Pedoman Teknis Renstra
-
Upload
hunter-capable -
Category
Documents
-
view
967 -
download
0
Transcript of Pedoman Teknis Renstra
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
1/38
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUMUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan landasan hukum bagi penyusunan
perencanaan pembangunan baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Dalam Undang-Undang tersebut yang dimaksud dengan SPPN
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah dengan melibatkan
masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional sebagai turunan dari Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
hit k b d t di
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
2/38
dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selamapelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Kementerian/Lembaga. Sedangkan evaluasi
pelaksanaan rencana adalah kegiatan yang secara sistematis mengumpulkan dan
menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja
pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja
mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan
dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap
Kementerian/Lembaga, baik pusat maupun daerah berkewajiban untuk melaksanakan
evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dantanggung jawabnya.
B. TUJUANTujuan disusunnya pedoman ini adalah sebagai acuan, panduan, dan alat bantu
b d l k d l
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
3/38
BAB II
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
A. SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera sesuai cita-cita Undang-Undang
Dasar 1945. Perencanaan pembangunan disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Perencanaan pembangunan nasional
terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh
Kementerian/Lembaga dan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, dan
menurut jangka waktunya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
4/38
Sebagai gambaran alur perencanaan pembangunan di tingkat pusat adalah sebagai
berikut :
Di tingkat nasional, penyusunan RPJM di samping mengacu kepada RPJP, juga
mengakomodir masukan rancangan Rencana Strategis setiap Kementerian/Lembaga.
Demikian pula dalam penyusunan RKP, di samping mengacu kepada RPJM, juga
mengakomodir masukan rancangan Renja setiap Kementerian/Lembaga. Kemudian RKP
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN yang selanjutnya setelah disepakati
d l b h b t P i t h d DPR j di U d U d
RPJP NAS RPJM NAS RKP
RAPBN
APBN
(20 tahun) (5 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun) NASIONAL
Renstra KL
Renja KL
RKA KL
Rincian APBN
DIPA
(5 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun)
KEMENTERIAN/LEMBAGA
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
5/38
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
RPJM NASIONAL
(Perpres No. 7 tahun
2005)
Berjangka waktu 5 tahun (2004 2009)
Penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional,
yang memuat strategi pembangunan nasional,
kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalamrencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Rencana Kerja
P i t h
Berjangka waktu 1 tahun
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
6/38
Rencana Kerja K/L
(UU No. 25 Tahun
2004)
Berjangka waktu 1 tahun
Disusun dengan berpedoman pada Renstra K/L danmengacu pada prioritas pembangunan nasional dan
pagu indikatif
Memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Rencana Kerja dan
Anggaran K/L
(PP No. 21 Tahun2004)
Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan suatu K/L yang merupakanpenjabaran dari RKP dan Renstra KL yang
bersangkutan dalam 1 (satu) tahun anggaran serta
anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
7/38
Pembangunan Jangka Panjang yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 84/KMK.01/2006 (lihat website : www.depkeu.go.id). Keputusan Menteri Keuangantersebut menetapkan bahwa setiap unit Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan
wajib menyusun Rencana Strategis Unit Eselon I masing-masing yang merupakan
dokumen tersendiri dengan memuat indikator kinerja (target) tahunan yang
menggambarkan tahapan pencapaian target sampai dengan tahun 2009.
Secara umum Rencana Strategis adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh unit
organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Organisasiyang baik adalah yang memiliki tujuan (goals) jelas berdasarkan visi dan misi yang telah
disepakati. Sesuai kaidah penyusunan dokumen perencanaan agar visi dan misi tercapai,
secara berjenjang setiap unit eselon II dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menyusunRencana Strategis dengan menjabarkan lebih lanjut Rencana Strategis unit organisasi di
atasnya masing-masing.
C. PERAN PENTING RENCANA STRATEGISM l k k k d i k
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
8/38
3. Merupakan dokumen pertanggungjawaban dan bukti transparansi kepada publik dari
lembaga pemerintah dan departemen dalam rangka pelaksanaan pembangunannasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Renstra sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Departemen Keuangan.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
9/38
BAB III
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, pada tingkat departemen/ lembaga,
rencana pembangunan jangka menengah kementerian/lembaga disebut juga Rencana
Strategis (Renstra K/L). Renstra sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga. Sesuai dengan KMK
No.84/KMK.01/2006 tentang Rencana Strategis Departemen Keuangan Tahun 2005 -
2009, Renstra meliputi 2 dokumen yang terdiri dari Buku Renstra (atau yang disebut
Narasi) dan Matriks Renstra.
Sesuai dengan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Strategis ditetapkan
dengan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi (seperti contoh pada lampiran 1) dengan
lampiran adalah Narasi dan Matriks Rencana Strategis.
Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.01/2006 dan untuk
b h i i ik P R S i di jik
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
10/38
BAB I
PENDAHULUAN
(Memuat gambaran singkat mengenai latar belakang, tugas fungsi dan peran, struktur
organisasi, sumber daya manusia, prasarana dan sarana)
A. LATAR BELAKANG
Berisikan uraian yang mencantumkan dasar hukum penyusunan Rencana Strategis dan
arti penting Rencana Strategis bagi unit organisasi yang bersangkutan.
B. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
Berisikan tugas pokok yang diamanatkan kepada unit organisasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diuraikan pula fungsi yang dijalankan
unit organisasi tersebut dan penjabarannya dalam rangka menyelenggarakan tugas
d f b d k b b d l k l h
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
11/38
Contoh :
A.Berdasarkan GolonganNo. Golongan Laki-Laki Perempuan Total Orang
1. I .. .
2. II .. ..
3. III .. . ..
4. IV ..
Total ..
II. Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Total Orang
1. SD .. .
2. SLTP .. ..
3. SLTA .. . ..4. D I
5. Sarjana Muda/DIII ..
6. Sarjana (S1) . ..
7. Master (S2) .. .. ..
8. Doktor (S3) .. .. ..
Total ..
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
12/38
BAB II
VISI DAN MISI(Memuat paparan singkat dan arti yang terkandung dalam visi dan misi
unit organisasi)
A. VISI
Memuat visi unit organisasi dan menjelaskan arti/maksud dari visi yang telah ditetapkan
tersebut.
B. MISI
l k l k b d k
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
13/38
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
(Memaparkan beberapa permasalahan secara riil yang dihadapi unit organisasi terkait
dengan tugas, fungsi dan peran dengan memetakan permasalahan tersebut dalam beberapa
bidang. Contoh yang terkait dengan hal tersebut misalnya dalam hal perencanaan dan
pengelolaan administrasi keuangan, teknologi informasi, kepegawaian, dan hal-hal lain
yang bersifat krusial atau strategis)
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
14/38
BAB IV
STRATEGI DAN KEBIJAKAN(Memuat pokok-pokok strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka pemecahan dari
permasalahan yang telah diidentifikasikan sebelumnya dan memaparkan kebijakan yang
ditetapkan unit organisasi dalam bentuk pengembangan
sumber daya).
A. FOKUS STRATEGI
Memuat strategi pemecahan permasalahan yang ada dengan memetakan berdasarkan
pokok-pokok permasalahan yang telah diidentifikasikan dalam Bab III.
..
B. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
15/38
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN(Berisikan uraian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi
dalam jangka waktu menengah. Uraian program mengikuti nomenklatur yang dimiliki oleh
unit eselon I masing-masing)
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
16/38
BAB VI
PENUTUP(Menguraikan secara singkat garis besar muatan dan ketentuan Renstra sebagai bahan
acuan dalam penyusunan rencana kerja dan setiap tahunnya )
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
17/38
II. MATRIKS RENSTRASesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Matriks Renstra merupakan lembaran kerja
unit organisasi yang berisikan Instansi, Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, kegiatan pokok dan indikator kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi
yang telah ditetapkan. Sesuai dengan KMK No. 84/KMK.01/2006, Matriks Renstra
Departemen Keuangan tahun 2005 -2009 ditetapkan dalam lampiran II Keputusan
Menteri Keuangan. Format dokumen matriks Renstra untuk seluruh unit organisasi
lingkup Departemen Keuangan agar mengacu kepada format matriks Renstra
Departemen Keuangan Tahun 2005 2009 dan merupakan lampiran II Keputusan
Pimpinan unit organisasi terkait, serta memuat indikator kinerja (target) tahunan yang
menggambarkan tahapan pencapaian target sampai dengan jangka waktu tertentu.
Berikut ini merupakan format Matriks Renstra sesuai dengan KMK No. 84/KMK.01/2006.
Instansi : .
Visi : .
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
18/38
Adapun definisi/batasan umum/syarat rumusan dari masing-masing komponen
matriks Renstra adalah sebagai berikut :
No. Komponen Definisi Umum/Syarat Rumusan
1. VISI Visi berkaitan dengan pandangan ke depan
menyangkut ke mana instansi pemerintah harus
dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta
produktif
Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah
organisasi.
Memberikan arah dan fokus strategis yang jelas
Mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran
dalam lingkungan organisasi.
Rumusan umum Visi : Menjadi .
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
19/38
4. Sasaran Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara
nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang
lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan.
Sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu
tertentu, sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif
sehingga dapat diukur.
5. Strategi Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-
program
Strategi didapatkan setelah sebelumnya mampu
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
20/38
instansi pemerintah.
Program mengadopsi pada program yang ada pada
setiap unit eselon I lingkup Departemen Keuangan.
8. Kegiatan Pokok Kegiatan pokok meliputi kegiatan pokok serta kegiatan
pendukung untuk mencapai sasaran hasil program
induknya dan dirinci menurut indikator keluaran,
sasaran keluaran pada tahun rencana, prakiraan
sasaran tahun berikutnya, lokasi, dan cara
pelaksanaannya dirinci menurut kegiatan pusat,
dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan pokok meliputi kegiatan dalam kerangka
regulasi, kerangka pelayanan umum dan investasi
pemerintah.
9. Indikator Kinerja Ukuran tingkat keberhasilan pencapaian untuk
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
21/38
BAB IV
PENUTUP
Dokumen perencanaan pembangunan berupa Rencana Strategis adalah dokumen
tersendiri yang selayaknya disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan
tanggap terhadap perubahan dengan mengacu kepada tugas pokok dan fungsi yang
menjadi kewenangan unit organisasi. Diharapkan Pedoman Teknis Penyusunan Rencana
Strategis Unit-Unit di Lingkungan Departemen ini mampu dijadikan acuan penyusunan
Rencana Strategis yang sistematis dan terintegrasi bermaterikan segala unsur
perencanaan dan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pada akhirnya Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis secara signifikan
mampu menjadikan dokumen Rencana Strategis Unit Organisasi sebagai peta bagi para
manajer/pengambil kebijakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan strategis yang
mampu membawa arah organisasi untuk mencapai visi dan misi, serta merupakan suatu
pedoman bagi pelaksanaan program/kegiatan organisasi tersebut yang pada akhirnya
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
22/38
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN (Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi)
NOMOR ..............................
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (Nama Unit Organisasi)
TAHUN 2005 2009
(Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi),
Menimbang : ........................................................................................
........................................................................................
Mengingat : 1. ....................................................................................
2. dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN (Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi)
TENTANG RENCANA STRATEGIS (Nama Unit Organisasi)
TAHUN 2005-2009
LAMPIRAN 1
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
23/38
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
NOMOR 8.1/SJ/2006
TENTANG
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN KEUANGAN
TAHUN 2005-2009
SEKRETARIS JENDERAL,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, jo. Pasal 3 butir a Keputusan Menteri Keuangan Nomor
84/KMK.01/2006 tentang Rencana Strategis Departemen KeuanganTahun 2005-2009, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal
tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan
Tahun 2005-2009;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Contoh Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
24/38
2
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor426/KMK.01/2004;
11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 464/KMK.01/2005 tentangPedoman Strategi dan Kebijakan Departemen Keuangan (Road-Map
Departemen Keuangan) Tahun 2005-2009;
12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.01/2006 tentangRencana Strategis Departemen Keuangan Tahun 2005-2009.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG RENCANA
STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN KEUANGANTAHUN 2005-2009.
Pasal 1
(1) Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Departemen KeuanganTahun 2005-2009, yang selanjutnya disebut Renstra Sekretariat
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
25/38
3
Pasal 3
Unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan,
wajib :
a. Menjabarkan lebih lanjut Rencana Strategis Sekretariat JenderalDepartemen Keuangan Tahun 2005-2009 ke dalam RencanaStrategis Unit Eselon II masing-masing dengan memuat indikator
kinerja (target) tahunan yang menggambarkan tahapan pencapaiantarget sampai dengan tahun 2009 dalam waktu segera mungkin.
b. Menyusun laporan kinerja tahunan Unit Eselon II berdasarkanRenstra yang telah disusun.
Pasal 4
Keputusan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Mei 2006
SEKRETARIS JENDERAL
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
26/38
TINJAUAN SEKILAS RENSTRA DEPARTEMEN KEUANGAN
A. ALUR PERUMUSAN VISI
DIJABARKAN
MENJABARKAN
DIJABARKAN
MENJABARKAN
VISI DEPARTEMEN KEUANGAN
VISI UNIT ESELON I
LAMPIRAN 2
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
27/38
Masyarakat, serta Instrumen Bagi Proses Transformasi Bangsa Menuju Masyarakat Adil,
Makmur, dan Berperadaban Tinggi.
Departemen Keuangan pada prinsipnya mempunyai fungsi Pendapatan Negara, Belanja
Negara, Pembiayaan Anggaran, Kekayaan Negara, dan Sistem Pengelolaan Keuangan
Negara. Dengan kata lain, fungsi-fungsi tersebut pada hakekatnya merupakan bidang-
bidang tugas pokok landasan pelaksanaan tugas pokok dan peran unit-unit organisasi di
lingkungan Departemen Keuangan.
B. ALUR PERUMUSAN MISI
VISI
MISI
Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan
Negara Bertaraf Internasional yang Dipercaya dan
Dibanggakan Masyarakat, serta Instrumen Bagi
Proses Transformasi Bangsa Menuju MasyarakatAdil, Makmur, dan Berperadaban Tinggi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
28/38
untuk menentukan langkah-langkah untuk mencapainya melalui penetapan tujuan dan
sasaran yang terukur.
Misi Departemen Keuangan seperti yang telah disampaikan mencakup 5 bidang.
Adapun penjelasan masing-masing misi tersebut adalah :
1. Misi Bidang Fiskal : Mengembangkan kebijaksanaan fiskal yang sehat dan
berkelanjutan serta mengelola kekayaan dan utang negara secara hati-hati (prudent),
bertanggungjawab, dan transparan. Misi ini mengandung makna, bahwa kebijakan
fiskal pemerintah yang diambil diarahkan untuk menyehatkan APBN dengan
mengurangi defisit anggaran melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan
subsidi dan pinjaman luar negeri secara bertahap, peningkatan penerimaan
perpajakan dan PNBP, serta penghematan pengeluaran.
2. Misi Bidang Ekonomi : Mengatasi masalah ekonomi bangsa serta secara proaktif
senantiasa mengambil peran strategis dalam upaya membangun ekonomi bangsa, yang
mampu mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang dicita-citakan
konstitusi. Misi tersebut mengandung makna, bahwa Departemen Keuangan
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
29/38
pelaksanaan yang rasional dan adil, dengan didukung oleh pelaksana yang potensial dan
mempunyai integritas yang tinggi. Maknanya organisasi dan tata laksana Departemen
Keuangan bersifat dinamis dan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan
tugas pokok dan fungsi. Di samping itu juga harus mampu meningkatkan pembinaan
dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mewujudkan e-Government
agar mampu memenuhi tuntutan stakeholders(pihak-pihak yang berkepentingan).
C. ALUR PENCAPAIAN VISIVisi pada dasarnya merupakan suatu pandangan yang jauh tentang suatu
organisasi. Dari definisi tersebut terlihat adanya unsur waktu yang dinyatakan dalam kata
pandangan yang jauh. Faktor waktu tersebut bersifat relatif, artinya tidak ada patokan
atau standar baku bahwa yang dinamakan dengan visi berlaku untuk jangka waktu 5, 10,
15 atau 20 tahun, semuanya tergantung kepada konteks, situasi dan kondisi. Visi akan
tetap menjadi visi atau visi akan tidak lebih dari sekadar angan-angan apabila tidak
bisa direalisasikan ke dalam aktivitas-aktivitas yang bisa mendukung tercapainya tujuan.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
30/38
30 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
VISI
MISI I MISI II
TUJUAN I.1 TUJUAN I.2 TUJUAN II.1 TUJUAN II.2
SASARAN
I.1.1
SASARAN
I.1.2
SASARAN
I.2.1
SASARAN
I.2.2
SASARAN
II.1.1
SASARAN
II.1.2
SASARAN
II.2.1
SASARAN
II.2.2
STRATEGI
(dari setiap sasaran)
KEBIJAKAN PROGRAM/KEGIATAN POKOK INDIKATOR KINERJA
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
31/38
31 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
D. CONTOH PERUMUSAN VISI, MISI DAN MATRIKS RENSTRA PADA UNIT-UNIT YANG MEMPUNYAI INSTANSI VERTIKALBerikut ini merupakan suatu gambaran perumusan visi dan misi organisasi lingkup Departemen Keuangan, dengan
mengambil contoh pada unit organisasi Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan BPPK.
Visi Departemen Keuangan :
Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara Bertaraf Internasional yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat, serta
Instrumen Bagi Proses Transformasi Bangsa Menuju Masyarakat Adil, Makmur, dan Berperadaban Tinggi.
Misi :
1. Di bidang Fiskal
2. Di bidang Ekonomi
3. Di bidang Sosial Budaya
4. Di Bidang Politik
5. Di Bidang Kelembagaan
Masing-masing Unit Eselon I menterjemahkan Visi dan Misi Departemen Keuangan dengan menetapkan Visi dan Misi Unit
Eselon I seperti contoh berikut ini.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
32/38
32 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
DJP DJBC DJPB DJKN BPPK
Visi :
Menjadi model
pelayanan
masyarakat yangmenyelenggarakan
sistem dan
manajemen
perpajakan kelas
dunia, yang
dipercaya dan
dibanggakan
masyarakat
Misi :
1. Menghimpun
dan
merealisasikan
penerimaan
negara dari
sektor pajak
2. Senantiasa
memperbaharui
diri, selaras
dengan aspirasi
masyarakat dan
teknokrasi
Visi :
Menjadi model
pelayanan
masyarakat yangsejajar dengan
institusi kepabeanan
dan cukai kelas dunia
yang dipercaya dan
dibanggakan
masyarakat
Misi :
1. Mengoptimalkan
penerimaan
negara dari sektor
impor, ekspor dan
cukai.
2. Memberikan
pelayanan terbaik
kepada industri,
perdagangan dan
pariwisata.
3. Mengembangkan
pengawasan yang
Visi :
Menjadi pengelola
perbendaharaan negara
yang profesional,transparan dan
akuntabel dalam
proses mewujudkan
bangsa yang mandiri
dan sejahtera.
Misi :
1. Mewujudkan
terlaksananya
anggaran yang
berbasis kinerja.
2. Mewujudkan
pengelolaan kas
negara yang
transparan dan
akuntabel.
3. Mewujudkan
pelayanan di bidang
perbendaharaan
Visi :
Menjadi pengelola
kekayaan negara yang
profesional danbertanggung jawab
untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Misi :
1. Mewujudkan
optimalisasi
penerimaan, efisiensi
pengeluaran dan
efektifitas pengelolaan
kekayaan negara.
2. Mengamankan
kekayaan negara
melalui pembangunan
database serta
penyajian jumlah dan
nilai eksisting
Visi :
Menjadi Penyelenggara
Pengembangan SDM yang
Berkualitas dalam rangkameningkatkan
pengetahuan di bidang
keuangan dan kekayaan
negara
Misi :
Mewujudkan SDM
berkualitas sesuai dengan
perkembangan dinamis
Departemen Keuangan
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
33/38
33 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
perpajakan
serta
administrasi
perpajakan yang
mutakhir.
3. Meningkatkanpenerimaan
pajak
efektif dalam
rangka penegakan
hukum di bidang
kepabeanan dan
cukai serta
perlindunganmasyarakat.
4. Mendorong
terciptanya iklim
usaha yang
kondusif bagi
pertumbuhan
industri
perdagangan dan
pariwisata.5. Memberdayakan
sumber daya yang
tersedia sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
negara yang cepat
dan tepat.
4. Mewujudkan
tersedianya
informasi keuangan
yang akurat,transparan dan
akutanbel.
kekayaan negara.
3. Mewujudkan nilai
kekayaan negara yang
wajar dan dapat
dijadikan sebagai
acuan dalam berbagaikeperluan penilaian.
4. Melaksanakan
pengurusan piutang
negara yang efisien,
efektif, transparan dan
akuntabel.
5. Mewujudkan lelang
sebagai instrumen jual
beli yang mampumengakomodasikan
kepentingan
masyarakat.
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
34/38
34 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
CONTOH MATRIKS RENCANA STRATEGIS
Instansi : SATKER DITJEN PAJAK
Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia, yang dipercaya dan
Dibanggakan masyarakat
Misi : Menghimpun dan merealisasikan penerimaan negara dari sektor pajak *)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja KeteranganTercapainya target
penerimaan pajak
Meningkatkan
kepatuhan Wajib
Pajak
Meningkatkan
jumlah Wajib Pajak
Mengintensifkan
kegiatan penagihan
pajak
Program Peningkatan
Penerimaan dan
Pengamanan Keuangan
Negara
Kegiatan Pokok :
1. Melakukan
inventarisasi terhadap
penunggak pajak
2. Melakukan analisis
penunggak pajak
3. Melakukan Penagihan
aktif
Tercapainya tax ratio
sebesar 16 % dari PDB
1. Terlaksananya
inventarisasi terhadap
. WP sebagai
penunggak pajak.
2. Terlaksananya analisis
penunggak pajaksebanyak
3. Tertagihnya pajak
sebesar . Atau
sebanyak .. WP
DJP
*) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
35/38
35 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
Instansi : SATKER DITJEN BEA DAN CUKAI
Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat yang sejajar dengan institusi kepabeanan dan cukai kelas dunia yang dipercaya dandibanggakan Masyarakat
Misi : Mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor impor, ekspor dan cukai*)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan
Tercapainya target
penerimaan bea
dan cukai
Meningkatnya
pelayanan publik dan
perlindungan
masyarakat
Menyempurnakan
administrasi
kepabeanan dan
cukai
Meningkatkan sistem
pengawasan dalam
rangka penegakan
hukum dan
perlindungan kepada
masyarakat di bidang
kepabeanan dan
cukai
Program Peningkatan
Penerimaan dan
Pengamanan Keuangan
Negara
Kegiatan Pokok :
1. Menyusun sistem
pengadaan dan
pengamanan pita cukai
terpadu
2. Meningkatkan kualitas
sarana dan prasana
operasi dalam rangka
mendukung sistem
pengawasan
kepabeanan dan cukai
3. Melaksanakan
pengadaan mesin
hitung dan alat deteksi
pita cukai
Tercapainya tax ratio
sebesar 16 % dari PDB
1. Terlaksananya sistem
pengadaan dan
pengamanan pita cukai
terpadu pada tahun
2. Tersedianya kapal
patroli . unit, speed
boat . Unit,
membangun gudang
sitaan/pita cukai pada
tahun ..
3. Tersedia mesin hitung
unit dan alat
deteksi pita cukai .
unit pada tahun ..
DJBC
*) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
36/38
36 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
Instansi : SATKER DITJEN PERBENDAHARAAN
Visi : Menjadi Pengelola Keuangan Negara Yang Profesional dan Bertanggung Jawab Guna Mewujudkan Bangsa Yang Mandiri dan SejahteraMisi : Mewujudkan Pengelolaan Kas Negara Yang Efisien, Efektif, Transparan dan Akuntabel*)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan
Memantapkan
pelaksanaan
sistem
penganggaran
yang akuntabel
Terselenggaranya
pengelolaan kas
negara yang akurat,
efisien, dan reliabel
Menerapkan
Treasury Single
Account(TSA)
Meningkatkan
kualitas SDM
melalui pelatihan
untuk penerapan
TSA dan anggaran
berbasis akrual
Program Peningkatan
Efektivitas Pengeluaran
Negara
Kegiatan Pokok :
1. Pelatihan BI RTGS
2. Sosialisasi RPPPengelolaan Uang
3. Sosialisasi/Pelatihan/
Pendidikan
mekanisme
pelaksanaan TSA
4. Sosialisasi anggaran
berbasis akrual
Tersedianya SDM yang
berkualitas dalam rangka
pengelolaan kas negara yang
akurat, efisien dan reliabel
1. Terlaksananya pelatihan BI
RTGS pada tahun . atau
sebanyak . Gelombang
sampai dengan tahun
2. Tersosialisasikannya RPPPengelolaan Uang pada
tahun atau pada
.lokasi
3. Terlaksananya
sosialisasi/pelatihan/pendidik
an mekanisme pelaksanaan
TSA pada .lokasi atau
..kali s.d tahun.
4. Terlaksananya sosialisasi
anggaran berbasis akrual
.gelombang s.d tahun
.
DJPBN
*) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
37/38
37 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
Instansi : SATKER DITJEN KEKAYAAN NEGARAVisi : Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang Profesional dan Bertanggung Jawab Untuk Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat
Misi : Mewujudkan Lelang Sebagai Instrumen Jual Beli Yang Mampu Mengakomodasikan Kepentingan Masyarakat *)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan
Mewujudkan
pengurusan
piutang negara danpelayanan lelang
yang efisien dan
transparan
Meningkatnya
kualitas pengurusan
piutang negara danlelang
Menyempurnakan
sistem dan prosedur
pengurusan piutangnegara dan lelang
Pengembangan
SIMPLE
Penyusunan pedomanpenatausahaan BKPN
dan Risalah Lelang
Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan Kekayaan
Negara
Kegiatan Pokok :
Menyusun
penyempurnaan SIMPLE
Peningkatan EfektifitasPengelolaan Kekayaan
Negara
Kegiatan Pokok :1. Menyusun Buku
Pedoman
Penatausahaan BKPN
2. Menyusun Buku
Pedoman
Penatausahaan Risalah
Lelang
Tercapainya pengurusan
piutang negara dan lelang
yang berkualitas
Tersedianya SIMPLE yang
telah disempurnakan
pada tahun ..
Tercapainya pengurusanpiutang negara dan lelang
yang berkualitas
1. Tersusunnya Buku
Pedoman
Penatausahaan BKPN
pada tahun
2. Tersusunnya Buku
Pedoman
Penatausahaan Risalah
Lelang pada tahun
DJKN
*) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi
-
5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra
38/38
38 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|
Instansi : SATKER BPPK
Visi : Menjadi Penyelenggara Pengembangan SDM yang Berkualitas dalam rangka meningkatkan pengetahuan di bidang keuangan dan kekayaannegara
Misi : Mewujudkan SDM berkualitas sesuai dengan perkembangan dinamis Departemen Keuangan*)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan
Memenuhi
Kebutuhan SDM
yang berkualitas
dengan
mengembangkan
diklat berbasis
kompetensi dan
teknologi informasi
Terselenggaranya
diklat berbasis
kompetensi dan
teknologi informasi
(TI)
Menyelenggarakan
diklat di bidang
keuangan dan
kekayaan negara
yang searah dengan
jenjang karir dan
pengembangan
organisasi
Menyelenggarakan
diklat dan pendidikan
kedinasan sejalan
dengan kebutuhan
instansi pengguna
Program Pendidikan
Kedinasan
Kegiatan Pokok :
1.Menyelenggarakan
diklat karir dan diklat
teknis/fungsional
2.Menyelenggarakan
pendidikan kedinasan
Meningkatnya kualitas
SDM di Departemen
Keuangan
1. Terselenggaranya
diklat karir sebanyak
.. periode(..
peserta) dan diklat
teknis/fungsionalsebanyak .periode
(..peserta)
2. Terselenggaranya
pendidikan kedinasan
pada tahun ./..
peserta
BPPK
a.n. MENTERI KEUANGAN
SEKRETARIS JENDERAL
ttd
MULIA P. NASUTION
NIP 060046519
*) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi