Pedoman Teknis Renstra

download Pedoman Teknis Renstra

of 38

Transcript of Pedoman Teknis Renstra

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. UMUMUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan landasan hukum bagi penyusunan

    perencanaan pembangunan baik yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun

    Pemerintah Daerah. Dalam Undang-Undang tersebut yang dimaksud dengan SPPN

    adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana

    pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan

    oleh unsur penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah dengan melibatkan

    masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara

    Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional sebagai turunan dari Undang-Undang

    Nomor 25 Tahun 2004 yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses untuk

    menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

    hit k b d t di

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    2/38

    dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang

    tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selamapelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Kementerian/Lembaga. Sedangkan evaluasi

    pelaksanaan rencana adalah kegiatan yang secara sistematis mengumpulkan dan

    menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja

    pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang

    tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja

    mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan

    dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap

    Kementerian/Lembaga, baik pusat maupun daerah berkewajiban untuk melaksanakan

    evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dantanggung jawabnya.

    B. TUJUANTujuan disusunnya pedoman ini adalah sebagai acuan, panduan, dan alat bantu

    b d l k d l

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    3/38

    BAB II

    SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    A. SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara

    perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam

    jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

    penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah dalam rangka

    mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera sesuai cita-cita Undang-Undang

    Dasar 1945. Perencanaan pembangunan disusun secara sistematis, terarah, terpadu,

    menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Perencanaan pembangunan nasional

    terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh

    Kementerian/Lembaga dan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, dan

    menurut jangka waktunya terbagi menjadi tiga, yaitu :

    1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang.

    2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    4/38

    Sebagai gambaran alur perencanaan pembangunan di tingkat pusat adalah sebagai

    berikut :

    Di tingkat nasional, penyusunan RPJM di samping mengacu kepada RPJP, juga

    mengakomodir masukan rancangan Rencana Strategis setiap Kementerian/Lembaga.

    Demikian pula dalam penyusunan RKP, di samping mengacu kepada RPJM, juga

    mengakomodir masukan rancangan Renja setiap Kementerian/Lembaga. Kemudian RKP

    digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN yang selanjutnya setelah disepakati

    d l b h b t P i t h d DPR j di U d U d

    RPJP NAS RPJM NAS RKP

    RAPBN

    APBN

    (20 tahun) (5 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun) NASIONAL

    Renstra KL

    Renja KL

    RKA KL

    Rincian APBN

    DIPA

    (5 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun)

    KEMENTERIAN/LEMBAGA

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    5/38

    lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.

    RPJM NASIONAL

    (Perpres No. 7 tahun

    2005)

    Berjangka waktu 5 tahun (2004 2009)

    Penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang

    penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional,

    yang memuat strategi pembangunan nasional,

    kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan

    lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas

    kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang

    mencakup gambaran perekonomian secara

    menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalamrencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan

    kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

    Rencana Kerja

    P i t h

    Berjangka waktu 1 tahun

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    6/38

    Rencana Kerja K/L

    (UU No. 25 Tahun

    2004)

    Berjangka waktu 1 tahun

    Disusun dengan berpedoman pada Renstra K/L danmengacu pada prioritas pembangunan nasional dan

    pagu indikatif

    Memuat kebijakan, program, dan kegiatan

    pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh

    Pemerintah maupun yang ditempuh dengan

    mendorong partisipasi masyarakat.

    Rencana Kerja dan

    Anggaran K/L

    (PP No. 21 Tahun2004)

    Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi

    program dan kegiatan suatu K/L yang merupakanpenjabaran dari RKP dan Renstra KL yang

    bersangkutan dalam 1 (satu) tahun anggaran serta

    anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    7/38

    Pembangunan Jangka Panjang yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan

    Nomor 84/KMK.01/2006 (lihat website : www.depkeu.go.id). Keputusan Menteri Keuangantersebut menetapkan bahwa setiap unit Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan

    wajib menyusun Rencana Strategis Unit Eselon I masing-masing yang merupakan

    dokumen tersendiri dengan memuat indikator kinerja (target) tahunan yang

    menggambarkan tahapan pencapaian target sampai dengan tahun 2009.

    Secara umum Rencana Strategis adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh unit

    organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Organisasiyang baik adalah yang memiliki tujuan (goals) jelas berdasarkan visi dan misi yang telah

    disepakati. Sesuai kaidah penyusunan dokumen perencanaan agar visi dan misi tercapai,

    secara berjenjang setiap unit eselon II dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menyusunRencana Strategis dengan menjabarkan lebih lanjut Rencana Strategis unit organisasi di

    atasnya masing-masing.

    C. PERAN PENTING RENCANA STRATEGISM l k k k d i k

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    8/38

    3. Merupakan dokumen pertanggungjawaban dan bukti transparansi kepada publik dari

    lembaga pemerintah dan departemen dalam rangka pelaksanaan pembangunannasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

    4. Renstra sebagai acuan bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja dan

    Anggaran (RKA) Departemen Keuangan.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    9/38

    BAB III

    SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

    Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, pada tingkat departemen/ lembaga,

    rencana pembangunan jangka menengah kementerian/lembaga disebut juga Rencana

    Strategis (Renstra K/L). Renstra sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan

    Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian/Lembaga. Sesuai dengan KMK

    No.84/KMK.01/2006 tentang Rencana Strategis Departemen Keuangan Tahun 2005 -

    2009, Renstra meliputi 2 dokumen yang terdiri dari Buku Renstra (atau yang disebut

    Narasi) dan Matriks Renstra.

    Sesuai dengan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Rencana Strategis ditetapkan

    dengan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi (seperti contoh pada lampiran 1) dengan

    lampiran adalah Narasi dan Matriks Rencana Strategis.

    Atas dasar Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.01/2006 dan untuk

    b h i i ik P R S i di jik

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    10/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    (Memuat gambaran singkat mengenai latar belakang, tugas fungsi dan peran, struktur

    organisasi, sumber daya manusia, prasarana dan sarana)

    A. LATAR BELAKANG

    Berisikan uraian yang mencantumkan dasar hukum penyusunan Rencana Strategis dan

    arti penting Rencana Strategis bagi unit organisasi yang bersangkutan.

    B. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN

    Berisikan tugas pokok yang diamanatkan kepada unit organisasi sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diuraikan pula fungsi yang dijalankan

    unit organisasi tersebut dan penjabarannya dalam rangka menyelenggarakan tugas

    d f b d k b b d l k l h

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    11/38

    Contoh :

    A.Berdasarkan GolonganNo. Golongan Laki-Laki Perempuan Total Orang

    1. I .. .

    2. II .. ..

    3. III .. . ..

    4. IV ..

    Total ..

    II. Berdasarkan Pendidikan

    No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Total Orang

    1. SD .. .

    2. SLTP .. ..

    3. SLTA .. . ..4. D I

    5. Sarjana Muda/DIII ..

    6. Sarjana (S1) . ..

    7. Master (S2) .. .. ..

    8. Doktor (S3) .. .. ..

    Total ..

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    12/38

    BAB II

    VISI DAN MISI(Memuat paparan singkat dan arti yang terkandung dalam visi dan misi

    unit organisasi)

    A. VISI

    Memuat visi unit organisasi dan menjelaskan arti/maksud dari visi yang telah ditetapkan

    tersebut.

    B. MISI

    l k l k b d k

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    13/38

    BAB III

    IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

    (Memaparkan beberapa permasalahan secara riil yang dihadapi unit organisasi terkait

    dengan tugas, fungsi dan peran dengan memetakan permasalahan tersebut dalam beberapa

    bidang. Contoh yang terkait dengan hal tersebut misalnya dalam hal perencanaan dan

    pengelolaan administrasi keuangan, teknologi informasi, kepegawaian, dan hal-hal lain

    yang bersifat krusial atau strategis)

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    14/38

    BAB IV

    STRATEGI DAN KEBIJAKAN(Memuat pokok-pokok strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka pemecahan dari

    permasalahan yang telah diidentifikasikan sebelumnya dan memaparkan kebijakan yang

    ditetapkan unit organisasi dalam bentuk pengembangan

    sumber daya).

    A. FOKUS STRATEGI

    Memuat strategi pemecahan permasalahan yang ada dengan memetakan berdasarkan

    pokok-pokok permasalahan yang telah diidentifikasikan dalam Bab III.

    ..

    B. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    15/38

    BAB V

    PROGRAM DAN KEGIATAN(Berisikan uraian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi

    dalam jangka waktu menengah. Uraian program mengikuti nomenklatur yang dimiliki oleh

    unit eselon I masing-masing)

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    16/38

    BAB VI

    PENUTUP(Menguraikan secara singkat garis besar muatan dan ketentuan Renstra sebagai bahan

    acuan dalam penyusunan rencana kerja dan setiap tahunnya )

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    17/38

    II. MATRIKS RENSTRASesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Matriks Renstra merupakan lembaran kerja

    unit organisasi yang berisikan Instansi, Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

    program, kegiatan pokok dan indikator kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi

    yang telah ditetapkan. Sesuai dengan KMK No. 84/KMK.01/2006, Matriks Renstra

    Departemen Keuangan tahun 2005 -2009 ditetapkan dalam lampiran II Keputusan

    Menteri Keuangan. Format dokumen matriks Renstra untuk seluruh unit organisasi

    lingkup Departemen Keuangan agar mengacu kepada format matriks Renstra

    Departemen Keuangan Tahun 2005 2009 dan merupakan lampiran II Keputusan

    Pimpinan unit organisasi terkait, serta memuat indikator kinerja (target) tahunan yang

    menggambarkan tahapan pencapaian target sampai dengan jangka waktu tertentu.

    Berikut ini merupakan format Matriks Renstra sesuai dengan KMK No. 84/KMK.01/2006.

    Instansi : .

    Visi : .

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    18/38

    Adapun definisi/batasan umum/syarat rumusan dari masing-masing komponen

    matriks Renstra adalah sebagai berikut :

    No. Komponen Definisi Umum/Syarat Rumusan

    1. VISI Visi berkaitan dengan pandangan ke depan

    menyangkut ke mana instansi pemerintah harus

    dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara

    konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta

    produktif

    Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah

    organisasi.

    Memberikan arah dan fokus strategis yang jelas

    Mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran

    dalam lingkungan organisasi.

    Rumusan umum Visi : Menjadi .

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    19/38

    4. Sasaran Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara

    nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang

    lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih

    pendek dari tujuan.

    Sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai atau

    dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu

    tertentu, sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif

    sehingga dapat diukur.

    5. Strategi Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-

    program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

    Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang

    dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-

    program

    Strategi didapatkan setelah sebelumnya mampu

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    20/38

    instansi pemerintah.

    Program mengadopsi pada program yang ada pada

    setiap unit eselon I lingkup Departemen Keuangan.

    8. Kegiatan Pokok Kegiatan pokok meliputi kegiatan pokok serta kegiatan

    pendukung untuk mencapai sasaran hasil program

    induknya dan dirinci menurut indikator keluaran,

    sasaran keluaran pada tahun rencana, prakiraan

    sasaran tahun berikutnya, lokasi, dan cara

    pelaksanaannya dirinci menurut kegiatan pusat,

    dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan.

    Kegiatan pokok meliputi kegiatan dalam kerangka

    regulasi, kerangka pelayanan umum dan investasi

    pemerintah.

    9. Indikator Kinerja Ukuran tingkat keberhasilan pencapaian untuk

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    21/38

    BAB IV

    PENUTUP

    Dokumen perencanaan pembangunan berupa Rencana Strategis adalah dokumen

    tersendiri yang selayaknya disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan

    tanggap terhadap perubahan dengan mengacu kepada tugas pokok dan fungsi yang

    menjadi kewenangan unit organisasi. Diharapkan Pedoman Teknis Penyusunan Rencana

    Strategis Unit-Unit di Lingkungan Departemen ini mampu dijadikan acuan penyusunan

    Rencana Strategis yang sistematis dan terintegrasi bermaterikan segala unsur

    perencanaan dan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

    Pada akhirnya Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis secara signifikan

    mampu menjadikan dokumen Rencana Strategis Unit Organisasi sebagai peta bagi para

    manajer/pengambil kebijakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan strategis yang

    mampu membawa arah organisasi untuk mencapai visi dan misi, serta merupakan suatu

    pedoman bagi pelaksanaan program/kegiatan organisasi tersebut yang pada akhirnya

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    22/38

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN (Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi)

    NOMOR ..............................

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS (Nama Unit Organisasi)

    TAHUN 2005 2009

    (Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi),

    Menimbang : ........................................................................................

    ........................................................................................

    Mengingat : 1. ....................................................................................

    2. dst.

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan : KEPUTUSAN (Nama Jabatan Pimpinan Unit Organisasi)

    TENTANG RENCANA STRATEGIS (Nama Unit Organisasi)

    TAHUN 2005-2009

    LAMPIRAN 1

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    23/38

    DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL

    NOMOR 8.1/SJ/2006

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN KEUANGAN

    TAHUN 2005-2009

    SEKRETARIS JENDERAL,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang

    Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional, jo. Pasal 3 butir a Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    84/KMK.01/2006 tentang Rencana Strategis Departemen KeuanganTahun 2005-2009, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal

    tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan

    Tahun 2005-2009;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

    47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    Contoh Keputusan Pimpinan Unit Organisasi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    24/38

    2

    10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor426/KMK.01/2004;

    11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 464/KMK.01/2005 tentangPedoman Strategi dan Kebijakan Departemen Keuangan (Road-Map

    Departemen Keuangan) Tahun 2005-2009;

    12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.01/2006 tentangRencana Strategis Departemen Keuangan Tahun 2005-2009.

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG RENCANA

    STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN KEUANGANTAHUN 2005-2009.

    Pasal 1

    (1) Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Departemen KeuanganTahun 2005-2009, yang selanjutnya disebut Renstra Sekretariat

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    25/38

    3

    Pasal 3

    Unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan,

    wajib :

    a. Menjabarkan lebih lanjut Rencana Strategis Sekretariat JenderalDepartemen Keuangan Tahun 2005-2009 ke dalam RencanaStrategis Unit Eselon II masing-masing dengan memuat indikator

    kinerja (target) tahunan yang menggambarkan tahapan pencapaiantarget sampai dengan tahun 2009 dalam waktu segera mungkin.

    b. Menyusun laporan kinerja tahunan Unit Eselon II berdasarkanRenstra yang telah disusun.

    Pasal 4

    Keputusan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 30 Mei 2006

    SEKRETARIS JENDERAL

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    26/38

    TINJAUAN SEKILAS RENSTRA DEPARTEMEN KEUANGAN

    A. ALUR PERUMUSAN VISI

    DIJABARKAN

    MENJABARKAN

    DIJABARKAN

    MENJABARKAN

    VISI DEPARTEMEN KEUANGAN

    VISI UNIT ESELON I

    LAMPIRAN 2

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    27/38

    Masyarakat, serta Instrumen Bagi Proses Transformasi Bangsa Menuju Masyarakat Adil,

    Makmur, dan Berperadaban Tinggi.

    Departemen Keuangan pada prinsipnya mempunyai fungsi Pendapatan Negara, Belanja

    Negara, Pembiayaan Anggaran, Kekayaan Negara, dan Sistem Pengelolaan Keuangan

    Negara. Dengan kata lain, fungsi-fungsi tersebut pada hakekatnya merupakan bidang-

    bidang tugas pokok landasan pelaksanaan tugas pokok dan peran unit-unit organisasi di

    lingkungan Departemen Keuangan.

    B. ALUR PERUMUSAN MISI

    VISI

    MISI

    Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan

    Negara Bertaraf Internasional yang Dipercaya dan

    Dibanggakan Masyarakat, serta Instrumen Bagi

    Proses Transformasi Bangsa Menuju MasyarakatAdil, Makmur, dan Berperadaban Tinggi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    28/38

    untuk menentukan langkah-langkah untuk mencapainya melalui penetapan tujuan dan

    sasaran yang terukur.

    Misi Departemen Keuangan seperti yang telah disampaikan mencakup 5 bidang.

    Adapun penjelasan masing-masing misi tersebut adalah :

    1. Misi Bidang Fiskal : Mengembangkan kebijaksanaan fiskal yang sehat dan

    berkelanjutan serta mengelola kekayaan dan utang negara secara hati-hati (prudent),

    bertanggungjawab, dan transparan. Misi ini mengandung makna, bahwa kebijakan

    fiskal pemerintah yang diambil diarahkan untuk menyehatkan APBN dengan

    mengurangi defisit anggaran melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan

    subsidi dan pinjaman luar negeri secara bertahap, peningkatan penerimaan

    perpajakan dan PNBP, serta penghematan pengeluaran.

    2. Misi Bidang Ekonomi : Mengatasi masalah ekonomi bangsa serta secara proaktif

    senantiasa mengambil peran strategis dalam upaya membangun ekonomi bangsa, yang

    mampu mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang dicita-citakan

    konstitusi. Misi tersebut mengandung makna, bahwa Departemen Keuangan

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    29/38

    pelaksanaan yang rasional dan adil, dengan didukung oleh pelaksana yang potensial dan

    mempunyai integritas yang tinggi. Maknanya organisasi dan tata laksana Departemen

    Keuangan bersifat dinamis dan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan

    tugas pokok dan fungsi. Di samping itu juga harus mampu meningkatkan pembinaan

    dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mewujudkan e-Government

    agar mampu memenuhi tuntutan stakeholders(pihak-pihak yang berkepentingan).

    C. ALUR PENCAPAIAN VISIVisi pada dasarnya merupakan suatu pandangan yang jauh tentang suatu

    organisasi. Dari definisi tersebut terlihat adanya unsur waktu yang dinyatakan dalam kata

    pandangan yang jauh. Faktor waktu tersebut bersifat relatif, artinya tidak ada patokan

    atau standar baku bahwa yang dinamakan dengan visi berlaku untuk jangka waktu 5, 10,

    15 atau 20 tahun, semuanya tergantung kepada konteks, situasi dan kondisi. Visi akan

    tetap menjadi visi atau visi akan tidak lebih dari sekadar angan-angan apabila tidak

    bisa direalisasikan ke dalam aktivitas-aktivitas yang bisa mendukung tercapainya tujuan.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    30/38

    30 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    VISI

    MISI I MISI II

    TUJUAN I.1 TUJUAN I.2 TUJUAN II.1 TUJUAN II.2

    SASARAN

    I.1.1

    SASARAN

    I.1.2

    SASARAN

    I.2.1

    SASARAN

    I.2.2

    SASARAN

    II.1.1

    SASARAN

    II.1.2

    SASARAN

    II.2.1

    SASARAN

    II.2.2

    STRATEGI

    (dari setiap sasaran)

    KEBIJAKAN PROGRAM/KEGIATAN POKOK INDIKATOR KINERJA

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    31/38

    31 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    D. CONTOH PERUMUSAN VISI, MISI DAN MATRIKS RENSTRA PADA UNIT-UNIT YANG MEMPUNYAI INSTANSI VERTIKALBerikut ini merupakan suatu gambaran perumusan visi dan misi organisasi lingkup Departemen Keuangan, dengan

    mengambil contoh pada unit organisasi Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal

    Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan BPPK.

    Visi Departemen Keuangan :

    Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara Bertaraf Internasional yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat, serta

    Instrumen Bagi Proses Transformasi Bangsa Menuju Masyarakat Adil, Makmur, dan Berperadaban Tinggi.

    Misi :

    1. Di bidang Fiskal

    2. Di bidang Ekonomi

    3. Di bidang Sosial Budaya

    4. Di Bidang Politik

    5. Di Bidang Kelembagaan

    Masing-masing Unit Eselon I menterjemahkan Visi dan Misi Departemen Keuangan dengan menetapkan Visi dan Misi Unit

    Eselon I seperti contoh berikut ini.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    32/38

    32 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    DJP DJBC DJPB DJKN BPPK

    Visi :

    Menjadi model

    pelayanan

    masyarakat yangmenyelenggarakan

    sistem dan

    manajemen

    perpajakan kelas

    dunia, yang

    dipercaya dan

    dibanggakan

    masyarakat

    Misi :

    1. Menghimpun

    dan

    merealisasikan

    penerimaan

    negara dari

    sektor pajak

    2. Senantiasa

    memperbaharui

    diri, selaras

    dengan aspirasi

    masyarakat dan

    teknokrasi

    Visi :

    Menjadi model

    pelayanan

    masyarakat yangsejajar dengan

    institusi kepabeanan

    dan cukai kelas dunia

    yang dipercaya dan

    dibanggakan

    masyarakat

    Misi :

    1. Mengoptimalkan

    penerimaan

    negara dari sektor

    impor, ekspor dan

    cukai.

    2. Memberikan

    pelayanan terbaik

    kepada industri,

    perdagangan dan

    pariwisata.

    3. Mengembangkan

    pengawasan yang

    Visi :

    Menjadi pengelola

    perbendaharaan negara

    yang profesional,transparan dan

    akuntabel dalam

    proses mewujudkan

    bangsa yang mandiri

    dan sejahtera.

    Misi :

    1. Mewujudkan

    terlaksananya

    anggaran yang

    berbasis kinerja.

    2. Mewujudkan

    pengelolaan kas

    negara yang

    transparan dan

    akuntabel.

    3. Mewujudkan

    pelayanan di bidang

    perbendaharaan

    Visi :

    Menjadi pengelola

    kekayaan negara yang

    profesional danbertanggung jawab

    untuk sebesar-besar

    kemakmuran rakyat.

    Misi :

    1. Mewujudkan

    optimalisasi

    penerimaan, efisiensi

    pengeluaran dan

    efektifitas pengelolaan

    kekayaan negara.

    2. Mengamankan

    kekayaan negara

    melalui pembangunan

    database serta

    penyajian jumlah dan

    nilai eksisting

    Visi :

    Menjadi Penyelenggara

    Pengembangan SDM yang

    Berkualitas dalam rangkameningkatkan

    pengetahuan di bidang

    keuangan dan kekayaan

    negara

    Misi :

    Mewujudkan SDM

    berkualitas sesuai dengan

    perkembangan dinamis

    Departemen Keuangan

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    33/38

    33 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    perpajakan

    serta

    administrasi

    perpajakan yang

    mutakhir.

    3. Meningkatkanpenerimaan

    pajak

    efektif dalam

    rangka penegakan

    hukum di bidang

    kepabeanan dan

    cukai serta

    perlindunganmasyarakat.

    4. Mendorong

    terciptanya iklim

    usaha yang

    kondusif bagi

    pertumbuhan

    industri

    perdagangan dan

    pariwisata.5. Memberdayakan

    sumber daya yang

    tersedia sesuai

    dengan ketentuan

    yang berlaku.

    negara yang cepat

    dan tepat.

    4. Mewujudkan

    tersedianya

    informasi keuangan

    yang akurat,transparan dan

    akutanbel.

    kekayaan negara.

    3. Mewujudkan nilai

    kekayaan negara yang

    wajar dan dapat

    dijadikan sebagai

    acuan dalam berbagaikeperluan penilaian.

    4. Melaksanakan

    pengurusan piutang

    negara yang efisien,

    efektif, transparan dan

    akuntabel.

    5. Mewujudkan lelang

    sebagai instrumen jual

    beli yang mampumengakomodasikan

    kepentingan

    masyarakat.

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    34/38

    34 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    CONTOH MATRIKS RENCANA STRATEGIS

    Instansi : SATKER DITJEN PAJAK

    Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia, yang dipercaya dan

    Dibanggakan masyarakat

    Misi : Menghimpun dan merealisasikan penerimaan negara dari sektor pajak *)

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja KeteranganTercapainya target

    penerimaan pajak

    Meningkatkan

    kepatuhan Wajib

    Pajak

    Meningkatkan

    jumlah Wajib Pajak

    Mengintensifkan

    kegiatan penagihan

    pajak

    Program Peningkatan

    Penerimaan dan

    Pengamanan Keuangan

    Negara

    Kegiatan Pokok :

    1. Melakukan

    inventarisasi terhadap

    penunggak pajak

    2. Melakukan analisis

    penunggak pajak

    3. Melakukan Penagihan

    aktif

    Tercapainya tax ratio

    sebesar 16 % dari PDB

    1. Terlaksananya

    inventarisasi terhadap

    . WP sebagai

    penunggak pajak.

    2. Terlaksananya analisis

    penunggak pajaksebanyak

    3. Tertagihnya pajak

    sebesar . Atau

    sebanyak .. WP

    DJP

    *) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    35/38

    35 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    Instansi : SATKER DITJEN BEA DAN CUKAI

    Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat yang sejajar dengan institusi kepabeanan dan cukai kelas dunia yang dipercaya dandibanggakan Masyarakat

    Misi : Mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor impor, ekspor dan cukai*)

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan

    Tercapainya target

    penerimaan bea

    dan cukai

    Meningkatnya

    pelayanan publik dan

    perlindungan

    masyarakat

    Menyempurnakan

    administrasi

    kepabeanan dan

    cukai

    Meningkatkan sistem

    pengawasan dalam

    rangka penegakan

    hukum dan

    perlindungan kepada

    masyarakat di bidang

    kepabeanan dan

    cukai

    Program Peningkatan

    Penerimaan dan

    Pengamanan Keuangan

    Negara

    Kegiatan Pokok :

    1. Menyusun sistem

    pengadaan dan

    pengamanan pita cukai

    terpadu

    2. Meningkatkan kualitas

    sarana dan prasana

    operasi dalam rangka

    mendukung sistem

    pengawasan

    kepabeanan dan cukai

    3. Melaksanakan

    pengadaan mesin

    hitung dan alat deteksi

    pita cukai

    Tercapainya tax ratio

    sebesar 16 % dari PDB

    1. Terlaksananya sistem

    pengadaan dan

    pengamanan pita cukai

    terpadu pada tahun

    2. Tersedianya kapal

    patroli . unit, speed

    boat . Unit,

    membangun gudang

    sitaan/pita cukai pada

    tahun ..

    3. Tersedia mesin hitung

    unit dan alat

    deteksi pita cukai .

    unit pada tahun ..

    DJBC

    *) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    36/38

    36 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    Instansi : SATKER DITJEN PERBENDAHARAAN

    Visi : Menjadi Pengelola Keuangan Negara Yang Profesional dan Bertanggung Jawab Guna Mewujudkan Bangsa Yang Mandiri dan SejahteraMisi : Mewujudkan Pengelolaan Kas Negara Yang Efisien, Efektif, Transparan dan Akuntabel*)

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan

    Memantapkan

    pelaksanaan

    sistem

    penganggaran

    yang akuntabel

    Terselenggaranya

    pengelolaan kas

    negara yang akurat,

    efisien, dan reliabel

    Menerapkan

    Treasury Single

    Account(TSA)

    Meningkatkan

    kualitas SDM

    melalui pelatihan

    untuk penerapan

    TSA dan anggaran

    berbasis akrual

    Program Peningkatan

    Efektivitas Pengeluaran

    Negara

    Kegiatan Pokok :

    1. Pelatihan BI RTGS

    2. Sosialisasi RPPPengelolaan Uang

    3. Sosialisasi/Pelatihan/

    Pendidikan

    mekanisme

    pelaksanaan TSA

    4. Sosialisasi anggaran

    berbasis akrual

    Tersedianya SDM yang

    berkualitas dalam rangka

    pengelolaan kas negara yang

    akurat, efisien dan reliabel

    1. Terlaksananya pelatihan BI

    RTGS pada tahun . atau

    sebanyak . Gelombang

    sampai dengan tahun

    2. Tersosialisasikannya RPPPengelolaan Uang pada

    tahun atau pada

    .lokasi

    3. Terlaksananya

    sosialisasi/pelatihan/pendidik

    an mekanisme pelaksanaan

    TSA pada .lokasi atau

    ..kali s.d tahun.

    4. Terlaksananya sosialisasi

    anggaran berbasis akrual

    .gelombang s.d tahun

    .

    DJPBN

    *) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    37/38

    37 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    Instansi : SATKER DITJEN KEKAYAAN NEGARAVisi : Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang Profesional dan Bertanggung Jawab Untuk Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat

    Misi : Mewujudkan Lelang Sebagai Instrumen Jual Beli Yang Mampu Mengakomodasikan Kepentingan Masyarakat *)

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan

    Mewujudkan

    pengurusan

    piutang negara danpelayanan lelang

    yang efisien dan

    transparan

    Meningkatnya

    kualitas pengurusan

    piutang negara danlelang

    Menyempurnakan

    sistem dan prosedur

    pengurusan piutangnegara dan lelang

    Pengembangan

    SIMPLE

    Penyusunan pedomanpenatausahaan BKPN

    dan Risalah Lelang

    Peningkatan Efektifitas

    Pengelolaan Kekayaan

    Negara

    Kegiatan Pokok :

    Menyusun

    penyempurnaan SIMPLE

    Peningkatan EfektifitasPengelolaan Kekayaan

    Negara

    Kegiatan Pokok :1. Menyusun Buku

    Pedoman

    Penatausahaan BKPN

    2. Menyusun Buku

    Pedoman

    Penatausahaan Risalah

    Lelang

    Tercapainya pengurusan

    piutang negara dan lelang

    yang berkualitas

    Tersedianya SIMPLE yang

    telah disempurnakan

    pada tahun ..

    Tercapainya pengurusanpiutang negara dan lelang

    yang berkualitas

    1. Tersusunnya Buku

    Pedoman

    Penatausahaan BKPN

    pada tahun

    2. Tersusunnya Buku

    Pedoman

    Penatausahaan Risalah

    Lelang pada tahun

    DJKN

    *) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi

  • 5/28/2018 Pedoman Teknis Renstra

    38/38

    38 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Strategis|

    Instansi : SATKER BPPK

    Visi : Menjadi Penyelenggara Pengembangan SDM yang Berkualitas dalam rangka meningkatkan pengetahuan di bidang keuangan dan kekayaannegara

    Misi : Mewujudkan SDM berkualitas sesuai dengan perkembangan dinamis Departemen Keuangan*)

    Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program/Kegiatan Pokok Indikator Kinerja Keterangan

    Memenuhi

    Kebutuhan SDM

    yang berkualitas

    dengan

    mengembangkan

    diklat berbasis

    kompetensi dan

    teknologi informasi

    Terselenggaranya

    diklat berbasis

    kompetensi dan

    teknologi informasi

    (TI)

    Menyelenggarakan

    diklat di bidang

    keuangan dan

    kekayaan negara

    yang searah dengan

    jenjang karir dan

    pengembangan

    organisasi

    Menyelenggarakan

    diklat dan pendidikan

    kedinasan sejalan

    dengan kebutuhan

    instansi pengguna

    Program Pendidikan

    Kedinasan

    Kegiatan Pokok :

    1.Menyelenggarakan

    diklat karir dan diklat

    teknis/fungsional

    2.Menyelenggarakan

    pendidikan kedinasan

    Meningkatnya kualitas

    SDM di Departemen

    Keuangan

    1. Terselenggaranya

    diklat karir sebanyak

    .. periode(..

    peserta) dan diklat

    teknis/fungsionalsebanyak .periode

    (..peserta)

    2. Terselenggaranya

    pendidikan kedinasan

    pada tahun ./..

    peserta

    BPPK

    a.n. MENTERI KEUANGAN

    SEKRETARIS JENDERAL

    ttd

    MULIA P. NASUTION

    NIP 060046519

    *) Merupakan contoh dari penjabaran salah satu Misi