Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

108
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman i

Transcript of Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Page 1: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman i

Page 2: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website
Page 3: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman i

Page 4: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman ii

Page 5: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman iii

Pengantar

Pada saat ini sebagian besar potensi sumberdaya

perikanan budidaya belum dimanfaatkan secara optimal untuk

menciptakan lapangan usaha, menyerap tenaga kerja, mengurangi

kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Seiring dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan

yakni menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk Kelautan dan

Perikanan terbesar pada tahun 2015, telah ditetapkan target peningkatan produksi

perikanan budidaya pada 2014 adalah sekitar 16,89 juta ton. Untuk

mewujudkan pencapaian target produksi, maka perluasan lahan

budidaya dan penambahan wirausaha baru perlu dilakukan.

Dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah

operasional para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat

maupun daerah, maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan

Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya, sebagai

bahan acuan bagi pihak-pihak terkait dengan kegiatan ini, dengan

harapan agar tujuan dan sasaran dapat dicapai lebih cepat, tepat

dan akurat.

Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya

dalam penyusunan Pedoman Pelaksanaan ini diucapkan terima

kasih, semoga Pedoman pelaksanaan ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

Page 6: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman iv

DAFTAR ISI

Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya......................... i Pengantar ...................................................................................... iii Daftar Isi ......................................................................................... iv Daftar Gambar ............................................................................... vi Daftar Lampiran ............................................................................. vii Bab I. Pendahuluan ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................ 1 1.2. Tujuan ..................................................................... 2 1.3. Sasaran ................................................................... 3 1.4. Ruang Lingkup ......................................................... 3 1.5. Pengertian................................................................ 6

Bab II. Prinsip Dalam Pengembangan Wirausaha Pemula

Perikanan Budidaya .......................................................... 9 2.1. Prinsip ...................................................................... 9 2.2. Penguatan Kelembagaan ........................................ 11

Bab III. Bantuan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya ............ 13

3.1. Paket Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya ...... 15 3.2. Kriteria Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya..... 32 3.3. Indikator Keberhasilan ............................................. 32

Bab IV. Penetapan, Pengadaan dan Penyaluran Bantuan ........... 35

4.1. Penetapan Calon Penerima Bantuan ..................... 35 4.2. Mekanisme Pengadaan dan Penyaluran Bantuan .. 36

Bab V. Pengelolaan Bantuan Wirausaha Pemula Perikanan

Budidaya ............................................................................ 39 5.1. Tim Pengendali ........................................................ 40 5.2. Tim Pembina ............................................................ 41 5.3. Tim Pelaksana ......................................................... 42 5.4. Unit Pelayanan Pengembangan .............................. 43 5.5. Tenaga Pendamping ............................................... 44 5.6. Pokdakan Penerima Bantuan .................................. 44

Page 7: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman v

Bab VI. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan ............. 46

6.1 Pembinaan .............................................................. 46 6.2 Monitoring ................................................................ 47 6.3 Evaluasi .................................................................... 48 6.4 Pelaporan ................................................................. 48

Bab VII. Penutup ............................................................................ 50

Page 8: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman vi

DAFTAR GAMBAR Gambar - 1 Kebun bibit rumput laut metode rakit apung ........... 18 Gambar - 2 Budidaya rumput laut metoda long line ................... 19 Gambar - 3 Kegiatan pembenihan ikan patin ............................. 20 Gambar - 4 Budidaya patin di KJA Usaha .................................. 21 Gambar - 5 Budidaya patin di kolam ......................................... 22 Gambar - 6 Budidaya nila di kolam ........................................... 23 Gambar - 7 Budidaya nila di KJA................................................ 24 Gambar - 8 Kolam pendederan ikan gurame ............................. 25 Gambar - 9 Budidaya lele di kolam terpal .................................. 26 Gambar - 10 Budidaya rumput laut metoda longline .................... 27 Gambar - 11 Kolam pembesaran ikan gurame ............................ 28 Gambar - 12 Budidaya ikan mas di kolam ................................... 29 Gambar - 13 Budidaya polikultur udang, bandeng, dan rumput laut di tambak tradisional ............................ 30 Gambar - 14 Bak budidaya maggot .............................................. 31

Page 9: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - 1 Contoh Form Identifikasi dan Seleksi ...................... 51 Lampiran - 2 Contoh Surat Pernyataan ........................................ 52 Lampiran - 3 Contoh Berita Acara Identifikasi dan Seleksi .......... 53 Lampiran - 4 Contoh Usulan Calon Penerima Bantuan ............... 55 Lampiran - 5 Contoh Keputusan KPA tentang Penetapan

Penerima Bantuan ................................................... 56 Lampiran - 6 Contoh Keputusan KPA tentang Pembentukan

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa ..................... 58 Lampiran - 7 Contoh Laporan dari Pokdakan Ke UPP ................. 64 Lampiran - 8 Contoh Laporan dari UPP ke Dinas Kab/Kota ........ 65 Lampiran - 9 Contoh Laporan dari Dinas Kab/Kota ke Dinas

Propinsi .................................................................... 66 Lampiran -10 Contoh Laporan dari Dinas Propinsi ke

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya ................. 67 Lampiran -11 Contoh Laporan dari Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya ke Menteri .............................. 68 Lampiran -12 Contoh Analisa Usaha Kebun Bibit Rumput Laut ... 69 Lampiran -13 Contoh Analisa Usaha Budidaya Rumput Laut ....... 70 Lampiran -14 Contoh Analisa Usaha Pembenihan Ikan Patin ...... 71 Lampiran -15 Contoh Analisa Usaha Budidaya Patin di KJA ........ 73 Lampiran -16 Contoh Analisa Usaha Budidaya Patin di Kolam

Lahan Gambut dan Lahan Marginal ....................... 74 Lampiran -17 Contoh Analisa Usaha Budidaya Nila di Kolam ...... 75 Lampiran -18 Contoh Analisa Usaha Budidaya Nila di KJA .......... 76 Lampiran -19 Contoh Analisa Usaha Pembenihan Ikan Lele ........ 77 Lampiran -20 Contoh Analisa Usaha Budidaya Lele di

Kolam Terpal ukuran 50 m² .................................... 79 Lampiran -21 Contoh Analisa Usaha Budidaya Pendederan

Gurame di Kolam ..................................................... 80 Lampiran -22 Contoh Analisa Usaha Budidaya Pembesaran

Gurame di Kolam ..................................................... 81 Lampiran -23 Contoh Analisa Usaha Budidaya Mas di Kolam ...... 82 Lampiran -24 Contoh Analisa Usaha Budidaya Polikultur

Bandeng-Udang-Rumput Laut di Tambak .............. 83 Lampiran -25 Contoh Analisa Usaha Budidaya Maggot

dengan bak ukuran 2x4 m² dan Atap Terpal ........... 85 Lampiran -26 Lokasi Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2010 ........... 86

Page 10: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website
Page 11: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan

yang selama ini dilaksanakan, pada hakekatnya diarahkan

pada (1) peningkatan kemandirian usaha masyarakat

pembudidaya ikan, (2) peningkatan kualitas sumber daya

manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya

alam, (3) memperkuat kelembagaan usaha masyarakat

pembudidaya ikan yang telah terbangun seperti Unit

Pelayanan Pengembangan (UPP) yang sejatinya dibentuk

sebagai embrio lembaga usaha (corporate) yang memayungi

aktivitas usaha kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

Page 12: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 2

Pada tahun 2010 ini, pemberdayaan pembudidaya ikan

diutamakan untuk melibatkan penganggur berpendidikan

yang saat ini diperkirakan berjumlah 1,1 juta. Seiring dengan

Grand Strategy Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

yang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing

berbasis pengetahuan serta memperluas akses pasar domestik

dan internasional, upaya yang ditempuh adalah intensifikasi

usaha yakni dengan meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha,

ekstensifikasi usaha yakni dengan memperluas lahan

budidaya atau unit usaha serta diversifikasi usaha yakni

menambah jenis komoditas yang dibudidayakan.

Melalui pelibatan tenaga terdidik dalam wirausaha

baru, diharapkan kemandirian usaha perikanan yang dicirikan

dengan berkembangnya usaha melalui dukungan pembiayaan

perbankan dapat terwujud. Dengan terbukanya akses

pembiayaan perbankan dalam pengembangan usaha

perikanan budidaya serta melihat potensi sumber daya

perikanan yang sangat besar yang tingkat pemanfaatannya

masih rendah, maka upaya menjadikan usaha perikanan

budidaya sebagai basis perekonomian rakyat dapat terwujud.

1.2. Tujuan

□ Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya

perikanan budidaya di masing-masing kabupaten/kota

sasaran;

Page 13: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 3

□ Menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan

berusaha;

□ Mengembangkan kultur kewirausahaan melalui kegiatan

pembudidayaan ikan yang dikelola dalam manejemen

kelompok;

□ Meningkatkan produksi dan ekspor hasil perikanan

budidaya;

□ Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

1.3. Sasaran

Sasaran kegiatan Pengembangan Wirausaha Perikanan

Budidaya ini adalah kelompok masyarakat yang tidak

memiliki pekerjaan tetap untuk dibina menjadi pembudidaya

ikan pemula di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga)

kabupaten/kota.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pengembangan wirausaha

perikanan budidaya, meliputi:

a. Sosialisasi

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menyamakan

pemahaman mengenai kegiatan pengembangan wirausaha

perikanan budidaya kepada dinas provinsi/kab/kota,

tenaga pendamping, UPP, dan pokdakan dengan tujuan

mewujudkan sasaran produksi perikanan budidaya

masing-masing kabupaten/kota sasaran.

Page 14: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 4

b. Identifikasi Lokasi

Identifikasi lokasi dilakukan untuk mengetahui lokasi yang

memiliki potensi sumber daya alam yang dapat

dikembangkan menjadi embrio kawasan usaha perikanan

budidaya.

c. Inventarisasi

Inventarisasi ditujukan untuk mendapatkan data calon

penerima bantuan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

d. Seleksi

Kegiatan seleksi dimaksudkan untuk memperoleh calon

penerima yang benar-benar memiliki kriteria yang

ditetapkan. Seleksi dilakukan oleh dinas kabupaten/kota

dengan koordinasi dinas provinsi, dan melibatkan tenaga

pendamping. Dalam kegiatan seleksi, dimungkinkan

pembentukan pokdakan baru oleh dinas kabupaten/kota.

e. Pengadaan dan Penyaluran

Pengadaan dan penyaluran bantuan dilakukan oleh Dinas

Kabupaten/Kota.

f. Pemanfaatan

Pemanfaatan bantuan dikelola secara perorangan dan

pembinaannya dilakukan secara berkelompok.

g. Pendampingan

Pendampingan kepada penerima bantuan dilakukan oleh

Tenaga Pendamping dari Dinas Kabupaten/Kota, PPTK,

Page 15: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 5

penyuluh perikanan setempat yang difokuskan untuk

produktivitas, efisiensi dan efektifitas pemanfaatan

bantuan dengan pendekatan analisa usaha dan pasar.

h. Pelatihan

Dinas Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelatihan

kepada penerima bantuan dalam upaya membangun jiwa

kewirausahaan dengan memberikan pengetahuan teknis

budidaya dan manajemen usaha serta kelembagaan

sehingga kegiatan usaha pembudidayaan ikan benar-benar

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip usaha (bisnis).

i. Pembinaan

Pembinaan pemanfaatan bantuan dilaksanakan secara

terpadu antara Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Provinsi dan

Direktorat Jenderal.

j. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mulai dari

penyaluran dan pemanfaatan bantuan serta dilakukan

secara berjenjang dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

k. Pelaporan

Pelaporan secara berkala sesuai format, dilakukan oleh

kelompok penerima, UPP, Dinas Kabupaten/Kota dan

Dinas Provinsi sesuai jenjang kewenangannya.

Page 16: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 6

1.5. Pengertian

1. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

program pengembangan wirausaha perikanan budidaya.

2. Dinas Provinsi adalah dinas yang bertanggung jawab

dibidang kelautan dan perikanan pada tingkat provinsi.

3. Dinas Kabupaten/Kota adalah dinas yang bertanggung

jawab dibidang kelautan dan perikanan pada tingkat

kabupaten/kota.

4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA

adalah pejabat di tingkat kabupaten/kota yang

memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari

pengguna anggaran untuk menggunakan anggaran yang

dikuasakan kepadanya sesuai peraturan dan perundangan

yang berlaku.

5. Pembudidayaan Ikan adalah kegiatan untuk memelihara,

membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta

memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,

termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk

memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

Page 17: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 7

6. Pembudidaya - Ikan Pemula adalah masyarakat yang baru

memulai usaha pembudidayaan ikan dan tergabung dalam

kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

7. Kelompok Pembudidaya Ikan yang selanjutnya disebut

Pokdakan adalah gabungan pembudidaya ikan yang

terorganisir dalam pengelolaan usaha pada satu

manajemen bersama.

8. Unit Pelayanan Pengembangan yang selanjutnya disebut

UPP adalah organisasi gabungan pokdakan ditingkat

kabupaten/kota yang memiliki Anggaran Dasar (AD) dan

Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ditetapkan dengan

keputusan bupati/walikota.

9. Tenaga Pendamping adalah petugas yang diberikan

tanggung jawab untuk mendampingi kelompok penerima

dalam memanfaatkan bantuan wirausaha perikanan

budidaya agar mencapai hasil yang sesuai dengan analisa

usaha, yang terdiri dari penyuluh perikanan tenaga

kontrak (PPTK) dan/atau penyuluh dari dinas

kabupaten/kota.

10. Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

adalah upaya untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan

masyarakat melalui kegiatan usaha pembudidayaan ikan.

11. Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan

Budidaya yang selanjutnya disebut Bantuan adalah sarana

Page 18: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 8

produksi perikanan budidaya yang diberikan kepada

masyarakat calon pembudidaya ikan untuk kegiatan usaha

pembudidayaan ikan.

12. Sarana produksi perikanan budidaya adalah sarana berupa

benih, pakan, dan peralatan produksi pembudidayaan ikan

termasuk kolam dan karamba jaring apung.

13. Analisa Usaha adalah perhitungan yang dilakukan untuk

mengetahui kebutuhan usaha dan dampak dari hasil yang

ditimbulkan terhadap usaha yang dikelola.

Page 19: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 9

II. PRINSIP DALAM

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA

PERIKANAN BUDIDAYA

2.1. Prinsip

Implementasi pengembangan wirausaha perikanan

budidaya bertitik tolak dari perencanaan pemberdayaan

masyarakat yang dicerminkan dalam pola pembinaan sebagai

upaya meningkatkan pengelolaan usaha dari usaha

perorangan ke arah pengelolaan kelompok. Upaya tersebut

dilakukan dengan: (1) Memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha perikanan

Page 20: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 10

budidaya, (2) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

hal pengetahuan teknis dan manajemen usaha perikanan

budidaya melalui pelatihan dan pendampingan, (3)

Meningkatkan kelembagaan usaha pembudidayaan ikan

dalam rangka mewujudkan efisiensi pengelolaan usaha, (4)

Menciptakan kemitraan yang saling memperkuat dan saling

menguntungkan.

Prinsip-prinsip dalam pengembangan wirausaha

perikanan budidaya adalah:

□ Kelompok

Pengembangan wirausaha perikanan budidaya

dilandasi atas dasar upaya mewujudkan usaha perikanan

budidaya dalam skala usaha yang ekonomis. Dengan demikian,

keberadaan kelompok diarahkan untuk terwujudnya entitas

usaha sehingga efisiensi pengelolaan usaha dapat terwujud.

□ Terpadu

Kegiatan pengembangan wirausaha perikanan

budidaya dilaksanakan dengan memadukan kegiatan antar

sektor dan antar unit kerja dengan harapan tercapainya

produktivitas usaha perikanan budidaya, sehingga kawasan

potensi perikanan yang ada di kabupaten/kota dapat menjadi

kawasan minapolitan dengan usaha yang bankable.

Page 21: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 11

□ Produktif dan berkelanjutan

Pengembangan wirausaha perikanan budidaya harus

dilakukan secara berkesinambungan sehingga dapat

meningkatkan produksi yang telah ada. Dengan demikian,

keberadaan pokdakan yang baru dibentuk pada saatnya

mampu menjadi wirausaha perikanan budidaya maju yang

dapat mengakses sumber pembiayaan (kredit komersial). Oleh

karena itu, perlu dirancang secara sistematis pola pembinaan

melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan advokasi

dengan mensinergikan program dan kegiatan yang sudah ada.

□ Kemitraan

Dalam rangka meningkatkan produktifitas usaha

pokdakan perlu dikembangkan kemitraan usaha yang saling

memperkuat dan saling menguntungkan antara pokdakan

dengan pelaku usaha lainnya seperti pedagang pengumpul,

pengolah, dan eksportir.

Melalui kemitraan usaha dapat diwujudkan sistem

usaha terpadu dari hulu ke hilir, sehingga terbangun usaha

terintegrasi yang mendukung usaha pokdakan dibidang

pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.

2.2. Penguatan Kelembagaan

Penguatan kelembagaan dilakukan dalam rangka

mewujudkan skala usaha perikanan budidaya yang ekonomis

dan berkelanjutan. Untuk itu dibentuk pokdakan di tingkat

Page 22: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 12

desa hingga kecamatan sebagai wadah untuk memudahkan

pembinaan, efisiensi penyediaan sarana produksi (saprokan),

dan pemasaran. Untuk tingkat kabupaten/kota dibentuk UPP

sebagai wadah dari gabungan pokdakan.

UPP harus memenuhi persyaratan: (1) memiliki

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART),

(2) memiliki struktur kepengurusan yang lengkap dan sesuai

dengan karakteristik usahanya, (3) mempunyai perencanaan

untuk pengembangan usaha para anggotanya, (4) memiliki

kemampuan fasilitasi kebutuhan saprokan, permodalan dan

pemasaran hasil bagi anggotanya, (5) membangun jejaring

kerja sama usaha dengan perusahaan swasta/pemerintah

maupun sesama UPP.

Page 23: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 13

III. BANTUAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

Bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya

dirumuskan sebagai kebijakan pembangunan perikanan

budidaya yang mengarah pada peningkatan kemampuan

masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam

yang ada secara optimal dan lestari. Dengan teknologi

adaptif yang saat ini tersedia di masyarakat, maka

peningkatan produktifitas lahan budidaya dapat dicapai

sehingga pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dan

kualitas lingkungan dapat diwujudkan.

Page 24: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 14

Wirausaha pemula perikanan budidaya adalah

program pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan

dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan

produktifitas usaha perikanan budidaya dengan penumbuhan

jiwa kewirausahaan.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memicu dan

memacu tumbuh dan berkembangnya usaha baru di bidang

perikanan budidaya di kabupaten/kota. Target dan sasaran

dari pengembangan wirausaha perikanan budidaya adalah

masyarakat yang tinggal di kabupaten/kota yang pada saatnya

sesuai dengan pola pembinaan akan berkembang menjadi

wirausaha perikanan budidaya mandiri yang mampu

mengembangkan usaha dengan dukungan perbankan.

Wirausaha perikanan budidaya mandiri dapat terwujud

apabila masyarakat yang belum pernah menjalankan kegiatan

usaha diberikan kesempatan berusaha melalui pembinaan,

pelatihan, dan pendampingan.

Oleh karena itu dalam penumbuhan wirausaha pemula

perikanan budidaya diupayakan terutama memanfaatkan

tenaga kerja terdidik yang belum bekerja tetap, sehingga

angka pengangguran di pedesaan yang saat ini cukup tinggi

dan menjadi beban negara dapat berkurang. Keterlibatan

tenaga terdidik dalam pemanfaatan bantuan diharapkan

mampu menjadi pelopor dalam usaha perikanan budidaya.

Dengan pengetahuan dan daya analisis yang dimiliki

tenaga terdidik akan mampu mengubah potensi sumber daya

Page 25: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 15

perikanan budidaya menjadi usaha riil yang dapat

menghasilkan. Tenaga terdidik diharapkan dapat dengan

cepat mengadopsi dan menerapkan teknologi budidaya

sehingga modal awal yang diberikan dapat dimanfaatkan dan

dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan

dapat menjadi teladan bagi yang lain.

Dalam pengembangan wirausaha pemula perikanan

budidaya, pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan

kualitas sumber daya manusia masyarakat senantiasa

dilakukan dalam kerangka mewujudkan sistim usaha

perikanan budidaya terpadu. Oleh karenanya, dalam

pengembangan wirausaha perikanan budidaya, pendidikan

dan pelatihan diarahkan untuk: (1) Menumbuhkan jiwa

kewirausahaan kepada masyarakat; (2) Perbaikan manajemen,

memberikan pengetahuan dalam hal perencanaan, proses

produksi, dan pemasaran.

3.1 Paket Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Dalam kegiatan Pengembangan Wirausaha Pemula

Perikanan Budidaya, dialokasikan bantuan melalui mata

anggaran kegiatan belanja barang non operasional lainnya

(MAK 521219). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor: 91/PMK.05/2007 tanggal 30 Agustus 2007 tentang

Bagan Akun Standar, MAK 521219 digunakan untuk

pengeluaran yang tidak dapat ditampung dalam MAK 521211

(belanja bahan) dan MAK 521212 (belanja barang transito)

Page 26: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 16

termasuk belanja barang/modal yang akan diserahkan pada

masyarakat serta biaya-biaya crash program. Dengan

demikian, penyerahan bantuan pengembangan wirausaha

perikanan budidaya dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

kepada pokdakan agar dicatat oleh petugas Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Keuangan – Barang Milik Negara

(SIMAK-BMN) sebagai barang persediaan serta dilengkapi

dengan Berita Acara Serah Terima dari KPA kepada pokdakan

penerima bantuan.

Penentuan lokasi dan alokasi setiap kabupaten/kota

didasarkan pada potensi sumber daya yang dimiliki oleh

masing-masing kabupaten/kota, aspirasi masyarakat, dan

sasaran produksi yang telah ditargetkan masing-masing

kabupaten/kota.

Bantuan diberikan dalam bentuk sarana produksi

perikanan untuk kegiatan usaha:

1. Pembenihan/pembibitan rumput laut, patin, lele, dan

gurame;

2. Pembesaran rumput laut, patin, nila, lele, gurame, mas,

dan polikultur;

3. Budidaya maggot sebagai bahan baku pakan ikan.

Untuk kegiatan usaha pembenihan, sarana produksi

perikanan terdiri dari induk berkualitas, benih, pakan, obat-

obatan dan sarana budidaya. Kebun bibit rumput laut terdiri

dari bibit rumput laut dan sarana budidaya. Sedangkan untuk

kegiatan pembudidayaan/pembesaran, sarana produksi

Page 27: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 17

perikanan terdiri dari benih berkualitas, pakan, obat-obatan

dan sarana untuk pembesaran. Untuk maggot, sarana

produksi berupa bungkil atau sludge/lumpur kelapa sawit dan

sarana pendukung budidaya.

Penyaluran bantuan didasarkan pada perhitungan

analisa usaha minimal 1 (satu) orang, sehingga dapat

diproyeksikan produksi yang dihasilkan. Dengan demikian

untuk memperoleh hasil yang optimal maka pemanfaatan

bantuan dikelola dalam kelompok (minimal 10 orang). Untuk

bantuan UPR dan kebun bibit rumput laut, pengelolaannya

dilakukan oleh UPP yang pelaksanaannya dikoordinasikan

dengan pokdakan.

Untuk memperoleh calon penerima bantuan yang

dapat dikategorikan sebagai wirausaha pembudidaya pemula

maka perlu dilakukan proses seleksi secara terpadu dan

akuntabel sehingga bantuan dapat dimanfaatkan sebagai

modal untuk pengembangan usaha selanjutnya.

Page 28: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 18

Paket pengembangan wirausaha perikanan budidaya

meliputi:

a. Paket budidaya rumput laut

a) Paket kebun bibit rumput laut dengan nilai bantuan

sebesar Rp. 15.000.000, diberikan dalam bentuk

sarana produksi yang akan dimanfaatkan dengan

menggunakan metode lepas dasar, long line atau rakit

apung, terdiri dari:

Bibit : 2.000 kg

Sarana : tali, jangkar, pelampung, kayu/bambu,

dan perahu kayu.

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 25 hari, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 8 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 10 ton, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 80 ton.

Gambar – 1. Kebun bibit rumput laut metoda rakit apung

Page 29: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 19

b) Paket budidaya rumput laut dengan nilai sebesar Rp.

6.500.000, diberikan dalam bentuk sarana produksi

yang akan dimanfaatkan dengan menggunakan

metode lepas dasar, long line atau rakit apung, terdiri

dari:

Bibit : 750 kg

Sarana : tali, jangkar, pelampung, kayu/bambu

dan perahu kayu.

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 45 hari, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 6 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 450 kg kering, sehingga dalam 1

tahun akan diperoleh hasil sekitar 2,7 ton kering.

Gambar – 2. Budidaya rumput laut metoda longline

Page 30: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 20

b. Paket budidaya ikan patin

a) Paket pembenihan patin dengan nilai sebesar Rp.

15.000.000 yang diberikan dalam bentuk sarana

produksi yakni:

Aquarium uk. 6o cm2 (15 buah) Rp. 3.000.000,-

Kolam Induk ukuran 5x2 m2 (1 kolam) sebesar Rp.1.000.000,-

Induk : 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

Sarana lainnya : obat-obatan, vitamin, dan hormon

Pakan induk : 150 kg

Pakan larva artemia : 10 kaleng

Pakan benih cacing : 100 liter

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 2 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 5 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 250.000 ekor, sehingga dalam 1

tahun akan diperoleh hasil sekitar 1.250.000 ekor .

Gambar – 3. Kegiatan pembenihan ikan patin

Page 31: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 21

b) Paket budidaya patin di Karamba Jaring Apung

dengan nilai sebesar Rp. 17.500.000 yang diberikan

dalam bentuk sarana produksi yakni:

Pengadaan KJA 2 lubang @ 3x3 m2

sebesar Rp. 10.000.000,-

Benih (ukuran 3 inch/ekor) : 2.000 ekor

Pakan : 1.000 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 850 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 1,7 ton.

Gambar – 4. Budidaya patin di KJA

Page 32: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 22

c) Paket budidaya patin di kolam, kolam lahan marjinal

dan lahan gambut dengan nilai sebesar Rp.

13.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pembuatan kolam sebesar : Rp. 3.500.000,-

Benih (ukuran 3 inch/ekor) : 3.000 ekor

Pakan : 1.500 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 1,2 ton, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.

Gambar – 5 Budidaya ikan patin di kolam

Page 33: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 23

c. Paket budidaya ikan nila

a) Paket budidaya nila di kolam dengan nilai sebesar Rp.

9.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 3.400 ekor

Pakan : 1.000 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 2,7 ton.

Gambar – 6. Budidaya nila di kolam

Page 34: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 24

b) Paket budidaya nila di Karamba Jaring Apung dengan

nilai sebesar Rp. 17.500.000 yang diberikan dalam

bentuk penyediaan sarana produksi yakni:

Pengadaan KJA 2 lubang @ 3x3 m2 sebesar Rp.

10.000.000,-

Benih (ukuran 3-4 inch/ekor) : 3.000 ekor

Pakan : 1.000 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 3,2 ton.

Gambar – 7. Budidaya nila di KJA

Page 35: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 25

d. Paket Budidaya ikan lele

a) Paket pembenihan lele dengan nilai sebesar Rp.

15.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Kolam terpal ukuran 3x4 m2 (6 kolam) sebesar Rp. 3.000.000,-

Kolam Induk ukuran 5x2 m2 (1 kolam) sebesar Rp. 1.000.000,-

Induk : 20 ekor betina dan 10 ekor jantan

Pakan induk : 100 kg

Pakan larva : 150 kg

Pakan benih : 600 kg

Sarana lainnya : obat-obatan, vitamin, pupuk dan kapur.

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 262.500 ekor, sehingga dalam 1

tahun akan diperoleh hasil sekitar 1.050.000 ekor.

Gambar – 8. Sarana pembenihan lele di kolam terpal

Page 36: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 26

b) Paket pembesaran lele dengan nilai sebesar Rp.

7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pengadaan terpal sebesar : Rp. 1.000.000,-

Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 9.000 ekor

Pakan : 900 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 3 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 3,6 ton.

Gambar – 9. Budidaya lele di kolam terpal

Page 37: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 27

e. Paket budidaya ikan gurame

a) Paket pendederan gurame dengan nilai sebesar Rp.

7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

Benih (ukuran 6 - 8 cm/ekor) : 1.800 ekor

Pakan : 400 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 275 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 825 kg.

Gambar – 10. Kolam pendederan ikan Gurame

Page 38: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 28

b) Paket pembesaran gurame dengan nilai sebesar Rp.

7.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

Benih (ukuran 175 - 250 gram/ekor) : 750 ekor

Pakan : 150 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam

1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1

siklus diproyeksikan 325 kg, sehingga dalam 1 tahun

akan diperoleh hasil sekitar 650 kg.

Gambar – 11. Kolam pembesaran ikan gurame

Page 39: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 29

f. Paket budidaya ikan mas

Paket budidaya ikan mas dengan nilai sebesar Rp.

9.500.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Pembuatan Kolam : Rp. 3.500.000,-

Benih (ukuran 5 - 8 cm/ekor) : 4.000 ekor

Pakan : 950 kg

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 4 bulan, dan dalam 1

tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1 siklus

diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun akan

diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.

Gambar – 12. Budidaya ikan mas di kolam

Page 40: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 30

g. Paket budidaya polikultur udang - bandeng - rumput laut

Paket budidaya polikultur dengan nilai sebesar Rp.

6.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Nener (ukuran 4 – 7 cm/ekor) : 5.000 ekor

Benur berkualitas baik : 10.000 ekor (PL 30)

atau 15.000 ekor (PL 15)

Rumput laut : 1.000 kg

Persiapan Lahan : Rp. 2.500.000,-

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 6 bulan, dan dalam 1

tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1 siklus

diproyeksikan 160 kg udang; 1,3 ton bandeng dan 625 kg

rumput laut kering. Sehingga dalam 1 tahun akan

diperoleh hasil sekitar 320 kg udang; 2,6 ton bandeng dan

1,25 ton rumput laut kering.

Gambar – 13. Budidaya polikultur udang, bandeng dan rumput laut di tambak tradisional

Page 41: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 31

h. Paket budidaya maggot dengan bangunan beratap terpal

Paket budidaya maggot dengan nilai sebesar Rp.

2.000.000 yang diberikan dalam bentuk penyediaan

sarana produksi yakni:

Bungkil kelapa sawit : 1.000 kg atau lumpur/

sludge kelapa sawit 3.000 kg

Sarana : pasir, papan, kayu bulat, paku,

dan terpal.

Dengan asumsi: 1 siklus produksi = 30 hari, dan dalam 1

tahun dapat dilakukan 10 siklus, maka produksi 1 siklus

diproyeksikan 300 kg, sehingga dalam 1 tahun akan

diperoleh hasil sekitar 3 ton.

Gambar - 14. Bak budidaya maggot

Page 42: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 32

3.2 Kriteria Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Sasaran penerima bantuan adalah masyarakat yang

tergabung dalam kelompok dengan kriteria sebagai berikut:

Diutamakan berpendidikan tinggi dan belum bekerja

tetap;

Tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan

(1 pokdakan terdiri atas minimal 10 orang) dan

telah/bersedia bergabung dalam keanggotaan UPP;

Penduduk usia dewasa (dibuktikan dengan KTP atau surat

keterangan kependudukan lain dari desa/kelurahan) yang

berdomisili dalam kabupaten/kota terkait;

Belum mempunyai usaha perikanan budidaya;

Sanggup menyediakan lahan/wadah budidaya untuk

kegiatan pembudidayaan ikan (pernyataan diketahui oleh

Ketua RT atau kepala kampung) – (lampiran-2);

Bersedia memanfaatkan bantuan yang diberikan untuk

kegiatan usaha perikanan budidaya (pernyataan diketahui

oleh Ketua RT atau kepala kampung) – (lampiran-2).

3.3. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan

pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya ini

adalah:

Page 43: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 33

□ Output

a. Tersalurkannya bantuan wirausaha pemula perikanan

budidaya kepada masyarakat anggota pokdakan

sebagai modal awal untuk melakukan usaha produktif

pembudidayaan ikan;

b. Termanfaatkannya lahan usaha perikanan budidaya

yang belum optimal;

c. Meningkatnya produksi ikan hasil pemanfaatan

bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya sesuai

analisa usaha;

d. Tumbuhnya wirausaha baru dibidang perikanan

budidaya;

e. Terciptanya lapangan pekerjaan dan kesempatan

berusaha;

f. Menguatnya kapasitas dan kemampuan sumberdaya

manusia pokdakan, tenaga pendamping dan pengurus

UPP.

□ Outcome

a. Meningkatnya kemampuan UPP dalam memfasilitasi

dan mengelola bantuan wirausaha pemula perikanan

budidaya untuk masyarakat anggota pokdakan;

b. Meningkatnya jumlah masyarakat yang mendapatkan

bantuan wirausaha pemula perikanan budidaya;

c. Meningkatnya aktifitas kegiatan usaha pembudidayaan

ikan (hulu dan hilir) di perdesaan dan perkotaan;

Page 44: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 34

d. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat dalam kegiatan usaha pembudidayaan

ikan;

e. Tumbuhnya sentra-sentra produksi perikanan di

kabupaten/kota;

f. Meningkatnya penyediaan pangan hewani bagi

masyarakat.

□ Manfaat

a. Berkembangnya usaha pembudidayaan ikan di lokasi

kabupaten/kota sasaran pengembangan wirausaha

pemula perikanan budidaya;

b. Menumbuhkan ekonomi kerakyatan di perdesaan;

c. Meningkatkan gizi dan kecerdasan masyarakat;

d. Terbuka peluang untuk membangun industri pangan.

□ Dampak

a. Meningkatnya kemandirian masyarakat perdesaan;

b. Meningkatnya ketahanan pangan nasional;

c. Menurunnya angka pengangguran dan berkurangnya

urbanisasi penduduk;

d. Berkurangnya konflik sosial di masyarakat.

Page 45: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 35

IV. PENETAPAN, PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

4.1. Penetapan Calon Penerima Bantuan

1. Dinas Kabupaten/Kota membentuk Tim Identifikasi dan

Seleksi yang terdiri dari unsur Dinas, UPP dan Tenaga

Pendamping/penyuluh untuk menginventarisasi calon

pokdakan sesuai kriteria;

2. Tim Identifikasi dan Seleksi melakukan penilaian terhadap

calon pokdakan yang akan diusulkan kepada Kepala Dinas

Kabupaten/Kota untuk mendapatkan bantuan (lampiran-

1);

Page 46: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 36

3. Tim Identifikasi dan Seleksi mengusulkan calon pokdakan

kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk

mendapatkan bantuan yang dilengkapi dengan Berita

Acara Identifikasi dan Seleksi (lampiran-3 dan 4) dan

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK);

4. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menetapkan

calon pokdakan yang akan menerima bantuan (lampiran-

5).

4.2. Mekanisme Pengadaan dan Penyaluran Bantuan

Proses pengadaan paket sarana produksi perikanan

dilakukan sesuai Keputusan Presiden Nomor: 80 tahun 2003

dan perubahan-perubahannya tentang Pengadaan Barang dan

Jasa Pemerintah. Apabila terdapat perbedaan harga

barang/jasa di masing-masing daerah sehingga menyebabkan

perbedaan pengadaan jumlah sarana produksi perikanan

dengan yang tercantum dalam pedoman pelaksanaan ini,

maka dapat disesuaikan dengan Harga Patokan Setempat

(HPS).

Page 47: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 37

Kuasa Pengguna Anggaran

KPPN

Pokdakan penerima bantuan pengembangan wirausaha perikanan budidaya

(3)(5)

(6)

(7)

Pejabat Penandatangan

SPM

Pelaksana Pekerjaan

PPK

SP2D

(2)

(4)

(8) SPM-LS

(9)

(1) (1) (1)

Panitia

Pengadaan

Panitia Pemeriksa

Barang

(1)

Keterangan: 1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menetapkan

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa. Panitia pengadaan

menyiapkan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan

dokumen pengadaan barang serta melakukan proses

pengadaan barang (lampiran-6);

2. Panitia pengadaan mengusulkan calon pelaksana

pekerjaan pengadaan barang;

3. PPK menetapkan pelaksana pekerjaan pengadaan barang

yang selanjutnya pelaksana pekerjaan melakukan

pengadaan barang;

4. Panitia Pemeriksa Barang melakukan pemeriksaan barang

sesuai spesifikasi teknis yang akan diserahkan kepada

pokdakan;

5. Pelaksana pekerjaan menyerahkan barang kepada PPK

disertai Berita Acara Serah Terima Barang;

6. PPK menyerahkan barang kepada KPA disertai Berita

Acara Serah Terima Barang;

Page 48: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 38

7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota selaku KPA menyerahkan

barang kepada pokdakan disertai Berita Acara Serah

Terima Barang;

8. Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM-LS kepada

KPPN;

9. KPPN menerbitkan SP2D kepada pelaksana pekerjaan

pengadaan barang;

Page 49: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 39

V. PENGELOLAAN BANTUAN

WIRAUSAHA PEMULA

PERIKANAN BUDIDAYA

Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan

Budidaya dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah

pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota. Dalam

rangka pengelolaan bantuan Wirausaha Pemula Perikanan

Budidaya, ditetapkan Pengelola Pengembangan Wirausaha

Pemula Perikanan Budidaya tingkat pusat sampai dengan

tingkat kab/kota, sebagai berikut:

Page 50: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 40

5.1. Tim Pengendali

Tim Pengendali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Direktur Jenderal yang anggotanya terdiri dari unsur

Direktorat lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

dengan ketua Direktur Usaha Budidaya.

Tugas Tim Pengendali adalah:

Merumuskan kebijakan umum pengembangan wirausaha

pemula perikanan budidaya;

Mengalokasikan anggaran kegiatan pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Menetapkan alokasi kabupaten/kota pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Menyusun pedoman pelaksanaan pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Melakukan sosialisasi pengembangan wirausaha pemula

perikanan budidaya di 32 provinsi;

Mengkoordinir provinsi terhadap pelaksanaan

pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya;

Menyelenggarakan workshop dan forum wirausaha

perikanan budidaya;

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya.

Page 51: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 41

5.2. Tim Pembina

Tim Pembina dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Provinsi yang berfungsi merencanakan,

mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya di tingkat provinsi.

Tugas tim pembina adalah:

Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan

kabupaten/kota pelaksana kegiatan pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Memfasilitasi upaya pemecahan masalah yang timbul di

kabupaten/kota terkait dengan pelaksanaan

pengembangan kewirausahaan pemula perikanan

budidaya;

Memfasilitasi temu usaha di tingkat provinsi sebagai

upaya pengembangan kemitraan dalam memperkuat daya

serap pasar;

Melaksanakan pengendalian penyaluran dan

pemanfaatan bantuan;

Menyusun peta produksi pemanfaatan bantuan tingkat

provinsi;

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya,

Page 52: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 42

dan melaporkan hasilnya setiap bulan kepada Direktorat

Jenderal;

Melakukan penilaian kinerja pengembangan wirausaha

pemula perikanan budidaya masing-masing

kabupaten/kota sasaran.

5.3. Tim Pelaksana

Tim Pelaksana dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang berfungsi untuk

melaksanakan dan memanfaatkan bantuan.

Tugas tim pelaksana adalah:

Merencanakan dan menetapkan kawasan usaha

perikanan budidaya sebagai lokasi pengembangan

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Memfasilitasi penumbuhan kelompok sebagai calon

wirausaha pemula perikanan budidaya;

Menyusun roadmap pembinaan dan pendampingan

kepada kelompok penerima bantuan;

Melaksanakan pelatihan teknis dan manajemen;

Fasilitasi pemecahan masalah penyaluran dan

pemanfaatan bantuan;

Menyelenggarakan temu lapang dalam pemanfaatan

bantuan;

Page 53: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 43

Melaksanakan pengendalian pemanfaatan bantuan;

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan.

5.4. Unit Pelayanan Pengembangan

Tugas Unit Pelayanan Pengembangan adalah:

Menyusun rencana pengembangan usaha perikanan

budidaya dengan menumbuhkan pokdakan baru sebagai

wirausaha pemula;

Menginventarisasi dan melakukan penilaian terhadap

anggota masyarakat yang layak diusulkan sebagai calon

sasaran penerima bantuan;

Bersama dengan Tim Identifikasi dan Seleksi serta

Tenaga Pendamping melakukan identifikasi dan seleksi

calon pokdakan penerima bantuan;

Mendampingi pokdakan dalam pemanfaatan bantuan;

Melaporkan hasil produksi pokdakan atas pemanfaatan

bantuan.

Page 54: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 44

5.5. Tenaga Pendamping

Tugas Tenaga Pendamping adalah:

Menyiapkan rencana kerja pendampingan;

Bersama UPP memfasilitasi pembentukan pokdakan;

Bersama dengan Tim Identifikasi dan Seleksi serta UPP

melakukan identifikasi dan seleksi pokdakan calon

penerima bantuan;

Membantu pokdakan dalam menyusun RDKK dan

pemanfaatan bantuan;

Memberikan pendampingan dalam pemanfaatan

bantuan;

Membantu UPP dalam membangun dan mengembangkan

kemitraan usaha;

Membantu UPP dalam mengembangkan akses

penyediaan saprokan dan pasar;

Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan

bantuan.

5.6. Pokdakan Penerima Bantuan

Tugas Pokdakan Penerima Bantuan adalah:

Menyiapkan lahan/wadah untuk usaha pembudidayaan

ikan;

Page 55: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 45

Memanfaatkan bantuan pengembangan wirausaha

perikanan budidaya;

Menandatangani surat pernyataan kesediaan dan

bertanggung jawab dalam pemanfaatan bantuan;

Menandatangani berita acara serah terima bantuan;

Memanfaatkan bantuan untuk kegiatan usaha

pembudidayaan ikan dengan baik dan benar;

Menerapkan cara budidaya ikan yang baik melalui

teknologi anjuran;

Melaporkan hasil pemanfaatan bantuan kepada UPP,

Tenaga Pendamping, dan Dinas Kabupaten/Kota;

Menjalin kerja sama dengan pokdakan lainnya dan

anggota UPP dalam pengembangan usaha.

Page 56: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 46

VI. PEMBINAAN, MONITORING,

EVALUASI DAN PELAPORAN

6.1. Pembinaan

Dalam rangka merealisasikan tujuan dan sasaran,

pemanfaatan bantuan sehingga dapat memberikan manfaat

dan dampak bagi masyarakat pembudidaya ikan yang

tergabung dalam pokdakan, maka diperlukan pembinaan,

monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara berkala dan

berkesinambungan.

Page 57: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 47

Pembinaan pengembangan wirausaha perikanan

budidaya ditingkat pusat dilakukan oleh Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya bersama unit eselon I lingkup

Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembinaan diarahkan

dalam hal:

a. Pelaksanaan pemanfaatan bantuan;

b. Peningkatan wawasan pengetahuan bisnis dan jiwa

kewirausahaan;

c. Pembentukan kelompok sebagai komunitas bisnis;

d. Manajemen usaha untuk meningkatkan efisiensi dan

keuntungan.

6.2. Monitoring

Monitoring dilaksanakan secara terencana dan teratur

terhadap penyaluran, pemanfaatan dan keberhasilan bantuan

yang dilakukan secara periodik oleh kabupaten/kota, provinsi,

dan pusat.

Monitoring dilakukan mulai dari: (a) pemahaman

terhadap pedoman pelaksanaan; (b) mekanisme pengadaan,

penyaluran dan pemanfaatan bantuan; (c) tingkat

keberhasilan usaha pokdakan; (d) identifikasi permasalahan

yang ada di lapangan; (e) koordinasi dengan unit kerja terkait;

dan (f) penyempurnaan program pengembangan wirausaha

perikanan budidaya.

Page 58: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 48

6.3. Evaluasi

Evaluasi terhadap bantuan wirausaha pemula

perikanan budidaya dilakukan pada akhir semester/tahun

untuk mengetahui kinerja pelaksanaan bantuan sesuai

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

6.4. Pelaporan

Pelaporan dilakukan sesuai azas transparansi dan

akuntabilitas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN). Dalam rangka transparansi penggunaan

APBN tersebut khususnya terhadap bantuan, maka setiap

jajaran yang terkait dalam proses penyaluran dan

pemanfaatan bantuan, berkewajiban menyampaikan laporan

secara berjenjang sesuai tanggung jawabnya, mulai dari

pokdakan, UPP, Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Propinsi dan

Direktorat Jenderal.

Penyampaian pelaporan difokuskan mulai dari

pelaksanaan proses identifikasi, seleksi, penyaluran dan

pemanfaatan bantuan hingga dampak yang ditimbulkan oleh

kegiatan tersebut. Laporan dimaksudkan untuk memberikan

gambaran dan informasi tentang pelaksanaan di lapangan

sebagai bahan masukan penyusunan kebijakan dalam

pengembangan perikanan budidaya selanjutnya.

Page 59: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 49

Secara berjenjang, pelaporan kegiatan dilaksanakan

sebagai berikut:

Laporan mingguan oleh pokdakan kepada UPP (lampiran -

7);

Laporan bulanan oleh UPP kepada Dinas Kabupaten/Kota

(lampiran – 8);

Laporan monitoring bulanan oleh Dinas Kabupaten/Kota

kepada Dinas Provinsi (lampiran – 9);

Laporan monitoring triwulan dan semester oleh Dinas

Provinsi kepada Direktorat Jenderal (lampiran – 10);

Laporan monitoring triwulan dan semester oleh Direktorat

Jenderal (lampiran – 11) ; serta

Laporan evaluasi tahunan tingkat kabupaten/kota,

provinsi, dan pusat.

Page 60: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 50

VII. PENUTUP

Pedoman Pelaksanaan ini ditetapkan sebagai acuan bagi

seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Pengembangan

Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya sehingga tujuan dan

sasaran dari kegiatan ini dapat terwujud.

Page 61: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 49

LAMPIRAN

Page 62: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website
Page 63: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 51

Lampiran – 1 (contoh)

Form Identifikasi dan Seleksi

Nama Pembudidaya : …………………………… Tanggal: ….……………………… 2010

No Ya Tidak Keterangan

1

dibuktikan dengan KTP atau surat

keterangan kependudukan lain

dari desa/kelurahan

2

dibuktikan dengan KTP atau surat

keterangan kependudukan lain

dari desa/kelurahan

3dibuktikan dengan ijazah dan/atau

Kartu Keluarga

4Surat keterangan dari RT atau

kepala kampung

5Surat keterangan dari RT atau

kepala kampung

6Surat Pernyataan dari RT atau

kepala kampung

7Surat Pernyataan dari RT atau

kepala kampung

8 Surat keterangan dari UPP

No. Jabatan Nama Institusi TTD

1

2

3

4 dst

Tim Identifikasi dan Seleksi

Belum mempunyai usaha perikanan budidaya

Bersedia memanfaatkan bantuan yang diberikan

untuk kegiatan usaha perikanan budidaya

Sanggup menyediakan lahan/w adah budidaya

untuk kegiatan pembudidayaan ikan

Bergabung dalam kelompok pembudidaya ikan dan

telah/bersedia bergabung dalam keanggotaan UPP

Diutamakan berpendidikan tinggi

Belum bekerja tetap

Berdomisili dalam kabupaten/kota sasaran

pengembangan w irausaha pemula perikanan

budidaya

FORM IDENTIFIKASI DAN SELEKSI

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

Komponen

Penduduk usia dew asa

Page 64: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 52

Lampiran – 2 (contoh)

Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………………………………………………………

Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………………

Jenis kelamin : Pria/Wanita*)

Pekerjaan : ………………………………………………………

Pendidikan terakhir : ………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa saya:

1. Sampai saat ini belum memiliki pekerjaan tetap dan belum memiliki usaha perikanan budidaya untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saya;

2. Sebagai calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya akan sanggup menyediakan lahan/wadah untuk memanfaatkan bantuan dalam kegiatan usaha perikanan budidaya;

3. Bersedia dan bertanggung jawab terhadap pemanfaatan bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya serta menjadikan usaha perikanan budidaya sebagai usaha utama sekurang-kurangnya sampai dengan tahun 2015;

4. Bersedia/telah*) bergabung dalam kelompok pembudidaya ikan

(pokdakan) .....................................................;

5. Bersedia menerima pendampingan oleh Tenaga Pendamping dan Dinas Kabupaten/Kota serta menjalankan usaha perikanan budidaya melalui teknologi anjuran;

6. Bersedia menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan setiap minggu kepada Ketua Pokdakan dan UPP.

Page 65: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 53

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menerima sanksi yang diambil oleh Pemerintah bila terbukti penyataan ini tidak benar.

....................,................2010

Yang membuat pernyataan,

...............................................

Mengetahui,

Ketua Pokdakan ...............................................

(.................................................)

Ketua UPP ...............................................

(.................................................)

Ketua RT/Kepala Kampung*)

...............................................

(.................................................)

Kepala Dinas Kab/Kota

*)

...............................................

(.................................................)

Meterai Rp.6000

Page 66: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 54

Lampiran – 3 (contoh)

Berita Acara

BERITA ACARA IDENTIFIKASI DAN SELEKSI

Pada hari ini, ....................... tanggal ......................... tahun..........................., yang bertanda tangan di bawah ini: 1. ................................................ : Ketua Tim Identifikasi dan Seleksi

Kab/Kota ................................. 2. ................................................ : Sekretaris Tim Identifikasi dan Seleksi Berdasarkan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya tahun 2010, telah dilakukan identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 pada tanggal ........................ hingga tanggal ......................... tahun 2010. Berdasarkan identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan, bahwa .... (jumlah) pembudidaya ikan yang tergabung dalam ....... (jumlah) kelompok dinyatakan lulus seleksi.

Terlampir disampaikan daftar masyarakat calon penerima Bantuan yang lulus seleksi. Demikian Berita Acara Identifikasi dan Seleksi ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tim Identifikasi dan Seleksi

Kab/Kota ...................... Ketua

....................................

Sekretaris

....................................

Lampiran Daftar .......

Page 67: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 55

Lampiran

Daftar masyarakat calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 yang lulus seleksi

No Nama Umur AlamatKomoditas yang

Diusahakan

Luas

Lahan

Kelompok ………………

1 ………………….

2 ………………….

3 ………………….

4 ………………….

5 ………………….

6 ………………….

7 ………………….

8

9

10

Kelompok ………………

1 ………………….

2 ………………….

3 ………………….

4 ………………….

5 ………………….

6 ………………….

7 ………………….

8

9

10

dst

Page 68: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 56

Lampiran – 4 (contoh)

Usulan Calon Penerima Bantuan

............., ...................... 2010 Nomor : Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. KPA Satker Dinas ..................... di- Tempat Berdasarkan hasil identifikasi dan seleksi calon penerima bantuan pengembangan wirausaha pemula perikanan budidaya tahun 2010 untuk Kab/Kota .......................... oleh Tim Identifikasi dan Seleksi Kab/Kota ............................ (Berita Acara dan RDKK terlampir), bersama ini disampaikan daftar calon penerima bantuan.

Tim Identifikasi dan Seleksi Kab/Kota ................

.................................... Ketua

No Nama AlamatKomoditas yang

Diusahakan

Luas Lahan Yang

Diusahakan

Kelompok ………………

1 ………………….

2 ………………….

dst

Kelompok ………………

1 ………………….

2 ………………….

dst

Page 69: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 57

Lampiran – 5 (contoh)

Keputusan KPA

KOP SURAT

K E P U T U S A N

KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DINAS ........................................................

Nomor ..............................................

T E N T A N G PENETAPAN PENERIMA BANTUAN

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

DI KABUPATEN/KOTA ............................. PROPINSI .....................

TAHUN ANGGARAN 2010

Menimbang : 1. bahwa pemanfaat Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota ..................... Provinsi ............ adalah pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok;

2. bahwa Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memperluas kesempatan berusaha, untuk itu perlu ditetapkan pembudidaya ikan penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota ............... Provinsi .......................;

3. bahwa untuk keperluan tersebut di atas perlu ditetapkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas ...............................

Mengingat : 1. dst;

Memperhatikan : 1. dst;

Page 70: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 58

M E M U T U S K A N

Menetapkan : Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja (Satker) Dinas .......................................... Nomor .................. tentang Penetapan Penerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya di Kabupaten/Kota .............. Propinsi ................. Tahun Anggaran 2010.

Pertama : Pembudidaya ikan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini berhak menerima Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya;

Kedua : Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya akan disalurkan dalam bentuk paket sarana produksi perikanan;

Ketiga : Biaya Bantuan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) ............................;

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ........................ Pada tanggal ........................

Kuasa Pengguna Anggaran

Satuan Kerja (Satker) Dinas ...............................................

............................................ NIP . .............................

Tembusan : 1. .............................; 2. .............................; 3. Dst

Page 71: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 59

Lampiran – 6 (contoh)

SK Pembentukan Panitia Pengadaan

KOP SURAT

KEPUTUSAN

KEPALA SATUAN KERJA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA ........................................................................

UNTUK PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA T.A. 2010 Nomor: ...........................................

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA BIDANG PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA

PERIKANAN BUDIDAYA T.A. 2010

KEPALA SATUAN KERJA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Menimbang : a. bahwa berdasarkan DIPA Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya - Kementerian Kelautan dan Perikanan No. .............................. tanggal .............. terdapat pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga dan atau penyedia barang dan jasa;

b. bahwa agar pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan adil bagi semua pihak sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya bagi pemerintah dan masyarakat, maka diperlukan panitia pengadaan barang dan jasa;

c. bahwa panitia pengadaan barang dan jasa pada Satker ........................................ perlu ditetapkan dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran;

d. dst.

Page 72: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 60

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

5. dst.

Memperhatikan : 1. ....

2. ...

3. ...

4. ...

5. dst.

Menetapkan :

Pertama : Menunjuk para pejabat seperti tersebut dalam kolom lampiran Surat Keputusan ini sebagai Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya dengan jenis kegiatan seperti tersebut dalam lampiran-2 pada Satker ..............;

Kedua : Tugas Panitia

a. Merencanakan, menyiapkan dan menyusun metoda lelang untuk penyedia barang dan jasa, metoda penyampaian dokumen penawaran, metoda evaluasi penawaran, jadwal dan tata cara pelaksanaan pengadaan, jenis kontrak, dan masa berlakunya kontrak;

b. Melaksanakan paket-paket pekerjaan pengadaan yang ditetapkan oleh Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran Satker .......................;

c. Merencanakan, menyiapkan dan menyusun dokumen prakualifikasi serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau owner estimate (OE) dengan dukungan atau berdasarkan data-data yang riil di pasaran/lapangan serta menetapkan kriteria dan tata cara penilaian;

d. Mengumumkan rencana pengadaan barang melalui media cetak atau surat kabar dan media elektronik (televisi atau radio) dengan jangkauan

Page 73: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 61

provinsi dan nasional, serta papan pengumuman; e. Mengevaluasi dokumen prakualifikasi,

menetapkan dan mengumumkan hasil prakualifikasi;

f. Menyusun daftar calon peserta penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat atau yang dinyatakan lulus prakualifikasi untuk diundang mengikuti pengadaan/proses pengadaan selanjutnya;

g. Mengundang peserta/perusahaan yang dinyatakan lulus dalam prakualifikasi;

h. Memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan termasuk syarat-syarat penawaran, cara penyempaian penawaran dan tata cara evaluasinya yang dituangkan dalam berita acara pemberian penjelasan pekerjaan (aanwijzing);

i. Menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dokumen lelang dan perubahannya;

j. Membuka dokumen penawaran dan menuangkan atau membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran;

k. Menilai penawaran yang masuk dengan melakukan evaluasi administrasi dan teknis serta menetapkan peringkat untuk menentukan calon pemenang;

l. Mengumumkan calon pemenang kepada peserta lelang;

m. Melakukan klarifikasi dan negosiasi harga penawaran kepada pemenang yang dituangkan dalam Berita Acara Kalrifikasi dan Negosiasi Harga;

n. Mengajukan dan atau mengusulkan calon pelaksana pekerjaan pengadaan barang kepada Pejabat Pembuat Komitmen Satker ..................... untuk mendapatkan persetujuan;

o. Membuat laporan mengenai proses hasil pengadaan yang dilampiri dokumen-dokumen hasil proses pengadaan rangkap 4 (empat), yang akan menjadi lampiran dokumen kontrak untuk bukti pertanggungjawaban;

p. Menyiapkan dokumen kontrak untuk ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang diketahui oleh Kepala Satker/Kuasa

Page 74: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 62

Pengguna Anggaran dan pelaksana pekerjaan dalam rangkap 4 (empat);

q. Melaporkan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran baik secara dan tertulis;

r. Sewaktu-waktu bersedia dan siap memberikan keterangan kepada pejabat fungsional pemeriksa (Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pengawas Daerah, BPKP) apabila diperlukan berkaitan dengan hasil pengadaan yang telah dilaksanakan.

Ketiga : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, biaya yang diperlukan dibebankan pada DIPA Satker ..................... tahun 2010 Nomor: .................................. tanggal ..........

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan dilakukan perubahan dan penyesuaian sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini.

Ditetapkan : di ..................................... Tanggal : ..................... 2010

Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran

.................................................................... NIP ............................................................

Tembusan:

1. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Jakarta; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 3. Gubernur Provinsi ................................. di ......................; 4. Bupati/Walikota ....................................... di ......................; 5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ..................

di .......................; 6. Kepala Dinas .............................. Kabupaten/Kota .......................

di ..............; 7. Kepala Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta; 8. Kepala KPPN .............................. di ...............................; 9. Yang bersangkutan; 10. arsip.

Page 75: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 63

Lampiran 1 Keputusan Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : ..................../PWUPB/VIII/2010 Tanggal : .......... Agustus 2010 Tentang : Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Bidang

Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

No. Nama Jabatan/Unit Kerja Jabatan dalam

Panitia

1 Ketua/Anggota

2 Sekretaris/Anggota

3 Anggota

4 Anggota

5 Anggota

6 Narasumber

Ditetapkan : di ..................................... Tanggal : ..................... 2010

Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran

.................................................................... NIP ............................................................

Page 76: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 64

Lampiran 2 Jenis Kegiatan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

No. Jenis Kegiatan Biaya (Rp) Keterangan

1 Paket Kebun Bibit Rumput Laut

........................... 1 paket

2 Paket Budidaya Rumput Laut

........................... 100 paket

3 dst.

..............................., .... Agustus 2010

Pejabat Pembuat Komitmen

.................................................................... NIP ............................................................

Page 77: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 65

Lampiran – 7 (contoh)

Laporan dari Pokdakan Ke UPP

Nama Pokdakan : …………………………………………………… RT/RW : ……………………………………………

Nama Ketua : …………………………………………………… Desa/Kampung : ……………………………………………

Alamat Pokdakan : …………………………………………………… Kecamatan : ……………………………………………

Jumlah anggota pokdakan : …………………………………………………… Kabupaten/Kota : ……………………………………………

UPP : …………………………………………………… Provinsi : ……………………………………………

Komoditas : ……………………………………………………

Kegiatan : Pembenihan/Pembibitan/Pembesaran/Polikultur*)

# Jenis Bantuan: Pakan, Benih, Sarana

Mengetahui,

Tenaga Pendamping Ketua Pokdakan

...........................................

ttd

…………………………… ………………………..

Keterangan:

Daerah

Pemasaran

Nama

Pembeli

LAPORAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN

BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

No.

………………, …………………..………2010

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)Juml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Jenis

Bantuan

Pemanfaatan Panen

Tgl

TAHUN ANGGARAN 2010

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Nilai

(Rp)

PemasaranNama

Pembudidaya Tgl

Penerimaan

JumlTgl

Jual

Page 78: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 66

Lampiran – 8 (contoh)

Laporan dari UPP Ke Dinas Kab/Kota

: …………………………………………………………… RT/RW : ………………………………………………………………………….

: …………………………………………………………… Desa/Kampung : ………………………………………………………………………….

: …………………………………………………………… Kecamatan : ………………………………………………………………………….

: …………………………………………………………… Kabupaten/Kota : ………………………………………………………………………….

Komoditas: ……………………………………….

1

2

3

4

5

...

dst

Komoditas: ……………………………………….

1

2

dst

#

………………, …………………..………2010

Mengetahui,

Tenaga Pendamping Ketua UPP Kab/Kota

ttd

………………………… ………………………….

Keterangan:

Terlampir disampaikan laporan Masing-masing Pokdakan kepada UPP

Kelompok: ……………………………………….

Nilai (Rp)

Pemanfaatan

Daerah

Pemasaran

Kelompok: ……………………………………….

Panen Pemasaran

Tgl JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Tgl

Jual

LAPORAN UNIT PELAYANAN PENGEMBANGAN (UPP)

BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

TAHUN ANGGARAN 2010

Nama UPP

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/u

nit)

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)Juml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Nama Ketua

Tgl

Alamat UPP

Jumlah anggota

No.

Penerimaan

Jenis

Bantuan

Page 79: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 67

Lampiran – 9 (contoh)

Laporan dari Dinas Kab/Kota Ke Dinas Propinsi

: ………………………………………………………………………….

: ………………………………………………………………………….

: ………………………………………………………………………….

Komoditas: ……………………………………….

1

2

3

4

5

...

dst

Komoditas: ……………………………………….

1

2

dst

#

………………………….

Kab/Kota............................

ttd

Keterangan:

Terlampir disampaikan laporan Masing-masing Pokdakan kepada UPP

………………, …………………..………2010

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Kelompok: ……………………………………….

Kelompok: ……………………………………….

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Daerah

Pemasaran

Propinsi

No.

Penerimaan

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

Pemasaran

TglJenis

Bantuan

LAPORAN PERKEMBANGAN

BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

TAHUN ANGGARAN 2010

Bulan

Kab/Kota

PanenPemanfaatan

Tgl JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Tgl

JualJuml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Page 80: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 68

Lampiran – 10 (contoh)

Laporan dari Dinas Propinsi Ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Bulan : ………………………………………………………………………….

Propinsi : ………………………………………………………………………….

1 a.

b.

c. Dst

2 a.

b.

c. Dst

3 a.

b.

c. Dst

dst

#

Provinsi.............................

ttd

………………………….

Keterangan:

………………, …………………..………2010

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

JumlSatuan

(kg/ekor/m 2/unit)Juml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

Daerah

Pemasaran

Terlampir disampaikan Nama Pembudidaya penerima untuk masing-masing kelompok

KomoditasKelompok

Pemasaran

Tgl

panenJuml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Tgl

Jual

LAPORAN PERKEMBANGAN

BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

TAHUN ANGGARAN 2010

No.Juml

Kab/Kota

Penerimaan

Jenis

BantuanTgl

Pemanfaatan Produksi

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Page 81: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 69

Lampiran – 11 (contoh)

Laporan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Ke Menteri KP

Bulan : ………………………………………………………………………….

1 a. a.

b.

c. Dst

b. a.

b.

c. Dst

c. Dst

2 a. a.

b.

c. Dst

b. a.

b.

c. Dst

c. Dst

dst

LAPORAN PERKEMBANGAN

BANTUAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMULA PERIKANAN BUDIDAYA

TAHUN ANGGARAN 2010

No. Kab/Kota

Penerimaan Pemanfaatan Produksi Pemasaran

Komoditas JumlS KelompokJenis

BantuanJuml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)Juml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)Nilai (Rp)

Daerah

Pemasaran

………………, …………………..………2010

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)Juml

Satuan

(kg/ekor/m 2/unit)

Direktur Jenderal

Perikanan Budidaya

ttd

Propinsi

………………………….

Page 82: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Halaman 70 Halaman 70

Lampiran – 12 (contoh)

NILAI PAKET 15,000,000

Saprokan

1 Biaya Pengadaan Bibit:

Kebutuhan bibit 2,000 kg

Harga satuan 3,000 Rp

Total Biaya 6,000,000 Rp

2 Biaya Sarana :

Tali

Pelampung

Jangkar

Perahu Kayu

Kayu/Bambu

Total Biaya 9,000,000 Rp

Total Biaya (Bibit + Sarana) 15,000,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 8 siklus

Satu Siklus 25 hari

Produksi basah per siklus 10,000 kg

Produksi basah per tahun (8 siklus) 80,000 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan Basah 3,000 Rp

Pendapatan per siklus 30,000,000 Rp

Biaya Penyusutan per siklus 1,125,000 Rp

Keuntungan per siklus 7,875,000 Rp

Keuntungan per tahun 63,000,000 Rp

Keuntungan per bulan 5,250,000 Rp

Ket:

1 Dengan metode long line, rakit apung dan lepas dasar

2 konversi panen untuk kebun bibit = 1:5

3 Biaya penyusutan diperoleh dari hasil pembagian biaya sarana dibagi

jumlah siklus dalam satu tahun

ANALISA USAHA

KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT

Page 83: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 71 Halaman 71

NILAI PAKET 6,500,000

Saprokan

1 Biaya Pengadaan Bibit:

Kebutuhan bibit 750 kg

Harga satuan 3,000 Rp

Total Biaya 2,250,000 Rp

2 Biaya Sarana :

Tali

Pelampung

Jangkar

Perahu Kayu

Kayu/Bambu

Total Biaya 4,250,000 Rp

Total Biaya Saprokan 6,500,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 6 siklus

Satu Siklus 45 hari

Produksi basah per siklus 3,750 kg

Produksi kering per siklus* 469 kg

Produksi basah per tahun (6 siklus) 18,750 kg

Produksi kering per tahun (6 siklus)** 2,813 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan Kering 10,000 Rp

Harga Jual Satuan Basah 3,000 Rp

Pendapatan per siklus 4,687,500 Rp

Biaya Penyusutan per siklus 708,333 Rp

Keuntungan per siklus 1,729,167 Rp

Keuntungan per tahun 10,375,000 Rp

Keuntungan per bulan 864,583 Rp

Ket:

1 Dengan metode long line, rakit apung dan lepas dasar

2 konversi panen kering = 1:8

3 Biaya penyusutan diperoleh dari hasil pembagian biaya sarana dibagi

jumlah siklus dalam satu tahun

* : dibulatkan menjadi 450 kg

** : dibulatkan menjadi 2,700 kg

ANALISA USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Lampiran – 13 (contoh)

Page 84: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 72

NILAI PAKET 15,000,000

Sarana

Luas Kolam 10 m2

∑ kolam 1 unit

Pembuatan kolam induk 1,000,000 Rp

Ukuran aquarium 60 cm2

∑ aquarium 15 unit

Aquarium 3,000,000 Rp

Saprokan

1 Pakan induk

Pakan induk 150 kg

Harga pakan induk 6,000 Rp/kg

Biaya pakan induk 900,000 Rp

2 Pakan larva & benih

Kebutuhan Artemia 10 kaleng

Harga satuan Artemia 300,000 Rp

Biaya Artemia 3,000,000 Rp

Pakan Cacing 100 l iter

Harga Satuan Cacing 20,000 Rp

Biaya Cacing 2,000,000 Rp

Biaya Pakan artemia & cacing 5,000,000 Rp

3 Hormon, vitamin & obat-obatan 600,000 Rp

5 Induk 1 paket (20 betina, 10 jantan) 4,500,000 Rp

Biaya Operasional per siklus 6,500,000 Rp

(biaya benih + biaya pakan+Biaya

Hormon & Vit+Biaya Obat-obatan +

induk)

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 5 siklus

Satu siklus 60 hari

Produksi benih per siklus 500,000 ekor

SR 50 % 250,000 ekor

size produksi 0,75 inchi

Produksi per tahun 1,250,000 ekor

ANALISA USAHAPEMBENIHAN IKAN PATIN

Lampiran – 14 (contoh)

Page 85: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 73 Halaman 73

Pendapatan

Harga jual satuan benih 70 Rp

Pendapatan per siklus 17,500,000 Rp

Biaya penyusutan 450,000 Rp

Keuntungan per siklus 10,550,000 Rp

Pendapatan per tahun 87,500,000 Rp

Keuntungan per tahun 52,750,000 Rp

Keuntungan per bulan 4,395,833 Rp

Page 86: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 74

Lampiran – 15 (contoh)

NILAI PAKET 17,500,000

Sarana

Biaya KJA 2 lubang uk.3x3 m2 10,000,000 Rp

Vol. KJA (3mx3m)/lubang 24 m3

Ukuran Benih 3 - 4 inchi/ekor

Padat Tebar 45 ekor/m3

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih* 2,160 ekor

Harga Benih 200 Rp/ekor

Biaya Benih 432,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan** 1,123 kg

Harga Pakan 6,000 Rp/kg

Biaya Pakan 6,739,200 Rp

FCR 1.3

7,171,200 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 2 siklus

Satu siklus 6 bulan

SR 80% 1,728 ekor

Size Produksi 2 ekor/kg

Produksi per siklus*** 864 kg

Produksi per tahun**** 1,728 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 13,000 Rp

Pendapatan per siklus 11,232,000 Rp

Biaya Penyusutan 1,666,667 Rp

Keuntungan per siklus 2,394,133 Rp

Pendapatan per tahun 22,464,000 Rp

Keuntungan per tahun 4,788,267 Rp

Keuntungan per bulan 399,022 Rp

B/C ratio 1.27

Ket:

* : dibulatkan menjadi 2.000 ekor

** : dibulatkan menjadi 1.000 kg

*** : dibulatkan menjadi 850 kg

**** : dibulatkan menjadi 1,7 ton

ANALISA USAHA

Biaya Operasional per siklus

(biaya benih + biaya pakan)

BUDIDAYA PATIN DI KJA

Page 87: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 75 Halaman 75

Lampiran – 16 (contoh)

NILAI PAKET 13,000,000

Sarana

Pembuatan kolam 3,500,000 Rp

Luas Kolam 100 m2

∑ kolam 3 unit

Ukuran Benih 3 - 4 inchi/ekor

Padat Tebar 10 ekor/m2

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 3,000 ekor

Harga Benih 200 Rp/ekor

Biaya Benih 600,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan* 1,560 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 7,800,000 Rp

FCR 1.3

8,400,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 2 siklus

Satu siklus 6 bulan

SR 80% 2,400 ekor

Size Produksi 2 ekor/kg

Produksi per siklus 1,200 kg

Produksi per tahun 2,400 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 13,000 Rp

Pendapatan per siklus 15,600,000 Rp

Biaya Penyusutan 584,000 Rp

Keuntungan per siklus 6,616,000 Rp

Pendapatan per tahun 31,200,000 Rp

Keuntungan per tahun 13,232,000 Rp

Keuntungan per bulan 1,102,667 Rp

B/C ratio 1.74

Ket:

* : dibulatkan menjadi 1.500 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA PATIN DI KOLAM LAHAN GAMBUT DAN LAHAN MARGINAL

Page 88: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 76

Lampiran – 17 (contoh)

NILAI PAKET 9,500,000

Sarana

Luas Kolam 100 m2

∑ kolam 2 unit

Pembuatan Kolam 3,500,000

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 3,400 ekor

Ukuran Benih 1 - 3 inchi/ekor

Padat Tebar 17 ekor/m2

Harga Benih 100 Rp/ekor

Biaya Benih 340,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan* 1,088 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 5,440,000 Rp

FCR 1.2

5,780,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 3 siklus

Satu siklus 120 hari

SR 80% 2,720 ekor

Size Produksi 3 ekor/kg

Produksi per siklus** 907 kg

Produksi per tahun 2,720 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 14,000 Rp

Pendapatan per siklus 12,693,333 Rp

Keuntungan per siklus 6,913,333 Rp

Pendapatan per tahun 38,080,000 Rp

Keuntungan per tahun 20,740,000 Rp

Keuntungan per bulan 1,728,333 Rp

B/C ratio 3.29

ket:

* : dibulatkan menjadi 1.000 kg

** : dibulatkan menjadi 900 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA NILA DI KOLAM

Page 89: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 77 Halaman 77

Lampiran – 18 (contoh)

NILAI PAKET 17,500,000

Sarana

Biaya KJA 2 lubang @ uk.3x3 m2 10,000,000 Rp

Vol. KJA (3mx3m)/lubang 24 m3

Ukuran Benih 3 - 4 inchi/ekor

Padat Tebar 64 ekor/m3

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih* 3,072 ekor

Harga Benih 350 Rp/ekor

Biaya Benih 1,075,200 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan** 1,065 kg

Harga Pakan 6,000 Rp/kg

Biaya Pakan 6,389,760 Rp

FCR 1.3

7,464,960 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 4 siklus

Satu siklus 90 hari

SR 80% 2,458 ekor

Size Produksi 3 ekor/kg

Produksi per siklus*** 819 kg

Produksi per tahun**** 3,277 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 12,500 Rp

Pendapatan per siklus 10,240,000 Rp

Biaya Penyusutan 1,250,000 Rp

Keuntungan per siklus 1,525,040 Rp

Pendapatan per tahun 40,960,000 Rp

Keuntungan per tahun 23,530,080 Rp

Keuntungan per bulan 1,960,840 Rp

B/C ratio 2.35

ket:

* : dibulatkan menjadi 3.000 ekor

** : dibulatkan menjadi 1.000 kg

*** : dibulatkan menjadi 800 kg

**** : dibulatkan menjadi 3,200 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA NILA DI KJA

Page 90: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 78

Lampiran – 19 (contoh)

NILAI PAKET 15,000,000

Sarana

Luas Kolam 10 m2

∑ kolam 1 unit

Pembuatan kolam induk 1,000,000 Rp

Luas kolam terpal 12 m2

∑ kolam 6 unit

Pembuatan kolam benih 3,000,000 Rp

Saprokan

1 Pakan induk

Pakan induk* 113 kg

Harga pakan induk 8,000 Rp/kg

Biaya pakan induk 900,000 Rp

2 Pakan larva & benih

Kebutuhan Pakan larva** 158 kg

Harga satuan pakan larva 11,000 Rp

Biaya Pakan larva 1,732,500 Rp

Kebutuhan Pakan benih*** 630 kg

Harga satuan pakan benih 8,000 Rp

Biaya pakan benih 5,040,000 Rp

Total biaya pakan (larva+benih) 6,772,500 Rp

3 Obat-obatan & vitamin 800,000 Rp

4 Pupuk dan kapur 1,000,000 Rp

5 Induk 1 paket (20 betina, 10 jantan) 1,500,000

10,972,500 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 4 siklus

Satu siklus 90 hari

Produksi benih per siklus 262,500 ekor

SR 60 % 157,500 ekor

size produksi 3-5 cm/ekor

Produksi per tahun 630,000 ekor

ANALISA USAHAPEMBENIHAN IKAN LELE

Biaya Operasional per siklus

(biaya benih+biaya pakan+biaya obat &

Vit+ biaya pupuk dan kapur+biaya

pembelian induk)

Page 91: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 79 Halaman 79

Pendapatan

Harga satuan benih 90 Rp

Pendapatan per siklus 14,175,000 Rp

Biaya penyusutan 187,500 Rp

Keuntungan per siklus 3,015,000 Rp

Pendapatan per tahun 56,700,000 Rp

Keuntungan per tahun 12,060,000 Rp

Keuntungan per bulan 1,005,000 Rp

Ket:

* : dibulatkan menjadi 100 kg

** : dibulatkan menjadi 150 kg

*** : dibulatkan menjadi 600 kg

Page 92: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 80

Lampiran – 20 (contoh)

NILAI PAKET 7,500,000

Sarana

Pengadaan terpal

Biaya terpal 1,000,000 Rp

Luas Kolam 50 m2

∑ kolam 1 unit

Ukuran Benih 5 - 8 cm/ekor

Padat Tebar 180 ekor/m2

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 9,000 ekor

Harga Benih 200 Rp/ekor

Biaya Benih 1,800,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan 900 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 4,500,000 Rp

FCR 1

6,300,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 4 siklus

Satu siklus 90 hari

SR 80% 7,200 ekor

Size Produksi 8 ekor/kg

Produksi per siklus 900 kg

Produksi per tahun 3,600 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 10,000 Rp

Pendapatan per siklus 9,000,000 Rp

Biaya Penyusutan 84,000 Rp

Keuntungan per siklus 2,616,000 Rp

Pendapatan per tahun 36,000,000 Rp

Keuntungan per tahun 10,464,000 Rp

Keuntungan per bulan 872,000 Rp

B/C ratio 1.41

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA LELE DI KOLAM TERPAL UKURAN 50 m²

Page 93: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 81 Halaman 81

Lampiran – 21 (contoh)

NILAI PAKET 7,500,000

Sarana

Luas Kolam 60 m2

∑ kolam 1 unit

Pembuatan Kolam 3,500,000 Rp

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 1,800 ekor

Ukuran Benih 6 - 8 cm/ekor

Padat Tebar 30 ekor/m2

Harga Benih 800 Rp/ekor

Biaya Benih 1,440,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan* 403 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 2,016,000 Rp

FCR 1.4

3,456,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 3 siklus

Satu siklus 120 hari

SR 80% 1,440 ekor

Size Produksi 5 ekor/kg

Produksi per siklus** 288 kg

Produksi per tahun*** 864 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 20,000 Rp

Pendapatan per siklus 5,760,000 Rp

Keuntungan per siklus 2,304,000 Rp

Pendapatan per tahun 17,280,000 Rp

Keuntungan per tahun 6,912,000 Rp

Keuntungan per bulan 576,000 Rp

B/C ratio 2.50

ket:

* : dibulatkan menjadi 400 kg

** : dibulatkan menjadi 275 kg

*** : dibulatkan menjadi 825 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA PENDEDERAN GURAME DI KOLAM

Page 94: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 82

Lampiran – 22 (contoh)

NILAI PAKET 7,500,000

Sarana

Luas Kolam 50 m2

∑ kolam 3 unit

Pembuatan Kolam 3,500,000 Rp

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 750 ekor

Ukuran Benih 200 gram/ekor

Padat Tebar 5 ekor/m2

Harga Benih 4,000 Rp/ekor

Biaya Benih 3,000,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan* 169 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 843,750 Rp

FCR 0.5

3,843,750 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 2 siklus

Satu Siklus 180 hari

SR 90% 675 ekor

Size Produksi 2 ekor/kg

Produksi per siklus** 338 kg

Produksi per tahun*** 675 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 22,000 Rp

Pendapatan per siklus 7,425,000 Rp

Keuntungan per siklus 3,581,250 Rp

Pendapatan per tahun 14,850,000 Rp

Keuntungan per tahun 7,162,500 Rp

Keuntungan per bulan 596,875 Rp

B/C ratio 1.93

ket:

* : dibulatkan menjadi 150 kg

** : dibulatkan menjadi 325 kg

*** : dibulatkan menjadi 650 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA PEMBESARAN GURAME DI KOLAM

Page 95: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 83 Halaman 83

Lampiran – 23 (contoh)

NILAI PAKET 9,500,000

Sarana

Luas Kolam 100 m2

∑ kolam 2 unit

Pembuatan Kolam 3,500,000 Rp

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

Kebutuhan Benih 4,000 ekor

Ukuran Benih 5-8 cm/ekor

Padat Tebar 20 ekor/m2

Harga Benih 200 Rp/ekor

Biaya Benih 800,000 Rp

2 Pengadaan Pakan

Kebutuhan Pakan* 960 kg

Harga Pakan 5,000 Rp/kg

Biaya Pakan 4,800,000 Rp

FCR 1.2

5,600,000 Rp

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 3 siklus

Satu siklus 120 hari

SR 80% 3,200 ekor

Size Produksi 4 ekor/kg

Produksi per siklus 800 kg

Produksi per tahun 2,400 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 11,000 Rp

Pendapatan per siklus 8,800,000 Rp

Keuntungan per siklus 3,200,000 Rp

Pendapatan per tahun 26,400,000 Rp

Keuntungan per tahun 9,600,000 Rp

Keuntungan per bulan 800,000 Rp

B/C ratio 1.57

Ket:

* :dibulatkan menjadi 950 kg

ANALISA USAHA

Biaya (benih + pakan) per siklus

BUDIDAYA IKAN MAS DI KOLAM

Page 96: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 84

Lampiran – 24 (contoh)

NILAI PAKET 6,000,000

Sarana

Luas Tambak 5,000 m2

∑ tambak 2 unit

Benih dan Pakan

1 Pengadaan Benih

A. Nener

Kebutuhan Benih 5,000 ekor

Ukuran Benih 4-7 cm/ekor

Padat Tebar 1 ekor/m2

Harga Benih 200 Rp/ekor

Biaya Benih 1,000,000 Rp

B. Udang

Kebutuhan Benih 10,000 ekor

Ukuran Benih (PL 15-30) cm/ekor

Padat Tebar 1 ekor/m2

Harga Benih 150 Rp/ekor

Biaya Benih 1,500,000 Rp

C. Rumput Laut

Kebutuhan Benih 1,000 kg

Harga Benih 1,000 Rp/kg

Biaya Benih 1,000,000 Rp

2 Persiapan Lahan 2,500,000 Rp

6,000,000 Rp

Proyeksi Produksi

A. Nener

Siklus per tahun 2 siklus

Satu siklus 180 hari

SR 80% 4,000 ekor

Size Produksi 3 ekor/kg

Produksi per siklus* 1,333 kg

Produksi per tahun** 2,667 kg

B. Udang

Siklus per tahun 2 siklus

Satu siklus 180 hari

SR 50% 5,000 ekor

Size Produksi 30 ekor/kg

Produksi per siklus*** 167 kg

Produksi per tahun**** 333 kg

BUDIDAYA POLIKULTUR BANDENG-UDANG-RUMPUT LAUT

Biaya (benih + pakan + persiapan lahan) per siklus

DI TAMBAK

ANALISA USAHA

Page 97: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 85 Halaman 85

C. Rumput Laut

Siklus per tahun 2 siklus

Satu siklus 180 hari

Produksi basah per siklus 5,000 kg

Produksi kering per siklus 625 kg

Produksi basah per tahun 10,000 kg

Produksi kering per tahun 1,250 kg

Pendapatan

A. Nener

Harga Jual Satuan 8,000 Rp

Pendapatan per siklus 10,666,667 Rp

Pendapatan per tahun 21,333,333 Rp

B. Udang

Harga Jual Satuan 60,000 Rp

Pendapatan per siklus 10,000,000 Rp

Pendapatan per tahun 20,000,000 Rp

c. Rumput Laut

Harga Jual Satuan 4,000 Rp

Pendapatan per siklus 2,500,000 Rp

Pendapatan per tahun 10,000,000 Rp

Pendapatan Total per Siklus 23,166,667

Pendapatan Total per Tahun 46,333,333

Keuntungan Total

Keuntungan per siklus* 17,166,667 Rp

Keuntungan per tahun 34,333,333 Rp

Keuntungan per bulan 2,861,111 Rp

B/C Ratio 3.86

Ket:

* : dibulatkan menjadi 1,300 kg

** : dibulatkan menjadi 2,600 kg

*** : dibulatkan menjadi 160 kg

**** : dibulatkan menjadi 320kg

Page 98: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 86

Lampiran – 25 (contoh)

NILAI PAKET 2,000,000

Sarana

Ukuran bak 2 X 4 m2

∑ bak 2 unit

Investasi Bangunan

1 Pasir

Kebutuhan pasir 1 mobil

Harga satuan pasir 100,000 Rp

Biaya pembelian pasir 100,000 Rp

2 Papan 2/25 Kebutuhan papan bambu 8 keping

Harga satuan 30,000 Rp

Biaya pembelian papan bambu 240,000 Rp

3 Kayu bulat untuk tiang Kebutuhan kayu bulat 24 batang

& penyangga Harga satuan 5,000 Rp

Biaya pembelian kayu bulat 120,000 Rp

4 Atap terpal Kebutuhan terpal (@ 12 m²) 24 m2

Harga satuan/m 8,000 Rp

Biaya pembelian atap 192,000 Rp

5 Paku Atap Kebutuhan paku atap 1.5 kg

Harga satuan 15,000 Rp

Biaya pembelian paku atap 22,500 Rp

6 Terpal (2 x 4 x 0,5 m³) Kebutuhan terpal 2 lembar

Harga satuan 160,000 Rp

Biaya pembelian terpal 320,000 Rp

7 Bungkil Kelapa Sawit atau Kebutuhan bungkil 1,000 kg

sludge/lumpur kelapa sawit Harga satuan 1,000 Rp

Biaya pembelian bungkil 1,000,000 Rp

atau

kebutuhan sludge/lumpur klp sawit 3,000 kg

Harga satuan 300 Rp

Biaya pembelian sludge/lumpur 900,000 Rp

Biaya Investasi 994,500 Rp

Biaya Operasional 1,000,000 Rp

Biaya total 1,994,500 Rp

(pasir+bambu+kayu bulat+

atap terpal+paku+paku atap+

terpal+bungkil/sludge)

ANALISA USAHABUDIDAYA MAGGOT DENGAN BAK UKURAN 2x 4 DAN ATAP TERPAL

Page 99: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 87 Halaman 87

Proyeksi Produksi

Siklus per tahun 10 siklus

Satu siklus 30 hari

Perbandingan bungkil: maggot 3:1 kg

Produksi per siklus* 333 kg

Produksi per tahun** 3,333 kg

Pendapatan

Harga Jual Satuan 3,500 Rp

Pendapatan per siklus 1,166,667 Rp

Biaya penyusutan 41,250

Keuntungan per siklus 125,417 Rp

Pendapatan per tahun 11,666,667 Rp

Keuntungan per tahun 1,254,167 Rp

Keuntungan per bulan 104,514 Rp

B/C ratio 1.17

Ket:

* dibulatkan menjadi 300 kg: dibulatkan menjadi 300 kg

** : dibulatkan menjadi 3,000 kg

Page 100: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 88

Lampiran – 26 (contoh)

Lokasi Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Tahun Anggaran 2010

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

1 Nangro Aceh Darusalam

1 Kab. Aceh Besar Nila

2 Kab. Aceh Selatan Mas, Nila

3 Kab. Aceh Tengah Nila

4 Kab. Aceh Timur Polikultur

5 Kab. Aceh Utara Rumput Laut

6 Kab. Pidie Polikultur

7 Kab. Pidie Jaya Polikultur

2 Sumatera Utara

8 Kab. Tapanuli Utara Mas, Nila

9 Kab. Humbang Hasudutan Nila

10 Kab. Toba Samosir Mas

11 Kab. Samosir Nila

12 Kab. Simalungun Lele, Mas, Nila

13 Kab. Dairi Nila

14 Kab. Karo Mas

15 Kab. Serdang Bedagai Lele, Polikultur

16 Kab. Asahan Nila

17 Kab. Batubara Polikultur

18 Kota Pematang Siantar Nila

3 Sumatera Barat

19 Kab. Pesisir Selatan Polikultur, Mas, Nila

20 Kab. Padang Pariaman Lele

21 Kab. Agam Nila

22 Kab. Pasaman Lele

23 Kab. Solok Nila

24 Kab. Dharmasraya Mas, Nila

4 R i a u

25 Kab. Kampar Patin, Nila, Maggot

26 Kab. Rokan Hulu Patin

27 Kab. Rokan Hilir Nila

28 Kab. Bengkalis Polikultur

Page 101: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 89 Halaman 89

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

29 Kota Pekanbaru Lele

30 Kab. Pelalawan Patin

31 Kab. Kuantan Singingi Patin, Nila

32 Kab. Siak Gurame

33 Kab. Indragiri Hulu Patin

34 Kab. Indragiri Hilir Patin

35 Kab. Kep. Meranti Rumput Laut

5 Kepulauan Riau

36 Kab. Bintan Rumput Laut

37 Kota Batam Lele

38 Kab. Karimun Rumput Laut

39 Kab. Tanjungpinang Lele

40 Kab. Natuna Rumput Laut

41 Kab. Lingga Rumput Laut

6 J a m b i

42 Kab. Tebo Patin

43 Kab. Bungo Patin

44 Kab. Merangin Patin, Maggot

45 Kab. Sarolangun Patin, Maggot

46 Kab. Batanghari Patin, Nila

47 Kab. Muaro Jambi Patin

7 Sumatera Selatan

48 Kab. Musi Banyuasin Lele, Nila, Maggot

49 Kab. Banyuasin Patin, Maggot

50 Kab. Musi Rawas Nila

51 Kab. Muara Enim Lele, Maggot

52 Kota Palembang Patin, Lele, Nila

8 Bangka Belitung

53 Kab. Bangka Mas

54 Kab. Belitung Rumput Laut

55 Kab. Bangka Tengah Rumput Laut

56 Kab. Bangka Selatan Rumput Laut

57 Kab. Belitung Timur Rumput Laut

9 Bengkulu

58 Kota Bengkulu Lele

59 Kab. Seluma Lele

60 Kab. Muko-muko Lele, Nila

Page 102: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 90

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

61 Kab. Kaur Lele, Mas, Nila, Maggot

62 Kab. Kepahyang Mas, Nila

10 Lampung

63 Kab. Lampung Selatan Rumput Laut, Polikultur

64 Kab. Lampung Barat Nila, Mas

65 Kab. Tanggamus Mas

66 Kab. Lampung Utara Nila

67 Kota Metro Lele

68 Kab. Pesawaran Mas

69 Kab. Pringsewu Gurame, Nila

11 Banten

70 Kab. Serang Rumput Laut, Polikultur

71 Kab. Pandeglang Rumput Laut, Lele

72 Kab. Lebak Lele

73 Kab. Tangerang Polikultur

12 Jawa Barat

74 Kab. Ciamis Nila

75 Kab. Tasikmalaya Mas

76 Kab. Garut Mas, Nila

77 Kab. Cianjur Mas

78 Kab. Bekasi Lele

79 Kab. Subang Polikultur

80 Kab. Indramayu Lele

81 Kab. Cirebon Lele

82 Kota Cirebon Lele

83 Kab. Bogor Lele, Nila

84 Kab. Purwakarta Nila

85 Kab. Bandung Mas

86 Kota Depok Lele

87 Kota Bogor Lele

88 Kab. Bandung Barat Mas

13 Jawa Tengah

89 Kab. Brebes Polikultur

90 Kab Tegal Nila

91 Kota Tegal Lele

92 Kab. Pemalang Polikultur

93 Kab.Pekalongan Polikultur

Page 103: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 91 Halaman 91

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

94 Kota Pekalongan Polikultur

95 Kab. Batang Polikultur

96 Kab. Kendal Polikultur

97 Kab. Demak Lele

98 Kab. Jepara Rumput Laut

99 Kab. Pati Lele, Polikultur

100 Kab. Rembang Lele

101 Kab. Purworejo Lele, Gurame

102 Kab.Banyumas Lele, Gurame

103 Kab. Banjarnegara Nila

104 Kab. Temanggung Nila

105 Kab. Magelang Lele

106 Kab. Boyolali Kolam Lele

107 Kota Salatiga Lele

108 Kab. Semarang Patin, Lele

109 Kab. Grobogan Lele

110 Kab. Blora Lele

14 D.I. Yogyakarta

111 Kab. Kulon Progo Lele, Gurame

112 Kab. Gunung Kidul Lele, Gurame

113 Kab. Sleman Gurame

114 Kab. Bantul Lele, Gurame

15 Jawa Timur

115 Kab. Tuban Polikultur

116 Kab. Lamongan Polikultur

117 Kab. Gresik Polikultur

118 Kab. Sampang Lele

119 Kab. Pamekasan Polikultur

120 Kab. Sumenep Rumput Laut

121 Kab. Sidoarjo Polikultur

122 Kab. Situbondo Rumput Laut

123 Kab. Banyuwangi Rumput Laut

124 Kab. Lumajang Lele

125 Kab. Malang Lele, Nila

126 Kab. Trenggalek Lele, Gurame

127 Kab. Pacitan Lele

128 Kab. Magetan Nila

Page 104: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 92

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

129 Kab. Ponorogo Lele

130 Kab. Ngawi Nila

131 Kab. Bojonegoro Lele

132 Kab. Nganjuk Lele

133 Kab. Jombang Nila

134 Kab. Mojokerto Lele

135 Kab. Bondowoso Nila

16 B a l i

136 Kota Denpasar Rumput Laut, Lele

137 Kab. Badung Lele

138 Kab. Tabanan Lele, Nila

139 Kab. Jembrana Rumput Laut

140 Kab. Buleleng Rumput Laut, Lele

141 Kab. Karangasem Lele

142 Kab. Klungkung Rumput Laut, Patin, Lele

143 Kab. Gianyar Lele, Nila

144 Kab. Bangli Lele, Nila

17 Nusa Tenggara Barat

145 Kab. Lombok Barat Mas, Nila

146 Kab. Lombok tengah Rumput Laut, Lele, Mas, Nila

147 Kab. Lombok Timur Rumput Laut

148 kab. Sumbawa Rumput Laut

149 kab. Dompu Rumput Laut, Lele

150 Kab. Bima Rumput Laut, Lele

151 Kota Bima Lele

18 Nusa Tenggara Timur

152 Kab. Sumba Barat Rumput Laut

153 Kab. Sumba Timur Rumput Laut

154 Kab. Manggarai Rumput Laut

155 Kab. Ngada Rumput Laut

156 Kab. Ende Rumput Laut

157 Kab. Sikka Rumput Laut

158 Kab. Flores Timur Rumput Laut

159 Kab. Alor Rumput Laut

160 Kab. Ngagekeo Rumput Laut

161 Kab. Sumba Barat Daya Rumput Laut

162 kab. Sumba Tengah Rumput Laut

Page 105: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 93 Halaman 93

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

19 Kalimantan Barat

163 Kab. Sambas Polikultur

164 Kab. Pontianak Lele

165 Kab. Sanggau Nila, Maggot

166 Kab. Landak Nila

167 Kota Pontianak Nila

168 Kab. Kubu Raya Lele, Nila

20 Kalimantan Tengah

169 Kab. Kapuas Patin

170 Kab. Katingan Patin, Maggot,

171 Kab. Kotawaringin Barat Patin, Polikultur

172 Kab. Barito Utara Lele,

173 Kota Palangkaraya Patin, Lele

174 Kab. Pulang Pisau Patin, Polikultur, Maggot

21 Kalimantan Selatan

175 Kab. Tanah Laut Polikultur

176 Kota Banjarmasin Nila

177 Kab. Banjar Patin, Nila

178 Kab. Barito Kuala Nila

179 Kab. Tapin Patin, Nila

180 Kab. Tabalong Patin, Nila

181 Kab. Tanah Bumbu Patin, Polikultur

182 Kab. Balangan Nila

22 Kalimantan Timur

183 Kab. Malinau Patin, Nila

184 Kab. Bulungan Polikultur

185 Kab. Kutai Kertanegara Rumput Laut, Nila

186 Kab. Kutai Timur Rumput Laut

187 Kab. Kutai Barat Nila

188 Kota Samarinda Nila

189 Kab. Penajam Paser Utara Rumput Laut

23 Sulawesi Utara

190 Kab. Kep. Talaud Rumput Laut

191 Kab. Kep. Sangihe Rumput Laut

192 Kab. Bolaang Mongondow Utara Rumput Laut

193 Kab. Minahasa Selatan Rumput Laut, Nila

194 Kab. Minahasa Nila

Page 106: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 94

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

195 Kab. Minahasa Utara Rumput Laut, Nila

196 Kota Bitung Rumput Laut

24 Gorontalo

197 Kab. Gorontalo Rumput Laut, Nila

198 Kota Gorontalo Rumput Laut

199 Kab. Pahuwato Rumput Laut, Polikultur

200 Kab. Boalemo Rumput Laut

201 Kab. Bone Bolango Nila

202 Kab. Gorontalo Utara Rumput Laut, Polikultur

25 Sulawesi Tengah

203 Kab. Tojo Una-una Rumput Laut, Polikultur

204 Kab. Poso Rumput Laut, Nila

205 Kab. Banggai Kepulauan Rumput Laut

206 Kab. Buol Rumput Laut

207 Kota Palu Rumput Laut

208 Kab. Sigi Mas, Nila

209 Kab. Donggala Polikultur

210 Kab. Banggai Rumput Laut

26 Sulawesi Barat

211 Kab. Mamuju Rumput Laut, Polikultur

212 Kab. Majene Rumput Laut

213 Kab. Polewali Mandar Rumput Laut, Mas

214 Kab. Mamasa Lele, Nila

215 Kab. Mamuju Utara Rumput Laut

27 Sulawesi Selatan

216 Kab. Luwu Polikultur

217 Kab. Wajo Polikultur

218 Kab. Bone Rumput Laut, Polikultur

219 Kab. Sinjai Polikultur

220 Kab. Bulukumba Rumput Laut, Polikultur

221 Kab. Takalar Polikultur

222 Kota Makassar Lele

223 Kab. Maros Polikultur

224 Kab. Enrekang Mas

225 Kab. Barru Rumput Laut, Polikultur

226 Kab. Soppeng Mas

227 Kab. Pinrang Rumput Laut, Polikultur

Page 107: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 95 Halaman 95

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

228 Kab. Gowa Mas, Nila

229 Kab. Luwu Utara Polikultur

230 Kab. Luwu Timur Rumput Laut, Polikultur

231 Kab. Palopo Polikultur

232 Kab. Sidrap Mas, Nila

233 Kab. Tana Toraja Lele

234 Kab. Toraja Utara Mas, Nila

235 Kab. Kepulauan Selayar Rumput Laut, Polikultur

236 Kab. Pangkep Rumput Laut

28 Sulawesi Tenggara

237 Kab. Kolaka Utara Rumput Laut

238 Kab. Konawe Rumput Laut, Polikultur

239 Kab. Kolaka Rumput Laut, Polikultur

240 Kab. Bombana Rumput Laut

241 Kab. Muna Rumput Laut

242 Kab. Wakatobi Rumput Laut

243 Kab. Konawe Selatan Rumput Laut, Polikultur

29 Maluku

244 Kab. Maluku Tengah Rumput Laut

245 Kab. Seram Bagian Barat Rumput Laut

246 Kab. Seram Bagian Timur Rumput Laut

247 kab. Buru Rumput Laut

248 Kab. Maluku Tenggara Rumput Laut

249 Kab. Maluku Tenggara Barat Rumput Laut

250 Kab. Maluku Barat Daya Rumput Laut

30 Maluku Utara

251 Kab. Halmahera Barat Rumput Laut

252 Kab. Halmahera Utara Rumput Laut

253 Kab. Halmahera Selatan Rumput Laut

254 Kab. Halmahera Timur Rumput Laut

255 Kab. Halmahera Tengah Rumput Laut

256 Kep. Sula Rumput Laut

257 Kab. Pulau Marotai Rumput Laut

31 Papua

258 Kab. Biak Numfor Rumput Laut

259 Kab. Yapen Rumput Laut

260 Kab. Waropen Rumput Laut

Page 108: Pedum Kewirausahaan 2010 - Website

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Wirausaha Pemula Perikanan Budidaya

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Halaman 96

No Propinsi/Kabupaten/Kota Komoditas

261 Kab. Merauke Nila

262 Kota. Jayapura Rumput Laut, Polikultur

263 kab. Paniai Nila

264 Kab. Mimika Nila

265 Kab. Kaerom Nila

266 Kab. Jayapura Nila

32 Papua Barat

267 Kab. Manokwari Nila, Maggot

268 Kab. Teluk Wondama Rumput Laut

269 Kab. Teluk Bintuni Nila

270 Kab. Sorong Rumput Laut

271 Kab. Raja Ampat Rumput Laut

272 Kab. Fak-fak Rumput Laut

273 Kab. Kaimana Rumput Laut