PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

36
Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid Edisi No 155, JULI 2015 Lembaga Amil Zakat Nasional ZIS MANDIRI Bersihkan Diri Berdayakan Sesama DPU Daarut Tauhiid @DPUDT-Indonesia www.dpu-daaruttauhiid.org PEDULI UNTUK BERBAGI Agar Ramadan Berbekas di Hatimu Perihal Mendidik Anak, Salim A. Fillah Berkisah Mudik Amanat Fokus Hikmah Kolom A Deda >>Hal 7 >>Hal 11 >>Hal 22

Transcript of PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Page 1: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 155, JULI 2015

Lembaga Amil Zakat Nasional

ZIS MANDIRI Bersihkan Diri Berdayakan SesamaDPU Daarut Tauhiid

@DPUDT-Indonesia

www.dpu-daaruttauhiid.org

PEDULIUNTUK

BERBAGI

Agar Ramadan Berbekas

di Hatimu

Perihal Mendidik Anak, Salim A. Fillah Berkisah

Mudik Amanat

Fokus Hikmah Kolom A Deda>>Hal

7>>Hal

11>>Hal

22

Page 2: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

2 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 3: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

saparedaksi

“Tidak beriman kepadaku, siapa yang bisa tidur nyenyak dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya tidak bisa tidur karena rasa lapar yang ia rasakan padahal dirinya men-getahui hal tersebut.” (HR. al-Thabrani)

Sepenggal hadis ini layak menjadi renungan kita. Di sela-sela aktifi tas ibadah di bulan suci, atau kemeria-han menyambut hari raya Idul Fitri, tak ada salahnya kita bertafakur sejenak. Menyelami perkataan Rasululllah di hadis tersebut, dan merealisasikannya dalam bentuk perilaku. Bahwa kepedulian untuk berbagi harus dimil-iki setiap insan.

Berbagi tanpa memikirkan timbal balik yang mungkin diterima. Berbagi dengan mengabaikan prin-sip untung rugi. Sepanjang hal itu membuat Allah rida, hal lainnya tidak perlu dipersoalkan. Inilah yang naman-ya berbagi tanpa syarat.

Sikap peduli atau empati, juga dapat menjadi tolak ukur keimanan seseorang. Jika ia sungguh-sungguh beri-man kepada Allah dan Rasul-Nya, tidaklah mungkin ia mengabaikan saudara-saudara seimannya yang sedang diuji oleh kesengsaraan/penderitaan.

Benar yang dituliskan oleh H. Herman, Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid di rubrik Kabar DPU pada edisi ini, bahwa: “Ketika umat Islam sudah tidak lagi peduli terhadap saudara-saudaranya yang seakidah, serta hilang rasa empati terhadap penderitaan mereka, maka akan memperlemah kekuatan Islam. Umat Islam pun seakan menjadi buih di tengah lautan.”

Semoga kita bukan umat Islam yang seperti itu. Umat yang banyak jumlahnya, tapi minim kekua-tan. Laksana buih. Mudah terhempas oleh ombak dan sekejap menghilang. Mari, kita jadikan Rama-dan dan Lebaran di tahun ini sebagai momentum memperkuat barisan umat Islam. Salah satu caranya dengan menumbuhsuburkan kepedulian untuk ber-bagi.

Redaksi

Peduli untuk Berbagi

S adayaWMedia Komunikasi Daarut Tauhiid

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Astri Rahmayanti Reporter Cristi Aningsih Sarif, Agus Iskandar Darmawan Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Vita Febriarini (Semarang) Nurdin Syaiful Baladi (Yogyakarta) Eko Yulianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail [email protected] Website www.dpu-daaruttauhiid.org

Sapa Redaksi Kabar Cabang

Kolom A DedaKabar DPU

Seputar Islam

Keuangan

Curhat Muslimah

Salam

Fokus

Hidup BugarHikayat

Pena SahabatHikmah

Cinta Wakaf

hal

halhal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halhal

hal

halPeduli untuk Berbagi

Mudik Amanat

Ramadan, Bulan Empati dan Peduli

Tidak Bisa Marah Meski Dihina

Mei 2015

Tidak Ikhlas Menjalani “Jalan Allah”

Ayo, Optimalkan Bulan Ramadan untuk Berbagi

Agar Ramadan Berbekas di Hatimu

Dahsyatnya Saum Ramadan

Delapan Pintu Surga Meman-ggil Abu Bakar

Pertolongan Allah Itu Dekat dengan Bersedekah

Perihal Mendidik Anak, Salim A. Fillah Berkisah

Nikmati Rumah di Surga dengan Berwakaf

Istiqamah Berdakwah ke Rutan

3

224

235

24

6

7

2610

30 11

14

20

daftarisi

Serba Serbi halMari Berbagi, Jangan Menzalimi33

Page 4: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Oleh: H. Herman, S.Sos Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

kabarDPU

Ramadan, Bulan Empati dan PeduliRAMADAN adalah bulan teristimewa bagi umat Islam. Banyak sekali jamuan dari Allah yang sudah disiapkan bagi hamba-hamba-Nya yang beri-man. Tujuannya, agar mereka dapat merengkuh pribadi istimewa (takwa). Jamuan ibadah tersebut disediakan selama 24 jam nonstop. Ibadah saum di siang hari dengan cara menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari (maghrib). Lalu, ibadah salat tarawih pada malam hari. Ada pun ibadah-ibadah yang lainnya seperti tilawah al-Quran, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya dapat ditunaikan baik di waktu siang maupun malam hari.

Ibadah saum sebagai ibadah utama di bulan Ramadan, dilaksanakan tidak hanya dengan menahan diri dari yang dapat membatalkan-nya karena mengharap rida Allah semata,

tapi juga harus memiliki dimensi sosial yang kuat. Jangan sampai ibadah saum menghasilkan pribadi yang hanya mementingkan kepuasan diri sendiri. Me nyiapkan berbagai makanan untuk berbuka, tapi melupakan saudara-saudaranya yang harus berjuang demi memiliki sesuap nasi untuk dirinya.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memberi makan berbuka bagi yang menjalankan ibadah saum, maka ia memperoleh pahala saum tanpa pahala orang saum tersebut dikurangi.” (HR. al-Baihaqi)

Hadis tersebut harus menjadi penyemangat umat Islam untuk memiliki jiwa kepedulian dan kemauan kuat berbagi, terutama di bulan yang penuh berkah ini. Dalam riwayat Bukhari disebutkan Rasulullah sangat der-mawan, dan lebih dermawan lagi p a d a bulan Ramadan. K e b a i - kan beliau

digambarkan laksana angin yang bertiup, sehingga kebaikan-kebaikan beliau dirasakan oleh seluruh umatnya.

Ketika umat Islam sudah tidak lagi peduli terha-dap saudara-saudaranya yang seakidah, serta hilang rasa empati terhadap penderitaan mereka, maka akan memperlemah kekuatan Islam. Umat Islam pun seakan menjadi buih di tengah lautan. Dalam salah satu keterangan Rasulullah menegaskan: “Tidak beri-man kepadaku, siapa yang bisa tidur nyenyak dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya tidak bisa tidur karena rasa lapar yang ia rasakan padahal dirinya mengetahui hal tersebut.” (HR. al-Thabrani)

Marilah, di bulan yang istimewa ini kita gosok hati nurani kita. Salah satunya adalah dengan memperban-yak sedekah agar jiwa semakin bersih dan hati berkilau dengan cahaya iman. Jangan lupa tunaikan zakat yang be- lum terbayarkan, termasuk zakat fi trah di

penghujung Ramadan. Berbagi keba-hagiaan adalah ciri seorang

muslim. Selamat me-nikmati jamuan Allah

semoga kita men-jadi insan yang ber-takwa.

4 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 5: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN BULAN MEI 2015 (UN AUDITED) SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Rp 406,845,928.11 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 342,312,078.89 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 760,144,006.40 Penerimaan dana Wakaf Rp 129,908,847.50 Penerimaan dana Pengelola Rp 447,980,523.79 Penerimaan dana Jasa Bank Rp 264,551.22 Jumlah Penerimaan Dana Rp 2,087,455,935.91 PENGGUNAAN DANA Dana Zakat Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 1,219,775,747.04 Penyaluran untuk Muallaf Rp 1,700,000.00 Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 1,325,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 80,882,163.14 Jumlah Dana Zakat Rp 1,303,682,910.18 Dana Infaq Shadaqah Program Pendidikan Rp 7,040,000.00 Program Kesehatan Rp 19,663,400.00 Program Ekonomi Rp 7,479,000.00 Program Dakwah Sosial Rp 608,625,725.08 Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 642,808,125.08 Dana Infaq Shodaqoh Terikat Program Dakwah Sosial Rp 124,614,000.00 Program PendidiProgram pemberdayaan ekonomi Rp 30,619,900.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 33,246,100.00 Program Pusosman Rp 1,463,000.00 Program Aqiqah Rp 38,040,000.00 Penyaluran non cash dan lainnya Rp 123,478,600.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 361,242,600.00 Dana Wakaf Rp 1,500,000.00 Jumlah dana Wakaf Rp 1,500,000.00 Dana Jasa Bank Sarana Umum Rp 2,000,000.00 Jumlah Dana Jasa Bank Rp 2,000,000.00 Dana Pengelola Operasional Kantor Rp 445,202,283.82 Jumlah Dana Pengelola Rp 445,202,283.82 Jumlah Penggunaan Dana Rp 2,756,435,919.07 Surplus / Defi sit Rp (668,979,983.16)Saldo Awal per 01 Mei 2015 Rp 8,524,470,415.99 Saldo Akhir per 31 Mei 2015 Rp 7,562,581,439.54

keuangan

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasikmalaya, Batam, Bekasi dan Jambi) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.

5EDISI NO155, JULI 2015

Page 6: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Insan yang menyadari betapa dosa melumuri dirinya, bahagia dengan adanya bulan Rama-dan.

Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar di bulan Ramadan adalah sedekah. Islam menganjurkan umatnya un-tuk banyak bersedekah. Apalagi di bulan Ramadan, amalan ini lebih dianjurkan. Demikianlah sepatut-nya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan, bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah.

Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadis: “Sesung-guhnya Allah Ta’ala itu Mahamemberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia memben-ci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi)

Berdasarkan hadis ini, dapat diambil kesimpulan bahwa sifat pelit dan bakhil adalah akhlak yang bu-ruk. Begitu juga sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya, seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari)

Selain itu, sifat dermawan jika didu-kung dengan tafaqquh fi ddin, maka akan terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud(dermawan), sehingga dicapai kedudu-kan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah bersabda: “Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rezeki oleh Allah serta kepaha-man terhadap ilmu agama. Ia bertakwa kepada Allah dalam menggunakan har-tanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudu-

kan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi)Pun halnya momen Ramadan yang banyak

dimanfaatkan individu atau lembaga untuk ber-bagi, termasuk Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhiid. Mulai dari sosialisasi hingga rencana serta pelaksanaan program -program selama Ramadan. Kegiatan berbagi itu meliputi: Tarhib Ramadan(kegiatan menyambut Ramadan yang disosialisa-sikan secara luas), Berkilau Masjidku (program me-makmurkan masjid berupa tebar quran sebanyak 5.550 ke masjid, pesantren, dan madrasah di pe-losok desa di seluruh cabang DPU Daarut Tauhiid), Berkilau Sahabatku (program berbuka puasa ber-sama 11.000 anak yatim dan dhuafa yang dike-mas dengan acara perlombaan islami, kreasi seni dan tausiyah menjelang berbuka), dan Berkilau Bingkisanku (program pemberian paket sembako sebanyak 5.500 paket untuk jompo dan keluarga dhuafa menjelang Idul Fitri).

Kita yang mengaku meneladani Rasulullah saw sudah selayaknya memiliki semangat serupa. Yaitu semangat berbagi, lebih banyak dan lebih berman-faat di bulan Ramadan melebihi bulan-bulan lain-nya. Insya Allah.

AYO, OPTIMALKAN BULAN RAMADAN UNTUK BERBAGI!Kehadiran bulan Ramadan setiap tahunnya menjadi penghibur hati orang mukmin. Beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini. Pahala diobral dan ampunan Allah bertebaran. Seseorang yang menyadari kurangnya bekal untuk menghadapi hari penghitungan kelak, merasa semringah dengan hadirnya Ramadan.

Dadan JunaediKetua Program Ramadan Nasional

Oleh:

fokusfokusSalam

wah adalah

g k-

6 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 7: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

AGAR RAMADAN BERBEKAS DI HATIMU

fokus

RAMADAN akan berlalu. Bersyukurlah, karena Ramadan masih bisa kita temui di tahun ini. Masih segar dalam ingatan kita betapa mudah dan nikmatnya beribadah. Jika sebelum Ramadan kita masih ringan meninggalkan ibadah, namun tidak pada Ramadan. Kita akan benar-

benar memanfaatkan waktu yang hanya 30 hari tersebut.

7EDISI NO155, JULI 2015

Page 8: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

benar-benar merugi. Mereka tidak mengenal un-tuk apa mereka diciptakan, terlebih-lebih menge-nal kebesaran dan kehormatan Ramadan.

Muslim yang sadar terhadap makna Ramadan adalah yang terus memelihara interaksinya den-gan Allah Ta’ala. Yakni senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai kebajikan meskipun ia tamat dari Ma-drasah Ramadaniyah.

Hal yang Perlu DijagaAda beberapa hal yang perlu dijaga oleh setiap

muslim setelah Ramadan berlalu, yakni:

Istiqamah dalam beramal shalih. Nabi saw bersabda: “Kalian jangan seperti si

Fulan, awalnya rajin salat malam setelah itu, ia tinggalkan kebiasaan tersebut.” (HR. Bukhari). Istiqa-mah dalam menjaga kewajiban salat lima waktu secara berjamaah. Rasulullah saw bersabda: “Ba-rang siapa salat berjamaah selama 40 hari dengan mendapatkan takbir pertama imam (ikhlas karena Allah), maka akan dicatat baginya terbebas dari dua hal; terbebas dari api neraka dan terbebas dari sifat munafi k.” (HR. Tirmidzi)

Istiqamah dalam memelihara amalan sunah. Mengingat fungsinya sebagai pelengkap dan

penyempurna amal fardhu. Seperti sempurnanya puasa dengan zakat fi trah, sempurnanya salat fard-hu dengan salat rawathib. Nabi bersabda: “Wahai

“Wahai sekalian manusia, beramallah menurut yang kalian sanggupi,

sesungguhnya Allah dak akan bosan sehingga kalian merasa bosan,

sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah

yang dikerjakan secara berkelanjutan walaupun

sedikit.” (HR. Bukhari)

Dengan sisa waktu yang sedikit, setidak-nya kita masih bisa menikmati peng-hujung Ramadan yang penuh berkah. Semoga kita tidak termasuk orang-

orang yang celaka karena tidak mendapatkan pe-ngampunan dari Allah SWT, sebagaimana dalam doa yang diucapkan malaikat Jibril dan diamini Ra-sulullah saw: “Celakalah seorang hamba yang men-dapati bulan Ramadan kemudian Ramadan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah).” (HR. Ahmad)

Golongan Orang PascaramadanIbnul Qayyim al-Jauzi menyebutkan di antara

tanda diterimanya amal kebaikan seorang hamba adalah hamba itu meneruskannya dengan amal ke-baikan lainnya. Ada tiga golongan manusia ketika Ramadan telah berlalu, yaitu:

Golongan pertama: golongan yang tetap be-rada di atas kebaikan dan taat saat Ramadan tiba. Mereka menyingsingkan lengan baju mereka, me-lipat gandakan kesungguhan mereka, dan mem-perbanyak kebaikan, menyongsong rahmat, me-nyusul yang terlewati.

Mereka menyadari sesungguhnya amal saleh tidak hanya terbatas saat Ramadan. Mereka selalu puasa enam hari di bulan Syawal, puasa hari Kamis dan Senin, serta puasa-puasa lain yang disunahkan. Air mata selalu membasahi pipi mereka di tengah malam, dan di waktu sahur istighfar mereka me-lebihi orang-orang yang penuh dosa.

Golongan kedua: golongan yang hanya khusyuk di bulan Ramadan. Golongan ini sebelum Ramadan berada dalam kelalaian, lupa, dan bermain. Saat Ra-madan, mereka tekun beribadah, puasa dan salat, membaca al-Quran, bersedekah, air mata mereka berlinang, dan hati mereka khusyuk. Akan tetapi setelah Ramadan berlalu, mereka kembali seperti semula. Kembali kepada kelupaan mereka, kembali kepada dosa mereka.

Golongan ketiga: golongan yang datang dan perginya Ramadan tiada bermakna. Kondisi golon-gan ini sama seperti keadaan mereka sebelum datang dan perginya Ramadan. Tidak ada sesuatu pun yang berubah dari mereka. Tidak ada perkara yang berganti. Bahkan, kemungkinan dosa mereka bertambah, kesalahan mereka menjadi lebih besar, catatan amal mereka bertambah hitam.

Mereka merasa bulan Ramadan adalah bulan berat. Bulan rintangan untuk menyalurkan kes-enangan duniawinya. Dan itulah orang-orang yang

8 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 9: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

sekalian manusia, beramallah menurut yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah tidak akan bosan se-hingga kalian merasa bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan se-cara berkelanjutan walaupun sedikit.” (HR. Bukhari)

Istiqamah dalam menjaga kitabullah dengan senantiasa membaca dan mengamalkan kandungannya.

Orang yang rajin membaca al-Quran, Al-lah pelihara dari jilatan api neraka, bisa men-jadi syafaat dan menerangi kuburannya (Sha-hihul Jami’ Syaikh Albani). Istiqamah dalam memelihara dzikir dan istighfar kepada Allah, baik zikir lisan maupun zikir perbuatan (ingat Allah dengan menjauhkan diri dari dosa). Is-tiqamah dalam menjauhkan diri dari segala per-kara yang merusak hati, membinasakan diri dan menghapus amal atau hal-hal yang sia-sia. Nabi saw bersabda: “Di antara tanda kebaikan agama seseorang adalah kemampuannya untuk mening-galkan hal-hal yang sia-sia.” (HR. Ibnu Majah)

Istiqamah dalam menjauhi kemaksiatan. Ahli ilmu mengatakan: “Sesung-

guhnya kemaksiatan itu berjalan menuju kekufuran. Manusia ber-pindah dari satu bentuk kemaksi-atan kepada kemaksiatan lainnya, sampai akhirnya dia keluar dari aga-manya.”

Sebaik-baik pengharapan adalah pengharapan kepada Allah. Lewatnya Ramadan bukan berarti pula lewat-nya kesempatan memanen pahala di bulan-bulan berikutnya. Setiap muslim tentunya memahami jika setiap saat adalah waktu untuk mendapatkan rida Allah SWT. Salah satu sarana yang dibe-rikan Allah agar semangat selalu terjaga pascaramadan adalah disunnahkannya puasa Syawal. Rasulullah bersabda: ”Siapa yang puasa Ramadan, kemudian ia mengi-kutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka puasanya itu seperti puasa setahun.” (HR. Muslim). Semoga kita bisa membawa semangat Ramadan ke bulan-bulan berikutnya. Aamiin.

(Astri Rahmayanti/berbagai sumber)

9EDISI NO155, JULI 2015

Page 10: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

hikayat

TIDAK diragukan lagi, Abu Bakar ash-Shiddiq adalah salah satu sahabat Nabi saw yang mulia. Umat Muhammad yang dalam ilmu Islamnya, kuat tekadnya dalam

berjihad, bertakwa, dan banyak amalannya.

DELAPAN PINTU SURGA MEMANGGIL ABU BAKAR

Abu Bakar juga termasuk sahabat Nabi yang gemar bersedekah. Dari Umar bin al-Khat-tab berkata: “Rasulullah memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami pun

melaksanakannya. Aku berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar.’ Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’ Kujawab: ‘Semisal dengan ini.’ Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’ Abu Bakar menjawab: ‘Kutinggal-kan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya.’ Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya.’” (HR. Tirmidzi).

Kedalaman ilmu Islam dan keteguhan Abu Bakar dalam berjihad, sukar dicari tandingannya. Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Ketika Nabi saw wafat, dan Abu Bakar menggantikannya. Banyak orang yang kafi r dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasu-lullah bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan laa ilaaha illal-lah. Barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Ada pun hisabnya diserahkan kepada Allah?’

Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara salat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di ma-saku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasu-lullah, akan kuperangi dia.’ Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat ke- cuali Allah telah melapangkan dadanya un-tuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran.’” (HR. Bukhari dan Mu-lim).

Abu Bakar adalah seorang yang pemaaf. Diri-wayatkan dari Abu Darda, ia berkata, “Aku pernah duduk di sebelah Nabi. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar menghadap Nabi sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga terlihat lututnya. Nabi berkata: ‘Sesungguhnya teman kalian ini sedang gundah.’

Lalu Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera men-datanginya untuk meminta maaf, kumohon kepadanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku datang menghadapmu sekarang.’

Nabi lalu berkata: ‘Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar (sebanyak tiga kali).’ Tak lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya: ‘Apakah di dalam ada Abu Bakar?’ Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi Rasulullah. Sementara wajah Rasulullah terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan memohon sam-bil duduk di atas kedua lututnya: ‘Wahai Rasulullah, demi Allah sebenarnya akulah yang bersalah (sebanyak dua kali).’ Maka Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika itu kalian men-gatakan, ‘Engkau pendusta wahai Muhammad.’ Semen-tara Abu Bakar berkata, ‘Engkau benar wahai Muham-mad.’ Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sa-habatku? (sebanyak dua kali).’ Setelah itu Abu Bakar tidak pernah disakiti.’” (HR. Bukhari).

Ketika mendengar Rasulullah saw mengabarkan tentang pintu-pintu surga, Abu Bakar lalu

menanggapi: “Wahai Rasulullah, Tidak-lah sulit bagi seseorang untuk dipang-gil dari satu pintu itu. Adakah orang yang dipanggil dari semua pintu itu?”

Nabi pun menjawab: “Ada. Dan aku berharap engkau termasuk dari mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Bukhari). (sumber: kisahmuslim.com dengan beberapa perubahan)

10 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 11: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

hikmah

PERIHAL MENDIDIK ANAK, SALIM A. FILLAH BERKISAH

“BAPAK dan ibu. Saya harus menyebut beliau berdua jika berbincang tentang menulis. Saya yakin jika Allah SWT berkenan menjadikan tiap huruf yang mengalir dari jemari saya ini sebagai kebaikan, maka

kebaikan itu pertama-tama akan menjadi hak mereka,” ujar Salim A. Fillah, seorang penulis dan da’i muda saat ditemui beberapa waktu oleh Majalah Swadaya di Omah Dakwah, Yogyakarta.

Salim A. Fillah, selain dikenal sebagai penulis dengan gaya bahasa yang puitis, ia juga ak-tif mengisi kajian di berbagai kota hingga mancanegara. Salim mendirikan kajian

Majelis Jejak Nabi dan aktif dalam organisasi In-donesia Tanpa JIL di Bandung. Kajian Majelis Jejak Nabi tidak hanya dilakukan di Masjid Jogokariyan, tetapi juga dilaksanakan di Masjid al-Ukhuwah Bandung setiap pekan ke-4.

Menurutnya, bapak dan ibunyalah yang san-gat berperan dalam menumbuhkan kegemaran-nya menulis dan menimba ilmu. Salim mengenang masa kecilnya ketika masih kelas 5 SD. Ibunya membawa Salim ke toko buku di awal tahun ajaran. Maksudnya, tentu untuk berbelanja buku pelajaran dan alat tulis sebagaimana lazimnya anak yang lain. Karena ibunya ada kepentingan lain, Salim diting-galkan di toko buku dengan uang yang pas untuk membeli semua keperluan tahun ajaran baru.

Saat ibunya kembali, beliau hanya bisa geleng-geleng kepala. Yang dibeli oleh Salim adalah buku-buku yang sama sekali tidak berkaitan dengan anak kelas 5 SD. Yang ada di keranjang belanja justru buku sejarah, biografi tokoh, fi lsafat, dan psikologi. Seingat Salim, dari lisan ibunya hanya keluar pekik, “Masya Allah!” Ketika sampai di rumah, bapaknya juga hanya tertawa-tawa.

Cara Mendidik AnakBerkaitan perihal mendidik anak, Salim

menjelaskan nilai pertama yang harus diajarkan kepada anak adalah tauhid. Tujuannya agar anak tidak menyekutukan Allah SWT. Lalu, dilanjutkan dengan memberikan teladan bagaimana kita berbakti kepada kedua orangtua. Hal ini akan dijadikan cermin oleh anak-anak kita kelak. Selain itu, mengajarkan si-kap kuat memegang prinsip (nilai tauhid).

“Bukan lemah lembut yang akan kita ajarkan kepada anak, tetapi kuat dan lembut. Kalau lemah lembut saja, kayaknya lemah ya. Kenapa harus juga disertai kuat? Karena kekuatan tidak menghalangi kelembutan. Kuat di dalam prinsip, kuat dalam apa yang ia yakini, asalkan itu kebaikan, tetapi juga lem-but dalam sikap,” kata Salim.

Salah satu contoh sikap teguh memegang prin-sip ketauhidan, Salim mengisahkan tentang Sa’ad bin Abi waqas. “Ketika Sa’ad masuk Islam pada usia 13 tahun, ibunya yang mengetahui Islamnya Sa’ad amat kecewa dan marah. Ia lalu memutuskan un-tuk mogok makan. Ia berkata kepada puteranya: “Anakku, sebelum kau meninggalkan agama Mu-hammad, maka ibumu ini tidak akan makan. Tidak akan memasukkan satu suapan pun ke dalam mulut sama sekali.”

Sa’ad bin Abi Waqas se-lama masa-masa itu terus berada di sisi ibunya. Membujuknya untuk mau makan, disua-pi, menyediakan makanan, dan setiap saat merayu ibu-nya.

S a m p a i pada hari ketiga, dan ibunya su-dah tidak ber-

zimnya anak yang lain. gan lain, Salim diting-uang yayangng ppasa uuntntukuk

ahun ajaran bararu.uau hanya bisa geleleneng-g-eh Salim adalah buku-

berkaitan dengan anak ranjang belanja justru

fi lsafat, dan psikologi.ya hanya keluar pekik,i di rumah, bapaknya

ndidik anak, Salimyang harus diajarkanTujuannya agar anak

WT. Lalu, dilanjutkan bagaimana kita

ngtua. Hal ini anak-anak

arkan si-p (nilai

Tidak akan memasukkan satu suapan pupun ke dalam mulut sama sekali.”

SSa’a add bin Abi Waqas se-lama masaa-masa itu terusbeberarada di sisi ibunya.Membbujuknya untuk mau makan, disua-pi, menyediakan makanan, danansetiap saatmerayu ibu-nya.

S a m p a ipada haari ketiga, dan ibibunya su-dah tidakk ber-

11EDISI NO155, JULI 2015

Page 12: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

daya, Sa’ad bin Abi Waqas menyatakan sikapnya: “Ibu, aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin ibu sakit. Tidak ingin ibu mengalami penderitaan seperti ini. Tetapi bila ibu ingin aku kembali kepada kemusyrikan, setelah aku beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah saw, maka demi Allah! Meski-pun ibu punya 70 nyawa, lalu setiap nyawanya dike-luarkan, aku tidak akan kembali kepada kekufuran,” kata Sa’ad tegas. Ibunya pun luluh. Ia kemudian mengikrarkan diri untuk masuk Islam.

Ajarkan Tauhid Sejak Dini “Mengapa dalam Islam, anak diperintahkan

salat pada usia 7 tahun dan bukan sebelum-nya? Karena ternyata ada yang lebih penting dari memerintahkan salat, memerintahkan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, dan bersabar. Apa itu? Tauhid,” ujar Salim.

“Ajarkan kepada anak: ‘Nak, apa pun yang kau kerjakan, meski Abah dan Ummi tidak melihat, meskipun ustaz dan ustazah tidak lihat, meskipun bapak dan ibu guru tidak lihat, meski tidak ada satu pun yang melihat, tetapi perbuatanmu kecil atau

pun besar, baik atau pun buruk, Allah Mahamelihat dan Allah yang akan mendatangkan balasannya,” lanjut Salim.

Menurut Salim, hal itu yang menjadi dasar dan pokok anak untuk beramal. Kesadaran bahwa Allah Mahamelihat, dan balasan dari Allah adalah balasan yang terbaik.

Hindari Reward & Punishment“Kita boleh memberikan penghargaan kepada

anak, seperti Rasulullah memberikan hadiah ke-pada anak. Tetapi tidak mendahuluinya dengan janji adalah hal yang utama. Sebab yang perlu kita terapkan kepada mereka adalah balasan Allah lebih utama. Ini harus kita tanamkan awal-awal. Seperti misalnya: ‘Nak, kalau nanti kamu hafal juzz ‘amma, bapak belikan sepeda. Nak, kalau kamu bisa salat dengan bagus, bapak belikan mainan. Nak, kalau kamu bisa puasa Ramadan, bapak belikan apa dan apa.’ Tidak!” kata Salim.

Salim kemudian melanjutkan obrolannya, “Memberi hadiah itu silakan. Membelikan sesuatu agar bermanfaat bagi anak, silakan. Tetapi ada ceri-

“Mengajarkan kepedulian terhadap sesama pun harus diajarkan sejak dini. Karena berbagi

dengan saudara sesama muslim dak terbatas

jarak. Seper menolong saudara-saudara sesama muslim di dalam maupun

di luar negeri,”

12 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 13: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

ta tentang dua orang ibu yang anaknya sama-sama sukar dibangunkan, dan sama-sama suka minum susu.”

Ibu pertama mengatakan kepada anaknya, “Nak, bangun nak, nanti kalau kamu bangun, ibu bikinkan susu deh.”

Ibu kedua, “Nak, bangun nak, itu sudah ibu bikinkan susu, ibu taruh di meja ya. Segera bangun ya nak, agar susunya tidak dingin.”

“Sama capeknya, sama-sama membangunkan anak dan membikinkan susu, tapi anak pertama belajar: jangan lakukan sesuatu kecuali ada man-faatnya bagimu. Ada pun anak kedua belajar: ibuku baik sekali, aku belum bangun saja sudah dibikink-an susu, terus aku dibangunkan buat minum susu. Maka dia belajar tentang ketulusan, dan amal yang tanpa syarat. Ia belajar bagaimana berharap hanya kepada Allah semata,” ujar Salim.

Oleh karena itu, menurut Salim, kita akan sulit mengajarkan kebaikan dan melarang mereka ber-buat yang dilarang, selama nilai-nilai ketauhidan belum diterapkan. Termasuk mengajarkan anak untuk tulus berbagi. “Mengajarkan kepedulian ter-hadap sesama pun harus diajarkan sejak dini. Ka-rena berbagi dengan saudara sesama muslim tidak terbatas jarak. Seperti menolong saudara-saudara sesama muslim di dalam maupun di luar negeri,” ujar Salim mengakhiri perbincangan.

(Cristi Aningsih Sarif)

13EDISI NO155, JULI 2015

Page 14: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

NIKMATI RUMAH DI SURGA DENGAN

BERWAKAF

cintawakaf

BERSYUKURLAH karena kita diberikan kesempatan

menikmati kembali Ramadan yang penuh berkah. Bersyukurlah

karena mungkin ini adalah Ramadan terakhir yang

bisa kita singgahi. Kita tidak pernah tahu, esok atau lusa

kita meninggalkan dunia yang fana ini.

Kita mengetahui begitu banyak kemuliaan dan keutamaan Ramadan. Ramadan dise-but bulan berkah karena kebaikan dan ke-muliaan dari Allah dilimpahkan di dalam-

nya. Segala amal saleh, baik itu berupa ibadah langsung kepada Allah (mahdhah), maupun tidak langsung (ghair mahdhah), semuanya akan dilipat-gandakan kebaikan dan kemuliaannya.

Amalan IstimewaSelama Ramadan, umat Islam berlomba-lomba

mempersembahkan ibadah terbaiknya. Mulai dari saum, salat, membaca al-Quran, dan di akhir Ra-madan diwajibkan menunaikan zakat dan mem-perbanyak sedekah. Namun, alangkah baiknya jika bulan yang istimewa ini dilengkapi dengan amalan luar biasa, yakni berwakaf.

Wakaf memiliki keistimewaan dibanding den-gan amal jariyah lainnya. Dianggap istimewa kare-na pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, tetapi pahalanya juga tetap mengalir meskipun pewakaf telah meninggal du-nia. Bertambah banyak orang yang memanfaatkan-nya, maka bertambah pula pahalanya.

Rasulullah saw: “Apabila anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orangtuanya.” (HR.Bukhari)

Mengingat begitu banyak keutamaan selama Ramadan, maka sudah sepatutnya kita “berbuat lebih” agar Ramadan tak berlalu sia-sia. Jika pada bulan biasa kita hanya berwakaf seadanya, maka ketika Ramadan kita persembahkan yang terbaik.

Rumah di SurgaSelama Ramadan, Wakaf Daarut Tauhiid (DT)

mengajak masyarakat untuk bersama-sama meraih rumah di surga. Maksudnya, dengan berwakaf pembangunan Masjid DT, masyarakat telah me-miliki kesempatan membangun rumah di surga sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Barang siapa yang membangunkan bagi Allah sebuah masjid, nis-caya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga.“ (HR. Bukhari Muslim)

Wakaf DT memberi kesempatan bagi siapa pun untuk berpartisipasi dalam membangun Mas-jid DT. Wakaf dapat disalurkan melalui transfer ke BNI 22512118 a.n Yayasan Daarut Tauhiid. Bisa juga menggunakan fasilitas jemput wakaf dengan menghubungi 085-200-123-123 atau 022-2006655. Jika ada waktu luang, bisa bersilaturahim ke kantor Wakaf DT, Gedung Yayasan lantai 2, Gegerkalong Girang No.6. (Astri Rahmayanti)14 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 15: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

jejakprogram

PEDULI MUSLIM ROHINGYA:

KARENA KITA

BERSAUDARA

15EDISI NO155, JULI 2015

Page 16: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

DOMPET Peduli Ummat DPU Daarut Tauhiid mengirimkan relawan Santri Siap Guna (SAT-GUNA) ke Aceh. Mereka mengemban misi kemanusiaan untuk menolong muslim Ro-hingya yang kini mengungsi di Aceh. Pengiri-man relawan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, Senin (18/5), untuk tanggap bencana dan menangani korban di pengungsian. Tahap kedua, Jumat (29/5), untuk pengiriman sem-bako, alat salat, dan trauma healing bagi anak-anak korban. Tahap ketiga, Jumat (5/6), untuk membantu pengeboran sumber air bagi para pengungsi. (Cristi Aningsih Sarif)

16 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 17: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

PESERTA BEASISWA DPU DT KEMBALI RAIH JUARA UMUM

SUASANA haru dan bahagia tampak menyelimuti seluruh santri SMK Daarut Tauhiid (DT) Boarding School. Ini karena pada Kamis (4/6), SMK DT meng-gelar acara wisuda untuk angkatan 4 yang telah lu-lus Ujian Nasional.

Ada yang menarik dalam prosesi wisuda yang digelar di Aula Daarul Hajj tersebut. Nunu Lugina, salah seorang penerima beasiswa dari Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) berhasil meraih juara umum dan lulusan terbaik. Nilainya sangat memuaskan dan akhlaknya pun dinilai baik oleh para guru dan rekan-rekan sesama siswa.

Selama empat tahun berturut-turut, peserta Bea-siswa DPU DT meraih juara umum dan lulusan terbaik. Sebelumnya, diraih oleh Rizky, Gilang, Gunawan, dan kini oleh Nunu Lugina. Hal ini membuktikan siswa yang berasal dari kaum dhuafa pun dapat berkompe-tisi dan mendapatkan pendidikan terbaik.

“Alhamdulillah senang sekali bisa meraih juara umum sekaligus lulusan terbaik. Saya dulunya tidak menyangka dapat melanjutkan sekolah dan ber-prestasi seperti ini. Terima kasih DPU DT dan para donatur yang telah membantu dan orangtua yang

selalu mendoakan,” tutur Nunu Lugina saat ditemui usai prosesi wisuda.

Nunu juga tidak menampik selama menjalani pendidikan banyak permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah rasa malas. “Setiap kali saya malas belajar, saya langsung ingat ibu dan bapak. Saya nggak ingin mengecawakan mereka. Maka buat adik-adik penerima beasiswa selanjutnya, saran saya ikuti dan nikmati setiap proses selama menempuh pendidikan di sini, insya Allah ada hikmahnya,”pungkasnya. 

H. Herman S.Sos, Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid mewakili tim DPU DT dan donatur men-gungkapkan rasa bangga dan haru. “Alhamdulillah, saya bangga dan terharu sekali karena untuk keem-pat kalinya peserta beasiswa DPU Daarut Tauhiid menjadi juara umum dan lulusan terbaik. Ini bukan hanya keberhasilan siswa semata, tetapi keberhasi-lan kita semua. Keberhasilan dalam proses seleksi penerima beasiswa, kesungguhan anak dalam be-lajar, dan dukungan dana yang tidak terputus dari para donatur. Alhamdulillah, semoga berkah,” tutur Herman. (Cristi Aningsih Sarif)

17EDISI NO155, JULI 2015

Page 18: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

galeriBatam: Santunan anak yatim, piatu, dan dhuafa di Masjid Nurul Hikmah bekerja sama dengan PKK Kelurahan Tanjung Uma, Ahad (19/5).

Bandung: Launching program Misykat di Kampung Palalangon, Campaka Mulya, Kabupaten Bandung, Rabu (13/5).

Bandung: Upgrading optimalisasi sosial media bagi SDM pusat dan cabang DPU DT, Kamis-Jumat (4-5/6). 

Priangan Timur: Seleksi bagi calon peserta beasiswa aktivis dakwah tingkat SMA di SMP Negeri 1 Tasikmalaya, Kamis (14/5).

Priangan Timur: Layangratis di Kampung LelesAhad (17/5).

Jambi: Donasi dari donatur DPU DT bagi muslim Rohingya, Senin

(25/5).

Priangan Timur : Silaturahim ke Radio EmDiKei FM berkaitan kerja sama

program, Rabu (27/5).

Batam: Pengobatan gratis di Tanjung Balai Karimun sinergi bersama Telkomsel Kepri, Kamis (28/5).

Jambi: MTMQ bagi siswa SMPN 1 Kota Jambi, Jumat (29/5).

Jakarta :Dongeng bersamsiswa-siswi TK al-Amanah(20/5).

18 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 19: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

galeri

Layanan pengobatan Leles, Kabupaten Garut,

Semarang: Pengobatan gratis dan santunan beras bagi dhuafa di Jalan Wologito, Kamis (28/5).

Yogyakarta: Kajian Tauhiid di Masjid Kampus UGM bersama Aa Gym dan Bhayu Subrata (Pendiri ODOJ), Sabtu (25/4).

Yogyakarta: Bakti Sosial di Kampung Tauhiid 1 (Masjid Sabilissalam) dihadiri ratusan warga setempat, Ahad (17/5).

Lampung: DPU DT bekerja sama dengan BPS Lampung untuk pembangunan sekolah

Azkia Kids, Rabu (13/5).

Lampung :Penggalangan dana kemanusiaan bagi muslim

Rohingya, Ahad (17/5).

bersama Kak Titi diikuti manah Pasar Rebo, Rabu

Jakarta: Training Relawan Zakat (z-co) DPU DT di Masjid al-Ikhlas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (6/6).

Bogor: Layanan mobil antar pasien dhuafa di Kampung Cipanengah, Cijeruk Cigombong ke Rumah Sakit Islam Bogor, Sabtu (9/5).

Bogor: Sosialisasi program Desa Ternak Mandiri di Desa Cigelap, Cibeuteung, Kabupaten Bogor, Selasa (19/5).

19EDISI NO155, JULI 2015

Page 20: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

kabarcabangBatam

ISTIQAMAH BERDAKWAH KE RUTAN

Salah satu program Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid adalah Pilar Dakwah. Program ini bertujuan memberikan pendidikan ilmu keisla-

man dan mengajak menjalankannya. Khusus untuk DPU Daarut Tauhiid Batam, telah istiqa-mah berdakwah ke berbagai rutan yang ada di Kota Batam. Kegiatan dakwah ini terangkum dalam kegiatan MTMQ Safari.

Tahanan merupakan bagian dari kehidu-pan sosial. Mereka sering kali tidak punya pili-han ketika keluar dari tahanan yang membuat mereka kembali ke kehidupan sebelumnya.

DAKWAH merupakan kewajiban semua umat Islam. Seperti yang tercantum dalam surah al-Ashr, umat Islam harus senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan, dan bersabar dalam melakukannya. Sudah seharusnya umat Islam

berdakwah tanpa melihat siapa objek dakwahnya, termasuk mereka yang termarjinalkan di masyarakat.

20 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 21: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Hal tersebut dapat mengantarkan mereka ke dalam tahanan. Ini terjadi karena masyarakat seringkali menganggap para tahanan dengan pandangan negatif. Bahkan, merasa terancam dengan keberadaan mereka.

DPU Daarut Tauhiid Batam berusaha me-nyentuh para tahanan ini. Mereka diajak untuk mengenal tuhannya. Mereka dirangkul untuk kembali kepada Islam. Menjadikan Islam seb-agai pedoman hidup mereka.

Melalui kegiatan MTMQ Safari ini, diha-rapkan menjadikan para tahanan menjadi insan yang lebih baik. Mereka dapat berbaur dengan masyarakat setelah keluar dari rutan. Termasuk tidak kembali ke masa lalu yang me-nyebabkan mereka dibui.

(Agus Iskandar Darmawan)

Melalui kegiatan MTMQ Safari ini, diharapkan menjadikan para tahanan menjadi insan yang lebih baik. Mereka dapat berbaur dengan masyarakat setelah keluar dari rutan. Termasuk dak kembali ke masa lalu yang menyebabkan mereka dibui.

21EDISI NO155, JULI 2015

Page 22: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

kolomadeda

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357.Oleh:

Mudik Amanat(Aman, Nyaman, Manfaat)

TIPS PERSIAPAN MUDIK:

HATI

Pastikan niat bersilaturahim karena Allah SWT.

Ketahui amalan sunah saat safar.

Siapkan sarana untuk ingat kepada Allah (al-Quran, sajadah, tasbih, DVD/MP3 islami, dan buku bacaan).

Waktu salat dan arah kiblat di lokasi tujuan.

Siapkan hati menerima ketentuan Allah (hujan, ban-jir, longsor, panas, dan dingin),

Siapkan hati bertemu dengan beragam karakter manusia (yang tidak disiplin, egois, baik, sopan, dan tidak sopan).

FISIK

Pastikan cek kondisi kesehatan seluruh keluarga.

Usahakan tidur yang baik sebelum keberangkatan.

Gunakan baju yang agak longgar/tidak ketat.

Perbanyak asupan karbohidrat dan protein untuk sumber tenaga.

Siapkan makanan tahan lama.

Jangan lupa minum (menghindari dehidrasi dalam perjalanan).

Bawa lap/sapu tangan/tisu/tisu basah.

Bawa obat-obatan ringan/P3K.

PERALATAN & PERLENGKAPAN

Pilih koper yang sesuai dengan kebutuhan (jarak, lama, transportasi, tujuan).

Ketahui cuaca tempat tujuan (pilih pakaian yang sesuai dengan cuaca).

Pisau serbaguna boleh menjadi peralatan yang dibawa.

Bawa mainan anak (jika membawa anak).

Cek kondisi kendaraan yang akan digunakan.

Persiapkan peralatan jika menghadapi gangguan dalam perjalanan.

Sediakan peta, GPS, dan charger.

LAIN-LAIN

Titipkan rumah pada tetangga/tenaga keamanan (sampaikan akan ke mana dan berapa lama).

Berikan nomor telepon yang dapat dihubungi.

Jika ada binatang peliharaan, titipkan ke yang biasa atau mampu merawatnya.

Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

22 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 23: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

seputarislam

Tidak Bisa Marah Meski Dihina

Oleh:

PAK KIAI, saya bersalah kepada suami karena meminjamkan uang kepada saudara saya yang sedang kesusahan, dan saya tidak memberi tahu suami terlebih dahulu. Suami saya marah dan mau mnceraikan saya. Padahal saya sudah minta maaf atas kesalahan tersebut. Saya ikhlas jika dia menceraikan saya. Hanya saja, zikir apa yang bisa menghapus dosa saya dan membuat tenang batin ini? Atas wejangannya saya ucapkan terima kasih.

+6285794368xxx Pertama-tama Anda harus tetap minta maaf

kepada suami, mendoakan suami agar diberi hidayah menjadi seoarang pemaaf. Jangan diulangi perbuatan yang sama. Utangnya supaya segera dibayar. Usahakan jangan sampai terjadi talak hanya karena masalah tersebut. Setelah salat, berdoa supaya keluarga tetap utuh: “Robbana Hablana….” dan seterusnya (QS. al-Furqon [25]: 74). Untuk menghapus dosa, baca doa Nabi Adam dan Nabi Yunus (QS. al-‘Araf [7]: 23, dan al-Anbiya [21]: 87).

 Saya Atep dari Majalaya. Mohon

penjelasannya tentang takdir surga atau neraka seorang manusia, dan makna Allah tidak menzalimi hambanya melainkan kita menzalimi diri kita sendiri. Terima kasih atas jawabannya.

+6285624531xxx  Allah SWT Mahakuasa berbuat apa saja

yang dikehendaki-Nya, termasuk memasukkan seseorang ke dalam neraka. Tapi juga tidak boleh lupa, Allah itu Mahaadil, mustahil berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya. Apa yang Allah janjikan dalam al-Quran tidak mungkin bohong.

 Saya Adin dari Bandung. Saya mau

konsultasi masalah diri saya. Mengapa ya pak kiai, saya itu tidak bisa marah walaupun dihina, dibentak, atau dikerjain oleh orang lain. Saya hanya bisa diam. Perasaan saya kalau mau marah itu malu. Jadi, apa yang harus saya lakukan?

+628991190xxx

Lebih baik tidak bisa marah daripada mudah marah. Malu kalau marah itu baik. Tinggal berusaha agar tidak marah itu bukan karena takut dan bukan karena malu kepada manusia, tapi malu kepada Allah SWT. Kecuali kalau Islam dihina oleh orang lain, tapi kita tidak ada rasa marah, maka tidak marah itu salah.

  Pak kiai, kami sekeluarga terpisah oleh

keadaan karena saya bekerja sebagai buruh di Bandung, sedangkan anak istri saya di Yogya. Mohon nasihat pak kiai agar saya dapat berkumpul dan menjalankan kewajiban saya sebagai kepala rumah tangga.

+628170254xxxBerusahalah dengan sungguh-sungguh agar

bisa bersatu. Cari solusi agar istri Anda bergabung dengan Anda, atau Anda berusaha bergabung dengannya. Sebelum berhasil, pelihara komunikasi dengan baik lewat telepon, SMS, dan lain-lain dari jarak jauh. Anda harus menjaga diri jangan berbuat sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai khianat kepada istri.

 Perempuan yang sedang haid apakah boleh

masuk atau duduk di masjid, dan apakah boleh membaca tahlil?

+6281282789xxxPerempuan yang sedang haid tidak boleh salat,

saum, dan tawaf. Usahakan tidak masuk dan duduk di masjid, kecuali karena terpaksa karena tidak ada tempat lain untuk mengikuti acara yang penting dan tidak baik kalau tidak diikuti.

Saya seorang ibu rumah tangga. Berdosakah jika saya mendapatkan tawaran pekerjaan sehingga anak-anak saya titip ke keluarga? Ini saya lakukan karena desakan ekonomi.

+6285715464xxxKalau karena terpaksa boleh. Tapi tetap harus

ada waktu untuk anak-anak walaupun tidak penuh. Kalau penghasilan suami sudah cukup, prioritaskan waktu untuk anak-anak. Ada pun bekerja hanya boleh dilakukan kalau tidak menghancurkan masa depan anak-anak.

Prof. Dr. KH. Miftah FaridlDewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

23EDISI NO155, JULI 2015

Page 24: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Oleh:

Tidak Ikhlas Menjalani “Jalan Allah”

curhatmuslimah

Teh Ninih, bolehkah Seli curhat? Teh, apakah dalam hidup ini harus menerima jalan Allah dalam keadaan apa pun, tapi Seli tidak ikhlas menjalaninya? Setiap malam berdoa kepada Allah SWT kalau ini hanya mimpi, ternyata tidak Teh. Apa yang harus Seli lakukan?

(Seli Silvia Fridiyanti)

Teh Seli yang baik, semoga Allah SWT menuntun dan membimbing kita agar selalu berada di jalan-Nya. Manusia dilahirkan ke dunia ini akan melalui setiap episode kehidupannya, hingga ia berakhir masa usia di dunia. Episode-episode ini ada yang membahagiakan, menyakitkan, menyedihkan, dan sebagainya. Hal ini sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Namun, Allah pun tidak membiarkan manusia berjalan sendirian. Allah membuat pedoman agar menjadi arahan dan mengutus rasul-Nya supaya menjadi contoh bagi manusia, sehingga manusia tersebut selamat dunia akhirat.

Teh Seli yang baik, terkait dengan ketetapan Allah, tercantum dalam pembahasan qadha dan qadar. Qadha adalah ketetapan Allah yang terpisah dalam dua area. Pertama, area yang mana ketetapan tersebut tidak terdapat campur tangan manusia sedikit pun. Misalnya, ketika lahir apakah sebagai bayi perempuan atau laki-laki, ketetapan usia, kematian. Dalam ketetapan ini Allah tidak meminta pertanggungjawaban kita, karena di luar kuasa kita.

Kedua, area yang mana ketetapan Allah dalam prosesnya terdapat campur tangan manusia. Misalnya, seperti ketika kita memilih pasangan hidup, dalam prosesnya kita memilih pasangan mana yang kita sukai, kriterianya seperti apa, dan sebagainya. Contoh lain,

kecelakaan karena kelalaian manusia. Dalam area ini, kita memiliki pilhan pilihan sehingga Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban kita terhadap pilihan tersebut. Di sinilah kita mengoptimalkan ikhtiar kita.

Sedangkan qadar adalah ketetapan Allah SWT berupa khosiat (potensi) terhadap makhluk-Nya. Khosiat ini dimiliki oleh setiap makhluk dan tidak akan pernah berubah, kecuali atas kehendak Allah. Misalnya, api berkhosiyat membakar, atau kayu berkhosiat terbakar. Manusia memiliki tiga khosiat, yakni kebutuhan jasmani (makan, minum, buang hajat), naluri (kasih sayang, marah, menyucikan sesuatu), akal (proses berpikir). Allah akan meminta pertanggungjawaban kita dalam penggunaan qadar ini.

Teh Seli yang baik. Setelah memahami area mana yang terdapat campur tangan kita, maka di sinilah kita mengoptimalkan ikhtiar dan doa. Ini supaya kehidupan berubah lebih baik dan tujuan hidup kita tercapai.

Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berputus asa dari rahmat dan pertolongan-Nya (QS. Yusuf [12]: 87). Setiap hamba menjalani dan menghadapi setiap episode pasti terdapat duri-duri kehidupan, maka kita kembalikan kepada sang pemilik masalah yakni Allah SWT. Jangan lupa untuk memohon jalan keluar dari setiap episode tersebut. Insya Allah setiap episode akan kita lewati dan selesaikan. Semoga Allah menguatkan keimanan kita, sehingga mampu melewati setiap episode kehidupan.

Konsultasi: MS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357Ninih Muthmainnah Ketua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

24 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 25: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Teteh, saya lagi sedih. Adik angkat saya di Jakarta beberapa waktu lalu dibawa orangtuanya ke rumah sakit jiwa. Dia dianggap gila oleh orang kampungnya, bahkan keluarganya sendri. Dia tidak gila Teteh. Dia lagi hamil, suaminya sudah meninggal. Dia tidak punya siapa-siapa. Orangtua kandungnya sudah meninggal. Orangtua angkat yang mengasuhnya dari bayi hingga sekarang jahat kepadanya. Mengapa Allah tidak memberikan pertolongan-Nya Teteh? Adik angkat saya rajin ibadah, tahajud, dhuha, sabar walaupun dizalimi, suka sedekah meskipun dia miskin. Mengapa Allah tidak mendengar doa adik angkat saya itu Teteh?

(Lala Ajha)

Teh Lala Ajha yang baik, semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik juga ketawakalan untuk adik angkat Teteh. Pertama, yang harus kita sadari bahwa Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Insya Allah setiap manusia akan melalui episode-episode kehidupan yang di dalamnya terdapat kebahagiaan, kesedihan, perjuangan juga ketawakalan.

Teh Lala yang baik, doa adalah saripatinya ibadah. Ad du’âu mukhl ’ibâdah, demikian sabda Rasulullah saw (HR. Tirmidzi melalui Anas bin Malik). Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya yang dilakukan dengan penuh kerendahan hati. Dalam sebuah riwayat disebutkan, ”Allah sangat mencintai seorang hamba yang memanjatkan doa kepada-Nya berulang-ulang.” Apalagi tidak ada penghalang antara Allah dengan doa orang yang terzalimi.

Salah satu sifat Allah SWT adalah Mahamendengar. Mustahil jika Allah SWT tidak

mendengar doa hamba-hamba-Nya. Namun, perkara kapan, dimana, dan seperti apa pengabulan doa hamba-Nya itu adalah hak Allah SWT. Mungkin dari peristiwa ini ada kebaikan di dalamnya, dan Allah SWT sedang memiliki rencana untuk adik Teteh.

Teh Lala yang baik, mungkin yang bisa Teh Lala lakukan saat ini adalah meng-amar makrufi apa yang telah dilakukan orangtua kita terkait dengan kondisi adik angkat Teteh. Jika adik angkat Teteh dalam kondisi baik kejiwaannya, alangkah lebih baik dirawat di rumah karena kondisinya sedang hamil. Insya Allah, Allah akan mebalas seluruh kebaikan kita. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik untuk keluarga Teh Lala, aamiin. [�]

25EDISI NO155, JULI 2015

Page 26: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

26 EDISI NO 155, JULI 2015

Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

Oleh:

hidupbugar

DAHSYATNYA SAUM RAMADAN

MANUSIA merupakan satu kesatuan sempurna yang terdiri atas fi sik, ruh inderawi, otak, dan qalbu. Secara fi sik manusia pun tersusun dari berbagai sistem yang saling berhubungan, seperti sistem peredaran darah, pencernaan, penginderaan, otot tulang, reproduksi, pertahanan tubuh, dan sistem ekskresi. Potensi fi sik manusia tersebut dihubungkan dengan potensi qalbunya melalui kerja nan kompleks dari otak yang meliputi sistem AKMP (asosiasi, korelasi, memori, dan persepsi).

Salah satu mekanisme untuk mewujudkan kondisi tersebuat adalah melalui mekanisme saum.

Saum Ramadan yang MultifungsiRitual saum, terutama saat Ramadan, meru-

pakan kesempatan berharga bagi orang-orang beriman untuk memperbaiki dirinya secara me-nyeluruh, baik luar dan dalam; jasmani maupun ruhani. Pada bulan yang penuh berkah tersebut, seorang muslim diberi kesempatan untuk melatih diri, mengoptimalkan, sekaligus menyeimbangkan potensi fi sik dan ruhiah yang dimilikinya. Ada pun peranan saum untuk meningkatkan kualitas manu-sia dapat dijabarkan sebagai berikut.

Pertama, mengendalikan kebutuhan dasar ma-nusia, khususnya kebutuhan terhadap makanan. Secara naluriah manusia menginginkan pemenu-han yang cepat, mudah, dan dengan hasil yang maksimal. Keinginan ini apabila tidak dikendalikan biasanya akan melahirkan sikap tergesa-gesa, tidak perduli terhadap sesama, dan menghalalkan segala cara. Itulah mengapa konsep hawwah yang berarti perut sering diasosiasikan dengan hawa nafsu.

Manifestasi rasa lapar yang berawal dari perut dapat menjadi motivasi utama yang mendasari se-

Naluri dasar manusia, seperti makan, mi-num, seks, melindungi diri, dan dorong-an adaptif lainnya diatur dan diperankan oleh batang otak. Motivasi dasar (nafs)

yang diwakili batang otak tersebut dihubungkan dengan kelembutan perasaan dan akal budi yang diatur oleh sistem limbik. Subsistem ini disebut juga inner soul atau manifestasi pengendali diri dari dalam. Pada sistem limbik, tuntutan kebutuhan dasar manusia diselaraskan dengan memori yang merekam kebaikan dan kelembutan hati, sekali-gus dirancang pula alur data yang ideal agar dapat menjadi bahan kajian bagi sistem analisis otak (kor-tex frontalis).

Manusia yang baik, dengan demikian, adalah manusia yang mampu mengoptimalkan potensi internal (dalam) dan eksternal (luar) yang dimili-kinya tersebut. Hal ini sesuai dengan pesan Ilahi yang terungkap dalam QS. ar-Rahman [55]: 8-9, ”Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”Keseimbangan di sini digambarkan sebagai mizan(timbangan) yang harus diwujudkan dan diperta-hankan keberlangsungannya selama kita hidup.

Page 27: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

27EDISI NO155, JULI 2015

tiap gerak dalam hidup. Dengan ritual puasa, moti-vasi dasar ini bisa dilatih dan dikendalikan agar ber-fungsi proporsional dan optimal dalam kehidupan. Melalui puasa tidak hanya sistem pencernaan yang terlatih menahan lapar, sistem pengambilan kepu-tusan kita pun akan menjadi terlatih karena seluruh sistem tubuh terintegrasi, saling memengaruhi, dan saling bekerja sama. Maka, tidak mengherankan apabila dampak positif puasa dapat diukur dari per-forma fi sik yang bersangkutan, seperti berkurang-nya penyakit saluran pencernaan, stabilnya kadar kolesterol dalam darah, kondisi jantung menjadi lebih sehat, dan sebagainya.

Kedua, mengoptimalkan jam biologis manusia. Allah SWT merancang manusia dengan sangat sempurna. Salah satu bukti ke-Mahasempurnaan Allah adalah dikaruniainya manusia sebuah jam yang sangat canggih, yaitu jam biologis. Jam yang satu ini berfungsi mengatur semua kegiatan tubuh manusia, mulai dari bereproduksi, melakukan pro-ses metabolisme, hingga istirahat.

Pengaturan ini dilakukan jaringan kerja hormon otak yang dikendalikan kelenjar pineal (seat of the soul) yang diduga menjadi tempat bersemayamnya jiwa (soul). Nah, ibadah yang dilakukan saat Rama-dan pada hakikatnya merupakan sebuah proses pe-latihan yang sangat tepat untuk mengoptimasi jam biologis manusia. Tidur setelah tarawih dan bangun pada sepertiga malam terakhir menjadi waktu isti-rahat yang paling sesuai dengan fl uktuasi kadar hormon otak. Istirahat yang optimal akan berdam-pak pada kinerja perbaikan sistem tubuh dan pe-ningkatan produktivitas pada hari berikutnya.

Ketiga, melatih kelembutan hati dan sikap em-pati. Kelembutan hati akan tumbuh seiring dengan meningkatnya kepekaan perasaan. Secara biologis kelembutan hati dan kepekaan perasaan diatur hormon otak yang bernama serotonin, endorfi n, dan preopioid melanokortin (POMC). Ketiga hor-mon ini secara bersama-sama akan mendominasi kinerja otak melalui latihan kesabaran dan rasa em-pati terhadap penderitaan orang lain seperti yang kita rasakan saat puasa.

Keempat, mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh (sistem imun) manusia. Ibadah puasa dapat menjadi metode yang sangat efektif untuk men-goptimasi kinerja sistem imun dan sistem endokrin manusia. Mekanisme peran positif ibadah saum ter-hadap profi l imunologi dan endokrinologi seorang manusia secara umum dapat dilihat dari penjelasan berikut.

Dengan berpuasa, kita dituntut menyinkroni-sasikan antara tuntutan kebutuhan dasar manusia (energi) dan pola pemenuhannya. Selarasnya ke-dua hal ini akan menjadikan pemenuhan kebutu-han energi melalui proses makan sebagai ibadah ghair mahdhah. Hal ini dapat menjadikan manusia bersifat penyayang, sabar, mampu memandang masalah secara berimbang, serta mampu menem-patkan diri dalam berbagai situasi dengan tepat. Kemampuan mengendalikan rasa lapar akan mem-bawa manusia (berikut seluruh sistem tubuhnya) menjadi makhluk mulia yang produktif, tidak ber-sifat instan, serta mampu mengenal diri dan ling-kungannya secara utuh.

Dengan menjalani ibadah puasa beserta aktivi-tas sahur di dalamnya, proporsi ibadah, waktu tid-ur-bangun, dan kegiatan harian yang kita lakukan adalah esensi nilai ideal yang mencerminkan pro-ses manajemen waktu yang sesuai dengan potensi manusia. Tidur setelah kita melakukan ibadah dan terbangun di penghujung sepertiga malam untuk makan sahur merupakan pola tidur yang paling tepat untuk manusia. Tepat di sini mengandung arti mampu mengoptimalkan tampilan dan kinerja sistem tubuh (khususnya endokrin atau hormonal) dan sistem pengambilan keputusan seorang manu-sia di otak. [�]

Page 28: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

TANYA JAWAB KESEHATAN

CARA TEPAT ATASI SULIT TIDURDokter, bagaimana cara terbaik mengobati

insomnia atau sulit tidur? Terima kasih atas jawabannya.

Hamba Allah Insomnia atau kesulitan tidur yang ditandai

dengan kesulitan untuk masuk ke dalam fase deep sleep dan mengalami fase rapid eye movement (REM) yang panjang, atau bahkan sama sekali tidak bisa tidur, dapat disebabkan oleh faktor biologis dan psikologis. Secara biologis bisa karena adanya penyakit sistemik dan gangguan metabolic, dapat juga karena gangguan mekanisme kronobiologis yang berhubungan erat dengan hormon seperti melatonin. Sedangkan mekanisme insomnia psikologis akibat stres atau depresi pada gilirannya berdampak pada sistem endokrin melalui perantaraan kortisol dan adrenalin.

Untuk mengatasinya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja faktor penyebabnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh yang meliputi kondisi umum fi sik dan psikologis.

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk mendapatkan tidur yang berkualitas:

Perhatikan jam tidur agar tidak terlampaui waktu kantuk yang sudah menjadi ritme harian.

Jangan mengonsumsi zat yang bersifat stimulan dan eksitatorik seperti teh dan kopi sesaat sebelum tidur.

Hindari makan berlebih terutama lemak dan karbohidrat berenergi tinggi, sehingga dapat mengaktifkan sistem alert tubuh,

Kenali bentuk kasur dan bantal yang baik bagi postur istirahat tubuh.

Gelapkan suasana kamar karena cahaya akan hambat hormon melatonin yang membantu kita tidur, kita bisa menggunakan bebauan atau aroma yang menenangkan.

Lakukan aktivitas olahraga ringan seperti peregangan sebelum istirahat.

Jangan lupa perbanyak zikir, berdoa, dan berwudhu sebelum tidur.

28 EDISI NO 155, JULI 2015

terlebihh ddaha ulu u apa saja faktor r pppppepennyynyeeebebababbba nynynyyaa.a. OOleh hkakakarena ituu,, pepenting bagi kita unnnnntttut kkkk mmmmemelakukakanpepeppep meriksksaan n secara menyelurruuuuhh h yaaannnngg melippututtuttutu ii i kokooondisi umumumm fifissik dan ppsikolooologggiggiggigis.sss

JaJJanngannn llluuppuuppupa perbanyak zikir, berdoa, danbbebeb rwudhuhu sebbbbelelumum ttididurur.

28288828 EEEEDEDEDEDDDDDDDEDEDEDIEDIIEDDEDDEDIIIDDEDIDDIIEDIEDDDDIEEDDDDEEDDDDDDDDDDDDDDEDEEDDDDDDIIIEEEDDDDDDDIIISSISISSISIISSSS NO 155, JULILIIIII 20222202222202020202022222220222222222 15151515555551515555555555555555555555555555555555555

Page 29: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Dokter, adakah posisi yang paling tepat dalam berhubungan seks, sebagai ikhtiar untuk bisa cepat punya anak? Makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi suami istri yang susah punya anak? Hatur nuhun. Ditunggu jawabannya.

Hamba Allah Untuk memperoleh keturunan, posisi

hubungan suami istri atau intercourse sangat bergantung kepada kenyamanan pasangan. Secara teoretis, untuk meningkatkan probabilitas atau kemungkinan terjadinya proses konsepsi diperlukan penetrasi dalam. Ini supaya seluruh semen dan spermatozoa yang dihasilkan dalam proses ejakulasi dapat mencapai saluran telur atau tuba falopii.

Untuk itu, posisi misionaris dapat dicoba, yang mana laki-laki berada di atas perempuan. Pada saat ejakulasi, penetrasi diperdalam dan dipertahankan beberapa saat. Posisi dengan penetrasi dalam juga dapat dilakukan dengan menggunakan posisi doggy style atau arah masuk laki-laki dari belakang perempuan. Lebih diutamakan jika proses ejakulasi laki-laki diikuti dengan orgasme pada perempuan. Kondisi ini menghasilkan kontraksi ritmik otot panggul dan saluran genital yang akan “menyedot” cairan ejakulat masuk ke tuba falopii.

Posisi doggy style memiliki keunggulan karena titik rangsang perempuan bertambah, seiring dengan terjadinya sentuhan dan rangsangan pada otot dan permukaan gluteus maksimus (daerah bokong) dan letak aerola mammae yang rendah,

sehingga gravitasi akan menarik darah ke daerah puting yang sangat sensitif. Dalam posisi ini pun, terbuka kemungkinan melakukan manipulasi manual di daerah payudara.

Posisi ketiga yang cukup baik untuk konsepsi (kehamilan) adalah posisi menyamping. Yang mana laki-laki melakukan penetrasi dari arah seperti misionari, tetapi pasangannya berbaring menyamping dan menempatkan laki-laki di antara dua ekstremitas/tungkai. Posisi ini dapat menjaga penetrasi dalam dan dapat mengoptimalkan stimulus di daerah klitoris hingga mempermudah orgasme pada perempuan.

Nutrisi yang baik antara lain mengandung keluarga vitamin B dan E, asam lemak tidak jenuh, dan mineral serta trace element seperti zinc. Contoh makanannya: kerang, ikan laut, buah-buahan berwarna cerah, minyak zaitun, dan juga beras merah.

Terkait konsepsi, selain posisi dan nutrisi, perlu diperhatikan dengan cermat siklus ovulasi istri dan proses spermatogenesis suami. Perhatikan jadwal menstruasi istri dan berapa waktu jeda di antara dua haid. Masa puncak ovulasi dapat terjadi sekitar 10-14 hari pasca-hari haid terakhir, tetapi hal ini sangat bervariasi pada setiap perempuan. Ada pun pada laki-laki, karena proses pembentukan sperma atau spermatogenesis memerlukan waktu sekurangnya 24 jam, hubungan suami istri untuk mendapatkan keturunan sebaiknya dilakukan dua hari sekali, dan dicocokkan dengan masa puncak ovulasi istri.

29EDISI NO155, JULI 2015

Page 30: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

Dewi Rosmiani, S.Pd. (Guru di Kota Bandung)

Oleh:

Salah satu yang saya ingat dari hasil kajian Islam adalah: “Dan Allah senantiasa mem-beri pertolongan kepada hamba-Nya sela-ma ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Setelah mendapatkan ilmu tersebut, saya berupaya menyedekahkan sebagian harta saya. Apakah itu ketika mengikuti majelis taklim di masjid, atau me-nyalurkan sebagian uang saku saya kepada lemba-ga penyalur infak dan sedekah.

Melalui upaya mengamalkan ilmu yang didapat walaupun hanya sedikit, saya mendapatkan kejadi-an yang penuh hikmah. Kejadian ini membuat saya semakin yakin dengan bersedekah, pertolongan Al-lah SWT itu dekat.

Suatu hari, saya harus menghadiri taklim. Ter-nyata saya lupa mengecek ongkos di dompet. Uang yang ada di dompet hanya Rp.700,00. “Ya Allah, saya harus bagaimana?” “Haruskah saya turun dari angkot ini?” bisik saya dalam hati.

Perasaan saya berkecamuk antara tetap melan-jutkan perjalanan, atau turun dari angkot. Akhirnya, saya memilih melanjutkan perjalanan. Di angkot yang saya lakukan adalah berzikir sembari berpikir solusinya harus bagaimana. Tidak mungkin turun dari angkot dengan gratis.

Kebetulan saya duduk di tempat duduk yang terhalang satu orang dengan sopir, sehingga bisa terlihat dengan jelas wajah sopir.

“Ya Allah tampangnya lumayan seram,” ujar saya. Namun, bisikan dalam hati itu dibantah bisi-

PERTOLONGAN ALLAH ITU DEKAT DENGAN BERSEDEKAH

MASA-masa kuliah adalah masa yang tidak akan saya lupakan. Mengapa? Karena

masa itu mengantarkan saya pada pemahaman bahwa

mencari ilmu Islam itu penting. Sebelumnya saya beranggapan

cukuplah belajar yang dipelajari di sekolah. Untuk ilmu Islam, cukuplah dengan membaca

al-Quran secara sendiri. Ketika saya kuliah, pemahaman itu

berubah sehingga waktu-waktu luang saya tambah dengan

mengkaji Islam.

penasahabat

an m-la-

m).yatu e-

ba-

pat di-ya Al-

er-ng ah,ari

n-ya,otkirun

nggsa

aaaarrssssi-i-i-

30 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 31: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

kan yang lain. “Jangan melihat orang dari tampangnya.” “Lalu harus bagaimana?” ujar saya meyakinkan diri

bahwa Allah pasti memberikan pertolongan. Apalagi saya pergi bukan untuk maksiat, tapi mencari ilmunya Allah.

Akhirnya saya mendapatkan solusi. Saya harus berbi-cara kepada bapak sopir itu.

“Pak, jam berapa bapak ada di terminal ini lagi?” tanya saya.“Memangnya kenapa gitu, neng?” ujar bapak sopir itu

balik bertanya.“Ongkos saya tertinggal, pak?” jawab saya.Tiba-tiba, ketika saya dan bapak sopir tersebut sedang

berbincang, ada seorang penumpang laki-laki yang turun dari angkot kemudian berkata, “ Pak, sudah ongkos teteh ini saya yang bayar.”

“Oh iya, A.” kata bapak sopir.Saya kaget bercampur senang. Dalam hati terucap

syukur. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada laki-laki tersebut.

“Neng, sekarang eneng harus naik angkot lagi atau su-dah sampai di tujuan?” kata bapak sopir tersebut.

“Belum pak,” jawab saya.“Kalau begitu ini uang untuk ongkos eneng,” ujar bapak sopir.Untuk kedua kalinya saya terkaget di angkot tersebut.“Iya pak, terima kasih. Semoga kebaikan bapak dibalas

oleh Allah SWT,” ujar saya.Kejadian ini terlihat biasa, namun penuh hikmah yang

saya rasakan. Hal tersebut merupakan pembelajaran lang-sung dari Allah SWT. Hikmah yang saya dapatkan dari ke-jadian itu adalah:

Bahwa Allah tidak akan diam ketika hamba-Nya mem-butuhkan pertolongan.

Ulurkanlah tangan kita (bersedekahlah) ketika ada saudara kita yang membutuhkan pertolongan.

Ketika hamba-Nya mendekat, Allah akan lebih dekat kepada hamba-Nya tersebut.

Semangat untuk terus mengkaji ilmu Allah.Selalu hidup dalam rangka taat kepada Allah SWT dan

mencontoh Rasul-Nya.Wallahu’alam bishawab. [�]

Bahwa Allah dak akan diam ke ka hamba-Nya membutuhkan pertolongan.Ulurkanlah tangan kita (bersedekahlah) ke ka ada saudara kita yang membutuhkan pertolongan.Ke ka hamba-Nya mendekat, Allah akan lebih dekat kepada hamba-Nya tersebut.Semangat untuk terus mengkaji ilmu Allah.Selalu hidup dalam rangka taat kepada Allah SWT dan mencontoh Rasul-Nya.

“K“Kalalallauaubbbegegitituu inininniii i uauauauangngngnguuuunntnttukukukukooongngngngkokokoss senenennenenenenggggg,”, uujajaj r rbabababaapapaapaaap k kkkkk sossopipir.r.gggUnUntuuk k kekekek dududduaaaa kakakaalilililinynynnnyaaa sasasaasayayayay tttererere kakakagegegett t diddidi aaaangnggkokokokkot tt t t tteteteteersrrsrsrsebebebe ututututt....“Iyaya ppakakk, tetetet ririirimamamam kkkkkasasasaa ihhihh. SSeSeSemomomomoomogagagagagaaaagagagaa kkkkkebebbeee aiaiikkakakan n bababababb papapapap kk kk didididibababab lalalalassss

olehee AAlllahh SSSSWTWTWT,”,”” uuujajajar rr sasasayaayy ..KeKeeejaadidianann iinini ttterererlillilihhahahatt bibibiiassasaa,a,, nnnamamamuununn pppeenee uhuhuhu hhhhikikikikmamamamaahhhhhhh yayayaayayayangngngng

sasaayayayay rrrasasasa akakakakanananaa .. HaHaHHall tetersssebebbbbbbutututut mmereeree upupupakakakaanana ppememembebbeebelalalalajajajajarrrararan n langngngng--suungngngg ddddararariiiii AlAlAAllalaahh h SWSWWS T.T HHHHHikikmammmammam h hhhh yayangngngngngngnggg ssssayayaaaa dadadadapapapapap tktktktkanananan ddddararii kkekekekeke----jajaajadidid anan iiitututuu aaaadadadalalalah:

BaBaBahwhwhwhwaa AlAlAlAllallaahhh titidadad k kkk akakakaaa aananana dddddiaiamm keketititiikakakakakak hhhamamamammbababababa-N-N-N-NNNNNyayayayaa mmmmememememmm---bububb tutuhkkhkhkanaanan pererrtototot lolol ngggganananan...

UlUlUlUUUUU uurkakanlnnlnlahahah ttanannnngagaaannn kikikikitatatata (((beebbb rrsedddddekekekkekahahahhhhha lalallaah)h)h)))h kkkkkkkkketteetee ikkkikkkaaa adaaadadaassasas ududddarararara a aa kikikkitataaa yyyyyanannaaa g g mememememe bmbmbbmbmbutututuuhuhuhuhkakan nnn pepepepepeperttrtrtrtoloololololoo onooonngagagaagg n.n.nn.n.n

KeKeettitit kaa hhhhhamamaa babababab -N-N-N-N-Nyyayayayyaa mmmmenenndededd kkakakakak t,t,t,t, AAAAAlllllllahahahahh aaaakakakakk nnnn lelelelebibibibihhhhhhdedededekat kepadadadada hhhhamammmaammbababababab -N-N-N-NNyayayaya tttttereeee seseeeeseebubububububbuubuut.t.t.t..

SeSeSeSeemamam ngn at untnttntttuukukkuu ttererrere ussssu mmmmmeneeneneneengkgkgkgkajajajaajaa iii iililiii mumumumumm AAAAAlllllahahahahahahh....SeSeelalalulu hhididupp dddaaalalamam rrranaananangkgkkgkkaaaa tatatataaaaaaatattatat kkkkkkeeepepepepaaadadddda a AAlAlAlAlAAAA laaalallaahhhhhhhh hhhh SWSWWSWT T TT dadadadad nnnnn

memememencncncnccononononontotoototot hhh h RRaRaRaaasusususull-l--l NyNyNyNya.a...WaWaWaWaWaWW llllllllaaaahhhhhu’u’uu’u’u’u’’u aalaalllalaaaaa ammmma bbbbbbbisisissssi hahahahah wawwwawaw bbb.b.b.b [[[[[�]����

31EDISI NO155, JULI 2015

Page 32: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

info&kuissahabat

Eko Yunianto (santri karya DPU DT

Lampung) dengan Yuni Aristia,

Pada 31 Mei 2015 di Desa Tugu Sari,

Lampung Barat.

Rustandi, S.Pd.I (santri karya Misykat)

dengan Ade Sri Ratu Mahmudah, S.Pd,

Pada 7 Juni 2015 di Kampung Bojong,

Kab Bekasi.

Putri Yulia (santri karya DPU DT Batam)

dengan Sultan,

Pada 26 Mei 2015 di Batam.

Cici Fitriani, putri pertama dari Cucu

Hidayat (Direktur Operasional DPU DT)

dengan Aap Ahmad Syaripudin,

pada 2 Juni 2015 di Gd. MUI Kodya

Bandung

MENIKAH

MENIKAH

MENIKAH

MENIKAH

32 EDISI NO 155, JULI 2015

Ida Rofi ahtulhasna, Bogor.

“Tidak ragu lagi mengisi kencleng DPU DT. Pelayanannya nyaman dan transparan. Sedekah mudah insya Allah berkah. Terima kasih kencleng DPU DT!”

Sri Handayani, Bandung.

“Sedekah itu membahagiakan diri dan orang lain.”

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpu-daaruttauhiid.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID:

JAKARTAJalan Cipaku 1 No. 18 Kebayoran Baru Jakarta SelatanTelp. 021-79193020, 99966498, Konsultasi 0838 7009 1612

BOGORJl. Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal BogorTelp. / Fax. 0251-8358441

PRIANGAN TIMURJl. Ir H Juanda, Juanda Offi ce Center No.4 Kota Tasikmalaya Telp.0822-1112-6789

YOGYAKARTAJl. KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan D.I.Y 55262Telp. 0274-6560086

SEMARANGJl. Sriwijaya No. 130 SemarangTelp. 024-8444272, Konsultasi 024-70500074

LAMPUNGJalan Terusan Way Semangka No.42 Pahoman Bandar Lampung, Telp. 0721 256 024

PALEMBANGJl. Mayor Salim Batubara Lorong Lebak Rejo No. 3 Sekip Jaya PalembangTelp. / Fax. 0711-7390009, 812763

BATAMRuko Pemda 2, Jl. Suprapto No. 10 Batuwaji Batam 29432Telp. 0778-361944

JAMBI(Jalan Jenderal Sudirman (depan POLDA Jambi), No. 02A, Tambak Sari Jambi Selatan, telp. 0741 306 1010

BEKASI(Jalan Raya Candrabaga C Blok AQ no.6A Babelan Kabupaten Bekasi, Telp. 0812 8063 6868

INFAQZAKAT

Selamat bagi lima sahabat peduli yang terpilih memperoleh voucher pulsa senilai Rp.50.000,-. Semoga selalu istiqamah untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Tria Melinda Sari, Lampung.

“Alhamdulillah, diberi kesempatan memegang Kenclengku dan mengajak teman-teman kuliah, serta adik-adik di rumah untuk berbagi melalui Kenclengku.”

Clarisha Agustia Faris, Bandung.

“Dengan infak kencleng setiap hari, aku jadi semangat menabung untuk mereka yang tidak mampu. Semoga bermanfaat buat teman-teman yang membutuhkannya. Aamiin.”

Dian Sari Aisyah

“Sedekah itu memang luar biasa. Waktu sedekah lewat kencleng, ana pernah masukin uang dua ribu, terus langsung diganti sama Allah jadi dua puluh ribu melalui orang lain. Di dunia aja langsung Allah balas 10x lipat. Bagaimana di akhirat nanti ya? Subhanallah!

KUIS SAHABAT

PEMENANG

PEMENANG

Page 33: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

serbaserbi

BERPUASA ternyata meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepu-luh kali lipat. Meski keseluruhan sel darah putih tidak berubah, namun sel T mengalami kenai-kan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. Ada pun LDL merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh bagi respons imunitas tubuh. [�]

WELWITSCHIA Mirabilis  merupakan tumbu-han yang hidup di daerah Namibia. Tumbuhan ini hanya memiliki dua daun, batang, dan sistem akar. Walaupun memiliki struktur sederhana, Welwitschia Mirabilis  diketahui bisa bertahan selama lima tahun tanpa hujan dan hidup hing-ga 400 tahun, bahkan ada yang mencapai 1,5 abad. Oleh karenanya, tumbuhan ini pun dise-but sebagai tumbuhan paling tangguh di dunia. [�]

HEWAN unik  ini bukan hasil photoshop. Na-manya Parrot Biru, bagi sebagian masyarakat bahkan dianggap lezat untuk disantap. Di Po-linesia, disajikan mentah dan dikenal sebagai “royal food” karena hanya dimakan oleh raja. Selain warna kulitnya yang eksotis, beberapa spesies Parrot Biru dapat menyelubungi dirinya dalam kepompong transparan (terbuat dari or-gan di kepalanya). Hal ini bertujuan untuk me-nyembunyikan bau mereka dari predator. [�]

FESTIVAL Gula atau Seker Bayram merupakan nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki. Sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling men-gantarkan manisan di hari raya Idul Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas den-gan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Lalu, anak-anak mendapatkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan. [�]

PUASA MENINGKATKAN IMUN TUBUH

INILAH TUMBUHAN PALING TANGGUH SEDUNIA

UNIKNYA IKAN PARROT BIRU

SEKER BAYRAM, TRADISI MERAYAKAN LEBARAN DI TURKI

33EDISI NO155, JULI 2015

Page 34: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

KH Abdullah GymnastiarPemimpin Pesantren Daarut Tauhid

Oleh:

Mari Berbagi, Jangan Menzalimi

kolom aa gym

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah SWT Yang Mahakaya mengaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Selawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah saw.

Alhamdulillah. Segala puji hanya mi-lik Allah SWT Yang Mahakaya men-garuniakan kepada kita kesung-guhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita.

Salawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah saw.

Saudaraku, kita tidak perlu ragu berbagi. Mengapa? Karena tidak mungkin kita jatuh miskin karenanya. Dalam surah al-Baqarah [2] ayat 261, diumpamakan tentang, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Sep-erti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat-gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Al-lah Mahaluas, Mahamengetahui.”

Jadi, seperti sebutir benih menumbuhkan tujuh tangkai, dan dari tiap tangkainya meng-hasilkan seratus biji. Tujuh ratus kali lipat. Begitu luar biasanya Allah memberi pahala orang yang gemar berbagi/bersedekah. Ayo, gemarlah ber-bagi!

Namun, dalam berbagi kita juga harus tetap berhati-hati. Sebagaimana diingatkan dalam lan-jutan ayat tersebut. Bahwa, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian dia tidak mengiringi apa yang dia nafkahkan itu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti per-asaan penerima, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada diri mereka. Dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. al-Baqarah [2]: 262-263).

Mari berbagi, tapi jangan menyakiti perasaan penerimanya. Misalnya diumumkan, “Sumban-gan anak yatim piatu. Kepada para anak yatim, silakan maju ke depan!” Maka dijejerkanlah mer-eka untuk diberi amplop dan disalami satu per

satu. Dan saat difoto sambil mengusap-usap kepalanya, ditambahlah basa-basinya, “Apa kabar, nak? Bagaimana keadaan orangtua?” Anak yatimnya bingung, “Saya kan yatim piatu.” “Eh, maksud saya, orangtua tetangga.” Yang seperti ini amat zalim. Berbagi tidak pakai hati.

Atau, “Sumbangan untuk kaum dhuafa. Ke-pada bapak dan ibu yang paling miskin di RW ini, silakan ke depan!” Pergunakanlah perasaan kita. Betapa malunya dipertontonkan. Disuruh berdiri di panggung setengah jam, mendampingi kita bicara pesan dan kesan yang tidak penting, dan mereka pun cuma diberi sepuluh ribu. Ini benar-benar kezaliman.

Saudaraku. Yang begitu bukanlah berbagi, tapi mempermalukan dan menzalimi. Bukan memberi, tapi mengeksploitasi. Sebetulnya kita sama sekali tidak peduli terhadap mereka. Tapi yang kita pedulikan adalah dipotret, masuk ber-ita sampai dikenal sebagai baik dan dermawan. Kita sebetulnya memanfaatkan mereka untuk peduli pada diri kita sendiri yang berhati miskin.

Oleh sebab itu, sekali lagi ditegaskan, saya tidak bermaksud apalagi mengajak saudara me-nilai orang lain. Namun mari menilai diri sendiri supaya tidak melakukannya. Rabalah perasaan orang. Disebut dhuafa saja sudah tidak enak.

Nah, saudaraku. Kita memang harus gemar berbagi sebagai wujud syukur atas karunia Allah SWT yang amat melimpah. Tapi jangan sampai dalam berbagi itu, kita malah menzalimi. Ketika ingin memberi, langsung saja lillaahita’ala. Atau, kumpulkan uang diam-diam, dan diam-diam pula mengantarnya. Dan sampai di rumahnya tidak usah lagi berkata, “Ini dari saya, jangan bi-lang siapa-siapa ya.” Sudahlah, ikhlas dan berikan saja!

34 EDISI NO 155, JULI 2015

Page 35: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org

35EDISI NO155, JULI 2015

Page 36: PEDULI UNTUK BERBAGI - dtpeduli.org