PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya
-
Upload
zhie-wetz-towetz-genneration -
Category
Documents
-
view
909 -
download
0
Transcript of PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi efektif adalah metode kontrasepsi IUD, implant dan kontrasepsi mantap.
Program Keluarga Berencana Nasional yang pada pelita V telah berkembang menjadi
Gerakan Keluarga Berencana Nasional telah mencapai hasil-hasil yang menggembirakan.
Berdasarkan hasil Survey Prevalensi Indonesia tahun 1987, 61,2% dari wanita berstatus
kawin pada saat itu pernah menggunakan salah satu alat kontrasepsi modern 21,1%
diantaranya pernah menggunakan IUD, 0,4% menggunakan implant dan 3,3% menggunakan
cara kontrasepsi mantap.
Lebih jauh lagi dinyatakan bahwa 44,08% dari wanita yang berstatus kawin sedang aktif
menggunakan salah satu alat konrasepsi modern dan 13,2% diantara ibu-ibu tersebut
menggunakaan IUD, 0,4% menggunakan implant dan 3,3% menggunakan cara kontrasepsi
mantap.
Dengan hasil tersebut diatas tampak bahwa metode kontrasepsi mantap semakin diterima
oleh masyarakat. Pada akhir pelita V diharapkan peserta KB yang menggunakan cara-cara
kontasepsi modern akan meningkat menjadi 40,41% dan wanita bwrstatus kawin dengan
rincian 26,47% menggunakan IUD, 6,36% menggunakan implant dan 7,58% menggunakn
cara kontrasepsi mantap.
Dengan meningkatnya peserta KB dengan metode kontrasepsi efektif terpilih tersebut,
maka dituntut pelayanan yang lebih tinggi kualitasnya serta pengayoman yang lebih baik.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan serta pengayoman ini, system rujukan
merupakansalah satu hal yang penting, yang perlu diketahui oleh setiap petugas atau setiap
unsure yang ikut serta dalam gerakan KB Nasional khususnya maupun oleh setiap peserta
atau calon peserta KB pada umumnya
Semakin rapi system rujukan, semakin meningkat pula mampu pelayanan serta
pengayoman, sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta KB dengan metode
kontrasepsi efektif.
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 2/25
2
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami mengambil rummusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian kontrasepsi ?
2. Apa jenis-jenis alat kontrasepsi ?
3. Bagaimana Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur ?
4. Apa Metode Kontrasepsi Baru ?
5. Apa pengertian System rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET ?
6. Apa Tujuan System rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET ?
7. Apa jenis Rujukan System rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET ?
8. Apa Sasaran Rujukan MKET ?
9. Apa Jaringan rujukan MKET ?
10. Apa Mekanisme (TATA CARA) Rujukan ?
11. Apa Rujukan bahan-bahan penunjang diagnostic ?
12. Apa Pengelolaan bantuan biaya penanggulangan komplikasi, kegagalan dan biaya
rujukan ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahuai pengertian kontrasepsi dan jenis-jenisnya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur dan Metode
Kontrasepsi Baru
3. Mahasiswa mampu memahami pengertian, dan tujuan System rujukan dalam
mekanisme pelayanan MKET
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali Rujukan System rujukan dan Sasaran
Rujukan MKET
5. Mahasiswa mampu menguraikan jaringan rujukan dan mekanisme Rujukan MKET.
6. Mahasiswa mampu menjabarkan rujukan-rujukan penunjang diagnostic dan
Pengelolaan bantuan biaya penanggulangan komplikasi, kegagalan dan biaya rujukan.
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 3/25
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‗mencegah‘ atau ‗melawan‘ dan konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Ada dua
pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi moderen
(metode efektif).
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif
untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta
kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan
yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat
pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar
cara penggunaannya.
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk
berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible
(kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi
yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau
kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut
sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan
dikarenakan melibatkan tindakan operasi.
2.2 Cara dan Jenis alat kontrasepsi
a. Cara Kontrasepsi Sederhana
Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan
alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus
dan pantang berkala. Sedangkan kontarsepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 4/25
4
menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau tablet berbusa (vaginal
tablet).
Jenis Alat Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat
1. Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan
sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria
dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak
dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan
spermanya keluar
2. Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam
masa subur. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan
membutuhkan waktu lama untuk ‗puasa‘. Selain itu, kadang juga istri kurang
terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
Jenis Alat Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat
1. Kondom/Diafragma
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan
yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet
tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi
zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat
mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.
Kondom mempunyai kelebihan antara lain mudah diperoleh di apotek,
toko obat, atau supermarket dengan harga yang terjangkau dan mudah
dibawa kemana-mana. Selain itu, hampir semua orang bisa memakai tanpa
mengalami efek sampingan. Kondom tersedia dalam berbagai bentuk dan
aroma, serta tidak berserakan dan mudah dibuang. Sedangkan diafragma
adalah kondom yang digunakan pada wanita, namun kenyataannya kurang
populer di masyarakat.
2. Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 5/25
5
Ketiga metode kontrasepsi ini termasuk golongan dari spermisida yaitu
bahan kimia ( biasanya non oksinol-9 ) digunakan untuk menonaktifkan
atau membunuh sperma. Semua kontrasepsi tersebut masing-masing
dimasukkan ke dalam liang vagina 10 menit sebelum melakukan senggama,
yaitu untuk menghambat geraknya sel sperma atau dapat juga
membunuhnya. Cara ini tidak populer di masyarakat dan biasanya
mengalami keluhan rasa panas pada vagina dan terlalu banyak cairan
sehingga pria kurang puas.
b. Cara Kontrasepsi Moderen/Metode Efektif
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi
permanen. Kontrasepsi tidak permanen dapat dilakukan dengan pil, AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant. Sedangkan cara kontrasepsi
permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu dengan operasi tubektomi
(sterilisasi pada wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria).
Jenis Kontrasepsi Tidak Permanen
1. Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil
dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif
bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah
terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi
para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui,
maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran
anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara
pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau
menjarangkan waktu kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan
keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada dewasa ini, pil itu
dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun. Tetapi, bagi wanita-
wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak lagi
menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya
seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan. Akan tetapi,
ada pula keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil pencegah
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 6/25
6
kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu merasa dirinya secara fisik
lebih baik dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau mungkin
menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap kemungkinan
hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-alasan
yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka panjang.
A. Jenis-jenis Pil
1) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan
progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon
yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara
teratur.
2) Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama
14 — 15 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5 — 6 hari pil
gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya. Ketepatgunaan
dari pil berturutan ini hanya sedikit lebih rendah daripada pil gabungan,
berkisar antara 98 — 99%. Kelalaian minum 1 atau 2 pil berturutan pada
awal siklus akan dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan telur sehingga
terjadi kehamilan. Karena pil berturutan dalam mencegah kehamilan hanya
bersandar kepada estrogen maka dosis estrogen harus lebih besar dengan
kemungkinan risiko yang lebih besar pula sehubungan dengan efek-efek
sampingan yang ditimbulkan oleh estrogen.
3) Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki
sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher
rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit
pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium
(lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah
dibuahi.
B. Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita
hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan,
hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina,
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 7/25
7
kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
C. Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di
luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat,
penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
2. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana
kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh
informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
a. Jenis-jenis AKDR di Indonesia
1) Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Coper-T.
3) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2
atau 375 mm2
untuk menambah efektivitas. Ada 3
ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4) Lippes Loop
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 8/25
8
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B
27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan
30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini
ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan
usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
b. Pemasangan AKDR
Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah
pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan
lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan
AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara
khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan
satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
c. Kontra indikasi pemasangan AKDR:
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
d. Keluhan-keluhan pemakai AKDR
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan AKDR adalah terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya
berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus
dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan. Pengaruh
lainnya terjadi pada perangai haid. Misalnya, pada permulaan haid darah
yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara
mendadak jumlahnya menjadi banyak selama 1 – 2 hari. Selanjutnya kembali
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 9/25
9
sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang
rahim (uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal
ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang
merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik
keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi
juga dapat timbul selama pemakaian AKDR.
e. Ekspulsi
Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi juga sering dialami pemakai
AKDR, yaitu AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya terjadi pada waktu
haid, disebabkan ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi ini juga
dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Makin elastis sifatnya makin
besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Sedangkan jika permukaan AKDR
yang bersentuhan dengan rahim (cavum uteri) cukup besar, kemungkinan
terjadinya ekspulsi kecil.
f. Lama Pemakaian AKDR
Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi
pertanyaan. Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai
merasa cocok dan tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung
tembaga, hanya mampu berfungsi selama 2 – 5 tahun, tergantung daya dan
luas permukaan tembaganya. Setelah itu harus diganti dengan yang baru.
3. Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah obat pencegah kehamilan yang pemakaiannya
dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita subur.
Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA). Penyuntikan
dilakukan pada otot (intra muskuler) di bokong (gluteus) yang dalam atau
pada pangkal lengan (deltoid).
a. Cara pemakaian
Cara ini baik untuk wanita yang menyusui dan dipakai segera setelah
melahirkan. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu empat minggu
setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setiap satu bulan atau tiga
bulan berikutnya.
b. Kontra indikasi
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 10/25
10
Kontrasepsi suntikan tidak diperbolehkan untuk wanita yang menderita
penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan
kelainan darah.
c. Efek samping kontrasepsi suntikan
Tidak datang haid (amenorrhoe)
Perdarahan yang mengganggu
Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan
berat badan, hiperpigmentasi.
4. Norplant atau Implan
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit,
di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam
kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik.
Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang
juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara
perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan
pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti
benjolan atau garis-garis. ( The Boston‘s Book Collective, The Our Bodies,
Ourselves, 1992)
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya
merek implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering
juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant biasa
disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang
dimulai pada 1987. Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai
referensi mengenai efek samping dan permasalahan yang muncul sebagai
akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant di Indonesia
tercatat sejumlah 800.000 orang.
a. Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan
pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga
1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat
kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 11/25
11
pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75
kilogram mempunyai risiko kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga
pemakaian (5,1 persen).
b. Yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah
mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah
tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing
batu, penyakit jantung, atau ginjal.
c. Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit)
pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak
mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau
setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum
pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga
disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga
agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan.
Setelah itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant
harus diambil/dilepas.
d. Kelebihan dan kekurangan norplant
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak
terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu. Sedangkan kekurangannya adalah
bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan yang
terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya spotting
atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga
menimbulkan berat badan bertambah.
Jenis Kontrasepsi Permanen
1. Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian,
jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 12/25
12
lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali,
karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling
penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor.
Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang
masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk
mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri.
Misalnya, untuk usia istri 25 – 30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.
2. Vasektomi (Sterilisasi Pada Pria)
Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar
sperma tidak keluar dari buah zakar.
Keuntungan Vasektomi (MOP) yaitu :
a. Sangat efektif dan ―permanen‖
b. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
c. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
d. Tidak menggangu hubungan seksual
e. Tindakan bedah yang aman dan sederhana
Kerugian Vasektomi (MOP), yaitu :
a. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
b. Harus ada tindakan pembedashan minor.
2.3 Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
Umur ibu kurang dari 20 tahun:
Penggunaan prioritas kontrasepsi pil oral.
Penggunaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda frekuensi
bersenggama tinggi sehingga akan mempunyai kegagalan tinggi.
Bagi yang belum mempunyai anak, AKDR kurang dianjurkan.
Umur di bawah 20 tahun sebaiknya tidak mempunyai anak dulu.
Umur ibu antara 20 – 30 tahun
Merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 13/25
13
Segera setelah anak pertama lahir, dianjurkan untuk memakai spiral sebagai pilihan
utama. Pilihan kedua adalah norplant atau pill
Umur ibu di atas 30 tahun
Pilihan utama menggunakan kontrasepsi spiral atau norplant. Kondom bisa merupakanpilihan kedua.
Dalam kondisi darurat, metode mantap dengan cara operasi (sterlilisasi) dapat dipakai dan
relatif lebih baik dibandingkan dengan spiral, kondom, maupun pil dalam arti mencegah.
2.4 Beberapa Metode Kontrasepsi Baru
Dengan adanya metode kontrasepsi yang baru, berarti pula memberikan lebih banyak
pilihan, dapat membantu mengatasi beberapa kendala pemakaian kontrasepsi. Meskipun
demikian, pengembangan kontrasepsi baru untuk menambah yang sudah ada sangat terasa
kurang membawa perubahan yang positif dan inovatif. Beberapa metode yang sedang diuji
klinik antara lain:
1. Cincin kontrasepsi
Cincin ini dimasukkan ke dalam vagina, bentuknya seperti kue donat, dan
mengandung steroid, yaitu progestin atau progestin ditambah estrogen, yang dilepas
ke dalam aliran darah. Cincin kontrasepsi mengandung dosis hormon yang lebih
rendah dibanding dengan kontrasepsi oral. Wanita dapat memasukkan dan
mengeluarkan cincin ini sendiri.
2. Vaksin antifertilitas reversible
Vaksin ini menyebabkan antibodi berinteraksi dengan human chrrionic
gonadotropin (HCG), suatu hormon yang memelihara kehamilan. Tanpa HCG,
lapisan uterus lepas dengan membawa telur yang sudah dibuahi sehingga terjadi
menstruasi.
3. Norplant II
Norplant II memiliki kelebihan dibanding dengan norplant yang ada sekarang,
karena norplant II hanya memerlukan dua implantasi subdermal. Dengan demikian,
lebih mudah memasukkan dan mengeluarkannya.
4. Suntikan
Kontrasepsi ini menggunakan mikrosfero atau mikrokapsul. Injeksi terbuat
dari satu atau lebih hormon di dalam kapsul yang dapat dibiodegrasi, yang
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 14/25
14
melepaskan hormon dan menghambat ovulasi. Satu suntikan dapat melindungi satu,
tiga, atau enam bulan, tergantung dari jenis komposisi kimianya.
5. Implantasi Transdermal
Implantasi transdermal menyebabkan pelepasan kontrasepsi steroid yang
lambat dan teratur ke aliran darah melalui kulit. Wanita dapat menempatkan implant
tersebut pada tubuh dan melepaskannya sesuai keinginan. Pada salah satu jenis
implantasi transdermal, seorang wanita menggunakan tiga implantasi selama tiga
minggu. Setiap implantasi efektif selama tujuh hari. Pada minggu berikutnya,
digunakan implantasi plasebo sehingga terjadi menstruasi.
6. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama
minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian
metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenore
2.5 Pengertian pelayan rujukan
System rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET merupakan suatu system
pelimpahan tanggung jawab timbal balik diantara unit pelayanan MKET baik secra vertical
maupun horizontal atau kasus atau masalah yang berhubungan dengan MKET Unit pelayanan
yang dimaksud disini yaitu menurut tingkat kemampuan dari yang paling sederhana berurut-
turut keunit pelayanan yang paling mampu Untuk AKDR : Dokter dan bidan praktek swasta,
rumah bersalin, klinik KB, puskesmas, RS klas D RS klas D, RS klas C, RS klas B, RS
klas B2, dan RS klas A. Untuk implant : Dokter dan bidan praktek swasta, Rumah Bersalin,
Klinik KB, Puskesmas, RS klas D RS Klas D ₊, RS klas C, RS Klas B, RS Klas B2, dan RS
klas A.Untuk Vasektomi :Dokter praktek swasta, puskesmas,RS klas D RS klas B, RS klas
D₊, RS klas C, RS klas B, RS fklas B2, dan RS klas A. Untuk tubektomi : Dokter Praktek
Swasta berkelompok, RS klas D, RS klas Df ₊, RS klas C, RS klas B, RS klas B2, dan RS klas
A
2.6 Tujuan Rujukan
Terwujudnya suatu jaringan pelayanan MKET yang terpadu disetiap tingkat wilayah,
sehingga setiap unit pelayanan memberikan pelayanan secara berhasil guna dan berdaya guna
maksimal, sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing.
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 15/25
15
Peningkatan dukungan terhadap arah dan pendekatan gerakan KB Nasional dalam hal
perluasan jangkauan dan pembinaan peserta KB dengan pelayanan yang makin bemutu tinggi
serta pengayoman penuh kepada masyarakat
2.7 Jenis Rujukan
Rujukan MKET dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu sebagai berikut:
a. Pelimpahan Kasus
Pelimpahan kasus dari unit pelayanan MKET yang lebih sederhana ke unit pelayanan
MKET yang lebih mampu dengan maksud memperoleh pelayanan yang lebih baik dan
sempurna.
Pelimpahan kasus dari unit pelayanan MKET yang lebih mampu ke unit pelayanan yang
lebih sederhana dengan maksud memberikan pelayanan selanjutnya atas kasus tersebut
Pelimpahan kasus ke unit pelayanan MKET dengan tingkat kemampuan sama dengan
pertimbangan geografis, ekonomi dan efisiensi kerja.
b. Pelimpahan pengetahuan dan keterampilan
Pelimpahan pengetahuan dan keterampilan ini dapat dilakukan dengan :
1) Pelimpahan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih mampu ke unit
pelayanan MKET yang lebih sederhana dengan maksud memberikan latihan
praktis.
2) Pelimpahan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih sederhana ke unit
pelayanan MKET yang lebih mampu dengan maksud memberikan latihan praktis
3) Pelimpahan tenaga ke unit pelayanan MKET dengan tingkat kemampuan sama
dengan maksud tukar-menukar pengalaman
c. Pelimpahan bahan-bahan penunjang diagnosis
1) Pelimpahan bahan-bahan penunjang diagnostik dari unit pelayanan MKET yang
lebih sederhana ke unit pelayanan MKET yang lebih mampu dengn maksud
menegakkan diagnose yang lebih tepat
2) Pelimpahan bahan-bahan penunjang diagnostic dari unit pelayanan MKET yang
lebih sederhana dengan maksud untuk dicobakan atau sebagai informasi
3) Pelimpahan bahan-bahan penunjang diagnostic ke unit pelayanan dengan tingkat
kemampuan sama dengan maksud sebagai informasi atau untuk dicobakan
2.8 Sasaran Rujukan MKET
1. Sasaran obyektif
a) PUS yang akan memperoleh pelayanan MKET
b) Peserta KB yang akan ganti cara ke MKET
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 16/25
16
c) Peserta KB MKET untuk mendapatkan pengamatan lanjutan
d) Peserta KB yang mengalami komplikasi atau kegagalan pemakaian MKET
e) Pengetahuan dan keterampilan MKET
f) Bahan-bahan penunjang diagnostic
2. Sasaran subyektif
Petugas-petugas pelayanan MKET disemua tingkat wilayah.
2.9 Jaringan rujukan MKET
1. Dokter/bidan praktek swasta, Rumah Bersalin dengan kewajiban
a. Merujuk kasus-kasus yang tidak mampu ditanggulangi sendiri keunit pelayanan MKET
yang lebih mampu dan terdekat
b. Menerima kembali untuk tindakan lebih lanjut kasus yang dikembalikan oleh unit
pelayanan MKET yang lebih mampu
c. Mengadakan konsultasi dengan mengusahakan kunjungan ke unit pelayanan yang lebih
mampu untuk meningkatkan pengetahuan pelayanan yang lebih mampu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
d. Mengusahaan kunjungan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih mampu untuk
pembinaan tugas dan pelayanan MKET
2. Unit pelayanan MKET tingkat kecamatan (puskesmas) yang mempunyai kewajiban
sebagai berikut:
a. Menerima dan menanggulangi kasus rujukan dari unit pelayanan MKET
b. Meengirim kembali kasus yang sudah ditanggulangi untuk dibina lebih lanjut oleh unit
pelayanan MKET yang merujuk
c. Merujuk kasus-kasus yang tidak mampu ditanggulangi ke unit pelayanan MKET yang
lebih mampu dan terdekat
d. Menerima kembali untuk pembunaan tindak lanjut kasus-kasus yang dikembalikan
oleh unit pelayanan MKET yang lebih mampu
e. Mengadakan konsultasi dan mengadakn kunjungan ke unit pelayanan yang lebih
mampu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
f. Mengusahakan adanya kunjungan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih
mampu untuk pembinaan petugas dan pelayanan masyarakat
g. Mengirim bahan-bahan penunjang diagnostic ke unit pelayanan MKET yang lebih
mampu, jika tidak dapat melakukan pemeriksaan diagnose yang lebih tepat
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 17/25
17
h. Menerima kembli hasil pemeriksaan bahan-bahan diagnosik yang sebelumnya dikirim
ke unit pelayanan MKET yang lebih mampu
3. Unit pelayanan MKET tingkat kabupaten/kotamadya (RS klas D,RS klas D, RS klas C).
a. Menerima dan menanggulangi kasus rujukan dari unit pelayanan MKET dibawahnya.
Pelayanan
b. Mengirim kembali kasus yang sedang ditanggulangi untuk dibina lebih lanjut oleh unit
pelayanan MKET yang merujuk
c. Merujuk kasus-kasus yang tidak mampu ditanggulangi ke unit pelayanan MKET yang
lebih mampu dan terdekat
d. Kasus kembali untuk pembunaan tindak lanjut kasus-kasus yang dikembalikan oleh
unit pelayanan MKET yang lebih mampu
e. Mengadakan konsultasi dan mengadakan kunjungan ke unit pelayanan yang lebih
mampu untuk pembinaan petugas dan pelayanan masyarakat
f. Mengusahakan adanya kunjungan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih
mampu untuk pembinaan petugas dan pelayanan masyarakat
g. Mengirim bahan-bahan penunjang diagnostic ke unit pelayanan MKET yang lebih
mampu, jika tidak mampu melakukan pemeriksaan sendiri atau jika hasilnya
meragukan untuk menegakkan diagnose yang lebih tepat
h. Menerima kembali hasil pemeriksaan bahan-bahan diagnostic yang sebelumya dikirim
ke unit pelayanan MKET yang lebih mampu
4. Unit pelayanan mKET tingkat provinsi (RS klas C, RS klas B, RS klas B2).
a. Menerima dan menanggulangi kasus rujukan dari unit pelayanan MKET dibawahnya
b. Mengirim kembali kasus yang sudah ditanggulangi untuk dibina lebih lanjut oleh unit
pelayanan MKET yang merujuk
c. Menerima konsultasi dan latihan petugas pelayanan MKET dari Unit pelayanan MKET
dibawahnya
d. Mengusahakan dilaksanakannya kunjungan tenaga/spesialis keunit pelayanan MKET
yang kurang mampu untuk pembinaan petugas dan pelayanan masyarakat
e. Menerima rujukan bahan-bahan penunjang diagnostic
f. Mengirimkan hasil pemeriksaan bahan-bahan penunjang diagnostic tersebut diatas
5. Unit pelayanan MKET tingkst pusat (RS klas A)
a. Menerima dan menanggulangi kasus rujukan dari unit pelayanan MKET dibawahnya
b. Mengirim kembali kasus yang sudah ditanggulangi untuk dibina lebih lanjut oleh unit
pelayanan MKET yang merujuk
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 18/25
18
c. Menerima konsultasi dan latihan petugas pelayanan MKET dari unit pelayanan MKET
dibawahnya
d. Mengusahakan dilaksanakannya kunjungan tenaga/spesialis ke unit pelayanan MKET
yang kurang mampu untuk pembinaan petugas dan pelayanan masyarakat
e. Menerima rujukan bahan-bahan penunjang diagnostic
f. Mengirimkan hasil pemeriksaan bahan-bahan penunjang diagnostic tersebut diatas
2.10 Mekanisme (Tata Cara) Rujukan
1.Rujukan kasus
a. Unit pelayanan yang merujuk
1) Unit pelayanan MKET yang merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih mampu.
Unit pelayanan bisa merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih mampu
setelah melakukan proses pemeriksaan dan dengan hasil sebagai berikut
a) Berdasarkan pemeriksaan penunjang diagnostic kasus tersebut tidak dapat
diatasi
b) Perlu pemeriksaan penunjang diagnostic yang lebih lengkap dengan
memerlukan kedatangan penderita ybs
c) Setelah dirawat dan diobati ternyata penderita masih memerlukan perawatan
dan pengobatan di unit pelayanan yang lebih mampu
2) Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih sederhana
Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan yang lebih sederhana:
a) Setelah melakukan pemeriksaan dengan atau tanpa pemeriksaan penunjang
diagnostic, terhadap penderita ternyata pengobatan dan perawatan dapat
dilakukan di unit pelayanan yang lebih sederhana
b) Setelah melakukan pengobatan dan perawatan ternyata penderita masih
melakukan pembinaan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh unit pelayanan
yang lebih sederhana
3) Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan dengan kemampuannya
yang sama.
a. Unit pelayanan dapat merujuk ke unit pelayanan dengan kemampuan sama
jika:
1) Setelah melakukan pemeriksaan dengan atau tanpa pemeriksaan penunjang
diagnostic, ternyata untuk kemudahan penderita pengobatan dan perawatan
dapat dilakukan di unit pelayanan yang lebih dekat
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 19/25
19
2) Setelah melakukan pengobatan dan perawatan, penderita masih
memerlukan pembinaan lanjutan di unit pelayanan yang lebih dekat
b. Unit pelayanan yang menerima rujukan
1) Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan yang lebih
sederhana.
2) Sesudah melakukan pemeriksaan penunjang diagnostic, dapat
mengirimkan kembali penderita ke unit pelayanan yang merujuk untuk
perawatan dan pengobatan
3) Sesudah melakukan perawatan dan pengobatan, dapat mengirimkan
kembali penderita ke unit pelayanan yang merujuk untuk pembinaan lebuh
lanjut
c) Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan yang lebih mampu
1) Melakukan perawatan dan pengobatan penderita yang dirujuk, atau;
2) Melakukan pembinaan lanjutan terhadap penderita yang dirujuk
d) Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan dengan kemampuan sama.
1) Melakukan perawatan dan pengobatan penderita yang dirujuk, atau;
2) Melakukan pembinaan lanjutan terhadap penderita yang dirujuk
2.11Rujukan bahan-bahan penunjang diagnostic
a. Unit pelayanan yang merujuk
1) Unit pelayanan yang merujuk ke unit pelayanan yang lebih mampu
2) Jika tidak mampu melakukan pemeriksaan sendiri terhadap bahan-bahan penunjang
diagnostic tersebut
3) Jika hasil pemeriksaan terhadap bahan-bahan penunjang diagnostic tersebut
meragukan
b. Unit pelayanan yang merujuk ke unit pelayanan yang lebuh sederhana, jika hasil
pemeriksaan bahandiagnostik tersebut perlu diinformasikan dan pemeriksaan bahan
diagnostic tersebut akan dicobakan di unit pelayanan yang dirujuk
c. Unit pelayanan yang merujuk kasus ke unit pelayanan dengn kemampuan yang sama
jika hasil pemeriksaan bahan diagnostic tersebut perlu diinformasikan dan pemerikaan
bahan diagnostic tersebut akan dicobakan di unit pelayanan yang dirujuk
d. Unit pelayanan yang menerima rujukan
1) Unit pelayanan yang menerima rujukan dari unit pelayanan yang lebih sederhana
perlu melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 20/25
20
a. Melakukan pemeriksaan bahan-bahan penunjang diagnostic yang dirujuk.
b. Mengirimkan hasil pemeriksaan bahan-bahan penunjang diagnostic kepada unit
pelayanan yang merujuk.
2) Unit pelayanan yang menerima bahan-bahan penunjang diagnostic dari unit
pelayanan yang lebih mampu, perlu melakukan tindakan.‖ Mencoba pemeriksaan
yang lebih mampu, perlu melakukan yang dirujuk‖
3) Unit pelayanan yang menerima bahan penunjang diagnostic dari unit pelayanan
dengan kemampuan yang setingkat, perlu melakukan tindakan.
2.12Pengelolaan bantuan biaya penanggulangan komplikasi, kegagalan dan biaya rujukan
1. Bantuan biaya
Diberikan kepada peserta KB yang mengalami efek samping komplikasi maupun
kegagalan :
a. Efek samping, dengan memberikan obat-obat efek samping secara gratis
b. Kasus kegagalan AKDR, implant dan kontrasepsi mantap dengan kelahiran normal
mendapat bantuan biaya yang disesuaikan dengan peraturan daerah setempat dengan
ketentuan tarif rumah sakit pemerintah kelas 3
c. Yang dimaksud dengan komplikasi/ kasus kegagalan yang disertai komplikasi AKDR,
Implant dan kontrasepsi mantap misalnya:
1) Infeksi berat yang memerlukan perawatan
2) Perdarahan berat yang memerlukan perawatan
3) Tindakan pemeriksaan roentgen dan laboratorium untuk membantu diagnosis
4) Komplikasi yang memerlukan tindakan operasi
5) Berdasarkan biaya komplikasi disesuaikan dengan peraturan daerah setempat
dengan ketentuan tariff Rumah Sakit Pemerintah kelas 3, termasuk biaya obat-
obatan terpakai
d. Kasus komplikasi/kegagalan yang memerlukan rujukan. Apabila peserta KB yang
mengalami komplikasi/kegagalan harus dirujuk dari unit pelayanan yang lebih rendah
ke unit pelayanan KB yang lebih tinggi, bantuan biaya transport penderita ditanggung
sesuai dengan peraturan yang ada. Semua kasus efek samping, komplikasi serta
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 21/25
21
kegagalan tersebut diatas dapat dilayani di semua tempat pelayanan tidak dibatasi
pada domisili/tempat tinggal peserta KB yang bersangkutan.
e. Peserta KB yang mengalami kegagalan/komplikasi dan mencari jasa
pelayanan/perawatan swasta yang tidak ditunjuk untuk itu (seperti dokter swasta,
RB/RS swasta) dianggap untuk menanggulangi dengan kemampuannya sendiri. Bagi
mereka dipandang tidak perlu diberikan bantuan biaya atau maksimal hanya diberikan
bantuan minimum, kecuali untuk kasus-kasus gawat darurat seperti misalnya
pemakaian IUD dengan kehamilan diluar kandungan dengan perdarahan dalam
keadaan pre shock.
2. Prosedur
a. Efek sampingan
Pengadaan obat-obat efek samping dilaksanakan secara terkoordinir ditingkat
propinsi antara BKKBN dengan unit pelaksana sesuai rencana kebutuhan yang telah
disepakati. Sedangkan distribusinya dilaksanakan melalui BKKBN kabupaten/kodya
dan alokasinya (penjatahannya) pada masing-masing klinik KB dibicarakan bersama
dengan unit pelaksana Kabupaten/Kodya yang bersangkutan
b. Komplikasi dan kegagalan
Bantuan biaya komplikasi dan kegagalan yang disebabkan pemakaian alat
kontrasepsi diambil di BKKBN kabupaten/kodya oleh:
1) Tempat pelayanan (Rumah Sakit/Puskesmas/PKBRS).
2) Dalam keadaan khusus oleh pasien/suami pasien/ orang lain yang diberi kuasa
secara tertulis
3) Pengambilan bantuan biaya penanggulangan kegagalan/komplikasi pemakaian
kontrasepsi dengan menyerahkan kwitansi bukti pembayaran
kegagalan/komplikasi pemakaian alat kontrasepsi disertai dengan surat
keterangan diagnosa dari dokter yang merawat serta surat keterangan dari
KKb tempat pemasangan kontrasepsinya, dan surat pernyataan pasien bahwa
sudah mendapat perawatan dan pengobatan dan sudah/belum membayar
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 22/25
22
4) Rumah Sakit/Puskesmas/PKBRS dapat mengajukan uang muka ke BKKBN
kab/kodya. Penyaluran uang mula selanjutnya kepada BKKBN Dati II
setempat.
c. Rujukan kasus
1. Surat pengiriman rujukan dari unit pelayanan yang merujuk
2. Tanda terima pasien oleh unit pelayanan yang menerima rujukan
3. K/I/KB dan surat pernyataan klinik KB tempat pemasangan kontrasepsi
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 23/25
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‗mencegah‘ atau ‗melawan‘ dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sel sperma tersebut. Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara
kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi moderen (metode efektif).
System rujukan dalam mekanisme pelayanan MKET merupakan suatu system
pelimpahan tanggung jawab timbal balik diantara unit pelayanan MKET baik secra
vertical maupun horizontal atau kasus atau masalah yang berhubungan dengan
MKET.
3.2 SARAN
Sebagai seorang bidan yang mempunyai tugas an tanggung jawab atas semua
wewenang yang telah di tetapkan maka bidan harus melayani pasien atau klien
yang ingin melakukan pemasangan maupun konseling untuk kontrasepsi dan
apabila terdapat suatu kendala yang pathologs saat pemasangan maupun pada
calon aseptor KB maka harus segera dirujuk ke tempat fasilitas yang lebih lengkap
dan yang berwenang sehingga dapat memenuhi target Indonesia sehat 2015.
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 24/25
24
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin Bari Abdul.2006. buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta.
_1992. Metodekontrasepsiefektif terpilih, badan koordinasi keluarga berencana nasional,
Jakarta.
http://mulkasem.blogspot.com/2011/02/pencatatan-dan-pelaporan-kb.html
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
5/16/2018 PEL Kontrasepsi Dan Rujukannya - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pel-kontrasepsi-dan-rujukannya 25/25
25
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Ima : Apa efek samping atau kontraindikasi dari pemakaian kb yang
digunakan pada seorang ibu yang umurnya kurang dari 20 tahun?
2. Elsa Vienna : Mengapa ibu yang umurnya di atas 20 tahun di anjurkan untuk
menggunakan pil kb?
3. Wahyuni :
Jawaban
1. Ima :
2.
Elsa Vienna : Masa subur adalah masa yang terjadi pada umur 20 – 35 tahun.Sehingga untuk ibu yang berumur 20 – 35 tahun lebih di anjurkan untuk
menggunakan kb pil karena saat ibu tersebut ingin hamil maka dengan berhenti
meminum kb pil tersebut maka secara cepat kerja hormonal ibu tersebut langsung
bekerja secara cepat.
3. Wahyuni :