Pekerjaan Rumah Ujian Kasus

download Pekerjaan Rumah Ujian Kasus

of 6

description

Psikiatri

Transcript of Pekerjaan Rumah Ujian Kasus

PEKERJAAN RUMAH UJIAN KASUS

ILMU KESEHATAN JIWA

Oleh:

Diki Dzikrillah Danar S.092011101038 Dokter Pembimbing:dr. Alif Mardijana, Sp. KJDisusun untuk melaksanakan Ujian Kepaniteraan Klinik Madya

Lab/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa FK UNEJ - RSD dr.Soebandi JemberLAB/SMF ILMU KESEHATAN JIWA

RSD dr. SOEBANDI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015Pekerjaan Rumah1. Apakah gejala klinis Gangguan Cemas Menyeluruh, Skizofrenia hebefrenik dan Skizofrenia simpleks?

2. Apakah perbedaan antara preokupasi dan obsesi?

Jawaban1. Menurut PPDGJ III Pedoman diagnostik gangguan cemas menyeluruh

a. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang)

b. Gejala tersebut biasanya mencakup unsur unsur berikut:

i. Kecemasan

ii. Ketegangan motorik

iii. Overaktivitas otonomik

c. Pada anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan somatik berulang yang menonjol

d. Ada gejala lain yang bersifat sementara khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama Gangguan Anxietas Menyeluruh selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif, anxietas fobik, panik, obsesif kompulsif

2. Menurut Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi Kedua pengarang Willy F. Maramis dan Albert A. Maramis disebutkan gangguan cemas menyeluruh meliputia. Gambaran umum penyakit ini adalah adanya kekhawatiran atau anxietas yang kurang lebih konstan, yang tidak sebanding dengan tingkat stresor sesungguhnya dalam kehidupan. Anxietas tersebut terjadi dalam jangka waktu yang panjang meskipun tampaknya tidak ada stresor yang spesifik atau nyata meskipun stres dapat memperburuk gangguan ini. Penderita kesulitan untuk mengendalikan anxietasnya dan cenderung untuk tidak yakin pada diri sendiri. Untuk diagnosis gangguan anxietas menyeluruh, anxietas harus dibedakan dengan anxietas yang ada pada gangguan anxietas lain karena lebih dari separuh pendertia gangguan anxietas menyeluruh juga menderita gangguan anxietas ain atau depresi. Gejala lain yang mungkin ditemukan adalah rasa gelisah, kelelahan, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, ketegangan otot dan gangguan tidur.

3. Skizofrenia Hebefrenik menurut PPDGJ III a. Dari etimologi yunani hebefrenik, Hebe adalah anak laki-laki atau remaja dan Frenik/Frenia adalah pikiran

b. Diagnosis ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset mulai 15-25 tahun)

c. Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang menyendiri (solitary) namun tidak harus

d. Diperlukan pengamatan kontinu 2-3 bulan untuk menunjukkan gambaran berikut yan khas bertahani. Perilaku tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerisme ada kecenderungan soliter dan perilaku menujukkan hampa tujuan dan hampa perasaan

ii. Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self absorbed smiling) atau oleh sikap. Tinggi hari (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases)iii. Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren

e. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting dan fragmentary delusions and hallucination). Dorongan kehendak (drive) yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.4. Skizofrenia Simpleks menurut PPDGJ III

a. Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari:

i. Gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual (pelambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek tumpul, sikap pasif, ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri da kinerja sosial yang buruk) tanpa didahului riwayat halusinasi, waham atau manifestasi lain dari episode psikotik

ii. Disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup dan penarikan disi secara sosial

b. Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe skizofrenia lainnya.

5. Perbedaan Preokupasi dan Obsesi menurut Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi Kedua pengarang Willy F. Maramis dan Albert A. Maramisa. Preokupasi adalah pikiran terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya berhubungan dengan keadaan nada emosional yang kuat. Hal ini masih merupakan namun bisa menjadi obsesib. Obsesi adalah isi pikiran yang kukuh timbul, biarpun tidak dikehendaki dan diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin