Aspek Keterampilan

Penilaian Produk

- Guru membagikan buku bacaan bertema

rempah-rempah kepada peserta didik

masing-masing satu

- Guru membagikan selembar kertas lipat

untuk membuat poster rempah-rempah

- Guru mengkomunikasikan tugas yang

harus dikerjakan peserta didik yaitu

membuat poster rempah-rempah

- Guru menyampaikan syarat minimal

tampilan tugas yang baik (peserta didik

menggambar satu jenis rempah-rempah,

juga menuliskan ciri-ciri dan

manfaatnya)

- Guru menyampaikan batas waktu

pengerjaan tugas (hingga waktu istirahat

pukul 11.00)

- Guru meminta peserta didik untuk

melakukan tugas yang sudah diberikan

- Guru memberikan bimbingan bagi

peserta didik dalam pembuatan poster

- Guru meminta peserta didik yang sudah

selesai mengerjakan untuk

menempelkan hasilnya di papan

- Peserta didik membaca buku bacaan

untuk mencari materi

- Peserta didik memilih salah satu

jenis rempah-rempah untuk dibuat

posternya

- Peserta didik menggambar ilustrasi

rempah-rempah pada kertas

berwarna

- Peserta didik menuliskan ciri-ciri

rempah-rempah tersebut pada kertas

berwarna

- Peserta didik menuliskan manfaat

rempah-rempah tersebut pada kertas

berwarna

- Peserta didik menempelkan hasil

karyanya di papan di belakang

kelas.

Produk yang dibuat adalah poster

renpah-rempah berisi gambar, ciri-ciri

dan manfaat. Guru membagikan buku

bacaan rempah-rempah dan selembar

kertas lipat kepada siswa. Guru

menjelaskan tugas yang harus

dikerjakan dan batas waktu

pengerjaan. Guru membimbing siswa

dalam pembuatan poster. Hasil poster

ditempelkan di papan di bagian

belakang kelas. Tetapi guru belum

melakukan penilaian saat itu juga

karena waktu istirahat sudah tiba dan

pembelajaran berikutnya akan diisi

dengan materi agama. Guru juga

belum memberikan umpan balik

terhadap hasil kerja peserta didik.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 07)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Selasa, 24 November 2015 Pembelajaran : 3

Tempat : Kelas IVB Waktu : 09.45 – 12.15

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Pahlawanku Kebanggaanku Observer : Gita Enggar Saraswati

Page 239: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

223

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Pengetahuan

Penugasan

- Guru meminta peserta didik untuk

mengumpulkan penugasan yang

diberikan kemarin (materi perubahan

satuan panjang)

- Guru meminta peserta didik yang belum

mengerjakan untuk menyelesaikannya

saat ini

- Guru memberikan jawaban yang benar

dengan menuliskannya di papan tulis

- Guru memanggil nama peserta didik

satu persatu untuk dicatat nilainya

- Guru memberikan umpan balik kepada

peserta didik

- Peserta didik mengerjakan soal yang

diberikan (bagi yang belum

menyelesaikannya di rumah)

- Peserta didik mengoreksi sendiri

hasil pekerjaannya

- Peserta didik menyebutkan nilainya

ketika dipanggil oleh guru

Penugasan diberikan kemarin dengan

materi perubahan satuan panjang. Ada

beberapa peserta didik yang belum

mengerjakan di rumah, guru meminta

mereka untuk mengerjakannya saat ini

juga. Guru menuliskan jawaban di

papan tulis sementara siswa

mengoreksi hasil pekerjaannya

masing-masing. Guru memberikan

umpan balik sembari mencatat nilai

peserta didik (dipanggil satu persatu),

dengan cara memuji anak yang

mendapat nilai penuh, dan

memberikan penguatan bagi peserta

didik yang nilainya belum

memuaskan.

2. Aspek Pengetahuan

Penilaian Tes Tertulis

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

kepada peserta didik (materi pembulatan

bilangan desimal)

- Guru menjelaskan cara pelaksanaan kuis

- Guru menyampaikan jumlah soal yang

akan diberikan kepada peserta didik

- Guru menyampaikan batas waktu

mengerjakan soal

- Guru memberikan soal satu persatu di

papan tulis

- Guru meminta peserta didik

mengerjakan soal kuis

- Guru memberikan jawaban yang benar

dari masing-masing soal

- Guru memperbolehkan peserta didik

yang sudah mendapat 200 poin untuk

beristirahat terlebih dahulu

- Guru mencatat hasil nilai peserta didik

- Guru memberikan umpan balik kepada

peserta didik berdasarkan hasil kuis

- Peserta didik mengerjakan soal kuis

yang diberikan satu persatu oleh

guru, peserta didik sangat antusias

dalam mengerjakan soal

- Peserta didik mengoreksi sendiri

hasil pekerjaannya

Kuis “Poin-poinan” dilakukan dengan

materi pembulatan bilangan desimal.

Setiap butir soal bernilai 10 poin. Guru

menuliskan soal satu persatu di papan

tulis. Peserta didik yang mendapatkan

nilai 200 diperbolehkan beristirahat

terlebih dahulu. Guru mencatat hasil

nilai siswa dan memberikan umpan

balik berdasarkan hasil kuis.

3. Aspek Pengetahuan - Guru mengkomunikasikan tugas yang - Peserta didik berkelompok dua Penugasan diberikan dengan materi

Page 240: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

224

Penugasan harus dikerjakan peserta didik (Guru

menempelkan kertas berisi tugas di

papan tulis, dengan materi luas bangun

datar dengan perubahan satuan panjang)

- Guru membagi peserta didik menjadi

kelompok dengan anggota dua orang

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

yang perlu dicapai peserta didik, dari

lima soal yang diberikan peserta didik

harus mengerjakan minimal empat soal

- Guru menjelaskan cara mengerjakan

tugas yang diberikan

- Guru menyampaikan batas waktu

pengerjaan tugas

- Guru meminta peserta didik untuk

melakukan tugas yang sudah diberikan

- Guru membimbing peserta didik yang

kesulitan dalam megerjakan tugas

- Guru mengajak peserta didik untuk

mengoreksi hasil pekerjaan mereka

- Guru membahas soal satu persatu di

papan tulis sembari bertanya jawab

dengan peserta didik

- Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk

maju ke depan dan dicatat nilainya

- Guru memberikan umpan balik pada

peserta didik sembari mencatat nilai

orang dengan teman sebangku

- Peserta didik bertanya pada guru

mengenai cara mengerjakan tugas

- Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok

- Peserta didik mengoreksi hasil

pekerjaan masing-masing

- Peserta didik maju ke depan untuk

melaporkan nilainya kepada guru

luar bangun datar dengan perubahan

satuan panjang. Peserta didik

diperbolehkan untuk memilih empat

dari lima soal yang disediakan.tugas

dikerjakan secara berkelompok (2

orang). Hasil pekerjaan langsung

dikoreksi sehingga peserta didik dapat

mengetahui kesalahan yang telah

dilakukan. Guru meminta tiap

kelompok untuk maju dan dicatat

nilainya. Guru juga memberikan

umpan balik kepada peserta didik.

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK (HO 08)

Pelaksanaan Penilaian Otentik di Kelas IVB SDN Tlacap Sleman

Hari, tanggal : Kamis, 26 November 2015 Pembelajaran : 6

Tempat : Kelas IVB Waktu : 07.00 – 12.15

Tema/ Subtema : Pahlawanku/ Pahlawanku Kebanggaanku Observer : Gita Enggar Saraswati

Page 241: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

225

No Jenis Penilaian Otentik Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Peserta Didik Kesimpulan

1. Aspek Keterampilan

Penilaian Portofolio

- Guru membagikan buku portofolio

milik masing-masing peserta didik

- Guru menjelaskan tugas yang akan

dilakukan (percobaan Cermin Datar,

Cermin Cekung dan Cermin Cembung)

- Guru meminta peserta didik

mempersiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan (cermin datar, sendok

dan spion)

- Guru membimbing peserta didik untuk

melakukan pengamatan dengan cermin

datar, cermin cekung dan cermin

cembung

- Guru menuntun peserta didik untuk

menjawab beberapa pertanyaan terkait

dengan hasil pengamatan

- Guru meminta peserta didik utnuk

menuliskan hasil pengamatan di lembar

portofolio

- Guru menjawab pertanyaan peserta

didik yang masih kurang jelas mengenai

pengerjaan tugas

- Guru meminta peserta didik untuk

mengumpulkan buku portofolio

- Peserta didik mempersiapkan alat

dan bahan yang akan digunakan

dalam kegiatan pengamatan (cermin

datar, spion dan sendok)

- Peserta didik melakukan

pengamatan dengan cermin datar,

sendok dan spion

- Peserta didik menjawab beberapa

pertanyaan terkait dengan hasil

pengamatan

- Peserta didik menuliskan hasil

pengamatan di lembar portofolio

- Peserta didik mengumpulkan buku

portofolio

Portofolio dibuat dengan jertas HVS

warna-warni yang disatukan

membentuk buku. Yang dikerjakan

pada lembar portofolio adalah hasil

pengamatan dengan Cermin Datar,

Cermin Cembung dan Cermin Cekung.

Guru meminta siswa dalam

mempersiapkan alat dan bahan. Guru

membimbing siswa dalam melakukan

pengamatan dan menjawab pertanyaan

untuk dituliskan di lembar portofolio.

Guru tidak menjelaskan mengenai

portofolio kepada peserta didik

sebelum pekerjaan dimulai. Guru

belum memberikan umpan balik

kepada peserta didik mengenai isi

portofolio.

2. Aspek Keterampilan

Penilaian Produk

- Guru membagikan selembar kertas

berwarna untuk masing-masing siswa.

- Guru menuliskan di papan tulis

instruksi pengerjaan Membuat Kartu

Ucapan Terima Kasih pada Pahlawan.

- Guru meminta siswa untuk memilih

salah satu gambar pahlawan yang sudah

disiapkan untuk ditempel dan diberi

ucapan terima kasih.

- Guru menyatakan waktu pengerjaan

sampai waktu istirahat.

- Peserta didik memilih sendiri

gambar pahlawan (R. A. Kartini,

Sultan Hasanuddin, Ir. Soekarno,

dsb.)

- Peserta didik membuat ucapan

terima kasih di lur kelas.

- Peserta didik menempelkan hasil

karyanya di papan belakang kelas.

Peserta didik membuat Kartu Ucapan

Terima Kasih pada Pahlawan. Guru

menjelaskan cara dan batas waktu

pengerjaan. Guru memberikan

bimbingan kepada siswa dalam

mengerjakan. Hasil karya yang sudah

jadi ditempel pada papan di belakang

kelas. Guru tidak menilai dan

memberikan umpan balik saat itu juga.

Page 242: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

226

- Guru memberikan saran-saran kepada

siswa dalam membuat kartu ucapan.

- Guru meminta siswa yang sudah selesai

untuk menempelkan hasil karyanya di

papan.

3. Aspek Pengetahuan

Tes Tertulis

- Guru menyampaikan kriteria penilaian

kepada peserta didik (materi

penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat)

- Guru menjelaskan cara pelaksanaan

kuis (guru membuat garis bilangan dan

arah bilangan, sedangkan siswa

menuliskan kalimat matematikanya).

- Guru memberikan soal satu persatu di

papan tulis

- Guru meminta peserta didik

mengerjakan soal kuis

- Guru memberikan jawaban yang benar

dari masing-masing soal

- Guru mencatat hasil nilai peserta didik

- Guru memberikan umpan balik kepada

peserta didik

- Peserta didik mengerjakan soal kuis

yang diberikan satu persatu oleh

guru

- Peserta didik mengoreksi sendiri

hasil pekerjaannya

- Salah satu siswa belum menguasai

materi dan mendapat nilai 0 dalam

mengerjakan kuis.

Tes dilakukan dalam bentuk kuis

“Poin-poinan” dengan materi

penjumlahan dan pengurangan bilngan

bulat. Guru menjelaskan cara

pengerjaan kuis. Guru menuliskan soal

satu persatu di papan tulis. Guru

mencatat hasil nilai siswa dan

memberikan umpan balik. Guru

memberikan perhatian khusus kepada

salah satu siswa yang mendapat nilai

0.

4. Aspek Pengetahuan

Tes Tertulis

- Guru memberikan tes dengan materi

penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dengan angka yang lebih besar

(angka puluhan).

- Guru menempelkan 16 buah kertas

(masing-masing bertuliskan satu soal)

pada meja siswa.

- Guru memberikan penjelasan pada

siswa mengenai cara mengerjakan soal.

(siswa saling berpindah tempat untuk

mengerjakan soal yang tertempel pada

setiap meja).

- Guru memberikan bimbingan pada

siswa yang tidak bisa mengerjakan.

Tetapi banyak siswa yang belum

menguasai sehingga guru menjadi

- Siswa mengerjakan soal dengan

berkeliling antar meja.

- Banyak siswa yang merasa kesulitan

dan bertanya pada guru.

- Siswa yang sudah selesai

menyerahkan hasil pekerjaannya

untuk dikoreksi.

- Siswa yang hasil pekerjaannya

sudah dikoreksi diperbolehkan

untuk pulang.

Tes tertulis dilakukan dengan materi

penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat dengan angka puluhan.

Guru menjelaskan cara pengerjaan tes.

Guru juga memberikan bimbingan

bagi siswa yang tidak bisa

mengerjakan. Tetapi sebagian besar

siswa masih mengalami kesulitan

dalam mengerjakan sehingga guru

menjadi kewalahan. Guru mengoreksi

hasil pekerjaan siswa satu persatu.

Siswa diberi kesempatan untuk

membetulkan hasil pekerjaannya di

rumah sebagai PR.

Page 243: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

227

kewalahan.

- Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa

satu persatu.

- Guru meminta siswa untuk

membetulkan hasil pekerjaannya di

rumah sebagai PR.

Page 244: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

228

Lampiran 8. CATATAN LAPANGAN

Catatan Lapangan (CL 01)

Hasil Observasi

No : 01

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Jumat, 13 November 2015

Waktu : 09.45 – 11.00

Teknik : Observasi

Catatan Awal

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.15 pagi. Semua peserta didik sedang melakukan

senam pagi di halaman sekolah. Senam pagi selesai pada pukul 07.30. Namun pada saat itu salah

satu guru mengumumkan bahwa kegiatan berikutnya adalah kerja bakti. Peneliti bertanya kepada

guru kelas IVB (Ibu R) kapan pembelajaran akan dimulai. Ibu R menyatakan pembelajaran akan

dimulai setelah istirahat. Peneliti memutuskan untuk menunggu di perpustakaan dan mempelajari

buku siswa dan buku guru Kurikulum 2013 untuk kelas IV.

Deskripsi Kelas

Kelas IVB sudah berlantai keramik. Ruang kelas terkesan cukup lapang karena meja dan

kursi diatur dalam bentuk U sehingga bagian tengah kelas kosong. Di bagian depan kelas ada

papan tulis hitam (untuk kapur) dan putih (untuk spidol), juga ada layar proyektor. LCD dan kipas

angin terpasang di bagian atas. Di sudut kanan terdapat dua buah lemari dan meja guru. Sarana

lainnya adalah papan yang ditempeli karya peserta didik, beberapa poster pendidikan, dua buah

peta Indonesia, foto presiden dan wakil presiden, dan burung garuda. Di sudut kiri belakang

terdapat beberapa sapu dan serok sedangkan di sudut kanan belakang berserakan tongkat pramuka.

Beberapa papan juga diletakkan di sudut ini (tidak terpasang). Jumlah peserta didik di kelas IVB

adalah 17 anak. Delapan peserta didik perempuan dan sembilan peserta didik laki-laki. Tetapi

pada hari ini satu peserta didik tidak masuk sehingga peserta didik yang mengikuti pembelajaran

16 anak.

Deskripsi Pembelajaran

Pembelajaran dimulai pada pukul 09.45. Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta

peneliti untuk memperkenalkan diri kepada para peserta didik. Peneliti mengambil tempat di

bagian belakang kelas.

Guru membuka pembelajaran. Beberapa peserta didik memprotes dan menyatakan ingin

menggambar tetapi guru lalu meminta peserta didik untuk membuka buku di halaman 19. (Buku

Siswa Kelas IV Tema Pahlawanku). Guru mengajak peserta didik untuk membaca teks Kompleks

Candi Penataran bersama-sama. Sembari peserta didik membaca teks, guru menggambar Candi

Naga dan Candi Induk di papan tulis. Beberapa peserta didik laki-laki tidak ikut membaca dan

bermain-main dengan keong yang dibeli saat istirahat.

Setelah bacaan selesai, guru bertanya kepada peserta didik berapa banyak candi yang

terdapat dalam bacaan. Guru juga bertanya berapa tinggi Candi Naga dan Candi Induk. Guru

menuliskan jawaban peserta didik di bawah gambar masing-masing candi. Guru mengajak peserta

Page 245: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

229

didik untuk membandingkan candi mana yang lebih tinggi. Kemudian guru menjelaskan mengenai

simbol < (lebih kecil dari) dan > (lebih besar dari).

Guru menjelaskan bahwa simbol < dan > dapat juga digunakan dalam perbandingan

tinggi badan. Guru mengajak semua peserta didik untuk mengukur tinggi badan masing-masing di

depan kelas. Sebagian besar peserta didik maju ke depan kelas dan mengukur tinggi badannya

dengan bantuan guru, tetapi ada dua peserta didik laki-laki (G dan A) yang tidak ikut maju dan

tetap bermain-main di mejanya. Guru meminta masing-masing peserta didik untuk mengingat

tinggi badannya.

Setelah itu, guru meminta peserta didik untuk secara bergantian menyebut tinggi

badannya dan guru menuliskannya di papan tulis dalam bentuk pecahan desimal (misal 1,38 m).

Guru lantas meminta peserta didik untuk mengurutkan tinggi badan dari yang terkecil. Peserta

didik mengerjakan di buku tulis selama kurang lebih 10 menit. Sebagian besar peserta didik

mengerjakan dengan serius. Beberapa peserta didik ramai tetapi tetap mengerjakan meskipun

lambat. Dua peserta didik tidak mengerjakan (G dan A). Guru meninggalkan kelas selama

beberapa menit.

Guru kembali ke kelas dan meminta peserta didik untuk menyebutkan hasil pekerjaannya

dan ditulis oleh guru di papan tulis. Setelah itu guru mengajarkan cara menghitung pengurangan

desimal (dengan menghitung selisih tinggi badan peserta didik). Penghitungan dilakukan dengan

cara bersusun. Guru juga memberi contoh penjumlahan desimal. Kemudian guru mengajarkan

penjumlahan desimal dengan cara merubahnya menjadi bentuk pecahan biasa.

Guru membagikan kertas soal kepada peserta didik untuk dikerjakan, yang berisi soal

pertambahan dan pengurangan desimal. Guru menjelaskan cara mengerjakan soal. Sembari

mengerjakan, guru memberikan pengumuman agar besok membawa satu cermin yang agak besar

untuk setiap kelompok. Guru membagi kelompok untuk percobaan besok, satu kelas dibagi

menjadi 4 kelompok.

Setelah itu guru berkeliling kelas dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan

dalam mengerjakan. Ada dua peserta didik yang tidak mengerjakan (G dan A). mereka ditegur

oleh guru tetapi tetap tidak mengerjakan. Ada satu peserta didik yang selesai mengerjakan lebih

cepat dibandingkan yang lainnya (Af). Guru menyatakan peserta didik boleh pulang setelah selesai

mengerjakan soal yang diberikan. Peserta didik satu demi satu mengumpulkan hasil pekerjaannya

dan bersiap-siap untuk pulang (membereskan tas, menaikkan kursi ke atas meja). Guru

memberikan pujian pada beberapa peserta didik ketika mengumpulkan pekerjaannya.

Saat jam pelajaran berakhir ada lima peserta didik yang belum selesai mengerjakan.

Peserta didik yang lain berdoa dan berpamitan untuk pulang sedangkan lima peserta didik yang

belum selesai tetap diminta menyelesaikan pekerjaannya. Guru membimbing para peserta didik

tersebut secara bergantian. Akhirnya kelima peserta didik selesai mengerjakan dan diperbolehkan

untuk pulang.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian aspek pengetahuan dalam

bentuk tes tertulis.

- Pembawaan materi oleh guru baik sehingga pergantian materi/muatan tidak terlalu terasa

(dari muatan Ilmu Pengetahuan Sosial ke Matematika).

- Beberapa peserta didik laki-laki sulit diajak berkonsentrasi dalam pembelajaran terutama

G dan Aj.

- Pembelajaran di hari ini terasa terlalu singkat karena sebagian besar waktu tersita untuk

senam dan kerja bakti.

Page 246: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

230

Catatan Lapangan (CL 02)

Hasil Observasi

No : 02

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Senin, 16 November 2015

Waktu : 07.45 – 10.00

Teknik : Observasi

Catatan Awal

Peneliti tidak datang ke sekolah pada hari Sabtu (14 November 2015). Sebelumnya Ibu R

memberitahu peneliti bahwa pada hari Sabtu tidak ada pembelajaran karena akan diadakan kerja

bakti sebagai persiapan lomba adiwiyata. Peneliti bertanya tentang percobaan cermin dan Bu R

menyatakan percobaan itu akan dilakukan pada hari Senin.

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30. Pada saat itu upacara bendera sudah selesai

dilakukan. Peneliti menyalami para guru sebelum bertemu dengan Bu R. Bu R mempersilakan

peneliti untuk memasuki kelas IVB terlebih dahulu. Peneliti masuk ke kelas dan menyapa semua

peserta didik sebelum mengambil tempat di belakang kelas.

Deskripsi Pembelajaran

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.45. Salah satu peserta didik memimpin doa. Setelah

berdoa, guru mempertanyakan tentang cermin yang seharusnya dibawa untuk percobaan. Dua

kelompok (kelompok perempuan) membawa cermin sedangkan dua kelompok lainnya tidak

(kelompok laki-laki). Guru meminta peserta didik untuk membuka buku halaman 27 (Buku Siswa

Kelas IV Tema Pahlawanku). Guru mengajak peserta didik untuk membaca langkah-langkah

percobaan bersama-sama (Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan Cermin). Setelah itu guru

membagikan lembar kerja percobaan. Guru menjelaskan langkah-langkah percobaan yang harus

dilakukan oleh peserta didik. Setelah itu, guru mengajak semua peserta didik untuk keluar kelas

dan melakukan percobaan.

Guru meminjamkan cermin lipatnya untuk digunakan oleh dua kelompok yang tidak

membawa cermin. Cermin lipat milik Bu R untuk sementara dilepas agar dapat digunakan oleh

masing-masing kelompok. Guru secara bergantian menjelaskan dan memberi contoh kepada tiap

kelompok mengenai bagaimana percobaan dilakukan. Setelah itu peserta didik mencoba

mempraktikkan secara bergantian. Peserta didik menyebar membentuk lingkaran dengan satu

peserta didik yang membawa cermin berdiri di tengah. Peserta didik mengarahkan cerminnya agar

pantulannya mengenai temannya. Hal ini digunakan untuk berkomunikasi. Saat si pembawa

cermin menggerakkan cerminnya sebanyak tiga kali, itu berarti semua anggota kelompok harus

berkumpul di tengah halaman sekolah. Para peserta didik terlihat senang saat melakukan

percobaan. Ada peserta didik yang mengarahkan cerminnya hingga mengarah pada mata temannya

tapi lalu diprotes oleh teman-temannya karena membuat silau.

Sinar matahari sering hilang tertutup oleh awan sehingga terkadang peserta didik harus

berhenti sejenak dan menunggu sinar matahari muncul kembali. Guru masuk ke dalam kelas

sementara peserta didik masih tinggal di luar. Peneliti tetap tinggal di luar untuk mengamati

aktivitas peserta didik. Kegiatan percobaan lama kelamaan berubah menjadi permainan dimana

yang berjaga harus berusaha mengarahkan cahaya pantulan cermin ke arah teman-temannya yang

Page 247: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

231

bersembunyi di sekitar halaman sekolah. Peserta didik yang terkena pantulan berganti menjadi

penjaga.

Setelah kurang lebih setengah jam, guru menyuruh semua peserta didik untuk kembali

masuk ke dalam kelas. Beberapa peserta didik laki-laki masih bermain di luar kelas sehingga guru

harus mencari dan memanggil mereka. Setelah semua peserta didik masuk ke dalam kelas guru

meminta masing-masing kelompok untuk mengerjakan lembar kerja percobaan. Hasil pekerjaan

masing-masing kelompok dikumpulkan kepada guru.

Setelah itu jam pembelajaran diisi dengan peserta didik membuat jadwal sebagai

persiapan lomba adiwiyata. Jadwal yang dibuat ada tujuh yaitu Jadwal Komposter, Jadwal

Memberi Makan Ikan, Jadwal Memelihara Kebun Sekolah, Jadwal Memelihara Taman, Jadwal

Memelihara Hutan, Jadwal Membersihkan Kamar Mandi, dan Jadwal Memelihara Hidroponik.

Guru membagi peserta didik menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dua

atau tiga anak. Guru membagikan kertas HVS berwarna dan kertas lipat pada kelompok untuk

tempat menulis dan menghias jadwal. Guru memberikan contoh pembuatan jadwal, dan setelah itu

masing-masing kelompok membuat jadwal dan menghiasnya sesuai dengan kreativitas masing-

masing. Peserta didik mengerjakan pembuatan jadwal hingga tiba waktu istirahat.

Setelah istirahat, semua peserta didik di sekolah dipanggil untuk berkumpul di halaman

sekolah. Mereka diajari untuk menyanyikan lagu-lagu yang akan ditampilkan saat penilaian lomba

adiwiyata. Ibu R menyatakan bahwa kegiatan peserta didik di halaman akan berlangsung sampai

waktu pulang sekolah. Peneliti mengakhiri kegiatan observasinya dan memutuskan untuk

meninggalkan sekolah.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian aspek keterampilan dalam

bentuk unjuk kerja/ kinerja/ praktik.

- Adanya persiapan lomba adiwiyata membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak

maksimal sehingga peneliti belum memperoleh banyak data dari kegiatan observasi

kegiatan pembelajaran.

Catatan Lapangan (CL 03)

Hasil Observasi

No : 03

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Kamis, 19 November 2015

Waktu : 09.00 – 10.30

Teknik : Observasi

Catatan Awal

Ibu R menyatakan bahwa pada hari Selasa (17 November 2015) peserta didik tidak

melakukan kegiatan pembelajaran karena adanya persiapan lomba adiwiyata. Peneliti tetap datang

ke sekolah pada hari Selasa untuk mewawancarai Ibu R mengenai Penilaian Otentik.

Pada hari Kamis peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.15. Hari ini adalah hari penilaian

lomba adwiyata. Suasana sekolah cukup hiruk pikuk. Ibu Kepala Sekolah dan para guru sibuk

Page 248: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

232

melakukan persiapan akhir. Pada pukul 08.00, seluruh peserta didik dikumpulkan di halaman

sekolah untuk menyambut anggota penilai lomba. Upacara penyambutan dilakukan dengan

menyanyikan lagu-lagu daerah dan pertunjukan tarian kuda lumping dari peserta didik kelas 6.

Setelah acara penyambutan selesai, peserta didik diminta masuk ke kelas masing-masing dan

melakukan pembelajaran seperti biasa.

Ruang kelas yang digunakan pada hari ini bertukar tempat dengan kelas IIIA. Tempat

duduk diatur seperti biasa yaitu menghadap papan tulis dengan satu meja untuk dua bangku.

Deskripsi Pembelajaran

Pembelajaran dimulai pada pukul 09.00. Guru memberikan penjelasan bahwa

pembelajaran hari ini akan diisi dengan membuat prakarya. Sebelumnya peserta didik sudah

diminta untuk membuat satu jenis prakarya di rumah yaitu membuat gelas dari botol plastik. Hasil

pekerjaan peserta didik dikumpulkan di meja khusus yang diletakkan di depan kelas.

Prakarya yang dibuat pada hari ini adalah bunga dari kertas koran. Guru meminta peserta

didik untuk mengeluarkan kertas koran, gunting dan lem. Bahan-bahan tersebut sudah

diumumkan oleh guru untuk dibawa pada hari sebelumnya. Sebagian besar peserta didik

membawa bahan yang diperlukan. Guru menyediakan kertas koran bagi peserta didik yang tidak

membawa. Setelah itu, guru membagikan tusuk sate yang akan digunakan sebagai batang kepada

peserta didik masing-masing satu.

Guru memberikan contoh cara membuat bunga dengan menggambarkannya di papan

tulis. Pembuatan kelopak bunga dimulai dengan membuat lingkaran yang setelah itu digunting.

Guru juga memberi contoh cara menggambar daun. Para peserta didik mulai mengerjakan tugas

yang diberikan. Guru membagikan beberapa piring dan mangkuk plastik sebagai bantuan membuat

pola lingkaran. Para peserta didik mulai membuat pola di kertas koran dan mengguntingnya.

Setelah itu, kertas koran yang sudah digunting digulung pada tusuk sate agar membentuk kelopak.

Seluruh peserta didik sudah aktif dalam membuat pola dan mengguntingnya, meski

demikian beberapa peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menggulung kertas hingga

terbentuk kelopak yang rapi. Pada akhirnya mereka merasa lelah dan malah bermain-main sembari

menunggu waktu istirahat. Pada pukul 09.30 guru mempersilakan kelas untuk beristirahat.

Setelah istirahat peserta didik kembali melanjutkan membuat prakarya. Mereka mulai

membuat daun untuk ditempelkan pada batang. Peserta didik yang sudah selesai membuat

prakarya meletakkan hasil pekerjaannya di meja khusus di depan kelas. Setelah itu guru mengajak

peserta didik untuk pindah ke kelas IVB. Meja hasil prakarya ikut dibawa ke kelas IVB. Salah satu

peserta didik memimpin doa sebelum pembelajaran berakhir.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian aspek keterampilan dalam

bentuk proyek dan produk.

- Pelaksanaan penilaian lomba adiwiyata membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak

maksimal.

Page 249: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

233

Catatan Lapangan (CL 04)

Hasil Observasi

No : 04

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Jumat, 20 November 2015

Waktu : 10.00 – 11.00

Teknik : Observasi

Catatan Awal

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.15. Para peserta didik sudah berkumpul di area

halaman sekolah dan bersiap-siap melakukan senam. Tapi salah satu guru kemudian

mengumumkan bahwa kegiatan senam pagi pada hari ini ditiadakan. Jam pertama akan diisi

dengan kerja bakti. Para peserta didik kelas IVB melakukan kerja bakti membersihkan kelas.

Peserta didik dari kelas IIIA dan IVB bersama-sama memindahkan beberapa meja dan kursi milik

kelas IIIA yang ada di ruang kelas IVB. Meja dan kursi yang tersisa kembali ditata menjadi bentuk

U. Setelah itu, para peserta didik meminta kepada Ibu R untuk merubah posisi duduk. Guru

membagi tempat duduk secara acak berdasarkan nomor absen. Para peserta didik duduk sesuai

dengan pengaturan guru meskipun ada beberapa anak yang memprotes karena mendapatkan

tempat duduk yang bersebelahan dengan lawan jenis.

Deskripsi Pembelajaran

Kegiatan belajar dimulai setelah waktu istirahat (pukul 10.00). Guru mulai menjelaskan

mengenai Mencari Persen. Guru menjelaskan di papan tulis cara mengubah pecahan biasa menjadi

persen. Guru memberi contoh dengan bertanya jawab dengan peserta didik. Beliau memberikan

contoh mengubah pecahan ½ menjadi persen. Contoh tersebut kemudian ditulis oleh peserta didik

di buku catatan masing-masing. Guru juga memberikan contoh cara mengubah persen menjadi

pecahan biasa.

Selanjutnya, guru mengadakan kuis untuk para peserta didik dengan materi mengubah

pecahan biasa menjadi persen. Oleh para peserta didik kuis tersebut diberi nama “Poin-poinan”.

Guru menuliskan petunjuk soal di papan tulis. Cara pelaksanaan kuis adalah guru menuliskan satu

soal di papan tulis, peserta langsung mengerjakan selama beberapa menit. Lalu guru menjelaskan

jawaban yang benar, dan peserta didik mencocokkan hasil jawabannya sendiri. Untuk setiap soal

yang benar mendapat poin 10. Guru menyatakan para peserta didik harus jujur dalam

mencocokkan hasil jawabannya. Setelah itu guru melanjutkan menulis soal berikutnya di papan

tulis dan seterusnya. Pada awalnya, beberapa peserta didik tidak ikut mengerjakan dan malah

bermain-main. Tetapi guru lalu menyatakan bahwa anak yang mendapatkan poin 100 boleh pulang

lebih awal, hal itu membuat semua peserta didik menjadi bersemangat dalam mengerjakan kuis.

Guru berkeliling kelas untuk memastikan para peserta didik memberi poin dengan jujur.

Pada soal kesepuluh, guru meminta anak yang sudah mendapat nilai 100 untuk menuliskan

namanya di papan tulis sebelum membersihkan mejanya dan bersiap-siap pulang. Meski demikian,

Ibu R tetap melanjutkan soal untuk anak-anak yang belum mendapat nilai 100. Tetapi pada soal

ke-13 jam belajar sudah habis dan anak-anak yang tersisa diperbolehkan pulang. Mereka diminta

menuliskan jumlah poin yang didapat di papan tulis. Jumlah peserta didik yang mendapatkan poin

100 ada 9 anak. Satu anak mendapat nilai 70 (Az), G mendapat nilai 40, Aj mendapat poin 10 dan

Page 250: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

234

O mendapat poin 0, sedangkan ada beberapa anak yang tidak menuliskan jumlah poinnya. Setelah

semua anak pulang, guru mencatat hasil nilai mereka dari papan tulis.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian aspek pengetahuan dalam

bentuk tes tertulis.

- Tes tertulis dibuat dalam bentuk kuis yang membuat anak menjadi bersemangat dalam

mengerjakan.

Catatan Lapangan (CL 05)

Hasil Observasi

No : 05

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Sabtu, 21 November 2015

Waktu : 07.00 – 11.00

Teknik : Observasi

Deskripsi Pembelajaran

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 06.55. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Para

peserta didik kelas IVB berbaris di depan kelas. Barisan disiapkan oleh ketua kelas (F). Para

peserta didik memasuki ruang kelas sesuai urutan. Setelah itu Ibu R memasuki ruang kelas. Beliau

meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Sebelum memulai materi pembelajaran, guru bertanya

mengenai hasil kuis yang dilakukan kemarin (Mengubah pecahan biasa menjadi persen). Beberapa

anak yang nilainya belum baik diminta untuk tetap tinggal setelah kegiatan pembelajaran (O, Aj

dan G).

Selanjutnya guru membagi peserta didik menjadi kelompok 2 orang sesuai tempat duduk.

Kepada masing-masing kelompok guru membagikan plastik bening ukuran 2 kg, 1 kg dan plastik

es lilin. Setelah itu guru meminta peserta didik untuk membaca petunjuk percobaan di buku paket

halaman 38 (Buku Siswa Kelas IV Tema Pahlawanku). Percobaan yang akan dilakukan adalah

cara membuat lup. Guru meminta peserta didik untuk mengisi ketiga plastik dengan air dan diikat.

Di luar kelas IVB terdapat wastafel sehingga memudahkan peserta didik dalam mengisi air.

Kantung plastik tadi kemudian digunakan untuk membaca tulisan di buku paket.

Para peserta didik mengisi air di wastafel kemudian mereka mulai melakukan percobaan.

Ada beberapa yang masuk ke dalam kelas dan ada juga yang tetap di luar. Mereka menggunakan

kantung-kantung plastik berisi air untuk membaca tulisan di buku. Guru membimbing peserta

didik untuk membandingkan besar tulisan jika dilihat dengan kantung plastik yang berbeda.

Setelah itu, guru meminta masing-masing kelompok untuk menjawab pertanyaan terkait dengan

percobaan yang dilakukan. Setelah itu, guru membagikan kertas berisi teks tentang lup. Beliau

meminta peserta didik untuk menempelkan teks tersebut di buku catatan. Guru menjelaskan pada

peserta didik mengenai apa yang baru saja mereka pelajari. Guru memberikan catatan tambahan di

papan tulis dan meminta para peserta didik untuk menyalinnya di buku catatan.

Guru memberikan penugasan yang diambil dari Buku Siswa Tema Pahlawanku halaman

40. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan hasilnya pada hari Senin. Setelah itu guru

membagikan selembar kertas HVS berwarna biru kepada masing-masing anak. Guru memberikan

Page 251: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

235

tugas pada peserta didik untuk menggambar peta Indonesia pada kertas yang sudah diberikan.

Peserta didik juga diminta untuk mencantumkan nama tokoh pahlawan sesuai dengan asal

daerahnya. Selain itu peserta didik juga diminta untuk menuliskan bentuk perjuangan yang sudah

dilakukan para tokoh pahlawan tersebut. Mereka hanya diminta untuk menyebutkan empat tokoh

pahlawan. Guru memberikan contoh pengerjaan di papan tulis. Para peserta didik mengerjakan

tugas tersebut hingga jam pelajaran usai. Beberapa peserta didik masih mengalami kesulitan dalam

menentukan proporsi masing-masing pulau. Ada yang menggambar terlalu besar sehingga

Kepulauan Maluku dan Pulau Papua tidak muat ke dalam kertas.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian aspek keterampilan dalam

bentuk unjuk kerja/ kinerja/ praktek dan penilaian aspek pengetahuan dalam bentuk

penugasan.

Catatan Lapangan (CL 06)

Hasil Observasi

No : 06

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Senin, 23 November 2015

Waktu : 07.45 – 11.00

Teknik : Observasi

Deskripsi Pembelajaran

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.30. Pada saat itu kegiatan upacara bendera belum

selesai. Peneliti menunggu hingga upacara selesai sebelum memasuki ruang kelas IVB.

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.45. Ketua kelas memimpin doa sebelum pembelajaran

dimulai. Guru kembali merubah posisi duduk para peserta didik. pada hari ini ada empat anak yang

tidak masuk sekolah. Setelah anak-anak duduk di posisi yang baru, guru kemudian bertanya

tentang Pekerjaan Rumah yang diberikan pada hari Sabtu yang lalu mengenai pecahan desimal dan

persen (Buku Siswa Tema IV Pahlawanku halaman 40) tetapi sebagian besar peserta didik belum

mengerjakan tugas tersebut. Guru lantas menyuruh para peserta didik untuk mengerjakan tugas itu

sekarang. Guru menjelaskan cara menjawab soal dengan cara memberi contoh mengubah pecahan

desimal menjadi bentuk persen dan pecahan biasa. Setelah itu guru keluar selama kurang lebih 10

menit sementara para peserta didik mengerjakan tugas. Dua anak yaitu R dan Aj tidak

mengerjakan dan bermain memukuli meja.

Setelah guru kembali beliau meminta R untuk membagikan dua lembar kertas lipat pada

masing-masing peserta didik. Kemudian guru meminta peserta didik untuk menggambar tangga

satuan panjang dan tangga satuan luas pada kertas lipat untuk ditempel di buku catatan. Para

peserta didik mengerjakan meskipun tidak dalam suasana tenang (beberapa anak saling berbicara

dengan suara keras). Guru berkeliling untuk mengecek pekerjaan anak dan mengingatkan yang

ramai agar lebih tenang.

Setelah anak-anak selesai mencatat, guru kemudian mengadakan kuis “Poin-poinan”

dengan materi perubahan satuan panjang. Guru menyatakan peserta didik yang mendapat poin 150

boleh istirahat. Guru memulai dengan soal pertama. Tetapi ternyata para peserta didik belum

Page 252: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

236

memahami cara mengubah satuan panjang sehingga guru harus menjelaskan terlebih dahulu

menggunakan bantuan tangga satuan panjang. Pada awalnya kuis dimaksudkan bersifat tertulis

tetapi kemudian berubah menjadi bentuk lisan. Peserta didik menjawab dengan terlebih dahulu

mengacungkan jarinya. Jika jawaban benar maka akan mendapat satu poin. Guru mencatat poin

peserta didik di papan tulis dalam bentuk turus. Guru kemudian menyatakan yang mendapat poin

10 boleh istirahat terlebih dahulu. Para peserta didik terlihat antusias dalam menjawab soal-soal

yang diberikan oleh guru. Tetapi peserta didik yang mendapat poin paling cepat adalah F. Ia

diperbolehkan beristirahat lebih dulu tetapi memilih untuk tetap tinggal di kelas dan menonton

teman-temannya. Karena anak-anak yang lain tidak kunjung mendapat 10 poin, guru merubah

jumlah poin menjadi 5. Para peserta didik terlihat sangat senang ketika bisa menjawab soal dan

mendapatkan poin. Pada akhirnya semua peserta didik berkumpul di depan papan tulis agar dapat

melihat lebih jelas soal yang dituliskan oleh guru. Pada pukul 09.20 bel istirahat pun berbunyi dan

semua peserta didik diperbolehkan beristirahat terlebih dahulu.

Pembelajaran kembali dimulai pada pukul 10.00. Guru kembali meneruskan kuis “Poin-

poinan”. Poin seluruh peserta didik diulangi dari nol, dan jumlah poin maksimal yang harus

dicapai adalah 5. Para peserta didik berkumpul duduk lesehan di depan papan tulis, hanya dua

anak yang terlihat tidak ikut berpartisipasi yaitu Az dan Aj. Para peserta didik ramai

mengacungkan jari dan berusaha menjawab terlebih dahulu. Tetapi tanpa diduga Az ikut

menjawab salah satu soal meskipun ia duduk di bagian belakang (tidak berkumpul dengan teman-

temannya). Guru menuliskan poin untuk Az. Guru memberikan soal kuis sebanyak 20, tetapi saat

soal habis anak-anak masih terlihat ingin melanjutkan. Guru menawarkan kepada peserta didik

untuk memberi PR, dan peserta didik menyetujui. Guru memberikan PR mengenai satuan panjang

dengan soal diambil dari LKS halaman 32. Guru menuliskan soal PR di papan tulis bagi anak yang

tidak memiliki LKS karena LKS sifatnya tidak wajib dibeli oleh peserta didik.

Setelah memberi PR, guru melanjutkan ke materi berikutnya. Guru menuliskan tugas

yang harus dilakukan peserta didik di papan tulis, yaitu “Tuliskan Rempah-rempah di Indonesia

(10)”. Sementara peserta didik mengerjakan, guru pergi ke perpustakaan sekolah. Peserta didik

mengerjakan dengan mencari macam-macam rempah-rempah di buku paket dan saling bertanya.

Sepuluh menit kemudian, guru kembali dari perpustakaan dengan membawa buku-buku bacaan

dengan tema rempah-rempah. Ada buku yang hanya membahas satu jenis rempah-rempah seperti

Cengkeh dan Jahe, namun ada juga buku yang membahas beberapa jenis tanaman obat. Guru

membagikan buku bacaan tersebut kepada peserta didik masing-masing satu. Guru juga

membagikan selembar kertas lipat berwarna pada peserta didik. Setelah itu, guru meminta peserta

didik untuk memilih satu jenis rempah-rempah yang terdapat dalam buku, untuk kemudian

digambar, dan ditulis ciri-ciri dan manfaatnya di kertas lipat yang sudah dibagikan. Peserta didik

mengerjakan tugas tersebut. Beberapa anak bingung dalam memilih rempah-rempah karena

kesulitan dalam menggambar (gambar yang ada rumit sehingga sulit dicontoh). Satu anak (Az)

yang mendapat buku berjudul “Budidaya Cengkeh” tidak dapat menemukan ciri-ciri dan manfaat

Cengkeh di buku tersebut. Guru akhirnya menyarankan Az untuk bergantian menggunakan buku

milik temannya. Guru berkeliling untuk membimbing peserta didik dalam mengerjakan. Saat

mendekati pukul 11.00, guru menyatakan bahwa peserta didik yang sudah selesai mengerjakan

untuk menempelkan hasil pekerjaannya di papan di bagian belakang kelas. Pada pukul 11.00

peserta didik istirahat kedua dan guru meninggalkan kelas IVB karena setelah istirahat akan ada

pembelajaran agama. Peneliti juga meninggalkan kelas setelah para peserta didik menempelkan

hasil pekerjaannya di papan.

Page 253: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

237

Refleksi

- Guru mengadakan kuis dalam suasana yang santai, anak dibolehkan untuk duduk lesehan

di depan papan tulis sehingga anak senang dalam menjawab kuis.

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian tertulis dan penugasan

untuk aspek pengetahuan, juga penilaian proyek untuk aspek keterampilan.

Catatan Lapangan (CL 07)

Hasil Observasi

No : 07

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Selasa, 24 November 2015

Waktu : 09.45 – 12.15

Teknik : Observasi

Deskripsi Awal

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.15. Para peserta didik kelas IVB sudah berkumpul

di halaman sekolah untuk pelajaran olahraga. Saat itu peneliti bertemu denganIbu Kepala Sekolah.

Beliau memiliki sedikit waktu untuk diwawancara pada hari ini sehingga peneliti menggunakan

jam olahraga kelas IVB untuk mewawancarai Ibu Kepala Sekolah. Setelah itu peneliti menuju

halaman sekolah, disana para peserta didik kelas IVB sedang melakukan olahraga secara mandiri

karena guru olahraga sedang menjalani diklat. Para peserta didik laki-laki melakukan permainan

sepakbola sedangkan peserta didik perempuan melakukan permainan kasti. Kegiatan belajar di

kelas dimulai setelah istirahat yaitu pukul 09.45. Satu anak tidak masuk sekolah hari ini (G).

Deskripsi Pembelajaran

Guru masuk kelas setelah jam istirahat. Sebelum pembelajaran dimulai, guru

menanyakan tentang PR yang diberikan kemarin, yaitu tentang satuan panjang. Beberapa anak ada

yang belum mengerjakan, dan oleh guru diminta untuk mengerjakan saat itu juga. Guru juga

menanyakan tentang proyek rempah-rempah, karena ada anak yang belum menempelkan karyanya

(karya yang tertempel baru 10). Selagi para peserta didik mengerjakan, guru menuliskan

pengumuman di papan tulis bahwa “Besok pagi anak-anak belajar di rumah karena bapak/ibu guru

upacara hari PGRI.” Setelah itu guru mengoreksi pekerjaan rumah dengan cara menuliskan

jawaban yang benar di papan tulis. Para peserta didik mencocokkan hasil pekerjaannya sendiri-

sendiri. Kemudian guru memanggil peserta didik untuk menyebutkan jumlah nilainya dan dicatat

oleh guru.

Banyak peserta didik yang meminta untuk “Poin-poinan” lagi, tetapi guru menyatakan

untuk mengadakan “Poin-poinan” nanti setelah mempelajari materi baru. Guru meminta peserta

didik untuk membuka buku paket halaman 47 (Buku Siswa Kelas IV Tema Pahlawanku) yaitu

tentang Pembulatan Bilangan Desimal. Guru meminta peserta didik untuk mencermati

perbandingan pembulatan bilangan desimal yang ada di buku, “Antara Edo, Siti dan Beni, mana

yang pembulatannya paling benar?” Guru menanyai peserta didik satu persatu, meskipun ada

beberapa anak yang terlihat asal menjawab. Kemudian guru menjelaskan mengenai pembulatan

bilangan desimal. Salah satu peserta didik (Ab) merasa kurang jelas dan bertanya pada guru

bagaimana membulatkan jika angka desimal di belakang koma lebih dari 50. Guru menjawab

Page 254: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

238

pertanyaan Ab dengan cara memberi contoh. Kemudian guru memberikan soal untuk latihan

sebanyak lima buah, yang dikerjakan secara lisan dengan cara bertanya jawab. Setelah itu guru

meminta peserta didik untuk mencatat contoh-contoh yang ada papan tulis. Peserta didik masih

meminta untuk “Poin-poinan” setelah mereka selesai mencatat.

Guru menyanggupi untuk melakukan kuis “Poin-poinan” tetapi dalam bentuk tertulis

dengan materi soal pembulatan bilangan desimal. Guru memberikan soal pertama dengan poin

masing-masing soal 10. Guru menetapkan jumlah soal sebanyak 20 butir. Kali ini semua anak ikut

berpartisipasi tanpa kecuali. Setiap butir soal langsung dikoreksi setelah peserta didik diberi waktu

untuk menjawab. Para peserta didik bersorak setiap kali jawabannya benar. Beberapa anak laki-

laki duduk lesehan di depan papan tulis agar bisa melihat lebih jelas, tapi sisanya tetap di tempat

duduk masing-masing. Guru mengingatkan anak-anak yang duduk di depan papan tulis agar tetap

duduk dengan sopan saat mereka mencoba untuk mengerjakan soal sambil tidur tengkurap. Guru

menyatakan anak yang sudah mendapat poin 200 boleh beristirahat. Semua peserta didik terlihat

antusias karena materi pembulatan bilangan desimal dianggap mudah oleh mereka. Guru

menghentikan kegiatan kuis “Poin-poinan” pada soal ke-30 dengan 6 anak yang tidak mendapat

poin 200. Semua peserta didik dibolehkan untuk beristirahat.

Peserta didik masuk kembali pada pukul 11.30. Guru membagikan lembar tugas untuk

dikerjakan di rumah, sumber soal diambil dari buku LKS yang difotokopi. Setelah itu, guru

menempelkan di papan tulis lima lembar kertas berisi soal luas bangun datar dan perubahan satuan

panjang. Guru menyuruh peserta didik untuk berkelompok masing-masing 2 anak dalam

mengerjakan tugas tersebut. Beberapa anak yang duduk sebangku dengan lawan jenis menolak

untuk berkelompok dan lebih memilih untuk mengerjakan sendiri. Guru menerangkan cara

mengerjakan tugas yang diberikan. Peserta didik diminta untuk mencari luas suatu bangun datar

dengan sisi-sisi yang berbeda satuan panjangnya. Pada awalnya peserta didik masih belum

mengerti dan banyak bertanya pada guru. Peserta didik diminta untuk mengerjakan minimal empat

soal dari lima soal yang tersedia. Ada kelompok yang hanya mengerjakan tiga soal, tapi ada juga

kelompok yang mengerjakan kelima soal.

Sembari anak mengerjakan, guru memberikan pengumuman untuk hari Kamis agar per

kelompok 2 anak (teman sebangku) membawa cermin cembung (sendok/ spion), cermin cekung

(sendok) dan cermin datar. Kemudian guru mengajak peserta didik untuk mengoreksi hasil

pekerjaan mereka. Guru membahas soal satu persatu di papan tulis sambil bertanya jawab dengan

peserta didik. Setelah itu peserta didik/ kelompok yang pekerjaannya betul semua diminta untuk

maju ke depan dan dicatat nilainya oleh guru. Peserta didik/kelompok yang tidak mendapat nilai

penuh diminta untuk maju berikutnya. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik yang

belum betul semua untuk belajar lebih rajin lagi sembari mencatat nilai peserta didik. Pada pukul

12.15 guru membolehkan peserta didik untuk bersiap-siap pulang. F sebagai ketua kelas

memimpin doa. Setelah itu, F memilih secara berurutan pasangan bangku yang duduknya paling

tenang untuk pulang terlebih dulu. Para peserta didik yang terpilih menaikkan bangku ke atas meja

sebelum berpamitan kepada guru dan pulang.

Refleksi

- Pemberian soal dengan cara yang disukai oleh peserta didik akan membangkitkan

antusiasme mereka dalam belajar.

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian tes tertulis dan penugasan

dalam aspek pengetahuan.

Page 255: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

239

Catatan Lapangan (CL 08)

Hasil Observasi

No : 08

Tempat : Kelas IVB SDN Tlacap

Hari, tanggal : Kamis, 26 November 2015

Waktu : 07.00 – 12.15

Teknik : Observasi

Deskripsi Pembelajaran

Peneliti tiba di sekolah pada pukul 07.00. Peneliti lantas menuju ruang kelas IVB, dimana

para peserta didik sedang berkumpul di depan kelas untuk berbaris sebelum memasuki kelas. Baris

disiapkan oleh ketua kelas (F), kemudian satu persatu peserta didik memasuki ruang kelas. F

memimpin doa bersama sebelum pembelajaran dimulai. Guru membagikan portofolio masing-

masing anak. Portofolio itu terbuat dari kertas HVS warna-warni yang dilipat membentuk buku.

Guru kemudian meminta peserta didik untuk membuka buku paket halaman 73-74 (Buku Siswa

Kelas IV Tema Pahlawanku) dengan materi Cermin Datar, Cermin Cekung dan Cermin Cembung.

Guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan cermin yang sudah diminta untuk dibawa pada

hari Senin lalu. Beberapa anak laki-laki tidak membawa cermin dan mereka keluar kelas sebentar

untuk meminjam sendok dari dapur/kantin sekolah.

Lalu guru membimbing peserta didik untuk melihat melalui cermin datar. Guru bertanya

“bayangan apa yang muncul di situ?” Guru menuntun peserta didik untuk menjawab pertanyaan

(1) besar bayangan [sama/ lebih besar/ lebih kecil] dengan besar benda, (2) jarak bayangan [sama/

tidak sama] dengan jarak benda, dan (3) letak bayangan [sama/ kebalikan] dengan letak benda.

Guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil pengamatan di lembar portofolio. Kemudian

guru mengajak peserta didik untuk melanjutkan pengamatan dengan cermin cembung. Guru

menuntun peserta didik untuk menjawab pertanyaan (1) bayangan yang dihasilkan [tegak/

terbalik], dan (2) bayangan yang dihasilkan [lebih kecil/ lebih besar]. Selanjutnya guru mengajak

peserta didik untuk melanjutkan pengamatan dengan cermin cekung. Guru menuntun peserta didik

untuk menjawab pertanyaan (1) bayangan yang dihasilkan [tegak/ terbalik], dan (2) bayangan yang

dihasilkan [lebih kecil/ lebih besar]. Anak-anak banyak bertanya karena merasa masih kurang

jelas. D bertanya bagian mana dari sendok yang merupakan cermin cekung dan cermin cembung.

Guru menambahkan catatan tentang Pemantulan Cahaya pada Cermin untuk ditulis di

buku catatan. Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan menulis catatan tambahan

sementara beliau mencetak gambar pahlawan untuk materi berikutnya. Beberapa anak laki-laki

bermain-main dan mengobrol, tetapi tetap mencatat sedikit demi sedikit di sela-sela obrolan.

Meski demikian, ada 2 anak (G dan Af) yang hanya mengobrol dan tidak mengerjakan portofolio

maupun menulis catatan. Setelah guru kembali, beliau meminta beberapa anak untuk membantu

menggunting gambar-gambar pahlawan yang baru selesai di-print. Guru juga meminta O untuk

mengumpulkan buku portofolio milik teman-teman sekelas, lalu membagikan selembar kertas

berwarna untuk masing-masing anak. Guru menuliskan instruksi pengerjaan materi berikutnya di

papan tulis (Membuat Kartu Ucapan Terima Kasih pada Pahlawan). Contoh pembuatan kartu

ucapan ada dalam buku paket halaman 74 (Buku Siswa Kelas IV Tema Pahlawanku). Guru

meminta peserta didik untuk memilih salah satu gambar pahlawan yang telah disiapkan untuk

kemudian ditempel dan diberi ucapan terima kasih. Peserta didik boleh membuat tugasnya di luar

kelas. Waktu pengerjaan kartu ucapan adalah sampai bel istirahat berbunyi. Guru memberikan

saran-saran kepada peserta didik dalam membuat kartu ucapan. Peserta didik beristirahat pada

pukul 09.20.

Pada pukul 09.45 anak-anak masuk kembali. Guru meminta peserta didik untuk

melanjutkan membuat kartu ucapan terima kasih. Bagi peserta didik yang sudah selesai diminta

untuk menempelkan hasil kerjanya di papan di bagian belakang kelas. Sementara itu, guru

Page 256: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

240

memberikan pengumuman bahwa “Besok anak-anak belajar di rumah karena bapak/ibu guru

senam di Denggung dalam rangka HUT PGRI.” Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan

tugas di buku paket halaman 75 sebagai pekerjaan rumah.

Setelah peserta didik selesai membuat kartu ucapan dan menempelkannya, guru

melanjutkan materi mengenai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. Guru memberikan

contoh beberapa soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan garis

bilangan. Setelah itu, guru mengadakan kuis “Poin-poinan”. Guru membuat garis bilangan dan

arah bilangan, dan peserta didik diminta untuk menuliskan kalimat matematikanya. Banyak peserta

didik yang belum mengerti benar mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sehingga

guru harus menuntun cara mengerjakan peserta didik sedikit demi sedikit. Guru memberikan soal

kuis sebanyak 12 butir sebelum membolehkan peserta didik untuk beristirahat pada pukul 11.00..

Peserta didik masuk kembali pada pukul 11.20. Guru bertanya tentang hasil kuis yang

sebelumnya dilakukan. Guru bertanya “Apakah ada yang salah semua?”. Salah satu peserta didik

(O) masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan kuis dan mendapat poin 0. Kemudian guru

menjelaskan mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan angka yang lebih

besar (angka puluhan). Tetapi sebagian besar anak masih kebingungan dan belum bisa memahami

karena mereka tidak bisa menggunakan bantuan garis bilangan dalam mengerjakan. Guru

kemudian membagikan kertas-kertas kecil bertuliskan masing-masing satu soal yang ditempelkan

pada meja peserta didik. Jumlah soal sesuai dengan jumlah anak yang masuk sekolah pada hari ini

yaitu 16 anak (P tidak masuk sekolah). Pada awalnya, guru meminta peserta didik untuk

mengerjakan soal yang ada di mejanya. Kemudian, peserta didik diminta untuk berpindah dari

meja ke meja dan mengerjakan soal yang lainnya.

Para peserta didik mengalami banyak kesulitan dalam mengerjakan. Mereka banyak

bertanya sehingga membuat guru kewalahan. Guru meminta peserta didik yang sudah

mengerjakan ke-16 soal untuk mengumpulkan pekerjaannya dan dikoreksi. Tetapi sebagian besar

peserta didik masih salah dalam mengerjakan. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk

membetulkan hasil pekerjaannya di rumah. Pada jam pulang, peserta didik pulang sendiri-sendiri

karena menunggu pekerjaannya dikoreksi oleh guru.

Refleksi

- Jenis penilaian yang ditemukan pada hari ini adalah penilaian portofolio, penilaian

proyek/produk dalam aspek keterampilan, dan penilaian tes tertulis dalam aspek

pengetahuan.

Page 257: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

241

Lampiran 10. ANALISIS RPP

Analisis RPP 01

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)

Pembelajaran : 3 (CL 01)

Hari, tanggal pelaksanaan : Jumat, 13 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 6 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran hanya berlangsung selama 90

menit karena jam pelajaran pagi digunakan untuk

melakukan senam dan kerja bakti.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5. Materi Pokok Pembelajaran - Perjuangan Mahapatih Gajah Mada

- Penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

c. Kegiatan Pendahuluan

d. Kegiatan Inti

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

Materi yang diajarkan oleh guru adalah Candi

Penataran, simbol lebih kecil dari (<) dan lebih besar

dari (>), dan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Page 258: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

242

e. Kegiatan Penutup dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah perjuangan

Mahapatih Gajah Mada, Candi Penataran, dan

penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

desimal.

Guru tidak memberikan materi Perjuangan Mahapatih

Gajah Mada yang ada di dalam RPP.

Peserta didik diperbolehkan pulang jika sudah selesai

mengerjakan soal pertambahan dan pengurangan

desimal yang diberikan oleh guru.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan matematika dilakukan

melalui tes tertulis dan dinilai dengan skor.

Penilaian keterampilan dilakukan menggunakan

daftar periksa dan rubrik diskusi.

Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air,

kerjasama dan teliti).

Guru melakukan penilaian pengetahuan matematika

dengan menggunakan skor.

Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

8. Media, Alat dan Bahan Peta Indonesia, Gambar Mahapatih Gajah Mada,

Raja Hayam Wuruk, dan Candi Penataran

Guru tidak menggunakan media dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 259: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

243

Analisis RPP 02

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)

Pembelajaran : 4 (CL 02)

Hari, tanggal pelaksanaan : Senin, 16 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 6 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.45

sampai 10.00.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Perjuangan Sultan Hasanudin

- Penerapan sifat-sifat cahaya

- Menyanyikan lagu Maju Tak Gentar

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh salah satu peserta didik.

Materi yang diberikan pada hari ini adalah penerapan

sifat-sifat cahaya dengan melakukan percobaan

Page 260: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

244

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah perjuangan

Sultan Hasanudin, penerapan sifat-sifat cahaya, dan

menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan Cermin.

Guru tidak memberikan materi perjuangan Sultan

Hasanudin dan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan Bahasa Indonesia dilakukan

dengan rubrik.

Penilaian keterampilan IPA dan SBdP dilakukan

menggunakan rubrik dan daftar periksa.

Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air,

kerjasama dan teliti).

Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan.

Guru melakukan penilaian keterampilan dengan rubrik

sesuai dengan buku guru halaman 36.

8. Media, Alat dan Bahan Gambar Sultan Hasanuddin, Teks Lagu “Maju Tak

Gentar, Cermin

Guru menggunakan alat cermin dalam melakukan

percobaan Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan

Cermin. Mesing-masing kelompok yang terdiri dari 4

anak diminta untuk membawa satu buah cermin.

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 261: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

245

Analisis RPP 03

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)

Pembelajaran : 5 (CL 04)

Hari, tanggal pelaksanaan : Jumat, 20 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 4 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 10.00

sampai 11.00.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Sejarah Perjuangan Pahlawan

- Informasi tentang tokoh Hindu Buddha dan Islam

- Mengubah bilangan pecahan menjadi persen dan

sebaliknya.

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

Kegiatan belajar dimulai setelah waktu istirahat

(10.00), jam pagi digunakan untuk kerja bakti.

Materi pembelajaran yang diberikan guru adalah

Page 262: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

246

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah sejaraj

perjuangan pahlawan, informasi tentang tokoh

Hindu Buddha dan Islam, dan mengubah bilangan

pecahan menjadi persen dan sebaliknya.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

mengubah bilangan pecahan menjadi persen dan

sebaliknya.

Guru tidak memberikan materi sejarah perjuangan

pahlawan dan informasi tentang tokoh Hindu, Buddha

dan Islam.

Sebelum pulang guru memberikan kuis matematika,

peserta yang sudah mendapat poin 100 diperbolehkan

untuk pulng terlebih dahulu.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan Matematika dinilai dengan

angka

Penilaian keterampilan IPS dan SBdP dilakukan

menggunakan daftar periksa.

Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air dan

kerjasama).

Guru melakukan penilaian pengetahuan matematika

dengan angka.

Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

8. Media, Alat dan Bahan Data lama pemerintahan raja-raja, kertas berpetak Guru tidak menggunakan media dalam kegiatan

pembelajaran.

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 263: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

247

Analisis RPP 04

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)

Pembelajaran : 6 (CL 05)

Hari, tanggal pelaksanaan: Sabtu, 21 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 4 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.00

sampai pukul 11.00.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Perjuangan Sultan Iskandar Muda

- Sifat-sifat Cahaya

- Membuat Lup Sederhana

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa

bersama.

Materi pembelajaran yang diberikan guru adalah

membuat lup, dan menggambar peta tematik pahlawan

Page 264: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

248

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah perjuangan

Suktan Iskandar Muda, sifat-sifat cahaya dan

membuat lup sederhana.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

Indonesia..

Guru tidak memberikan materi perjuangan Sultan

iskandar Muda dan sifat-sifat cahaya, tetapi guru

menambahkan satu materi yang tidak tercantum dalam

RPP yaitu menggambar peta tematik pahlawan

Indonesia.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian keterampilan IPS, PPKn dan IPA

dilakukan menggunakan daftar periksa dan rubrik.

Guru melakukan penilaian sikap (cinta tanah air dan

kerjasama).

Guru melakukan penilaian keterampilan IPA membuat

lup sesuai dengan buku guru halaman 51.

8. Media, Alat dan Bahan Berbagai bahan bacaan tentang Sultan Iskandar

Muda, peralatan untuk percobaan kaca pembesar

Guru menggunakan alat dan bahan berupa kantung

plastik bening berukuran kecil (plastik es lilin), sedang

dan besar untuk percobaan membuat lup.

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 265: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

249

Analisis RPP 05

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Pahlawanku Kebanggaanku (Subtema 2)

Pembelajaran : 1 (CL 06)

Hari, tanggal pelaksanaan: Senin, 23 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 3 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.45

sampai pukul 11.00.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Teks yang berisi Pahlawan Indonesia

- Perjuangan yang telah dilakukan oleh Pattimura

- Ciri-ciri rempah-rempah

- Membulatkan data dari tabel yang disajikan ke

satuan terdekat

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama

dan merubah posisi duduk.

Page 266: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

250

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah membaca

teks pahlawan Indonesia,perjuangan yang telah

dilakukan oleh Pattimura, ciri-ciri rempah-rempah,

dan membulatkan data dari tabel yang disajikan ke

satuan terdekat.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

Materi pembelajaran yang diberikan guru adalah

tangga satuan panjang dan tangga satuan luas, dan ciri-

ciri rempah-rempah. Guru meminta peserta didik untuk

mencari informasi tentang rempah-rempah dari buku

perpustakaan lalu membuat poster salah satu jenis

rempah-rempah.

Guru tidak memberikan materi membaca teks

pahlawan Indonesia, perjuangan yang telah dilakukan

oleh Pattimura, dan membulatkan data dari tabel yang

disajikan ke satuan terdekat, tetapi guru menambahkan

materi yang tidak tercantum dalam RPP yaitu tangga

satuan panjang dan tangga satuan luas.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan matematika dilakukan

dengan angka

Penilaian keterampilan IPA dilakukan menggunakan

rubrik buatan guru.

Guru melakukan penilaian sikap (teliti, rasa ingin tahu

dan kepahlawanan).

Guru melakukan penilaian keterampilan IPA membuat

poster rempah-rempah dengan rubrik buatan guru.

Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan

matematika

8. Media, Alat dan Bahan Teks Pattimura, rempah-rempah, dan timbangan Guru tidak menggunakan media, alat dan bahan dalam

kegiatan pembelajaran.

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Guru membagikan kepada peserta didik masing-masing

satu buku mengenai rempah-rempah yang dipinjam

dari perpustakaan sebagai sumber belajar.

Page 267: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

251

Analisis RPP 06

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Pahlawanku Kebanggaanku (Subtema 2)

Pembelajaran : 6 (CL 08)

Hari, tanggal pelaksanaan: Kamis, 26 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 3 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.00

sampai pukul 12.15.

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Teks bacaan tentang Bung Tomo

- Sifat-sifat cermin cekung, cembung dan datar

- Membuat karya kartu ucapan

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa

bersama-sama.

Materi pembelajaran yang diberikan guru adalah sifat-

sifat cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung,

Page 268: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

252

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah membaca

teks pahlawan Bung Tomo, sifat-sifat cermin

cekung, cembung dan datar, dan membuat karya

kartu ucapan

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

membuat kartu ucapan terima kasih pada pahlawan,

dan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

Guru tidak memberikan materi membaca teks

pahlawan Bung Tomo, sedangkan materi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat seharusnya dilakukan

pada pembelajaran berikutnya.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan IPS dilakukan menggunakan

daftar periksa

Penilaian keterampilan IPA dan SBdP dilakukan

menggunakan daftar periksa.

Guru melakukan penilaian sikap (teliti, rasa ingin tahu

dan kepahlawanan).

Guru melakukan penilaian keterampilan IPA dengan

daftar periksa.

Pekerjaan peserta didik ditulis dalam buku portofolio.

Guru melakukan penilaian SBdP dengan daftar periksa

sesuai dengan buku guru halaman 98.

Guru tidak melakukan penilaian pengetahuan IPS.

8. Media, Alat dan Bahan Teks bacaan Bung Tomo, sendok (untuk cermin

cekung dan cermin cembung), dan cermin datar

Guru meminta kelompok yang terdiri dari dua anak

untuk membawa cermin datar dan sendok yng

digunakan sebagai cermin cekung dan cermin

cembung.

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 269: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

253

Analisis RPP 07

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Pahlawanku Kebanggaanku (Subtema 3)

Pembelajaran : 3 (CL 08)

Hari, tanggal pelaksanaan: Kamis, 26 November 2015

No Bagian RPP Deskripsi Pelaksanaan/ Refleksi

1.

Identitas RPP

- Nama satuan pendidikan

- Kelas/Semester

- Tema/Subtema

- Alokasi Waktu

Nama satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, dan alokasi waktu sudah tercantum.

Alokasi waktu 4 x 35 menit.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dari pukul 07.00

sampai pukul 12.15, dilaksanakan pada hari Kamis, 26

November 2015 (guru mengajarkan materi yang

tercantum dalam dua RPP dalam satu hari).

2.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti sudah termuat dalam RPP, meliputi

semua kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kompetensi Inti sesuai dengan yang ada di buku guru

3.

Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar yang termuat hanya Kompetensi

Pengetahuan (3.) dan Kompetensi Keterampilan (4.).

Kompetensi Sikap belum termuat di dalamnya.

Kompetensi Dasar sesuai dengan yang ada di buku

guru, tetapi di buku guru belum memuat Kompetensi

Dasar untuk aspek sikap

4.

Indikator Pencapaian Kompetensi

- Indikator kompetensi sikap

- Indikator kompetensi pengetahuan

- Indikator kompetensi keterampilan

Indikator yang termuat hanya indikator untuk

kompetensi pengetahuan dan kompetensi

keterampilan. Indikator kompetensi sikap belum

termuat di dalam RPP.

Indikator sesuai dengan yang ada di buku guru, tetapi

di buku guru belum memuat indikator untuk

kompetensi sikap

5.

Materi Pokok Pembelajaran - Ulasan mengenai Gusnadi Wiyoga

- Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

- Sikap cinta tanah air

Materi pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar

yang ditetapkan

6. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

- Mengamati

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

mempresensi, lalu menyampaikan tujuan yang akan

dicapai dan tema dan pelajaran yang akan dilakukan

Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa

bersama-sama.

Materi pembelajaran yang diberikan guru adalah sifat-

sifat cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung,

Page 270: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

254

- Menanya

- Mengumpulkan informasi

/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

pada hari ini

b. Kegiatan Inti

Materi pembelajaran pada hari ini adalah ulasan

mengenai Gusnadi Wiyoga, penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat, dan sikap cinta tanah

air.

c. Kegiatan Penutup Guru mengajak peserta didik untuk melakukan

refleksi dan menyimpulkan hasil belajar. Guru

memberikan tugas sebelum menutup pembelajaran

dengan berdoa.

membuat kartu ucapan terima kasih pada pahlawan,

dan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

Guru tidak memberikan materi mengulas Gusnadi

Wiyoga dan sikap cinta tanah air.

7. Penilaian

a. Sikap

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

b. Pengetahuan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

c. Keterampilan

- Teknik penilaian

- Instrumen penilaian

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi

menggunakan daftar ceklist.

Penilaian pengetahuan Matematika dinilai dengan

skor

Penilaian keterampilan Bahasa Indonesia dan PPKn

dilakukan menggunakan rubrik dan daftar periksa.

Guru melakukan penilaian pengetahuan Matematika

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dinilai

menggunakan skor.

Guru tidak melakukan penilaian keterampilan.

8. Media, Alat dan Bahan Bola positif negatif Guru tidak menggunakan media dalam kegiatan

pembelajaran

9. Sumber Belajar Buku Siswa Tema 5 Pahlawanku. Peserta didik menggunakan Buku Siswa sebagai

sumber belajar

Page 271: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

255

Lampiran 11. ANALISIS SILABUS

Analisis Silabus 01

Nama Guru : Rositawati, S.Pd

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)

Kelas/ Semester : IVB/ Gasal

No Bagian Silabus Deskripsi

1. Identitas sekolah

- Nama satuan pendidikan

- Kelas

Nama satuan pendidikan, kelas, tahun ajaran, dan tema sudah termuat dalam lembar pertama

silabus.

2. Kompetensi Inti Kompetensi Inti tidak termuat di dalam silabus

3. Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar sudah termuat dalam silabus. KD dibagi berdasarkan muatan materi pelajaran

seperti PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan. Pemberian nomor KD disesuaikan dengan aspek kompetensi yang harus

diraih peserta didik. KD 3. untuk kompetensi pengetahuan, dan KD 4. untuk kompetensi

keterampilan. Kompetensi Dasar aspek sikap spiritual (1.) dan sikap sosial (2.) tidak termuat di

dalam silabus.

4. Tema Tema dan subtema sudah termuat dalam silabus, yaitu Tema 5 Pahlawanku dan Subtema 1

Perjuangan Para Pahlawan

5. Materi Pokok Pembelajaran Materi Pembelajaran sudah termuat dalam silabus, dan dibagi berdasarkan mata pelajaran.

PPKn:

- Makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila

Bahasa Indonesia:

- Teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

- Informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejrah dan perkembangan Hindu-

Buddha di Indonesia

- Penyajian teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Buddha

di Indonesia

Page 272: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

256

Matematika

- Faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

- Pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel

sederhana

IPA

- Sifat-sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

IPS

- Manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu,

sosial, ekonomi, dan pendidikan

- Manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Buddha, Islam

dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan

Seni Budaya dan Prakarya

- Gambar model kesukaan dengan pengamatan

- Lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

- Variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulative

- Berbagai aktivitas kebugaran jasmani

- Renang gaya dada

- Jalan, lari dan lompat

6. Kegiatan Pembelajaran

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

Kegiatan Pembelajaran sudah termuat di dalam silabus, dan terbagi menjadi 5 jenis kegiatan yaitu

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan.

- Yang tergolong dalam kegiatan mengamati antara lain adalah mengamati gambar dan peta,

membaca teks/ buku, dan menyimak cerita

- Yang tergolong dalam kegiatan menanya antara lain adalah membuat pertanyaan dan menanya

- Yang tergolong dalam kegiatan mengumpulkan informasi antara lain adalah mengumpulkan

data, membaca teks, mendiskusikan, mencari informasi, mencatat, membuat diagram, menghias

papan pajangan kelas, menyanyikan lagu wajib, membacakan teks cerita, menyusun naskah

bermain peran, bermain peran, mengidentifikasi, melakukan percobaan, menghitung, dan

melakukan gerakan

- Yang tergolong dalam kegiatan menalar/ mengasosiasi antara lain adalah menyimpulkan,

menjawab pertanyaan, menyusun cerita, membuat puisi, mengidentifikasi, membuat cerita,

membuat ulasan bacaan, memperagakan, dan menunjukkan

- Yang tergolong dalam kegiatan mengkomunikasikan antara lain adalah menjelaskan,

Page 273: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

257

mendeskripsikan, menuliskan kembali, menceritakan, memberikan pendapat, menyebutkan hasil

diskusi, dan menyampaikan hasil percobaan secara lisan.

7. Penilaian

- Sikap

- Pengetahuan

- Keterampilan

Penilaian sudah termuat di dalam silabus. Penilaian terbagi berdasarkan jenisnya, yaitu

Portofolio, Unjuk Kerja, Hasil Karya, Tes Lisan, dan Tes Tertulis. Penilaian yang termuat baru

meliputi aspek pengetahuan (Tes Lisan dan Tes Tertulis) dan keterampilan (Portofolio, Unjuk

Kerja, dan Hasil Karya), penilaian untuk aspek sikap belum termuat di dalam silabus.

8. Alokasi Waktu Alokasi waktu yang termuat di dalam silabus adalah 32 jam pelajaran.

9. Sumber Belajar Sumber belajar yang tercantum dalam silabus antara lain adalah buku teks pelajaran kelas IV,

media gambar, kaset tape recorder, lingkungan sekitar, foto, DVD/ VCD, benda-benda bersejarah,

perlengkapan eksperimen, surat kabar/majalah, benda yang mengandung sifat cahaya, naskah

drama, teks lagu, dan naskah cerita.

Catatan:

Silabus yang digunakan guru masih sama dengan silabus yang dikeluarkan oleh pemerintah, sesuai dengan Permendikbud Nomor 57

Tahun 2014. Guru belum melakukan perubahan terhadap silabus yang digunakan.

Page 274: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

258

Analisis Silabus 02

Nama Guru : Rositawati, S.Pd

Tema/ Subtema : Pahlawanku (Tema 5) / Pahlawanku Kebanggaanku (Subtema 2)

Kelas/ Semester : IVB/ Gasal

No Bagian Silabus Deskripsi

1. Identitas sekolah

- Nama satuan pendidikan

- Kelas

Nama satuan pendidikan, kelas, tahun ajaran, dan tema sudah termuat dalam lembar pertama

silabus.

2. Kompetensi Inti Kompetensi Inti tidak termuat di dalam silabus

3. Kompetensi Dasar

- Kompetensi sikap

- Kompetensi pengetahuan

- Kompetensi keterampilan

Kompetensi Dasar sudah termuat dalam silabus. KD dibagi berdasarkan muatan materi pelajaran

seperti PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan. Pemberian nomor KD disesuaikan dengan aspek kompetensi yang harus

diraih peserta didik. KD 3. untuk kompetensi pengetahuan, dan KD 4. untuk kompetensi

keterampilan. Kompetensi Dasar aspek sikap spiritual (1.) dan sikap sosial (2.) tidak termuat di

dalam silabus.

4. Tema Tema dan subtema sudah termuat dalam silabus, yaitu Tema 5 Pahlawanku dan Subtema 2

Pahlawanku Kebanggaanku

5. Materi Pokok Pembelajaran Materi Pembelajaran sudah termuat dalam silabus, dan dibagi berdasarkan mata pelajaran.

PPKn:

- Makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila

Bahasa Indonesia:

- Teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

- Informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejrah dan perkembangan Hindu-

Buddha di Indonesia

- Penyajian teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Buddha

di Indonesia

Matematika

- Faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

Page 275: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

259

- Pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel

sederhana

IPA

- Sifat-sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

IPS

- Manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu,

sosial, ekonomi, dan pendidikan

- Manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Buddha, Islam

dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan

Seni Budaya dan Prakarya

- Gambar model kesukaan dengan pengamatan

- Lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

- Variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulative

- Berbagai aktivitas kebugaran jasmani

- Renang gaya dada

- Jalan, lari dan lompat

6. Kegiatan Pembelajaran

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengkomunikasikan

Kegiatan Pembelajaran sudah termuat di dalam silabus, dan terbagi menjadi 5 jenis kegiatan yaitu

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan.

- Yang tergolong dalam kegiatan mengamati antara lain adalah mengamati gambar dan foto,

membaca teks/ buku, mengamati kejadian alam, mengamati perlombaan, menyimak penjelasan

guru dan menyimak cerita

- Yang tergolong dalam kegiatan menanya antara lain adalah membuat pertanyaan , tanya jawab

dan menanya

- Yang tergolong dalam kegiatan mengumpulkan informasi antara lain adalah mengumpulkan

data, membuat peta, membuat kliping, membaca teks, mendiskusikan, mencari informasi,

mencatat, menghias papan pajangan kelas, menyanyikan lagu wajib, membacakan teks cerita,

menyusun naskah bermain peran, bermain peran, mengidentifikasi, melakukan percobaan,

menghitung, mempraktikkan dan melakukan gerakan

- Yang tergolong dalam kegiatan menalar/ mengasosiasi antara lain adalah menyimpulkan,

menjawab pertanyaan, menyusun cerita, membuat puisi, mengidentifikasi, membuat cerita,

memperagakan, menggambar, dan menunjukkan

- Yang tergolong dalam kegiatan mengkomunikasikan antara lain adalah menjelaskan,

Page 276: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

260

mendeskripsikan, menyampaikan, bermain kasti, dan melakukan perlombaan.

7. Penilaian

- Sikap

- Pengetahuan

- Keterampilan

Penilaian sudah termuat di dalam silabus. Penilaian terbagi berdasarkan jenisnya, yaitu

Portofolio, Unjuk Kerja, Hasil Karya, Tes Lisan, dan Tes Tertulis. Penilaian yang termuat baru

meliputi aspek pengetahuan (Tes Lisan dan Tes Tertulis) dan keterampilan (Portofolio, Unjuk

Kerja, dan Hasil Karya), penilaian untuk aspek sikap belum termuat di dalam silabus.

8. Alokasi Waktu Alokasi waktu yang termuat di dalam silabus adalah 32 jam pelajaran.

9. Sumber Belajar Sumber belajar yang tercantum dalam silabus antara lain adalah buku teks pelajaran kelas IV,

media gambar, kaset tape recorder, lingkungan sekitar, foto, DVD/ VCD, benda-benda bersejarah,

perlengkapan eksperimen, surat kabar/majalah, benda yang mengandung sifat cahaya, naskah

drama, teks lagu, dan naskah cerita.

Catatan:

Silabus yang digunakan guru masih sama dengan silabus yang dikeluarkan oleh pemerintah, sesuai dengan Permendikbud Nomor 57

Tahun 2014. Guru belum melakukan perubahan terhadap silabus yang digunakan.

Page 277: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

261

Page 278: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

262

Page 279: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

263

Page 280: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

264

Page 281: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

265

Page 282: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

266

Lampiran 13. RubrikPenilaian

1. Rubrik Penilaian Sikap

Berdasarkan pada Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 5 halaman 151

2. Rubrik Penilaian Keterampilan

Kegiatan Percobaan “Berkomunikasi Menggunakan Cahaya dan Cermin”

Dikutip dari Buku Guru Kelas IV Kurikulum 2013 Tema 5 halaman 36

Page 283: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

267

Page 284: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

268

Page 285: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

269

Page 286: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

270

Page 287: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

271

Page 288: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

272

Page 289: PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN …eprints.uny.ac.id/43079/1/Gita Enggar Saraswati.pdf · instrumen pedoman wawancara, ... dengan daftar ceklis sebagai instrumen penilaian. ...

273

Lampiran 19. Dokumentasi Foto

Display hasil karya siswa kelas IVB Siswa kelas IVB membuat bunga dari kertas

koran

Siswa melakukan percobaan membuat lup Display karya siswa “Poster Rempah-

rempah”

Display karya siswa “Ucapan Terima

Kasih Kepada Pahlawan” Pekerjaan portofolio siswa