PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

6
Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 76 PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PIDIE ZULFIKAR Program Studi Ilmu Administrasi Negara ABSTRAK Administrasi Kependudukan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Kependudukan selalu bersentuhan dengan setiap aktivitas kita terutama dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah saat pemilu legislatif, pemilu presiden, pilkada, mengurus surat-surat kendaraan, mengurus surat-surat tanah, dan lain sebagainya, namun kenyataan saat ini administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie masih tidak teratur dan tidak terdidik dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebagai pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie. (1) Bagaiman pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie. (2) Faktor-faktor apakah sebagai pendukung dan penghambat pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie. Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemilihan informan dilakukan dengan sengaja(purposive sampling) pada jenis dan sumber data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (a) observasi (b) wawancara (d) dokumentasi, selanjutnya analisis dilakukan secara interaktif, sedangkan proses teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa para pegawai dinas kependudukan dan pencatatan sipil telah memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakan, Namun disisi lain peneliti masih melihat terdapat beberapa hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan adalah tidak maksimalnya jaringan online yang mengakibatkan terhambatnya penerbitan data dan kurang efektifnya sosialisasi e-KTP mengakibatkan banyak masyarakat belum memiliki e-KTP di Kabupaten Pidie, Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa perlunya perhatian pemerintah Kabupaten Pidie terhadap jaringan online pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil yang memadai untuk kelangsungan pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Kata Kunci: Administrasi Kependudukan Latar Belakang AdministrasiAdministrasi kependudukan merupakan kegiatan yang kompleks karena melibatkan banyak instansi dan kepentingan. Dari beberapa instansi yang terkait, Departemen Dalam Negeri merupakan leading sector dalam urusan kependudukan. Kebijakan departemen inilah yang mereflesikan kebijakan administrasi kependudukandi Indonesia. Selain itu, implementasikebijakan ini dapat dilihat dari penyelenggaraan administrasi kependudukan pada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang merupakan instansi yang berada di

Transcript of PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Page 1: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 76

PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATANSIPIL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

SIPIL KABUPATEN PIDIE

ZULFIKAR

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

ABSTRAK

Administrasi Kependudukan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupanmasyarakat saat ini. Kependudukan selalu bersentuhan dengan setiap aktivitas kita terutamadalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah saat pemilu legislatif, pemilu presiden, pilkada,mengurus surat-surat kendaraan, mengurus surat-surat tanah, dan lain sebagainya, namunkenyataan saat ini administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie masih tidakteratur dan tidak terdidik dengan baik.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebagai pelaksanaan administrasi kependudukan danpencatatan sipil pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pidie. (1) Bagaimanpelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada dinas kependudukan danpencatatan sipil Kabupaten Pidie. (2) Faktor-faktor apakah sebagai pendukung dan penghambatpelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada dinas kependudukan danpencatatan sipil Kabupaten Pidie. Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut (1) Untukmengetahui dan menganalisis pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (2)Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pelaksanaanadministrasi kependudukan dan pencatatan sipil.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemilihan informandilakukan dengan sengaja(purposive sampling) pada jenis dan sumber data yang diperlukan.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (a) observasi (b) wawancara (d) dokumentasi,selanjutnya analisis dilakukan secara interaktif, sedangkan proses teknik analisis data dalampenelitian ini adalah analisis reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini bahwa para pegawai dinas kependudukan dan pencatatan sipil telahmemberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakan, Namun disisi lain peneliti masihmelihat terdapat beberapa hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan adalahtidak maksimalnya jaringan online yang mengakibatkan terhambatnya penerbitan data dankurang efektifnya sosialisasi e-KTP mengakibatkan banyak masyarakat belum memiliki e-KTPdi Kabupaten Pidie,Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa perlunya perhatian pemerintahKabupaten Pidie terhadap jaringan online pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil yangmemadai untuk kelangsungan pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

Kata Kunci: Administrasi Kependudukan

Latar BelakangAdministrasiAdministrasi

kependudukan merupakan kegiatan yangkompleks karena melibatkan banyak instansidan kepentingan. Dari beberapa instansiyang terkait, Departemen Dalam Negerimerupakan leading sector dalam urusankependudukan. Kebijakan departemen inilah

yang mereflesikan kebijakan administrasikependudukandi Indonesia. Selain itu,implementasikebijakan ini dapat dilihat daripenyelenggaraan administrasikependudukan pada Pemerintah Daerah baikProvinsi maupun Kabupaten/Kota yangmerupakan instansi yang berada di

Page 2: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 77

bawahkoordinasi Departemen DalamNegeri.

Pemamfaatan kepastian data sangatlahberguna bagi masyarakat dangan keasliandata yang dimiiliki oleh setiap orang makakebebasan dan kepatuhan terhadap negaraakan dijunjung tinggi.

Kependudukan sebenarnya merupakanbasis utama dan fokus dari segala persoalan.Penduduk yang baik akan melahirkansumber daya manusia (SDM) yang baikpula. Jumlah penduduk yang besar tetapakan berarti bila sebagian besar dari merekamampu berkarya dan berpartisipasi dalampembangunan. Sebaliknya jumlah pendudukyang besar akan menambah beban ekonomidan pembangunan, bila tidak dapatdiberdayakan secara baik.

Gagasan menyusun suatu sistemadministrasi yang menyangkut seluruhmasalah kependudukan yang meliputipendaftaran penduduk, pencatatan sipil,pengelolaan data informasi kependudukan,patut menjadi perhatian untukmewujudkannya, Karena sampai saat ini,peraturan perundang-undangan yangmendukungnya masih terpisah-pisah,berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kaitan satudengan lainnya. Perwujudan suatu sistemmemang sangat didambakan olehmasyarakat. Bahkan sebagai ciri daripenyelenggaraan negara yang modernkhususnya bidang pelayanan masyarakat.

Manfaat yang diraih dalampenyelenggaraan Program PelayananAdministrasi Perkantoran adalahterlaksananyakegiatanpelayananadministrasi perkantoransehinggamenunjang dan memperlancarpelaksanaanpekerjaanserta tersedianya sarana danprasarana pelayanan administrasiperkantoran yang mendukung pelaksaanpelayanan umum pemerintahan danmeningkatkan pelayanan kepadamasyarakat.

Undang-undang Nomor 23 Tahun2006 tentang Administrasi Kependudukandan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun2007 tentang Pelaksanaan Undang-undangNomor 23 Tahun 2006 tentang menjamin

hak seorang/kelompok penganut PenghayatKepercayaan Terhadap Tuhan Yang MahaEsa untuk mendapatkan hak-hakadministrasi kependudukansepertipencantuman kepercayaan dalam KTP, aktakelahiran, perkawinan dan dokumenkematian yang dijamin dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentangAdministrasi kependudukan. Ada jugapayung hukum lain yakni Peraturan Presiden(Perpres) Nomor 25 Tahun 2008 tentangPersyaratan dan Tata Cara PendaftaranPenduduk dan Catatan Sipil. Dan ada jugaQanun Otonomi Daerah Kabupaten PidieNomor 4 Tahun 2011 tentang PenyelenggaraAdministrasi Kependudukan.

Dariuraiandiatas,peneliti memandangperluuntuk membahas dan mengkaji lebihdalam mengenai bagaimana pelaksanaanadministrsi kependudukan dan catatan sipilpada di Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil Kabupaten Pidie.

Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang

permasalahan diatas maka rumusanpermasalahan sebagai berikut.1. Bagaimana Pelaksanaan administrasi

kependudukan dan catatan sipil padaDinas Kependudukan Dan PencatatanSipil Kabupaten Pidie.

2. Faktor-faktor apakah yang sebagaipendukung dan penghambat pelaksanaanadministrasi kependudukan dan catatansipil pada dinas kependudukan dancatatan sipil kabupaten pidie.

Tujuan PenelitianBerdasarkanperumusanmasalah

tersebut seperti yang telah diuraikan diatas,penulis dalam mengadakan penelitiantersebut memiliki tujuan sebagai berikut:1. Untuk mengatahui dan menganalisis

pelaksanaan administrasi kependudukandan catatan sipil pada DinasKependudukan Dan Catatan SipilKabupaten Pidie.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yangmenjadi pendukung dan penghambatpelaksanaan administrasi kependudukan

Page 3: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 78

dan catatan sipil pada dinaskependudukan dan catatan sipilKabupaten Pidie tersebut.

METODE PENELITIANPendekatan Penelitian

Dalam pandangan para ahli banyakpendapat-pendapat yang disampaikansebagaimana pandangan Moleong (2014: 6)sebagai berikut:

Penelitian kualitatif adalah penelitianyang bermaksud untuk memahamifenomena tentang apa yang dialami olehsubjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,motivasi, tindakan dan lain-lain, secaraholistic dan dengan cara deskripsi dalambentuk kata-kata dan bahasa, pada suatukontek khusus yang alamiah dan denganmemanfaatkan berbagai metode alamiah.

Demikian pula pendapat sebagaimanadisebutkan Sugiyono (2014: 295) sebagaiberikut:

Penelitian kualitatif dituntut dapatmenggali data berdasarkan apa yangdiucapkan, dirasakan, dan dilakukan olehpartisan atau sumber data “sebagaimanaseharusnya”, bukan berdasarkan apa yangdipikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkansebagaimana adanya yang terjadi dilapanganyang dialami, dirasakan, dan dipikirkan olehpartisipan/sumber data.

Fokus PenelitianFokus penelitian merupakan

pemusatan konsentrasi terhadap tujuanpenelitian yang sedang dilakukan. Fokuspenelitian harus diungkapkan secaraeksplisit untuk mempermudah penelitisebelum melaksanakan observasi. Fokuspenelitian adalah garis besar dari penelitian,jadi observasi serta analisa hasil penelitianakan lebih terarah.

Fokus juga bisa diartikan sebagaidomain tunggal atau beberapa domain yangterkait dengan situasi social, bahwapembatasan masalah dan topik dalampenelitian kualitatif lebih didasarkan padatingkat kepentingan, urgensi dan feasibilitymasalah yang akan dipecahkan, selain jugafaktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.Suatu masalah dikatakan penting apabila

masalah tersebut tidak dipecahkan melaluipenelitian akan semakin menimbulkanmasalah baru.

Fokus penelitian sebenarnya sangatdiperlukan dalam suatu analisis agar mampumenganalisa maupun sasaran bagi penelitiyang tidak diperlukan, dengan adanya fokuspenelitian akan mempermudah penelitiandalam menentukan metode dan sampai padatahap pelaporan. Adapun yang menjadifokus dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana pelaksanaan administrasi

kependudukan dan catatan sipil padaDinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Pidiea Pelayanan bidang pencatatan sipil?b Sosialisasi Elektronik KTP (e-KTP)?

2. Faktor-faktor pendukung danpenghambat pelaksanaan administrasikependudukan dan catatan sipil padaDinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Pidie.

Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan pada dinas

kependudukan dan catatan sipil KabupatenPidie, kantor ini berada di Jalan BandaAceh-Medan Kecamatan Kota SigliKabupaten Pidie Provinsi Aceh. Relevansimetodologis, mengapa dinas kependudukanini dipilih karena salah satu instansipemerintah yang berhubungan langsungdangan masyarakat.

Informan PenelitianDalam penelitian kualitatif, yang

menjadi informan penelitian utama adalahpeneliti sendiri. Sebab menurut Nasutiondalam Sugiyono (2008: 25) peneliti sebagaialat peka dan dapat bereaksi terhadap segalastimulus dari lingkungan yang harusdiperkirakannya bermakna atau tidak bagipenelitian.

Guba dan Lincoln dalam Moleong(2014: 168) manusia sebagai instrumenpenelitian mencakup ciri-ciri umum, kualitasyang diharapkan, dan kemungkinanpeningkatan manusia sebagai instrumen.

Maka dalam hal ini yang menjadiinforman penelitian adalah Kepala Dinas 1

Page 4: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 79

orang, Sekretaris 1 orang, Kabidpengelolaan data dan dokumenkependudukan 1 orang, Operator pelaksana5orang Dan Masyarakat 5 orang.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakanlangkah yang paling utama dalam penelitian,karena tujuan utama dari penelitian adalahmendapatkan data, tanpa mengetahui teknikpengumpulan data, peneliti tidak akanmendapatkan data yang memenuhi standardata yang ditetapkan. Pendapat Sugiyono(2014: 308) Menerangkan bahwa bila dilihatdari sumber datanya, maka pengumpulandata dapat menggunakan sumber primer dansumber sekunder. Sumber primer adalahsumber data yang langsung memberikandata kepada pengumpul data dan sumbersekunder merupakan sumber tidak langsungmemberikan data kepada pengumpul data.Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atauteknik pengumpulan data, maka teknikpengumpulan data dapat dilakukan denganobservasi (pengamatan), interview(wawancara). Kuesioner (angket),dokumentasi dan gabungan keempatnya

Berdasarkan sumber data yangdiperlukan maka metode pengumpulan datadalam penelitian ini dilakukan melalui:1) Observasi langsung, merupakan proses

kegiatan keseharian denganmenggunakan panca indramata dantelinga sebagai alat bantu utama,Sehingga memperoleh informasi dandata dari tangan pertama denganmengamati orang dan tempat pada saatdilakukan penelitian, Sambil melakukanpengamatan, peneliti ikut melakukan apayang dikerjakan oleh sumber data danikut merasakan suka dukanya. Makadata yang diperoleh akan lebih lengkap,tajam dan sampai mengetahui padatingkat makna dari setiap perilaku yangtampak.

2) Wawancara, merupakan teknikpengumpulan data untuk menemukanpermasalahan yang harus diteliti.Wawancara (interview) dapat dipandangsebagai metode pengumpulan datadengan jalan jawab sepihak, yang

dikerjakan dengan sistematis danberlandaskan kepada tujuan penelitian.

3) Studi DokumentasiPendapat Sugiyono, (2014: 326)

dokumen merupakan catatan peristiwa yangsudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,gambar atau karya-karya monumental dariseseorang atau suatu peristiwa. Studidokumen merupakan pelengkap daripenggunaan metode observasi danwawancara dalam penelitian kualitatif.

HASILPelaksanaan AdministrasiKependudukan Dan Pencatatan Sipil.1. Pelaksanaan Administrasi

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil.Salah satu kegiatan pelayanan

pemerintah untuk mengukur kinerjamengacu pada penilaian kinerja secara tidaklangsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanyamerupakan indikasi-indikasi kinerja.Indikator kinerja dan ukuran kinerja inisangat dibutuhkan untuk menilai tingkatketercapaian tujuan, sasaran dan strategi.Konsep produktivitas tidak hanya mengukurtingkat efisien, tetapi juga mengukurefektivitas pelayanan. produktivitas padaumumnya dipahami sebagai rasio antarainput dengan output, Dalam hal ini DinasKependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten Pidie dapat dikatakan sudahmembaik dilihat dari hasil input dan outputyang meningkat dari tahun sebelumnyamencapai rata-rata 300 sampai 400 dokumenyang dicetak setiap hari kerja selama limahari. Namun terdapat sedikit masalah yaituketidak telitian para operator pelangsanasehingga masih terdapat data masyarakattang salah.2. Sosialisasi Elektronik KTP (e-KTP)?

Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dilatar belakangi oleh sistempembuatan KTP konvensional di Indonesiayang memungkinkan seseorang dapatmemiliki lebih dari satu KTP yangdisebabkan belum adanya basis sistempelayanan terpadu yang menghimpun datapenduduk dari seluruh Indonesia.

Page 5: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 80

Proses sosialisasi/pembelajaranberlangsung secara bertahap, perlahan tapipasti dan berkesinambungan. Pada awalnya,proses itu berlangsung dari pemerintahpusat, pemerintah provinsi dankabupatenpidie sampai kepada tingkat kecamatan dantingkat gampong-gampong.

Pencapaiantujuan pelaksanaanperekaman data e-KTP di Kabupaten Pidiesebagai suatu proses dilalui mulai tahapanperencanaan hingga pelaksanaan. Masing-masing tahapan ini perlu dilakukankomunikasi yang baik guna koordinasimasing-masing bagian bisa bekerja secaraoptimal. Terkait dengan tahapanperencanaan pelaksanaan perekaman dataprogram eKTP di Kabupaten Pidie sudahdijalan oleh pihak Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil. Dinas kependudukan danpencatatan sipil Kabupaten Pidie telahmemberikan pelayanan yang sangat baikkepada masyarakat yang membutuhkanpelayanan dan produktivitas sudahmeningkat dari tahun sebelumnya hal inidapat di lihat dari hasil output data yangdikeluarkan dapun kelemahan yang dimilikioleh dinas kependudukan dan pencatatansipil Kabupaten Pidie adalah pada sosialisasie-KTP yang tidak merata dan kurangmemadai ketingkat pedalaman hal iniberpengaruh terhadap keakuratan datapenduduk yang masih tidak terkoordinirpada dinas kependudukandan pencatatansipil kabupaten pidie hal ini dapatdibenarkan dengan data informasiperkembangan kependudukan di KabupatenPidie berjumlah 436.024 jiwa dan yangwajib memilik e-KTP sebanyak 307.487jiwa dan yang belum memiliki e-KTPsebanyak 50.655 jiwa.3. Faktor-faktor apakah yang sebagai

pendukung dan penghambat pelaksanaanadministrasi kependudukan dan catatansipil pada dinas kependudukan dancatatan sipil kabupaten pidie.a Faktor pendukung

Berkaitan dengan perkembanganjumlah penduduk. administrasi

kependudukan berperan penting dalammemberikan jaminan kepastian hukum danperlindungan terhadap hak-hak individupenduduk. Perlindungan tersebut berupapelayanan publik melalui penerbitandokumen kependudukan seperti NomorInduk Kependudukan (NIK), Kartu TandaPenduduk (KTP) Kartu Keluarga (KK),Akta Kelahiran. Dan Sumber daya manusiayang sering kali masih belum sejalan dengankeinginan organisasi. Sementara keselarasandalam mengelola sumber daya manusiamenjadi faktor utama kesuksesan jalannyasebuah organisasi. Meskipun kemampuansumber daya manusia bersifat fleksibel,menjadi poin yang digaris bawahi

b Faktor penghambatSarana prasarana sangatlah di butuk

dalam melakukan sebuah kegiatan. Dinaskependudukan kabupaten pidie dalam hal inibanyak sekali kendala. Sarana komputeryang terbatas. Padahal dukungan saranakomputer untuk mempercepat prosespenyelesaian penyelesaian pelayanan publiksangat diperlukan dan begitu pun denganperalatan-peralatan kantor yang masihsangat kurang sehingga menghambat kinerjapegawai.

Keterbatasan sarana prasarana dalamsuatu perkantoran menjadi salah satu faktoryang memilukan karena denganketerbatasan ini akan berakibatterhambatnya pelaksanan administrasikependudukan dan pencatatan sipil padadinas kependudukan dan pencatatan sipilkabupaten pidie.

Pembahasan1. PelaksanaanAdministrasi Kependudukan

dan Pencatatan Sipila Pelayanan Bidang Pencatatan Sipil

Pelayanan bidang pencatatan sipildapat dilihat dari Produktivitas pelayananpencatatan sipil yang sudah meningkat daritahun sebelumnya hal ini dapat kita lihatdari hasil output data yang dikeluarkan.Peningkatan ini akan lebih sempurna jikasarana dan prasarana dapat di penuhi akantetapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Page 6: PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN …

Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019 81

Sipil masih memiliki kelemahan terhadapkualitas data yang dikeluarkan di sebabkankarena ketidak jelinya petugas pelaksanakegiatan sehingga masih ada data yang salahdi karenakan kemampuan yang dimilikitidak di implementasikan dengan baik.

Temuan 1: Perlunya kejelian petugasterhadap kualitas data yang hendakdikeluarkan agar data yang di dapatkanmasyarakat tidak mempunyai kesalahan.

b Sosialisasi Elektronik KTP (e-KTP)?Sosialisasi e-KTP yang tidak merata

dan kurang memadai ketingkat pedalamanhal ini berpengaruh terhadap keakuratandata penduduk yang masih tidak terkoordinirpada dinas kependudukandan pencatatansipil kabupaten pidie hal ini dapatdibenarkan dengan data informasiperkembangan kependudukan di KabupatenPidie berjumlah 436.024 jiwa dan yangwajib memilik e-KTP sebanyak 307.487jiwa dan yang belum memiliki e-KTPsebanyak 50.655 jiwa.Temuan 2: Sosialisasi e-KTP belum berjalanmaksimal disebabkan tidak efektifnyasosialisasi hingga ketingkat gampong-gampong di kabupaten pidie

KesimpulanDalam penelian yang judul

pelaksanaan administrasi kependudukan danpencatatan sipil pada dinas kependuduukandan pencatatan sipil kabupaten pidie dapatmenarik kesimpulan sebagai berikut:1. Pelaksanaan administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil kabupaten pidiebelum terlaksana dengan baik dilihatdari segi kualitas data yang di keluarkandan sosialisai e-KTP yang dilakukanbelum maksimal dan lemahnya jaringanmengakibatkan terhambatnya perekaman

atau pembuatan e-KTP di tingkatkecamatan.

2. Penerapan sumber daya manusia yangbaik harus didasarkan dari kemampuanyang dimilikinya baik secara pendidikanmaupun pengalaman agar sisteminformasi administrasi kependudukandapat di operasikan dengan sempurna.

Daftar pustakaBukuMoleong, Lexy. (2014). Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT.RemajaRosdakarya

Sugiyono. (2008). Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

…………..(2014). Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Dokumen

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006Tentang AdministrasiKependudukan (Amikduk).

Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2009Tentang Pelayanan Public.

Keputusan Menteri PendayagunaanAparatur Negara Nomor.63 Tahun2003 Tentang Pedoman UmumPenyelenggaraan Pelayanan Public.

Qanun Kabupaten Pidie Nomor 4 Tahun2011 Tentang Penyelenggara

Administrasi Kependudukan.