Pedum Budidaya Perlutan Kakao

45
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN KAKAO TAHUN 2012

description

Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Transcript of Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Page 1: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

PENINGKATAN PRODUKSI,

PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN

REMPAH DAN PENYEGAR

PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN KAKAO

TAHUN 2012

Page 2: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012 i

KATA PENGANTAR

Dalam rangka lebih meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekebun, berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu komoditas kakao berkelanjutan melalui pengembangan kakao rakyat pada wilayah sentra kakao dan berpenghasilan relatif rendah. Untuk implementasi program tersebut, pada tahun anggaran 2012 dialokasikan dana untuk Perluasan Tanaman Kakao melalui kegiatan pengembangan di daerah sentra kakao, perbatasan dan daerah pasca bencana alam/ konflik.

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012 secara garis besar memuat acuan pengelolaan kegiatan maupun anggaran bagi para pelaksana di pusat, provinsi dan utamanya kabupaten sebagai penerima manfaat kegiatan. Berdasarkan Pedoman Teknis ini diharapkan para pelaksana dapat merencanakan kegiatan dan memanfaatkan anggaran secara efektif dan efisien. Terima kasih.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Jenderal PerkebunaN

Ir. Gamal Nasir, MS.

NIP. 19560728 198603 1 001

Page 3: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012 ii

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iv

I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 3 C. Tujuan 3

II PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

4

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

4

B. Spesifikasi Teknis 6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN 8 A. Ruang Lingkup 8 B. Pelaksana Kegiatan 10 C. Lokasi, Jenis dan Volume 11

IV. PROSES PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL KEPADA PETANI

12

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

16

A. Pembinaan 16 B. Pengendalian 16 C. Pengawalan 18 D. Pendampingan 19

Page 4: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012 iii

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

20

VII. PEMBIAYAAN KEGIATAN TAHUN 2012 21

VIII. PENUTUP 22

LAMPIRAN 23

Page 5: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012 iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Lokasi, Jenis dan Volume

Bantuan Perluasan Tanaman Kakao

24

Lampiran 2. Rencana Usaha Kelompok Tahun Anggaran 2012

26

Lampiran 3. Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok

27

Lampiran 4. Kwitansi Dana Bantuan Sosial 29

Lampiran 5. Surat Perjanjian Kerjasama 30

Lampiran 6. Surat Pernyataan Penerimaan Paket Bantuan

35

Lampiran 7. Berita Acara Serah Terima Barang

36

Lampiran 8. Tanda Terima Penyerahan Paket Bantuan Tahun Anggaran 2012

37

Lampiran 9. Rencana Kerja Dana Tugas Pembantuan

38

Lampiran 10. Laporan Realisasi Fisik dan keuangan

39

Lampiran 11. Laporan Realisasi Kinerja Dana Tugas Pembantuan

40

Page 6: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

35

PEDOMAN TEKNIS

PERLUASAN TANAMAN KAKAO

TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan perkebunan merupakan salah satu program pembangunan di sektor pertanian yang berperan cukup besar dalam rangka perbaikan ekonomi wilayah termasuk ekonomi masyarakat yakni peningkatan pendapatan dan pemerataan usaha yang dapat menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pembangunan perkebunan agar dapat berkembang secara baik, berkelanjutan dan berkesinambungan, sangat berkaitan dengan segala aspek pendukung seperti potensi sumberdaya lahan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada di wilayah bersangkutan.

Salah satu komoditas unggulan perkebunan yang prospektif serta berpeluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena sebagian besar diusahakan melalui perkebunan rakyat (+ 94,01%) adalah kakao. Sampai tahun 2010 areal kakao telah mencapai 1.650.621 Ha dengan

Page 7: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

2

produksi 837.918 ton dan tersebar di 32 provinsi.

Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja petani, mendorong pengembangan agribisnis dan agroindustri, pengembangan wilayah serta pelestarian lingkungan.

Selain areal eksisting, beberapa provinsi di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan komoditas tersebut, dengan dukungan ketersediaan lahan cukup luas yang secara teknis memenuhi syarat dan SDM yang memadai. Oleh karenanya usaha pengembangan kakao tersebut sangat positif dan akan memberikan dampak yang mampu menggairahkan masyarakat petani pada umumnya. Hal ini sesuai dengan visi pembangunan perkebunan 2010-2014 yaitu : ”Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan”.

Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas kakao yang nantinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, maka dilaksanakan kegiatan Perluasan Tanaman Kakao pada wilayah-wilayah

Page 8: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

3

yang memiliki potensi dimana pendapatan petani relatif rendah (dibawah rata-rata), wilayah perbatasan dengan negara tetangga dan wilayah pasca konflik serta pasca bencana alam melalui perluasan tanaman yang dialokasikan di pemerintah kabupaten/provinsi melalui dana Tugas Pembantuan (TP).

B. Sasaran Nasional

Sasaran secara nasional dari kegiatan Perluasan Tanaman Kakao antara lain:

1. Meningkatnya produksi, produktivitas, mutu produk dan pendapatan pelaku agribisnis;

2. Berkembangnya usaha agribisnis dan agroindustri di kawasan pengembangan;

3. Meningkatnya ketrampilan, kemandirian dan kerjasama kelompok.

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk :

1. Meningkatkan produksi, produktivitas kakao nasional;

2. Meningkatkan kesempatan kerja sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kakao.

Page 9: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Guna efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan perluasan tanaman kakao di wilayah pengembangan kakao, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Prinsip-prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Untuk kegiatan Perluasan Tanaman Kakao, pelaksanaan kegiatan ditempuh melalui pendekatan kelompok pada satu wilayah pertanaman kakao, dimana pendapatan masyarakat setempat relatif rendah.

2. Kelompok Tani terpilih adalah kelompok yang telah ada dan menjalankan usahataninya secara terpercaya serta mampu mengembangkan usaha melalui kerjasama kelompok dengan prioritas pada kelompok yang memiliki kendala modal karena terbatasnya akses terhadap sumber permodalan dengan jumlah anggota kelompok minimal 25 orang;

3. Petani sasaran sebagai penerima bantuan sosial adalah anggota kelompok sasaran yang ditetapkan

Page 10: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

5

dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota setempat atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan atau pejabat yang ditunjuk atas usul Tim teknis kabupaten/kota dengan tembusan antara lain disampaikan kepada KPPN setempat;

4. Paket bantuan dilaksanakan melalui dana bantuan sosial yang dialokasikan pada Belanja Sosial lainnya dilakukan oleh kelompok tani.

5. Bantuan dana yang diberikan merupakan bantuan sosial yang perlu dikembangkan untuk usaha produktif kelompok sehingga usaha kelompok yang bersangkutan berjalan secara mandiri;

6. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh petani atau kelembagaannya dilaksanakan dengan bimbingan dan pendampingan oleh petugas daerah yang ditunjuk;

7. Pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan pencatatan secara tertib sebagai bahan penyusunan laporan akhir.

8. Berdasarkan Permentan No. 66/Permentan/OT.140/1/2010, pos anggaran kegiatan yang menggunakan pola penyaluran Bantuan Sosial ditampung dalam Pos Belanja Bantuan Sosial pada DIPA Pusat, DIPA Provinsi,

Page 11: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

6

dan DIPA Tugas Pembantuan Kabupaten/ Kota tahun 2012.

Pelaksanaan kegiatan Perluasan Tanaman Kakao berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Peluang pasar masih tersedia;

2. Tersedia lahan yang sesuai untuk pengembangan;

3. Tersedianya bahan tanaman unggul;

4. Tersedianya sarana produksi;

5. Tersedianya teknologi tepat guna;

6. Tersedianya sarana infrastruktur.

B. Spesifikasi Teknis

1. Benih Kakao

Benih kakao yang digunakan pada kegiatan perluasan tanaman kakao tahun 2012 adalah benih kakao Somatic Embryogenesis (SE) siap salur. Spesifikasi teknis benih kakao SE siap salur dan siap tanam untuk kegiatan perluasan tanaman kakao adalah :

a. Asal usul benihnya diproduksi dengan teknik Somatic Embryogenesis (SE) di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka);

Page 12: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

7

b. Materi Genetik/Genotipe benih SE adalah klon Sulawesi 1, Sulawesi 2, ICCRI 03 dan ICCRI 04 serta Scavina 6;

c. Kemurnian untuk kelima klon tersebut adalah 100%;

d. Lama pembesaran minimal 2 bulan yang dimulai dari sejak penanaman diproses pembesaran, jika planlet yang diterima tinggi 10 – 15 cm;

e. Tinggi benih minimal 20 cm, yang diukur dari leher akar sampai titik tumbuh;

f. Jumlah daun benih minimal 8 lembar, pada kondisi daun normal;

g. Warna daun benih hijau segar;

h. Batang benih tidak ada kotiledon maupun bekas duduk kotiledon pada batang;

i. Kesehatan benih bebas dari hama dan penyakit;

j. Sertifikasi benih yang berasal dari Lembaga Pengawasan dan Pengujian mutu benih perkebunan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Page 13: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2012

A. Ruang Lingkup

1. Pemberian bantuan bahan tanam kakao SE siap tanam kepada petani untuk mendukung program perluasan tanaman kakao tahun 2012 dilaksanakan di 14 provinsi dan 36 kabupaten.

2. Kriteria umum calon kelompok tani sasaran adalah :

a. Kelompok yang bersangkutan sudah ada/ telah eksis dan aktif, berpengalaman, bukan bentukan baru, dapat dipercaya, mampu mengembangkan usaha baru atau kegiatan melalui kerjasama kelompok dengan jumlah anggota minimal 25 orang.

b. Kelompok yang bersangkutan tidak mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain untuk kegiatan yang sama atau sejenis pada saat yang bersamaan atau mendapat modal pada tahun-tahun sebelumnya.

c. Kelompok yang bersangkutan tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya.

Page 14: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

9

d. Anggota kelompok merupakan pelaku usaha atau anggota masyarakat yang berpotensi dan berminat menjadi penggerak dalam mendorong perkembangan usaha agribisnis atau mewujudkan ketahanan pangan masyarakat secara luas.

e. Anggota kelompok memiliki kesulitan dalam mengakses sumber permodalan komersial, sehingga sulit untuk menerapkan rekomendasi teknologi anjuran secara penuh dan memanfaatkan peluang pasar.

3. Bantuan yang diberikan kepada petani berupa :

a. Benih kakao SE siap tanam sesuai dengan standar populasi per hektar (1.000 batang)

b. Pupuk NPK tidak penuh/terbatas (40 kg per hektar)

Apabila dalam pelaksanaannya terdapat kelebihan dana/sisa dana, maka dapat digunakan untuk menambah populasi tanaman per hektar atau menambah pupuk.

Page 15: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

10

4. Pengawalan dan Pembinaan serta bantuan lainnya terhadap petani dilakukan oleh Pemerintah Daerah setempat dengan dukungan dana bersumber dari APBD Kabupaten dan APBN.

B. Pelaksana Kegiatan

1. Untuk pelaksanaan kegiatan yang menggunakan anggaran dari Pusat (APBN), maka perlu dibentuk Tim Pembina di tingkat provinsi dan Tim Teknis di tingkat kabupaten;

2. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan oleh Tim Pembina Provinsi dan sosialisasi;

3. Penyusunan Petunjuk Teknis oleh Tim Teknis Kabupaten dan sosialisasi;

4. Penetapan calon petani dan calon lokasi oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk;

5. Pengadaan benih kakao, sarana produksi dan pendistribusiannya;

6. Pengawalan kegiatan dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat Kabupaten/kota dan Provinsi yang dibiayai masing-masing oleh APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. Sedangkan pengawalan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat), pendanaannya dibiayai oleh APBN;

Page 16: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

11

7. Pelaporan kegiatan dilaksanakan secara berjenjang oleh Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat kabupaten/kota kepada Dinas yang membidangi perkebunan tingkat provinsi, dan selanjutnya dari provinsi menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan (Pusat).

C. Lokasi Kegiatan, Jenis dan Volume Bantuan

Adapun pemberian bantuan dalam kegiatan perluasan tanaman kakao dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 17: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

12

IV. PROSES PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL KEPADA PETANI

Proses pengajuan dan penyaluran dana bantuan sosial dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun oleh kelompok sasaran dan disahkan atau ditandatangani ketua kelompok dan diketahui oleh Kepala Desa, sesuai form Lampiran 2.

2. Kelompok membuka rekening tabungan pada Kantor Cabang/Unit BRI/Bank Pos atau Bank lain terdekat dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di kabupaten/kota.

3. Ketua Kelompok mengusulkan RUK kepada PPK Kabupaten/Kota setelah diverifikasi oleh Penyuluh Pertanian/Petugas Lapang lainnya dan disetujui oleh Ketua Tim Teknis.

4. PPK meneliti rencana usaha kelompok dari masing-masing kelompok yang akan dibiayai, selanjutnya mengajukan ke Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kabupaten/Kota, kemudian KPA mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dengan lampiran sebagai berikut:

Page 18: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

13

a. Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Dinas/Badan Lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk tentang Penetapan Kelompok Sasaran.

b. Rekapitulasi RUK (sesuai form Lampiran 3) dengan mencantumkan :

Nama kelompok/gabungan kelompok;

Nama ketua kelompok/gabungan kelompok;

Nomor rekening a.n. petani/ketua kelompok/ gabungan kelompok;

Nama Cabang/Unit BRI/Bank Pos atau Bank lain terdekat;

Jumlah dana dan susunan keanggotaan kelompok/ gabungan kelompok.

c. Kwitansi harus ditandatangani oleh ketua kelompok/ ketua gabungan kelompok dan diketahui/disetujui oleh PPK Kabupaten/Kota yang bersangkutan (sesuai form Lampiran 4).

d. Surat Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan kelompok/gabungan kelompok sasaran tentang pemanfaatan dana penguatan modal kelompok/ gabungan kelompok dengan form sebagaimana pada Lampiran 5.

Page 19: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

14

5. Atas dasar SPP-LS, Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran (PPPP) menguji dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS), selanjutnya KPA menyampaikan SPM-LS ke KPPN setempat.

6. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sesuai ketentuan yang akan diterbitkan oleh Kementerian Keuangan.

Dana Bantuan Sosial yang dikelola oleh kelompok/gabungan kelompok disalurkan melalui mekanisme LS digunakan untuk memperkuat modal, maupun untuk usaha produktif bidang pertanian.

Dana bantuan sosial disalurkan langsung ke rekening kelompok/gabungan kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Penentuan besar kecilnya dana yang dialokasikan kepada kelompok/gabungan kelompok didasarkan oleh usulan (proposal) yang diajukan oleh kelompok/gabungan kelompok.

Pemanfaatan dana dikelola oleh kelompok/gabungan kelompok yang bersangkutan dan penentuan pengguna-annya didasarkan pada hasil keputusan bersama seluruh anggota kelompok/gabungan kelompok yang ditujukan dengan Berita Acara Hasil Rapat Kelompok/Gabungan Kelompok.

Page 20: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

15

Pemanfaatan dana kelompok untuk modal usaha direncanakan bersama secara transparan oleh kelompok dan difasilitasi oleh pendamping. Pemanfaatan dana bansos oleh kelompok/ gabungan kelompok yang digunakan untuk pembelian benih dan sarana produksi dilaksanakan oleh kelompok/gabungan kelompok secara langsung tanpa lelang/tender. Pembelian tersebut dilakukan secara transparan dengan jenis dan jumlah/volume diputuskan berdasarkan musyawarah anggota kelompok/gabungan kelompok.

Sebelum bantuan diberikan kepada petani peserta, harus dibuat surat pernyataan penerimaan paket bantuan sesuai form Lampiran 6.

Penyaluran sarana produksi kegiatan kepada anggota kelompok/gabungan kelompok dilegitimasi dengan Berita Acara Penyerahan Paket Bantuan sesuai form Lampiran 7. Pengurus kelompok membukukan seluruh aktivitas penarikan dana, pembelanjaan dan penyerahan barang kepada anggota kelompok/gabungan kelompok.

Page 21: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

16

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan

Pembinaan kelompok dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelompok mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan dana pembinaan lanjutan yang bersumber dari APBD.

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan pemerintah yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean goverment), maka pelaksanaan kegiatan harus mematuhi prinsip-prinsip:

1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);

3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan demokratisasi;

4. Memenuhi asas akuntabilitas.

B. Pengendalian

Untuk lebih meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui dana Bantuan Sosial perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Pengendalian melalui jalur

Page 22: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

17

struktural dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota, Tim Pembina Provinsi dan Pusat. Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran. Proses pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi.

Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal, Badan Pengawas Daerah maupun lembaga.instansi pangawas lainnya) dan pengawasan oleh masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak yang terkait (Penyuluh Pertanian, pengurus kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintah mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).

Ada enam tahapan kritis yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah/ Pembina di Pusat/Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/ Kota;

Page 23: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

18

2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota;

3. Tahap penyaluran dana bantuan sosial ke rekening kelompok;

4. Tahap pencairan dana bantuan sosial yang dilakukan oleh kelompok;

5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana bantuan sosial yang dilakukan oleh kelompok; dan

6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh kelompok.

Pada tingkat lokal/desa/kelompok, pengawasan masyarakat terhadap ketepatan sasaran dilakukan oleh perangkat desa, anggota kelompok, penyuluh lapangan, maupun LSM. Laporan pengaduan penyimpangan terhadap pengelolaan dana dapat disampaikan kepada Tim Teknis Kabupaten/ Kota. Pengaduan dari masyarakat segera ditanggapi secara langsung oleh pihak yang terkait.

C. Pengawalan

Pengawalan kegiatan perlu dilakukan sebagai suatu verifikasi usulan untuk melakukan kegiatan dimaksud, dimana kelompok/ gabungan kelompok eksis disuatu tempat tertentu siap untuk melakukan kegiatan yang didanai dari

Page 24: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

19

bantuan sosial, sehingga pemanfaatan dana bantuan sosial benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat setempat dalam meningkatkan kesejahteraanya.

Pengawalan dilakukan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat Kabupaten/kota dan Provinsi yang dibiayai masing-masing oleh APBD serta oleh Direktorat Jenderal Perkebunan yang dibiayai oleh APBN.

D. Pendampingan

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi dan memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan arahan inovasi kegiatan yang lebih menguntungkan bagi peningkatan dan pengembangan usaha kelompok/gabungan kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Page 25: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

20

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pelaporan dilakukan untuk mengetahui pencapaian kegiatan yang telah dilaksanakan yang memuat :

1. Perkembangan ”Pelaksanaan keuangan” (per program, kegiatan/sub kegiatan dan jenis belanja);

2. Perkembangan ”Pelaksanaan kegiatan” (berdasarkan indikator, input, output, outcome, benefit dan impact);

3. Perkembangan realisasi fisik per kelompok;

4. Kendala/permasalahan dan upaya serta tindak lanjut penyelesaiannya;

5. Laporan disampaikan secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat kelompok sampai ke pusat per triwulan sesuai form terlampir (Lampiran 9-11).

Page 26: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

21

VII. PEMBIAYAAN KEGIATAN TAHUN 2012

Pembiayaan kegiatan Perluasan Tanaman Kakao tahun 2012 bersumber dari dana APBN yang dialokasikan pada DIPA Kabupaten sebagai dana Tugas Pembantuan (TP), berupa pengadaan benih kakao SE dan pupuk. Sementara pembiayaan untuk pembinaan, pengawalan dan lain-lain di daerah bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota sebagai dana pendamping.

Dana Tugas Pembantuan (TP) dari kegiatan perluasan tanaman kakao merupakan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) yang implementasinya mengacu pada PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN SOSIAL Untuk Pertanian Tahun Anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Page 27: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

22

VIII. PENUTUP

Pedoman Teknis ini disusun sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan Perluasan Tanaman Kakao bagi pengelola kegiatan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten serta pihak terkait lainnya dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pelaporan.

Pedoman Teknis ini dijabarkan lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang disusun oleh Dinas Provinsi dan Petunjuk Teknis (Juknis) yang disusun oleh Dinas Kabupaten dengan menyesuaikan aspirasi dan kondisi maupun kebutuhan di masing-masing wilayah. Berdasarkan Pedum, Juklak, Juknis maka tim pembina provinsi dan tim teknis kabupaten menyusun desain teknis operasional dan rencana pembinaannya sehingga mampu mencapai hasil yang diharapkan.

Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi penggerak bagi masyarakat setempat dalam upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Capaian keberhasilan yang dimaksud akan dapat terwujud melalui integrasi perencanaan, kesamaan tekad dan kerjasama semua pihak terkait.

Jakarta, Januari 2012

Page 28: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

23

L A M P I R A N

Page 29: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

24

Lampiran 1

Lokasi, Jenis dan Volume Bantuan Perluasan Tanaman Kakao

No Provinsi Kabupaten Areal (ha)

1 ACEH

1 Aceh Barat Daya 100

2 Pidie 100

3 Pidie Jaya 100

4 Aceh Timur 100

5 Aceh Utara 100

6 Nagan Raya 100

2 SUMUT 7 Tapanuli Selatan 100

3 SUMBAR

8 Pasaman 100

9 Pasaman Barat 100

10 Tanah Datar 100

11 Agam 100

4 Bengkulu 12 Kepahiyang 100

13 Bengkulu Utara 100

5

Lampung

14 Lampung Timur 100

15 Tanggamus 100

16 Pesawaran 100

17 Pringsewu 100

6 JABAR 18 Ciamis 100

19 Sukabumi 100

7

JATENG

20 Wonogiri 100

21 Batang 100

22 Tegal 100

8 D.I.Y 23 Gunung Kidul 100

24 Kulon Progo 100

Page 30: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

25

9

JATIM

25 Madiun 440

26 Pacitan 100

27 Ngawi 100

28 Trenggalek 100

10 NTT 29 Sumba Barat Daya 100

30 Manggarai 100

11 NTB 31 Lombok Utara 100

32 Lombok Timur 100

12 Gorontalo 33 Gorontalo Utara 95

13 Papua Barat 34 Sorong Selatan 350

14 Papua 35 Sarmi 180

36 Nabire 200

JUMLAH 4.365

Page 31: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

26

Lampiran 2

RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK) TAHUN ANGGARAN 2012

Provinsi : ............................ Kabupaten : ............................ Kecamatan : ............................ D e s a : ............................ Nama Kelompok Tani : ............................ Nama Ketua Kelompok Tani : ............................ K o m o d i t i : ............................

No. Petani Luas (Ha)

Paket Bantuan Tanda tangan

Bibit .....

............ ..............

Vol Rp Vol Rp Vol Rp

1

2

3

4

5

6

7

8

dst

Menyetujui Mengetahui Manbun/KCD/PPL Kepala Desa Ketua Kelompok

Tani

(..................) (................) (.................)

Page 32: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

27

Lampiran 3

Rekapitulasi Rencana Usaha Kelompok

Kelompok : …………………… Desa/Kelurahan : …………………… Kecamatan : …………………… Kabupaten/Kota : …………………… Provinsi : ……………………

REKAPITULASI RENCANA USAHA KELOMPOK TA 2012

……………, ………2012 Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran ............ Kabupaten/Kota ...........

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Dinas (Lingkup Perkebunan) No........ tanggal ........ tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan ........ dengan ini kami mengajukan permohonan dana bantuan sosial untuk Pertanian sebesar Rp. ...... (terbilang .........) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut :

No. K e g i a t a n Jumlah Biaya (Rp)

1.

2.

dst

JUMLAH :

Page 33: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

28

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor ....... tanggal ........, dana bantuan sosial kelompok tersebut agar dipindahkan ke rekening petani/kelompok ....... No. Rekening ....... pada cabang/ unit bank ....... di ........... MENYETUJUI : Ketua Tim Teknis Ketua Kelompok ....................... ..................... NIP. NIP.

MENGETAHUI/MENYETUJUI, Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten/Kota ............

............................. NIP.

Page 34: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

29

Lampiran 4

Kwitansi Dana Bantuan Sosial

NPWP : …………………… Mak : …………………… T. A : ……………………

KWITANSI No. …………………

Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran

………………………… Kabupaten/Kota ……………… Uang sebanyak : Untuk pembayaran : Dana Bantuan Sosial untuk

Pertanian ............... Di Desa/Kelurahan............. Kecamatan ...................... Kabupaten/Kota ............... Sesuai Surat perjanjian

Kerjasama No……tanggal… Terbilang Rp. :

..................,............2012

Lampiran 5

Lampiran 5

Mengetahui/menyetujui, Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten/Kota ............

.............................. NIP.

Setuju dibayar,

Kuasa Pengguna Anggaran

Yang menerima, Petani/Ketua Kelompok

Materai

Rp. 6.000 ...............................

NIP.

Tgl ............................

Bendaharawan,

Page 35: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

30

Lampiran 5

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ………………………………………

Antara

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ……………… KABUPATEN/KOTA …………………………………

Dengan

KELOMPOK TANI .......................

Tentang

PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK PERTANIAN

Pada hari ini ......... tanggal ...... bulan ........ tahun..... bertempat di .............. kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : ........., Pejabat Pembuat Komitmen

(P2K) ....... dalam hal ini bert indak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ........ DIPA Tahun Anggaran 2012 Nomor .......tanggal ....yang berkedudukan di ja lan ........, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ............., Ketua Kelompok Tani ....... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok ..... ...yang berkedudukan di Desa/ Kelurahan ....., kecamatan ........., Kabupaten/ Kota........ selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Page 36: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

31

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan Sosial untuk pertanian, dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1 DASAR PELAKSANAAN

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor ... Tahun .... tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

2. Pedoman/Petunjuk Teknis tentang kegiatan ......... Tahun Anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen/Kepala Badan..........., Kementerian Pertanian

3. DIPA ........., Nomor ......Tanggal .......... 2012;

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor ........... tanggal ......, tentang Penyaluran Dana Bantuan Sosial untuk Pertanian Tahun Anggaran 2012;

5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : SE..... tanggal ........ tentang Penyediaan dan Pencairan Dana Bantuan Sosial untuk Pertanian Tahun Anggaran 2012;

6. Surat Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Dinas atau Pejabat yang ditunjuk Nomor ..... tanggal....tentang Penetapan Kelompok Sasaran.

PASAL 2

LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan Dana Bantuan Sosial untuk Pertanian tersebut sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (dirinci

Page 37: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

32

sesuai dengan bidang usaha kelompok masing-masing sebagaimana terlampir).

PASAL 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA

Sumber dan jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Pertanian yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA)..... Nomor:........tanggal ...........

2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp. .................. (dengan huruf).

PASAL 4

PEMBAYARAN

Pembayaran Bantuan Dana Sosial untuk Pertanian dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Pembayaran (SPM) yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ......... dengan cara pembayaran langsung ke rekening petani..........Desa/Kelurahan.......Kecamatan......,Kabupaten/Kota............, pada Bank........., Nomor Rekening ...................

PASAL 5

SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial sesuai dengan Pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan Surat Perjanjian Kerjasama batal.

Page 38: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

33

PASAL 6 PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan dengan Surat Perjanjian Kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat.

2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri ........... sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak.

PASAL 7 FORCE MAJEURE

1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sehingga tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 jam kepada PIHAK PERTAMA ;

2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah :

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA ;

b. Peperangan;

c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Page 39: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

34

PASAL 8 LAIN-LAIN

1. Bea meterai yang timbul karena pembuatan

Perjanjian Kerjasama ini menjadi beban PIHAK PERTAMA.

2. Segala lampiran yang melengkapi Surat Perjanjian Kerjasama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

3. Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.

PASAL 9 PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua kelompok Tani

Materai

Rp 6.000,- (........................)

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen

Kabupaten/Kota.............

(.........................) NIP.

MENGETAHUI/MENYETUJUI : Kuasa Pengguna Anggaran Kabupaten/Kota...........

(..........................) NIP. ......................

Page 40: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

35

Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN PENERIMAAN PAKET BANTUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ............................... Ketua Kelompok Tani : ............................... D e s a/Kelurahan : ............................... Kecamatan : ............................... Kabupaten/Kota : ...............................

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Uang bantuan yang diterima akan digunakan untuk pembelian paket bantuan sesuai RUK dengan anggaran yang kami terima;

2. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan pengembangan paket bantuan sesuai dengan yang sudah ditetapkan;

3. Kami sanggup mengembalikan dana apabila penggunaan tidak sesuai dengan peruntukkan pada butir 1 dan 2 di atas.

Menyetujui, Ketua Tim Teknis

Kabupaten/Kota ..........

(.........................) NIP. .....................

...........,.......... 2012

Ketua Kelompok Tani,

Materai Rp. 6.000

(........................)

Mengetahui/Menyetujui, Kepala Dinas yang membidangi

Perkebunan Provinsi....

(.........................) NIP. ...................

Page 41: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

36

Lampiran 7

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG Pada hari ini ....... tanggal ..... bulan ........ tahun Dua Ribu Sembilan, kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. ..........: Ketua Kelompok Tani .................

sebagai Penanggung Jawab Kegiatan .......... sebagai Kegiatan Bantuan Sosial yang berkedudukan di .................... selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA .

2. ..........: Penangkar/PenyediaJasa ............. yang berkedudukan di .............. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Berdasarkan Surat Pesanan benih/bibit/barang ................ Kelompok Tani ........... Nomor.............. Tanggal.............. 2011, kedua belah pihak menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah selesi melaksanakan penyediaan benih/bibit/barang ......................... sesuai pesanan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan benih/bibit/barang ............................. dimaksut kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA telah menerima penyerahan ................ dimaksud dalam keadaan baik lengkap dan cukup. PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA: ..................... .................... .................... ....................

Page 42: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

37

Lampiran 8

TANDA TERIMA PENYERAHAN PAKET BANTUAN TAHUN ANGGARAN 2012

Provinsi : ..................... Kabupaten : ..................... Kecamatan : ..................... D e s a : ..................... Nama Kelompok Tani : ..................... Nama Ketua Kelompok Tani : ..................... Komoditi : .....................

No

Petani

Luas (ha)

Paket Bantuan Tanda Tangan

Bibit ..........

Vol. Rp. Vol. Rp.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

dst

Menyetujui, Mengetahui, Ketua Manbun/KCD/PPL Kepala Desa Kelompok Tani,

(…………………) (…………………) (…………….)

Page 43: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

38

Lampiran 9

Form – 01 Ditjen Perkebunan

RENCANA KERJA DANA TUGAS PEMBANTUAN DITJEN PERKEBUNAN TA. ....

KABUPATEN .............................

DATA UMUM :

Nomor Satker :

Satker :

Nama KPA :

Bendaharawan :

Alamat Kantor :

Telp Kantor :

Fax Kantor :

Nama / No. HP Contact Person

:

DATA RENCANA KINERJA

No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Page 44: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

39

Lampiran 10

Form – 02 Ditjen Perkebunan

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN

DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN .... DI KABUPATEN ..........................

NAMA SATKER : ............................... LAPORAN BULAN : ...............................

KODE KEGIATAN

PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI

Kendala utama

(masalah)

Solusi Fisik Anggaran Keuangan Fisik

Satuan (Ribu Rp.) (Ribu Rp.)

(%) Satuan (%)

Page 45: Pedum Budidaya Perlutan Kakao

Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012

40

Lampiran 11

Form – 03 Ditjen Perkebunan

LAPORAN REALISASI KINERJA DANA TUGAS PEMBANTUAN

DITJEN PERKEBUNAN TA. .... KABUPATEN .............................

TRIWULAN :

No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Catatan : Dilaporkan per tiga bulan, paling lambat pada

tanggal 5 bulan April, Juli, dan Oktober serta pada akhir Desember 2012. Laporan melalui faximile nomor (021) – 7815681, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktur Jenderal Perkebunan.