PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan,...

135
PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Zuzun Istiqomah NIM: 1112011000043 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2017 M

Transcript of PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan,...

Page 1: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM

PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Zuzun Istiqomah

NIM: 1112011000043

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2017 M

Page 2: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 3: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 4: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 5: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 6: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

i

ABSTRAK

Zuzun Istiqomah (NIM: 1112011000043). Pelaksanaan Metode Sosiodrama

dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Rendahnya kecerdasan emosional pada siswa berakibat pada perilaku

negatif siswa, sehingga perlu dikembangkan kecerdasan emosional pada usia

remaja. Kecerdasan emosional yang dimaksud adalah kemampuan untuk memiliki

kesadaran diri, pengaturan diri, pengendalian diri, dan motivasi yang tinggi serta

memiliki kecakapan sosial yang meliputi empati dan keterampilan sosial yang

tinggi. Sedangkan metode sosiodrama adalah salah satu metode yang dilakukan

dengan cara bermain peran agar siswa dapat menumbuhkan kreativitasnya.

Kecerdasan emosional disini sebagai output dari pelaksanaan metode sosiodrama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan metode

sosiodrama terhadap kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 9 Tangerang

Selatan yang berada di Jl. Lontar Martil Perum Serua Permai Benda Baru

Pamulang Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Oktober-Desemer 2016 di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan

pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.

Sedangkan Teknik analisis datanya dengan menggunakan teknik editing, skoring,

dan tabulating. Dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk

daftar ceklist. Selain itu, peneliti memperoleh data penunjang lainnya melalui

observasi dan wawancara.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa berdasarkan pelaksanaan

metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI dapat diidentifikasi bahwa metode

sosiodrama sangat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan

emosional siswa dengan prosentase 84,6%.

Page 7: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil-a’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan banyak nikmat, dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW, yang selalu mencintai dengan kasih sayang Aamiin yaa

rabbal ‘aalamiin.

Alhamdulillah, atas karunia dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PELAKSANAAN METODE

SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9

TANGERANG SELATAN”

Terima kasih yang teramat banyak kepada kedua orang tua tercinta

Ayahanda Matohar dan Ibunda Umul Istamah, atas segala pengorbanan dan

kasih sayang yang tercurahkan, yang telah mengajarkan penulis kebaikan, arti

cinta, makna kehidupan serta telah mendidik penulis dengan kasih sayang sejak

kecil.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak kesulitan

dan hambatan yang dihadapi. Namun, atas bimbingan dan motivasi dari berbagai

pihak penulis dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih juga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah

3. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. MA, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

iii

4. Ibu Dr. Sururin, MA, selaku Dosen Penasehat Akademik Jurusan

Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan arahan, bimbingan dan

dukunganya selama perkuliahan.

5. Bapak Ahmad Irfan Mufid, MA, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

selalu sabar dalam memberikan membimbing dan memotivasi penulis.

6. Bapak Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama melaksanakan

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kepala SMP Negeri 9 Tangerang Selatan, yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Slamet Efendi, M, Pd selaku Guru PAI kelas VII di SMP Negeri 9

Tangerang Selatan, yang telah memberikan izin dan menyediakan waktu

pembelajaran untuk untuk penulis teliti.

9. Seluruh anggota keluarga tersayang yang selalu memberikan doa dan

semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku Indriana Puspita, Nadia Hasanah, Mei Annisa dan

Masruroh yang selalu memberi semangat dan motivasi.

11. Teman-temanku PAI angkatan 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya keluarga PAI B yang telah memberikan semangat dan

bantuannya selama ini, semoga tali silaturrahmi kita tetap terjalin hingga

nanti.

Serta semua pihak yang berjasa, mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan

do’a yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah

SWT. di dunia dan akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya

Jakarta, Januari 2017

Penulis

Page 9: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................... 10

1. Metode Sosiodrama............................................................... 10

a. Pengertian Metode ......................................................... 10

b. Pengertian Metode Sosiodrama ..................................... 11

c. Tujuan Metode Sosiodrama ........................................... 11

d. Langkah-langkah Metode Sosiodrama .......................... 13

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Sosiodrama ............ 14

f. Komponen yang Terdapat dalam Metode Sosiodrama .. 15

2. Pembelajaran PAI ................................................................. 16

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................. 16

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................... 17

Page 10: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

v

c. Tujuan Pendidikan Islam ............................................... 18

d. Ruang Lingkup ............................................................... 19

3. Pengertian Pengembangan .................................................... 19

4. Pengertian Kecerdasan Emosional ........................................ 20

a. Pengertian Kecerdasan ................................................... 20

b. Pengertian Emosi ........................................................... 21

c. Pengertian Kecerdasan Emosioanl ................................. 23

d. Komponen-komponen Kecerdasan Emosi .................... 25

e. Pengembangan Kecerdasan Emosi ................................ 33

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 38

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 41

B. Metode Penelitian ...................................................................... 41

C. Unit Analisis .............................................................................. 41

D. Instrumen Penenilitian ............................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 45

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 46

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP N 9 Tangerang Selatan ........................ 49

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 9 Tangerang Selatan ............... 49

2. Profil Singkat SMP N 9 Tangerang Selatan ......................... 50

3. Visi dan Misi ......................................................................... 50

4. Sarana dan Prasarana ............................................................ 52

5. Data siswa ............................................................................. 53

6. Guru dan Tenaga Kependidikan ........................................... 55

7. Esktrakulikuler ...................................................................... 57

B. Temuan Hasil Penelitian ............................................................ 58

1. Tahap Persiapan ..................................................................... 58

2. Tahap Pelaksanaan ................................................................. 60

Page 11: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

vi

3. Tahap Evaluasi ....................................................................... 63

4. Hasil Temuan Penelitian ........................................................ 64

C. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ................................ 65

1. Pengembangan Kecerdasan Emosional ................................ 67

2. Penerapan Metode Sosiodrama ............................................. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 88

B. Saran .......................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil wawancara dengan Bpk Slamet

2. Hasil wawancara dengan Bpk Yadi

3. Hasil wawancara dengan ibu Siti Ruqoiyah

4. RPP

5. Angket

6. Naskah drama siswa

7. Surat bimbingan skripsi

8. Surat keterangan penelitian

9. Uji Referensi

Page 13: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi nstrument

Tabel 3.2 Kriteria penilaian angket

Table 3.3 Skala persentasi

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas VII

Tabel 4.2 Data Siswa Kelas VIII

Tabel 4.3 Data Siswa Kelas IX

Tabel 4.4 Data Keseluruhan Siswa

Tabel 4.5 Data Guru SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Tabel 4.6 Data Pegawai SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Tabel 4.7 Data Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Tabel 4.8 Saya engetahui hal-hal yang menyebabkan saya malas belajar

Tabel 4.9 Saya sadar bahwa perasaan malu untuk bertanya dapat mengganggu

kesulitan dalam belajar

Tabel 4.10 Jika saya belajar, maka nilai saya baik

Tabel 4.11 Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya

Tabel 4.12 Saya mampu meredam emosi disaat sedang marah

Tabel 4.13 Jika saya sedang tertekan, saya akan mengarahkanya ke hal-hal yang

positif

Tabel 4.14 Saya menolak ajakan teman untuk membolos

Tabel 4.15 Masalah yang berat membuat saya tertekan

Tabel 4.16 Saya mudah tersinggung

Tabel 4.17 Saya berusaha mendapat nilai-nilai yang terbaik

Tabel 4.18 Saya berusaha masuk peringkat 10 besar setiap semesternya

Tabel 4.19 Saya berusaha untuk tidak menyontek saat ujian

Page 14: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

ix

Tabel 4.20 Saya mampu bertindak tegas dalam membuat keputusan yang baik

walaupun dalam keadaan tertekan

Tabel 4.21 Saya dapat mengenali perasaan teman

Tabel 4.22 Saya berusaha merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain

Tabel 4.23 Saya berusaha menolong teman yang membutuhkan bantuan

Tabel 4.24 Saya menghargai perbedaan pendapat

Tabel 4.25 Saya mudah bergaul dengan orang lain

Tabel 4.26 Saya mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru

Tabel 4.27 Saya dapat berkomunikasi dengan baik

Tabel 4.28 Metode sosiodrama membuat saya merasa lebih dihargai

Tabel 4.29 Saya antusias ketika pembelajaran PAI menggunakan metode

sosiodrama

Tabel 4.30 Saya lebih mudah memahami pembelajaran PAI dengan metode

sosiodrama

Tabel 4.31 Metode sosiodrama memudahkan menghafal materi pembelajaran

PAI

Tabel 4.32 Metode sosiodrama membuat minat belajar saya tinggi

Tabel 4.33 Metode sosiodrama menumbuhkan kreativitas

Tabel 4.34 Metode sosiodrama menumbuhkan rasa percaya diri saya berbicara

didepan kelas

Tabel 4.35 Saya memainkan peran dengan baik

Tabel 4.36 Saya merasa senang ketika bermain peran

Tabel 4.37 Saya mampu bekerjasama dengan baik

Page 15: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ahli psikologi memandang manusia adalah makhluk yang secara alami

memiliki emosi. Menurut James, emosi adalah keadaan jiwa yang

menampakkan diri dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh.1 Emosi

setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan tampak

secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika seseorang

diliputi rasa marah, wajahnya akan memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-

otot tangannya akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.

Pada dasarnya emosi manusia dapat dibagi menjadi dua kategori umum

jika dilihat dari dampak ditimbulkanya. Kategori pertama adalah emosi

posistif. Emosi positif memberikan dampak yang menyenangkan dan

menenangkan. Macam dari emosi positif ini seperti tenang, santai, rileks,

gembira, lucu, haru dan senang. Ketika kita merasakan emosi positif ini,

kitapun akan merasakan keadaan psikologis yang positif. Katagori yang

kedua adalah emosi negatif. Ketika kita merasakan emosi negative ini maka

dampak yang kita rasakan adalah negatif, tidak menyenangkan dan

menyusahkan. Emosi negatif diataranya adalah sedih, kecewa, putus asa,

depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam, dan lain-lain. Emosi negatif

ini dapat menyebabkan akibat yang sangat buruk bagi pelajar, seperti:

gampang tersinggung, perkelahian, penggunaan obat-obat terlarang,

pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lain.

Biasanya seseorang berusaha menghindari dan menghilangkan emosi

negatif ini. Ada kalanya seseorang mampu mengendalikanya, tetapi

adakalanya gagal melakukanya. Ketika gagal mengendalikan atau

1Trianto Safaria dan Nofrans Eka Saputra, Manajemen Emosi, Sebuah Panduan Cerdas

Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.ke-1,

h.11

Page 16: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

2

menyeimbangkan emosi negatif ini maka ketika itu keadaan suasana hati

kita menjadi buruk.

Beberapa kasus yang berkaitan dengan ketidak mampuan seseorang

khususnya remaja dalam mengendalikan emosi negatifnya, diantaranya:

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan Mei 2016 terjadi kasus

pemerkosaan paling sadis yang terjadi pada hari kamis tanggal 12 Mei 2016,

yang dilakukan oleh tiga orang pemuda salah satunya seorang remaja siswa

SMP di Tangerang yang berinisial RAL (15) membunuh korban bernama

EP (19). Menurut laporan pihak Polres Metro Tangerang dan Polda Metro

Jaya mengatakan jika motif pembunuhan terhadap EP itu dilakukan pelaku

karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan

badan.

Hal ini menjukkan bahwa tugas seorang pelajar yang seharusnya belajar

menjadi seorang pembunuh dikarenakan tidak dapat mengontrol emosinya.

Padahal dalam kehidupan bermasyarakat dengan budaya dan berbgai macam

perilaku seseorang. Seharusnya anak bisa menghargai dan memahami sikap

dan karakter yang dimiliki oleh orang lain sehingga anak tidak melakukan

hal-hal yang merugikan dirinya maupun orang lain. Sebab inilah mengapa

kecerdasan emosi perlu dikembangkan dari kecil bahkan dalam usia remaja

pun harus benar-benar dibina dengan baik. Dari kasus yang dikemukakan

diatas, kasus tersebut terjadi karena ketidakmampuan setiap orang terutama

remaja dalam mengontrol emosi negatifnya, untuk itu perlu adanya

kecerdasan emosi yang diajarkan dan dikembangkan dalam dunia

pendidikan.

Kecerdasan emosi hendaknya dikembangkan dan perlu mendapat

perhatian serius dari para pendidik tingkat sekolah menegah pertama, karena

masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju

dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai

kematangan fisik, mental, sosial, emosional. Umumnya, masa ini

berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai 18 tahun, yaitu masa anak duduk

dibangku sekolah menengah. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa

Page 17: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

3

sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga dan lingkunganya.

Masa remaja biasanya memiliki energi yang sangat besar, emosi yang

berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga

mengalami perasaan tidak aman, kurang percaya diri, tidak tenang, dan

khawatir kesepian.2

Remaja yang memiliki kecerdasan dalam mengelola emosinya akan

lebih objektif dan realistis dalam menganalisis masalahnya. Kemampuan

menganalisis permasalahanya secara objektif realistis ini akan mendorong

individu mampu menyelesaikan dengan baik. Sebaliknya, remaja yang

memiliki kecerdasan emosi yang rendah, tidak terampil dalam mengelola

emosinya sehingga permasalahan yang sedang dihadapinya tidak mampu

dipecahkan secara efektif.

Hasil pengamatan yang pernah peneliti lakukan selama PPKT di SMP

Negeri 9 Tangerang Selatan. Perkembangan emosi siswa pada usia 13 tahun

mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju remaja. Pada waktu di

Sekolah Dasar mereka terbiasa lebih banyak bermain akan tetapi menginjak

usia remaja memasuki jenjang SMP mereka dituntut untuk mengubah

kebiasaan tersebut. Tidak sedikit siswa yang mengalami kesukaran dalam

beradaptasi dengan lingkungan barunya. Mengikuti naluri mereka yang

dianggap benar, dan lain-lain. Seperti kasus yang terjadi dikelas 7.6, ada

salah satu siswa yang merasa tertekan karena orang tuanya sering

menyuruhnya belajar. Akibatnya anak menjadi stress dan tertekan.

Menurutnya, ia masih anak-anak dan butuh waktu untuk bermain, hal ini

yang menyebabkan anak tersebut sering membolos dan sering bertengkar

dengan ibunya dikarenakan hampir setiap malam ia habiskan waktunya

bukan untuk belajar tetapi nongkrong diwarung dengan temanya-temanya

yang bukan sebaya. Lebih disayangkan lagi ia juga kerap kali tidur didalam

kelas pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

2Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikolgi Remaja; Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet.ke- 7, h. 767

Page 18: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

4

Tidak hanya itu dikelas 8.3 ada salah satu siswi yang tidak dapat

ditebak suasana isi hatinya, ia kerap kali menangis tanpa alasan, menyendiri,

dan pingsan. Dan hal ini sering terjadi pada waktu pembelajaran sedang

berlangsung. Menurut teman-temannya siswi ini memang punya kebiasaan

seperti itu, dan menurut peneliti siswi ini kurang mampu memahami isi

hatinya sehingga ia merasa cara yang dapat digunakan untuk meluapkan isi

hatinya yaitu dengan menangis. Karena beberapa kali peneliti mencoba

mengajak berbicara namun siswi ini diam dan hanya tersenyum. dan masih

banyak lagi masalah yang berkaitan dengan keadaan emosional seperti

gampang tersinggung apabila ada temannya yang tidak sengaja menyenggol.

Bercanda yang berakhir dengan pertengkaran dan lain-lain.

Perubahan sikap atau tingkah laku pada remaja SMP ini mulai tampak.

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwasanya remaja yang berada pada

masa transisi akan mengalami gejolak emosi yang tidak terduga. Hari-hari

yang dilalui dan aktivitas yang mereka lakukan banyak berada pada wilayah

belajar dan sekolah, para pendidik disekolah semestinya memahami hal-hal

yang berkaitan dengan perkembangan emosi remaja, sehingga dapat

menempatkan remaja ini pada proporsi sesuai dengan sesuai kondisi

perkembanganya.Salah satu tugas seorang pendidik adalah memastikan dan

membimbing mereka melalui masa remaja dengan sebaik-baiknya agar

tumbuh menajdi manusia dewasa yang sehat jasmani, mental dan emosional.

Pada tahun 2003 keluarlah Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem

Pendidikan Nasional) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan awal reformasi

pendidikan yang mencoba menyeimbangkan pola pembangunan SDM

dengan megedepankan SQ (kecerdasan spiritual), EQ (kecerdasan emosi)

dan tidak mengabaikan IQ (kecerdasan Intelektual). Oleh karena itu,

kecerdasan emosional harus selalu diasah. Penelitian-penelitian telah

menunjukkan bahwa ketrampilan EQ yang sama untuk membuat siswa yang

bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai oleh teman-temanya di

area bermain, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika

sudah masuk dunia kerja atau ketika sudah berkeluarga.

Page 19: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

5

Kualitas pendidikan umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya

prestasi yang ditunjukan dengan kemampuan siswa mencapai skor dalam tes

dan kemampuan lulusan mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan. Padahal

kecerdasan yang sering dinyatakan dengan angka IQ (Intelligensi Quotient),

bukan satu-satunya jaminan kesuksesan seorang anak dimasa depan. Faktor

lain yang perlu mendapat perhatian serius dari orang tua adalah kecerdasan

emosional. Kecerdasan emosi terdapat beberapa aspek antara lainmengenali

emosi diri, mengelola emosi, motivasi, empati dan kesadaran diri. Dimana

siswa diharapkan memiliki semangat yang tinggi dan akan berusaha keras

untuk belajar dalam mengikuti pembelajaran serta memiliki sikap percaya

diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang bermotivasi tinggi

senang kesekolah dan menyerap proses belajar. Dalam kegiatan

pembelajaran tidak akan merasa tertekan dan paksaan dari siapapun. Jika

anak senang mengikuti pembelajaran materi yang disampikan akan mudah

diserap dan dipahami.

Konsep kecerdasan emosional dapat dikembangkan dengan baik oleh

peserta didik ketika disajikan dalam bentuk empiris. Dalam kurikulum

pendidikan nasional, penanaman kecerdasan emosional ini terintegrasikan

dalam berbagai bidang studi, diantaranya adalah bidang studi pendidikan

agama islam (PAI). Arti pendidikan Islam dapat dipahami sebagai

pendidikan yang secara khas memiliki ciri keislaman, artinya kajian

pendidikan islam bukan sekedar menyangkut aspek normatif ajaran islam,

tetapi juga terapanya dalam ragam materi, intitusi, budaya, nilai, dan

dampaknya terhadap pemberdayaan umat.3

Kedudukan Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang

diajarkan disekolah merupakan upaya penyampaian ilmu pengetahuan

agama islam tidak hanya untuk dihayati dan difahami tetapi juga diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari.

3Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif-Normatif,

(Jakarta: Amzah, 2013), Cet. Ke-1, h. 25

Page 20: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

6

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, islam mengupayakan

pembinaan seluruh potensi manusia secara serasi dan seimbang dengan

terbinanya seluruh potensi manusia secara sempurna. Diharapkan dapat

melaksanakan fungsi pengabdianya sebagai khalifah dimuka bumi seperti

dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30

“ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui."

Untuk dapat melaksanakan pengabdian tersebut harus dibina potensi

yang dimiliki yaitu potensi spiritual, kecerdasan, perasaan, dan kepekaan.

Potensi-potensi itu sesungguhnya merupakan kekayaan dalam diri manusia

yang amat berharga.4

Salah satu kunci keberhasilan pengajaran bilamana guru memiliki dan

menguasai metodologi pengajaran secara baik. Tidak sedikit kegagalan guru

dalam mengajar disebabkan oleh lemahnya penguasaan metodologi

pengajaran tersebut. Sebagai guru, tidak boleh hanya mengajarkan siswa

untuk belajar secara lebih efektif tetapi juga harus memonitor bagaimana

biasanya mereka belajar (learn and study). Kadang-kadang guru

mendapatkan ide mengenai pendekatan mereka terhadap tugas belajar

dikelas dengan menanyakan apa yang merka kerjakan secara mental ketika

mereka belajar. Apa yang siswa lakukan juga bisa menjadi informasi

belajar. Dengan demikian penggunaan metode yang sesuai dengan

4Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997), Cet. Ke-1, h.

53-54

Page 21: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

7

kebutuhan siswa dan mengusai metode tersebut serta memahami kebiasaan

mereka belajar diharapkan siswa dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

Kecerdasan emosi mempengaruhi keberhasilan anak pada masa

mendatang karena aspek tersebut dapat mengarahkan pikiran dan tindakan

mereka dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kecerdasan emosi anak perlu

ditingkatkan dan dikembangangkan. Banyak metode yang dapat

diaplikasikan dalam pembelajaran kurikulum tingkat SMP, salah satu

metode yang dapat digunakan dalam menunjang dan meningkatkan

kecerdasan emosional siswa dalam pembelajaran SMP khususnya mata

pelajaran PAI adalah metode sosiodrama. Karena proses belajar dengan

menggunakan metode sosiodrama sangat kuat kandungan emosinya dan

informasi yang didapat akan masuk kedalam memori jangka panjang siswa.

Serta mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat bertanggung jawab

terhadap tugas masing-masing individu.

Selain berguna bagi kehidupanya dimasa mendatang, Allah SWT juga

akan memberikan pahala bagi orang yang berilmu dan akan meninggikan

derajatnya. Seperti dalam firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 11:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

Ayat diatas membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar, yang

pertama sekedar beriman dan beramal saleh dan yang kedua beriman dan

beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kelompok kedua ini

menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangya, tetapi

juga amal dan pengajaranya kepada pihak lain, baik secara lisan, atau

tulisan, maupun dengan keteladanan.5 Jadi ayat diatas dapat dijadikan

sebagai acuan bagi guru ataupun siswa agar lebih bersemangat dan

bersungguh dalam menuntut ilmu.

5M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; pesan, kesan dan keserasian Al-qur’an, jilid 13,

(Jakarta:Lentera Hati, 2002), h. 491

Page 22: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

8

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengadakan penelitian dengan

judul “PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM

PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9 TANGERANG SELATAN”

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang

masalah, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Minimnya guru dalam menggunakan dan menguasai berbagai metode

pembelajaran yang dapat menunjang kecerdasan emosional siswa.

2. Penggunaan metode pembelajaran PAI yang selama ini digunakan

berakibat pada kurang berkembangya kecerdasan emosional siswa.

3. Masih sedikit guru PAI yang merapkan metode sosiodrama

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan mengenai pengembangan kecerdasan

emosional melalui metode sosiodrama maka penulis memberi batasan-

batasan agar dalam penelitian ini permasalahan lebih terarah dan terfokus.

Maka penelitian ini dibatasi pada: Pelaksanaan metode sosiodrama dalam

pembelajaran PAI kelas VIII.1 pada materi kaum muslimin setelah hijrah

terhadap kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan

apakah pelaksanaan metode sosiodraama dalam pembelajaran PAI

berpengaruh terhadap kecerdasan emosionl siswa di SMP Negeri 9

Tangerang selatan?

Page 23: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

9

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pelaksanaan metode sosiodrama pada mata pelajaran PAI

dikelas VIII.1 terhadap perkembangan kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 9 Tangerang Selatan.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak

pihak, adapaun manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah dapat

memberikan suasana baru yang menyenangkan dalam pembelajaran PAI,

melalui metode sosiodrama diharapkan siswa lebih tertarik mengikuti

pembelajarn yang variatif dari guru. Sehingga kemampuan emosional siswa

akan meningkat dan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi

peneliti mengenai pentingya penggunaan metode pembelajaran yang variatif

khususnya metode sosiodrama, yang mampu meningkatkan kecerdasan

emosional siswa.

Page 24: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Metode Sosiodrama

a. Pengertian Metode

Menurut M. Rianto, “Metode Pembelajaran Adalah seperangkat

komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas

pembelajaran”.1

Menurut Iif Khoiru Ahmadi, dkk, “Metode pembelajaran adalah

cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi

tertentu”.2

Menurut Abdul Majid, “Metode adalah cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimak”.3

Sedangkan menurut Muhammad Yaumi, “Metode adalah alat

atau cara yang digunakan untuk mengajarkan materi pembelajaran

kepada peserta didik.4

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan metode adalah

cara yang dapat digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam

memahami pembelajaran.

1 M.Riyanto, Pendekatan dan metode pembelajaran, (Malang: Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah proyek peningkatan pusat

pengembangan penataran guru IPS dan PMP), h. 32 2 Iif Khiru Ahmadi, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2011), Cet. Ke-1, h. 101

3 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. Ke-1,

h.193 4 Muhmamad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.

ke-1, h. 224

Page 25: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

11

b. Pengertian Metode Sosiodrama

Menurut Tukiran, “Sosiodrama (role playing) berasal dari kata

sosio dan drama. Sosio berarti social menunjuk pada objeknya yaitu

masyarakat menunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan”.5

Menurut S. Sagala, “Metode sosiodrama berarti cara menyajikan

bahan pelajaran dengan mempertunjukan dan mempertontonkan atau

mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan social”.6

Menurut Zakiah, “Metode sosiodrama atau sandiwara dilakukan

oleh sekelompok orang, untuk memainkan suatu cerita yang telah

disusun naskah ceritanya dan dipelajari sebelum dimainkan. Adapun

pelakunya harus memahami lebih dahulu tentang peranan masing-

masing yang akan dibawakanya”.7

Menurut Munif Chatib, “Sosiodrama adalah salah satu strategi

multiple intelligence yang sangat efektif memasukkan informasi

materi belajar kedalam memori jangka panjang siswa”.8

Dari penjelasan di atas dapat simpulkan metode sosiodrama

adalah salah satu metode yang dapat dilakukan dengan cara bermain

peran atau mendramatisasikan suatu peristiwa agar siswa dapat

memahami pembelajaran dengan baik dengan mengasah kreativitas

siswa.

.

c. Tujuan Metode Sosidrama

Bermain peran atau sosiodrama sebagai suatu model

pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna

diri (jati diri) didunia social dan memecahkan dilema dengan

bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa belajar

5 Tukiran Taniredja, Model-model pembelajaran inovatif dan efektif, (Bandung: Alfabeta,

2013), Cet. Ke-4, h. 39 6 S Sagala, Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan problematika

belajar dan mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 213 7 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

Cet. Ke-4, h. 301

8 Munif Chatib, Gurunya Manusia, (Bandung: Kaifa, 2013) Cet. Ke-12, h. 163

Page 26: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

12

menggunakan konsep peran, menyadari adanya konsep-konsep yang

berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain.9

Kesan dari peran atau drama yang dimainkanya sendiri akan besar

pengaruhnya kepada perkembangan jiwa anak didik baik yang

langsung berperan dalam sandiwara, maupun yang menyaksikan.

Oleh karena itu, metode sosiodrama ini akan lebih banyak

berpengaruh terhadap perubahan sikap kepribadian anak didik.10

Menurut Syaiful Bahri, tujuan penggunaan metode sosiodrama

antara lain sebagai berikut:

1) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang

lain.

2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.

3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi

kelompok dalam sepontan

4) Merangsang kelas untuk berfikir dan menyelesaikan masalah.11

Menurut Oemar Hamalik, tujuan bermain peran sesuai dengan

jenis belajar, diantaranya:

1) Belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peranan tertentu

sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuanya adalah

untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan interaktif atau

ketrapilan-ketrampilan reaktif.

2) Belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama

menyamakan diri dengan pelaku (actor) dan tingkah laku

mereka.

3) Belajar melalui balikan. Para pengamat mengomentari

(menanggapi) perilaku para pemain/pemegang peran yang telah

ditampilkan. Tujuanya adalah untuk mengembangkan prosedur-

9 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran; menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif

dan efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), Cet. Ke-10, h. 26

10

Daradjat, op. cit., h. 302 11

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. Ke-

4, h. 88

Page 27: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

13

prosedur kognitif dan prinsip-prinsip yang mendasari perilaku

ketrampilan yang telah didramatisasikan.

4) Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para

peserta dapat memperbaiki ketrampilan-ketrampilan mereka

dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya.12

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan tujuan metode

bermain peran adalah proses bermain peran ini dapat memberikan

contoh kehidupan perilaku manusia yang berguna sebagai sarana

bagi siswa untuk:

1) Menggali perasaanya

2) Memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh

terhadap sikap, nilai dan presepsinya

3) Mengembangkan ketrampilan dan sikap dalam menyelesaikan

segala masalah, dan

4) Mendalami mata pelajaran dengan berbagai cara. Dengan

demikian, jika siswa terjun ke masyarakat kelak, ia dapat

menempatkan dirinya dalam segala situasi Dimana begitu

banyak peran tejadi seperti dalam lingkungan keluarga,

tetangga, lingkungan kerjanya dan lain-lain.

d. Langkah-Langkah Metode Sosiodrama

Menurut Iif Khoiru Ahmadi, prosedur dalam bermain peran atau

sosiodrama terdiri atas sembilan langkah yaitu:

1) Pemanasan

2) Memilih partisipan

3) Menyiapkan pengamat

4) Menata panggung

5) Memainkan peran

6) Diskusi dan evaluasi

12 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan system, (Jakarta: Bumi

aksara, 2005) cet. Ke-4, h.199

Page 28: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

14

7) Memainkan peran ulang (manggung ulang)

8) Diskusi dan evaluasi kedua

9) Berbagai pengalaman dan kesimpulan.13

Menurut Syaiful Bahri, langkah-langkah metode sosiodara

sebegai berikut:

1) Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik

perhatian siswa untuk dibahas.

2) Ceritakan kepada siswa mengenai isi atau maksud yang

terkandung dalam maslaah tersebut.

3) Tetapkan siswa yang bersedia bermain peran didepan kelas

4) Menjelaskan kepada pendengar mengenai pernana mereka

5) Memberi kesempatan kepada pemain untuk melakukan

persiapan

6) Akhiri sosiodrama pada waktu pembicaraan mencapai

ketegangan

7) Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama

memcehkan maslah persoalan yang ada pada sosiodrama

tersebut, dan

8) Menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan

lebih lanjut.14

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Sosiodrama

Keunggulan metode sosiodrama adalah:

1) Siswa terlatih untuk mendramatisasikan sesuatu dan juga

melatih keberanian mereka

2) Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para siswa

3) Siswa dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah

mengambil suatu kesimpulan berdasarkan penghayatanya

sendiri

13 Ahmadi, op. cit., h. 34

14 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), Cet. Ke-4, h. 89

Page 29: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

15

4) Siswa dilatih dalam menyusun sebuah pikiran secara teratur.

Adapun kelemahan metode ini adalah :

1) Banyak menyita waktu atau jam pelajaran

2) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang

3) Kadang-kadang siswa berkebaratan untuk melakukan peranan

yng diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran

yang diberikan kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya

4) Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu

kesimpulan.15

f. Komponen yang Terdapat dalam Metode Sosiodrama

Adapun poin-pin penting dalam metode sosiodrama sebagai

berikut:

1) Pemeran

Pemeran dalam drama dimainkan oleh siswa-siswi.

Terkadang, tidak semua siswa dapat berperan, mungkin hanya

sebagian. Namun, siswa yang tidak kebagian peran dapat

menjadi penanya atau interuptor. Akhirnya, dapat dikatakan

bahwa sebenarnya semua siswa pemeran drama atau sebagai

penonton yang interaktif. Keterlibatan siswa untuk memainkan

drama dalam materi pembelajaran inilah yang akan membuat

proses pembelajaran masuk kedalam memori jangka panjang

siswa. Selain itu terdapat pemeran host, pemeran host ini sangat

penting. Fungsinya sebagai pemutus cerita agar waktu yang

digunakan tidak terlalu lama.

2) Skenario atau naskah

Skenario yang digunakan berupa lembaran-lembaran naskah

yang berisi kalimat yang harus diucapkan oleh pemeran dalam

drama. Keterlibatan emosi siswa untuk berperan menjadi tokoh,

15

Basyirudin Usman, Metodologi pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),

h. 51-52

Page 30: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

16

secara otomatis menyebabkan siswa punya pemahaman materi

yang kuat.

3) List Skenario (daftar scenario)

List skenario berupa urutan-dalam bentuk nomor urut yang

mengatur jalannya sosiodrama sejak awal hingga akhir.

4) Teaching aids

Teaching aids dalam strategi sosiodrama dapat beragam;

bisa berupa pakaian para tokoh, perangkat yang mungkin

digunakan dalam drama, atau gambar-gambar afirmasi

(penegasan) yang sesuai.

5) Pertanyaan umpan balik atau feedback

Puncak strategi pembelajaran sosiodrama adalah meminta

umpan balik/feedback kepada siswa tentang pelaksanaan

sosiodrama dengan cara membuat beberapa pertanyaan tingkat

tinggi.

2. Pembelajaran PAI

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama

Islam adalah “Usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan

mengamalakan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau pelatihann yang telah ditentukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan”.16

Muhaimin juga menjelaskan, Pendidikan Agama Islam adalah

“usaha sadar dalam bimbingan, pengajaran atau latihan yang

dilakukan secara terencana dan sadar atas tujuan yang hendak

dicapai”.17

16

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006) h. 132 17

Muhaimin, Suti‟ah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012) h. 76

Page 31: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

17

Menurut Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Islam adalah

“Suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh.

Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan

serta menjadkan Islam sebagai pandangan hidup.18

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran

yang dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-

Qur‟an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban

Islam) agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan

potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan,

kecerdasan, serta keterampilan spiritual keagamaan, sehingga

membentuk pribadi yang berakhlakul karimah yang diperlukan

dirinya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah madrasah berfungsi

sebagai berikut:

1) Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

peserta didik kepada Allah yang ditanankan dalam lingkungan

keluarga.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3) Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan social

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam

4) Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran dalam

kehidupan sehari-hari

18 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. Ke-10, h. 86

Page 32: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

18

5) Pencegahan yaitu untuk menyangkal hal-hal negatif dari

6) lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

7) Pengajaran yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum sistem dan fungsionalnya.

8) Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki

bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain.19

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam Permendikbud no Nomor 59 Tahun 2014 Tentang

Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah,

tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu:

Untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa

kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang

mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam,

terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga

dapat dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau

mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif

yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.20

Dengan demikian Pendidikan Agama Islam disekolah atau di

madrasah memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tenang

agama Islam sehingga menjadi pribadi muslim yang salih atau

salihah yang terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaan

19

Abdul Majid dan Dian Andayani, Op.Cit h.135 20

Permendikbud no Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah, Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Page 33: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

19

kepada Allah SWT di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam sangat luas karena

ajaran Islam memuat ajaran tentang hidup manusia di dunia dan

akhirat dan berisi pedoman manusia dalam menjalani kehidupannya

di dunia ini dan untuk menyiapkan kehidupan sejahtera di akhirat

nanti. Sehingga ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputi

keserasian keselasasan dan keseimbangan antara:

1) Hubungan manusia dengan Allah.

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia

3) Hubungan manusia dengan diri sendiri

4) Hubungan manusia dengan lingkungannya.

Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi lima

unsur pokok yaitu: Al Qur‟an, Aqidah, Akhlak, Syariah, dan Tarikh.

Pada tingkat sekolah dasar penekanan diberikan pada empat unsur

pokok yaitu keimanan, ibadah, akhlak dan al qur‟an. Sedangkan

pada sekolah lanjut tingkat pertama dan sekolah menengah atas

disamping empat unsur pokok diatas, maka unsur pokok syariah

semakin dikembangkan. Unsur pokok tarikh diberikan secara

seimbang pada suatu pendidikan.21

Dalam pendidikan Islam berbagai ciri yang menandai

kecerdasan emosional siswa terdapat pada pendidikan akhlak. Para

pakar pendidikan Islam dengan berbagai ungkapan pada umumnya

sepakat bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membina

pribadi yang berakhlak.

Adapun yang dimaksud pengembangan kecerdasan emosional

dalam pembelajaran PAI dalam penelitian ini adalah bagaimana guru

21

Ramayulis, Metododologi Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet. Ke-

4 h. 22-23.

Page 34: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

20

PAI dalam membentuk siswa menjadi lebih baik dan sempurna

dengan suatu kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengenali

dan merasakan keinginan lingkunganya serta dapat mengambil

hikmah sehingga akan memperoleh kemudahan dalam berinteraksi

.

3. Pengertian Pengembangan

Pengembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari

kata dasar “kembang” yang artinya mekar, terbuka, atau membentang

menjadi besar, menjadi bertambah sempurna (pribadi, pikiran,

pengetahuan, dsb), menjadi banyak. Dengan begitu pengembangan

berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan atau menjadikan sesuatu

lebih baik dan sempurna.22

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah

terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan

teknologi baru.

Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik

formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana,

terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,

menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian

yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, ketrampilan sesuai dengan

bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan sebagai bekal atas

prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri

kearah tercapainya martabat, mutu, dan kemampuan manusiawi yang

optimal serta pribadi mandiri.23

22

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 414 23

Iskandar Wiryokusumo, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011), h. 55

Page 35: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

21

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan

merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah

untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi kualitas yang

dihasilkan menjadi sempurna.

4. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian Kecerdasan

Kecerdasan dalam bahasa Inggris disebut intelligence dan dalam

bahasa arab disebut al-dzaka. Menurut arti bahasa adalah

pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu dalam arti,

kemampuan (al-qudrah) dalam memahami sesuatu secara tepat dan

sempurna.24

Menurut M. Alisuf, “Kecerdasan adalah kata benda yang

menerangkan kata kerja atau keterangan. Seseorang menunjukkan

kecerdasanya ketika ia bertindak atau berbuat dalam suatu situasi

cerdas atau bodoh, kecerdasan seseorang dapat dilihat dalam caranya

orang tersebut atau bertindak”.25

Menurut Akyas Azhari, “Intelligensi berasal dari kata lain ialah

(intelligere) yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu

sama lain (to organize, to relate, to behind together)”.26

David Wechler, seorang penguji kecerdasan. “Kecerdasan

adalah “kemampuan sempurna (komprehensif) seseorang untuk

berprilaku terarah, berpikir logis, dan berinteraksi secara baik

dengan lingkunganya”.27

24

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-2, h. 265 25

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), Cet. Ke-4 h.

115 26

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembanganya, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 142 27

Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Ter. Dari Adz-Dzaka’

Al-Lathifi wa Ash-Shihhah Al-Athifiyah oleh Muhammad Muchson Anasy, (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2010), Cet. Ke- 4, h. 13

Page 36: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

22

Menurut William Stern sebagaimana dikutip oleh Akyas Azhari,

“Inteligensi adalah kesanggupan jiwa untuk menyesuaikan diri

dengan cepat dan tepat dalam situasi yang baru”.28

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, kecerdasan adalah

kemampuan mental individu yang tepat dipergunakan untuk

menyesuaikan diri di dalam lingkungan yang baru, serta dapat

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan cepat dan

tepat.

b. Pengertian Emosi

Dalam kamus psikolgi, Emosional adalah Pertama, berkaitan

dengan ekspresi emosi, atau dengan perubahan-perubahan yang

mendalam yang menyertai emosi, Kedua mencirikan individu yang

mudah terangsang untuk menampilkan tingakh laku emosional.29

Menurut Agus Efendi, “Akar kata emosi adalah movere yang

berarti (menggerakkan, bergerak)”.30

Menurut Goleman, “Emosi

adalah kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap

keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”.31

Goleman juga

mengemukakan beberapa macam emosi, diantaranya:

1) Amarah: Beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,

kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan,

tindakan kekerasan dan kebencian patologis.

2) Kesedihan: Pedih, sedih, muram, suram, melankolis,

mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi

berat.

3) Rasa takut: Cemas, takut, gugup, khawatir, was was,

perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri,

takut, fobia, dan panik.

4) Kenikmatan: Bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang,

terhibur, bangga, kenikmatan inderawi, takjub, rasa,

28

Ibid 29

J ames P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Dictionary of Psichology oleh Kartini

Kartono, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-9, h. 56 30

Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 176 31

Daniel Goleman, Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, Terj. Hermaya, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 411

Page 37: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

23

terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa,

senang, senang sekali dan batas ujungya mania.

5) Cinta: Penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan

hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih.

6) Terkejut: Terkejut, terkesiap, takjup, dan terpana.

7) Jengkel: Hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan mau

muntah.

8) Malu: Rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan

hati hancur lebur.

Menurut Syamsu Yusuf , “Emosi merupakan warna afektif yang

menyertai setiap keadaan atau prilaku individu. Yang dimaksud

warna afektif ini adalah perasaan tertentu yang dialami pada saat

seseorang menghadapi situasi tertentu. Contohnya; gembira, bahagia,

putus asa, terkejut, benci, dan sebagainya”.32

Menurut M. Alisuf Sabri, “Perasaan dan emosi adalah berbeda.

Pada perasaan terdapat kesedihan kontak dengan situasi luar (baik

positif maupun negatif), sedangkan pada emosi kontak itu seolah-

olah menjadi retak atau terputus (misalnya terkejut, ketakutan,

mengantuk, dan sebagainya)”.33

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah

pergolakan pikiran yang mendorong seseorang untuk bertindak

dalam memberikan respon.

c. Kecerdasan emosional

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan

teknologi, khususnya dalam dikemukakan satu kecerdasan manusia

yang cara kerjanya berbeda dengan model kecerdasan intelektual

(IQ), yaitu kecerdasan emosi.

Menurut Davies dan rekan-rekanya (1998) sebagaimana dikutip

oleh Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, “Intelegensi

emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi

32

Syamsu Yusuf LN, M,Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja

Karya, 2010), Cet. Ke-11, h. 115 33

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 2001), h. 74

Page 38: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

24

dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan

lainya, dan menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses

berfikir serta perilaku seseorang”.34

Menurut Salovy dan Mayer “Kecerdasan emosi adalah sebagai

kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan

orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk

memandu pikiran dan tindakan”.35

Menurut Ary Ginanjar, “Kecerdasan emosi adalah kemampuan

untuk merasa. Kunci kecerdasan emosi adalah pada kejujuran suara

hati. Suara hati itulah yang harus dijadikan pusat prinsip dalam

memberi rasa aman, pedoman, kekuatan serta kebijaksanaa”.36

Menurut Reuven Bar-On sebagaimana dikutip oleh Steven J.

Stein dan Howard E. Book, dalam bukunya Hamzah B. Uno,

“Kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampun, kompetensi,

dan kecakapan non kognitif yang mempengaruhi kemampuan

seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan

ligkungan”.37

Menurut Nana Syaodih, “Kecerdasan emosional adalah

kemampuan mengendalikan diri atau emosi, memelihara dan

memacu motivasi untuk terus berupaya dan tidak mudah menyerah

atau putus asa, mampu mengendalikan dan mengatasi stress, dapat

merasakan kesenangan meskipun dalam kesulitan”.38

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan kecerdasan emosi

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengenali emosi,

mengelola emosi, mengetur emosi diri sendiri dan mengenali emosi

34

Monty P, op. cit., h. 27 35

Daniel Goleman, Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2005), h. 513 36

Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ, (Jakarta:

Arga Wijaya Persada, 2001), h. 9 37

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia

Utama, 2006), h. 69 38

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003) Cet. Ke-1, h. 97

Page 39: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

25

orang lain. Seseorang yang cerdas emosi adalah mereka yang selalu

berusaha untuk mempertahankan pikiran dan sikap positif sepanjang

masa, walaupun pada saat itu sedang dihinggapi perasaan-perasaan

negatif. Dia akan selalu berjuang untuk mengubah perasaan negatif

menjadi positif agar benar-benar bisa memancarkan sikap yang

menyenangkan dan cocok dengan lingkunganya, kemudian berupaya

menerjemahkan diri kedalam perilaku yang sedap dipandang mata

dan serasi. Perasan negatif menjadi positif tidak bisa secara langsung

dinilai, namun dapat disimpulkan dari caranya bertindak.

d. Komponen-Komponen Kecerdasan Emosional

Untuk melihat bagaimana kecerdasan emosional siswa dalam

proses pembelajaran dikelas, maka perlu ada komponen-komponen

yang menunjukkan kecerdasan emosional siswa. Adapun komponen-

komponen kecerdasan emosional menurut para ahli.

Menurut Goleman membagi menjadi lima bagian yaitu tiga

komponen berupa kecakapan pribadi (kesadaran diri, pengaturan

diri, dan motivasi) dan dua komponen yang berupa kecakapan social

(empati dan ketrampilan). Lima komponen kecerdasan emosional

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kesadaran diri adalah mengetahui apa yang kita rasakan pada

suatu saat, dan menggunakanya untuk memandu pengambilan

keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas

kemamapuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Kesadaran

diri mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan

dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memantau

perasaan dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi

wawasan psikologi dan pemahan diri. Ketidak mampuan untuk

mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita

berada dalam kekuasaan persaan. Unsur-unsur kesadaran diri,

yaitu sebagai berikut:

Page 40: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

26

a) Kesadaran Emosi, yaitu mengenali emosinya sendiri dan

efeknya.

b) Penilaian diri secara teliti, yaitu mengetahui kekuatan dan

batas-batas diri sendiri.

c) Percaya diri, yaitu keyakinan tentang harga diri dan

kemampuan sendiri.

2) Pengaturan diri atau mengelola emosi adalah mengenai emosi

kita sedemikian sehingga berdampak positif pada pelaksanaan

tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan

sebelum tercapainya suatu sasaran; mampu pulih kembali dari

tekanan emosi. Menangani perasaan agar perasaan dapat

terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada

kesadaran diri. Kemampuan mengelola emosi yaitu kemampuan

menangani perasaan diri sendiri agar dapat terungkap secara

tepat dan wajar. Intinya adalah seseorang yang pintar mengelola

emosi adalah pintar menenangkan diri dan mengekspresikan

emosinya dengan tepat. Unsur-unsur pengaturan diri, yaitu

sebagai berikut:

a) Kendali diri, yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang

merusak.

d) Sifat dapat dipercaya, yaitu memelihara norma kejujuran

dan integritas.

e) Kehati-hatian, yaitu bertanggung jawab atas kinerja pribadi.

f) Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam menghadapi

perubahan.

g) Inovasi, yaitu mudah menerima dan terbuka terhadap

gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.

3) Motivasi adalah menggunakan hasrat kita yang paling dalam

untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran,

membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif,

dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Seorang

Page 41: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

27

anak yang sukses dalam hidupnya adalah anak yang memiliki

motivasi positif, kendali diri, serta memiliki harapan dalam

hidup. Motivasi yang mengaktifkan dan membangkitkan

perilaku yang tertuju pada pemenuhan kebutuhan. Unsur-unsur

motivasi, yaitu sebagai berikut:

a) Dorongan prestasi, yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik

atau memenuhi standar keberhasilan.

b) Komitmen, yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran

kelompok atau lembaga.

c) Inisiatif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.

d) Optimisme, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan

sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.

4) Empati adalah merasakan yang dirasakan orang lain, mampu

memahami prespektif mereka, menumbuhkan hubungan saling

percaya dan menyelarasakan diri dengan bermacam-macam

orang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu

menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang

mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki

orang lain sehingga lebih mampu menerima pendapat orang lain,

peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk

mendengarkan orang lain. Unsur-unsur empati yaitu sebagai

berikut:

a) Memahami orang lain, yaitu mengindera perasaan dan

perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap

kepentingan mereka.

b) Mengembangkan orang lain, yaitu merasakan kebutuhan

perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan

kemampuan orang lain.

c) Orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengenali,

berusaha mememnuhi kebutuhan orng lain.

Page 42: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

28

d) Memanfaatkan keragaman, yaitu menumbuhan peluang

melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.

e) Kesadaran politis, yaitu mampu membaca arus-arus emosi

sebuah kelompok dan hubunganya dengan perasaan.

5) Ketrampilan sosial adalah menangani emosi dengan baik ketika

berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca

situasi dan jaringan social; berinteraksi dengan lancar;

menggunakan ketrampilan-ketrampilan untuk mempengaruhi

dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan

perselisihan, dan untuk bekerjasama dan bekerja dalam team.

Ketrampilan sosial adalah seni membina hubungan dengan

orang lain. Orang-orang yang hebat dalam ketrampilan membina

hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun yang

mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Unsur-

unsur dalam ketrampilan sosial yaitu:

a) Pengaruh, yaitu memiliki taktik-taktik untuk melakukan

persuasi

b) Komunikasi, yaitu mengirimkan pesan yang jelas dan

meyakinkan

c) Kepemimpinan, yaitu membangkitkan inspirasi dan

memandu kelompok dan orang lain

d) Katalisator perubahan, yaitu memulai dan mengelola

perubahan

e) Manajemen konflik, yaitu negosiasi dan pemecahan silang

pendapat

f) Pengikat jaringan, yaitu menumbuhkan hubungan sebagai

alat

g) Kolaborasi dan kooperasi, yaitu kerjasama denga orang lain

demi tujuan bersama

Page 43: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

29

h) Kemampuan tim, yaitu menciptakan sinergi kelompok

dalam memperjuangkan tujuan bersama39

Dalam buku “Kecerdasan dan Kesehatan emosional anak”,

Makmun Mubayidh membagi komponen kecerdasan emosional

menjadi dua bagian yaitu EQ terhadap diri sendiri dan EQ terhadap

orang lain.

1) EQ terhadap diri sendiri terdiri dari :

a) Mengenali diri sendiri

Di dalam al-Qur‟an juga mendorong manusia untuk

memahami perasaan dan mengenali emosi dalam diri kita.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Yusuf

ayat 33.

ؤ

"

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai

daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika

tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka,

tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan

mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang

bodoh."

Cara yang dapat dilakukan dalam mengenali diri

sendiri yaitu dengan:

(1) Mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi

(2) Melihat secara realistis dan optimis

(3) Mengenal emosi pribadi

b) Menghormati diri sendiri

39

Goleman, op. cit., h. 42

Page 44: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

30

Dalam Al-Quran juga dijelaskan bagaimana manusia

beradaptasi dengan emosinya, serta mengatasi emosi yang

ada dalam hatinya:

“(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan

berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan

supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa

yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai

Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS.

Al-Hadiid: 23)

Cara yang dapat dilakukan dalam menghormati diri

sendiri yaitu dengan:

(1) Merasa aman, baik secara fisik maupun emosi

(2) Merasakan adanya tujuan yang jelas dalam hidup

(3) Merasa dianggap sebagai bagian orang lain

(4) Merasa memiliki kemampuan dan peluang

(5) Merasa istimewa dan unggul

c) Menyikapi emosi diri

Seperti dalam ayat al-Qur‟an dijelaskan bahwasanya

Allah SWT melarang kita untuk berputus asa, ini artinya

Allah menyuruh hambanya untuk selalu termotivasi agar

tetap bersemangat dalam menyikapi emosi diri.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui

batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu

Page 45: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

31

berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah

mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah

yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-

Zumar: 53)

Cara yang dapat dilakukan dalam menyikapi emosi

diri yaitu dengan:

(1) Mampu mempekecil perasaan gelisah yang kadang

terjadi pada jiwa

(2) Mampu mengendalikan emosi

(3) Mampu menghadapi kegagalan

(4) Mampu melawan kecerobohan

(5) Melejitkan potensi diri

(6) Optimis

(7) Konsisten

(8) Giat bekerja

(9) Mempunyai cita-cita

(10) Mengendalikan kegelisahan dengan cara yang baik

(11) Mampu mengikuti tujuan tertentu

(12) Mampu tersenyum dan menggembirakan hati dan

perasaan

(13) Gembira terasa terarah dan tenang

(14) Konsentasi dan perhatian

(15) Fleksibel

2) EQ terhadap orang lain terdiri dari :

a) Empati pada orang lain

Al-Qur‟an memerintahkan kita untuk selalu berusaha

memahami perasaan dan emosi orang lain. Allah SWT

berfirman dalam surah „Abasa ayat 38-41:

Page 46: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

32

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan

bergembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu

tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan (ditimpa

kehinaan dan kesusahan”

Cara yang dapat dilakukan dalam berempati pada

orang lain yaitu dengan:

(1) Suka menolong orang lain

(2) Tidak egois

(3) Membaca pesan orang lain, baik yang diutarakan secara

langsug dengan kata-kata maupun tidak

(4) Mengenal emosi dan perasaa orang lain

(5) Mengetahui kebutuhan orang lain

(6) Mampu menjalin hubungan yang tepat dengan orang

lain

(7) Mampu memahami sudut pandang dan sikap orang lain

b) Interaksi dengan orang lain/membina hubungan dengan

orang lain

Orang-orang yang hebat dalam ketrampilan membina

hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun yang

mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain.

Dalam al-Qur‟an dijelaskan bahwa Allah memerintahkan

hambanya untuk bersilaturahim untuk menjaga hubungan

agar tetap terjalin dengan baik.

Page 47: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

33

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang

telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya

Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang

banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu

sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

(QS. An-Nisa: 1)

Cara yang dapat dilakukan dalam membina hubungan

dengan orang lain yaitu:

(1) Mampu mendengar orang lain secara aktif

(2) Mampu tertawa dan memperlihatkan keriangan

(3) Mampu memecahkan masalah tertentu

(4) Mampu bekerja kelompok atau tim

(5) Mampu meyakinkan dan mempengaruhi orang lain

(6) Mampu membaca sikap dan keadaan sosial

(7) Mampu meringankan beban dan penderitaan ornag lain

(8) Mampu memulai memberikan salam dan penghormatan

(9) Mampu menahan beban dan penderitaan orang lain

(10) Mampu bersikap tegas dan keras tanpa memperlihatkan

sikap marah dan negatif40

e. Pengembangan Kecerdasan meosional

Menurut Daniel Goleman yang dikutip oleh Mohammad Ali dan

Mohammad Asrori, cara yang dapat digunakan untuk

mengembangkan emosi siswa agar memiliki kecerdasan emosional

adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang didalamya

terdapat materi yang kemudian diberi nama Self-Science Curriculum,

adapun kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1) Belajar mengembangkan kesadaran diri dengan cara mengamati

sendiri dan mengenali perasaan sendiri, menghimpun kosa kata

40 Mubayidh, op. cit., h. 22-24

Page 48: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

34

untuk mengungkapkan perasaan, serta memahami hubungan

antara pikiran, perasaan dan respon emosional.

2) Belajar mengambil keputusan pribadi dengan cara mencermati

tindakan-tindakan dan aibat-akibatya, memahami apa yang

enguasai suatu keputusan, pikiran atau perasaan, serta

menerapkan pemahaman ini kemasalah yang cukup berat.

3) Belajar mengelola perasaan dengan cara memantau pembicaraan

sendiri untuk menangkap pesan-pesan negatif yang terkandung

didalamnya serta menyadari apa yang ada dibalik perasaan.

4) Belajar menangani stress dengan cara berolahraga, perenungan

yang terarah dan metode relaksasi.

5) Belajar berempati dengan cara memahami perasaan dan masalah

orang lain, menerima sudut pandang orang lain, serta

menghargai perbedaan perasaan orang lain mengenai sesuatu.

6) Belajar berkomunikasi dengan cara menjadi pendengar dan

penanya yang baik, membedakan antara apa yang dilakukan atau

yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian sendiri

tentang sesuatu, serta mengirim pesan dengan sopan dan

bukanya mengumpat.

7) Belajar membuka diri dengan bersikap terbuka dan saling

percaya dalam suatu hubungan serta mengetahui situasi yang

aman untuk membicarakan tentang perasaan diri sendiri.

8) Belajar mengembangkan pemahaman dengan cara

mengidentifikasi pola-pola kehidupan emosional dan reaksi-

reaksi serta mengenali pola-pola serupa pada orang lain.

9) Belajar menerima diri sendiri dengan cara merasa bangga dan

memandang diri sendiri dari sisi positif, mengenali kekuatan dan

kelemahan diri anda, serta belajar mampu untuk menertawakan

diri anda sendiri.

10) Balajar mengembangkan tanggung jawab pribadi dengan

memikul tanggung jawab, mengenali akibat-akibat dari

Page 49: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

35

keputusan dan tindakan pribadi, serta menindaklanjuti komitmen

yang telah dibuat dan disepakati.

11) Belajar mengembangkan ketegasan dengan cara

mengungkapkan keprihatinan dan perasaan anda tanpa rasa

marah atau berdiam diri.

12) Mempelajari dinamika kelompok dengan cara mau kerja sama,

memahami kapan dan bagaimana memimpin, serta memahami

kapan harus mengikuti.

13) Belajar menyelesaikan konflik dengan cara memahami

bagaimana melakukan konfrontasi secara jujur dengan orang

lain, orang tua guru, serta memahami contoh penyelesaian

menang-menang (win-win solution) untuk merundingkan atau

menyelesaikannya suatu perselisihan. 41

Sedangkan menurut Lawrence E. Saphiro dalam bukunya

“Mengajarkan Emotinal Intelligence pada anak”, sesuatu yang perlu

diperhatikan dalam mengembangkan kecerdasan emosional pada

anak, diantaranya:

1) Mengajari anak-anak bersikap peduli pada orang lain

2) Mengajarkan kepada anak nilai kejujuran sejak mereka masih

muda dan konsisten

3) Mendorong anak untuk mengungkapkan persaan mereka

melalui kata-kata sebagai upaya mengatasi konflik dan

kesusahan mereka, dan agar kebutuhan mereka terpenuhi

4) Mengajari anak ketrampilan mendengar aktif untuk membantu

mereka mengembangkan hubungan yang secara emosional

selain memberi saat sekarang dan kemudian hari

5) Mengembangkan kemampuan memahami komunikasi emosi

meliputi kesadaran atas perilaku nonverbal orang lain (gerak

tubuh, bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya)

41Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Perkembangan Remaja Perkembangan

Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 74-75

Page 50: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

36

karena emosi non verbal lebih berperan daripada kata-kata yang

terucapkan

6) Mengajarkan sopan santun

7) Mengajarkan anak merasakan ganjaran dari suatu keberhasilan

kerjasama tidak mungkin dicapai oleh satu orang saja.42

Suharsono dalam bukunya “Melejitkan IQ, IE &IS”

mengemukakan pendapatnya, bahwa untuk mewujudkan agar anak

memiliki kecerdasan emosional terdapat langkah-langkah dalam

mengembangkanya yaitu:

2) Mengekspresikan diri. Pada dasarnya “mengalirkan” air mata

yang menggenang. Jika dapat mengalir deras, maka dengan

sendirinya menjadi jernih dan pancaran mata airnyapun semakin

deras. Sebaliknya jika air tidak bisa mengalir, anak akan

menjadi keruh bahkan menyumbat air matanya sendiri.

3) Mengartikulasikan ide atau konsep. Pengenalan yang sangat

baik berkenaan dengan ide-ide komunitas sosial yang

melingkupinya. Dari sinilah pentingya bersosialisasi perlu

dipupuk secara dini, biarkan anak-anak itu bermain dengan

teman sebayanya, berdialoglah dengan mereka, sehingga mereka

terbiasa mengemukakan pendapatnya, ide atau sikapnya tentang

suatu hal.

4) Mengkomunikasikan dengan orang lain. Jika usianya relatif

matang, doronglah mereka untuk mengikuti kehidupan

berorganisasi, seperti remaja masjid, kelompok-kelompok studi,

pengabdian masyarakat, dan sebagainya. Akhirnya mereka akan

menjadi manusia yang matang, baik intelektual maupun

emosionalnya dalam beroragnisasi tersebut. Karena kehidupan

organisasi menyajikan menu bagi jiwa manusia untuk saling

42 Saphiro, op. cit., h. 59

Page 51: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

37

mengenal, bertukar fikiran, membentuk kerja sama bahkan

memecahkan konflik dengan cara diskusi43

Menurut Basuki dalam jurnal cendekia mengemukakan bahwa

ada banyak manfaat bila seseorang memiliki kecerdasan emosional

yang memadai, diantaranya bahwa kecerdasan emosional:

1) Mampu menjadi alat untuk pengendaliana diri, sehingga

seseorang tidak terjerumus kedalam tindakan-tindakan bodoh,

yang merugikan dirinya maupun orang lain

2) Dapat diimplementasikan sebagai cara yang sangat baik untuk

memasarkan atau membesarkan ide, konsep atau bahkan sebuah

produk, dan

3) Modal penting bagi seseorang untuk mengembangkan bakat

kepemimpinan dalam dalam bidang apapun juga.44

Dengan demikian sudah seharusnya guru berperan dalam

membantu siswa untuk menentukan kapan dan dimana ia bisa

mengungkapkan perasaan dan emosinya serta berupaya

mengembangkan kecerdasan emosi dalam suasana pembelajaran.

Adapun kelebihan dari kecerdasan emosional adalah dapat

dikembangkan lebih baik, lebih menantang, dan lebih prospek bila

dibandingkan kecerdasan IQ yang cenderung statis.

Kecerdasan emosional dapat diterapkan secara luas untuk

belajar, bekerja, mengasuh anak, persahabatan dan dalam dunia

rumah tangga. Inti dari kecerdasan emosional adalah mengikuti hati

nurani. Hati nurani akan menjadi pembimbing terhadap apa yang

harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat, artinya setiap manusia

sebenarnya telah memiliki sebuah radar hati sebagai pembimbingya.

43 Suharsono, op. cit., h. 118-119 44

Basuki, Kecerdasan Emosional: Esensi dan urgensinya dalam Pendidikan Islam,

Cendekia, VOL.5, 2007, h. 29

Page 52: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

38

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang pelaksanaan metode

sosiodrama dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan,

terlebih dahulu peneliti melakukan kajian terhadap penelitian yang relevan,

yaitu:

1. Kasturianto (Mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN SUSKA RIAU) tentang “Pelaksanaan Metode Sosiodrama dalam

Pembelajaran PAI di SMP Negeri 5 Desa Kuapan Kecamatan Tambang

Kabupaten Kampar”

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode sosiodrama

dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 5 Desa Kuapan Kecamatan

Tambang Kabupaten Kampar. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitianini

menunjukkan bahwa pelaksanaan metode sosiodrama dalam

pembelajaran PAI di SMP Negeri 5 Desa Kuapan Kecamatan Tambang

Kabupaten Kampar tergolong “cukup baik” dengan jumlah prosentase

70,9%.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasturianto

adalah tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 5 Desa Kuapan Kecamatan

Tambang Kabupaten Kampar sedang peneliti melakukan penelitian di

SMP Negeri 9 Tangerang Selatan. Adapun persamaanya sama-sama di

Sekolah menengah pertama dan sama-sama tentang pelaksanaan metode

sosiodrama dalam pembelajaran PAI.

2. Romiyati (Mahasiswi Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah STAIN Surakarta)

tentang, “Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran PAI di SD Negeri

Pandansari Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun

Pelajaran 2013/2014”

Penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif yang

bertujuan untuk mengetahui metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI

di SD Negeri Pandansari Ajibarang Kabupaten Banyumas. Teknik

Page 53: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

39

pengumpulan data yang penulis lakukan adalah wawancara, observasi

dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode

sosiodrama dalam pembelajaran PAI yang digunakan dikelas V SD

Negeri Pandansari Ajibarang telah berhasil dilaksanakan dngan baik,

siswa bergairah dalam belajar dan memperoleh nilai yang bagus.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Romiyati adalah

tempat penelitian yaitu di Banyumas pada lingkup sekolah dasar sedang

peneliti melakukan penelitian di Tangerang Selatan pada lingkup sekolah

menengah pertama. Adapun persamaanya sama-sama meneliti tentang

pelaksanaan metode sosiodrama dalam embelajaran PAI.

Secara umum kedua penelitian diatas memiliki kemiripan dengan

penelitian yang diajukan penulis. Tetapi setiap penelitian mempunyai focus

masing-masing. Peneliti ini adalah deskriptif yang focus terhadap

pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 9

Tangerang Selatan.

Dengan demikian perbedaan skripsi ini dengan skripsi relevan diatas

adalah tempat penelitian yang dilakukan. Penelitian diatas bertempat di

Banyumas dan Riau sedang tempat penelitian peneliti di Tangerang Selatan.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian pada kajian teori diatas, maka dapat dipahami

bahwa dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses kegiatan

pembelajaran banyak hal yang perlu diperhatikan agar rencana pengajaran

yang telah disusun mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Satu dari

sekian masalahnya adalah bagaimana agar dalam pembelajaran guru tidak

hanya memperhatikan kecerdasan intelektualnya saja tetapi kecerdasan-

kecerdasan yang lain seperti kecerdasan emosional dan spiritual, dan metode

yang sesuai untuk mengembangkan kecerdasan emosional tersebut.

Seorang siswa yang memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan

emosional yang tinggi, maka proses belajar mengajar akan bertambah cepat

dan hasil yang dicapai akan lebih baik.

Page 54: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

40

Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai sangat berkaitan dengan

pengembangan kecerdasan emosional siswa, karena siswa dapat

menumbuhkembangkan kecerdasan emosional dalam diri mereka agar

mampu menyadari emosi diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri,

memahami emosi orang lain dan ketrampilan sosial secara tepat sehingga

mampu menyesuaikan diri secara mental terhadap lingkungan serta mampu

merespon secara positif terhadap setiap kondisi yang merangsang emosi-

emosi tersebut. Kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa sangat

bermanfaat bagi perjalanan hidup siswa dimasa yang akan datang.

Page 55: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat yang penulis jadikan sebagai lapangan penelitian

adalah SMP Negeri 9 Tangerang Selatan yang berada di Jl. Lontar Martil

Perum Serua Permai Benda Baru Pamulang Kota Tangerang Selatan. Dan

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2016

B. Metode Penelitian

Untuk memudahkan pengumpulan data, fakta dan informasi yang

akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian

tentang pengembangan kecerdasan emosional melalui metode sosiodrama,

penulis melaksanakan penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kasus

sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskripstif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan yang

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, fenomena yang

diselidiki.1

Sedangakan jenis penelitian lapangan dimaksud agar dapat

memperoleh fakta, data dan informasi yang lebih obyektif dan akurat

mengenai pengembangan kecerdasan emosional melalui metode sosiodrama

di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

C. Unit Analisis, Populasi dan Sampel

Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai

subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah para

siswa di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

1 Moh Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2005), Cet. Ke-6, h. 54

Page 56: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

42

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah topik penelitian dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian.2 Populasi adalah wilayah generalisasi, yakni

keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakter sama dan ditetapkan

oleh penliti sebagai objek dalam penelitianya, serta akan ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9

Tangerang Selatan.

Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah suatu cara pengambilan

sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta

berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya.3

Yang dapat dipandang memberikan data secara maksimal, dimana semua

anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel.

Pemilihan siswa kelas VIII sebagai sampel dalam penelitian ini karena

memiliki alasan-alasan tertentu, yaitu:

1. Kelas VIII secara psikologis lebih memiliki kematangan emosional dari

pada kelas VII. Karena kelas VII baru beberapa bulan duduk dibangku

SMP. Sehingga masih butuh waktu untuk menyesuaikan dengan

lingkngan barunya.

2. Kelas VII lebih memiliki waktu yang luang dan cukup sehingga peneliti

banyak memiliki waktu dalam melakukan penelitian dibandingkan degan

kelas IX.

3. Kelas IX lebih berkonsentrasi kepada ujian nasional sehingga mwaktu

yang tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian terhadap kelas

IX.

4. Saran dari guru PAI, beliau meyarankan untuk melakukan penelitian

dikelas VIII.

2 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013),

h. 46

3 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2011), Cet.Ke-1, h.221

Page 57: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

43

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam

penelitian sebagai alat pengumpulan data. Adapun instrument penelitian

yang digunakan untk memeproleh data mengenai pengembanagn kecerdasan

emosional siswa melalui metode sosiodrama pada mata pelajaran PAI dibuat

dalam bentuk non test yaitu dengan menggunakan angket dalam bentuk

quesioner. Quisioner yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya

atau hal-hal yang di ketahui ini terdiri dari 10 butir soal untuk mengukur

penerapan metode sosiodrama dan 20 butir soal untuk mengukur kecerdasan

emosional siswa.

Kemudian instrumen non tes dalam bentuk wawancara diperuntukkan

kepada guru PAI yang mengajar di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan, yang

digunakan untuk mempertajam informasi mengenai pengembangakan

kecerdasan emosional siswa melalui metode sosiodrama pada mata

pelajaran PAI di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen

No Variabel Dimensi Indikator No

Item

Jml

Item

1.

Kecerdasan

Emosional

Siswa

a. Mengenali

Emosi Diri

b. Mengelola

1) Mampu mengenali

perasaan diri sendiri

2) Mampu menilai diri

secara teliti

3) Percaya diri

4) Menerima keadaan diri

sendiri

1) Mampu mengatur Emosi

sendiri

1

2

3

4

5

1

1

1

1

1

Page 58: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

44

Emosi

c. Motivasi

d. Mengenali

emosi orang

lain

2) Mampu

mengendalikann dan

mengatasi stress

3) Mampu menolak

perilaku negative

4) Mampu menilai

kemampuan diri

5) Mampu menahan

implus agresi

kemarahan

1) Memiliki harapan dan

optimism

2) Dorongan untuk

berprestasi

3) Mampu untuk berpikir

positif

4) Mampu untuk

memecahkan masalah

1) Mampu mengenali

emosi orang lain

2) Punya kepedulian

terhadap orang lain

3) Berbagi

4) Mau menerima sudut

pandang orang lain

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Page 59: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

45

2.

Metode

Sosiodrama

e. Membina

hubungan

a. Kesesuaian

b. Melatih

Keberanian

1) Mampu menjalin

hubungan dengan orang

lain

2) Mampu berdaptasi

dengan lingkungan baru

3) Mampu berkomunikasi

dengan orang lain

1) Kesesuaian metode

dengan materi

pembelajaran

1) Menumbuhkan minat dan

bakat

2) Mampu

mendramatisasikan peran

3) Mampu menjalin

hubungan

18

19

20

1, 2,

3, 4

5, 6,

7

8, 9

10

1

1

1

4

3

2

1

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian

lapangan, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke

objek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Observasi

Dalam buku “Metodologi penelitian kualitif” oleh Djam’an Satori

dan Aan Komariah mejelaskan bahwa observasi dalam penelitian

Page 60: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

46

kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui

keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya

mengumpulkan data penelitian.4

Observasi yang peneliti lakukan bertempat di SMP Negeri 9

Tangerang Selatan, guna memperoleh gambaran yang jelas tentang

gambaran umum serta keadaan SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

2. Wawancara

Wawancara adalah sutatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab.5

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dengan

mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang bersangkutan tentang

pengembangan kecerdasan emosional siswa melalui metode sosiodrama

di SMP negeri 9 Tangerang Selatan. Wawancara dilakukan kepada guru

PAI yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.

3. Quesioner

Quesioner adalah instrument penelitian yang berisi serangkaian

petanyaan atau pernyataan untuk menjarin data atau informasi yang harus

dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.6 Quesioner

diberikan kepada siswa untuk mengetahui bagaimana pengembangan

kecerdasan emsoional siswa melalui metode sosiodrama.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan panggilan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

4 Satori, loc.cit., h.76

5 Ibid., h. 130

6 Zainal Arifin, Penenlitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), h.228.

Page 61: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

47

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oang lain.7

Dalam teknik ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam

mengumpulkan data hasil penelitian, yaitu:

1. Editing, yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pertanyaan yang

diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu

persatu, tujuanya untuk mngurangi kesalahan atau kekurangan yang

ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban

yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi

responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabanya.

2. Skoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir

pernyataan yang terdapat dalam angket. Dalam pengambilan angket

menggunakan skala likert, dalam skala liket, responden tidak hanya

memilih pernyatan-pernyaan positif, tetapi juga pernyataan negative.

Tiap item dibgai kedalam lima skala. Maka penulis melakukan

perhitungan skor rata-ratanya dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Krieria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

0

0

1

2

3

4

3. Tabulating, yaitu proses memindahkan jawaban kedalam table,

sehingga diketahui perhitungan prosentasenya.

7 Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alafbeta, 20011) Cet.Ke-12, h.335

Page 62: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

48

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data secara

kualitatif yang dinamakan deskripsi analisis, yaitu menggambarkan apa

adanya. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi dan kemudian

dilengkapi dengan persentasi. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus

sebagai berikut:

x 100%

Keterangan:

P : Angka presentasi untuk setiap jawaban

F : Frekuensi untuk setiap jawaban

N : Jumlah responden

100% : Bilangan tetap

Dalam menetapkan ada tidaknya pengembangan kecerdasan

emosional siswa melalui metode sosiodrama, peneliti menentukan kriteria

data-data kualitatif berdasarkan nilai-nilai agket yaitu:

Table 3.3

Skala Persentasi

No Persentasi Penafsiran

1 100% Seluruhnya

2 90%-99% Hampir Seluruh

3 60%-89% Sebagian Besar

4 51%-59% Lebih dari Setengah

5 50% Setengah

6 40%-49% Hampir Setengah

7 10%-39% Sebagian Kecil

8 1%-9% Sedikit Sekali

9 0% Tidak Ada

Page 63: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

49

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas beberapa data hasil penelitian yang didapatkan

selama penelitian, data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang

terkumpul melalui observasi, quesioner, dan wawancara. Adapun pembahasan

dalam bab ini diawali dengan profil sekolah SMP Negeri 9 Tangerang Selatan,

kemudian penjabaran dan analisis data yang diperoleh melalui questioner dan

wawancara. Penelitian ini lebih memfokuskan pada angket yang diberikan kepada

siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 9 Tangerang Selatan dan wawancara kepada guru

PAI sebanyak 3 orang ditambah dengan observasi sebagai penguat.

A. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Tangerang selatan

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

SMP Negeri 9 Tangerang Selatan berdiri pada tahun 1993,

diatas luas tanah seluruhnya 3.425 M2. SMPN 9 Tagerang Selatan

sebelumnya benama SMPN 2 Pamulang. Namun karena terbentuknya

kota tangerang, maka berubah pula nama SMPN 2 pamulang menjadi

SMPN 9 Tangerang Selatan. Semenjak berupah nama SMP Negeri 9

terkenal dengan sebutan “Dolang” yang berarti dua Pamulang.

Berikut adalah runtutan pergantian nama sekolah :

a. 1992 – 1996, bernama SMPN 1 Pamulang

b. 1997 – 2001, berganti nama menjadi SLTPN 2 Pamulang

c. 2002 – 2008, berganti nama kembali menjadi SMPN 2 Pamulang

d. 2009 – sekarang, berganti nama menjadi SMPN 9 Tangerang

Selatan.

Sekolah yang berstatus Negeri ini telah terakreditasi A oleh

Badan Akreditasi Provinsi. Yang dapat dijadikan rujukan oleh

masayarakat setempat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMPN

9 tersebut. semua siswa yang belajar disekolah ini harus menempuh

Page 64: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

50

pendidikan selama 3 tahun, diawali dengan kelas VII, VIII, dan kelas

IX yang merupakan kelas akhir.

2. Profil SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Jl. Lontar Martil Perum Serua Permai

Benda Baru Pamulang Kota Tangerang

Selatan

No. Telepon : 021-7417703

Kode Pos : 15417

Alamat email : [email protected]

Web Site : http://www.smpn9tangsel.sch.id

Dibuka Tahun : 1993

SK/Izin Pendirian Sekolah : No.2826/102

NSS : 201280309010

Akreditasi : Terakreditasi A

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

VISI SEKOLAH

“Insan Bertaqwa, berprestasi dan berbudaya”

MISI SEKOLAH

Dalam rangka mencapai visi yang dicanangkan ditetapkan langkah-

langkah misi sebagai berikut:

a. Menjalankan nilai-nilai agama dan berperilaku yang akhlakul

karimah dalam kehidupan sehari-hari

b. Melaksankaan pebelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan untuk mengembangkan potensi keilmuan peserta

didik

c. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada seluruh warga

sekolah

d. Membimbing dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik

Page 65: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

51

e. Melaksanakan program ekstrakulikuler untuk menghasilkan siswa

yang berprestasi dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari

f. Menerapkan management berbasis sekolah yang berpartisipasi dan

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari

g. Mengembangkan hasil karya yang dimiliki peserta didik

h. Meningkatkan kesadaran untuk memelihara lingkungan

TUJUAN SEKOLAH

Dari visi dan misi tersebut dapat terdapat tujuan yang ingin

dicapai oleh SMP Negeri 9 Tangerang Selatan. Adapun tujuannya

antara lain:

1) Tujuan Umum

Meletakkan dasar akhlak mulia, kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan perilaku peserta didik yang berakhlak mulia,

beriman menuju ketaqwaan terhadap Allah SWT.

b) Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c) Meraih prestasi dalam berbagai ajang lomba/seleksi pada

tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi.

d) Meningkatkan ketrampilan peserta didik

e) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah

Dari visi sekolah yang telah di paparkan dapat dilihat

bahwasanya SMPN 9 Tangerang Selatan ingin menjadikan siswa-

siswinya menjadi insan yang bertaqwa, berprestasi dan berbudaya.

Kelak jika mereka sudah lulus mereka punya akhlak yang baik, santun

dan beriman pada Allah SWT, tidak hanya itu diharapakan siswa-

siswinya selain mempunyai akhlak yang baik juga berprestasi dalam

kelas maupun dimasyarakat, agar nantinya ketika mereka terjun

Page 66: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

52

dimasyakat mempunyai skill dan bekal untuk mejalani kehidupan

mendatang.

Selain visi, misi yang dimiliki SMPN 9 Tangsel juga terlihat

sangat baik, dari beberapa poin yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan bahwasanya sekolah ingin menanamkan nilai-nilai

kegamaan agar anak berakhlakul karimah, dengan berpedoman pada

Alqur’an dan Hadist. Dalam kegiatan pembelajaran sendiri agar anak

berprestasi sekolah bersama guru mengupayakan agar pembelajarn

dikelas dilaksanakan dengan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

sehingga ketika pembelajaran siswa tidak merasa bosan. Serta siswa

dan siswi diberi kebebasan untuk mengembangkan minat dan bakat

mereka melalui program ekstrakuler yang nantinya akan bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sarana dan prasarana

Salah satu penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar

yaitu dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Di SMP

Negeri 9 Tangerang Sendiri terdapat beberapa sarana dan prasarana

yang diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan siswa-siswinya

disekolah, antara lain:

a. 27 Ruang Kelas

b. Ruang Guru

c. Ruang PKS

d. Ruang BK

e. Rung Tata Usaha

f. Ruang UKS

g. Musholla

h. Kantin

i. Koperasi

j. Perpustakaan

k. Laboratorium IPA

l. Laboratorium Komputer

m. Laboratorium Bahasa

n. Toilet

o. Taman

p. Lapangan Olahraga

q. Lapangan Upacara

Dari berbagai fasilitas yang telah disediakan, keadaan sarana

dan prasarana kondisinya tergolong baik. Sarana dan prasarana yang

ada di sekolah sangat mendukung siswa dalam mengembangan

Page 67: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

53

kecerdasan emosional siswa. Antara lain jika siswa sedang berada di

perpustakaan, mereka tidak boleh membawa makan dan minum serta

berbicara dengan nada tinggi, hal ini dikarenakan siswa harus

mengahargai temannya yang sedang membaca atau sedang

mengerjakan tugas.

Kemudian adanya musolla agar siswa dapat melakukan solat

bermaah dan solat jumat. Dengan adanya pembiasaan solat berjamah

disekolah diharapkan mereka dirumah akan melakukan hal yang sama

tanpa disuruh orang tua. Selanjutnya adanya ruang BP memfasilitasi

siswa agar dapat berkonsultasi dengan guru BP tentang masalah yang

sedang mereka alami. Dengan berkonsultasi akan membantu siswa

memecahkan masalah atau membantu mengelola emosi yang sedang

bergejolak dalam dirinya.

5. Data Siswa

Berikut ini adalah daftar jumlah siswa SMP Negeri 9 Tangsel

tahun ajaran 2016/2017:

a. Data Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2016-2017

Kelas VII terdiri dari sepuluh kelas, yaitu VII 1, VII 2, VII 3,

VII 4, dan VII 5, VII 6, VII 7, VII 8, VII 9, dan VII 10

Tabel 4.3

Data siswa kelas VII

Kelas Siswa Siswi Jumlah

VII 1 20 17 37

VII 2 19 19 38

VII 3 20 16 36

VII 4 19 19 38

VII 5 20 18 38

VII 6 20 18 38

VII 7 18 19 37

VII 8 20 18 38

VII 9 16 20 36

VII 10 18 18 36

190 182 372

Page 68: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

54

b. Data Siswa Kelas VIII Tahun Pelajaran 2016-2017

Berbeda dengan kelas VII, kelas VIII terdiri dari delapan

kelas, yaitu VIII 1, VIII 2, VIII 3, VIII 4, dan VIII 5, VIII 6, VIII

7, VIII 8, VIII 9 dan VIII 10.

Tabel 4.4

Data siswa kelas VIII

Kelas Siswa Siswi Jumlah

VIII 1 18 22 40

VIII 2 18 22 40

VIII 3 18 22 40

VIII 4 18 22 40

VIII 5 18 21 39

VIII 6 17 23 40

VIII 7 18 22 40

VIII 8 16 23 39

VIII 9 16 21 37

VIII 10 17 21 38

174 219 393

c. Data Siswa Kelas IX Tahun Pelajaran 2016-2017

Seperti halnya kelas VIII, kelas IX juga terdiri dari delapan

kelas, yaitu IX 1, IX 2, IX 3, IX 4, dan IX 5, IX 6, dan IX 7,

Tabel 4.5

Data siswa kelas IX

Kelas Siswa Siswi Jumlah

IX 1 19 21 40

IX 2 16 22 38

IX 3 18 21 39

IX 4 17 23 40

IX 5 16 24 40

IX 6 19 21 40

IX 7 19 21 40

124 153 277

Page 69: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

55

Tabel 4.6

Data keseluruhan siswa

TOTAL LAKI-LAKI 488

TOTAL PEREMPUAN 554

GRAND TOTAL 1042

6. Data guru dan pegawai SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Guru adalah pendidik professional, karena guru dipandang

sebagai faktor yang sangat menentukan berlangsungnya kegiatan

pendidikan dan pengajaran, tanpa adanya ruang kelas pun, kegiatan

pendidikan akan tetap berjalan apabila ada guru yang mengajar.

Sebagai seorang guru hendaknya dapat mempengaruhi anak didik

kearah kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk itu salah satu syarat

menjadi seorang guru yaitu Taqwa kepada Allah SWT agar menjadi

guru yang berkualitas untuk peserta didiknya.1

Tenaga pengajar/guru SMP Negeri 9 Tangsel dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya siswa.

Peningkatan bukan hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.

Rekrutmen dilakukan berdasarkan kualifikasi dan kriteria yang cukup

ketat. Untuk mengetahui keadaan guru SMP Negeri 9 Tangerang

Selatan tahun ajaran 2016-2017 dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah

ini.

Tabel 4.7

Data Guru SMPN 9 Tangerang Selatan

No Nama Lengkap Jabatan Mata

Pelajaran

1 H. Mardi Yuana A. MM, MPd Kepala

Sekolah

-

2 Hj. Yeti Djumiarti, SE, M.Si Pendidik Seni Budaya

1 Zakiah daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Aksara, 2012), Cet.Ke-10, h. 41

Page 70: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

56

3 Dra. Dewi Utami Latih

Pendidik Bahasa

Indonesia

4 Dra. Nurhasanah Pendidik BP/BK

5 Dra. Watiah Pendidik BP/BK

6 Drs. Djoko Supono,M.Pd Pendidik PKn

7 Ema Rohmah, S. Pd Pendidik IPS

8 Siswanto, S.Pd Pendidik Matematika

9 Dra. Siti Budiherti Pendidik IPA

10 Hj. Munhelmi, S.Pd. Pendidik IPA

11 Ridawati, S.Pd. Pendidik Bahasa Inggris

12 Drs. H.Edy Susanto Samilin Pendidik IPA

13 Ribut Hari Subekti, S.Pd. Pendidik Matematika

14 Nuriyah, S.Pd.

Pendidik Bahasa

Indonesia

15 H. Mukhtar Rahman Azis,

M.Pd.

Pendidik IPA

16 Rozanty Nely, S.Pd. Pendidik PKn

17 Agustomi, S.Pd Pendidik Penjaskes

18 Slamet Afandi S.Ag,M.Pd Pendidik PAI

19 Euis Adilah

Pendidik Bahasa

Indonesia

20 Dra. Hj. Betty Nurbaeti Pendidik Seni Budaya

21 Sayekti, S.Pd Pendidik Tata Busana

22 Dede Mulyadin, S.Pd. Pendidik Matematika

23 Tuting Tubarsih, S.Pd. Pendidik Bahasa Inggris

24 Warsino, S.Pd Pendidik Penjaskes

25 Sri Isnaeniwati, S.Pd Pendidik Matematika

26 Ir. Hj. Siti Jamilah Pendidik IPA

27 Drs. Supriadi Pendidik Bahasa Inggris

28 Dra. Etik Suhartika Pendidik IPS

Page 71: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

57

29 Yadi Setiadi S.Ag Pendidik PAI

30 Supriyanto,M.Pd Pendidik Bahasa Inggris

31 Dra. Siti Ruqoiyah Pendidik PAI & BTQ

32 Robingati Rochmah, S.Pd Pendidik IPS

33 Iman Sugiman Pendidik Tikom

34 Ikfi Mubarokah S.Pd Pendidik Tata Buku

35 Fajar Setyo Utomo S.Pd Pendidik Bhs. Indonesia

36 Beny S.Pd Pendidik Bhs. Inggris

Tabel 4.8

Data Pegawai SMPN 9 Tangerang Selatan

No Nama Tugas yang diampu

1 Syaroni Kepala TU

2 Sri Wineni Bendahara TU

3 Herry Irawan Pel. TU

4 Nurlaelah, SE Pel. TU

5 M. Habib Masturi Pel. TU

6 Mila Midia Wati, SE Pel. TU

7 Mulyati Petugas Perpustakaan

8 Suraji Pesuruh

9 Udin Petugas Kebersihan

10 Warsidi Petugas Kebersihan

11. Abadi Petugas Keamanan

7. Ekstrakulikuler

Dalam upaya membantu mengembangkan dan menuangkan

bakat serta ketrampilan yang dimiliki siswa, maka SMPN 9

Tangerang Selatan memliki banyak kegiatan ekstrakuler yang dapat

diikuti oleh seluruh siswa. Akan tetapi ekstrakuler pramuka menjadi

ekstrakulikuler wajib bagi kelas VII sampai kelas IX. Dan di SMPN 9

Page 72: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

58

Tangerang Selatan terdapat ektrakulikuler Qiroah yang baru

berlangsung beberapa bulan meskipun secara formalitas belum

mendapat persetujan, Guru PAI mengusulkan ekstrakulikuler ini

dikarenakan melihat beberapa siswa yang mempunyai bakat dalam

dunia qoriah, sehingga jika disekolah ada tempat untuk

mengembangkan bakat yang dimiliki tersebut dapat menjadi kanya

sorang qari’ internasional. Beberapa ekstrakuler yang ada di SMPN 9

Tangerang Selatan diantaranya sebagai berikut:

a. Osis

b. Paskibra

c. Palang Merah remaja

d. Pramuka

e. Basket

f. Taekwondo

g. Siswa Gemar

membaca

h. Tari saman

i. Marawis

j. Paduan Suara

k. Footsal

l. Badminton

B. Temuan Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

sosiodrama di kelas VIII.1 SMP Negeri 9 Tangerang Selatan, ada beberapa

tahapan yang harus dijalankan terlebih dahulu agar pelaksanaan sosiodrama

efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan. Tahapan tersebut diantaranya

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti bersama guru PAI yang

bersangkutan bermusyawah terlebih dahulu untuk merencanakan

bagaimana pelaksanaan metode sosio drama yang akan digunakan dalam

pembelajaran PAI pada materi Kaum muslimin setelah hijrah. Sebelum

pembelajaran dimulai yang harus peneliti siapkan adalah RPP untuk 2 kali

pertemuan yang berlangsung selama 4 x 40 menit. Hal ini dikarenakan

dalam satu pertemuan waktunya tidak mencukupi.

Page 73: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

60

Kemudian menyiapkan alat atau bahan yang diperlukan dalam proses

pelaksanaan metode sosiodrama, meyiapkan quesioner yang harus diisi

siswa untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode sosiodrama dan

pengaruhnya terhadap perkembangan kecerdasan emsoional siswa yang

berhubungan afektif siswa. Serta memberitahukan kepada siswa bahwa

pembelajaran pada materi kaum muslimin setelah hijrah menggunakan

metode sosiodrama, agar siswa mempersiapakan diri untuk bermain

drama.

2. Tahap Pelaksanaan

Sebelum metode sosiodrama dilaksanakan. Seperti yang sudah

dijelaskan di tahap persiapan, guru menginformasikan kepada siswa

bahwa pembelajaran pada materi kaum muslim setelah hijrah akan

menggunakan metode sosiodrama, sehingga siswa harus bersungguh-

sungguh memahami materi yang dijelaskan oleh guru, agar dalam

membuat naskah drama tidak mengalami kesulitan. Dan pelaksanaan

kegiatan sosiodrama dilakukan dalam 2x pertemuan.

a. Pertemuan Pertama

Pada peretemuan ini guru menerapkan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan metode sosiodrama. Dan berikut pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama.

1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam.

b) Siswa menjawab salam guru, berdoa, membaca asmaul husna

serta mengkondisikan diri untuk siap belajar.

c) Guru memeriksa kehadiran, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Guru mempersiapkan alat bantu belajar

f) Guru memberikan apresepsi sebelum memulai pelajaran

2) Kegiatan Inti (65 menit)

Page 74: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

61

a) Mengamati

(1) Siswa membaca dan mengamati materi yang akan

dipelajari

b) Menanya

(1) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang

telah dibaca

(2) Guru juga memberi pertanyaan seputar materi yang telah

dibaca oleh siswa

c) Mengumpulkan informasi/mencoba

(1) Guru menjelaskan materi secara singkat

(2) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok

(3) Setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah

didapat

d) Menalar/mengasosiasi

(1) Guru menjelaskan teknik pelaksanaan sosiodrama

(2) Setiap kelompok menunjuk teman anggotanya untuk

melakukan sosiodrama

(3) Setiap kelompok harus membuat naskah drama sesuai

materi yang didapat

(4) Siswa yang tidak kebagian bermain drama bertugas

menjadi observer

e) Mengomunikasikan

(1) Setiap kelompok secara bergantian maju kedepan untuk

bermain sosiodrma (7-10 menit)

(2) Kelompok lain bertugas menjadi observer dan

mengemukakan pendapat

3) Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Guru bersama siswa mengevaluasi kegiatan sosiodrama yang

telak dilaksanakan

b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

Page 75: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

62

c) Guru memberikan motivasi agar meneladani sikap Nabi

Muhammad SAW dan para Sahabat Nabi

d) Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran

yang telah dilaksanakan

e) Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan

selanjutnya.

f) Guru mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum

keluar kelas.

b. Pertemuan Kedua

Dalam pertemuan kedua melanjutkan kelompok yang belum

bermain dram serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode sosiodrama. Adapun pelaksanaannya sebagai

berikut:

1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a) Guru mengucapkan salam.

b) Siswa menjawab salam guru, berdoa, membaca asmaul husna

serta mengkondisikan diri untuk siap belajar.

c) Guru memeriksa kehadiran, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Guru mempersiapkan alat bantu belajar

f) Guru memberikan apresepsi sebelum memulai pelajaran

2) Kegiatan Inti (65 menit)

a) Mengamati

(1) Siswa mengamati kelompok yang sedang bermain drama

b) Menanya

(1) Siswa diberi kesempatan bertanya ataupun menyanggah

kepada kelompok yang sedang bermain drama

c) Mengumpulkan informasi/mencoba

Page 76: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

63

(1) Kelompok yang sedang bermain drama dapat

mengumpulkan informasi dari pertanyaan dan sanggahan

siswa lain, dari buku maupun bertanya kepada guru.

d) Menalar/mengasosiasi

(1) Kelompok yang mendapat pertanyaan diberi waktu untuk

menjawab pertanyaan

(2) Dapat menjelaskan pertanyaan sesuai dengan drama yang

telah diperankan

e) Mengomunikasikan

(1) Semua perwakilan kelompok maju kedepan kelas dan

mempresentasikan jawaban yang telah dibuat

3) Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Guru bersama siswa mengevaluasi kegiatan sosiodrama yang

telah dilaksanakan

b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

c) Guru memberikan motivasi agar meneladani sikap Nabi

Muhammad SAW dan para Sahabat Nabi

d) Siswa merenungkan atau merefleksikan aktivitas

pembelajaran yang telah dilaksanakan

e) Guru mengucapkan salam kepada para peserta didik

sebelum keluar kelas.

3. Tahap Evaluai

Secara umum metode yang diterapkan di kelas VIII.1 SMP Negeri 9

Tangerang Selatan adalah metode ceramah, tanya jawab, latihan / drill dll.

Metode-metode tersebut jika terus digunakan kurang membantu dalam

meningkatkan kecerdasan emosional siswa, untuk itu guru harus pintar

menggunakan metode pembelajaran seperti metode sosiodrama. Metode

sosiodrama yang gunakan pada materi kaum muslimin setelah hijrah sudah

dikatakan baik, karena seluruh siswa dapat memainkan sosiodrama

walupun masih ada yang belum maksimal dikarenakan ada yang pemalu,

Page 77: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

64

tidak hafal naskah dll. Untuk itu guru harus melakukan persiapan secara

maksimal dan metode sosiodrama dapat digunakan secara terus menerus

sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan agar siswa lebih

mudah dalam melaksanakan kegiatan metode sosiodrama.

Dalam pelaksaanaanya siswa tidak hanya mudah mengingat materi

(pengetahuan) yang telah disampaikan guru tetapi juga dapat

meningkatkan kemampuan afektif siswa seperti pada aspek kecerdasan

emosional siswa. Dimana dalam pelaksanaanya mereka harus bekerjasama

dengan kelompok, menerima perbedaan pendapat, tidak egois, mampu

menjalin hubungan baik dengan kelompoknya, melatih kepercayaan diri

dan dapat memainkan peran dengan baik.

4. Hasil Temuan Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI

serta penyebaran questioner dan wawancara yang dilakukan kepada guru

PAI dapat diidentifikasi bahwa metode sosiodrama sangat mempunyai

pengaruh dalam meningkatkan kompetensi dasar yang meliputi aspek

kognitif, afektif (kecerdasan emosional) dan psikomotorik. Didalam

kurikulum 2013 kompetensi dasar atau kompetensi inti dirancang dalam

empat kelompok yang saling terkait yaitu pada kompetensi inti 1 (KI -1)

berkenaan dengan sikap keagamaan, kompetensi inti 2 (KI - 2) berkenaan

dengan sikap sosial, kompetesi inti 3 (KI -3) berkenaan dengan

pengetahuan, dan kompetensi inti 4 (KI-4) berkaitan dengan ketrampilan.

Pada KI-2 yang berkenaan dengan sosial, pembelajaran menggunakan

metode sosiodrama ada kaitanya dengan afektif siswa karean dalam

pelaksaanya siswa tidak hamya mendengar dan menalar materi tetapi

siswa belajar untuk bersikap baik dengan lingkungan sosioalnya. Seperti

menghargai perbedaan pendapat, bekerjasama dalam kelompok,

bertanggung jawab, dll. Jika dari segi afektif sudah diajarkan dengan baik

maka kecerdasan emosional siswa akan berkebangan dengan baik pula.

Pada KI-3 yang berkenaan dengan pengetahuan, pembelajaran

menggunakan metode soiodrama sudah mengarah kepada kompetensi

Page 78: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

65

pengetahuan. Selain dapat memahami materi dengan mudah siswa juga

dapat mengingat materi tersebut, karena disampaikan secara berulang-

ulang. Dan penggunaan metode sosiodrama kuatkaitanya dengan memori

jangka panjang, sehingga anak tidak mudah lupa dengan apa yang telah

didengar, karena mereka mengaplikasikan materi yang telah diajarkan.

Pada KI-4 yang berkaitan dengan Ketrampilan, pembelajaran dengan

menggunakan sosiodrama dituntut untuk kreatif, karena siswa harus

membuat naskah drama dengan baik. Hal ini melatih ketrampilan siswa

dalam menggunakan EYD bahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta

melatih ketrampilan berbicara siswa didepan umum agar tidak canggun

dan percaya diri.

C. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian

Setelah melakukan kegiatan sosiodrama peneliti menyebarkan

questioner yang diberikan kepada 40 siswa kelas VIII.1 dengan jumlah 30

item. Adapun daftar nama siswa kelas VIII 1 SMPN 9 Tangerang selatan

tahun pelajaran 2016/2017 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Data Siswa SMPN 9 TAngerang Selatan

No NAMA JK

1 ALIFVIA TALITHA SALSABILA P

2 AMANDA JULIANTI PUTRI INTANIASARI P

3 ANIQ WIDA PITALOKA P

4 ARIF PUTRA ROCHMAN L

5 CECILIA SHAFADHIYA JAHSYI P

6 CHINTA APRILIANI PUTRI P

7 CLAUDYA ANGGRAENI USWATHUN KHAZANAH P

8 DEKI RAVANELI MUSTARY L

9 DEVI AL FAZIRA P

10 DODI DWI WIDODO L

Page 79: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

66

11 FARIS ANDIKA RAHMAT L

12 FISKA NURUL AINI SIREGAR P

13 GILANG PUTRA MAHARDHIKA L

14 HAZAEL HAITO MATTHEW TARIHORAN L

15 I KOMANG TRI SARDANA L

16 IHSAN RAMADHAN L

17 INDRI AURILDA P

18 INTANIA SYAHL AKIRANA P

19 JAHIRA ANGELI P

20 KAMILA SULTANA ZAFIRA P

21 KATRINA TEGUH ATMAJA P

22 LENI INTAN AGNAINI ANAM P

23 LISANDI SAPUTRA L

24 MUHAMMAD FIRZA ANANDITA L

25 MUHAMMAD FUDHAIL QODRI L

26 MUHAMMAD RADJA ARIEV L

27 MUTIARA ARAFAH P

28 PRASDYANING TRI WULANDARI P

29 PUTRI JULIA AYESHA P

30 RACHMAT MAULANA ALAM L

31 RAIHAN AKBAR L

32 RATU AYU AMELIA P

33 SATRIA ADHI PRADANA L

34 SAYYID FATH ANSHABRI L

35 SEPHIANA SURI P

36 SYAZANA ZAFIRA ICHSAN P

37 TRIA MITRA FATIA P

38 TRIANDY RESTU RAMADHAN L

39 YESSA OCTAVIANA P

40 ZIDANE ALKHAISSYU ULYA FADLILAH L

Page 80: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

67

Dari 40 siswa tersebut 2 diantaranya non muslim, sebelum

pembelajaran dimulai biasanya guru memberikan kebebasan kepada siswa

yang non muslim untuk mengikuti pembelajaran atau diberikan tugas yang

lain. Pada saat penelitian kedua siswa tersebut memilih untuk mengikuti

pembelajaran.

Setelah data diperoleh bedasarkan quesioner yang diberikan, maka

langkah yang dilakukan adalah mencari prosentase dalam bentuk tabel

dengan menggunakan rumus:

x 100% , kemudian prosentase tersebut

dianalisis dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru PAI.

Hasil penyebaran angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

1. Pengembangan Kecerdasan Emosional Siswa

a. Mengenali Emosi Diri

Tabel 4.10

Saya mengetahui hal-hal yang menyebabkan saya malas belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

14

24

2

-

-

35%

60%

5%

-

-

Jumlah 40 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui sebagian kecil (35%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian besar (60%) siswa menjawab “setuju”,

dan sedikit sekali (5%) siswa yang menjawab “tidak tentu”, dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa dapat mengenali

emosi dirinya sendiri sehingga mereka tahu hal-hal yang menyebakan malas

Page 81: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

68

belajar. Dalam hal ini peranan guru PAI sangatlah penting untuk

memberikan motivasi kepada siswa agar rajin belajar.

Tabel 4.11

Saya sadar bahwa perasaan malu untuk bertanya dapat mengganggu

kesulitan dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

18

18

4

-

-

45%

45%

10%

-

-

Jumlah 40 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir setengah (45%) siswa

menjawab “sangat setuju”, hampir setengahnya lagi (45%) menjawab

“setuju”, dan sebagian kecil (10%) siswa menjawab tidak tentu. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang belum memahami materi pelajaran namun

malu untuk bertanya dapat mengganggu kesulitan dalam belajar. Karena ia

belum paham materi yang diajarkan sehingga mereka akan merasa bingung

apa yang harus mereka pelajari. Hal ini guru harus membiasakan siswa

untuk bertanya dan aktif dalam pembelajaran.

Tabel 4.12

Jika saya belajar, nilai saya baik

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

25

12

3

-

-

62,5%

30%

7,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Page 82: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

69

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar (62,5%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (30%) siswa menjawab “setuju”,

dan sedikit sekali (7,5%) siswa yang menjawab “tidak tertentu”. Artinya

mereka tahu kalau mereka belajar dengan sungguh-sungguh mereka akan

mendapatkan nilai yang baik.

Tabel 4.13

Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

15

21

3

1

-

37,5%

52,5%

7,5%

2,5%

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan sebagian kecil (37,5%) siswa

menjawab “sangat setuju”, lebih dari setengah (52,5%) siswa menjawab

setuju, sedikit sekali (3%) siswa menjawab “tidak tentu” dan sedikit sekali

(1%) siswa yang menjawab “tidak setuju”, hal ini dapat disimpulkan lebih

dari setengahnya mereka sudah mampu mengetahui kelebihan dan

kekurangan yang ada pada diri mereka.

b. Mengelola Emosi

Tabel 4.14

Saya mampu meredam emosi disaat sedang marah

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

6

12

19

1

2

15%

30%

47,5%

2,5%

5%

Jumlah 40 100%

Beradasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian kecil (15%)

siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (30%) siswa menjawab

Page 83: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

70

“setuju”, hampir setengah (47,5%) siswa menjawab tidak tentu, dan sedikit

sekali (2,5%) dan (5%) siswa yang menjawab “setuju” dan “sangat tidak

setuju”. Dapat disimpulkan bahwa anak yang berusia remaja khusunya pada

bangku SMP mereka belum dapat meredam emosi ketika marah.

Tabel 4.15

Jika saya sedang tertekan, saya akan mengarahkanya ke hal yang

positif

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

14

15

10

1

-

35%

37,5%

25%

2,5%

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (35%)

siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecilnya lagi (37,5%) menjawab

“setuju” dan sebagian kecil (10%) siswa menjawab “tidak tentu” serta

sedikit sekali (1%) siswa yang menjawab “tidak setuju”. Dapat disimpulkan

bahwa hnya sebagian kecil dari mereka yang menjawab setuju dan sangat

setuju apabila sedang tertekan mereka mengarahkan ke hal yang positif. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut dapat menempatkan diri mereka

pada sistusi yang kondusif dimana mereka tidak melampiaskankanya kehal-

hal yang negative.

Tabel 4.16

Saya menolak ajakan teman untuk membolos

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

27

7

1

2

3

67,5%

17,5%

2,5%

5%

7,5%

Jumlah 40 100%

Page 84: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

71

Beradasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar (67,5%)

siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (17,5%) siswa menjawab

“setuju”, dan sedikit sekali siswa yang menjawab “tidak tentu”, “tidak

setuju” dan “sangat tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

memiliki pemikiran yang positif karena sebagian besar dari mereka menolak

ajakan untuk membolos karena merugikan dirinya sendiri.

Tabel 4.17

Masalah yang berat membuat saya tertekan

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

8

18

10

4

-

20%

45%

25%

10%

-

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian kecil (20%) siswa

menjawab “sangat setuju”. Hampir setengah (45%) siswa menjawab

“setuju”, sebagian kecil (25%) siswa menjawab “tidak tentu” dan sedikit

sekali (10%) yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian

siswa jika mempunyai masalah yang berat mereka akan merasa tertekan.

Mereka kesulitan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. artinya mereka

belum mampu memanfatkan kemampuan yang ada dalam dirinya.

Tabel 4.18

Saya mudah tersinggung

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

10

25

-

-

12,5%

25%

62,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(12,5%) siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecilnya lagi (25%)

Page 85: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

72

siswa menjawab “setuju” dan sebagian besar (62,5%) siswa menjawab

“tidak setuju”. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mereka menjawab

tidak setuju artinya mereka tidak mudah tersinggung. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa tersebut dapat mengelola emosinya dengan baik.

c. Motivasi

Tabel 4.19

Saya berusaha medapatkan nilai-nilai yang terbaik

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

35

5

-

-

-

87,5%

12,5%

-

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dikethui bahwa sebagian besar (87,5%)

siswa menjawab “sangat setuju”, dan sebagian kecil (12,5%) siswa

menjawab “setuju”. Artinya hampir seluruhnya siswa berusaha untuk

mendapatkan nilai yang terbaik.

Tabel 4.20

Saya berusaha masuk peringkat 10 besar setiap semesternya

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

30

7

3

-

-

75%

17,5%

7,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar (75%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (17,5%) siswa menjawab “setuju”

dan sedikit sekali (7,5%) siswa yang menjawab “tentu”. Dapat disimpulkan

hampir seluruhnya mereka ingin dan berusaha untuk masuk peringkat 10

besar disetiap semesternya. Dan sedikit sekali yang menjawab tidak tentu.

Page 86: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

73

Hal ini menunjukkan bahwa 7,5 % dari mereka merasa tidak yakin dapat

masuk kedalam peringkat 10 besar. Dorongan untuk berprestasi dari orang

tua dan guru-guru harus ditingkatkan agar seluruh siswa optimis dalam

meraih prestasi

Tabel 4.21

Saya berusaha untuk tidak menyontek saat ujian

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

18

13

6

2

1

45%

32,5%

15%

5%

2,5%

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah

(45%) siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (32,5%) siswa

menjawab “tidak setuju”, sebagian kecil (15%) siswa menjawab “tidak

tentu”, dan sedikit sekali siswa yang menjawab “setuju” dan “sanagt tidak

setuju”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mereka berusaha unutuk berlaku

jujur dengan kemampuan yang mereka miliki.

Tabel 4.22

Saya mampu bertindak tegas dalam membuat sebuah keputusan yang

baik walaupun dalam keadaan tertekan

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

7

25

8

-

-

17,5%

62,5%

20%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian kecil (17,5%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian besar (62,5%) siswa menjawab “setuju”

Page 87: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

74

dan sebagian kecil (20%) siswa menjawab “tidak tentu”. Artinya sebagian

besar siswa sudah berani mengambil keputusan yng baik walaupun mereka

merasa tertekan, hal ini menunjukkan siswa tersebut dapat memutuskan

masalah dengan tegas tanpa ada tekanan dari orang-orang disekitarnya

d. Mengenali emosi orang lain

Table 4.23

Saya dapat mengenali perasaan teman

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

9

20

7

3

1

22,5%

50%

17,5%

7,5%

2,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(22,5%) siswa menjawab “sangat setuju”, setengahnya (50%) siswa

menjawab “setuju”, sebagian kecil (17,5%) siswa menjawab “tidak tentu”

dan sedikit sekali siswa yang menjawab “tidak setuju” dan “sangat tidak

setuju”. Hal ini menunjukkan sebagian besar dari mereka dapat mengenai

persaan teman mereka, artinya mereka sudah dapat mengenali emosi orang

lain dengan baik.

Tabel 4.24

Saya berusaha merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10

20

10

-

-

25%

50%

25%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (25%)

siswa menjawab “sangat setuju”, setengahnya (50%) siswa menjawab

“setuju” dan sebagian kecil (25%) siswa menjawab “tidak tentu”. Hal ini

Page 88: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

75

menunjukkan sebagian besar siswa punya kepedulian terhadap orang lain,

mereka mampu mersakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Dalam

mengenali emosi orang lain mereka sudah termasuk baik.

Tabel 4.25

Saya menolong teman yang membutuhkan bantuan

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

24

16

-

-

-

60%

40%

-

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar (60%) siswa

menjawab “sangat setuju” dan hampir setengah (40%) siswa menjawab

“setuju”, hal ini dapat disimpulkan siswa seluruhnya sudah memiliki sikap

berbagi kepada siapa saja, termasuk teman yang sedang membutuhkan

bantuan.

Tabel 4.26

Saya menghargai perbedaan pendapat

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

11

24

5

-

-

27,5%

60%

12,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian kecil (27,5%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian besar (60%) siswa menjawab “setuju”

dan sebagian kecil (12,5%) siswa menjawab “tidak tentu”. Hal ini

menunjukkan sebagian besar siswa mau menerima sudut pandang orang lain

dengan cara menghargai perbedaan pendapat.

Page 89: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

76

e. Membina Hubungan

Tabel 4.27

Saya mudah bergaul dengan orang lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

20

17

3

-

-

50%

42,5%

7,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa setengah (50%) siswa

menjawab “sangat setuju”, hampir setengah (42,5%) siswa menjawab

“setuju”, dan sedikit sekali (7,5%) siswa menjawab “tidak tentu”. Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa memiliki kecerdasan

emosional yang baik dalam aspek membina hubungan dengan orang lain,

siswa memiliki ketrampilan sosial sehingga mudah baginya untuk berteman

dan bergaul dengan siapapun.

Tabel 4.28

Saya mudah menyesuaikan diri dengan lingungan baru

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10

15

12

3

-

25%

37,5%

30%

7,5%

-

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (25%)

siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian kecil (37,5%) menjawab

“setuju”, sebagian kecilnya lagi (27,5%) siswa menjawab “tidak tentu”, dan

sedikit sekali (7,5%) siswa menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa setengah dari mereka mudah bergaul dengan ligkungan

baru dan sisanya dari mereka masih kesulitan dalam beradaptasi dengan

lingkungan yang baru.

Page 90: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

77

Tabel 4.29

Saya dapat berkomunikasi dengan baik

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

12

22

6

-

-

30%

55%

15%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (30%)

siswa menjawab “sangat setuju”, lebih dari setengah (55%) siswa menjawab

“setuju”, dan sebagian kecil (15%) siswa menjawab “tidak tentu”. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mereka dapat berkomunikasi

dengan baik. Artinya mereka dapat membina hubungan baik dengan orang

lain.

2. Metode sosiodrama

a. Kesesuaian

Tabel 4.30

Metode sosiodrama membuat saya merasa lebih dihargai

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

3

20

15

2

-

7,5%

50%

37,5%

5%

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sedikit sekali (7,5%)

siswa menjawab “sangat setuju”, setengah (50%) siswa menjawab “setuju”,

sebagian kecil (37,5%) siswa menjawab “tidak tentu” dan sedikit sekali

(5%) siswa yang menjawab “tidak setuju”. Artinya lebih dari setengah siswa

Page 91: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

78

merasa bahwa mereka lebih dihargai dalam pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode sosiodrama.

Table 4.31

Saya antusias ketika pembelajaran PAI menggunakan metode

sosiodrama

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

14

25

1

-

-

35%

62,5%

2,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa sebagian kecil (35%) siswa

menjawab “sangat setuju”, sebagian besar (62,5%) siswa menjawab

“setuju”, dan sedikit sekali (2,5%) siswa yang menjawab “tidak tentu”. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa merasa antusias ketika

pembelajaran PAI menggunakan sosiodrama.

Tabel 4.32

Saya lebih mudah memahami pembelajaran PAI dengan metode

sosiodrama

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10

27

3

-

-

25%

67,5%

7,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (25%)

siswa menjawab “sangat setuju”, sebagian besar (67,5%) siswa menjawab

“setuju” dan sedikit sekali (7,5%) siswa menjawab “tidak tentu”. Hal ini

menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa dapat memahami materi

Page 92: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

79

pembelajaran PAI dengan menggunakan metode sosiodrama. Karena

metode sosiodrama siswa dapat meresapi dan memahami materi lewat cerita

yang didramakan.

Tabel 4.33

Metode sosiodrama memudahkan menghafal materi pembelajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

13

20

7

-

-

32,5%

50%

17,5%

-

-

Jumlah 40 100%

Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil (32,5%) siswa

menjawab “sangat setuju”, setengah (50%) siswa menjawab “setuju”, dan

sebagian kecil (17,5%) siswa menjawab “tidak tentu”. Artinya sebagian

besar siswa berpendapat bahwa dengan menggunakan metode sosiodrama

siswa lebih mudah menghafal materi pembelajaran PAI. Karena materi yang

dipelajari tidak hanya dijelaskan sekali tetapi siswa akan mendengarkan dan

melihat beberapa teman kelompok mereka bermain peran tentang materi

yang dipelajari tersebut.

b. Melatih Keberanian

Tabel 4.304

Metode sosiodrama membuat minat belajar saya tinggi

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10

17

10

3

-

25%

42,5%

25%

7,5%

-

Jumlah 40 100%

Page 93: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

80

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (25%)

siswa menjawab “sangat setuju”, hampir setengah (42,5%) siswa menjawab

“setuju”, sebagian kecilnya lagi (25%) siswa menjawab “tidak tentu”, dan

sedikit sekali (7,5%) siswa menjawab “tidak setuju”. Dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar siswa merasa senang dengan metode sosiodrama

sehingga minat belajar siswa tinggi.

Tabel 4.35

Metode sosiodrama menumbuhkan kreativitas

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

15

20

3

2

-

37,5%

50%

7,5%

5%

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(37,5%) siswa menjawab “ sangat setuju, setengah (50%) siswa menjawab

“setuju”, sedikit sekali (7,5%) siswa menjawab “tidak tentu”, dan sedikit

sekali (5%) siswa menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar siswa merasa setuju jika dengan menggunakan

metode sosiodrama dapat menumbuhan krestivitas siswa.

Tabel 4.36

Metode sosiodrama menumbuhkan rasa percaya diri saya berbicara

didepan kelas

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

20

16

4

-

-

50%

40%

10%

-

-

Jumlah 40% 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa setengah (50%) siswa

menjawab “sangat setuju”, hampir setengah (40%) siswa menjawab setuju,

Page 94: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

81

dan sebagian kecil (10%) siswa menjawab “tidak tentu”. Hal ini

menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa merasa setuju jika dengan

menggunakan metode sosiodrama dapat menumbuhkan rasa percaya diri

siswa berbicara didepan kelas, karena setiap kelompok akan memainkan

peran sesuai tema yang telah dipilih, hal ini dapat melatih siswa agar berani

berbicara didepan umum.

Tabel 4.37

Saya memainkan peran dengan baik

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

16

22

2

-

-

40%

55%

5%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir setenagh

(40%) siswa menjawab “sangat setuju”, lebih dari setenagh siswa (55%)

siswa menjawab “setuju”, dan sedikit sekali (5%) siswa yang menjawab

“tidak tentu”. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa sudah

memainkan peran mereka dengan baik. Dan hanya 5% dari mereka yang

menjawab tidak tentu.

Table 4.38

Saya merasa senang ketika bermain peran

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

15

16

6

-

3

37,5%

40%

15%

-

7,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian kecil (37,%)

siswa menjawab “sangat setuju”, hampir setengah (40%) siswa menjawab

“setuju”, sebagian kecilya lagi (15%) siswa menjawab “tidak tentu” dan

Page 95: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

82

sedikit sekali (7,5%) siswa yang menjawab “sangat tidak setuju”. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang dalam bermain

peran. Mereka antusias ketika pembelajaran PAI menggunakan sosiodrama

Tabel 4.39

Saya mampu bekerjasama dengan baik

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Tentu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

16

20

4

-

-

40%

50%

10%

-

-

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah

(40%) siswa menjawab “sangat setuju”, setengah (50%) siswa menjawab

“setuju” dan sedikit sekali (10%) siswa yang menjawab “tidak tentu”. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa sudah melakukan tugas

mereka dengan baik yakni mampu bekerjasama dengan kelompoknya

masing-masing.

Dari hasil data prosentasi dan wawancara tersebut dapat dianalisis

mengenai kecerdasan emosi dan pelaksanaan metode sosiodrama dalam

pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

1. Pengembangan Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional menempati posisi yang sangat penting terhadap

kehidupan siswa disekolah maupun di masyarakat, dengan berbagai

kegiatan atau upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan

kecerdasan emosi tersebut. salah satunya dengan menggunakan metode

sosiodrama yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Goleman, bahwasanya orang

dengan keterampilan emosional yang berkembang baik kemungkinan besar

akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan dan mampu menguasai

Page 96: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

83

kebiasaan piiran yang mendorong produktivitas mereka.2 Jika siswa

memiliki kecerdasan emosional yang baik sudah dapat dipastikan akhlak

mereka dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan baik. Maka dapat

diketahui perkebambangan kecerdasan emosional siswa pada setiap aspek-

aspek sebagai berikut:

a. Mengenali Emosi diri

Dalam aspek mengenali emosi diri dapat diketahui bahwa siswa

dalam mengenali emosi diri sangat baik, siswa mampu mengenali

perasaan diri sendiri ketika merasa senang, sedih, gelisah atapun kecewa,

ketika siswa merasa senag aura bahagia akan terpancar diwajahnya.

Siswa yang merasa sedih atau gelisah mereka akan tampak murung

dikelas dan memiih untuk berdiam diri dikelas. Siswa juga dapat

mengetahui sebab-sebab dari perasaan yang sedang dirasakan, siswa

mampu menilai diri secara teliti, peracaya diri dan menerima keadaan

diri sendiri, serta mengenal kelebihan dan kekurangan dalam dirinya.

Karena setiap anak memiliki karakter dan kebutuhan berbeda-beda

sehingga perkembangan anak pun berbeda pula.

Mengenali emosi diri atau kesadaran diri telah dijelaskan dalam

bukunya Goleman pada bab 4 tentang kenali diri anda. Dimana

kesadaran diri adalah perhatian terus-menerus terhadap keadaan batin

seseorang. Seseorang yang sadar diri peka akan suasana hati yang sedang

mereka alami, dapat mengerti bila orang-orang ini memilii kepintaran

tersendiri dalam kehidupan sosial mereka. Kejernihan pikiran tentang

emosi menjadi landasan ciri-ciri kepribadian lain: mereka mandiri dan

yakin akan batas-batas yang mereka bangun, memiliki kesehatan jiwa

yang bagus, dan cenderung berpendapat positif akan kehidupan. Bila

suasana hati mereka sedng jelek, mereka tidak risau dan tidak arut

2 Daniel Goleman, Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, Terj. Hermaya, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 46

Page 97: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

84

kedalamnya, dan mereka mampu melepaskan diri dari suasana itu dengan

lebih cepat.3

b. Mengelola Emosi

Kemampuan siswa dalam mengelola emosinya dapat diatakan cukup

baik. Karena siswa dapat mengendalikan dirinya ketika mereka sedang

marah. Akan tetapi, mereka mudah tersinggung dan cepat terbawa emosi.

Siswa sudah mampu mengatur emosinya sendiri, disisi lain siswa juga

sudah mampu mengendalikan stress, dapat menghindarkan diri dari

perilaku negatif, mampu menilai kemampuan yang ada dalam dirinya dan

mampu menahan implus agresi kemarahan.

Makmun Mubayidh juga memaparkan, kita tidak hanya perlu

mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain, namun lebih dari itu

kita harus tahu waktu yang tepat untu mengekspresikan, menahan dan

mengendalikan emosi. Kita juga harus tahu saat yang tepat untuk

menampakan emosi atau menyembunyikannya dihadapan orang lain.4

c. Memotivasi Diri

Dalam memotivasi diri pada siswa SMP Negeri 9 Tangerang selatan

sudah baik, hal ini karena siswa memiliki harapan dan optimisme yang

tinggi untuk memperoleh cita-cita dan prestasi, selalu berpikir positif,

konsisten, serta mampu membebaskan diri dari pengaruh emosi negatif

dan dapat mengendalikan kegelisahan dengan cara yang baik sehinga

tujuan hidupnya terarah dan tercapai.

Disekolah mereka dilatih untuk terbiasa disiplin, pukul 6.30 siswa

harus sudah tiba disekolah setelah itu seluruh siswa berkumpul

dilapangan. Sebelum masuk kelas siswa dibiasakan untuk mengahafal

surat-surat pendek, menyanyikan lagu kebangsaan dan pemberian

motivasi agar siswa belajar sungguh-sungguh, setelah itu jika masih ada

3 Ibid, h. 63

4 Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Ter. Dari Adz-Dzaka’

Al-Lathifi wa Ash-Shihhah Al-Athifiyah oleh Muhammad Muchson Anasy, (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2010), Cet. Ke-4, h. 61

Page 98: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

85

waktu guru memberikan pengumuman. Pukul 7.00 WIB siswa sudah

berada didalam kelas dan siap untuk mengikuti pembelajaran.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Untuk aspek mengenali emosi orang lain dapat dikatakan baik,

karena dari hasil penyebaran angket dapat dilihat bahwasanya siswa

memiliki sikap empati dan simpati yang tinggi, mampu merasakan dan

memahami perasaan orang lain, dapat membaca pesan orang lain dengan

baik yang diutarakan langsung dengan kata-kata maupun tidak, suka

menolong teman yang sedang mengalami kesusahan ataupun musibah,

biasanya kalau ada yang meninggal salah satu dari keluarga mereka,

mereka akan mengumpulkan dana untuk membantu keluarga yang

ditingalka, tidak hanya itu jika ada bencana alam atau musibah yang lain

siswa juga akan mengumpulkan dana untuk para korban dengan

dikoornir ketua kelas yang nantinya akan diserahkan kepada ketua OSIS.

Sebagian siswa juga tidak egois karena mereka sadar bahwa mereka

bukan anak-anak lagi yang tentunya mereka harus dapat mendewasakan

dirinya, menghargai perasaan orang lain, serta dapat memahami sudut

pandang yang berbeda dan sikap orang lain.

Dengan membantu anak mengembangan perasaan yang sehat dalam

memandang orang lain, sesungguhnya telah banyak membantu anak itu

sendiri, keluarga dan masyarakat. Cara pandang yang baik terhadap

orang lainjangan sampai hanya dimotivasi oleh perasaan berdosa, malu,

tertekan dan tidak aman.5

e. Hubungan dengan Orang Lain

Dalam aspek hubungan dengan orang lain, sebagian siswa mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, sebagian lagi belum.

Karena mereka yang belum dapat menyesuaikan lingkungan yang baru

butuh waktu untuk dapat menerima keadaan lingkungan disekitarnya dan

dapat mengenali orang-orang yang baru dikenalnya. Akan tetapi jika

sudah dapat mengenali orang-orang baru mereka mudah bergaul dan

5 Ibid, h. 116

Page 99: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

86

berteman dengan siapapun, dapat beradaptasi dengan baik, serta mampu

berkomunikasi dengan baik sehingga dapat membaca sikap dan keadaan

sosial.

Dan salah satu kunci kecakapan sosial adalah seberapa baik atau

buruk seseorang mengungkapkan perasaannya sendiri. Ketrampilan

berhubungan dengan orang lain sangat dibutuhkan dalam kehidupan

sosial hal ini bertujuan untuk mengetahui perasaan orang lain dan

bertindak sedemikian rupa sehingga dapat membentuk perasaan itu lebih

jauh. Mampu menangani emosi orang lain merupakan inti seni

memelihara hubungan.6

2. Penggunaan Metode sosiodrama

Dari hasil angket yang disebar dapat diketahui bahwa banyak siswa

yang merasa senang terhadap metode pembelajaran ini , tumbuhnya rasa

kebersamaan dalam kelompok, suasana belajar menjadi hidup, adanya

pengalaman baru bagi siswa dalam memainkan drama. Secara garis besar

penerapan metode sosiodrama tersebut dapat dilihat pengaruhnya yang

terdapat pda aspek-aspek sebagai berikut:

a. Kesesuain

Penggunaan metode sosiodrama pada mata pelajaran PAI dapat

dikatakan baik, karena hampir seluruh siswa merasa sangat atusias

dengan metode tersebut, dengan metode sosiodrama siswa dapat

memahami dan menghafal materi dengan mudah, siswa merasa dihargai

karena dalam prosesnya siswa bekerja sama dalam satu kelompok dan

mereka harus membuat satu naskah drama, dan naskah yang dibuat

berdasarkan hasil diskusi kelompok, kemudian siswa memainkan peran

didepan dikelas, sehingga apa yang telah mereka buat mendapat

apreasiasi dari teman-teman yang lain dan mendapat pujian dari guru.

Sementara dari hasil wawancara guru PAI dapat disimpulkan secara

global bahwa penggunaan metode pembelajaran sebenarnya dpat

meningkatkan kecerdasan emsoional siswa, tergantung penerapan dan

6 Goleman, Op.cit, h. 155

Page 100: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

87

kesesuaian dengan materi yang diajarkan. Karena setiap metode

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.7

b. Melatih Keberanian

Dalam pembelajaran khusunya PAI siswa tidak hanya dituntut untuk

paham akan materi yang telah diajarkan, akan tetapi siswa juga harus

dapat melatih keberanian, dari segi bertanya ataupun menjawab,

menyampaikan mendapat serta mengungkapkan atau menjabarkan materi

didepan kelas. Hal ini perlu adanaya metode yang tepat dan penerapanya

harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Dengan menggunakan

metode sosiodrama siswa mrasa senang dan aktif, hal ini menumbuhkan

minat belajar PAI disamping itu metode sosiodrama juga menumbuhkan

daya kreativitas siswa untuk dapat menyusun naskah drama dengan baik,

kemudian membagi tokoh-tokoh tersebut dan masing-masing individu

harus dapat memainkan peran dengan baik dan mengayati watak dari

tokoh tersebut. serta mereka merasa senang ketika memainkan peran

karena dengan menggunakan metode sosiodrama tidak membuat siswa

bosan ataupun tegang.

Diperkuat dengan hasil wawancara bahwasanya jika pembelajaran

menggunakan metode sosiodrama dapat melatih keberanian siswa.

Karena dalam pelaksananya siswa dituntut serba berani, misalnya berani

mengungkapkan pendapat, berani memainkan peran, berani bertanya dan

menjawab, berani tampil didepan umum dan berani dalam

mengrekspresikan karakakter tokoh.

7 Wawancara kepada guru PAI pada hari jum’at, tanggal 2 Desember 2016 di SMP Negeri 9

Tangerang Selatan

Page 101: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kecerdasan emosional siswa dengan prosentase 84,6%.

Hal ini dapat dilihat dari hasil questioner yang telah dibagikan kepada siswa kelas

8.1 di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan.

B. SARAN.

1. Diharapkan dalam proses belajar mengajar guru memberikan pelajaran

serta pengetahuan bagi siwa tentang segala hal yang berhubungan dengan

kemampuan yang ada dalam diri termasuk kecerdasan emosional. Tidak

hanya pengetahuan yang bersifat rasional saja yang harus diberikan akan

tetapi pengetahuan tentang cara mengelola emosi, mengenali emosi orang

lain, memotivasi diri, berempati serta membina hubungan dengan orang

lain.

2. Untuk meningkatkan dan membina kecerdasan emosiona siswa adalah

langkah yang harus dilakukan guru dengan meningkatkan kecerdasan

emosionalnya sendiri, dan dalam waktu yang sama berusaha

meningkatkan kecerdasan emosional siswa-siswinya dengan cara

mengoptimalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.

3. Kepada orang tua dirumah diharapkan lebih membina kecerdasan

emosional siswa dengan memberi bantuan kepada mereka dalam

menyelesaikan masalahnya, karena selain peran guru, orang tua juga

sangat berperan besar terhadap pertumbuhan kecerdasan emosional

siswa. Dengan bantuan orang tua, gruru dan masyarakat diharapkan akan

Page 102: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

89

menumbuhkan generasi muda yang tangguh dan berprestasi baik

dibidang akademik maupun non akdemik.

Page 103: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi

Pustaka, Cet. Ke-1, 2011

Ali, Muhammad., dan Asrori, Muhammad. PSIKOLGI REMAJA perkembangan

peserta didik. Jakarta: bumi Aksara, 2011

Arifin, Zaenal, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011

Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembanganya, Jakarta: Teraju, 2004

Basuki, Kecerdasan Emosional: Esensi dan Urgensinya dalam Pendidikan Islam,

Cendekia, VOL.5, 2007

Chaplin, James P, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Dictionary of Psichology oleh

Kartini Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-9, 2004

Chatib, Munif., Gurunya Manusia, Bandung: Kaifa, Cet. Ke-12, 2013

Daradjat, Zakiah., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-10,

2012

------, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.Ke-

4, 2008

Efendi, Agus, Revolusi Kecerdasan Abad 21, Bandung: Alfabeta, 2005

Ginanjar, Ary., Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

ESQ, Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001

Goleman, Daniel., Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2005

-------, Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional, Terj. Hermaya, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2007

Hamalik, Oemar., Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System,

Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-4, 2005

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif-

Normatif. Jakarta: Amzah, Cet. Ke-1, 2013

Page 104: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Mubayidh, Makmun. Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Ter. Dari Adz-

dzaka’ Al-lathifi wa Ash-shihhah Al-athifiyah oleh Muhammad Muchson

Anasy, Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, Cet. Ke-4, 2010

Safaria, Trianto., dan Eka Saputra, Nofrans. MANAGEMEN EMOSI sebuah

panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda.

Jakarta :Bumi Aksara, Cet. Ke-1, 2009

Nata, Abudin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logis Wacana Ilmu, Cet. Ke-1,

1997

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-2, 1995

Riyanto, M., Pendekatan dan Metode Pembelajaran, Malang: Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP

Sabri, M Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 2001

-------., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. Ke-4, 2010

Sagala, S., Konsep dan makna pembelajaran untuk membantu memecahkan

problematika belajar dan mengajar, Bandung: Alfabeta, 2009

Shihab, M.Quraish, Tafsir al-Misbah; pesan, kesan dan keserasian Al-qur’an,

jilid 13, Jakarta:Lentera Hati, 2002.

Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alafbeta, 20011

Sukmadinata, Nana Syaodih., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-1, 2003

Taniredja, Tukiran., Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Bandung:

Alfabeta, Cet. Ke-4, 2013

Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran; menciptakan proses belajar mengajar

yang kreatif dan efektif, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. Ke-10, 2014

------., Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Gramedia Utama,

2006

Yusuf LN, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:

Remaja Karya, Cet. Ke-11, 2010

Page 105: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Iskandar Wiryokusumo, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Bumi

Aksara, 2011

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013

Muhmamad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana,

2013

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2006

Muhaimin, Suti’ah dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam Upaya

Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012

Permendikbud no Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Tujuan Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti

Lexy J Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2010

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Baru,

2014

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2015

Page 106: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jum’at, 2 Desember 2016

Tempat : SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Sumber : Slamet Afandi, S.Ag, M.pd

Jabatan : Guru PAI SMPN 9 Tangerang Selatan

Pertanyaan untuk wawancara!

1. Selama Bapak/Ibu mengajar disekolah SMPN 9 Tangerang Selatan,

bagaimakah perkembangan kecerdasan emosional siswa diSMPN 9 ini?

Jawaban: Kecerdasan itu dapat dilihat dari beberapa hal. Misalnya: sopan

santun dan dapat mengatur tata krama. Hal itu harus diajarkan

sehari-hari atau dibiasakan terutama oleh guru PAI. Dan kalau

menurut saya sudah baik kecerdasan emosional siswa disini.

2. Masalah apa saja yang sering terjadi berkaitan dengan kecerdasan

emosional siswa?

Jawaban: Masalah yang terjadi sebetulnya banyak, akan tetapi kalau anak

yang memiliki kecerdasan emosional baik, anak tersebut tanpa

ditindak lanjuti mereka akan paham walaupun hanya diarahkan

ke hal yang lebih baik.

3. Usaha apa saja yang telah dilakukan dalam menangani hal tersebut?

Jawaban: Salah satunya program pembinaan akhlakul karimah. Contoh

solat berjamaah. jika sudah masuk waktu solat, biasanya guru

PAI berkeliling dari kelas ke kelas menyuruh anak untuk

melakukan solat jamaah, dan menurut saya kalau anak yang

memiliki kecerdasan emosional yang baik, ketika mendengar

adzan mereka tanpa disuruh akan langsung melaksanakan solat

berjamaah.

4. Apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini dapat

meningkatkan kecerdasan emosional siswa?

Page 107: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 108: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Desember 2016

Tempat : SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Sumber : Yadi Setiadi, S.Ag

Jabatan : Guru PAI SMPN 9 Tangerang Selatan

Pertanyaan untuk wawancara!

1. Selama Bapak/Ibu mengajar disekolah SMPN 9 Tangsel, bagaimakah

perkembangan kecerdasan emosional siswa diSMPN 9 ini?

Jawaban: Beraneka ragam. Karena setiap orang berbeda-beda.

2. Masalah apa saja yang sering terjadi berkaitan dengan kecerdasan

emosional siswa?

Jawaban: Anak mudah tersinggung dan marah, meskipun awalnya bermula

dari candaan.

3. Usaha apa saja yang telah dilakukan dalam menangani hal tersebut?

Jawaban: Diberikan pengarahan dan pemahaman, kemudian pembetukan

karakter bisa dengan solat berjamaah, solat jum’at,

mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru. dll

4. Apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini dapat

meningkatkan kecerdasan emosional siswa?

Jawaban: Kalau menurut saya semakin kesini pembelajaran yang saya

lakukan sudah meningkatkan kecerdasan emosi anak

5. Menurut Bapak/Ibu, kira-kira metode apa saja yang dapat membantu

meningkatkan kecerdasan emosional siswa?

Jawaban: Karena sekarang sudah menggunakan Kurikulum 2013, banyak

metode yang bisa digunakan. Jadi menurut saya hampir semua

metode bisa meningkatkan kecerdasan emosi, akan tapi

tergantung penerapanya.

6. Usaha apa saja yang dilakukan bapak dalam mendorong siswa untuk

berprestasi?

Page 109: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 110: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jum’at, 2 Desember 2016

Tempat : SMP Negeri 9 Tangerang Selatan

Sumber : Dra. Siti Ruqoiyah

Jabatan : Guru PAI SMPN 9 Tangerang Selatan

Pertanyaan untuk wawancara!

1. Selama Bapak/Ibu mengajar disekolah SMPN 9 Tangsel, bagaimakah

perkembangan kecerdasan emosional siswa diSMPN 9 ini?

Jawaban: Saya kira kecerdasan emosi anak dikatakan baik tergantung dari

gurunya. Karena guru yang mengajar dan mendidik anak agar

mempunyai akhlak yang baik. Dan juga peran dari orang tua

sangat penting.

2. Masalah apa saja yang sering terjadi berkaitan dengan kecerdasan

emosional siswa?

Jawaban: Menurut saya sekarang ini anak lebih cenderung bermain gadget

jadi anak kurang dalam bersosialisasi. Mengikuti hal-hal yang

ada dimedia tanpa disaring dulu sehingga anak susah untuk

diatur.

3. Usaha apa saja yang telah dilakukan dalam menangani hal tersebut?

Jawaban: Mendidik siswa untuk belajar lebih giat dengan memberikan PR,

kemudian memantau keseharian mereka dengan wali murid

yang sekiranya agak bermasalah. Mendisiplinkan anak untuk

solat berjamaah, berbicara sopan dengan siapa saja termasuk

dengan guru. Melatih siswa bersikap jujur.

4. Apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini dapat

meningkatkan kecerdasan emosional siswa?

Jawaban: Menurut saya kembali ke guru dan anak.

5. Menurut Bapak/Ibu, kira-kira metode apa saja yang dapat membantu

meningkatkan kecerdasan emosional siswa?

Page 111: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 112: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 9 KOTA TANGERANG SELATAN

Mata pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Materi : Kaum Muslimim setelah Hijrah

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata.

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menceritakan sejarah nabi Muhammad SAW, dalam membangun

masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan

2. Meneladani perjuangan nabi dan sahabat di Madinah

Page 113: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

C. .Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan reaksi masyarakat madinah terhadap kedatangan islam

2. Menerangkan kisah nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat

melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan

3. Menjelaskan perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah

4. Meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah

D. Materi Pembelajaran

Kaum muslimin setelah hijrah di Madinah (Terlampir)

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama:

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam.

2) Siswa menjawab salam guru, berdoa, membaca asmaul husna

serta mengkondisikan diri untuk siap belajar.

3) Guru memeriksa kehadiran, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5) Guru mempersiapkan alat bantu belajar

6) Guru memberikan apresepsi sebelum memulai pelajaran

b. Kegiatan Inti (65 menit)

1) Mengamati

a) Siswa membaca dan mengamati materi yang akan dipelajari

2) Menanya

Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang telah

dibaca

Guru juga memberi pertanyaan seputar materi yang telah

dibaca oleh siswa

3) Mengumpulkan informasi/mencoba

a) Guru menjelaskan materi secara singkat

Page 114: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

b) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok

c) Setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah didapat

4) Menalar/mengasosiasi

a) Guru menjelaskan teknik pelaksanaan sosiodrama

b) Setiap kelompok menunjuk teman anggotanya untuk

melakukan sosiodrama

c) Setiap kelompok harus membuat naskah drama sesuai materi

yang didapat

d) Siswa yang tidak kebagian bermain drama bertugas menjadi

observer

5) Mengomunikasikan

a) Setiap kelompok secara bergantian maju kedepan untuk

bermain sosiodrma (7-10 menit)

b) Kelompok lain bertugas menjadi observer dan

mengemukakan pendapat

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

1) Guru bersama siswa mengevaluasi kegiatan sosiodrama yang telak

dilaksanakan

2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

3) Guru memberikan motivasi agar meneladani sikap Nabi

Muhammad SAW dan para Sahabat Nabi

4) Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran yang

telah dilaksanakan

5) Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan

selanjutnya.

6) Guru mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum

keluar kelas.

2. Pertemuan Pertama:

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam.

Page 115: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

2) Siswa menjawab salam guru, berdoa, membaca asmaul husna

serta mengkondisikan diri untuk siap belajar.

3) Guru memeriksa kehadiran, posisi tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5) Guru mempersiapkan alat bantu belajar

6) Guru memberikan apresepsi sebelum memulai pelajaran

b. Kegiatan Inti (65 menit)

1) Mengamati

a) Siswa mengamati kelompok yang sedang bermain drama

2) Menanya

a) Siswa diberi kesempatan bertanya ataupun menyanggah

kepada kelompok yang sedang bermain drama

3) Mengumpulkan informasi/mencoba

a) Kelompok yang sedang bermain drama dapat mengumpulkan

informasi dari pertanyaan dan sanggahan siswa lain, dari

buku maupun bertanya kepada guru.

4) Menalar/mengasosiasi

a) Kelompok yang mendapat pertanyaan diberi waktu untuk

menjawab pertanyaan

b) Dapat menjelaskan pertanyaan sesuai dengan drama yang

telah diperankan

5) Mengomunikasikan

a) Semua perwakilan kelompok maju kedepan kelas dan

mempresentasikan jawaban yang telah dibuat

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

1) Guru bersama siswa mengevaluasi kegiatan sosiodrama yang telah

dilaksanakan

2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

Page 116: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

3) Guru memberikan motivasi agar meneladani sikap Nabi

Muhammad SAW dan para Sahabat Nabi

4) Siswa merenungkan atau merefleksikan aktivitas pembelajaran

yang telah dilaksanakan

5) Guru mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum

keluar kelas.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Sikap sosial

Teknik Penilaian : Penilaian Individu

b. Pengetahuan

Teknik Penilaian : Tes Tulis

c. Keterampilan

Teknik Penilaian : Tes Membaca & Menghafal

2. Instrumen Penilaian

a. Lembar Penilaian antar peserta didik (Sikap Disiplin)

Petunjuk :

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab

yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

Page 117: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas tepat waktu

3 Memakai seragam sesuai tata tertib

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

Jumlah Skor

b. Aspek Pengetahuan

Bentuk Instrumen : Uraian

Kisi-kisi

No Indikator Butir Instrumen Skor

1

Siapakah sahabat yang

diutus nabi Muhammad

untuk berdakwah diyastrib?

Mush’ab bin Umair

10

2 Apakah arti dari ahlul

quwwah? Orang-orang yang memiliki kekuatan

10

3

Sebelum islam dating di

Madinah, suku apakah yang

sering bermusuhan?

Aus dan Kharaj

10

4

Disebut apakah orang-orang

islam yang menolong

dakwah nabi Muhammad

SAW?

Kaum Anshor

10

5

Sebutkan beberapa factor

yang menyebabkan madinah

mudah menerimag agama

Islam?

a. Islam mengajarkan perdamaian

b. Islam melarang adanya riba

c. Islam melarang persaingan secara

tak sehat

20

Page 118: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Min 3!

6 Sebutkan isi dari piagam

madinah?

a. Masing-masing kelompok

berhak menghukum orang yang

membuat kerusakan

b. Kebebasan beragama terjamin

masing-masing kelompok

20

7 Apakah arti dari muzaro’ah?

Bentuk kerjasama antar pemilik sawah

dan penggarap dengan perjanjian bagi

hasil yang jumlahnya menurut

kesepakatan bersama

10

8

Bagaimanakan cara kita

meneladani perjuangan nabi

Muhammad SAW?

a. Tolong menolong dan

menghormati sesame manusia

b. Mengutamakan persatuan dan

kesatuan

10

Jumlah skor 100

Catatan :

Refleksi

* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian

..............................................................................................................

* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

..............................................................................................................

* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan

..............................................................................................................

* Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

..............................................................................................................

Page 119: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a) Remedial

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan

penilaian. Siswa yang belum menguasai materi akan dijelaskan

kembali oleh guru materi tentang kaum muslimin setelah hijrah. Guru

memberikan penilaian kembali dengan soal yang

sejenis. remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang

disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu,

atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

b) Pengayaan

Siswa yang sudah menguasai materi mengerjakan soal

pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-

pertanyaan mengenai keadaan kaum muslimin setelah hijrah. Guru

mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang

berhasil dalam pengayaan.

c) Aspek Ketrampilan

Mencari sumber atau materi tentang salah satu sahabat Nabi

Muhammad baik muhajirin ataupun ansor dan masing-masing siswa

berbeda.

G. Media/alat/bahan, dan Sumber Belajar

1. alat/ bahan

a. Spidol

b. Kerta Folio

c. Atribut yang diperlukan

2. Sumber Belajar

a. Buku Pegangan Siswa Kemenag

b. Buka paket pegangan guru

c. Buku LKS pegangan guru

d. Sumber lain yang menunjang

Page 120: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 121: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

ANGKET PENELITIAN

1. Membaca Bismillah

2. Tulislah Biodata anda ditempat yang telah di sediakan

3. Berilah tanda chek list pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

pengalaman anda selama belajar pendidikan agama Islam, dengan

keterangan sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS), Setuju (SR), Tidak Tentu (TT), Tidak Setuju (TS),

dan Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Kerjakan setiap nomor jangan sampai ada yang terlewatkan

5. Jawaban yang anda pilih sesuai dengan kata hati sendiri

6. Angket ini tidak mempengaruhi nilai pada pelajaran pendidikan agama

Islam

7. Atas bantuan dan perhatianya, saya ucapkan terimakasih

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

A. KECERDASAN EMOSIONAL

No Pernyataan SS S TT TS STS

1. Saya mengetahui hal-hal yang

menyebabkan saya malas belajar

2. Saya sadar bahwa perasaan malu untuk

bertanya dapat mengganggu kesulitan

dalam belajar

3 Jika saya belajar, nilai saya baik

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan

Page 122: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

yang ada pada diri saya

5. Saya mampu meredam emosi disaat sedang

marah

6. Jika saya sedang tertekan, saya akan

mengarahkanya ke hal yang positif

7. Saya menolak ajakan teman untuk

membolos

8. Masalah yang berat membuat saya tertekan

9. Saya mudah tersinggung

10. Saya berusaha medapatkan nilai-nilai yang

terbaik

11. Saya berusaha masuk peringkat 10 besar

setiap semesternya

12. Saya berusaha untuk tidak menyontek saat

ujian

13. Saya mampu bertindak tegas dalam

membuat sebuah keputusan yang baik

walaupun dalam keadaan tertekan

14. Saya dapat mengenali perasaan teman

15. Saya berusaha merasakan apa yang sedang

dirasakan orang lain

16. Saya menolong teman yang membutuhkan

bantuan

17. Saya menghargai perbedaan pendapat

18. Saya mudah bergaul dengan orang lain

19. Saya mudah menyesuaikan diri dengan

lingungan baru

20. Saya dapat berkomunikasi dengan baik

Page 123: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

B. METODE SOSIODRAMA

No Penyataan SS S TT TS STS

1. Metode sosiodrama membuat saya merasa

lebih dihargai

2. Saya antusias ketika pembelajaran PAI

menggunakan metode sosiodrama

3. Saya lebih mudah memahami

pembelajaran PAI dengan metode

sosiodrama

4. Metode sosiodrama memudahkan

menghafal amteri pembelajaran PAI

5. Metode sosiodrama membuat minat belajar

saya tinggi

6. Metode sosiodrama menumbuhkan

kreativitas

7. Metode sosiodrama menumbuhkan rasa

percaya diri saya berbicara didepan kelas

8. Saya memainkan peran dengan baik

9. Saya merasa senang ketika bermain peran

10. Saya mampu bekerjasama dengan baik

Page 124: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Kaum Muslim Setelah Hijrah

Kelompok 2

Nama :

1. Restu Sebagai Muhammad

2. Raihan sebagai Ali bin Abi Thalib

3. Radja sebagai Abu Bakar

4. Leni sebagai Mush’ab bin Umair

5. Putri sebagai suku Quraisy

6. Deki sebagai Abu Jahal

7. Faris sebagai Host

Assalamualaikum,,

Pada suatu hari saat dakwah Muhammad sudah memeiliki kekuatan dan

pengikutnya semakin banyak, melihat hal tersebut suku Quraisy sangat benci

terhadap umat Islam. Akhirya kaum Quraisy berniat untuk membunuh

Muhammad dengan cara mengepun rumahnya pada saat beliau sedang tidur.

Suku Quraisy : “Semakin lam pengikut Muhammad semakin banyak,

bagaimana caranya agar Muhammad berhenti

berdakwah?”

Abu Jahal : “Bagaimana kalau merencanakan sesuatu untuk

membunuh Muhammad? kalau begitu kumpulkan pasukan

kita, setelah makan malam kita akan membunuh

Muhammad!!”

Ketika Muhammad sedang berdakwah, beliau mendengar rencana pasukan

Quraisy yang berniat membunuh dan mengepung rumahnya pada saat beliau tidur.

Muhammad : “Wahai Sahabatku, Maukah engkau menggantikanku

disaat aku sedang tidur?”

Ali bin Abi Thalib : “Kenapa aku harus menggantikanmu tidur wahai

Muhammad?”

Page 125: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Muhammad : “Karena pada saat saya sedang berdakwah, saya

mendengar perbincangan suku Quraisy yang berniat untuk

membunuh saya disaat sedang tidur”

Ali bin Abi Thalib : “Baiklah, saya akan menggantikanmu wahai Muhammad”

Muhammad : “Kalau begitu saya akan meninggalkan rumahku ketika

mereka lengah”

Muhammad pun keluar dari rumah secara mengendap-endap dan diikuti

oleh malaikat Jibril dan sahabat Abu Bakar. Merekapun berhasil keluar dari

rumah dan meninggalkan kota Makkah. Pada saat orang Quraisy mendobrak pitu

rumah Muhammad dan membuka selimutnya, ternyata yang ada didalam selimut

bukanlah Muhammad melaikan Ali bin Abi Thalib. Kaum Quraisy pun marah

dan lagsung mengejar Muhammad.

Abu Bakar : “Wahai Muhammad, kemanakah kita akan pergi?”

Muhammad : “Wahai Sahabatku, kita akan pergi ke bukit sur. Tapi,

orang Quraisy mengejar dibelakang kita. Jadi kita

bersembunyi dahulu di Gua Tsur.”

Ketika Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, mulut Gua

tersebut sudah tertutup dengan sarang laba-laba. Sehingga pada saat Abu Jahal

dan orang-orang Quraisy datang mereka tidak tahu kalau Muhammad ada didalam

gua tersebut

Abu Jahal : “Kemana mereka pergi?”

Suku Quraisy : “Mereka pasti melewati gua ini dan belum jauh dari sini”

Abu Jahal : “Bagaiman mungkin Muhammad dan Abu Bakar pergi

secepat itu?”

Suku Quraisy : “Mungikin mereka ada didalam gua Tsur , wahai Abu

Jahal”

Abu Jahal : “Tidak mungkin mereka bersembunyi didalam gua ini,

kalau mereka ada didalam gua pasti jarring laba-labi ini

akan rusak!”

Suku Quraisy : “Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

Page 126: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan

Abu Jahal : “Kita kembali saja ke Makkah!” (deengan wajah

memerah)

Setelah kafir Quraisy dan Abu jahal meninggalkan bukit tsur dan diarasa

sudah aman, Muhammad dan Abu Bakar keluar dari gua tersebut.

Muhammad : “ Wahai sahabatku, kita akan pergi ke Yastrib. Dan

ajaklah sahabat-sahabat yang lain dan kaum muslimin yang

ada diMakkah”

Abu Bakar : “Baiklah Muhammad, saya akan menjemput mereka dan

mengajaknya ke Yastrib”

Muhammad : “Kalau begitu kita bersiap-siap menuju ke Yastrib setlah

mereka sampai”

Setelah kaum muslim tiba, mereka melanjutkan perjalanan ke Yastrib

bersama dengan Muhammad. Sesamapainya di Yasrib mereka disambut antusia

dengan penduduk Yasrib yang disebut dengan kaum Ansar. Sedangkan orang

yang ikut hirah bersaa Muhammad disebut Muhajirin. Kaum Anshor menyambut

kedatang Muhamad dan kaum Muhajirin dengan suka cita dan membaca syair

thola’al Badru alaina..

Page 127: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 128: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 129: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 130: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 131: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 132: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 133: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 134: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan
Page 135: PELAKSANAAN METODE SOSIODRAMA DALAM · PDF fileB. Identifikasi Masalah ... pembunuhan, kekerasan dalam ... karena merasa kesal dan marah karena korban tak mau diajak berhubungan badan